etika dan hukum kesehatan.docx

18
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan mengobati penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan, kelompok ataupun masyarakat. Dalam pelayanan kesehatan tentu ada aturan-aturan yang berkaitan dengan kesehatan yaitu bagaimana menghandle masalah- masalah itu tidak keluar dari etika dan hukum agar apa yang dikerjakan tidak menimbulkan efek secara etika dan hukum terhadap diri sendiri dan orang lain. Etika adalah aturan bertindak atau berprilaku dalam suatu masyarakat tertentu atau komunitas. Aturan bertindak ini ditentukan oleh setiap kelompok masyarakat, dan biasanya bersifat turun temurun dari generasi ke generasi, serta tidak tertulis. Sedangkan hukum adalah aturan berprilaku masyarakat dalam suatu masyarakat atau negara yang ditentukan atau dibuat oleh para pemegang otoritas atau pemerintahan negara, atau dan tertulis. 1 Etika maupun hukum dalam suatu masyarakat mempunyai tujuan yang sama, yakni terciptanya kehidupan masyarakat yang tertib, aman dan damai. Oleh sebab itu, semua masyarakat harus mematuhi 1 Notoatmodjo, Seokidjo. 2010. Etika dan Hukum Kesehatan. Jakarta: Renika Cipta 1

Upload: philoblank

Post on 27-Oct-2015

113 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: etika dan hukum kesehatan.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau bersama-

sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan

mengobati penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan, kelompok ataupun masyarakat.

Dalam pelayanan kesehatan tentu ada aturan-aturan yang berkaitan dengan kesehatan

yaitu bagaimana menghandle masalah-masalah itu tidak keluar dari etika dan hukum agar apa

yang dikerjakan tidak menimbulkan efek secara etika dan hukum terhadap diri sendiri dan orang

lain.

Etika adalah aturan bertindak atau berprilaku dalam suatu masyarakat tertentu atau

komunitas. Aturan bertindak ini ditentukan oleh setiap kelompok masyarakat, dan biasanya

bersifat turun temurun dari generasi ke generasi, serta tidak tertulis. Sedangkan hukum adalah

aturan berprilaku masyarakat dalam suatu masyarakat atau negara yang ditentukan atau dibuat

oleh para pemegang otoritas atau pemerintahan negara, atau dan tertulis.1

Etika maupun hukum dalam suatu masyarakat mempunyai tujuan yang sama, yakni

terciptanya kehidupan masyarakat yang tertib, aman dan damai. Oleh sebab itu, semua

masyarakat harus mematuhi etika dan hukum yang ada. Apabila tidak maka bagi pelanggar etika

sanksinya adalah ‘moral” sedangkan bagi para pelanggar hukum, sanksinya adalah hukuman

(pidana atau perdata). 2

Petugas kesehatan dalam melayani masyarakat, juga akan terkait pada etika dan hukum,

atau etika dan hukum kesehatan. Dalam pelayanan kesehatan masyarakat, perilaku petugas

kesehatan harus tunduk pada etika profesi (kode etik profesi) dan juga tunduk pada ketentuan

hukum, peraturan. Perudangan-undangan yang berlaku. Apabila petugas kesehatan melanggar

kode etik profesi akan memperoleh sanksi etika dari organisasi profesinya, dan mungkin apabila

juga melanggar ketentuan peraturan atau perudangan-undangan, juga akan memperoleh sanksi

hukum (pidana atau perdana).

1 Notoatmodjo, Seokidjo. 2010. Etika dan Hukum Kesehatan. Jakarta: Renika Cipta

2 http://etika%20dan%20hukum%20kesehatan/makalah-etika-profesi-dan-hukum_776.html

1

Page 2: etika dan hukum kesehatan.docx

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :

1. Pengertian etika dan moral

2. Pembagian etika dan moral

3. Perkembangan etika

4. Penggunaan etika

5. Kode etik etika

6. Kode etik profesi

7. Kegunaan kode etik profesi

8. Perbedaan profesi dengan proffesional

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk membahas rumusan masalah yang telah

di tentukan.

