efektivitas penggunaan model numbered head …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel...

12
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2016/2017 ARTIKEL ILMIAH Oleh: Nama : Yulia Gustiana Npm : 4011116 Prodi : Pendidikan Matematika Dosen Pembimbing : 1. Dr. Fadli, M.Pd. 2. Efuansyah, M.Pd. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA DAN ILM,U PENGETAHUAN ALAM SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA ( STKIP-PGRI ) LUBUKLINGGAU 2016

Upload: others

Post on 09-Mar-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL YULIA.pdf · mencapai nilai KKM, dari 242 Siswa yang tuntas hanya mencapai 104 siswa atau

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER

PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP

NEGERI 8 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2016/2017

ARTIKEL ILMIAH

Oleh:

Nama : Yulia Gustiana

Npm : 4011116

Prodi : Pendidikan Matematika

Dosen Pembimbing : 1. Dr. Fadli, M.Pd.

2. Efuansyah, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILM,U PENGETAHUAN ALAM

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

( STKIP-PGRI ) LUBUKLINGGAU

2016

Page 2: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL YULIA.pdf · mencapai nilai KKM, dari 242 Siswa yang tuntas hanya mencapai 104 siswa atau

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER

PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP

NEGERI 8 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Oleh: Yulia Gustiana 1, Fadli

2, Efuansyah

3

Email: [email protected]

ABSTRAK

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar matematika

siswa kelas VII SMP Negeri 8 Lubuklinggau setelah penerapan model Numbered

Head Together. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan desain Pre-

test and Post-test group. Populasinya seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 8

Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2016/2017 berjumlah 242 siswa dan sebagai

sampel kelas VII.D yang diambil secara acak. Pengumpulan data dilakukan

dengan teknik tes. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan uji t.

Berdasarkan hasil analisis data dengan taraf kepercayaan α = 0,05 diperoleh thitung

(1,95) > ttabel (1,68), sedangkan data non tes dianalisis secara deskriptif. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 8

Lubuklinggau setelah diterapkan model Numbered Head together secara

signifikan sudah tuntas. Rata-rata hasil belajar siswa sebesar 79,37 dan persentase

jumlah siswa yang tuntas mencapai 77,14%.

Kata kunci: Pembelajaran Matematika, Hasil Belajar, dan Model Numbered Head

Together

Pendahuluan

Kriteria utama suatu proses pembelajaran dapat dikatakan berhasil adalah

dengan tercapainya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Efektif dalam

pembelajaran matematika ialah berkenaan dengan jalan, upaya, teknik, strategi

yang digunakan dalam mencapai tujuan secara tepat dan cepat dalam proses

belajar matematika (dikutip Yarsi, 2010:28).

Matematika dapat membantu siswa dalam mengembangkan berfikir logis,

analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan bekerjasama (dikutip

Kusdartiana, 2013:56). Menurut Hudoyo (dikutip Abubakar, 2014:66) Untuk

mempelajari matematika haruslah bertahap, berurutan serta mendasar pada

pengalaman yang lalu, agar apa yang menjadi kesulitan-kesulitan siswa dalam

1Alumni STKIP-PGRI Lubuklinggau,

2 dan 3 Dosen Prodi Matematika

Page 3: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL YULIA.pdf · mencapai nilai KKM, dari 242 Siswa yang tuntas hanya mencapai 104 siswa atau

pemahaman konsep pada materi tersebut tidak menimbulkan masalah terhadap

hasil belajarnya.

