farmakologi

7
PENDAHULUAN Farmasi adalah ilmu yang mempelajari cara membuat, mencampur dan formulasi obat. Ilmu ini masih diberikan dalam pendidikan kedokteran agar dokter dapat menulis resep, dengan baik. Farmakokinetik ialah ilmu yatrg mempelajari absorpsi, distribusi, metabolisme (biotranformasi) dan ekskresi obat.singkatnya pengaruh tubuh terhadap obat.( Farmakologi FKUI,1981) Farmakokinetika dapat didefinisikan sebagai setiap proses yang dilakukan tubuh terhadap obat, yaitu resorpsi,transpor,biotransformasi (metabolisme), distribusi dan ekskresi ekskresi . Dalarn arti sernpit farmakokinetika khususnya mempelajari perubahan-perubahan konsentrasi dari obat dan metabolitnya di dalam darah dan jaringan sebagai fungsi dari waktu. (Hoan,2008). Kompartimen. Tubuh kita dapat dianggap sebagai suatu ruang besar yang terdiri dari beberapa kompatimen (bagian) berisi cairan dan antar kompartimen tersebut dipisahkan oleh membran sel- Kompartimen yang terpenting antara lain saluran lambung- usus,sistem peredaran darah, ruang ekstrasel (diluar sel, antarjaringan), ruang intrasel (di dalam sel) dan ruang cerebrospinal ( sekitar otak dan sumsum tulang belakang). (Hoan,2008) Membran sel terdiri dari suatu lapisan lipoprotein (Lemak dan protein) yang mengandung banyak pori kecil dan berisi air. Lubang-lubang ini sedemikian kecilnya hingga tak dapat dilihat

Upload: rina-syafrita

Post on 14-Sep-2015

6 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

farmakologi

TRANSCRIPT

PENDAHULUAN

Farmasi adalah ilmu yang mempelajari cara membuat, mencampur dan formulasi obat. Ilmu ini masih diberikan dalam pendidikan kedokteran agar dokter dapat menulis resep, dengan baik. Farmakokinetik ialah ilmu yatrg mempelajari absorpsi, distribusi, metabolisme (biotranformasi) dan ekskresi obat.singkatnya pengaruh tubuhterhadap obat.( Farmakologi FKUI,1981)Farmakokinetika dapat didefinisikan sebagai setiap proses yang dilakukan tubuh terhadap obat, yaitu resorpsi,transpor,biotransformasi (metabolisme), distribusi dan ekskresi ekskresi. Dalarn arti sernpit farmakokinetika khususnya mempelajari perubahan-perubahan konsentrasi dari obat dan metabolitnya di dalam darah dan jaringan sebagai fungsi dari waktu. (Hoan,2008).Kompartimen. Tubuh kita dapat dianggap sebagai suatu ruang besar yang terdiri dari beberapa kompatimen (bagian) berisi cairan dan antar kompartimen tersebut dipisahkan oleh membran sel- Kompartimen yang terpenting antara lain saluran lambung-usus,sistem peredaran darah, ruang ekstrasel (diluar sel, antarjaringan), ruang intrasel (di dalam sel) dan ruang cerebrospinal ( sekitar otak dan sumsum tulang belakang).(Hoan,2008)Membran sel terdiri dari suatu lapisan lipoprotein (Lemak dan protein) yang mengandung banyak pori kecil dan berisi air. Lubang-lubang ini sedemikian kecilnya hingga tak dapat dilihat dengan mikroskop elektron dengan perbesaran 50.000 kali. Membran dapat dilintasi dengan mudah oleh zat-zat tertentu tetapi sukar dilalui zat-zat lainnya, sehingga disebut semipermeabel (semi setengah, permeabel = dapat ditembus). Zat-zat lipofil ( suka lemak) yang mudah larut dalam lemak dan tidak bemuatan listrik umumnya lebih mudah melintasinya dibandingkan dengan zat-zat hidrofil yang bermuatan listrik (ion).(Hoan, 2008)Proses-proses farmakokinetik:

A.ABSORPSI.Proses absorpsi sangat penting dan menentukan efek obat. Pada umumnya obat yang tidak diabsorpsi tidak menimbulkan efek, kecuali antasid dan obat yang bekerja lokal. Absorpsi dipengaruhi oleh berbagai macam faktor seperti, sifat fisik dan kimia bahan obat, bentuk obat yang diberikan (tablet, kapsul, cairan), formulasi, cara pemberian, konsentrasi obat, luas permukaan kontak obat (absorbing surface) dan sirkulasi pada tempat absorpsi obat. Absorpsi melalui saluran cerna pemberian obat per oral merupakan cara yang paling lazim karena paling mudah, aman dan ekonomis. Kecurigaan cara ini ialah : obat dapat merangsang mukosa lambungdan menimbulkan emesis. Aminofilin sering menimbulkan emesic karena merangsang mukosa lambung. Obat dapat membentuk kompleks dengan makanan sehingga lebih sukar diabsorpsi. Obat yang lewat sistem portal dapat mengalami biotransformasi sebelum memasuki sirkulasi ke berbagai organ. Pemberian oral membutuhkan koperasi pasien dan efeknya baru timbul setelah beberapa waktu tergantung dari jenis obatnya. Kecepatan absorpsi obat yang berbentuk tablet tergantung dari kecepatan disentegrasi dan melarutnya bahan obat. Umumnya obat dalam bentuknon poler yang larut dalam lemak cepat diabsorpsi sedang obat yang bersifat poler tidak larut dalam lemak seperti zat amonium kuaterner, lambat dibsorpsi. Obat yang tidak larut dalam air seperti barium sulfat, magnesium oksid dan aluminium hidroksid tidak diabsorpsi melalui saluran cerna.( Farmakologi FKUI,1981)Pemberian obat secara sublingual dapat diberikan untuk menghindari pengerusakan olch enzim lambung dan usus dan menghindari biotransformasi di hepar sebelum obat didistriburi Cara ini hanya dapat dipakai untuk obat yaag tidak merangsang mukosa dan tidak menimbulkan rasa pahit yang mengganggu. Pemberian obat secara rektal dapat dilakukan pasien yang muntah muntah, tidak sadar dan untuk menghindari pengerusakan oleh enzim pencernaan dan biotransformasi di bcpar. Di daerah tropik, pemberian rektal kurang populer karena supositoria sering menjadi lenbek. Banyak obat tidak dapat diberikan dengan cara ini karena menimbulkan iritasi mukosa rektum.( Farmakologi FKUI,1981)

B.DISTRIBUSIObat setelah diabsorpsikan akan tersebar melalui sirkulasi darah ke seluruh tubuh. Molekul obat yang mudah melintasi membran sel akan mencapai semua cairan tubuh baik intrasel maupun ekstrasel, sedangkan obat yang sulit menembus membran sel penyebarannya umumnya terbatas pada cairan ekstrasel. Kadang-kadang beberapa obat mengalami kumulasi selektif pada beberapa organ dan jaringan (tissue depot) tertentu karena proses transport aktif, pengikatan dengan zat-zat tertentu atau daya larut yang lebih besar dalam lemak. Kumulasi yang demikian berfungsi sebagai gudang dan dapat mengakibatkan obat berefek lebih lama. Bagian badan yang dapat berfungsi sebagai gudang obat (storage depot) ialah protein plasma, umumnya albumin, jaringan ikat, dan jaringan lemak. Distribusi obat ke susunan saraf pusat dan janin harus menerobos sawar khususnya yang dikenal sebagai sawar darah otak (blood brain barrier) dan sawar uri. Otak yang mudah larut dalam lemak umumnya mudah melintasi sawar ini. ( Farmakologi FKUI,1981)

C. BIOTRANSFORMASIPada umumnya biotransformasi obat terjadi oleh enzim mikrosom diretikulum endoplasma sel hepar. Pada proses biotransformasi molekul obat dapat berubah sifatnya antara lain menjadi lebih poler. Metabolit yang lebih poler ini menjadi tidak larut dalam lemak dan dengan demikian lebih mudah diekskresi oleh ginjal.Reaksi biokimia yang terjadi pada proses biotransformasi dapat dibagi dalam reaksi sintetik dan reaksi nonsintetik. Pada reaksi sintetik terjadi konjugasi molekul obat dengan substrat endogen seperti gugus glukuonid, asetl, atau sulfat. Reaksi ini membutuhkan energi yang biasanya berasal dari ATP dan metabolit menjadi inaktif. Reaksi non sintetik tidak membutuhkan energi berupa reaksi reduksi, oksidasi atau hidrolisis. Biotransformasi memegang peran penting dalam mengakhiri efek obat. Karena proses ini dikatalisis oleh enzim maka proses ini dapat dihambat atau dirangsang dengan akibat pengaruh terhadap efek obat. ( Farmakologi FKUI,1981)Transpor obat, Molekul zat kimia dapat melintasi membran semipermeabel berdasarkan adanya perbedaan konsentrasi, antara lain melintasi dinding pembuluh ke ruang antarjaringan (interstitium). Pada proses ini beberapa mekanisme transpor memegang peranan, yaitu secara pasif atau secara aktif:1. Transpor pasif: tidak menggunakan energi. Misalnnya perjalanan molekul-molekul suatu obat melintasi dinding pembuluh ke ruang-ruang antar jaringan (interstitial), yang dapat terjadi menurut dua cara, yakni: filtrasi melalui pori-pori kecil dari membran, misalnya dinding kapiler yang difiltrasi adalah air dan zat-zat hidrofil yang molekulnya lebih kecil dari pada pori, seperti alkohol dan urea (BM