pengembangan non tes

26
2.3. Pengembangan Instrumen Non Tes 2.3.1. Memahami Langkah-langkah Mengembangkan Instrumen Non Tes Ada sembilan langkah dalam mengembangkan instrumen non tes, yaitu: 1. Menentukan spesifikasi instrumen Penentuan spesifikasi instrumen dimulai dengan menentukan kejelasan tujuan. Setelah menetapkan tujuan, kegiatan berikutnya menyusun kisi-kisi instrumen. Membuat kisi-kisi diawali dengan menentukan definisi konseptual, yaitu definisi aspek yang akan diukur menurut hasil kajian teoritik berbagai ahli/referensi. Selanjutnya merumuskan definisi operasional, yaitu definisi yang Anda buat tentang aspek yang akan diukur setelah mencermati definisi konseptual. Definisi operasional ini kemudian dijabarkan menjadi indikator dan ditulisan dalam kisi-kisi. Selanjutnya Anda perlu menentukan bentuk instrumen dan panjang instrumen. 2. Menentukan skala penilaian Skala yang sering digunakan dalam instrumen penilaian antara lain adalah: Skala Thurstone, Skala Likert, dan Skala Beda Semantik. 3. Menulis butir instrumen Pada tahap ini Anda merumuskan butir-butir instrumen berdasarkan kisi-kisi. Pernyataan dapat berupa pernyataan positif dan negatif. Pernyataan

Upload: thowik

Post on 31-Jan-2016

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: Pengembangan Non Tes

2.3. Pengembangan Instrumen Non Tes

2.3.1. Memahami Langkah-langkah Mengembangkan Instrumen Non Tes

Ada sembilan langkah dalam mengembangkan instrumen non tes, yaitu:

1. Menentukan spesifikasi instrumen

Penentuan spesifikasi instrumen dimulai dengan menentukan kejelasan

tujuan. Setelah menetapkan tujuan, kegiatan berikutnya menyusun kisi-kisi

instrumen. Membuat kisi-kisi diawali dengan menentukan definisi

konseptual, yaitu definisi aspek yang akan diukur menurut hasil kajian

teoritik berbagai ahli/referensi. Selanjutnya merumuskan definisi operasional,

yaitu definisi yang Anda buat tentang aspek yang akan diukur setelah

mencermati definisi konseptual. Definisi operasional ini kemudian dijabarkan

menjadi indikator dan ditulisan dalam kisi-kisi. Selanjutnya Anda perlu

menentukan bentuk instrumen dan panjang instrumen.

2. Menentukan skala penilaian

Skala yang sering digunakan dalam instrumen penilaian antara lain adalah:

Skala Thurstone, Skala Likert, dan Skala Beda Semantik.

3. Menulis butir instrumen

Pada tahap ini Anda merumuskan butir-butir instrumen berdasarkan kisi-

kisi. Pernyataan dapat berupa pernyataan positif dan negatif. Pernyataan

positif merupakan pernyataan yang mengadung makna selaras dengan

indikator, sedangkan pernyataan negatif adalah pernyataan yang berisi kontra

kondisi dengan indikator.

4. Menentukan penyekoran

Sistem penyekoran yang digunakan tergantung pada skala pengukuran

yang digunakan. Pada skala Thurstone, skor tertinggi tiap butir 7 dan skor

terendah 1. Pada skala Likert, awal skor tertinggi tiap butir 5 dan terendah 1,

karena sering kecenderungan responden memilih jawaban katergori tengah,

maka dimodifikasi hanya menggunakan empat pilihan. Skor siswa dapat

ditafsirkan dengan kriteria berikut:

Tabel. Kriteria Penafsiran

Interval Nilai Interpretasi

X ≥ M i+Sbi Baik

Page 2: Pengembangan Non Tes

M i−Sb i ≤ X< M i+Sb i Sedang

X ≤ M i−Sb i Kurang

Keterangan : X : Skor responden

M i: Mean ideal

Sbi: Simpangan baku ideal

Mi=12(skor tinggi+skor rendah)

Sbi=16(skor tinggi−skor rendah)

