ekivalen
DESCRIPTION
EKIVALEN. Budi Murtiyasa Jur. Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Surakarta Juli 2008. E K I V A L E N. Rank, OBE/OKE, Matriks Ekivalen, Bentuk Kanonik, Matriks Elementer, Dekomposisi A = LU, Bentuk Normal. RANK / PANGKAT. - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
EKIVALEN
Budi MurtiyasaJur. Pendidikan Matematika
Universitas Muhammadiyah SurakartaJuli 2008
20/04/23 1design by budi murtiyasa 2008
E K I V A L E N
Rank, OBE/OKE, Matriks Ekivalen, Bentuk Kanonik, Matriks Elementer, Dekomposisi A = LU, Bentuk Normal
Rank : dimensi dari submatriks yang terbesar yang determinannya tidak nol
RANK / PANGKAT
A = 2 -3 1 4
-1 0 -2 3
1 -1 1 -1
Dengan menghilangkan kolomkeempat diperoleh submatriks :
111
201
132
111
201
132
= 0
Tetapi, jika dari A menghilangkan kolom pertama diperoleh submatriks :
111
320
413
111
320
413
= – 8 ≠ 0
Karena submatriks yang determinannya tidak nol ini berdimensi 3, makarank dari A, ditulis r(A) = 3.
Berapakah rank-nya ?
A =
111
112
B =
6422
3211
3211
C =
121
121
213
D =
400
030
002
E =
431
341
331
Matriks persegi, yang determinannyatidak nol dikatakan mempunyai rankpenuh, atau matriks nonsingular.
Matriks D dan E dalam contoh diatasmempunyai rank penuh atau nonsingular.
r(A) = 2
r(B) = 1
r(C) = 2
r(D) = 3
r(E) = 3
OPERASI BARIS ELEMENTER (OBE)
Tipe Simbol arti
I Hij(A) Menukar baris ke i dengan baris ke j dari matriks A
II Hi(k)(A) Mengalikan baris ke i dengan skalar k ≠ 0
III Hij(k)(A) Mengalikan baris ke j dengan skalar k ≠ 0, kemudian hasilnya ditambahkan kepada baris ke i.
Terhadap suatu matriks A dapat dilakukan manipulasi anggotanya dengan melakukan operasi baris elementer (OBE).
A =
2211
2120
3112
H13(A) =
3112
2120
2211
H3(-1)(A) =
2211
2120
3112
H12(-2)(A) =
2211
2120
7352
OPERASI KOLOM ELEMENTER (OKE)
Tipe Simbol arti
I Kij(A) Menukar kolom ke i dengan kolom ke j dari matriks A
II Ki(k)(A) Mengalikan kolom ke i dengan skalar k ≠ 0
III Kij(k)(A) Mengalikan kolom ke j dengan skalar k ≠ 0, kemudian hasilnya ditambahkan kepada kolom ke i.
Terhadap suatu matriks A dapat dilakukan manipulasi anggotanya dengan melakukan operasi kolom elementer (OKE).
A =
2211
2120
3112
K24(A) =
K3(4)(A) =
K41(1)(A) =
1221
2120
1132
2811
2420
3412
3211
2120
5112
Terhadap suatu matriks dapat dilakukan berturut-turut sederetan OBE dan/atau OKE
A =
132
121
123
211H3(-2)
132
242
123
211H43(1)
310
242
123
211H21(-3)
310
242
750
211
H31(2)
310
260
750
211
= B
Perhatikan bahwa dengan lima kali OBE secara berturutan terhadap A diperoleh matriks baru, misalnya B. Jadi dalam hal ini :
(A)H3(-2)H43(1)H21(-3)H31(2) = B
Matriks B yang diperoleh dari A dengan melakukan OBE/OKE disebutmatriks-matriks yang ekivalen, dinotasikan A ~ B
~ ~~
~
H41
211
260
750
310
H41
~
Perhatikan kembali :
(A)H3(-2)H43(1)H21(-3)H31(2) = B
Dengan sederetan OBE, A dapat di bawa menjadi matriks baru B. Sebaliknya, tentu juga ada sederetan OBE yang dapat membawa B kembali ke matriks A.