Berdasarkan observasi awal pada tahun ajaran 2016/2017 yang dilakukan di

SMP Negeri 8 Lubuklinggau, bahwa dalam pembelajaran matematika masih ada

beberapa permasalahan, yaitu: Pertama, masih banyak siswa yang belum

mencapai nilai KKM, dari 242 Siswa yang tuntas hanya mencapai 104 siswa atau

42,98% dan siswa yang belum tuntas sebanyak 138 siswa atau 57,02%. Adapun

nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran matematika kelas VII

SMP Negeri 8 Lubuklinggau adalah 75. Kedua, proses pembelajaran yang

dilakukan masih menggunakan metode pembelajaran konvensional. Wahyuni

(dikutip abubakar, 2014:66) bahwa dalam pembelajaran secara konvensional

sebagian siswa tampak mengikuti dengan baik setiap penjelasan atau informasi

dari guru, namun dalam kenyataannya ternyata siswa hanya membiarkaan guru

mengajar dan menjelaskan apa yang telah disiapkan sebelumnya. Ketiga, aktivitas

belajar di kelas VII juga masih rendah, siswa sulit dalam memahami materi

pelajaran yang berpengaruh pada hasil belajar yang diperoleh siswa ketika proses

pembelajaran berlangsung.

Menurut Yarsi (2010:28) pembelajaran dikatakan efektif apabila dalam

proses pembelajaran setiap elemen berfungsi secara keseluruhan, siswa merasa

senang, puas dengan hasil pembelajaran, membawa kesan, sarana atau fasilitas

memadai, materi dan metode mudah dijangkau, serta mempunyai guru yang

profesional. Oleh sebab itu, untuk membentuk pembelajaran yang efektif, maka

diperlukan variasi model-model pembelajaran dalam penyampaian materi pada

siswa.

Menurut Trianto (2011:62) Numbered Head Together adalah jenis

pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa

dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisonal. Menurut Lie (dikutip Ar

Rahman, 2013:9) menyatakan bahwa model kooperatif Numbered Head Together

adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagi ide dan

mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu, Numbered Head

Together juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja sama

Page 4: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL YULIA.pdf · mencapai nilai KKM, dari 242 Siswa yang tuntas hanya mencapai 104 siswa atau

mereka. Sedangkan menurut Mulyatiningsih (2013:247) berpendapat bahwa

Numbered Head Together merupakan model pembelajaran diskusi kelompok yang

dilakukan dengan cara memberi nomor kepada semua peserta didik dan kuis/tugas

untuk didiskusikan. Penggunaan model Numbered Head Together bertujuan untuk

merubah kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan kreatif.

Berdasarkan uraian masalah-masalah di atas, maka peneliti tertarik

melakukan penelitiannya tentang “Efektivitas Penggunaan Model Numbered

Head Together (NHT) pada Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII SMP

Negeri 8 Lubuklinggau”.

Landasan Teori

Menurut Trianto (2011:62) Numbered Head Together adalah jenis

pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa

dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisonal. Menurut Lie (2008:59)

menyatakan bahwa model kooperatif Numbered Head Together adalah

memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagi ide dan

mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu, Numbered Head

Together juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja sama

mereka. Sedangkan menurut Mulyatiningsih (2013:247) Numbered Head

Together merupakan model pembelajaran diskusi kelompok yang dilakukan

dengan cara memberi nomor kepada semua peserta didik dan kuis/tugas untuk

didiskusikan.

Menurut Suyatno (2009:53) tahapan pembelajaran model Numbered Head

Together (NHT) yaitu : 1)Mengarahkan, 2)Membuat kelompok heterogen dan tiap

siswa memiliki nomor tertentu, 3)Memberikan persoalan materi bahan ajar (untuk

tiap kelompok sama tapi untuk tiap siswa tidak sama sesuai dengan nomor siswa)

kemudian bekerja kelompok, 4)Mempresentasikan hasil kerja kelompok dengan

nomor siswa yang sama sesuai tugas masing-masing sehingga terjadi diskusi

kelompok, 5)Mengadakan kuis individual dan membuat skor perkembangan tiap

siswa, 6)Mengumumkan hasil kuis dan memberikan reward.

Page 5: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL YULIA.pdf · mencapai nilai KKM, dari 242 Siswa yang tuntas hanya mencapai 104 siswa atau

Suatu model pembelajaran pasti memiliki kekurangan dan kelebihan

Menurut Ibrahim (dikutip Lie, 2008:59) kelebihan model kooperatif tipe

Numbered Head Together yaitu:

1) Setiap peserta didik menjadi siap belajar semua.

2) Peserta didik dapat melakukan diskusi dengan sunguh-sunguh.

