farmakologi s.kemih
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Farmakologi s.kemih
1/15
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Farmakologi
Adalah ilmu yang mempelajari tentang obat, meliputi sejarah asal usul dan sumber
obat, sifat kimia dan fisika kegunaan dan pengaruh obat pada organisme hidup.
B. Kortikosteroid
Kortikosteroid adalah suatu kelompok hormon steroid yang dihasilkan di kulit
kelenjar adrenal. Hormon ini berperan pada banyak sistem fisiologis pada tubuh,
misalnya tanggapan terhadap stres, tanggapan sistem kekebalan tubuh, dan
pengaturan inflamasi, metabolisme karbohidrat, pemecahan protein, kadar elektrolit
darah, serta tingkah laku.
Kortikosteroid dibagi menjadi 2 kelompok, yakni glukokortikoid (contohnya
kortisol yang berperan mengendalikan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein,
juga bersifat anti inflamasi dengan cara menghambat pelepasan fosfolipid, serta dapat
pula menurunkan kinerja eosinofil.
Kelompok lain dari kortikosteroid adalah mineralokortikoid (contohnya
aldosteron, yang berfungsi mengatur kadar elektrolit dan air, dengan cara penahanan
garam di ginjal.
Hormon kortikosteroid dihasilkan dari kolesterol di kulit kelenjar adrenal yang
terletak di atas ginjal. !eaksi pembentukannya dikatalisis oleh en"im golongan
sitokrom #$%&.
Mekanisme kerja :
'. Kortikosteroid bekerja dengan mempengaruhi kecepatan sintesis protein. nduksi
sintesis protein ini merupakan perantara efek fisiologis steroid.
2. Akti)itas biologik kortikosteroid ditentukan seberapa besar efek retensi natrium
dan penyimpangan glikogen hepar atau besarnya khasiat antiinflamasi.
Indikasi pemberian kortikosteroid :
'. *erapi pengganti (substitusi pada insufisiensi adrenal primer akut dan
kronis (disebut Addison’s disease, insufisiensi adrenal sekunder dan tersier.
2. +iagnosis hipersekresi glukokortikoid ( sindroma Cushing .
. -enghilangkan gejala peradangan peradangan rematoid, peradangan
tulang sendi (osteoartritis dan peradangan kulit, termasuk kemerahan, bengkak,
panas dan nyeri yang biasanya menyertai peradangan.
1
-
8/18/2019 Farmakologi s.kemih
2/15
$. *erapi alergi. +igunakan pada pengobatan reaksi alergi obat, serum dan transfusi,
asma bronkhiale dan rinitis alergi.
%. #ada sistem perkemihan pemberian kortikosteroid diberikan pada kasus
sindroma neprotik dan glomerulonefritis.
Kontra indikasi pemberian kortikosteroid :
*idak ada kontraindikasi yang absolut pada penggunaan kortikosteroid, tapi perlu
diperhatikan pada pasien dengan +-, tukak peptik, infeksi berat, hipertensi, dan
gangguan kardio)askular lain.
Efek samping & kompikasi pemberian kortikosteroid :/fek samping terjadi umumnya pada terapi dosis tinggi atau penggunaan jangka
panjang kortikosteroid. Adapun efek samping dan komplikasi yang dapat terjadi
meliputi
a. -etabolisme glukosa, protein dan lemak0 Atropi otot, osteoporosis dan
penipisan kulit.
b. /lektrolit 0 Hipokalemia, alkalosis dan gangguan jantung hingga terjadi gagal
jantung (cardiac failure.c. Kardio)askular0 Aterosklerosis dan gagal jantung
d. *ulang0 1steoporosis dan patah tulang yang spontan
e. 1tot0 Kelamahan otot dan atropi otot.
f. # dan #sikis0 3angguan emosi, euforia, halusinasi, hingga psikosis.
g. /lemen pembuluh darah0 3angguan koagulasi dan menurunkan daya
kekebalan tubuh (immunosupresi
h. #enyembuhan luka dan infeksi0 Hambatan penyembuhan luka dan
meningkatkan risiko infeksi
i. #ertumbuhan0 -engganggu pertumbuhan anak, kemunduran dan menghambat
perkembangan otak
j. 3injal0 4okturia (ngompol, hiperkalsiuria, peningkatan kadar ureum darah
hingga gagal ginjal.
k. #encernaan0 *ukak lambung (ulcus pepticum.
l. #ankreas0 #eradangan pankreas akut ( pankreatitis akut .
