enzim-biopros

26
ENZIM Enzim adalah biomolekul yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia. Hampir semua enzim merupakan protein. Pada reaksi yang dikatalisasi oleh enzim, molekul awal reaksi disebut sebagai substrat, dan enzim mengubah molekul tersebut menjadi molekul-molekul yang berbeda, disebut produk. Hampir semua proses biologis sel memerlukan enzim agar dapat berlangsung dengan cukup cepat. Enzim berperan secara lebih spesifik dalam hal menentukan reaksi mana yang akan dipacu dibandingkan dengan katalisator anorganik sehingga ribuan reaksi dapat berlangsung dengan tidak menghasilkan produk sampingan yang beracun. Enzim terdiri dari apoenzim dan gugus prostetik. Apoenzim adalah bagian enzim yang tersusun atas protein. Gugus prostetik adalah bagian enzim yang tidak tersusun atas protein. Gugus prostetik dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu koenzim (tersusun dari bahan organik) dan kofaktor (tersusun dari bahan anorganik). Enzim adalah satu atau beberapa gugus polipeptida (protein) yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia. Enzim bekerja dengan cara menempel pada permukaan molekul zat-zat yang bereaksi dan dengan demikian mempercepat proses reaksi. Percepatan terjadi karena enzim menurunkan energi pengaktifan yang dengan sendirinya akan mempermudah terjadinya reaksi. PENGGOLONGAN ENZIM Enzim dapat digolongkan ke dalam 6 golongan yaitu : 1. Oksidoreduktase terdapat dua enzimya dehidrogenase dan oksidasi 2. Transferase yaitu enzim yang bekerja sebagai katalis pada reaksi pemindahan suatu gugus dari suatu senyawa lain 3. Hidrolase yaitu sebagai katalis reaksi hidrolisis 4. Liase berperan dalam proses pemisahan 5. Isomerase bekerja pada reaksi intramolekuler

Upload: janry-efriyanto

Post on 24-Nov-2015

21 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

enzim

TRANSCRIPT

  • ENZIM

    Enzim adalah biomolekul yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat

    proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia. Hampir semua enzim

    merupakan protein. Pada reaksi yang dikatalisasi oleh enzim, molekul awal reaksi disebut

    sebagai substrat, dan enzim mengubah molekul tersebut menjadi molekul-molekul yang

    berbeda, disebut produk. Hampir semua proses biologis sel memerlukan enzim agar dapat

    berlangsung dengan cukup cepat.

    Enzim berperan secara lebih spesifik dalam hal menentukan reaksi mana yang akan

    dipacu dibandingkan dengan katalisator anorganik sehingga ribuan reaksi dapat

    berlangsung dengan tidak menghasilkan produk sampingan yang beracun.

    Enzim terdiri dari apoenzim dan gugus prostetik. Apoenzim adalah bagian enzim yang

    tersusun atas protein. Gugus prostetik adalah bagian enzim yang tidak tersusun atas

    protein. Gugus prostetik dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu koenzim (tersusun dari

    bahan organik) dan kofaktor (tersusun dari bahan anorganik).

    Enzim adalah satu atau beberapa gugus polipeptida (protein) yang berfungsi sebagai

    katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu

    reaksi kimia. Enzim bekerja dengan cara menempel pada permukaan molekul zat-zat

    yang bereaksi dan dengan demikian mempercepat proses reaksi. Percepatan terjadi

    karena enzim menurunkan energi pengaktifan yang dengan sendirinya akan

    mempermudah terjadinya reaksi.

    PENGGOLONGAN ENZIM

    Enzim dapat digolongkan ke dalam 6 golongan yaitu :

    1. Oksidoreduktase terdapat dua enzimya

    dehidrogenase dan oksidasi

    2. Transferase yaitu enzim yang bekerja sebagai katalis pada reaksi pemindahan suatu gugus

    dari suatu senyawa lain

    3. Hidrolase yaitu sebagai katalis reaksi hidrolisis

    4. Liase berperan dalam proses pemisahan

    5. Isomerase bekerja pada reaksi intramolekuler

  • 6. Ligase bekerja pada penggabungan dua molekul

    FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA ENZIM

    Ada banyak faktor yang mempengaruhi kerja enzim, yaitu:

    1. Suhu

    Semakin tinggi suhu, kerja enzim juga akan meningkat. Tetapi ada batas maksimalnya.

