makalah bimbingan tehnik non tes di sd

34
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap peserta didik mempunyai karakter yang berbeda-beda. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan sebanyak-banyaknya dan selengkap- lengkapnya tentang peserta didik dan lingkungannya, diperlukan beberapa upaya dari pihak guru untuk dapat membantu peserta didik agar dapat berkembang secara optimal. Dikenal ada 2 cara yang dapat dilakukan terkait dengan hal tersebut yaitu : tekhnik tes dan tekhnik non tes. Pada bagian ini kami hanya akan membahas tentang tekhnik pengumpulan data non tes sebagai tekhnik untuk mengenal dan memahami setiap peserta didik. Pemikiran inilah yang menjadi latar belakang betapa pentingnya seorang guru mampu memahami bagaimana cara menggunakan tehnik non tes pada peserta didik di Sekolah Dasar supaya setiap peserta didik dapat berkembang sesuai dengan minat dan bakatnya 1.2 Rumusan Masalah 1

Upload: poppy-yogita

Post on 11-Jun-2015

4.106 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Bimbingan tehnik non tes di SD

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Setiap peserta didik mempunyai karakter yang berbeda-beda.

Dalam upaya untuk memperoleh keterangan sebanyak-banyaknya dan

selengkap-lengkapnya tentang peserta didik dan lingkungannya,

diperlukan beberapa upaya dari pihak guru untuk dapat membantu peserta

didik agar dapat berkembang secara optimal. Dikenal ada 2 cara yang

dapat dilakukan terkait dengan hal tersebut yaitu : tekhnik tes dan tekhnik

non tes. Pada bagian ini kami hanya akan membahas tentang tekhnik

pengumpulan data non tes sebagai tekhnik untuk mengenal dan memahami

setiap peserta didik. Pemikiran inilah yang menjadi latar belakang betapa

pentingnya seorang guru mampu memahami bagaimana cara

menggunakan tehnik non tes pada peserta didik di Sekolah Dasar supaya

setiap peserta didik dapat berkembang sesuai dengan minat dan bakatnya

1.2 Rumusan Masalah

Adapun dalam pembahasan makalah ini kami mengangkat beberapa

pokok rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian dari tekhnik non tes ?

2. Teknik apa saja yang ada dalam non tes ?

3. Bagaimana ciri-ciri non tes yang baik ?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui pengertian teknik non tes

2. Mengetahui jenis-jenis teknik non tes

3. Mengetahui ciri-ciri teknik non tes yang baik

1

Page 2: Makalah Bimbingan tehnik non tes di SD

1.4 Manfaat

1 Manfaat Teoritis

Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan studi

perbandingan dalam upaya pembuatan makalah atau penelitian

selanjutnya yang dianggap relevan, terutama terkait masalah teknik

non tes dalam bimbingan dan konseling

2 Manfaat praktis

Makalah ini diharapkan dapat menambah referensi dalam

khazanah pengetahuan tentang teknik non tes dalam bimbingan dan

konseling bagi penulis khususnya dan pembaca pada umunya.

2

Page 3: Makalah Bimbingan tehnik non tes di SD

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teknik Non Tes

Teknik penilaian non tes jika dapat kita artikan sebagai teknik

penilaian yang dilakukan tanpa menggunakan tes. Sehingga teknik ini

dilakukan lewat pengamatan secara teliti dan tanpa menguji peserta didik.

Non tes biasanya dilakukan untuk mengukur hasil belajar yang berkenaan

dengan soft skill, terutama yang berhubungan dengan apa yang dapat

dibuat atau dikerjakan oleh peserta didik dari apa yang diketahui atau

dipahaminya. Dengan kata lain, instrument ini berhubungan dengan

penampilan yang dapat diamati dari pada pengetahuan dan proses mental

lainnya yang tidak dapat diamati dengan Panca indera (Widiyoko, 2009)

Teknik non tes pada umumnya lebih menyoroti dimensi kualitatif

dalam tingkah laku dan kondisi kehidupan seseorang. Teknik non tes ini

pada umumnya memegang peranan yang penting dalam rangka

mengevaluasi seseorang dari segi ranah sikap hidup (affective domain) dan

ranah keterampilan (psychomotoric domain). Teknik ini dapat dilakukan

dengan melakukan pengamatan secara sistematis (observation), melakukan

wawancara (interview), menyebarkan angket (questionnaire), dan

memeriksa atau meneliti dokumen-dokumen (documentary analysis).

