fermentasi fix kel-3

Upload: prillyyyy

Post on 03-Mar-2018

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3

    1/24

    ABSTRAK

    Fermentasi merupakan proses pemecahan senyawa organik menjadi

    senyawa sederhana yang melibatkan mikroorganisme. Tujuan percobaan adalah

    praktikkan mampu memahami proses persiapan fermentasi seperti persiapaninokulum, persiapan medium fermentasi dan sterilisasi alat dan bahan,

    selanjutnya mampu mengoperasikan fermentor dan mampu menghasilkan produk

    berbasis rekayasa bioproses. Bahan baku yang digunakan adalah glukosa teknis

    sebagai bahan pembuatan medium fermentasi dan starter, urea, NPK, g!"#,

    $n!"# sebagai nutrisi, yeast, akuades, dan reagen antron. !etiap % jam sekali

    sampel diambil dari dalam fermentor untuk dianalisa berat keringnya dan kadar

    glukosa. &ari praktikum yang telah dilakukan didapatkan pada kondisi sampel '

    jam didapat berat kering ',(( gr, p)* #, konsentrasi sel ',''++grml, dan

    konsentrasi glukosa -,--' mg/ sampel % jam didapat berat kering ',(( gr, p)*

    #,+, konsentrasi sel ',''++ grml, dan konsentrasi glukosa -,0-' mg/ sampel #jam didapat berat kering ',(1 gram, p)* #,+, konsentrasi sel ',''2+grml, dan

    konsentrasi glukosa -,#-' mg/ sampel 2 jam berat kering ',(+ gr, p)* #,+,

    konsentrasi sel ',''3+grml, konsentrasi glukosa -,'-' mg/ sampel 0 jam berat

    kering ',(3+ gr, p)* #,+, konsentrasi sel ',''03+grml, dan konsentrasi glukosa

    0,2-' mg/ sampel %% jam berat kering '.'(13gr, p)* #,+, konsentrasi sel

    ','''20+grml, dan konsentrasi glukosa 3,'-' mg.

    Kata kunci: berat kering, fermentasi, fermentor, glukosa.

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Tujuan

    Memahami persiapan proses fermentasi, mampu mengoperasikan

    fermentor dan mampu menghasilkan produk berbasis rekayasa bioproses.

    1.2 Dasar Teori

    1.2.1 Pengertian er!entasi

    Fermentasi berasal dari bahasa latin yaitu fe4ere artinya mendidih.

    Peristiwa mendidih sebenarnya timbul dari gelembung-gelembung C! yang

    dihasilkan dari proses katabolisme karbohidrat. "emudian pengertian fermentasi

    berkembang dan didefenisikan sebagai proses penguraian yang dilakukan oleh

    mikroorganisme. Proses penguraian tidak hanya terhadap karbohidrat tetapi #uga

    5

  • 7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3

    2/24

    terhadap protein, lemak, asam, dan #uga $at-$at lain karena adanya akti%itas

    en$im. &ampai sekarang defenisi fermentasi semakin berkembang bahkan kadang-

    kadang sudah berbeda sama sekali baik ditin#au dari segi biokimia maupun dari

    segi mikrobiologi industri. 'kan tetapi pengertian dasar dari pengertian fermentasi

    yang dapat diterima, baik dari segi biokimia maupun dari segi mikrobiologi yaitu

    sebagai proses penguraian(perubahan dari karbohidrat, protein, dan lemak oleh

    en$im-en$im yang diikuti oleh pembentukan gas. )adah tempat melakukan

    proses fermentasi disebut sebagai Fermentor *+im Penyusun, !/.

    Fermentasi merupakan proses peme0ahan senyawa organik men#adi

    senyawa sederhana yang melibatkan mikroorganisme.

    "lasik:

    1rai senyawa-senyawa organik komplek senyawa sederhana

    Modern:

    Pengubahan suatu substrat 2ahan lebih berguna

    Fermentasi merupakan segala ma0am proses metabolisme yang *en$im,

    #asad renik scroksidasi, reduksi, hidrolisa atau reaksi kimia lainnya/ melakukan

    perubahan kimia pada suatu substrat organik dengan menghasilkan produk akhir.