B =
310
260
750
211
H41
211
260
750
310
310
242
750
211
310
242
123
211
132
242
123
211
132
121
123
211
H41H31(-2) H21(3)
H43(-1) H3(-1/2)
~ ~~
~ ~= A
Jadi dengan sederetan OBE : (B)H41H31(-2)H21(3)H43(-1)H3(-1/2) = A
Ini berarti B ekivalen A, ditulis B ~ A
Karenanya operasi OBE (OKE) mempunyai invers (kebalikan).
Perhatikan :
(A)H3(-2)H43(1)H21(-3)H31(2)H41 = B
Sebaliknya,
(B)H41H31(-2)H21(3)H43(-1)H3(-1/2) = A
Dapat di amati bahwa invers OBE adalah :
OBE Invers OBE
Hij = Hij
Hi(k) = Hi(1/k)
Hij(k) = Hij(-k)
1ijH1)(
kiH
1)(
kijH
Analogi, invers OKE :
OKE Invers OKE
Kij = Kij
Ki(k) = Ki(1/k)
Kij(k) = Kij(-k)
1ijK1)(
kiK
1)(
kijK
P =
152
341
231H21(1)
~
152
110
231H31(-2)
~
510
110
231 K32(5)
010
410
1331= Q~
Sebaliknya, mudah diamati bahwa :
Q =
010
410
1331K32(-5)
510
110
231H31(2)
152
110
231H21(-1)
152
341
231
= P ~~~
Dalam hal ini P ~ Q atau Q ~ P.
Relasi ekivalen ( ~ ) suatu matriks memenuhi sifat :
1. refleksif, A ~ A
2. simetri, A ~ B, maka B ~ A
3. transitif, A ~ B, dan B ~ C, maka A ~ C
Dua matriks yang ekivalen mempunyai rank yang sama
Matriks Elementer :
Matriks elementer adalah matriks identitas yang sudah mengalamisatu kali OBE (atau satu kali OKE)
Misalnya I =
100
010
001
Matriks Elementer (baris)
H12(I) =
100
001
010
H3(-2)(I) =
200
010
001
H23(-1) =
100
110
001
Matriks Elementer (kolom)
K13(1) (I) =
101
010
001
K2(-3) (I) =
100
030
001
K32(I) =
010
100
001
= E12
= E3(-2)
= E23(-1)
= F13(1)
= F2(-3)
= F32
Karena OBE/OKE mempunyai invers, maka matriks elementer tentu juga mempunyai invers
Matris elementer (baris) Invers matriks elementer (baris)
Eij = Eij
Ei(k) = Ei(1/k)
Eij(k) = Eij(-k)
1ijE1)(
kiE
1)(
kijE
Matris elementer (kolom) Invers matriks elementer (kolom)
Fij = Fij
Fi(k) = Fi(1/k)
Fij(k) = Fij(-k)
1ijF1)(
kiF
1)(
kijF
Apa keistimewaan matriks elementer ?
