faktor-faktor yang berhubungan dengan...

184
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KONSUMSI BUAH DAN SAYUR PADA SISWA KELAS VIII DAN IX SMP NEGERI 127 JAKARTA BARAT TAHUN 2015 Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persayaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) Disusun Oleh : NURLIDYAWATI 111110100097 PEMINATAN GIZI MASYARAKAT PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015M/1436 H

Upload: duongliem

Post on 08-Sep-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KONSUMSI

BUAH DAN SAYUR PADA SISWA KELAS VIII DAN IX SMP NEGERI 127 JAKARTA

BARAT TAHUN 2015

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persayaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)

Disusun Oleh :

NURLIDYAWATI

111110100097

PEMINATAN GIZI MASYARAKAT

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2015M/1436 H

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

i

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

ii

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

PEMINATAN GIZI

Skripsi, 25 Oktober 2015

Nurlidyawati, NIM : 1111101000097

Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur Pada Siswa

Kelas VIII dan IX SMPN 127 Jakarta Barat Tahun 2015

liv + 125 halaman, 23 tabel, 5 bagan, 3 gambar, 5 lampiran

ABSTRAK

Kurang mengonsumsi buah dan sayur merupakan perilaku makan yang dapat merugikan

bagi kesehatan. Jika seseorang mengalami kurang konsumsi buah dan sayur maka seseorang

tersebut akan mengalami kekurangan nutrisi seperti vitamin, mineral, serat dan zat gizi lainnya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan perilaku

konsumsi buah dan sayur pada siswa kelas VIII dan IX SMPN 127 Jakarta Barat Tahun 2015

Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 165

siswa/siswi yang diperoleh secara acak proporsional. Data konsumsi buah dan sayur diperoleh

dari lembar Food Frequency Questionnaire (FFQ) sedangkan data jenis kelamin, uang jajan,

niat, ketersediaan buah dan sayur dirumah, kesukaan terhadap buah dan sayur dan pengaruh

orangtua diperoleh menggunakan kuesioner. Uji Chi-Square dan uji T-Test Independent

digunakan dalam analisis data.

Prevalensi siswa yang perilaku konsumsi buah dan sayurnya kurang sebesar 82,4%,

dimana perilaku konsumsi buah dan sayurnya kurang lebih banyak ditemukan pada siswa yang

berjenis kelamin perempuan (55,2%) dibandingkan siswa berjenis kelamin laki-laki (44,8%).

Variabel jenis kelamin, kesukaan terhadap buah dan sayur, uang jajan, ketersediaan buah dan

sayur dirumah dan pengaruh orangtua diketahui tidak memiliki hubungan dengan perilaku

konsumsi buah dan sayur, sedangkan faktor yang berhubungan dengan perilaku konsumsi buah

dan sayur pada siswa kelas VIII dan IX SMPN 127 Jakarta Barat Tahun 2015 ialah niat

(p=0,000).

Disimpulkan bahwa tidak adanya niat dalam berperilaku yang terdiri dari sikap, norma

subjektif dan pengendalian dalam berperilaku merupakan faktor yang berhubungan dengan

perilaku konsumsi buah dan sayur pada siswa kelas VIII dan IX SMPN 127 Jakarta Barat Tahun

2015. Disarankan kepada siswa/siswi kelas VIII dan IX SMPN 127 untuk meningkatkan

motivasi agar memiliki niat dalam mengonsumsi buah dan sayur setiap harinya.

Kata kunci : Perilaku konsumsi buah dan sayur, siswa SMP, niat

Daftar bacaan : 84 (1991-2015)

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

iii

ISLAMIC STATE UNIVERSITY OF SYARIF HIDAYATULLAH

FACULTY OF MEDICAL AND HEALTH SCIENCE

PUBLIC HEALTH STUDY PROGRAM

MAJOR IN NUTRITION, PUBLIC HEALTH

Undergraduate Thesis, October 25, 2015

Nurlidyawati, NIM : 1111101000097

Factors Associated with Fruits and Vegetables Consumption Behaviour of Students in Grade 8th

and 9th

at 127 Junior High School West Jakarta year of 2015

liv + 125 pages, 23 tables, 5 charts,3 pictures, 5 attachments

ABSTRACT

Consuming less fruits and vegetables can be disadvantageous for health. When person

experiences less consumption of fruits and vegetables he will have lack of nutrients such as

vitamins, minerals, fiber and other nutrients. The objective of this research are determining

factors associated with fruits and vegetables consumption behavior students in grade 8th

and 9th

at 127 Junior High School West Jakarta year of 2015.

This research uses a cross sectional study design. Samples for 165 students proportionally

randomized. Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency

Questionnaire (FFQ), while the data of gender, expenses, intentions, the availability of fruits and

vegetables at home, preference for fruits and vegetables and the influence of parents obtained

using a questionare. Chi-Square test and Independent T-Test were used in the data analysis.

The prevalence of student behavior of fruits and vegetables consumption is less than

82,4%, where it significantly higher in female student (55,2%) that men student (44,8%).

Gender, preference for fruits and vegetables, expenses, the availability of fruits and vegetables at

home and influence of parents are not related to fruits and vegetables consumption behaviour.

The significant factor of fruits and vegetables consumption behaviour in grade 8th

and 9th

at 127

Junior High School year of 2015 is intentions, (p=0.000).

For conclusion, no intention of consuming fruits and vegetables consist of attitudes,

subjective norms and perceive behaviour are determining to intens factor that associated with

fruits and vegetables consumption behaviour in grade 8th

and 9th

at 127 Junior High School year

of 2015. For suggestions, the students of grade 8th

and 9th

at 127 Junior High School should

increase their motivation to having intentions for daily consumption of fruits and vegetables.

Keywords: the behaviour of fruit and vegetable consumption, students of Junior High School, intentions

References: 84 (1991-2015)

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

iv

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

v

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Nurlidyawati

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 05 September 1992

Alamat : Jalan Kemanggisan Ilir II No. 03 RT. 005 RW. 07

Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah

Kode Pos 11480 Kota Madya Jakarta Barat

Jenis Kelamin : Perempuan

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Email : [email protected]

Telepon : 081296063812

Riwayat Pendidikan

1999-2000 TK Risanti I Jakarta Barat

2000-2006 SDN Kemanggisan 14 Pagi Jakarta Barat

2006-2009 SMPN 127 Jakarta Barat

2009-2011 SMAN 16 Jakarta Barat

2011- sekarang UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah senantiasa melimpahkan

Rahmat dan Hidayah- NYA sehingga kita semua dalam keadaan sehat wal afiat dalam

menjalankan aktifitas sehari-hari. Shalawat serta salam juga penulis sampaikan teruntuk Nabi

Muhammad SAW yang telah menjadi suri tauladan bagi umatnya.

Pada penulisan skirpsi ini yang berjudul “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan

Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur Pada Siswa Kelas VIII dan IX SMP Negeri 127 Jakarta

Barat Tahun 2015”, tidak dipungkiri bahwa penulis tidak akanmampu bekerta sendiri tanpa

mendapat bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak H. Muhammad Zen dan Ibu HJ. Nurmiyati yang

senantiasa mendoakan, mengarahkan, memberikan cinta dan kasih sayang yang tiada

henti selama ini.

2. Bapak Dr Arif Sumantri, SKM, M.Kes selaku Ketua Dekan Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Ibu Fajar Ariyanti,SKM M.Kes, Ph.D selaku Kepala Program Studi Kesehatan

Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Ratri Ciptaningtyas, MHS selaku dosen pembimbing 1 yang selalu memberikan

saran, arahan ke arah positif dan semangat berjuang kepada penulis.

5. Bapak Dr. M. Farid Hamzens, M.Si selaku dosen pembimbing 2 yang selalu memberikan

arahan dan informasi kepada penulis.

6. Seluruh Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat, yang senantiasa memberikan ilmu,

waktu serta arahan kepada penulis.

7. Kakak-kakak dan Abang-abangku (Nurafiawati, Rully Hendrawan, Rully Arifin, Swesti

Niagasari, Kiki Akbari, Rochmat Hidayatullah dan Fitria Sari) yang senantiasa

memberikan doa dan semangat kepada adik bungsunya ini.

8. Seluruh keponakan (Alya Lifiannisa, Hisyam Shafwan Arafi, Sabiila Fitri Nadifah,

Danish Eshan Said dan Mikayla) yang selalu menanyakan dan menjahili skripsi penulis.

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

viii

9. Keenam sahabatku yang dipertemukan di bangku perkuliahan sejak semester 1 hingga

sekarang dan harus sampai seterusnya ;) (Aqmarina Mahadibya, Anisa Ajeng Nastiti,

Dwi Ramadhani Puspitasari, Efri Malisa Dwi Putri dan Kartika Anisa Putri),

“Terimakasih atas segala waktunya, kejahilannya, suka-dukanya dan kasih sayang kalian,

semoga persahabatan kita berlanjut sampai nenek-nenek ya :‟)”

10. Kedua sahabatku sejak SMP yang terus menemaniku sampai sekarang (Ika Amalia dan

Syarifah), “Terimakasih atas persaudaraan tanpa ikatan darah yang kita miliki, semoga

kita akan menuju kesuksesan hidup bersama. Aamin :D”

11. Teman-teman peminatan gizi tahun 2011 (Nana, Indah, Widya, Bintan, Donna, Harum,

Renita, Yarra, Wulan, Kiyah, Ummi, Ayu, Ryan, Hatan, Muslim dan Kahfi) yang

senantiasa berjuang sejak semester peminatan dan merasakan lika-liku perjuangan calon

ahli gizi masyarakat bersama. “semangat terus buat kita semua :D” dan

12. Teman-teman seperjuangan, mahasiswa/i kesehatan masyarakat angkatan 2011 yang

selalu memberikan masukkan kepada penulis.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karenanya, penulis mengahapkan saran, kritik dan arahan dari segala

pihak untuk penyempurnaan skripsi ini kea rah yang lebih baik dikemudian hari.

Jakarta, November 2015

(Penulis)

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................................................... i

ABSTRAK ..................................................................................................................................... ii

ABSTRACT .................................................................................................................................. iii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. vii

DAFTAR ISI................................................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ...................................................................................................................... xiv

DAFTAR BAGAN ..................................................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................................1

A. Latar Belakang ........................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................8

C. Pertanyaan Penelitian ..............................................................................................................9

D. Tujuan Penelitian ...................................................................................................................10

1. Tujuan Umum ................................................................................................................10

2. Tujuan Khusus ...............................................................................................................10

E. Manfaat Penelitian .................................................................................................................11

1. Manfaat Bagi Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat ......................................................11

2. Manfaat Bagi SMPN 127 Jakarta Barat .........................................................................11

3. Manfaat Bagi Peneliti Lain ............................................................................................12

F. Ruang Lingkup .......................................................................................................................12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................................13

A. Konsumsi Buah dan Sayur ....................................................................................................13

1. Penialaian Perilaku Konsumsi .......................................................................................14

a. Metode Food Recall 24 jam ...............................................................................14

b. Estimatted Food Records ...................................................................................15

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

x

c. Penimbangan Makanan (Food Weighing) ..........................................................16

d. Food Frequency Questionnaire (FFQ) ..............................................................16

2. Buah dan Sayur ..............................................................................................................17

a. Definisi Buah .....................................................................................................18

b. Definisi Sayur ....................................................................................................19

c. Manfaat Buah dan Sayur Bagi Tubuh ................................................................20

d. Dampak Kurang Konsumsi Buah dan Sayur Bagi Tubuh .................................21

3. Anjuran Kebutuhan Buah dan Sayur .............................................................................23

B. Remaja ....................................................................................................................................24

C. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur Pada Remaja26

1 Karakteristik Individu ....................................................................................................27

a. Umur ..................................................................................................................27

b. Jenis Kelamin .....................................................................................................28

c. Kesukaan/Preferensi Terhadap Buah dan Sayur ................................................29

2 Faktor Lingkungan ..........................................................................................................30

a. Uang Jajan .........................................................................................................30

b. Latar belakang budaya .......................................................................................31

c. Kesediaan Buah dan Sayur di Rumah ................................................................32

d. Pengaruh Orangtua.............................................................................................33

D. Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior) ......................................................34

E. Faktor Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior) Terhadap Konsumsi Buah

dan Sayur .............................................................................................................................37

1. Niat Berperilaku Mengkonsumsi Buah dan Sayur.........................................................37

a. Sikap terhadap Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur .........................................38

b. Norma Subjektif terhadap Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur .......................40

c. Perceived Behavioral Control terhadap Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur ..41

F. Kerangka Teori ......................................................................................................................46

BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASINAL DAN HIPOTESIS ................49

A. Kerangka Konsep ..................................................................................................................49

B. Definisi Operasional ..............................................................................................................52

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

xi

C. Hipotesis ................................................................................................................................55

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ..................................................................................56

A. Desain Penelitian ...................................................................................................................56

B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................................................56

C. Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................................................56

D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................................................60

1. Sumber Data...................................................................................................................60

2. Instrumen Penelitian ......................................................................................................61

3. Cara Pengumpulan Data ................................................................................................61

E. Manajemen Data ....................................................................................................................63

1. Mengkode Data (data coding) .......................................................................................63

2. Penyuntingan Data(data editing) ...................................................................................67

3. Pengolahan Data ............................................................................................................67

4. Membuat Struktur Data (data structure) .......................................................................68

5. Memasukkan Data(data entry) ......................................................................................68

6. Pembersihan Data (data cleaning) .................................................................................68

F. Uji Instrumen Penelitian ........................................................................................................69

1. Uji Validitas ...................................................................................................................69

2. Uji Reabilitas .................................................................................................................72

G. Analisis Data .........................................................................................................................74

1. Analisis Univariat ..........................................................................................................74

2. Analisis Bivariat.............................................................................................................74

BAB V HASIL ..............................................................................................................................77

A. Gambaran Umum SMPN 127 Jakarta Barat .........................................................................77

B. Analisis Univariat ..................................................................................................................78

1. Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur ..............................................................................78

2. Niat Mengonsumsi Buah dan Sayur ..............................................................................79

3. Faktor Karakteristik Individu .........................................................................................80

a. Jenis Kelamin ....................................................................................................80

b. Kesukaan/preferensi Terhadap Buah dan Sayur ...............................................81

4. Faktor Lingkungan .........................................................................................................85

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

xii

a. Uang Jajan .........................................................................................................85

b. Ketersediaan Buah dan Sayur di rumah ............................................................86

c. Pengaruh Orangtua ............................................................................................86

C. Analisis Bivariat ....................................................................................................................87

1. Hubungan antara Niat Mengonsumsi Buah dan Sayur dengan Perilaku Konsumsi Buah

dan Sayur .......................................................................................................................87

2. Hubungan antara Faktor Karakteristik Individu dengan Perilaku Konsumsi Buah dan

Sayur ..............................................................................................................................88

a. Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur .88

b. Hubungan antara kesukaan/preferensi Terhadap Buah dan Sayur dengan

Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur ...............................................................89

4. Hubungan antara Faktor Lingkungan dengan Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur ......90

a. Hubungan antara Uang Jajan dengan Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur ......90

b. Hubungan antara Ketersediaan Buah dan Sayur di rumah dengan Perilaku

Konsumsi Buah dan Sayur ...............................................................................91

c. Hubungan antara Pengaruh Orangtua dengan Perilaku Konsumsi Buah dan

Sayur .................................................................................................................92

BAB VI PEMBAHASAN ............................................................................................................94

A. Keterbatasan Penelitian .........................................................................................................94

B. Gambaran Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur ....................................................................94

C. Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur ....97

1. Hubungan antara Niat Mengonsumsi Buah dan Sayur dengan Perilaku Konsumsi Buah

dan Sayur .......................................................................................................................97

2. Hubungan antara Faktor Karakteristik Individu (Jenis Kelamin dan

Kesukaan/preferensi Terhadap Buah dan Sayur) dengan Perilaku Konsumsi Buah dan

Sayur ...........................................................................................................................101

a. Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur 101

b. Hubungan antara kesukaan/preferensi Terhadap Buah dan Sayur dengan

Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur .............................................................103

3. Hubungan antara Faktor Lingkungan (Uang Jajan, Ketersediaan Buah dan Sayur di

Rumah dan Pengaruh Orangtua) dengan Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur ..........106

a. Hubungan antara Uang Jajan dengan Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur ....106

b. Hubungan antara Ketersediaan Buah dan Sayur di rumah dengan Perilaku

Konsumsi Buah dan Sayur .............................................................................108

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

xiii

c. Hubungan antara Pengaruh Orangtua dengan Perilaku Konsumsi Buah dan

Sayur ...............................................................................................................110

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN........................................................................................114

A. Simpulan ..............................................................................................................................114

B. Saran ....................................................................................................................................114

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................116

LAMPIRAN ............................................................................................................................. xviii

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ............................................................................................ xix

Lampiran 2 Lembar FFQ .........................................................................................................xxv

Lampiran 3 Output Hasil Uji Validtas dan Reabilitas Kuesioner ...................................... xxvi

Lampiran 4 Output Hasil Penelitian (Kuesioner)................................................................ xxxii

Lampiran 5 Output Hasil Penelitian (FFQ) .............................................................................. lii

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Dependen ...................................................................52

Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Independen ................................................................53

Tabel 4.1 Perhitungan Besar Sampel Minimum ........................................................................58

Tabel 4.2 Perhitungan Proporsi Sampel Pada Setiap Kelas .......................................................59

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Kuesioner ....................................................................................71

Tabel 4.4 Hasil Uji Reabilitas Kuesioner ...................................................................................73

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Siswa Kelas VIII dan IX SMPN 127 Jakarta Barat Tahun 2015

Berdasarkan Jenis Kelamin .......................................................................................78

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur Siswa Kelas

VIII dan IX SMPN 127 Jakarta Barat Tahun 2015 ..................................................79

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Niat Mengonsumsi Buah dan Sayur Siswa Kelas VIII dan IX

SMPN 127 Jakarta Barat Tahun 2015 .....................................................................79

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin Siswa Kelas VIII dan IX SMPN

127 Jakarta Barat Tahun 2015 .................................................................................80

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kesukaan/Preferensi Terhadap Buah dan Sayur

Siswa Kelas VIII dan IX SMPN 127 Jakarta Barat Tahun 2015 .............................81

Tabel 5.6 Distribusi Gambaran Kesukaan/Preferensi Terhadap Buah Pada Siswa Kelas VIII

dan IX SMPN 127 Jakarta Barat Tahun 2015 .........................................................82

Tabel 5.7 Distribusi Gambaran Kesukaan/Preferensi Terhadap Sayur Pada Siswa Kelas VIII

dan IX SMPN 127 Jakarta Barat Tahun 2015 .........................................................83

Tabel 5.8 Distribusi Gambaran Uang Jajan Siswa Kelas VIII dan IX SMPN 127 Jakarta Barat

Tahun 2015 ..............................................................................................................85

Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Ketersediaan Buah dan Sayur di rumah Siswa

Kelas VIII dan IX SMPN 127 Jakarta Barat Tahun 2015 .......................................86

Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengaruh Orangtua Siswa Kelas VIII dan IX

SMPN 127 Jakarta Barat Tahun 2015 ..................................................................87

Tabel 5.11 Analisis Hubungan antara Niat Mengonsumsi Buah dan Sayur dengan Perilaku

Konsumsi Buah dan Sayur Siswa Kelas VIII dan IX SMPN 127 Jakarta Barat

Tahun 2015 ...........................................................................................................88

Tabel 5.12 Analisis Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Perilaku Konsumsi Buah dan

Sayur Siswa Kelas VIII dan IX SMPN 127 Jakarta Barat Tahun 2015 ................88

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

xv

Tabel 5.13 Analisis Hubungan antara Kesukaan/Preferensi Terhadap Buah dan Sayur dengan

Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur Siswa Kelas VIII dan IX SMPN 127 Jakarta

Barat Tahun 2015 ..................................................................................................89

Tabel 5.14 Analisis Hubungan antara Uang Jajan dengan Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur

Siswa Kelas VIII dan IX SMPN 127 Jakarta Barat Tahun 2015 ..........................91

Tabel 5.15 Analisis Hubungan antara Ketersediaan Buah dan Sayur Dirumah dengan Perilaku

Konsumsi Buah dan Sayur Siswa Kelas VIII dan IX SMPN 127 Jakarta Barat

Tahun 2015 ...........................................................................................................92

Tabel 5.16 Analisis Hubungan antara Pengaruh Orangtua dengan Perilaku Konsumsi Buah

dan Sayur Siswa Kelas VIII dan IX SMPN 127 Jakarta Barat Tahun 2015 .........93

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

xvi

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Theory of Planned Behavior (Ajzen, 1991) ..............................................................36

Bagan 2.2 Kerangka Theory of Planned Behavior Mengkonsumsi Buah dan Sayur.................46

Bagan 2.3 Kerangka Teori Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Buah dan Sayur Pada Anak-

anak dan Remaja Menurut Ramussen et al., (2006) ................................................47

Bagan 2.4 Kerangka Teori Modifikasi Ajzen (1991) dan Ramussen et al., (2006) ...................48

Bagan 3.1 Kerangka Konsep ......................................................................................................51

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tumpeng Gizi Seimbang .......................................................................................24

Gambar 5.1 Distribusi Jenis Buah yang Paling Disukai Siswa Kelas VIII dan IX SMPN 127

Jakarta Barat Tahun 2015 ....................................................................................82

Gambar 5.2 Distribusi Jenis Sayur yang Paling Disukai Siswa Kelas VIII dan IX SMPN 127

Jakarta Barat Tahun 2015 ....................................................................................84

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mengonsumsi suatu jenis makanan tertentu merupakan kebutuhan bagi setiap

manusia. Mengonsumsi makanan yang memiliki zat gizi sesuai dengan kebutuhan tubuh

akan berpengaruh terhadap status gizi seseorang sehingga pada akhirnya dalam proses

kehidupan, tubuh akan terpelihara dan akan ada perbaikan sel-sel tubuh serta

mengoptimalkan proses pertumbuhan dan perkembangan (Almatsier, 2004).

Pangan atau makanan merupakan segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati

dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau

minuman bagi konsumsi manusia (Saparinto dan Diana, 2006). Selain menyehatkan bagi

tubuh, pangan juga berfungsi sebagai bahan pembangun tubuh atau pemelihara dan

memperbaiki bagian-bagian yang rusak, memberi tenaga atau energi bagi tubuh saat

istirahat dan beraktivitas (Atmojo, 2007). Pentingnya makanan bagi tubuh membuat

manusia harus benar-benar memperhatikan pola makan sehari-hari agar tetap sehat dan

terhindar dari berbagai macam penyakit (Sekarindah, 2008).

Kurang mengonsumsi buah dan sayur merupakan perilaku makan yang dapat

merugikan bagi kesehatan. Jika seseorang mengalami kurang konsumsi buah dan sayur

maka seseorang tersebut akan mengalami kekurangan nutrisi seperti vitamin, mineral,

serat dan zat gizi lainnya. Buah-buahan dan sayuran segar juga mengandung enzim aktif

yang dapat mempercepat reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Komponen gizi dan

komponen aktif non-nutrisi yang terkandung dalam buah dan sayur berguna sebagai

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

2

antioksidan untuk membebaskan radikal bebas, antikanker dan menetralkan kolesterol

jahat (Khomsan, dkk., 2008).

Kemudian, kurang konsumsi buah dan sayur juga bisa berdampak bagi kesehatan

seperti menimbulkan gangguan penglihatan, meningkatkan kolesterol darah, risiko

kegemukan, kanker kolon, sembelit dan dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh

(Ruwaidah, 2007). Selain itu, dampak kesehatan lainnya jika tubuh kekurangan konsumsi

buah dan sayur tubuh akan berisiko terkena berbagai penyakit degeneratif seperti kanker,

stroke, diabetes, hipertensi dan obesitas (Krueger, et al., 2007).

Pada umumnya buah dan sayuran memiliki kandungan yang rendah energi dan

tinggi akan serat, vitamin dan mineral (Soenardi, 2005). Selain itu, buah dan sayur

merupakan sumber karbohidrat kompleks yang mengenyangkan. Walaupun memiliki

kandungan kalori yang rendah, konsumsi buah dan sayur memberi kepuasan bagi tubuh

karena kekayaan nutrisi yang dimilikinya. Salah satu cara untuk mengurangi dampak

buruk dari kelebihan sodium adalah dengan mengonsumsi buah dan sayur. Hal tersebut

dikarenakan, konsumsi buah dan sayuran akan menyeimbangkan elektrolit tubuh

(Lingga, 2012).

Konsumsi buah dan sayur sangat penting dalam pola makan seimbang, hal ini

dikarenakan buah dan sayur mengandung vitamin dan mineral, serat makanan, dan zat-

zat phytochemical yang diperlukan tubuh. Tanpa vitamin dan mineral, proses

pemanfaatan zat gizi yang dikonsumsi tidak dapat optimal. Tanpa serat makanan, buang

air besar tidak lancer. Zat Phytochemical antara lain merupakan antioksidan yang sangat

penting untuk tubuh DNA mempunyai pengaruh untuk kesehatan (Rozaline, 2010).

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

3

Konsumsi buah dan sayur di berbagai negara masih belum memenuhi

rekomendasi yang diberikan oleh World Health Organization (WHO) atau rekomendasi

dari negaranya sendiri (Annur, 2014). WHO merekomendasikan konsumsi sayur dan

buah untuk remaja sebanyak 400 – 600 gram per orang per hari untuk mencegah

terjadinya penyakit kronis (WHO, 2003). Kurang lebih setiap porsi buah dan sayur

memiliki berat 80 gram. Selain itu, berdasarkan Pedoman Gizi Seimbang (2014), anjuran

mengonsumsi buah dan sayur di Indonesia sebesar 3-5 porsi sayur atau setara dengan 250

gram sayur dan 2-3 porsi buah atau setara dengan 150 gram buah.

Masih rendahnya perilaku konsumsi buah dan sayur di dunia dapat dilihat dari

berbagai penelitian tentang konsumsi buah dan sayur di beberapa negara Eropa seperti di

Norwegia yang diketahui kesediaan buah dan sayurnya rendah didapatkan sebesar 93%

dari seluruh populasinya kurang mengonsumsi buah dan sayur yang telah

direkomendasikan WHO. Selain itu, di Skotlandia yaitu salah satu negara yang diketahui

kesediaan buah dan sayurnya cukup tinggi didapatkan sebesar 56% dari seluruh

populasinya kurang mengonsumsi buah dan sayur yang telah ditetapkan WHO (Naska,

2000). Sedangkan, di Indonesia sendiri diketahui masuk dalam kategori negara dengan

tingkat konsumsi buah dan sayur yang paling rendah, padahal Indonesia merupakan

negara yang kaya akan buah dan sayur (Putri, 2011).

