falsafah - kelasc2014.files.wordpress.com file · web viewdalam kuliah ini akan dibahas secara...

24
FILSAFAT Filsafat berasal dari kata philos yang berarti cinta/ mencintai dan kata shopia yang berarti kebijaksanaan. Dalam kuliah ini akan dibahas secara filsafati tiga aspek kefarmasian yaitu, pengetahuan dan ilmu, etika serta profesi. 1.Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan (Knowledge ) Yang dimaksudkan dengan pengetahuan terdapat banyak pendapat antara lain : Knowledge is imformation combined with experience, context, and reflection. It is a high value form of information that is ready to apply to decisions and actions. ( T.Davenport et al., 1998 ) Knowledge is information evaluated and organized by the human mind so that can be used purposefully, e.g., conclutions or explanations. (Rousa, 2002 ) Knowledge is a physical, mental or electronic record of relationships believed to exist between real or imaginary entities,forces and phenomena (Worthington 2005 ) Knowledge is representation of a problem- solution in a human-mind. 1

Upload: nguyennhu

Post on 26-Mar-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FALSAFAH - kelasc2014.files.wordpress.com file · Web viewDalam kuliah ini akan dibahas secara filsafati tiga aspek kefarmasian yaitu, pengetahuan dan ilmu, etika serta profesi. 1.Pengetahuan

FILSAFAT

Filsafat berasal dari kata philos yang berarti cinta/ mencintai dan kata shopia yang berarti kebijaksanaan. Dalam kuliah ini akan dibahas secara filsafati tiga aspek kefarmasian yaitu, pengetahuan dan ilmu, etika serta profesi.

1.Pengetahuan dan Ilmu

Pengetahuan (Knowledge )Yang dimaksudkan dengan pengetahuan terdapat banyak pendapat antara lain :

Knowledge is imformation combined with experience, context, and reflection. It is a high value form of information that is ready to apply to decisions and actions.( T.Davenport et al., 1998 )

Knowledge is information evaluated and organized by the human mind so that can be used purposefully, e.g., conclutions or explanations. (Rousa, 2002 )

Knowledge is a physical, mental or electronic record of relationships believed to exist between real or imaginary entities,forces and phenomena (Worthington 2005 )

Knowledge is representation of a problem-solution in a human-

mind.

1

Page 2: FALSAFAH - kelasc2014.files.wordpress.com file · Web viewDalam kuliah ini akan dibahas secara filsafati tiga aspek kefarmasian yaitu, pengetahuan dan ilmu, etika serta profesi. 1.Pengetahuan

Cara mendapatkan pengetahuanPengetahuan dapat diperoleh antara lain melalui :

• Wahyu : Wahyu merupakan pengetahuan yang disampaikan oleh Tuhan kepada manusia yang disalurkan melalui nabi-nabi yang diutusnya. • Intuisi : Intuisi merupakan pengetahuan yang didapat tanpa mela- lui penalaran, pengetahuan ini didapat begitu saja secara tiba-tiba. Penalaran : Melalui penalaran manusia bisa mendapatkan pengetahuan ( Rasionalisme ) Pegalaman : Melalui apa yang telah dialaminya manusia bisa mendapatkan pengetahuan.( Empirisme )

Ilmu (sain )

2

Page 3: FALSAFAH - kelasc2014.files.wordpress.com file · Web viewDalam kuliah ini akan dibahas secara filsafati tiga aspek kefarmasian yaitu, pengetahuan dan ilmu, etika serta profesi. 1.Pengetahuan

Seperti halnya pengetahuan , terdapat berbagai pendapat mengenai definisi ilmu, antara lain :

Ilmu adalah suatu eksplorasi ke alam materi berdasarkan observasi yang mencari hubungan-hubungan alamiah yang teratur mengenai fenomena yang diamati serta bersifat mampu menguji diri sendiri (.Zen, 1981)

Menurut James Conant ilmu adalah suatu deretan konsep serta skema konseptual yang berhubungan satu dengan yang lain dan yang tumbuh sebagai hasil ekspri-mentasi serta observasi dan berguna untuk diamati serta dieksprimentasikan lebih lanjut (Holton, 1958)

Ilmu dan FilsafatIstilah filsafat mengandung banyak pengertian, namun untuk tujuan pembahasan ini, falsafah diartikan sebagai suatu cara berfikir yang radikal dan menyeluruh, suatu cara berfikir yang mengupas sesuatu sedalam-dalamnya.

