entre chapter i
DESCRIPTION
Entre Chapter ITRANSCRIPT
-
11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seorang wirausahawan adalah seseorang yang memiliki kemampuan dalam
hal menciptakan kegiatan usaha. Kemampuan menciptakan memerlukan adanya
kreativitas dan inovasi yang terus-menerus untuk menemukan sesuatu yang berbeda
dari yang sudah ada sebelumnya. Kreativitas dan inovasi tersebut pada akhirnya
mampu memberikan kontribusi bagi masyarakat banyak (Kashmir, 2006:18). Seorang
wirausahawan selalu berfikir untuk mencari peluang, memanfaatkan peluang, serta
menciptakan peluang usaha yang dapat memberikan keuntungan. Kerugian
merupakan hal yang biasa, karena faktor kerugian selalu ada. Bahkan, bagi mereka
semakin besar risiko kerugian yang akan dihadapi, semakin besar pula peluang
keuntungan yang dapat diraup.
Pada hakekatnya semua orang adalah wirausaha, dalam arti mampu berdiri
sendiri dalam menjalankan usahanya dan pekerjaanya guna mencapai tujuan
pribadinya, keluarganya, masyarakat, Bangsa dan Negaranya, akan tetapi banyak
diantara kita yang tidak berani mengambil langkah untuk memulai berwirausaha
karena adanya ketakutan akan rugi atau bangkrut. Tidak sedikit orang yang merasa
tidak memiliki masa depan yang pasti jika berwirausaha. Bahkan, sebagian orang
yang sudah memiliki jiwa wirausaha merasa bingung dari mana harus memulai usaha.
Padahal profesi pengusaha menjanjikan peluang peningkatan penghasilan yang
Universitas Sumatera Utara
-
12
memungkinkan kita bebas financial di hari tua sehingga kita bisa pensiun lebih
tenang dan fokus untuk misi hidup yang lain.
Menurut Kashmir (2006:15), Jika di perhatikan, kegiatan seorang wirausaha
tampaknya sederhana. Namun, jika kita lihat lebih teliti lagi, ternyata mereka begitu
pandai mengatur waktu, memilih bahan atau barang yang akan dijual. Mereka pandai
membaca keinginan, kebutuhan, dan selera konsumennya. Mereka juga pandai dalam
menentukan harga yang harus dibayar oleh pelanggan ( harga jual ) sehingga
menghasilkan keuntungan. Seorang wirausahawan pun pandai melayani
konsumennya sehingga merasa nyaman dan melakukan transaksi secara terus-
menerus. Dalam skala yang lebih luas, mereka begitu pandai memberi perintah,
membagi tugas dan tanggung jawab kepada orang lain untuk melakukan kegiatan.
Gambaran seperti di atas, mengenai cara seorang wirausaha dalam hal pandai
membaca keinginan dan melayani konsumen, menentukan harga jual dan pintar
memberikan perintah, merupakan gambaran kegiatan seorang wirausahawan dalam
kesehariannya. Kepiawaian dan keahlian mereka dalam menjalankan aktivitas tanpa
rasa canggung, takut, malu, atau minder merupakan menu keseharian yang menjadi
rutinitas. Dalam menjalankan kegiatannya mereka tidak menunggu perintah, tetapi
memerintah anak buahnya ( karyawan ) untuk melakukan suatu kegiatan. Semua
yang mereka lakukan diperoleh dari pengalaman yang pernah mereka lakukan atau
pengalaman dari orang lain (Kashmir, 2006:16).
Seorang wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak memiliki pengetahuan,
kemampuan, dan kemauan. Ada kemauan tetapi tidak memiliki kemampuan dan
pengetahuan tidak akan membuat seseorang menjadi wirausaha yang sukses.
Universitas Sumatera Utara
-
13
Sebaliknya, memiliki pengetahuan dan kemampuan tetapi tidak disertai kemauan
tidak akan membuat wirausaha mencapai kesuksesan. Untuk menjadi seorang
wirausaha yang sukses tentu saja harus memiliki kompetensi dalam menghadapi
risiko dan tantangan. Kompetensi di artikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan
kemampuan individu yang langsung berpengaruh pada hasil, karena wirausaha adalah
orang yang selalu berorientasi pada hasil.
Menurut Zimmerer dan Scarborough (2008:11), seseorang yang termotivasi
akan sesuatu pasti di sebabkan oleh beberapa faktor, antara lain karena keuntungan
keuntungan dalam dunia kewirausahaan. Selain memperoleh keuntungan, seorang
wirausaha juga bisa di hadapi dengan berbagai macam kendala yang muncul.
