evaluasi jenis non-tes

14
Pengembangan Instrumen Evaluasi Jenis Non-Tes Oleh: Anang Suryana & Iman Munawar H

Upload: iman-m-h

Post on 25-Jul-2015

181 views

Category:

Education


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Evaluasi Jenis Non-tes

Pengembangan Instrumen Evaluasi Jenis Non-Tes

Oleh: Anang Suryana & Iman Munawar H

Page 2: Evaluasi Jenis Non-tes

PengertianAlat atau instrument merupakan sesuatu yang dapat

digunakan untuk mempermudah seseorang melaksanakan tugas atau mencapai tujuan dengan lebih efektif dan efisien. Pengertian instrument evaluasi jenis non-tes diartikan sebagai sesuatu yang digunakan untuk mempermudah pihak-pihak tertentu untuk memperoleh kualitas atas suatu objek dengan menggunakan teknik non-tes.

Teknik penilaian non-tes berarti melaksanakan penilaian dengan tidak menggunakan tes. Sedangkan teknik penilaian non-tes tulis maksudnya adalah bentuk evaluasi non-tes yang berbentuk tulisan atau non lisan.

Page 3: Evaluasi Jenis Non-tes

Macam-Macam Instrument Evaluasi Jenis

Non-Tes

Page 4: Evaluasi Jenis Non-tes

1. Observasi (Observation) Adapun langkah-langkah penyusunan pedoman

observasi adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan tujuan observasi.

2. Membuat lay-out atau kisi-kisi observasi.

3. Menyusun pedoman observasi.

4. Menyusun aspek-aspek yang akan diobservasi, baik yang berkenaan dengan proses belajar peserta didik dan kepribadianya maupun penampilan guru dalam pembelajaran.

5. Melakukan uji coba pedoman observasi untuk melihat kelemahan pedoman observasi.

6. Merevisi pedoman observasi berdasarkan hasil uji coba.

7. Melaksanakan observasi pada saat kegiatan berlangsung.

8. Mengolah dan menafsirkan hasil observasi.

Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu. Alat yang digunakan dalam melakukan observasi disebut pedoman observasi.

Page 5: Evaluasi Jenis Non-tes

2. Wawancara (Interview)

Wawancara merupakan salah satu bentuk instrument evaluasi jenis non tes yang dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab baik secara langsung tanpa alat perantara maupun secara tidak langsung. Wawancara bertujuan untuk memperoleh informasi untuk menjelaskan suatu kondisi tertentu, melengkapi penye-lidikan ilmiah atau untuk mempengaruhi situasi atau orang tertentu.

Untuk menyusun pedoman wawancara , dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

1. Merumuskan tujuan wawancara.

2. Membuat kisi-kisi atau layout dan pedoman wawancara.

3. Menyusun pertanyaan sesuai dengan data yang diperlukan dan bentuk pertanyaan yang diinginkan. Untuk itu perlu diperhatikan kata-kata yang digunakan, cara bertanya, dan jangan membuat peserta didik bersikap defensive.

4. Melaksanakan uji coba untuk melihat kelemahan-kelemahan  pertanyaan yang disusun, sehingga dapat diperbaiki lagi.

5. Melaksanakan wawancara dalam situasi yang sebenarnya.

Page 6: Evaluasi Jenis Non-tes

3. Skala Sikap(Attitude Scale)

Model skala sikap yang biasa digunakan antara lain:

1. Menunjukan bilangan untuk menunjukan tingkatan objek yang dinilai (1,2,3)

2. Menunjukan frekuensi (selalu, sering, tidak pernah)

3. Menunjukaan istilah kualitatif ( baik sekali, baik, kurang baik)

4. Menunjukan status atau kedudukan (sangat tinggi, diatas rata-rata, rendah)

5. Menggunakan kode bilangan atau huruf ( selalu(5), kadang-kadang (4), jarang (3), jarang sekali (2), tidaak pernah (1))

Sikap merupakan suatu kecenderungan  tingkah laku untuk berbuat sesuatu dengan cara, metode, teknik dan pola tertentu. Dalam mengukur sikap, guru harus memperhatikan tiga komponen sikap yaitu kognisi (pengetahuan terhadap objek), afeksi (perasaan terhadap objek), dan konasi (berperilaku terhadap objek).

Page 7: Evaluasi Jenis Non-tes

4. Daftar Cek (Check List)Daftar cek adalah suatu daftar yang berisi subjek dan

aspek-aspek yang akan diamati. Ada bermacam-macam aspek perbuatan yang biasanya dicantumkan dalam daftar cek, kemudian tinggal memberikan tanda centang pada tiap-tiap aspek tersebut sesuai dengan hasil penilaiannya. Daftar cek banyak manfaatnya, antara lain membantu guru untuk mengingat-ingat apa yang harus di amati, dan dapat memberikan informasi kepada stakeholder.