    Untuk hewan misalnya, batas tertinggi suhu adalah 40C. Bila suhu di atas 40C, enzim

    tersebut akan menjadi rusak. Sedangkan untuk tumbuhan batas tertinggi suhunya adalah

    25C.

    2. pH

    Pengaruh pH terhadap suatu enzim bervariasi tergantung jenisnya. Ada enzim yang

    bekerja secara optimal pada kondisi asam. Ada juga yang bekerja secara optimal pada

    kondisi basa.

    3. Konsentrasi substrat

    Semakin tinggi konsentrasi substrat, semakin meningkat juga kerja enzim tetapi akan

    mencapai titik maksimal pada konsentrasi tertentu. Jika sudah mencapai titik jenuhnya,

    maka konsentrasi substrat berbanding terbalik dengan kecepatan reaksi.

    4. Konsentrasi enzim

    Semakin tinggi konsentrasi enzim akan semakin mempercepat terjadinya reaksi. Dan

    konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi.

    5. Adanya activator

    Aktivator merupakan zat yang memicu kerja enzim.

    6. Adanya inhibitor

    Inhibitor merupakan zat yang menghambat kerja enzim.

  • INHIBITOR

    Inhibitor ini terdiri dari :

    Inhibisi kompetitif

    Pada inihibisi kompetitif, inhibitor dan substrat berkompetisi untuk berikatan dengan

    enzim. Seringkali inhibitor kompetitif memiliki struktur yang sangat mirip dengan

    substrat asli enzim. Sebagai contoh, metotreksat adalah inihibitor kompetitif untuk enzim

    dihidrofolat reduktase. Kemiripan antara struktur asam folat dengan obat ini ditunjukkan

    oleh gambar di samping bawah. Perhatikan bahwa pengikatan inhibitor tidaklah perlu

    terjadi pada tapak pengikatan substrat apabila pengikatan inihibitor mengubah

    konformasi enzim, sehingga menghalangi pengikatan substrat. Pada inhibisi kompetitif,

    kelajuan maksimal reaksi tidak berubah, namun memerlukan konsentrasi substrat yang

    lebih tinggi untuk mencapai kelajuan maksimal tersebut, sehingga meningkatkan Km.

    Inhibisi tak kompetitif UNCOMPETITIF

    Pada inhibisi tak kompetitif, inhibitor tidak dapat berikatan dengan enzim bebas, namun

    hanya dapat dengan komples ES. Kompleks EIS yang terbentuk kemudian menjadi tidak

    aktif. Jenis inhibisi ini sangat jarang, namun dapat terjadi pada enzim-enzim multimerik.

    Inhibisi non-kompetitif

    Inhibitor non-kompetitif dapat mengikat enzim pada saat yang sama substrat berikatan

    dengan enzim. Baik kompleks EI dan EIS tidak aktif. Karena inhibitor tidak dapat

  • dilawan dengan peningkatan konsentrasi substrat, Vmax reaksi berubah. Namun, karena

    substrat masih dapat mengikat enzim, Km tetaplah sama.

    Inhibisi campuran

    Inhibisis jenis ini mirip dengan inhibisi non-kompetitif, kecuali kompleks EIS memiliki

    aktivitas enzimatik residual.

  • PEMANFAATAN ENZIM

    ENZIM XILANASE

    Xilanase juga dapat digunakan untuk menghidrolisis xilan (hemiselulosa) menjadi gula

    xilosa. Xilan banyak diperoleh dari limbah pertanian dan industri makanan. Pengembangan

    proses hidrolisis secara enzimatis merupakan prospek baru untuk penanganan limbah

    hemiselulosa. Xilanase dapat juga digunakan untuk menjernihkan juice, ekstraksi kopi, minyak

    nabati, dan pati. Kombinasi dengan selulase dan pektinase dapat untuk penjernihan juice dan

    likuifikasi buah dan sayuran. Efisiensi xilanase dalam perbaikan kualitas roti yang telah

