essay fah competition.pdf
TRANSCRIPT
Essai
MASA DEPAN IDEALISME ORGANISASI
KEMAHASISWAAN
“Mahasiswa Pengawal dari Masa Depan Bangsa “
Oleh:
Aziza Nurul Amanah
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA/ 2015
Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, secara adminitrasi
mereka terdaftar sebagai murid di perguruan tinggi1.Menurut Knopfemacher (dalam
Suwono, 1978), mahasiswa adalah insan-insan calon sarjana yang dalam
keterlibatannya dengan perguruan tinggi ( yang makin menyatu dengan masyarakat), di
didik dan diharapkan menjadi calon-calon intelektual.2
Mahasiswa merupakan kebanggaan dan juga sebagai tanggung jawab besar
sebagai agen pembawa perubahan. Menjadi seseorang yang akan memberikan solusi
terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat, menjadi harapan suatu bangsa untuk
berubah menjadi lebih baik. Karena perubahan harus diusahakan.
Bung Karno meski disebut sebagai orang yang dekat dengan partai kiri pada
zaman nya, tetapi justru mengutip kalam ilahi, yang merupakan zat yang Maha Besar.
Sumber kekuatan masyarakat adalah firman Allah. “Firman Tuhan inilah gitaku, Firman
Tuhan inilah harus menjadi Gitamu: “Innallaha la yughayyiru ma biqaumin hatta
yughayyiru ma bi anfusihim”. ”Tuhan tidak mengubah nasibnya sesuatu bangsa sebelum
bangsa itu mengubah nasibnya.” (Pidato HUT Proklamasi, 1964 Bung Karno)3.
Mahasiswa memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupanberbangsa.
Yang pertama Sebagai Agent Of Change, mahasiswa sebagai agen perubahan dituntut
bersifat kritis dan diperlukan implementasi yang nyata. Mahasiswa adalah garda terdepan
dalammemperjuangkan hak-hak rakyat, mengembalikan nilai-nilai kebenaran yang
dilakukan oleh kelompok-kelompok elit yang hanya memetingkan dirinya dan nasib
kelompoknya.
Peranan Mahasiswa yang kedua adalah sebagai Control Sosial,Mahasiswa sebagai
penengah antara pemerintah dan masyarakat, disinilah peranan mahasiswa sebagai
pengontrol. Mahasiswa menyampaikan aspirasi masyarakat terhadap pemerintah dan juga
mahasiswa menunjukkan sikapyang baik terhadap masyarakat sebagai kontrol sosial.
Mahasiswa harus menumbuhkan jiwa-jiwa sosial, atau dengan kata lain solidaritas sosial.
Solidaritas yang tidak dibatasi oleh sekat-sekat kelompok. Solidaritas sosial yang secara
1http://kbbi.web.id/mahasiswadiakses pada tanggal : 13 Oktober 2015, pukul 09.15
2Tonni Limbong, S.Kom, M.Kom(http://www.academia.edu/4928991/Seminar_KMN_) diakses pada tanggal : 13 Oktober 2015, pukul
09.20 3http://www.dakwatuna.com/2015/05/21/68945/mahasiswa-antara-idealisme-dan-realitadiakses pada tanggal: 13 Oktober 2015,
pukul 09.25
menyeluruh (universal), serta dapat melepaskan keangkuhan dan kesombongan.
Mahasiswa tidak bisa melihat penderitaan orang lain, tidak bisa melihat penderitaan
rakyat, tidak bisa melihat adanya kaum tertindas dan di biarkan begitu saja. Mahasiswa
dengan sifat kasih dan sayangnya turun dan memberikan bantuan baik moril maupun
materil bagi siapa saja yang memerlukannya. Betapa peran sosial mahasiswa jauh dari
pragmatisme dan rakyat dapat merasakan bahwa mahasiswa adalah bagian yang tak dapat
terpisahkan dari rakyat. Walaupun upaya yang sistimatis untuk memisahkan mahasiswa
dari rakyat telah gencar dilakukan oleh pihak – pihak yang tidak ingin rakyat cerdas dan
sadar akan problematika ummat yang terjadi.
Peran Mahasiswa yang ketiga adalah Iron Stock, yaitu mahasiswa diharapkan
menjadi manusia –manusia tangguh yang memilik kemampuan dan akhlak mulia yang
nantinya dapat menggantikan generasi –generasi sebelumnya. Intinya mahasiswa
merupakan aset cadangan, harapan bangsauntuk masa depan. Tidak dapat dipungkiri
bahwa seluruh organisasi yang ada akan bersifat mengalir,yaitu ditandai dengan
pergantian kekuasaan dari golongan tua ke golongan muda4. Tidak hanya sebatas menjadi
pengganti, namun mahasiswa harus meningkatkan kualitas di bidang akademiknya,
Sesibuk apapun mahasiswa yang turun ke rakyat dengan aksi sosialnya, sebanyak apapun
agenda aktivitasnya, jangan sampai membuat mahasiswa itu lupa bahwa mahasiswa
adalah insan akademik.
