fh.unram.ac.id€¦ · web viewhukum mempunyai arti yang sangat penting dalam aspek kehidupan...

30
i JURNAL PENERAPAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA DENGAN KEKERASAN MELAKUKAN PERSETUBUHAN PADA ANAK PUTUSAN NOMOR 99/PID.SUS.PA/2016/PN.MTR OLEH: RIDHO WAHYU AKBAR D1A014480 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MATARAM MATARAM 2018

Upload: others

Post on 12-Aug-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: fh.unram.ac.id€¦ · Web viewHukum mempunyai arti yang sangat penting dalam aspek kehidupan sebagai pedoman tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan manusia lain.Hukum merupakan

i

JURNAL

PENERAPAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA DENGAN KEKERASAN MELAKUKAN PERSETUBUHAN PADA ANAK

PUTUSAN NOMOR 99/PID.SUS.PA/2016/PN.MTR

OLEH:

RIDHO WAHYU AKBAR

D1A014480

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MATARAM

MATARAM

2018

Page 2: fh.unram.ac.id€¦ · Web viewHukum mempunyai arti yang sangat penting dalam aspek kehidupan sebagai pedoman tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan manusia lain.Hukum merupakan
Page 3: fh.unram.ac.id€¦ · Web viewHukum mempunyai arti yang sangat penting dalam aspek kehidupan sebagai pedoman tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan manusia lain.Hukum merupakan

PENERAPAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA DENGAN KEKERASAN MELAKUKAN PERSETUBUHAN PADA ANAK

(STUDI PUTUSAN NOMOR: 99/PID.SUS.PA/2016/PN.MTR)Ridho Wahyu Akbar

D1A014280Fakultas Hukum Universitas Mataram

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan sanksi pidana yang akan diterapkan dalam tindak pidana dengan kekerasan melakukan persetubuhan pada anak (No. Putusan: 99/PID.SUS.PA/2016/PT.MTR) dan untuk mengetahui pertimbangan hakim dalam mengadili putusan pengadilan tindak pidana dengan kekerasan melakukan persetubuhan pada anak (No. Putusan: 99/PID.SUS.PA/2016/PT.MTR).Jenis penelitian hukum ini adalah penelitian hukum normatif. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan perundang-undangan, metode konseptual, dan metode kasus. Hal ini bahwa : Pertama, penerapan sanksi pidana terhadap kekerasan melakukan persertubuhan terhadap anak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukuman yang diberikan sudah dengan maksimal. Kedua, pertimbangan hakim dalam memutuskan tindak pidana mengenai kekerasan melakukan persetubuhan pada anak.

Kata Kunci : Penerapan, Sanksi Pidana, Kekerasan, Persetubuhan, Anak.

APPLICATION CRIMINAL SANCTIONSTO CRIMINAL ACTORSWITH VIOLENCE DOING INTERCOURSE IN CHILDREN(STUDY DECISION: 99/PID.SUS.PA/2016/PN.MTR)

ABSTRACT

The purpose of this research is to know the application of criminal sanction which will be applied in criminal act with violence of doing to the child (No. Decision: 99 / PID.SUS.PA / 2016 / PT.MTR) and to know judge's consideration in adjusing judicial decision criminal offense by violently engaging in sexual intercourse with a child (No. Decision: 99 / PID.SUS.PA / 2016 / PT.MTR). This type of legal research is normative legal research. Method of approach used in this research is method of approach of legislation, conceptual method, and case method. This is the case: First, the application of criminal sanctions against violence in childcare in accordance with the applicable laws and the maximum sentence. Secondly, judges' consideration in deciding criminal acts of violence engages in sexual intercourse with the child.