    dilakukan, yaitu xilanase yang berasal dari Aspergillus niger var awamori yang ditambahkan ke

    dalam adonan roti menghasilkan kenaikan volume spesifik roti dan untuk lebih meningkatkan

    kualitas roti maka perlu dilakukan kombinasi penambahan amilase dan xilanase

    ENZIM SELULASE

    Misalkan enzim selulase yang dapat merombak bahan berlignoselulosa berupa jerami

    atau sampah organik menjadi kompos, atau menghidrolisis selulosa menjadi glukosa. Enzim

    selulase dapat digunakan untuk melembutkan sayur-sayuran dengan mencernakan sebahagian

    selulosa sayur itu, mengeluarkan kulit dari biji-bijian seperti gandum,

    ENZIM AMILASE

    Enzim amilase dapat digunakan untuk menghilangkan kanji dalam buah-buahan dan

    cocoa semasa pemprosesan jus buah-buahan dan coklat, dan sebagai bahan tambahan dalam

    proses pencairan kanji sebelum penambahan malt dalam industri alkohol.

    ENZIM LIPASE

    Enzim lipase dapat digunakan untuk menghasilkan emulsifier, surfaktant, mentega, coklat

    tiruan, Penggunaan lipase pada industri minyak meningkat sejalan dengan pengetahuan bahwa

    enzim lipase tidak hanya mampu mengkatalisa reaksi hidrolis tetapi pada kondisi tertentu juga

    dapat mengkatalisa reaksi sebaliknya, misalnya pada pembentukkan gliserida dari gliserol dan

    asam lemak. Kemampuan lipase dalam mengkatalisis reaksi-reaksi sintesis (esterifikasi,

    transesterifikasi dan interesterifikasi) telah memperluas aplikasi lipase pada industri oleokimia.

  • Sampai saat ini lipase yang banyak digunakan untuk keperluan reaksi sintesis adalah lipase

    komersial dari Rhizomucor miehei dan Pseudomonas sp.

    ENZIM PROTEASE

    Enzim protease dapat digunakan sebagai pelembut daging bagi daging yang liat supaya

    mudah dikunyah, dan membantu menanggalkan kulit ikan dalam industri pengetinan ikan Enzim

    exolite yang termasuk dalam kelompok enzim protease ini juga digunakan di industri

    penyamakan kulit. Enzim exolite mampu menggantikan peran klorin yang merupakan bahan

    beracun dan berbahaya (B3) dalam proses untuk melembutkan kulit.

    ENZIM PQQGDH (PIROLOQUINOLINE QUINONE GLUCOSE DEHIDROGINASE)

    Enzim PQQGDH ini digunakan sebagai biosensor gula pada pengobatan diabetes

    mellitus. Pada saat ini ada dua perusahaan biosensor dunia yang berusaha mengubah penggunaan

    enzim GOD dengan enzim yang mengkatalisis reaksi reduksi, sehingga tidak bergantung pada

    kadar oksigen, yaitu enzim PQQ Glucose dehidroginase (PQQGDH).

    ENZIM GLUKOSA OKSIDASE

    Enzim glukosa oksidase dari A.niger termasuk salah satu jenis enzim yang dijual secara

    komersial. Enzim ini banyak digunakan dalam industri pangan dan analisis klinis untuk

    penentuan kadar glukosa darah. Berdasarkan data impor dari BPIS Tahun 2000, kebutuhan

    enzim termasuk glukosa oksidase setiap tahunnya meningkat

    ENZIM DESATURASE

    Peningkatan ketidakjenuhan minyak sawit kasar (crude palm oil, CPO) dapat dilakukan

    dengan enzim desaturase Absidia corymbifera. Biokatalis ini juga mampu menghasilkan asam

    lemak tidak jenuh majemuk (polyunsaturated fatty acids, PUFA) yang bermanfaat untuk

    kesehatan seperti asam gamma linolenat (GLA)

    ENZIM PHYTASE

    Enzim phytase dari bakteria marga Klebsiella yang diisolasi dari tanah sawah pertanian

    Indonesia oleh penulis telah berhasil dipurifikasi, dikloning, disequensing, dioverekspressikan,

  • dan dikarakterisasi. Enzim rekombinant ini mempunyai aktivitas spesifik yang tinggi, atau

    sekitar 1.000 x dari bakteri biasa dan 5 x lebih tinggi bila dibandingkan phytase rekombinant dari

    marga Bacillus. suplementasi enzim phytase, carbohidrase, dan protease dalam ransum secara

    nyata dapat meningkatkan pertambahan berat badan dan efisiensi penggunaan ransum.

