m03 lembaga kepariwisataan

31
Lembaga Kepariwisataan Tourism Philosophy and Policy (HTB-004) Semester 2, TA. 2013/2014 Dosen: Sapto Siswoyo

Upload: sapto-siswoyo

Post on 14-May-2015

896 views

Category:

Education


7 download

DESCRIPTION

Materi perkuliahan Semester 2, tahun akademik 2013-2014. Universitas Ciputra Surabaya, Fakultas Pariwisata.

TRANSCRIPT

Page 1: M03 Lembaga Kepariwisataan

Lembaga Kepariwisataan

Tourism Philosophy and Policy (HTB-004)

Semester 2, TA. 2013/2014

Dosen:

Sapto Siswoyo

Page 2: M03 Lembaga Kepariwisataan

Topik Perkuliahan

• Definisi kepariwisataan• Pengenalan organisasi

kepariwisataan• Peran lembaga pariwisata• Praktikum: the Global

Code of Ethics for Tourism

Page 3: M03 Lembaga Kepariwisataan

Definisi Kepariwisataan

UNWTO memberikan definisi kepariwisataan yang mencakup:• Visitor• Tourist• Excursionist• Tourism

Page 4: M03 Lembaga Kepariwisataan

Definisi Visitor

“any person visiting a country other than that in which the person usually resides, for any reason other than following an occupation remunerated from within the country visited.”

Page 5: M03 Lembaga Kepariwisataan

Definisi Tourist

“a temporary visitor staying at least 24 hours in the country visited, the purpose of whose journey can be classified under one of the following headings:(a) leisure, recreation, holiday, health, study, religion or sport; and(b) business, family, mission or meeting.”

Page 6: M03 Lembaga Kepariwisataan

Definisi Excursionist

“a temporary visitor staying less than 24 hours in the country visited (including travellers on cruises).”

Page 7: M03 Lembaga Kepariwisataan

Definisi Tourism

“in terms of balance-of-trade accounting, is defined as travel and transportation and is determined a ‘business service’ export from the tourism recipient to the tourism generating economy; the entirety of the (tourism) industry.”

Page 8: M03 Lembaga Kepariwisataan

Implikasi dari pariwisata

• Penyumbang ekonomi.Laporan dari UNWTO (2013), kontribusi pariwisata terhadap ekonomi dunia.

• Lalu lintas pariwisata lintasnegara ikut melibatkan aspek politik.

• Lembaga kepariwisataan diperlukan untuk mengatur aspek-aspek ini.

Page 9: M03 Lembaga Kepariwisataan

Kelembagaan pariwisata

• Internasional• Regional• Nasional• Lokal

Page 10: M03 Lembaga Kepariwisataan

Kelembagaan pariwisata

• Internasional: UNWTO, WTTC.• Regional: PATA, APEC.• Nasional: Kementerian PAREKRAF,

PHRI, ASITA, HPI.• Lokal: dinas pariwisata provinsi,

kabupaten, kelompok masyarakat, usaha wisata perorangan.

Page 11: M03 Lembaga Kepariwisataan

UNWTO

• Kepanjangannya: United Nation World Tourism Organization.

• Kantor pusat di Madrid, Spanyol.• Anggota terdiri atas 156 negara,

6 associate members dan lebih dari 400 affiliate members.

Page 12: M03 Lembaga Kepariwisataan

Riwayat UNWTO

1934

IUOTPO

1947

IUOTO

1970

WTO

1976

WTO & UNDP

2003

UNWTO

Page 13: M03 Lembaga Kepariwisataan

Peran UNWTO

• Meningkatkan daya saing pariwisata(tren pasar, statistik, manajemen krisis).

• Mempromosikan sustainable tourism.• Memperbaiki kontribusi pariwisata bagi

pengurangan kemiskinan dan pembangunan.• Mendorong pengetahuan, pendidikan dan

pengembangan kapasitas.• Membangun kemitraan.

Page 14: M03 Lembaga Kepariwisataan

PATA

• Dibentuk tahun 1951.• Kantor pusat di Bangkok,

Thailand.• Keanggotaan terdiri atas:

pemerintahan, penerbangan, pendidikan, perusahaan.

Page 15: M03 Lembaga Kepariwisataan

Peran PATA

• Meningkatkan pertumbuhan yang berkelanjutan dan kualitas pariwisata di kawasan Asia-Pasifik.

• Menyediakan kepemimpinan dan bimbingan bagi anggota perkumpulan.

• Menawarkan data, analisa, prakiraan dan laporan pasar pariwisata yang strategis.

• Mendorong pertumbuhan bisnis anggota melalui beragam events.

• Berkontribusi pada pengembangan pariwisata yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Page 16: M03 Lembaga Kepariwisataan

Organisasi internasional dan regional

• Organisasi nirlaba dengan keanggotaan bersifat sukarela.