*imbulnya efek samping dan komplikasi terkait dengan beberapa faktor, yaitu
'. 5ara pemberian
2
-
8/18/2019 Farmakologi s.kemih
3/15
2. 6umlah pemberian
. 7ama pemberian
$. +osis pemberian
%. 5airan yang diberikan
8. Kadar albumin dalam darah
9. #enyakit ba:aan.
5ontoh 1bat;obat Kortikosteroid
Beberapa contoh obat kortikosteroid
Obat !"enerik# $onto% !atent#
Akti'itas (#
Bent)k *ediaanAnti+
Infamas
i
Topika
Retens
i Na
")kokortikoid
kerja singkat !,+(-
jam#
Hidrokortison 5ortef ' ' '
1ral, suntikan,
topikal
Kortison 5ortone &,< & &,<
1ral, suntikan,
topikal
")kokortikoid
kerja sedang !(,+./
jam#
#rednison Hostacortin $ & &,1ral
#rednisolon
+elta;5ortef,
#relone % $ &,
1ral, suntikan,
topikal
-etilprednisolon -edrol, -edi=on % % &
1ral, suntikan,
topikal
*riamsinolon Kenacort, A"macort % % &
1ral, suntikan,
topikal
Fluprednisolon 5endoderm '% 9 &1ral, topikal
")kokortikoid
3
-
8/18/2019 Farmakologi s.kemih
4/15
kerja ama !(+. %ari#
Betametason 5elestone 2%;$& '& &
1ral, suntikan,
topikal
+eksametason 1rade=on, +ecadron & '& &
1ral, suntikan,
topikal
#arametason +illar, -onocortin '& &1ral, suntikan
Mineraokortikoid
Fludrokortison Florinef, Astonin '& '& 2%&
1ral, suntikan,
topical
+esoksikortikosteron & & 2&untikan, pellet
5. Antibiotik
Antibiotik adalah obat yang menghentikan atau memperlambat pertumbuhan bakteri,
Antibiotik berasal dari bahasa latin yang terdiri dari anti > la:an, bios > hidup.
Adalah "at;"at yang dihasilkan oleh mikroba terutama fungi dan bakteri tanah, yang
dapat menghambat pertumbuhan atau membasmi mikroba jenis lain, sedangkan
toksisitasnya(racun terhadap manusia relatif kecil.
Mekanisme kerja :
'. -enghambat sintesa dinding sel.2. -enghambat sintesa membrane sel.
. -engahmbat sintesa protein sel.
$. -enghambat pembentukan asam;asam inti (+4A dan !4A.
Indikasi :
ndikasi yang tepat dan benar dalam pemberian antibiotik adalah bila penyebab
infeksi tersebut adalah bakteri.
$onto% obat antibiotik :
#enisilin
efalosporin
Aminoglikosida
-akrolid
ulfonamida
Fluoro?uinolones
*etrasiklin
#olipeptida (#olypeptides
Efek samping :
(0 !eaksi alergi yang ringan berupa gatal;gatal, yang lebih berat berupa syok
anafilaksis @ pingsan, bahkan kematian. ang perlu di:aspadai adalah seseorang
4
http://kamuskesehatan.com/arti/obat/http://kamuskesehatan.com/arti/obat/http://kamuskesehatan.com/arti/bakteri/http://kamuskesehatan.com/arti/bakteri/http://kamuskesehatan.com/arti/obat/
-
8/18/2019 Farmakologi s.kemih
5/15
dengan ri:ayat alergi dapat muncul reaksi alergi pada penggunaan ulang suatu
antibiotika tertentu.
2. !eaksi *oksik tergantung pada jenis obat dan faktor dalam tubuh penderita.
5ontoh tetrasiklin mengganggu pertumbuhan jaringan tulang termasuk gigi bila
diberikan pada anak;anak.
. uper nfeksi, yakni timbulnya infeksi baru karena penggunaan antibiotik tertentu.
$. !esistensi Bakteri, yakni kemampuan antibiotik untuk membasmi bakteri tertentu
berkurang, bahkan hilang sama sekali.
+. AntitoksinAntito=in adalah sebuah antibodi dengan fungsi untuk menetralisir racun. Antito=in
pasti diproduksi oleh he:an, tumbuhan, dan bakteri. -eskipun antito=in sangat
berguna untuk menetralisir racun, antito=in dapat membunuh bakteri dan
mikroogranisme lainnya. Antito=in dibuat dalam organisme, tapi dapat dimasukan
kedalam organisme lainnya, termasuk manusia.