    Fermentasi merupakan proses akti%itas mikroba pada bahan pangan sehinggadihasilkan produk yang dikehendaki. Mikroba yang umumnya terlibat dalam

    fermentasi adalah bakteri, khamir dan kapang. Contoh bakteri yang digunakan

    dalam fermentasi adalah 5cetobacter 6ylinum pada pembuatan nata de 0o0o,

    5cetobacter acetipada pembuatan asam asetat. Contoh khamir dalam fermentasi

    adalah !accharomyces cere4isiae dalam pembuatan alkohol dan 0ontoh kapang

    adalah7hi8opussp pada pembuatan tempe,onascus purpureuspada pembuatan

    angkak dan sebagainya.

    Fermentasi dapat dilakukan menggunakan kultur murni ataupun alami

    serta dengan kultur tunggal ataupun kultur 0ampuran. Fermentasi menggunakan

    kultur alami umumnya dilakukan pada proses fermentasi tradisional yang

    memanfaatkan mikroorganisme yang ada di lingkungan. &alah satu 0ontoh produk

    pangan yang dihasilkan dengan fermentasi alami adalah gatot dan growol yang

    dibuat dari singkong. +apai merupakan produk fermentasi tradisional yang

    diinokulasi dengan kultur 0ampuran dengan #umlah dan #enis yang tidak diketahui

    sehingga hasilnya sering tidak stabil. 3agi tapai yang bagus harus dikembangkan

    2

    Mikroorganisme

    'naerob

    Mikroorganisme

    +erkontrol

  • 7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3

    3/24

    dari kultur murni. "ultur murni adalah mikroorganisme yang akan digunakan

    dalam fermentasi dengan sifat dan karakteristik yang diketahui dengan pasti

    sehingga produk yang dihasilkan memiliki stabilitas kualitas yang #elas.

    Fermentasi dapat dilakukan se0ara aerobik ataupun anaerobik. 3espirasi

    anaerobik atau fermentasi tidak menggunakan ! sebagai akseptor elektron

    terakhir. &el-sel tertentu tidak mampu melalui seluruh proses respirasi seluler

    se0ara aerobik kerena sel-sel tersebut tidak memiliki mitokondria atau kekurangan

    en$im untuk memanfaatkan oksigen. 2eragam organisme menggunakan #alur

    fermentasi kebanyakan prokariotik dan protista. rganisme pelaku fermentasi

    disebutfermenter. 4ndustri fermentasi dalam pelaksanaan proses dipengaruhi oleh

    beberapa faktor, yaitu mikroba, bahan baku, sifat proses, pilot plant dan faktorsosial ekonomi.

    &ifat-sifat proses fermentasi harus disesuaikan dengan kondisi yang

    dibutuhkan oleh mikroba dalam melakukan metabolisme. "ondisi yang

    dibutuhkan dapat aerob ataupun anaerob, sedangkan bentuk medium dapat

    0air ataupun padat. 5alam proses produksi dapat digunakan proses tertutup atau

    pun kontinu. Perbedaan kondisi yang dibutuhkan oleh mikroba dalam proses

    industri #uga akan menentukan :

    . +ipe Fermentor!. ptimasi lingkungan: p6, aerasi, suhu, kadar nutrien

    7. Ma0am alat bantu: sumber air, listrik, kompresor dan sebagainya

    8. Cara pengunduhan hasil, sterilisasi

    1.2.2 "ikroorganis!e #ang Ber$eran %a&a! er!entasi

    Proses fermentasi bahan makanan pada dasarnya sebagai hasil kegiatan

    beberapa #enis mikroorganisme diantara beribu-ribu #enis bakteri, khamir dan

    kapang. leh karena itu, dalam membahas berbagai #enis mikroorganisme yangberperan dalam fermentasi bahan makanan tradisional, akan bertitik tolak dari

    ketiga #enis mikroorganisme di atas, yaitu bakteri, khamir dan kapang.

