etika di pasar kelompok 13
TRANSCRIPT
PERSAINGAN SEMPURNA
Pasar adalah sebuah forum dimana orang-orang berkumpul dengan tujuan untuk mempertukarkan kepemilikan barang atau uang dimana pasar bisa berukuran kecil dan sangat sementara atau sangat besar dan relatif permanen.
Pasar bebas persaingan sempurna adalah pasar dimana tidak ada pembeli atau penjual yang memiliki kekuatan cukup signifikan untuk mampu mempengaruhi harga barang-barang yang dipertukarkan dan memiliki karakteristik seperti :
1. Jumlah pembeli dan penjual relatif banyak, dan tidak seorang pun yang memiliki pangsa yang relatif substansial.
2. Semua pembeli dan penjual bebas masuk atau meninggalkan pasar,3. Setiap pembeli dan penjual mengetahui sepenuhnya apa yang dilakukan oleh pembeli
dan penjual lainnya.4. Barang-barang yang dijual dipasar sangat mirip satu samaa lain.5. Biaya keuntungan memproduksi sepenuhnya ditanggung pihak yang membeli dan
menjual barang tersebut.6. Semua pembeli dan penjual adalah “pemaksimal” utilitas.7. Tidak ada pihak luar yang mengatur harga, kuantitas atau kualitas barang yang
diperjualbelikan.
Dalam pasar bebas dengan persaingan sempurna, harga bersedia dibayar pembeli akan naik jika barang yang dibutuhkan jumlahnya sedikit dan kenaikan harga mendorong penjual untuk menyediakan tambahan barang yang sama. Jika jumlah barang lebih banyak, harga akan turun, dan kenaikan harga mendorong penjual untuk mengurangi jumlah barang yang mereka sediakan. Dalam pasar persaingan sempurna, harga dan jumlah barang selal bergerak menuju apa yang disebut titik keseimbangan, yaitu titik dimana jumlah batang yang ingin dibrli sama persis dengan jumlah barang yang ingin dijual, dimana harga tertinggi yang bersedia dibayar konsumen sama persis dengan harga terendah yang bersedia diterima penjual.
KESETIMBANGAN DALAM PASAR KOMPETITIF SEMPURNA
Kurva permintaan adalah sebuah garis yang menunjukkan jumlah paling besar yang bersedia dibayar konsumen untuk sebuah unit produk saat membeli dalam jumlah berbeda untuk produk tersebut.
harga
jumlah
$5
$1
100 500
Kurva Permintaan
Perhatikan kurva diatas, nilai kentang tersebut jatuh saat konsumen membeli lebih banyak. Fenomena ini disebut prinsip penurunan utilitas marjinal. Prinsip ini menyatakan bahwa setiap unit barang tambahan yang dikonsumsi seseorang cenderung makin kurang memuaskan dibandingkan konsumsi barang yang sama sebelumnya. Dengan demikian, kurva permintaan pembeli turun ke arah kanan karena prinsip penurunan utilitas marjinal menyatakan bahwa harga yang bersedia dibayar konsumen untuk suatu barang akan menurun apabila jumlah yang mereka beli bertambah.
Sekarang mari kita lihat sisi lain pasar, yaitu kurva persediaan. Kurva persediaan adalah garis yang menunjukkan harga yang dibebankan produsen untuk menutup biaya menyediakan suatu komoditas. Kita terbiasa berpikir bahwa biaya memproduksi barang dalam jumlah besar lebih kecil dibandingkan memproduksi dalam jumlah kecil. Namun kenaikan biaya produksi ini dijelaskan oleh prisip yang disebut prinsip kenaikan biaya marjinal. Prinsip ini menyatakan bahwa setelah mencapai titik tertentu, setiap unit tambahan yang diproduksi penjual memerlukan biaya yang lebih besar dari unit sebelumnya karena adanya karakteristik khusus dalam dunia fisik kita yaitu terbatasnya sumber daya produktif. Seorang produsen akan menggunakan sumber daya paling baik dan paling produktif untuk membuat barang-barang pertama dan pada titik ini biayanya akan turun saat dia memperluas produksinya. Kurva persediaan menunjukkan seberapa besar biaya yang dibebankan produsen untuk menutup biaya produksi atas barang dalam jumlah tertentu.