2

Page 3: etika dan hukum kesehatan.docx

BAB II

PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Etika dan Moral

2.1.1  Pengertian Etika

Secara etimologis etika diambil dari bahasa Yunani Ethos yang artinya adalah adat

istiadat atau kebiasaan. Dalam KBBI karanagan Poerwadarmita Ethos diartikan sebagai adat,

kebiasaan, akhlak, awatak perasaan, sikap atau cara berfikir. Selanjutnya etika sebagai kajian

ilmu atau objek diartikan sebagai ilmu tentang apa yang dilakukan (pola prilaku) orang, atau

ilmu tentang adat kebiasaan orang. Kata etika dalam pengertian latin sama dengan moral, yang

berasal dari akar kata mos (tunggal) atau mores (jamak) yang diartikan kebiasaan, adat, norma,

etik yang berlaku. Lebih lanjut Poerwadarmita menyimpulkan bahwa etika adalah sama dengan

akhlak, yaitu pemahaman tentang apa yang baik dan apa yang buruk, serta pemahaman tentang

hak dan kewajiban orang. Etika sebai kajian ilmu membahas tentang moralitas atau tentang

manusia terkait dengan prilakunya terhadap manusia lain dan sesama manusia.3

Pengertian ini kemudian menjadikan etika sebagai sesuatu yang sangat berbeda dengan

istilah sebelumnya yaitu adat istiadat, namun mempunyai landasan pemikiran atau suatu

kerangka berfikir yang akhirnya melahirkan suatu sikap yang lebih bernilai. Di dalam bukunya

Bertens juga membedakan etika di dalam 3 pengertian yaitu :

1.   Etika dalam arti nilai atau moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok

untuk mengatur tingkah laku yang di dalam hal ini bisa disamakan dengan adat, istiadat,

ataupun kebiasaan.

2.   Etika diartikan sebagai kumpulan asa atau nilai moral yang juga lebih di kenal dengan kode

etik.

3.   Etika yang mempunyai arti sebagai ilmu tentang baik dan buruk. Didalam hal ini etika baru

menjadi ilmu apabila kemungkinan-kemungkinan etis yang begit saja diterima dalam suatu

masyarakat menjadi bahan refleksi bagi suatu penelitian sistematis dan metodis.

3 http://mansursyah.blog.usu.ac.id/2012/03/31/pengantar-etika-dan-hukum-kesehatan-masyarakat

3

Page 4: etika dan hukum kesehatan.docx

2.1.2  Definisi Moral

Moral adalah suatu istilah yang sering juga dihubungkan dengan etika, dan oleh karenanya

memiliki arti yang kurang lebih sama dengan etika di dalam konteks baik dan buruk atau lebih

tepatnya di dalam konteks nilai. Moral didefinisikan sebagai wejangan, khotbah, patokan,

kumpulan peraturan dan ketetapan baik lisan maupun tertulis tentang bagaiman manusia harus

hidup dan bertindak agar dapat menjadi manusia yang baik.

Fungsi utama moral adalah memberi rambu pada tindakan manusia di dalam tataran

konsep, sehingga jika diberlakukan secara kaku maka kesan yang ditimbulkan menjadi dingin

dan kejam. Sebagai contoh aborsi.

2.2 Pembagian Etika dan Moral

Etika secara umum dapat dibagi menjadi :

1) Etika umum, yaitu berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak

secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-

prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur

dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat di analogkan dengan

ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum dan teori-teori.

2) Etika khusus, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan

yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana saya mengambil keputusan dan

bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya lakukan, yang didasari

oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Namun, penerapan itu dapat juga

berwujud. Bagaimana saya menilai perilaku saya dan orang lain dalam bidang kegiatan dan

kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan manusia

bertindak etis, cara bagaimana manusia mengambil suatu keputusan atau tindakan, dan

teori serta prinsip moral dasar yang ada dibaliknya.