    1.2.' (enis)jenis er!entasi

    Fermentasi se0ara umum dibagi men#adi ! model utama yaitu fermentasi

    media 0air *li9uid state fermentation, !F: dan fermentasi media padat *solid

    state fermentation, !!F:. Fermentasi media 0air diartikan sebagai fermentasi yang

    3

  • 7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3

    4/24

    melibatkan air sebagai fase kontinu dari sistem pertumbuhan sel bersangkutan

    atau substrat baik sumber karbon maupun mineral terlarut atau suspensi sebagai

    partikel-partikel dalam fase 0air. Fermentasi media padat merupakan proses

    fermentasi yang berlangsung dalam substrattidak terlarut, namun mengandung air

    0ukup sekalipun tidak mengalir bebas. 5alam fermentasi tradisional baik

    fermentasi medium 0air maupun medium padat telah lama dikenal. Fermentasi

    0air dapat meliputi fermentasi minuman anggur dan alkohol, fermentasi asam

    0uka, yoghurt dan kefir. Fermentasi media padat seperti fermentasi tape, on0om

    dan ke0ap.

    a. Fermentasi Media Cair

    "omponen tambahan yang diperlukan pada pakan generasi baru seringkali

    disintesa se0ara terpisah adan ditambahkan kemudian. Cara yang digunakan

    biasanya dengan 0ara fermentasi media 0air, yang dapat mensitesa asam-asam

    amino, asam-asam organik, en$im-en$im dan beberapa %itamin.Fermentasi 0air

    dengan teknik tradisional dilakukan pengadukan, berbeda dengan teknik

    fermentasi 0air modern melibatkan fermentor yang dilengkapi dengan: pengaduk

    agar medium tetap homogen, aerasi, pengatur suhu *pendinginan dan pemanasan/

    dan hasil lebih uniform dan dapat diprediksi. 9uga tidak dilakukan sterilisasi,

    namun pemanasan, perebusan dan pengukusan mematikan banyak mikroba

    kompetitor.

    b. Fermentasi Media Padat

    Fermentasi media *substrat/ padat mempunyai kandungan nutrien per

    %olume dapat lebih besar.Produksi protein mikroba untuk pakan ternak dari

    keseluruhan hasil fermentasi dapat dilakukan dengan pengeringan sel-sel mikroba

    dan sisa substrat. Fermentasi substrat padat dengan kapang mempunyai

    keuntungan, yaitu:. Medium yang digunakan relatif sederhana

    !. 3uang yang diperlukan untuk peralatan fermentasi relatif ke0il, karena air

    yang digunakan sedikit

    7. 4nokulum dapat disiapkan se0ara sederhana

    8. "ondisi medium tempat pertumbuhan fungi mendekati kondisi habitat

    alaminya

    . 'erasi dihasilkan dengan mudah karena ada ruang udara diantara tiap

    partikel substrat

    . Produk yang dihasilkan dapat dipanen dengan mudah

    4

  • 7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3

    5/24

    1.2.* asa Pertu!+u,an "ikro+a

    Pertumbuhan kultur mikroba umumnya dapat digambarkan dalam suatu

    kur%a pertumbuhan. Pertumbuhan mikroba dapat terbagi dalam beberapa tahap

    seperti berikut.

    a. Fasa stationer adalah fasa yang disebut fasa adaptasi(lag phase. Pada saat ini

    mikroba lebih berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan dan medium baru

    daripada tumbuh ataupun berkembang biak. Pada saat ini mikroba berusaha

    merombak materi-materi dalam medium agar dapat digunakan sebagai nutrisi

    untuk pertumbuhannya. 2ila dalam medium ada komponen yang tidak dikenal

    mikroba, mikroba akan memproduksi en$im ekstraselular untuk merombak

    komponen tersebut. Fasa ini #uga berlangsung seleksi. 6anya mikroba yang dapat

    men0erna nutrisi dalam medium untuk pertumbuhannya lah yang dapat bertahan

    hidup.

    b. Fasa pertumbuhan diper0epat adalah fasa dimana mikroba sudah dapat

    menggunakan nutrisi dalam medium fermentasinya. Pada fasa ini mikroba banyak

    tumbuh dan membelah diri sehingga #umlahnya meningkat dengan 0epat.

    0. Fasa eksponensial adalah akhir fasa pertumbuhan diper0epat. Pada fasa ini la#u

    pertumbuhan tetap pada la#u pertumbuhan maksimum *;maks/.