A =
1111
3112
2121I3 =
100
010
001
H31(A) =
2121
3112
1111E31 =
001
010
100
E31 A =
001
010
100
1111
3112
2121=
2121
3112
1111
= H31(A)
H21(-1)(A) =
1111
1031
2121
E21(-1) =
100
011
001E21(-1) A =
100
011
001
1111
3112
2121
=
1111
1031
2121
= H21(-1)(A)
Jadi :
H31(A) = E31 A
H21(-1)(A) = E21(-1) A
OBE identik dengan penggandaandi depan dengan matriks elementerdengan tipe yang sama
A =
1111
3112
2121
K3(-2)(A) =
1211
3212
2221
I4 =
1000
0100
0010
0001
F3(-2) =
1000
0200
0010
0001
A F3(-2)=
1000
0200
0010
0001
1111
3112
2121=
1211
3212
2221
K14(1)(A) =
1110
3115
2123
F14(1) =
1001
0100
0010
0001
A F14(1) =
1111
3112
2121
1001
0100
0010
0001
=
1110
3115
2123
= K3(-2)(A)
= K14(1)(A)
Jadi :
K3(-2)(A) = A F3(-2)
K14(1)(A) = A F14(1)
OKE identik dengan penggandaandi akhir (belakang) dengan matriks elementer dengan tipe yang sama
P =
152
341
231H21(1)
~
152
110
231H31(-2)
~
510
110
231 K32(5)
010
410
1331= Q~
K32(5) H31(-2) H21(1) (P) Dalam hal ini :
Atau bisa juga dengan matriks elementer :
PE21(1)E31(-2) F32(5) = Q
102
010
001
100
011
001
152
341
231
100
510
001=
010
410
1331
= Q
Dengan O B E dapat : keterangan
Mereduksi matriks menjadi bentuk eselon baris
Rank matriks dapat dilihat dari banyaknya baris yang tidak nol dari bentuk eselon
Mendekomposisi (memfaktorkan) matriks A menjadi A = LU
L : matriks segitiga bawah
U : matriks eselon
Mereduksi matriks menjadi reduced row echelon form --- bentuk eselon baris tereduksi (EBT)
Eselon baris tereduksi (EBT) adalah bentuk eselon dengan syarat :
a. Elemen pivot harus 1,
b. Elemen pivot merupakan satu-satunya unsur yg tidak nol pada kolom di mana elemen pivot berada
Dari bentuk EBT, jika diteruskan dengan OKE, suatu matriks dapat di bawa nenjadi bentuk normal.
Bentuk normal (N) suatu matriks kemungkinannya salah satu dari bentuk :
Ir (Ir 0)
0rI
atau
00
0rI
dengan r menyatakan rank dari matriks.
MEREDUKSI MATRIKS MENJADI BENTUK ESELON
Ingat kembali tentang matriks eselon :
1. setiap baris yang semua unsurnya nol terletak sesudah baris yang mempunyai unsur tidak nol;
2. pada setiap baris yang mempunyai elemen tidak nol; elemen tidak nol yang pertama harus terletak di kolom sebelah kanan elemen tidak nol baris sebelumnya
Reduksi menjadi bentuk eselon, dan berapa rank nya ?
A =
1132
2111
1121 H21(1)
1132
3210
1121H31(2)
1310
3210
1121H32(-1)
2100
3210
1121= U
Jadi bentuk eselon dari A adalah :
U =
2100
3210
1121 Karena bentuk eselon U mempunyai tiga barisyang tidak nol, maka r(U) = 3, dan tentu jugar(A) = 3.
~ ~ ~
Reduksi menjadi bentuk eselon untuk matriks :
B =
211
632
421H21(2)
211
210
421 H31(1)
210
210
421H32(-1)
000
210
421
= U
Bentuk eselon dari B adalah U =
000
210
421Rank dari B adalah r(B) = 2
~ ~ ~
Reduksi menjadi bentuk eselon untuk matriks :
C =
601
412
223
211H21(-3)
601
412
810
211H31(-2)
601
810
810
211H41(-1)
810
810
810
211
H32(-1)
810
000
810
211H42(-1)
000
000
810
211
= U Jadi r(C) = 2
~ ~ ~
~ ~
Cari bentuk eselon daro matrik :
A =
0985
1432
2121
~
10420
5210
2121
~
0000
5210
2121r(A) = 2
DEKOMPOSISI MATRIKS A = L UUntuk sembarang matriks A dengan melakukan OBE tipe II dan III, matriksA tersebut dapat di dekomposisi sebagai A = L U, dengan L matrikssegitiga bawah, dan U matriks eselon.Jika A matriks persegi, maka U ini adalah matriks segitiga atas.
