efisiensi

35
LAPORAN EVALUASI PELAYANAN MEDIS MELALUI PERHITUNGAN EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS RSUD RA.KARTINI TAHUN 2015 Diajukan guna melengkapi persyaratan kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat Kedokteran Universitas Diponegoro Disusun oleh: GARRY ADITYA 220101142200 ASTRI RAHMA ROSITA 22010113220172 METHA APRILIA 22010114210071 DHANESWARA ADHYATMA 220101142100 MANISTA ASTRIYANI 22010114210017 PENGEMBANGAN PENDIDIKAN UPAYA KESEHATAN MLONGGO JEPARA 2015

Upload: astrirahma

Post on 23-Dec-2015

73 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

LAPORAN EVALUASI PELAYANAN MEDIS MELALUI PERHITUNGAN EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS RSUD RA.KARTINI TAHUN 2015

TRANSCRIPT

Page 1: Efisiensi

LAPORAN EVALUASI PELAYANAN MEDIS MELALUI

PERHITUNGAN EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS

RSUD RA.KARTINI TAHUN 2015

Diajukan guna melengkapi persyaratan kepaniteraan klinik

Ilmu Kesehatan Masyarakat Kedokteran Universitas Diponegoro

Disusun oleh:

GARRY ADITYA 220101142200

ASTRI RAHMA ROSITA 22010113220172

METHA APRILIA 22010114210071

DHANESWARA ADHYATMA 220101142100

MANISTA ASTRIYANI 22010114210017

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN UPAYA KESEHATAN

MLONGGO

JEPARA

2015

Page 2: Efisiensi

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Hasil Kunjunagn Kerja tentang Evaluasi Pelayanan Medis Melalui Perhitungan

Efisiensi dan Efektivitas RSUD RA.Kartini Tahun 2014, telah disajikan guna melengkapi

tugas Kepaniteraan Senior Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran

Universitas Diponegoro pada tanggal 11 Februari 2015 di RSU R.A. Kartini Jepara.

Jepara, 11 Februari 2015

Mengesahkan,

Direktur RSU RA Kartini Jepara Pembimbing

Drg. Kusnarto, M.Kes Dr. Nur Kukuh, M.Kes

ii

Page 3: Efisiensi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan

karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan evaluasi pelayanan medis

melalui perhitungan efisiensi dan efektifitas RSUD RA. Kartini tahun 2015 ini tanpa

hambatan yang berarti.

Penulis menyusun laporan ini dalam rangka melengkapi tugas kepaniteraan senior

Ilmu Kesehatan Masyarakat di P2UKM Fakultas Kedokteran Undip, khususnya dalam

rangka mengetahui evaluasi pelayanan medis melalui perhitungan efektivitas dan efisiensi

di RSUD RA.Kartini tahun 2015.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-

besarnya, terutama kepada:

1. Direktur RSUD RA. Kartini, Kabupaten Jepara, yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk belajar mengenai manajemen rumah sakit di RSUD RA.

Kartini.

2. Para dokter, bidan, perawat dan staf RSU RA. Kartini yang telah membantu

penulis dalam penyusunan laporan ini.

3. dr. Nurkukuh, staf pengajar di P2UKM.

4. dr. Bambang Hariyana, staf pengajar di P2UKM.

5. dr. Ari Budi, staf pengajar di P2UKM

6. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini yang tak

dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis, sebagai calon

dokter, serta pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan laporan ini.

Mlonggo, 11 Februari 2015

Penulis

iii

Page 4: Efisiensi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………………ii

KATA PENGANTAR..................................................................................................iii

DAFTAR ISI................................................................................................................iii

DAFTAR TABEL .......................................................................................................iv

DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................v

BAB I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang..........................................................................................1

I.2 Tujuan........................................................................................................2

I.2.1 Tujuan umum................................................................................2

I.2.2 Tujuan khusus...............................................................................2

I.3 Ruang Lingkup..........................................................................................3

I.4 Metodologi................................................................................................3

BAB II. HASIL KUNJUNGAN KERJA RUMAH SAKIT KARTINI

II.1 Gambaran Umum............................................................................... ....4

II.2 Rekapitulasi Data Statistik Pelayanan Medis........................................5

II.3 Evaluasi Pelayanan Medis Melalui Perhitungan Efisiensi dan Efektivitas

RSUD RA. Kartini Tahun 2012............................................................5

iii

Page 5: Efisiensi

BAB III.PEMBAHASAN....................................................................................... 13

BAB IV.KESIMPULAN DAN SARAN

IV.1 Kesimpulan ......................................................................................... 18