5. Menelaah instrumen

Kegiatan pada telaah instrumen adalah menelaah apakah: a) butir

pertanyaan/pernyataan sesuai dengan indikator, b) bahasa yang digunakan

komunikatif dan menggunakan tata bahasa yang benar, c) butir

pertanyaan/pernyataan tidak bias, d) format instrumen menarik untuk dibaca,

e) pedoman menjawab atau mengisi instrumen jelas, dan f) jumlah butir

dan/atau panjang kalimat pertanyaan/ pernyataan sudah tepat sehingga tidak

menjemukan untuk dibaca/dijawab. Hasil telaah instrumen digunakan untuk

memperbaiki instrumen.

6. Menyusun instrumen

Langkah ini merupakan tahap menyusun butir-butir instrumen setelah

dilakukan penelaahan menjadi seperangkat instrumen yang siap untuk

diujicobakan. Format instrumen harus dibuat menarik dan tidak terlalu

panjang, sehingga responden tertarik untuk membaca dan mengisinya.

7. Melakukan uji coba instrumen

Setelah instrumen tersusun dengan utuh, kemudian melakukan uji coba

instrumen. Untuk itu dipilih sampel yang karakteristiknya mewakili populasi.

Uji coba dilakukan untuk memperoleh informasi empirik tentang kualitas

instrumen yang dikembangkan.

8. Menanalisis hasil uji coba

Analisis hasil ujicoba dilakukan untuk menganalisis kualitas instrumen

berdasarkan data ujicoba. Dari analisis ini diharapkan diketahui mana yang

sudah baik, mana yang kurang baik dan perlu diperbaiki, dan mana yang tidak

Page 3: Pengembangan Non Tes

bisa digunakan. Selain itu, analisis hasil ujicoba ini juga dapat digunakan

untuk memperoleh informasi tentang validitas dan reliabilitas instrumen.

9. Memperbaiki instrumen

Perbaikan dilakukan berdasarkan analisis hasil ujicoba. Bisa saja hasil

telaah instrumen baik, namun hasil ujicoba empirik tidak baik. Perbaikan

termasuk mengakomodasi saran-saran dari responden uji coba.

2.3.2. Mengembangkan Instrumen Non Tes Sesuai dengan Tujuan

Pembelajaran

Permasalahan :

Berikut ini merupakan tujuan pembelajaran materi Limit Fungsi.

Bu Indah adalah seorang guru matematika yang ingin mengetahui lebih

detail tentang sikap memahami pelajaran Limit Fungsi berdasarkan tujuan

pembelajaran dan indikator yang dikembangkan. Ia ingin mengetahui

memiliki rasa ingin tahu siswa terhadap materi Limit Fungsi, perhatian, dan

minat dalam mempelajari Limit Fungsi, dan keaktifan siswa dalam

pembelajaran Limit Fungsi, serta sikap ulet dan percaya diri dalam

pemecahan masalah. Namun ia agak kebingungan memilih instrumen

penilaian yang tepat untuk digunakan. Bu Ruminah menyadari bahwa tes

bukanlah instrumen yang tepat untuk itu. Apakah ia harus menggali

informasi tersebut dengan menggunakan angket? Wawancara ? sosiometri ?

assesmen kerja ? portofolio ? Bagaimana pendapat kalian ?

Melalui proses tanya jawab, diskusi, dan asosiasi siswa dapat :

1. Memiliki kemampuan bekerja sama dengan baik dalam mendiskusikan masalah-masalah yang terkait dengan konsep limit fungsi dalam kelompok.

2. Memiliki sikap toleransi dalam menanggapi perbedaan pendapat ketika mendiskusikan dan memaparkan hasil diskusi mengenai masalah yang terkait dengan konsep limit fungsi.

3. Memiliki sikap disiplin dalam mengerjakan tugas – tugas yang berkaitan dengan materi konsep limit fungsi.

4. Menjelaskan pengertian limit fungsi aljabar melalui penerapan dalam konteks nyata dengan tepat apabila diberikan beberapa konteks nyata..