Key Words : Application, Criminal Sanctions, Violence, Intercourse, Children

Page 4: fh.unram.ac.id€¦ · Web viewHukum mempunyai arti yang sangat penting dalam aspek kehidupan sebagai pedoman tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan manusia lain.Hukum merupakan

i

I. PENDAHULUAN

Negara Indonesia merupakan Negara hukum yang berdasarkan Pancasila

dan Undang-Undang Dasar 1945, yang mengatur segala kehidupan

masyarakat Indonesia. Hukum mempunyai arti yang sangat penting dalam

aspek kehidupan sebagai pedoman tingkah laku manusia dalam hubungannya

dengan manusia lain.Hukum merupakan suatu norma atau kaidah yang

memuat aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan yang menjamin hak dan

kewajiban perorangan maupun masyarakatmemerlukan berbagai macam

aturan sebagai pedoman hubungan kepentingan perorangan maupun

kepentingan masyarakat.

Semua hubungan tersebut diatur oleh hukum, semuanya adalah hubungan

hukum (rechtsbetrekkingen). Maka untuk itulah dalam mengatur

hubungan-hubungan hukum pada masyarakat diadakan suatu kodifikasi

hukum yang mempunyai tujuan luhur yaitu menciptakan kepastian hukum dan

mempertahankan nilai keadilan dari subtansi hukum tersebut.Sekalipun telah

terkodifikasi, hukum tidaklah dapat statis karena hukum harus terus

menyesuaikan diri dengan masyarakat, apalagi yang berkaitan dengan hukum

publik karena bersentuhan langsung dengan hajat hidup orang banyak dan

berlaku secara umum.

Sebuah pro dan kontra atau pertentangan pendapat yang masih terus

berlangsung dalam hukum sebagaimana tersebut di atas ialah mengenai

Page 5: fh.unram.ac.id€¦ · Web viewHukum mempunyai arti yang sangat penting dalam aspek kehidupan sebagai pedoman tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan manusia lain.Hukum merupakan

ii

keberadaan lembaga pidana mati baik dalam kedudukan sebagai hukum

positif maupun dalam upaya pembaharuan hukum pidana sebagai bagian dari

hukuman (pidana) untuk mensejahterahkan rakyat terutama manusa yang

rentan atas kejahatan yaitu perempuan dan anak.

Anak adalah anugerah Tuhan yang Maha Esa yang mana mereka harus

dilindungi harkat dan martabatnya serta dijamin hak-haknya agar anak

terhindar dari objek (sasaran) kejahatan yang dilakukan oleh orang dewasa

maupun anak.Perlu diperhatikan bahwa pada zaman modern ini anak sangat

banyak dijadikan objek kejahatan karena anak sangat rentan dilakukan oleh

orang dewasa yang tidak manusiawi dan sewenang-wenangnya.Anak harus

dilindungi karena anak merupakan generasi bangsa penerus cita-cita bangsa

yang harusnya dirawat, diasuh, dididik dan dijaga sebaik sebaiknya dan agar

mereka tumbuh sehat dan berkembang secara sehat jiwa dan raga.Hal ini perlu

diperhatikan agar di kemudian hari anak bukan generasi yang hilang.1

Sasaran kejahatan terhadap anak telah dibahas dalam beberapa pertemuan

skala Internasional yang antara lain adalah Deklarasi Jenewa Hak-Hak Anak

tahun 1924 yang diakui dalam Unversal Declaration of Human Right tahun

1948. Pada tanggal 20 November 1958, Majelis Umum PBB (Perserikatan

Bangsa Bangsa) Mengesahkan Declaration of the Right the Child (Deklarasi

Hak-Hak Anak).2Sebagai implementasi dari deklarasi tersebut Indonesia

1Abu Huraerah, Kekerasan Terhadap Anak, (Bandung Nusantara, 2006) hlm. 182 Muliadi, Barda Nawawi Arief, Bunga Rampai Hukum Pidana (Bandung : Alumni

1992)hlm.108

Page 6: fh.unram.ac.id€¦ · Web viewHukum mempunyai arti yang sangat penting dalam aspek kehidupan sebagai pedoman tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan manusia lain.Hukum merupakan

iii

menuangkan penyelenggaraandan/atau meratifikasikan Perlindungan Anak

melalui Undang-Undang nomor 4 Tahun 1974 tentang Kesejahteraan Anak.