Ilmu merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang mempunyai cirri-ciri tertentu yang membedakan ilmu dengan pengetahuan yang lain. Ciri ilmu didasarkan kepada jawaban yang diberikan oleh ilmu terhadap pertanyaan ; Apakah yang ingin diketahui,? Bagaimanakah cara memperoleh pengetahuan ? Dan apakah nilai pengetahuan tersebut bagi manusia ?

Filsafat mempelajari hal ini sedalam-dalam nya dan hasil pengkajiannya merupakan dasar bagi eksistensi ilmu.

Ontologi membahas tentang apa yang ingin diketahui,seberapa jauh kita ingin tahu. Ilmu membatasi diri hanya ingin mengetahui kejadian yang bersifat empiris. Objek penelahan ilmu mencakup seluruh aspek kehidupan yang dapat diuji/diamati oleh panca indera.Obyek empiris ini pada dasarnya merupakan abstraksi yang disederhanakan. Ilmu bertujuan mengerti mengapa hal tersebut terjadi dengan membatasi diri pada hal-hal yang paling asasi.

Epistemologi, atau teori pengetahuan membahas secara mendalam segenap proses yang terlibat dalam usaha manusia untuk memperoleh pengetahuan. Ilmu merupakan pengetahuan yang didapat melalui proses tertentu yang dinamakan metode keilmuan. yaitu suatu teknik menginvestigasi fenomena dan mendapatkan pengetahuan baru, baik

3

Page 4: FALSAFAH - kelasc2014.files.wordpress.com file · Web viewDalam kuliah ini akan dibahas secara filsafati tiga aspek kefarmasian yaitu, pengetahuan dan ilmu, etika serta profesi. 1.Pengetahuan

dalam mengoreksi maupun dalam rangka mengintegrasikan pengetahuan sebelumnya.Tehnik ini berdasarkan bukti yang teramati, empiri dan terukur yang sesuai dengan hukum sebab akibat.

Axiologi memberi jawaban atas pertanyaan apakah kegunaan ilmu. Bahwa ilmu harus bermanfaat bagi kehidupan dan kesejahteraan manusia beserta lingkungannya.

Tugas ilmuIlmu dapat membantu kita dalam hal : * Deskripsi ( Menjawab pertanyaan What is …..… ) * Eksplanasi ( Menjawab pertanyaan Why…………) * Prediksi ( Pernyataan merupakan hasil deduksi ) * Kontrol ( Menjawab pertanyaan How………… )

Kreteria KebenaranDalam menilai suatu pernyataan apakah pernyataan itu benar ataukah tidak benar, ilmu mempunyai beberapa persyaratan yaitu :

Teori Koheren ; teori ini mensyaratkan bahwa pernyataan itu benar bila pernyataan itu konsisten dengan per- nyataan sebelumnya yang telah dianggap benar .

Teori Koresponden ; pernyataan itu benar bila materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan obyek yang dituju Misalnya pernyataan gula itu manis, adalah pernyataan benar.. Teori Pragmatis ; suatu pernyataan itu benar bila pernyataan /konse- kuens pernyataan tersebut mempunyai kegunaan praktis bagi kehidupan manusia/ lingkungan.

PenalaranPenalaran merupakan suatu proses berfikir dalam menarik suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan.Penalaran merupakan kegiatan berfikir yang mempunyai karakteristik tertentu dalam menemukan kebenaran.

Ciri dari penalaran adalah : Adanya suatu pola berfikir yang secara luas disebut logika, dengan

demikian penalaran merupakan suatu proses berfikir logis.