5. Terampil menerapkan teorema/sifat-sifat limit dan memilih strategi pemecahan

masalah yang relevan yang berkaitan dengan nilai limit fungsi aljabar apabila diberikan berbagai masalah.

Page 4: Pengembangan Non Tes

Berikut memberikan contoh langsung pengembangan instrumen non tes seperti

yang diperlukan Bu Ruminah di atas.

A. Angket

Menentukan spesifikasi tes

Tujuan instrumen ini adalah untuk menggali informasi tentang sikap siswa

dalam memahami pelajaran Limit Fungsi. Sebelum menyusun kisi-kisi, Anda

perlu mengkaji berbagai literatur sehingga Anda mengerti dengan benar

apakah yang dimaksud dengan sikap memahami pelajaran Limit Fungsi

dalam pemecahan masalah. Sebagai ilustrasi, berikut contoh kajian literatur

tentang sikap menghargai kegunaan matematika dalam pemecahan masalah:

Berdasarkan definisi teoritik di atas, Anda dapat merumuskan definisi

operasional sikap memahami pelajaran matematika dalam pemecahan

masalah. Misalnya, siswa dikatakan memiliki sikap memahami pelajaran

matematika dalam pemecahan masalah jika: memiliki rasa ingin tahu,

perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, dan sikap ulet dan

percaya diri dalam pemecahan masalah. Setelah Anda merumuskan definisi

operasional seperti di atas, Anda dapat membuat kisi-kisi instrumen.

Misalkan sebagai berikut:

Sikap menurut Fishbein dan Ajzen (1975, dalam Depdiknas, 2004) adalah suatu predisposisi yang dipelajari untuk merespon secara positif atau negatif terhadap suatu objek, situasi, konsep, atau orang. Sikap merupakan kecenderungan merespons secara konsisten baik menyukai atau tidak menyukai suatu objek. Sikap peserta didik setelah mengikuti pelajaran harus lebih positif dibanding sebelum mengikuti pelajaran. Perubahan ini merupakan salah satu indikator keberhasilan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Pada Permendiknas No 22 Tahun 2006 disebutkan bahwa salah satu tujuan diajarkan mata pelajaran matematika disekolah adalah agar siswa memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Page 5: Pengembangan Non Tes

Tabel. Kisi-Kisi Instrumen

Aspek Indikator

Sikap memahami pelajaran Limit

Fungsi.

Memiliki rasa ingin tahu

Memiliki perhatian dalam belajar

Memiliki minat mempelajari

Memiliki sikap ulet

Memiliki rasa percaya diri, aktif

dalam pemecahan masalah

Setelah Anda menentukan indikator sikap memahami pelajaran Limit

Fungsi seperti pada tabel di atas, selanjutnya Anda menentukan bentuk

instrumen yang digunakan, disini berdasarkan indikator diatas maka dapat

menggunakan jenis instrument non tes yaitu angket.

Langkah berikutnya adalah menentukan panjang instrumen. Setelah Anda

menyelesaikan spesifikasi instrumen, langkah selanjutnya adalah menentukan

skala pengukuran dan dilanjutkan menyusun butir-butir instrumennya.

Misalnya angket dibawah ini memberikan contoh skala Likert. Pada skala

likert, alternaif jawaban adalah dapat menggunakan alternatif:

SS: Sangat Setuju; S: Setuju; TS : Tidak Setuju; STS: Sangat Tidak

Setuju.

Setelah skala pengukuran sudah ditetapkan, berikutnya Anda dapat

menyusun butir-butir instrumennya.

Tabel. Butir-Butir Pernyataan Angket

Indikator Pernyataan Jenis Pernyataan

Positif Negatif

Memiliki rasa ingin tahu

Saya merasa mudah memahami Limit

Fungsi

Saya selalu mengerjakan soal-soal Limit √

Page 6: Pengembangan Non Tes

Fungsi ini dengan tekun

Saya tertantang untuk mengetahui Limit

Fungsi ini lebih dalam lagi

Memiliki perhatian dalam belajar

Selama pembelajaran Limit Fungsi

berlangsung, saya memperhatikan setiap

penjelasan yang diberikan guru.

