efektifitas penggunaan media power point pada pembelajaran...
TRANSCRIPT
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT PADA
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS X MA NEGERI 1
LUBUKLINGGAU TAHUN AJARAN 2014/2015
JURNAL SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi persyaratan
Dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
LINDA YANTI
NIM 4010204
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP-PGRI) LUBUKLINGGAU
2014
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT PADA
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS X MA NEGERI 1
LUBUKLINGGAU TAHUN AJARAN 2014/2015
Oleh : Linda Yanti1, Sukasno
2, Amiruddin ZG
3
Program Studi Pendidikan Matematika
Jurusan Pendidikan MIPA
STKIP-PGRI Lubuklinggau
ABSTRACT
This thesis entitled " Effectiveness of Media Power Point In
Learning Mathematics in class X MA State 1 Academic Year
2014/2015 Lubuklinggau " . The problem of this study were : ( 1 )
Are the results of studying mathematics in class X MA State 1
Lubuklinggau after following the learning of mathematics by using
Power Point significantly completely ? ( 2 ) how the response of
students towards learning mathematics by using Power Point ? ( 3 )
how the activities of students who take the learning of mathematics
by using Power Point ?. This type of research is used in the form of
quasi-experiment conducted in the absence of a comparison with
design classes Pre - test and Post - test Group . The population is the
entire class X MA State 1 Lubuklinggau school year 2014/2015 ,
which consists of 189 students and a student of class X sample is IIS
1 , amounting to 32 students . The data collection was done by using
tests and non-test a questionnaire and observasi.Data tests were
analyzed using t-test at level α = 0.05 significant errors , while the
non- test the data were analyzed descriptively . Based on data
analysis that the media can disimpulakn Power Point effectively
used in teaching mathematics . Mathematics learning outcomes in
class X MA State 1 Lubuklinggau school year 2014/2015 after
participating in learning mathematics using Power Point
significantly due to the average of the test scores of 77.13 with the
percentage of students who completed at 75 % . Increasing student
activity at each meeting and the students gave a positive response .
Keywords : Power Point , Results Learning , Mathematics
A. PENDAHULUAN
Pendidikan memegang peranan penting dalam usaha mencerdaskan
kehidupan bangsa. Hal ni dilihat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
1) Alumni
2,3) Dosen Prodi Matematika
yang semakin menuntut sumber daya manusia yang berkualitas, oleh sebab itu
mutu dan kualitas harus ditingkatkan. Dalam keseluruhan proses pendidikan,
kegiatan belajar dan mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok
(Faturrohman, 2008:8). Morgan (dalam suprijono, 2009:3) mengatakan bahwa
belajar adalah perubahan prilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari
pengalaman.
Pendidikan merupakan pendewasaan peerta didik agar dapat
mengembangkan bakat, potensi, dan keterampilan yang dimiliki dalam menjalani
kehidupan. Oleh karena itu, sudah seharusnya pendidikan didesain guna
memberikan pemahaman dan meningkatkan prestasi belajar peserta didik (siswa)
(Daryanto, 2011:1). Sebuah pembelajaran sangat ditentukan keberhasilannya oleh
keterampilan guru dalam mendesain pembelajaran. Tenaga pengajar yang
kompetensial dan professional, akan terukur dari sejauh mana dia dapat
mendesain pembelajaran dan mengajarkannya dalam sebuah proses pembelajaran
di kelas, sehingga dapat mengantarkan pesan peserta didik mencapai hasil belajar
yang optimal.
Variasi dalam proses pembelajaran matematika yang dilakukan oleh guru
agar proses pembelajarannya tidak membosankan sangat perlu dilakukan. Oleh
sebab itu, seorang guru harus memikirkan cara yang efektif untuk menarik minat
belajar siswa dalam belajar sehingga menimbulkan semangat belajar bagi siswa,
menggunakan kata−kata yang lugas, mudah dimengerti dan menarik dalam
menyampaikan pelajaran dan menggunakan media pempelajaran yang menarik
akan sangat membantu keberhasilan dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan pengamatan di MA Negeri 1 Lubuklinggau, pembelajaran
matematika yang dilakukan di kelas X masih sering menggunakan pembelajaran
konvensional. Pada umumnya pembelajaran konvensional lebih didominasi oleh
guru, guru menerangkan konsep di depan kelas kemudian diterapkan dalam
contoh soal dan latihan-latihan. Peserta didik cenderung pasif dan kurang
berpartisipasi dalam pembelajaran. Guru cenderung hanya mengandalkan sarana-
sarana standar seperti buku-buku pegangan atau buku pengajaran. Guru jarang
menggunakan Power Point sebagai media pembelajaran.