2.2 Jenis-jenis Teknik Non TesA. Observasi

1. Pengertian

Observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan

keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan

dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena

yang sedang dijadikan sasaran pengamatan. (Sudijono,2009:76).

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan

3

Page 4: Makalah Bimbingan tehnik non tes di SD

pendekatan kualitatif melalui pengamatan dan pencatatan terhadap

gejala objek yang diteliti. Observasi adalah metode pengumpulan

data yang dilakukan dengan pengamatan (secara inderawi) yang

direncanakan, sistematis dan hasilnya dicatat serta dimaknai

(interpretasi) dalam rangka memperoleh pemahaman tentang

subjek yang diamati

2. Tujuan

a.   Untuk mengamati perilaku dan sikap peserta didik ataupun

keadaan lingkungan peserta didik

b.   Untuk mengumpulkan data dan informasi tentang perilaku

dan kebiasaan peserta didik

c.   Untuk memahami dan mengenali karakteristik masalah

klien

3. Fungsinya antara lain yaitu :

a.    Bisa dijadikan sebagai alat control atau terhadap kebenaran

informasi yang disampaikan peserta didik

b.   Bisa dijadikan validasi terhadap kebenaran yang

disampaikan peserta didik

c.    Sebagai alat untuk evaluasi dari tes yang telah dilakukan

d.   Memperoleh gambaran, pengetahun, dan pemahaman

tentang diri peserta didik

e.   Menunjang dan melengkapi bahan-bahan yang telah

diperoleh melalui wawancara

f.    Keperluan asesmen awal

g.    Menilai sikap, minat dan nilai peserta didik

h.    Melihat proses kegiatan yang dilakukan speserta didik

4

Page 5: Makalah Bimbingan tehnik non tes di SD

4.    Penggunaan

a. Sasaran

Sasaran obeservasi adalah tingkah laku peserta didik, yang

meliputi :

- Ekspresi verbal/ non verbal

- Aspek perilaku individu, kelompok dan situasinya

-  Waktu, lokasi, penampakan eksterior (cara berjalan,

gaya pakaian), gaya bahasa

b.    Cara Penggunaan observasi.

Observasi bisa dilakukan dengan baik, maka perlu

dilakukan perencanaan secara cermat dalam bentuk

pedoman observasi

- Menetapkan tujuan observasi

- Memastikan dan memahami materi observasi

- Menetapkan indikator, yang memaknai karakteristik

yang ada pada variabel yang dapat dijadikan bahan

untuk menyusun panduan obervasi.

- Alat bantu obeservasi antaa lain dafta riwayat kelakuan,

catatan anekdot, daftar cek , skala penilaian, alat bantu

mekanik (recorder)

Contoh format observasi saat pembelajaran di kelas

NO NAMA MENCATAT BERTANYA MENJAWAB MENGANTUK123456

Contoh format observasi saat diluar kelas (berkelompok)

NO NAMA SISWA

KESIAPAN ALAT/BAHAN

PROSEDUR MENANAM

KERJASAMA KEBERSIHAN DAN

KERAPIHAN123

5

Page 6: Makalah Bimbingan tehnik non tes di SD

B. Wawancara

1.     Pengertian

Menurut Sudijono (2009) wawancara adalah cara menghimpun

bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan tanya

jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah tujuan

yang telah ditentukan.

Wawancara dapat dilakukan dengan cara mengadakan

komunikasi langsung dengan   peserta didik. Komunikasi dilakukan

secara dua arah dialog tanya jawab secara lisan.

2.    Tujuan

Tujuan diadakannya wawancara adalah untuk memperoleh

keterangan, data dan informasi dari peserta didik, Selain itu untuk

mengetahui adanya permasalahan dalam diri peserta didik. dan hasil

dari wawancara sebagai landasan pemberian layanan yang tepat sesuai

kebutuhan peserta didik.

3.    Fungsi

a.    Mengetahui kondisi psikologis interview (dapat dilihat saat

wawancara berlangsung), kondisi pribadi peserta didik dapat

dijadikan data dalam pengumpulan informasi

b.    Memperlengkap data dan informasi yang didapat dari pribadi

peserta didik dalam aspek kepribadiannya

c.    Dengan memahami setiap peserta didik, konselor dapat

memahami setiap peserta didik sesuai kunikannya masing

kemudian menentukan jenis layanan yang tepat

6

Page 7: Makalah Bimbingan tehnik non tes di SD

4.    Penggunaan

a.    Sasaran

Sasaran terkait subjek yang akan diwawancarai di sekolah

dasar adalah peserta didik, selain itu juga guru mata pelajaran,

orang tua atau narasumber yang terkait permasalahan peserta

didik.