4

Page 5: FALSAFAH - kelasc2014.files.wordpress.com file · Web viewDalam kuliah ini akan dibahas secara filsafati tiga aspek kefarmasian yaitu, pengetahuan dan ilmu, etika serta profesi. 1.Pengetahuan

Penalaran merupakan proses analitik. Penalaran tidak terlepas dari imajinasi seseorang yang merupakan kemampuan untuk merangkai rambu-rambu fikiran menurut pola tertentu.

LogikaPenalaran merupakan suatu proses berfikir yang menghasilkan pengetahuan. Agar pengetahuan yang dihasilkan tersebut mempunyai dasar kebenaran maka proses berfikir tersebut dilakukan melalui suatu cara tertentu. Cara tertentu itu disebut logika yang secara luas dapat diartikan sebagai pengkajian untuk berfikir secara sahih.

Logika Induksi : merupakan cara berfikir untuk menarik kesim- pulan yang bersifat umum dari kasus yang bersifat individual.

Contoh : Kloramfenikol adalah suatu antibiotik dapat membunuh mikro organisme Penisilin adalah suatu antibiotik yang dapat membunuh mikro organisme Antibiotik dapat membunuh mikro organisme (kesimpulan ) Kesimpulan yang yang bersifat umum ini mempunyai dua keuntungan :

1. Bersifat ekonomis2. Dimungkinkan untuk melakukan proses penalaran

selanjutnya. Dalam proses ini statistika memegang peranan yang penting.

Logika Deduksi ; cara berfikir yang bertolak dari pernyataan

yang bersifat umum menarik kesimpulan yang bersifat khusus.

Contoh : Antibiotik dapat membunuh mikro organisme (premis mayor ) Kloramfenikol adalah suatu antibiotik ( premis minor )

Kloramfenikol dapat membunuh mikro organisme (kesimpulan ) Logika ini berperan dalam menyusun hipotesis. Jadi hipotesis terhadap masalah yang diajukan, yang didapat melalui proses deduksi.

5

Page 6: FALSAFAH - kelasc2014.files.wordpress.com file · Web viewDalam kuliah ini akan dibahas secara filsafati tiga aspek kefarmasian yaitu, pengetahuan dan ilmu, etika serta profesi. 1.Pengetahuan

Sarana Berfikir Ilmiah Berfikir ilmiah merupakan kegiatan berfikir yang sistematis dan teratur berdasarkan prosedur tertentu. Untuk itu diperlukan sarana yang berupa, bahasa, logika, matematika dan statistika.

Karakteristik Ilmu

Ilmu mempercayai rasio sebagai alat untuk mendapatkan pengetahuan yang benar.

Alur jalan fikiran yang logis konsisten dengan pengetahuan yang telah ada.

Pengujian secara empiris sebagai kriteria kebenaran objektif Mekanisme yang terbuka terhadap koreksi.

Dengan demikian maka manfaat nilai yang dapat ditarik dari karakteristik ilmu adalah sifat rasional, logis, objektif dan terbuka. Disamping itu sifat kritis merupakan karakteristik yang melandasi keempat sifat tersebut.

Peningkatan Peranan Ilmu

Telah nyata bahwa ilmu dapat mendukung pengembangan budaya. Masalahnya adalah bagaimana caranya meningkatkan peranan ilmu dalam kehidupan kita. Untuk itu diperlukan langkah-lanhkah yang sistemik dan sistematik yang berupa :

Kegiatan keilmuan harus memperhatikan situasi kebudayaan masyarakat

Ilmu merupakan salah satu cara menemukan kebenaran Percaya terhadap metoda yang digunakan Dikaitkan dengan pendidikan moral Pengembangan ilmu harus disertai pengembangan filsafat Ilmu harus bersifat otonom dan bebas dari kekangan struktur

kekuasaan.