IV.2 Saran ................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................20

iv

Page 6: Efisiensi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data jumlah tempat tidur RSU RA.Kartini tahun 2014 (Januari-Desember)................4

Tabel 2. Rekapitulasi data statistik pelayanan medis....................................................... .........5

Tabel 3. BOR RSUD Kartini Jepara Januari-Desember 2014...................................................6

Tabel 4. TOI RSUD Kartini Jepara Januari-Desember 2014....................................................8

Tabel 5. Av-LOS RSUD Kartini Jepara Januari-Desember 2014..............................................9

Tabel 6. BTO RSUD Kartini Jepara Januari-Desember 2014.......................................................11

Tabel 7. Indikator pemanfaatan sarana pelayanan RSUD RA. Kartini Periode Tahun 2014........12

v

Page 7: Efisiensi

DAFTAR GAMBAR

Grafik 1. Efisiensi Pemanfaatan Tempat Tidur RSUD RA Kartini Jepara Tahun 2014..............17

vi

Page 8: Efisiensi

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Rumah sakit adalah suatu institusi yang diharapkan oleh masyarakat untuk

memberikan pelayanan kesehatan sebaik-baiknya secara berdaya guna (efisien) dan

berhasil guna (efektif). Selain itu, rumah sakit juga dituntut untuk meningkatkan

pengelolaan agar dapat bersaing dalam memberikan pelayanan kesehatan.1

Pada saat ini, pelayanan rumah sakit merupakan bentuk upaya pelayanan kesehatan

yang bersifat sosio-ekonomi, yaitu suatu usaha yang bersifat sosial namun diusahakan agar

bisa mendapat keuntungan dengan cara pengelolaan yang profesional dengan

memperhatikan prinsip-prinsip ekonomi. Sasaran yang ingin dicapai dalam membangun

rumah sakit dapat digambarkan sebagai membangun suatu rumah sakit yang mampu

mandiri dalam pembiayaan melalui pengelolaan secara langsung dana yang diperoleh dari

jasa pelayanan dan dari berbagai sumber dana lainnya. Supaya sasaran tersebut dapat

tercapai, maka diperlukan cara pengelolaan yang mengikuti prinsip-prinsip manajemen.1,2

Pengelolaan sebuah rumah sakit sangat berbeda dengan bidang usaha lain. Kegiatan

pengelolaan rumah sakit sangat kompleks karena melibatkan berbagai macam disiplin

ilmu, antara lain disiplin ilmu kedokteran, keperawatan, teknik, ekonomi, hukum maupun

humas.1,2

Sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap jasa pelayanan

kesehatan, RSUD RA. Kartini sebagai salah satu rumah sakit di Kabupaten Jepara yang

memiliki visi “Menjadi rumah sakit pilihan pertama dan utama”. Untuk mewujudkan visi

tersebut, RSUD RA. Kartini memiliki misi berupa “Menyelanggarakan pelayanan prima,

mengembangkan profesionalisme sumber daya manusia, melengkapi sarana prasarana

sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan kerjasama

lintas sektor.” Selain itu, RSUD RA.Kartini memiliki nilai-nilai yang dianut yaitu

ketaqwaan, etos kerja, kebersamaan, kejujuran, keterbukaan, akuntabilitas, efisien dan

efektivitas, profesionalisme, dan pelayanan prima.3

1

Page 9: Efisiensi

Tujuan RSUD RA. Kartini adalah terwujudnya RSUD RA. Kartini yang

mempunyai fasilitas yang memadai serta memiliki sumber daya manusia yang

professional. Selain itu, RSUD RA. Kartini juga memiliki tujuan mewujudkan rumah sakit

yang berperan aktif dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, mewujudkan

pelayanan kesehatan prima dengan biaya yang terjangkau oleh masyarakat, memberikan

kepuasan bagi pengguna jasa rumah sakit, dan terciptanya iklim kondusif yang menunjang

daya saing rumah sakit.3

Tingkat keberhasilan pelayanan kesehatan yang dilakukan rumah sakit dapat dinilai

dari berbagai segi, yaitu peningkatan pemanfaatan pelayanan, mutu pelayanan, tingkat

efisiensi pelayanan, aksesibilitas, cakupan, ketersediaan, tenaga dan alat. Untuk

mengetahui tingkat pemanfaatan, mutu dan efisiensi pelayanan rumah sakit, diperlukan

berbagai indikator dan paramater yang digunakan sebagai acuan atau nilai banding antara

fakta dengan standar yang diinginkan. Indikator-indikator yang dapat digunakan untuk

menilai pelayanan kesehatan yang dilakukan rumah sakit, khususnya menyangkut instalasi

rawat inap, yaitu Bed Occupancy Rate (BOR), Average Length of Stay (AvLOS/LOS), Bed

Turn Over (BTO), Turn Over Interval (TOI), Net Death Rate (NDR), Gross Death Rate

(GDR).2,3,4

Oleh karena hal-hal di atas, maka dalam laporan ini dipaparkan tentang evaluasi

pelayanan medis RSUD RA. Kartini melalui perhitungan efisiensi dan efektivitas tahun

2012.2

I.2 Tujuan

A. Tujuan Umum

Mengetahui evaluasi pelayanan medis melalui perhitungan efektivitas dan

efisiensi di RSUD RA.Kartini tahun 2014.