Berdasarkan hasil wawancara, banyak peserta didik yang mendapat nilai di
bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada pelajaran matematika kelas X
yang ditetapkan sekolah tersebut yaitu 75, sehingga siswa harus mengikuti
program remidial. Hal ini dapat dilihat pada hasil ulangan harian siswa kelas X
pada mata pelajaran matematika yang berjumlah 189 siswa, sebanyak 114 orang
(60,32%) yang belum mencapai KKM dan 75 orang (39,68%) yang sudah
mencapai KKM dengan rata-rata nilai 65,67.
Banyak jenis program komputer yang dapat dijadikan sebagai media
penunjang untuk meningkatkan motivasi, perhatian serta kemampuan (kognitif,
afektif, psikomotor siswa) dalam pembelajaran di sekolah. Salah satu program
aplikasi Microsoft office adalah Microsoft Power Point. Sebagai media aplikasi,
menurut Rusman (2011:295) “Microsoft office Power Point merupakan program
aplikasi presentasi yang populer dan paling banyak digunakan saat ini untuk
berbagai kepentingan presentasi, baik pembelajaran, presentasi produk, metting,
seminar, lokakarya dan sebagainya. Melalui program Micrososft Office Power
Point, di samping siswa mendapatkan materi yang mengandung unsur gabungan
dari unsur-unsur audio-visual, program ini juga memberikan pilihan menu-menu
yang dikemas secara menarik dengan adanya gabungan unsur grafis, animasi, dan
sound. Hal ini dilakukan untuk menarik perhatian dan motivasi belajar serta
memberikan penguatan kepada siswa dalam penguasaan materi.
Penggunaan media Micrososft Office Power Point ini tentunya akan
membuat siswa tertantang untuk mempelajarinya dan dapat memberikan
pengalaman yang lebih, karena pada saat media ini digunakan ada dua indera yang
berperan secara bersamaan yaitu indera penglihatan dan pendengaran. Oleh
karena itu dengan menggunakan bantuan media Micrososft Office Power Point
proses pembelajaran di kelas diharapkan tidak monoton dan dapat menarik
perhatian belajar siswa supaya lebih aktif dalam mendalami materi yang
disampaikan sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai secara optimal.
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah 1) Apakah hasil belajar matematika di kelas X MA Negeri 1 Lubuklinggau
setelah mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan Power Point
secara signifikan tuntas ?, 2) Bagaimana respons siswa terhadap pembelajaran
matematika dengan menggunakan Power Point ?, 3) Bagaimana aktivitas siswa
yang mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan Power Point ?
B. LANDASAN TEORI
Microsoft Power Point merupakan salah satu produk unggulan Microsoft
Corporation dalam program aplikasi presentasi. Yang paling banyak digunakan
saat ini. Hal ini dikarenakan banyak kelebihan di dalamnya dengan kemudahan
yang disediakan. Abdul Razaq (dalam Sukiman, 2012:213) mengemukakan
bahwa dengan Microsoft Power Point ini kita dapat merancang dan membuat
presentasi yang lebih menarik dan profesional.
Edi (2009:1) mengemukakan bahwa “Microsoft office Power Point
merupakan program aplikasi kantor bertipe slides show (Lembar kerja yang
merupakan kaca objek yang menampilkan objek bergantian) yang digunakan
untuk mempresentasikan konsep dan argumen yang ingin anda tunjukan pada
orang lain dengan tampilan grafis yang menarik. Sedangkan menurut Rusman
(2011:180) “Microsoft office Power Point merupakan program aplikasi presentasi
yang populer dan paling banyak digunakan saat ini untuk berbagai kepentingan
presentasi, baik pembelajaran, presentasi produk, metting, seminar, lokakarya dan
sebagainya. Muhroghibi (6 Desember 2013) menyatakan bahwa” Media Microsoft
office Power Point adalah suatu media audio visual yang berbentuk aplikasi dari
program komputer, yang digunakan sebagai alat bantu untuk memaparkan atau
mempresentasikan sebuah materi tertentu.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
Microsoft Power Point adalah program aplikasi presentasi yang banyak
digunakan saat ini untuk berbagai kepentingan presentasi, mempresentasikan
konsep dan argumen yang ingin anda tunjukan pada orang lain dengan tampilan
grafis yang menarik.
Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran matematika menggunakan
Power Point yang akan digunakan oleh peneliti dalam penelitiannya adalah
sebagai berikut : 1) persiapan, menentukan topik sesuai dengan materi yang akan
disampaikan dan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta
memperlajari buku petunjuk dan menyiapkan dan mengatur peralatan yang akan
digunakan, 2) persiapan kelas. Pada fase ini siswa atau kelas harus mempunyai
persiapan, sebelum mereka menerima pelajaran dengan menggunakan media, 3)
pelaksanaan/Penyajian, yakinkan bahwa semua media telah lengkap dan siap
digunakan, jelaskan tujuan yang akan dicapai, media digunakan oleh guru untuk
membantu tugasnya menjelaskan bahan pelajaran, hindari kejadian-kejadian yang
sekiranya dapat mengganggu perhatian/kosentrasi dan ketenangan peserta didik,
4) tindak lanjut, kegiatan ini perlu dilakukan untuk memantapkan pemahaman
peserta didik tentang materi yang dibahas dengan menggunakan media. Kegiatan-
kegiatan yang dapat dilakukan diantaranya latihan.
C. METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, dengan pertimbangan
peneliti dengan sengaja dan sistematik memberikan perlakuan variabel yang
berupa Power Point untuk diamati peningkatannya terhadap hasil belajar
matematika siswa, respons dan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran
matematika menggunakan Power Point. Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah quasi experiment atau eksperimen semu. Menurut Arikunto
(2010:134) quasi experiment belum memenuhi persyaratan seperti cara
eksperimen yang dapat dikatakan ilmiah mengikuti peraturan-peraturan tertentu.
Arikunto (2010:90) juga mengemukakan bahwa “desain penelitian adalah
rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti sebagai gambaran kegiatan yang
akan dilaksanakan”. Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah desain pre-test and post-test group.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MA Negeri 1
Lubuklinggau tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 189 siswa dan terdiri dari 5
kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara random (Simple Random
Sampling). Arikunto (2010:177) mengemukakan bahwa “teknik ini digunakan
karena peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh
kesempatan (chance) dipilih menjadi sampel”. Setelah dilakukan pengundian pada
semua kelas X, Kelas X IIS 1 terpilih sebagai sampel dan diberi perlakuan
pembelajaran matematika menggunakan Power Point dengan jumlah siswa 32
orang yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.
Teknik pengumpulan data berupa teknik tes dan nontes. Teknik Tes yang
diberikan berbentuk uraian dengan materi bentuk pangkat dan diberikan dua kali
yaitu sebelum perlakuan (pre test) dan setelah perlakuan (post test). Tes
digunakan untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar siswa kelas X MA
Negeri 1 Lubuklinggau yang mengikuti pembelajaran matematika dengan
menggunakan Power Point. Sedangkan teknik tes berupa angket dan observasi.
Adapum hipotesis dalam penelitian ini adalah “hasil belajar matematika di
kelas X MA negeri 1 lubuklinggau tahun ajaran 2014/2015 setelah mengikuti
pembelajaran matematika dengan menggunakan Power Point secara signifikan
tuntas”. Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan uji-t satu sampel pada taraf
kepercayaan 𝛼 = 0,05 dengan dk = n – 1 = 32 – 1 = 31.
D. HASIL PENELITIAN
Pembelajaran matematika menggunakan Power Point dilakukan pada
siswa kelas X IIS 1 MA Negeri 1 Lubuklinggau dengan uraian materi pokok yaitu
bentuk pangkat. Pelaksanaan penelitian dimulai dari pelaksanaan uji coba
instrumen, pemberian tes awal (pre-test), melaksanakan kegiatan pembelajaran
matematika menggunakan Power Point pada kelas X IIS 1 dan dilanjutkkan
dengan tes akhir (post-test). Pelaksanaan uji coba instrumen dilakukan pada
tanggal 11 Agustus 2014. Jumlah pertemuan tatap muka yang dilakukan adalah
lima kali pertemuan, satu kali pemberian pre-test, tiga kali proses pembelajaran
matematika menggunkan Power Point, dan satu kali pemberian post-test. Pre-test
dilakukan tanggal 18Agustus 2014, proses pembelajaran matematika
menggunakan Power Point pada tanggal 20,23,25 Agustus 2014, dan post-test
dilakukan pada tanggal 27 Agustus 2014.
