farmakologi obat sistem pernafasan d3

Upload: tri-cahyani

Post on 09-Jan-2016

116 views

Category:

Documents


23 download

DESCRIPTION

pernapasan

TRANSCRIPT

Farmakologi Obat Sistem Pernafasan

Tri Cahyani Widiastuti, M.Sc.,AptFarmakologi Obat Sistem Pernafasan

Saluran napas terbagi menjadi 2 yaituSaluran pernapasan atas (lubang hidung, rongga hidung, faring dan laring). Jenis infeksi yang biasa terjadi seperti batuk, pilek, faringitis, sinusitis dan tonsilitis.

Saluran pernapasan bawah (trachea, bronchi, bronkiolus, alveoli, dan alveolus). Jenis infeksi yang terjadi seperti asma, bronchitis, emfisema, bronkhiolitis, pneumoniaAntihistamines,Decongestants,Antitussives,Expectorants,Obat AsmaPenggolongan Obat Sal NafasCOMMON COLD (FLU)Definisi :Common cold adalah infeksi virus yang mengenai saluran pernapasan atas (hidung, dan tenggorokan)Tidak berbahaya dan bersifat self limitedRisiko tertinggi dijumpai pada anak usia prasekolahEtiologi: Rhinovirus (40 %) Coronavirus (10%) Virus parainfluenza, sinsitial respirasi, influenza & adenovirusGejala dan TandaHidung gatal dan berair Nasal congestion Bersin Nyeri tenggorokan, Batuk Sakit kepala ringan Subfebril Badan pegalPenatalaksanaan TerapiTidak ada terapi spesifik, terapi bersifat simptomatik Antibiotik : tidak diberikan kecuali terdapat infeksi sekunder Antivirus : tidak terbukti ampuh mengurangi gejala flu Antihistamin Dekongestan NSAIDs Vitamin C ZincGol AntihistamineAdalah obat yg bersaing dg histamin untuk menempel pada reseptor histaminAda 2 reseptor histamin dlm tubuh kita:H1 histamine-1H2 histamine-2AntihistaminAntagonis reseptor H1otot polos, sel endotel, otak Mekanisme Kerja Otot polos relaksasi Endotel vasokonstriksi, mencegah permeabilitas Otak dosis terapetik : depresioverdosis : eksitasi Mencegah triple respon (red spot, flare, wheal) merah dan gatalAntihistaminGenerasi Pertama Etanolamin : difenhidramin, dimenhidrinat Alkalinamin : chlorpheniramine maleate (CTM) Fenotiazin : prometazin Piperidin : siproheptadin Generasi Kedua (Nonsedating/Peripherally Acting) Piperazin : cetirizine Piperidin : loratadin, desloratadinDekongestanGolongan simpatomimetik agonis reseptor Mekanisme kerja : aktivasi reseptor otot polos pembuluh darah mengakibatkan vasokonstriksi, resistensi perifer, Tekanan darah Phenylephrine 1 selektif reseptor agonis Efedrine Agonis reseptor dan denyut jantung cardiac output Tekanan darah Aktivasi reseptor mengakibatkan bronkodilatasi Stimulasi CNSDekongestanSimpatomimetik lain yang digunakan secara lokal Naphazoline Oxymetazoline Xylometazoline Phenylpropanolamine Memiliki efek seperti efedrin tetapi stimulasi CNS lebih rendah Meningkatkan risiko stroke Pseudoefedrine Efek samping : Penggunaan jangka panjang (>3jam/kali, > 3 minggu) mengakibatkan rebound congestion Interaksi obat : Antihipertensi, MAO inhibitor11Terapi lainnyaNSAIDs: parasetamol, ibuprofen Vitamin C : obat yang populer pada Common Cold Tidak terbukti mencegah flu, Bukti empiris menunjukan gejala flu menjadi lebih ringan, durasi sakit memendek Zinc menurunkan resiko Common ColdANTITUSIFBekerja pada pengendali batuk di medulla untuk menekan refleks batukBatuk adalah cara tubuh untuk mengeluarkan sekret atau material lain dari saluran nafasAda 2 jenis batukBatuk produktifHidung tersumbat krn dahak, dg batuk dahak di keluarkanBatuk tidak produktifBatuk keringBatukBatuk dianggap sebagai reaksi tubuh yg positif karena:Mengeluarkan dahakMengeluarkan benda asing yg mungkin berbahayaTetapi kadang2 batuk harus di cegah, misalnya setelah operasi herniaObat batukAdalah obat yg digunakan untuk menghentikan atau mengurangi batukGol Opioid and nonopioid (narcotic dan non-narcotic)Gunakan hanya untuk batuk tidak produktifAntitussives: Cara kerjaOpioidMenekan batuk dengan cara menekan reflek batuk di reseptor batuk di medulla Contoh :codeine, codiprontObat Batuk Opioid