Pada Declaration of the right of the child banyak instrumen dan

rekomendasi yang belum diperhatikan lebih signifikan dalam memberikan

Perindungan hak-hak anak. Deklarasi Wina tahun1993 yang dihasilkan oleh

konfrensi dunia tentang HAM (Hak Asasi Manusia), kembali mengemukakan

prinsip “first call of children,” yang menekankan pentingnya bahwa upaya-

upaya nasional dan Internasional untuk memajukan hak-hak anak atas

“survival protection, development a participation.”3

rumusan masalah dari penelitian ini yaitu bagaimana penerapan sanksi pidana

bagi pelaku tindak pidana dengan kekerasan melakukan persetubuhan pada

Anak (No. Putusan:99/PID.SUS.PA./2016/PT.MTR) dan bagaimanakah

pertimbangan hakim dalam putusan pengadilan tingkat banding bagi pelaku

dalam tindak pidana dengan kekerasan melakukan persetubuhan pada Anak

(No. Putusan: 99/PID.SUS.PA/2016/PT.MTR). Tujuan yang akan dicapai

dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pemerapan sanksi pidana yang

akan diterapkan dalam tindak pidana dengan kekerasan melakukan

persetubuhan pada anak (No. Putusan: 99/PID.SUS.PA/2016/PT.MTR).

II. PEMBAHASAN

3Hartuti Hartikusunowo, Tantangan dan Agenda Hak Anak, www.portalhukum.com hlm. diakses 1 April jam 09.30 wib

Page 7: fh.unram.ac.id€¦ · Web viewHukum mempunyai arti yang sangat penting dalam aspek kehidupan sebagai pedoman tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan manusia lain.Hukum merupakan

iv

Penerapan Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Dengan

Melakukan Kekerasan Persetubuhan Pada Anak Pada Putusan

Pengadilan Tinggi Mataram (99/PID.SUS.PA/2016/PT.MTR)

Dalam persidangan pada kasus tindak pidana kekerasan persetubuhan pada

anak di Pengadilan Tinggi, dengan terdakwa bernama Ram Jafar, dimana

terdakwa dituduhkan telah melakukan perbuatan pidana yaitu tindak pidana

dengan kekerasan melakukan persetubuhan pada anak. Dalam dakwaannya

tertanggal 6 September 2016 dengan Reg. Perk Nomor : PDM.

140/MTR/58/2016, penuntut umum membuat dan menyusun dakwaan dalam

bentuk Subsidair, yaitu: a. Kesatu Pasal Pasal 81 (1) jo. Pasal 76D Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 dan; b. Kedua

Pasal Pasal 81 (2) jo. Pasal 76E Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 23 Tahun 2002.

Berdasarkan keterangan di atas penyusun berpendapat bahwa surat

dakwaan penuntut umum telah sesuai dengan perundang-undangan yang

berlaku yang mana didakwakan Pasal 80 ayat (1) jo. Pasal 76D Undang-

Undang Nomor 35 Tahun 2014 perubahab atas Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang unsur- unsur dari pasal yang

didakwakan telah terpenuhi. Dan penerpan pidana pada Terdakwa Ram Jafar

adalah penerapan pidana yang tidak sama dengan tindak pidana yang sama

yang mana tindak pidana yang tingkat berbahayanya yang bisa diperbandingan

Page 8: fh.unram.ac.id€¦ · Web viewHukum mempunyai arti yang sangat penting dalam aspek kehidupan sebagai pedoman tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan manusia lain.Hukum merupakan

v

dengan tindak pidana yang lain tanpa disetai pertimbangan atau penalaran

yang akurat dari hakim yang menangani perkara tersebut.

