draft efisiensi koperasi

9
JENIS DAN EFISIENSI KOPERASI Pandangan tentang efisiensi sangat bervariasi tergantung dari sudut mana kita memandang. Seorang ekonom aliran klasik menyatakan bahwa efisiensi adalah tidak adanya barang yang terbuang percuma atau penggunaan sumber daya ekonomi seefektif mungkin untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat. Secara lebih spesifik, focus perekonomian bisa dikatakan efisien bila tidak satupun barang tambahan yang bisa diproduksi tanpa mengurangi produksi barang yang lain (Samuelson, 1993). Efisiensi ekonomi adalah besaran yang menunukkan perbandingan antara keuntungan yang sebenarnya dengan keuntungan maksimum (Soekartawi. 1994). Pada dasamya koperasi sebagai perusahaan tidak berbeda dengan bentuk badan usaha lainnya, artinya tidak boleh dikatakan koperasi boleh bekerja secara tidak e fisien untuk mencapai tujuan organisasi sebagai kumpulan orang. Pada koperasi, tingkat efisiensi juga harus dilihat secara berimbang dengan tingkat efektifitasnya. sebab biaya pelayanan yang tinggi bagi anggota diimbangi dengan keuntungan untuk memperoleh pelayanan setempat yang lebih baik, misalnya biava pelayanan dari pintu ke pintu yang diberikan oleh koperasi kepada anggotanya. Sebagai lembaga ekonomi, koperasi akan mengalami proses pertumbuhan. Pada awalnya adalah unit usaha kecil yang dikelola dengan modal terbatas oleh anggotaa-anggotanya. Kemudian koperasi berkembang menjadi lebih besar dan terus makin besar. P ada tahap-tahap perkembangan ini masalah efisiensi kelembagaan tidak dapat dilepaskan lagi sebab menurut sejarah pertumbuhan koperasi di dunia. efisiensi kelembagaan berpengaruh terhadap per kembangan usaha. Dalam hal pengukuran efisiensi, Ernesto V. Santos seorang Kooperator Filipina mengemukakan tentang ocusal untuk efisiensi kooperasi yang utama adalah pada bidang manajemen, keuangan, pemasaran dan akuntansi. Masing-masing keragaan memiliki kriterianya sendiri untuk dapat mengukur tingkat efisiensi. Agar ukuran efisiensi tersebut efektif, peranan ocusa sangat besar. Bila tidak dapat dilakukan. maka akan sulit dilakukan untuk mengukur efisiensinya. Di camping itu, Santos juga berpendapat ukuran efisiensi pada berbagai jenis koperasi juga berbeda. Berdasarkan pandangan tersebut, sebenarnya, tiap komoditas, maupun koperasi sebenarnya ada satu dasar pengukuran efisiensi usaha, yaitu opportunity cost. Yang dimaksud disini adalah kemampuan koperasi dengan biaya yang dikeluarkannya, memberikan kepuasan kepada anggotanya dengan yang diberikan perusahaan lain yang menjadi pesaingnya. Kunci utama efisiensi koperasi adalah pelayanan usaha kepada anggotanya. Koperasi yang dapat menekan biaya serendah mungkin tetapi anggota tidak memperoleh pelayanan yang baik dapat dikatakan usahanya tidak efisian di samping tidak memiliki tingkat efektifitas yang tinggi, sebab dampak kooperatifnya tidak dirasakan anggota.

Upload: wahyu-way

Post on 09-Oct-2015

102 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Draft Efisiensi Koperasi

TRANSCRIPT

JENIS DAN EFISIENSI KOPERASIPandangan tentang efisiensi sangat bervariasi tergantung dari sudut mana kita memandang.Seorang ekonom aliran klasik menyatakan bahwa efisiensi adalah tidak adanya barang yang terbuang percuma atau penggunaan sumber daya ekonomi seefektif mungkin untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat. Secara lebih spesifik, focus perekonomian bisa dikatakan efisien bila tidak satupun barang tambahan yang bisa diproduksi tanpa mengurangi produksi barang yang lain (Samuelson, 1993). Efisiensi ekonomi adalah besaran yang menunukkan perbandingan antara keuntungan yang sebenarnya dengan keuntungan maksimum (Soekartawi. 1994).

