family paramphistomatidae

14
Family Paramphistomatidae

Upload: yenni-milla

Post on 22-Dec-2015

42 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Parasitologi II

TRANSCRIPT

Page 1: Family Paramphistomatidae

Family Paramphistomatidae

Page 2: Family Paramphistomatidae

Taksonomi Phyllum : PlatyhelminthesClass : TrematodaOrdo : DigeneaFamily : Paramphistomatidae Genus : Paramphistomum,

Cotylophoron, Gastrothylax, Gigantocotyle, Gastrodiscus

Page 3: Family Paramphistomatidae

Morfologi UmumTubuh tebal dan sirkuler pada potongan melintang

(transversal)Ventral sucker berkembang, kuat dan terletak pada ujung

posteriorKantong ventral berukuran besarAnterior sucker kadang-kadang mempunyai sepasang

kantongTidak memiliki faring, memiliki esofagus Intestinal caecal sederhanaKutikula tidak berduriSejumlah besar spesies ditemukan pada rumen dan

retikulum sapi, rusa, kerbau, kambing dan domba, dan kolon dari kuda

Page 4: Family Paramphistomatidae

Genus : Paramphistomum (Fischoeder, 1901)Spesies : P. Cervi (Schrank, 1790)

Habitat cacing dewasa : rumen dan retikulum kambing, domba dan sapi

Peyebaran : kosmopolitanMorfologinya :Warna merah muda pada waktu hidup, Merupakan “conical fluke” cacing mengerucut yang

bentuknya seperti buah pearBagian ventral sedikit konkaf dan bagian dorsal sedikit

konveksMempunyai sucker yang besar dibagian subterminal

posteriorUkuran cacing 5-13 x 2-5mmGenital pore terletak 1/3 bagian anteriorTestis sedikit berlobi, sebelah anterior ovariumVittelaria terletak diantara varing dan ventral suckerUkuran telur 114-176 x 73-100 µm

Page 5: Family Paramphistomatidae

Genus : Cotylophoron(Stilles dan Gold Berger, 1910)

Species : C. Cotylophorum(Fischoeder,1901;Nasmarck, 1937)

Habitat : rumen dan retikulum kambing, domba, sapi

Penyebarannya : kosmopolitanMorfologi : Mirip dengan P. Cervi tetapi

genital sucker mengelilingi genital poreUkuran telur 123-135 x 61-68 mikron

(Soulsby, 1986)

Page 6: Family Paramphistomatidae

Genus : Gasterothylax (Poirier, 1883)Species : G. Crumenifer (Creplia, 1847)Habitat : rumen domba, sapi dan kerbau di India, srilangka

dan CinaMorfologi :Cacing dewasa berwarna merah pada waktu masih hidup,

memanjang dan sirkuler pada potongan transversalUkuran cacing dewasa : 9-18 x 5 mmCacing dari genus ini berbeda dengan genus lain pada

kantong ventral yang berukuran besar, terbuka di bagian anterior dan meluas pada seluruh permukaan ventral sampai posterior sucker

Genital pore terbuka di dalam kantong, terletak pada pertengahan antara faring dan percabangan intestin

Sekum terletak pada tepi anterior dari testisTestis berlobi dan horizontal Ovari terletak di bagian belakang dari sekum dan testisUterus terletak pada pertengahan tubuhUkuran telur 115-135 x 60-70 µm