Media pembelajaran dibuat oleh peneliti dievaluasi oleh para ahli yang
terdiri dari 3 orang ahli media dan dua orang ahli materi.Para ahli tersebut diminta
untuk mengisi angket evaluasi media pembelajaran yang diadopsi dari angket
yang digunakan oleh Gusti Herlina, S.Pd yang telah dimodifikasi terlebih dahulu.
Ahli media berprofesi sebagai dosen yang menguasai Power Point adalah 1)
Zulfauzi M.Kom (Dosen STMIK MURA), 2) Antoni Zulius, M.Kom (Dosen
STMIK MURA), 3) Lukman Sunardi, M.Kom (Dosen STMIK MURA)
Sedangkan ahli materi yaitu dua guru senior di MA Negeri 1
Lubuklinggau yang sudah sangat berpengalaman dalam mengajar terutama materi
bentuk pangkat, mereka adalah 1) Annisah, M.Pd. 2)Diana Sari, S.Ag.
Kriteria yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah skor harus mencapai
80 % keatas, apabila mencapai criteria tersebut artinya media pembelajaran yang
dibuat memenuhi criteria kelayakan, sehingga dapat digunakan sebagai media
pembelajaran disekolah. Apabila skor tidak mencapai kriteria tersebut atau kurang
dari 80% artinya media tersebut tidak layak digunakan sebagai media
pembelajaran di sekolah (Sulton dalam Bangun, 2008:9).
Dari angket yang diberikan secara keseluruhan para ahli menunjukan
penilaian yang positif. Berdasarkan rekapitulasi hasil tanggapan para ahli media
terhadap angket evaluasi media pembelajaran diperoleh tingkat kelayakan sebesar
85 %. Sedangkan rekapitulasi tanggapan para ahli materi terhadap angket evaluasi
media pembelajaran diperoleh tingkat kelayakan sebesar 83,33 %.
Tingkat Kelayakan dari para ahli media dan para ahli materi mencapai
kriteria yaitu melebihi 80% sehingga dapat disimpulakan bahwa media tersebut
layak (valid) dan dapat digunakan sebagai media pembelajaran di sekolah.
Kemampuan awal siswa sebelum diberikan pembelajaran matematika
menggunakan Power Point merupakan data penelitian yang diperolah dari data tes
awal (pre-test) sebanyak enam soal yang berbentuk uraian, dimana soal tersebut
sudah diketahui validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukarannya.
Pelaksanaan pre-test dilakukan pada tanggal 18 Agustus 2014 di kelas X IIS 1
MA Negeri 1 Lubuklinggau yang diikuti oleh 32 siswa. Pre-test berfungsi utnuk
mengetahui kemampuan awal siswa tentang suatu materi sebelum dilakukan
pembelajaran dengan menggunakan Power Point .
Berdasarkan data pre-test secara deskriptif dapat disimpulkan bahwa
kemampuan awal siswa pada kelas X IIS 1 MA Negeri 1 Lubuklinggau sebelum
pelaksanaan pembelajaran matematika menggunakan Power Point belum tuntas,
karena belum ada siswa yang tuntas belajar dengan rata-rata nilai sebesar 31,31
dan tidak terdapat siswa yang tuntas.
Kemampuan akhir siswa dalam penguasaan materi bentuk pangkat
merupakan hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pemblajaran
menggunakan power point. Kemampuan akhir siswa ini diperoleh melalui tes
akhir (post-test) sebanyak enam soal yang berbentuk uraian.
Berdasarkan data post-test secara deskriptif dapat disimpulakan bahwa
kemampuan akhir siswa pada kelas X IIS 1 MA negeri 1 lubuklinggau sesudah
pelaksanaan pembelajaran matematika menggunakan Power Point termasuk
dalam kategori tuntas dengan nilai rata-rata siswa sebesar 77,13 dan persentase
siswa yang tuntas sebanyak 26 orang (75%).
Jika dibandingkan dengan test awal (pre-test) maka rata-rata nilai yang
diperoleh siswa terdapat peningkatan sebesar 45,82. Tidak ada siswa yang tuntas
pada tes awal (pre-test) dan pada tes akhir (post-test) terdapat 26 orang (75%)
siswa yang tuntas. Hal ini menunjukan terdapat peningkatan hasil belajar siswa
setelah mengikuti pembelajaran matematika menggunakan Power Point.