Pada dasamya koperasi sebagai perusahaan tidak berbeda dengan bentuk badan usaha lainnya, artinya tidak boleh dikatakan koperasi boleh bekerja secara tidak efisien untuk mencapai tujuan organisasi sebagai kumpulan orang. Pada koperasi, tingkat efisiensi juga harus dilihat secara berimbang dengan tingkat efektifitasnya. sebab biaya pelayanan yang tinggi bagi anggota diimbangi dengan keuntungan untuk memperoleh pelayanan setempat yang lebih baik, misalnya biava pelayanan dari pintu ke pintu yang diberikan oleh koperasi kepada anggotanya.

Sebagai lembaga ekonomi, koperasi akan mengalami proses pertumbuhan. Pada awalnya adalah unit usaha kecil yang dikelola dengan modal terbatas oleh anggotaa-anggotanya. Kemudian koperasi berkembang menjadi lebih besar dan terus makin besar. Pada tahap-tahap perkembangan ini masalah efisiensi kelembagaan tidak dapat dilepaskan lagi sebab menurut sejarah pertumbuhan koperasi di dunia. efisiensi kelembagaan berpengaruh terhadap perkembangan usaha.

Dalam hal pengukuran efisiensi, Ernesto V. Santos seorang Kooperator Filipina mengemukakan tentang ocusal untuk efisiensi kooperasi yang utama adalah pada bidang manajemen, keuangan, pemasaran dan akuntansi. Masing-masing keragaan memiliki kriterianya sendiri untuk dapat mengukur tingkat efisiensi. Agar ukuran efisiensi tersebut efektif, peranan ocusa sangat besar. Bila tidak dapat dilakukan. maka akan sulit dilakukan untuk mengukur efisiensinya. Di camping itu, Santos juga berpendapat ukuran efisiensi pada berbagai jenis koperasi juga berbeda.

Berdasarkan pandangan tersebut, sebenarnya, tiap komoditas, maupun koperasi sebenarnya ada satu dasar pengukuran efisiensi usaha, yaitu opportunity cost. Yang dimaksud disini adalah kemampuan koperasi dengan biaya yang dikeluarkannya, memberikan kepuasan kepada anggotanya dengan yang diberikan perusahaan lain yang menjadi pesaingnya.

Kunci utama efisiensi koperasi adalah pelayanan usaha kepada anggotanya. Koperasi yang dapat menekan biaya serendah mungkin tetapi anggota tidak memperoleh pelayanan yang baik dapat dikatakan usahanya tidak efisian di samping tidak memiliki tingkat efektifitas yang tinggi, sebab dampak kooperatifnya tidak dirasakan anggota.

Kerancuan pemikiran yang mungkin timbul adalah apa sebenarnya yang membedakan daya guna (efisien) dan hasil guna (efektif)? Keduanya jelas sangat berbeda karena efisiensi dipandang dari sudut biaya sedangkan efektifitas dipandang dari segi yang dicapai seseorang. Sebagai pemilik dan sekaligus pelanggan seseorang, menjadi anggota menginginkan pengeluaran biaya seminimal mungkin untuk dapat memperoleh barang yang dibutuhkan di koperasi yang dia miliki. Oleh karena itu. biaya untuk memuaskan ia sebagai anggota harus ditanggung koperasi sebagai organisasi yang memberikan pelayanan kepada dirinva.