3) Peserta didik yang pandai dapat mengajari yang kurang pandai.

Menurut Ibrahim (dikutip Lie, 2008:59) kekurangan model kooperatif tipe

Numbered Head Together yaitu:

1) Kemungkinan nomor yang sudah dipanggil dapat dipanggil lagi oleh guru.

2) Tidak semua anggota kelompok yang mewakili nomor yang sama

terpanggil oleh guru untuk presentasi mewakili kelompoknya.

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, dengan mempertimbangkan

dengan sengaja dan sistematik memberikan perlakuan variabel yang berupa model

Numbered Head Together untuk diamati peningkatannya terhadap hasil belajar

matematika siswa, respon siswa, dan aktivitas siswa dalam mengikuti

pembelajaran matematika dengan menggunakan model Numbered Head Together.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experiment atau

eksperimen semu.

Adapun desain penelitian yang digunakan berbentuk pretest-posttest group,

desainnya dapat digambarkan yaitu:

Pola: O1 X O2

Keterangan:

O1 = Pre-test

X = Perlakuan dengan Model NHT

O2 = Post-test (Arikunto, 2010:126)

Arikunto (2010:161) menambahkan bahwa variabel penelitian adalah objek

penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian

ini, terdiri dari dua variabel yang terdiri atas variabel bebas dan variabel terikat.

Adapun yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah model Numbered

Page 6: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL YULIA.pdf · mencapai nilai KKM, dari 242 Siswa yang tuntas hanya mencapai 104 siswa atau

Head Together, sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar matematika

siswa yang diajarkan dengan model Numbered Head together, serta respon dan

aktivitas siswa dalam mengikuti pemebelajaran dengan menggunakan model

Numbered Head Together.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil Penelitian

Pelaksanaan penelitian dimulai dengan uji coba instrumen, pemberian tes

awal (pre-test), melaksanakan kegiatan pembelajaran matematika dengan

menggunakan model Numbered Head Together pada kelas VII.D dan dilanjutkan

dengan tes akhir (post-test). Pelaksanaan uji coba instrumen dilakukan pada

tanggal 18 juli 2016 yang diujikan pada kelas VIII tahun pelajaran 2016/2017.

Jumlah pertemuan tatap muka dilakukan lima kali pertemuan, satu kali pre-test

yang dilakukan pada tanggal 25 Juli 2016, proses pembelajaran matematika

dengan menggunakan model Numbered Head Together pada tanggal 26, 1, 2

Agustus 2016 dan post-test dilakukan pada tanggal 8 Agustus 2016. Rekapitulasi

hasil pre-test siswa dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1

Rekapitulasi Data Hasil Pre-Test

𝒙 S Nilai

Tertinggi

Nilai

Terendah

Siswa yang

Tuntas

Siswa yang Belum

Tuntas

29,17 14,09 60 6 0 Orang

(0 %)

35 Orang

(100%)

Berdasarkan hasil perhitungan data pre-test dapat dilihat bahwa siswa belum

ada yang mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM). Nilai tertinggi 60 dan

yang terendah adalah 6 tidak mencapai KKM yang sudah ditentukan sekolah

sebesar 75. Berdasarkan tabel di atas dapat juga dilihat bahwa hasil pre-test rata-

rata 𝑥 nilai secara keseluruhan sebesar 29,17 dan simpangan baku (s) sebesar

14,09. Tidak ada siswa yang mendapat nilai ≥ 75 (tuntas) dalam penelitian ini dan

yang mendapat kurang dari 75 (belum tuntas) sebanyak 35 siswa (100%). Hal ini

Page 7: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL YULIA.pdf · mencapai nilai KKM, dari 242 Siswa yang tuntas hanya mencapai 104 siswa atau

menunjukkan bahwa kemampuan awal siswa kelas VII SMP Negeri 8

Lubuklinggau masih rendah.