Saya memperhatikan dengan seksama

tanggapan guru terhadap pertanyaan siswa.

Selama pembelajaran matematika berlangsung, saya melakukan aktivitas lain yang tidak berhubungan dengan pelajaran matematika

Memiliki minatmempelajari

Saya menyukai pelajaran Limit Fungsi ini √

Proses pembelajaran Limit Fungsi ini

menyenangkan

Saya setuju bahwa belajar Limit Fungsi ini

akan banyak gunanya.

Memiliki rasa percaya

diri, aktif dalam

pemecahan masalah

Saya berusaha menjawab ketika guru

matematika mengajukan pertanyaan selama

pembelajaran

Saya tidak aktif menyampaikan pendapat ketika materi disampaikan guru

Untuk penyekoran menggunakan ketentuan berikut:

Untuk pernyataan positif: SS = 4, S = 3, TS = 2, STS = 1

Untuk pernyataan negatif: SS = 1, S = 2, TS = 3, STS = 4

Karena terdapat 11 butir, maka skor tertinggi adalah 44 dan skor terendah 11.

Untuk menentukan kriteria penafsiran Anda perlu menghitung terlebih

dahulu mean ideal (Mi) dan simpangan baku sebagai berikut:

Mi=12

( skor tinggi+skor rendah )

¿ 12

(44+11)

¿27,5

Page 7: Pengembangan Non Tes

Sbi=16

( skor tinggi−skor rendah )

¿ 16

( 44−11)

¿5,5

Berdasarkan kriteria penafsiran pada 2.3.1. , kriteria penafsiran yang

sesuai adalah sebagai berikut.

Interval Nilai Interpretasi

X ≥ 33 Baik

22 ≤ X<33 Sedang

X ≤ 22 Kurang

Lalu, sebelum butir-butir pernyataan di atas disusun menjadi angket yang

utuh, lakukan telaah terlebih dahulu atas butir-butir itu agar butir penyataan

yang dimasukkan dalam angket nanti sudah tepat.

Contoh-Contoh Angket :

Contoh Format Penilaian Minat Siswa

(Berdasarkan skala Likert)

Petunjuk : Berilah tanda cek (V) di bawah kata SS, S, TS, STS pada setiap pernyataan berikut ini sesuai dengan keadaan atau pendapat Anda. SS = sangat setuju, S = setuju, TS = tidak setuju, STS = sangat tidak setuju.

SS S TS STS

1 Saya menyukai pelajaran Limit Fungsi ini

2 Proses pembelajaran Limit Fungsi ini

3 Saya setuju bahwa belajar Limit Fungsi ini akan banyak gunanya.

4 Saya merasa mudah memahami Limit Fungsi

5 Saya selalu mengerjakan soal-soal Limit Fungsi ini dengan tekun

6 Saya tertantang untuk mengetahui Limit Fungsi ini lebih dalam lagi

7 Selama pembelajaran matematika berlangsung, saya melakukan aktivitas lain yang tidak berhubungan dengan pelajaran matematika

8 Saya berusaha menjawab ketika guru matematika mengajukan pertanyaan selama pembelajaran

9 Saya tidak aktif menyampaikan pendapat ketika materi disampaikan guru

Page 8: Pengembangan Non Tes

10 Selama pembelajaran Limit Fungsi berlangsung, saya memperhatikan setiap penjelasan yang diberikan guru.

11 Saya memperhatikan dengan seksama tanggapan guru terhadap pertanyaan siswa.

Contoh Format Penilaian Minat Siswa

(Berdasar skala Thurstone)

Petunjuk : Berilah tanda cek (V) sesuai dengan angka yang paling sesuai menurut pendapat anda. Semakin besar yang anda pilih berarti keadaan. Anda semakin sesuai dengan pernyataan di sebelah kiri.

