farmakologi

8
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM 3.1 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN PRAKTIKUM A. Waktu : Praktikum ini dilakukan pada tanggal 2 April 2015. B. Tempat : Praktikum dilaksanakan di Laboraturium Farmakologi FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3.2 ALAT DAN BAHAN 1. Mencit 3 ekor 5. Beker gelas 2. Obat : Tramadol( Injeksi) 6. Stopwatch 3. Timbangan Hewan 7. Air 4. Alat suntik 3.3 PROSEDUR PENGERJAAN ( METODE TAIL FLICK 1. Air dipanaskan Sehingga temperaturnya mencapai 55°C. 2. Masing –masing Mencit ditimbang , diberikan nomor, kemudian dicatat. 3. Sebelum pemberian obat, waktu yang diperlukan mencit untuk menjetikkan ekornya keluar dari air panas dicatat. Tiap rangkaian pengamatan dilakukan 3 kali selang 2 menit, pengamatan pertama diabaikan, hasil pengamatan terakhir dirata-ratakan dan dicatat sebgai respon normal pada masing- masing tikus.

Upload: badriyatunnikmah

Post on 09-Nov-2015

234 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

.

TRANSCRIPT

BAB IIIMETODOLOGI PRAKTIKUM3.1 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN PRAKTIKUMA. Waktu :Praktikum ini dilakukan pada tanggal 2 April 2015.B. Tempat :Praktikum dilaksanakan di Laboraturium Farmakologi FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3.2 ALAT DAN BAHAN 1. Mencit 3 ekor5. Beker gelas2. Obat : Tramadol( Injeksi)6. Stopwatch3. Timbangan Hewan7. Air4. Alat suntik3.3 PROSEDUR PENGERJAAN ( METODE TAIL FLICK1. Air dipanaskan Sehingga temperaturnya mencapai 55C.2. Masing masing Mencit ditimbang , diberikan nomor, kemudian dicatat.3. Sebelum pemberian obat, waktu yang diperlukan mencit untuk menjetikkan ekornya keluar dari air panas dicatat. Tiap rangkaian pengamatan dilakukan 3 kali selang 2 menit, pengamatan pertama diabaikan, hasil pengamatan terakhir dirata-ratakan dan dicatat sebgai respon normal pada masing-masing tikus.4. Pengamatan dilakukan pada menit ke 5, 15, 30, dan 60.5. Membuat tabel hasil pengamatan dengan lengkap.6. Membuat kurva hubungan antara dosis yang diberikan terhadap mencit untuk respon nyeri.

BAB IVHASIL PENGAMATAN4.1 TABEL RESPON NYERI MENCIT SEBELUM DIBERIKAN OBAT ANALGESIKHEWAN UJIBERAT (gr)PENGAMATAN(detik)

IIIIII

Mencit 1493108

Mencit 252153

Mencit 354545

MENCITBB(Kg)DOSIS(VAO)PENGAMATAN(detik)

51530 60

10,0490,01 ml

12134

20,0520,02 ml12,53,52

30,0540,03 ml4534

RATA RATA (Berdasarkan pengamatan II dan III, pengamatan I diabaikan)Mencit 1: 9 detikMencit 2: 4 detik Mencit 3: 4.5 detik