Selain itu, berdasarkan laporan Riskesdas tahun 2013 perilaku kurang konsumsi

buah dan sayur yang diukur berdasarkan individu yang biasa mengonsumsi buah dan

sayur selama tujuh hari dalam seminggu pada anak-anak usia diatas 10 tahun, di

Indonesia diketahui bahwa tidak terjadi perubahan yang berarti di tahun 2007 dan 2013

yaitu dari 93,6% pada tahun 2007 dan hanya turun 0,1% atau menjadi 93,5% di tahun

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

4

2013. Kemudian, menurut data survei konsumsi makanan individu Indonesia tahun 2014

diketahui rata-rata konsumsi sayur dan olahannya pada penduduk Indonesia kelompok

umur 13-18 tahun sebesar 45,8 gram per orang per hari serta rata-rata konsumsi buah dan

olahannya pada penduduk Indonesia kelompok umur 13-18 tahun sebesar 25,2 gram per

orang per hari (Balitbangkes, 2014). Angka tersebut masih jauh dari anjuran konsumsi

buah dan sayur di Indonesia yang seharusnya yaitu sebanyak 200-300 gram buah per

orang per hari dan 150-200 gram sayur per orang per hari (Almatsier, 2004). Rendahnya

konsumsi kedua sumber serat tersebut menjadikannya masuk ke dalam 10 besar faktor

penyebab kematian di dunia (Parhati,2011).

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki jumlah

penduduk cukup tinggi. Berdasarkan data statistik kependudukan, jumlah penduduk

Indonesia tahun 2010 diketahui sebanyak 237,6 juta jiwa dan 26,67% diantaranya adalah

remaja (10-19 tahun), jumlah tersebut lebih besar dibanding kelompok bayi dan anak-

anak, dewasa, serta lanjut usia. Penduduk remaja (10-24 tahun) perlu mendapatkan

perhatian serius karena remaja termasuk dalam usia sekolah dan sangat beresiko terhadap

masalah kesehatan (BKKBN, 2011).

Masa remaja adalah tahap perkembangan yang penting dalam kehidupan seorang

manusia (Adisti, 2010). Remaja merupakan salah satu kelompok usia yang paling rentan

setelah ibu hamil dan balita jika kurang mengonsumsi buah dan sayur (Arisman, 2009).

Remaja juga merupakan masa anak yang mengalami pertumbuhan cepat dan pesat

sehingga membutuhkan nutrisi tinggi (Susianto, 2010). Biasanya remaja mudah

terpengaruh oleh lingkungan pergaulannya seperti keluarga, sekolah dan teman sebaya

yang dapat mempengaruhi kebiasaan makan termasuk jenis makanan yang dikonsumsi

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

5

(Wulansari, 2009). Memperhatikan pola makan pada saat remaja sangatlah penting

karena budaya dan pengalaman pada masa remaja akan menentukan masa dewasa

seseorang (Santrock, 2003).

DKI Jakarta merupakan salah satu provinsi dengan prevalensi penduduknya diatas

prevalensi nasional (Lestari, 2012). Dalam segi konsumsi buah dan sayur, DKI Jakarta

merupakan salah satu provinsi yang tingkat kurang konsumsi buah dan sayur di atas usia

10 tahun mengalami peningkatan dari tahun 2007 ke tahun 2013 (Kementrian Kesehatan

RI, 2013). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tentang konsumsi sayuran dan buah-

buahan perkapita perhari menurut Provinsi Kota-Desa Tahun 2007, DKI Jakarta

menempati urutan terendah dengan konsumsi sebesar 71,56 kkal/hari (Aswatini, dkk,

2008). Selain itu menurut data Riskesdas tahun 2013, Provinsi DKI Jakarta memiliki

proporsi konsumsi buah dan sayur pada remaja awal lebih rendah dari persentase

nasional, yakni hanya sebesar 5%. Kemudian, wilayah Kotamadya Jakarta Barat

merupakan wilayah tertinggi kedua yang memiliki proporsi konsumsi buah dan sayur

yang kurang dari anjuran (Riskesdas DKI Jakarta, 2013).

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumsi makan

seseorang. Menurut Ajzen (1985) dalam teorinya (Theory of Planned Behavior)

mengungkapkan bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh niat. Niat dalam perilaku

selain dipengaruhi oleh variabel sikap (attitude toward behavior) dan norma subjektif

(subjective norms), serta dipengaruhi juga oleh variabel pengendali dalam berperilaku

(perceived behavioral control). Dalam studi literatur yang disusun oleh peneliti Jennifer

Klama (2013), ditemukan bahwa terdapat tujuh penelitian yang menyatakan niat memiliki

hubungan yang signifikan dengan perilaku konsumsi buah dan sayur pada remaja.

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

6

Ketujuh penelitian tersebut terdiri dari penelitian Blanchard Fisher et al., (2009);

Blanchard Kupperman et al., (2009); Bogers et al., (2004); Collins & Mullan (2011);

Povey et al., (2000); Godin et al., (2010) dan Kittinger et al., (2008).

Selain itu, perilaku konsumsi buah dan sayur pada remaja juga dipengaruhi oleh

beberapa faktor seperti faktor umur, jenis kelamin, preferensi/kesukaan terhadap buah

dan sayur, latar belakang budaya, uang jajan, ketersediaan buah dan sayur di rumah dan

pengaruh orang tua (Ramussen et al.,2006). Umur merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi kebiasaan makan dan kecukupan gizi individu (Wulansari, 2009).

Menurut Ramussen et al., (2006), anak-anak dan remaja perempuan merupakan

salah satu faktor yang dapat memengaruhi perilaku konsumsi buah dan sayur pada

remaja. Hal ini selaras dengan penelitian Baker dan Wardle (2003) dalam Farisa (2012),

ditemukan bahwa perempuan mengonsumsi buah dan sayur lebih banyak, walaupun

mengonsumsi dengan porsi yang lebih kecil.

Pada penelitian Neumark-Sztainer et al. (2003), menemukan bahwa

kesukaan/preferensi buah dan sayur memiliki hubungan secara langsung terhadap

konsumsi buah dan sayur pada remaja. Hal yang sama juga disampaikan Ramussen et al.,

(2006), yaitu hampir di seluruh Negara beranggapan bahwa rasa dan kesukaan terhadap

suatu makanan sangatlah penting hubungannya dengan perilaku konsumsi seseorang

tidak terkecuali konsumsi buah dan sayur.

Pada penelitian Young, Fors dan Hayes (2004), menemukan bahwa apa yang

orangtua makan di depan anaknya akan mempengaruhi pola makan sang anak. Hal

selaras juga dinyatakan Pearson et al (2009), anak-anak akan mengonsumsi buah dan

sayur lebih banyak bila orangtua juga suka mengonsumsi buah dan sayur dengan baik.

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

7

Hal tersebut dikarenakan perilaku orang dewasa dalam mengonsumsi buah dan sayur

akan mendorong anak-anaknya melakukan hal yang sama.

Penghasilan keluarga yang dilihat berdasarkan uang jajan anak juga memengaruhi

konsumsi buah dan sayur. Pada penelitian Zenk (2005) dalam Ramussen et al., (2006),

ditemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara penghasilan keluarga dengan

perilaku konsumsi individu, yaitu seseorang yang memiliki pendapatan dan status

ekonomi tinggi cenderung akan mengonsumsi buah dan sayur lebih banyak.

Berdasarkan data-data di atas peneliti beranggapan bahwa hubungan antara niat

untuk berperilaku menurut theory of planned behavior dan faktor lain seperti umur, jenis

kelamin, kesukaan terhadap buah dan sayur, pengaruh orang tua dan uang jajan dengan

perilaku konsumsi buah dan sayur pada remaja merupakan hal yang penting untuk

diteliti.

Menurut Story et al., (2002), remaja awal berada pada usia antara 11 – 14 tahun.

Siswa SMP memiliki usia yang berada pada rentang tersebut. Pemilihan SMP Negeri 127

Jakarta Barat dijadikan sebagai tempat untuk penelitian dikarenakan pertama, SMP

Negeri 127 Jakarta Barat memiliki mata pelajaran pendidikan kesehatan jasmani yang

mengharuskan siswa/i nya membawa dan mengonsumsi buah dan sayur disekolah.

Kedua, belum adanya penelitian terkait perilaku konsumsi buah dan sayur pada siswa

SMP di wilayah Jakarta Barat. Ketiga, berdasarkan hasil studi pendahuluan yang

dilakukan pada 30 siswa yang dipilih secara acak di SMPN 127 Jakarta Barat didapatkan

bahwa siswa kurang mengonsumsi buah dari rekomendasi sebesar 80% dan kurang

mengonsumsi sayur sebesar 73,4% dengan rata-rata porsi konsumsi buah dan sayur yang

masing-masing hanya sebesar 1,5 porsi per orang per hari. Kategori cukup jika konsumsi

Page 26: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

8

buah 2-3 porsi dan sayur 3-5 porsi per orang per hari. Oleh karena itu, peneliti

beranggapan perlu dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor apa saja yang

berhubungan dengan perilaku konsumsi buah dan sayur pada siswa kelas VIII dan IX

SMPN 127 Jakarta Barat tahun 2015.

B. Rumusan Masalah

Menurut data Riskesdas tahun 2013, DKI Jakarta merupakan salah satu provinsi

yang tingkat kurang konsumsi buah dan sayur di atas usia 10 tahun mengalami

peningkatan dari tahun 2007 ke tahun 2013 yaitu dari 94,5% menjadi 95%. Selain itu,

menurut data Riskesdas Provinsi DKI Jakarta tahun 2013diketahui Kotamadya Jakarta

Barat merupakan wilayah tertinggi kedua yang memiliki proporsi konsumsi buah dan

sayur yang kurang dari anjuran. Kurang mengonsumsi buah dan sayur bisa berdampak

bagi kesehatan seperti menimbulkan gangguan penglihatan, meningkatkan kolesterol

darah, risiko kegemukan, kanker kolon, sembelit serta dapat berisiko terkena berbagai

penyakit degeneratif seperti kanker, stroke, diabetes, hipertensi dan obesitas. Berdasarkan

hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada 30 siswa yang dipilih secara acak di SMPN

127 Jakarta Barat didapatkan bahwa siswa kurang mengonsumsi buah dari rekomendasi

sebesar 80% dan kurang mengonsumsi sayur sebesar 73,4% dengan rata-rata porsi

konsumsi buah dan sayur yang masing-masing hanya sebesar 1,5 porsi per orang per hari.

Kategori cukup jika konsumsi buah 2-3 porsi dan sayur 3-5 porsi per orang per hari. Oleh

karena itu, peneliti beranggapan perlu dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor apa

saja yang berhubungan dengan perilaku konsumsi buah dan sayur pada siswa kelas VIII

dan IX SMPN 127 Jakarta Barat tahun 2015.

Page 27: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

9

C. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana gambaran perilaku konsumsi buah dan sayur pada siswa kelas VIII dan

IX di SMPN 127 Jakarta Barat tahun 2015?

2. Bagaimana gambaran niat yang dipengaruhi oleh sikap, norma subjektif dan

pengendalian dalam berperilaku dalam mengonsumsi buah dan sayur pada siswa

kelas VIII dan IX di SMPN 127 Jakarta Barat tahun 2015?

3. Bagaimana gambaran faktor karakteristik individu (jenis kelamin dan

kesukaan/preferensi) dalam mengonsumsi buah dan sayur pada siswa kelas VIII dan

IX di SMPN 127 Jakarta Barat tahun 2015?

4. Bagaimana gambaran faktor lingkungan (uang jajan, ketersediaan buah dan sayur di

rumah dan pengaruh orangtua dalam mengonsumsi buah dan sayur pada siswa kelas

VIII dan IX di SMPN 127 Jakarta Barat tahun 2015?

5. Apakah ada hubungan antara niat yang dipengaruhi oleh sikap, norma subjektif dan

pengendalian dalam berperilaku dengan perilaku konsumsi buah dan sayur pada

siswa kelas VIII dan IX SMPN 127 Jakarta Barat tahun 2015?

6. Apakah ada hubungan antara faktor karakteristik individu (jenis kelamin dan

kesukaan/preferensi terhadap buah dan sayur) dengan perilaku konsumsi buah dan

sayur pada siswa kelas VIII dan IX di SMPN 127 Jakarta Barat tahun 2015?

7. Apakah ada hubungan antara faktor lingkungan (uang jajan, ketersediaan buah dan

sayur dirumah dan pengaruh orangtua) dengan perilaku konsumsi buah dan sayur

pada siswa kelas VIII dan IX di SMPN 127 Jakarta Barat tahun 2015?

Page 28: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

10

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku konsumsi

buah dan sayur pada siswa kelas VIII dan IX di SMPN 127 Jakarta Barat tahun

2015.

2. Tujuan Khusus

a) Diketahuinya gambaran perilaku konsumsi buah dan sayur pada siswa

kelas VIII dan IX di SMPN 127 Jakarta Barat tahun 2015.

b) Diketahuinya gambaran niat dalam berperilaku mengonsumsi buah dan

sayur pada siswa kelas VIII dan IX di SMPN 127 Jakarta Barat tahun

2015.

c) Diketahuinya gambaran faktor karakteristik individu (jenis kelamin dan

kesukaan/preferensi) dalam mengonsumsi buah dan sayur pada siswa

kelas VIII dan IX di SMPN 127 Jakarta Barat tahun 2015.

d) Diketahuinya gambaran faktor lingkungan (uang jajan, ketersediaan buah

dan sayur di rumah dan pengaruh orangtua dalam mengonsumsi buah dan

sayur pada siswa kelas VIII dan IX di SMPN 127 Jakarta Barat tahun

2015.

e) Diketahuinya hubungan antara niat yang dipengaruhi oleh sikap, norma

subjektif dan pengendalian dalam berperilaku dengan perilaku konsumsi

buah dan sayur pada siswa kelas VIII dan IX SMPN 127 Jakarta Barat

tahun 2015.

Page 29: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

11

f) Diketahuinya hubungan antara faktor karakteristik individu (jenis kelamin

dan kesukaan/preferensi terhadap buah dan sayur) dengan perilaku

konsumsi buah dan sayur pada siswa kelas VIII dan IX di SMPN 127

Jakarta Barat tahun 2015.

g) Diketahuinya hubungan antara faktor lingkungan (uang jajan, ketersediaan

buah dan sayur dirumah dan pengaruh orangtua) dengan perilaku

konsumsi buah dan sayur pada siswa kelas VIII dan IX di SMPN 127

Jakarta Barat tahun 2015.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Bagi Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang

gambaran perilaku konsumsi buh dan sayur remaja dan memberikan informasi

kesehatan khususnya di bidang gizi remaja.

2. Manfaat Bagi SMPN 127 Jakarta Barat

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi untuk mengetahui

gambaran dan faktor apa saja yang berhubungan dengan perilaku konsumsi buah dan

sayur siswa serta dapat dijadikan masukan untuk menerapkan kebijakan hidup sehat

para siswa di sekolah.

Page 30: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

12

3. Manfaat Bagi Peneliti Lain

Memberikan informasi dan dapat dijadiakan acuan untuk pengembangan

penelitian berikutnya.

F. Ruang Lingkup

Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswi semester VII Peminatan Gizi Jurusan

Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini dilakukan di SMP

Negeri 127 Jakarta Barat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-September 2015

dengan menggunakan sampel kelas VIII dan IX sebanyak 165 siswa. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku

konsumsi buah dan sayur pada siswa SMP Negeri 127 Jakarta Barat. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode potong lintang atau cross sectional dengan

pendekatan kuantitatif. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan

sekunder. Pengumpulan data primer dalam penelitian ini menggunakan lembar Food

Frequency Questionnaire (FFQ) dan kuesioner. Sedangkan, data sekunder dalam

penelitian ini adalah lembar absensi siswa serta profil sekolah SMP Negeri 127 Jakarta

Barat.

Page 31: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

13

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsumsi Buah dan Sayur

Konsumsi adalah pemakaian barang hasil produksi (bahan pakaian, makanan,

dsb), barang-barang yang langsung memenuhi keperluan hidup kita (KBBI, 2010).

Konsumsi sayuran dan buah-buahan berarti memakai hasil produksi yang berupa sayuran

atau buah-buahan guna memenuhi keperluan hidup. Sayuran dan buah-buahan sering

dikelompokkan dalam komoditi hortikultural, komoditi tersebut relatif kaya akan

berbagai zat gizi, serta rendah dalam energi tetapi tinggi kadar seratnya, mineral dan

vitamin. Karena alasan tersebut komoditi tersebut merupakan komponen yang sangat

berguna, dalam tercapainya keseimbangan pangan dan gizi masyarakat (Winarno, 2002).

Disamping itu, sedemikian jauh belum dapat diungkapkan secara pasti hubungan

antara dosis dan respon konsumsi serat dan penyakit, nampaknya ada kepastian yang

konsisten dalam kenyataan bahwa sayuran dan buah-buahan memiliki peranan penting

sebagai pelindung dalam pencegahan terjadinya dan pertumbuhan kanker. Masih belum

jelas apakah pengaruhnya terhadap terjadinya kanker berdasarkan adanya peran zat gizi

seperti misalnya vitamin E, vitamin C dan beta karoten yang terlibat dalam meredam

radikal bebas dalam tubuh atau ada komponen lain dari komoditi holtikultura tersebut

yang emang benar-benar memiliki efek yang kuat terhadap pencegahan kanker. Data

yang tersedia menyatakan bahwa energi yang tersedia dari sumber sayuran dan buah-

Page 32: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

14

buahan setara dengan 200/g/orang/hari atau sekitar 4,5% dari total suplai energi dianggap

cukup (Winarno 2002).

1. Penilaian Perilaku Konsumsi

Penilaian konsumsi makanan adalah salah satu metode yang digunakan

dalam penentuan status gizi perorangan atau kelompok. Akan tetapi hasil

penilaian konsumsi makanan hanya dapat digunakan sebagai bukti awal akan

kemungkinan terjadinya kekurangan gizi pada seseorang. Hal ini karena penilaian

konsumsi tidak dapat menentukan status gizi seseorang atau masyarakat secara

langsung.

Menurut Gibson (2005), secara umum penilaian konsumsi dapat

mengetahui kebiasaan makan dan gambaran tingkat kecukupan bahan makanan

dan zat gizi pada tingkat kelompok, rumah tangga bahkan perorangan serta faktor-

faktor yang berpengaruh terhadap konsumsi makanan tersebut. Penilaian

konsumsi dapat dibagi menjadi dua jenis metode, metode kualitatif dan

kuantitatif. Selain bisa dibagi berdasarkan metode kuantitatif dan kualitatif,

penilaian konsumsi bisa dibagi menjadi 3 tingkat, yaitu tingkat nasional, rumah

tangga dan individu. Berikut beberapa metode penilaian konsumsi secara

kuantitatif untuk tingkat individu.

Menurut Gibson (2005), penilaian konsumsi makanan seseorang dibagi

menjadi beberapa metode, diantaranya :

a) Metode Food Recall 24 jam

Prinsip dari metode recall 24 jam dilakukan dengan mencatat jenis

Page 33: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

15

dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi dalam periode 24 jam yang

lalu. Hal penting yang perlu diketahui adalah bahwa dengan recall 24 jam

data yang diperoleh cenderung bersifat kualitatif. Oleh karena itu, untuk

mendapatkan data kuantitatif, maka jumlah konsumsi makanan individu

ditanyakan secara teliti dengan menggunakan alat URT (sendok, gelas,

piring dan lain-lain). Jika pengukuran dilakukan hanya satu kali (1 x24

jam), maka data yang diperoleh kurang representatif untuk

menggambarkan kebiasaan individu. Oleh karena itu, recal 24 sebaiknya

dilakukan berulang-ulang dengan hari yang tidak berturut-turut. Akan

tetapi beberapa penelitian menunjukkan bahwa minimal 2 kali recal 24

jam tanpa berturut-turut, mampu menghasilkan gambaran asupan zat gizi

lebih optimal dan memberikan variasi yang lebih besar tentang asupan

harian individu.

b) Estimated Food Records

Metode ini disbeut juga “food record” atau “diary record”, yang

digunakan untuk mencatat jumlah yang dikonsumsi. Pada metode ini

responden diminta untuk mencatat semua yang ia makan dan minum

setiap kali sebelum makan dalam URT (Ukuran Rumah Tangga) atau

menimbang dalam ukuran berat (gram) dalam periode tertentu (2- 4 hari

berturut-turut), termasuk cara persiapan dan pengolahan makanan tersebut.

Metode ini dapat memberikan informasi konsumsi yang mendekati

sebenarnya tentang jumlah energi dan zat gizi yang dikonsumsi oleh

individu akan tetapi penggunaan metode cenderung lebih membebani

Page 34: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

16

responden sehingga bisa membuat responden merubah kebiasaan

makanannya terlebih dibutuhkan kejujuran dan kemampuan responden

dalam mencatat dan memperikirakan jumlah yang dikonsumsi.

c) Penimbangan Makanan (Food Weighing)

Pada metode penimbangan makanan, responden atau petugas

menimbang dan mencatat seluruh makanan yang dikonsumsi responden

selama 1 hari. Penimbangan makanan ini biasanya berlangsung beberapa

hari tergantung dari tujuan, dana penelitian dan tenaga yang tersedia. Perlu

diperhatikan, bila terdapat sisa makanan setelah makan maka perlu juga

ditimbang sisa tersebut untuk mengetahui jumlah sesungguhnya makanan

yang dikonsumsi. Meski pada umumnya data yang diperoleh lebih akurat

jika menggunakan metode ini, namun dalam pelaksanaannya memerlukan

waktu dan uang yang lebih besar, terlebih dibutuhkan kerjasama yang baik

dengan responden.

d) Food Frequency Questionnaire (FFQ)

Food Frequency Questionnaire (FFQ) telah banyak digunakan

dalam berbagai studi epidemiologi. Lembar Food Frequency

Questionnaire (FFQ) memiliki dua bagian utama, yaitu daftar nama

makanan atau kelompok makanan tertentu dan urutan waktu konsumsi

responden yang biasanya berada dalam rentan waktu tertentu. Pilihan

urutan waktu konsumsi dalam FFQ biasanya bersifat umum, misalnya

sering, kadang-kadang dan tidak pernah dan bisa juga digambarkan

Page 35: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

17

dengan hitungan hari yang lebih spesifik seperti dalam rentan waktu

mingguan ataupun bulanan.

Food Frequency Questionnaire (FFQ) ada yang bersifat kualitatif

dan semi kuantitatif. Lembar FFQ kualitatif berisikan daftar nama

makanan atau kelompok makanan dan pilihan waktu konsumsi responden

yang dapat dilihat dengan keterangan sering, kadang-kadang dan tidak

pernah ataupun hitungan hari. Sedangkan FFQ semi kuantitatif adalah

lembar FFQ kualitatif yang ditambahkan dengan ukuran rumah tangga

atau jumlah per jenis makanan sehingga dapat dihitung asupan per zat gizi

nya.

2. Buah dan Sayur

Buah dan sayur merupakan bahan pangan utama dalam kehidupan kita

sehari hari, selain ikan, daging, kacang-kacangan, dan sumber karbohidrat seperti

nasi, kentang, roti dll. Sejak tahun 80-an, Badan Kesehatan Dunia (WHO) sudah

mengingatkan untuk back to nature (kembali ke alam) karena buah dan sayur

merupakan sumber vitamin, mineral dan zat non-gizi lain yang sangat ideal untuk

menjaga kebugaran dan penanggulangan penyakit. Besarnya manfaat buah-

buahan dan sayuran segar sebagai sumber vitamin dan mineral telah banyak

diketahui. Kandungan gizi yang cukup menonjol pada buah-buahan dan sayuran

adalah vitamin dan mineral (Surahman dan Darmajana 2004).

Page 36: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

18

a) Definisi Buah

Buah adalah bagian dari tanaman yang strukturnya mengelilingi

biji dimana struktur tersebut berasal dari indung telur atau sebagai

fundamen (bagian) dari bunga itu sendiri. Buah-buahan merupakan

sumber vitamin (terutama vitamin C dan Karotin atau provitamin A) dan

mineral (seperti zat kalsium, zat pospor dan lainnya) dalam jumlah kecil.

Serat banyak terdapat pada buah-buahan di bagian kulitnya. Jadi, bila buah

yang dapat dimakan dengan kulitnya, dianjurkan tidak perlu dikupas,

hanya dicuci sampai bersih (Sediaoetama, 2004).

Setiap buah mempunyai kandungan vitamin dan mineral yang

berbeda. Misalnya belimbing, durian, jambu, jeruk, manga, melon,

papaya, rambutan, sawo dan sirsak merupakan kebiasaan buah yang

mengandung vitamin C relatif tinggi dibandingkan buah lainnya.

Sedangkan jambu biji, manga matang, pisang raja dan nangka merupakan

sumber provitamin A yang sangat tinggi (Astawan, 2008).

Buah-buahan dapat dikelompokkan sebagai berikut : (Radha dan

Matthew 2007)

a. Buah di iklim sedang,misalnya : apel, pir, almond, walnut.

b. Buah di daerah tropis, misalnya : mangga, pisang, papaya, jambu

biji merah, jeruk.

c. Buah di daerah sub tropis, misalnya : anggur, citrus, zaitun.

Page 37: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

19

b) Definisi Sayur

Sayur adalah bahan makanan yang berasal dari tumbuhan. Bagian

tumbuhan yang dapat dibuat sayur antara lain daun (sebagian besar sayur

adalah daun), batang (wortel adalah umbi batang), bunga (jantung pisang),

buah muda (labu), sehingga dapat dikatakan bahwa semua bagian

tumbuhan dapat dijadikan bahan makanan sayur (Sediaoetomo, 2004).

Menurut Astawan (2008) sayuran dapat dikelompokan sebagai

berikut :

1) Jenis sayuran daun, misalnya daun bayam, kangkung, daun

singkong, lembayung, katuk, genjer, sawi, kenikir, daun ubi, daun

jambu mete dan tespong.

2) Jenis sayuran buah, misalnya terong, labu siam, tomat, pare, labu

air dan pare welut.

3) Jenis sayuran bunga, misalnya kembang kol, bunga pisang (jantung

pisang), bunga papaya, bunga sedap malam, bunga turi, brokoli

4) Jenis sayuran kacang muda, misalnya kacang panjang, buncis,

kapri, kara dan kecipir. Disebut kacang muda karena dipetik dan

digunakan masih muda. Bila dibiarkan sampai tua dan kering

biijinya yang digunakan. Biji yang tua ini termasuk kacang-

kacangan yang mengandung zat protein nabati.

Page 38: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

20

5) Jenis sayuran tunas, misalnya taoge dan rebung. Taoge dibuat dari

kacang-kacangan yang ditumbuhkan. Macam taoge yang sering

digunakan untuk hidangan sayuran, misalnya taoge kacang hijau.

c) Manfaat Buah dan Sayur Bagi Tubuh

Buah dan sayuran memiliki banyak manfaat yang baik bagi

kesehatan. Dari segi kesehatan, sayuran memegang peranan penting bagi

kehidupan manusia. Mengonsumsi sayuran sangat bermanfaat untuk

memenuhi kebutuhan gizi, berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai

penyakit, serta bermanfaat untuk perawatan kecantikan. Manfaat buah dan

sayur adalah sebagai berikut :(Rukmana 2005)

1) Sayuran dapat membuat awet muda dan selalu segar ;

2) Memperbaiki pencernaan makanan ;

3) Merangsang nafsu makan ;

4) Mengaktifkan kelenjar ludah, pankreas dan hati ;

5) Merangsang pengeluaran cairan lambung, serta ;

6) Membantu proses pencernaan daging, ikan dan lemak.

Selain itu, menurut Khomsan, dkk (2008), buah dan sayur

mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan. Ada dua alasan utama yang

membuat konsumsi buah dan sayur penting untuk kesehatan, yaitu :

a) Buah dan sayur sangat kaya akan kandungan vitamin,

mineral dan zat gizi lainnya yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.

