femeriksaan fisik pada bayi

22

Click here to load reader

Upload: dery-laskar-kahadari

Post on 29-Jun-2015

1.160 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Femeriksaan fisik pada bayi

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar belakang

Pemeriksaan fisik pada bayi merupakan pemeriksaan fisik yang  di gunakan untuk menilai

status kesehatan yang dilakukan pada saat bayi baru lahir, 24 jam setelah lahir, dan pada waktu

pulang dari rumah sakit. Dalam melakukan pemeriksaan ini sebaiknya bayi dalam keadaan

telanjang di bawah lampu terang, sehingga bayi tidak mudah kehilangan panas. Tujuan

pemeriksaan fisik secara umum pada bayi adalah menilai status adaptasi atau penyesuaian

kehidupan intrauteri ke dalam kehidupan ekstrauteri serta mencari kelainan pada bayi.

Pemeriksaan fisik sangat penting untuk di lakukan, karena sangat penting untuk

diketahui,yaitu untuk mengetahui normal atau tidak normal pada bayi baru lahir.Keadaan suhu di

luar rahim sangat mempengaruhi kondisi bayi baru lahir tersebut. Karena kondisi di luar rahim

sangat berbeda dengan kondisi didalam rahim.

B.     Tujuan

1.      Agar mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan fisik dengan baik dan benar

2.      Agar mahasiswa mengetahui bagaimana cara melakukan asuhan pada bayi dan mengetahui cara

pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir

3.      Agar mahasiswa mengetahui kondisi fisik bayi normal atau tidak

Page 2: Femeriksaan fisik pada bayi

                                                              BAB II

PEMBAHASAN

A.    ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL

Definisi (Menurut Sarwono, 2005 ”Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal”)

Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama bayi

pertamanya setelah kelahiran. Sebagian besar bayi yang baru lahir akan menunjukkan usaha

pernafasan spontan dengan sedikit bantuan atau gangguan. Aspek-aspek penting dari asuhan

segera bayi baru lahir :

1.      Jagalah agar bayi tetap kering dan hangat.

a.       Pastikan bayi tersebut tetap hangat dan kontak antara kulit bayi dengan kulit ibu.

b.      Ganti handuk / kain yang basah dan bungkus bayi dengan selimut dan memastikan bahwa kepala

telah terlindungi dengan baik untuk mencegah keluarnya panas tubuh.

c.       Pastikan bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak bayi setiap 15 menit.

1)      Bila telapak bayi terasa dingin, periksa suhu aksila bayi.

2)      Bila suhu bayi < 36,5oC, segera hangatkan bayi tersebut.

2.      Kontak dini dengan bayi

a.       Kontak dini antara ibu dan bayi penting untuk :

1) Kehangatan mempertahankan panas yang benar pada bayi baru lahir.

2) Ikatan batin dan pemberian ASI.

b. Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya apabila bayi telah siap (dengan menunjukkan refleks

rooting) jangan paksa bayi untuk menyusu.

Perubahan-perubahan yang segera terjadi sesudah kelahiran (Menurut Stright, 2004

”Keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir”)

1.      Perubahan metabolisme karbohidrat dalam waktu 2 jam setelah lahir kadar gula darah tali pusat

akan menurun, energi tambahan yang diperlukan neonatus pada jam-jam pertama sesudah lahir

diambil dari hasil metabolisme asam lemak sehingga kadar gula darah dapat mencapai 120

Mg/100 museum Lampung. Bila ada gangguan metabolisme akan lemah. Sehingga tidak dapat

Page 3: Femeriksaan fisik pada bayi

memenuhi kebutuhan neonatus maka kemungkinan besar bayi akan menderita hipoglikemia. 2.