B. Tujuan Khusus

Mengetahui perhitungan efisiensi dan efektivitas di RSUD RA. Kartini tahun 2014.

Mengetahui hasil perhitungan efisiensi dan efektivitas di RSUD RA. Kartini tahun

2014.

1.3 Ruang Lingkup

2

Page 10: Efisiensi

Waktu : Tanggal 9 – 11 Februari 2015

Lokasi : RSUD RA. Kartini, Kabupaten Jepara

Materi : Evaluasi Pelayanan Medis Melalui Perhitungan Efisiensi

dan Efektivitas di RSUD RA. Kartini tahun 2014

1.4 Metodologi

Laporan ini disusun berdasarkan data primer dan data sekunder yang didapatkan

selama tiga hari yaitu pada tanggal 9 – 11 Februari 2015, di RSUD RA. Kartini Kabupaten

Jepara. Data primer tersebut diperoleh dari wawancara langsung dengan petugas rekam

medis sedangkan data sekunder didapatkan dari Data Statistik Ruangan RSUD RA. Kartini

Kabupaten Jepara tahun 2014 dari Bagian Rekam Medik (RM) RSUD RA. Kartini

Kabupaten Jepara. Setelah diperoleh data, kemudian dilakukan perhitungan BOR (Bed

Occupancy Ratio), AvLOS (Avarage Length of Stay), TOI (Turn Over Interval), BTO (Bed

Turn Over), NDR (Net Death Rate), GDR (Gross Death Rate), pembahasan hasil, dan

pengambilan kesimpulan berdasarkan tujuan yang telah ditentukan.

BAB II

3

Page 11: Efisiensi

HASIL KUNJUNGAN KERJA EVALUASI PELAYANAN MEDIS MELALUI

PERHITUNGAN EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS RSUD RA. KARTINI TAHUN 2012

II.1 Gambaran Umum

Instalasi rawat inap di RSUD RA. Kartini pada tahun 2014 memiliki 14 ruang

perawatan pasien dengan kapasitas tempat tidur masing-masing sebagai berikut: 3

Tabel 1. Data jumlah tempat tidur RSUD RA.Kartini Tahun 2014 (Januari-Desember)

NO RUANGAN JUMLAH

1 Ruang cempaka 25 Tempat tidur

2 Ruang teratai 32 Tempat tidur

3 Ruang Bougenvil 26 Tempat tidur

4 Ruang Flamboyan 9 Tempat tidur

5 Ruang VIP 12 Tempat tidur

6 Ruang Anggrek 18 Tempat tidur

7 Ruang Mawar 21 Tempat tidur

8 Ruang Melati 19 Tempat tidur

9 Ruang Dahlia 28 Tempat tidur

10 Ruang ICU 7 Tempat tidur

11 Ruang Anyelir 14 Tempat tidur

12 Ruang Kemuning 32 Tempat tidur

13 Ruang Kenanga 8 Tempat tidur

14 Ruang Seruni 26 Tempat tidur

JUMLAH 277 Tempat tidur

4

Page 12: Efisiensi

II.2 Rekapitulasi Data Statistik Pelayanan Medis

Hasil rekapitulasi data statistik pelayanan medis RSUD RA. Kartini pada tahun

2014 (dengan jumlah hari pada tahun 2014 adalah 365 hari) adalah sebagai berikut:3

Tabel 2. Rekapitulasi Data Statistik Pelayanan Medis

NO DATA

1 Jumlah hari perawatan rumah sakit 77.098

2 Jumlah lama dirawat 94.015

3 Jumlah pasien masuk 16.097

4 Jumlah pasien keluar 16.043

5 Jumlah pasien mati ≥ 48 jam dirawat 513

6 Jumlah pasien mati < 48 jam dirawat 401

7 Jumlah pasien mati secara keseluruhan

914

8 Jumlah pasien pulang paksa 1.398

9 Jumlah pasien yang dirujuk 187

II.3 Evaluasi Pelayanan Medis Melalui Perhitungan Efisiensi dan Efektivitas

RSUD RA. Kartini Tahun 2012

Indikator-indikator yang digunakan untuk mengevaluasi pelayanan medis melalui

perhitungan efisiensi dan efektivitas pelayanan medis RSUD RA. Kartini tahun 2014

adalah3,5

1. BOR (Bed Occupancy Rate)

2. TOI (Turn Over Interval)

3. Av-LOS (Average Length of Stay)

4. NDR (Net Death Rate)

5. GDR (Gross Death Rate)

6. BTO (Bed Turn Over)

5

Page 13: Efisiensi

Data yang digunakan untuk menghitung indikator efisiensi dan efektivitas tersebut

didapatkan dari rekapitulasi data statistik pelayanan medis per bangsal dan per bulan.