Tanpa mengonsumsi buah dan sayur, maka kebutuhan gizi seperti

Page 39: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

21

vitamin C, vitamin A, potassium dan folat kurang terpenuhi. Oleh

karena itu, buah dan sayur merupakan sumber makanan yang baik

dan menyehatkan.

b) Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang

mengonsumsi tinggi buah dan sayur dapat menurunkan insiden

terkena penyakit kronis. Salah satu studi epidemiologi yang

mengkaji secara umum terhadap perilaku sekelompok masyarakat

menunjukkan bahwa masyarakat Cina, Jepang dan Korea lebih

sedikit terkena kanker dan penyakit jantung coroner dibandingkan

masyarakat Eropa dan Amerika. Hal ini disebabkan karena

masyarakat Korea, Jepang dan Cina dikenal sangat suka

mengonsumsi sayuran dan buah-buahan lebih banyak dari Negara

Eropa dan Amerika.

c) Buah-buahan dan sayuran segar juga mengandung enzim

aktif yang dapat mempercepat reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh.

Komponen gizi dan komponen aktif non-nutrisi yang terkandung

dalam buah dan sayur berguna sebagai antioksidan untuk

membebaskan radikal bebas, antikanker dan menetralkan

kolesterol jahat.

d) Dampak Kurang Konsumsi Buah dan Sayur Bagi Tubuh

Menurut para ahli, makanan berserat dapat mengurangi risiko

penyakit degeneratif yang salah satunya adalah penyakit stroke dan

saluran pencernaan lainnya. Di negara berkembang dimana dalam jumlah

Page 40: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

22

total pada tahun 2030 diprediksi akan ada 52 juta jiwa kematian per tahun

atau naik 14 juta jiwa dari 38 juta jiwa karena penyakit degeneratif. Salah

satu faktor pemicu penyakit stroke adalah kurangnya konsumsi buah dan

sayur (Yatim, 2005).

Buah-buahan dan sayuran memiliki manfaat bagi penderita stroke.

Kekayaan mineral yang dimiliki kedua jenis pangan nabati tersebut juga

bermanfaat untuk menjaga kestabilan tekanan darah. Konsumsi buah dan

sayuran akan menyeimbangkan elektrolit tubuh, memperbanyak konsumsi

buah dan sayuran sudah cukup untuk mengatasi kelebihan sodium pada

penderita hipertensi. Buah dan sayuran merupakan sumber karbohidrat

kompleks yang mengenayangkan. Walaupun memiliki kandungan kalori

yang rendah, konsumsi buah dan sayuran memberi kepuasan bagi tubuh

karena kekayaan nutrisi yang dimilikinya (Lingga 2012).

Selain itu, beberapa dampak apabila seseorang kurang

mengonsumsi buah dan sayur menurut Ruwaidah (2007), antara lain :

1) Meningkatkan kolesterol darah

2) Gangguan penglihatan/mata

3) Menurunkan kekebalan tubuh

4) Meningkatkan risiko kegemukkan

5) Meningkatkan risiko kanker kolon

6) Meningkatkan risiko sembelit.

Page 41: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

23

e) Anjuran Kebutuhan Buah dan Sayur

WHO menganjurkan konsumsi sayur dan buah untuk hidup sehat

sejumlah 400 gr per orang per hari, yang terdiri dari 250 gram sayur dan

150 gram buah. Bagi orang Indonesia dianjurkan konsumsi sayur dan buah

300-400 gram per orang per hari bagi anak balita dan anak usia sekolah,

dan 400-600 gram per orang per hari bagi remaja dan orang dewasa.

Sekitar dua-pertiga dari jumlah konsumsi sayur dan buah tersebut adalah

porsi sayur. Menurut WHO/FAO (2003), yang dimaksud dengan 1 porsi

sayur adalah 1 mangkok sayur segar atau ½ mangkok sayur masak dan 1

porsi buah adalah 1 potongan sedang atau 2 potongan kecil buah atau 1

mangkok buah irisan. Konsumsi buah dan sayur dianggap „cukup‟ apabila

asupan buah dan sayur 5 porsi atau lebih per hari. Sedangkan yang

dianggap „kurang‟ apabila asupan buah dan sayur kurang dari 5 porsi

sehari.

Sedangkan di Indonesia menurut rekomendasi Pedoman Gizi

Seimbang, UU Kesehatan No. 36 tahun 2009, masyarakat Indonesia

dianjurkan mengonsumsi 3-5 porsi sayur yaitu sebanyak 150-200 gram

atau 1 ½ - 2 mangkok sayuran sehari sedangkan untuk buah dianjurkan

masyarakat mengonsumsi 2-3 porsi buah per hari yaitu sebanyak 200-300

gram atau 2-3 potong porsi sehari berupa papaya atau buah lain

(Kemenkes, 2014).

Page 42: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

24

Gambar 2.1

Tumpeng Gizi Seimbang

Sumber Gambar : Kemenkes RI, 2014

Konsumsi buah dan sayur harus cukup, tidak boleh kurang ataupun

berlebihan sebab jika kekurangan ataupun kelebihan dapat menimbulkan efek

negatif bagi tubuh. Kekurangan buah dan sayur dapat menyebabkan tubuh

kekurangan zat-zat gizi seperti vitamin dan mineral yang bermanfaat dan

dibutuhkan tubuh. Sedangkan jika tubuh kelebihan buah dan sayur dapat

berakibat membebani kerja ginjal (Khomsan, 2003).

B. Remaja

Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke dewasa.

Menurut WHO (2007), batasan usia remaja adalah 12 sampai 24 tahun. Selain itu

menurut Story et al., (2002), seseorang dikatakan remaja jika ia berusia 11 sampai 21

Page 43: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

25

tahun. Namun, jika pada saat remaja seseorang tersebut sudah menikah , maka ia

tergolong dewasa bukan lagi remaja (Efendi dan Makhfudli, 2009).

Remaja terbagi menjadi tiga tahap usia. Remaja awal, usia 11 sampai 14 tahun

adalah dimana remaja mengalami pubertas dan perubahan kognitif. Selanjutnya remaja

tengah, usia 15-17 tahun adalah dimana remaja mengalami peningkatan kemandirian dan

melakukan berbagai eksperimen. Kemudian terakhir yaitu remaja akhir, usia 18 sampai

21 tahun adalah dimana remaja mulai membuat keputusannya sendiri (Story et al., 2002).

Selain itu menurut Yunus (2010), masa remaja diperinci menjadi beberapa masa

yaitu:

1. Masa praremaja (remaja awal)

Masa praremaja biasanya berlangsung hanya dalam waktu relative singkat. Masa

ini ditandai oleh sifat-sifat negatif pada si remaja sehingga sering kali masa ini

disebut masa negatif dengan gejalanya seperti tidak tenang, kurang suka bekerja,

pesimistik dan sebagainya.

2. Masa remaja (remaja madya)

Pada masa ini mulai tumbuh dalam diri remaja dorongan untuk hidup, kebutuhan

akan adanya teman yang dapat memahami dan menolongnya, teman yang dapat

turut merasakan suka dan dukanya. Pada masa ini, sebagai masa mencari sesuatu

yang dapat dipandang bernilai, pantas dijunjung tinggi dan dipuja-puja sehingga

masa ini disebut masa merindu puja.

Page 44: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

26

3. Masa remaja akhir

Setelah remaja dapat menentukan pendirian hidupnya, pada dasarnya telah

tercapailah masa remaja akhir dan telah terpenuhilah tugas-tugas perkembangan

masa remaja, yaitu menemukan pendirian hidup dan masuklah individu ke dalam

masa dewasa.

Masa remaja adalah tahap perkembangan yang penting dalam kehidupan seorang

manusia (Adisti, 2010). Selain itu, remaja merupakan kelompok yang positif dan

produktif karena pada saat remaja seseorang memiliki vitalitas, energi dan semangat

yang luar biasa sehingga bisa dikembangkan untuk hal yang positif (Surbakti, 2009).

Remaja merupakan tahapan seseorang dimana ia berada di antara fase anak dan dewasa

yang ditandai dengan perubahan fisik, perilaku, kognitif, biologis dan emosi (Efendi dan

Makhfudli, 2009).

Ada tiga alasan mengapa remaja dikategorikan rentan. Pertama, percepatan

pertumbuhan dan perkembangan tubuh memerlukan energi dan zat gizi yang lebih

banyak. Kedua, perubahan gaya hidup dan kebiasaan pangan menuntut penyesuaian

masukan energi dan zat gizi. Ketiga, kehamilan, keikutsertaan dalam olahraga,

kecanduan alkhohol dan obat, meningkatkan kebutuhan energi dan zat gizi (Arisman,

2009).

C. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur

Pada Remaja

Berdasarkan penelitian-penelitian kuantitatif terdahulu terkait konsumsi buah dan

sayur ditemukan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Berdasarkan teori Ramussen et

Page 45: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

27

al.,(2006) diketahui bahwa karakteristik individu dan lingkungan memiliki hubungan

dengan konsumsi buah dan sayur pada anak dan remaja. Faktor karakteristik individu

yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur meliputi umur, jenis kelamin dan

kesukaan/preferensi. Sedangkan faktor lingkungan yang berhubungan dengan konsumsi

buah dan sayur meliputi uang jajan, latar belakang budaya, ketersediaan buah dan sayur

di rumah dan pengaruh orangtua. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku

konsumsi buah dan sayur yang dikelompokkan berdasarkan faktor karakteristik individu

dan faktor lingkungan:

1. Karakteristik Individu

a) Umur

Umur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kebiasaan makan

dan kecukupan gizi individu (Wulansari, 2009). Kebiasaan makan yang diperoleh

semasa remaja akan berdampak pada kesehatan dalam fase kehidupan

selanjutnya, setelah dewasa dan berusia lanjut (Arisman, 2009). Kebutuhan

remaja terkait konsumsi buah dan sayur sebaiknya tercukupi, karena buah dan

sayur sangat penting sebagai sumber vitamin dan mineral serta penetral kadar

kolesterol darah terutama yang berasal dari pangan hewani. Dengan konsumsi

buah dan sayur, kadar kolesterol dapat terkontrol.

Berdasarkan buku Studi Diet Total Survei Konsumsi Makanan Individu

Indonesia tahun 2014 ditemukan bahwa rata-rata konsumsi buah dan sayur pada

kelompok umur remaja hanya sebesar 25,2 dan 45,8 gram per orang per hari,

angka tersebut masih jauh dari anjuran rekomendasi Pedoman Gizi Seimbang, UU

Kesehatan No. 36 tahun 2009, masyarakat Indonesia dianjurkan mengonsumsi

Page 46: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

28

buah 2-3 porsi buah sebanyak 200-300 gram sehari dan sayur 3-5 porsi sayur

sebanyak 150-200 gram sehari. Oleh karena itu, semua golongan umur

membutuhkan konsumsi buah dan sayur dalam jumlah yang cukup, khususnya

remaja (Farida, 2010).

b) Jenis Kelamin

Jenis kelamin merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi konsumsi

buah dan sayur pada anak-anak dan remaja (Ramussen et al., 2006). Jenis kelamin

merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perilaku makan seseorang.

Jenis kelamin turut mempengaruhi kebiasaan dan perilaku makan karena jenis

kelamin menentukan besar kecilnya kebutuhan energi (Farisa, 2012). Perbedaan

jenis kelamin akan menentukan besar kecilnya kebutuhan gizi bagi seseorang

karena pertumbuhan dan perkembangan individu satu dengan yang lain cukup

berbeda (Lestari, 2012).

Jenis kelamin juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi

konsumsi buah dan sayur pada remaja. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Vilanty (2014), bahwa ada hubungan antara perilaku konsumsi

remaja di Surabaya dengan jenis kelamin. Pada penelitian Baker dan Wardle

(2003) dalam Farisa (2012), ditemukan perempuan mengonsumsi buah dan sayur

lebih banyak, walaupun mengonsumsi dengan porsi yang lebih kecil. Farida

(2010), pada penelitiannya menyatakan bahwa terdapat hubungan signifikan

antara jenis kelamin dengan perilaku konsumsi buah dan sayur pada remaja. Hal

tersebut dikarenakan, secara umum remaja laki-laki lebih banyak mengonsumsi

makanan tinggi kalori namun lebih sedikit mengonsumsi buah dan sayur

Page 47: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

29

dibandingkan remaja perempuan. Hal tersebut selaras dengan pendapat Ramussen

et al., (2006), bahwa anak-anak dan remaja perempuan merupakan salah satu

faktor yang mempengaruhi perilaku konsumsi buah dan sayur. Selain itu, di

Georgia, didapatkan perempuan mengonsumsi buah dan sayur lebih banyak,dari

pada laki-laki dan berdasarkan uji statistik pula diketahui bahwa jenis kelamin

berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur (Reynolds et al., 2004).

c) Kesukaan/Preferensi Terhadap Buah dan Sayur

Kesukaan/preferensi makanan merupakan tindakan atau ukuran suka atau

tidak sukanya terhadap suatu jenis makanan (Suharjo, 1989). Hampir di seluruh

Negara beranggapan bahwa rasa dan kesukaan terhadap suatu makanan sangatlah

penting hubungannya dengan perilaku konsumsi seseorang tidak terkecuali

konsumsi buah dan sayur (Ramussen et al., 2006).

Kesukaan/preferensi buah dan sayur memiliki hubungan secara langsung

terhadap konsumsi buah dan sayur pada remaja (Neumark-Sztainer et al. 2003).

Hal tersebut selaras dengan penelitian Annur (2014), yang menyatakan bahwa

terdapat hubungan yang bermakna antara preferensi dengan konsumsi buah dan

sayur. Hal tersebut dikarenakan, sebagian besar responden menyukai sayuran

segar (55,9%).

Kesukaan pada buah berkaitan erat dengan ketersediaan buah dan sayur,

baik di rumah maupun di sekolah. Jika ketersediaan buah dan sayur di rumah

rendah, pola makan tidak berbeda , preferensi tidak berpengaruh. Sedangkan jika

preferensi rendah, tetapi ketersediaan buah dan sayur cukup baik, maka konsumsi

Page 48: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

30

akan meningkat (Neumark-Sztainer et al. 2003). Hal tersebut selaras dengan

Capaldi (1999) dalam Blanchette dan Brug (2005), yang menyatakan bahwa jika

ketersediaan buah dan sayur kurang maka paparan buah dan sayur pada anak juga

terbatas, sehingga akan mengurangi kesukaan dan preferensi terhadap buah dan

sayur dan sebaliknya.

2. Faktor Lingkungan

a) Uang Jajan

Krisis ekonomi, sosial dan politik yang terjadi sejak tahun 1997

merupakan akar dari masalah gizi. Krisis tersebut menyebabkan turunnya daya

beli masyarakat. Hal ini menyebabkan menurunnya perilaku konsumsi seseorang

dan akhirnya status gizi seseorang mengalami penurunan Aritonang (2002) dalam

Ernawati (2006).

Faktor penghasilan keluarga merupakan salah satu faktor dalam perilaku

konsumsi buah dan sayur (Ramussen et al., 2006). Berdasarkan penelitian Zenk

(2005) dalam Ramussen et al., (2006), ditemukan bahwa terdapat hubungan yang

signifikan antara penghasilan keluarga dengan perilaku konsumsi individu, yaitu

seseorang yang memiliki pendapatan dan status ekonomi tinggi cenderung akan

mengonsumsi buah dan sayur lebih banyak. Penghasilan keluarga memiliki

hubungan dengan uang jajan anak. Biasanya apabila penghasilan keluarga besar,

maka uang saku anak pun juga akan besar (Farisa, 2012).

Uang saku yang dimiliki seseorang akan mempengaruhi makanan apa

yang dimakan dan frekuensinya (Anzarkusuma dkk, 2004). Keluarga dengan

Page 49: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

31

pendapatan terbatas cenderung tidak dapat memenuhi kebutuhan makanannya

sejumlah yang diperlukan tubuh. Setidaknya keanekaragaman bahan makanan

kurang terjamin, karena dengan uang yang terbatas tidak akan banyak pilihan

bahan makanan yang dikonsumsi (Suhardjo, 2006). Peluang bertambahnya uang

saku yang diterima remaja dari orangtua diduga semakin besar dengan semakin

meningkatnya daya beli dan pendapatan masyarakat di perkotaan (Bahria, 2009).

Remaja yang memiliki uang saku cukup besar, biasanya akan lebih sering

mengonsumsi makanan modern yang memiliki gengsi dengan harapan akan

diterima di kalangan teman sebaya mereka (Benjamin et al.,2004 dalam Estetika

2007). Hal selaras juga terjadi pada beberapa penelitian yang menyebutkan bahwa

remaja yang memiliki uang lebih tidak berpikir agar menggunakan uangnya untuk

membeli buah tetapi mereka lebih memilih makanan yang kurang sehat seperti:

kue-kue, makanan cepat saji dan keripik (Ramussen et al., 2006).

b) Latar Belakang Budaya

Budaya atau kebudayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia.

Unsur-unsur budaya mampu menciptakan suatu kebiasaan makan penduduk yang

kadang-kadang bertentangan dengan prinsip dasar ilmu gizi. Berbagai budaya

memberikan peranan dan nilai yang berbeda terhadap pangan atau makanan.

misalnya, bahan makanan tertentu oleh suatu budaya masyarakat dianggap tabu

untuk dikonsumsi karena alasan-alasan tertentu, sehingga akan berpengaruh

terhadap perilaku konsumsi individu tersebut (Suhardjo, 2006).

Page 50: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

32

Tingkah laku seseorang atau kelompok masyarakat dalam pola konsumsi

pada umumnya dipengaruhi oleh kebudayaan atau sikap mengenai suatu

makanan, baik mengenai jenis pangan, manfaat, dan bagaimana makanan tersebut

dimakan. Kebudayaan suatu bangsa masyarakat mempunyai kekuatan yang

berpengaruh terhadap pemilihan bahan makanan yang digunakan untuk

dikonsumsi. Dalam hal sikap terhadap makanan, masih banyak terdapat

pantangan, tahayul, tabu dalam masyarakat yang menyebabkan pengetahuan

konsumsi makanan menjadi rendah (Supariasa, 2001).

c) Ketersediaan Buah dan Sayur di Rumah

Berdasarkan 15 penelitian di berbagai Negara, diketahui bahwa faktor

ketersediaan buah dan sayur di rumah merupakan salah satu faktor utama yang

turut mempengaruhi konsumsi buah dan sayur pada anak-anak dan remaja

(Ramussen et al., 2006). Buah dan sayur yang tersedia di rumah dipilih dan

didapatkan oleh orangtua yang berbelanja. Jenis makanan yang tersedia lebih

banyak mempunyai peluang yang lebih besar untuk dikonsumsi, sedangkan jenis

makanan yang tidak tersedia tidak akan dikonsumsi orang. Jadi upaya untuk

menyediakan lebih banyak buah dan sayuran di rumah dapat meningkatkan

konsumsi jenis makanan ini (Reynolds et al., 2004).

Berdasarkan penelitian Farisa (2012), diketahui bahwa sebesar 60,1%

responden mengonsumsi buah dan sayur dalam kategori baik lebih banyak

terdapat pada responden yang memiliki ketersediaan buah dan sayur yang baik di

rumah. Sementara itu, 25% lainnya diketahui mengonsumsi buah dan sayur yang

Page 51: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

33

baik pula tetapi memiliki ketersediaan buah dan sayur dirumah yang kurang baik.

Hal tersebut sejalan dengan penelitian Rahmawati (2000), yang menyatakan

bahwa ada hubungan yang bermakna antara ketersediaan dengan perilaku makan

sayur pada anak. Penelitian Young et al. (2000), dan Cullen et al. (2003) juga

mengatakan bahwa ketersediaan buah dan sayur dirumah berhubungan dengan

konsumsi buah dan sayur pada remaja.

d) Pengaruh Orangtua

Orangtua merupakan sosok yang sangat penting dalam suatu keluarga.

Kebiasaan anggota keluarga mengonsumsi nutrisi (terutama pada anak) sangat

erat kaitannya dengan kebiasaan orang tua. Kebanyakan anak-anak belajar

mengonsumsi buah dan sayur dari anggota keluarganya yang juga suka

mengonsumsi buah dan sayur (Ramussen et al,. 2006).

Pada penelitian Young, Fors dan Hayes (2004), menemukan bahwa apa

yang orangtua makan di depan anaknya akan mempengaruhi pola makan sang

anak. Hal selaras juga dinyatakan Pearson et al. (2009), anak-anak akan

mengonsumsi buah dan sayur lebih banyak bila orangtua juga suka mengonsumsi

buah dan sayur dengan baik. Hal tersebut dikarenakan perilaku orang dewasa

dalam mengonsumsi buah dan sayur akan mendorong anak-anaknya melakukan

hal yang sama. Hal senada juga terdapat pada penelitian Melinda (2013), yang

menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara contoh dari orangtua

dengan peilaku konsumsi buah dan sayur pada siswa SMPN 28 Jakarta dan

SMPN 1 Jakarta. Hal tersebut dikarenakan para orangtua yang suka mengonsumsi

Page 52: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

34

buah dan sayur dan mendorong anaknya agar melakukan hal yang sama dengan

yang dilakukan oleh orangtuanya.

D. Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior)

Theory of Planned Behavior atau teori perilaku terencana mengungkapkan bahwa

niat merupakan faktor utama dalam melakukan suatu perilaku (Ajzen, 1991). Dalam

Theory of Planned Behavior dijelaskan bahwa niat seseorang berperilaku dipengaruhi

oleh variabel sikap (attitude toward behavior), norma subjektif (subjective norms), dan

pengendali dalam berperilaku (perceived behavioral control). Menurut Ajzen dan

Fishbein, sikap dianggap sebagai anteseden pertama dari niat berperilaku. Sikap ialah

kepercayaan positif atau negatif untuk menampilkan suatu perilaku tertentu. Sikap

ditentukan oleh kepercayaan-kepercayaan yang berkaitan dengan akibat/konsekuensi atas

perilaku yang dimunculkan oleh individu yang bersangkutan (behavioral beliefs) dan

ditimbang berdasarkan hasil evaluasi individu terhadap konsekuensi/akibat yang

ditimbulkan dari perilaku yang akan dilakukan (outcome evaluation). Sikap-sikap

tersebut dipercaya memiliki pengaruh langsung terhadap intensi berperilaku dan

dihubungkan dengan norma subjektif dan pengendali dalam berperilaku.

Norma subjektif merupakan persepsi/pandangan individu tentang apakah orang

lain akan mendukung atau tidak terwujudnya tindakan tersebut. Norma subjektif diartikan

pula sebagai hasil dari kepercayaan seseorang tentang apa yang orang lain atau kelompok

sosialnya pikir tentang perilakunya, dikombinasikan dengan motivasinya untuk

menyesuaikan diri dengan norma sosial ini. Seorang individu akan berniat menampilkan

suatu perilaku tertentu jika ia mempersepsi bahwa orang-orang lain yang penting berfikir

Page 53: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

35

bahwa ia seharusnya melakukan hal itu. Orang lain yang penting tersebut bisa orangtua,

pasangan, sahabat, dokter dan sebagainya (Fishbein dan Ajzen, 2005).

Norma subjektif juga diasumsikan sebagai suatu fungsi dari niat yang secara

spesifik seseorang setuju atau tidak setuju untuk menampilkan suatu perilaku. Menurut

Azjen (2006), norma subjektif dibentuk oleh dua hal yang mendasar yaitu : (1) Normative

Belief, yaitu kepercayaan atau keyakinan individu bahwa orang lain mengharapkan

seorang individu untuk bertindak atau berperilaku tertentu dan (2) Motivations to comply,

yaitu kecenderungan individu untuk menampilkan apa yang menjadi keinginan dan

pengharapan orang lain.

Faktor terakhir yang merupakan faktor tambahan yang dikembangkan dari teori

sebelumnya (The Theory of Reaction Action) yaitu pengendali dalam berperilaku

(perceived behavioral control). Menurut Ajzen (1991), pengendali dalam berperilaku

(perceived behavioral control) merupakan keberadaan rasa kebutuhan dan peluang yang

berasal dari persepsi individu tentang kemudahan atau kesulitan dalam melakukan suatu

tindakan. Faktor ini menjelaskan situasi dimana faktor non-motivasi juga berperan dalam

merubah sikap seseorang dalam berperilaku. Faktor non-motivasi yang dimaksud

meliputi faktor biaya, kemampuan dan pengetahuan yang dapat mempengaruhi kendali

dalam berperilaku seseorang dalam melakukan perilaku (Achmat, 2010).

Perceived Behavioral Control (PBC) menunjuk suatu derajat dimana seorang

individu merasa bahwa tampil atau tidaknya suatu perilaku yang dimaksud berada

dibawah pengendaliannya. Pengendalian tersebut dapat berupa kepercayaan seseorang

terhadap faktor-faktor yang mempermudah atau mempersulit berprilaku (Edberg, 2010).

Page 54: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

36

Seseorang cenderung tidak akan membentuk suatu intensi atau niat yang kuat untuk

menampikan suatu perilaku tertentu jika ia percaya bahwa ia tidak memiliki sumber atau

kesempatan untuk melakukannya meskipun ia memiliki sikap yang positif dan ia percaya

bahwa orang-orang lain yang penting baginya akan menyetujuinya. PBC dapat

mempengaruhi perilaku secara langsung atau tidak langsung melalui niat. Berdasarkan

(bagan 2.1), terlihat adanya garis penuh yang menghubungkan PBC dengan tingkah laku

secara tidak langsung melalui perantara niat. Hubungan yang tidak langsung ini setara

dengan hubungan dua faktor lainnya dengan tingkah laku. Selain itu ada keistimewaan

pada faktor PBC ini, yaitu adanya hubungan secara langsung PBC dengan tingkah laku

yang digambarkan dengan garis putus-putus, tanpa melalui niat. Menurut Ajzen (1991),

garis putus-putus pada bagan di atas menandakan bahwa hubungan antara perceived

behavioral control dengan tingkah laku yang diharapkan muncul ketika terdapat

keselarasan antara keyakinan yang berasal dari kebiasaan yang dilakukan seperti

pengetahuan tentang sesuatu yang akan dilakukan, rasa percaya diri untuk melakukan dan

ketersediaan alat yang digunakan untuk melakukan suatu perilaku (actual behavioral

control).

Bagan 2.1

Theory of Planned Behavior (Ajzen, 1991)

Intention Behavior

Attitude toward the Behavior

Normative Beliefs

Subjective Norm

Control Beliefs

Perceived Behavioral

Control

Behavioral Belieffs

Page 55: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

37

E. Faktor Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior) Terhadap Konsumsi

Buah dan Sayur

1. Niat Berperilaku Mengonsumsi Buah dan Sayur

Niat merupakan faktor yang paling bisa memprediksi seseorang

melakukan suatu perilaku tertentu atau tidak. Seperti pada umumnya, semakin

kuat niat seseorang untuk melakukan suatu perilaku maka semakin besar pula

kemungkinan usaha yang diperbuat . Niat adalah suatu fungsi dari rasa percaya

(beliefs) dan atau informasi yang penting mengenai kecenderungan bahwa

menampilkan suatu perilaku akan mengarahkan pada suatu hasil yang spesifik.