Adapun kentungan-keuntungan yang di peroleh mencakup peluang untuk
menentukan nasib Anda sendiri, karena memiliki usaha sendiri memberikan
kebebasan dan peluang untuk mencapai apa yang penting bagi Anda.
Peluang untuk melakukan perubahan dapat memberikan keuntungan bagi
wirausaha, karena adanya peluang untuk menciptakan sesuatu yang baru dari
pengusaha yang lain. Dengan adanya inovasi-inovasi, keuletan, dan potensi yang
dimiliki wirausaha akan mampu memberikan keuntungan yang menakjubkan. Oleh
sebab itu diperlukan kerja keras dan lama untuk mencapai keuntungan yang dapat
membuat bisnis dan hidup seorang wirausaha lebih mapan.
Adapun berbagai kendala yang dapat muncul seperti, ketidakpastian
pendapatan karena membuka dan menjalankan suatu usaha tidak memberi jaminan
bahwa seorang wirausaha akan memperoleh pendapatan yang cukup untuk hidup.
Resiko kehilangan seluruh investasi dapat dialami sang pengusaha jika mereka tidak
Universitas Sumatera Utara
-
14
memiliki pengetahuan, pengalaman, dan keahlian dalam mengelola usahanya.
Memang menyenangkan menjadi bos, tetapi terlalu besar tanggung jawab yang harus
dipikul. Bila tidak ada seorangpun tempat bertanya, tekanan bisa menggunung
dengan tiba-tiba.
Tekanan yang dihadapi, dapat menyebabkan tingkat stress yang tinggi karena
banyak wirausaha menyadari bahwa mereka harus mengambil keputusan mengenai
beberapa hal dan menanggung beban mengelola prusahaannya sendirian karena tidak
bisa mendelegasikan wewenang kepada orang lain. Tingkat stress yang tinggi besar
kemungkinan akan menimbulkan rasa putus asa dalam diri seorang Entrepreneur.
Faktor-faktor yang mendorong entrepreneur dalam berwirausaha antara lain :
Modal , Pengalaman, Pendidikan, Minat dan Bakat, dan keluarga (Pandji, 2002 : 243,
dan Kasmir, 2006:38). Dengan faktor-faktor tersebut seorang wirausaha mampu
menciptakan kreativitas dan inovasi yang terus-menerus untuk menemukan sesuatu
yang berbeda dari yang sudah ada sebelumnya. Kreativitas dan inovasi tersebut pada
akhirnya mampu memberikan kontribusi bagi masyarakat banyak.
Modal merupakan faktor penting dalam memulai suatu usaha. Tanpa modal
suatu usaha tidak dapat berjalan, karena modal tersebut di gunakan dalam
mengoperasikan bisnis tersebut. Jika seseorang ingin memulai usaha tetapi memiliki
kendala dalam hal modal, maka ia dapat memperoleh modal dengan melakukan
pinjaman ke berbagai pihak seperti perbankan, keluarga ataupun kerabat dekat.
Dalam kewirausahaan, modal tidak selalu identik dengan modal yang berwujud
(tangible) seperti uang dan barang, tetapi juga modal yang tidak berwujud
(intangible) seperti modal intelektual, modal sosial, modal moral, dan modal mental
Universitas Sumatera Utara
-
15
yang dilandasi agama. Secara garis besar, modal kewirausahaan dapat dibagi ke
dalam empat jenis, yaitu modal intelektual, modal sosial dan moral, modal mental,
serta modal material. Dalam penelitian aspek modal hanya diambil 2 aspek yaitu
modal material dan modal intelektual.
Selain modal berwujud dan tidak berwujud, pengalaman juga dapat
memberikan pengaruh positif dalam berwirausaha, karena pengalaman dapat menjadi
petunjuk atau pedoman agar tidak melakukan kesalahan dalam menjalankan usaha.
Pendidikan juga sama penting nya dalam mempengaruhi kesuksesan berbisnis,
dengan adanya pendidikan seorang wirausaha tidak gampang di pengaruhi dalam
pengambilan keputusan serta dengan mudah dapat membuat laporan keuangan dan
perencanaan bisnis.
Minat atau bakat yang timbul atau sudah tertanam dalam diri seseorang akan
mempermudah beradaptasi dalam mengembangkan usahanya, karena usaha tersebut
di jalankan dengan sungguh-sungguh sesuai keahlian. Faktor keluarga juga di
perlukan dalam keberhasilan berwirausaha, dengan adanya motivasi atau dukungan
dari keluarga, seorang wirausaha akan gigih dalam menjalankan usahanya.
