evaluasi hasil

Upload: nissakurnia

Post on 10-Jan-2016

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

LAPORANEVALUASI PROSES KEPERAWATANDisusun untuk memenuhi tugas semester pendek mata kuliah Konsep Dasar KeperawatanDisusun oleh:Latiefa Zulfa istiqamah (P07120214017)Nur’aini Maghfuroh (P07120213028)Nissa Kurniasih (P07120214023)Rahmat Prabowo (P07120213032)Yusuf Kamil (P07120214039)KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKKES KEMENKES YOGYAKARTAJURUSAN KEPERAWATAN20151. Pengertian Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan ditegakkan, rencana tindakan dan implementasi yang sudah berhasil dicapai. Evaluasi memungkinkan perawat memonitor kealfaan yang terjadi selama tahap pengkajian, analisis, perencanaan, dan implementasi tindakan (ignataviciu dan bayne, 1994).2. Fungsi Evaluasia. Menentukan perkembangan kesehatan klien.b. Menilai efektifitas, efesiensi dan produktifitas.c. Menilai pelaksanaan asuhan keperawatan.d. Sebagai umpan balik untuk memperbaiki mutu.e. Menunjang tanggung gugat dan tanggung jawab.3. Kriteria Evaluasia. Efektifitas : mengidentifikasi apakah pencapaian tujuan yang diinginkan telah optimal.b. Efisiensi : menyangkut apakah manfaat yang diinginkan benar-benar berguna atau bernilai dari program publik sebagai fasilitas yang dapat memadai secara efektif.c. Responsivitas : menyangkut mengkaji apakah hasil kebijakan memuaskan kebutuhan/keinginan, preferensi, atau nilai kelompok tertentu terhadap pemanfaatan suatu sumber daya.4. Tehnik Evaluasia. WawancaraPengamatan adalah mengamati perilaku dan keadaan klien untuk memperoleh data tentang masalah kesehatan dan keperawatan klien. Observasi dilakukan dengan menggunakan penglihatan dan alat indra lainnya, melalui rabaan, sentuhan dan pendengaran. Tujuan dari observasi adalah mengumpulkan data tentang masalah yang dihadapi klien melalui kepekaan alat panca indra.b. Pengamatan/observasiWawancara adalah menanyakan atau membuat tanya-jawab yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi oleh klien, biasa juga disebut dengan anamnesa. Wawancara berlangsung untu menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi klien dan merupakan suatu komunikasi yang direncanakan.Tujuan dari wawancara adalah untuk memperoleh data tentang masalah kesehatan dan masalah keperawatan klien, serta untuk menjalin hubungan antara perawat dengan klien. Selain itu wawancara juga bertujuan untuk membantu klien memperoleh informasi dan berpartisipasi dalam identifikasi masalah dan tujuan keperawatan, serta membantu perawat untuk menentukan investigasi lebih lanjut selama tahap pengajian.c. Studi Dokumentasi5. Tahap EvaluasiPada tahap evalaluasi terdiri dari dua kegiatan yaitu kegiatan yang dilakukan dengan mengevaluasi selama proses perawatan berlangsung atau menilai dari respon klien disebut evaluasi proses dan kegiatan melakukan evaluasi dengan target tujuan yang diharapkan disebut sebagai evaluasi hasil.6. Jenis Evaluasia. Evaluasi Proses (Evaluasi Formatif)Menyatakan evaluasi yang dilakukan pada saat memberikan intervensi dengan respons segera seperti kaji ROM ekstremitas atas klien, hasil evaluasi ROM mengalami keterbatasan dengan hasil pengkajian gerakan sendi mengalami keterbatasan seperti pada fleksi siku 100o( normalnya 150o), fleksi pergelangan tangan 50o(normalnya 80-90o) abduksi pada bahu 120 o (normalnya 180o)b. Evaluasi hasil (sumatif)Merupakan rekapitulasi dari hasil observasi dan analisisi status pasien pada waktu tertentu berdasarkan tujuan yang direncanakan pada tahap perencanaan. Evaluasi juga sebagai alat ukur suatu tujuan yang mempunyai kriteria tertentu yang membuktikan apakah tujuan tercapai, tidak tercapai atau tercapai sebagian dengan contoh penulisan sebagai berikut:1) Tujuan tercapai Tujuan ini dikatakan tercapai apabila klien telah menunjukan perubahan dan kemajuan yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Contoh penu