Seorang individu akan berniat untuk menampilkan suatu perilaku tertentu ketika

ia menilainya secara positif (Ajzen, 1991). Niat seseorang untuk mengonsumsi

buah dan sayur dipengaruhi oleh sikap, norma subjektif dan perceived behavioral

control dalam mengonsumsi buah dan sayur. Kualitas niat dipengaruhi oleh waktu

yang dimiliki seseorang untuk berperilaku. Oleh karenanya, niat bisa berubah oleh

waktu. Semakin lama jarak antara niat dan perilaku, semakin besar

kecenderungan terjadinya perubahan niat (Achmat, 2010).

Dalam studi literatur yang disusun oleh peneliti Jennifer Klama (2013),

ditemukan bahwa terdapat tujuh penelitian yang menyatakan niat memiliki

hubungan yang signifikan dengan perilaku konsumsi buah dan sayur pada remaja.

Ketujuh penelitian tersebut terdiri dari penelitian Blanchard Fisher et al., (2009);

Blanchard Kupperman et al., (2009); Bogers et al., (2004); Collins & Mullan

(2011); Povey et al., (2000); Godin et al., (2010) dan Kittinger et al., (2008). Dari

tujuh penelitian diatas, adanya hubungan yang signifikan antara niat dengan

Page 56: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

38

perilaku konsumsi buah dan sayur pada remaja dinyatakan melalui uji hubungan

korelasi antara niat dengan faktor sikap, niat dengan norma subjektif dan niat

dengan pengendalian dalam berperilaku. Berbeda dengan penelitian Cox et al.,

(1998), yang pada penelitiannya menemukan adanya hubungan yang signifikan

antara niat dengan perilaku makan yang dinyatakan oleh uji hubungan Chi-

Square. Pada penelitian ini, peneliti juga menggunakan uji hubungan Chi-Square

dikarenakan peneliti hanya ingin melihat ada tidaknya hubungan antara niat yang

dipengaruhi oleh sikap, norma subjektif dan pengendalian dalam berperilaku

dengan perilaku konsumsi buah dan sayur pada responden.

a) Sikap terhadap Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur

Sikap menunjukkan status mental seseorang yang digunakan oleh individu

untuk menyusun cara mereka mempersepsikan lingkungan mereka dan memberi

petunjuk cara meresponnya (Achmat, 2010). Sikap dianggap sebagai anteseden

pertama dari niat berperilaku. Selain itu, sikap ialah kepercayaan positif atau

negatif untuk menampilkan suatu perilaku tertentu. Kepercayaan-kepercayaan

atau beliefs ini disebut dengan behavioral beliefs. Seorang individu akan berniat

untuk menampilkan suatu perilaku tertentu ketika ia menilainya secara positif

(Ajzen dan Fishbein, 2005).

Sikap merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perilaku

makan seseorang. Menurut Theory of Planned Behavior, sikap seseorang

ditentukan oleh kepercayaan-kepercayaan yang berkaitan dengan

akibat/konsekuensi atas perilaku yang dimunculkan oleh individu yang

Page 57: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

39

bersangkutan (behavioral beliefs) dan ditimbang berdasarkan hasil evaluasi

individu terhadap konsekuensi/akibat yang ditimbulkan dari perilaku yang akan

dilakukan (outcome evaluation).

Seseorang akan memiliki sikap positif jika seseorang tersebut memiliki

keyakinan atau pandangan bahwa buah dan sayur merupakan makanan yang

menyehatkan dan memiliki rasa yang lezat sehingga tidak akan merasa mual atau

timbul rasa sakit di perut jika memakannya. Sebaliknya, seseorang akan memiliki

sikap negatif terhadap buah dan sayur jika seseorang tersebut memiliki keyakinan

atau pandangan yang buruk terhadap buah dan sayur seperti beranggapan bahwa

buah dan sayur merupakan makanan yang membosankan dan memiliki rasa yang

pahit. Selain itu, evaluasi juga turut mempengaruhi sikap seseorang. Misal,

adanya evaluasi positif jika seseorang menilai bahwa mengonsumsi buah dan

sayur sangat penting bagi kesehatan karena jika seseorang rutin mengonsumsi

buah dan sayur akan terhindar dari sembelit dan berbagai penyakit lainnya.

Sebaliknya, jika seseorang itu memiliki evaluasi negatif ketika seseorang tersebut

menilai sulitnya mendapatkan buah dan sayur dan akan hanya menghabiskan uang

saja.

Berdasarkan penelitian Farisa (2012) terhadap siswa SMPN di Depok,

ditemukan bahwa konsumsi buah dan sayur yang baik lebih banyak pada

responden yang memiliki sikap baik terhadap buah dan sayur, yaitu sebesar

60,1%. Sementara itu, konsumsi buah dan sayur yang baik pada responden yang

memiliki sikap kurang baik terhadap buah dan sayur hanya sebanyak 25%. Selain

Page 58: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

40

itu, berdasarkan uji statistik diketahui bahwa terdapat hubungan yang bermakna

antara sikap dengan konsumsi buah dan sayur.

Berdasarkan studi literatur yang dilakukan Klama et al., (2013) mengenai

gambaran konsumsi buah dan sayur dengan menggunakan theory of planned

behavior ditemukan bahwa antara faktor sikap dan perilaku konsumsi buah dan

sayur memiliki hubungan langsung yang signifikan (r=0,073). Hal ini dikarenakan

jika seseorang memiliki sikap yang positif terhadap asupan buah dan sayur maka

seseorang tersebut akan memiliki niat untuk mengonsumsi buah dan sayur

tersebut setiap harinya (Kittinger et al., 2008).

b) Norma Subjektif terhadap Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur

Norma subjektif adalah persepsi individu tentang apakah orang lain akan

mendukung atau tidak terwujudnya tindakan tersebut. Norma subjektif diartikan

pula sebagai hasil dari kepercayaan seseorang tentang apa yang orang lain atau

kelompok sosialnya pikir tentang perilakunya, dikombinasikan dengan

motivasinya untuk menyesuaikan diri dengan norma sosial ini. Seorang individu

akan berniat menampilkan suatu perilaku tertentu jika ia mempersepsi bahwa

orang-orang lain yang penting berfikir bahwa ia seharusnya melakukan hal itu.

Misal, seseorang percaya bahwa orang yang dianggap penting seperti orangtua,

teman, dan pasangan menginginkan orang tersebut untuk mengonsumsi buah dan

sayur ataupun sebaliknya. Kemudian selain rasa percaya dari orang lain, orang ini

harus mempunyai motivasi untuk mengikuti apa yang menjadi keinginan orang

Page 59: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

41

yang dianggap penting tadi (orangtua, teman dan pasangan), untuk mengonsumsi

buah dan sayur setiap hari (Ajzen dan Fishbein, 2005)..

Menurut Klama (2013), terdapat 5 penelitian terkait konsumsi buah dan

sayur (Blanchard, Kupperman et al., 2009; Bogers et al., 2004; Collins & Mullan,

2011; Cox et al., 1998, dan Povey et al., 2000), ditemukan bahwa norma subjektif

memiliki hubungan yang signifikan dengan niat (intent) dalam berperilaku

konsumsi buah dan sayur.

c) Perceived behavioral control terhadap Perilaku Konsumsi Buah dan

Sayur

Pengendali dalam berperilaku (perceived behavioral control) merupakan

persepsi seseorang tentang mudah atau sulitnya seseorang berperilaku (Ajzen,

1991). Pengendali dalam berperilaku (perceived behavioral control) dapat

didefinisikan pula sebagai keberadaan rasa kebutuhan dan peluang yang berasal

dari persepsi individu tentang kemudahan atau kesulitan dalam melakukan suatu

tindakan. Misal, saat seseorang membentuk niat apakah ia sebaiknya

mengonsumsi buah dan sayur atau makanan lain seperti fastfood untuk

mengontrol berat badan, ia tidak hanya mempertimbangkan aspek sikap dalam

berperilaku terhadap kedua pilihan jenis makanan yang akan ia konsumsi tersebut

tetapi juga menilai kesulitan untuk memperolehnya dan dorongan untuk

melakukan tindakan tersebut yang berasal dari lingkungan yang ia percayai

seperti orangtua, teman, pasangan, dokter dan sebagainya. Penilaian seperti

Page 60: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

42

contoh di atas disebut pengendali dalam berperilaku (perceived behavioral

control).

Berdasarkan studi literatur yang dilakukan Klama et al., (2013) mengenai

gambaran konsumsi buah dan sayur dengan menggunakan theory of planned

behavior ditemukan adanya hubungan korelasi (r=0,133) antara kepercayaan atau

keyakinan individu dalam mengonsumsi buah dan sayur terhadap faktor

pengendali dalam berperilaku (perceived behavioral control) (Kittinger et al.,

2008). Selain itu, pada penelitian Povey et al., (2000), diketahui bahwa adanya

ketersediaan buah dan sayur di rumah serta keberadaan buah dan sayur tersebut

yang siap dikonsumsi akan mendukung perceived behavioral control seseorang

tersebut. Hal ini berarti menjadikan seseorang tersebut memiliki motivasi yang

tinggi dan kesempatan yang besar untuk mengonsumsi buah dan sayur sebanyak 5

porsi per hari.

Page 61: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

43

Penjabaran teori diatas dapat dibuat matriks sebagai berikut:

Nama Peneliti/

Tahun

Penelitian

Judul Penelitian Tujuan Penelitian

Tempat dan

Metode Penelitian

Hasil Analisis

Blanchard,

Kupperman et

al., 2009

Do ethnicity and gender

matter when using the

theory of planned

behavior to understand

fruit and vegetable

consumption?

Kegunaan teori planned of

behavior terhadap niat dan

PCB mengonsumsi buah

dan sayur berdasarkan

suku dan jenis kelamin

Amerika Serikat,

Penelitian

longitudinal

Norma subjektif,

control belief

berhubungan dengan

konsumsi buah dan

sayur

Korelasi

Regresi

Neumark-

Stzainer et al.,

1999

Correlates of fruit and

vegetable intake among

adolescents

Mengetahui hubungan

konsumsi buah dan sayur

remaja berdasarkan teori

planned of behavior

Amerika Serikat,

Penelitian

longitudinal

Sikap dan norma

subjektif

berhubungan dengan

niat mengonsumsi

buah dan sayur

Korelasi

Regresi

Kittinger et al.,

2008

Examining the predictive

value of the theory of

planned behavior and

stages of change on fruit

and vegetable intake

Menelaah hubungan

penerapan teori planned of

behavior dengan tahapan

perilaku konsumsi buah

dan sayur

Amerika Serikat,

Penelitian

longitudinal

Sikap dan norma

subjektif

berhubungan dengan

konsumsi buah dan

sayur

Korelasi

Regresi

Page 62: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

44

Nama Peneliti/

Tahun

Penelitian

Judul Penelitian Tujuan Penelitian

Tempat dan

Metode Penelitian

Hasil Analisis

Povey et al.,

2000

Application of the theory

of planned behavior to

two dietary behaviours:

Roles of perceived

control and self-efficacy

Menerapkan teori planned

of behavior untuk dua

perilaku diet

Inggris, Penelitian

longitudinal

Pengendalian dalam

berperilaku dan

norma subjektif

berhubungan dengan

niat mengonsumsi

buah dan sayur

Korelasi

Regresi

Cox et al.,

1998

UK Consumer Attitudes,

Beliefs and Barriers to

Increasing fruit and

vegetable consumption

Untuk menilai sikap, niat

dan hambatan yang

dirasakan dalam

meningkatkan konsumsi

buah dan sayur sesuai teori

planned of behavior

Inggris, penelitian

cross sectional

Sikap dengan

berhubungan

perilaku konsumsi

buah dan sayur

Chi-

Square

Collins and

Mullan, 2011

An extension of the theory

of planned behavior to

predict immediate

hedonic behaviors and

distal benefit behaviors

Meneliti perilaku dalam

mengonsumsi buah dan

sayur sebagai perilaku

makan “ngemil” sesuai

teori planned of behavior

Australia,

Penelitian

longitudinal

Pengendalian dalam

berperilaku, sikap

dan norma subjektif

berhubungan dengan

niat mengonsumsi

buah dan sayur

Korelasi

Regresi

Page 63: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

45

Nama Peneliti/

Tahun

Penelitian

Judul Penelitian Tujuan Penelitian

Tempat dan

Metode Penelitian

Hasil Analisis

Boger, Brug,

Van Assema &

Dagnelie, 2004

Explaining fruit and

vegetable

consumption:the theory

of planned behavior

Menilai konsumsi buah

dan sayur menurut teori

planned of behavior untuk

menjelaskan variasi faktor

konsumsi

Belanda, Penelitian

longitudinal

Sikap dan norma

subjektif

berhubungan dengan

niat mengonsumsi

buah dan sayur

Korelasi

Regresi

Godin et al.,

2010

Prediction of daily fruit

and vegetable

consumption among

overweight and obese

individuals

Untuk mengindetifikasi

faktor-faktor penentu

konsumsi buah dan sayur

per hari yang dihubungkan

dengan niat menggunakan

kuesioner teori planned of

behavior

Kanada, Penelitian

longitudinal

Sikap berhubungan

dengan niat

mengonsumsi buah

dan sayur

Korelasi

Regresi

Page 64: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

46

F. Kerangka Teori

Perilaku konsumsi buah dan sayur merupakan suatu tindakan untuk melakukan

konsumsi buah dan sayur per hari. Perilaku konsumsi buah dan sayur adalah suatu

kegiatan atau aktivitas individu untuk memenuhi kebutuhan akan buah dan sayur agar

tercukupi kebutuhan gizi. Kecukupan buah dan sayur dihitung berdasarkan frekuensi

rata-rata dan porsi asupan buah dan sayur dalam sehari selama seminggu (Depkes, 2008).

Menurut Ajzen (1991) dalam teorinya (Theory of Planned Behavior) mengungkapkan

bahwa perilaku seseorang dalam mengonsumsi buah dan sayur dipengaruhi oleh niat

individu tersebut untuk mengonsumsi buah dan sayur dan yang mana niat tersebut

dipengaruhi oleh 3 faktor lainnya, yaitu sikap (attitude toward behavior), norma subjektif

(subjective norms) dan pengendali dalam berperilaku (perceived behavioral control).

Berikut kerangka theory of planned behavior dalam mengonsumsi buah dan sayur:

Sumber : Ajzen dan Fishbein (1991)

Bagan 2.2

Kerangka Theory of Planned Behavior Mengonsumsi Buah dan Sayur

Sikap terhadap konsumsi buah dan

sayur

Niat

mengkonsumsi

buah dan sayur

Norma subjektif dalam

mengkonsumsi buah dan sayur

Perceived Behavioral Control

dalam mengkonsumsi buah dan

sayur

Perilaku

Konsumsi

Buah dan

Sayur

Page 65: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

47

Selain Theory of Planned Behavior di atas, berdasarkan penelitian-penelitian

kuantitatif terdahulu terkait konsumsi buah dan sayur ditemukan faktor-faktor yang

mempengaruhinya. Faktor karakteristik individu dan faktor lingkungan juga memiliki

hubungan dengan konsumsi buah dan sayur pada anak-anak dan remaja (Ramussen et al.,

2006), faktor. Berikut kerangka teori faktor yang mempengaruhi konsumsi buah dan

sayur menurut Ramussen et al. (2006):

Sumber : Ramussen et al., (2006)

Bagan 2.3

Kerangka Teori Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Buah dan Sayur

Pada Anak-anak dan Remaja Menurut Ramussen et al., (2006)

Berdasarkan kedua kerangka teori di atas, yaitu kerangka theory of planned

behavior dalam mengonsumsi buah dan sayur dan kerangka teori faktor yang

mempengaruhi konsumsi buah dan sayur pada anak-anak dan remaja menurut Ramussen

et al., (2006) didapatkan kerangka teori dalam penelitian sebagai berikut:

Karakteristik Individu :

- Umur

- Jenis kelamin

- Kesukaan/preferensi terhadap buah dan sayur

Konsumsi Buah

dan Sayur Pada

Anak dan

Remaja Faktor Lingkungan:

- Uang jajan

- Latarbelakang budaya

- Ketersediaan buah dan sayur di rumah

- Pengaruh orangtua

Page 66: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

48

Bagan 2.4

Kerangka Teori Modifikasi Ajzen (1991) dan Ramussen et al., (2006)

Sikap terhadap konsumsi buah

dan sayur

Niat untuk

mengkonsumsi

buah dan sayur

Norma subjektif dalam

mengkonsumsi buah dan sayur

Perceived Behavioral Control

dalam mengkonsumsi buah dan

sayur

Perilaku

Konsumsi

Buah dan

Sayur

Faktor Lingkungan :

- Uang jajan

- Latar belakang budaya

- Ketersediaan buah dan sayur di

rumah

- Pengaruh orangtua

Karakteristik Individu :

- Umur

- Jenis kelamin

- Kesukaan/preferensi Terhadap

Buah dan Sayur

Page 67: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

49

49

BAB III

KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS

A. Kerangka Konsep

Berdasarkan kerangka teori (bagan 2.4) diatas dijelaskan bahwa kerangka teori

terdiri dari gabungan theory of planned behavior dalam mengonsumsi buah dan sayur dan

kerangka teori faktor yang mempengaruhi konsumsi buah dan sayur pada anak-anak dan

remaja itu sendiri. Kerangka konsep merupakan bagian dari kerangka teori yang akan

diteliti. Variabel dalam kerangka konsep terdiri dari variabel dependen dan variabel

independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah perilaku konsumsi buah dan

sayur pada remaja. Kemudian, variabel independen yang diteliti dalam penelitian ini

meliputi:

1. Niat

Menurut Ajzen (1991), dalam the theory of planned behavior nya

menyatakan bahwa niat merupakan faktor yang paling bisa memprediksi

seseorang melakukan suatu perilaku tertentu atau tidak. Seperti pada umumnya,

semakin kuat niat seseorang untuk melakukan suatu perilaku maka semakin besar

pula kemungkinan usaha yang diperbuat. Niat seseorang untuk mengonsumsi

buah dan sayur dipengaruhi oleh sikap, norma subjektif dan perceived behavioral

control dalam mengonsumsi buah dan sayur. Baik variabel sikap, norma subjektif

dan perceived behavioral control diikutsertakan dalam penelitian ini karena

ketiga faktor tersebutlah yang dapat mempengaruhi niat seseorang untuk

melakukan suatu perilaku.

Page 68: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

50

2. Karakteristik individu

Faktor karakteristik individu merupakan faktor yang melekat pada diri

seseorang. Faktor karakteristik individu dalam penelitian ini terdiri dari variabel

jenis kelamin dan kesukaan/preferensi terhadap buah dan sayur. Sedangkan untuk

variabel umur tidak diikutsertakan karena populasi dalam penelitian ini bersifat

homogen yaitu rentang umur antara 13-15 tahun (usia siswa SMP kelas VIII dan

IX).

3. Faktor lingkungan

Faktor lingkungan yang berhubungan dengan perilaku konsumsi buah dan

sayur dalam penelitian ini meliputi variabel uang jajan, ketersediaan buah dan

sayur di rumah dan pengaruh orangtua. Sedangkan untuk variabel latar belakang

tidak diikutsertakan karena latar belakang sosial budaya juga dianggap sama

(homogen) yaitu sosial budaya masyarakat perkotaan.

Page 69: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

51

Berdasarkan uraian di atas, maka disusunlah kerangka konsep seperti bagan 3.1 berikut :

Variabel Independen Variabel Dependen

Bagan 3.1

Kerangka Konsep

Niat untuk mengkonsumsi buah

dan sayur yang dipengaruhi

oleh sikap, norma subjektif dan

perceived behavior control

Karakteristik Individu:

- Jenis kelamin

- Kesukaan/preferensi

terhadap buah dan

sayur

Faktor Lingkungan:

- Uang jajan

- Ketersediaan buah dan

sayur di rumah

- Pengaruh orangtua

Perilaku

Konsumsi Buah

dan Sayur Pada

Remaja

Page 70: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

52

B. Definisi Operasional

1. Definisi Operasional Variabel Dependen

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel Dependen

Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala

Ukur

Perilaku Konsumsi

Buah dan Sayur

Tindakan responden untuk

melakukan konsumsi buah dan sayur

per hari.

Wawancara FFQ

0. Kurang, jika konsumsi

buah < 2 dan konsumsi

sayur < 3 kali per hari.

1. Cukup, jika konsumsi buah

≥ 2 dan konsumsi sayur ≥ 3

kali per hari.

(Kemenkes, 2014)

Ordinal

Page 71: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

53

2. Definisi Operasional Variabel Independen

Tabel 3.2

Definisi Operasional Variabel Independen

Variabel Definisi Operasional Cara

Ukur

Alat Ukur Hasil Ukur Skala

Ukur

Niat Untuk Mengonsumsi Buah dan Sayur

Niat Tingkat keinginan responden

untuk mengonsumsi buah dan

sayur yang diukur dari skor

sikap, norma subjektif dalam

berperilaku dan pengendali

dalam berperilaku dalam

mengonsumsi buah dan sayur.

Angket Kuesioner

(Ajzen, 2006)

0. Tidak ada, jika skor

gabungan dari sikap,

norma subjektif dan

pengendalian dalam

berperilaku < nilai

mean

1. Ada, jika skor

gabungan dari sikap,

norma subjektif dan

pengendalian dalam

berperilaku ≥ nilai

mean

Ordinal

Karakteristik Individu

Jenis kelamin Perbedaan kelamin yang didapat

sejak lahir, terdiri dari laki-laki

dan perempuan

Angket Kuesioner 0. Laki-laki

1. Perempuan

Nominal

Preferensi/kesukaan Penilaian kesukaan responden

terhadap buah dan sayur

Angket Kuesioner

(Farisa, 2012)

0. Kurang baik, jika skor

< 2 poin

1. Baik, jika skor = 2

poin

Ordinal

Page 72: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

54

Variabel Definisi Operasional Cara

Ukur

Alat Ukur Hasil Ukur Skala

Ukur

Faktor Lingkungan

Ketersediaan buah

dan sayur di rumah

Tingkat tersedia tidaknya buah

dan sayur di rumah responden

yang diukur dari skor

ketersediaan buah dan sayur di

rumah

Angket Kuesioner

(Farisa, 2012)

0. Tidak tersedia, jika

skor < nilai mean

1. Tersedia, jika skor ≥

nilai mean

Ordinal

Uang jajan Sejumlah uang yang diterima

responden untuk membeli

jajanan per hari di luar uang

transportasi.

Angket Kuesioner Rata-rata nominal uang

jajan dalam rupiah (Rp)

per hari.

Rasio

Pengaruh orangtua Tingkat pengaruh kebiasaan

orang tua yang diikuti responden

dalam hal konsumsi buah dan

sayur yang diukur dari skor

pengaruh orangtua

Angket Kuesioner

(Farisa, 2012)

0. Kurang baik, jika skor

< nilai mean

1. Baik, jika skor ≥ nlai

mean

Ordinal

Page 73: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

55

C. Hipotesis

1. Ada hubungan antara niat yang dipengaruhi oleh sikap, norma subjektif dan

pengendalian dalam berperilaku dengan perilaku konsumsi buah dan sayur pada

siswa kelas VIII dan IX SMPN 127 Jakarta Barat tahun 2015.

2. Ada hubungan antara faktor karakteristik individu (jenis kelamin dan

kesukaan/preferensi terhadap buah dan sayur) dengan perilaku konsumsi buah

dan sayur pada siswa kelas VIII dan IX di SMPN 127 Jakarta Barat tahun 2015.

3. Ada hubungan antara faktor lingkungan (uang jajan, ketersediaan buah dan sayur

dirumah dan pengaruh orangtua) dengan perilaku konsumsi buah dan sayur pada

siswa kelas VIII dan IX di SMPN 127 Jakarta Barat tahun 2015.

Page 74: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

56

56

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif dengan menggunakan

metode cross sectional, yaitu suatu metode pengumpulan data yang diambil pada waktu

yang bersamaan. Kegiatan yang dilakukan meliputi pengumpulan data terhadap variabel

dependen dan independen. Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu perilaku

konsumsi buah dan sayur serta variabel independen yang terdiri dari niat, faktor

karakteristik individu (jenis kelamin dan kesukaan/preferensi terhadap buah dan sayur)

dan faktor lingkungan (uang jajan, ketersediaan buah dan sayur di rumah dan pengaruh

orangtua).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 127 Jakarta Barat yang terletak di jalan

raya kebon jeruk no. 126A, Kebon Jeruk, Jakarta Barat dan berlangsung pada bulan Mei

sampai September 2015.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa dan siswi SMP Negeri 127

Jakarta Barat kelas VIII dan IX pada tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 486 orang.

Sedangkan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah siswa dan siswi di SMP

Negeri 127 Jakarta Barat yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

Page 75: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

57

57

A. Siswa dan siswi kelas VIII dan IX SMP Negeri 127 Jakarta Barat. Untuk siswa

dan siswi kelas VII tidak dijadikan sampel pada penelitian ini karena pada saat studi

pendahuluan siswa dan siswi kelas VII belum menjadi siswa di SMP Negeri 127.

B. Berstatus sebagai siswa aktif SMP Negeri 127 Jakarta Barat.

C. Hadir saat penelitian dilakukan.

Besar sampel yang dibutuhkan dihitung dengan menggunakan rumus pengujian

hipotesis untuk dua proporsi populasi atau 2-tailed (Ariawan, 1998), yaitu sebagai

berikut:

[Z₁-α⁄₂√2P(1-P)+Z₁₋ᵝ√P₁(1-P₁)+P2(1-P2)]2

n =

(P₁ - P2)2

Keterangan :

n : Jumlah sampel minimal yang diperlukan

Z₁-α⁄₂ : Derajat kepercayaan (95%) = 1,96

Z₁₋b : Kekuatan uji 80% Z = 0,84

P : Rata-rata proporsi pada populasi

P : (P₁ - P2 )/ 2 = 0,21

P₁ : Proporsi populasi terhadap konsumsi buah dan sayur (+) dengan

kesukaan/preferensi terhadap buah dan sayur (+)

P2 : Proporsi populasi terhadap konsumsi buah dan sayur (+) dengan

kesukaan/preferensi terhadap buah dan sayur (-)

Page 76: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

58

58

Tabel 4.1

Perhitungan Besar Sampel Minimum

Variabel

Independen

P1 P2 P value N Sumber

Kebiasaan orangtua 0.838 0.609 0.016 57 Lestari, 2013

Sikap 0.601 0.250 0.030 74 Farisa, 2012

Perilaku orangtua 0.615 0.365 0.002 62 Melinda, 2013

Ketersediaan buah

dan sayur

0.279 0.850 0.010 11 Fibrihirzani,

2012

Preferensi 0.627 0.420 0.025 75 Annur, 2014

Niat 0.604 0.380 0.001 65 Knai et al., 2006

Jenis Kelamin 0.498 0.502 0.000 58 Farida, 2010

Berdasarkan hasil perhitungan besar sampel minimum didapatkan hasil untuk

besar sampel sebanyak 75 orang. Namun, karena uji yang digunakan adalah uji beda dua

proporsi, maka besar sampel dikalikan 2 sehingga didapatkan besar sampel minimum

untuk penelitian ini adalah 150 orang. Untuk mengantisipasi adanya sampel yang kurang

atau hilang maka jumlah sampel ditambah 10% sehingga total sampel yang diambil

dalam penelitian ini yaitu 165 orang.

Teknik pengambilan sampel dilakukan secara proporsional random sampling.