Saat ini di kota-kota besar di Indonesia termasuk di Medan, semakin banyak
orang yang memiliki sepeda motor. Hal ini menyebabkan terbukanya peluang untuk
membuka usaha bengkel. Fenomena ini menyebabkan banyaknya usaha-usaha
perbengkelan sepeda motor yang dapat kita temui di berbagai kawasan. Salah satu
kawasan yang terdapat banyak usaha perbengkelan sepeda motor adalah di sepanjang
Jalan Setia Budi Medan. Mereka menjual banyak sparepart motor yang bersuku
cadang asli dan mereka menerima service motor bagi pelanggan yang mengalami
Universitas Sumatera Utara
-
16
gangguan pada kendaraannya. Dengan berbagai macam sparepart yang dijual, yang
memiliki kualitas dan mutu produk berkualitas serta dengan harga yang dapat di
jangkau, akan mampu menarik keinginan konsumen untuk melakukan pembelian
bahkan melakukan pembelian ulang.
Melihat fenomena diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang Mendorong Entrepreneur Dalam
Berwirausaha ( Studi Kasus Pada Pengusaha Bengkel Sepeda Motor Di Jalan
Setia Budi Medan ) .
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian ini, maka permasalahan yang ingin di
bahas dapat di rumuskan sebagai berikut :
Apakah faktor Modal, Pengalaman, Pendidikan, Minat dan Bakat, dan Keluarga
berpengaruh positif dalam berwirausaha.
C. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual atau kerangka pemikiran adalah pondasi utama dimana
sepenuhnya proyek penelitian ditujukan, dimana hal ini merupakan jaringan
hubungan antara variabel yang secara logis diterangkan dan dikembangkan dari
perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi,
dan survey literatur ( Kuncoro, 2003:44 ).
Seorang Entrepreneur harus mampu menyusun suatu rencana sekarang dan
kedepan sebagai pedoman dan alat kontrol baginya. Dengan membuka usaha,
Universitas Sumatera Utara
-
17
seseorang dapat menata masa depannya dengan penghasilan yang telah di dapat tanpa
tergantung kepada orang lain.
Pada kerangka penelitian ini dikemukakan variabel yang mendorong
entrepreneur dalam berwirausaha, yaitu faktor modal ( X1 ), faktor pengalaman ( X2),
faktor pendidikan ( X3 ), faktor minat dan bakat ( X4 ), faktor keluarga ( X5 ) yang
mendorong Entrepreneur dalam berwirausaha.
Berdasarkan pemikiran tersebut, maka kerangka konseptual dapat dibuat
dalam gambar sebagai berikut :
Gambar : 1.1 Kerangka Konseptual Sumber : ( Pandji, 2002 ) dan ( kasmir, 2006 ), diolah penulis. D. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu pernyataan sementara atau dugaan jawaban yang paling
memungkinkan walaupun masih harus dibuktikan dengan penelitian (Umar,
2003:69). Hipotesis atau jawaban sementara atas permasalahan yang dikemukakan
adalah sebagai berikut :
1. Faktor Modal (X1)
2. Faktor Pengalaman (X2)
3. Faktor pendidikan (X3)
4. Faktor Minat dan Bakat (X4)
5. faktor Keluarga (X5)
Faktor yang mendorong entrepreneur dalam berwirausaha (Y)
Universitas Sumatera Utara
-
18
Variabel Modal, Pengalaman, Pendidikan, Minat dan Bakat, dan Keluarga
berpengaruh positif terhadap enterpreneur dalam berwirausaha .
E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin di capai melalui penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui dan menjelaskan faktor Modal, Pengalaman, Pendidikan,
Minat dan Bakat, dan Keluarga yang mendorong enterpreneur dalam
berwirausaha pada usaha bengkel di Jalan Setia Budi Medan.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Pelaku Usaha
Sebagai bahan masukan bagi para wirausahawan tentang pentingnya
mendirikan usaha dan sebagai informasi untuk mengetahui keunggulan
dalam berwirausaha.
b. Bagi Penulis
Sebagai bahan untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang
kewirausahaan dan faktor-faktor pendorongnya.
c. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman bagi peneliti
berikutnya tentang faktor-faktor yang dapat mendorong seseorang dalam
berwirausaha dan dapat menjadi bahan referensi dalam melakukan
penelitian.