Perubahan suhu tubuh Ketika bayi baru lahir, bayi berasa pada suhu lingkungan yang > rendah

dari suhu di dalam rahim. Apabila bayi dibiarkan dalam suhu kamar maka akan kehilangan panas

mil konveksi. Evaporasi sebanyak 200 kal/kg/BB/menit. Sedangkan produksi yang dihasilkan

tubuh bayi hanya 1/100 nya, keadaan ini menyebabkan penurunan suhu bayi sebanyak 20C

dalam waktu 15 menit. Akibat suhu yang rendah metabolisme jaringan meningkat dan kebutuhan

O2 pun meningkat.

2.      Perubahan pernafasan

Selama dalam rahim ibu janin mendapat O2 dari pertukaran gas mill plasenta. Setelah bayi lahir

pertukaran gas melalui paru-paru bayi. Rangsangan gas melalui paru-paru untuk gerakan

pernafasan pertama.

a.       Tekanan mekanik dari toraks pada saat melewati janin lahir.

b.      Menurun kadar pH O2 dan meningkat kadar pH CO2 merangsang kemoreseptor karohd.

c.       Rangsangan dingin di daerah muka dapat merangsang, permukaan gerakan pinafasa.

d.      Pernafasan pertama pada BBL normal dalam waktu 30 detik setelah persalinan. Dimana tekanan

rongga dada bayi pada melalui jalan lahir mengakibatkan cairan paru-paru kehilangan 1/3 dari

jumlah cairan tersebut. Sehingga cairan yang hilang tersebut diganti dengan udara. Paru-paru

mengembang menyebabkan rongga dada troboli pada bentuk semula, jumlah cairan paru-paru

pada bayi normal 80 museum Lampung – 100 museum Lampung.

3.      Perubahan struktur

Dengan berkembangnya paru-paru mengakibatkan tekanan O2 meningkat tekanan CO2

menurun. Hal ini mengakibatkan turunnya resistensi pembuluh darah paru-paru sebagian

sehingga aliran darah ke pembuluh darah tersebut meningkat. Hal ini menyebabkan darah dari

arteri pulmonalis mengalir ke paru-paru dan duktus arteriosus menutup. Dan menciutnya arteri

dan vena umbilikasis kemudian tali pusat dipotong sehingga aliran darah dari plasenta melalui

vena cava inverior dan foramen oval atrium kiri terhenti sirkulasi darah bayi sekarang berubah

menjadi seperti semula.

\

Page 4: Femeriksaan fisik pada bayi

4.      Perubahaan lain

Alat-alat pencernaan, hati, ginjal dan alat-alat lain mulai berfungsi

Tanda-tanda bayi baru lahir normal :

a.       Berat badan                       : 2500 – 4000 gr

b.      Panjang badan                   : 48 – 52 cn

c.       Lingkar kepala                  : 33 – 5 cm

d.      Lingkar dada                      : 30 – 38 cm

e.       Bunyi jantung                   : 120 – 160 x/menit

f.       Pernafasan dada                : 40 – 60x/menit

g.      Kulit kemerahan dan licin karena jaringan dan diikuti vernik caseosa.

h.      Rambut lanugo terlihat, rambut kepala biasanya sudah sempurna.

i.        Kuku telah agak panjang dan lepas.

j.        Genetalia jika perempuan labia mayora telah menutupi labia minora, jika laki-laki testis telah

turun.

k.      Refleks hisab dan menelan telah terbentuk dengan baik.

l.        Refleks moro bila dikagetkan akan kelihatan seperti memeluk.

m.    Gerak refleks sudah baik bila tangan diletakkan benda bayi akan menggenggam.

n.      Eliminasi baik, urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam.

B.       PENATALAKSANAAN AWAL BAYI BARU LAHIR (MENURUT BUKU ASUHAN

PERSALINAN NORMAL REVISI 2007)

1.    Pencegahan infeksi

Tindakan pencegahan infeksi saat melakukan penanganan bayi baru lahir :

a.       Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan kontak dengan bayi.

b.      Pakai sarung tangan bersih saat menangani bayi yang belum dimandikan.

c.       Pastikan semua peralatan telah desinfektan tingkat tinggi / steril. Jika menggunakan bola karena

penghisap, pakai yang bersih dan baru.

d.      Pastikan bahwa benda-benda lain yang akan bersentuhan dengan bayi dalam keadaan bersih.

