presentasi tugas akhir - digilib.its.ac.id · bagaimana menerapkan metode portal ekivalen dalam...
TRANSCRIPT
Presentasi Tugas Akhir
Perancangan Modifikasi Struktur
Gedung Kejaksaan Tinggi Negeri Jawa Timur
Menggunakan Sistem Flat Slab dengan SRPMM
Oleh :
Yuliatmono Iffansyah A.
NRP 3106 100 631
Dosen Pembimbing :
Ir. Iman Wimbadi, MS.
Pendahuluan1
Perancangan Pondasi5
Metodologi2
Perancangan Struktur Sekunder3
Perancangan Struktur Primer4
Kesimpulan dan Saran6
Pendahuluan
Latar Belakang :
Peningkatan angka tindakan kriminal di segala bidang harusdiimbangi dengan tersedianya sarana dan prasarana yangmemadai. Maka dibangun gedung Kejaksaan Tinggi NegeriJawa Timur.
Penggunaan flat slab memberikan keuntungan sekaliguskerugian.
Pendahuluan
Rumusan Masalah :
Bagaimana merancang flat slab dengan metode Sistem RangkaPemikul Momen Menengah (SRPMM)?
Bagaimana menerapkan metode portal ekivalen dalam analisa flatslab?
Bagaimana menghitung pembebanan gempa dengan analisa respondinamik?
Tujuan :
Mampu merancang flat slab yang sesuai dengan metode SistemRangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM).
Mampu menerapkan metode portal ekivalen dalam analisa flat slab.
Mampu menghitung pembebanan gempa analisa ragam spektrumrespon dinamik sesuai dengan SNI 03-1726-2002.
Pendahuluan
Batasan Masalah :
Tidak memperhitungkan faktor ekonomis gedung dan anggaran biaya.
Tidak merencanakan metode pelaksanaan.
Asumsi gaya lateral yang dominan adalah gaya gempa.
Peraturan gempa yang digunakan adalah SNI 03 – 1726 – 2002
Peraturan perhitungan struktur beton bertulang adalah SNI 03 – 2847 –2002 dan Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI 1971).
Perhitungan Pembebanan dengan menggunakan PPIUG 1983.
Metodologi
• Pengumpulan & pencarian data• Studi kepustakaan• Pemilihan kriteria desain• Preliminary design• Perhitungan pembebanan• Perancangan struktur sekunder• Perancangan struktur primer• Perancangan pondasi• Penggambaran
Metodologi
Nama gedung : Gedung Kejaksaan Tinggi JatimFungsi Bangunan : Gedung KejaksaanTinggi tiap lantai : 4,00 mJumlah lantai : 8Tinggi bangunan : 32 mMutu beton (f’c) : 30 MPaMutu baja (fy) : 400 MPa (ulir)
320 MPa (polos)Struktur bangunan : Beton bertulangStruktur pondasi : Tiang pancang
DATA GEDUNG
Metodologi
• Kombinasi Beban (SNI 03-1726-2002 Ps. 11.2)Comb 1 = 1,4 DComb 2 = 1,2 D + 1.6 LComb 3 = 1,2 D + 1 L ± 1 EComb 4 = 0,9 D ± 1 E
• Wilayah Gempa 3• Jenis Tanah Lunak• Sistem struktur Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah• Kategori Gedung termasuk Gedung Umum• Konfigurasi Struktur Gedung termasuk Tidak Beraturansehingga analisa gempa menggunakan Analisis ResponDinamis dengan Ragam Spektrum Respon
KRITERIA DESIGN
Struktur Sekunder
TANGGATANGGATANGGA
Tebal plat tangga = 15 cmTebal plat bordes = 15 cmHasil Penulangan Tangga & BordesTul tangga arah x : D16 – 150 arah y : Ø10 - 250Tul bordes arah x : D16 – 150 arah y : Ø10 - 250
LIFTLIFTLIFTDIMENSI BALOK LIFT 40/60BALOK PEMISAH SANGKARBALOK PENUMPU DEPANBALOK PENUMPU BELAKANG
Sruktur Primer
Perancangan flat slab dan pelat menggunakan momen distribusi.Tulangan didesain pada masing2 jalur, yaitu jalur kolom dan jalurtengah.
Contoh hasil momen flat slab :
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
70000
80000
90000
100000
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Combo 1
Combo 2
Combo 3
Combo 5
Combo 7
Combo 9
Myy + Mxy
Sruktur Primer
Dimana : Combo 1 = 1,4 DL
Combo 2 = 1,2 DL + 1,6 LL
Combo 3 = 1,2 DL + 1 LL + 1spec1
Combo 5 = 1,2 DL + 1 LL + 1spec2
Combo 7 = 0,9 DL + 1spec1
Combo 9 = 0,9 DL + 1spec2
Pada daerah pelat dan kolom terjadi penyaluran momen tidak berimbang(SNI 03-2847-2002 Ps. 13.12.6). Untuk menjamin kekuatan geser yangcukup diperlukan transfer momen ke kolom yang berupa lentur padakeliling kolom dan tegangan geser, sehingga kira-kira 60% yangditransfer oleh lentur dan 40% yang ditransfer oleh geser.
Struktur Primer
KOLOMTul lentur = 12 D 25Tul geser = D 12 - 200
PELATTebal pelat = 22 cmTebal drop panel = 12 cmTul arah x :Jalur kolom = D25 – 100Jalur tengah = D22- 100Tul arah y :Jalur kolom = D25 – 100Jalur tengah = D22 - 100
PONDASI TIANG PANCANGDiameter 40 cm, panjang 14 m
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan :
Perancangan pelat dan drop panel menggunakan momen distribusipada masing-masing jalur kolom dan jalur tengah. Ketebalan pelatlantai didasarkan pada tebal ekivalen akibat adanya drop paneldisekitar kolom. Ketebalan drop panel perlu dikontrol terhadap geserponds, sehingga mampu menahan beban yang bekerja diatasnya dantidak terjadi keruntuhan.
Saran :
Perlu dilakukan studi yang lebih mendalam untuk menghasilkanperencanaan struktur dengan mempertimbangkan faktor teknis,ekonomi, dan estetika, sehingga perencanaan dapat mendekati kondisisesungguhnya di lapangan.