RSUD RA. Kartini juga telah menghitung evaluasi pelayanan medis dengan menggunakan

indikator-indikator tersebut diatas secara per bangsal dan per bulan.

Oleh karena itu, dilakukan perhitungan ulang untuk periode satu tahun dengan hasil

sebagai berikut:

1. BOR (Bed Occupancy Rate)5

BOR adalah prensentase tempat tidur yang terisi pada satu satuan waktu tertentu.

Indikator ini memberikan gambaran tentang tinggi rendahnya tingkat pemakaian tempat

tidur di rumah sakit. Nilai ideal BOR adalah 60-85% (Depkes 2005).

Rumus penghitungan BOR:

BOR = Jumlah hari perawatan rumah sakit x 100%

Jumlah TT x Jumlah hari dalam satu satuan waktu

Tabel 3. BOR RSUD Kartini Jepara Januari-Desember 2014

NO RUANGAN BOR

1 Ruang cempaka 78,32

2 Ruang teratai 73,35

3 Ruang Bougenvil 65,46

4 Ruang Flamboyan 87,98

5 Ruang VIP 88,48

6 Ruang Anggrek 79,07

7 Ruang Mawar 54,25

8 Ruang Melati 79,20

NO RUANGAN BOR

6

Page 14: Efisiensi

9 Ruang Dahlia 77,70

10 Ruang ICU 94,93

11 Ruang Anyelir 107,83

12 Ruang Kemuning 83,07

13 Ruang Kenanga 59,08

14 Ruang Seruni 60,44

JUMLAH 1089,16

BOR selama 1 tahun = Jumlah BOR semua ruangan

14 = 77,79%

Atau  menggunakan Rumus Barber-Johnson6 :

BOR

KeteranganO   : rerata tempat tidur terisi (Hari Perawatan/t)A   : kapasitas tempat tidur tersediaTT : jumlah tempat tidur siap pakait  : jumlah hari perhitungan dalam satu satuan

waktu

Hari perawatan =

7

Page 15: Efisiensi

2. TOI (Turn Over Interval)5:

TOI (Turn Over Interval) adalah rata-rata hari, dimana tempat tidur kosong dari

saat terisi sebelumnya ke saat terisi berikutnya. Indikator ini juga memberikan gambaran

tingkat efisiensi dari penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong hanya dalam

waktu 1-3 hari.

Rumus penghitungan TOR :

TOI = Jumlah (TT x 36 5 ) – Hari perawatan

Jumlah pasien keluar (hidup + mati)

Tabel 4. TOI RSUD Kartini Jepara Januari-Desember 2014

NO RUANGAN TOI

1 Ruang cempaka 1,72

2 Ruang teratai 1,85

3 Ruang Bougenvil 1,15

4 Ruang Flamboyan 0,48

5 Ruang VIP 0,47

6 Ruang Anggrek 1,01

7 Ruang Mawar 1,73

8 Ruang Melati 0,92

9 Ruang Dahlia 1,08

10 Ruang ICU 0,20

11 Ruang Anyelir -0,36

12 Ruang Kemuning 1,08

13 Ruang Kenanga 3,79

14 Ruang Seruni 9,37

8

Page 16: Efisiensi

JUMLAH 24,49

TOI selama 1 tahun = Jumlah TOI semua ruangan

14

= 1,74 hari

3. Av-LOS (Average Length of Stay)5:

Av-LOS adalah rata-rata lama dirawatnya seorang pasien. Indikator ini disamping

memberikan gambaran tingkat efisiensi juga dapat memberikan gambaran mutu

pelayanan. Secara umum LOS yang ideal adalah antara 6-9 hari (Depkes 2005).