Sasaran terkait objek yang didapat antara lain

·         Latar belakag keluarga (data orang tua, suasana keluarga)

·         Riwayat sekolah (jenjang pendidikan yang pernah diikuti)

·         Minat terhadap suatu bidang

·         Pengalaman diluar sekolah (organisasi)

·         Kesehatan jasmani (penyakit, gangguan alat indra dsb)

b.    Cara menggunakan teknik wawancara

- Persiapan pertanyaan

- Tujuan dan maksud wawancara harus disampaikan kepada

peserta didik

- Berpegang pada urutan fase dalam wawancara (fase

pembukaan menciptakan suasana yang menyenangkan, fase

ini diajukan beberapa pertanyaan sesuai informasi, fase

penutup ucapan terima kasih

- Menunjukan sikap yang serasi

- Bertindak asertif selama proses wawancara berlangsung

- Merumuskan pertayaan dalam corak bahasa yang jelas dan

mudah ditangkap

- Tidak memaksa peserta didik yang sulit berbicara atau

lambat bicara untuk memberikan penjelasan yang terlalu

panjang lebar.

- Membatasi lamanya wawncara

- Menghindari perumusan pertanyaan yang sugestif

(pertanyaan tetutup )yang jawabannya ya / tidak

7

Page 8: Makalah Bimbingan tehnik non tes di SD

- Waspada tentang informasi yang diberikan tidak sesuai

dengan keadaan sebenarnya

Contoh Format wawancara

FORMAT WAWANCARA LANGSUNGNama SD : .......................................Alamat     : ......................................

PEDOMAN WAWANCARA1.      Waktu wawancara     :............2.      Tempat wawancara   : ..........3.      Masalah                     : ...........4.      Nama siswa               : ...........5 Kelas/semester : ..........6.     Jalannya wawancara : ...........

NO Pertanyaan Deskripsi jawaban1 Apa tujuanmu sekolah disini ?2 Apa cita-citamu ?3 Kapan dan berapa lama kamu belajar di

sekolah ?4 Bagaimana kamu mempersiapkan diri untuk

belajar secara efektif ?5 Jika kamu mengalami kesulitan dalam

belajar belajar, usaha apa yang kamu lakukan utuk melewati kesulitan tersebut ?

Kesimpulan wawancara

........................................................................

Pewawancara/guru

C. Angket

1. Pengertian Angket

Angket adalah suatu daftar atau kumpulan pertanyaan

tertulis yang harus dijawab secara tertulis juga ( WS. Winkel,

1987). Angket ini berisi daftar pertanyaan yang bertujuan untuk

mengumpulkan keterangan tentang berbagai hal yang berkaitan

dengan responden untuk dijawabnya.

2. Tujuan

8

Page 9: Makalah Bimbingan tehnik non tes di SD

Tujuan Angket untuk memperoleh jawaban langsung dari

peserta didik mengenai masalah atau kesulitan-kesulitan yang

dihadapi. Angket dapat dilaksanakan secara langsung apabila

angket itu diberikan kepada anak yang dinilai atau dimintai

keterangan sedangkan dilaksanakan secara tidak langsung apabila

angket itu diberikan kepada orang untuk dimintai keterangan

tentang keadaan orang lain. Misalnya diberikan kepada

orangtuanya, atau diberikan kepada temannya.

3. Fungsi

Angket sebagai alat evaluasi sangat berguna untuk

mengungkap latar belakang orang tua peserta didik maupun peserta

didik itu sendiri, di mana data yang berhasil diperoleh melalui

kuesioner itu pada suatu saat akan diperlukan, terutama apabila

terjadi kasus-kasus tertentu yang menyangkut diri peserta didik.

Pada umumnya tujuan penggunaan angket atau kuesioner dalam

proses pembelajaran terutama adalah untuk memperoleh data

mengenai latar belakang peserta didik sebagai salah satu bahan

dalam menganalisis tingkah laku dan proses belajar mereka.