Page 7: Family Paramphistomatidae

Genus : Gigantocotyle (Nasmarck, 1937)Species : G. Explanatum (Nasmarck, 1937)Habitat : saluran empedu, kandung empedu

dan duodenum sapi dan kerbauPenyebaran : India dan MalaysiaMorfologi : bentuk seperti kerucut dengan

salah satu ujung lancip, dan ujung lainnya melebar

Page 8: Family Paramphistomatidae

Genus : Gastrodiscus (Leuckart, 1877)Species : G. aegyptiacus (Cobbold, 1876)Habitat : usus halus dan usus besar bangsa

kuda, babi di Afrika, India dan di daerah tropis lainnya

Morfologi : Warna merah muda Ukuran 17 x 8-11 mmBentuk tubuhnya seperti mangkok (piring) =

saucer shapeIntestin bercabangTestis berlobi letaknya hampir diagonal dan

bagian tengah belakang terletak ovariTelur oval dan ukurannya 131-139 x 78-90 µm

Page 9: Family Paramphistomatidae

Siklus HidupMirip telur fasciola, mempunyai operculumPada waktu dikeluarkan sudah bersegmen. Waktu perkembangan menjadi mirasidium pada setiap speciesnya berbeda-beda. Mirasidium yang bebas akan berenang di air dan masuk ke dalam siput air. Penetrasi ke dalam tubuh siput melalui dinding posterior dari rongga mantel, kemungkinan terjadi pada bagian yang lunak. Siput yang berperan sebagai intermediet host

Page 10: Family Paramphistomatidae

Perkembangan selanjutnya didalam siput, sama pada semua species. Mirasidium sewaktu melakukan penetrasi masuk rongga mantel, melapaskan cilia untuk melindungi mirasidium. Setelah 12 jam membentuk sporocyst, setelah 11 hari sporokista matur dan menagndung maksimum 8 redia setiap sporokista. Redia akan dibebaskan 11 hari setelah infeksi dan pada hari ke 21 setelah infeksi , setiap redia mengandung 15-30 serkaria. Serkaria yang mature/masak berwarna coklat gelap dan mempunyai 2 bintik mata. Serkaria akan keluar bila terkena sinar matahari dalam waktu 30 menit. Serkaria yang keluar (sercaria pigmentota) mempunyai ekor pendek dan memiliki 2 pasang bintik mata.

Page 11: Family Paramphistomatidae

Beberapa jam kemudian serkaria mengalami enkystmentpada tanaman air. Proses enkistasi lengkap selama 10 menit menjadi metacercaria yang bertahan hidup selama kurang lebih 3 bulan. Infeksi pada inang definitif karena termakannya metaserkaria bersama rumput tanaman air.

Page 12: Family Paramphistomatidae

Diagnosa KlinikParamphistomum memiliki 2 fase yaitu fase intestinal dan fase ruminal. Pada fase intestinal cacing muda menyebabkan pendarahan bengkak serta merah di dalam duodenum dan abomasum hal ini menyebabkan duodenitis dan abomasitis. Pada kasus infeksi masal pertumbuhan cacing menjadi lambat sehingga gejala klinis akan terlihat lebih lama. Fase ruminal cacing akan menyebabkan perubahan epitel dari rumen yang mengganggu kapasitas reabsorbsi. Gejala klinisnya diare dengan feses yang berbau khas apatis dan demam ringan. Pada kasus kronis akan terjadi kekurusan serta kerugian ekonomi lainnya. Pada kasus masal cacing ini bisa menyebabkan kematian, pada fase ruminal tidak terlihat jelas.

Page 13: Family Paramphistomatidae

PencegahanCara pencegahan dari Paramphistomiasis yaitu menghindari ternak mengkonsumsi metaserkaria (pada sifut), memberi preparat kimia Moluscisida pada daerah perairan ditumbuhi rerumputan yang ada inang perantara siput dari famili Planorbidae, L. truncatula Anisus vortex, dengan tujuan memutus siklus hidup dari cacingParamphistomum sp.

Page 14: Family Paramphistomatidae

Pengobatan Obat-obatan yangdigunakan untuk

pengobatan Paramphistomiasis dan dosisnya :Nama Obat Domba Sapi

Niclosamid 90 mg/kg BB 2x160 mg/kg BB

Rafoxanid 15 mg/kg BB -

Oxyclozanid 15 mg/kg BB 18,7 mg/kg BB

Resorantel 65 mg/kg BB 65 mg/kg BB

Levamisol - 9,4 mg/kg BB