Page 5: Femeriksaan fisik pada bayi

2.    Penilaian Awal

Segera lakukan penilaian awal pada bayi baru lahir secara cepat dan tepat, penilaian secara

APGAR ditentukan setelah 1 menit dan 5 menit. Dikarenakan ketika lahir ke dunia, tepatnya

setelah tali yang menghubungkan sikecil dan ibu terputus, maka bayi akan bertahan sendiri.

Makanya, organ-organ penting pendukung kehidupan harus mampu menjalankan tugasnya

dengan sempurna. Nah, untuk melihat apakah organ tersebut sudah siap bertugas atau tidak, akan

dilakukan pemeriksaan, yakni tes Apgar. Apa itu?

Tes Apgar, tes paling pertama

Tes Apgar adalah serangkaian pemeriksaan untuk menilai kemampuan bayi baru lahir

beradaptasi terhadap kehidupan di luar rahim bundanya. Ada 5 hal pokok yang diperiksa, yaitu:

1.      Appearance                       : Penampilan, yang dilihat dari warna kulit.

2.      Pulse                                  : Frekuensi denyut jantung.

3.      Grimace                             : Usaha bernapas yang dilihat dari kuat lemahnya tangisan.

4.      Activity                             : Aktif atau tidaknya tonus otot.

5.      Reflex                               : Reaksi spontan atas rangsang yang datang.

Nah, serangkaian pemeriksaan tadi masing-masing akan diberi nilai. Bila reaksi si kecil bagus,

maka nilainya 2. Reaksi kurang baik bernilai 1, sedangkan reaksi buruk bernilai 0. Kesemua nilai

tadi akan dijumlahkan, sehingga didapatlah hasil sebagai berikut:

1.      Nilai 10                 : Bayi memberi reaksi sangat baik pada semua pemeriksaan.

2.      Nilai 7-10              : Si kecil dianggap memiliki kemampuan adaptasi yang baik.

3.      Nilai di bawah 7    : Fungsi jantung dan paru-paru bayi tidak baik, sehingga perlu pertolongan.

4.      Nilai 0                   : Bayi meninggal saat lahir.

Salah satu tes Apgar memang pemeriksaan terhadap gerak refleks. Lalu apa istimewanya gerak

refleks ini? Meski terlihat ringkih, setiap bayi baru lahir dibekali kemampuan khusus oleh Allah.

Yaitu, gerak refleks, gerak yang dilakukan tanpa disadari si kecil. Gerak ini secara otomatis akan

dilakukan oleh bayi begitu ada rangsang dari luar.

Page 6: Femeriksaan fisik pada bayi

Pencegahan Kehilangan Panas

Bayi baru lahir dapat mengatur temperatur tubuhnya secara memadai, dan dapat dengan cepat

kedinginan jika kehilangan panas tidak segera dicegah.

Mekanisme kehilangan panas tubuh pada bayi baru lahir

a.       Evaporasi adalah cara kehilangan panas yang utama pada tubuh bayi terjadi karena menguapkan

air ketuban yang tidak cepat dikeringkan, atau terjadi setelah bayi dimandikan.

b.      Konduksi adalah kehilangan panas melalui kontrak langsung antara tubuh bayi dengan

permukaan yang dingin.

c.       Konveksi adalah kehilangan panas yang terjadi saat bayi terpapak dengan udara di sekitar yang

lebih dingin.

d.      Radiasi adalah kehilangan panas yang terjadi saat bayi ditempatkan dekat benda yang

mempunyai temperatur tubuh lebih rendah dari temperatur tubuh bayi.

Cara mencegah kehilangan panas

a.       Keringkan bayi secara seksama.

b.      Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih, kering dan hangat.

c.       Tutup bagian kepala bayi.

d.      Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya.

e.       Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir.

f.       Tempatkan bayi di lingkungan yang hangat.