Berdasarkan surat tuntutan jaksa penuntut umum agar majelis

hakim memeriksa dan mengadili sebagai berikut a. Menyatakan terdakwa

Ram Jafar Alias Tebok Alias Muksin telah terbukti secara sah dan

meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana persetubuhan yang dilakukan

terhadap anak di bawah umursebagaimana diatur dan diancam pidana dalam

Pasal 81 (1) jo. Pasal 76D UU RI nomor 35 Tahun 2014 Perbuahan atas UU

RI nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak dan Pasal 81 Ayat (2)

jo. Pasal 76E UU nomor 35 Tahun 2014 Perubahan atas UU RI nomor 23

Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, b. menjatuhkan pidana terhadap

Ram Jafar Alias Tebok Alias Muksin dengan pidana penjara selama 15 (lima

belas) Tahun dengan dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan

sementara dan denda Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah), Subsidair 3

(tiga) bulan kurungan

Berdasarkan uraian diatas Penyusun berpendapat dakwaan jaksa penuntut

umum kepada terdakwa Ram Jafar telah sesuai dengan Peraturan Perundang-

Undangan yang berlaku di Indonesia yaitu Pasal 80 Ayat (1) jo. Pasal 76D

dan Pasal 81 Ayat (2) jo. Pasal 76E Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014

Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan

Anak yang mana terdakwa Unsur-Unsurnya telah terpenuhi dan tidak ada

cacat psikologis dalam diri terdakwa. Dan tuntutan Jaksa Penuntut Umum

Page 9: fh.unram.ac.id€¦ · Web viewHukum mempunyai arti yang sangat penting dalam aspek kehidupan sebagai pedoman tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan manusia lain.Hukum merupakan

vi

kepada terdakwa telah sesuai dengan perundang-Undangan yang berlaku di

Indonesia.

Dalam Pasal 193 Ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana

(KUHAP) disebutkan bahwa: “Jika pengadilan berpendapat bahwa terdakwa

bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya, maka

pengadilan menjatuhkan pidana”.

Amar putusan yang berbunyi :

“ Menjatuhkan Pidana kepada Terdakwa Ram Jafar selama delapan (8) Tahun dan denda sebesar Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar akan diganti dengan pidana kurungan selama tiga (3) bulan.”

Berdasarkan amar putusan tersebut Penyusun berpendapat Hakim

dalam menjatuhkan pidana penjara kepada terdakwa Ram Jafarmenggunakan

pola pemidanaan secara kumulitatif-alternatif delik-delik tertentu yang dapat

ditentukan minimum khususnya, yang mana dimaksud pada delik-delik

tersebut adalah delik-delik yang membahayakan, merugikan, atau meresahkan

masyarakat sehinngga hakim dalm menjatuhkan putusannya belum

mempunyai acuan dalam kewenangan kebebasan yang dimiliki hakim, jadi

Hakim dalm menjatuhkan hukuman pidana penjara kepada Terdakwa Ram

Jafar dilihat dari masa lalunya yang telah dijatuhkan hukuman sebelumnya

pasa kasus atau perkara yang sama yaitu persetubuhan pada anak. Hukuman

pidan penjara yang dikenakan kepada Terdakwa Ram Jafar yaitu hukuman

maksimal dari delik-delik tertentu yaitu Pasal 81 Ayat (1) jo. Pasal 76D

Page 10: fh.unram.ac.id€¦ · Web viewHukum mempunyai arti yang sangat penting dalam aspek kehidupan sebagai pedoman tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan manusia lain.Hukum merupakan

vii

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Perubahan atas Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.

Dalam penerapannya, suatu putusan pidana yang dijatuhkan oleh

hakim dapat membawa dampak luas, tidak hanya bagi pelaku tindak pidana

yang bersangkutan, akan tetapi juga bagi korban dan masyarakat. Hal ini

dalam proses penjatuhan pidana, disamping bersentuhan dengan aspek yuridis

juga didalamnya terkait dengan aspek sosiologi dan aspek filosofis. Akhirnya

banyak timbul wacana diantara para pemerhati hukum, bahwa untuk

penjatuhan pidana pada delik delik terntentu, manakah yang harus lebih

diprioritaskan antara kepentingan perlindungan masyarakat di satu pihak,

dengan pembinaan individu pelaku tindak pidana di lain pihak. Hal ini

merupakan aksi dan sikap kritis terhadap “beragamnya” yang sudah

diputuskan oleh suatu lembaga peradilan terhadap tindak pidana perkara-

perkara tertentu. Dari persoalan tersebut adalah munculnya disparitas pidana

yang berasal dari hakim yang menjatuhkan putusan pidana dan dari kelamahan

hukum positif (peraturan perundang-undangan).