  • 7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3

    6/24

    Waktu

    [Cells]

    Waktu

    ln[Cells]

    slope

    umur sel #uga sudah tua, sehingga pertahanan sel terhadap lingkungan yang

    berbeda dari kondisi biasanya #uga berkurang.

    Plot ln =Cell> terhadap waktu akan menghasilkan hubungan garis lurus

    yang mewakili e6ponential phasedapat dilihat pada gambar ..

    -a!+ar 1.1?rafik ln =0ells> +erhadap )aktu

    'nalisis dari bagian e6ponential phasedari kur%a pertumbuhan ini adalah

    bahwa sel tidak hanya bertambah dalam konsentrasinya tetapi #uga dalam la#u

    peningkatan konsentrasi sel.

    -a!+ar 1.2 "ur%a karakteristik pertumbuhan sel dalam medium fermentor

    'nalisis dari bagian e6ponential phase dari kur%a pertumbuhan ?ambar

    .! adalah bahwa sel tidak hanya bertambah dalam konsentrasinya tetapi #uga

    dalam la#u peningkatan konsentrasi sel. &el adalah katalis yang self;reproducing

    6

  • 7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3

    7/24

    ield koefisien biomass adalah berat rata-rata biomass dihasilkan per berat

    substrat digunakan. Contoh untuk kultur batch, E dihitung sebagai

    !!

    ==

    !>

    =

    =

    ,

    ,@

    ............ */

    dimana

    @ massa sel pada saat t

    @ massa sel awal

    & massa glukosa pada saat t

    7

  • 7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3

    8/24

    & massa glukosa awal

    1.2. Pe!+entukan Pro%uk

    Pembentukan produk dari suatu proses fermentasi merupakan tu#uan

    utama dari suatu sistem. Produk yang berhasil guna dan berdaya saing tinggi

    dapat diperoleh dengan 0ara mengeleminasi biaya-biaya operasi yang sepantasnya

    dapat dihindari. 1ntuk itu yang harus diperhatikan agar produk yang dihasilkan

    berkualitas tinggi antara lain :

    a. Pemilihan mikroorganisme yang selektif dan mempunyai produkti%itas

    optimum.

    b. 2ahan baku yang murah dan mudah didapatkan.0. Proses kontrol yang akurat untuk mendapatkan kondisi lingkungan yang

    optimum untuk pertumbuhan dan pembentukan produk.

    d. Proses pemurnian yang spesifik.

    Proses fermentasi yang bertu#uan komersil, dewasa ini dikembangkan

    dalam empat bagian antara lain :

    a. Fermentasi yang menghasilkan produk biomassa atau sel mikroorganisme.

    b. Fermentasi yang menghasilkan en$im.

    0. Fermentasi yang menghasilkan produk metabolit.

    d. Fermentasi biotransformasi.

    8

  • 7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3

    9/24

    BAB II

    "ET/DE PER0/BAAN

    2.1 A&at)a&at #ang %igunakan

    Perlatan yang digunakan pada per0obaan ini adalah magnetic stirrer,

    erlenmeyer ml sebagai wadah fermentasi,autocla4e, aluminium foil, 0orong,

    gelas kimia ml, gelas ukur dan ml, labu ukur ml, kertas saring,

    spatula, shaker, tabung reaksi, nera0a analitik, pipet tetes, sentrifus,

    spektrofotometer, dan 4orte6 mi6er.

    2.2 Ba,an)+a,an #ang %igunakan

    2ahan bahan yang digunakan dalam per0obaan ini adalah glukosa teknis

    sebagai bahan pembuatan medium fermentasi danstarter dengan #umlah masing

    masing gram, urea ,8 gram(liter,

  • 7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3

    10/24

    2.'.2 Persia$an "e%iu!Su+strat

    ?lukosa ditimbang sebanyak gram lalu dimasukkan ke dalam

    erlenmeyer ml dan ditambahkan ml aIuades.

  • 7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3

    11/24

    antron ,H sebanyak ! ml masing-masing ditambahkan ke dalam tabung reaksi

    yang berisi larutan yang telah dien0erkan sehingga warna larutan berubah men#adi

    biru kehi#auan. +abung reaksi diko0ok dengan 4orte6 mi6er selama ! menit.