Tanda-tanda bahaya yang harus diwaspadai pada bayi baru lahir  sulit

a.    Pernafasan > 60x/menit.

b.    Terlalu panas Kehangatan >38oC atau terlalu dingin <36oC)

c.    Warna kuning (terutama pada 24 jam pertama). Biru/pucat, memar

d.    Hisapan lemah, mengantuk berlebihan, banyak muntah.

e.    Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, bau busuk,berdarah.

f.     Infeksi suhu meningkat, merah, bengkak, keluar cairan nanah,bau busuk, pernafasan sulit.

g.    Tinja /kemih

Tidak berkemih dalam 24 jam, tinja lembek, sering, hijau tua, ada lendir atau darah pada tinja.

menggigil, atau tangis tidak bisa, sangat mudahàh. Aktivitas  tersinggung lemas, terlalu

mengantuk, lunglai, kejang, kejang halus, tidak bisa tenang, menangis terus menerus

Page 7: Femeriksaan fisik pada bayi

C.     PENGKAJIAN ASUHAN BAYI BARU LAHIR

Pengkajian pada bayi baru lahir dapat dilakukan segera setelah lahir yaitu untuk mengkaji

penyesuaian bayi dari kehidupan intrauterine ke ekstrauterine. Selanjutnya dilakukan

pemeriksaan fisik secara lengkap untuk mengetahui normalitas & mendeteksi adanya

penyimpangan

1.      Pengkajian segera BBL

      Penilaian awal

Nilai kondisi bayi :

a.       Apakah bayi menangis kuat/bernafas tanpa kesulitan ?

b.      Apakah bayi bergerak dg aktif/lemas?

c.       Apakah warna kulit bayi merah muda, pucat/biru?

Preosedur penilaian APGAR

a.       Pastikan pencahayaan baik

b.      Catat waktu kelahiran, nilai APGAR pada 1 menit pertama dg cepat & simultan. Jumlahkan

hasilnya

c.       Lakukan tindakan dg cepat & tepat sesuai dg hasilnya

d.      Ulangi pada menit kelima

e.       Ulangi pada menit kesepuluh

f.       Dokumentasikan hasil & lakukan tindakan yg sesuai

      Penilaian

Setiap variabel dinilai : 0, 1 dan 2

Nilai tertinggi adalah 10

a.       Nilai 7-10 menunjukkan bahwa by dlm keadaan baik

b.      Nilai 4 - 6 menunjukkan bayi mengalami depresi sedang & membutuhkan tindakan resusitasi

c.       Nilai 0 – 3 menunjukkan bayi mengalami depresi serius & membutuhkan resusitasi segera

sampai ventilasi

Page 8: Femeriksaan fisik pada bayi

2.      Prosedur /hal –hal yang harus di perhatikan atau di nilai dalam Pemeriksaan fisik bayi

baru lahir

Kegiatan ini merupakan pengkajian fisik yang dilakukan oleh bidan yang bertujuan untuk

memastikan normalitas & mendeteksi adanya penyimpangan dari normal.Pengkajian ini dapat

ditemukan indikasi tentang seberapa baik bayi melakukan penyesuaian terhadap kehidupan di

luar uterus dan bantuan apa yang diperlukan. Dalam pelaksanaannya harus diperhatikan agar

bayi tidak kedinginan, dan dapat ditunda apabila suhu tubuh bayi rendah atau bayi tampak tidak

sehat.

