ekistics
DESCRIPTION
Ekistics by Doxiadis 1968TRANSCRIPT
EkisticsCONSTANTINOS APOLLOS DOXIADIS
Ekistics adalah….. Hunian / Permukiman manusia
Dari yang primitif hingga yang paling modern, kecil hingga besar, lama hingga baru, temporer
hingga permanen, satu maupun banyak unit.
Model KonseptualDoxiadis membuat satu set model konseptual yang menjadi dasar dari Ekistics. Lima model yang terpenting
adalah:
1. Lima elemen permukiman atau ekistic: Manusia, Masyarakat. Alam, Shell, Jaringan, dan hubungan antara
kelima elemen tersebut
2. Skala Logaritma Ekistic (ELS) dan unit ekistic
3. Grid ekistic, terdiri dari unit ruang dan kelima elemen permukiman
4. Model kepuasan
5. Model Kosmos Anthropos
Elemen ekistics
Lima elemen permukiman yang didefinisikan oleh Doxiadis:
1. Manusia. Di pusat elemen adalah tempat bagi seorang individu. Doxiadis mengganti manusia dengan istilah Yunani Anthropos agar lebih
jelas
2. Masyarakat yang berurusan dengan orang dan interaksinya dengan tren populasi, sikap kelompok, tradisi sosial, pekerjaan, pendapatan,
dan pemerintahan.
3. Alam sebagai representasi tempat dimana manusia dan masyarakat hidup dan tempat dimana kota dan permukiman berada. Hubungan
antara manusia, mesin, permukiman, dan alam sangatlah penting, karena kemampuannya untuk meluaskan batasnya hingga pulau, benua,
dan akhirnya seluruh dunia.
4. Shells adalah istilah umum untuk seluruh jenis bangunan dan struktur
5. Networks (Jaringan) untuk transportasi, komunikasi, dan utilitas menyokong hidup manusia dalam permukiman dan menyatukan mereka
dengan masyarakat dan shells. Perubahan jaringan ini berefek besar pada perubahan bentuk kota dan seringkali pengembangan jaringan
baru diikuti oleh perkembangan kota dan masyarakatnya
Unit Ekistics dan ELSDoxiadis mengusulkan 15 level ukuran
permukiman atau 15 unit ekistics,
dengan jangkauan mulai dari seorang
Anthropos hingga seluruh
permukiman global yang disebut
ecumenopolis, dengan ukuran 30 – 50
milyar manusia
Grid EkisticsDengan menyatukan Elemen Ekistics
dan ELS, Doxiadis menciptakan Grid
Ekistics, sebuah matriks organisasi
dimana setiap elemen dan level unit
ekistics dapat dipelajari dengan
mudah dan lebih dalam lagi
Tujuan dan model kepuasan Ekistics Doxiadis menurunkan tujuan dari permukiman dari ucapan Aristoteles, “tujuan dari sebuah kota
adalah untuk membuat penduduknya senang dan merasa aman”. Doxiadis lalu mengikuti
pemikiran filsuf Yunani kuno tentang kehidupan yang baik dan beluai percaya, bahwa untuk
mencapai kebahagiaan dan bertahan hidup, manusia membangun permukiman.
Permukiman manusia, menurut Doxiadis biasanya dibangun atas lima prinsip, yaitu:
1. Interaksi Maksimal; Manusia selalu mencari interaksi (Material, estetika, dan intelektual) dengan sesamanya maupun
dengan lingkungannya sebanyak – banyaknya. Makin bayak interaksi manusia, maka kota akan berkembang
2. Usaha Minimal; Manusia selalu memikirkan cara untuk memperkecil usaha yang harus dilakukannya untuk mencapai
interaksi yang maksimal, dan juga untuk mengurangi terbuangnya energi, waktu, dan biaya seminimal mungkin. Hal ini
menimbulkan bertambahnya kepadatan bangunan
3. Ruang Optimal; Manusia membutuhkan ruang yang optimal, entah permanen atau sementara, untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
4. Kualitas Lingkungan; Kualitas Lingkungan ini dilihat dengan hubungan manusia dengan alam, masyarakat, Shell, dan
Networks, dan menciptakan keseimbangan antara elemen ekistics ini.
5. Optimalisasi sinkronisasi hubungan antar elemen ekistics; hubungan yang seimbang dan menguntungkan antara
elemen – elemen ekistics harus diciptakan.
Model Kepuasan EkisticsPrinsip – prinsip kepuasan ini
disatukan dengan keinginan dan
kesesuaian dari aspek ekonomi, sosial,
politis, teknologi, dan kebudayaan
untuk membentuk model kepuasan
ekistics.
Anthropocosmos (Kosmos Hidup Manusia)
Doxiadis menjelaskan lebih lanjut soal grid ekistics dengan menambahkan skala waktu dan
aspek impian dan kesesuaian pada sumbu horizontalnya. Pada sumbu vertikalnya, elemen
ekistics dikembangkan lebih lanjut untuk memasukkan interrelasi antar elemen tersebut ke
dalam tabelnya.
Hal ini membentuk kerangka kerja untuk mendeskripsikan Dunia (Cosmos) kehidupan manusia
(Anthropos), dan itulah yang mendasari lahirnya istilah Anthropocosmos.
Model Anthropocosmos