Universitas Sumatera Utara
-
19
F. Metodologi Penelitian
1. Batasan Operasional
Batasan operasional dalam penelitian ini adalah :
a. Variabel Independen ( X ) yang terdiri dari faktor modal ( X1 ), faktor
pengalaman ( X2 ), faktor pendidikan ( X3 ), faktor minat dan bakat ( X4), dan
faktor keluarga ( X5 ).
b. Variabel Dependen ( Y ) yakni faktor yang mendorong Entrepreneur dalam
berwirausaha.
c. Responden penelitian adalah pengusaha bengkel di Jalan Setia Budi.
2. Defenisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang di teliti, yang terdiri dari :
a. Variabel bebas ( X ) adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan
dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif atau negatif
bagi variabel dependen nantinya. Adapun yang menjadi variabel bebas pada
penelitian ini adalah :
1. Modal ( X1 ) yaitu sejumlah dana yang dikeluarkan si pengusaha untuk
memulai dan menjalankan aktivitas usahanya.
2. Pengalaman ( X2 ) yaitu suatu pengalaman pribadi pengusaha tersebut
atau pengalaman orang lain yang telah berhasil dalam melakukan usaha.
Pengalaman ini merupakan pedoman atau guru agar tidak melakukan
kesalahan dalam menjalankan usahanya nanti.
Universitas Sumatera Utara
-
20
3. Pendidikan ( X3 ) yaitu keahlian ( skill ) dan tekhnik-tekhnik yang
diperoleh oleh wirausahawan dalam berwirausaha.
4. Minat dan Bakat ( X4 ) yaitu rasa ketertarikan pada suatu bidang sudah
tertanam dalam dirinya. Minat juga dapat tumbuh setelah dipelajari
dengan berbagai cara.
5. Keluarga ( X5 ) yaitu seseorang memulai usaha karena keluarga mereka
sudah memiliki usaha sebelumnya. Keluarga sengaja mengader anggota
keluarga lain untuk meneruskan usaha atau membuka cabang atau usaha
baru.
b. Variabel terikat ( Y )adalah variabel yang nilainya dipengaruhi variabel bebas.
Adapun yang menjadi variabel terikat adalah faktor yang mendorong
Entrepreneur dalam berwirausaha.
Universitas Sumatera Utara
-
21
Tabel 1.1 Defenisi Operasional Variabel
Variabel Defenisi Indikator Skala ukur Modal (X1)
Modal dapat diartikan sebagai keahlian seseorang. Dengan keahlian tertentu seseorang dapat bergabung dengan mereka yang memiliki modal uang untuk menjalankan usaha.
a. Jumlah modal b. Sumber modal c. Keterampilan d. Pengetahuan
Guttman
Pengalaman (X2 )
Pengalaman maksudnya adalah pengalaman pribadi pengusaha tersebut atau pengalaman orang lain yang telah berhasil dalam melakukan usaha. Pengalaman ini merupakan pedoman atau guru agar tidak melakukan kesalahan dalam menjalankan usaha nantinya.
a. Pengalaman intern (dari dalam diri
sendiri) b. Pengalaman
ekstern (dari orang lain)
Guttman
Pendidikan (X3)
Latar belakang pendidikan seseorang terutama yang terkait dengan bidang usaha, seperti bisnis dan manajemen dipercaya akan mempengaruhi kesuksesan seseorang dalam mengembangkan usahanya dan dapat menyusun perencanaan bisnis.
a. Tingkat pendidikan
b. Jenis pendidikan non formal
c. Pengetahuan Bisnis d. Kreatifitas
Guttman
Minat dan Bakat (X4 )
Artinya ketertarikan pada suatu bidang usaha yang tertanam dalam diri seseorang.
a. Keahlian b. Hobi
Guttman
Keluarga (X5)
Seseorang yang sudah menjiwai suatu pekerjaan karena terlahir dan dibesarkan dari keluarga yang memiliki tradisi kuat dalam berwirausaha.
a. Usaha turun temurun
b. Tuntutan dari keluarga
c. Motivasi keluarga
Guttman
Faktor yang mendorong Enterpreneur dalam berwirausaha (Y)
Yaitu hal-hal yang dapat membuat wirausaha terpacu untuk memulai suatu usaha.
a. Menyalurkan hobi pemilik
b. Menambah pengalaman
c. Menambah pengetahuan
Guttman
Sumber : ( Pandji, 2002 ) dan ( kasmir, 2006 ), diolah penulis
Universitas Sumatera Utara
-
22
3. Skala Pengukuran Variabel
Penelitian ini menggunakan skala pngukuran Guttman. Skala ini digunakan untuk
menglasifikasikan objek atau kejadian ke dalam kelompok ( kategori ) terpisah untuk
menunjukkan kesamaan atau perbedaan tertentu dari objek. Skala pengukuran ini,
akan didapat jawaban tegas, yaitu : ya tidak , benar salah , pernah tidak
pernah , positif dan negatif , dan lain-lain. Dalam penelitian ini terdiri dari dua
kategori, pada setiap jawaban akan diberikan skor.