Prinsip pemeriksaan bayi baru lahir

a.       Jelaskan prosedur pada orang tua dan minta persetujuan tindakan

b.      Cuci dan keringkan tangan , pakai sarung tangan

c.       Pastikan pencahayaan baik

d.      Periksa apakah bayi dalam keadaan hangat, buka bagian yangg akan diperiksa (jika bayi

telanjang pemeriksaan harus dibawah lampu pemancar) dan segera selimuti kembali dengan

cepat

e.       Periksa bayi secara sistematis dan menyeluruh

Peralatan dan perlengkapan

1. kapas

2. senter

3. termometer

4. stetoskop

5. selimut bayi

6. bengkok

7. timbangan bayi

8. pita ukur/metlin

9. pengukur panjang badan

Page 9: Femeriksaan fisik pada bayi

Prosedur Kerja

1. Jelaskan pada ibu dan keluarga maksud dan tujuan dilakukan pemeriksaan

2. Lakukan anamnesa riwayat dari ibu meliputi faktor genetik, faktor lingkungan,

sosial,faktor ibu (maternal),faktor perinatal, intranatal, dan neonatal

3. Susunalat secara ergonomis

4. Cuci tangan menggunakan sabun dibawah air mengalir, keringkan dengan handuk bersih

5. Memakai sarung tangan

6. Letakkan bayi pada tempat yang rata

Pengukuran anthopometri

1. Penimbangan berat badan

Letakkan kain atau kertas pelindung dan atur skala penimbangan ke titik nol sebelum

penimbangan. Hasil timbangan dikurangi berat alas dan pembungkus bayi

2.      Pengukuran panjang badan

Letakkan bayi di tempat yang datar. Ukur panjang badan dari kepala sampai tumit dengan

kaki/badan bayi diluruskan. Alat ukur harus terbuat dari bahan yang tidak lentur.

3.      Ukur lingkar kepala

Pengukuran dilakukan dari dahi kemudian melingkari kepala kembali lagi ke dahi.

4.      Ukur lingkar dada

ukur lingkar dada dari daerah dada ke punggung kembali ke dada (pengukuran dilakukan melalui

kedua puting susu)

Page 10: Femeriksaan fisik pada bayi

Pemeriksaan fisik mulai dari kepala sampai kaki.

Kepala

Raba sepanjang garis sutura dan fontanel ,apakah ukuran dan tampilannya normal. Sutura

yang berjarak lebar mengindikasikan bayi preterm,moulding yang buruk atau hidrosefalus. Pada

kelahiran spontan letak kepala, sering terlihat tulang kepala tumpang tindih yang disebut

moulding/moulase.Keadaan ini normal kembali setelah beberapa hari sehingga ubun-ubun

mudah diraba. Perhatikan ukuran dan ketegangannya. Fontanel anterior harus diraba, fontanel

yang besar dapat terjadi akibat prematuritas atau hidrosefalus, sedangkan yang terlalu kecil

terjadi pada mikrosefali. Jika fontanel menonjol, hal ini diakibatkan peningkatan tekanan

intakranial, sedangkan yang cekung dapat tejadi akibat deidrasi. Terkadang teraba fontanel

ketiga antara fontanel anterior dan posterior, hal ini terjadi karena adanya trisomi 21

1.      Periksa adanya tauma kelahiran misalnya; caput suksedaneum, sefal hematoma, perdarahan

subaponeurotik/fraktur tulang tengkorak

2.      Perhatikan adanya kelainan kongenital seperti ; anensefali, mikrosefali, kraniotabes dan

sebagainya

      Wajah

Wajah harus tampak simetris. Terkadang wajah bayi tampak asimetris hal ini dikarenakan

posisi bayi di intrauteri.Perhatikan kelainan wajah yang khas seperti sindrom down atau sindrom

piere robin. Perhatikan juga kelainan wajah akibat trauma lahir seperti laserasi, paresi N.fasialis.

Mata

Goyangkan kepala bayi secara perlahan-lahan supaya mata bayi terbuka.

a.       Periksa jumlah, posisi atau letak mata

b.      Perksa adanya strabismus yaitu koordinasi mata yang belum sempurna

c.       Periksa adanya glaukoma kongenital, mulanya akan tampak sebagai pembesaran kemudian

sebagai kekeruhan pada kornea

d.      Katarak kongenital akan mudah terlihat yaitu pupil berwarna putih. Pupil harus tampak bulat.

