epiphisiolysis fix
DESCRIPTION
lapsus epifisiolisisTRANSCRIPT
Tinjauan PustakaEPIPHYSIOLYSIS Siti Sabrina Atamia
Tinjauan PustakaEPIPHYSIOLYSIS Siti Sabrina Atamia
Pembimbingdr. DURIYANTO OESMAN, Sp.B
Pembimbingdr. DURIYANTO OESMAN, Sp.B
PendahuluanPendahuluan
Tinjauan pustakaTinjauan pustaka
Mekanise cederaMekanise cedera
• 1. jatuh• 1. jatuh
klasifikasiklasifikasi
Tipe I : fraktur transphyseal daerah hipertrofik dan zona kalsifikasi, terjadi pemisahan total lempeng epifisis tanpa adanya fraktur sel-sel pertumbuhan lempeng epifisis masih melekat pada epifisis pada tulang.
Tipe I : fraktur transphyseal daerah hipertrofik dan zona kalsifikasi, terjadi pemisahan total lempeng epifisis tanpa adanya fraktur sel-sel pertumbuhan lempeng epifisis masih melekat pada epifisis pada tulang.
• Tipe II : Garis fraktur melalui sepanjang lempeng epifisis dan membelok ke metafisis dan akan membentuk suatu fragmen metafisis yang terbentuk segitiga yang disebut dengan tanda thurston-holland
• Tipe II : Garis fraktur melalui sepanjang lempeng epifisis dan membelok ke metafisis dan akan membentuk suatu fragmen metafisis yang terbentuk segitiga yang disebut dengan tanda thurston-holland
• Tipe III : fraktur intra-artikular. fraktur Transphyseal yang keluar dari epiphysis, menyebabkan gangguan intraarticular dan mengganggu cadangan dan zona proliferasi. Garis fraktur mulai permukaan sendi melewati lempeng epifisis kemudian sepanjang garis lempeng epifisis.
• Tipe III : fraktur intra-artikular. fraktur Transphyseal yang keluar dari epiphysis, menyebabkan gangguan intraarticular dan mengganggu cadangan dan zona proliferasi. Garis fraktur mulai permukaan sendi melewati lempeng epifisis kemudian sepanjang garis lempeng epifisis.
• Tpe IV : fraktur tipe ini juga merupakan tipe intra-artikular yang melalui permukaan sendi memotong epifisis serta seluruh lempeng epifisis dan berlanjut pada pada sebagian metafisis, sehingga pertumbuhan asimetris
• Tpe IV : fraktur tipe ini juga merupakan tipe intra-artikular yang melalui permukaan sendi memotong epifisis serta seluruh lempeng epifisis dan berlanjut pada pada sebagian metafisis, sehingga pertumbuhan asimetris
• Tipe V : fraktur tipe ini merupakan fraktur akibat hancurnya epifisis yang diteruskan pada lempeng epifisis
• Tipe V : fraktur tipe ini merupakan fraktur akibat hancurnya epifisis yang diteruskan pada lempeng epifisis
Gejala klinisGejala klinis
• Laki – laki > perempuan• diantara usia 10-12 tahun• deformitas• Fraktur tulang panjang
• Laki – laki > perempuan• diantara usia 10-12 tahun• deformitas• Fraktur tulang panjang
Pemeriksaan
1. evaluasi a.b.c.d.e, evaluasi gangguan neurovaskular, evaluasi kompartemen sindrom
2. anamnesa
Pemeriksaan
1. evaluasi a.b.c.d.e, evaluasi gangguan neurovaskular, evaluasi kompartemen sindrom
2. anamnesa
Radiografi
1. Computed tomography2. Resonance imaging3. Arthrograms 4. Bone scan5. Usg
Radiografi
1. Computed tomography2. Resonance imaging3. Arthrograms 4. Bone scan5. Usg
gambaran radiologi salter haris
1. 2.3.4.5.
gambaran radiologi salter haris
1. 2.3.4.5.
Penanganan
1. tipe I : reduksi tertutup, bebat tekan 5-6 minggu2. tipe II: reduksi tertutup3. tipe III: reduksi terbuka, bebat tekan selama 4-8 minggu4. tipe IV: reduksi terbuka dan internal fiksasi5. tipe V: beban ringan
Penanganan
1. tipe I : reduksi tertutup, bebat tekan 5-6 minggu2. tipe II: reduksi tertutup3. tipe III: reduksi terbuka, bebat tekan selama 4-8 minggu4. tipe IV: reduksi terbuka dan internal fiksasi5. tipe V: beban ringan
prognosisprognosis
• tipe fraktur• usia anak• suplai darah pada epiphysis• metode reduksi• luka terbuka dan luka tertutup
• tipe fraktur• usia anak• suplai darah pada epiphysis• metode reduksi• luka terbuka dan luka tertutup