Pembagiannya adalah :
a. Ya = 1
b. Tidak = 0
4. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada usaha bengkel di Jalan Setia Budi Medan,
yang dimulai pada bulan Januari sampai bulan Mei 2010.
5. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Menurut Sugiyono ( 2005:72 ) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah sebanyak
Universitas Sumatera Utara
-
23
20 responden dari pengusaha bengkel yang mendirikan usahanya di sepanjang
Jalan Setia Budi Medan.
b. Sampel
Menurut Uma Sekaran ( 2006:123) sampel adalah subkelompok atau sebagian
dari populasi. Dengan mempelajari sampel, peneliti akan mampu menarik
kesimpulan yang dapat digeneralisasikan terhadap populasi penelitian.
Tekhnik pengambilan sampel dengan menggunakan metode nonprobability
sampling yang merupakan tekhnik pengambilan sampling yang tidak
memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Metode nonprobability sampling yang digunakan adalah teknik sampling
jenuh yang merupakan teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan apabila jumlah populasi
relatif kecil atau kurang dari 30 responden ( Sugiyono 2005:212 ). Oleh
karena jumlah populasi relatif kecil atau kurang dari 30 respoden, maka
sampel dalam penelitian ini adalah 20 responden. Maka keduapuluh
responden itu akan langsung digunakan sebagai sampel.
6. Jenis Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yaitu :
a. Data Primer
Data Primer yaitu data yang diperoleh dari tangan pertama untuk analisis
berikutnya untuk menemukan solusi atau masalah yang diteliti. Data Primer
Universitas Sumatera Utara
-
24
diperoleh dengan memberikan daftar pertanyaan ( questionnaire ) kepada
responden yang berisikan pertanyaan mengenai variabel penelitian.
b. Data Sekunder
Data Sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan oleh para peneliti lain,
data yang diterbitkan dalam jurnal statistik dan lainnya, dan informasi yang
tersedia dari sumber publikasi atau nonpublikasi entah didalam atau luar
organisasi, semua yang dapat berguna bagi peneliti.
7. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara ( Interview )
Melakukan wawancara langsung kepada responden yaitu pengusaha bengkel.
b. Daftar Pertanyaan ( questionnaire )
Memberikan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu
kepada responden.
c. Studi Dokumentasi
Mengumpulkan data-data melalui informasi dari buku-buku, tulisan ilmiah,
dan internet yang memiliki relevansi dengan penelitian.
8. Metode Analisis Data
a. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat
setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang
digunakan ( questionnaire ). Dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan
Universitas Sumatera Utara
-
25
nyata dan benar. Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur
yang di gunakan ( questionnaire ) menunjukkan akurasi dan konsistensi dari
pengukurannya. Dikatakan konsistensi jika beberapa pengukuran terhadap
subjek yang sama diperoleh hasil yang berbeda-beda (Jogiyanto, 2004:120).
Uji Validitas dan Reliabilitas dilakukan terhadap objek diluar responden yaitu
pemilik bengkel yang bukan berada di jalan Setiabudi.
b. Metode Analisis deskriptif
Analisis Deskriptif merupakan suatu metode dimana data-data yang
dikumpulkan dan dikelompokkan kemudian dianalisis dan diinterpretasikan
secara objektif sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai objek
penelitian. Jika tujuan penelitian adalah deskriptif yang terbatas pada upaya
memberi suatu gambaran tentang variabel-variabel yang diteliti, teknis,
analisis yang sering digunakan adalah statistika dasar yang berkaitan dengan
parameter statistik deskriptif. Termasuk dalam parameter statistik deskriptif
antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran,
piktokram, perhitungan penyebaran data melalui perhitunga rata-rata dan
standar deviasi.
c. Metode Guttman
merupakan metode yang di gunakan untuk memperoleh ukuran gabungan
yang bersifat unidimensional (hanya mengukur satu dimensi saja). Kemudian
akan didapatkan jawaban tegas, yaitu : ya-tidak, benar-salah, dan lain-
lain. Pada setiap jawaban akan diberikan skor, Ya=1 dan Tidak=0 (Freddy
Rangkuti, 1996:67).
Universitas Sumatera Utara