    Kecernaan zat makanan meningkat dengan adanya suplementasi ketiga enzim tersebut.

    Penambahan enzim kompleks (protease, cellulase, dan hemicellulase) ternyata dapat

    meningkatkan pertumbuhan dan efisiensi penggunaan ransum.

    ENZIM PAPAIN

    Manfaat pertama papain adalah pelunak daging. Daging dari hewan tua dan bertekstur

    bisa menjadi lunak. Pada pH, suhu, dan kemurnian papain, daya pemecahan protein yang

    dimiliki papain dapat diintensifkan lebih jauh menjadi kegiatan hidrolisis protein. Papain juga

    banyak digunakan sebagai bahan aktif dalam preparat farmasi seperti obat gangguan pencernaan,

    dispesia, dan obat cacing. Dalam rangka pembedahan papain bisa digunakan sebagai obat

    pengendali oedema dan imflamasi. papain bisa melarutkan sel-sel mati yang melekat pada kulit

    dan sukar terlepas secara fisik. Noda dan flek di wajah bisa dikikis oleh papain hingga menjadi

    mulus dan bersih. Papain pun bisa digunakan sebagai bahan pembuat pasta gigi, sebab bisa

    membersihkan sisa makanan apa saja yang melekat di gigi. Manfaat lainnya adalah, bahan

    perenyah pada pembuatan kue kering seperti cracker, bahan penggumpal susu pada pembuatan

    keju, bahan pelarut glatin, dan bahan pencuci lensa. Pada pembuatan bir yang diolah dengan cara

    fermentasi kecambah gandum dan jika didiamkan lama atau kondisi sekitarnya dingin, maka

    akan berubah menjadi keruh. Ini disebabkan dalam kecambah gandum terdapat senyawa

    polifenol-protein yang terbawa dalam bir akan terpisah dan mengendap, yakni berupa dispersi

    padatan yang sangat luas melayang di seluruh cairan bir. Sedang di industri farmasi, pektin

    digunakan sebagai emulsifier bagi preparat cair dan sirup, obat diare pada anak-anak, obat

    penawar racun logam, bahan penurun daya racun dan meningkatkan daya larut obat sulfa,

    memperpanjang kerja hormon dan antibiotika, bahan pelapis perban (pembalut luka) guna

    menyerap kotoran dan jaringan yang rusak serta bahan kosmetik, oral atau injeksi untuk

    mencegah pendarahan.

  • ENZIM KATALASE

    Katalase adalah enzim yang dapat menguraikan hidrogen peroksida yang tidak baik bagi

    tubuh makhluk hidup menjadi air dan oksigen yang sama sekali tidak berbahaya. Selain itu,

    enzim ini di dalam tubuh manusia juga menguraikan zat-zat oksidatif lainnya seperti fenol, asam

    format, maupun alkohol yang juga berbahaya bagi tubuh manusia. Katalase terdapat hampir di

    semua makhluk hidup. Bagi sel, enzim ini adalah bodyguard yang melindungi bagian dalam sel

    dari kondisi oksidatif yang bagi kebanyakan organisme ekuivalen dengan kerusakan.

    ENZIM TERIMOBILISASI

    Enzim terimobilisasi adalah suatu enzim yang dilekatkan pada suatu bahan yang inert dan

    tidak larut seperti sodium alginate. Dengan sistem ini, enzim dapat lebih tahan terhadap

    perubahan kondisi seperti pH atau temperatur. Sistem ini juga membantu enzim berada di tempat

    tertentu selama berlangsungnya reaksi sehingga memudahkan proses pemisahan dan

    memungkinkan untuk dipakai lagi di reaksi lain. Sistem ini memiliki keunggulan dalam hal

    efisiensi sehingga di industri banyak digunakan dalam reaksi yang dikatalisis oleh enzim.