Peningkatan rata-rata nilai dan ketuntasan belajar dapat dilihat pada grafik 1
berikut :
Grafik 1. Peningkatan Rata-rata Nilai dan persentase ketuntasan Belajar
Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari observasi
siswa.observasi ini dilakukan di kelas X IIS 1 MA Negeri 1 Lubuklinggau.
Observasi siswa yang diamati secara individu dengna observernya yaitu peneliti
0
20
40
60
80
Rata-rata Nilai Ketuntasan Belajar
31.31
0%
77.13 75 %
Axi
s Ti
tle
Peningkatan Rata-rata Nilai dan Ketuntasan Belajar
Pre-Test
Post-Test
dan salah satu observer lainnya.Observasi siswa terdiri atas tuuh indikator dan
diamati sesuai periodenya.
Berdasarkan hasil rekapitulasi data hasil observasi siswa dapat
disimpulkan bahwa pada pertemuan pertama masih banyak siswa yang kurang
aktif, dan pada pertemuan kedua banyak siswa yang aktif dan tidak ada siswa
yang kurang aktif, sedangkan pada pertemuan ketiga banyak siswa yang aktif.
Berdasarkan hasil perhitungan data observasi, pada pertemuan pertama rata-rata
aktivitas siswa sebesar 41 ini menunjukan bahwa siswa cukup aktif, pada
pertemuan kedua rata-rata aktivitas siswa sebesar 70 ini menunjukan bahwa siswa
aktif, pada pertemuan ketiga rata-rata aktivitas siswa sebesar 78 ini menunjukan
bahwa siswa aktif. Hal ini berarti bahwa proses pembelajaran matematika
menggunakan Power Point dapat meningkatkan aktivitas siswa setiap pertemuan.
Untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran matematika
menggunakan Power Point, di lima belas menit terakhir pada pertemuan ke tiga
pembelajaran matematika menggunakan Power Point tanggal 25 Agustus 2014
siswa diminta untuk mengisi angket respon yang terdiri dari 11 item. Angket yang
diberikan kepada siswa di olah dengan skala Liekert, kemudian diambil
persentasenya. Berdasarkan hasil rekapitulasi respon siswa, siswa sangat antusisas
mengikuti pembelajaran matematika menggunakan Power Point dengan rata-rata
respon sebesar 84,09 %
Dari data tersebut diketahui bahwa secara umum siswa masih
membutuhkan penjelasan guru menggunakan Power Point, siswa merasa senang
dan tidak bosan dalam mengikuti pembelajaran matematika menggunakan Power
Point, Power Point memperjelas pemahaman konsep matematika dan membantu
siswa mengingat materi yang dipelajari, dan siswa berminat untuk mengikuti
pembelajaran matematika menggunakan Power Point pada materi pokok lain.
Berdasarkan uji normalitas, data berdistribusi normal maka untuk menguji
hipotesis digunakan rumus uji t.
Hipotesi statistik yang diuji adalah :
Ha (µ ≥ 73): Rata−rata hasil belajar matematika di kelas X MA negeri 1
Lubuklinggau tahun ajaran 2014/2015 setelah mengikuti
pembelajaran matematika menggunakan Power Point lebih dari
atau sama dengan 73.
H0(µ<73): Rata−rata hasil belajar matematika di kelas X MA negeri 1
Lubuklinggau tahun ajaran 2014/2015 setelah mengikuti
pembelajaran matematika menggunakan Power Point kurang dari
73.
Bardasarkan hasil pengujian hipoteisis data post-test diperoleh 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
1,77 dan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 1,6957. Ternyata 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 1,77 > 1,6957
sehingga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima
kebenarannya. Hal ini berarti hasil belajar siswa kelas X IIS 1 MA Negeri 1
Lubuklinggau tahun ajaran 2014/2015 setelah mengikuti pembelajaran
matematika menggunakan Power Point secara signifikan tuntas.
E. PEMBAHASAN
Penelitian yang dilakukan di MA Negeri 1 Lubuklinggau ini termasuk
penelitian eksperimen dengan tujuan untuk mengetahui apakah Power Point
efektif digunakan dalam pembelajaran matematika.Pelaksanaan penelitian dimulai
dengan pemberian tes awal (pre-test) dilanjutkan dengan pembelajaran
menggunakan Power Point dan diakhiri dengan pemberian tes akhir (post-test).