4. Pengguna

Sasaran penggunaan angket ini antara lain :

a.    Pemahaman pribadi secara umum

- Minat

- Sikap

- Kebiasaan belajar

- Tempramen

- Karakter

- Jenis masalah

b.    Pemahaman terhadap lingkungan sosial

9

Page 10: Makalah Bimbingan tehnik non tes di SD

- Alamat rumah

- pekerjaan orang tua

c.    Pemahaman perkembangan individu yang meliputi :

- Landasan religius

- Perilaku etis

- Kematangan emosi

- Kematangan intelektual

- Kesadaran tanggung jawab

- Peran sosial (wanita dan pria)

- Penerimaan diri dan pengembangan

- Kemandirian dan perilaku ekonomis

- Persiapan karir

- Hubungan dengan teman sebaya

Contoh Format Angket

Nama :Kelas/semester :

No Pertanyaan yaKadang-kadang

tidak

1 Apakah anda menyukai pelajaran matematika ?2 Saya senang mengerjakan soal matematika ?3 Apakah anda selalu mengulang pejaran yang sudah di pelajari

di sekolah ?4 Apakah anda mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan

guru anda ?5 Saya ingin pelajaran matematika di tambah ?

D. Catatan Anekdot

1. PengertianCatatan anekdot merupakan record atau catatan-catatan

yang bersifat komulatif dari beberapa tingkah laku individu yang

luar biasa ( Bimo walgito, 1987). Anecdotal Record merupakan

catatan yang dibuat oleh penyelidik mengenai kelakuan-kelakuan

yang luar biasa ( Sutrisno Hadi,1985).Anecdotal Record adalah

catatan tentang kejadian khusus yang bertalian dengan masalah

10

Page 11: Makalah Bimbingan tehnik non tes di SD

yang sedang menjadi pusat perhatian pengamat, terutama tingkah

laku individu yang diamati yang sifatnya typis ( Depdikbud, 1975).

Catatan anekdot merupakan alat yang dapat digunakan

untuk mengumpulkan informasi peserta didik yang berupa catatan

catatan tingkah laku untuk mempermudah guru pembimbing

memahami kepribadian peserta didik pada saat tertentu.

2. TujuanTujuan dari catatan anekdot adalah untuk mengumpulkan

informasi yang relevan tentang kepribadian peserta didik melalui

pencatatan fakta yang diamati dilingkungan sekolah. Namun satu

anekdot belum cukup menyajikan informasi yang relevan,

dibutuhkan beberapa anekdot yang ditulis beberapa pengamat

( guru pembimbing, guru mapel). Lalu anekdota dari beberapa

pengamat itu dikumpulkan dan dipelajari dalam satu urutan

kronologis yang kemudian diinterpretasi menyeluruh untuk

menggambarkan satu-dua aspek kepribadian siswa

3. FungsiPenggunaan anekdot membawa keuntungan yaitu diperoleh

diskripsi tentang tingkah laku peserta didik dalam berbagai situasi

untuk membantu petugas bimbingan memahami individualitas

peserta didik dengan baik. Penulisan laporan anekdot membuat

para guru akan lebih sadar akan ciri-ciri kepribadian siswa.

4. Pengguna

a.    Sasaran

Peserta didik yang akan diberikan perhatian khusus, tergantung

dari kebijaksanaan yang diambil secara bersama-sama, secara

acak atau siswa yang tingkahlakunya menonjol.

Hal yang didiskripsikan adalah suatu perbuatan siswa yang

berupa ucapan/ tindakan berdasarkan observasi.

11

Page 12: Makalah Bimbingan tehnik non tes di SD

Pencatat anekot tidak harus guru pembimbing, tetapi seluruh

tenaga pendidik

b.    Cara menggunakan

Suatu anekdota yang baik memuat unsur pokok yaitu nama

siswa, tanggal observasi,tempat observasi,, situasi dimana

perbuatan diobservasi,kelas siswa,deskripsi singkat, komentar,

nama pengamat.

c. Syarat Penggunaan Anekdot

1.     Koordinator guru pembimbing pada tahun ajaran baru

mencari bantuan kepada guru-guru untk berpartisipasi

dalam proyek penulisan anekdot ini.

2.    Koordinator bimbingan merundingkan tujuan yang ingin

dicapai dan segi teknik penulisan, format yang digunakan,

laporan kata-kata dsb

3.    Diputuskan bersama-sama peserta didik yang akan

diobservasi menggunakan anekdot record ini.

