file.docx
TRANSCRIPT
MINERAL PENYUSUN BATUAN METAMORF
MINERAL ANTI STRESS
(Di ajukan untuk memenuhi tugas kristalografi dan mineralogi)
O
L
E
H
Nama : Paska Elisabet Sinambela
Nim : 103 1111 002
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
2012
BATUAN METAMORF
Batuan metamorf adalah jenis batuan yang secara genetis terebntuk oleh perubahan secara
fisik dari komposisi mineralnya serta perubahan tekstru dan strukturnya akibat pengaruh
tekanan (P) dan temperature (T) yang cukup tinggi. Kondisi-kondisi yang harus terpenuhi
dalam pembentukan batuan metamorf adalah:
Terjadi dalam suasana padat
Bersifat isokimia
Terbentuknya mineral baru yang merupakan mineral khas metamorfosa
Terbentuknya tekstur dan struktur baru.
Proses metamorfosa diakibatkan oleh dua factor utama yaitu Tekanan dan Temperatur (P
dan T). Panas dari intrusi magma adalah sumber utama yang menyebabkan metamorfosa.
Tekanan terjadi diakibatkan oleh beban perlapisan diatas (lithostatic pressure) atau tekanan
diferensial sebagai hasil berbagai stress misalnya tektonik stress (differential stress). Fluida
yang berasal dari batuan sedimen dan magma dapat mempercepat reaksi kima yang
berlangsung pada saat proses metamorfosa yang dapat menyebabkan pembentukan mineral
baru. Metamorfosis dapat terjadi di setiap kondisi tektonik, tetapi yang paling umum
dijumpai pada daerah kovergensi lempeng.
Jenis-jenis metamorfosa adalah:
Metamorfosa kontak dominan pengaruh suhu
Metamorfosa dinamik dominan pengaruh tekanan
Metamorfosa Regional kedua-duanya (P dan T) berpengaruh
Fasies metamorfosis dicirikan oleh mineral atau himpunan mineral yang mencirikan
sebaran T dan P tertentu. Mineral-mineral itu disebut sebagai mineral index. Beberapa
contoh mineral index antara lain:
Staurolite: intermediate high-grade metamorphism
Actinolite: low intermediate metamorphism
Kyanite: intermediate high-grade
Silimanite: high grade metamorphism
Zeolite: low grade metamorphism
Epidote: contact metamorphism
Komposisi Batuan Metamorf
Pertumbuhan dari mineral-mineral baru atau rekristalisasi dari mineral yang ada
sebelumnya sebagai akibat perubahan tekanan dan atau temperatur menghasilkan
pembentukan kristal lain yang baik, sedang atau perkembangan sisi muka yang jelek; kristal
ini dinamakan idioblastik, hypidioblastik, atau xenoblastik.
Tekanan merupakan faktor yang mempengaruhi stabilitas mineral pada batuan metamorf
(Huang, 1962). Dalam hal ini dikenal dua golongan mineral yaitu :
1) stress mineral dan
2) antistress mineral.
Mineral Anti Stress
Pengertian
Mineral anti sterss ialah mineral yang kisaran stabilitasnya akan menurun pada
kondisi tekanan yang sama. Mineral ini tidak tahan terhadap tekanan tinggi sehingga
tidak pernah ditemukan pada batuan yang terdeformasi kuat
Adalah mineral yang terbentuk bukan dalam kondisi tekanan di mana
berbentukequidemensional
Contoh mineralnya antara lain :
1). kuarsa,
2).garnet,
3).kalsit
4)andalusit,
5)kordierit,
6)augit,
7)hypersten,
8)schist,
9)potasium felspar dan
10)anortit
Salah satu pendeskripsian batuan pada mineral anti sterss :
Batu schist
termasuk batuan marmer regional : karena terbentuk oleh kenaikan tekanan dan temperatur
secara bersama-sama.
warna :kecoklatan menkilap
strukturnya :folioasi-schistose disebut demikian karena folioasi diperlihatkan
secrara jelas oleh kepingan-kepingan mika.
tekstur batuan :termasuk kristaloblastik-lepidoblastik, karena tekstur batuan ini
didominasi oleh mineral-mineral pipih yang memperlihatkan orientasi
sejajar.
komposisi mineral :anti stress karena mineral yang terbentuk stabil dalam kondisi tekanan
dan suhu, dimana mineral ini dapat bebrbentuk pipih/tabular,
prismatik.