6

Page 7: FALSAFAH - kelasc2014.files.wordpress.com file · Web viewDalam kuliah ini akan dibahas secara filsafati tiga aspek kefarmasian yaitu, pengetahuan dan ilmu, etika serta profesi. 1.Pengetahuan

2.ETIKA

7

Masalah Hipotesis Variabel

Observasi Deduksi

Ukuran Rancangan

Metode

Tujuan

Sampling

Pengumpulan DataAnalisis Data Pembahasan

Kesimpulann

Saran

Manfaat

Induksi

RASIONALKOHEREN

EMPIRIS KORESPONDEN

KEGIATAN ILMIAH

Page 8: FALSAFAH - kelasc2014.files.wordpress.com file · Web viewDalam kuliah ini akan dibahas secara filsafati tiga aspek kefarmasian yaitu, pengetahuan dan ilmu, etika serta profesi. 1.Pengetahuan

Etika berasal dari kata ethicos (Gk, moral ) atau ethos ( Gk ,karakter )Etika merefleksikan bagaimana harus manusia hidup agar ia berhasil sebagai manusia. Etika membahas bagaimana manusia harus membawa diri agar ia mencapai potensialitasnya yang tertinggi agar kehidupannya betul-betul bermutu.

Socrates (470 – 399 S.M)Menurut Socrates orang akan berbuat benar apabila ia mengetahui apa yang baik baginya. Orang bijaksana akan mengerti bahwa hal yang paling buruk bukanlah menderita ketidakadilan , melainkan melakukan ketidakadilan itu sendiri.

Bukti kesungguhan Socrates akan pandangannya tersebut adalah sikapnya terhadap hukuman mati yang dijatuhkan kepadanya. Socrates dihukum mati karena dituduh oleh penguasa pada saat itu, mengajar anak-anak muda untuk tidak mempercayai dewa-dewa. Teman-teman Socrates menganjurkan agar ia melarikan diri, tetapi dia menolak. Hal ini dia lakukan untuk memberikan contoh bahwa orang harus taat kepada negara, terlepas dari sesuai atau tidaknya hukuman yang dijatuhkan .

Plato (427-347 S.M) Bagaimana manusia harus hidup agar hidupnya baik? Hidup yang baik adalah hidup yang bermutu, yang terasa berhasil, hidup yang terasa bernilai, yang mencapai kualitas maksimum yang dapat direalisasikan.

Ajaran Plato bertujuan menemukan aturan dan arahan agar kehidupan manusia dapat terasa utuh dan bulat, agar ia bukan hanya mempertahankan hidupnya saja ( zen ) melainkan juga mencapai hidup yang bernilai (euzen ).

Etika Yunani bukanlah etika kewajiban, tetapi etika kebijaksanaan. Orang bijaksana (ho shopos) akan memperhatikan arahan-arahan ke hidup yang lebih bermutu. Ia tidak perlu dipaksa.Hidup yang tepat berhubungan dengan paham yang tepat tentang hidup, karena hidup itu terjalin total dengan lingkungan sekeliling. Hidup yang tepat mengandalkan faham yang tepat lingkungan, bahkan tentang keseluruhan realitas.

Kebijaksanaan adalah sebagai sikap keterbukaan roh terhadap realitas, karena orang yang mencintai kebijaksanaan (phileitin sophian) , ia akan bersikap terbuka. Hal ini merupakan sarana yang tepat untuk mengantar seseorang menuju ke kehidupan yang etis.

8

Page 9: FALSAFAH - kelasc2014.files.wordpress.com file · Web viewDalam kuliah ini akan dibahas secara filsafati tiga aspek kefarmasian yaitu, pengetahuan dan ilmu, etika serta profesi. 1.Pengetahuan

Menurut Plato orang yang baik adalah orang yang dikuasai oleh akal budinya, bukan oleh nafsu dan emosinya. Oleh karenanya bila kita ingin mencapai hidup yang baik, yang tenang, terasa bernilai, hal pertama yang perlu diusahakan adalah membebaskan diri dari kekuasaan irasional, hawa nafsu dan emosi, serta mengarahkan diri menurut akal budi.

TEORI ETIKA

Secara teori etika mempunyai pengertian :

1. Etika mempunyai makna karakter, kebiasaan atau adat istiadat. Dalam pengertian ini etika berhubungan erat dengan kebiasaan hidup yang baik, tata cara hidup yang baik, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain, masyarakat dan lingkungan. Kebiasaan hidup yang baik ini kemudian dibakukan dalam bentuk kaidah aturan maupun norma.Etika berisikan nilai-nilai dan prisip-prinsip moral yang harus dijadikan pegangan dalam berprilaku.