Rumus perhitungan Av-LOS :

Av-LOS = Jumlah hari perawatan pasien keluar

Jumlah pasien keluar (hidup+mati)

Tabel 5. Av-LOS RSUD Kartini Jepara Januari-Desember 2014

NO RUANGAN Av-LOS

1 Ruang cempaka 6,32

2 Ruang teratai 4,53

3 Ruang Bougenvil 2,16

4 Ruang Flamboyan 3,48

5 Ruang VIP 3,65

6 Ruang Anggrek 3,83

7 Ruang Mawar 2,05

8 Ruang Melati 3,23

9 Ruang Dahlia 3,77

10 Ruang ICU 3,82

11 Ruang Anyelir 4,94

9

Page 17: Efisiensi

12 Ruang Kemuning 5,29

13 Ruang Kenanga 5,47

14 Ruang Seruni 14,31

JUMLAH 66,85

Av-LOS selama 1 tahun = Jumlah Av-LOS semua ruangan

14

= 4,77 hari

4. NDR (Net Death Rate) 5

NDR (Net Death Rate) adalah angka kematian pasien rawat inap >48 jam setelah

dirawat di rumah sakit untuk tiap – tiap 1000 pasien keluar. Indikator ini juga dapat

memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit. Nilai NDR yang masih dapat

ditolerir adalah < 25/1000 penderita keluar.

NDR = Jumlah pasien mati ≥ 48 jam dirawat x 1000%o

Jumlah pasien keluar (hidup + mati)

NDR selama 1 tahun = 19 permil

5. GDR (Gross Death Rate) 5

GDR (Gross Death Rate) adalah angka kematian kasar di unit rawat inap untuk

setiap 1000 pasien keluar. GDR merupakan indikator mutu pelayanan di unit rawat inap.

Nilai ideal dari GDR adalah <45/1000 penderita.

Rumus penghitungan GDR:

GDR selama 1 tahun = 41,21 permil

10

Page 18: Efisiensi

6. BTO (Bed Turn Over)5

BTO (Bed Turn Over) adalah frekuensi pemakaian tempat tidur instalasi rawat

inap dalam satu satuan waktu tertentu (biasanya satu tahun). Indikator ini memberikan

gambaran tingkat efisiensi dari pemakaian tempat tidur. Idealnya selama satu tahun, satu

tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali.

Rumus penghitungan BTO :

BTO = Jumlah pasien keluar Januari-Desember

Jumlah tempat tidur

Tabel 6. BTO RSUD Kartini Jepara Januari-Desember 2014

NO RUANGAN BTO

1 Ruang cempaka 50,02

2 Ruang teratai 59,16

3 Ruang Bougenvil 110,73

4 Ruang Flamboyan 92,33

5 Ruang VIP 88,50

6 Ruang Anggrek 75,44

7 Ruang Mawar 96,38

8 Ruang Melati 89,79

9 Ruang Dahlia 75,43

10 Ruang ICU 91,00

11 Ruang Anyelir 79,93

12 Ruang Kemuning 57,50

13 Ruang Kenanga 39,50

14 Ruang Seruni 15,46

11

Page 19: Efisiensi

JUMLAH 1021,17

BTO selama 1 tahun = Jumlah B T O semua ruangan

14

= 72,94 kali

Tabel di bawah ini adalah tabel indikator pemanfaatan sarana pelayanan medis RSUD

RA. Kartini Periode Tahun 2014 dibandingkan dengan nilai standar Barber-Johnson dan nilai

standar Departemen Kesehatan tahun 2005.

Tabel 7. Indikator pemanfaatan sarana pelayanan RSUD RA. Kartini Periode Tahun 2014

No IndikatorStandar pelayanan (Barber-Johnson)

Standar Pelayanan

(DepKes 2005)

Nilai tahun 2014

1. Bed Occupancy Rate (BOR)

75-85 % 60- 85 % 77,79%

2. Turn OverIntervale (TOI) 1-3 hari 1- 3 hari 1,74 hari

3. Average Length of Stay (Av LOS)

3-12 hari 6- 9 hari 4,77 hari

4. Nett Death Rate (NDR) <25‰ 25 19 %o

5. Gross Death Rate (GDR) <45‰ 45 41,21 %o

6. Bed Turn Over (BTO) 30 40- 50 72,94 kali

12

Page 20: Efisiensi

BAB III

PEMBAHASAN

Rumah Sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan kuratif dan rehabilitatif yang berperan

untuk mendiagnosis sedini mungkin dan mengobati secara tepat dan rasional terhadap individu

yang terserang penyakit. Selain berperan dalam pelayanan kuratif dan rehabilitatif, Rumah Sakit

juga berperan dalam upaya kesehatan promotif dan preventif. Sehingga Rumah Sakit tidak hanya

berperan untuk memulihkan status kesehatan seseorang dari sakit menjadi sehat, namun disertai