Kurva persediaan diatas menunjukkan seberapa besar biaya yang dibebankan produsen untuk menutup biaya produksi atas barang-barang dalam jumlah tertentu. Harga dalam kurva tersebut mempresentasikan nilai minimum yang harus diterima produsen untuk menutup biaya “umum” dan mempermudah keuntungan normal.
Di sini tentu saja penjual dan pembeli berinteraksi dalam pasar yang sama sehingga kurva permintaan dan persediaan akan bertemu pada suatu titik dimana titik ini adalah harga yang bersedia dibayar pembeli untuk barang tertentu sama persis dengan harga yang bersedia ditetapkan penjual untuk menutup biaya produksi barang dalam jumlah yang sama. Dan titik ini disebut titik keseimbangan atau harga kesetimbangan.
$4
$1
10 50
harga
jumlah
Faktanya adalah model persaingan sempurna adalah sebuah konstruk teoritis para ekonom yang sesungguhnya tidak ada. Meskipun model ini tidak menggambarkan pasar nyata, namun mampu memberikan satu pemahaman yang jelas atas keuntungan-keuntungan persaingan dan juga pemahaman tentang mengapa kita perlu mengusahakan agar pasar tetap sekompetitif mungkin.
Etika dan Pasar Kompetitif Sempurna
Pada pasar bebas kompetitif sempurna mencakup kekuatan – kekuatan yang
mendorong pembeli dan penjual menuju yang disebut titik keseimbangan. Titik
keseimbangan adalah satu – satunya titik dimana harga dianggap adil baik bagi pembeli
ataupun penjual.
Dalam proses ini, pasar kompetitif sempurna adalah sempurna dalam tiga aspek moral
penting: (a) masing – masing secara terus menerus membentuk keadilan kapitalis; (b) secara
bersama – sama, semuanya memaksimalkan utilitas dalam bentuk efisiensi pasar, dan (c)
masing – masing menghargai hak – hak negatif tertentu dari pembeli dan penjual.
Pasar bebas kompetitif sempurna mencakup keadilan kapitalis karena pasar semacam
ini selalu mengarah pada titik keseimbangan, dan titik ini adalah titik dimana pembeli dan
penjual secara rata – rata menerima nilai dari apa yang mereka berikan. disini kita dapat
melihat dari dua sudut pandang, yaitu sudut pandang penjual dan sudut pandang pembeli.
Pertama - tama dilihat dari sudut pandang penjual, kurva persediaan menunjukkan harga yang
harus diterima produsen untuk menutup biaya produksi barang dalam jumlah tertentu. Jadi,
$1
$4
10 50
PersediaanPermintaan
jika harga (dan jumlah barang) jatuh dibawah kurva persediaan penjual berarti konsumen
secara tidak adil membayar dalam jumlah kecil dari apa yang diberikan produsen untuk
memproduksi barang dalam jumlah tersebut. Jika harga naik diatas kurva penjual, ini juga
tidak adil karena produsen menetapkan harga yang lebih tinggi dari nilai barang tersebut
dalam kaitannya dengan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksinya. Jadi, dari sudut
pandang penjual, harga adalah adil (atau sama dengan biaya produksinya) hanya jika berada
di kurva persediaan penjual.
Dari sudut pandang pembeli, kurva permintaan menunjukkan harga paling tinggi yang
bersedia dibayarkan konsumen untuk barang dalam jumlah tertentu. Jadi, jika harga (atau
jumlah) barang naik diatas kurva permintaan konsumen, konsumen mengeluarkan uang lebih
banyak untuk barang – barang tersebut (dalam jumlah tertentu)dibandingkan nilainya bagi
konsumen. Jika harga (dan jumlahnya) jatuh dibawah kurva permintaan konsumen ,
konsumen berarti memberikan uang lebih sedikit pada penjual dibandingkan nilai barang
yang ia terima. Jadi, dari sudut pandang nilai yang diberikan konsumen pada barang dalam
jumlah berbeda, kontribusi dianggap adil (atau harganya sebanding dengan nilai barang bagi
konsumen) hanya jika berada dalam kurva permintaan konsumen.
Pasar kompetitif sempurna dengan demikian menciptakan keadilan kapitalis bagi para
partisipannya, dengan terus menerus mengarahkan mereka untuk membeli dan menjual
barang dalam jumlah harga yang sesuai dengan kontribusi mereka masing – masing, baik
dihitung dari sudut pandang penjual maupun pembeli.