Efisiensi kopenisi juga bisa dilihat dari konsep peranan dalam pemerataan. Proses pemerataan yang dilaksanakan lewat koperasi adalah proses pemerataan yang mengandung ocus pertumbuhan, dalam arti bahwa melalui koperasi para anggota mempunyai kesempatan yang lebih luas untuk tumbuh dan meningkatkan kemampuan ekonominya, bukan dengan memblokir kesempatan orang lain yang kebetulan tidak ikut koperasi, tetapi dengan jalan masing-masing anggota meningkatkan dirinva, lewat peningkatan produktifitas dan efisiensi, pemanfaatan informasi pasar dan sebagainya yang tumbuh karena menjadi anggota koperasi. Singkatnya pemerataan terjadi karena perbaikan kemampuan anggota melalui pemanfaatan efek kerjasama, dan bukan karena mereka bersekongkol untuk mengeksploitasi pasar lewat permainan monopoli. Oleh karena itu, efisiensi harus diartikan secara luas, yaitu sebagai keadaan di mana kita bisa mencapai sasaran tertentu dengan biaya minimal atau bisa mencapai sasaran setinggi-tingginya dengan biaya tertentu. Sasaran tersebut bisa berupa triologi pembangunan khususnya pemerataan, sedangkan biayanya berupa semua sumber daya, dana, waktu, pikiran dan apa saja yang berharga untuk mencapai sasaran tersebut. Efisiensi koperasi dapat diukur dengan jumlah anggota yang bisa diangkat dari bawah garis kemiskinan, atau distribusi peningkatan penghasilan para anggotanya, atau besarnya efek kedasama yang bisa disebarkan anggotanya (Boediono, 1986).

Untuk mengukur efisiensi organisai dan usaha ada beberapa rasio yang dapat dipergunakan yang didasarkan pada keragaan koperasi yang bersangkutan. Sarana yang digunakan adalah neraca dan catatan keragaan lain yang dimiliki koperasi. Hal-hal itulah yang dapat memberikan gambaran kuantitatif tentang keragaan koperasi.

Menurut Hanel (1988) efisiensi ekonomi usaha koperasi dapat diukur dengan mempergunakan ukuran:a. Efisiensi dalam operasional usaha yang terlihat dari validitas keuangan dan keragaankewirakoperasianb. Efisiensi yang dihubungkan dengan pengembanganc. Efisiensi yang dihubungkan dengan pemenuhan kebutuhan anggota.

Pembahasan mengenai efisiensi, Thoby Mutis (1992) menunjukkan 5 lingkup efisiensi koperasi, yaitu efisiensi intern, efisiensi alokatif efislensi ekstern, efisiensi dinamis dan efisiensi . Pengertian efisiensi tersebut adalah:Efislensi intern masyarakat merupakan perbandingan terbaik dari ekses biaya dengan biaya yang sebenarnya. Hal ini dapat dikaitkan dengan perbandingan nilai bersih pemasukan dan nilai bersih pengeluaranEfisiensi alokatif adalah efisiensi yang berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya dan dana dari semua komponen koperasi tersebut. Misalnya, penyaluran tabungan anggota untuk pinjaman anggota, penyaluran simpanan sukarela untuk investasi jangka pan.lang dan pendek. Hal ini biasanya dilihat pada perbandingan pertumbuhan simpanan sukarela dan modal sendiri dengan pertumbuhan pinjaman, silang pinjam atau investasi tahunan. Efislensi alokatif juga mencakupi perbandingan antara penggunaan sumber-sumber di dalam koperasi atsu di luar koperasi dengan melihat perbandingan antara pendapatan dan biaya-biaya atau pendekatan dengan menggunakan margin-margin analisisnya. Sebagai dasar tingkat pengukuran efisiensi digunakan laporan keuangan koperasi sampel (neraca, laporan rugi laba, dan laporan perubahaan modal) di samping tentu saja data-data lain vang diperlukan seperti yang tercantum dalam laporan pertanggungjawaban pengurus.Efisiensi ekstern menunjukkan bagaimana efisiensi pada lembaga-lembaga dan perseorangan di luar koperasi yang ikut memacu secara tidak langsung efisiensi di dalam koperasi.Efisiensi dinamis adalah efisiensi yang biasa dikaitkan dengan tingkat optiniasi karena adanya perubahan teknologi yang dipakai. Setiap perubahan teknologi akan membawa dampak terhadap output yang dihasilkan. Tentu saja teknologi baru akan dipakai jika menghasilkan produktivitas yang lebih baik dari semula.Efisiensi sosial sering dikaitkan dengan pemanfaatan sumber daya dan dana secara tepat, karena tidak menimbulkan biaya atau bebanPengukuran efisiensi alokatif yang disarankan Thoby Mutis tersebut senada dengan yang dikemukakan oleh Ima Suwandi dalam mengukur efisiensi organisasi dan usaha koperasi, yaitu bahwa tingkat efisiensi dapat diketahui dengan menentukan rasio-rasio tertentu dari laporan keuangan seperti neraca dan catatan catatan keagaan lain yang dimiliki koperasi.Dilihat dari sudut koperasi sebagai badan usaha, efisiensi koperasi sebagal perusahaan tidak berbeda ukurannya dengan efisiensi badan usaha lain. Efisiensi usaha tersebut dapat diukur dengan rasio keuangan sesuai dengan keragaan koperasi yang bersangkutan, seperti profit margin, tingkat perputaran modal usaha, rentabilitas modal sendiri, tingkat perputaran modal kerja dan rentabilitas modal kerja (Ima Suwandi, 1986). Pengukuran efisiensi dengan cara yang dikemukakan Ima Suwandi nampaknya tidak cocok untuk sebuah koperasi, sebab koperasi bukanlah organisasi profit oriented, sehingga tidak benar jika rentabilitas ekoiiomi, rentabilitas modal sendiri dan rentabilitas modal kerja bernilai tinggi menunjukkan koperasi telah bekerja secara efisien. Koperasi adalah organisasi bisnis yang serviced oriented, artinya kemajuan anggota lebih diperhatikan.http://adityagumay.blogspot.com/2009/10/jenis-dan-efisiensi-koperasi.html