Page 8: Evaluasi Jenis Non-tes

5. Skala Penilaian (Ranting Scale)

Dalam daftar cek, penilai hanya dapat mencatat ada tidaknya variable tingkah laku tertentu, sedangkan dalam skala penilaian fenomena-fenomena yang akan dinilai itu disusun dalam tingkatan-tingkatan yang telah di tentukan. Jadi, tidak hanya mengukur secara mutlak ada atau tidaknya variable tertentu, tetapi lebih jauh mengukur bagaimana itensitas gejala yang ingin di ukur.

Page 9: Evaluasi Jenis Non-tes

Untuk menyusun angket, dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:1. Menyusun kisi-kisi angket2. Menyusun pertanyaan-pertanyaan dan bentuk jawaban yang diinginkan,

bertsuktur atau tidak berstuktur. Setiap pertanyaan dan jawaban harus menggambarkan atau mencerminkan data yang diperlukan.

3. Membuat pedoman atau petunjuk cara menjawab pertanyaa, sehingga memudahkan peserta didik untuk menjawabnya

4. Jika angket sudah tersusun dengan baik, perlu dilaksanakan uji coba di lapangan sehingga dapat diketahui kelemahan-kelemahannya

5. Angket yang sudah diujicobakan dan terdapat kelemahan perlu di revisi, baik dilihat dari bahasa, pertanyaanya maupun jawabanya

6. Menggandakan angket sesuai dengan banyaknya jumlah peserta didik.

6. Angket (Questioner)Angket termasuk alat untuk mengumpulkan dan mencatat data atau informasi, pendapat, dan paham dalam hubungan kausal. Angket mempunyai kasamaan dengan wawancara, kecuali dalam implementasinya. Angket dilaksanakan secara tertulis, sedangkan wawancara dilaksanakan secara lisan.

Page 10: Evaluasi Jenis Non-tes

7. Studi Kasus (Study Case)

Studi kasus adalah studi yang mendalam dan komperhensif tentang peserta didik. Kelas atau sekolah yang memiliki kasus tertentu. Pengertian mendalam dan komperhensif adalah mengunngkap semua variable dan aspek-aspek yang melatarbelakaginya, yang diduga menjadi penyebab timbulnya perlaku atau kasus tersebut dalam kurun waktu tertentu.

Page 11: Evaluasi Jenis Non-tes

8. Catatan Insidental(Anecdotal Records)Catatan insidental merupa-kan catatan-catatan tentang peristiwa sepintas yang dialami peserta didik secara perseorangan. Catatan tersebut belum berarti apa-apa terhadap penilaian seseorang, namun dapat menjadi petunjuk yang berguna apabila dihubungkaan dengan data-data.

9. Inventori Kepribadian

Inventori kepribadian hampir serupa dengan tes kepribadian, namun pada inventori kepribadian jawaban peserta didik selalu benar selama menyatakan dengan sesungguhnya. Walaupun demikian digunakan pula skala-skala tertentu untuk mengkuantifikasi jawab agar dapat dibandingkan.

Page 12: Evaluasi Jenis Non-tes

Sosiometri adalah suatu prosedur untuk merangkum, menyusun dan sampai batas tertentu dapat mengkuatifikasi pendapat-pendapat peserta didik tentang penerimaan teman sebayanya serta hubungan di antara mereka. Hal ini dapat dilihat ketika mereka sedang istirahat, bermain, atau mengerjakan tugas kelompok.

1.  Memberikan petunjuk atau partanyaan-prtanyaan,2.  Mengupulkan jawaban yang sejujurnya dari semua peserta didik,3.  Jawaban-jawaban tersebut di masukan ke dalam table,4.  Pilihan-pilihan yang setar dalam table digambarkan pada sebuah sosigram.

10. Sosiometri

Langkah dalam Menggunakan Sosiometri

Page 13: Evaluasi Jenis Non-tes

Teknik pemberian penghargaan ini di anggap penting karena banyak respons dan tindakan positif dari peserta didik yang timbul sebagai akibat tindakan belajar , tetapi kurang mendapat perhatian dan tanggapan yang serius dari guru. Seharusnya, guru memberikan penghargaan kepada setiap tindakan positif dari peserta didik dalam berbagai bentuk, baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar.

11.  Teknik Pemberian Penghargaan kepada Peserta Didik

Page 14: Evaluasi Jenis Non-tes

he Endhank YouT