Antitussives: Cara KerjaNonopioidMencegah reflek batuk dengan cara menghentikan reseptornya yg berada di sal nafas, dan mencegah aktifnya reseptor tsbcontoh:dextromethorphan , Vicks Formula 44,Antitussives: penggunaan terapiMenghentikan reflek batuk pada batuk kering, atau batuk kering yg berpotensi membahayakanExpectorantsObat yg berfungsi untuk mengeluarkan dahakMengurangi kekentalan dahakMelunakkan sekret bronkus sehingga dpt dihilangkan dengan batuk

Expectorants: Efek terapiCommon coldPertussisBronchitisInfluenzaLaryngitisMeasles PharyngitisEkspektoranGliseril Guaiakolat (GG)Bromheksin (Bisolvon)Ambroksol (Mucopect)Asetil sistein (Fluimucil)Erdostein (Vectrin)

Ekspektoran

Tabel obat antitusif dan espektoran

OBATDOSISINDIKASIAntitusif NarkotikKodein

Hidrokodon(Hycodon)D:PO: 10-20 mg setiap 4-6 jam

D:PO:5-10 mg, setiap 6-8 jamD:PO:0,6 mg/kg/hari dlm dosis terbagi 3-4, tdk melebihi 10 mg/dosis tunggaBiasanya dicampur dg antihistamin, dekongestan, dan espectoran

Seperti kodeinLanjutan Tabel obatOBATDOSISINDIKASIAntitusif nonnarkotikDifenhydramin (benylin, benadryl)

Dekstrometrofan (romilar, sucrets)

EspectoranGuaifenesin (robittusin)

Kalium iodidaGliserol iodin (Iophen, Organidin)D:PO: 25 mg, setiap 4-6 jam

D:PO:10-20 mg setiap 4-6 jamA: (6-12 th): 5-10 mg setiap 4-6 jamA: (2-5 th): 2,5-5 mg setiap 4-6 jam

D:PO:200-400 mg setiap 4 jamA: (6-12 th): 100-200 mg setiap 4 jamA: (2-5 th):50-100 mg setiap 4 jam

D:PO:0,3-0,6 ml setiap 4-6 jamD:PO: 60 mg (tablet) q.i.dBerefek antihistamin, dan dapat menimbulkan rsa ngantuk, dan mulut kering

Menekan batuk, tidak menekan pernafasan, tidak menimbulkan toleransi

Untuk batuk kering, tdk produktif, dpt menyebabkan mual, muntah. Dapat dikombinasi dg pereda flu yg lain. Diminum dg banyak air untuk mengencerkan lendirMerangsang sekresi dan cairan bronkus. Hindari jika terdapat hiperkalemia. Dapat menimbulkan rasa mual, dan muntahASTHMA

ASTHMADefinisi : Asthma adalah penyakit inflamasi kronis akibat hiperesponsivitas saluran nafas yang mengakibatkan wheezing, sesak nafas, batuk yang terjadi berulang.