pula dengan pencegahan terhadap timbulnya suatu penyakit.3

Adapun tugas unit Rawat Inap di suatu rumah sakit adalah untuk menyelenggarakan

pelayanan asuhan medis secara keseluruhan bagi pasien rawat inap. Selain itu, pelayanan rawat

inap juGga berguna untuk keperluan observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medis, dan

pelayanan penunjang medis dengan cara tinggal di ruang rawat inap.5 Rawat inap memberikan

nilai masukan yang cukup signifikan bagi rumah sakit. Pasien yang dirawat inap merupakan

pasien yang tidak dapat diobati melalui rawat jalan, dan memerlukan perawatan intensif serta

harus tinggal beberapa lama di rumah sakit sampai waktu tertentu.2

Evaluasi penilaian tingkat keberhasilan atau gambaran pelayanan medis pada sebuah rumah

sakit meliputi tingkat pemanfaatan sarana pelayanan, mutu pelayanan, tingkat efisiensi pelayanan

dan tingkat produktifitas pelayanan. Indikator penilaian yang digunakan sebagai evaluasi adalah

dengan penghitungan Bed Occupancy Rate (BOR), Averages Length of Stay (AvLOS), Turn

Over Interval (TOI), Bed Turn Over (BTO), Net Death Rate (NDR) dan Gross Death Rate

(GDR). Standar yang digunakan untuk menilai efisiensi dan efektifitas pelayanan medis adalah

standar yang ditetapkan oleh DepKes tahun 2005 untuk nasional dan Barber- Johnson untuk

standar internasional. Kedua standar tersebut menggunakan perhitungan indikator-indikator

selama satu tahun. Oleh karena itu, meskipun telah tersedia data tiap indikator, data tersebut

tidak dapat dianalisis karena tidak ada standar yang dapat dipakai untuk mengevaluasi setiap

bulan. Maka berdasarkan hal tersebut dilakukan perhitungan ulang untuk periode satu tahun. 5

13

Page 21: Efisiensi

Nilai BOR merupakan persentase pemakaian tempat tidur di Unit Rawat Inap pada satu

satuan waktu tertentu yang menggambarkan tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur

di rumah sakit.5 BOR dihitung untuk menentukan efisiensi pelayanan rumah sakit. Perhitungan

nilainya meningkat jika jumlah pasien meningkat, misal saat kejadian wabah atau jumlah tempat

tidur yang tersedia kurang mencukupi. Jika rata-rata tingkat penggunaan tempat tidur di bawah

standar berarti tempat tidur yang tersedia di rumah sakit belum dapat dimanfaatkan sebagaimana

mestinya dan apabila lebih dari standar kemungkinan terjadinya infeksi nosokomial akan

meningkat dan juga akan mengurangi cadangan tempat tidur bila terjadi KLB.5 Berdasarkan

standar pelayanan Barber-Johnson nilai ideal BOR adalah 75-85%, sedangkan standar pelayanan

DepKes 2005 nilai ideal BOR adalah 60-85%. Setelah dilakukan perhitungan dengan

menggunakan rumus perhitungan BOR maka didapatkan nilai BOR RSUD RA Kartini pada

tahun 2014 sebesar 77,79%. Sehingga berdasarkan DepKes 2005, nilai BOR RSUD RA.Kartini

berada dalam batas standar, akan tetapi berdasarkan Barber-Johnson nilai BOR RSUD RA.

Kartini di bawah standar. Nilai Barber-Johnson kurang tepat bila diterapkan di Indonesia karena

menggunakan standar internasional.

TOI adalah rerata hari (waktu) dimana tempat tidur tidak ditempati dari saat terisi sampai

saat terisi berikutnya yang menggambarkan tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur.5 Menurut

Standar Pelayanan DepKes tahun 2005, idealnya tempat tidur kosong hanya dalam waktu 1-3

hari. Nilai TOI tinggi pada keadaan sedikitnya pasien yang keluar selama periode waktu tertentu.

Nilai TOI rendah pada keadaan tempat tidur yang kurang, sementara frekuensi penggunaan

tempat tidur meningkat (begitu ada pasien yang keluar, tempat tidur sudah terisi lagi oleh pasien

baru yang masuk). Nilai TOI RSUD RA. Kartini selama tahun 2014 sebesar 1,74 hari. Dalam hal

ini nilai TOI RSUD RA.Kartini berada dalam batas standar.5

AvLOS menurut DepKes tahun 2005 adalah rerata lama hari dirawatnya seorang pasien.5

Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi serta dapat pula memberikan gambaran

mutu pelayanan. Secara umum, nilai AvLOS yang ideal menurut Depkes 2005 adalah 6-9 hari

sedangkan menurut Barber Johnson adalah 3-12 hari. Nilai AvLOS RSUD RA. Kartini selama

tahun 2014 sebesar 4,77 hari. Sehingga nilai AvLOS RSUD RA.Kartini berdasar DepKes 2005

memendek sedangkan menurut Barber Johnson berada dalam batas normal. Kemungkinan

AvLOS yang memendek ini adalah dari angka kematian, rujukan, atau dari angka pulang paksa.

