endapan alluvial dan permukaan

Upload: hanifsudarmono

Post on 09-Mar-2016

280 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Alluvial merupakan satuan batuan yang mengalami proses sedimentasi yaitu pembentukan endapan, pelapukan, transportasi yang dibentuk dari batuan sebelumnya. Alluvial biasanya terbentuk didaerah pantai dan didaerah sungai dengan pola penyebaran pada daerah penelitian berkisar 35% dari seluruh luas daerah penelitian. Berdasarkan kenampakan alluvial memperlihatkan warna putih pada batuan pasir baik ukuran butir yang halus maupun.

TRANSCRIPT

UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP 2010

I. Penamaan dan penyebaran alluvial

Alluvial merupakan satuan batuan yang mengalami proses sedimentasi yaitu pembentukan endapan, pelapukan, transportasi yang dibentuk dari batuan sebelumnya. Alluvial biasanya terbentuk didaerah pantai dan didaerah sungai dengan pola penyebaran pada daerah penelitian berkisar 35% dari seluruh luas daerah penelitian.

Berdasarkan kenampakan alluvial memperlihatkan warna putih pada batuan pasir baik ukuran butir yang halus maupun. Berdasarkan penilitian terdahulu biasanya alluvial berumur holosen, dan pada hubungan stratigrafi endapan alluvial yang lebih tua yaitu batuan granit (plutonik).

GAMBAR I

ALLUVIAL DEPOSITS

Endapan Alluvial pada proses pembentukannya sangat tergantung dari bahan induk asal tanah dan topografi, punya tingkat kesuburan yang bervariasi dari rendah sampai tinggi, tekstur dari sedang hingga kasar, serta kandungan bahan organic dari rendah sampai tinggi dan pH tanah berkisar masam, netral, sampai alkalin, kejenuhan basa dan kapasitas tukar kation juga bervariasi karena tergantung dari bahan induk

Setelah batuan pembawa unsur mineral terbentuk akibat dari pengaruh cuaca (iklim) menyebabkan terjadinya atau terbentuknya desintegrasi dan terkomposisi. Kejadian akan terus berlanjut hingga terbentuknya endapan hasil dari pelapukan. Jika pelaupukan tertransprtasi maka akan terbentuklah endapan alluvial.

Endapan alluvial biasasnya halus itu dikarenakan endapan yang sudah mengalami transportasi, dari hasil terbentuknya endapan alluvial ada proses erosi yang terjadi terhadap material yang sudah mengalami pelapukan. Adapun asal dari pelapukan yaitu terjadi pada bagian sepanjang sungai yang akan tererosi, dari itu dinyatakan lah bahwa endapan alluvial adalah endapan yang terbentuk dari hasil pelapukan yang kemudian tererosi, tertransportasi.

Endapan placer alluvial merupakan endapan tipe endapan yang sangat penting pada emas dan intan dan fraksi umum pada butiran pada mineral-mineral berat yang relatif lebih halus dari mineral-mineral ringan. Mineral-mineral berta relatif terkonsentrasi pada lokasi pada dimana terjadi sesuatu gangguan pada aliran ( irrengular flow ) atau pengurangan energi, seperti natural riffle, lubang dasar sungai atau air terjun pada tubrukan arus sungai (pay streak), meader sungai.

Adapun contoh endapan-endapan alluvial yaitu

1. Endapan timah pulau bangka

Busur pluton yang membentang dari Asia hingga di Kepulauan Bangka dan Belitung cebakan timah yang terkaya di dunia. Secara genetik, kehadiran timah bermula dengan adanya tubuh intrusi granit yang diperkirakan terjadi lebih dari 200 juta tahun yang lalu. gas SnF4, dimana akibat proses penumatolitik menerobos dan mengisi celah retakan yang terdapat pada batuan sekitar

Akibat iklim tropis proses pelapukan baik kimiawi maupun mekanis, Berlanjut dengan proses erosi dan transportasi melalui sungai-sungai kassiterit (BD = 7). Jenis endapan sekunder sangat bervariasi, sejak dari elluvial, colluvial, alluvial dangkal hingga alluvial dalam (lebih dari 120 m) serta kipas alluvial. Penyebaran konsentrasi lapisan pasir bertimah (tin bearing sand) baik vertikal maupun lateral dalam banyak hal sangat dipengaruhi oleh gejala naik turunnya.Endapan Placer

Yang dimaksud placer adalah endapan bahan galian atau batuan yang telah mengalami proses pelapukan dan transportasi kemudian terendapkan ditempat yang lebih rendah. Endapan placer termasuk endapan sekunder dan endapan ini terdiri dari endapan eluvial dan alluvial. Endapan bijih aluvial dibagi menjadi dua :

Endapan Bijih Kaksa ( Timah )

Terjadi akibat proses erosi selektif dimana mineral yang berat ( kasiterit ) terendapkan sedangkan mineral yang ringan terbawa jauh. Endapan ini dicirikan lokasi terdapatnya dilembah lembah dan di atas bed rock serta butirannya tidak semua besar atau kasar.

Endapan bijih Meincan

Terjadi akibat adanya proses erosi kembali terhadap bentuk morfologi dari bijih yang tadinya tersebar luas. Ciri-ciri endapan ini yaitu terdapat dilembah endapannya tipis dan butirannya hampir bulat.

Perlu kita ketahui perbedaan pengertian antara placer dan aluvial yaitu perbedaan mengenai terjadinya pengendapan bahan galian, akan tetapi di Indonesia sebagian besar dari placer itu berupa aluvial sehingga tambang placer tersebut juga kita namakan tambang aluvial

Menurut bentuk dan tempat pengendapannya placer dapat digolongkan menjadi :

Residual Placer

Sering pula disebut eluvial karena terbentuk langsung diatas batuan induknya atau sedikit pada lerengnya, batuannya kasar dan tepinya masih jelas kasar.

Hill Silk Placer

Terjadinya pada tebing-tebing lembah dan cirinya masih kasar.

Creet Placer

Endapan ini terdapat di sungai-sungai kecil di bukit merupakan endapan yang dangkal dan letaknya sejajar dengan permukaan aliran air, bentuknya sudah agak bulat.

Bech Placer

Terdapat pada teras teras sungai dalam bentuk halus dan agak berongga.

River Bar Placer

Terdapat di samping atau tepat di muka muara sungai bentuknya halus sekali.

Gravel Plain Placer

Terdapat pada daerah pantai yaitu pada daerah pasang surut air laut.

Beach Placer

Terbentuk oleh aliran gelombang air laut biasa terdapat pada lereng-lereng pasir pantai dan tak jauh dari daratan.