Jenis ini merupakan penentuan populasi yang terbagi menjadi beberapa kelompok,

namun tidak ada strata atau jenjang di dalamnya, tidak ada satu kelompok lebih tinggi

dari kelompok lainnya. Teknik ini menggunakan daftar nama siswa (absensi) kelas VIII

dan IX di SMP Negeri 127 Jakarta Barat yang kemudian pemilihan sampel dihitung

sesuai jumlah populasi (proporsi) di setiap kelas. Untuk menghitung pembagian jumlah

(proporsi) di setiap kelas digunakan rumus sebagai berikut:

Page 77: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

59

59

nkelas…… = nkelas x nsampelminimum

N

Keterangan :

n : proporsi sampel yang diinginkan

nkelas : jumlah murid kelas

N : jumlah populasi studi

nsampelminimum : jumlah besar sampel minimum

Tabel 4.2

Perhitungan Proporsi Sampel Pada Setiap Kelas

Kelas nkelas n.

8A 36 13

8B 36 13

8C 36 13

8D 36 13

8E 36 13

8F 36 13

8G 36 13

9A 34 12

9B 33 10

9C 33 10

9D 34 12

9E 33 10

9F 33 10

9G 33 10

Jumlah Populasi Studi (N) 165

Berdasarkan perhitungan pembagian jumlah (proporsi) sampel diatas didapatkan

hasil yang berbeda di setiap kelas, tergantung dengan jumlah murid di setiap kelas. Jika

Page 78: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

60

60

ada siswa yang tidak bisa hadir pada saat pengisisan kuesioner berlangsung maka

dilakukan pemilihan sampel dengan menggunakan pengocokan berikutnya.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari :

a. Data Primer

Pengumpulan data primer dilakukan melalui pengisian kuesioner dan

lembar FFQ (Food Frequncy Questionnaire) oleh responden. Data primer yang

diperoleh dari kuesioner meliputi jenis kelamin, kesukaan/preferensi, uang jajan,

ketersediaan buah dan sayur di rumah, pengaruh orangtua, dan niat yang

dipengaruhi oleh sikap terhadap konsumsi buah dan sayur, norma subjektif dalam

mengonsumsi buah dan sayur, perceived behavioral control dalam mengonsumsi

buah dan sayur. Sedangkan, data konsumsi buah dan sayur dikumpulkan dengan

menggunakan lembar FFQ (Food Frequncy Questionnaire) yang diisi dengan

metode wawancara oleh peneliti.

b. Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini meliputi data umum sekolah seperti

jumlah siswa dan siswi yang diperoleh dari daftar absensi, nama siswa, kelas dan

gambaran umum sekolah yang diperoleh dari guru dan staf bagian administrasi

SMP Negeri 127 Jakarta Barat.

Page 79: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

61

61

2. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner dan FFQ.

Berikut ini penjelasan tentang instrumen penelitian yang digunakan dalam

penelitian :

1. Kuesioner. Kuesioner digunakan untuk mengisi pertanyaan mengenai

variabel jenis kelamin, kesukaan/preferensi, uang jajan, ketersediaan buah dan

sayur di rumah, pengaruh orangtua, niat yang dipengaruhi oleh sikap terhadap

konsumsi buah dan sayur, norma subjektif dalam mengonsumsi buah dan

sayur dan perceived behavioral control dalam mengonsumsi buah dan sayur.

2. FFQ. FFQ atau Food Frequency Questionnaire digunakan untuk mengetahui

gambaran frekuensi porsi konsumsi buah dan sayur responden. FFQ bersifat

terbuka dimana responden menjawab dan peneliti yang menanyakan

(wawancara) dan menuliskan sendiri berapa kali kebiasaan konsumsi buah

dan sayur responden. Responden hanya menjawab dengan cara memilih salah

satu kolom frekuensi pada setiap bahan makanan apakah 1 kali per hari, 2-4

kali perminggu, 5-6 kali perminggu dan tidak pernah. Untuk melihat

gambaran frekuensi konsumsi, data yang digunakan berupa distribusi

responden menurut kebiasaan mengonsumsi untuk per hari.

Page 80: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

62

62

3. Cara Pengumpulan Data

a. Persiapan Penelitian

1) Mengajukan perizinan kepada pihak SMP Negeri 127 Jakarta Barat

pada tanggal 27 April 2015 untuk melakukan penelitian mengenai

perilaku konsumsi buah dan sayur pada siswa.

2) Melakukan pengambilan data jumlah siswa dan daftar absensi siswa

pada tanggal 29 April 2015.

3) Melakukan studi pendahuluan pada tanggal 30 April 2015 mengenai

jumlah dan porsi konsumsi buah dan sayur dalam sehari selama

seminggu pada 30 siswa (15 siswa kelas VII dan 15 siswa kelas VIII)

dengan menggunakan lembar Food Frequency Questionnaire (FFQ)

semi kuantitatif dan metode wawancara langsung.

4) Melakukan uji coba kuesioner dan lembar Food Frequency

Questionnaire (FFQ) pada 20 orang siswa (10 siswa kelas VII dan 10

siswa kelas VIII) di SMP Negeri 229 Jakarta Barat. SMP Negeri 229

merupakan SMP yang lokasinya berdekatan dengan SMP Negeri 127

dan memiliki karakteristik yang sama dengan SMP Negeri 127 Jakarta

Barat.

b. Pelaksanaan Penelitian

Dalam memperoleh data primer yang meliputi pengisisan

kuesioner dilakukan dengan cara responden mengisi sendiri kuesioner

yang diberikan. Sedangkan untuk lembar Food Frequency

Questionnaire (FFQ), peneliti akan melakukan wawancara langsung

Page 81: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

63

63

kepada responden. Penelitian direncanakan akan dilaksanakan pada

awal bulan Agustus 2015, dikarenakan pada bulan Juli pihak sekolah

sedang mengalami libur semester dan Hari Raya Lebaran.

E. Manajemen Data

Data yang telah dikumpul akan diolah dengan berbagai tahap, antara lain:

1. Mengode data (data coding)

Kegiatan ini dilakukan dengan merubah data berbentuk huruf menjadi

angka atau bilangan. Tujuan pengodean data adalah untuk memudahkan kegiatan

mengolah dan menganalisis data. Adapun penjelasan tentang kode dari masing-

masing variabel yang diteliti adalah sebagai berikut:

a. Variabel Dependen

Konsumsi buah dan sayur: variabel konsumsi buah dan sayur atau variabel

dependen dalam penelitian ini terdiri dari 2 kategori yaitu kurang diberi

kode “0” dan cukup diberi kode “1”. Dikatakan kurang jika konsumsi

buah < 2 kali per hari dan sayur < 3 kali per hari serta dikatakan cukup

jika konsumsi buah ≥ 2 kali per hari dan sayur ≥ 3 kali per hari. Untuk

mendapatkan data kategori konsumsi buah dan sayur, data FFQ yang ada

perlu diolah lebih lanjut dengan cara mengubah setiap frekuensi konsumsi

ke dalam satuan hari terlebih dahulu.

o Contoh : siswi A biasa mengonsumsi pir 1 kali per hari, jeruk 2

hari per minggu dan pepaya 5 hari per minggu, maka nilainya

menjadi :

Page 82: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

64

64

Pir : 1/1 hari = 1 kali per hari

Jeruk : 2/7 hari = 0,28 kali per hari

Pepaya : 5/7 hari = 0,71 kali per hari

Nilai tersebut kemudian dijumlahkan, sehingga didapat hasil =

1,99 kali per hari. Dengan demikian siswi A memiliki kebiasaan

mengonsumsi buah 1,99 kali per hari atau < 2 kali per hari dan

diberi kode “0”.

o Setelah itu siswi A biasa mengonsumsi wortel 1 kali per hari,

bayam 3 hari per minggu, selada 4 hari per minggu dan tomat 6

hari per minggi, maka nilainya menjadi :

Wortel : 1/1 hari = 1 kali per hari

Bayam : 3/7 hari = 0,28 kali per hari

Selada: 4/7 hari = 0,57 kali per hari

Tomat: 6/7 hari = 0,85 kali per hari

Nilai tersebut kemudian dijumlahkan, sehingga didapat hasil =

2,70 kali per hari. Dengan demikian siswa B memiliki kebiasaan

mengonsumsi sayur 2,70 kali per hari atau < 3 kali per hari dan

diberi kode “0”.

Perilaku konsumsi buah dan sayur cukup jika siswa memiliki hasil

konsumsi buah dan hasil konsumsi sayur yang cukup. Sedangkan, perilaku

konsumsi buah dan sayur kurang jika siswa memiliki hasil konsumsi buah

dan hasil konsumsi sayur yang kurang dari anjuran. Berdasarkan contoh

Page 83: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

65

65

diatas, dapat diketahui bahwa siswi A memiliki perilaku konsumsi buah

dan sayur kurang dari anjuran.

b. Variabel Independen

Niat: untuk variabel niat, terdiri dari 9 pertanyaan dan masing-masing

diberi 6 pilihan jawaban dengan setiap pilihan jawaban memiliki poin

masing-masing yaitu sangat setuju diberi poin “6”, setuju diberi poin “5”,

agak setuju diberi poin “4”, agak tidak setuju diberi poin“3”, tidak setuju

diberi poin “2” dan sangat tidak setuju diberi poin “1”. Cut off point yang

digunakan untuk menentukan responden memiliki niat atau tidak untuk

mengonsumsi buah dan sayur adalah nilai mean. Jika jumlah poin < nilai

mean (35,62) maka responden memiliki (ada) niat untuk mengonsumsi

buah dan sayur dan diberi kode “0”sedangkan jika jumlah poin ≥ nilai

mean (35,62) maka responden tidak memiliki (tidak ada) niat untuk

mengonsumsi buah dan sayur dan diberi kode “1”.

Karakteristik individu :

o Jenis kelamin: laki-laki diberi kode “0” dan perempuan diberi kode

“1”

o Kesukaan/preferensi: kesukaan/preferensi diukur melalui

akumulasi 2 pertanyaan dengan setiap pilihan jawaban memiliki

poin masing-masing yaitu suka diberi “1” poin dan tidak suka

diberi poin “0”. Jika jumlah skor 2 diberi kode “1” maka

responden memiliki kesukaan/preferensi baik terhadap buah dan

sayur sedangkan jika jumlah skor <2 diberi kode “0” atau

Page 84: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

66

66

responden memiliki kesukaan/preferensi kurang baik terhadap

buah dan sayur.

Faktor Lingkungan:

o Uang jajan: data uang jajan didapat melalui identitas responden

dalam kuesioner.

o Ketersediaan buah dan sayur di rumah: ketersediaan buah dan

sayur di rumah, terdiri dari 6 pertanyaan dan masing-masing

diberi 5 pilihan jawaban dengan setiap pilihan jawaban memiliki

poin masing-masing yaitu untuk pilihan selalu diberi poin “5”,

sering diberi poin “4”, kadang-kadang diberi poin “3”, jarang

diberi poin “2”, dan tidak pernah diberi poin “1”. Cut off point

yang digunakan untuk menentukan responden memiliki

ketersediaan buah dan sayur di rumah tersedia atau tidak tersedia

adalah nilai mean. Poin dari tiap pertanyaan akan dijumlahkan dan

diukur menggunakan nilai mean dari poin kuesioner tersebut.

Apabila ≥ nilai mean (21,15) maka dikatakan ketersediaan buah

dan sayur di tersedia dan diberi kode “1”. Sedangkan jika < nilai

mean (21,15) maka ketersediaan buah dan sayur di rumah tidak

tersedia dan diberi kode “0”.

o Pengaruh orangtua: pengaruh orangtua, terdiri dari 6 pertanyaan

dan masing-masing diberi 5 pilihan jawaban dengan setiap pilihan

jawaban memiliki poin masing-masing yaitu untuk pilihan selalu

diberi poin “5”, sering diberi poin “4”, kadang-kadang diberi poin

Page 85: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

67

67

“3”, jarang diberi poin “2”, dan tidak pernah diberi poin “1”. Cut

off point yang digunakan untuk menentukan responden memiliki

pengaruh orangtua yang baik atau kurang baik terhadap konsumsi

buah dan sayur adalah nilai mean. Poin dari tiap pertanyaan akan

dijumlahkan dan diukur menggunakan mean dari poin kuesioner

tersebut. Apabila ≥ nilai mean (22,28) maka dikatakan pengaruh

orang tua terhadap konsumsi buah dan sayur baik dan diberi kode

“1”. Sedangkan jika < jumlah mean (22,28) maka pengaruh orang

tua terhadap konsumsi buah dan sayur kurang baik dan diberi

kode “0”.

2. Penyuntingan data (data editing)

Data yang telah dikumpulkan melalui lembar FFQ dan kuesioner,

dikoreksi, diperiksa dan diseleksi kelengkapannya terlebih dahulu seperti

kelengkapan pengisian, kesalahan pengisian dan konsistensi pengisian. Tahap ini

dilaksanakan saat masih di lapangan (lokasi penelitian) dengan memastikan

bahwa setiap pertanyaan telah terisi lengkap, jelas dan konsisten.

3. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan tahap sebagai berikut:

a. Data Konsumsi Buah dan Sayur

Jumlah porsi harian responden untuk mengonsumsi buah dan sayur

diperoleh dari perhitungan Food Frequency Questionnaire (FFQ) selama

seminggu terakhir. Berbagai jenis buah dan sayur yang dikonsumsi

Page 86: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

68

68

selanjutnya diolah menggunakan Microsoft excel sehingga dapat diketahui

rata-rata porsi konsumsi buah dan sayur dalam sehari.

b. Data Faktor Karakteristik Individu (jenis kelamin dan preferensi/kesukaan

terhadap buah dan sayur) dan data Faktor Lingkungan (ketersediaan buah

dan sayur di rumah dan pengaruh orang tua).

Data dalam faktor karakteristik individu (jenis kelamin dan

preferensi/kesukaan terhadap buah dan sayur) dan data faktor lingkungan

(ketersediaan buah dan sayur di rumah dan pengaruh orang tua), diolah

dengan pemberian skor atau langsung diberi kode karena bersifat kategorik.

Sedangkan untuk data uang jajan diolah berdasarkan data nominal uang

jajan responden atau bersifat numerik. Penjelasan pengkodean secara

lengkap sudah dijelaskan di bagian mengkode data (data coding).

4. Membuat struktur data (data structure)

Pertanyaan dalam kuesioner dijadikan template menggunakan perangkat

statistik dan program statistik untuk memudahkan memasukkan data.

5. Memasukkan data (data entry)

Dalam tahap ini dilakukan proses memasukkan data berupa kode jawaban

ke dalam kolom template yang sudah dibuat sebelumnya. Pada tahap ini

diperlukan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan pada saat memasukkan data atau

double entry.

6. Pembersihan data (data cleaning)

Dilakukan pengecekkan kembali data yang telah dimasukkan untuk

memastikan data tidak ada yang salah baik dalam memberi kode atau kesalahan

Page 87: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

69

69

pengetikan dan kemungkinan kesalahan lainnya yang masih terjadi, sehingga data

tersebut dapat dianalisis.

F. Uji Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini terdiri lembar Food Frequency Questionnaire

(FFQ) dari kuesioner. FFQ digunakan untuk mencari tahu variabel dependen sedangkan

kuesioner digunakan untuk mencari tahu variabel independen. Uji coba instrumen

dilakukan kepada 20 siswa/i di SMPN 229 Jakarta Barat. Sekolah tersebut merupakan

salah satu Sekolah Menengah Pertama yang lokasinya berdekatan dengan lokasi

penelitian yaitu SMPN 127 Jakarta Barat. Oleh karenanya, diharapkan siswa/i SMPN

229 memiliki karakteristik yang hampir sama dengan siswa/i SMPN 127 Jakarta Barat.

Pada penelitian ini dilakukan dua tahap uji instrumen penelitian, yaitu:

1. Uji Validitas

Uji instrument validitas dilakukan agar diketahui sejauh mana ketepatan

dan kecermatan instrumen yang digunakan tepat dan sesuai dengan fungsinya

(Azwar, 2003). Pada penelitian ini, ada dua uji validitas yang digunakan, yaitu

uji validitas empiris atau kriteria dan uji validitas konsruk. Uji validitas empiris

atau kriteria diperoleh melalui uji coba tes kepada responden yang setara dengan

responden yang akan dievaluasi atau diteliti (Matondang, 2009). Pada penelitian

ini, lembar FFQ dan kuesioner dengan variabel jenis kelamin dan uang jajan

tidak dilakukan uji validitas dengan menggunakan program statistik tetapi

dilakukan uji validitas empiris atau kriteria, jika siswa dari SMPN 229 Jakarta

Barat bisa menjawab pertanyaan jenis kelamin dan uang jajan dengan benar dan

mudah atau tidak mengalami kebingungan maka dapat dinyatakan lulus uji

Page 88: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

70

70

validitas empiris, sehingga lembar FFQ dan pertanyaan kuesioner pada variabel

jenis kelamin serta uang jajan dapat dengan mudah dan dipakai pada tempat

penelitian. Alasan dilakukannya uji coba validitas empiris dan tidak dilakukan

uji validitas jenis lain dikarenakan bentuk pertanyaan dalam FFQ dan kuesioner

untuk kedua variabel (jenis kelamin dan uang jajan) bersifat terbuka.

Kuesioner yang perlu dilakukan validasi dengan cara uji validasi konstruk

atau menggunakan program statistik terdiri dari variabel kesukaan/preferensi

terhadap buah dan sayur, pengaruh orangtua, ketersediaan buah dan sayur

dirumah dan niat mengonsumsi buah dan sayur. Validitas konstruk adalah

validitas yang mempermasalahkan seberapa jauh butir-butir tes mampu

mengukur apa yang benar-benar hendak diukur sesuai konsep khusus atau

definisi konsepsual yang telah ditetapkan (Matondang, 2009).

Uji validitas konstruk pada variabel kesukaan/preferensi terhadap buah

dan sayur, pengaruh orangtua, ketersediaan buah dan sayur dirumah dan niat

mengonsumsi buah dan sayur menggunakan program statistik. Nilai r tabel pada

penelitian ini dicari dengan melihat r tabel untuk kasus sebanyak 20 (N of cases)

maka diperoleh df = 20-2 = 18. Dengan tingkat signifikansi 5% maka didapat

nilai r tabel sebesar 0,3783. Hasil uji validitas kuesioner dapat dilihat pada tabel

4.3 berikut ini:

Page 89: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

71

71

Tabel 4.3

Hasil Uji Validitas Kuesioner

Variabel Kode Variabel Pertanyaan Corrected Item –

Total Correlation

Kesukaan/preferensi

terhadap buah dan

sayur

B

B1 0,470

B2 0,400

B3 0,400

B4 0,400

B6 0,400

B7 0,400

B8 0,380

B9 0,500

Ketersediaan buah dan

sayur dirumah C

C1 0,478

C2 0,633

C3 0,168

C4 0,395

C5 0,378

C6 0,168

Pengaruh orangtua D

D1 0,448

D2 0,396

D3 0,578

D4 0,466

D5 0,482

D6 0,460

Niat mengonsumsi

buah dan sayur E

E1 0,633

E2 0,381

E3 0,555

E4 0,384

E5 0,470

E6 0,441

E7 0,591

E8 0,387

E9 0,773

Page 90: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

72

72

E10 0,626

Berdasarkan tabel diatas, diketahui variabel kesukaan/preferensi terhadap

buah dan sayur, pengaruh orangtua, ketersediaan buah dan sayur dirumah dan

niat mengonsumsi buah dan sayur memiliki nilai r hasil (nilai corrected item –

total correlation) untuk masing-masing pertanyaan bersifat positif dan

mempunyai nilai lebih besar dari nilai r tabel (0,3783) kecuali pada pertanyaan

C3 dan C6 , maka masing-masing pertanyaan dinyatakan valid untuk mengukur

validitas variabel kesukaan/preferensi buah dan sayur, pengaruh orangtua,

ketersediaan buah dan sayur dirumah dan niat mengonsumsi buah dan sayur.

Pada pertanyaan C3 dan C6 yang memiliki nilai corrected item – total

correlation lebih kecil dari nilai r tabel (0,3783) yang berarti kedua pertanyaan

tersebut belum dinyatakan valid. Oleh karenanya, peneliti menganggap kalimat

pada pertanyaan C3 dan C6 sulit dipahami siswa/i, maka peneliti melakukan

perubahan kalimat pada pertanyaan C3 yang awalnya berbunyi “Apakah

biasanya dirumah terdapat beberapa jenis buah yang kamu suka?” menjadi

“Apakah dirumahmu selalu terdapat beberapa jenis buah yang kamu suka?” dan

pertanyaan C6 yang awalnya berbunyi “Apakah biasanya dirumah terdapat

beberapa jenis sayur yang kamu suka?” menjadi “Apakah dirumahmu selalu

terdapat beberapa jenis sayur yang kamu suka?”.

2. Uji Reabilitas

Uji instrument reabilitas dilakukan agar diketahui sejauh mana hasil

pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam

Page 91: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

73

73

beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama,

diperoleh hasil pengukuran yang relatif sama. Sama halnya dengan uji validitas,

uji reabilitas pada program statistic hanya dilakukan pada variabel

kesukaan/preferensi terhadap buah dan sayur, pengaruh orangtua, ketersediaan

buah dan sayur dirumah dan niat mengonsumsi buah dan sayur. Hasil uji

reabilitas didapatkan dari nilai Cronbach’s Alpha, jika nilai r tabel lebih besar

dari nilai Cronbach’s Alpha maka dikatakan reliable atau dapat dipercaya. Hasil

uji reabilitas kuesioner dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini:

Tabel 4.4

Hasil Uji Reabilitas Kuesioner

Variabel Cronbach’s Alpha

Kesukaan/preferensi terhadap buah dan sayur 0,816

Ketersediaan buah dan sayur dirumah 0,664

Pengaruh orangtua 0,730

Niat mengonsumsi buah dan sayur 0,813

Berdasarkan tabel diatas, diketahui variabel kesukaan/preferensi terhadap

buah dan sayur, pengaruh orangtua, ketersediaan buah dan sayur dirumah dan

niat mengonsumsi buah dan sayur memiliki nilai Cronbach’s Alpha positif dan

lebih besar dari nilai r tabel (0,3783) yang merupakan batas minimal koefisien

reabilitas biasa dianggap baik, sehingga dapat dikatakan bahwa pertanyaan-

pertanyaan pada variabel diatas reliabel atau dapat dipercaya.

Page 92: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

74

74

G. Analisis Data

1. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi setiap

variabel independen dan dependen. Analisis ini digunakan untuk memperoleh

gambaran pada masing-masing variabel, baik variabel dependen maupun

independen yang meliputi frekuensi perilaku konsumsi buah dan sayur setiap

hari, jenis kelamin, kesukaan/preferensi terhadap buah dan sayur, uang jajan,

ketersediaan buah dan sayur dirumah, pengaruh orangtua dan niat. Setelah di

analisis selanjutnya dilakukan intrepetasi secara deskriptif.

2. Analisis Bivariat

Tujuan dilakukannya analisis statistic bivariat adalah untuk mengetahui ada

tidaknya hubungan antara variabel independen (niat, karakteristik individu dan

faktor lingkungan dengan variabel dependen (perilaku konsumsi buah dan sayur).

Metode uji statistik yang digunakan adalah uji Chi-Square (uji Kai-kuadrat) dan

uji t-test independen.

a. Chi-Square (Kai-kuadrat)

Uji statistik Chi-Square (uji Kai-kuadrat) digunakan untuk menguji

hubungan antara variabel dependen dan variabel independen dalam penelitian

ini yang bersifat kategorik, yaitu variabel niat, karakteristik individu (jenis

kelamin, kesukaan/preferensi) dan faktor lingkungan (ketersediaan buah dan

sayur di rumah dan pengaruh orang tua). Rumus Chi-Square yang digunakan

adalah sebagai berikut :

Page 93: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

75

75

((O – E)2

X2 = E

dF = (k-1)(b-1)

Keterangan :

X2

= Chi Square

∑ = Jumlah

O = Nilai Observasi

E = Nilai Ekspektasi

k = Jumlah kolom

b = Jumlah baris

dF = Derajat

Uji kemaknaan (Chi Square) dilakukan terhadap seluruh faktor yang

diteliti. Derajat kepercayaan (confidence interval) yang digunakan adalah

95%. Jika P value yang dipeoleh ≤ 0,05, maka Ho ditolak sehingga ada

hubungan yang bermakna antara variabel independen dengan variabel

dependen. Sedangkan jika P value yang diperoleh > 0,05, maka Ho gagal

ditolak sehingga tidak ada hubungan yang bermakna antara variabel

independen dengan variabel depeden yang diteliti (Hastono, 2007).

b. T-test Independen

Uji statistik t-test independen digunakan untuk menguji hubungan antara

variabel dependen yang bersifat kategorik dan variabel independen yang

bersifat numerik. Variabel yang bersifat numerik dalam penelitian ini yaitu

variabel uang jajan.

Page 94: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

76

76

Langkah-langkah dalam melakukan uji t-test independen adalah sebagai

berikut: ( Dahlan, 2009)

1) Memeriksa syarat uji t untuk kelompok berpasangan.

a. Distribusi data harus normal (wajib).

b. Varians data tidak perlu diuji karen akelompok data berpasangan.

2) Jika memenuhi syarat (data berdistribusi normal), maka dipilih uji t

berpasangan.

3) Jika tidak memenuhi syarat (data tidak berdistribusi normal) dilakukan

transformasi data terlebih dahulu.

4) Jika variabel baru hasil transformasi berdistribusi normal, maka dipakai uji

t berpasangan.

5) Jika variabel baru hasil transformasi tidak berdistribusi normal, maka

dipilih uji Wilcoxon.

Setelah memenuhi syarat uji t-test independen di atas, selanjutnya

dilakukanlah analisis uji hubungan. Ada dua tahapan analisis t-test independen

yang digunakan yaitu sebagai berikut : (Santoso, 2010)

1) Dengan levene test, diuji apakah varians populasi kedua sampel tersebut

sama ataukah berbeda.

2) Dengan t-test, dan berdasarkan hasil nomor 1, diambil suatu keputusan.

Page 95: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

77

BAB V

HASIL

A. Gambaran Umum SMPN 127 Jakarta Barat

SMPN 127 Jakarta Barat terletak di Jalan Kebon Jeruk Raya No. 126A Kebon

Jeruk, Jakarta Barat. SMPN 127 Jakarta Barat sudah berdiri dan beroperasi sejak tahun

1979. Gedung SMPN 127 Jakarta Barat berdiri diatas tanah seluas 6000 m2

dan luas

bangunan 2200 m2.

SMPN 127 Jakarta Barat memiliki 21 ruang kelas dan dilengkapi dengan ruang

guru, tata usaha, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, aula, perpustakaan, laboratorium

IPA, laboratorium matematika, laboratorium bahasa, laboratorium computer, ruang

multimedia, ruang keterampilan , Unit Kesehtan Sekolah (UKS), kerja OSIS, kerohanian

dan kantin. SMPN 127 Jakarta Barat juga memiliki kebun tanaman obat keluarga

(TOGA) yang berada di samping sekolah dan diperuntukkan untuk kegiatan tanam

menanam baik bagi siswa maupun guru. SMPN 127 Jakarta Barat mempunyai 40 orang

guru dan 12 orang staf tata usaha. Jumlah seluruh siswa di SMPN 127 Jakarta Barat tahun

ajaran 2015-2016 adalah 738 orang. Distribusi frekuensi siswa SMPN 127 Jakarta Barat

tahun 2015 berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 96: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

78

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Siswa SMPN 127 Kelas VIII dan IX Jakarta Barat

Tahun 2015 Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Kelas Jumlah (n)

Laki-laki VIII 116

IX 101

Perempuan VIII 138

IX 131

Total 486

Sumber: Data Profil SMPN 127 Jakarta Barat tahun 2015

Responden pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII dan kelas IX. Total jumlah

siswa kelas VIII dan IX pada penelitian ini adalah 486 orang. Jumlah kelas yang dimiliki

kelas VIII dan kelas IX berjumlah masing-masing 7 kelas (A-G), sehingga ketika

dijumlahkan sebanyak 14 kelas.