Terkadang ditemukan bentuk seperti lubang kunci (kolobama) yang dapat mengindikasikan

adanya defek retina

e.       Periksa adanya trauma seperti palpebra, perdarahan konjungtiva atau retina

Page 11: Femeriksaan fisik pada bayi

f.       Periksa adanya sekret pada mata, konjungtivitis oleh kuman gonokokus dapat menjadi

panoftalmia dan menyebabkan kebutaan

g.      Apabila ditemukan epichantus melebar kemungkinan bayi mengalami sindrom down

Hidung

a.       Kaji bentuk dan lebar hidung, pada bayi cukup bulan lebarnya harus lebih dari 2,5 cm.

b.      Bayi harus bernapas dengan hidung, jika melalui mulut harus diperhatikan kemungkinan ada

obstruksi jalan napas akarena atresia koana bilateral, fraktur tulang hidung atau ensefalokel yang

menonjol ke nasofaring

c.       Periksa adanya sekret yang mukopurulen yang terkadang berdarah , hal ini kemungkinan adanya

sifilis kongenital

d.      Perksa adanya pernapasa cuping hidung, jika cuping hidung mengembang menunjukkan adanya

gangguan pernapasan

Mulut

a.       Perhatikan mulut bayi, bibir harus berbentuk dan simetris. Ketidaksimetrisan bibir menunjukkan

adanya palsi wajah. Mulut yang kecil menunjukkan mikrognatia

b.      Periksa adanya bibir sumbing, adanya gigi atau ranula (kista lunak yang berasal dari dasar

mulut)

c.       Periksa keutuhan langit-langit, terutama pada persambungan antara palatum keras dan lunak

d.      Perhatika adanya bercak putih pada gusi atau palatum yang biasanya terjadi akibatvEpistein’s

pearl atau gigi

e.       Periksa lidah apakah membesar atau sering bergerak. Bayi dengan edema otak atau tekanan

intrakranial meninggi seringkali lidahnya keluar masuk (tanda foote)

f.       Bibir sumbing (Bennet & Brown, 1999)

Telinga

a.       Periksa dan pastikan jumlah, bentuk dan posisinya

b.       Pada bayi cukup bulan, tulang rawan sudah matang

c.       Dauntelinga harus berbentuk sempurna dengan lengkungan yang jelas dibagia atas

Page 12: Femeriksaan fisik pada bayi

d.      Perhatikan letak daun telinga. Daun telinga yang letaknya rendah (low set ears) terdapat pada

bayi yangmengalami sindrom tertentu (Pierre-robin)

e.       Perhatikan adanya kulit tambahan atau aurikel hal ini dapat berhubungan dengan abnormalitas

ginjal

Leher

a.       Leher bayibiasanya pendek dan harus diperiksa kesimetrisannya. Pergerakannya harus baik. Jika

terdapat keterbatasan pergerakan kemungkinan ada kelainan tulang leher

b.      Periksa adanya trauma leher yang dapat menyebabkan kerusakan pad fleksus brakhialis

c.       Lakukan perabaan untuk mengidentifikasi adanya pembengkakan.periksa adanya pembesaran

kelenjar tyroid dan vena jugularis

d.      Adanya lipata kulit yang berlebihan di bagian belakang leher menunjukkan adanya kemungkinan

trisomi 21.  