    &ampel didinginkan pada suhu kamar, #ika perlu menggunakan air es. 'bsorbansi

    sampel diukur dengan spektrofotometer pada pan#ang gelombang 7 nm.

    11

  • 7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3

    12/24

    BAB III

    HASIL DAN PE"BAHASAN

    '.1 Ana&isa Pertu!+u,an "ikro+a %a&a! Proses er!entasi

    'nalisa pertumbuhan miroba dilakukan dengan pengukuran berat kering sel

    *dry weight cell/. &ampel yang telah diambil sebanyak ! ml disaring

    menggunakan kertas saring yang telah diketahui massanya, lalu dio%en pada suhu

    C hingga men0apai berat konstan. 'dapun berat sampel selama !! #am waktu

    fermentasi disa#ikan pada table 7. berikut ini:

    Ta+e& '.12erat &el "ering

    Noaktu er!entasi

    3ja!4

    Berat Se&

    Kering Rata)

    rata

    3gra!4

    .

    ! ! .

    7 8 .78 .

    N .O

    !! .7O

    0 5 10 15 20 25

    0

    0

    0

    0.01

    0.01

    0.01

    waktu

    konsentrasi sel

    12

  • 7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3

    13/24

    -a!+ar '.1 6ubungan 2erat &el "ering terhadap )aktu Fermentasi

    ?ambar 7. menun#ukkan hubungan berat sel kering terhadap waktu

    fermentasi. Pada #am pertama terlihat bahwa berat sel dalam sampel mengalami

    peningkatan yang belum signifikan yaitu dari , gram hingga , gram pada

    waktu #am.

    Pada waktu ! #am berat sel kering yang terdapat dalam sampel sebesar

    , gram. Pada fasa ini sel mulai mengalami sel pertumbuhan diper0epat dimana

    sel mulai tumbuh dan berkembang dengan menggunakan substrat dan nutrisi yang

    tersedia, sehingga #umlah sel bertambah dengan 0epat. 6ingga sampel pada waktu

    N #am pertumbuhan mikroba mengalami fasa pertumbuhan diper0epat. Pada

    sampel !! #am mikroba mengalami penurunan drastis, kesalahan #uga ter#adi pada

    sampel !! #am dimana seharusnya pada sampel !! #am mikroba masih mengalami

    fasa stasioner sehingga la#u pertumbuhan maksimum mikroorganisme pada

    per0obaan ini ter#adi pada waktu fermentasi #am dimana nilai max 0,0517

    #am-/. Pada per0obaan yang dilakukan oleh *&hafaghat et al, !/ diperoleh nilai

    max0,65 #am-/. "esalahan yang ter#adi diakibatkan dalam rentang

    pengambilan smapel setelah N #am, stirrer pada rekator tidak beker#a dengan baik

    sehingga pengadukan tidak ter#di dengan sempurna dan membuat pertumbuhan

    mikroba terganggu.

    13

  • 7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3

    14/24

    )aktu yang dibutuhkan oleh sel untuk melipat gandakan diri *doubling

    time/ dengan nilai maks yang diperoleh dari per0obaan ini sebesar 7,8 dan

    pemanfaatan substrat untuk pertumbuhan mikroorganisme *EQ(s/ pada per0obaan

    ini adalah sebesar ,N. Pada kebanyakan bakteri dan yeast yang ditumbuhkan

    pada glukosa se0ara aerob mempunyai nilai tipikal EQ(s ,8 D , *Gubaidah,

    dkk, !/. Perolehan EQ(s pada per0obaan yang kurang dari rentang perolehan

    EQ(s teoritis disebabkan karena mekanisme waktu perhitungan yang tidak akurat,

    sehingga berat sel biomassa yang ditimbang setelah proses pengadukan telah lama

    tidak beker#a dengan baik menyebabkan pertumbuhan mikroba terganggu serta

    pemanfaatan substrat oleh mikroba yang tidak optimal.Ta+e& '.2 5ata RmaQ, EQ(& dan td

    RmaQ*#am-/ EQ(& td

    0,0517 0,0018 13,40

    '.2 Ana&isa Konsetrasi -&ukosa

    Pengukuran konsentrasi glukosa pada per0obaan ini dilakukan dengan

    analisa menggunakan spektrofotometerdengan sampel yang sudah dien0erkan dan

    ditambahkan antron sebagai reagennya. Menghitung konsentrasi glukosa pada

    sampel dilakukan dengan menggunakan deret larutan standar yang dibuat dari

    larutan glukosa baku dengan konsentrasi . ppm. "emudian dien0erkan

    men#adi deret larutan standar dengan konsentrasi !, 8, , N dan ppm.

