d7 - pbl 4

29
Kelompok D7 PBL 4Tindakan Malpraktek Dokter yang Melakukan Abortus Provokatus Kriminalis yang Illegal

Upload: revaldy17

Post on 27-Dec-2015

41 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: D7 - PBL 4

Kelompok D7

PBL 4Tindakan Malpraktek Dokter yang Melakukan Abortus

Provokatus Kriminalis yang Illegal

Page 2: D7 - PBL 4

● Meilan Tahir Refra

102010026

● Ani Kusumadewi Akbar 102010061

● Veronica Crassnaya Angel Leiwakabessy 102010160

● Piter Pical

102010235

● Karolus Refan Dake

102010275

● Jasreena Kaur Sandal

102010362

● Muhammad Shafiee bin Bacharudin 102010391

Page 3: D7 - PBL 4

Kasus 1● Anda kebetulan sedang berdinas jaga di

laboratorium di sebuah rumah sakit tipe B. Seorang anggota polisi membawa sebuah botol ukuran 2 liter yang disebutnya sebagai botol dari sebuah alat “suction curret” milik seorang dokter di kota anda. Masalahnya adalah bahwa dokter tersebut disebut disangka telah melakukan pengguguran kandungan yang ilegal dan di dalam botol tersebut terdapat campuran darah dan jaringan hasil suction. Polisi menerangkan dalam surat permintaannya, bahwa darah dan jaringan dalam botol berasal dari tiga perempuan yang saat ini sedang diperiksakan ke bagian kebidamam di rumah sakit anda.

Page 4: D7 - PBL 4

Kasus 1● Penyidik membutuhkan pemeriksaan

laboratorium yang dapat menjelaskan apakah benar terjadi pengguguran kandungan dan apakah benar bahwa ketiga perempuan yang sedang diperiksa di kebidanan adalah perempuan yang ,kandungannya digugurkan oleh dokter tersebut. Hasil pemeriksaan tersebut penting agar dapat dilanjutkan ke proses hukum terhadap dokter tersebut.

Page 5: D7 - PBL 4

Identifikasi istilah●Tidak ada

Page 6: D7 - PBL 4

Rumusan masalahSeorang anggota polisi membawa sebuah botol berukuran 2L yang terdapat campuran darah 5 jaringan hasil suction curret yang disangka hasil pengguguran kandungan illegal

Page 7: D7 - PBL 4

Rumusan Masalah

BioetikVisum et Repertum

Hukum dan medikolegal

Pemeriksaan (kandungan

dan ibu)

Page 8: D7 - PBL 4

Hipotesis

●Dokter tersebut telah melakukan

tindakan abortus illegal terhadap

ketiga wanita itu.

Page 9: D7 - PBL 4

Perkiraan kronologi ● Ada 3 wanita yang sedang ingin mencari dokter yang dapat menggugurkan

kandungannya, banyak dokter yang menolak untuk menggugurkan bayi

mereka, tetapi ditemukan salah satu dokter yang mau melakukan prosedur

ini. Alasan 3 wanita ini ingin menggugurkan kandungannya adalah karena

mereka hamil diluar nikah, sehingga tidak ingin malu terlihat orang jika

sedang hamil. Usia kehamilannya beragam antara 8-12 minggu.

● Setelah melakukan aborsi, ternyata dokter tersebut ditangkap. Dan dari

hasil pemeriksaan dari botol 2L yang berisi darah dan jaringan, ditemukan

5 kaki dan 6 tangan.

● Dokter tersebut menjadi tersangka karena melakukan aborsi tanpa indikasi

medis.

Page 10: D7 - PBL 4

Aspek hukum● Pasal 346 KUHP

● Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau

mematikan kandungannya atau menyuruh orang

lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara

paling lama empat tahun

Page 11: D7 - PBL 4

Aspek hukum

●Pasal 347 KUHP

(1) Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau

mematikan kandungan seorang wanita tanpa

persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling

lama dua belas tahun

(2) Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita

tersebut, dikenakan pidana penjara paling lama lima

belas tahun

Page 12: D7 - PBL 4

Aspek hukum● Pasal 348 KUHP

(1) Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau

mematikan kandungan seorang wanita dengan

persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling

lama lima tahun enam bulan

(2) Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita

tersebut, dikenakan pidana penjara paling lama lima

belas tahun

Page 13: D7 - PBL 4

Aspek hukum● Pasal 349 KUHP

Jika seorang dokter ; bidan atau juru obat membantu

melakukan kejahatan yang tersebut pasal 346, ataupun

melakukan atau membantu melakukan salah satu yang

diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang

ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah dengan sepertiga

dan dapat dicabut hak untuk menjalankan pencaharian

dalam mana kejahatan dilakukan

Page 14: D7 - PBL 4

Aspek hukum

● Pasal 55 KUHP

Orang yang menyuruh atau membantu tindak pidana

dipidana sama dengan pelaku tindak pidana.