  Klavikula

Raba seluruh klavikula untuk memastikan keutuhannya terutama pada bayi yang lahir dengan

presentasi bokong atau distosia bahu. Periksa kemungkinan adanya fraktur

Tangan

a.       Kedua lengan harus sama panjang, periksa dengan cara meluruskan kedua lengan ke bawah

b.      Kedua lengan harus bebas bergerak, jika gerakan kurang kemungkinan adanya kerusakan

neurologis atau fraktur

c.       Periksa jumlah jari. Perhatikan adanya polidaktili atau sidaktili

d.      Telapak tangan harus dapat terbuka, garis tangan yang hanya satu buah berkaitan dengan

abnormaltas kromosom, seperti trisomi 21

e.       Periksa adanya paronisia pada kuku yang dapat terinfeksi atau tercabut sehingga menimbulkan

luka dan perdarahan

Page 13: Femeriksaan fisik pada bayi

Dada

a.       Periksa kesimetrisan gerakan dada saat bernapas. Apabila tidak simetris kemungkinan bayi

mengalami pneumotoraks, paresis diafragma atau hernia diafragmatika. Pernapasan yang normal

dinding dada dan abdomen bergerak secara bersamaan.Tarikan sternum atau interkostal pada saat

bernapas perlu diperhatikan

b.      Pada bayi cukup bulan, puting susu sudah terbentuk dengan baik dan tampak simetris

c.       Payudara dapat tampak membesar tetapi ini normal

Abdomen

a.       Abdomen harus tampak bulat dan bergerak secara bersamaan dengan gerakan dada saat

bernapas. Kaji adanya pembengkakan

b.      Jika perut sangat cekung kemungkinan terdapat hernia diafragmatika

c.       Abdomen yang membuncit kemungkinan karena hepato-splenomegali atau tumor lainnya

d.      Jika perut kembung kemungkinan adanya enterokolitis vesikalis, omfalokel atau ductus

omfaloentriskus persisten

Genetalia

a.       Pada bayi laki-laki panjang penis 3-4 cm dan lebar 1-1,3 cm.Periksa posisi lubang uretra.

Prepusium tidak boleh ditarik karena akan menyebabkan fimosis

b.      Periksa adanya hipospadia dan epispadia

c.       Skrortum harus dipalpasi untuk memastikan jumlah testis ada dua

d.      Pada bayi perempuan cukup bulan labia mayora menutupi labia minora

e.       Lubang uretra terpisah dengan lubang vagina

f.       Terkadang tampak adanya sekret yang berdarah dari vagina, hal ini disebabkan oleh pengaruh

hormon ibu (withdrawl bedding)

Anus dan rectum

Periksa adanya kelainan atresia ani , kaji posisinya. Mekonium secara umum keluar pada 24 jam

pertama, jika sampai 48 jam belumkeluar kemungkinan adanya mekonium plug syndrom,

megakolon atau obstruksi saluran pencernaan

Page 14: Femeriksaan fisik pada bayi

      Tungkai

a.       Periksa kesimetrisan tungkai dan kaki. Periksa panjang kedua kaki dengan meluruskan keduanya

dan bandingkan

b.      Kedua tungkai harus dapat bergerak bebas. Kuraknya gerakan berkaitan dengan adanya trauma,

misalnya fraktur, kerusakan neurologis.

c.        Periksa adanya polidaktili atau sidaktili padajari kaki

Spinal

Periksa psina dengan cara menelungkupkan bayi, cari adanya tanda-tanda abnormalitas

seperti spina bifida, pembengkakan, lesung atau bercak kecil berambut yang dapat menunjukkan

adanya abdormalitas medula spinalis atau kolumna vertebra

Kulit

Perhatikan kondisi kuli bayi.

a.       Periksa adanya ruam dan bercak atau tanda lahir

b.      Periksa adanya pembekakan

c.       Perhatinan adanya vernik kaseosa

d.      Perhatikan adanya lanugo, jumlah yang banyak terdapat pada bayi kurang bulan

Page 15: Femeriksaan fisik pada bayi

DAFTAR PUSTAKA.

Stright. R.Barbara. 2004. Keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir : Jakarta : EGC.

Buku Asuhan Persalinan Normal Revisi 2007.

DEPKES RI.2003.Manajemen terpadu bayi muda . modul -6.DEPKES RI

Prawirohardjo. Sarwono. 2005. Pelayanan Kesehatan Material dan Neonatal. Jakarta :JNPKKR.

POGI