    &ehingga didapat kur%a kalibrasi standar seperti pada ?ambar 7.! berikut.

    14

  • 7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3

    15/24

    10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110

    0

    0.2

    0.4

    0.6

    0.8

    1

    1.2

    f(x) = 0.01x 0.04

    !" = 0.99

    Konsentrasi Glukosa (ppm)

    Absorbansi

    -a!+ar '.2"ur%a "alibrasi &tandar ?lukosa

    "ur%a kalibrasi standar diatas dapat digunakan untuk menentukan

    konsentrasi glukosa pada masing-masing sampel. 5engan mengukur absorban

    sampel, kemudian menggunakan persamaan linear kur%a kalibrasi standar yaitu

    y ,Q S ,8, maka akan didapatkan konsentrasi sampel.

    "onsentrasi awal glukosa yang digunakan untuk fermentasi adalah

    gram(L. 5engan melakukan pengen0eran sepuluh ribu kali didapat konsentrasi

    glukosa awalnya men#adi , mg(L. +abel 7.! menun#ukkan data kadar glukosa

    hasil per0obaan dengan melihat absorbansi menggunakan spektrofotometer lalu

    dikalibrasikan dengan persaamaan yang didapat pada larutan standar sehingga

    konsentrasi glukosa pengen0eran sepuluh ribu kali diketahui.

    Ta+e& '.*5ata 'nalisa "onsentrasi ?lukosa

    aktu er!entasi 3ja!4

    Ka%ar -&ukosa

    3A+sor+ansi5 A4 Konsentrasi -&ukosa 3!gL4

    ,8 ,

    ! ,8 ,N

    8 ,7 ,8

    ,7! ,

    N ,!N N,

    !! ,! O,

    15

  • 7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3

    16/24

    0 5 10 15 20 25

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    Waktu Fermentasi (jam)

    Konsentrasi Glukosa (mg/L)

    -a!+ar '.'6ubungan 'ntara "onsentrasi ?lukosa 5engan )aktu

    ?ambar 7.7 menun#ukkan grafik hubungan konsentrasi glukosa terhadap

    waktu fermentasi yang dilakukan. 9am ke-! proses fermentasi ter#adi penurunan

    kadar glukosa #ika dibandingkan dengan kadar glukosa fermentasi pada #am

    pertama. 6al ini dikarenakan glukosa dalam sampel yang digunakan telah

    dikonsumsi oleh ragi yang memanfaatkan glukosa ini sebagai nutrisi untuk

    menyusun material penyusun sel ragi yang baru. Pada #am ke-8 #uga ter#adi

    penurunan konsentrasi glukosa yang tersisa dari proses fermentasi #ika

    dibandingkan dari #am ke-! dan fermentasi selama ! #am. 6al ini berbanding lurus

    dengan teori yang menyatakan semakin lama waktu fermentasi maka kadar

    glukosanya akan semakin berkurang. 6al ini dikarenakan semakin lama waktu

    fermentasi maka semakin banyak waktu untuk mikroorganisme mengubah

    glukosa men#adi etanol sehingga kadar glukosa dalam sampel akan berkurang

    seiring bertambahnya waktu fermentasi sebelum mikroorganisme mengalami fase

    kematian.

    16

  • 7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3

    17/24

    BAB I6

    PENUTUP

    1 Kesi!$u&an

    2erdasarkan per0obaan yang telah dilakukan, adapun fase pertumbuhan

    mikroba yang ter#adi selama !! #am fermentasi adalah sebagai berikut:

    a Fase adaptasi

    b Fase pertumbuhan diper0epat

    0 Fase pertumbuhan diperlambat

    17

  • 7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3

    18/24

    ! La#u pertumbuhan maksimum *Rmaks/ yaitu sebesar0,0517

    #am-s.

