essay

5
Agar perjuangan ini berhasil, setidaknya ada peran yang harus dijalankan oleh para pemuda yaitu : a) Character builder (Pembangun Karakter) Tergerusnya karakter positif—seperti ulet, pantang menyerah, jujur, dan kreatif—yang dibarengi tumbuhnya karakter negatif seperti malas, koruptif, dan konsumtif di kalangan masyarakat Indonesia, menuntut pemuda untuk meresponnya dengan cepat dan cerdas. Mereka harus menjadi pioner yang memperlihatkan kesetiaan untuk memegang teguh kearifan lokal seperti yang dicontohkan pemuda generasi terdahulu. b) Caharacter Enabler (Pemberdaya Karakter) Pembangunan karakter bangsa tentunya tidak cukup jika tidak dilakukan pemberdayaan yang berkesinambungan. Oleh sebab itu, pemuda harus memiliki tekad untuk mejadi role model dari pengembangan karakter bangsa yang positif. c) Character engineer (Perekayasa Karakter) Peran ini menunut generasi muda untuk terus melakukan pembelajaran. Pasalnya, pengembangan karakter positif bangsa menunut adanya modifikasi dan rekayasa yang tepat sesuai dengan perkembangan zaman. 7. Karakter yang Diharapkan Secara psikologis karakter individu dimaknai sebagai hasil keterpaduan empat bagian, yakni olah hati, olah pikir, olah raga, olah rasa dan karsa. Olah hati berkenaan dengan perasaan sikap dan keyakinan/keimanan. Olah pikir berkenaan dengan proses nalar guna mencari dan menggunakan pengetahuan secara kritis, kreatif, dan inovatif. Olah raga berkenaan dengan proses persepsi, kesiapan, peniruan, manipulasi, dan penciptaan aktivitas baru disertai sportivitas. Olah rasa dan karsa berkenaan dengan

Upload: iqbal-afriansyah

Post on 27-Jan-2016

215 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Kumpulan Data Menegenai SDM

TRANSCRIPT

Page 1: Essay

Agar perjuangan ini berhasil, setidaknya ada peran yang harus dijalankan oleh para

pemuda yaitu :

a)    Character builder (Pembangun Karakter)

Tergerusnya karakter positif—seperti ulet, pantang menyerah, jujur, dan kreatif—yang 

dibarengi tumbuhnya karakter negatif seperti malas, koruptif, dan konsumtif di kalangan

masyarakat Indonesia, menuntut pemuda untuk meresponnya dengan cepat dan

cerdas. Mereka harus menjadi pioner yang memperlihatkan kesetiaan untuk memegang

teguh kearifan lokal seperti yang dicontohkan pemuda generasi terdahulu.

b)    Caharacter Enabler (Pemberdaya Karakter)

Pembangunan karakter bangsa tentunya tidak cukup jika tidak dilakukan

pemberdayaan yang berkesinambungan. Oleh sebab itu, pemuda harus memiliki tekad

untuk mejadi role model dari pengembangan karakter bangsa yang positif.

c)    Character engineer (Perekayasa Karakter)

Peran ini menunut generasi muda untuk terus melakukan pembelajaran. Pasalnya,

pengembangan karakter positif bangsa menunut adanya modifikasi dan rekayasa yang

tepat sesuai dengan perkembangan zaman.

7.    Karakter yang Diharapkan

Secara psikologis karakter individu dimaknai sebagai hasil keterpaduan empat bagian,

yakni olah hati, olah pikir, olah raga, olah rasa dan karsa. Olah hati berkenaan dengan

perasaan sikap dan keyakinan/keimanan. Olah pikir berkenaan dengan proses nalar

guna mencari dan menggunakan pengetahuan secara kritis, kreatif, dan inovatif. Olah

raga berkenaan dengan proses persepsi, kesiapan, peniruan, manipulasi, dan

penciptaan aktivitas baru disertai sportivitas. Olah rasa dan karsa berkenaan dengan

kemauan dan kreativitas yang tecermin dalam kepedulian, pencitraan, dan penciptaan

kebaruan. Karakter individu yang dijiwai oleh sila-sila Pancasila pada masing-masing

bagian tersebut, dapat dikemukakan sebagai berikut.

a)  Karakter yang bersumber dari olah hati, antara lain beriman dan bertakwa, jujur,

amanah, adil, tertib, taat aturan, bertanggung jawab, berempati, berani mengambil

resiko, pantang menyerah, rela berkorban, dan berjiwa patriotic.