Selain membentuk keadilan kapitalis, pasar kompetitif juga memaksimalkan utilitas
pembeli dan penjual dengan mendorong mereka mengalokasikan, menggunakan, dan
mendistribusikan barang – barang mereka dengan efisiensi sempurna. Sistem pasar dikatakan
efisien sempurna jika semua barang dalam semua pasar dialokasikan, digunakan, dan
didistribusikan dengan suatu cara yang menghasilkan tingkat kepuasan paling tinggi dari
barang – barang tersebut. Sistem pasar kompetitif sempurna mencapai efisiensi tersebut
dalam tiga cara :
Pertama,pasar kompetitif sempurna memotivasi perusahaan untuk menginvestasikan
sumber daya mereka dalam industri-industri yang tingkat permintaannya rendah. Sumber
daya akan ditarik menuju pasar dengan tingkat permintaan tinggi(yang dalam hal ini
menciptakan kelangkaan barang dan menaikkan harga di atas titik kesetimbangan) dan akan
ditarik keluar dari pasar yang tingkat permintaannya rendah (dalam hal ini mengarahkan pada
surplus dan harga di bawah titik kesetimbangan ). Sitem pasar kompetitif sempurna
mengalokasikan sumber daya secara efisien sesuai permintaan dan ebutuhan konsumen.:
Konsumen “berdaulat” atas pasar.
Kedua, pasar kompetitif sempurna mendorong perusahaan meminimalkan sumber
daya yang dikonsumsi untuk memproduksi suatu komoditas dan menggunakan teknologi
paling efisien yang tersedia. Perusahaan termotivasi untuk mengunakan sumber daya secara
hemat karena mereka ingin menurunkan biaya dan otomatis juga marjin menguntungkan.
Lebih jauh lagi, agar tidak kehilangan pembeli, masing-masing perusahaan akan mengurangi
keuntungannya sampai tingkat rendah yang konsisten dengan kelangsungan hidup
perusahaan. Pasar kompetitif sempurna juga mendorong penggunaan sumber daya penjual
secara efisien.
Ketiga, pasar kompetitif sempurna ,mendistribusikan komoditas di antara para
pembeli dalam suatu acara di mana semua pembeli menerima komoditas yang paling
memuaskan yang dapat mereka peroleh, dalam kaitannya dengan komoditas yang tersedia
bagi mereka serta uang yang mereka miliki untuk membelinya. Saat dihadapkan pada system
pasar kompetitif sempurna, masing-masing pembeli akan membeli satu proporsi komoditas
yang sesuai dengan keinginan mereka dalam perbandingan dengan keinginan pembeli
terhadap komoditas lain. Saat pembeli selesai melakukan pembelian, mereka mengetahui
bahwa mereka tidak dapat meningkatkan pembelian dengan mempertukarkan barang mereka
dengan konsumen lain karena semua konsumen bisa membeli barang yang sama, dengan
harga yang sama. Dengan demikian, pasar kompetitif sempurna memungkinkan konsumen
memperleh tingkat kepuasan yang tidak dapat mereka tingkatkan karena adanya batasan
anggaran dan ketersediaan barang. Distribusi komoditas yang efisien dengan demikian dapat
dicapai.
Terakhir, pasar kompetitif sempurna mampu menciptakan keadilan kapitalis dan
memaksimalkan utilitas dalam suatu cara yang menghargai hak pembeli dan penjual.
Pertama, dalam pasar kompetitif sempurna pembeli dan penjual adalah bebas
(menurut definisinya) untuk memasuki atau meninggalkan pasar sesuai keinginan mereka.
Jadi, pasar kompetitif sempurna juga mendukung hak negatif semua individu guna
memperoleh kesempatan.
Kedua, dalam pasar kompetitif semua pertukaran dilakukan secara sukarela. Dengan
kata lain, para partisipan tidak dipaksa membeli atau menjual apapun selain yang mereka
setujui. Dalam pasar kompetitif sempurna semua partisipan memiliki informasi penuh dan
lengkap atas apa yang mereka beli dan mereka jual, dan tidak ada pihak luar (misalnya,
pemerintah) yang memaksa mereka membeli atau menjual barang yang mereka tidak
inginkan dengan harga dan jumlah yang mereka tidak inginkan.
Ketiga, tidak ada penjual atau pembeli yang sedemikian mendominasi dalam pasar
kompetitif sempurna sampai dia mampu memaksa orang lain untuk menerima syarat –
syaratnya. Dalam pasar kompetitif sempurna, kekuatan industri terdesentralisasi diantara
berbagai perusahaan sehingga harga dan jumlah barang tidak bergantung pada satu atau
beberapa bisnis.