Mahasiswa dengan segala aktivitasnya harus tetap menjaga kuliahnya. Setiap
orang tua pasti ingin anaknya selesai kuliah dan menjadi orang yang berhasil. Maka
sebagai seorang anak, berusahalah semaksimal mungkin untuk dapat mewujudkan
keinginan itu. Dan untuk mengukir masa depan yang cerah . Peran yang satu ini teramat
sangat penting bagi kita. Dan inilah yang membedakan kita dengan komunitas yang lain.
Peran ini menjadi symbol dan miniatur kesuksesan kita dalam menjaga keseimbangan dan
memajukan diri kita. Jika memang kegalan akademik telah terjadi, maka segeralah
bangkit. “nasi sudah jadi bubur” maka bagaimana sekarang kita membuat bubur itu
menjadi “bubur ayam spesial”. Artinya jika sudah terlanjur gagal maka tetaplah bangkit
4Andi ahmad irfan (http://www.academia.edu/4631795/Peran_dan_Fungsi_Mahasiswa) diakses pada tanggal 13
oktober 2015, pukul 09.23
serta mancari solusi alternatif untuk mengembangkan kemampuan diri meraih masa
depan yang cerah di dunia dan akhirat.
Mahasiswa adalah sosok yang idealis. Mahasiswa hadir untuk mengawal
kemajuan dan pembangunan agar tidak lari dari cita-cita sebuah masyarakat ideal. Pada
poin inilah idealisme dan gerakan mahasiswa harus ada sebagai kekuatan moral rakyat
yang terintegrasi dengan kehidupan sosial. Gerakan mahasiswa zaman pra kemerdekaan
dan pasca kemerdekaan tentunya tidak sama. Gerakan mahasiswa telah terjadi banyak
pergeseran. Beda kan, zaman dijajah sama bangsa lain dengan dijajah bangsa sendiri.
Bung Karno lagi-lagi memberikan wasiat kepada para pemuda/mahasiswa.“Perjuanganku
lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena
melawan bangsamu sendiri.” (bung Karno)5.
Nasib suatu bangsa ditentukan oleh bangsa itu sendiri. Perjalanan sebuah bangsa
menuju pada cita-cita kemerdekaan bukanlah ditentukan oleh bangsa lain, namun oleh
gerak langkah dinamis yang dialami oleh bangsa itu sendiri. Kekayaan karakter dan
intelektualitas dapat membantu gerak arah sebuah bangsa menuju pada tujuan secara tepat
dengan menggunakan gerakan yang dinamis. Kesejahteraan rakyat, demokrasi, keadilan
dan kesatuan adalah cita-cita ideal yang ingin dicapai oleh semua kelompok masyarakat.
Akan tetapi hal tersebut tidaklah serta merta terwujud akibat dari adanya sebuah bentuk
pemerintahan. Harus ada elemen-elemen lain didalam masyarakat yang memainkan
peranannya dalam mengawal pembangunan dan kemajuan, dengan mengedepankan nilai-
nilai universal yang ada. Mahasiswa sebagai salah satu elemen penting dalam masyarakat,
mendapatkan peran dan tanggung jawab ini. Mahasiswa harus turut serta bertanggung
jawab terhadap nasib bangsa Indonesia. Menurut A.M Fatwa dalam buku Syaifulla Syam
(2005), mengemukakan bahwa mahasiswa merupakan kelompok generasi muda yang
mempunyai peran strategis dalam kancah pembangunan, karena mahasiswa merupakan
sumber kekuatan moral (moral force) bagi bangsa Indonesia. Hal ini berarti, bahwa
mahasiswa merupakan bagian yang terintegral dengan masyarakat, namun dengan seleksi
tertentu mengenyam pendidikan formal pada Perguruan Tinggi, dan mempunyai peran
untuk mengaplikasikan pengetahuan dan pemahaman tingkat tingginya untuk
5http://www.dakwatuna.com/2015/05/21/68945/mahasiswa-antara-idealisme-dan-realitadiakses pada tanggal: 13 Oktober 2015,
pukul 09.25
pembaharuan dalam masyarakat. Hal ini senada dengan pemahaman Andito (2005), yang
mengatakan bahwa mahasiswa merupakan kelas sosial di masyarakat yang mempunyai
konotasi religiusitas, moralitas, intelektualitas dan humanitas.