Disparitas pidana (disparity of sentencing) adalah penerapan

pidana yang tidak sama terhadap tindak pidana yang sama (same offence) atau

terhadap tindak-tindak pidana yang sifatnya berbahayanya dapat

diperbandingkan (offences of comfarable) tanpa dasar pembenaran yang jelas.4

Berdasarkan Penjelasan diatas hukuman minimalnya 5 (lima) Tahun dan

4 Hartai, Evi. Op .Cit. hlm. 33

Page 11: fh.unram.ac.id€¦ · Web viewHukum mempunyai arti yang sangat penting dalam aspek kehidupan sebagai pedoman tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan manusia lain.Hukum merupakan

viii

hukuman Maksimalnya 15 (lima belas) Tahun, Jadi hakim dalam menjatuhkan

hukuman pada Terdakwa Ram jafar pada kejahatan sebelumnya yaitu

hukuman pidana penjara maksimal 15 Tahun. Sehingga hakim yang

menjatuhkan hukuman pidana penjara pada putusan Nomor:

99/Pid.Sus.Pa./2016/PT.Mtr yaitu selama 8 Tahun dari keterangan di atas

karena Hakim mempunyai kewenangan dalam menjatuhkan hukumannya yang

mana kewenanganya mengakumulasi dari hukuman kepada terdakwa Ram

Jafar sebelumnya jadi Hakim tidak menjatuhkan pidana maksimal dari delik

delik terntentu yang dikenakan kepada terdakwa yaitu 15 (lima belas) Tahun

pada Pasal 81 Ayat (1) jo. Pasal 76 D yang didakwakan Jaksa Penuntut Umum

kepada Terdakwa Ram Jafar untuk mendapatkan kepastian hukum kepada

masyarakat dan para korban serta memenuhi rasa keadilan dalam menjatuhkan

hukuman kepada terdakwa. Dan Terdakwa merupakan pelaku Residive

merupakan pengulangan perbuatan pidana pada kejahatan yang sama maupun

tidak. Sehingga ini menjadi dasar atau acuan hakim dalam penerapan pidana

kepada terdakwa atau alasan pembenar dalam pertimbangannya.

Pertimbangan Hakim Dalam Menjatuhkan Sanksi PidanaPada

PelakuTindak Pidana Persetubuhan Terhadap Anak Pada Perkara

Putusan Nomor: 99/Pid.Sus.Pa/2016/PT.MTR.

Hakim dalam pemeriksaan perkara pidana berusaha mencari dan

membuktikan kebenaran materiil berdasarkan fakta yang terungkap dalam

persidangan, serta berpegang teguh pada apa yang dirumuskan dalam surat

dakwaan penuntut umum. Berdasarkan posisi kasus sebagaimana telah

Page 12: fh.unram.ac.id€¦ · Web viewHukum mempunyai arti yang sangat penting dalam aspek kehidupan sebagai pedoman tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan manusia lain.Hukum merupakan

ix

diuraikan diatas, maka dapat disimpulkan telah sesuai dengan ketentuan baik

hukum pidana formil maupun hukum pidana materiil dan syarat dapat

dipidananya seorang terdakwa, hal ini didasarkan pada pemeriksaan dalam

persidangan, dimana alat bukti yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum,

termasuk didalamnya keterangan saksi saling berkesesuaian ditambah

keterangan terdakwa yang mengakui secara jujur perbuatan yang

dilakukannya. Oleh karena itu, Hakim Pengadilan Tinggi Mataram

menyatakan bahwa unsur perbuatan terdakwa telah mencocoki rumusan delik

yang terdapat dalam dakwaan pertama yaitu Pasal 81 ayat (1) Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Jo. Pasal 60 KUHP.