1 2 3 4 5 6 7

1 Saya menyukai pelajaran Limit Fungsi ini

2 Proses pembelajaran Limit Fungsi inimenyenangkan

3 Saya setuju bahwa belajar Limit Fungsi ini akan banyak gunanya.

4 Saya merasa mudah memahamiLimit Fungsi

5 Saya selalu mengerjakan soal-soal Limit Fungsi ini dengan tekun

6 Saya tertantang untuk mengetahui Limit Fungsi ini lebih dalam lagi

Contoh Format Penilaian Minat Siswa

(Berdasarkan skala beda semantik)

Petunjuk : Angka 1 s.d. 5 menunjukkan tingkat keadaan berurutan yang dicerminkan oleh kata (kata) di sebelah kiri menuju kata (kata) di sebelah kanan. Lingkarilah angka pada pernyataan berikut ini sesuai dengan pendapat atau keadaan Anda masing-masing.Pelajaran tentang : Limit suatu fungsi

Menyenangkan 1 2 3 4 5 Membosankan

Menarik proses belajarnya

1 2 3 4 5 Menjemukan proses pembelajarannya

banyak gunanya 1 2 3 4 5 Sia-sia

Mudah 1 2 3 4 5 Sulit

Perlu dipelajari 1 2 3 4 5 Tidak perludipelajari

Menantang 1 2 3 4 5 Tidak menantang

Page 9: Pengembangan Non Tes

Contoh Format Sikap terhadap Matematika

(Berdasarkan skala Guttman)

Petunjuk: Bubuhkan tanda cek (√) pada tempat yang telah disediakan sesuai

dengan sikap Anda terhadap pernyataan-pernyataan yang disajikan.

SIKAP ANDA TERHADAP PMBELAJARAN MATEMATIKA

No PERNYATAAN YA TIDAK

1 Pelajaran matematika sangat menyenangkan

2 Saya selalu berusaha meningkatkan kemampuan saya dalam matematika

3 Saya selalu berusaha untuk mengerjakan soal matematika dengan baik

4 Saya selalu berusaha untuk melengkapi buku-buku matematika

5 Saya merasa sedih jika tidak bisa mengerjakan soal matematika dengan baik

6 Saya tidak merasa pasrah terhadap ketidakberhasilan saya dalam matematika

7 Saya seringkali menambah pengetahuan matematika di luar jam pelajaran sekolah

8 Saya merasa senang jika ada teman yang membicarakan matematika

9 Matematika dirasakan ada manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari

10 Saya belajar matematika karena merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diikuti

B. Wawancara

Menentukan spesifikasi tes

Tujuan instrumen ini adalah untuk menggali informasi tentang sikap siswa

dalam memahami pelajaran Limit Fungsi. Anda dapat merumuskan definisi

operasional sikap memahami pelajaran matematika dalam pemecahan

masalah. Misalnya, siswa dikatakan memiliki sikap memahami pelajaran

matematika dalam pemecahan masalah jika: memiliki rasa ingin tahu,

perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, dan sikap ulet dan

percaya diri dalam pemecahan masalah. Setelah Anda merumuskan definisi

operasional seperti di atas, Anda dapat membuat kisi-kisi instrumen.

Misalkan sebagai berikut:

Page 10: Pengembangan Non Tes

Tabel. Kisi-Kisi Instrumen

Aspek Indikator

Sikap memahami pelajaran Limit

Fungsi.

Memiliki rasa ingin tahu

Memiliki perhatian dalam belajar

Memiliki minat mempelajari

Memiliki sikap ulet

Memiliki rasa percaya diri, aktif

dalam pemecahan masalah

Setelah Anda menentukan indikator sikap memahami pelajaran Limit

Fungsi seperti pada tabel di atas, selanjutnya Anda menentukan bentuk

instrumen yang digunakan, disini berdasarkan indikator diatas maka dapat

menggunakan jenis instrument non tes yaitu wawancara.

Langkah berikutnya adalah menentukan panjang instrumen. Setelah Anda

menyelesaikan spesifikasi instrumen, langkah selanjutnya adalah menyusun

butir-butir instrumennya.