Efesiensi koperasi adalah suatu teori yang membahas tentang suatu hasil yang sesuai dengan kemauan dan harapan yang akan membuahkan hasil maksimal. Koperasi adalah badan usaha yang di dasari dengan rasa tanggung jawab dan tegas pada setiap anggota-anggotanya, sehingga didalam koperasi ada kerja sama yang apik yang dapat menghasilkan hasi yang baik sesuai dengan tujuan yang akan di peroleh oleh para anggota. Koperasi juga adalah badan usaha yang pada dasarnya di landasi oleh fikiran sebagai usaha kumpulan orang-orang bukan kumpulan modal. Maka dari itu koperasi tidak terlepas dari efesiensi bagi dirinya, meskipun tujuan yang mendasarnya untuk melayani anggota. Ukuran yang terjadi untuk memanfaatkan ekonomis adalah manfaat ekonomi dan pengukurannya di hubungkan oleh teori efesiensi , efektivitas serta waktu diperolehnya manfaat ekonomi tersebut. efesiensi dalam ilmu ekonomi di gunakan untuk merujuk penggunaan sejumlah konsep yang terkait pada penggunaan secara maksimal dan pemanfaatan seluruh sumber daya dalam proses produksi barang ataupun jasa pada setiap waktu. Sebuah system ekonomi dapat di kategorikan memenuhi kriteria apabila : a. Tidak ada yang bisa dibuat menjadi lebih makmur bila tidak ada pengorbananb. Tidak ada pengeluaran yang dapat di peroleh tanpa adanya peningkatan jumlah pemasukanc. Tidak ada produksi bila tanpa adanya biaya yang rendah dalam satuan unit.Definisi tersebut tidak akan selalu sama akan tetapi pada umumnya akan mencakup semua ide yang hanya dapat dicapai dengan sumber daya yang tersedia. Sebuah system ekonomi yang efisien dapat member lebih banyak barang dan jasa bagi masyarakat tanpa menggunakan lebih banyak sumber daya. Dalam ekonomi pasar secara umum diyakini akan lebih efisien dibandingkan dengan alternatif lainnya. yang pertama mendasar dalil kesejahteraan berdasarkan penyediaan kepercayaan oleh karena itu bagi yang menyatakan bahwa setiap pasar berkeseimbangan sempurna berdasarkan kompetitif adalah efisien (tetapi hanya ada bila tidak teradi ketidaksempurnaan pasar). Kebijakan reformasi dalam ekonomi mikro adalah bertujuan membuat kebijakan yang mengurangi distorsi ekonomi dan peningkatan efisiensi ekonomi. Namun, tidak ada teori dasar yang jelas bahwa dengan menghapus distorsi pasar maka akan selalu dapat meningkatkan efisiensi ekonomi. Selanjutnya yang kedua berdasarkan dalil yang menyatakan bahwa jika ada beberapa distorsi pasar maka tidak dapat dihindari hanya dalam satu sektor saja yang akan bergerak ke arah yang lebih besar dalam kesempurnaan pasar terdapat sektor lain yang bisa menurunkan efisiensi. Efesiensi adalah penghematan pemasukan (input) yang di ukur dengan cara membandingkan pemasukan anggaran (Ia) dengan pemasukan realisasi atau sesungguhnya (Is), jika (Is) terbagi menjadi dua yaitu : a. Manfaat ekonomi langsung (MEL)Adalah manfaat ekonomi yang di terima langsung oleh anggota pada saat terjadinya transaksi antara anggota dan dengan koperasinya.b. Manfaat ekonomi tidak langsung (MELT)Adalah manfaat ekonomi yang di terima oleh anggota bukan pada saat terjadinya antara anggota dan dengan koperasinya, tetapi diperoleh kemudian setelah berakhirnya periode tertentu atau periode pelaporan keuangan atau penanggung jawaban pengurus dan dan pengawas yakni penerimaan SHU anggota.Cara perhitungan manfaat ekonomi pelayanan koperasi yang di terima anggota :TME = MEL + MELTMEN = (MEL + MELT) BADan cara perhitungan manfaat ekonomi langsung untuk para usaha koperasi yang melakukan kegiatan serba usaha (multipurpose) baik secara individu maupun kelompok, yaitu :MEL = EFP + EFPK + EvS + EvP + EvPUMETL = SHUahttp://rudybyo.blogspot.com/2010/12/efisiensi-koperasi_2347.html