Adapun unsur - unsur tindak persetubuhan yang diatur dalam Pasal 81 ayat (1)

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak sebagai

berikut : a) Menerima Permohonan banding dari Jaksa Penuntut Umum

tersebut;b) Memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Mataram Nomor :

326/Pid.Sus./2016/PN.Mtr., tanggal 4 oktober 2016 sepanjang pidana yang

dijatuhkan sebagai berikut: Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa Ram Jafar

alias Muksin alias Tebok selama 8 (delapan) Tahun dan denda sebesar Rp.

1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dengan ketentuan apabila denda tidak

dibayar diganti dengan pidana kurungan sebesar 3 (tiga) bulan; c) Menguatkan

putusan selain dan selebihnya; d) Membebankan kepada Terdakwa untuk

membayar biaya perkara dalam dua tingkat Peradilan, yang dalam tingkat

banding sebesar Rp. 2.500,00 (dua ribu lima ratus rupiah).

Page 13: fh.unram.ac.id€¦ · Web viewHukum mempunyai arti yang sangat penting dalam aspek kehidupan sebagai pedoman tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan manusia lain.Hukum merupakan

x

Pertimbangan hukum Majelis Hakim dalam memutus perkara harus

mencerminkan rasa keadilan masyarakat, yakni tidak hanya berdasarkan

pertimbangan yuridis tetapi terdapat juga pertimbangan sosiologis, yang

mengarah pada latar belakang terjadinya kejahatan. Pandangan masyarakat

terhadap perbuatan yang dilakukan terdakwa juga harus menjadi pertimbangan

hakim karena perbuatan terdakwa merupaka perbuatan yang dibenci oleh

masyarakat, sehingga apabila telah selesai menjalani hukumannya, masyarakat

akan memandang terdakwa sebagai penjahat. Penjatuhan Pidana diharapkan

agar terdakwa atau orang yang melakukan perbuatan tersebut akan takut

melakukan perbuatan itu karena dengan adanya ancaman hukuman tersebut

tidak akan melakukan perbuatan hal semacam tersebut.

Majelis hakim harus mempunyai keyakinan dalam memutus

perkara dengan cara mendengarkan keterangan saksi-saksi, terdakwa dan alat

bukti, serta menciptakan rasa keadilan bagi masyarakat. Berdasarkan Putusan:

99/Pid.Sus.PA/2016/PT.Mtr. menyatakan bahwa terdakwa Ram Jafar terbukti

secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana persetubuhan

terhadap anak secara berlanjut. Maka terdakwa dijatuhi hukuman pidana

penjara selama 8 (delapan) tahun dan denda Rp. 1000.000.000,00 (satu miliar

rupiah) dengan ketentuan apabila pidana denda tidak dibayar diganti dengan

pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan. Dengan demikian perbuatan terdakwa

adalah perbuatan yang melawan hukum dan tidak ada alasan pembenar.

Terdakwa juga adalah orang yang menurut hukum mampu bertanggung jawab

dan terdakwa melakukan perbuatannya dengan sengaja serta tidak ada alasaan

Page 14: fh.unram.ac.id€¦ · Web viewHukum mempunyai arti yang sangat penting dalam aspek kehidupan sebagai pedoman tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan manusia lain.Hukum merupakan

xi

pemaaf. Sehingga dengan demikian putusan hakim yang berisikan sanksi

pemidanaan sudah tepat. Sanski tersebut di berikan untuk memberikan efek

jera, agar terdakwa menyesali perbuatannya dan tidak mengulangi

perbuatannya dikemudian hari. Majelis Hakim menjatuhkan sanksi kepada

terdakwa dengan hukuman penjara 8 (delapan) tahun dan denda Rp.