14

Page 22: Efisiensi

Rendahnya angka AvLOS RSUD RA Kartini dipengaruhi oleh rendahnya angka AvLOS pada

bangsal Bougenville yaitu 2,16 dan Mawar yaitu 2,05. Hal ini disebabkan karena bangsal

tersebut merupakan ruang bersalin dan post partum. Adapun faktor-faktor lain yang

menyebabkan memendeknya AvLOS tergantung dari jenis penyakit. Misalnya kasus pasien yang

dirawat (diagnosis pasien yang masuk) adalah kasus penyakit ringan yang memang tidak

memerlukan waktu inap yang lama.

GDR adalah angka kematian umum untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar.5 Nilai GDR

RSUD RA Kartini Kabupaten Jepara tahun 2014 adalah 41,21 %0, dimana nilai tersebut sesuai

standar yang ditetapkan DepKes yaitu tidak lebih dari 45 per 1000 pasien keluar. Sedangkan

NDR adalah angka kematian ≥ 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar.5

NDR dapat memberikan gambaran mutu pelayanan rumah sakit. Nilai NDR RSUD RA Kartini

Kabupaten Jepara tahun 2012 adalah 19 %0, dimana nilai tersebut sesuai standar DepKes 2005

yaitu kurang dari 25 per 1000 pasien keluar. Hal ini dapat berarti keberhasilan pengobatan dan

perawatan rumah sakit sudah baik.

BTO adalah frekuensi pemakaian tempat tidur yaitu berapa kali tempat tidur rumah sakit

dipakai dalam satu satuan waktu tertentu.5 BTO memberikan gambaran tingkat efisiensi dari

pemakaian tempat tidur dan produktivitas tempat tidur. Dari hasil pengolahan data didapatkan

nilai BTO RSUD RA Kartini Kabupaten Jepara periode Januari – Desember 2014 sebesar 77,79

%. Angka tersebut lebih besar dari standar yang ditetapkan DepKes 2005 yaitu 40 - 50. Angka

BTO yang meninggi dapat disebabkan karena tingginya jumlah pasien keluar baik karena

sembuh, meninggal ataupun pulang paksa dalam waktu relatif lebih cepat (AvLOS yang

memendek). Nilai AvLOS yang memendek ikut menyebabkan BTO yang meningkat karena

dengan memendeknya AvLOS berarti jumlah pasien yang dirawat bertambah cepat sehingga

rata-rata satu tempat tidur ditempati oleh pasien dalam satu periode waktu (1 tahun) akan makin

tinggi karena pergantian pasien yang menggunakan tempat tidur relatif berjalan lebih cepat.

Periode waktu yang digunakan dalam indikator laporan ini dalam kurun waktu 1 tahun.

Perhitungan indikator-indikator ini sebenarnya dapat menggunakan kurun waktu harian, bulanan,

tahunan maupun per bangsal. Namun perhitungan per periode tahun lebih sering digunakan,

karena apabila perhitungan indikator ini dihitung per bangsal, kemungkinan nilai indikator

misalnya BOR menjadi lebih tinggi karena 1 tempat tidur dalam 1 bangsal per hari mungkin

dipakai lebih dari 1 pasien. Nilai BOR dalam hal ini masih sesuai standar Depkes 2005 dan

15

Page 23: Efisiensi

Baber Johnson. Dalam kurun waktu 1 tahun dapat dilihat perkembangan produktivitas dan

perkembangan kegiatan dari suatu rumah sakit sehingga dapat dibandingkan dengan standar

yang telah ditetapkan.

PERSAMAAN

Penjelasan :

Rumus Length Of Stay : L = O x 365/D

Rumus Turn Over Interval : T = (A – O) x 365/D

Jika Average Of Occupied Bed (O) = 77,79%

maka O = 77,79/100 A.

L = O x 365/D= 77,79/100 A x 365/D

L x D = 77,79/100 A x 365100/77,79 L x D = ( A x 365 )

T = (A – O) x 365/D= (A – 77,79/100 A) x 365/D

T x D = 22,21/100 A x 365100/22,21 T x D = ( A x 365 )

( A x 365 ) = ( A x 365 )100/77,79 L x D = 100/22,21 T x D22,21 L = 77,79 T

L = 7 7,79 T 22,21

L = 7,779 T 2,221

Y = 7,779 X 2,221

Jika X = 2,221Y = 7,779 ( 2,221 )

2,221Y = 7,779

Jadi jika Average Of Occupied Beds (O) = 77,79%, maka 2,221 kali Length Of Stay (L) sama

dengan 7,779 kali Turn Over Interval (T).