Namun ada beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam menginterpretasikan ciri –
ciri moral dari pasar kompetitif sempurna. Pertama, pasar ini tidak mendukung bentuk –
bentuk keadilan lain. Karena pasar ini tidak menanggapi kebutuhan orang – orang yang ada
diluar pasar atau orang – orang yang hanya memiliki sedikit sumber daya untuk
dipertukarkan, misalnya, pasar ini tidak mampu menciptakan keadilan untuk memenuhi
kebutuhan.
Kedua, pasar kompetitif sempurna memaksimalkan utilitas dari orang – orang yang
mampu berpartisipasi di dalamnya sesuai dengan batasan anggaran mereka. Namun ini tidak
berarti bahwa utilitas total masyarakat dimaksimalkan. Disini kesejahteraan mungkin bias
ditingkatkan dengan cara mendistribusikan lebih banyak barang pada orang – orang yang
hanya memiliki sedikit anggaran atau dengan membatasi konsumsi dari orang – orang kaya.
Ketiga, pasar semacam ini menekan hak positif dari orang – orang diluar (misalnya
yang tidak mampu bersaing) atau orang – orang yang bepartisipasinya minim. Maksudnya,
meskipun pasar kompetitif sempurna mendukung keadilan kapitalis, memaksimalkan utilitas
ekonomi, dan menghargai hak – hak negatif tertentu, namun semuanya sebagian besar hanya
untuk orang – orang yang memiliki sarana (uang atau barang) untuk berpartisipasi di
dalamnya dan mengabaikan kebutuhan, utilitas, dan hak orang – orang yang tidak mampu
berpartisipasi.
Keempat, pasar bebas kompetitif mengabaikan dan bahkan berkonflik dengan
kewajiban untuk memberikan perhatian. Sistem paar bebas disini melihat individu
sepenuhnya terpisah satu sama lain dan tidak mempertimbangkan hubungan – hubungan
manusiawi yang ada diantara mereka. Pasar bebas menekan individu untuk menghabiskan
sumber daya mereka (waktu, uang, tenaga) secara efisien. Apabila individu tidak
mendistribusikan sumber daya mereka secara efisien maka mereka akan tersingkir dari
persaingan yang diciptakan pasar bebas.
Kelima, pasar bebas kompetitif memberikan pengaruh buruk pada karakter moral
individu. Tekanan kompetitif yang terdapat di pasar semacam ini mendorong orang – orang
untuk selalu mencapai efisiensi ekonomi. Tekanan – tekanan semcam ini dikatakan
mendorong orang – orang untuk mengembangkan karakter yang berkaitan dengan
pemaksimalan kesejahteraan ekonomi individu dan mengabaikan karakter yang berkaitan
dengan pembentukan hubungan yang erat dengan orang lain. Kebaikan – kebaikan dari
loyalitas, kerendahan hati, dan memperhatikan keadaan orang lain semua hilang, sementara
sifat – sifat serakah, egois, kikir, dan selalu memperhitungkan untung dan rugi semakin
terdorong.
Terakhir, dan yang paling penting bahwa tiga nilai keadilan kapitalis, utilitas, dan hak negatif yang dihasilkan pasar bebas hanya diciptakan oleh pasar bebas jika ketujuh karakteristik persaingan sempurna diatas terpenuhi.
Persaingan Monopoli
Kita telah mencatat sebelumnya bahwa pasar kompetitip sempurna memiliki tujuh karakteristik. Dalam monopoli dua diantaranya tidak ada. Pertama, karakteristik “jumlah pembeli dan penjual relative banyak, dan tidak ada seorang pun yang memiliki pangsa yang relative substansial” tidak ada, dan pasar monopoli hanya memiliki satu penjual, dan satu penjual ini memiliki pangsa pasar yang substansial (100 persen). Kedua, karakteristik “Semua pembeli dan penjual bebas masuk dan meninggalkan pasar” juga tidak ada, pasar monopoli adalah pasar dimana penjual lain tidak bisa masuk. Ada berbagai hambatan yang mencegah masuknya pembeli lain, misalnya peraturan tentang hak paten, yang hanya memberikan hak pada penjual tertentu untuk memproduksi suatu komoditas, atau biaya modal yang tinggi yang memberatkan penjual baru untuk mengawali bisnis tertentu.
