executive summary - berkas.dpr.go.id · peraturan pemerintah no. 50 tahun 2011 tentang rencana...

5
EXECUTIVE SUMMARY PERAN PENDIDIKAN PARIWISATA DALAM PENGEMBANGAN POTENSI PARIWISATA LOKAL (Studi di Provinsi Bali dan Provinsi Sulawesi Selatan) 2018 Peneliti: Yulia Indahri PUSAT PENELITIAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA JAKARTA

Upload: duongdan

Post on 07-Apr-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EXECUTIVE SUMMARY - berkas.dpr.go.id · Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025. Peraturan Presiden No. 7

EXECUTIVE SUMMARY

PERAN PENDIDIKAN PARIWISATA DALAM

PENGEMBANGAN POTENSI PARIWISATA LOKAL

(Studi di Provinsi Bali dan Provinsi Sulawesi Selatan)

2018 Peneliti:

Yulia Indahri

PUSAT PENELITIAN

BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

JAKARTA

Page 2: EXECUTIVE SUMMARY - berkas.dpr.go.id · Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025. Peraturan Presiden No. 7

1

Indonesia, secara resmi mempunyai perguruan tinggi di bidang pariwisata sejak

tahun 1963 (Effendi, 2016). Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung, merupakan

sekolah tinggi pariwisata tertua di Asia Pasifik. Awal dari STP Bandung adalah kerja

sama Indonesia dengan Swiss (sejak 1973), ketika Akademi Perhotelan Nasional

berubah nama menjadi National Hotel Institute (NHI). Sampai saat ini, pemerintah

(Kementerian Pariwisata) memiliki empat perguruan tinggi pariwisata, dan dua embrio

perguruan tinggi pariwisata.

Di tahun 1973, pemerintah Indonesia bekerja sama dengan pemerintah Swiss di

bidang pendidikan perhotelan, dan pada 21 Juli 1973, APN berubah nama menjadi

National Hotel Institute (NHI) atau Pusat Pendidikan Perhotelan. Sistem pendidikan

yang digunakan adalah program diploma I, II, dan III. Sedangkan di Bali, dibentuk Pusat

Pendidikan Perhotelan dan Pariwisata Bali (P4B) yang pembangunannya dicetuskan

tanggal 25 Januari 1975. Di samping untuk memenuhi kebutuhan industri pariwisata

dan perhotelan yang ada di Bali, lembaga ini juga dimaksudkan untuk menyiapkan

kader/insan pariwisata profesional untuk kawasan Indonesia bagian timur, sedangkan

NHI dimaksudkan untuk menyiapkan kader pariwisata untuk kawasan Indonesia bagian

barat.

Tahun 1978, P4B melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan

(prevocational training programme) bagi 120 orang tamatan sekolah dasar atau siswa

drop out SLTP yang berasal dari Bualu, Tanjung, Sawangan, Bukit dan Jimbaran. Setelah

itu pada tahun 1978, P4B mulai menerima mahasiswa reguler dari lulusan SMA atau

yang sederajat. Sedangkan NHI, di tahun 1979, sejalan dengan kebutuhan tenaga kerja

di bidang pariwisata, dikembangkan menjadi National Hotel & Tourism Institute (NHTI)

dengan penambahan jurusan pada Jurusan Usaha Perjalanan (Tours and Travel) dan

Bina Wisata (Tourism Management).

Pada tahun 1991, Akademi Pariwisata (Akpar) Medan dan Politeknik Pariwisata

(Poltekpar) Makassar didirikan untuk menjawab kebutuhan SDM kepariwisataan di

wilayah Sumatera dan Sulawesi. Selanjutnya, pada tahun 2016, berdasarkan potensi

daerah dan program nasional kepariwisataan, mulai didirikan Poltekpar Palembang dan

Poltekpar Lombok. Kedua Poltekpar ditetapkan dengan Peraturan Menteri Pariwisata

Nomor 4 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pariwisata.