4.    Ditentukan bersama prosedur yang diikuti, misalnya

waktu kapan akan ditulis dan waktu kapan akan

diserahkan kepada siapa.

5.    Disepakati bersama peristiwa atau kejadian yang

bagaimana, yang dapat dianggap signifikan dan

menyatakan sesuatu tentang kepribadian siswa.

6.    Akhir semester atau akhir tahun pelajaran ahli bimbingan

diserahi beberapa tumpukan anekdota dan menysun suatu

seri untk masing-masing siswa dengan mengurutkan

secara kronologis setiap seri. Lalu dipelajari dan di

deskripsikan dan suatu interpretasi tenatng sikap dan sifat

peserta didik.

7. Proyek ini baru boleh dimulai setelah ada jaminan tentang

partisipasi seluruh staf tenaga pendidik, kesungguhan

menulis anekdot dan manfaat bagi peserta didik.

12

Page 13: Makalah Bimbingan tehnik non tes di SD

Contoh Format anekdot di SD

Catatan : kejadian-kejaadian penting yang bersifat paedagogis dan usaha-usaha untuk menyelesaikannyaIdentitas Nama Sekolah : SDN Madani 1Nama Siswa : BungaKelas/semester : 5/1

No Hari/tglKejadian penting yang

dialami anakUpaya-upaya pendidikan

yang dijalankanHasilnya

Observer :

E. Studi Kasus

1. Pengertian

Susilo Rahardjo & Gudnanto (2011: 250) studi kasus adalah  suatu

metode untuk memahami individu yang dilakukan secara integrative

dan komprehensif agar diperoleh pemahaman yang mendalam tentang

individu tersebut beserta masalah yang dihadapinya dengan tujuan

masalahnya dapat terselesaikan dan memperoleh perkembangan diri

yang baik.

Pendapat serupa di sampaikan oleh Bimo Walgito (2010: 92) studi

kasus merupakan suatu metode untuk menyelidiki atau mempelajari

suatu kejadian mengenai perseorangan (riwayat hidup).  Pada metode

studi kasus ini diperlukan banyak informasi guna mendapatkan bahan-

bahan yang agak luas.Metode ini merupakan integrasi dari data yang

diperoleh dengan metode lain.

Sedangkan W.S Winkel & Sri Hastuti (2006: 311) menyatakan

bahwa studi kasus dalam rangka pelayanan bimbingan merupakan

metode untuk mempelajari keadaan dan perkembangan peserta didik

13

Page 14: Makalah Bimbingan tehnik non tes di SD

secara lengkap dan mendalam, dengan tujuan memahami individualitas

peserta didik dengan baik dan membantunya dalam perkembangan

selanjutnya.

2. Tujuan

Tujuan studi kasus adalah untuk memperoleh pemahaman secara

mendalam dan menyeluruh mengenai aspek fisik dan psikologi peserta

didik

3. Fungsi

Fungsi teknik studi kasus adalah untuk memepelajari

perkembangan seorang peserta didik secara menyeluruh dan mendalam

serta mengungkap seluruh aspek pribadi murid yang datanya diperoleh

dari berbagai pihak,seperti dari guru, orang tua, dokter, dan pihak-

pihak lain.

4. Kegunaana. Menemukan murid yang bermasalah

Murid yang bermasalah misalnya nilainya rendah atau berperilaku

menyimpang (nakal).

b. Memperoleh data

Informasi atau data yang dibutuhkan guru dapat diperoleh melalui:

Studi dokumentasi, diperoleh dari dokumen yang sudah ada.

      Pengumpulan data, wawancara dengan guru lain, home visit,

wawancara langsung dengan target.

c. Menganalisis data

Menemukan factor-faktor penyebab rendahnya prestasi belajar atau

kelakuan yang kurang baik. Beberapa factor penyebabnya seperti:

kondisi keluarga yang kurang harmonis, tingkat kecerdasan rendah,

motivasi belajar rendah, sering sakit-sakitan, kurang mengetahui

pengetahuan atau dalam mata pelajaran tertentu.

d. Memberikan layanan bantuan

14

Page 15: Makalah Bimbingan tehnik non tes di SD

Setelah menemukan factor penyebabnya maka guru dapat

memberikan layanan sesuai dengan kebutuhan murid.