Penyakit asma dapat disebabkan oleh alergi akibat debu,jamur, serbuk sari bunga atau bahan alergen lainnya ,stress , olah raga berlebihan yang menyebabkan kekejangan saluran nafas

PatofisiologiInflamasi saluran nafas (akut, subakut, kronis) Edema saluran nafas Sekresi mukus2. Obstruksi udara intermiten Bronkokonstriksi akut - mucous plug Edema saluran nafas - airway remodelling3. Hiperesponsivitas bronkial Diperberat oleh stimulus endogen atau eksogenGEJALA DAN TANDASesak nafasRetraksi interkostalWheezingBatukTanda bahaya : sianosis, penurunan kesadaran, nadi cepat.TERAPI ASTHMABronkodilatorAgonis reseptor adrenergik Reseptor : Bronkus (2), jantung (1), uterus (2), ginjal ( 1, 2) non-selektif: Isoproterenol Selektif 2 : Short acting : Metaproterenol, terbutaline, salbutamol (albuterol), fenoterol Long acting : formoterol, salmeterol Inhaler lebih disukai dibanding oral karena kerjanya lokal (efek topikal 2-10%) dan efek samping minimal Efek Samping : tremor, takiaritmia, gangguan metabolikGlucocorticoidMekanisme kerja : tidak secara langsung merelaksasi ototpolos, Efek antiinflamasi meliputi: Modulasi produksi sitokin dan chemokine Inhibisi eicosanoid Inhibisi akumulasi basofil, eosinofil dan leukosit lain di parenkim paru Menurunkan permeabilitasi kapiler Secara umum dibedakan menjadi dua jenis: Glukokortikoid inhalasi Glukokortikoid Sistemik Glukokortikoid Sistemik digunakan untuk asthma eksaserbasi akut dan berat atau asthma kronis berat.Glucocorticoid InhalasiGlukokortikoid inhalasi target langsung pada jaringanyang mengalami inflamasi Minimal efek samping tanpa menurunkan efek klinis Digunakan sebagai terapi profilaksis Contoh : Beclometasone dipropionate Triamcinolone acetonide Budesonide (Pulmicort ) Fluticasone propionate FlunisonideGlucocorticoid SistemikDigunakan pada asma eksaserbasi akut dan asma kronis berat Contoh : Prednisone Metilprednisolone DexametasoneLeucotriene receptor antagonis &leucotriene sintesis inhibitorLeukotriene merupakan bronkokonstriktor yang poten Mekanisme kerja : LRA : antagonis kompetitif pada reseptor leukotriene Contoh : zileuton LI : mengahambat pembentukan leukotrien melalui penghambatan enzim 5-lipoksigenase yang berfungsi mengkatalis asam arakidonat menjadi leukotrien Contoh : zafirlukast, montelukastMerupakan alternatif inhalasi glukokortikoid dosis rendah untuk mengontrol asma kronik ringanAnti Ig-EOmalizumab merupakan obat yang agen biologis yang dipercaya dalam mengatasi asmaMerupakan antibodi monoklonal rekombinanMekanisme kerja : IgE yg terikat omalizumab tidak dapat berikatan dg reseptor IgE pada mast cell dan basofil sehingga tidak terjadi reaksi alergi.Natrium KromolinBukan bronkodilator Mekanisme Kerja : menghambat pelepasan mediator inflamasi oleh sel mast Menekan aktivasi neutrofil, eosinofil dan monosit Menghambat reflek batuk Menghambat leukocyte trafficking di saluran nafasPenggunaan: mencegah serangan asma pada asma ringan dan sedangTidak untuk serangan akutEfek memerlukan waktu lamaTeofilinMerupakan golongan metilxantinPenggunaan sbg antiasma menurunMekanisme Kerja : menghambat fosfodiesterase (PDEs) dalam menghidolisis cAMP dan cGMP menjadi AMP dan GMP bronkodilatasiAntiinflamasi Antagonis reseptor adenosineRentang dosis sangat sempitES: mual muntah, nyeri kepala, cemas, agitasi, insomnia, kejangHati-hati pada pasien Gangguan jantungAntikolinergikIpratroprium bromida merupakan antagonis reseptor