TRANSCRIPT

LAPORANEVALUASI PROSES KEPERAWATAN

Disusun untuk memenuhi tugas semester pendek mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan

Disusun oleh:

Latiefa Zulfa istiqamah (P07120214017)Nuraini Maghfuroh(P07120213028)Nissa Kurniasih (P07120214023)Rahmat Prabowo (P07120213032)Yusuf Kamil (P07120214039)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKKES KEMENKES YOGYAKARTAJURUSAN KEPERAWATAN20151. Pengertian Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan ditegakkan, rencana tindakan dan implementasi yang sudah berhasil dicapai. Evaluasi memungkinkan perawat memonitor kealfaan yang terjadi selama tahap pengkajian, analisis, perencanaan, dan implementasi tindakan (ignataviciu dan bayne, 1994).

2. Fungsi Evaluasia. Menentukan perkembangan kesehatan klien.b. Menilai efektifitas, efesiensi dan produktifitas.c. Menilai pelaksanaan asuhan keperawatan.d. Sebagai umpan balik untuk memperbaiki mutu.e. Menunjang tanggung gugat dan tanggung jawab.

3. Kriteria Evaluasia. Efektifitas: mengidentifikasi apakah pencapaian tujuan yang diinginkan telah optimal.b. Efisiensi: menyangkut apakah manfaat yang diinginkan benar-benar berguna atau bernilai dari program publik sebagai fasilitas yang dapat memadai secara efektif.c. Responsivitas: menyangkut mengkaji apakah hasil kebijakan memuaskan kebutuhan/keinginan, preferensi, atau nilai kelompok tertentu terhadap pemanfaatan suatu sumber daya.

4. Tehnik Evaluasia. WawancaraPengamatan adalah mengamati perilaku dan keadaan klien untuk memperoleh data tentang masalah kesehatan dan keperawatan klien. Observasi dilakukan dengan menggunakan penglihatan dan alat indra lainnya, melalui rabaan, sentuhan dan pendengaran. Tujuan dari observasi adalah mengumpulkan data tentang masalah yang dihadapi klien melalui kepekaan alat panca indra.b. Pengamatan/observasiWawancara adalah menanyakan atau membuat tanya-jawab yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi oleh klien, biasa juga disebut dengan anamnesa. Wawancara berlangsung untu menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi klien dan merupakan suatu komunikasi yang direncanakan.Tujuan dari wawancara adalah untuk memperoleh data tentang masalah kesehatan dan masalah keperawatan klien, serta untuk menjalin hubungan antara perawat dengan klien. Selain itu wawancara juga bertujuan untuk membantu klien memperoleh informasi dan berpartisipasi dalam identifikasi masalah dan tujuan keperawatan, serta membantu perawat untuk menentukan investigasi lebih lanjut selama tahap pengajian.c. Studi Dokumentasi

5. Tahap EvaluasiPada tahap evalaluasi terdiri dari dua kegiatan yaitu kegiatan yang dilakukan dengan mengevaluasi selama proses perawatan berlangsung atau menilai dari respon klien disebut evaluasi proses dan kegiatan melakukan evaluasi dengan target tujuan yang diharapkan disebut sebagai evaluasi hasil.

6. Jenis Evaluasia. Evaluasi Proses (Evaluasi Formatif)Menyatakan evaluasi yang dilakukan pada saat memberikan intervensi dengan respons segera seperti kaji ROM ekstremitas atas klien, hasil evaluasi ROM mengalami keterbatasan dengan hasil pengkajian gerakan sendi mengalami keterbatasan seperti pada fleksi siku 100o( normalnya 150o), fleksi pergelangan tangan 50o(normalnya 80-90o) abduksi pada bahu 120 o (normalnya 180o)