Termasuk batuan metamorf thermal karena terbentuk akibat kenaikan
temperature.warna dari batua ini adalah hitam. Batuan ini berstruktur non-foliasi liniasi.
Serpentinit bertekstur kristaloblastik-nematoblastik,karena terdiri dari mineral berbentuk
prismatic menjamur yang memprlihatkan orientasi sejajar. Komposisi mineralnya adalah
mineral anti stress karena mineral yang terbentuk bukan dalam kondisi tekanan dimana
biasanya,berbentuk,equidimensional.
2.GARNET
a. Pengertian Garnet
Nama mineral : Garnet
Rumus kimia : Al3B2(SiO4)3
Kilap : non logam - kaca
Kekerasan : 6,5-7,5.
Genesis : batuan metamorf
Pada umumnya,batu garnet sangat mengkilau warnanya dan tembus cahaya.
Hampir semua batu garnet mempunyai warna yang dalam dan bermacam-macam
warnanya kecuali biru. Di Indonesia batu garnet ini diberi nama bermacam-macam
seperti manilam anggur, biduri delima, biduri anggur, dan mirah anggur.
Garnet adalah jenis kelompok mineral yang semuanya pada dasarnya memiliki
struktur kristal yang sama isometrik tetapi bervariasi dalam komposisi kimia dansifat-
sifat fisik mereka.
Batu Garnet memiliki kumpulan mineral yang mempunyai kristal rhombic
dodecahedrons dan trapezohedrons, serta memiliki komposisi kimia utamanya ialah
kalsium, magnesium, aluminium, ferum2+, ferum3+, kromium, mangan, dan titanium.
Batu garnet memiliki bermacam jenis. Hal ini karena adanya perbedaan dari
komposisi kimianya dan membawa dampak pada perbedaan warna, diantaranya :
a. Almandine (Fe3Al2(SiO4)3 ) berwarna Merah keunguan
b. Pyrope (Mg3Al2(SiO4)3) berwarna Merah tua
c. Spessartine (Mn3Al2(SiO4)3) berwarna Oranye
d. Andradite (Ca3Fe2(SiO4)3) berwarna Kuning,Hijau Muda
e. Grossular (Ca3Al2(SiO4)3) berwarna Hijau
f. Uvarovite (Ca3Cr2(SiO4)3) berwarna Hijau
b. Cara Terbentuknya Garnet
¨ Terbentuk secara malihan (metamorfik) yaitu endapan mineral yang
mempunyai nilai ekonomis yang terbentuk akibat proses malihan pada kondisi
temperatur dan tekanan tinggi.
Batuan metamorf mengkristal dalam sistem kubik dengan bentuk
rhombdodecahedral atau trapezohedral atau kombinasi dari keduanya.
Karena garnet cenderung mempunyai pemecahan yang rendah sehingga jika
terjadi pecahan akan menjadi potongan-potongan kecil dengan bentuk sudut tajam
dan tidak merata yang dianggap sebagai fitur karakteristik dari abrasif yang
baik dan dinilai sebagai abrasif alami.
Warna yang kita lihat pada garnet terbentuk karena adanya absorbsi cahaya oleh
ion-ionnya atau interaksi ion-ion yang ada pada garnet itu sendiri.
Garnet adalah mineral umum dari batuan metamorf seperti gneiss dan sekis
dari yang bersifat basa sampai asam, kapur kristal dan pegmatites. Garnet
banyak ditemukan di sekis mika dan batuan metamorf yang mengandung alumina dan
besi.
Varietas yang berbeda dari garnet memiliki ion logam yang berbeda, seperti besi,
magnesium aluminium, dan kromium.
c. Pemanfaat Garnet
Dikarenakan garnet mempunyai fraktur yang terbentuk secara alami dan
membentuk bentuk da warna yang unik dan indah serta dianggap mempunyai nilai
ekonomis tinggi, garnet kebanyakan dimanfaatkan sebagai perhiasan.