Etika khusus dibagi lagi menjadi dua bagian :

1) Etika individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya

sendiri.

4

Page 5: etika dan hukum kesehatan.docx

2) Etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia

sebagai anggota umat manusia.

2.3 Perkembangan Etika

Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi

manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu

berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam

menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang

tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yang pelru kita pahami bersama bahwa etika ini dapat

diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat dibagi

menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.4

Ada dua macam etika yang harus kita pahami bersama dalam menentukan baik dan

buruknya prilaku manusia:5

1) Etika deskriptif, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap

dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu

yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil

keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.

2) Etika normatif, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku

ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang

bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus member norma sebagai dasar dan

kerangka tindakan yang akan diputuskan.

2.4 Penggunaan Etika

Etika digunakan sebagai modal penting bagi masyarakat dan tenaga kesehatan dalam

memberikan anggapan/respon yag baik sehingga penerapan kesehatan yag diharapkan dapat

berjalan optimal dengan dukungan perilaku posiif dari masyarakat dan tenaga kesehatan untuk

menciptakan kesehatan sesuai aturan yang berlaku.

2.5 Kode Etik dan Etika

4 http://www.jaringankomputer.org/pengertian-etika-adalah/5 http://muaramasad.blogspot.com/2013/03/pengertian-etika-profesi-dan.html

5

Page 6: etika dan hukum kesehatan.docx

Kode etik sendiri awalnya berawal dari CODE dan ETHICS. Menurut Arthur S. Reber &

Emily Reber dalam Yondra; Code is a set of standards of rules for cunduct, sedangkan Ethics is

a branch oh philosophy concerned with that which is deemed acceptable in human behavior with

what is good or bad, right or wrong in human conduct in pursuit of goals and aims. JP Chaplin,

Phd mengatakan bahwa Code is standard of conduct.

Kode yaitu tanda-tanda atau simbol-simbol yang berupa kata-kata, tulisan atau benda

yang disepakati untuk maksud-maksud tertentu, misalnya untuk menjamin suatu berita,

keputusan atau suatu kesepakatan suatu organisasi. Kode juga dapat berarti kumpulan peraturan

yang sistematis.

Kode etik yaitu norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai

landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di tempat kerja. Kode etik merupakan

sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar

dan baik dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional. Kode etik menyatakan

perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus

dihindari. Kode etik diusahakan untuk mengatur tingkah laku moral suatu kelompok khusus

dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis dalam masyarakat melalui ketentuan-

ketentuan tertulis yang diharapkan akan dipegang teguh oleh seluruh kelompok tertentu

(K.Bertens: 279-280).

2.6 Kode Etik Profesi

Profesi adalah suatu moral community (masyarakat moral) yang memiliki cita-cita dan

nilai-nilai bersama. Kode etik profesi dapat menjadi penyeimbang segi-segi negative dari suatu

profesi, sehingga kode etik ibarat kompas yang menunjukkan arah moral bagi suatu profesi dan

sekaligus juga menjamin mutu moral profesi itu dimata masyarakat.

Jadi kode etik profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam

melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari dalam sebuah profesi. Kode etik profesi

merupakan lanjutan dari norma-norma yang lebih umum yang telah dibahas dan dirumuskan

dalam etika profesi. Kode etik ini lebih memperjelas, mempertegas dan merinci norma-norma ke

bentuk yang lebih sempurna walaupun sebenarnya norma-norma tersebut sudah tersirat dalam

etika profesi.