b. Evaluasi hasil (sumatif)Merupakan rekapitulasi dari hasil observasi dan analisisi status pasien pada waktu tertentu berdasarkan tujuan yang direncanakan pada tahap perencanaan. Evaluasi juga sebagai alat ukur suatu tujuan yang mempunyai kriteria tertentu yang membuktikan apakah tujuan tercapai, tidak tercapai atau tercapai sebagian dengan contoh penulisan sebagai berikut:1) Tujuan tercapai Tujuan ini dikatakan tercapai apabila klien telah menunjukan perubahan dan kemajuan yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Contoh penulisan : Diagnosa keperawatan : Bersihan jalan nafas tidak efektif Tujuan: Klien mampu mengeluarkan sekresi paru tanpa bantuan tanggal 3/5/2015 Evaluasi tanggal 3/5/2015S: pasien menyatakan batuk disertai keluar dahakO: Paru-paru bersih pada auskultasi A: gangguan bersihan jalan nafas sudah teratasi (tujuan tercapai)P: kunjunagn rumah dihentikan 2) Tujuan tercapai sebagianTujuan ini dikatakan tercapai sebagaian apabila tujuan tidak tercapai secara keseluruhan sehingga masih perlu dicari berbagai masalah atau penyebabnya. Seperti pasien dapat makan sendiri tetapi masih merasa mual setelah makan bahkan kadang-kadang muntah. Contoh penulisan: Diagnosa keperawatan: Bersihan jalan nafas tidak efektif Tujuan: Klien mampu mengeluarkan sekresi paru tanpa bantuan tanggal 3/5/2015 Evaluasi 3/5/2015S: pasien menyatakan batuk tetapi dahak yang keluar sedikit dan paisen menyatakan ada sedikit dahak yang masih tersisa di paru-paruO: paru-paru saat diauskultasi masih ada bunyi nafas abnormal. Seperti crakles masih ada sedikit, perubahan frekuensi 18x permenit, pernafasan teratur.A: gangguan bersihan nafas masih ada (tujuan tercapai sebagian)P: lanjtkan latihan batuk efektif secara teratur.3) Tujuan tidak tercapai Dikatakan tidak tercapai apabila tidak menunjukan adanya perubahan kearah kemajuan sebagaimana kriteria yang diharapkan.Contoh penulisan : Diagnosa keperawatan: Bersihan jalan nafas tidak efektif Tujuan: Klien mampu mengeluarkan sekeresi paru tanpa bantuan tanggal 3/5/2015 Evaluasi 3/5/2015S: pasien menyatakan batuk berdahak dan dahak masih tersisa banyak di paru-paru.O:Paru-paru saat diauskultasi masih ada bunyi nafas abnormal seperti crakles, frekuensi pernafasan 24x /menit, pernafasan iregulerA: gangguan bersihan nafas tetap ada (tujuan nafas tidak tercapai)P: lanjutkan flaping, claping dan suction (kalau perlu), latihan batuk efektif secara teratur, dan konsul dalam pemberian obat pengencer sekret.

7. Komponen tahap evaluasia. Pencapaian Kriteria HasilPada tahap evaluasi, perawat kembali menuliskan kriteria hasil untuk mengevaluasi apakah klien telah berhasil mencapai hasil tersebut. Catatan rencana asuhan keperawatan dilihat kembali untuk menentukan pencapaian kriteria. Catatan perawat mencerminkan respon klien terhadap tindakan keperawatan dan memberi bukti untuk mendukung pencapaian hasil. Bila kriteria hasil tercapai, maka dikatakan tujuan tercapai, bila belum tercapai, maka perawat mengkaji kembali klien dan merevisi rencana asuhan keperawatan.b. Keefektifan Tahap-Tahap Proses KeperawatanFaktor yang mempengaruhi pencapaian kriteria hasil dapat terjadi di seluruh proses keperawatan. Faktor penghalang antara lain:1) Kesenjangan informasi dalam pengkajian2) Diagnosa keperawatan yang salah diidentifikasikan 3) Instruksi keperawatan tidak selaras dengan kriteria hasil4) Kegagalan mengimplementasikan rencana asuhan keperawatan5) Kegagalan mengevaluasi kemajuan klienc. Revisi atau Terminasi Rencana Asuhan KeperawatanDengan pencapaian kriteria hasil, proses keperawatan dan asuhan keperawatan klien berakhir. Perawat menulis catatan pulang yang meringkas resolusi dari setiap diagnose keperawatan. Apabila diperlukan, rujukan ke petugas kesehatan yang lain dapat dituliskan untuk memberikan kontinuitas perawatan sehingga diharapkan klien tidak masuk kembali ke siklus proses keperawatan

Daftar Pustaka

Ali, Zaidin. 2001. Dasar-dasar keperawatan professional. Jakarta: Widya MedikaAllen, Carol Vestal. 1998. Memahami Proses Keperawatan dengan Pendekatan Ilmiah. Jakarta: EGCHidayat, A.Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba MedikaMakhfudli dan Efendi, ferry. 2009. Keperawatan kesehatan komunitas : teori dan praktik dalam keperawatan. Jakarta: Salemba Medika