Antiserum atau antitoksin merupakan "at anti terhadap toksin. at toksin ini
berasal dari sejenis racun yang dikeluarkan oleh kuman atau )irulen. !acun ini
dikeluarkan dari he:an ("ootoksin dan tumbuhan (fitotoksin.
1)ngsi obat antitoksin :
at antitoksin ini digunakan sebagai penangkal dari berbagai macam penyakit pada
manusia. at ini menggunakan serum binatang, tumbuhan, atau manusia yang telah
dibuat kebal terhadap suatu penyakit akibat racun tersebut. Antitoksin yang biasa
digunakan untuk menetralkan racun di dalam tubuh adalah antitetanus serum (A*,
antidifteri serum (A+, dan serum antibisa ular (ABC, dan jenis antitoksin
lainnya. Antitoksin dapat digunakan human tetanus immunoglubin (*3$ara pemberian obat antitoksin :
#rosedur ini memerlukan penyuntikan untuk menyuntik binatang dengan kandungan
yang aman. 7alu, tubuh binatang membuat antito=in diperlukan untuk menetralisir
racun. 4antinya, darah ditarik dari binatang. aat antito=in diterima dari darah,
antito=in akan dimasukan ke manusia atau binatang lainnya, termasuk kekebalan
pasif. (catatan gunakan antito=in manusia untuk manusia.
Antitoksin dapat digunakan Human *etanus mmunoglobulin (*3 dengan dosis
&&& D 8&&& C. atu kali pemberian saja secara - tidak boleh secara intra)ena.
Karena *3 mengandung Eanti complementary aggregates of globulin, yang mana
5
http://www.blogger.com/post-edit.dohttp://www.blogger.com/post-edit.dohttp://www.blogger.com/post-edit.dohttp://www.blogger.com/post-edit.do
-
8/18/2019 Farmakologi s.kemih
6/15
-
8/18/2019 Farmakologi s.kemih
7/15
-
8/18/2019 Farmakologi s.kemih
8/15
-
8/18/2019 Farmakologi s.kemih
9/15
kalium dengan memblok saluran natrium, tempat aldosteron bekerja. +iuretik ini
digunakan bersamaan dengan diuretik yang menyebabkan kehilangan kalium serta
untuk pengobatan edema pada sirosis hepatis. /fek diuretiknya tidak sekuat
golongan diuretik kuat.
Mekanisme kerja :
#enghambatan kompetitif terhadap aldosteron.
Bekerja di tubulus renalis rektus untuk menghambat reabsorpsi 4aI, sekresi KI
dan sekresi HI, Farmakokinetiknya 9&J spironolakton oral diserap di saluran
cerna, mengalami sirkulasi enterohepatik dan metabolisme lintas pertama.
-etabolit utamanya kankrenon. Kankrenon mengalami interkon)ersi en"imatik
menjadi kakreonat yang tidak aktif.
F. Antihistamin
Antihistamin adalah "at;"at yang dapat mengurangi atau menghalangi efek
histamin terhadap tubuh dengan jalan memblok reseptor Dhistamin (penghambatan
saingan. #ada a:alnya hanya dikenal satu tipe antihistaminikum, tetapi setelah
ditemukannya jenis reseptor khusus pada tahun '92, yang disebut reseptor;H2,maka
secara farmakologi reseptor histamin dapat dibagi dalam dua tipe , yaitu reseptor;H'
da reseptor;H2. Berdasarkan penemuan ini, antihistamin juga dapat dibagi dalam dua
kelompok, yakni antagonis reseptor;H' (sH';blockers atau antihistaminika dan
antagonis reseptor H2 ( H2;blockers atau "at penghambat;asam.
#ada garis besarnya antihistamin dibagi dalam 2 golongan besar
'. Meng%ambat reseptor 5( H';blockers (antihistaminika klasik -engantagonir
histamin dengan jalan memblok reseptor;H' di otot licin dari dinding
pembuluh,bronchi dan saluran cerna,kandung kemih dan rahim. Begitu pula
mela:an efek histamine di kapiler dan ujung saraf (gatal, flare reaction. /feknya
adalah simtomatis, antihistmin tidak dapat menghindarkan timbulnya reaksi alergi
+ahulu antihistamin dibagi secara kimia:i dalam 9;< kelompok, tetapi kini
digunakan penggolongan dalam 2 kelompok atas dasar kerjanya terhadap #,
yakni "at;"at generasi ke;' dan ke;2.