EFISIENSI KOPERASI

Pendahuluan

Thoby Mutis (1992)-kontribusi koperasi terhadap PDB 3-5% Ropke (1992)kontribusi < 3 persen Daya minat masyarakat thd koperasi rendah, mengapa? Krn efisiensi koperasi lbh rendah dibandingkan jenis usaha lainnya.

Model Maksimisasi Keuntungan Keberlangsungan suatu usaha akan tergantung dari prinsip efisiensi. Dalam Pasar Persaingan Sempurna, harga ditentukan oleh kekuatan supply dan demand, sementara dalam monopoli, monopolistik, oligopoli ditentukan pada saat MR=MC- akan menyebabkan tingkat efisiensi (maksimasi tanpa kendala) Koperasi menggunakan konsep keuntungan maksimum berkendala: keputusan anggota (RAT)

Jenis dan Efisiensi Koperasi Ekonomi klasik menyatakan efisiensi diartikan sebagai tidak adanya barang terbuang secara percuma atau penggunaan sumber daya ekonomi seefektif mungkin untuk memenuhi keb. masyarakat. Efisiensi teknik: perbandingan antara produksi sebenarnya dengan prod. maksimum. Efisiensi ekonomi: keuntungan sebenarnya dengan keuntungan maksimum.

Secara umum efisiensi adalah perbandingan antara output dibandingkan input. Fungsi produksi menurut Cobb DouglasQ = b0Kk1 Lb2 maka efisiensi dapat dicari denganb0 = Q/Kk1 Lb2 Selain efisiensi, terdapat konsep efektifitas (perbandingan tujuan dengan input). Sesuatu yg efisien belum tentu efektif, apa bedanya?