Pasar monopoli adalah pasar dimana hanya ada satu penjual dan penjual lain tidak bisa masuk. Penjual di pasar monopoli dengan demikian mampu mengendalikan harga atas barang-barang yang tersedia. Perusahaan monopoli mampu menetapkan outputnya dalam jumlah yang dibawah titik keseimbangan sehingga permintaan menjadi sangat tinggi dan
perusahaan memperoleh kelebihan keuntungan dengan menetapkan harga yang lebih jauh diatas kurva persediaan dan dibawah harga keseimbangan.
Perusahaan monopoli tentu saja menghitung rasio harga-kuantitas yang mampu memberikan keuntungan total tertinggi (keuntungan per unit dikalikan jumlah barang) dan selanjutnya menetapkan harga dan produksi pada tingkat tersebut.
Persaingan Monopoli : Keadilan, Utilitas, dan Hak
Pasar monopoli tak teregulasi tidak mampu mencapai ketiga nilai keadilan kapitalis, efisiensi ekonomi, dan juga tidak menghargai hak-hak negative yang dicapai dalam persaingan sempurna.
Kegagalan paling jelas dari pasar monopoli terletak pada harga yang tinggi yang memungkinkan perusahaan monopoli untuk menetapkan harga dan memperoleh keuntungan yang tinggi, suatu kegagalan yang melanggar keadilan kapitalis. Seperti yang kita lihat, titik keseimbangan merupakan titik (dan satu-satunya titik) dimana pembeli dan penjual memperoleh nilai yang sama persis dengan yang mereka berikan, baik dari sudut pandang pembeli ataupun penjual. Akan tetapi, dalam pasar monopoli harga barang ditetapkan di atas tingkat kesetimbangan dan jumlahnya ditetapkan dibawah kesetimbangan. Akibatnya, penjual menetapkan harga yang jauh lebih tinggi dari nilai barang sesungguhnya (dari sudut pandang penjual) karena harga tersebut lebih tinggi dari biaya yang dikeluarkan untuk membuatnya. Jadi, harga yang tinggi dari penjual memaksa pembeli untuk membayar dalam jumlah yang tidak adil dan harga ini adalah sumber kelebihan keuntungan penjual.
Pasar monopoli juga mengakibatkan penurunan efisiensi dalam proses alokasi dan distribusi barang. Pertama, pasar monopoli memungkinkan penggunaan sumber daya dalam suatu cara yang akan menciptakan kelangkaan atas barang-barang yang diinginkan pembeli dan penjual dengan harga yang lebih tinggi dari seharusnya. Kedua, pasar monopoli tidak mendorong penjual untuk menggunakan sumber daya mereka dalam cara-cara yang meminimalkan sumber daya yang dikonsumsi untuk menghasilkan komoditas dalam jumlah tertentu. Ketiga, pasar monopoli memungkinkan penjual untuk menetapkan harga yang membatasi konsumen guna memperoleh komoditas yang paling memuaskan yang bisa mereka beli dengan uang mereka. Karena semua orang harus membeli dari perusahaan monopoli, maka perusahaan bisa menetapkan harga sedemikian rupa sehingga pembeli terpaksa membayar harga yang lebih tinggi untuk barang yang sama.
Pasar monopoli juga menerapkan pembatasan atas hak-hak negative yang didukung oleh pasar kompetitif sempurna. Pertama, pasar monopoli menurut definisinya adalah pasar dimana penjual lain tidak bisa masuk. Kedua, pasar monopoli memungkinkan perusahaan monopoli memasok barang-barang yang tidak diinginkan konsumen atau dalam jumlah yang tidak mereka inginkan. Ketiga, pasar monopoli didominasi oelh penjual tunggal yang keputusannya menentukan harga dan jumlah komoditas yang ditawarkan. Kekuasaan monopoli atas pasar adalah mutlak.
4.3 Persaingan Oligopolistik
Dalam suatu oligopoli, dua dari tujuh karateristik pasar kompetitif sempurna tidak terpenuhi. Pertama, tidak banyak penjual, yang hanya ada beberapa penjual besar. Dengan kata lain, sebagian besar pangsa dimiliki oleh beberapa perusahaan besar yang secara bersama-sama memiliki kemungkinan untuk menetapkan harga. Kedua, penjual lain tidak bisa memasuki pasar. Meskipun ada lebih dari satu penjual dalam pasar oligopoly, namun penjual baru sulit memasuki industri tersebut. Mungkin karena biaya awal yang sangat tinggi, mungkin karena akibat kontrak jangka panjang yang mengikat pembeli dengan perusahaan-perusahaan yang telah ada dalam industri yang bersangkutan, atau mungkin karena loyalitas yang diciptakan melalui iklan merek.