Pada pertemuan pertama, peneliti melakukan kegiatan pembelajaran
dikelas. Pada pertemuan pertama ini guru memberikan penjelasan mebnggunakan
In Focus didepan kelas, peneliti sedikit mengalami kesulitan dan hambatan-
hambatan, dikarenakan adanya perubahan cara mengajar guru dirasakan siswa
sebagai hal yang baru dan memerlukan penyesuaian terhadap pembelajaran
matematika yang akan dilakukan. Masih banyak siswa yang kurang aktif hal ini
dikarenakan siswa belum benar-benar memahami materi dan proses pembelajaran
matematika menggunakan Power Point.
Pada pertemuan kedua peneliti melakukan kegiatan pembelajaran dikelas.
Pada pertemuan kedua ini guru memberikan penjelasan menggunakan In Focus
didepan kelas, hambatan yang terjadi perlahan-lahan dapat berkurang kerena
siswa mulai tebiasa dengan pembelajaran ini, hal ini terlihat dari semua siswa
aktif dalam mengikuti proses pembelajaran matematika menggunakan Power
Point. Pada pertemuan ketiga, pembelajaran matematika dilaksanakan dikelas,
aktivitas pembelajaran ini terus mengalami peningkatan, hal ini terlihat dari semua
siswa yang aktif dalam mengikuti pembelajaran.
Berdasarkan hasil rekapitulasi pada hasil pre-test siswa menunjukkan
bahwa rata-rata hasil belajar siswa kelas X IIS 1 adalah 31,31. Sedangkan setelah
mengikuti pembelajaran matematika menggunakan Power Point meningkat
menjadi 77,13. Hal ini menunjukan adanya peningkatan hasil belajar siswa
menggunakan Power Point sebesar 45,82 dan ada peningkatan persentase
ketuntasan belajar siswa sebesar 75%.
Setelah dilakukan uji normalitas, ternyata data berdistribusi normal
sehingga uji hipotesis yang digunakan adalah uji t. berdasarkan hasil uji t
mengenai kemampuasn akhir siswa kelas X IIS 1 MA Negeri 1 Lubuklinggau
dengan taraf 𝛼 = 0,05 dengan dk = n -1 = 32-1 = 31 diperoleh 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
yaitu 1,77 > 1,6957 sehingga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat
diterima kebenaranya. Hal ini berarti hasil belajar siswa kelas X IIS 1 MA Negeri
1 Lubuklinggau tahun ajaran 2014/2015 setelah mengikuti pembelajaran
matematika menggunakan Power Point tuntas.
Dari hasil post-test terlihat nilai terendah yang tidak mencapai nilai KKM
yaitu 44, siswa tersebut pada proses pembelajaran nilai keaktifannya bekisar pada
indikator kurang aktif menjadi aktif, siswa tersebut mengikuti secara aktif
pembelajaran menggunakan Power Point. Sedangkan pada nilai tertinggi hasil
post-test yaitu 93, siswa tersebut pada proses pembelajaran nilai keaktifannya
yang sebelumnya berkisar pada indikator kurang aktif menjadi aktif di pertemuan
kedua dan sangat aktif di pertemuan ketiga, pada proses pembelajaran siswa
tersebut mengalami peningkatan pada tiap pertemuan. Begitu pula dari beberapa
siswa yang kurang aktif kemuadian meningkat menjadi aktif, hasil belajarnya
sangat baik dan mencapai KKM.Sehingga dapat disimpulakn keaktifan siswa
dalam pembelajaran sangat berpengaruh pada hasil belajar siswa tersebut.