6

Page 7: etika dan hukum kesehatan.docx

Kode etik pada umumnya disusun oleh organisasi profesi yang bersangkutan. Kode etik

tidak mengatur hak-hak anggota, tetapi hanya kewajiban anggota. Ruang lingkup kewajiban bagi

anggota profesi atau “isi” kode etik profesi pada umumnya mencakup:

a. Kewajiban Umum

b. Kewajiban terhadap Client

c. Kewajiban terhadap teman sejawatnya

d. Kewajiban terhadap diri sendiri

Agar setiap profesi kesehatan senantiasa berpegang teguh dan berprilaku sesuai dengan

kehormatan profesinya, maka sebelum menjalankan tugas profesinya diwajibkan mengangkat

sumpah, sebagai janji profesi baik untuk umum (kemanusiaan), untuk client atau pasien, teman

sejawat, dan untuk diri sendiri.

2.7 Kegunaan Kode Etik Profesi

Kegunaan kode etik profesi menurut Andrew Alson

a. Tujuan Kode Etik Profesi

Prinsip-prinsip umum yang dirumuskan dalam suatu profesi akan berbeda satu dengan

yang lainnya. Hal ini disebabkan perbedaan adat, kebiasaan, kebudayaan, dan peranan tenaga

ahli profesi yang didefinisikan dalam suatu negar tidak sama.

Tujuan Kode Etik Secara Umum

1) Standar-standar etika menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab terhadap klien,

institusi, dan masyarakat pada umumnya.

2) Standar-standar etika membantu tenaga ahli profesi dalam menentukan apa yang harus

mereka perbuat kalau mereka menghadapi dilema-dilema etika dalam pekerjaan.

3) Standar-standar etika membiarkan profesi menjaga reputasi atau nama dan fungsi-fungsi

profesi dalam masyarakat melawan kelakuan-kelakuan yang jahat dari anggota-anggota

tertentu.

4) Standar-standar etika mencerminkan / membayangkan pengharapan moral-moral dari

komunitas, dengan demikian standar-standar etika menjamin bahwa para anggota profesi

akan menaati kitab UU etika (kode etik) profesi dalam pelayanannya.

7

Page 8: etika dan hukum kesehatan.docx

5) Standar-standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan integritas atau

kejujuran dari tenaga ahli profesi.

6) Perlu diketahui bahwa kode etik profesi adalah tidak sama dengan hukum (atau undang-

undang). Seorang ahli profesi yang melanggar kode etik profesi akan menerima sangsi atau

denda dari induk organisasi profesinya

Sedangkan tujuan dari kode etik profesi menurut Andrew Alson, adalah:  

1) Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.

2) Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.

3) Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.

4) Untuk meningkatkan mutu profesi.

5) Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.

6) Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.

7) Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.

8) Menentukan baku standarnya sendiri.

Dengan kata lain, dengan adanya kode etik profesi ini kepercayaan masyarakat akan suatu

profesi dapat diperkuat karena setiap klien mempunyai kepastian bahwa kepentingannya akan

terjamin.

b. Fungsi Dari Kode Etik Profesi

1) Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas

yang digariskan.

2) Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan.

3) Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika

dalam keanggotaan profesi. Etika profesi sangatlah dibutuhkan dalam berbagai

bidang.

2.8 Perbedaan Profesi dengan Proffesional

1. Profesi

a. Pengertian Profesi

8

Page 9: etika dan hukum kesehatan.docx

Profesi adalah kata serapan dari sebuah jata dalam bahasa Inggris “Profess”, yang

bermakna Janji untuk memenuhi kewajiban melakuakn suatu tugas khusus secara

tetap/permanen. Profesi sendiri memiliki arti sebuah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan

dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan dan keahlian khusus. Suatu profesi biasanya

memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses setrifikasi dan lisensi yang khusus untuk

bidang profesi tersebut.6

Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi, keran profesi

memiliki karakteristik sendiri yang membedakannya dari pekerjaan lainnya, berikut aadalah

karateristik profesi secara umum.

b. Karakteristik Profesi

1) Keterampilan yag berdasarkan pada pengetahuan teoritis : Professional dapat

diasumsikan mempunyai pengetahuan teoritis yang ekstensif dan memiliki

keterampilan yang berdasarkan pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam

praktik.

