enfisema intervensi

8
3.7 INTERVENSI No . Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional 1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan kerusakan alveoli yang reversible 1. Pertukaran gas pasien kembali normal 2. Tidak terjadi perubahan fungsi pernapasan. 3. Pasien bisa bernapas normal tanpa menggunakan otot tambahan pernapasan. 4. Pasien tidak mengatakan nyeri saat bernapas. 5. PCO 2 , PO 2, dan SO 2 normal 6. Lakukan latihan pernapasan dalam dan tahan sebentar untuk membiarkan diafragma mengembangkan 1. Ajari pasien tentang teknik penghematan energi. 2. Bantu pasien untuk mengidentifik asi tugas- tugas yang bisa diselesaikan. 1. Kolaborasi : • Berikan oksigen sesuai indikasi • Berikan 1. Pasien dapat bernapas dengan lancer. 1. Membantu ekspansi paru yang optimal. 1. Evaluasi tingkat kemapuan pasien dan mempermudah perawat dalam merencanakan kriteria latihan lanjutan. 2. Meningkatkan keadekuatan jalan

Upload: amin-toyenng

Post on 08-Dec-2015

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

enfisema

TRANSCRIPT

Page 1: enfisema intervensi

3.7 INTERVENSI

No. Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional1. Gangguan pertukaran

gas berhubungan dengan kerusakan alveoli yang reversible

1. Pertukaran gas pasien kembali normal

2. Tidak terjadi perubahan fungsi pernapasan.

3. Pasien bisa bernapas normal tanpa menggunakan otot tambahan pernapasan.

4. Pasien tidak mengatakan nyeri saat bernapas.

5. PCO2 , PO2, dan SO2

normal6. Lakukan latihan

pernapasan dalam dan tahan sebentar untuk membiarkan diafragma mengembangkan secara optimal.

7. Posisikan pasien dengan posisi semi fowler agar pasien bisa melakukan respirasi dengan sempurna.

8. Kaji adanya nyeri dan tanda vital berhubungan dengan latihan yang diberikan.

   

 

1. Ajari pasien tentang teknik penghematan energi.

2. Bantu pasien untuk mengidentifikasi tugas-tugas yang bisa diselesaikan.

 

1. Kolaborasi :• Berikan oksigen sesuai indikasi• Berikan penekan SSP (anti ansietas sedatif atau narkotik) dengan hati-hati sesuai indikasi

 

1. Pasien dapat bernapas dengan lancer.

 

 

 

1. Membantu ekspansi paru yang optimal.

 

 

1. Evaluasi tingkat kemapuan pasien dan mempermudah perawat dalam merencanakan kriteria latihan lanjutan.

2. Meningkatkan keadekuatan jalan napas.

3. Menjaga komunikasi dengan pasien dan mampu bekerjasama dalam memprioritaskan tugas.

4. Mempercepat proses pemulihan dengan kerja sam yang baik dengan dokter.

Page 2: enfisema intervensi

2. Pola pernapasan tidak efektif  berhubungan dengan ventilasi alveoli

1. Tidak terjadi perubahan dalam frekuensi pola pernapasan.

2. Tekanan nadi (frekuensi, irama, kwalitas) normal.

3. Pasien memperlihatkan frekuensi pernapasan yang efektif dan mengalami perbaikan pertukaran gas pada paru.

4. Pasien menyatakan faktor penyebab, jika mengetahui.

5. Pastikan pasien bahwa tindakan tersebut dilakukan untuk menjamin keamanan.

6. Alihkan perhatian pasien dari pemikiran tentang keadaan ansietas (cemas) dengan meminta pasien mempertahankan kontak mata dengan perawat.

   

1.  Latih pasien napas perlahan-lahan, bernapas lebih efektif.

 

1. Jelaskan pada pasien bahwa dia dapat mengatasi hiperventilasi melalui kontrol pernapasan secara sadar.

2. Kolaborasi:

Pemberian obat-obatan sesuai indikasi dokter (ex. bronkodilator)

1. Ventilasi alveoli normal.

 

 

1. Tidak terjadi gangguan perubuhan fungsi pernapasan.

 

 

 

 

1. Untuk melatih ketahanan jalan napas. Serta memungkinkan untuk melatih batuk efektif.

2. Mampu mengurangi ansietas pasien dalam menghadapi hiperventilasi.

 

 

1. Usaha untuk menstabilkan pola napas pasien.

Page 3: enfisema intervensi

3. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan meningkatnya sekret atau produksi mukus.

Mengatasi masalah ketidakefektifan jalan napas

Sekret encer dan jalan napas bersih

1. Berikan posisi yang nyaman (fowler/ semi fowler)

 

1. Anjurkan untuk minum air hangat

2. Bantu klien untuk melakukan latihan batuk efektif bila memungkinkan

3. Lakukan suction bila diperlukan, batasi lamanya suction kurang dari 15 detik dan lakukan pemberian oksigen 100% sebelum melakukan suction

4. Pasien lebih nyaman, karena dapat membantu kelancaran pola nafasnya

5. Air hangat dapat mengencerkan sekret

6. Batuk efektif akan membantu mengeluarkan sekret.

 

Page 4: enfisema intervensi

7. Jalan nafas bersih.

4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara kebutuhan dan suplai oksigen.

1. Pasien bernafas dengan efektif.

2. Mengatasi masalah intoleransi aktivitas pada pasien

1. Pasien bisa mengidentifikasikan faktor-faktor yangMenurunkan toleransi aktivitas.

2. Pasien memperlihatkan kemajuan, khususnya dalam hal mobilitas.

  1. Ukur tanda vital saat istirahat dan segera setelah aktivitas serta frekuensi, irama dan kualitas.

2. Hentikan aktifitas bila respon klien : nyeri dada, dyspnea, vertigo/konvusi, frekuensi nadi, pernapasan, tekanan darah sistolik menurun.

3. Meningkatkan aktifitas secara bertahap.

 

1. Ajarkan klien metode penghematan energi untuk aktifitas. ubah posisi setiap 2 sampai 4 jam

2. Mengakaji periode istirahat

3. Mendapatkan tanda

 

1. Untuk melatih ketahanan muskuloskeletal klien, agar tidak terjadi syok.

2. Penghematan energi  seperti bed-rest sangat membantu meningkatkan keadekuatan pernapasan klien.

3. Mengetahui kebiasaan klien dalam beristirahat serta membantu menentukan langkah yang tepat untuk mengoptimalkan periode istirahat klien.

Page 5: enfisema intervensi

vital pasien normal, baik saat istirahat ataupun setelah beraktifitas.

4. Masalah intoleransi aktivitas pada pasien dapat teratasi untuk mengukur tingkat/kualitas nyeri guna intervensi selanjutnya