Page 2: Essay

b)  Karakter yang bersumber dari olah pikir antara lain cerdas, kritis, kreatif, inovatif,  ingin

tahu, produktif, berorientasi Ipteks, dan reflektif.

c)  Karakter yang bersumber dari olah raga/kinestetika antara lain bersih, dan sehat, sportif,

tangguh, andal, berdaya tahan, bersahabat, kooperatif, determinatif, kompetitif, ceria,

dan gigih.

d)   Karakter yang bersumber dari olah rasa dan karsa antara lain kemanusiaan, saling

menghargai, gotong royong, kebersamaan, ramah, hormat, toleran, nasionalis, peduli,

kosmopolit (mendunia), mengutamakan kepentingan umum, cinta tanah air (patriotis),

bangga menggunakan bahasa dan produk Indonesia, dinamis, kerja keras, dan beretos

kerja.

BAB IIIPenutup

1.    Kesimpulan

Negara Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai dan beragam suku dan

bangsa, agama, budaya dan bahasa. Jika kita sebagai warga negara dan generasi

penerus bangsa ingin mempertahankan Indonesia tetap sebagai NKRI yang utuh kita

harus menjaga persatuan dan kesatuan serta membudayakan dan menjaga kredibilitas

karakter bangsa dari arus globalisasi yang mendunia dan tanpa kenal batas.

Mempertahankan jati diri dan karakter bangsa merupakan cerminan sikap yang menjadi

identitas bangsa yang dapat melahirkan manusia-manusia yang berkarakter baik,

memajukan peradaban bangsa kita semakin terdepan dengan SDM yang berilmu dan

berkarakter.

Mengingat penting dan luasnya cakupan pembinaan karakter bangsa dalam rangka

menjaga identitas bangsa dari kegoyahan arus globalisasi, serta menjadikan

masyarakat berketuhanan yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab,

berjiwa persatuan Indonesia, berjiwa kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta berkeadilan sosial bagi

seluruh rakyat Indonesia, maka diperlukan komitmen dan dukungan dari lembaga

Page 3: Essay

penyelenggara negara, dunia usaha dan industri, masyarakat, media massa dan

pemangku kepentingan lainnya untuk menyusun  program kerja dan

mengkoordinasikan dengan pihak terkait agar terjadi sinergi yang kokoh untuk

mewujudkan Indonesia yang lebih baik.

1. Latar Belakang

Sumber daya manusia sendiri adalah seluruh kemampuan atau

potensi penduduk yang berada di dalam suatu wilayah tertentu

beserta karakteristik atau ciri demografis, sosial maupun ekonominya

yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembangunan. Jadi

membahas sumber daya manusia berarti membahas penduduk

dengan segala potensi atau kemampuannya. Potensi manusia

menyangkut dua aspek yaitu aspek kuantitas dan kualitas (M.M.

Papayungan, 1995: 110).

Potensi manusia yang nantinya ditunjukkan dalam aspek yang salah

satunya adalah kualitas, hanya dapat dicapai dengan adanya

pengembangan sumber daya manusia. Hal tersebut diperlukan

karena sumber daya manusia merupakan factor yang paling

mempengaruhi kehidupan. Kemampuan manusia untuk

mempengaruhi alamnya menunjukkan bahwa posisi SDM sangat

sentral adanya.

Page 4: Essay

Oleh karena itu, sumber daya manusia yang ada hendaklah

dikembangkan sedemikian rupa guna mencapai kesejahteraan.

Pengembangan SDM ini amat diperlukan karena memiliki aspek yang

penting bagi peningkatan produktivitas SDM dan juga memiliki tujuan-

tujuan terntentu yang pastinya harus dicapai demi kemajuan

pembangunan suatu bangsa.

Pengembang sumber daya manusia Indonesia adalah bagian dari proses dan tujuan dalam pembangunan nasional Indonesia.[1] Oleh karena itu, pikiran-pikiran pembangunan yang berkembang di Indonesia dewasa ini sangat dipengaruhi oleh kesadaran yang makin kuat akan tidaknya terhindarnya keikutsertaan bangsa Indonesia dalam proses global yang sedang berlangsung itu. Diharapkan proses ini membawa keuntungan dan mendorong proses pembangunan nasional.[1] Hal yang ingin dicegah adalah bahwa bangsa Indonesia hanyut tanpa kendali dalam arus globalisasi itu dan tenggelam didalamnya, dan bahwa proses globalisasi akan berwujud proses dehumanisasi.[1] Pada waktu yang bersamaan, bangsa Indonesia juga menghadapi tantangan untuk mengejar ketertinggalan dari bangsa-bangsa lain yang telah lebih dahulu maju. Oleh karena itu, pembangunan bangsa yang maju dan mandiri, untuk mewujudkan kesejahteraan, mengharuskan dikembangkannya konsep pembangunan yang bertumpu pada manusia dan masyrakatnya.[1] Atas dasar itu untuk mencapai tujuan pembangunan yang demikian, titik berat pembangunan diletakkan pada bidang ekonomi dengan kualitas sumber daya manusia.