2) Asosiasi professional: profesi biasaya memiliki badan yang diorgaisasi oleh para

anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatka status para anggotanya.

3) Pendidikan yang ekstensif: profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan

yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi.

4) Ujian kompetens: sebelum organisasi profesioanl, biasanya ada persyaratan untuk

lulus dari suatu tes yag menguji terutama pengeahuan teoritis.

5) Pelatihan institusional:selain ujian, iasanya dipersyarakatkan untuk mengikuti

peatihan institusional dimana calon professional mendapatkan pengalaman praktis

sebelum menjadi anggota penuh organisasi.

6) Lisensi: profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya

mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap dapat dipercaya.

7) Otonomi kerja: professional cendeerung mengendalikan kerja dan pengeahuan

teoritismereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.

8) Kode etik: organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para aggotanya dan

prsedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.

6 http://muaramasad.blogspot.com/2013/03/pengertian-etika-profesi-dan.html

9

Page 10: etika dan hukum kesehatan.docx

c. Ciri – Ciri Profesi

Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu :

1) Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki

berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun

2) Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku

profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.

3) Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus

meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.

4) Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu

berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa

keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk

menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.

5) Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.

2. Profesionalisme

a. Pengertian Professional / Professionalisme

Professional / Professionalisme adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan

purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi atau

seorang profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu

atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain

melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk senang – senang atau untuk mengisi

waktu luang.

b. Ciri – Ciri Profesionalisme

Kaum profesional adalah orang-orang yang memiliki tolak ukur perilaku yang berada di

atas rata - rata. Di satu pihak ada tuntutan dan tantangan yang sangat berat, tetapi di lain pihak

ada suatu kejelasan mengenai pola perilaku yang baik dalam rangka kepentingan masyarakat.

Seandainya semua bidang kehidupan dan bidang kegiatan menerapkan suatu. Standar profesional

yang tinggi, bisa diharapkan akan tercipta suatu kualitas masyarakat yang semakin baik.

2.9 Perbedaan Profesi dan Proffesional

10

Page 11: etika dan hukum kesehatan.docx

1) Profesi :

a) Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus.

b) Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purna waktu).

c) Dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup.

d) Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam.

2) Profesional :

a) Orang yang tahu akan keahlian dan keterampilannya.

b) Meluangkan seluruh waktunya untuk pekerjaan atau kegiatannya itu.

c) Hidup dari situ.

d) Bangga akan pekerjaannya.

11

Page 12: etika dan hukum kesehatan.docx

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Etika adalah sama dengan akhlak, yaitu pemahaman tentang apa yang baik dan apa yang

buruk, serta pemahaman tentang hak dan kewajiban orang. Sedangkan moral adalah suatu istilah

yang sering juga dihubungkan dengan etika, dan oleh karenanya memiliki arti yang kurang lebih

sama dengan etika di dalam konteks baik dan buruk atau lebih tepatnya di dalam konteks nilai.

Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia yang digunakan

sebagai modal penting bagi masyarakat dan tenaga kesehatan dalam memberikan

anggapan/respon yag baik sehingga penerapan kesehatan yag diharapkan dapat berjalan optimal.

Kode etik profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam

melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari dalam sebuah profesi. Profesi sendiri

memiliki arti sebuah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu

pengetahuan dan keahlian khusus, sedangkan proffesional adalah orang yang mempunyai profesi

atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian

yang tinggi.

3.2 Saran

Makalah ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mahasisiwa tentang etika dan

moral dalam bidang kesehatan dan hendaknya dapat diterapkan dalam dunia pekeerjaan

sehingga, dapat meningkatkan tingkat moral tenaga kesehatan berdasarkan etika profesi yang

berlaku dan mengantisipasi tindakan yang menyimpang dan tidak sesuai dengan kode etik yang

berlaku dalam hukum dan masyarakat sehingga client bisa mendapatkan pelayanan yang prima.

12