Kemampuan akhir siswa diperoleh melalui post-test dengan tujuan untuk

mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar. Soal tes

yang digunakan berbentuk essay yang terdiri dari enam soal. Data post-test

digunakan untuk melihat kemampuan kognitif siswa setelah penerapan model

Numbered Head Together, dengan demikian dapat diketahui peningkatan hasil

belajar siswa. Rekapitulasi hasil tes siswa dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2

Rekapitulasi Data Hasil Post-Test

𝒙 S Nilai

Tertinggi

Nilai

Terendah

Siswa yang

Tuntas

Siswa yang Belum

Tuntas

79,37 13,24 100 50 27 Orang

(77,14 %)

8 Orang

(22,86%)

Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa hasil post-test rata-rata 𝑥 nilai

secara keseluruhan sebesar 79,37 dan simpangan baku (s) sebesar 13,24. Adapun

siswa yang mendapat nilai lebih dari 75 atau mencapai kriteria ketuntasan

minimum dalam post-test ini sebanyak 27 (77,14%) siswa dan nilai yang belum

mencapai kriteria ketuntasan sebanyak 8 (22,86%) siswa. Nilai tertinggi adalah

100 dan nilai terendah adalah 50, akan tetapi nilai skor total pada post-test sudah

mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan nilai pre-test.

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari observasi siswa.

Observasi siswa dilakukan di kelas VII.D selama pemberian perlakuan

pembelajaran matematika dengan menggunakan model Numbered Head Together

rekapitulasi hasil observasi siswa yang dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan

dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini:

Tabel 3

Rekapitulas Hasil Analisis Data Observasi

Pertemuan Pertemuan ke-1 Pertemuan ke-2 Pertemuan ke-3

Jumlah Skor 1280 1870 2550

Nilai 36 52 71

Kategori Aktivitas Cukup Aktif Aktif Aktif

Page 8: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL YULIA.pdf · mencapai nilai KKM, dari 242 Siswa yang tuntas hanya mencapai 104 siswa atau

Untuk mengetahui respon siswa pada pembelajaran matematika

menggunakan model Numbered Head Together, sepuluh menit terakhir setelah

post-test pada tanggal 8 Agustus 2016 siswa diminita untuk mengisi angket

respon yang terdiri dari 20 item pernyataan. Kemudian hasil analisis data respon

siswa terhadap pembelajaran matematika menggunakan model Numbered Head

Together dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini:

Tabel 4

Rekapitulasi Hasil Analisis Data Respon Siswa

No Aspek Indikator Rata-Rata

(%)

1 Sikap siswa terhadap

pelajaran matematika

Menunjukan minat terhadap pelajaran

matematika 74

Menunjukkan kegunaan terhadap

pelajaran matematika

2 Respon siswa terhadap

cara guru mengajar

Menunjukkan perasaan siswa dalam

menilai cara guru mengajar dengan

menggunakan model Numbered Head

Together 79

Menunjukkan perasaan siswa dalam

menilai suasana kelas dengan

menggunakan Model Numbered Head

Together

3 Sikap siswa terhadap

pembelajaran dengan

menggunakan Model

Numbered Head Together

Menunjukkan minat terhadap

pembelajaran matematika dengan

model Numbered Head Together

74

Menunjukkan kegunaan mengikuti

pembelajaran matematika dengan

model Numbered Head Together

Menunjukkan minat siswa mengikuti

kegiatan pembelajaran berikutnya

seperti yang telah diikuti sekarang ini

Rata-Rata Persentase 75

Tabel 4 berdasarkan hasil analisis data angket respon siswa didapatkan rata-

rata persentasenya sebesar 75% sehingga disimpulkan bahwa penggunaan model

Numbered Head Together memberikan respon yang sangat baik pada

pembelajaran matematika siswa kelas VII.D.

Pembahasan

Penelitian yang dilaksanakan di SMP Negeri 8 Lubuklinggau ini termasuk

penelitian ekperimen semu dengan tujuan untuk mengetahui apakah model

Page 9: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL YULIA.pdf · mencapai nilai KKM, dari 242 Siswa yang tuntas hanya mencapai 104 siswa atau

Numbered Head Together efektif atau tidak untuk digunakan dalam pembelajaran

matematika.

1. Untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa

Pelaksanaan penelitian dimulai dengan pemberian pre-test, dilanjutkan

dengan pembelajaran matematika menggunakan model Numbered Head

Together sebanyak tiga kali pertemuan dan diakhiri dengan pemberian post-

test.

Pada pelaksanaan penelitian yang diawali dengan kegiataan pre-test, diketahui

siswa belum mengerti dalam mengerjakan soal yang diberikan peneliti.

Berdasarkan rekapitulasi hasil pre-test, siswa memperoleh nilai tertinggi 60 dan

nilai terendahnya 6 dengan nilai rata-rata sebesar 29,17. Siswa hampir sebagian

hanya mampu menjawab soal no 4, 5 dan 6, bahkan ada yang menjawab soal

no 5 dan no 6 masih ada salah dalam pergerjaan jawabannya. Oleh sebab itu

ketuntasan hasil belajar siswa pada saat pre-test adalah 0% artinya tidak ada

siswa yang mencapai nilai KKM.

Setelah diberikan pre-test, dilanjutkan dengan pembelajaran dengan

menggunakan model Numbered Head Together. Pada pertemuan pertama,

siswa dibagikan menjadi tujuh kelompok yang disetiap kelompok terdiri dari 5-

6 siswa. Setiap siswa di dalam kelompok diberikan nomor masing-masing

untuk mereka pakai di kepala mereka. Pada pertemuan ini, peneliti tidak

mendapatkan banyak hambatan karena materi yang diberikan hanya membahas

pengertian dan jenis-jenis bilangan bulat. Di dua puluh menit terakhir masing-

masing siswa yang telah dipanggil berdasarkan nomor yang mereka miliki

maju ke depan untuk mewakili kelompok mereka, pada pertemuan ini siswa

yang mempresentasikan hasil kelompoknya adalah perwakilan dari siswa

nomor 2, 3, 4, 5 dan 1. Pada pertemuan ini, siswa yang dikategorikan cukup

aktif saat proses belajar menggunakan model Numbered Head Together.

Pada pertemuan kedua tidak ada hambatan apapun yang dialami peneliti

karena sebagian besar siswa mampu memahami materi yang diajarkan. Di

pertemuan kedua, siswa yang mempersentasikan hasil kelompoknya adalah

Page 10: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL YULIA.pdf · mencapai nilai KKM, dari 242 Siswa yang tuntas hanya mencapai 104 siswa atau

perwakilan dari siswa nomor 1, 3, 5, 2, dan 6. Pada pertemuan kedua ini siswa

menjadi aktif dalam mengikuti pembelajaran matematika.

Pada pertemuan ketiga, peneliti mengalami kesulitan membagi waktu

untuk membimbing siswanya dikarenakan masih banyak siswa yang bertanya

dan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan latihan soalnya. Di pertemuan

ketiga, siswa yang mempersentasikan hasil kerja kelompoknya adalah

perwakilan siswa nomor 3, 2, 5, 4, dan 1.

Langkah terakhir dalam penelitian ini adalah kegiatan post-test, dalam

post-test sebagian siswa sudah menunjukkan perubahan dalam menjawab soal.

Siswa sudah sebagian menjawab soal dengan baik. Berdasarkan rekapitulasi

hasil post-test, siswa memperoleh nilai tertinggi 100 dan nilai terendahnya 50

dengan nilai rata-rata sebesar 79,37. Siswa secara keseluruhan sudah mampu

menjawab lima soal post-test dengan benar. Oleh sebab itu ketuntasan hasil

belajar siswa pada saat post-test adalah 77,14% yang tuntas dan 22,86% yang

belum tuntas artinya hasil belajar siswa kelas VII.D SMP Negeri 8

Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2016/2017 setelah mengikuti pembelajaran

matematika dengan menggunakan model Numbered Head Together secara

signifikan tuntas.