Tabel. Butir-Butir Pertanyaan Wawancara

Indikator Pertanyaan

Memiliki rasa ingin tahu

Apakah kamu merasa mudah memahami Limit Fungsi

Apakah kamu selalu mengerjakan soal-soal Limit Fungsi ini

dengan tekun

Apakah kamu tertantang untuk mengetahui Limit Fungsi ini

lebih dalam lagi

Memiliki perhatian dalam belajar

Apakah kamu selama pembelajaran Limit Fungsi berlangsung,

saya memperhatikan setiap penjelasan yang diberikan guru.

Apakah kamu memperhatikan dengan seksama tanggapan guru

terhadap pertanyaan siswa.

Apakah kamu selama pembelajaran matematika berlangsung, saya melakukan aktivitas lain yang tidak berhubungan dengan

Page 11: Pengembangan Non Tes

pelajaran matematikaMemiliki minatmempelajari

Apakah kamu menyukai pelajaran Limit Fungsi ini

Apakah proses pembelajaran Limit Fungsi ini menyenangkan

Apakah kamu setuju bahwa belajar Limit Fungsi ini akan banyak

gunanya.

Memiliki rasa

percaya diri, aktif

dalam pemecahan

masalah

Apakah kamu berusaha menjawab ketika guru matematika

mengajukan pertanyaan selama pembelajaran

Apakah kamu tidak aktif menyampaikan pendapat ketika materi disampaikan guru

Lalu, sebelum butir-butir pernyataan di atas disusun menjadi daftar

wawancara yang utuh, lakukan telaah terlebih dahulu atas butir-butir itu agar

butir penyataan yang dimasukkan dalam daftar wawancara nanti sudah tepat.

Setelah menyusun butir-butir wawancara, yang dilakukan yaitu memberikan

kesimpulan secara umum bagaimana responden(siswa) menjawab.

Namun, hal-hal yang perlu diperhatikan didalam guru sebagai

pewawancara yaitu:

Guru yang akan mengadakan wawancara harus mempunyai

background tentang apa yang akan ditanyakan.

Guru harus menjalankan wawancara dengan baik tentang maksud

wawancara tersebut.

Harus menjaga hubungan yang baik.

Guru harus mempunyai sifat yang dapat dipercaya.

Pertanyaan hendaknya dilakukan dengan hati-hati, teliti dan kalimatnya

jelas.

Hindarkan hal-hal yang dapat mengganggu jalannya wawancara.

Guru harus mengunakan bahasa sesuai kemampuan siswa yang menjadi

sumber data.

Hindari kevakuman pembicaraan yang terlalu lama.

Guru harus mengobrol dalam wawancara.

Batasi waktu wawancara.

Hindari penonjolan aku dari guru

Page 12: Pengembangan Non Tes

Contoh Wawancara :

Pertanyaan Jawaban Siswa

Apakah kamu merasa mudah memahami

Limit Fungsi

Apakah kamu selalu mengerjakan soal-

soal Limit Fungsi ini dengan tekun

Apakah kamu tertantang untuk

mengetahui Limit Fungsi ini lebih dalam

lagi

Apakah kamu selama pembelajaran Limit

Fungsi berlangsung, saya memperhatikan

setiap penjelasan yang diberikan guru.

Apakah kamu memperhatikan dengan

seksama tanggapan guru terhadap

pertanyaan siswa.

Apakah kamu selama pembelajaran matematika berlangsung, saya melakukan aktivitas lain yang tidak berhubungan dengan pelajaran matematikaApakah kamu menyukai pelajaran Limit

Fungsi ini

Apakah proses pembelajaran Limit

Fungsi ini menyenangkan

Apakah kamu setuju bahwa belajar Limit

Fungsi ini akan banyak gunanya.

Apakah kamu berusaha menjawab ketika

guru matematika mengajukan pertanyaan

selama pembelajaran

Apakah kamu tidak aktif menyampaikan pendapat ketika materi disampaikan guru

Kesimpulan Umum :

Page 13: Pengembangan Non Tes

C. Sosiometri

Tahap-tahap dalam pelaksanaan sosiometri adalah:

Tahap persiapan

a. Menentukan kelompok siswa yang akan diselidiki.

b. Memberikan informasi atau keterangan tentang tujuan

penyelenggaraan sosiometri.

c. Mempersiapkan angket sosiometri

Tahap Pelaksanaan

a. Membagikan dan mengisi angket sosiometri.

b. Mengumpulkan kembali dan memeriksa apakah angket sudah diisi

dengan benar

Tahap Pengolahan

Memeriksa hasil angket

Berdasarkan diatas, berikut merupakan contoh langkah pengembangan

instrumen jenis non tes yaitu sosiometri berdasarkan tujuan pembelajaran.