Dengan demikian secara lebih luas, etika dipahami sebagai pedoman bagaimana manusia harus hidup dan bertindak yang baik. Etika memberikan petunjuk, orientasi, dan arah bagaimana harus hidup secara baik sebagai manusia.

2. Etika merupakan refleksi kritis tentang bagaimana manusia harus hidup dan bertindak dalam situasi kongkrit, situasi khusus tertentu.Etika adalah filsafat moral yang mengkaji secara kritis persoalan baik dan buruk secara moral, tentang bagaimana harus bertindak dalam situasi kongkrit.Situasi kongkrit sering menghadapkan kita pada situasi dilematis Refleksi kritis menyangkut 3 hal yaitu :

1.Refleksi kritis tentang norma dan nilai yang diberikan oleh etika dan moralitas dalam pengertian pertama di atas.

2.Refleksi kritis tentang situasi khusus yang dihadapi dengan segala keunikan dan kompleksitasnya.

3.Refleksi kritis tentang berbagai faham yang dianut oleh manusia tentang apa saja.

Ketiga hal ini harus dikaji dan dipertimbangkan secara kritis untuk sampai kepada suatu keputusan.

Bagaimana harus bertindak dalam situasi kongkrit tertentu, etika mempunyai 3 teori yaitu :

9

Page 10: FALSAFAH - kelasc2014.files.wordpress.com file · Web viewDalam kuliah ini akan dibahas secara filsafati tiga aspek kefarmasian yaitu, pengetahuan dan ilmu, etika serta profesi. 1.Pengetahuan

1. Etika Deontologi

Deontologi berasal dari kata deon yang berati kewajiban dan logos yang berati ilmu. Menurut teori ini suatu tindakan dinilai baik karena tindakan itu memang pada hakekatnya baik, sehingga merupakan kewajiban untuk melakukannya. Misalnya sikap jujur adalah sikap yang baik, sehingga merupakan kewajiban untuk bersikap jujur. Etika deontologi sama sekali tidak mempersoalkan akibat dari tindakan tersebut. Akibat dari suatu tindakan sama sekali tidak pernah diperhitungkan untuk menentukan kualitas moral suatu tindakan.Tokoh dari teori ini adalah Imanuel Kant . Menurut Kant kemauan baik adalah syarat mutlak untuk bertindak secara moral. Ada tiga hal yang harus dipenuhi agar tindakan tersebut baik secara moral :

1. Harus dilaksanakan berdasarkan kewajiban2. Adanya kemauan baik yang mendorong dilakukannya

tindakan3. Mematuhi hukum moral universal

Hukum moral merupakan perintah tak bersyarat ( imperatif kategoris ) yang berati hukum moral tersebut berlaku bagi semua orang dalam segala situasi dan tempat. Perintah bersyarat ( imperatif hipotesis ) merupakan perintah yang hanya dilaksanakan apabila akibat dari tindakan tersebut merupakan hal yang diinginkan.Norma atau hukum moral merupakan perintah tak bersyarat.Tiga syarat perintah tak bersyarat adalah :

1. UniversalitasMerupakan kewajiban untuk memenuhi apa yang dianggap baik agar orang lain juga mematuhinya.

2. Sikap hormat kepada manusia3. Prinsip otonomi, tindakan itu dilakukan berdasarkan

kemauan sendiri. Tiga syarat itu penting karena :

1. Kita sering terjebak melakukan perintah tak bersyarat sebagai perintah bersyarat2. Menghindari sikap heteronom, yaitu sikap yang hanya mau bertindak bila diperintah.