SMPN 127 menggunakan Kurikulum Tingkatan Satuan Pelajaran (KTSP) tahun

2006. Kurikulum tersebut terdiri dari beberapa mata ajar. Salah satu mata pelajarannya

adalah mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Mata pelajaran tersebut

memiliki salah satu kegiatan atau program rutin yang mengharuskan siswa/i nya

membawa buah dan sayur pada saat mata pelajaran tersebut dilaksanakan (1 minggu

sekali). Kegiatan atau program tersebut tidak peneliti temukan di Sekolah Menengah

Pertama Negeri lainnya.

B. Analisis Univariat

1. Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur

Dalam penelitian ini, perilaku konsumsi buah dan sayur dikategorikan

menjadi dua yaitu kurang dan cukup. Gambaran perilaku konsumsi buah dan

Page 97: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

79

sayur pada remaja SMPN 127 Jakarta Barat dapat dilihat pada tabel 5.2 berikut

ini:

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur

Siswa Kelas VIII dan IX SMPN 127 Jakarta Barat Tahun 2015

Perilaku Konsumsi Buah dan

Sayur Jumlah (n) Persen (%)

Kurang 136 82,4

Cukup 29 17,6

Total 165 100

Berdasarkan tabel 5.2 diketahui bahwa dari 165 siswa, lebih banyak siswa

memiliki perilaku konsumsi buah dan sayur kurang yaitu sebesar 82,4%

2. Niat Mengonsumsi Buah dan Sayur

Dalam penelitian ini, niat mengonsumsi buah dan sayur dipengaruhi oleh

sikap, norma subjektif dan pengendalian dalam berperilaku. Niat mengonsumsi

buah dan sayur dikategorikan menjadi dua yaitu tidak ada dan ada niat

mengonsumsi buah dan sayur.. Gambaran niat mengonsumsi buah dan sayur

siswa SMPN 127 Jakarta Barat dapat dilihat pada tabel 5.3 berikut ini:

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Niat Mengonsumsi Buah dan Sayur

Siswa Kelas VIII dan IX SMPN 127 Jakarta Barat Tahun 2015

Niat Mengonsumsi

Buah dan Sayur Jumlah (n) Persen (%)

Tidak Ada 90 54,5

Ada 75 45,5

Total 165 100

Page 98: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

80

Berdasarkan tabel 5.3 diketahui bahwa dari 165 siswa, lebih banyak

siswa tidak ada atau tidak memiliki niat mengonsumsi buah dan sayur yaitu

sebesar 54,5%.

3. Faktor Karakteristik Individu

a. Jenis Kelamin

Jenis kelamin dalam penelitian ini di bedakan menjadi laki-laki dan

perempuan. Gambaran jenis kelamin siswa SMPN 127 Jakarta Barat dapat

dilihat pada tabel 5.4 berikut ini:

Tabel 5.4

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin

Siswa Kelas VIII dan IX SMPN 127 Jakarta Barat Tahun 2015

Jenis Kelamin Jumlah (n) Persen (%)

Laki-laki 74 44,8

Perempuan 91 55,2

Total 165 100

Berdasarkan tabel 5.4 diketahui bahwa dari 165 siswa, lebih banyak

siswa berjenis kelamin perempuan yaitu sebesar 55,2%.

b. Kesukaan/preferensi Terhadap Buah dan Sayur

Kesukaan/preferensi terhadap buah dan sayur dalam penelitian ini

dikategorikan menjadi dua yaitu tidak suka dan suka. Selain itu,

kesukaan/preferensi dalam penelitian ini dapat mengetahui alasan siswa tidak

menyukai buah dan sayur, alasan dalam mengonsumsi buah dan sayur dan

jenis pengolahan yang disukai dalam mengonsumsi buah dan sayur.

Page 99: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

81

Gambaran kesukaan/preferensi terhadap buah dan sayur siswa SMPN 127

Jakarta Barat dapat dilihat pada tabel 5.5- 5.7 dan gambar 5.1- 5.2 berikut ini:

Tabel 5.5

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kesukaan/preferensi Terhadap Buah

dan Sayur Siswa Kelas VIII dan IX SMPN 127 Jakarta Barat Tahun 2015

Kesukaan/preferensi Terhadap

Buah dan Sayur Jumlah (n) Persen (%)

Tidak Suka 37 22,4

Suka 128 77,6

Total 165 100

Berdasarkan tabel 5.5 diketahui bahwa dari 165 siswa, lebih banyak

siswa memiliki kesukaan/preferensi terhadap buah dan sayur yaitu sebesar

77,6%.

Tabel 5.6

Distribusi Gambaran Kesukaan/Preferensi Terhadap Buah

Pada Siswa Kelas VIII dan IX SMPN 127 Jakarta Barat Tahun 2015

Variabel Jumlah (n) Persen (%)

Alasan tidak menyukai buah (n=10)

Tidak tersedia 5 50

Rasanya tidak enak 5 50

Tidak bermanfaat bagi tubuh 0 0

Alasan mengonsumsi buah (n=155)

Sebagai sumber vitamin dan mineral 51 32,9

Membantu melancarkan pencernaan 14 9,0

Rasanya enak dan segar 40 25,8

Untuk menjaga kesehatan 50 32,3

Pengolahan buah yang paling disukai

(n=155)

Buah-buahan segar 90 58,1

Jus buah segar 59 38,1

Minuman buah kemasan 4 2,6

Buah kalengan, manisan buah 1 0,6

Dicampur dengan makanan/minuman lain 1 0,6

Page 100: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

82

29

22

16 1513 12

8 8 75 4 4 4 3 3 3 3 2 2 1

Jenis Buah

Ma

ngg

a

Ap

el

Du

rian

Jeru

k

Me

lon

Alp

uka

t

An

ggu

r

Pis

an

g

Ke

len

gke

ng

Sem

an

gka

Kiw

i

Nan

as

Pe

pay

a

Bu

ah

nag

a

Jam

bu

Ma

ngg

is

Stra

wb

err

i

Nan

gka

Pir

Be

ngk

ua

ng

Sala

k

1

Berdasarkan tabel 5.6 diketahui bahwa alasan siswa yang tidak

menyukai buah karena buah tidak tersedia dan rasanya tidak enak masing-

masing sebesar 50%. Selain itu, alasan siswa mengonsumsi buah karena buah

sebagai sumber vitamin dan mineral yaitu sebesar 32,9%, buah berfungsi

untuk menjaga kesehatan sebesar 32,3%, buah memiliki rasa enak dan segar

sebesar 25,8% dan buah dapat membantu melancarkan pencernaan hanya

sebesar 9,0%. Kemudian, pengolahan buah yang disukai oleh siswa sebesar

58,1% memilih untuk mengonsumsi buah-buahan segar, 38,1% memilih untuk

mengonsumsi jus buah segar, 2,6% memilih untuk mengonsumsi minuman

buah kemasan dan sisanya masing-masing 0,6% memilih mengonsumsi buah

kalengan dan dicampur dengan makanan/minuman lain.

Gambar 5.1

Distribusi Jenis Buah yang Paling Disukai Siswa Kelas VIII dan IX

SMPN 127 Jakarta Barat Tahun 2015

Ju

ml

ah

sis

w

a

(n

)

Page 101: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

83

Berdasarkan gambar 5.1 diketahui bahwa sebanyak 29 siswa memilih lebih

menyukai mangga, 22 siswa memilih apel , 16 siswa memilih durian, 15 siswa

memilih jeruk dan 13 siswa memilih melon sebagai jenis buah yang paling

disukai. Buah kesukaan dapat dijawab hanya satu jenis buah dengan jumlah

n=165.

Tabel 5.7

Distribusi Gambaran Kesukaan/Preferensi Terhadap Sayur

Pada Siswa Kelas VIII dan IX SMPN 127 Jakarta Barat Tahun 2015

Variabel Jumlah (n) Persen (%)

Alasan tidak menyukai sayur (n=34)

Tidak tersedia 4 11,8

Rasanya tidak enak 30 88,2

Tidak bermanfaat bagi tubuh 0 0

Alasan mengonsumsi sayur (n=131)

Sebagai sumber vitamin dan mineral 36 27,5

Membantu melancarkan pencernaan 14 9,0

Rasanya enak dan segar 7 5,3

Untuk menjaga kesehatan 74 56,5

Pengolahan sayur yang paling disukai (n=131)

Sayuran segar (lalapan) 11 8,4

Sayuran dimasak 109 83,2

Minuman sayuran kemasan 0 0

Jus sayuran segar 6 4,6

Dicampur dengan makanan/minuman lain 5 3,8

Berdasarkan tabel 5.7 diketahui bahwa alasan terbanyak siswa yang

tidak menyukai sayur karena rasanya tidak enak sebesar 88,2% dan sayur

tidak tersedia sebesar 11,8%. Selain itu, dari 79,4% siswa yang menyukai

sayur memiliki alasan mengonsumsi sayur karena untuk menjaga kesehatan

sebesar 56,5%, sayur sebagai sumber vitamin dan mineral sebesar 27,5%,

sayur berfungsi membantu melancarkan pencernaan sebesar 9,0% dan sayur

Page 102: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

84

52

44

35

106 6

3 2 2 2 1 1 1

memiliki rasa enak dan segar sebesar 5,3%. Kemudian, pengolahan sayur

yang disukai oleh siswa sebesar 83,2% memilih untuk mengonsumsi sayuran

dimasak, 8,4% memilih sayuran segar (lalapan), 4,6% memilih jus sayuran

segar dan 3,8% memilih mengonsumsi sayur dicampur dengan

makanan/minuman lain.

Gambar 5.2

Distribusi Jenis Sayur yang Paling Disukai Siswa Kelas VIII dan IX

SMPN 127 Jakarta Barat Tahun 2015

Berdasarkan gambar 5.2 diketahui bahwa sebanyak 52 siswa lebih

memilih menyukai bayam, 44 siswa memilih kangkung, 35 siswa memilih

wortel dan 10 siswa memilih brokoli sebagai jenis sayur yang paling disukai.

Sayur kesukaan dapat dijawab hanya satu jenis sayur dengan jumlah n=165.

Ju

ml

ah

sis

w

a

(n)

Jenis Sayur

Page 103: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

85

4. Faktor Lingkungan

a. Uang Jajan

Pengertian uang jajan dalam penelitian ini adalah sejumlah uang yang

diterima responden untuk membeli jajanan baik minuman ataupun makanan

per hari di luar uang transportasi. Data uang jajan dalam penelitian ini bersifat

numerik. Gambaran uang jajan SMPN 127 Jakarta Barat dapat dilihat pada

tabel 5.8 berikut ini:

Tabel 5.8

Distribusi Gambaran Uang Jajan Siswa Kelas VIII dan IX

SMPN 127 Jakarta Barat Tahun 2015

Uang Jajan

Mean Rp 18.500

Median Rp 16.000

SD Rp 10.500

Min – Max Rp 2000 - 100000

Berdasarkan tabel 5.8 diketahui bahwa rata-rata uang jajan siswa

SMPN 127 Tahun 2015 ialah Rp 18.500 dan nilai tengah uang jajan siswa

ialah Rp 16.000. selain itu, diketahui pula nominal uang jajan terkecil siswa

untuk membeli jajanan baik minuman ataupun makanan per hari di luar uang

transportasi sebesar Rp 2.000 sedangkan nominal uang jajan terbesar siswa

untuk membeli jajanan baik minuman ataupun makanan per hari di luar uang

transportasi sebesar Rp 100.000.

Page 104: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

86

b. Ketersediaan Buah dan Sayur di rumah

Dalam penelitian ini, ketersediaan buah dan sayur dikategorikan

menjadi dua yaitu tidak tersedia dan tersedia. Gambaran ketersediaan buah

dan sayur di rumah siswa SMPN 127 Jakarta Barat dapat dilihat pada tabel

5.9 berikut ini:

Tabel 5.9

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Ketersediaan Buah dan Sayur

di rumah Siswa Kelas VIII dan IX SMPN 127 Jakarta Barat Tahun 2015

Ketersediaan Buah dan Sayur

di rumah Jumlah (n) Persen (%)

Tidak Tersedia 90 54,5

Tersedia 75 45,5

Total 165 100

Berdasarkan tabel 5.9 diketahui bahwa dari 165 siswa, lebih banyak

siswa memiliki ketersediaan buah dan sayur di rumah yang tidak tersedia

yaitu sebesar 54,5%.

c. Pengaruh Orangtua

Pengaruh orang tua dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua

kategori yaitu kurang baik dan baik. Gambaran pengaruh orangtua terhadap

konsumsi buah dan sayur siswa SMPN 127 Jakarta Barat dapat dilihat pada

tabel 5.10 berikut ini:

Page 105: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

87

Tabel 5.10

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengaruh Orangtua Terhadap

Konsumsi Buah dan Sayur Siswa Kelas VIII dan IX SMPN 127 Jakarta

Barat Tahun 2015

Pengaruh Orangtua Jumlah (n) Persen (%)

Kurang Baik 86 52,1

Baik 79 47,9

Total 165 100

Berdasarkan tabel 5.10 diketahui bahwa dari 165 siswa, lebih banyak

siswa memiliki pengaruh orangtua terhadap konsumsi buah dan sayur siswa

yang kurang baik sebesar 52,1%..

C. Analisis Bivariat

1. Hubungan antara Niat Mengonsumsi Buah dan Sayur dengan Perilaku

Konsumsi Buah dan Sayur

Hasil analisis bivariat antara niat mengonsumsi buah dan sayur dengan

perilaku konsumsi buah dan sayur siswa SMPN 127 Jakarta Barat dapat dilihat

pada tabel 5.11 berikut ini:

Tabel 5.11

Analisis Hubungan antara Niat Mengonsumsi Buah dan Sayur dengan

Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur Siswa Kelas VIII dan IX

SMPN 127 Jakarta Barat Tahun 2015

Niat Mengonsumsi

Buah dan Sayur

Perilaku Konsumsi Buah

dan Sayur Total P value

Kurang Cukup

n % N % N %

0,000 Tidak Ada 80 88,8 10 11,2 90 100

Ada 56 74,6 19 25,4 75 100

Page 106: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

88

Berdasarkan tabel 5.11 hasil analisis hubungan antara niat mengonsumsi

buah dan sayur dengan perilaku konsumsi buah dan sayur menunjukkan bahwa

dari 90 siswa yang tidak ada atau tidak memiliki niat mengonsumsi buah dan

sayur terdapat 80 siswa (88,8%) yang perilaku konsumsi buah dan sayurnya

kurang. Dari 75 siswa yang ada atau memiliki niat mengonsumsi buah dan sayur

terdapat 56 siswa (74,6%) yang perilaku konsumsi buah dan sayurnya kurang.

Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai p value = 0,000 artinya

pada α= 5% dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara niat

mengonsumsi buah dan sayur dengan perilaku konsumsi buah dan sayur.

2. Hubungan antara Faktor Karakteristik Individu (Jenis Kelamin dan

Kesukaan/Preferensi Terhadap Buah dan Sayur) dengan Perilaku Konsumsi

Buah dan Sayur

a. Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Perilaku Konsumsi Buah dan

Sayur

Hasil analisis bivariat antara jenis kelamin dengan perilaku konsumsi

buah dan sayur siswa SMPN 127 Jakarta Barat dapat dilihat pada tabel 5.12

berikut ini:

Tabel 5.12

Analisis Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Perilaku Konsumsi

Buah Siswa Kelas VIII dan IX SMPN 127 Jakarta Barat Tahun 2015

Jenis Kelamin

Perilaku Konsumsi Buah

dan Sayur Total P value

Kurang Cukup

n % n % N %

0,149 Laki-laki 65 87,8 9 12,2 74 100

Perempuan 71 78,0 20 22,0 91 100

Page 107: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

89

Berdasarkan tabel 5.12 hasil analisis hubungan antara jenis kelamin

dengan perilaku konsumsi buah dan sayur menunjukkan bahwa dari 74 siswa

yang berjenis kelamin laki-laki terdapat 65 siswa (87,8%) yang perilaku

konsumsi buah dan sayurnya kurang. Dari 71 siswa yang berjenis kelamin

perempuan terdapat 71 siswa (78,0%) yang perilaku konsumsi buah dan

sayurnya kurang.

Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai p value = 0,149 artinya

pada α= 5% dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan

antara jenis kelamin dengan perilaku konsumsi buah dan sayur.

b. Hubungan antara Kesukaan/Preferensi Terhadap Buah dan Sayur

dengan Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur

Hasil analisis bivariat antara kesukaan/preferensi terhadap buah dan

sayur dengan perilaku konsumsi buah dan sayur siswa SMPN 127 Jakarta

Barat dapat dilihat pada tabel 5.13 berikut ini:

Tabel 5.13

Analisis Hubungan antara Kesukaan/preferensi Terhadap buah dan

Sayur dengan Perilaku Konsumsi Buah Siswa Kelas VIII dan IX

SMPN 127 Jakarta Barat Tahun 2015

Kesukaan/preferensi

Terhadap buah dan

Sayur

Perilaku Konsumsi

Buah dan Sayur Total P value

Kurang Cukup

n % n % N %

0,999 Tidak Suka 31 83,8 6 16,2 37 100

Suka 105 82,0 23 18,0 128 100

Page 108: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

90

Berdasarkan tabel 5.13 hasil analisis hubungan antara

kesukaan/preferensi terhadap buah dan sayur dengan perilaku konsumsi buah

dan sayur menunjukkan bahwa dari 37 siswa yang tidak memiliki

kesukaan/preferensi terhadap buah dan sayur terdapat 31 siswa (83,8%) yang

perilaku konsumsi buah dan sayurnya kurang. Dari 128 siswa yang memiliki

kesukaan/preferensi terhadap buah dan sayur terdapat 105 siswa (82,0%) yang

perilaku konsumsi buah dan sayurnya kurang.

Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai p value = 0,999 artinya

pada α= 5% dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan

antara kesukaan/preferensi terhadap buah dan sayur dengan perilaku konsumsi

buah dan sayur.

3. Hubungan antara Faktor Lingkungan (Uang Jajan, Ketersediaan Buah dan

Sayur di Rumah dan Pengaruh Orangtua) dengan Perilaku Konsumsi Buah

dan Sayur

a. Hubungan antara Uang Jajan dengan Perilaku Konsumsi Buah dan

Sayur

Hasil analisis bivariat antara uang jajan dengan perilaku konsumsi

buah dan sayur siswa SMPN 127 Jakarta Barat dapat dilihat pada tabel 5.13

berikut ini:

Page 109: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

91

Tabel 5.14

Analisis Hubungan antara Uang Jajan dengan Perilaku Konsumsi Buah

Siswa Kelas VIII dan IX SMPN 127 Jakarta Barat Tahun 2015

Perilaku Konsumsi

Buah dan Sayur

Jumlah (n) Mean P value

Kurang 136 18300 0,533

Cukup 29 19700

Berdasarkan tabel 5.14 hasil analisis hubungan antara uang jajan

dengan perilaku konsumsi buah dan sayur menunjukkan bahwa rata-rata uang

jajan siswa yang berperilaku konsumsi buah dan sayur cukup lebih tinggi

dibandingkan dengan siswa yang berperilaku konsumsi buah dan sayurnya

kurang.

Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai p value = 0,533 artinya

pada α= 5% dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan

antara uang jajan dengan perilaku konsumsi buah dan sayur.

b. Hubungan antara Ketersediaan Buah dan Sayur di Rumah dengan

Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur

Hasil analisis bivariat antara kesediaan buah dan sayur di rumah

dengan perilaku konsumsi buah dan sayur siswa SMPN 127 Jakarta Barat

dapat dilihat pada tabel 5.15 berikut ini:

Page 110: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

92

Tabel 5.15

Analisis Hubungan antara Ketersediaan Buah dan Sayur di Rumah

dengan Perilaku Konsumsi Buah Siswa Kelas VIII dan IX

SMPN 127Jakarta Barat Tahun 2015

Ketersediaan Buah

dan Sayur di Rumah

Perilaku Konsumsi

Buah dan Sayur Total P value

Kurang Cukup

n % n % N %

0,076 Tidak Tersedia 79 87,8 11 12,2 90 100

Tersedia 57 76,0 18 24,0 75 100

Berdasarkan tabel 5.15 hasil analisis hubungan antara ketersediaan

buah dan sayur di rumah dengan perilaku konsumsi buah dan sayur

menunjukkan bahwa dari 90 siswa yang memiliki ketersediaan buah dan sayur

di rumah tidak tersedia terdapat 79 siswa (87,8%) yang perilaku konsumsi

buah dan sayurnya kurang. Dari 75 siswa yang ketersediaan buah dan sayur di

rumah baik terdapat 57 siswa (76,0%) yang perilaku konsumsi buah dan

sayurnya kurang.

Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai p value = 0,076 artinya

pada α= 5% dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan

antara ketersediaan buah dan sayur di rumah dengan perilaku konsumsi buah

dan sayur.

c. Hubungan antara Pengaruh Orangtua dengan Perilaku Konsumsi Buah

dan Sayur

Hasil analisis bivariat antara pengaruh orangtua dengan perilaku

konsumsi buah dan sayur siswa SMPN 127 Jakarta Barat dapat dilihat pada

tabel 5.16 berikut ini:

Page 111: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

93

Tabel 5.16

Analisis Hubungan antara Pengaruh Orangtua dengan Perilaku

Konsumsi Buah Siswa Kelas VIII dan IX SMPN 127Jakarta Barat

Tahun 2015

Pengaruh Orangtua

Perilaku Konsumsi

Buah dan Sayur Total P value

Kurang Cukup

n % n % N %

0,091 Kurang Baik 75 87,2 11 12,8 86 100

Baik 61 77,2 18 22,8 79 100

Berdasarkan tabel 5.16 hasil analisis hubungan antara pengaruh

orangtua terhadap buah dan sayur dengan perilaku konsumsi buah dan sayur

menunjukkan bahwa dari 86 siswa yang memiliki pengaruh orangtua terhadap

buah dan sayur kurang baik terdapat 75 siswa (87,2%) yang perilaku

konsumsi buah dan sayurnya kurang. Dari 79 siswa yang memiliki pengaruh

orangtua terhadap buah dan sayur baik terdapat 61 siswa (77,2%) yang

perilaku konsumsi buah dan sayurnya kurang.

Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai p value = 0,091 artinya

pada α= 5% dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan

antara pengaruh orangtua terhadap buah dan sayur dengan perilaku konsumsi

buah dan sayur.

Page 112: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

94

BAB VI

PEMBAHASAN

A. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan peneliti dalam penelitian ini diantaranya:

1. Penggunaan Food Frequency Questionnaire (FFQ) dalam pengumpulan data untuk

mengetahui perilaku konsumsi buah dan sayur yang memerlukan daya ingat siswa

ketika mengonsumsi buah dan sayur dalam frekuensi satu minggu terakhir, sehingga

siswa bisa saja lupa dengan makanan yang dikonsumsinya. Selain itu, Food

Frequency Questionnaire (FFQ) bersifat kualitatif sehingga hanya bisa

menggambarkan frekuensi porsi konsumsi buah dan sayur responden.

2. Penelitian ini hanya ingin mengetahui perilaku konsumsi buah dan sayur melalui

frekuensi porsi bukan berdasarkan asupan zat gizi yang didapat responden sehingga

tidak dapat mengetahui lebih detail kebutuhan asupan zat gizi responden.

B. Gambaran Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur

Perilaku konsumsi buah dan sayur adalah tindakan individu untuk melakukan

konsumsi buah dan sayur dalam memenuhi kecukupan gizi per hari. Menurut Depkes

(2008), kecukupan konsumsi buah dan sayur dihitung berdasarkan frekuensi rata-rata dan

frekuensi porsi asupan buah dan sayur dalam sehari selama seminggu. Di Indonesia,

prevalensi kurang konsumsi buah dan sayur menurut Riskesdas tahun 2013 sebesar

93,5%.

Page 113: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

95

World Health Organization (WHO) menganjurkan konsumsi sayur dan buah

untuk hidup sehat sejumlah 400 gr per orang per hari, yang terdiri dari 250 gram sayur

dan 150 gram buah. Konsumsi buah dan sayur dianggap „cukup‟ apabila asupan buah dan

sayur 5 porsi atau lebih per hari. Sedangkan yang dianggap „kurang‟ apabila asupan buah

dan sayur kurang dari 5 porsi sehari. Sedangkan di Indonesia menurut rekomendasi

Pedoman Gizi Seimbang, UU Kesehatan No. 36 tahun 2009, masyarakat Indonesia

dianjurkan mengonsumsi 3-5 porsi sayur yaitu sebanyak 150-200 gram atau 1 ½ - 2

mangkok sayuran sehari sedangkan untuk buah dianjurkan masyarakat Indonesia

mengonsumsi 2-3 porsi buah per hari yaitu sebanyak 200-300 gram atau 2-3 potong porsi

sehari berupa pepaya atau buah lain (Kemenkes, 2014).

Pada penelitian ini, perilaku konsumsi buah dan sayur pada siswa SMPN 127

Jakarta Barat didapatkan sebesar 82,4% memiliki perilaku konsumsi buah dan sayur

kurang sedangkan siswa yang memiliki perilaku konsumsi buah dan sayur cukup hanya

sebesar 17,6%. Hal tersebut menunjukkan bahwa banyak responden yang mengonsumsi

buah dan sayur masih kurang dari anjuran rekomendasi menurut Pedoman Gizi Seimbang

UU Kesehatan No. 36 tahun 2009. Masih rendahnya perilaku siswa yang mengonsumsi

buah dan sayur tersebut menggambarkan bahwa adanya program makan buah dan sayur

seminggu sekali pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan masih belum

efektif dan optimal. Sehingga, peneliti menyarankan kepada pihak sekolah agar lebih

mengontrol dan memastikan siswanya agar mengonsumsi buah dan sayur setiap hari.

Masih rendahnya perilaku konsumsi buah dan sayur yang cukup juga bisa didasari

oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Faktor lain yang tidak diteliti oleh

peneliti ialah faktor pengetahuan dan citra diri. Menurut Thomas (1994) dalam

Page 114: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

96

Fibrihirzani (2012), mengatakan bahwa pengetahuan merupakan faktor yang paling

penting dalam pemilihan makanan karena pengetahuan tersebut dapat menjadi salah satu

faktor untuk mengadopsi perilaku makan yang sehat, dalam hal ini mengonsumsi buah

dan sayur. Hal senada juga dinyatakan oleh Notoatmodjo (2004), yang menyatakan

bahwa kurangnya pengetahuan tentang bahan makanan akan menyebabkan seseorang

salah memilih makanan sehingga akan menurunkan tingkat konsumsi buah dan sayurnya

dan akan berdampak pada masalah gizi lainnya. Hal tersebut juga dapat terlihat dari

penelitian Lestari (2013) yang dilakukan pada siswa SMPN 226 Jakarta Selatan, yang

menemukan bahwa siswa yang berpengetahuan gizi baik cenderung untuk mengonsumsi

sayur dan buah secara cukup dibandingkan dengan siswa yang berpengetahuan gizi

kurang.

