1. EtiologiMenurut Kaplan & Sadock (2000) terdapat beberapa pendekatan yang dapat menjelaskan penyebab dari gangguan kleptomania, yaitu :a. Faktor PsikodinamikaGejala kleptomania cenderung muncul pada saat adanya stress berat, seperti kehilangan, perpisahan, dan berakhirnya sebuah hubungan yang penting. Beberapa psikoanalis menekankan munculnya impuls yang agresif pada kleptomania, penulis lainnya menemukan adanya aspek dari libidob. Faktor Biologis Penyakit pada otak dan retardasi mental telah dihubungkan dengan kleptomania, dimana juga berhubungan dengan gangguan kontrol impuls lainnya. Tanda-tanda neurologis fokal, atrophy cortical, dan pembesaran ventrikel lateral ditemukan pada beberapa pasien kleptomania. Telah ditemukan juga teori mengenai gangguan pada metabolisme monoamin, khususnya serotonin. Penyebab lain dari kleptomania juga karena kerusakan jaras orbitofrontal-subkortikal, trauma kepala dan defisit perfusi pada lobus temporal kiri. Selain itu, penelitian baru-baru ini memeriksa mikrostruktur materi putih lobus frontal yang menemukan bahwa penderita kleptomania integritas materi putih di daerah frontal inferiornya telah menurun signifikan dan karena itu berakibat gangguan konektivitas pada traktus dari limbik ke daerah thalamus dan prefrontal. c. Faktor Genetik dan KeluargaDalam sebuah penelitian, 7% dari keluarga pasien generasi pertama mempunyai gangguan obsesive kompulsif. Selain itu juga ditemukan adanya mood yang meningkat pada anggota keluarga pasien kleptomaniad. Faktor PsikososialAspek psikososial dari gangguan ini seperti peristiwa kehidupan awal. Model yang tidak tepat untuk identifikasi dan tokoh orangtua yang sulit untuk mengendalikan impuls. Sedangkan menurut Kartono (2000), kleptomania merupakan suatu gejala neurosis obsesif kompulsif, adapun faktor penyebab neurosis obsesif kompulsif adalah ;a. Adanya trauma mental dan trauma emosional yaitu saat seseorang mengalami penekanan pengalaman lama kedalam ketidaksadaranb. Adanya konflik yang kronis antara nafsu keinginan berbuat melawan perasaan-perasaan ketakutan untuk melakukan perbuatan yang sama.c. Adanya kebiasaan-kebiasaan tertentu dan ide fixed yang kelitud. Perbuatan kompulsif tersebut merupakan substitusi atau pengganti dari keinginan-keinginan yang ditekan. Kaplan H, Sadock B, Grebb J. (2000). Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Psikiatri Klinis. Edisi Ketujuh. Jilid Dua. Jakarta: Binarupa Aksara; Kartono, K. 2000. Kamus Psikologi. Bandung : CV Pioneir