Kelemahan teori deontologi :Terdapat 2 kelemahan teori deontologi yaitu :

10

Page 11: FALSAFAH - kelasc2014.files.wordpress.com file · Web viewDalam kuliah ini akan dibahas secara filsafati tiga aspek kefarmasian yaitu, pengetahuan dan ilmu, etika serta profesi. 1.Pengetahuan

1. Tidak memadai dalam memberikan petunjuk bagaimana harus bertindak dalam situasi yang dilematis. Dalam hal ini W.D. Ross mengajukan prinsip prima facie. Prinsip prima facie mengharuskan tindakan itu harus dilaksanakan kecuali apabila bertentangan dengan kewajiban yang lain yang lebih besar.

2. Menurut John Stuart Mill, para penganut etika deontologi sesungguhnya tidak dapat mengelakkan pentingnya akibat dari

suatu tindakan untuk menentukan apakah tindakan itu baik atau buruk. Menurut Adam Smith suatu tindakan dinyatakan baik atau buruk didasarkan kepada motif pelakunya serta akibat atau tujuan tindak an tersebut dilakukan.

2. Etika Teleologi

Teleologi berasal dari kata telos (tujuan ) dan logos ( teori/ ilmu )Menurut etika teleologi suatu tindakan dikatakan baik bila bertujuan baik dan mendatangkan akibat yang baik. Dengan demikian etika teleologi lebih bersifat situasional dan subjektif.Etika teleologi dibedakan menjadi 2 yaitu :

1. Egoisme etis2. Utilitarianisme

Egoisme etisSuatu tindakan dikatakan baik bila berakibat baik bagi dirinya sendiri. Jadi apabila tindakan itu membahagiakan dirinya, itu dinyatakan baik.

UtilitarianismeBaik buruknya suatu tindakan didasarkan kepada akibat bagi banyak orang.Tokoh utilitarianisme adalah Jermy Bentham (1748 –1823 ). Menurut Bentham tindakan yang dambil harus mempunyai dasar yang objektif.Kriteria objektif adalah :

1. ManfaatTindakan yang diambil harus mempunyai manfaat tertentu

2.Manfaat terbesar Tindakan yang diambil harus mendatangkan manfaat yang terbesar/ lebih besar dari alternatif yang lain 3.Manfaat terbesar bagi orang sebanyak mungkin.

Jadi prinsip yang dianut oleh etika utilitarianisme adalah : ”Bertindaklah sedemikian rupa agar tindakanmu mendatangkan manfaat sebesar

11

Page 12: FALSAFAH - kelasc2014.files.wordpress.com file · Web viewDalam kuliah ini akan dibahas secara filsafati tiga aspek kefarmasian yaitu, pengetahuan dan ilmu, etika serta profesi. 1.Pengetahuan

mungkin bagi orang sebanyak mungkin ( the greatest grade for the greatest number )”

Keunggulan etika utilitarianisme :1. Rasional2. Menghargai kebebasan individu dalam menentukan sikap3. Mengutamakan kepentingan orang banyak

Kelemahan etika utilitarianisme1. Tidak adil2. Manfaat merupakan konsep yang begitu luas, misalnya

manfaat material dan nonmaterial3. Variabel sulit dikuantifikasi, sehingga sulit menentukan

manfaat terbesar dibandingkan dengan manfaat yang lain.4. Manfaat sering hanya dalam jangka pendek5. Sulit menentukan prioritas dari ketiga kriteria di atas.

Untuk mengatasi kelemahan di atas beberapa hal harus diperhatikan :1. Dilihat apakah tindakan yang diambil sesuai dengan aturan yang ada2. Perhitungkan akibat nonmaterialnya3. Perhatikan aspirasi kelompok minoritas/pribadi yang

tidak diuntungkanDengan memperhatikan itu, kita telah memenuhi satu hukum universal Kant, yaitu memperlakukan orang lain sesuai dengan harkat dan martabat luhur yang tidak boleh yang tidak boleh dirugikan bagi kepentingan orang lain.

3. Etika Keutamaan

Etika keutamaan (virtue ethics ) lebih mengutamakan karakter moral pada diri setiap orang. Menurut Aristoteles, nilai moral ditemukan dan muncul dari pengalaman hidup dalam masyarakat, dari tauladan dan contoh hidup yang diperlihatkan tokoh-tokoh besar.Dengan demikian etika keutamaan sangat menekankan pentingnya sejarah dan cerita termasuk dongeng dan wayang.