2. Meng%ambat reseptor 5-0 H2;blockers (#enghambat asma obat;obat ini
menghambat secara efektif sekresi asam lambung yang meningkat akibat
histamine, dengan jalan persaingan terhadap reseptor;H2 di lambung. /feknya
adalah berkurangnya hipersekresi asam klorida, juga mengurangi )asodilatasi dan
tekanan darah menurun. enya:a ini banyak digunakan pada terapi tukak lambug
usus guna mengurangi sekresi H5l dan pepsin, juga sebagai "at pelindung
tambahan pada terapi dengan kortikosteroida. 7agi pula sering kali bersama suatu
"at stimulator motilitas lambung (cisaprida pada penderita reflu=. #enghambat
asam yang de:asa ini banyak digunakan adalah simetidin, ranitidine, famotidin,
ni"atidin dan roksatidin yang merupakan senya:a;senya:a heterosiklis dari
histamin.
9
-
8/18/2019 Farmakologi s.kemih
10/15
Mekanisme kerja obat anti%istamin6
1bat antihistamin tidak mencegah tubuh memproduksi histamin, tapi antihistamin
menghentikan histamin mempengaruhi sel;sel tubuh dengan cara yang
biasa.Antihistamin melakukan ini dengan menargetkan molekul khusus yang
disebut reseptor, yang ditemukan dalam sel;sel tubuh.
.
Efek samping dari obat anti%istamin
/fek samping yang umum dari obat antihistamin generasi pertama antara lain
• 4gantuk
• 3angguan pemikiran
• -ulut kering
•
#using
Indikasi :
Antihistamin generasi pertama di;approve untuk mengatasi hipersensitifitas,
reaksi tipe yang mencakup rhinitis alergi musiman atau tahunan, rhinitis
vasomotor , alergi konjunkti)itas, dan urtikaria. Agen ini juga bisa digunakan
sebagai terapi anafilaksis adju)an. +ifenhidramin, hidroksi"in, dan prometa"in
memiliki indikasi lain disamping untuk reaksi alergi. +ifenhidramin digunakan
sebagai antitusif, sleep aid , anti;parkinsonism atau motion sickness. Hidroksi"in
bisa digunakan sebagai pre;medikasi atau sesudah anestesi umum, analgesik
adju)an pada pre;operasi atau prepartum, dan sebagai anti;emetik. #rometa"indigunakan untuk motion sickness, pre; dan postoperati)e atau obstetric sedation.
$onto% obat anti%istamin :
• +ifenhidramin ( diphenhdramin
• Klorpheniramin ( chlorpheniramini
• #rometa"in
• +imenhidrinat
• Anta"olin
• Feniramin ( pheniramin
3. nteraksi obat
nteraksi obat adalah peristi:a di mana aksi suatu obat diubah atau
dipengaruhi oleh obat lain yang diberikan bersamaan. Kemungkinan terjadinya
peristi:a interksi harus selalu dipertimbangkan dalam klinik, manakala dua obat
atau lebih diberikan secara bersamaan atau hampior bersamaan. *idak semua
interaksi obat memba:a pengaruh yang merugikan, beberapa interaksi justru
diambil manfaatnya dalam praktek pengobatan, misalnya saja peristi:a interaksi
antara probenesid dengan penisilin, di mana probenesid akan menghambat sekresi
10
-
8/18/2019 Farmakologi s.kemih
11/15
penisilin di tubuhi ginjal, sehingga akan memperlambat ekskresi penisilin dan
mempertahankan penisilin lebih lama dalam tubuh.
nteraksi dapat memba:a dampak yang merugikan kalau terjadinya interaksi
tersebut sampai tidak dikenali sehingga tidak dapat dilakukan upaya;upaya
optimalisasi. ecara ringkas dampak negatif dari interaksi ini kemungkinan akantimbul sebagai,
; *erjadinya efek samping,
; *idak tercapainya efek terapetik yang diinginkan.
1bat;obatan dapat berinteraksi satu sama lain menurut mekanisme yaitu
'. #erubahan absorpsi
1bat;obatan dapat menghambat absorpsi obat lain melintasi membran biologik.