Pada 15 menit akhir dari pertemuan ketiga tersebut, siswa diberi angket
respon yang terdiri 11 item pengamatan. Dari data angket tersebut diketahui
bahwa siswa masiih membutuhkan penjelasan guru dalam menggunakan Power
Point, siswa merasa senang dan tidak bosan dalam mengikuti pembelajaran
matematika menggunakan Power Point, Power Point memperjelas pemahaman
konsep matematika dan membantu siswa mengingat materi yang dipelajari, dan
siswa berminat untuk mengikuti pembelajaran matematika menggunakan Power
Point pada materi pokok lain. Pada item Animasi (gambar gerak) dan simulasi
membantu siswa dalam melihat proses kejadian yang jarang siswa jumpai
mendapat skor yang terendah yaitu 125 (78,13%) sedangkan item yang
mendapatkan skor tertinggi adalah didalam penggunaan program (Power Poin
guru masih menjelaskan materi kepada siswa yaitu 149 (93,13%).Lebih dari 80%
siswa merespon dalam kategori senang untuk setiap aspek yang direspon, dengan
rata-rata persentase semua respon adalah 84,09%, sehingga dapat dikatakan
bahwa Power Point memberikan respon yang baik terhadap minat siswa dalam
pembelajaran matematika.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti dan observer
lainnya menyatakan bahwa pada pertemuan pertama keaktifan siswa pada proses
pembelajaran menggunakan Power Point rata-rata keaktifan siswa kelas X IIS 1
MA negeri 1 masih berkisar pada indikator cukup aktif, hal ini dikarenakan
adanya perubahan cara mengajar guru dirasakan siswa sebagai hal yang baru dan
siswa belum benar-benar memahami materi dan proses pembelajaran
menggunakan Power Point. Sedangkan pada pertemuan kedua terdapat
peningkatan aktivitas siswa dari yang kurang aktif menjadi aktif, dan sama halnya
dengan pertemuan ketiga yang terjadi pada sebagian siswa yang keaktifannya
sebelumnya pada indikator aktif menjadi sangat aktif.
Hambatan yang dijumpai selama peneliti melakukan penelitian di kelas X
IIS 1 MA Negeri Lubuklinggau adalah dikarenakan adanyan perubahan cara
mengajar guru dirasakan siswa sebagai hal yang baru dalam pembelajaran
matematika dan memerlukan penyesuaian terhadap pembelajaran matematika
yang akan dilakukan dan masih banyak siswa yang kurang aktif pada pertemuan
pertama maka guru melakukan pendekatan kepada siswa untuk terlibat aktif
dikelas dengan cara meminta siswa mengerjakan contoh soal dan membahas
latihan bersama.hambatan selanjutnya adalah dikarenakan gorden yang ada
dikelas tidak mencukupi untuk menutup semua jendela yang ada dikelas
mengakibatkan keadaan kelas terang membuat tampilan Power Point pada
pertemuan pertama kurang terlihat jelas, melihat kondisi ini maka peneliti
mendesain tampilan power point dengan backgroung gelap agar tulisannya dapat
terlihat jelas.
Dengan demikian dapat disimpulakan bahwa penggunaan Power Point
efektif untuk digunakan dalam pembelajaran matematika.
F. KESIMPULAN
Berdasarkan rumusan masalah penelitian dan pembahasan dapat
disimpulakn bahwa hasil belajar matematika siswa kelas X IIS 1 MA Negeri 1
Lubuklinggau tahun ajaran 2014/2015 setelah mengikuti pembelajaran
matematika menggunakan Power Point secara signifikan tuntas dengan rata-rata
nilai tes akhir sebesar 77,13 dan persentase jumlah siswa yang tuntas sebesar
75%. Berdasarkan hasil pengamatan, aktivitas siswa semakin meningkat tiap
pertemuan. Pertemuan pertama rata-rata aktivitas siswa sebesar 41 ini
menunjukan bahwa siswa cukup aktif, pada pertemuan kedua rata-rata aktivitas
siswa sebesar 70 ini menunjukan bahwa siswa aktif, pada pertemuan ketiga rata-
rata aktivitas siswa sebesar 78 ini menunjukan bahwa siswa aktif. Siswa sangat
antusisas mengikuti pembelajaran matematika menggunakan Power Point dengan
rata-rata respon sebesar 84,09 %, Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
penggunaan Power Point efektif untuk digunakan dalam pembelajaran
matematika.
G. DAFTAR PUSTAKA
Anjum, K. 2013.Efektivitas Pembelajaran. [online] http://ahmadmulhi.wordpress.
com/2011/08/02/efektivitas-pembelajaran/ [5 Desember 2013]
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.
Arsyad, A. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Baharuddin, & E.S.W. 2008. Teori Belajar & Pembelajaran. Yogyakarta: Ar −
Ruz Media
Chotmilhud.2013. Definisi Aktivitas Siswa. [online] http://id. shvoong.com/social-
sciences/education/2253227-definisi-aktivitas-siswa/ [5 Desember 2013].
Dalyono. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Daryanto. 2011. Media Pembelajaran. Bandung: PT. Sarana Tutorial Nurani
Sejahtera.