Contoh format studi kasus

1. Identitas siswaa. Nama :b. Jenis kelamin :c. Tempat tanggal lahir :d. Alamat rumah :e. Jarak ke sekolah :f. Tinggal pada :g. Anak nomor ke :h. Banyaknya soudara :i. Bahasa sehari-haru :j. Agama :k. Keadaan sosial ekonomi : l. Situasi belajar di rumag :m. Berat badan :n. Tinggi badan :o. Golongan darah :p. Cacat tubuh :q. Sakit yang pernah diderita :r. Hobby :

2. Identitas orang tua siswaa. Nama orang tua/wali :b. Tempat tanggal lahir :c. Hubungan keluarga :d. Agama :e. Pendidikan tertinggi :f. Pekerjaan ;g. Alamat :h. No telepon/HP :

3. Identifikasi kasus :4. Hasil pengumpulan data

a. Data fisik  :b. Data psikologis :c. Hubungan sosial :d. Data pendidikan :e. Data sosil ekonomi :

5. Analisis data :6. Diagnosis :7. Prognosis :8. Treatmen :9. Tindak lanjut :

F. Sosiometri1. Pengertian Sosiometri

Sosiometri adalah alat untuk dapat melihat bagaimana hubungan

sosial atau hubungan berteman seseorang ( Bimo Walgito, 1987 ).

15

Page 16: Makalah Bimbingan tehnik non tes di SD

Sosiometri adalah alat yang tepat untuk mengumpulkan data mengenai

hubungan- hubungan sosial dan tingkah laku sosial murid (I. Djumhur

dan Muh. Surya, 1985 ).

Sosiometri adalah alat untuk meneliti struktur sosial dari suatu

kelompok individu dengan dasar penelaahan terhadap relasi sosial dan

status sosial dari masing-masing anggota kelompok yang bersangkutan

( Depdikbud, 1975 ).

2. TujuanTujuan teknik non tes sosiometri adalah untuk menemukan

murid mana yang ternyata mempunyai masalah penyesuaian diridalam kelompoknya.a. Membantu meningkatkan partisipasi sosial diantara murid-murid

dengan penerimaan sosialnya.b. Membantu meningkatkan pemahaman dan pengertian murid

terhadap masalah pergaulan yang sedang dialami oleh individu tertentu.

c. Merencanakan program yang konstruktif untuk menciptakan iklim sosial yang lebih baik dan sekaligus membantu mengatasi masalah penyesuaian di kelas tertentu.

3. Fungsia. Sebagai tempat melatih dan membina siswa melakukan berbagai

aktivitas sosial sekolah dilengkapi dengan tata tertib sebagai

normanya. Di lihat dari sisi ini perilaku sosial merupakan prestasi

yang harus dicapai oleh para siswa di sekolah.

b. Salah satu salah satu alat ukur yang sering digunakan untuk

memperoleh gambaran peserta didik dalam menyesuikan diri

dengan lingkungannya

4. Kegunaan

a. Sosiometri penggunaanya bagi guru adalah alat untuk meneliti

struktur social dari suatu kelompok individu dengan dasar

16

Page 17: Makalah Bimbingan tehnik non tes di SD

penelaahan terhadap relasi sosial dan status social dari masing-

masing anggota kelompok yang bersangkutan. Sosiometri dapat

digunakan untuk:

- Memperbaiki hubungan individu diantara anggota kelompok

tertentu.

- Menetukan kelompok kerja.

- Menentukan kemampuan memimpin seorang individu dalam

kelompok tertentu untuk suatu kegiatan tertentu.

b. Sosiometri biasanya dibuat dengan jalan meminta kepada setiap

murid untuk menyebutkan dua teman yang paling disukai untuk

belajar bersama, dsb

Contoh format sosiometri

Nama :

Kelas/semester :

No.Absen :

Hari/tanggal :

Topik : Belajar kelompok

Petunjuk : Isilah titik-titik dibawah ini dengan sejujurnya!