2. #erubahan metabolisme
nduksi atau kompetisi memperebutkan en"im;en"im metabolisme.. Kompetisi protein plasma
1bat;obatan yang mengikat protein plasma dapat bersaing dengan obat lain
memperebutkan tempat pengikatan protein.
$. #erubahan ekskresi
1bat;obatan yang dapat bekerja pada ginjal untuk mengurangi ekskresi "at
tertentu. (6ames olson,2&&$.
H. Farmakokinetik
Farmakokinetik merupakan proses penyerapan tubuh terhadap obat, dengan
mencakup lima proses yaitu absorpsi obat, distribusi obat, metabolisme obat, ekskresi
obat, dan bersihan obat. (3una:an, 3an ulistia. 2&&
'. Absorpsi obat
aat absorpsi obat mengadakan kontak dengan sejumlah membran.
a Faktor;faktor terkait obat yang mempengaruhi absorpsi meliputi keadaan
ionisasi, berat molekul, kelarutan (lifolisitas dan formulasi (larutan )s tablet.
b Faktor;faktor terkait pasien yang mempengaruhi absorpsi obat tergantung pada
cara pemberian, sebagai contoh adanya makanan dalam saluran pencernaan,
keasaman lambung, dan aliran darah kesaluran pencernaan mempengaruhi
absorpsi obat;obatan oral.
Tabe (0- transpor obat meintasi membran !James oson7-889#0
TRAN*OR OBAT ME4A4UI MEMBRAN
MEKANI*M
E
ENER"
I
EMBAA $ATATAN
3if)si pasif *idak *idak 5epat untuk molekul limpofilik,
nonionik dan kecil, lambat untuk
molekul hidrofili, ionik atau besar.
11
-
8/18/2019 Farmakologi s.kemih
12/15
3if)si fasiitasi *idak a 1bat terikat dengan pemba:a melalui
mekanisme nonko)alen. 1bat;obatan
yang secara kimia:i serupa bersaing
mengikat pemba:a.
Kana a;)e)s *idak *idak 1bat;obatan hidrofilik kecil L2&&
berdifusi sesuai dengan gradien
konsentrasi melaalui kanal;kanal
a?ueus (pori;pori.
Transpor
aktif
a a dentik dengan difusi fasilitasi kecuali
bah:a A*# memperkuat transpor obat
mela:an gradien konsentrasi.
2. +istribusi obat
Faktor;faktor yang mempengaruhi distribusi obat yaitu
a #ermeabilitas membran
Cntuk masuk kesuatu membran obat harus menembus semua membran yang
memisahkan organ dari tempat pemberian obat.
b #engikatan protein plasma
katan obat dengan protein plasma seperti albumin mengurangi jumlah obat;
obatan yang bebas dalam darah yang tidak terikat protein.
c +epot penyimpanan obat;obatan lipofilik
*iopental yang bersifat sedatif, berakumulasi dalam lemak. 1bat ini dibebaskandalam penyimpanan lemak.
. -etabolisme obat
1bat, "at kimia, dan toksin merupakan benda asing untuk tubuh, tubuh selalu
berusaha memisahkan atau menyingkirkan benda asing tersebut tanpa memperhatikan
apakah bersifat berbahaya atau tidak berbahaya.
!eaksi;reaksi metabolisme dapat mengubah
a. 1bat yang aktif menjadi bentuk kurang aktif atau tidak aktif.
b. #!1+!C3 (obat yang kurang aktif atau tidak aktif menjadi lebih aktif.
-etabolisme obat dibagi menjadi reaksi fase dan fase yaitu
' Fase (nonsintetik obat dioksidasi atau di reduksi menjadi bentuk yang lebih
polar.
2 Fase (sintetik suatu gugus polar seperti dikonjugasi ke obat tersebut.
#ada dasarnya reaski ini meningkatkan polaritas obat, obat yang menjalani
reaksi konjugasi fase mun gkin telah mengalami transformasi fase .
$. /kskresi obat
1bat dieksresi setelah dimetabolisme menjadi "at yang lebih polar.
ejumlah proses yang terjadi pada ginjal mempengaruhi kecepatan ekskresi obat,
proses yang paling penting adalah filtrasi glomerulus, sekresi tubulus, dan reabsorpsi
12
-
8/18/2019 Farmakologi s.kemih
13/15
tubulus. Karena obat, metabolit dan toksin dipekatkan didalam ginjal karena ginjal
merupakan tempat terjadinya toksisitas yang diinduksi oleh "at kimia.
