family paramphistomatidae
DESCRIPTION
Parasitologi IITRANSCRIPT
![Page 1: Family Paramphistomatidae](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082401/55cf8ff0550346703ba178b9/html5/thumbnails/1.jpg)
Family Paramphistomatidae
![Page 2: Family Paramphistomatidae](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082401/55cf8ff0550346703ba178b9/html5/thumbnails/2.jpg)
Taksonomi Phyllum : PlatyhelminthesClass : TrematodaOrdo : DigeneaFamily : Paramphistomatidae Genus : Paramphistomum,
Cotylophoron, Gastrothylax, Gigantocotyle, Gastrodiscus
![Page 3: Family Paramphistomatidae](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082401/55cf8ff0550346703ba178b9/html5/thumbnails/3.jpg)
Morfologi UmumTubuh tebal dan sirkuler pada potongan melintang
(transversal)Ventral sucker berkembang, kuat dan terletak pada ujung
posteriorKantong ventral berukuran besarAnterior sucker kadang-kadang mempunyai sepasang
kantongTidak memiliki faring, memiliki esofagus Intestinal caecal sederhanaKutikula tidak berduriSejumlah besar spesies ditemukan pada rumen dan
retikulum sapi, rusa, kerbau, kambing dan domba, dan kolon dari kuda
![Page 4: Family Paramphistomatidae](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082401/55cf8ff0550346703ba178b9/html5/thumbnails/4.jpg)
Genus : Paramphistomum (Fischoeder, 1901)Spesies : P. Cervi (Schrank, 1790)
Habitat cacing dewasa : rumen dan retikulum kambing, domba dan sapi
Peyebaran : kosmopolitanMorfologinya :Warna merah muda pada waktu hidup, Merupakan “conical fluke” cacing mengerucut yang
bentuknya seperti buah pearBagian ventral sedikit konkaf dan bagian dorsal sedikit
konveksMempunyai sucker yang besar dibagian subterminal
posteriorUkuran cacing 5-13 x 2-5mmGenital pore terletak 1/3 bagian anteriorTestis sedikit berlobi, sebelah anterior ovariumVittelaria terletak diantara varing dan ventral suckerUkuran telur 114-176 x 73-100 µm
![Page 5: Family Paramphistomatidae](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082401/55cf8ff0550346703ba178b9/html5/thumbnails/5.jpg)
Genus : Cotylophoron(Stilles dan Gold Berger, 1910)
Species : C. Cotylophorum(Fischoeder,1901;Nasmarck, 1937)
Habitat : rumen dan retikulum kambing, domba, sapi
Penyebarannya : kosmopolitanMorfologi : Mirip dengan P. Cervi tetapi
genital sucker mengelilingi genital poreUkuran telur 123-135 x 61-68 mikron
(Soulsby, 1986)
![Page 6: Family Paramphistomatidae](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082401/55cf8ff0550346703ba178b9/html5/thumbnails/6.jpg)
Genus : Gasterothylax (Poirier, 1883)Species : G. Crumenifer (Creplia, 1847)Habitat : rumen domba, sapi dan kerbau di India, srilangka
dan CinaMorfologi :Cacing dewasa berwarna merah pada waktu masih hidup,
memanjang dan sirkuler pada potongan transversalUkuran cacing dewasa : 9-18 x 5 mmCacing dari genus ini berbeda dengan genus lain pada
kantong ventral yang berukuran besar, terbuka di bagian anterior dan meluas pada seluruh permukaan ventral sampai posterior sucker
Genital pore terbuka di dalam kantong, terletak pada pertengahan antara faring dan percabangan intestin
Sekum terletak pada tepi anterior dari testisTestis berlobi dan horizontal Ovari terletak di bagian belakang dari sekum dan testisUterus terletak pada pertengahan tubuhUkuran telur 115-135 x 60-70 µm
![Page 7: Family Paramphistomatidae](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082401/55cf8ff0550346703ba178b9/html5/thumbnails/7.jpg)
Genus : Gigantocotyle (Nasmarck, 1937)Species : G. Explanatum (Nasmarck, 1937)Habitat : saluran empedu, kandung empedu
dan duodenum sapi dan kerbauPenyebaran : India dan MalaysiaMorfologi : bentuk seperti kerucut dengan
salah satu ujung lancip, dan ujung lainnya melebar
![Page 8: Family Paramphistomatidae](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082401/55cf8ff0550346703ba178b9/html5/thumbnails/8.jpg)