    7

  • 7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3

    19/24

    +im Penyusun. !. Penuntun Praktikum aboratorium Teknik Kimia ??.

    Pekanbaru: Program &tudi & +eknik "imia Fakultas +eknik 1ni%ersitas

    3iau.

    Gubaidah , B, &apariantri, B dan )idya, 5.!. Petun#uk PraktikumMikrobiologi Pangan. 9urusan +6P. 2rawi#aya.

    LA"PIRAN A

    DATA PERHITUN-AN

    1 "eng,itung Konsentrasi Se& a7a&

    5engan menggunakan %olume sampel sebanyak ! ml, maka didapatkan

    data berat sel kering seperti pada tabel dibawah ini:

    19

  • 7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3

    20/24

    Ta+e& A.15ata 2erat "ering &el

    No(a!

    ke)

    Berat Se&

    kering 3gr4

    Konsentrasi

    se& kering

    3gr!&4

    . ,

    ! ! . ,

    7 8 .7 ,

    8 . ,O

    N .O ,NO

    !! .7O ,N

    3umus Menghitung "onsentrasi &el:

    Konsentrasi Sel=Berat Sel KeringVolume Sampel

    a Pada saat t #am

    KonsentrasiSel=0.11g

    20ml

    Konsentrasi Sel=0.0055 g /ml

    b Pada saat t ! #am

    KonsentrasiS el=0.11 g

    20ml

    KonsentrasiSel=0.0055 g /ml

    0 Pada saat t 8 #am

    KonsentrasiSel=0.13g

    20ml

    Konsentrasi Sel=0.0065 g /ml

    d Pada saat t #am

    KonsentrasiSel=0.15g

    20ml

    KonsentrasiSel=0.0075 g /ml

    e Pada saat t N #am

    Konsentrasi Sel=0.175 g

    20 ml

    20

  • 7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3

    21/24

    KonsentrasiSel=0.00875g /ml

    f Pada saat t 8 #am

    KonsentrasiSel=0.0137 g

    20ml

    Konsentrasi Sel=0.000685 g /ml

    2 "eng,itung Laju $ertu!+u,an !ikroorganis!e 384

    5ari perhitungan konsentrasi sel di atas, maka dapat pula dihitung la#u

    pertumbuhan mikroorganisme *RmaQ/ menggunakan rumus:

    max=lnXtlnX

    t5to

    dimana:@t "onsentrasi sel pada pada t #am

    @o "onsntrasi sel pada t

    t )aktu

    0 5 10 15 20 25

    0

    0

    0

    0.01

    0.01

    0.01

    waktu

    konsentrasi sel

    21

  • 7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3

    22/24

    -a!+ar A.16ubungan 2erat &el "ering terhadap )aktu Fermentasi dengan

    Mengasumsikan

  • 7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3

    23/24

    x=9,990mg

    L

    b. Pada saat t ! #amJ 'bsorbansi ,8 '

    x=0,1400,04110,01

    x=9,890mg

    L

    0. Pada saat t 8 #amJ 'bsorbansi ,7 '

    x=0,1360,0411

    0,01

    x=9,490mgL

    d. Pada saat t #amJ 'bsorbansi ,7! '

    x=0,1320,0411

    0,01

    x=9,090mg

    L

    e. Pada saat t N #amJ 'bsorbansi ,!N '

    x=0,1280,0411

    0,01

    x=8,690mg

    L

    f. Pada saat t !! #am, 'bsorbansi ,! '

    x=0,1120,0411

    0,01

    x=7,090mg

    L

    Ta+e& A.25ata 2erat "ering &el dan "onsentrasi ?lukosa

    No (a!

    ke)

    Berat Se&

    kering 3gr4

    Konsentrasi

    g&ukosa

    3gr!&4

    23

  • 7/26/2019 Fermentasi Fix Kel-3

    24/24

    . 9,990

    ! ! . 9,890

    7 8 .7 9,490

    8 . 9,090

    N .O 8,690

    !! .7O 7,090