• Tidak mengeluarkan aturan yang punya implikasi hukum.

• Mendukung sustainable tourism.• Fokus pada riset pasar dan statistik.

Page 17: M03 Lembaga Kepariwisataan

Pentingnya statistik pariwisata

• Menilai seberapa besar peranan dan sumbangan pariwisata terhadap keseluruhan ekonomi negara.

• Menyediakan ukuran yang lebih objektif untuk memonitor dan mengevaluasi perkembangan pariwisata.

• Menyediakan landasan yang kokoh untuk merencanakan pengembangan pariwisata.

Page 18: M03 Lembaga Kepariwisataan

Informasi kunci pariwisata

• Volume, misal: jumlah wisatawan, lama menginap.

• Pengeluaran, selama perjalanan maupun di tempat wisata.

• Karakteristik, profil dan tingkah laku wisatawan.

Page 19: M03 Lembaga Kepariwisataan

Metode pengumpulan informasi

• Sample survei liburan nasional ke golongan penduduk tertentu.

• Survei di destinasi wisata.• Laporan dari jasa penginapan.• Data dari imigrasi.

Page 20: M03 Lembaga Kepariwisataan

Pariwisata Nasional

1950-an

Dewan Turisme

Indonesia

1960

Dewan Pariwisata Indonesia

1966

Departemen Pariwisata

1969

Dirjen Pariwisata

2012

Kementerian PAREKRAF

Page 21: M03 Lembaga Kepariwisataan

Struktur PAREKRAF

• Menteri PAREKRAF dibantu oleh lima direktorat jenderal (dirjen).

• Dua dirjen berhubungan dengan pariwisata dan dua lainnya tentang ekonomi kreatif.

• Satu dirjen lagi bersifat umum.

Page 23: M03 Lembaga Kepariwisataan

Peran Kementerian Pariwisata

• Perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.

• Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan kementerian di daerah.

• Pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional.

Page 24: M03 Lembaga Kepariwisataan

Kebijakan Pariwisata Nasional

Contoh produk kebijakan pariwisata nasional:• Peraturan Pemerintah no. 50 tahun

2011 tentang rencana induk pembangunan kepariwisataan nasional tahun 2010-2025.

• Rencana strategis 2012-2014 Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata.

Page 25: M03 Lembaga Kepariwisataan

Asosiasi Profesi (plat merah)

• Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).

• Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies (ASITA).

• Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI).

Page 26: M03 Lembaga Kepariwisataan

Peran Asosiasi Profesi

Studi kasus ASITA:• Melayani dan melindungi kepentingan

anggota perhimpunan.• Menjembatani kepentingan anggota secara

internal maupun eksternal.• Menjaga keharmonisan hubungan dan

kerjasama anggota, baik di bidang kepariwisataan maupun non-pariwisata.

• Meningkatkan citra pariwisata Indonesia.

Page 27: M03 Lembaga Kepariwisataan

Lembaga pariwisata lokal

• Mencakup kawasan yang lebih sempit, misal: kabupaten/kota, desa atau satu lingkungan tertentu.

• Bersifat mandiri atau kepanjangan tangan dari lembaga nasional.

Page 28: M03 Lembaga Kepariwisataan

Praktikum

• Kerja kelompok (2 orang).• Baca Global Code of Ethics for Tourism.

Sumber: http://ethics.unwto.org/en/content/full-text-global-code-ethics-tourism

• Diskusikan dalam kelompok:

Page 29: M03 Lembaga Kepariwisataan

PraktikumDiskusikan dalam kelompok:

http://ethics.unwto.org/en/content/full-text-global-code-ethics-tourism• Apa yang melatarbelakangi pembentukan kode etik

pariwisata dunia ini?• Bagaimana gambaran pariwisata dunia yang ingin

diwujudkan dalam kode etik ini?• Siapa saja para pihak yang perlu terlibat dalam

mewujudkan pariwisata tersebut? Apa saja kewajiban para pihak itu?

• Jelaskan tantangan atau hambatan dalam menerapkan kode etik ini di Indonesia dan bagaimana cara mengatasinya.

Page 30: M03 Lembaga Kepariwisataan

Literatur

• Edgell, David L. Tourism Policy and Planning: Yesterday, Today and Tomorrow. Oxford: Butterworth-Heinemann, 2008.

• Spillane, James J. Ekonomi Pariwisata: Sejarah dan prospeknya. Yogyakarta: Kanisius, 1991.

• http://asita.org/• http://www.parekraf.go.id/asp/index.asp• http://www.phrionline.com/content/

Page 31: M03 Lembaga Kepariwisataan

Literatur

• http://www.pata.org/• http://www2.unwto.org/• http://ethics.unwto.org/en/content/full-text-

global-code-ethics-tourism• http://www.wttc.org/