Genus : Gastrodiscus (Leuckart, 1877)Species : G. aegyptiacus (Cobbold, 1876)Habitat : usus halus dan usus besar bangsa
kuda, babi di Afrika, India dan di daerah tropis lainnya
Morfologi : Warna merah muda Ukuran 17 x 8-11 mmBentuk tubuhnya seperti mangkok (piring) =
saucer shapeIntestin bercabangTestis berlobi letaknya hampir diagonal dan
bagian tengah belakang terletak ovariTelur oval dan ukurannya 131-139 x 78-90 µm
![Page 9: Family Paramphistomatidae](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082401/55cf8ff0550346703ba178b9/html5/thumbnails/9.jpg)
Siklus HidupMirip telur fasciola, mempunyai operculumPada waktu dikeluarkan sudah bersegmen. Waktu perkembangan menjadi mirasidium pada setiap speciesnya berbeda-beda. Mirasidium yang bebas akan berenang di air dan masuk ke dalam siput air. Penetrasi ke dalam tubuh siput melalui dinding posterior dari rongga mantel, kemungkinan terjadi pada bagian yang lunak. Siput yang berperan sebagai intermediet host
![Page 10: Family Paramphistomatidae](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082401/55cf8ff0550346703ba178b9/html5/thumbnails/10.jpg)
Perkembangan selanjutnya didalam siput, sama pada semua species. Mirasidium sewaktu melakukan penetrasi masuk rongga mantel, melapaskan cilia untuk melindungi mirasidium. Setelah 12 jam membentuk sporocyst, setelah 11 hari sporokista matur dan menagndung maksimum 8 redia setiap sporokista. Redia akan dibebaskan 11 hari setelah infeksi dan pada hari ke 21 setelah infeksi , setiap redia mengandung 15-30 serkaria. Serkaria yang mature/masak berwarna coklat gelap dan mempunyai 2 bintik mata. Serkaria akan keluar bila terkena sinar matahari dalam waktu 30 menit. Serkaria yang keluar (sercaria pigmentota) mempunyai ekor pendek dan memiliki 2 pasang bintik mata.
![Page 11: Family Paramphistomatidae](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082401/55cf8ff0550346703ba178b9/html5/thumbnails/11.jpg)
Beberapa jam kemudian serkaria mengalami enkystmentpada tanaman air. Proses enkistasi lengkap selama 10 menit menjadi metacercaria yang bertahan hidup selama kurang lebih 3 bulan. Infeksi pada inang definitif karena termakannya metaserkaria bersama rumput tanaman air.
![Page 12: Family Paramphistomatidae](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082401/55cf8ff0550346703ba178b9/html5/thumbnails/12.jpg)
Diagnosa KlinikParamphistomum memiliki 2 fase yaitu fase intestinal dan fase ruminal. Pada fase intestinal cacing muda menyebabkan pendarahan bengkak serta merah di dalam duodenum dan abomasum hal ini menyebabkan duodenitis dan abomasitis. Pada kasus infeksi masal pertumbuhan cacing menjadi lambat sehingga gejala klinis akan terlihat lebih lama. Fase ruminal cacing akan menyebabkan perubahan epitel dari rumen yang mengganggu kapasitas reabsorbsi. Gejala klinisnya diare dengan feses yang berbau khas apatis dan demam ringan. Pada kasus kronis akan terjadi kekurusan serta kerugian ekonomi lainnya. Pada kasus masal cacing ini bisa menyebabkan kematian, pada fase ruminal tidak terlihat jelas.
![Page 13: Family Paramphistomatidae](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082401/55cf8ff0550346703ba178b9/html5/thumbnails/13.jpg)
PencegahanCara pencegahan dari Paramphistomiasis yaitu menghindari ternak mengkonsumsi metaserkaria (pada sifut), memberi preparat kimia Moluscisida pada daerah perairan ditumbuhi rerumputan yang ada inang perantara siput dari famili Planorbidae, L. truncatula Anisus vortex, dengan tujuan memutus siklus hidup dari cacingParamphistomum sp.
![Page 14: Family Paramphistomatidae](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082401/55cf8ff0550346703ba178b9/html5/thumbnails/14.jpg)
Pengobatan Obat-obatan yangdigunakan untuk
pengobatan Paramphistomiasis dan dosisnya :Nama Obat Domba Sapi
Niclosamid 90 mg/kg BB 2x160 mg/kg BB
Rafoxanid 15 mg/kg BB -
Oxyclozanid 15 mg/kg BB 18,7 mg/kg BB
Resorantel 65 mg/kg BB 65 mg/kg BB
Levamisol - 9,4 mg/kg BB