muskarinik yang menghambat kontraksi otot polos melalui reseptor M3 Efek bronkodilator lebih lambat dibanding agonis adrenergicPenggunaan dg kombinasi memiliki efek yg lebih baik dan panjang di bandingkan penggunaan tunggal masing2 obat.Ipratropium + 2 agonis asma berat eksaserbasi akutTerapi Pada populasi khususPediatriobat yang direkomendasikan sodium kromoglikat atau nedokromil. Jika penstabil sel mast tidak efektif kortikosteroid inhalasiGeriatriPenggunaan agonis adrenergik tunggal sebaiknya dihindari tremor dan takikardiKombinasi dengan antikolinergik lebih disarankanPenggunaan teofilin perlu pengawasan khusus klirens teofilin turunKortikosteroid oral berpotensi mengganggu metabolisme tulang risiko osteoporosisWanita Hamil- Obat yang cukup aman untuk kehamilan : inhalasi beklometason dipropionat, sodium kromoglikat- Pada saat serangan asma penggunaan agonis adrenergik aksi cepat (salbutamol, terbutalin) dinyatakan cukup aman (Australian Medicines in Pregnancy)- Prednisolon 20-50 mg sehari selama 4-7 hari bisa digunakan. Menjelang kelahiran 100 mg hidrokortison iv/im setiap 8 jam selama 24 jamPenyakit Paru ObstruktifMenahun (PPOK) Atau COPDDefinsi : sekelompok gangguan respirasi kronis & progresif lambat yang ditandai limitasi aliran udara, yang tidak sepenuhnya reversibel.Dikenal 2 bentuk utama PPOK : Bronkitis kronisBatuk produktif selama setidaknya 3 bulan selama 2 tahun berturut-turut pada pasien dimana penyebab batuk produktif lain sudah disingkirkan EmfisemaSuatu penyakit yang ditandai dengan pembesaran permanen alveolus hingga bronkiolus terminalis, yang diikuti destruksi dinding tanpa didahuli fibrosis sebelumnya.Merokok merupakan penyebab utama PPOKGejala dan tanda : Batuk Produksi sputum Dyspneu Wheezing Diagnosis : Gejala dan tanda + SpirometriPenatalaksanaan Terapi PPOKPrinsip Terapi mencegah evolusi lanjut penyakit mempertahankan jalan napas mempertahankan & meningkatkan kapasitas fungsi paru penanganan komplikasi, dan menghindarkan eksaserbasiBronkodilatorBronkodilator yang digunakan pada PPOK adalah agonis, antikolinergik dan metilxantin Pemilihan golongan bronkodilator melihat respon individu terhadap perbaikan gejala dan efek samping serta ketersediaan obat Merupakan terapi sentral pada PPOK Inhalasi lebih disukai dibanding sistemikPenggunaan SABA (short acting agonist) memperbaiki FEV1 dan gejala (B) Penggunaan LABA (long acting 2 agonist) (salmeterol, formoterol) lebih efektif dalam memperbaiki gejala dan kejadian eksaserbasi (A) Antikolinergik + agonis memiliki efek lebih baik dibandingkan penggunaan tunggal LABA + ipratropium eksaserbasi Tiotropium health status + eksaserbasi dibandingkan ipratropiumKortikosteroidEfek kortikosteroid terhadap inflamasi paru pasien PPOK masih kontroverisial Peran kortikosteroid dalam dalam manajemen PPOK masih terbatas untuk indikasi spesifik Inhalasi kortikosteroid + agonis lebih efektif pada pasien PPOK sedang hingga sangat berat Inhalasi kortikosteroid / agonis+tiotropium meningkatkan kualitas hidup dan menurunkan eksaserbasi Oral kortikosteroid memiliki ES yang tinggiMethylxanthineTeofilin kurang efektif dibandingkan inhalasi LABA LABA + teofilin memperbaiki FEV1 dibandingkan LABA tunggal Teofilin dosis rendah mengurangi eksaserbasi tetapi tidak memperbaiki fungsi paru. Rentang terapetik yang sempit memperlukan pengawasan yang ketat

Antibiotik bila gejala memburuk (sputum purulen, peningkatan dyspneu)