Dengan kata lain grafik Average Of Accupied Beds (O) = 77,79% adalah garis penghubung

antara titik (0 ; 0) dan titik (2,221 ; 7,779)

16

Page 24: Efisiensi

Gambar grafik percentage Bed Occupancy Rate = 77,79%, dengan menghubungkan titik (0 ; 0)

dan (7,779 ; 2,221).

D = Jumlah pasien keluar hidup dan mati

A= kapasitas TT yang terpakai

Grafik 1. Efisiensi Pemanfaatan Tempat Tidur RSUD RA Kartini Jepara Tahun 2014

Grafik diatas menggambasrkan tingat efisiensi rumah sakit dengan menggunakan

parameter BOR, AvLOS, TOI, dan BTO. Pada Grafik tersebut terlihat titik pertemuan parameter

masih berada di luar daerah efisiensi. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan tempat tidur di

RSUD RA Kartini masih belum efisien berdasarkan standar Barber-Johnson.

17

Page 25: Efisiensi

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

IV.1 Kesimpulan

Untuk mengetahui tingkat pemanfaatan, mutu dan efisiensi pelayanan rumah sakit,

diperlukan berbagai indikator. Indikator yang digunakan untuk menilai suatu rumah sakit sangat

banyak, khususnya yang menyangkut instalasi rawat inap. Indikator yang paling sering

digunakan yaitu: Bed Occupancy Rate (BOR), Average Length of Stay (AvLOS/LOS), Bed Turn

Over (BTO), Turn Over Interval (TOI), Net Death Rate (NDR),dan Gross Death Rate (GDR).

Data dari RSUD RA Kartini Kabupaten Jepara selama periode Januari-Desember 2014

diperoleh hasil sebagai berikut: nilai BOR 77,79%, TOI 1,74 hari, AvLOS 4,77 hari, NDR 19 per

mil, GDR 41,21 per mil, dan BTO 72,94 pasien.

Berdasarkan grafik Barber-Johnson, titik pertemuan parameter terletak diluar daerah

efisien, yang mempunyai arti bahwa penggunaan tempat tidur pada periode 2014 masih belum

efisien. Nilai BOR dalam batas normal (Depkes 60-85%) tetapi rendah menurut standar Barber

Johnson (75-85%), rata-rata nilai AvLOS lebih pendek dari standar (Depkes RI 6-9 hari) tetapi

masih sesuai menurut standar Barbara-Johnson, dan nilai BTO yang melebihi standar Barber

Johnson (30 kali) dan standar Depkes RI (40-50 kali).

IV.2 Saran

1. Perlu dilakukan studi lebih lanjut untuk mencari penyebab angka persentase LOS 4,23

yang lebih pendek dari rata-rata rumah sakit umum yaitu 6-9 hari menurut Standar

Pelayanan Departemen Kesehatan dan BTO 72,94 yang lebih dari nilai rata-rata Standar

Pelayanan yang ditetapkan Departemen Kesehatan yaitu 40-50 kali.

18

Page 26: Efisiensi

2. Perlu dilakukan evaluasi terhadap data kondisi pasien saat pulang paksa dan data

mengenai keberhasilan pengobatan di RSUD RA.Kartini sehingga dapat mengkonfirmasi

apakah perawatan di RS cukup baik.

3. Perlu dilakukan studi untuk memperoleh data mengenai penyakit yang perlu dilakukan

rawat inap, yang tergolong penyakit ringan atau berat sehingga dapat diketahui apakah

berpengaruh terhadap AvLOS atau tidak.

DAFTAR PUSTAKA

1. Djojodobroto, Darmanto. Kiat Mengelola Rumah Sakit. Hipokrates. Jakarta. 2007

2. Adikoesoemo S. Manajemen Rumah Sakit. [online]. 2011. [cited 2013 April 22]. Available from : http://penerbitsinarharapan.co.id/index.php?option=com_k2&view=item&id=11: manajemen-rumah-sakit

3. Profil RSU RA. Kartini Jepara 2014. Jepara: RSU RA. Kartini, 2014.

4. Aday LA, Begley CE, Lairson DR. Evaluating the healthcare system : effectiveness, efficiency and equity. 3rd ed. Washington DC : Health Administration Press, 2004.

5. Soejadi. Efisiensi Pengelolaan Rumah Sakit. Grafik Barber Johnson sebagai salah satu indikator. Katiga Bina, 1996

19