Meskipu oligopoli bisa terbentuk dalam berbagai cara, namun cara pembentukan paling umum struktur pasar oligopoli adalah melalui merger horizontal. Merger horizontal adalah penggabungan antara dua perusahaan atau lebih yang sebelumnya saling bersaing dalam bisnis yang sama. Jika cukup banyak perusahaa yang melakukan merger dalam suatu industri yang kompertitif, maka industri tersebut bisa berubah menjadi industri oligopoli yang hanya terdiri dari beberapa perusahaan.
Bagaimana pengaruh industri oligopoli terhadap pasar? Karena pasar oligopoli yang sangat terkonsentrasi hanya memiliki beberapa penjual atau perusahaan, maka sangat mudah bagi para manajer dari perusahaan-perusahaan tersebut untuk memadukan kekuatan dan bertindak sabagai satu kesatuan. Dengan secara eksplisit atau diam-diam menetapkan harga pada tingkat yang sama dan membatasi output, maka pasar oligopoli berfungsi layaknya satu perusahaan raksasa. Penggabungan kekuatan ini, bersama dengan hambatan terhadap penjual baru yang menjadi karakteristik dari industri oligopoli, hasilnya adalah harga yang tinggi dan persediaan yang rendah seperti pasar monopoli. Akibatnya, pasar-pasar oligopoli, seperti layaknya pasar monopoli, bisa saja gagal menunjukkan tingkat perolehan keuntungan yang adil, mengakibatkan penurunan utilitas social, dan tidak menghormati kebebasan-kebebasan ekonomi.
PERJANJIAN EKSPLISIT
Harga di pasar Oligopoli dapat ditetapkan pada tingkat yang menguntungkan melalui perjanjian eksplisit yang membatasi persaingan. Para manajer dari beberapa perusahaan yang beroperasi dalam suatu Oligopoli mungkin saja bertemu dan setuju untuk mentepkan harga pada level yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mereka peroleh di pasar kompetitif sempurna.
Jika keadilan, kebebasan, dan utilitas sosial yang dicapai di pasar kompetitif merupakan nilai nilai yang penting bagin masyarakat, maka para manajer perusahaan perusahaan oligopoli
harus menghindari tindakan membatasi persaingan. Hanya jika pasar berfungsi secara kompetitif maka keadilan, kebebasan dan utilitas akan terwujud.
Secara khusus, tindakan tindakan berikut ini yang dianggap sebagai tindakan yang tidak etis :
- Penetapan harga, saat perusahaan beroperasi dalam pasar oligopoli, cukup mudah bagi para manajer untuk melakukan pertemuan secara diam diam dan setuju melakukan penetapan harga pada tingkat yang sangat tinggi.
- Memanipulasi persediaan, perusahaan perusahaan dalam industri oligopoli mungkin melakukan persetujuan untuk membatasi produksi agar harganya naik lebih tinggi dibandingkan yang dihasilkan dari persaingan.
- Perjanjian ekslusif,sebuah perusahaan melakukan perjanjian ekslusif jika menjual pada pengecer dengan syarat pengecer tersebut tidak membeli produk lain dari perusahaan lain dan atau tidak menjual di wilayah geografis tertentu.
- Perjanjian mengikat, sebuah perusahaan dikatakan melakukan perjanjian mengikat bila menjual barang dalam jumlah tertentu pada pembeli dengan syarat pembeli tersebut membeli barang lain dari perusahaan yang sama.
- Perjanjian penetapan harga eceran, jika suatu perusahaan menjual ke pengecer dengan syarat mereka setuju memasang harga yang sama untuk barang barangnya, maka ia dikatakan melakukan perjanjian harga eceran.
- Diskriminasi harga, menetapkan harga yang berbeda pada pembeli yang berbeda untuk barang dan jasa yang sama berarti melakukan diskriminasi harga.