Dimyati, & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah dan Zain. 2010. Strategi Belajar-Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, S. B., & A. Z. 2002. Strategi Belajar-Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Edukasi. 2014. Langkah-langkah penggunaan media. [online] http://www.m-
edukasi.web.id/2012/06/langkah-langkah-penggunaan-media/ [7 April
2014]
Faiq, M. 2013. Lembar Observasi Aktivitas Siswa[online] http://penelitian
tindakankelas.blogspot.com/2013/02/lembar-observasi-aktivitassiswa.html
[20 Februari 2013]
Fathurrohman, Pupuh. 2009. Strategi Belajar-Mengajar Melalui Penanaman
Konsep Umum & Konsep Islami.Bandung: Refika Aditama
Gora dan Sunarto. 2012. PAKEMATIK. Jakarta : PT Elex Media Komputindo
Herlina, Gusti. 2009. Pembelajaran Matematika menggunakan Macromedia
Flash untuk siswa kelas XII IS di SMA Negeri 1 Lubuklinggau.
Lubuklinggau.Skripsi tidak diterbitkan.
Indriana,D. 2011. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Yogyakarta: Diva Press
Jateng. B.2013. Sejarah Power Point dan fungsi Power Point .[online] http://dasar
-office.blogspot.com/2013/05/sejarah-powerpoint-dan-
fungsipowerpoint.html[6 Desember 2013].
Jihad, A, & A.H. 2010. Evaluasi Pembelajaran.Yogyakarta: Multi Press
Maryana.2007. Pengaruh Media Power Point Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri
Lubuklinggau.Lubuklinggau.Skripsi tidak diterbitkan.
Mugroghibi.2013. Media Microsoft Powerpoint .[online] http://id.shvoong.com/
social-sciences/education/2189519-media-microsoft-
powerpoint/[6Desember 2013].
Mulyana.A.2013. Aktivitas Belajar .[online] http://ainamulyana.blogspot.com/201
2/02/aktivitas-belajar.html[6 Desember 2013].
Permata, Tira S. 2013. Efektifitas Pengguaan Macromedia Flash Dalam
Pembelajaran Matematika Siswa XI IPS MAN 1 Lubuklinggau Tahun
Pelajaran 2012/2013. Lubuklinggau.Skripsi tidak diterbitkan.
Purwanto, Ngalim. 2010. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung: ROSDA
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Raras, Katrina Lebra Hanggana. 2012. Pengaruh Media Power Point. [online]
Ricci, I.2013. Indikator dari Aktivitas Siswa. [online] http://swastyastu.wordpress
.com/indikator-dari-aktivitas-belajar/ [5 Desember 2013].
Rusman & D.K. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: RajaGrafindo
Persada
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor - faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta
Sugiyono. 2009. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
─────. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Suhendi, Edi. 2009. Membuat Presentasi Cantik Dengan Microsoft Power Point
2007 untuk Pemula. Bandung: Yrama Widya
Suherman, & Sukjaya. 1990. Petunjuk Praktis untuk Melaksanakan Evaluasi
Pendidikan Matematika. Bandung: Wijayakusumah.
Sukardi. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Sukiman. 2012. PengembanganMedia Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia
Suprijono, A. 2009.Cooperatif Learning : Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogjakarta : Pustaka Belajar
Sutrisno, S.P. 2013. Pengertian Respon. [online]http://pratamasandra.wordpress.
com/2011/05/11/pengertian respon/ [5 Desember 2013]
Tarigan, Hendri Guntur. 2008. Membaca sebagai suatu keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP-PGRI) LUBUKLINGGAU Status : TERAKREDITASI
Alamat : Jalan Mayor Toha Kel. Air KutiTelp. (0733) 451432
Lubuklinggau
KARTU KONSULTASI/BIMBINGAN ARTIKEL
1. NamaMahasiswa : LINDA YANTI
2. NPM : 4010204
3. Jurusan : Pendidikan MIPA
4. Program Studi : PendidikanMatematika
5. JudulSkripsi : Efektifitas Penggunaan Media Power Point Pada
Pembelajaran Matematika di Kelas X MA Negeri 1
Lubklinggau Tahun Ajaran 2014/2015 6. DosenPembimbing : 1. Sukasno, M.Pd.
2. Amiruddin ZG, M.Pd.
Lubuklinggau, September 2014
Pembimbing II,
Amiruddin ZG, M.Pd.
No Tanggal MateriKonsultasi/Pembimbing Paraf
Pembimbing