Harganya sangatlah mahal dikarenakan jumlahnya yang sangat terbatas dan cara
penambangannya sangat sulit dan memerlukan biaya besar.
Juga ada mitos pada batu garnet ini,pada zaman dahulu dipercaya mempunyai
kekuatan magis. Yaitu jika saat perjalanan dan membawa batu garnet ini akan
dihindarkan dari kecelakaan atau bentuk kejahatan. Maka dari itu banyak orang
memperebutkan dan mengusahakan untuk mendapatkannya. Sehingga sejak dulu batu
ini mempunyai nilai ekonomi tinggi di masyarakat.
d. Persebaran Granet
Di Amerika Serikat, hanya ada di 3 negara bagian yaitu, Idaho, New York, dan
Montana yang menghasilkan garnet untuk digunakan dalam perindustrian.
Ada banyak negara lain yang banyak memproduksi garnet ini seperti Australia,
China, dan India yang banyak di ekspor ke berbagai negara lain. Turki juga banyak
memproduksi garnet ini dalam jumlah banyak, tetapi belum di ekspor ke berbagai.
jenis batuan metamorf lain penamaannya hanya berdasarkan pada komposisi
mineral, seperti:
1)Marmer disusun hampir semuanya dari kalsit atau dolomit; secara tipikal bertekstur
granoblastik.
2)Kuarsit adalah batuan metamorfik bertekstur granobastik dengan komposisi utama adalah
kuarsa, dibentuk oleh rekristalisasi dari batupasir atau chert/rijang. Secara umum jenis batuan
metamorfik yang lain adalah sebagai berikut:
Amphibolit: Batuan yang berbutir sedang sampai kasar komposisi utamanya
adalah ampibol (biasanya hornblende) dan plagioklas.
Eclogit: Batuan yang berbutir sedang komposisi utama adalah piroksin klino
ompasit tanpa plagioklas felspar (sodium dan diopsit kaya alumina) dan garnet
kaya pyrop. Eclogit mempunyai komposisi kimia seperti basal, tetapi
mengandung fase yang lebih berat. Beberapa eclogit berasal dari batuan beku.
Granulit: Batuan yang berbutir merata terdiri dari mineral (terutama kuarsa,
felspar, sedikit garnet dan piroksin) mempunyai tekstur granoblastik.
Perkembangan struktur gnessiknya lemah mungkin terdiri dari lensa-lensa
datar kuarsa dan/atau felspar.
Hornfels: Berbutir halus, batuan metamorfisme thermal terdiri dari butiran-
butiran yang equidimensional dalam orientasi acak. Beberapa porphiroblast
atau sisa fenokris mungkin ada. Butiran-butiran kasar yang sama disebut
granofels.
Tabel . Deskripsi Batuan Metamorf
Jenis Struktur Tekstur Komposisi Nama Batuan
Reg
iona
l
Fol
iasi
Slatycleavage Lepidoblastik Stress mineral Slate
Philitic Lepidoblastik Philite
Schistosee Lepidoblastik schist
Gneissic Granoblastik Gneiss
The
rmal
Non
fol
iasi
Granulose Granoblastik Anti stress mineral
Marmer
Granulose Granoblastik Kuarsit
Hornfelsik Blastopellit Hornfels
Liniasi Blastoopitik Serpentinit
Tabel . Kondisi foliasi dan non foliasi pada batuan metamorf
FOLIASI NON FOLIASI
Komposisi mineralnya bermacam-macam,/kompleks
Komposisi mineralnya sederhana, hanya terdiri dari beberapa mineral seperti calcite atau kuarsa.
Banyak mineral baru yang terbentuk akibat perubahan T dan/atau P.
mineral baru yang terbentuk akibat perubahan T dan/atau P.
Teksturnya berlapis, foliasi, liniasi, banded.
Mineral mempunyai orientasi
Teksturnya granular dan equi- dimensional.
Mineral tidak mempunyai orientasi.
yang relatif sama.
Banyak batuan dengan komposisi yang beragam
Batuan dalam jumlah terbatas dengan mineral sederhana.
Contohnya:kuarsa - Quartzitebatugamping - Marblelanau – Hornfels