Etika keutamaan mengajarkan :

12

Page 13: FALSAFAH - kelasc2014.files.wordpress.com file · Web viewDalam kuliah ini akan dibahas secara filsafati tiga aspek kefarmasian yaitu, pengetahuan dan ilmu, etika serta profesi. 1.Pengetahuan

Teladanilah sikap dan prilaku moral tokoh-tokoh yang dikenal, baik dalam masyarakat, sejarah ataupun cerita, ketika mereka menghadapi hal yang serupa dengan yang kita hadapi.Pribadi moral terutama ditentukan oleh kenyataan seluruh hidup, yaitu bagaimana dia hidup sebagai manusia sepanjang hidupnya.

Keunggulan etika keutamaan Moralitas dalam suatu masyarakat dibangun :

1. Melalui cerita2. Sangat menghargai kebebasan dan rasionalitas manusia

Kelemahan etika keutamaan1. Dalam masyarakat pluralistik akan timbul keutamaan moral yang berbeda- beda2. Dalam masyarakat modern cerita apalagi dongeng kurang

mendapat tempat3. Dalam masyarakat sulit ditemukan tokoh yang dapat

dijadikan teladan moral.

3.PROFESI

13

Page 14: FALSAFAH - kelasc2014.files.wordpress.com file · Web viewDalam kuliah ini akan dibahas secara filsafati tiga aspek kefarmasian yaitu, pengetahuan dan ilmu, etika serta profesi. 1.Pengetahuan

Farmasis/Apoteker adalah seorang profesional yang melakukan profesi kefarmasian. Profesionalisme adalah sikap seorang profesional atau profi. Profesional berarti melakukan suatu pekerjaan pokok, sebagai profesi bukan sebagai hobi.Kata profesional termasuk kata yang diliputi sebuah image. Profesional itu berbau sukses, kompeten dan efisien, mempunyai kemampuan untuk bekerja keras, tetapi sekaligus menikmatinya.Seorang profesional selalu sibuk, tetapi dengan tenang dan mantap ia menguasai situasi,dan dingin kepala. Hasil kerjanya sesuai dengan standar internasional. Profesional juga mensugestikan bahwa orangnya bersifat fragmatis, tidak dipengaruhi dalam melaksanakan profesinya oleh sentimen keagamaan, idiologis, ras, hubungan keluarga dan masalah pribadi. Profesional berarti bahwa tidak ada masalah yang tidak dapat dipecahkan. Seorang profesional adalah orang yang percaya diri atau self confident.Seorang ahli bukanlah/ belum dapat dikatakan seorang profi. Perbedaannya adalah bahwa profesionalitas mengatakan sesuatu tentang kualitas dalam cara bekerja. Sesuatu yang melampaui sekedar keterampilan.

Profesionalisme dan integritas kepribadianIntegritas adalah sifat dasar yang dimiliki seseorang secara utuh.Artinya kepribadian seseorang itu tidak terkotak-kotak. Orang yang integer adalah orang yang jujur, satu lahir dan batin, satu dalam sikap hati dan tindakan, dan dapat dipercaya. Orang yang integer adalah orang yang batinnya kuat.Seorang profesional harus mempunyai empat macam integritas yaitu 1. Integritas intelektual

Ciri : keberfihakkan kepada kebenaran2. Integritas moral Ciri : bersih, jujur, tidak munafik, mencintai mutu3. Integritas religius Ciri : rendah hati, memberi kebebasan kepada orang lain,

hormat yang setulusnya kepada Sang Pencipta4. Integritas keartisan

Ciri : trampil, kreatif, mencintai keindahan. Art ( seni ) berasal dari bahasa Latin ars yang berarti skill. Dalam pengertian yang lebih luas ars mencerminkan kreativitas dan estetika. Seni mengekspresikan perasaan seseorang tentang kehidupan, Filsafat, ilmu/pengetahuan, seni dan agama merupakan empat masukan utama dalam akal budi manusia.

