emile durkheim tokoh besar pemikir teori sosiologi klasik_2

13
 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun sampaikan kehadirat Allah Subhanahu Wa Taala karena dengan berkah dan rahmat-Nyalah penyusun dapat menulis karya tulis ini dan tidak lupa shalawat dan salam senantiasa penyusun haturkan kepada  junjungan kita Nabi Besar Muhammad Shollollohu Alaihi Wasallam. Dengan rahmat berpikir yang diberikan allah kita akan dapat mengerti bahwasanya sebuah karya tulis akan bermanfaat bagi kita yang mau belajar Ucapan terima kasih penyusun sampaikan kepada : 1. Ketua Umum Lisma Untan dan semua teman-teman di UKM Lisma Untan yang telah banyak memberikan motivasi dan dorongan dalam bentuk fasilitas  perlengkapa n adminitrasi yang membantu dalam pe nyelesaian karya tulis ini. 2. Teman-teman dalam kelompok 4 yang telah banyak membantu serta berusaha semaksimal mungkin dalam penyempurnaan isi dan tata bahasa yang di gunakan agar pembaca dapat memahami serta mengambil hikmah dari keseluruhan hasil karya tulis ini. Tak ada gading yang tak retak, Itulah kata pepatah yang dapat menggambarkan bahwasanya tidak ada seseorang pun yang luput dari kesalahan. Begitu juga dengan karya tulis ini, penyusun yakin terdapat banyak kekurangan dan kelemahan yang dapat membuat karya tulis ini menjadi kurang berkenan di hati pembaca. Oleh karena itu penyusun memohon kepada pembaca untuk menyumbangkan kritik yang membangun dan saran-saran yang bermanfaat agar di suatu hari penyusun dapat membuat karya tulis l ain yang jauh lebih sempurna. Akhirnya , Penyusun berharap agar karya tulis ini dapat menjawab semua  pertanyaan dan dan bermanfaat bagi pembaca. Atas perhatiannya , penyusun ucapkan terima kasih.

Upload: ewin-regar

Post on 07-Jul-2015

190 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Emile Durkheim Tokoh Besar Pemikir Teori Sosiologi Klasik_2

5/9/2018 Emile Durkheim Tokoh Besar Pemikir Teori Sosiologi Klasik_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/emile-durkheim-tokoh-besar-pemikir-teori-sosiologi-klasik2 1/13

 

1

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun sampaikan kehadirat Allah Subhanahu WaTa‟ala karena dengan berkah dan rahmat-Nyalah penyusun dapat menulis karya

tulis ini dan tidak lupa shalawat dan salam senantiasa penyusun haturkan kepada

  junjungan kita Nabi Besar Muhammad Shollollohu Alaihi Wasallam. Dengan

rahmat berpikir yang diberikan allah kita akan dapat mengerti bahwasanya sebuah

karya tulis akan bermanfaat bagi kita yang mau belajar

Ucapan terima kasih penyusun sampaikan kepada :

1. Ketua Umum Lisma Untan dan semua teman-teman di UKM Lisma Untan

yang telah banyak memberikan motivasi dan dorongan dalam bentuk fasilitas

perlengkapan adminitrasi yang membantu dalam penyelesaian karya tulis ini.

2. Teman-teman dalam kelompok 4 yang telah banyak membantu serta berusaha

semaksimal mungkin dalam penyempurnaan isi dan tata bahasa yang di

gunakan agar pembaca dapat memahami serta mengambil hikmah dari

keseluruhan hasil karya tulis ini.

Tak ada gading yang tak retak, Itulah kata pepatah yang dapat

menggambarkan bahwasanya tidak ada seseorang pun yang luput dari kesalahan.

Begitu juga dengan karya tulis ini, penyusun yakin terdapat banyak kekurangan

dan kelemahan yang dapat membuat karya tulis ini menjadi kurang berkenan di

hati pembaca. Oleh karena itu penyusun memohon kepada pembaca untuk

menyumbangkan kritik yang membangun dan saran-saran yang bermanfaat agar

di suatu hari penyusun dapat membuat karya tulis lain yang jauh lebih sempurna.

Akhirnya , Penyusun berharap agar karya tulis ini dapat menjawab semua

pertanyaan dan dan bermanfaat bagi pembaca. Atas perhatiannya, penyusun

ucapkan terima kasih.