Mahasiswa merupakan suatu elemen masyarakat yang unik. Jumlahnya tidak
terlalu banyak, namun sejarah menunjukkan bahwa dinamika bangsa ini tidak lepas dari
peran mahasiswa. Walaupun zaman terus bergerak dan berubah, namun tetap ada yang
tidak berubah dari mahasiswa, yaitu semangat dan idealisme. Semangat yang tetap
berkobar terpatri dalam diri mahasiswa, semangat yang mendasari perbuatan untuk
melakukan perubahan-perubahan atas keadaan yang dianggapnya tidak adil. Mimpi-
mimpi besar akan bangsanya. Intuisi dan hati kecilnya akan selalu menyerukan idealisme.
Mahasiswa tahu, ia harus berbuat sesuatu untuk masyarakat, bangsa dan Negaranya.
Sejarah mencatat dengan tinta emas, perjuangan mahasiswa dalam memerangi
ketidakadilan. Sejarah juga mencatat bahwa perjuangan bangsa Indonesia tidak bisa lepas
dari peran mahasiswa dan pergerakan mahasiswa sebagai tempat lahirnya para tokoh dan
pemimpin bangsa.Apabila kita menengok ke belakang, kebangkitan bangsa Indonesia
dalam melawan penjajahan Belanda dimotori oleh para mahasiswa STOVIA. Demikian
juga dengan Soekarno dan Hatta, Proklamator Kemerdekaan RI merupakan tokoh
pergerakan mahasiswa. Ketika pemerintahan Soekarno mulai tidak stabil, karena situasi
politik yang memanas pada tahun 1966, mahasiswa tampil ke depan dengan konsep
TRITURA yang akhirnya melahirkan Orde Baru. Demikian pula, seiring dengan
merebaknya penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh Orde Baru, mahasiswa
memelopori perubahan yang kemudian melahirkan Reformasi.
Namun ketika mahasiswa mulai masuk dalam organisasi-organisasi tersebut mulai
timbul suatu masalah, Sadar atau tanpa kita sadari kondisi organisasi-organisasi di
kampus bukanlah suatu kondisi yang ideal seperti yang kita harapkan. Organisasi-
organisasi mahasiswa kini mulai dipenuhi dengan kepentingan-kepentingan, baik
kepentingan ideologi tertentu, kepentingan organisasi masyarakat tertentu, bahkan
kepentingan partai-partai politik tertentu.Bahkan kadang antara organisasi-oragnisasi
kemahasiswaan dengan kepentingan yang berbeda saling menjatuhkan untuk
mendapatkan kekuasaan tertentu seperti Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa, ketua dan
anggota Badan Legislatif Mahasiswa, ataupun ketua Unit-Unit Kegiatan Mahasiwa. Hal
ini pada umumnya dikarenakan dengan posisi-posisi strategis tersebut ia dapat
menginternalisasikan kepentingannya kedalam suatu organisasi dan ini merupakan
langkah kaderesasi yang efektif guna mengembangkan kepentingan organisasinya dan
langkah regenerasi bagi organisasi tersebut. Dalam praktek dibeberapa kampus
kepentingan-kepentingan yang membelengu mahasiswa ini pada umunya berasal dari
organisasi-organisasi mahasiswa eksternal (ORMEK), yang pada umunya merupakan
kepanjangan tangan dari beberapa organisasi-organisasi masyarakat (ORMAS), bahkan
tidak sedikit yang merupakan kepanjangan dari partai-partai politik. Ini sangat
memprihatinkan dimana seharusnya mahasiswa harus tetap dalam idealismenya, yang
seharusnya harus selalu mengatakan kebenaran kini ia harus rela menyerahkan
idealismenya hanya untuk kepentigan sesaat. Dalam politik praktis ada sebuah istilah
bahwa “tidak ada kawan yang abadi yang ada adalah kepentingan yang abadi” dimana
dapat dikatakan bahwa kepentingan partai atau golongan tertentu diatas segala-galanya.
Dan hal ini-pun kini sudah mulai masuk dalam kehidupan mahasiswa, dimana mahasiswa
yang mengharapkan posisi-posisi strategis dalam organisasi-organisasi mahasiswa. Hal
ini sangatlah terasa ketika di dalam suatu kampus sudah memasuki masa Pemilu Raya
(PEMIRA), dimana organisasi-organisasi mahasiswa khususnya mahasiawa eksternal
akan bersusaha memasukkan kader-kader terbaikanya untuk berada pada posisi strategis
seperti Presiden BEM, Ketua dan anggota Badan Legislatif mahasiswa.