    Terdapat tiga teknik untuk mengimobilisasi enzim:

    Adsorpsi pada gelas, butir alginat atau matriks.

    Pengikatan/entrapment

    Cross linking

  • Inhibitor Enzym

    - Competitive

    - Non Competitive

    - Uncompetitive

    - Inhibisi Substrat

    1. Competitive Inhibitor

    E + S ES

    E + P

    k-1 + I

    KI

    EI

    =

    KI =

    Eo =

    V = k2 [ES]

    V =

    Km,app =

    Efek dari competitive inhibisi adalah meningkatnya nilai

    Km,app sehingga mengurangi nilai rate reaksi v.

  • 2. Non Competitive Inhibitor

    E + S ES

    E + P

    + +

    I I

    EI + S ESI

    =

    =

    KI =

    =

    Eo = ; V = k2 [ES]

    V =

    V=

    S

    Km

    appVm

    '1

    ,

    Efek noncompetitive inhibitor adalah mengurangi nilai Vm

  • 3. Uncompetitive Inhibitormengikat kompleks ES dan tidak

    mengurangi afinitas enzym

    E + S ES

    E + P

    +

    I

    ESI

    =

    , KI =

    V =

    V= Vm,app S

    Km,app + S

    Efeknya adalah mengurangi nilai Vm dan Km sehingga berakibat rendahnya

    rate reaksi

  • 4. Substrat Inhibitor

    E + S ES

    E + P

    +

    S

    ES2

    =

    , =

    V =

    1

    efek Inhibisi tidak terhitung

    V =

    Pada [ S ] besar,

    1

    Inhibisi dominan

    V =

    [S] max =

  • Competitive

    Uncompetitive

    I > 0

    I=0

    I > 0

    I=0

    m

  • Non competitive

    m

    Substrate inhibitor

  • Contoh : Kinetika Inhibisi

    Hidrolisa urea didapat data berikut :

    S = 0,2 M----1/S = 5

    1/v

    I

    1/v

    I

    0,22 0 0,88 0,006

    0,33 0,0012 1,1 0,008

    0,51 0,0027 1,15 0,0093

    0,76 0,0044

    Tentukan tipe rx inhibisi , Km , KI

    Penyelesaian:

    Buat grafik

    vs

    untuk beberapa nilai I lihat grafik sesuai tipe mana inhibisi.

    Dari grafik = jenis noncompetitive inhibitor intercept:

    km = 7.77 10-2 M

    Untuk I=0 intercept 1/v 1/s = 1/vm=0,2 Vm= 5 mol/l.min.

    Substitusi ke persamaan noncompetitive untuk mendapat KI=6.10-3

    M

    I = 0.0044

    I = 0.0012

    I = 0

    1

    10

  • Kinetika pemakaian substrat,pembentukan produk dan produksi biomassa dalam kultur

    sel

    Pertumbuhan sel:

    -----Reproduksi

    -----Merubah ukuran sel

    Nutrien dari media digunakan untuk:

    ---Memproduksi energi

    ---Biosintesa dan pembentukan produk

    Pemakaian nutrien akan menaikkan massa mikroba pada pertambahan waktu

    Substrat + sel produk + sel bertambah

    S + X P + n X

    Pertumbuhan mikroba merupakan contoh reaksi autokatalitik

    Laju reaksi pertumbuhan mikroba didefinisikan :

    dt

    dX

    X

    1

    dimana X : konsentrasi massa sel (massa/volum)

    t : waktu

    : laju pertumbuhan spesifik (waktu-1)