Lembar Penilaian Antarpeserta didik

Sikap Disiplin

Petunjuk :

Berilah tanda cek (√) pada kolom skor sesuai sikap tanggung jawab yang

ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :

4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-

kadang tidak melakukan

2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan

sering tidak melakukan

1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Nama Peserta Didik yang dinilai : ………………….

Kelas : ………………….

Tujuan Pembelajaran :

Memiliki sikap disiplin dalam mengerjakan tugas – tugas yang

berkaitan dengan materi konsep limit fungsi.

Page 14: Pengembangan Non Tes

Tanggal Pengamatan : …………………..

Materi Pokok : …………………..

No Pertanyaan Skor

1 2 3 4

1 Masuk kelas tepat waktu

2 Mengumpulkan tugas Limit

Fungsi tepat waktu

3 Memakai seragam sesuai tata

tertib

4 Mengerjakan tugas Limit Fungsi

yang diberikan

5 Tertib dalam mengikuti

pembelajaran Limit Fungsi

6 Membawa buku teks saat materi

Limit Fungsi

Jumlah Skor

Petunjuk Penskoran :

Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

Skor diperolehSkor maksimal

× 4=Skor akhir

Contoh :

Skor diperoleh 14, skor tertinggi 4 x 6 pernyataan = 24, maka skor akhir :

1424

× 4=2,3

Peserta didik memperoleh nilai :

Interval Nilai Interpretasi

X ≥ 15 Baik

3 ≤ X<15 Sedang

X ≤ 3 Kurang

Page 15: Pengembangan Non Tes

Setelah menyusun sosiometri diatas, data diatas dapat digunakan untuk

mengukur bagaimana sikap disiplin siswa terhadap materi Limit Fungsi yang

sesuai dengan tujuan pembelajaran.

D. Assesmen Kerja (Unjuk Kerja)

Penilaian unjuk kerja ini merupakan salah satu jenis penilaian yang

termasuk pada penilaian autentik atau penilaian alternatif yang bertujuan

untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah-

masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Bentuk tes ini digunakan untuk mengukur status siswa berdasar hasil kerja

atas suatu tugas. Penilaian unjuk kerja adalah penilaian yang dilakukan

dengan cara mengamati kegiatan siswa dalam melakukan suatu kegiatan.

Oleh karena itu dalam penilaian unjuk kerja diperlukan instrumen misalnya

berupa lembar pengamatan atau lembar observasi. Penilaian unjuk kerja

berguna untuk mengukur keterampilan atau sikap siswa melakukan kerja

tertentu. Contoh unjuk kerja yang dapat diamati antara lain: kemampuan

siswa dalam menggunakan atau mendemontrasikan alat peraga matematika,

memecahkan masalah kontekstual, dan melakukan penelitian matematika

sederhana.

Instrumen penilaian unjuk kerja dapat terdiri dari lembar pengamatan saja,

misalnya dalam kegiatan menggambar bangun datar dan memberi nama

sudut, membagi sudut yang telah diketahui menjadi dua sama besar. Pada

lembar pengamatan harus didefinisikan aspek yang dinilai berupa perilaku

yang diharapkan muncul dari siswa selama proses unjuk kerja, aspek-aspek

yang dinilai ini dipilih dengan mempertimbangkan kompetensi dasar yang

harus dicapai siswa. Selain itu juga dicantumkan pedoman penskoran dan

cara menilainya termasuk bagaimana mengubah dari data kualitatif menjadi

kuantitatif. Instrumen penilaian unjuk kerja dapat berupa lembar

pengamatan/observasi dengan skala rentang (rating scale) dan daftar cek

(check list).