Tabe (0. roses 3iginja
-
8/18/2019 Farmakologi s.kemih
14/15
%. Bersihan obat
stilah Ebersihan menunjukan )olume cairan yang benar;benar bersih dari obat, jika
seua obat yang sedang diekskresikan@metabolisme akan disingkirkan dari )olume
tersebut.
. Farmakodinamik
Farmakodinamik adalah subdisiplin farmakologi yang mempelajari efek biokimia:i
dan fisiologi obat, serta mekanisme kerjanya. *ujuan mempelajari farmakodinamik
adalah untuk meneliti efek utama obat, mengetahui interaksi obat dengan sel, dan
mengetahui urutan peristi:a serta spektrum efek dan respons yang terjadi (3una:an,
2&&.
'. Kerja obat
kebanyakan obat menimbulkan efek melalui interaksi dengan reseptornya pada sel
organism. nteraksi obat dengan reseptornya dapat menimbulkan perubahan dan
biokimia:i yang merupakan respon khas dari obat tersebut. 1bat yang efeknya
menyerupai senya:a endogen di sebut agonis, obat yang tidak mempunyai
aktifitas intrinsic sehingga menimbulkan efek dengan menghambat kerja suatu
agonis disebut antagonis.
2. !eseptor 1bat
protein merupakan reseptor obat yang paling penting. Asam nukleat juga dapat
merupakan reseptor obat yang penting, misalnya untuk sitotastik. katan obat;
reseptor dapat berupa ikatan ion, hydrogen, hidrofobik, )ander:alls, atau ko)alen.
#erubahan kecil dalam molekul obat, misalnya perubahan stereoisomer dapat
menimbulkan perubahan besar dalam sifat farmakologinya.
. *ransmisi inyal Biologis
penghantaran sinyal biologis adalah proses yang menyebabkan suatu substansi
ekstraseluler yang menimbulkan respon seluler fisiologis yang spesifik. !eseptor
yang terdapat di permukaan sel terdiri atas reseptor dalam bentuk en"im. !eseptor
tidak hanya berfungsi dalam pengaturan fisiologis dan biokimia, tetapi juga diatur atau dipengaruhi oleh mekanisme homeostatic lain. Bila suatu sel di rangsang oleh
agonisnya secara terus;menerus maka akan terjadi desentisasi yang menyebabkan
efek perangsangan.
$. Antagonisme Farmakodinamik
a. Antagonis fisiologik
b. *erjadi pada organ yang sama tetapi pada sistem reseptor yang berlainan.
c. Antagonisme pada reseptor
d. 1bat yang menduduki reseptor yang sama tetapi tidak mampu
menimbulkan efek farmakologi secara instrinsik.%. Kerja 1bat ang *idak +iperantarai !eseptor
14
-
8/18/2019 Farmakologi s.kemih
15/15
a. /fek 4onspesifik +an 3angguan #ada -embran
b. #erubahan sifat osmotic
c. +iuretic osmotic (urea, manitol, misalnya, meningkatkan osmolaritas
filtrate glomerulus sehingga mengurangi reabsorpsi air di tubuli ginjal
dengan akibat terjadi efek diureticd. #erubahan sifat asam@basa
Kerja ini diperlihatkan oleh oleh antacid dalam menetralkan asam lambung.
e. Kerusakan nonspesifik
at perusak nonspesifik digunakan sebagai antiseptik dan disinfektan, dan
kontrasepsi.contohnya, detergen merusak intregitas membrane lipoprotein.
f. 3angguan fungsi membrane
Anestetik umum yang mudah menguap misalnya eter,, halotan, enfluran,
dan metoksifluran bekerja dengan melarut dalam lemak membrane sel di
# sehingga eksitabilitasnya menurun.g. nteraksi +engan -olekul Kecil Atau on
Kerja ini diperlihatkan oleh kelator (chelating agents misalnya 5a4a2
/+*A yang mengikat #b2I bebas menjadi kelat yang inaktif pada
keracunan #b.
h. -asuk ke dalam komponen sel
1bat yang merupakan analog puri atau pirimidin dapat berinkoporasi ke
dalam asam nukleat sehingga mengganggu fungsinya. 1bat yang bekerja
seperti ini disebut antimetabolit misalnya merkaptopurin atau anti mikroba
lain.
6. faktor;faktor yang mempengaruhi respon penderita terhadap obat
15