Pertanyaan :

Pilihlah tiga orang temanmu dalam kelas ini yang kamu senangi untuk diajak belajar bersama

1.      ………………………..alasan……………………………………

2.      ………………………..alasan……………………………………

Pertanyaan :

Pilihlah tiga orang temanmu dalam kelas ini yang tidak kamu senangi untuk diajak belajar bersama

1.      ………………………..alasan……………………………………

2.      ………………………..alasan……………………………………

.  G. Biografi dan Autobiografi1.     Pengertian

Biografi dan Autobiografi merupakan alat pengumpul data

melalui catatan yang ditulis sendiri maupun orang lain. Biografi

17

Page 18: Makalah Bimbingan tehnik non tes di SD

adalah alat pengumpul data yang ditulis oleh orang lain yang berisi

riwayat hidup seseorang. Autobiografi adalah alat pengumpul data

yang ditulis sendiri oleh orang itu hingga akhir hidupnya. Beberapa

informasi, baik mengenai peserta didik, orang tua dan

lingkungannya itu bukan tidak mungkin pada saat-saat tertentu

sangat diperlukan sebagai bahan pelengkap bagi pendidik dalam

melakukan evaluasi hasil belajar terhadap peserta didiknya.

( Anyan, 2012)

2.    Tujuan

Untuk mengetahui informasi dan memahami keadaan peserta

didik yang berhubungan dengan minat,cita-cita, riwayat penyakit dan

pengalaman hidup, untuk mengungkap suatu kisah atau keterangan

pserta didik yang bersumber dari kisah nyata.

3.    Fungsi

a.    Memperoleh gambaran mengenai kejadian-kejadian penting

dalam kehidupan individu.

b.    Mengetahui reaksi-reaksi pribadi atau sikap pribadi terhadap

kejadian penting yang dihadapi individu dalam kehidupannya

c.    Memperoleh data mengenai individu / pribadi murid dan

lingkungan hidupnya.

d.    Memperlajari ungkapan pikiran dan perasaan individu terhadap

dirinya sendiri dan lingkungannya melalui catatan yang ditulis

sendiri maupun dituliskan orang lain.

4.    Penggunaan

a.    Sasaran

Obyak yang dipahami dalam penulisan biografi dan autobiografi

18

Page 19: Makalah Bimbingan tehnik non tes di SD

- Keterangan tentang diri

- Saya dan keluarga

- Riwayat kesehatan

- Riwayat pendidikan

- Rekreasi pengisian waktu luang

Konselor dapat membantu peserta didik membuat  autibiografi

dengan memberikan suatu daftar yang dicantumkan

- Cita-cita

- Pengalaman yang paling mengesankan

- Keadaan orang tua

- Riwayat pendidikan

- Riwayat kesehatan

- Kegiatan untuk mengisi waktu luang

- Hubungan dengan teman-teman

- Masa depan pendidikan

b.    Cara menggunakan

Autobiografi

- Kenali siapa kita (dieksplorasi melalui bentuk fisik,

gambaran diri)

- Tuliskan tentang asal-usul kita

- Ceritakan tentang kehidupan masa kecil kita

- Riwayat sekolah kita

- Ceritakan bagaimana kehidupan kita menuju dewasa

Biografi

·         Cari tokoh yang menjadi panutan

·         Cari gambaran tentang kejadian-kejadian penting yang dialami

oleh seseorang tersebut dalam hidupnya yang mempengaruhi

perkembangan dan pembentukan pribadi orang tersebut

Contoh Format Biografi

A,. Identitas murid         1.Nama                           :..................................................

19

Page 20: Makalah Bimbingan tehnik non tes di SD

2.Jenis kelamin               :.................................................3.Kelas                            :.................................................4. Tempat Tanggal Lahri :..................................................5. Suku bangsa              :..................................................6.Agama                         :.................................................7, Tinggal bersama         : Orangtua/wali8.Posisi murid dalam keluarga:    Anak ke ........ dari....... orang saudaraB,. Identitas orang tua1.Ayah                          :.......................................................a. Nama                         :......................................................b.Pekerjaan                     :.....................................................c.Pendidikan                 :.......................................................d.Alamat                       :.......................................................2,.Ibu                              :.......................................................a.Nama                          :.......................................................b.Pekerjaan                    :.......................................................c.Pendidikan                  :......................................................d.Alamat                         :.....................................................C. Kondisi Fisik             :.......................................................1.Tinggi Badan               :......................................................2.Berat Badan                 :......................................................3.Penyakit yang sering diderita :...................................................4.Kondisi Badan                        :  Utuh/cacatD.Cita-cita                                 :.....................................................1.Setelah lulus SD                      :....................................................2.Pekerjaan                                 :....................................................

