f5 - skabies
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 F5 - SKABIES
1/5
F5. UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK
MENULAR
SKABIES
A. LATAR BELAKANG
Scabies merupakan penyakit kulit yang masih dijumpai di Indonesia dan tetap
menjadi masalah kesehatan masyarakat (Sudirman, 2006). Scabies identik dengan
penyakit pada manusia yang hidup dalam suatu komunitas seperti pondok
pesantren, hal ini terjadi karena kondisi kebersihan yang kurang terjaga, sanitasi
buruk, kurang gizi dan kondisi ruangan terlalu lembab dan kurang mendapat sinar
matahari secara langsung. Scabies menular dengan cepat pada suatu komunitas
yang tinggal bersama sehingga dalam pengobatannya harus dilakukan secara
serentak dan menyeluruh pada semua orang dan lingkungan pada komunitas yang
terserang skabies, karena apabila dilakukan pengobatan secara indiidual maka
akan mudah tertular kembali penyakit scabies (!juanda, 20"0). #asa gatal yang
ditimbulkannya terutama $aktu malam hari, secara tidak langsung juga ikut
mengganggu kelangsungan hidup masyarakat terutama tersitanya $aktu untuk
istirahat tidur, sehingga kegiatan yang akan dilakukannya disiang hari juga ikut
terganggu. %ika hal ini dibiarkan berlangsung lama, maka e&isiensi dan e&ekti&itas
kerja menjadi menurun yang akhirnya mengakibatkan menurunnya kualitas hidup
masyarakat. ('enneth, ,"*). +leh karena itu, maka perlu adanya interensi
terhadap penyakit scabies ini, salah satunya adalah dengan melakukan edukasi
terkait perilaku hidup bersih dan sehat terutama kebersihan perseorangan.
B. PERMASALAHAN
I. Identitas asien
-ama /n. I
%enis kelamin 1akilaki
3mur 4 bulan
anjang badan 54 cm
erat badan 5.5 kg
/lamat !s. enggaron, 7ojo$arno
ekerjaan ()
8anggal eriksa "" !esember 20"*
-
7/25/2019 F5 - SKABIES
2/5
embiayaan 3mum
II. /namnesis
/namnesis dilakukan secara heteroanamnesis oleh ibu pasien pada tanggal
"" !esember 20"*.
". 'eluhan 3tama
9atalgatal
2. #i$ayat enyakit Sekarang
asien datang dengan keluhan gatalgatal pada selasela tangan, kaki,
selangkangan, bokong hingga kemaluan yang dirasakan sejak : "
bulan yang lalu. 9atal dirasakan terutama pada malam hari, disertaidengan rasa perih sampai anak re$el. elakangan timbul lukaluka
pada bokong dan kaki akibat digaruk. 3ntuk mengurangi rasa gatal
biasanya ibu pasien memberi salep gatal yang biasa dibeli di toko.
;. #i$ayat enyakit !ahulu
asien tidak memiliki penyakit dengan gejala seperti ini sebelumnya..
perkedel>telur yang dicahcah. asien banyak minum
susu baik /SI maupun &ormula S97
III. emeriksaan isik
emeriksaan &isik dilakukan pada tanggal "" !esember 20"*
'eadaan umum ?ukup
Suhu ;6.4@? (aksiler)
-adi ""0 => menit (reguler, adekuat)
8ekanan darah ()
-
7/25/2019 F5 - SKABIES
3/5
ernapasan ;6 = > menit
Status 9eneralis
'epala A 1eher 'onjungtia anemis (), ikterus (), cianosis (), dyspneu
(), mata co$ong (), mukosa bibir kering ()
8hora= %antung dan paru dalam batas normal
/bdomen ising usus normal, nyeri tekan pada epigastrium (),
organomegali (), meteorismus (), turgor normal (B)
9enitalia tampak papulpapul dengan permukaan eritema
/nus tampak papulpapul dengan permukaan eritema
Ckstremitas /kral hangat (B), kering (B), ?#8 D 2E
Status dermatologis ada kulit selasela kedua tangan sampai dengan
punggung tangan, selasela kedua kaki sampai
pergelangan kaki, gluteus dan inguinal tampak papulae
dan esikulae, pustulae menyebar diatas permukaan
makula eritematus sirkuler berbatas tegas kecilkecil,
ekskoriasi (B), skuama (B), krustae (B), pus (B)
!ari permasalahan di atas, pasien didiagnosis scabies
dengan penyulit in&eksi sekunder
C. PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI
reenti&
7enjaga kebersihan rumah (pakaian, handuk, seprei, alas bantal,
sarana beribadah, yang terkontaminasi direndam air panas,
kemudian dicuci, dijemur di terik matahari sampai kering dan
disetrika).
7eminta anggota keluarga jika ada yang mengalami bintik bintik
kemerahan yang gatal di tubuh turut berobat.
8idak bertukar barang pribadi (pakaian, handuk, alat sholat, dll)
dengan anggota keluarga maupun orang lain.
romoti&
7emberikan edukasi kepada orang tua pasien tentang penyakitnya
serta upayaupaya pencegahan yang harus dilakukan terutama
pengobatan terhadap penyakitnya.
-
7/25/2019 F5 - SKABIES
4/5
7emberikan edukasi kepada orang tua pasien terutama mengenai
terapi terhadap penyakitnya (terutama mengenai cara penggunaansalep dengan cara yang benar)
'urati&
". Scabimite cream sekali pemakaian seluruh tubuh
malam hari
2. uyer berisi antibiotik F"*0 mg, ?87 F"mg untuk
diminum ;= sehari selama ; hari
#ehabilitati&
'ontrol kembali ke puskesmas setelah obat habis untuk
menilai e&ek dari pemberian pengobatan
D. PROSES INTERVENSI
Interensi dilaksanakan pada saat pasien berobat ("" !esember 20"*)
dengan memberikan terapi preenti&, promoti&, kurati& serta rehabilitati&. 8erapi
preenti& dan promoti& dilakukan dengan memberikan edukasi ke orang tua pasien
tentang penyakit yang diderita, terapi yang diberikan dan cara penggunaan obat,
serta menjelaskan cara pemberantasan penularan penyakit yaitu dengan
memberikan pengertian bah$a terapi tidak hanya kepada pasien tetapi juga
kepada teman sekamar>keluarga terdekat yang tinggal bersama jika mengalami
keluhan yang sama dengan pasien. Selain itu pencegahan dan pemberantasan juga
dilakukan dengan menjaga kebersihan personal (pakaian, handuk, sarana
beribadah, seprei, alas bantal, selimut yang terkontaminasi direndam dengan air
panas, dijemur di terik matahari sampai kering dan disetrika), serta memberikan
edukasi agar tidak menggunakan pakaian atau alat mandi, dan alat sholat secara
bergantian dengan yang lain.
E. MONITORING DAN EVALUASI
asien diminta datang untuk kontrol setelah obat habis untuk dilakukan ealuasi
dari hasil pengobatan. !iharapkan penyebaran scabies tidak berlanjut.
-
7/25/2019 F5 - SKABIES
5/5
%ombang, "6 %anuari 20"6
!okter endamping,
dr. Andri Suhar!n!" M. KP
-I. "66."20*.200"."2.".00"
!okter Internsip,
dr. Fah# Indra H$r%an%a
'omentar>3mpan alik