Adanya beberapa alasan yang mendorong para pelaku bisnis terlibat dalam praktik- praktik anti persaingan semacam ini, menurut Sonnenfeld dan Lawrence industri dan organisasi cenderung mendorong dillakukannya penetapan harga, karena alasan berikut :
- Pasar yang penuh dan sesak, apabila jumlah pendatang baru cukup besar atau penurunan permintaan menimbulkan overcapacity dalam suatu pasar, maka penurunan penghasilan dan keuntungan yang terjadi akan menciptakan tekanan bagi para manajer menengah.
- Sifat job order bisnis, jika harga order ditetapkan secara terpisah sehinggan keputusan atas harga sering dilakukan dan terjad i ditingkat rendah dalam organisasi, maka kolusi diantara para penjual cenderung terjadi.
- Produk yang tidak terdeferensiasi , apabila produk yang ditawarkan masing- masing perusahaan dalam suatu industri sangat mirip dengan yang ditawarkan perusahaan lain yang hanya bisa mereka saingi dengan terus menurunkan harga, maka tenaga jumlah penjualan akan merasa bahwa satu satunya cara agar harga tidak jatuh adalah dengan bertemu dan menetapkan harga.
- Budaya bisnis, apabila tenaga penjualan suatu organisasi mersa bahwa penetapan harga merupakan praktik umum dan diinginkan, diterima, dan dirasionalisasikan, dan bahkan memperoleh dorongan dari pihak organisasi, maka hal itu kemungkinan besar terjadi.
- Praktik pribadi, apabila manajer dievaluasi dan diberi penghargaan hanya berdasarkan keuntungan dan volume, sehingga bonus, komisi, dan perkembangan karier serta
penghargaan- penghargaan lain ditentukan berdasarkan tujuan- tujuan tersebut, maka mereka akan mulai meyakini bahwa perusahaan mereka mencapai tujuan tujuan tersebut apapun caranya.
- Keputusan harga, apabila orghanisasi terdesentralisasi sehingga keputusan masalah harga diberikan ke tangan pihak- pihak yang berada dibagianbawah organisasi, maka tindakan penetapan harga kemungkinan akan terjadi.
- Asosiasi dagang, memungkinkan para penjual bertemu dengan para pesaing mereka dalam pertemuan asosiasi dagang akan mendorong mereka untuk berbicara tentang harga dan mulai terlibat tindakan penetapan harga dengan rekan rekan mereka dari perusahaan perusahaan pesaing
- Staf hukum perusahaan, apabila staf hukum perusahaan gagal memberikan petun juk pada staf penjualan sampai muncul suatu masalah penetapan harga cenderung lebih mungkin terjadi. Staf hukum haruslah memberikan pelatiha secara teratur mengenal aspek – aspek hukum dari penetapan harga bagi pihak pihak yang berwenang dalam hal harga dan penjualan.
PERJANJIAN TERSEMBUNYI
Meskipun sebagian besar perjanjian eksplisit yang disebutkan diatas adalah ilegal, namun ada jenis jenis penetapan harga dalam pasar oligopoli yang dicapai melalui tindakan tersembunyi yang cukup sulit dibuktikan. Manajer manajer dari perusahaan – perusahaan besar dalam suatu industri oligopoli belajar dari pengalaman yang keras bahwa persaingan bukanlah termasuk kepentingan finansial pribadi merka. Persaingan dengan memotong harga, menurut mereka, hanya akan mengarah pada keuntungan yang semakin mengecil. Jadi, perusahaan – perusahaan dalam industri oligopoli mungkin sampai pada kesimpulan bahwa kerjasama adalah hal yang terbaik bagi semuanya. Melalui proses price setting semua perusahaan besar akan mampu mempertahankan pangsa pasar dan semuanya akan memperoleh harga yang lebih tinggi.
SUAP
Apabila suap digunaskan untuk mengamankan pembelian suatu komoditas pengaruh utamanya adalah turunnya persaingan pasar. Produk dari pihak yang memberi suap tidak lagi bersaing secara sehat dengan produk dari penjualan lain dengan berdasarkan harga ataupun keunggulan lainnya. Sebaliknya, suap menjadi penghalang yang mencegah penjual lain memasuki pasar pemerintah yang telah disuap. Karena tindakan suap, pemerintah hanya membeli dari perusahaan yang memberi suap dan perusahaan tersebut akhirnya menjadi penjual monopoli.