Dekomposisikan matriks A = LU, jika :
A =
1103
2112
1211H21(2)
1103
4530
1211H31(-3)
4530
4530
1211 H32(1)
0000
4530
1211= U
~ ~ ~
Ini berarti bahwa :
(A)H21(2)H31(-3)H32(1) = U
AE21(2)E31(-3)E32(1) = U
P A = U
P-1 P
A
A = U P-1
= U
=A
(E32(1) E31(-3) E21(2))-1
(E32(1))-1(E21(2))-1 (E31(-3))-1 U
A = E21(-2) E31(3) E32(-1) U = L
L =
UJadi
100
012
001
103
010
001
110
010
001=
113
012
001
dan U =
0000
4530
1211A = L U
Dekomposisikan menjadi A = LU, jika :
A =
111
112
021
211H21(1)
111
112
210
211H31(2)
111
310
210
211H41(1)
120
310
210
211H32(1)
120
500
210
211
H42(2)
500
500
210
211H43(-1)
000
500
210
211
= U
~ ~ ~ ~
~ ~
H43(-1) H42(2) H32(1) H41(1) H31(2) H21(1) (A) = U
= UAE21(1)E31(2)E41(1)E32(1)E42(2)E43(-1)
Jadi L = E21(-1) E31(-2) E41(-1) E32(-1) E42(-2) E43(1)
L =
1000
0100
0011
0001
1000
0102
0010
0001
1001
0100
0010
0001
1000
0110
0010
0001
1020
0100
0010
0001
1100
0100
0010
0001
=
1130
0111
0011
0001
Jadi :
L =
1130
0111
0011
0001
dan U=
000
500
210
211
A = L U
MEREDUKSI MATRIK MENJADI BENTUK ESELON BARIS TEREDUKSI (EBT)
Bentuk EBT adalah bentuk eselon yang :a. Elemen pivot harus 1,b. Elemen pivot merupakan satu-satunya unsur yg tidak nol pada kolom di mana elemen pivot berada
Reduksi A =
1132
2111
1121
menjadi bentuk EBT !
Solusi : langkah awal, bawa A menjadi bentuk eselon terlebih dahulu, kemudian teruskan dengan OBE sehingga dua syarat di atas dipenuhi.
A =
1132
2111
1121H21(1)
H31(2)
1310
3210
1121H32(-1)
2100
3210
1121H1(-1)
2100
3210
1121H12(2)
2100
3210
5301 H13(-3)
2100
7010
11001
H23(-2)
Jadi bentuk EBT dari A adalah :
2100
7010
11001
~~ ~
~
~
Oleh karena itu, untuk sembarang matriks A, maka dengan OBE dan OKE dapat di bawa menjadi bentuk normal N, sedemikian hingga :
A
Di mana P adalah hasil penggandaan (perkalian) matriks elementer baris dan Q adalah hasil penggandaan matriks elementer kolom.
Bergantung pada cara melakukan OBE dan OKE, banyaknya matriks Pdan Q tidak tunggal. Tetapi setiap P mempunyai tepat satu pasangan Qsehingga P A Q = N.
Telah diketahui dari bentuk EBT, jika diteruskan dengan OKE, suatu matriks dapat di bawa nenjadi bentuk normal.
Bentuk normal (N) suatu matriks kemungkinannya salah satu dari bentuk :
Ir (Ir 0)
0rI atau
00
0rI
AHp . . H3 H2 H1 K1 K2 K3 . . KQ = N
AEp . . E3 E2 E1 F1 F2 F3 . . FQ = N
P = NQ
Bagaimana mendapatkan matriks P dan Q sehingga P A Q = N ?
Karena P merupakan hasil penggandaan matriks elementer baris, makaP dapat dicari dengan jalan melakukan OBE terhadap I (identitas) dengan tipe OBE yang sama terhadap A sedemikian hingga A tereduksi menjadi bentuk eselon atau bentuk eselon baris tereduksi (EBT).Pada saat A tereduksi menjadi bentuk eselon atau bentuk EBT, maka I (identitas) akan tereduksi menjadi matriks baru, yaitu matriks P.