E.Minat terhadap mata pelajaran:....................................................1.Mata Pelajaran yang paling disenangi:.........................................2.Mata Pelajaran yang tidak disenangi:...........................................Butir-butir angket di atas dapat di tambah sesuai dengan kebutuhan

2.3 Ciri-Ciri Tes yang Baik

Tes akan dikatakan baik sebagai alat pengukur apabila memenuhi

syarat sebagai berikut:

1. Validitas

Maksud dari validitas adalah apa bila tes tersebut sesuai dengan

materi pembelajaran. Kata lainnya adalah nilai tes tersebut tepat atau

mempunyai nilai ketepatan jawabanya. Contoh: untuk mengukur

pertisipasi siswa terhadap proses pembelajaran dapat dilahat melaluai

kehadiran, terpusatnya perhatian siswa pada pelajaran, ketepatan

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru dalam arti yang

relevan pada permasalahan.

2. Realibilitas

Maksud dari reabilitas tes adalah apa bila tes tersebut dapat

dipercaya jika memberikan hasil yang tetap apabila diteskan berkali-kali.

20

Page 21: Makalah Bimbingan tehnik non tes di SD

Dengan kata lain, jika diberikan kepada siswa tes yang sama pada waktu

yang berlainan, maka siswa akan tetap berada dalam urutan atau tingkatan

yang sama dalam kelompoknya.

3. Objektivitas

Maksud dari objektivitas tes adalah tidak adanya unsur pribadi

antara guru dengan peserta didik baik dalam aspek membuat soal maupun

dalam skoringnya.

4. Praktis dan Ekonomis

Istilah ini telah sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam tes yang dimaksud dengan praktis dan ekonomis adalah sebuah tes

tidak boros waktu ataupun biaya, sehingga mudah diikuti oleh semua

murid.

.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

21

Page 22: Makalah Bimbingan tehnik non tes di SD

Dari uraian diatas dapatlah kita simpulkan bahwa dalam melaksanakan

evaluasi dalam dunia  pendidikan kita tidak hanya semata dapat menggunakan

instrument tes. Namun, kita bisa menggunakan instrument non tes dalam kegiatan

pengukuran dan penilaian. Teknik-teknik non-tes juga menempati kedudukan

yang penting dalam rangka evaluasi hasil belajar, terlebih evaluasi yang

berhubungan dengan kondisi kejiwaan peserta didik, seperti presepsinya terhadap

mata pelajaran tertentu, prsepsi terhadap guru, bakat dan minat, presepsi terhadap

lingkungannya dan sebagainya. Semua itu tidak mungkin dievaluasi dengan

menggunakan tes sebagai alat penilaian. Bentuk-bentuk instrumren evaluasi non-

tes  seperti wawancara (interview), pengamatan (observation), angket

(questionere), studi kasus, dan pemeriksaan dokumen  (documentary) bisa

menjadi acuan dalam penilain yang berkaitan dengan sikap dan skill

Teknik Non-Tes adalah alat mengevaluasi yang biasanya di gunakan untuk

menilai aspek tingkah laku termasuk sikap, minat, dan motivasi. Ada beberapa

jenis non-tes sebagai alat evaluasi, diantaranya: a.observasi, b. Wawancara, c.

Angket, d. Catatan anekdot, e. Studi kasus, f. Sosiometri, g. Biografi dan

autobiografi

Ciri-Ciri Tes yang baik apabila mengandung 4 aspek, yaitu: veliditas, realibilitas,

objektivitas, praktis dan ekonomis.

3.2 Saran

Diharapkan para pendidik dan calon pendidik memahami bahwa evaluasi

non tes juga sangat penting     disamping evaluasi tes. Karena dapat menilai sikap,

afektif dan psikomotorik dari peserta didik sehingga dapat dijadikan panduan

untuk meningkatkan kualitas kependidikan.

DAFTAR PUSTAKA

22

Page 23: Makalah Bimbingan tehnik non tes di SD

Ayan, Shahibul. (2012). Teknik non Tes dalam Evaluasi Pembelajaran.

Yogyakarta : Pustaka Belajar

Raharjo, Susilo & Gudnanto (2011). Pemahaman Individu Teknik non Tes. Kudus

: Nora Media Enterprise

Sudijono,Anas, (2009). Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada

Walgito, Bima. (2010). Bimbingan dan Konseling Studi dan karir. Yogyakarta.

Andi

Winkel, WS & Hastuti, Sri. (2009). Bimbingan dan konseling di Institut

Pendidikan Yogyakarta : Media Abadi

23