2. Untuk mengetahui aktivitas siswa

Sebelum adanya pembelajaran peneliti memberikan nomor urut absen

kepada siswa untuk mempermudah kegiatan observasi aktivitas siswa oleh

observer. Kegiatan pembelajaran matematika dengan menggunakan model

Numbered Head Together ini, mendapatkan peningkatan aktivitas pada setiap

pertemuaannya. Pada pertemuan pertama diperoleh sebanyak 14 siswa yang

aktif, 16 siswa yang cukup aktif dan 5 siswa yang tidak hadir sehingga

memperoleh rata-rata aktivitas pertemuan pertama sebesar 36 artinya siswa

temasuk kategori kurang aktif. Pada pertemuan kedua siswa diperoleh data

sebanyak 5 siswa yang sangat aktif, 19 siswa yang aktif, 8 siswa yang cukup

aktif dan 3 siswa tidak hadir sehingga memperoleh rata-rata aktivitas

pertemuan kedua sebesar 52 artinya siswa temasuk kategori aktif. Selanjutnya

pertemuan ketiga siswa memperoleh data sebanyak 17 siswa yang sangat aktif,

Page 11: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL YULIA.pdf · mencapai nilai KKM, dari 242 Siswa yang tuntas hanya mencapai 104 siswa atau

13 siswa yang aktif, 4 siswa yang cukup aktif dan 1 siswa tidak hadir sehingga

memperoleh rata-rata aktivitas pertemuan ketiga sebesar 71 artinya siswa

temasuk kategori aktif.

3. Untuk mengetahui respon siswa

Saat 10 menit sesudah kegiatan post-test, peneliti memberikan angket

respon kepada siswa kelas VII.D siswa menjadi aktif dalam mengikuti

pembelajaran matematika. Dari hasil rekapitulasi angket respon siswa,

didapatkan rata-rata persentasenya sebesar 75% sehingga disimpulkan bahwa

penggunaan model Numbered Head Together memberikan respon yang sangat

baik pada pembelajaran matematika siswa kelas VII.D.

Kesimpulan

Model Numbered Head Together sangat efektif untuk digunakan dalam

pembelajaran matematika pada siswa kelas VII SMP Negeri 8 Lubuklinggau hal

itu dapat dilihat dari ketuntasan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 8

Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2016/2017 yang secara signifikat tuntas dengan

rata-rata nilai post-test sebesar 79,37 dan persentase jumlah siswa yang tuntas

sebesar 77,14%. Kemudian, aktivitas siswa semakin meningkat setiap pertemuan.

Pertemuan pertama rata-rata aktivitas siswa sebesar 36 ini menunjukkan bahwa

siswa cukup aktif, pada pertemuan kedua rata-rata aktivitas siswa sebesar 52 ini

menunjukkan bahwa siswa aktif dan pada pertemuan ketiga rata-rata aktivitas

siswa sebesar 71 ini menunjukkan bahwa siswa aktif, dan respon siswa yang

sangat baik ditunjukkan pada angket respon siswa yang mendapatkan hasil rata-

rata sebesar 75%.

Daftar Pustaka

Abubakar. 2014. Peningkatan Kemampuan Pemahaman dan Disposisi Matematis

Siswa SMA Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head

together. Jurnal Didaktik Matematika (diakses pada tanggal 9 oktober

2015)

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta

Page 12: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/ARTIKEL YULIA.pdf · mencapai nilai KKM, dari 242 Siswa yang tuntas hanya mencapai 104 siswa atau

Ar Rahman, Reza. 2013. Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Numbered Head Together Terhadap Pemahaman Konsep Matematis (

Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Bandar Lampung Semester

Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013). Jurnal Pendidikan Matematika Vol.2

Kusdartiana, Lily, 2013. Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe NHT Pada Pembelajaran Matematika (Studi pada Siswa Kelas VIII

SMP Surya Dharma 2 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran

2011/2012). Jurnal Pendidikan Matematika. 2(1) 56-61

Lie, Anita. 2008. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta

Mulyatiningsih, Endang. 2012. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.

Bandung: Alfabeta

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:

Kencana

Yarsi Astuti, Sri. 2010. Efektifitas Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games

Tournament (TGT) dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada

Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Surakarta Tahun

Ajaran 2009/2010. Sukarta. [online]

http://eprints.uns.ac.id/10589/1/148511608201011151.pdf ( diakses pada

10 oktober 2015)