Sesungguhnya sangatlah disayangkan mahasiswa yang diharapkan sebagai
harapan masa depan bangsa yang menghadapi begitu banyak masalah, tapi belum mampu
memberikan jawaban atas masalah tersebut. Hal ini ditunjukkan dengan masih terkotak-
kotaknya mahasiswa terutama mereka yang mengatakan dirinya sebagai aktivis
mahasiswa. Padahal dari para aktivis mahasiswa inilah kritisasi dari kampus muncul, dari
para aktivis mahasiswa inilah kegiatan-kegiatan mahasiswa berjalan, dan dari para aktivis
mahasiswa ini pulalah konsepsi-konsepsi tentang masa depan bangsa ini dilahirkan.
Seharusnya mulai saat ini kita muali menyadari bahwa kita sebagai mahasiswa
memiliki posisi yang strategis terhadap perubahan kondisi bangsa yang sedang carut-
marut ini. Seharusnya kita sebagai mahasiswa dapat mempertahankan idealisme kita.
Karena kita merupakan pemimpin-pemimpin yang nantinya akan menentukan kearah
mana bangsa ini mau dibawa. Janganlah kita hanya menjadi pemimpi-pemimpi yang terus
mengharapkan bangsa yang baik, bangsa yang maju, bangsa yang berdaulat, ketika kita
tidak sedikitpun melakukan perubahan melainkan hanya melanjutkan cara-cara lama yang
terbukti hanya memperumit masalah, tanpa solusi yang berarti.
Soe Hok Gie seorang aktivis mahasiswa 1966 dalam catatan hariannya pernah
menulis “ Kita, generasi kita, ditugaskan untuk memberantas generasi-generasi tua yang
mengacau. Generasi kita yang menjadi hakim atas mereka yang dituduh koruptor-
koruptor tua, kitalah yang dijadikan generasi yang akan memakmurkan indonesia”6.
Maka dari itu, kita sebagai mahasiswa selain aktif di organisasi, mahasiswa harus
meningkatkan kualitas akademik nya, sebagaimana kewajiban nya, selain itu mahasiwa
tidak boleh melupakan peran pentingnya di masyarakat, walaupun aktif diberbagai
organisasi,mahasiswa jangan hanya memiliki kepentingan tersendiri. Diantara mahasiswa
jangan ada perpecahan atau konflik di karenakan perbedaan pendapat atau hanya sebuah
persoalan jabatan dalam organisasi. Namun mahasiswa itu harus bersatu dalam
mewujudkan generasi penerus yang diharapkan bangsa.
6Ida nur vianto. (https://idanurvianto.wordpress.com/2014/12/20/mahasiswa-sebagai-calon-pemimpin-bangsa-masa-depan-antara-harapan-dan-kenyataan) diakses pada tanggal 14 oktober 2015, pukul 17.40
DAFTAR PUSTAKA
1. http://kbbi.web.id/mahasiswa diakses pada tanggal : 13 Oktober 2015, pukul
09.15
2. Tonni Limbong, S.Kom, M.Kom
(http://www.academia.edu/4928991/Seminar_KMN_) diakses pada tanggal : 13
Oktober 2015, pukul 09.20
3. http://www.dakwatuna.com/2015/05/21/68945/mahasiswa-antara-idealisme-dan-
realita diakses pada tanggal: 13 Oktober 2015, pukul 09.25
4. Ida nur vianto. (https://idanurvianto.wordpress.com/2014/12/20/mahasiswa-
sebagai-calon-pemimpin-bangsa-masa-depan-antara-harapan-dan-kenyataan)
diakses pada tanggal 14 oktober 2015, pukul 17.40
Daftar Riwayat Hidup Penulis
I. Data Pribadi
1. Nama : Aziza NurulAmanah
2. NIM : 11151020000095
3. Fak/Jur : FKIK/ Farmasi
4. TempatdanTanggalLahir : Palembang, 29 Agustus 1996
5. JenisKelamin : Perempuan
6. Agama : Islam
7. Alamat : Sekayu, Musi Banyuasin, Sumsel
8. Telepon : 082307810371
9. Email : [email protected]
II. RiwayatPendidikan
No NamaSekolah Jurusan TahunIjazah
1 MI Istiqomah Sekayu, Musi
Banyuasin, Sum-sel
2008
2 MTs N Sekayu, Musi
Banyuasin, Sum-sel
2011
3 Madrasah Aliyah Al-
Ittifaqiah, Indralaya-Ogan
Ilir, Sum-sel
Ilmu Pengetahuan
Alam
2014
4 UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
Farmasi Sekarang