4.2 TABEL RESPON NYERI MENCIT SETELAH DIBERIKAN OBAT ANALGESIK

BAB VPEMBAHASANPada praktikum kali ini, dilakukan uji untuk mengevaluasi efek suatu obat analgetik secara eksperimental dengan menggunakan hewan uji mencit. Obat analgetik digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri pada mencit. Obat yang digunakan pada praktikum ini adalah tramadol, yaitu analgetik yang bekerja secara sentral, yang mempengaruhi trasmisi impuls nyeri dengan mengubah mekanisme re-uptake monoamine. Tramadol digunakan untuk mengatasi nyeri akut maupun nyeri kronik, seperti nyeri post operatif dan nyeri obstetrik. Tramadol diberikan pada mencit melalui rute intra muskular, yaitu melalui otot paha belakang pada mencit. Tramadol dapat diberikan secara oral, per rektal, intravena, dan intramuskular. Namun, pada saat diberikan secara intramuskular tidak menyebabkan depresi pernapasan pada neonatus, sehingga rute pemberian ini dipilih. Selain itu, pemberian obat diberikan dengan variasi dosis terhadap mencit, agar dapat dilihat hubungan dosis dengan respon yang dihasilkan.Pada perlakuan awal, diperlukan sensasi nyeri pada mencit karena kondisi awal mencit dalam keadaan normal. Untuk itu, diberi perlakuan yang merangsang nyeri melalui dua metode, yaitu metode Tail Flick dan metode Hot Plate. Pada praktikum ini, praktikan hanya menggunakan metode Tail Flick, yaitu perangsangan nyeri melalui ekor mencit yang dicelupkan ke dalam air bersuhu 50-55o C. Parameter yang digunakan dalam pengamatan ini adalah waktu ketahanan mencit terhadap stimulasi panas, artinya nyeri yang dirasakan mencit dapat dilihat saat penjentikan atau pengangkatan ekor mencit dari air tersebut. Sebelum memberikan Tramadol, dilakukan uji kontrol positif terhadap mencit untuk mengetahui perbandingan lamanya efektivitas dari Tramadol setelah pemberian obat. Saat menit ke 0, dilakukan tiga kali perangsangan nyeri dengan selang 2 menit supaya kondisi mencit tetap stabil dalam setiap pengukuran. Untuk mendapatkan data kontrol, dihitung rata-rata waktu dari perangsangan kedua dan ketiga dengan mengabaikan perangsangan pertama. Nilai kontrol positif pada mencit 1, 2, dan 3 berturut-turut adalah 9; 4; 4,5 detik.Setelah memberikan Tramadol, dilakukan pengamatan pada menit 5, 15, 30, dan 60 untuk mengetahui respon obat Tramadol pada setiap mencit dengan dosis yang berbeda. Kemudian dibuat grafik hubungan dosis-respon untuk menganalisa perubahan respon akibat pemberian berbagai dosis analgetik. Menurut teori, semakin tinggi dosis yang diberikan, semakin tinggi pula respon yang dihasilkan. Pada mencit 1, respon meningkat dari menit 15 dan mencapai puncak pada menit 30 dengan efek analgetik selama 13 detik. Kurva yang dihasilkan merupakan kurva yang paling ideal di antara kurva pada mencit lainnya, karena memiliki puncak yang melonjak tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa pada menit itu, efek terapi yang dihasilkan lama. Pada mencit 2, respon menurun dari menit 5 ke menit 15 dan meningkat kembali hingga menit 60 dimana puncak respon analgetik dicapai pada menit 60. Berdasarkan hasil tersebut, tidak ditunjukkan efek terapi pada pemberian obat Tramadol, karena respon analgetik tidak meningkat selama pengujian. Pada mencit 3, kurva yang dihasilkan tidak stabil, yaitu mencapai puncak pada menit 15 dengan kenaikan respon hanya 1 detik. Artinya, efek analgetik yang diberikan pada mencit ini, tidak memberikan pengaruh yang besar. Padahal, dosis yang diberikan paling tinggi dibandingkan dosis yang lain, yaitu 0,03 ml. Selain itu, menurut teori onset dari pemberian intra muskular adalah 10-20 menit. Sedangkan, hasil yang memenuhi teori tersebut hanya pada mencit 3.Ketidaksesuaian ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Individu mencit sangat mempengaruhi hasil percobaan. Untuk memperoleh hasil uji yang akurat, diperlukan kondisi mencit yang sama pada setiap pengujian, berarti diperlukan individu mencit yang sama. Selain itu, diperlukan rentang waktu yang lama dalam setiap pengujian, misal 2 minggu antar uji, agar diperoleh kondisi yang normal dan tidak menimbulkan depresi atau tekanan pada mencit. Sedangkan, pada percobaan ini digunakan tiga mencit yang berbeda untuk mengurangi waktu percobaan yang dibutuhkan. Hal ini akan mempengaruhi hasil respon pada mencit tersebut.

BAB VIKESIMPULAN

1. Dari kurva hubungan dosis-respon, efek analgetik yang memberikan efek terapi paling baik terdapat pada mencit 1 dengan dosis terkecil, yaitu 0,01 ml.2. Hasil yang sesuai dengan teori onset Tramadol intra muskular hanya pada mencit ke 3, dengan dosis, yaitu 0,03 ml.3. Ketidaksesuaian percobaan dengan teori dapat disebabkan oleh individu mencit yang tidak sama, rentang waktu pengujian yang singkat pada individu yang sama, dan faktor lainnya.