Page 2: Emile Durkheim Tokoh Besar Pemikir Teori Sosiologi Klasik_2

5/9/2018 Emile Durkheim Tokoh Besar Pemikir Teori Sosiologi Klasik_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/emile-durkheim-tokoh-besar-pemikir-teori-sosiologi-klasik2 2/13

 

2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................. 1

DAFTAR ISI ............................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN ............................................................. 3

A. Latar Belakang ........................................................................... 3

B. Perumusan Masalah ................................................................... 4

C. Tujuan ......................................................................................... 4

D. Manfaat ...................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ................................................................. 6

E. Teori dan Gagasan Sosiologi ....................................................... 6 

F. Faktor Pengaruh Cara Pandang Emile Durkheim ....................... 7 

G. Karyacipta Emile Durkheim ....................................................... 7 

H. Intisari Ajaran Emile Durkheim ....................................................... 9

I. Akhir Hayat Durkheim .......................................................................... 10

BAB III PENUTUP ........................................................................... 11

J. Kesimpulan ................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA .................................................................... 13

Page 3: Emile Durkheim Tokoh Besar Pemikir Teori Sosiologi Klasik_2

5/9/2018 Emile Durkheim Tokoh Besar Pemikir Teori Sosiologi Klasik_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/emile-durkheim-tokoh-besar-pemikir-teori-sosiologi-klasik2 3/13

 

3

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

David Emile Durkheim  merupakan salah seorang pemikir sosiologi yang

memiliki beberapa karya besar sepanjang sejarah. Durkheim dilahirkan di Épinal, 

Prancis, yang terletak di Lorraine  pada tanggal (15 April 1858  - 15 November

1917). Ia berasal dari keluarga Yahudi Prancis yang saleh - ayah dan kakeknya

adalah Rabi. Hidup Durkheim sendiri sama sekali sekular. Malah kebanyakan dari

karyanya dimaksudkan untuk membuktikan bahwa fenomena keagamaan berasal

dari faktor-faktor sosial dan bukan ilahi. Namun demikian, latar belakang

Yahudinya membentuk sosiologinya - banyak mahasiswa dan rekan kerjanya

adalah sesama Yahudi, dan seringkali masih berhubungan darah dengannya.

Durkheim adalah mahasiswa yang cepat matang. Ia masuk ke École

Normale Supérieure pada 1879. Angkatannya adalah salah satu yang paling

cemerlang pada abad ke-19 dan banyak teman sekelasnya, seperti Jean Jaurès 

dan Henri Bergson kemudian menjadi tokoh besar dalam kehidupan intelektual

Prancis. Di ENS, Durkheim belajar di bawah Fustel de Coulanges, seorang pakar

ilmu klasik, yang berpandangan ilmiah sosial. Pada saat yang sama, ia membaca

karya-karya Auguste Comte dan Herbert Spencer. Jadi, Durkheim tertarik dengan

pendekatan ilmiah terhadap masyarakat sejak awal kariernya. Ini adalah konflik

pertama dari banyak konflik lainnya dengan sistem akademik Prancis, yang tidak

mempunyai kurikulum ilmu sosial pada saat itu. Durkheim merasa ilmu-ilmu

kemanusiaan tidak menarik. Ia lulus dengan peringkat kedua terakhir dalam

angkatannya ketika ia menempuh ujian agrégation  – syarat untuk posisi mengajar

dalam pengajaran umum  – dalam ilmu filsafat pada 1882.Minat Durkheim dalam

fenomena sosial juga didorong oleh politik. 

Dari uraian kehidupan Emile Durkheim diatas kami tertarik untuk

menelaah lebih dalam lagi pemikiran-pemikiran Durkheim selain itu kami melihat

spirit minoritas yang positif yang membangun teori dan landasan yang dianut

Page 4: Emile Durkheim Tokoh Besar Pemikir Teori Sosiologi Klasik_2

5/9/2018 Emile Durkheim Tokoh Besar Pemikir Teori Sosiologi Klasik_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/emile-durkheim-tokoh-besar-pemikir-teori-sosiologi-klasik2 4/13

 

4

oleh Emile Durkheim.maka dari itu kami berusaha menghimpun data-data yang

valid dan sesuai dengan materi di atas agar kita dapat mengetahui bagaimana

Emile durkheim membangun teori dalam karya-karya nya.

