eksplorasi panas bumi bag 3

5
Eksplorasi Panas Bumi Pemilihan jenis survei tergantung dari keadaan geologi dan struktur di daerah yang akan diselidiki, serta batasan anggaran untuk pengukuran di lapangan dan intrepetasi data. Survei geofisika yang pertama kali dilakukan umumnya adalah survei resistivity–Schlumberger, gravity dan magnetic karena perlatannya mudah didapat dan biayanya murah. Dari ketiga survei geofisika ini diusulkan daerah prospek panas bumi untuk disurvei lebih detail dengan metoda yang lebih mahal yaitu magnetotelluric (MT) atau Control Source Audio (CSMT) untuk melihat struktur fisik batuan dengan kedalaman yang jauh lebih dalam dari maksimum kedalaman yang dicapai oleh metode Schlumberger yang hanya mampu untuk mendeteksi kedalaman sampai beberapa ratus meter saja. 1. Survei Geografi Selain survei geologi, geokimia, dan geofisika, pada tahap ini biasanya dilakuakn survei geografi dan survei lainnya untuk mendapatkan informasi mengenai status lahan, distribusi kemiringan lereng, prasarana jalan, fasilitas listrik, air, kominaksi yang tersedia, jumlah dan kepadatan penduduk. 1. Analisis dan Interpretasi Data Dari hasil kajian data diharapkan akan diperoleh gambaran atau “model awal” mengenai sistem panasbumi di daerah yang

Upload: arifudin

Post on 22-Dec-2015

14 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

panas bumi

TRANSCRIPT

Page 1: Eksplorasi Panas Bumi Bag 3

Eksplorasi Panas Bumi

Pemilihan jenis survei tergantung dari keadaan geologi dan struktur di daerah yang

akan diselidiki, serta batasan anggaran untuk pengukuran di lapangan dan

intrepetasi data.

Survei geofisika yang pertama kali dilakukan umumnya adalah survei resistivity–

Schlumberger, gravity dan magnetic karena perlatannya mudah didapat dan

biayanya murah. Dari ketiga survei geofisika ini diusulkan daerah prospek panas

bumi untuk disurvei lebih detail dengan metoda yang lebih mahal yaitu

magnetotelluric (MT) atau Control Source Audio (CSMT) untuk melihat struktur fisik

batuan dengan kedalaman yang jauh lebih dalam dari maksimum kedalaman yang

dicapai oleh metode Schlumberger yang hanya mampu untuk mendeteksi

kedalaman sampai beberapa ratus meter saja.

1. Survei Geografi

Selain survei geologi, geokimia, dan geofisika, pada tahap ini biasanya dilakuakn

survei geografi dan survei lainnya untuk mendapatkan informasi mengenai status

lahan, distribusi kemiringan lereng, prasarana jalan, fasilitas listrik, air, kominaksi

yang tersedia, jumlah dan kepadatan penduduk.

1. Analisis dan Interpretasi Data

Dari hasil kajian data diharapkan akan diperoleh gambaran atau “model awal”

mengenai sistem panasbumi di daerah yang diselidiki, yang dapat digunakan

sebagai dasar untuk menentukan target dan lokasi sumur eksplorasi serta membuat

program pemboran.

Model system panasbumi harus mengikutsertakan karakteristik litologi, stratigrafi,

hidrologi, atau pola sirkulasi fluida, perkiraan sumber panas dan temperatur dalam

reservoir serta sistem panas buminya. Model harus dibuat mulai dari permukaan

hingga kedalaman 1 – 4 km. selain itu dari pengkajian data dapat diperkirakan

Page 2: Eksplorasi Panas Bumi Bag 3

besarnya potensi sumber daya (resources), cadangan (recoverable reserve), dan

potensi listrik panas bumi di daerah yang diduga mengandung panasbumi.

1. PEMBORAN EKSPLORASI

Apabila dari data geologi, data geokimia, dan data geofisika yang diperoleh dari

hasil survey rinci menunjukkan bahwa di daerah yang diselidiki terdapat sumberdaya

panasbumi yang ekonomis untuk dikembangkan, maka tahap selanjutnya adalah tahap

pemboran sumur eksplorasi. Tujuan dari pemboran sumur eksplorasi ini adalah

membuktikan adanya sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki dan menguji

model system panasbumi yang dibuat berdasarkan data-data hasil survei rinci.

Jumlah sumur eksplorasi tergantung dari besarnya luas daerah yang diduga

mengandung energi panasbumi. Biasanya di dalam satu prospek dibor 3 – 5 sumur

eksplorasi. Kedalaman sumur tergantung dari kedalaman reservoir yang diperkirakan

dari data hasil survei rinci, batasan anggaran, dan teknologi yang ada, tetapi sumur

eksplorasi umumnya dibor hingga kedalaman 1000 – 3000 meter.

Menurut Cataldi (1982), tingkat keberhasilan atau success ratio pemboran sumur

panas bumi lebih tinggi daripada pemboran minyak. Success ratio dari pemboran sumur

panasbumi umumnya 50 – 70%. Ini berarti dari empat sumur eksplorasi yang dibor, ada

2 – 3 sumur yang menghasilkan.

Setelah pemboran selesai, yaitu setelah pemboran mencapai kedalaman yang

diinginkan, dilakukan pengujian sumur. Jenis – jenis pengujian sumur yang dilakukan di

sumur panasbumi adalah:

Uji hilang air (water loss test)

Uji permeabilitas total (gross permeability test)

Uji panas (heating measurement)

Uji produksi (discharge/ output test)

Uji transien (transient test)

Page 3: Eksplorasi Panas Bumi Bag 3

Pengujian sumur geothermal dilakukan untuk mendapatkan informasi/ data yang

lebih persis mengenai :

1. Jenis dan sifat fluida produksi.

2. Kedalaman reservoir.

3. Jenis reservoir.

4. Temperatur reservoir.

5. Sifat batuan reservoir.

6. Laju alir massa fluida, entalpi, dan fraksi uap pada berbagai tekanan kepala

sumur.

7. Kapasitas produksi sumur (dalam MW).

Berdasarkan hasil pemboran dan pengujian sumur harus diambil keputusan

apakah perlu dibor beberapa sumur eksplorasi lain, ataukah sumur eksplorasi yang ada

telah cukup untuk memberikan informasi mengenai potensi sumber daya. Apabila

beberapa sumur eksplorasi mempunyai potensi cukup besar maka perlu dipelajari

apakah lapangan tersebut menarik untuk dikembangkan atau tidak.

1. STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY)

Studi kelayakan perlu dilakukan apabila ada beberapa sumur eksplorasi

menghasilkan fluida panas bumi. Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai apakah

sumber daya panas bumi yang terdapat di daerah tersebut secara teknis dan ekonomis

menarik untuk diproduksikan. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah :

Mengevaluasi data geologi, geokimia, geofisika, dan data sumur.

Memperbaiki model sistem panas bumi.

Menghitung besarnya sumber daya dan cadangan panas bumi (recoverable

reserve) serta ppotensi listrik yang dapat dihasilkannya.

Mengevaluasi potensi sumur serta memprekirakan kinerjanya.

Menganalisa sifat fluida panas bumi dan kandungan non condensable gas serta

memperkirakan sifat korosifitas air dan kemungkinan pembentukan scale.

Mempelajari apakah ada permintaan energy listrik, untuk apa dan berapa banyak.