    X = Xo. e t

    ln X = ln Xo +

  • Fase pertumbuhan sel

    Fase Deskripsi rate

    Lag (A) sel beradaptasi terhadap 0

    lingkungan baru

    Acceleration mulai pertumbuhan < max

    Growth(B) pertumbuhan mencapai

    Fase log rate maksimum max

    Decline pertumbuhan menjadi < max

    Lambat

    Stationary(C) pertumbuhan berhenti =0

    Death(D) sel mati

  • KURVA PERTUMBUHAN SEL

    Fase Lag : Tidak ada pertambahan populasi, sel mengalami perubahan komposisi kimiawi dan

    bertambah ukurannya

    Fase Log : Sel membelah dengan laju konstan, massa menjadi dua kali lipat,

    aktivitas metabolik konstan

    Fase statis : Terjadi penumpukan produk beracun dan/atau kehabisan nutrien,

    beberapa sel mati jumlah sel hidup tetap

    A

    B

    C

    D

    Log

    Jumlah

    Sel

    hidup

    WAKTU, t

  • Fase kematian: Sel menjadi mati lebih cepat daripada terbentuknya sel-sel baru. Laju

    kematian mengalami percepatan menjadi eksponensial

    Exponensial growth(fase log) rate: merupakan orde I

    xudt

    dX. X= Xo pada t = 0

    X = Xo. e t

    atau ln X = ln Xo +

    KINETIKA PERTUMBUHAN SEL

    Persamaan Monod

    = max. Specific growth rate saat

    = konstanta saturation atau half velocity constant

    = S saat

    Pada Umumnya pada saat

    dan

    saat

  • KINETIKA ENZYM

    ... (1)

    ...(2)

    Dimana :

    : laju pembentukan produk mol /l.s

    ...(3)

    A. Rapid Equilibrium Assumption

    Henri, Michaelis & Menten berdasarkan asumsi kesetimbangan antara

    enzym & substrat untuk membentuk kompleks .

    koefisien kesetimbangan untuk menyatakan hubungan &

    ...(5)

  • ...(6)

    ...(7)

    = konstanta kesetimbangan

    =

    (konstanta disosiasi kompleks ES)

    Substitusi persamaan (7) ke persamaan (2)

    =

    = kecepatan maksimum

    berubah bila enzym ditambahkan tetapi tidak terpengaruh penambahan substrat.

    = konstanta Michaelis Menten

    B. Quasi steady state assumption Brings & Haldane

    sangat kecil

    ...(9)

    Substitusi persamaan (4) ke persamaan (9)

  • ...(10)

    ...(11)

    Substitusi persamaan (11) ke persamaan (2)

    Persamaan (12) ---- persamaan Michaelis-Menten ...(12)

    =

    Metode Menentukan km dan Vm

    Initial Rate

    Linearisasi Persamaan

    1.Plot Lineweaver Burk

    Persamaan 12

    Plot

  • 2.Eadie Hofstee Plot

    -

    Plot v

    3.Plot Henes Woolf

    Plot

    4.Batch Kinetics Integrasi Persamaan (12)

  • Contoh :

    Data pada = 0,015 g/l

    (g/l min)

    1,14 20

    0,87 10

    0,70 6,7

    0,59 5,0

    0,50 4,0

    0,44 3,3

    0,39 2,9

    0,35 2,5

    Ditanya : Berapakah harga

    = ...... ?

    = ......?

    Metode Hanes Wolf untuk menentukan

    Buat Plot

    Slope =

    = 0,6

    = 1,7 (g/l min)

    Intersep =

    = 5,5

    = 9,2 g[S] / l

    = 110

  • Pertumbuhan Sel

    Bagi mikroba, pertumbuhan merupakan respon utama dari pengaruh kondisi lingkungan.

    Pertumbuhan ditunjukkan dengan adanya hasil dari replikasi dan perubahan ukuran sel.

    Pada medium dengan nutrisi yang tepat, organisme mampu mengekstrak nutrisi dari medium

    kemudian dikonversi menjadi senyawa biologi.

    Sebagian nutrisi menjadi sumber pembentukan energi, sebagian untuk biosintesa pembentukan

    produk.

    Massa mikroba meningkat sesuai waktu dapat digambarkan sbb:

    Substrat + sel ekstraselular produk + sel

    S + X P + nX

    Pertumbuhan mikroba merupakan contoh reaksi autokatalitik.

    Laju reaksi pertumbuhan mikroba didefinisikan :

    dt

    dX

    X

    1

    dimana X : konsentrasi massa sel (massa/volum)

    t : waktu

    : laju pertumbuhan spesifik (waktu-1)

    X = Xo. e t ln X = ln Xo +