B.Perumusan Masalah

Dari semua penjelasan diatas, penyusun dapat merumuskan masalah tersebutsebagai berikut :

1. Apakah yang dimaksud dengan Sosiologi menurut Emile Durkheim ?

2.Unsur-unsur apakah yang sangat mempengaruhi karya-karya Emile Durkheim ?

3.Apa sajakah karya-karya yang pernah dibuat Emile Durkheim ?

4.Gagasan apakah yang ingin disampaikan Emile Durkheim dalam semua

karyanya ?

C.Tujuan

Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut :

1.Mengetahui pengertian sosiologi menurut Emile Durkheim.

2. Mengetahui unsur-unsur yang paling banyak mempengaruhi karya-karya Emile

Durkheim.

3. Mengetahui karya-karya yang pernah dibuat Emile Durkheim.

4. Mengetahui gagasan yang ingin disampaikan Emile Durkheim dalam semua

karyanya.

Page 5: Emile Durkheim Tokoh Besar Pemikir Teori Sosiologi Klasik_2

5/9/2018 Emile Durkheim Tokoh Besar Pemikir Teori Sosiologi Klasik_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/emile-durkheim-tokoh-besar-pemikir-teori-sosiologi-klasik2 5/13

 

5

D.Manfaat

Manfaat dari karya tulis ini adalah sebagai berikut :

1. Dapat menjadi bahan acuan bagi pembaca untuk memperdalam pengetahuan

mengenai para pemikir besar sosiologi khususnya yang berkaitan dengan Emile

Durkhheim

2. Dari karya tulis ini para pembaca dapat membandingkan hal apakah yang

membedakan Emile Durkheim dari para pakar sosiologi lain.

Page 6: Emile Durkheim Tokoh Besar Pemikir Teori Sosiologi Klasik_2

5/9/2018 Emile Durkheim Tokoh Besar Pemikir Teori Sosiologi Klasik_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/emile-durkheim-tokoh-besar-pemikir-teori-sosiologi-klasik2 6/13

 

6

BAB II

PEMBAHASAN

E. Teori dan Gagasan Sosiologi

Perhatian Durkheim yang utama adalah bagaimana

masyarakat dapat mempertahankan integritas dan

koherensinya di masa modern, ketika hal-hal seperti latar

belakang keagamaan dan etnik bersama tidak ada lagi. Untuk

mempelajari kehidupan sosial di kalangan masyarakat

modern, Durkheim berusaha menciptakan salah satu

pendekatan ilmiah pertama terhadap fenomena sosial yang

sampai sekarang dikenal dengan nama Sosiologi. Durkheim 

memberikan definisi sosiologi  sebagai suatu ilmu yang

mempelajari fakta-fakta sosial, yakni fakta yang mengandung cara bertindak,

berpikir, berperasaan yang berada di luar individu di mana fakta-fakta tersebut

memiliki kekuatan untuk mengendalikan individu.

Bersama Herbert Spencer, Durkheim adalah salah satu orang pertama

yang menjelaskan keberadaan dan sifat berbagai bagian dari masyarakat dengan

mengacu kepada fungsi yang mereka lakukan dalam mempertahankan kesehatan

dan keseimbangan masyarakat  –  suatu posisi yang kelak dikenal sebagai

fungsionalisme. 

Durkheim juga menekankan bahwa masyarakat lebih daripada sekadar  jumlah dari seluruh bagiannya. Jadi berbeda dengan rekan sezamannya, Max

Weber, ia memusatkan perhatian bukan kepada apa yang memotivasi tindakan-

tindakan dari setiap pribadi (individualisme metodologis), melainkan lebih kepada

penelitian terhadap "fakta-fakta sosial", istilah yang diciptakannya untuk

menggambarkan fenomena yang ada dengan sendirinya dan yang tidak terikat

kepada tindakan individu. Ia berpendapat bahwa fakta sosial mempunyai

keberadaan yang independen yang lebih besar dan lebih objektif daripada

Emile Durkheim

Page 7: Emile Durkheim Tokoh Besar Pemikir Teori Sosiologi Klasik_2

5/9/2018 Emile Durkheim Tokoh Besar Pemikir Teori Sosiologi Klasik_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/emile-durkheim-tokoh-besar-pemikir-teori-sosiologi-klasik2 7/13

 

7

tindakan-tindakan individu yang membentuk masyarakat dan hanya dapat

dijelaskan melalui fakta-fakta sosial lainnya daripada, misalnya, melalui adaptasi

masyarakat terhadap iklim atau situasi ekologis tertentu.