Sebagai salah satu sektor yang berperan dalam perekonomian negara, sinergi

antara pemerintah-swasta-masyarakat perlu diperkuat dalam peran memajukan sektor

Page 3: EXECUTIVE SUMMARY - berkas.dpr.go.id · Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025. Peraturan Presiden No. 7

2

pariwisata. Salah satu caranya adalah dengan mempersiapkan tenaga kerja yang

kompeten melalui pengembangan pendidikan wisata yang tidak hanya dikelola

pemerintah tetapi dikelola masyarakat dengan tetap berpedoman pada aturan

pemerintah. Perlu ada kajian lebih lanjut terhadap peran masyarakat dalam

mengembangkan pendidikan informal di bidang kepariwisataan yang saat ini mulai

menjamur. Paling tidak, ada standar yang ditetapkan pemerintah agar model

pendidikan masyarakat dapat mendorong peningkatan kualitas SDM kepariwisataan.

Satu hal yang belum dikaji dalam penelitian ini adalah upaya pemerintah dalam

mengembangkan SDM kependidikan (dosen) kepariwisataan yang merupakan unsur

penting dalam mengembangkan SDM kepariwisataan. Ada baiknya kajian tersebut

dilakukan terutama mengingat saat ini ada keinginan untuk memberikan perlindungan

dan kejelasan terhadap profesi dosen secara umum di Indonesia melalu revisi UU No. 14

Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Page 4: EXECUTIVE SUMMARY - berkas.dpr.go.id · Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025. Peraturan Presiden No. 7

3

DAFTAR PUSTAKA

Blanke, J. & Chiesa, T. (2013). “Insight Report: The Travel & Tourism Competitiveness Report 2013, Reducing Barriers to Economic Growth and Job Creation”, World Economic Report (WEF) 2013.

Bundu, Patta. (2008). Asesmen Pendidikan. Padang: Hayfa Press.

Damayanti, A. dan Handayani, T. (2003). “Peluang dan Kendala Pengelolaan Ekowisata Pesisir Muara Gembong Kabupaten Bekasi”. Makalah Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) dan Kongres Ikatan Geograf Indonesia (IGI), Singaraja, 17–18 Oktober 2003.

Emzir. (2010). Metedologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Ismayanti. (2010). Pengantar Pariwisata. Jakarta: Grasindo.

Kartasasmita, Ginandjar. (TT). Garis-Garis Besar Haluan Negara. Jakarta: MPR RI.

Lipscombe, N. dan Thwaites, R. (2001). “Education and Training” dalam Weaver, David B. (Ed.) The Encyclopedia of Ecotourism. New York: CABI Publishing.

Moleong, L. J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Pitana, I Gede dan Surya Diarta, I Ketut. (2009). Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Raco, J. R. (2013). Metode Penelitian Kualitatif Jenis Karakteristik dan Keunggulannya. Jakarta: Grasindo.

Sander, Ben. (2010). “The Importance of Education in Ecotourism Ventures”, Substantial Research Paper. American University. Mei 2010.

Sugiyono. (2010). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: AlfaBeta.

UN-WTO. (2007). “Tourism Highlight 2007 Edition, Fact & Figure”, diakses di www.wto.org/facts/eng/vision.htm, pada 28 November 2014.

Wibawa, Sutrisna. (2017). “Tridarma Perguruan Tinggi (Pendidikan dan Pengabdian kepada Masyarakat)”, Makalah Rapat Perencanaan Pengawasan Proses Bisnis Perguruan Tinggi Negeri, Yogyakarta, 29 Maret 2017.

Yoeti, Oka A. (1997). Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: Pradnya Paramita.

________________. (2000). Ekowisata: Pariwisata Berwawasan Lingkungan Hidup. Jakarta: PT Pertja.

Dokumen Peraturan

Page 5: EXECUTIVE SUMMARY - berkas.dpr.go.id · Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025. Peraturan Presiden No. 7

4

Ketetapan-Ketetapan MPRS Tahun 1960–1967 Tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara.

Ketetapan-Ketetapan MPR-RI, Maret 1993.

Ketetapan-Ketetapan MPR-RI Hasil Sidang Umum MPRRI Tahun 1999.

Undang-Undang No. 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) Tahun 2000–2004.

Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.

Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) I Tahun 1967/68-1973/74).

Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) II Tahun 1974/75-1978/79).

Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) III Tahun 1979/80-1983/84).

Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) IV Tahun 1984/85-1988/89).

Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) V Tahun 1989/90-1990/94).

Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) I Tahun 1967/68-1973/74).

Peraturan Pemerintah RI No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025.

Peraturan Presiden No. 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2004–2009.

Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010–2014.

Sekretariat Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Golongan Karya, “Orde Baru Dalam Angka, Hasil-hasil Pembangunan Jangka Panjang Tahap Pertama”, Jakarta 1992.