Page 15: D7 - PBL 4

Pemeriksaan medisYang perlu diidentifikasi ialah :● Isi dari botol tersebut● Menghitung jumlah ekstremitas yang ditemukan dalam

botol. Jumlah tangan atau kaki yang ditemukan harus sesuai dengan jumlah tangan atau kaki janin yang diaborsi

● Melakukan pemeriksaan laboratorium analisa DNA untuk mengetahui apakah sampel berasal dari wanita tersebut

Page 16: D7 - PBL 4

Pemeriksaan medis

●Periksa apakah janin tersebut lahir mati atau hidup● Pemeriksaan tanda intravital seperti berat janin,

panjang badan, pengembangan dada dan pematangan eritrosit

● Wanita tersebut diperiksa apakah ada tanda-tanda kehamilan, untuk memastikan bahwa wanita tersebut memang pernah hamil dan juga tanda-tanda telah melahirkan

Page 17: D7 - PBL 4

Pemeriksaan medis

●Tanda-tanda kehamilan : striae gravidarum pada perut, letak fundus uteri yang tinggi, perubahan bentuk payudara, dan kadar beta-HCG yang tinggi.

● Tanda-tanda melahirkan : adanya lochia atau darah nifas yang masih banyak , permukaan cervix yang masih lunak dan dilatasi serta adanya lesi pada rahim atau jalan lahir untuk mengetahui manipulasi pada kehamilan

● Dapat juga dilakukan aspirasi cairan dari rongga rahim untuk pemeriksaan toksikologi

Page 18: D7 - PBL 4

Bioetik● Tindakan abortus provokatus kriminalis yang

dilakukan oleh seorang dokter adalah suatu tindakan malpraktik yang dikategorikan dalam professional misconduct.

● Dokter bukan hanya melanggar peraturan undang-undang kedokteran seperti dalam KUHP pasal 347-349, malah meletakan nyawa pasien dalam bahaya

Page 19: D7 - PBL 4

Bioetik

● Jika terbukti bersalah, selain dibawa ke sidang pengadilan untuk tindak pidana, dokter ini juga harus mengikuti sidang Majelis Kehormatan Kode Etik Kedokteran (MKEK) dan Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI).

● Dokter dianggap bukan saja melanggar hukum, malah telah membelakangkan kaidah dasar bioetika yaitu beneficence, non-maleficence, autonomy, dan justice

Page 20: D7 - PBL 4

Bioetik● Para dokter dan tenaga medis lainnya, hendaklah

selalu menjaga sumpah profesi dan kode etiknya dalam melakukan pekerjaan.

● Dalam Deklarasi Oslo (1970) tentang pengguguran kandungan atas indikasi medik, disebutkan bahwa moral dasar yang dijiwai seorang dokter adalah butir Lafal Sumpah Dokter yang berbunyi : “Saya akan menghormati hidup insani sejak saat pembuahan : oleh karena itu Abortus buatan dengan indikasi medik, hanya dapat dilakukan dengan syarat-syarat berikut” :

Page 21: D7 - PBL 4

Bioetik1. Pengguguran hanya dilakukan sebagai suatu tindakan terapeutik.2. Suatu keputusan untuk menghentikan kehamilan, sedapat mungkin disetujui secara tertulis oleh dua orang dokter yang dipilih berkat kompetensi profesional mereka.3. Prosedur itu hendaklah dilakukan seorang dokter yang kompeten di instalasi yang diakui oleh suatu otoritas yang sah

Page 22: D7 - PBL 4

Bioetik4. Jika dokter itu merasa bahwa hati nuraninya tidak memberanikan ia melakukan pengguguran tersebut, maka ia hendak mengundurkan diri dan menyerahkan pelaksanaan tindakan medik itu kepada sejawatnya yang lain yang kompeten5. Selain memahami dan menghayati sumpah profesi dan kode etik, para tenaga kesehatan perlu pula meningkatkan pemahaman agama yang dianutnya

Page 23: D7 - PBL 4

Bioetik

● Melalui pemahaman agama yang benar, diharapkan para tenaga kesehatan dalam menjalankan profesinya selalu mendasarkan tindakannya kepada tuntunan agama.

Page 24: D7 - PBL 4

Visum et repertum

Page 25: D7 - PBL 4
Page 26: D7 - PBL 4
Page 27: D7 - PBL 4
Page 28: D7 - PBL 4

Kesimpulan ●Dokter tersebut telah melakukan tindakan

abortus illegal terhadap ketiga wanita tersebut.

Page 29: D7 - PBL 4

Terima Kasih