F. Faktor Pengaruh Cara Pandang Emile Durkheim

Durkheim adalah seorang sekular. kebanyakan dari karyanya dimaksudkan

untuk membuktikan bahwa fenomena keagamaan berasal dari faktor-faktor sosial

dan bukan ilahi. Namun demikian, latar belakang Yahudinya membentuk

sosiologinya - banyak mahasiswa dan rekan kerjanya adalah sesama Yahudi, dan

seringkali masih berhubungan darah dengannya.

Kekalahan Prancis dalam Perang Prancis-Prusia telah memberikan

pukulan terhadap pemerintahan republikan yang sekular. Banyak orang

menganggap pendekatan Katolik  dan sangat nasionalistik sebagai jalan satu-

satunya untuk menghidupkan kembali kekuasaan Prancis yang memudar didaratan Eropa. Durkheim, seorang Yahudi dan sosialis, berada dalam posisi

minoritas secara politik, suatu situasi yang membakarnya secara politik. Peristiwa

Dreyfus pada 1894 hanya memperkuat sikapnya sebagai seorang aktivis.

G. Karyacipta Emile Durkheim

Ketika kita telah menyebutkan kata-kata masyarakat maka kata itu tidak

terlepas dari opini sosial dimana opini sosial merupakan interprestasi yang dapat

menggambarkan tentang eksistensi masyarakat di suatu wilayah. Suatu opini

sosial memiliki beberapa faktor pembentuknya diantaranya moralitas dan

pendidikan , moralitas dapat dibentuk oleh keluarga dan lingkungan sedangkan

pendidikan kata lain dari ilmu pengetahuan, menurut Emile Durkheim dalam

Sociologi et Philosophy yang diterjemahkan oleh Soedjono Dirdjosisworo,“

peranan ilmu pengetahuan tidaklah berhenti setelah menunjukan pandangan yang

Page 8: Emile Durkheim Tokoh Besar Pemikir Teori Sosiologi Klasik_2

5/9/2018 Emile Durkheim Tokoh Besar Pemikir Teori Sosiologi Klasik_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/emile-durkheim-tokoh-besar-pemikir-teori-sosiologi-klasik2 8/13

 

8

lebih jelas akan kecendrungan opini umum sebab objek utama penelitiannya

adalah masyarakat bukan kondisi opini sosial”. apalagi kondisi masyarakat selalu

berdinamika oleh karena itu ilmu pengetahuan sangat diperlukan dalam proses

pendampingan opini sosial karena dengan ilmu pengetahuan dapat menganalisis

faktor perubahan opini dimasyarakat.

Tahun 1890-an adalah masa kreatif Durkheim. Pada 1893 ia menerbitkan

“Pembagian Kerja dalam Masyarakat ”, pernyataan dasariahnya tentang hakikat

masyarakat manusia dan perkembangannya. Pada 1895 ia menerbitkan “ Aturan-

aturan Metode Sosiologis”, sebuah manifesto yang menyatakan apakah sosiologi

itu dan bagaimana ia harus dilakukan. Pada 1896 ia menerbitkan jurnal  L'Année

Sociologique  untuk menerbitkan dan mempublikasikan tulisan-tulisan dari

kelompok yang kian bertambah dari mahasiswa dan rekan (ini adalah sebutan

yang digunakan untuk kelompok mahasiswa yang mengembangkan program

sosiologinya). Durkheim diingat orang karena karyanya tentang masyarakat

'primitif' (artinya, non Barat) dalam buku-bukunya seperti " Bentuk-bentuk  

 Elementer dari Kehidupan Agama" (1912) dan esainya "Klasifikasi Primitif " yangditulisnya bersama Marcel Mauss. Kedua karya ini meneliti peranan yang

dimainkan oleh agama dan mitologi dalam membentuk pandangan dunia dan

kepribadian manusia dalam masyarakat-masyarakat yang sangat 'mekanis'

(meminjam ungkapan Durkheim).

