f1_9

Upload: rudysetiady

Post on 04-Nov-2015

234 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

our presentation

TRANSCRIPT

Dermatitis Kontak Iritan

F1

Ellen Sintia102012028Caturya Windy Cita Maellya 102012054Aurellius 102012070Jonathan Wiradinata102012134Yuni Inri Yanti102012146Rudy Setiady 102012323Agri Ayu Pertasi 102012405Muhammad Fitri Bin Yusuf 102012481Lau Pon Ying 102012492Dermatitis Kontak IritanSkenario Seorang perempuan berusia 25 tahun datang dengan keluhan kedua tangan terasa gatal sejak 2 minggu yang lalu. Makin lama makin gatal semakin parah, disertai perih dan kemerahan. Kulit tangan juga menjadi kering. Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga yang pembantunya pulang.

AnamnesisIdentitasPasienKeluhanUtamaRiwayatPenyakit SekarangRiwayatPenyakit DahuluRiwayatPenyakit KeluargaRiwayatPenyakit Sosial

Mind MapRumusan MasalahAnamnesis Pemeriksaaan FisikPemeriksaan PenunjangWDDDEtiologiEpdemiologi PatofisiologiPenatalaksanaan Pencegahan Prognosis Pemeriksaan FisikMenentukan warna kulit pasien

Menentukan suhu kulit pasien

Menentukan kelembaban kulit pasien

Menentukan tekstur kulit pasien

Pemeriksaan FisikBila didapat bercak putih pada lesi, maka dilakukan pemeriksaan sensitivitas kulit pada lesiMelihat adanya Achromnia, Athrofi, dan Allopecia dengan kaca pembesarMelakukan tes sensoris pada alat yang tersimpan pada palu refleks (jarum dan bulu peraba) untuk mengetahui adanya efek Anastesi pada lesiMelakukan tes Potlot Gunawan dengan spidol pada lesi untuk mengetahui adanya efek Anhidrosis

Pemeriksaan FisikBila terdapat sisik pada lesi, maka dilakukan tes pada lesi sebagai berikutTes fenomena tetesan lilinTes Auspitz (pin point bleeding)Tes Kobner (merupakan tes non-spesifik seperti lesi baru pada kulit normal setelah digaruk)

PemeriksaanPenunjangIn VitroIn VivoHitung eosinofil totalEosinofili aapabila dijumpai jumlah eosinofil darah lebih dari 450 eosinofil/LHitung eosinofil dalam sekretApusan sekret hidung merupakan indikator yang lebih sensitif dibandingkan eosinofilia darah tepiKadar serum IgE total

Kadar IgEspesifikRAST (Ra dio Allergosorbent Test), ELISA (Enzyme-linked Immunosorbent Assay), atau RAST enzim

Uji kulit intradermal:0,01-0,02 ml ekstrak alergen disuntikkan ke dalam lapisan dermis sehingga timbul gelembung berdiameter 3 mmUji gores (scratch test):Sudah ditinggalkan karena kurang akuratUjitusuk (skin prick test/SPT):Uji tusuk dapat dilakukan pada alergen hirup, alergen ditempat kerja, dan alergen makanan.7Lokasiter baik adalah daerah volar lengan bawah dengan jarak minimal 2 cm dari lipat siku dan pergelangan tanganDiagnosticWorking DagnisticDifferential DiagnosticDermatitis KontakIritanDermatitis KontakAlergikBiasanya dikarenakan kontak dengan iritan yang lemah dan sifatnya berulang.EtiologiSekitar 80-90% kasus dermatitis kontak iritan disebabkan oleh pemaparan iritan berupa bahan kimia atau pelarut. Inflamasi dapat terjadi setelah satu kali pemaparan ataupun setelah pemaparan yang berulang.DKA yang terjadi setelah pemaparan pertama kali dermatitis kontak iritan akut,DKA yang terjadi setelah pemaparan berulang dermatitis kontak iritan kronis,

PatofisiologiBeberapa mekanisme dapat menjadi penyebab terjadinya dermatitis kontak iritan.

Pertama, bahan kimia mungkin merusak sel dermal secara langsung dengan absorbs langsung melewati membrane sel dan kemudian merusak sistem sel.

Mekanisme kedua, setelah adanya sel yang mengalami kerusakan maka akan merangsang pelepasan mediator inflamasi kedaerah tersebut oleh sel T maupun sel mast secara non-spesifik. Beberapa factor mungkin mempengaruhi tingkatan respon kulit.

Adanya penyakit kulit sebelumnya dapat menghasilkan dermatitis yang parah akibat membiarkan iritan dengan mudah menembus dermis.

Jumlah dan konsentrat paparan kimia

Iritan kimia kuat, asam dan basa

Iritan yang lebih ringan, seperti detergen, sabun, pelarut (butuh pemaparan yang banyak)

Selain itu factor lingkungan, seperti suhu hangat, kelembaban yang tinggi atau pekerkaan basah dapat berpengaruh.EpidemiologiSemua usia, tapi jarang pada anak-anakBila dilihat dari jenis kelamin, prevalensi wanita 2x pria.Kaukasian paling sering

Manifestasi KlinisKulit menjadi radang, bengkak, kemerahan dan dapat berkembang menjadi vesikel kecil atau papul dan mengeluarkan cairan bila terkelupas.

Gatal, perih dan rasa terbakar terjadi pada bintik-bintik merah itu.

Pada pasien yang terpapar iritan secara kronik, area kulit tersebut akan mengalami radang, dan mulai mengkerut, membesar bahkan terjadi hiper/hipopigmentasi dan penebalan (likenifikasi).Predileksi Kebanyakan dermatitis kontak iritan ini terjadi pada tubuh yang kurang terlindungi seperti wajah, punggung, tangan, dan lengan. 80% dermatitis kontak iritan terjadi didaerah tangan dan 10% pada daerah wajah. Secara klinis, penampakan yang paling sering adalah batas yang sangat jelas dari lesi.

TherapyMedikaMentosaNon-MedikamentosaTerapiuntuk mild dermatitis berupaantipuritiklokal yang mengandungkalamin, mentol, fenol, champor, danagenantipuritik, ataudiberikankrimatausalephidrokortison.Jikaterjadiruam, makapasienharusmenghindarialergen. jikaruammakinluasdantidakmengenaimataatau organ genitalia dapatdigunakankompresataurendaman astringent. 20Membersihkankulitdanmembuangalergensecepatmungkin, kuranglebih 10 menitpertama, akanmengurangikeparahanresponimun

PreventifMemperingati pasien untuk menghindari beberapa substansi yang dapat menyebabkan respon iritasi pada kulit sangatlah penting.Penggunaan baju pelindung, sarung tangan, dan peralatan proteksi lainnya dapat mengurangi resiko terpapar iritan. Penggunaan alat proteksi juga sebaiknya diganti secara periodik.

KesimpulanPrognosis baik apabila pasien diobati dengan baik dan teratur, serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta tidak terpajan lagi oleh bahan iritan.Hipotesis diterima