Efisiensi lanjutan Ernesco V Santos: efisiensi koperasi yang utama: bidang manajemen, keuangan, pemasaran, dan akuntansi. Konsep opportunity cost: koperasi dengan biaya yang dikeluarkannya memberikan kepuasaan kepada anggotanya dibandingkan dgn yang diberikan perusahaan lain yang menjadi pesaingnya. Kunci utama efisiensi koperasi adalah pelayanan usaha kepada anggotanya. Efisiensi koperasi dapat diukur dengan jumlah anggota yang bisa diangkat dari bawah garis kemiskinan atau distribusi peningkatan penghasilan para anggotanya (cooperative effects) yang disebarkan kepada anggota (Boediono, 1986).

Efisiensi ekonomi koperasi menurut Hanel (1988):1. Efisiensi dalam operasional usaha yg dilihat dari validitas keuangan dan keragaan kewirakoperasian.2. Efisiensi yg berhub. dengan pengembangan.3. Efisiensi yg berhub dgn pemenuhan keb. anggota.

Thoby Mutis (1992):1. Efisiensi intern (perbdingan ekses biaya dgn biaya sebenarnya2. Efisiensi alokatif (pemanfaatn sumber daya dan dana dari semua komponen koperasi.3. Efisiensi ekstern (bgm efisiensi di luar koperasi memicu tdk langsung efisiensi koperasi)4. Efisiensi dinamis (dikaitan dgn tngkat optimasi krn adanya tigkt teknologi yg dipakai)5. Efisiensi sosial (pemanfaatn sumber daya dan dana secara tepat, krn tdk menimbulkan biaya atau beban sosial).

Dilihat dari badan usaha, ukuran efisiensi koperasi tidak berbeda dgn ukuran efisiensi badan usaha lain.

Suwandi (1986): profit margin, tingkat perputaran modal, rentabilitas, tgkt perputaran modal dan rentabilitas modal kerja. Ukuran ini dinilai kurang cocok, krn koperasi berorientasi kpd pelayanan.

Riyanto (1995), mengambarkan efisiensi usaha:a. Tingkat perputaran aktiva (modal usaha)-untuk mengetahui efisiensi perusahaan dengan melihat kecematan perputaran operating asset dalam suatu periode tertentu. (membagi penjualan dengan total aktiva)b. Profit margin; besar kecilnya laba yang melekat pada penjualan. (laba usaha dibagi hasil penjualan setahun).c. Rentabilitas: penggunaan modal. (membagi laba usaha dengan jumlah modal sendiri yang digunakan). Ukuran ini sangat cocok untuk perusahaan kapitas, akan tetapi untuk koperasi harus diubah.

Efisiensi Koperasi

1. Tingkat perputaran modal: (penjualan bersih/modal usaha)

2. Profit margin:((SHU sblm pajak+manfaat langsung)/penjualan))x 100%

3. Rentabilitas Ekonomis:a. Secara langsung:((SHU sblm pajak+manfaat langsung)/modal usaha))x 100%b. Secara tidak langsung:Profit m argin x Tingkat perputaran modal

4. Rentabilitas Modal sendiri:((SHU stlh pajak+manfaat langsung)/modal sendiri))x 100%

Menurut Husnan (1996); efisiensi perusahaan perlu memperhatikan efisiensi modal kerja krn modal kerja selalu berputar dalam perusahaan dan setiap perputaran akan menghasilkan aliran pendapatan.

Efisiensi modal kerja:1. Tingkat perputaran modal kerja:(penjualan/modal kerja)2. Rentabilitas modal kerja:((SHU sblm pajak+manfaat langsung)/modal kerja rerata))x 100%

EFISIENSI KOPERASI YANG TERINTEGRASI Koperasi dapat mengabungkan diri atau meleburkan diri dengan membentuk koperasi barudidasarkan pada kebutuhan dan efisiensi

Manfaat yang diperoleh dari integrasi:1. Economic scale2. external economies3. Non Eknomi4. Reduksi biaya Transaksi5. Mengurangi risiko ketidakpastian.http://4rdian.wordpress.com/2010/10/11/pertemuan-5/