1000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dengan ketentuan apabila pidana denda

tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan, karena

dalam Pasal 81 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 perubahan

atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yaitu

mengatur pidana maksimal 15 tahun penjara dan minimal 3 tahun penjara,

sehingga dalam hal ini Majelis Hakim tidak dapat menjatuhkan sanksi pidana

dibawah 3 tahun penjara. Pertimbangan Majelis Hakim adalah hal yang sangat

penting dalam menjatuhkan sanksi terhadap terdakwa, seorang Hakim

haruslah memutus perkara dengan pertimbangan yang berasal dari hati nurani

dan pikiran agar dapat menghasilkan putusan yang seadil-adilnya. Bahwa

sebelum menjatuhkan putusan terhadap terdakwa, terlebih dahulu Majelis

Hakim harus mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan meringankan

terdakwa sehingga putusan yang di jatuhkan dapat mencapai rasa keadilan

dalam masyarakat.

Pertimbangan yang bersifat yuridis adalah pertimbangan hakim yang

didasarkan faktor-faktor yang terungkap dalam persidangan dan oleh

Undang-Undang telah ditetapkan sebagai hal yang harus dimuat dalam

Page 15: fh.unram.ac.id€¦ · Web viewHukum mempunyai arti yang sangat penting dalam aspek kehidupan sebagai pedoman tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan manusia lain.Hukum merupakan

xii

putusan. Berikut adalah pertimbangan secara yuridis dalam putusan nomor

99/PID.SUS.PA/2016/PT.MTR

Page 16: fh.unram.ac.id€¦ · Web viewHukum mempunyai arti yang sangat penting dalam aspek kehidupan sebagai pedoman tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan manusia lain.Hukum merupakan

xiii

III. PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis

menyimpulkan beberapa hal diantaranya adalah sebagai berikut yaitu

penerapan sanksi pidana terhadap pelaku tindak pidana dengan kekerasan

melakukan persetubuhan pada Anak dengan Pasal 76D jo. Pasal 81 ayat (1)

UU No. 35 Tahun 2014 perubahan atas Undang Undang Nomor 23 Tahun

2002 Tentang Perlindungan Anakoleh Hakim terhadap tindak pidana

persetubuhan terhadap anak telah sesuai dantelah memenuhi unsur-unsur yang

ada. Serta selama pemeriksaan di persidangan tidak ditemukan alasan-alasan

penghapusan pertanggungjawaban pidana baik alasan pembenar maupun alasan

pemaaf, sehingga terdakwa dinyata mampu bertanggungjawab dan harus

mendapatkan sanksi yang setimpal atasperbuatannya setra terdakwa merupakan

residive, sehingga di hukum seberat-beratnya yang timbul efek jera kepada

terdakwa.

Pertimbangan Hakim dalam menjatuhkan Putusan Tingkat Banding

pidana pada pelaku tindak pidana persetubuhan terhadap anak dalam studi

kasus Putusan PT: 99/Pid.Sus.PA/2016/PT.Mtr telah sesuai dengan ketentuan

dalam Pasal 183 KUHAP yakni sekurang- kurangnya dua alat bukti ditambah

keyakinan Hakim. Alat bukti dalam kasus ini yaitu keterangan saksi, surat dan

keterangan terdakwa yang saling bersesuaian, sehingga. Majelis Hakim

memperoleh keyakinan bahwa terdakwa pidana

Page 17: fh.unram.ac.id€¦ · Web viewHukum mempunyai arti yang sangat penting dalam aspek kehidupan sebagai pedoman tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan manusia lain.Hukum merupakan

14

Page 18: fh.unram.ac.id€¦ · Web viewHukum mempunyai arti yang sangat penting dalam aspek kehidupan sebagai pedoman tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan manusia lain.Hukum merupakan

xiv

persetubuhan terhadap anak. Serta Hakim telah mempertimbangkan hal-hal

yang memberatkan danhal hal yang meringkan terdakwa sehingga hak dan

kewajiban Terdakwa terpenuhi diproses Peradilan dalam peradilan pidana pada

umunya dan khususnya pidana anak.

Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka penulis menyarankan beberapa hal

yaitu diharapkan kepada para penegak hukum agar lebih memperhatikan duduk

perkara yang berkaitan dengan perbuatan persetubuhan terlebih jika yang

menjadi korban adalah anak. Sebab unsur-unsur dalam setiap tindak pidana

persetubuhan bisa saja menjadi dasar penjatuhan hukuman yang lebih berat

bagi pelaku. Anak sebagai korban tindak pidana persetubuhan harus

mendapatkan perhatian yang lebih khusus dari orang tua dan orang-orang di

lingkungan sekitarnya agar anak tersebut tetap percaya diri serta

dapatberprestasi dan diharapkan para orang tua agar lebih memperhatikan dan

meningkatkan pengawasan terhadap anak.

Page 19: fh.unram.ac.id€¦ · Web viewHukum mempunyai arti yang sangat penting dalam aspek kehidupan sebagai pedoman tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan manusia lain.Hukum merupakan

xv

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Chandra, Septa dan Jans Crijins. 2012. Hukum Dalam Perspektif. Denpasar: PustakaLarasan

Chazawi, Adami. 2010. Pelajaran Hukum Pidana I Cetakan Lima. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Hamza, Andi. 1985. Sistem pemidanaan Indonesia Retribusi Ke Reformasi. Bandung: Praditya Paramita

Hartai, Evi. 2008. Tindak Pidana Korupsi. Jakarta: Sinar Grafika

Hurairah, Abu. 2006. Kekerasan Terhadap Anak. Bandung: Bandung Nusantara

Gultom, Maidin. 2010. Perlindungan Terhadap Anak Dalam Sistem Peradilan Pidana Anak Di Indonesia. Bandung : Refika Aditama

Lamintang. 1997. Dasar-dasar Hukum Pidana Indonesia. Bandung: Citra Aditya Bakti

Marpaung, Leden. 2015. Asas Teori Peraktik Hukum Pidana Cetakan Lima. Jakarta:Sinar Grafika

Marzuki, Mahmud. 2005. Penelitian Hukum. Jakarta: Kencana Prenda Media Grup.

Moelajtno. 2008. Asas-Asas Hukum Pidana. Jakarta: Rhineka Cipta

Muliadi dan Barda Nawawi Arief. 1992. Bunga Rampai Hukum Pidana. Bandung:Alumni 1992

Nawawi, Barda Arif. 2000. Kebijakan Hukum Pidana. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Pawennei, Mulyati dan Rahmanudin Toemalili. 2015. Jakarta: Mitra Wacana Media

Poernomo, Bambang. 2008. Asas-Asas Hukum Pidana Edisi Revisi. Jakarta: Rhineka Cipta

Page 20: fh.unram.ac.id€¦ · Web viewHukum mempunyai arti yang sangat penting dalam aspek kehidupan sebagai pedoman tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan manusia lain.Hukum merupakan

xvi

----------. 1993. Asas-Asas Hukum Pidana Seri Hukum Pidana I. Jakarta: Ghali Indonesia

Reksodipuro,Marjono. 2010.Kriminologi dan Sistem Peradilan Pidana

KumpulanKarangan Kedua. Jakarta: Pusat Pelayanan dan

Pengabdian Lembaga Krimonolgi Universitas Indonesia.

Rifai, Ahmad. 2010. Penemuan Hukum. Jakarta: Sinar Garfika

Rusli, Muhammad. 2007. Hukum Acara Pidana Kontemporer. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Soekanto, Soejono Dan Sri Muliadi. 2001. Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan Singkat. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Waluyadi. 2009. Hukum Perlindungan Anak. Bandung: Mandar Maju.

Peraturan Perundang-Undangan

Indonesia, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

Indonesia, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

Indonesia, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1946 Tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. LN 58 Tahun 1958

Indonesia, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012. Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. LN 109 Tahun 2002

Indonesia, Undang-Undang 35 Tahun 2014 Perubahan atas Undang-Undang

Nomor 23Tahun 2002. Tentang Perlindungan Anak. LN Nomor 297 tahun 2014

Indonesia, Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 Tentang Kesejahteraan Anak. LN Nomor 53 Tahun 1974.