Sedangkan Q merupakan hasil penggandaan matriks elementer kolom, maka Q dapat dicari dengan jalan melakukan OKE terhadap I (identitas) dengan tipe OKE yang sama terhadap A (yang telah tereduksi menjadi U), sedemikianhingga U ini tereduksi menjadi bentuk normal N.Pada saat U tereduksi menjadi bentuk normal N, maka I (identitas) akan Tereduksi menjadi matriks baru, yaitu matriks Q.
Jadi (A | I) ~ (U | P)
Jadi
I
U~
Q
N
Cari matriks P dan Q sehingga PAQ = N, jika A =
2111 4233 2122
Solusi :
(A | I3) =
1002122
0104233
0012111 H21(3)
H31(-2)
1022100
0132100
0012111 H32(1)
1110000
0132100
0012111
= (U | P)
4I
U
=
1000
0100
0010
0001
0000
2100
0011
1110000
0132100
0012111H1(-1) H12(1)
1110000
0132100
0120011
K21(1)
K43(2)
1000
2100
0010
0011
0000
0100
0001
K23
1000
2010
0100
0101
0000
0010
0001
=
QOO
OI2=
Q
N
~ ~
~ ~
~~
Jadi P =
111
013
012dan Q =
1000
2010
0100
0101
serta N =
OO
OI2
Dapat di cek kebenarannya bahwa : P A Q = N
Dari bentuk normalnya, dapat diketahui bahwa rank dari A adalah r(A) = 2.
Cari bentuk normal dari matriks B =
642
231
221
Solusi :
(B | I3) =
100642
010231
001221 H21(-1)
H31(2)
102200
011010
001221H3(-1/2)
2101100
011010
001221
= (U | P)
~~
3I
U=
100
010
001
100
010
221
K21(-2)
K31(-2)
~
100
010
221
100
010
001
=
Q
I3
Jadi P =
2101
011
001
Q =
100
010
221dan N =
100
010
001
= I3
Dapat ditunjukkan bahwa PBQ = N = I.
Perhatikan kembali bahwa B =
642
231
221
Dapat dihitung det(B) = - 2 ≠ 0
Ini berarti r(B) = 3. Amati bahwa B matriks persegi dengan determinan ≠ 0,atau matriks B nonsingular, serta matriks B ini mempunyai bentuk normal berupa matriks I. Dengan kata lain, B ekivalen dengan matriks I.
Jika A adalah matriks persegi yang nonsingular (determinannyatidak sama dengan nol), maka matriks A ekivalen dengan matriksI (identitas). Atau dengan kata lain, selalu ada matriks P dan Qsehingga PAQ = I
Perhatikan kembali kasus matriks B, di atas, yaitu :
(B | I3) =
100642
010231
001221 H21(-1)
H31(2)
102200
011010
001221H3(-1/2)
2101100
011010
001221
= (U | P) Sampai di sini bisa saja diteruskanmelakukan OBE, sehingga :
2101100
011010
001221 H12(-2)
2101100
011010
023201 H13(-2)
2101100
011010
125001
= (I3 | P) = (N | P)
Amati bahwa B matriks persegi nonsingular, dengan hanya melakukan OBE,matrik B dapat direduksi menjadi bentuk normal N = I.
~ ~
~ ~
Jika A adalah matriks persegi yang nonsingular (determinannyatidak sama dengan nol), dengan hanya melakukan OBE maka matriks A dapat direduksi menjadi matriks I (identitas). Atau dengan kata lain, selalu ada matriks P sehingga PA = I
Jika A adalah matriks persegi yang nonsingular (determinannyatidak sama dengan nol), dapat juga ditunjukkan bahwa hanya melakukan OKE maka matriks A dapat direduksi menjadi matriks I (identitas). Atau dengan kata lain, selalu ada matriks Q sehingga A Q = I
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan, jika A matriks persegi nonsingular, selalu ada matriks nonsingular P dan Q sedemikian hingga :
1. P A Q = I (melakukan OBE dan OKE terhadap A)
2. P A = I (hanya melakukan OBE terhadap A)
3. A Q = I (hanya melakukan OKE terhadap A)