14

Page 15: FALSAFAH - kelasc2014.files.wordpress.com file · Web viewDalam kuliah ini akan dibahas secara filsafati tiga aspek kefarmasian yaitu, pengetahuan dan ilmu, etika serta profesi. 1.Pengetahuan

Seni sangat berperan dalam pelaksanaan profesi seorang Farmasis/Apoteker. Salah satu contoh yang tersurat yaitu dalam menyiapkan resep sebagai berikut:

R/ Parasetamol 175 mg Fenobarbital 5 mg

m.f.l.a.pulv.dtd. no. XV s prn I

Farmasi sedang mematangkan dirinya sebagai profesi klinis yang mentransformasikan dirinya dari paradigma product oriented ke patient oriented yaitu dari medication dispenser ke patient care provider.Profesi sebagai suatu keseluruhan sekarang harus mendedikasikan dirinya kepada filsafat asuhan yang secara jelas memandang pencegahan penyakit, pemeliharaan kesehatan, kemudahan mendapatkan obat, keamanan dan keberhasilan pemakaian obat dan efisiensi pengobatan merupakan value/nilai dari asuhan kefarmasian yang menjadi tanggung jawabnya.. Tujuan akhirnya adalah peningkatan kualitas hidup si pasien. Sehingga dengan demikian profesi kefarmasian bukan saja profesi yang knowledge-based tetapi juga value-based. Filsafat yang melandasi suatu profesi perlu dipahami dengan baik serta diartikulasikan secara jelas, agar dapat memecahkan masalah rumit yang dihadapi. Sangat disadari bahwa seorang Farmasis/Apoteker dalam mekasanakan profesinya di masyarakat melibatkan perangkat keras (obat ) dan perangkat lunak (jasa ). Disinilah diperlukan kecerdasan si Farmasis/Apoteker untuk mengambil keseimbangan sebagai seorang ”pedagang” (medication dispenser ) dan sebagai seorang profi dibidang kefarmasian ( patient care provider ) agar asuhan kefarmasian dapat dilaksanakan dengan baik sesuai nilai yang dianut dan lestari. Seorang Farmasis/Apoteker harus menjadikan dirinya seorang eight-star pharmacist. Seorang profesional pada hakekatnya adalah seorang yang membekali dirinya dengan knowledge,skill, sense of responsibility dan wisdom. Tentu pula dia mempunyai kepribadiaan yang utuh seperti telah diungkapkan di atas.

15

Page 16: FALSAFAH - kelasc2014.files.wordpress.com file · Web viewDalam kuliah ini akan dibahas secara filsafati tiga aspek kefarmasian yaitu, pengetahuan dan ilmu, etika serta profesi. 1.Pengetahuan

Daftar Pustaka

Goleman D., (2001 ) Emotional IntelligenceKarin,W., Sammers,R.S., Gous, A.G.S., Everard,M., Tromp,D., (2006 ) ,DevelopingPharmacy Practice, A Focus on Patient CareKeraf A.S. (2002 ) Etika LingkunganMaddux,M.S.; Doug,B.J.; Miller,W.A.; Nelson,K.M.; Raebel,M.A.; Raehl,C.L., and Smith,W.E., (2000), Pharmacotherapy, Magnis-Suseno F (1991 ), Berfilsafat dari Konteks Magnis Suseno F m(1996 ) Tokoh Etika Sejak Zaman Yunani Samapai Abad XIX Mil,J.W.van, (2000),Pharmaceutical Care,The Future of Pharmacy ; Theory,Research and PracticeSingh,M.S., (1998), Filsafat Para SuciSivananda,S.S., (2005 ) Pikiran, Misteri dan PenaklukannyaStrand ,L.M., (1989) Oportunities and Responsibilities in Pharmaceutical Care--------------- (1981) Filsafat Ilmu, Dep.Dik.Bud.Dir.Jen Pendidikan TinggiZen,M.T., (1981 ), Sain, Teknologi dan Hari Depan ManusiaZohar,D. dan Marshall,I., (2007) Kecerdasan Spiritual

16