Contoh Format Penilaian Unjuk Kerja

Mata Pelajaran/Kelas : Matematika/X (semester 1)

Tujuan Pembelajaran :

Page 16: Pengembangan Non Tes

Melalui kegiatan diskusi pada pembelajaran trigonometri ini diharapkan

siswa terlibat aktif pada kegiatan pembelajaran dan bertanggungjawab

dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan

kritik, serta dapat

1. Menjelaskan kembali pengertian fungsi trigonometri pada segitiga siku-

siku dengan menggunakan istilah absis, ordinat, dan jari-jari pada sumbu

koordinat kartesius secara tepat, sistematis, dan menggunakan simbol

yang benar.

2. Menyatakan kembali hubungan nilai fungsi trigonometri di kuadran II,

III, dan IV dengan perbandingan trigonometri di kuadran I secara tepat

dan kreatif.

Contoh-1: Format penilaian melalui unjuk kerja dengan skala rentang

(rating scale).

No Nama

Siswa

Aspek-Aspek yang Dinilai

Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Skor

1

2

Keterangan:

Aspek 1: Langkah-langkah dalam menggambar suatu sudut di berbagai

kuadran

Aspek 2: Langkah-langkah dalam mengukur besar suatu sudut di berbagai

kuadran

Aspek 3: Ketepatan dalam mengukur besar suatu sudut di berbagai kuadran

Aspek 4: Ketepatan dalam menggambar suatu sudut di berbagai kuadran

Skor 4 = tanpa kesalahan Skor 3 = ada sedikit kesalahan Skor 2 = ada banyak kesalahan Skor 1 = tidak melakukan kerja

a. Skor maksimal = 16

Page 17: Pengembangan Non Tes

b. Skor minimal = 4

Jumlah skor dapat ditransfer ke nilai dengan skala 0 s.d. 100 atau 0 s.d. 10.

Contoh: Jumlah skor = 14, Nilai =14/16 × 100 = 87,5.

Contoh-2: Format penilaian unjuk kerja dengan daftar cek (check list)

No Nama

Siswa

Aspek-Aspek yang Dinilai

Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Juml.

Skor

Nilai

1

2

Keterangan:

Aspek yang dinilai disesuaikan dengan tuntutan kompetensi dasar yang

harus dikuasai siswa.

Tanda “√” berarti ya, diberi skor 1.

Tanda “-“ berarti tidak, diberi skor 0.

Jumlah skor maksimal = 4, minimal = 0 Jumlah skor dapat ditransfer ke

nilai dengan skala 0 s.d. 10 atau 0 s.d. 100.

Contoh: Jumlah skor = 2. Nilai = 2/4 × 10 = 5

E. Portofolio

Prinsip penilaian portofolio adalah siswa dapat melakukan penilaian

sendiri kemudian hasilnya dibahas. Jadi portofolio adalah suatu metode

pengukuran dengan melibatkan siswa untuk menilai kemajuannya dalam studi

tertentu. Bentuk ini cocok untuk mengetahui perkembangan unjuk kerja siswa

dengan menilai kumpulan karya-karya dan tugas-tugas yang dikerjakan siswa.

Karya-karya ini dipilih dan kemudian dinilai, sehingga dapat dilihat

perkembangan kemampuan siswa.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan penilaian

portofolio adalah sebagai berikut.

Karya yang dikumpulkan adalah benar-benar karya yang bersangkutan.

Page 18: Pengembangan Non Tes

Menentukan contoh pekerjaan mana yang harus dikumpulkan.

Mengumpulkan dan menyimpan contoh karya.

Menentukan kriteria untuk penilaian portofolio.

Meminta siswa untuk menilai secara terus-menerus hasil portofolionya.

Merencanakan pertemuan dengan siswa yang dinilai.

Dapat melibatkan orang tua dalam menilai portofolio.

Dalam matematika, portofolio dapat berupa dokumen hasil kerja siswa

misalnya hasil pekerjaan di rumah, sertifikat hasil lomba, tugas-tugas karya

ilmiah siswa, dan sebagainya. Agar penilaian terhadap hasil penugasan ini

obyektif, maka guru perlu mengembangkan rubrik.