Dalam bukunya  Regles, Durkheim mengatakan bahwa suatu gejala

Sosiologi, dengan memperhatikan generalisasinya dapat mempunyai dua bentuk ,

sebagian besar adalah bentuk „‟Umum” yang bisa dijumpai , kalau tidak dalam

keseluruhan paling tidak dalam sebagian besar „‟Individu” . diantara dua batasan

yang telah lebih dulu ditentukan terdapat berbagai Variasi , bentuk lainnya adalah

  pengecualian , Komposisi „‟Tipe Rata-rata” adalah karakteristik yang paling

banyak dijumpai dalam suatu species . dengan demikian , dapat dikatakan bahwa

tipe Normal adalah Tipe Rata-rata dan setiap penyimpangan dari standar adalah

Abnormal. Dan akhirnya, pada 1897, ia menerbitkan “Bunuh Diri”, sebuah studi

Page 9: Emile Durkheim Tokoh Besar Pemikir Teori Sosiologi Klasik_2

5/9/2018 Emile Durkheim Tokoh Besar Pemikir Teori Sosiologi Klasik_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/emile-durkheim-tokoh-besar-pemikir-teori-sosiologi-klasik2 9/13

 

9

kasus yang memberikan contoh tentang bagaimana bentuk sebuah monograf 

sosiologi. 

H. Intisari Ajaran Emile Durkheim

Dalam setiap karyanya Perhatian Durkheim yang utama adalah masyarakat,

karena terdapat tanda tanya besar apakah masyarakat dapat mempertahankan integritas

dan koherensinya di masa modern, ketika hal-hal seperti latar belakang keagamaan dan

etnik bersama tidak ada lagi. Untuk mempelajari kehidupan sosial di kalangan

masyarakat modern, Durkheim berusaha menciptakan salah satu pendekatan ilmiah

pertama terhadap fenomena sosial. Bersama Herbert Spencer, Durkheim adalah salah satu

orang pertama yang menjelaskan keberadaan dan sifat berbagai bagian dari masyarakat

dengan mengacu kepada fungsi yang mereka lakukan dalam mempertahankan kesehatan

dan keseimbangan masyarakat  – suatu posisi yang kelak dikenal sebagai fungsionalisme

yang berupaya menelusuri fungsi berbagai elemen sosial sebagai pengikat

sekaligus pemelihara keteraturan sosial.

Durkheim juga menekankan bahwa masyarakat lebih daripada sekadar

 jumlah dari seluruh bagiannya. Durkheim lebih memusatkan perhatiannya bukan

dilihat dari apa yang memotivasi tindakan-tindakan dari setiap pribadi masyarakat

melainkan lebih kepada penelitian terhadap "fakta-fakta sosial", istilah yang

diciptakannya untuk menggambarkan fenomena yang ada dengan sendirinya dan

yang tidak terikat kepada tindakan individu. Ia berpendapat bahwa fakta sosial

mempunyai keberadaan yang independen yang lebih besar dan lebih objektif 

daripada tindakan-tindakan individu yang membentuk masyarakat dan hanya

dapat dijelaskan melalui fakta-fakta sosial.

Selain itu Emile Durkheim mengkategorikan sosiologi menjadi tujuh yaitu :

a. sosiologi umum yang mencakup kepribadian individu dan kelompok manusia

b. sosiologi agama

c. sosiologi hukum dan moral yang mencakup

organisasi politik, organisasi sosial, perkawinan dan keluarga.

Page 10: Emile Durkheim Tokoh Besar Pemikir Teori Sosiologi Klasik_2

5/9/2018 Emile Durkheim Tokoh Besar Pemikir Teori Sosiologi Klasik_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/emile-durkheim-tokoh-besar-pemikir-teori-sosiologi-klasik2 10/13

 

10

d. Sosiologi tentang kejahatan.

e. Sosiologi ekonomi yang mencakup unuran-unuran penelitian dan kelompok

kerja.

f. Demografi yang mencakup masyarakat perkotaan dan pedesaan.

g. Dan sosiologi estetika.

Jadi jelaslah bahwa metodologis yang diperkenalkan Durkheim merupakanpenguraian yang deskriptif bahwa realitas tindakan manusia berasal dari individubukan keilahian.