OLIGOPOLI DAN KEBIJAKAN PUBLIK
Tingkat konsentrasi pasar yang tinggi dalam industri oligopoli lah yang memberikan kekuasaan besar pada beberapa perusahaan besar yang memungkinkan mereka melakukan kolusi, baik secara terbuka atau diam diam. Namun masih belum jelas seberapa besar kekuatan ekonomi tersebut ataupun seberapa besar yang digunakan. Sejumlah penulis menyatakan bahwa kekuatan ekonomi yang dimiliki perusahaan- perusahaan oligopoli relatif kecil dan tidak cukup untuk mempengaruhi masyarakat, sementara yang lain menyatakan bahwa ada bebrapa faktor sosial yang menghambat penggunaan kekuatan ini.
PANDANGAN TIDAK MELAKUKAN APA –APA
Sejumlah ekonom menyatakan bahwa tidak ada yang perlu dilakukan tentang kekuasaan ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan perusahaan oligopoli. Sebagian menyatakan bahwa kekuasaan perusahaan ologopoli sebenarnya tidak sebesar yang terlihat. Sejumlah argumen diberikan untuk mendukung pandangan ini. Dikatakan bahwa meskipun persaingan menurun, namun diganti oleh persaingan antara industri industri dengan produk pengganti. Industri baja, misalnya sekrang bersaing dengan industri semen dan alumunium. Jadi, meskipun terdapat konsentrasi pasar yang tinggi dalam suatu industri, misalnya industri baja, namun tingkat persaingan yang tinggi masih terjadi dalam kaitannya dengan industri industri pesaing lain.
PANDANGAN ANTI MONOPOLI
Dalam hal ini, pandangan antimonopoli didasarkan pada sejumlah asumsi. J. Fred Weston memberikan ringkasan tentang dasar dari pandangan ini, antara lain :
- Jika suatu industri tidak atomistik dengan banyak persaingan kecil, maka kemungkinan akan terjadi penetapan harga.
- Konsentrasi menciptakan salingtergantungan antar perusahaan, dengan tanpa adanya persaingan harga dalam industri industri yang terkonsentrasi.
- Konsentrasi sebagianj besar terjadi akibat merger karena skala operasi yang paling efisien adalah tidak lebih dari tiga sampai lima persen dari industri. Tingkat konsentrasi yang tinggi tidak diperlukan.
- Ada korelasi positif antara konsentrasi dan profitabilitas yang memberikan bukti adanya kekuatan monopoli dalam industri- industri yang terkonsentrasi . kemampuan untuk menaikan harga dan tingkat keuntungan yang tinggi. Perusahaan lain tidak bisa masuk untuk menekan keuntungan yang berlebih ini.
- Konsentrasi semakin memburuk akibat diferensiasi dan iklan. Iklan berkaitan dengan keuntungan yang tinggi.
- Ada koordinasi oligopolistik melalui pemberitahuan pers ataupun cara-cara lain.
PANDANGAN REGULASI
Kelompok pengamat ketiga menyatakan bahwa perusahaan perusahaan oligopoli tidak perlu dipecah karena ukuran yang besar memberikan akibat akibat yang menguntungkan dan keuntungan ini akan hilang apabila mereka dipecah. Secara khusus, kata mereka, produksi dan distribusi massal dapat dilaksankan hanya dengan menggunakan akumulasi asset dan personalia yang tersentralisasi yang dimiliki perusahaan besar. Lebih jauh lagi, konsentrasi asset memungkinkan perusahaan besar untuk mengambil keuntungan ekonomi yang bisa diperoleh dalam proses produksi berskala besar. Keuntungan ini juga dirasakan konsumen dalam bentuk pr oduk produk yang lebih murah dan lebih banyak.
Meskipun perusahaan tidak perlu dipecah, namun tidak berarti tidak perlu diatur. Menurut pandangan ketiga ini, konsentrasi memberikan kekuatan ekonomi pada perusahaan- perusahaan besar yang memungkinkan mereka untuk menetapkan harga dan terlibat dalam perilaku perilaku yang bukan merupakan kepentingan publik, untuk menjamin bahwa konsumen tidak dirugikan oleh perusahaan besar, lembaga lembaga pembuat peraturan perlu memberikan batasan untuk mengendalikan aktifitas aktifitas perusahaan besar.
ETIKA BISNIS
Etika di Pasar
Tugas ini disusun guna melengkapi nilai mata kuliah Etika Bisnis
Dosen pengampu : Dra. Hj. Intan Ratnawati
Disusun Oleh :
Renata R.A C2A009023
Distya E.P C2A009106
Aditya Taufan P.A C2A009135
M. Faris Naufal C2A009150
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS DIPONEGORO