I.Akhir Hayat Durkheim

Sejak meninggalnya Durkheim, konsep lingkungan hidup pribadi telah

meluas dengan skala yang besar dan individualisme. Sekarang ini dalam banyak

hal merupakan falsafah pembimbing bagi hubungan-hubungan antar-pribadi

dalam masyarakat Barat. Ada lusinan contoh mengenai gejala ini. Pranata-pranata

hukum kita semakin berorientasi ke arah penghargaan individu. Dalam

pertengahan tahun 1970-an Pengadilan Tinggi Amerika Serikat menyatakan

bahwa seorang wanita mempunyai hak untuk mengontrol tubuhnya sendiri danmelakukan aborsi jika ia menghendaki demikian. Di Swedia dalam tahun-tahun

terakhir ini telah disahkan undang-undang yang menghukum orangtua yang

melakukan hukuman badan dalam mendisiplinkan anak-anak mereka yang berarti

bahwa anak-anak mempunyai hak perlindungan terhadap hukuman yang demikian

itu (Popeneo, 1988). Apa yang disebut gerakan hak-hak anak-anak telah pula

muncul sebagai suatu kekuatan sosial yang signifikan dalam masyarakat-

masyarakat lainnya.

Page 11: Emile Durkheim Tokoh Besar Pemikir Teori Sosiologi Klasik_2

5/9/2018 Emile Durkheim Tokoh Besar Pemikir Teori Sosiologi Klasik_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/emile-durkheim-tokoh-besar-pemikir-teori-sosiologi-klasik2 11/13

 

11

BAB III

PENUTUP

J. Kesimpulan

Dari data yang telah berhasil penyusun kumpulkan dan dari penelaahan yang

mendalam, maka penyusun dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1.  Durhkeim ketika memulai membangun teorinya beranjak dari sebuah

tanda tanya yaitu bagaimana masyarakat dapat mempertahankan integritas

dan koherensinya di masa modern, ketika hal-hal seperti latar belakang

keagamaan dan etnik bersama tidak ada lagi. Untuk mempelajari

kehidupan sosial di kalangan masyarakat modern, Durkheim berusaha

menciptakan salah satu pendekatan ilmiah pertama terhadap fenomena

sosial. tindakan-tindakan individu yang membentuk masyarakat dan hanya

dapat dijelaskan melalui fakta-fakta sosial lainnya daripada, misalnya,

melalui adaptasi masyarakat terhadap iklim atau situasi ekologis tertentu.2.  Latar belakang sekularisme memberikan Durkheim pandangan bahwa

semua fenomena sosial adalah akibat dari faktor sosial atau tindakan

individu masyarakat itu sendiri dan bukan berasal dari keilahian.

3.  Intisari ajaran Emile Durkheim adalah Untuk mempelajari kehidupan

sosial di kalangan masyarakat modern, Durkheim berusaha menciptakan

salah satu pendekatan ilmiah pertama terhadap fenomena sosial.

Durkheim juga menekankan bahwa masyarakat lebih daripada sekadar jumlah dari seluruh bagiannya. Durkheim lebih memusatkan perhatiannya

bukan dilihat dari apa yang memotivasi tindakan-tindakan dari setiap

pribadi masyarakat melainkan lebih kepada penelitian terhadap "fakta-

fakta sosial",

4.  Durkheim merupakan tokoh utama yang berhasil melakukan analisis

terhadap fenomena yang terjadi dimasyarakat dengan pendekatan ilmu

Page 12: Emile Durkheim Tokoh Besar Pemikir Teori Sosiologi Klasik_2

5/9/2018 Emile Durkheim Tokoh Besar Pemikir Teori Sosiologi Klasik_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/emile-durkheim-tokoh-besar-pemikir-teori-sosiologi-klasik2 12/13

 

12

pengetahuan dan ia juga yang berhasil melembagakan ilmu tersebut

menjadi akademis.

5.  Durkheim membagi sosiologi kedalam tujuh fokus penelitian yakni :

a. Sosiologi umum

b. Sosiologi agama

c. Sosiologi hukum dan moral

d. Sosiologi tentang kejahatan.

e. Sosiologi ekonomi kerja.

f. Sosiologi Demografi

g. Sosiologi estetika.

Page 13: Emile Durkheim Tokoh Besar Pemikir Teori Sosiologi Klasik_2

5/9/2018 Emile Durkheim Tokoh Besar Pemikir Teori Sosiologi Klasik_2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/emile-durkheim-tokoh-besar-pemikir-teori-sosiologi-klasik2 13/13

 

13

Daftar Pustaka

Dirdjosisworo, Soedjono. 1991. Sosiologi dan Filsafat. Jakarta: Erlangga

http//:Wikipedia.org.co.id

Akib, Ronny.2009.Pengantar Sosiologi.Pontianak.--

Sanderson, Stephen K. 1993. Sosiologi Makro. Jakarrta: Rajawali