Perilaku mengonsumsi buah dan sayur yang kurang khususnya pada remaja dapat

berdampak pada peningkatan kolesterol darah, menimbulkan gangguan penglihatan/mata,

menurunkan kekebalan tubuh, meningkatkan risiko kegemukkan, risiko kanker kolon dan

risiko sembelit (Ruwaidah, 2007). Selain itu, rendahnya perilaku konsumsi buah dan

sayur yang cukup akan merugikan bagi tubuh karena buah dan sayur merupakan sumber

karbohidrat kompleks yang mengenyangkan. Walaupun memiliki kandungan kalori yang

rendah, konsumsi buah dan sayuran memberi kepuasan bagi tubuh karena kekayaan

nutrisi yang dimilikinya (Lingga, 2012). Mengetahui pentingnya manfaat berperilaku

konsumsi buah dan sayur, oleh karena nya disarankan kepada para remaja khususnya

siswa SMP agar lebih memperhatikan dan mencukupi asupan konsumsi buah dan sayur

setiap harinya.

Page 115: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

97

C. Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Konsumsi Buah dan

Sayur

1. Hubungan antara Niat Mengonsumsi Buah dan Sayur dengan Perilaku

Konsumsi Buah dan Sayur

Berdasarkan hasil analisis hubungan (tabel 5.11) diketahui bahwa siswa

yang perilaku konsumsi buah dan sayurnya kurang lebih banyak ditemukan pada

siswa yang tidak ada atau tidak memiliki niat mengonsumsi buah dan sayur.

Menurut Rahmawati (2000), seseorang yang memiliki niat untuk melakukan

perilaku tidak otomatis menghasilkan perilaku tersebut, karena ada banyak faktor

yang berpengaruh terhadap perilaku selain niat. Semakin tinggi niat seseorang

untuk melakukan perilaku, akan semakin meningkatkan kecenderungan terhadap

perilaku tersebut. Selain itu menurut Ajzen (1991) dalam Theory of Planned

Behavior, menyatakan bahwa niat merupakan faktor yang paling bisa

memprediksi seseorang melakukan suatu perilaku tertentu atau tidak. Seperti pada

umumnya, semakin kuat niat seseorang untuk melakukan suatu perilaku maka

semakin besar pula kemungkinan usaha yang diperbuat.

Pada penelitian ini, dari hasil uji statistik didapatkan nilai p value sebesar

0,000 yang menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara niat

mengonsumsi buah dan sayur dengan perilaku konsumsi buah dan sayur. Hal

tersebut dikarenakan, jika seseorang memiliki niat untuk mengonsumsi buah dan

sayur maka orang tersebut akan berusaha optimal untuk mewujudkan tindakannya

untuk mengonsumsi buah dan sayur, sedangkan jika seseorang tidak memiliki

niat untuk mengonsumsi buah dan sayur maka seseorang tersebut tidak akan

Page 116: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

98

memikirkan dan berusaha bagaimana agar ia dapat mengonsumsi buahdan sayur

tersebut.

Adanya hubungan antara niat dengan perilaku konsumsi sayur pada

remaja dalam penelitian ini senada dengan Jennifer Klama (2013), yang

menemukan bahwa terdapat tujuh penelitian yang menyatakan niat memiliki

hubungan yang signifikan dengan perilaku konsumsi buah dan sayur pada remaja.

Ketujuh penelitian tersebut terdiri dari penelitian Blanchard Fisher et al., (2009);

Blanchard Kupperman et al., (2009); Bogers et al., (2004); Collins & Mullan

(2011); Povey et al., (2000); Godin et al., (2010) dan Kittinger et al., (2008).

Selain itu, pada penelitian Cox et al., (1998) ditemukan bahwa niat telah terbukti

menjadi faktor penting dalam perilaku makan tetapi niat yang dimaksud diketahui

belum terwujud maksimal dalam bentuk tindakan. Berbeda dengan penelitian

Rahmawati (2000), yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang

bermakna (p= 0,058) antara niat dengan perilaku makan sayur pada remaja.

Pada penelitian ini berdasarkan hasil uji hubungan diketahui pula bahwa

niat untuk mengonsumsi buah dan sayur dipengaruhi oleh sub variabel sikap

(p=0,000), norma subjektif (p=0,000) dan pengendalian dalam berperilaku

(p=0,000). Adanya hubungan antara sikap, norma subjektif dan pengendalian

dalam berperilaku dengan niat mengonsumsi buah dan sayur yang menjadikan

tidak adanya niat siswa dalam mengonsumsi buah dan sayur memberikan andil

dalam perilaku siswa untuk kurang mengonsumsi buah dan sayur.

Sikap ialah kepercayaan positif atau negatif untuk menampilkan suatu

perilaku tertentu. Norma subjektif merupakan persepsi/pandangan individu

Page 117: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

99

tentang apakah orang lain akan mendukung atau tidak terwujudnya tindakan

tersebut. Kemudian, pengendali dalam berperilaku (perceived behavioral control)

merupakan keberadaan rasa kebutuhan dan peluang yang berasal dari persepsi

individu tentang kemudahan atau kesulitan dalam melakukan suatu tindakan

(Ajzen, 1991). Ketiga anteseden diatas lah yang akan menentukan niat seseorang

dalam berperilaku.

Pada penelitian ini pula, dari hasil gambaran diketahui bahwa sikap yang

negatif memiliki proporsi lebih besar (58,8%) dibandingkan pengendalian dalam

berperilaku (48,5%) dan norma subjektif (9,1%) yang rendah dalam

mempengaruhi niat siswa untuk mengonsumsi buah dan sayur. Tingginya

proporsi sikap yang negatiflah yang mempengaruhi tingginya tingkat tidak adanya

niat siswa/siswi dalam mengonsumsi buah dan sayur. Hal tersebut dapat

dibuktikan dengan hasil gambaran siswa mengenai rasa terhadap buah dan sayur,

hasilnya diketahui bahwa terdapat 50% siswa mengatakan buah rasanya tidak

enak dan 88,2% siswa juga mengatakan sayur rasanya tidak enak. Pandangan

siswa terhadap rasa buah dan sayur yang tidak enak itulah yang menyebabkan

sikap negatif siswa terhadap buah dan sayur masih tinggi. Sikap negatif diatas

dapat diartikan bahwa pandangan siswa yang masih menganggap buah dan sayur

memiliki rasa yang tidak enak atau pahit.

Tingginya proporsi sikap negatif terhadap buah dan sayur tersebut yang

menyebabkan rendahnya niat untuk berperilaku konsumsi buah dan sayur dapat

tergambar pula dari adanya faktor lain seperti rendahnya pengetahuan terhadap

buah dan sayur yang tidak diteliti dan rendahnya tingkat preferensi/kesukaan

Page 118: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

100

terhadap buah dan sayur. Peneliti menemukan bahwa preferensi/kesukaan siswa

terhadap buah dan sayur rendah dan menimbulkan sikap negatif siswa terhadap

buah dan sayur dikarenakan adanya pandangan siswa yang menyatakan bahwa

alasan mengonsumsi buah dan sayur untuk menjaga kesehatan masing-masing

hanya sebesar 32,3% dan 56,5%. Seseorang akan memiliki sikap negatif terhadap

buah dan sayur jika seseorang tersebut memiliki keyakinan atau pandangan yang

buruk terhadap buah dan sayur seperti beranggapan bahwa buah dan sayur

merupakan makanan yang membosankan dan jika memakannya sia-sia.

Selain itu, penyebab adanya sikap negatif lainnya terhadap buah dan sayur

juga tergambar oleh alasan kedua siswa mengonsumsi buah dan sayur yang

beralasan bahwa buah dan sayur rasanya enak dan segar masing-masing hanya

sebesar 28,9% dan 5,3%. Hal itu menggambarkan bahwa pandangan siswa akan

buah dan sayur masih buruk karena pada kenyataannya hampir semua buah dan

sayur rasanya enak dan segar dan dominan manis. Seseorang juga akan memiliki

sikap negatif terhadap buah dan sayur jika seseorang tersebut memiliki keyakinan

atau pandangan yang buruk terhadap buah dan sayur seperti beranggapan bahwa

buah dan sayur merupakan makanan yang memiliki rasa yang pahit.

Niat seseorang untuk mengonsumsi buah dan sayur akan terwujud menjadi

tindakan jika seseorang tersebut didukung oleh hal-hal lain seperti ada/tersedianya

buah dan sayur (pengendalian terhadap perilaku), dukungan dan dorongan orang

terdekat untuk mengonsumsinya (norma subjektif) serta pikiran positif terhadap

buah dan sayur agar dapat mengonsumsinya (sikap). Pada kenyataannya, adanya

niat saja tidak cukup untuk dapat bertindak mengonsumsi buah dan sayur. Hal

Page 119: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

101

tersebut dikarenakan kualitas niat seseorang dipengaruhi oleh waktu yang dimiliki

untuk berperilaku. Semakin lama jarak antara niat dan perilaku, semakin besar

kecenderungan terjadinya perubahan niat. Oleh karenanya perlu diperhatikan hal-

hal lainnya agar niat seseorang yang sudah dimiliki tidak menjadi sia-sia seperti

meningkatkan rasa kesukaan/preferensi terhadap buah dan sayur, lebih

tersedianya buah dan sayur, waktu untuk melakukan perilaku dan dukungan

positif dari lingkungan sekitar serta motivasi untuk mengonsumsi buah dan sayur.

2. Hubungan antara Faktor Karakteristik Individu (Jenis Kelamin dan

Kesukaan/Preferensi Terhadap Buah dan Sayur) dengan Perilaku Konsumsi

Buah dan Sayur

a. Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Perilaku Konsumsi Buah dan

Sayur

Dari hasil analisis hubungan (tabel 5.12) diketahui siswa laki-laki lebih

besar memiliki perilaku konsumsi buah dan sayur yang kurang, dibandingkan

siswa perempuan. Dalam penelitian Fibrihirzani (2012), ditemukan bahwa

perempuan memiliki kecenderungan mengonsumsi buah dan sayur 3,5 kali

lebih besar dibandingkan laki-laki. Hal itu disebabkan karena siswa

perempuan lebih memiliki pengetahuan yang tinggi, faktor psikologi (citra

diri) dan rasa kesukaan terhadap buah dan sayur yang tinggi, dibandingkan

siswa laki-laki.

Menurut Bere, et al., (2007) dalam Fibrihirzani (2012), menyatakan

bahwa kecenderungan konsumsi buah dan sayur yang lebih baik pada

perempuan dapat dihubungkan dengan kesukaan anak perempuan untuk

mengonsumsi buah dan sayur yang lebih tinggi dibandingkan dengan laki-

Page 120: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

102

laki. Pada penelitian ini, ternyata setelah dilakukan analisis lebih lanjur

diketahui bahwa perbedaan perilaku konsumsi buah dan sayur pada siswa

perempuan dan siswa laki-laki dipengaruhi pula oleh faktor

preferensi/kesukaan. Hal tersebut dapat terlihat dari hasil tabel silang antara

jenis kelamin dengan preferensi/kesukaan terhadap buah dan sayur yang

menggambarkan bahwa siswa perempuan lebih banyak memiliki kesukaan

terhadap buah dan sayur yaitu sebesar 53,1% dibandingkan siswa laki-laki

yaitu sebesar 46,9%. Hal ini menggambarkan bahwa siswa perempuan

cenderung memiliki rasa kesukaan lebih tinggi sehingga siswa perempuan

memiliki perilaku konsumsi buah dan sayur yang lebih baik dibandingkan

siswa laki-laki.

Selain itu, berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai p value

sebesar 0,149 yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan

antara jenis kelamin dengan perilaku konsumsi buah dan sayur. Hal tersebut

dikarenakan adanya kecenderungan interaksi variabel lain yang tidak diteliti

dalam penelitian ini, seperti: pengetahuan terhadap buah dan sayur dan citra

diri. Menurut hasil penelitian Bahria (2008), yang menyatakan bahwa tidak

ada hubungan antara jenis kelamin dengan perilaku makan sayur dan buah

dikarenakan baik pelajar laki-laki dan perempuan pemilihan konsumsi buah

dan sayur didasarkan pada pengetahuan, kesukaan dan rasa. Kemudian,

berbeda dengan Farida (2010), yang menyatakan bahwa terdapat hubungan

signifikan antara jenis kelamin dengan perilaku konsumsi buah dan sayur pada

remaja. Hal tersebut dikarenakan, secara umum remaja laki-laki lebih banyak

Page 121: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

103

mengonsumsi makanan tinggi kalori namun lebih sedikit mengonsumsi buah

dan sayur dibandingkan remaja perempuan. Selain itu menurut Puspitawati

(2008), jenis kelamin menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi konsumsi

buah dan sayur pada remaja. Hal tersebut dikarenakan, ketika menginjak masa

remaja antara pelajar perempuan dan pelajar laki-laki sudah terlihat perbedaan

pola kebiasaan makan. Pada pelajar perempuan asupan akan buah dan sayur

lebih tinggi dibandingkan dengan pelajar laki-laki, hal ini dikarenakan pelajar

perempuan sudah mulai memperhatikan bentuk tubuh atau citra diri.

b. Hubungan antara Kesukaan/Preferensi Terhadap Buah dan Sayur

dengan Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur

Berdasarkan hasil analisis hubungan (tabel 5.13) diketahui bahwa

siswa yang perilaku konsumsi buah dan sayurnya kurang, lebih banyak

ditemukan pada siswa yang tidak memiliki kesukaan/preferensi terhadap buah

dan sayur. Menurut Rahmawati (2000), preferensi adalah kecenderungan

untuk menyukai sesuatu atau memilih yang satu dibanding yang lain.

Kesukaan/preferensi makanan merupakan tindakan atau ukuran suka atau

tidak sukanya terhadap suatu jenis makanan (Suharjo, 1989). Menurut

Ramussen et al., (2006), hampir di seluruh Negara beranggapan bahwa rasa

dan kesukaan terhadap suatu makanan sangatlah penting hubungannya dengan

perilaku konsumsi seseorang tidak terkecuali konsumsi buah dan sayur.

Selain itu, dari hasil uji statistik didapatkan nilai p value sebesar 0,999

yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara

kesukaan/preferensi terhadap buah dan sayur dengan perilaku konsumsi buah

dan sayur. Hal tersebut senada dengan penelitian yang dilakukan Farisa

Page 122: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

104

(2012), yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara

preferensi dengan konsumsi buah dan sayur pada siswa SMP di Depok. Hal

tersebut dikarenakan, masing-masing sebesar 100% dan 91.3% responden

tidak menyukai buah dan sayur karena menurutnya rasa buah dan sayur tidak

enak. Akan tetapi hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian

Annur (2014), yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna

antara preferensi dengan konsumsi buah dan sayur. Hal tersebut dikarenakan,

sebagian besar responden menyukai sayuran segar (55,9%).

Pada penelitian ini, hasil nilai p value sebesar 0,999. Angka tersebut

dapat menggambarkan bahwa terdapat kecenderungan tidak adanya hubungan

yang signifikan antara preferensi/kesukaan terhadap buah dan sayur dengan

perilaku konsumsi buah dan sayur dapat dipengaruhi oleh faktor lain, yaitu

faktor ketersediaan buah dan sayur dirumah. Terdapat beberapa penelitian

yang menyataan bahwa kesukaan/preferensi buah dan sayur sangat erat

kaitannya dengan ketersediaan buah dan sayur dirumah. Pada penelitian ini,

didapatkan gambaran siswa yang ketersediaan buah dan sayurnya dirumah

tersedia sebesar 78,7% siswa yang memiliki kesukaan terhadap buah dan

sayur sedangkan sisanya hanya sebesar 21,3% siswa yang tidak memiliki

kesukaan terhadap buah dan sayur walaupun ketersediaan buah dan sayur

dirumahnya tersedia. Hal tersebut senada dengan pernyataan Capaldi (1999)

dalam Blanchette dan Brug (2005), yang menyatakan bahwa jika ketersediaan

buah dan sayur kurang maka paparan buah dan sayur pada anak juga terbatas,

sehingga akan mengurangi kesukaan dan preferensi terhadap buah dan sayur

Page 123: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

105

dan sebaliknya jika ketersediaan buah dan sayur cukup maka paparan buah

dan sayur pada anak juga tinggi, sehingga akan meningkatkan kesukaan dan

preferensi terhadap buah dan sayur.

Preferensi makanan anak-anak sangat terkait dengan pola konsumsi

mereka. Sayangnya, makanan kaya lemak dan makanan dengan kandungan

gula tinggi yang biasanya lebih disukai anak-anak dibandingkan dengan

makanan rendah kalori dan kaya nutrisi seperti buah-buahan dan sayuran

(Lakkakula, 2011). Kemudian, jika seorang anak tidak menyukai sejenis buah

dan sayur maka ia cenderung akan menghindari apa yang tidak ia sukai. Rasa

yang disukai oleh anak adalah manis dan asin sedangkan rasa yang tidak

disukai adalah pahit dan asam (Brug, et al., 2008). Pada penelitian ini,

berdasarkan distribusi jawaban responden diketahui pula alasan responden

tidak menyukai buah dan sayur dikarenakan rasa buah (50%) dan sayur

(88,2%) tidak enak. Kemudian, berdasarkan hasil gambaran terhadap

kesukaan buah dan sayur diketahui bahwa buah yang paling banyak disukai

adalah manga dan sayur yang paling banyak disukai adalah bayam.

Keanekaragaman berbagai jenis, rasa dan bentuk makanan dapat

menentukan kesukaan/preferensi seseorang terhadap makanan apa yang akan

dikonsumsi tidak terkecuali buah dan sayur, karena buah dan sayur memiliki

rasa yang hampir sama disetiap jenisnya. Buah memiliki rasa yang dominan

manis dan bentuk serta warna yang lebih beragam dibandingkan sayur.

Sedangkan, sayur selain memiliki rasa tawar, pahit, dan manis sayur juga

memiliki warna dan bentuk yang kurang beragam atau kurang menarik

Page 124: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

106

perhatian responden karena sayur lebih dominan berjenis sayuran daun

daripada jenis sayuran lainnya.

3. Hubungan antara Faktor Lingkungan (Uang Jajan, Ketersediaan Buah dan

Sayur di Rumah dan Pengaruh Orangtua) dengan Perilaku Konsumsi Buah

dan Sayur

a. Hubungan antara Uang Jajan dengan Perilaku Konsumsi Buah dan

Sayur

Dari hasil analisis hubungan (tabel 5.14) diketahui bahwa rata-rata

uang jajan siswa yang berperilaku konsumsi buah dan sayur cukup lebih

tinggi dibandingkan dengan siswa yang berperilaku konsumsi buah dan

sayurnya kurang. Diketahui pula rata-rata uang jajan siswa diketahui

sebesar Rp 18.500, jumlah tersebut seharusnya cukup jika sebagian uang

tersebut dipergunakan untuk membeli buah dan sayur. Akan tetapi, siswa

yang memiliki uang diatas rata-rata menggunakan uangnya untuk membeli

makanan atau minuman jenis lain atau selain buah dan sayur untuk

dikonsumsi. Uang saku yang dimiliki seseorang akan mempengaruhi

makanan apa yang dimakan dan frekuensinya (Anzarkusuma dkk, 2004).

Keluarga dengan pendapatan terbatas cenderung tidak dapat memenuhi

kebutuhan makanannya sejumlah yang diperlukan tubuh. Setidaknya

keanekaragaman bahan makanan kurang terjamin, karena dengan uang

yang terbatas tidak akan banyak pilihan bahan makanan yang dikonsumsi

(Suhardjo, 2006).

Selain itu, dari hasil uji statistik t-test independent didapatkan nilai

p value sebesar 0,533 yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang

signifikan antara uang jajan dengan perilaku konsumsi buah dan sayur.

Page 125: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

107

Hal ini sejalan dengan penelitian Farisa (2012), Bahria (2009) dan

Melinda (2013), yang menemukan bahwa tidak ada hubungan bermakna

antara uang jajan dengan konsumsi buah dan sayur pada remaja. Hal

tersebut mungkin disebabkan oleh beberapa hal, seperti preferensi

terhadap buah dan sayur yang kurang baik, ketersediaan buah dan sayur

yang rendah diluar rumah dan uang jajan yang diberikan oleh orangtua

digunakan oleh anaknya untuk membeli makanan lain.

Pada penelitian ini, uang jajan yang dimaksud ialah sejumlah uang

yang diterima responden untuk membeli jajanan per hari di luar uang

transportasi. Uang jajan yang diterima responden lebih sering digunakan

untuk membeli makan dan minuman selain buah dan sayur. Hal tersebut

lah yang menyebabkan perilaku konsumsi buah dan sayur kurang (82,4%)

memiliki rata-rata uang jajan sebesar Rp 18.300. Angka rata-rata uang

jajan tersebut masih terbilang cukup untuk membeli makanan rendah

kalori seperti buah dan sayur.

Uang jajan yang diterima oleh remaja akan menentukan makanan

apa yang akan mereka beli dan konsumsi di luar rumah (Farisa, 2012).

Remaja yang memiliki uang saku cukup besar, biasanya akan lebih sering

mengonsumsi makanan modern yang memiliki gengsi dengan harapan

akan diterima di kalangan teman sebaya mereka (Benjamin et al.,2004

dalam Estetika 2007). Hal selaras juga terjadi pada beberapa penelitian

yang menyebutkan bahwa remaja yang memiliki uang lebih tidak berpikir

agar menggunakan uangnya untuk membeli buah tetapi mereka lebih

Page 126: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

108

memilih makanan yang kurang sehat seperti: kue-kue, makanan cepat saji

dan keripik (Ramussen et al., 2006).

Trend gaya hidup remaja seperti itulah yang menjadikannya lupa

akan kebutuhan kesehatan pada dirinya. Fast food merupakan salah satu

jenis makanan yang tinggi kalori, lemak dan zat kurang baik lainnya.

Sedangkan baik buah maupun sayur merupakan makanan yang memiliki

kandungan zat baik bagi tubuh seperti vitamin dan mineral yang berfungsi

menjaga daya tahan tubuh dari bahaya radikal bebas. Apabila

dibandingkan, harga beli buah dan sayur hampir sama bahkan lebih murah

dari berbagai jenis makanan fast food. Oleh karena nya, disarankan agar

para remaja bisa lebih memilih, membeli dan mengonsumsi makanan yang

memiliki nilai dan kandungan gizi lebih baik seperti berbagai jenis buah

dan sayur.

b. Hubungan antara Ketersediaan Buah dan Sayur di Rumah dengan

Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur

Dari hasil analisis hubungan (tabel 5.15) diketahui bahwa siswa

yang perilaku konsumsi buah dan sayurnya kurang lebih banyak

ditemukan pada siswa yang memiliki ketersediaan buah dan sayur di

rumah tidak tersedia. Menurut Fibrihirzani (2012), semakin banyak

ketersediaan buah dan sayur maka akan semakin tinggi pula konsumsi

buah dan sayur. Hal ini didukung dengan pendapat Sylvestre (2003), yang

menyatakan bahwa ketersediaan buah dan sayur terutama di rumah dapat

menjadi faktor yang berpengaruh paling besar dalam mencapai tingkat

konsumsi.

Page 127: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

109

Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai p value sebesar

0,076 yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan

antara ketersediaan buah dan sayur di rumah dengan perilaku konsumsi

buah dan sayur. Pada penelitian ini, tidak tersedianya buah dan sayur

dikarenakan orangtua mereka tidak membelikan buah dan sayur

dirumahnya sekalipun siswa memberitahukan buah dan sayur

kesukaannya. Hal tersebut selaras dengan penelitian Melinda (2013), yang

menemukan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara

ketersediaan buah dan sayur dengan konsumsi buah dan sayur pada siswa

SMPN 28 Jakarta dan SMPN 1 Jakarta. Hal tersebut dikarenakan beberapa

hal, seperti orangtua mereka tidak pernah membeli buah dan sayur, toko

didekat rumahnya jarang yang menjual buah dan sayur serta tidak adanya

alat penyimpanan buah dan sayur seperti lemari pendingin (kulkas)

dirumah.

Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Farisa (2012)

dan hasil penelitian Cullen et al., (2003), yang juga menyatakan bahwa

ketersediaan buah dan sayur di rumah berhubungan dengan perilaku

konsumsi buah dan sayur pada remaja. Menurut Kristjansdottir et al.

(2006), remaja yang memiliki ketersediaan buah dirumah, bisa membawa

buah ke sekolah sebagai bekal makanan. Menurut Reynolds et al., (2004),

jenis makanan yang tersedia dirumah lebih banyak mempunyai peluang

yang lebih besar untuk dikonsumsi, sedangkan jenis makanan yang tidak

tersedia tidak akan dikonsumsi orang.

Page 128: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

110

Pada penelitian ini, tidak adanya hubungan antara ketersediaan

buah dan sayur dengan perilaku konsumsi buah dan sayur dikarenakan

50% buah tidak tersedia di rumah dan juga 11,8% sayur tidak tersedia di

rumah. Rendahnya ketersediaan buah dan sayur di rumah memperlihatkan

rendahnya upaya orangtua atau keluarga untuk memenuhi dan

meningkatkan konsumsi buah dan sayur tersebut. Karena Reynolds et al.,

(2004) juga mengatakan bahwa adanya upaya untuk menyediakan lebih

banyak buah dan sayuran di rumah dapat meningkatkan konsumsi jenis

makanan ini.

Perilaku konsumsi buah dan sayur sangat erat kaitannya dengan

ketersediaan buah dan sayur dirumah. Keberadaan orangtua khususnya ibu

yang merupakan sosok terpenting dalam rumah tangga dapat mendorong

tersedia atau tidaknya berbagai jenis pilihan makanan tidak terkecuali

buah dan sayur. Oleh karena itu, sebaiknya orangtua menciptakan

lingkungan yang mendukung melalui peningkatan ketersediaan buah dan

sayur di rumah agar anggota keluarga lainnya dapat mengonsumsi buah

dan sayur dan perilaku konsumsi buah dan sayur hariannya dapat

tercukupi.

c. Hubungan antara Pengaruh Orangtua dengan Perilaku Konsumsi

Buah dan Sayur

Dari hasil analisis hubungan (tabel 5.16) diketahui bahwa siswa

yang perilaku konsumsi buah dan sayurnya kurang lebih banyak

ditemukan pada siswa yang memiliki pengaruh orangtua terhadap buah

dan sayur kurang baik. Menurut Young, Fors dan Hayes (2004), apa yang

Page 129: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

111

orangtua makan di depan anaknya akan mempengaruhi pola makan sang

anak. Kemudian, Pearson et al., (2009) menyatakan bahwa anak-anak

akan mengonsumsi buah dan sayur lebih banyak bila orangtua juga suka

mengonsumsi buah dan sayur dengan baik.

Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai p value sebesar

0,091 yang menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara

pengaruh orangtua terhadap buah dan sayur dengan perilaku konsumsi

buah dan sayur. Hal ini selaras dengan penelitian Rahmawati (2000), yang

menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara

dukungan atau pengaruh dari orangtua dengan perilaku konsumsi buah

dan sayur pada remaja SMP di Jakarta. Tetapi hal ini berbeda dengan

penelitian Melinda (2013), yang menyatakan bahwa terdapat hubungan

yang bermakna antara contoh dari orangtua dengan peilaku konsumsi buah

dan sayur pada siswa SMPN 28 Jakarta dan SMPN 1 Jakarta. Hal tersebut

dikarenakan para orangtua yang suka mengonsumsi buah dan sayur dan

mendorong anaknya agar melakukan hal yang sama dengan yang

dilakukan oleh orangtuanya.

Pada penelitian ini, tidak adanya hubungan yang signifikan antara

pengaruh orangtua dengan perilaku konsumsi buah dan sayur dikarenakan

ketersediaan buah dan sayur juga rendah sehingga orangtua pun

mengalami perilaku konsumsi buah dan sayur kurang baik. Berdasarkan

hasil tabulasi silang antara ketersediaan buah dan sayur dengan pengaruh

orangtua dalam mengonsumsi buah dan sayur diketahui bahwa

Page 130: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

112

ketersediaan buah dan sayur yang tidak tersedia (kurang baik) memiliki

pengaruh orangtua yang kurang baik dalam mengonsumsi buah dan sayur

sebesar 84,4% sedangkan hanya sebesar 15,6% pengaruh orangtua yang

baik dalam mengonsumsi buah dan sayur jika ketersediaan buah dan sayur

di rumah tidak tersedia. Menurut Ramussen (2006), kebanyakan anak-

anak belajar mengonsumsi buah dan sayur dari anggota keluarganya yang

juga suka mengonsumsi buah dan sayur. Kebiasaan orangtua akan menjadi

pengaruh konsumsi buah dan sayur yang kuat apabila ketersediaan buah

dan sayur baik sedangkan dukungan orangtua menjadi pengaruh yang

penting jika ketersediaan buah dan sayur rendah (Granner et al., 2012,

Cullen et al.,2001, Sandvik et al., 2005).

Selain itu, perilaku makan orang tua yang kurang makan buah dan

sayuran negatif terbentuk dan bertahan karena adanya penguatan

mendapatkan feedback yaitu tidak adanya sanksi dan konsekuensi yang

diterima anak bila anak tidak mengonsumsi buah dan sayuran (Nezu &

Nezu Geller, 2003). Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan Blanchette

dan Brug (2005), yang mengatakan bahwa konsumsi buah dan sayur pada

anak berhubungan dengan kebiasaan orang tua dalam mengonsumsi buah

dan sayur terutama ibu dimana ibu sebagai individu utama yang harus

selalu memperhatikan kebutuhan makanan di rumah.

Orang tua merupakan orang pertama yang sangat berpengaruh

terhadap asupan makanan dan pilihan makanan anak (Endres, 2004).

Orangtua merupakan sosok yang sangat penting dalam suatu keluarga.

Page 131: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

113

Kebiasaan anggota keluarga mengonsumsi nutrisi (terutama pada anak)

sangat erat kaitannya dengan kebiasaan orang tua. Hal tersebut

dikarenakan perilaku orang dewasa dalam mengonsumsi buah dan sayur

akan mendorong anak-anaknya melakukan hal yang sama. Menurut Feist

& Feist (2008) dalam Dewi (2013), terjadi proses modeling anak terhadap

perilaku makan buah dan sayuran orang tua yang juga negatif. Selain itu,

menurut Bourdeuhuij et al., (2008) dalam Melinda (2013), remaja yang

memiliki orangtua dengan gaya otoriter yang mendukung anaknya untuk

mengonsumsi makanan sehat berdampak positif terhadap konsumsi buah

pada remaja.

Remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke dewasa

akan tetapi kenyataannya remaja masih sangat bergantung pada keluarga

khususnya orangtua. Remaja awal seperti pelajar SMP akan mengamati

perilaku orangtua yang merupakan orang yang paling dekat dan paling

sering ditemui sepanjang waktu. Orangtua yang memiliki kebiasaan

mengonsumsi makanan sehat seperti buah dan sayur maka otomatis sang

anak pun juga akan terbiasa mengonsumsi buah dan sayur. Oleh karena

nya, diharapkan para orangtua memiliki perilaku mengonsumsi buah dan

sayur baik dan memberikan pengaruh positif baik kepada anak dan

anggota keluarga lainnya dengan cara memberikan sanksi apabila anak

dan anggota keluarga lainnya tidak mengonsumsi buah dan sayur. Hal itu

dilakukan agar anak memiliki perilaku mengonsumsi buah dan sayur baik

setiap harinya.

Page 132: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

114

BAB VII

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada siswa Kelas VIII dan IX

di SMPN 127 Jakarta Barat dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

1. Lebih banyak siswa yang perilaku konsumsi buah dan sayurnya kurang (82,4%)

dibandingkan dengan siswa yang perilaku konsumsi buah dan sayurnya cukup

(17,6%).

2. Lebih banyak siswa yang tidak ada atau tidak memiliki niat untuk mengonsumsi buah

dan sayur (54,5%) dibandingkan siswa yang ada atau memiliki niat untuk

mengonsumsi buah dan sayur (45,5%).

3. Lebih banyak siswa dengan jenis kelamin laki-laki (44,8%) dibandingkan siswa

dengan jenis kelamin perempuan (55,2%) dan lebih banyak siswa yang tidak

memiliki kesukaan/preferensi terhadap buah dan sayur (22,4%) dibandingkan siswa

yang memiliki kesukaan/preferensi terhadap buah dan sayur (77,6%).

4. Rata-rata uang jajan siswa sebesar Rp 18.500, nilai tengah uang jajan siswa sebesar

Rp 16.000 sedangkan nominal uang jajan terkecil dan terbesar siswa untuk membeli

jajanan baik minuman dan makanan diluar uang transportasi per hari adalah Rp 2.000

dan Rp 100.000; lebih banyak siswa yang memiliki ketersediaan buah dan sayur di

rumah tidak tersedia (54,5%) dibandingkan siswa yang memiliki ketersediaan buah

dan sayur di rumah tersedia (45,5%) dan lebih banyak siswa yang memiliki pengaruh

Page 133: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

115

orangtua kurang baik (52,1%) dibandingkan siswa yang memiliki pengaruh orangtua

baik (47,9%).

5. Ada hubungan antara niat mengonsumsi buah dan sayur dengan perilaku konsumsi

buah dan sayur (p value = 0,000).

6. Tidak ada hubungan antara faktor karakteristik individu (jenis kelamin dan

kesukaan/preferensi erhadap buah dan sayur) dengan perilaku konsumsi buah dan

sayur.

7. Tidak ada hubungan antara faktor lingkungan (uang jajan, ketersediaan buah dan

sayur di rumah dan pengaruh orangtua) dengan perilaku konsumsi buah dan sayur.

B. Saran

1. Bagi Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat

Membuat penyuluhan yang rutin untuk menumbuhkan motivasi konsumsi buah

dan sayur yang benar kepada siswa dan merubah perilaku konsumsinya sesuai

pedoman gizi seimbang .

2. Bagi SMPN 127 Jakarta Barat

Terlibat dalam kegiatan penyuluhan gizi terhadap siswa/i terkait pentingnya

mengonsumsi buah dan sayur bagi pertumbuhan remaja serta dengan menetapkan

program makan buah dan sayur pada mata pelajaran kesehatan jasmani dan olahraga

secara terkontrol.

3. Bagi Peneliti Lain

Diharapkan dapat meneliti variabel lain yang belum diteliti pada penelitian ini

seperti: pengetahuan terhadap buah dan sayur dan citra diri.

Page 134: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

116

DAFTAR PUSTAKA

Achmat, Zakaria. (2010). Theory of Planned Behavior, Masikah Relevan?. Diakses pada 12

Februari 2015 dari http://Theory-of-Planned-Behavior-masikah-relevan1.pdf

Adisti, Prisna. (2010). Personality Plus for Teens. Yogyakarta : Pustaka Grhatama (Anggota

Ikapi)

Ajzen, Icek dan Fishbein(1991). The Theory of Planned Behavior. Organizational Behavior and

Human Decision Processes, 50(2), 197-211. University of Massachusetts at Amherst.

Ajzen, Icek. (2005). Attitudes, Personality and Behavior (Second Edition).New York: McGraw

Hill

Ajzen, Icek. (2006). Theory of Planned Behavior . Diakses pada 29 April 2015 dari

http://people.umass.edu/aizen/tpb.html

Almatsier, Sunita. (2004). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

__________. (2011). Gizi Seimbang dalam Daur Kehidupan. Jakarta : Gramedia Pustaka

Utama

Annur, Dela Rahmadia. (2014). Hubungan Faktor Indvidu dan Lingkungan dengan Konsumsi

Buah dan Sayur Pada Siswa SMPN 19 Jakarta Tahun 2014. Depok: Skripsi Gizi

Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat UI

Anzarkusuma, dkk. (2014). Status Gizi Berdasarkan Pola Makan Anak Sekolah Dasar di

Kecamatan Rajeg Tangerang. Indonesian Journal of Human Nutrition, Desember 2014,

Vol. 1 No.2 : 135 – 148

Page 135: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

117

Ariawan, Iwan. (1998). Besar dan Metode Sampel Pada Penelitian Kesehatan. Depok:

JurusanBiostatistik dan Kependudukan FKM UI

Arisman. (2004). Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : EGC

__________. (2009). Gizi Dalam Daur Kehidupan, Edisi 2. Jakarta: ECG

Astawan, Made. (2008). Sehat dengan Sayuran : Panduan Lengkap Menjaga Kesehatan dengan

Sayuran. Jakarta : Dian Rakyat

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI. (2009). Laporan

Hasil Riset Kesehatan Dasar Provinsi DKI Jakarta Thaun 2007. Jakarta: Kementrian

Kesehatan RI

Bahria. (2009). Hubungan antara Pengetahuan Gizi, Kesukaan dan Faktor Lain dengan

Konsumsi Sayur dan Buah pada Remaja di 4 SMA di Jakarta Tahun 2009. .Depok:

Skripsi Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Indonesia

Balitbangkes, 2014. Buku Studi Diet Total-Survei Konsumsi Makanan Individu Indonesia 2014.

Indonesia: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan

Republik Indonesia

Baz, Murat. Kiziltan, Gul. 2007. Relations Among Weight Control Behaviors and eating

Attitudes, Social Pshyque Anxiety, and Fruit and Vegetable Consumption in Turkish

Adolescents. Adolescence, 42, 165, 167

Page 136: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

118

Bere, Elling dan Knut Ing Klepp. (2005). Changes in Accessibility and Preferences Predict

Children’s Future Fruits and Vegetable Intake. International Journal of Behaviorial

Nutrition and Physical Activity, 2:15.

BKKBN. (2011). Kajian Profil Penduduk Remaja (10-24 tahun)- Ada Apa Dengan Remaja?.

Policy Brief. Seri I No.6/Pusdu-BKKBN/Desember 2011. Pusat Penelitian dan

Pengembangan Kependudukan-BKKBN

Blanchette dan Brug. (2005). Determinants of Fruit and Vegetable Consumption among 6-12

year old children and effective interventions to increase consumption. Human Nutrition

Dietetic 18:431-443

Bourdeaudhuji, et al. (2004). Reability and Validity of a Questionnaire to Measure Personal,

Social and Environmental Corelates of Fruit and Vegetable Intake in 10-11 Year Old

Children in Five European Countries. Public Health Nutrition, 8(2), 189-200

Cullen, Karen Weber, et al. (2003). Marketing Fruit and Vegetables to Middle School Student :

Formative Assesment Result. JCNM Issue 2, Fall 2005

Cooke L J, Wardle J, Gibson EL, et al. (2003). Demographic, Familial and Trait Predictors

Consumption by Pre-School Children. Department of Epidemiology and Public Health,

University College London and Institute of Child Health, University College London,

UK : Public Health Nutrition : 7(2), 295-302

Cox et al., (1998). UK Consumer Attitudes, Beliefs and Barriers to Increasing fruit and

vegetable consumption. Public Health Nutrition: 1(1), 61-68

Page 137: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

119

Depkes, RI. (2008). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia Thaun 2007. Jakarta:

Depkes

Dewi, Yessica. (2013). Studi Deskriptif: Persepsi dan Perilaku Makan Buah dan Sayuran Pada

Anak Obesitas dan Orang Tua. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol. 2

No. 1 (2013)

Edberg, Mark. (2010). Buku Ajar Kesehatan Masyarakat: Teori Sosial dan Perilaku. Jakarta :

Penerbit Buku Kedokteran EGC

Efendi, Ferry dan Makhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunikasi : Teori dan Praktik

dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Endres, Jeannete Brakhane. 2004. Food Nutrition, and The Young Child Fifth Edition. Upper

Saddle River, New Jersey Columbus, Ohio. Pearson Merrill Prentice Hall

Estetika. (2007). Faktor yang Berhbungan dengan Frekuensi Konsumsi Fast Food pada

Mahasiswa. Skripsi Program Sarjana Kesehatan Masyarakat. Depok: FKM UI

Farida, Ida. (2010). Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Konsumsi Buah dan

Sayur Pada Remaja Di Indonesia Tahun 2007. Skripsi. Peminatan Gizi-Kesehatan

Masyarakat, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Farisa, Soraya. (2012). Hubungan Sikap, Pengetahuan, Ketersediaan dan Keterpaparan Media

Massa Dengan Konsumsi Buah dan Sayur Pada Siswa SMPN 8 Depok Thaun 2012.

Skripsi Universitas Indonesia

Page 138: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

120

Fibrihirzani, Hafsah. (2012). Hubungan Sikap, Pengetahuan, Ketersediaan dan Keterpaparan

Media Massa dengan Konsumsi Buah dan Sayur Pada Siswa SMPN 8 Depon Tahun

2012. Skripsi Program Sarjana Gizi FKM UI. Depok: FKM UI

Gibney, Michael J. (2008). Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC

Gibson, Rosalind S. (2005). Principles of Nutritonal Assesment Second Edition. Oxford

University Press: New York

Gunanti, I. (2000). Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Sayuran Pada Anak Pra-

Sekolah. Skripsi: Universitas Airlangga, Surabaya

Hastono, Sutanto Priyo. (2007). Analisis Data Kesehatan. Depok: FKM UI

Hilsen, Marit., Pavia, Anne., Dunn, Mark., et al. (2011). Changes in 10-12 Year Old’s Fruit and

Vegetable Intake in Norway from 2001 to 1008 in Relation to Gender and Socioeconomic

Status – a Comparison of Two Cross-Sectional Groups. International Jounal of

Behavioral Nutrition and Physical Activity, 8, 180 - 190

Khomsan, Ali, dkk. (2003).Teknik Pengukuran Pengetahuan Gizi. Departemen Gizi Masyarakat

dan Sumber Daya Keluarga. Bogor : Fakultas Pertanian IPB.

_________. (2008). Teknik Pengukuran Pengetahuan Gizi. Departemen Gizi Masyarakat

dan Sumber Daya Keluarga. Bogor : Fakultas Pertanian IPB.

Klama, Jennifer. (2013). Predicting Fruit and Vegetable Intake With The Theory of Planned

Behavior : A Literature Review. Honors Theses-Paper 223. The Florida State University

DigiNole Commons

Page 139: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

121

Klepp, Knut-Inge, et al.(2011). Fruit and Vegetable Consumption Among High School Students

United States, 2010. Morbidity and Mortality Weekly Report, 60(46), 1583-1586

Kristjansdottir, Asa G. et al. (2006). Determinants of Fruit and Vegetable Intake among 11-year-

old Schoolchildren in a Country of Traditionally Low Fruuit and Vegetable

Consumption. International Journal of Behavioral Nutrition and Physical Activity 2006,

3:41.

Krolner, Rikke, et al. (2011). Determinats of Fruits and Vegetable Consumption Among

Children and Adolescents: a Review of the Literature. Part II: Qualitative Studies.

International Journal of Behavioral Nutrition and Physical Activity. 8:112.

Lakkakula, Anantha Padmaja. (2011). Building Children’s Liking And Preferences For Fruits

And Vegetables Through School-Based Interventions. A Dissertation: Faculty of the

Lousiana State University and Agricultural and Mechanical College in partial fulfillment

of the requirement for the degree of Doctor of Philosophy in the School of Human

Ecology

Lestari, Ayu Dwi. (2013). Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Konsumsi Buah

dan Sayur Pada Siswa SMP Negeri 226 Jakarta Selatan Tahun 2012. Skripsi. Peminatan

Gizi-Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Lingga, Lanny. (2012). Bebas Hipertensi Tanpa Obat. Jakarta: PT. Argo Media Pustaka

Melinda, Krisna. (2013). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Konsumsi Buah dan Sayur

Pada Siswa di SMPN 28 Jakarta dan SMPN 1 Jakarta. Skripsi Program Sarjana Gizi

FKM UI. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Page 140: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

122

Miligan, RA, et al. (1998). Influence of Gender and Socio-economic Status on Dietary Patterns

and Nutrient Intakes in 18-years-old Australians. Aust N Z J Public Health. 1998

Jun;22(4):485-93

Muhajir. (2007). Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan SMP Keas VII. Jakarta : Ghalia

Indonesia Printing

Naska A, Vasdekis VG, Trichopoulou A, et al. (2000). Fruit and Vegetable Availability Among

Ten European Countries : How Does it Compare with The ‘Five-a-Day’

Recommendation?. DAFNE I and II Projects of The European Commission. Br J Nuts 84,

549-556

Nezu, A.M, Nezu, C. M., & Geller, P. A. (2003). Hand Book Of Psychology Health Psychology

Volume 9. John Wiley & Sons, Inc

Parhati, Rahmi. (2011). Analisis Perilaku Pembelian dan Konsumsi Buah di Perdesaan dan

Perkotaan. Skripsi. Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen. Fakultas Ekologi

Manusia. Institu Pertanian Bogor.

Pardede, Nancy. (2008). Masa Remaja. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Jakarta: CV.

Sagung Seto

Pearson, Natalie, et al. (2008). Parenting Styles, Family Stucture and Adolescent Dietary

Behaviour. Public Health Nutrition, 13(8), 1245-1253

Pietro, Monica Di dan Dartiu Xavier da Silveira. (2008). Internal Validity, Dimentionality and

Performance of The Body Shape Questionnaire in A Group Brazilian College Student.

Brazilia Journal Psychiatry; no.3.p.1-4

Page 141: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

123

Puspitawati, Herien. 2008. Analisis Gender Terhadap Kebiasaan Makan dan Faktor-Faktor

Yang Mempengaruhi Perilaku Positif Pelajar Sekolah Menengah di Kota Bogor. Media

Gizi dan Keluarga. http://www.mediagizikeluarga.org diakses pada pada tanggal 02 Juli

2015

Putri, Ayu Pradipta. (2011) Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Konsumsi Sayur

dan Buah Pada Pelajar Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Cempaka Putih, Tangerang

Selatan Tahun 2011. Skripsi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan UIN Jakarta

Rahmawati. 2000. Perilaku Makan Sayur Berdasarkan Faktor Sosiodemografi, Self Efficacy,

Sikap, Niat, Preferensi, dan Ketersediaan Sayur Pada Murid Kelas VI SD

Muhammadiyah 12 Pamulang Barat, Pamulang, Tangerang Selatan Tahun 2009.

Skripsi. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Ramussen., et al. (2011). Determinants of Fruit and Vegetable Consumption Among Children

and Adolescents: A Review of The Literature. Part II: Qualitative Studies. International

of Behavioral Nutrition and Physical Activity 2011, 8:112.

Rukmana, R. (2005). Bawang Merah: Budidaya dan Pengelolaan Pascapanen. Yogyakarta:

Kanisius

Santoso, Singgih. (2010). Statistik Parametrik. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Santrock, John W. (2003). Adolescence_Perkembangan Remaja Edisi Ke-Enam. Jakarta :

Penerbit Erlangga

Sarwono, Sarlito W. (2011). Psikologi Remaja. Jakarta : Rajawali Press

Page 142: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

124

Sclenker, Eleanor D dan Sara, Long. (2007). Wiliams’ Essentials of Nutrition and Diet Therapy.

Ninth Edition. USA: Mosby

Soediatama AD. (2004). Ilmu Gizi untuk Profesi dan Mahasiswa. Jakarta: Dian Rakyat

Soenardi. (2005). Hidangan Sehat Untuk Mencegah Kanker. Jakarta : PT Gramedia Pustaka

Utama

Spiegler, M. D. & Guevremont, D. C. 2003. Contemporary Behavior Therapy. USA: Wadsworth

Learning

Sriutari D S, Dyah. (2002). Pengaruh Peer Group Terhadap Kebiasaan Makan Remaja

Putri.Skripsi: Fakultas Ilmu Keerawatan UI

Story et al. (2002). Individual and Environmental Influence on Adolescents Eating Behavior.

Journal of American Diet Asociation, 102 (3), 40-51

Suharjo. (1989). Sosio Budaya Gizi. Bogor: IPB PAU Pangan dan Gizi

_______.(2006). Mengenal Pendidikan Sekolah Dasar Teori dan Praktek.

Jakarta:Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Supariasa, dkk. (2001). Penilaian Status Gizi. Jakarta: Buku Kedokteran ECG

Surahman, D. N dan Darmajana, D. A. (2004). Kajian Analisis Kandungan Vitamin dan Mineral

Buah-buahan Tropis dan Sayur-sayuran di Toyaman Prefecture Jepang. Dalam:

Prosiding Seminar Nasional Rekayasa Kimia dan Proses Jurusan Kimia Fakultas Teknik

Undip Semarang. ISSN: 1411- 4216

Surbakti. (2009). Kenalilah Anak Remaja Anda. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo

Page 143: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

125

Susianto. (2010). The Miracle of Vegan, Pola Hidup Sehat ala Vegetarian Murni. Jakarta :

Qanita

Wardyaningrum, Damayanti. (2010). Pola Komunikasi Keluarga dalam Menentukan Konsumsi

Nutrisi bagi Anggota Keluarga. Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 8, Nomor 3,

September-Desember 2010, Halaman 289-298

Widiastuti, Ani. (2012). Efektifitas Edukasi Terstruktur Berbasis Teori Perilaku Terencana

Terhadap Pemberdayaan dan Kualitas Hidup Pasien Penyakit Jantung Koroner di

Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta. Tesis Universitas Indonesia

Winarno, F. G. (2002). Pangan Bagi Kesehatan dan Vitalitas. Bogor, M-Brio Press.

World Health Organization (2003). Fruit and Vegetable Intake in a Sample of 11-year-old

Children in 9 Europian Countries: The Pro Children Cross-Sectional Survey. Ann Nutr

Metab. Jul-Aug;49:236-245.Epub 2005 Jul 28.

Wulansari, Natalia D. (2009) Konsumsi Serta Prefensi Buah Dan Sayur Pada Remaja Sma

Dengan Status Sosial Ekonomi Yang Berbeda Di Bogor. Skripsi Universitas Indonesia

Yatim,F. (2005). 30 Gangguan Kesehatan pada Anak Usia Sekolah. Jakarta: Pustaka Populer

Obor

Yusuf, Syamsu. (2010). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya

Zenk, Shannon N. (2005). Fruits and Vegetable Intake in African Americans : Income and Store

Characteristics. Am Journal Prev Med; 29(1):1-9

Page 144: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

xviii

LAMPIRAN

Page 145: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

xix

Lampiran 1

KUESIONER PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KONSUMSI

BUAH DAN SAYUR PADA SISWA DI SMP NEGERI 127 JAKARTA BARAT

TAHUN 2015

Assalamualaikum wr.wb

Perkenalkan nama saya nurlidyawati, mahasiswi peminatan gizi jurusan kesehatan

masyarakat, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Saya sedang melakukan penelitian mengenai konsumsi buah dan sayur

pada remaja siswa dan siswi di SMP Negeri 127 Jakarta Barat. Saya akan menanyakan kepada

kamu mengenai beberapa hal. Jawaban yang kamu pilih pada kuesioner ini tidak akan

mempengaruhi nilai rapormu di sekolah. Saya sangat mengharapkan partisipasi kamu untuk

mengisi kuesioner ini. Jawabanmu akan dirahasiakan sehingga tidak akan ada satu orang pun

yang mengetahuinya, karena data yang akan ditampilkan merupakan data kumulatif dari seluruh

sampel yang diambil.

Saya mohon kesediaan kamu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jujur,

tanpa bantuan orang lain dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Terimakasih atas

perhatiannya.Wassalamualaikum wr.wb

A. Identitas Responden

(diisi petugas)

A1 Nama Lengkap

A2 Jenis Kelamin [ ]

A3 Uang jajan Rp _______________________/hari

[ ]

A4 Kelas

A5 No. Handphone

No. Responden

(diisi oleh petugas)

Page 146: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

xx

B. Kesukaan/preferensi terhadap buah dan sayur

Beri tanda (X) pada salah satu jawabanmu. (diisi

petugas)

B1 Apakah kamu menyukai buah?

a. Ya (Lanjut ke B3)

b. Tidak (Lanjut ke B2)

[ ]

B2

Jika tidak menyukai buah, apa alasannya?

a. Tidak tersedia

b. Rasanya tidak enak

c. Tidak bermanfaat bagi tubuh

[ ]

B3

Apakah alasan kamu mengonsumsi buah?

a. Sebagai sumber vitamin dan mineral

b. Membantu melancarkan pencernaan

c. Rasanya enak dan segar

d. Untuk menjaga kesehatan

[ ]

B4

Pengolahan buah apa yang paling kamu sukai?

a. Buah-buahan segar

b. Jus buah segar

c. Minuman buah kemasan

d. Buah kalengan, manisan buah

e. Dicampur dengan makanan/minuman lain

[ ]

B5 Sebutkan satu buah yang paling kamu sukai ………………………

B6 Apakah kamu menyukai sayur?

a. Ya (Lanjut ke B8)

b. Tidak (Lanjut ke B7)

[ ]

B7

Jika tidak menyukai sayur, apa alasannya?

a. Tidak tersedia

b. Rasanya tidak enak

c. Tidak bermanfaat bagi tubuh

[ ]

B8

Apakah alasan kamu mengonsumsi sayur?

a. Sebagai sumber vitamin dan mineral

b. Membantu melancarkan pencernaan

c. Rasanya enak dan segar

d. Untuk menjaga kesehatan

[ ]

B9

Pengolahan sayur apa yang paling kamu sukai?

a. Sayuran segar

b. Sayuran dimasak

c. Minuman sayur kemasan

d. Jus sayuran segar

e. Dicampur dengan makanan/minuman lain

[ ]

Page 147: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

xxi

B10 Sebutkan satu sayur yang paling kamu sukai ………………………

C. Ketersediaan buah dan sayur di rumah

Beri tanda (√) pada salah satu kolom jawabanmu.

Pertanyaan

Tidak

pernah Jarang

Kadang-

kadang Sering Selalu

(diisi

petugas)

C1

Apakah dirumah mu

selalu tersedia buah setiap

hari?

[ ]

C2

Jika kamu

memberitahukan buah

kesukaanmu, apakah akan

dibelikan oleh

orangtuamu?

[ ]

C3

Apakah dirumahmu selalu

terdapat beberapa jenis

buah yang kamu suka?

[ ]

C4 Apakah dirumahmu selalu

tersedia sayur setiap hari?

[ ]

C5

Jika kamu

memberitahukan sayur

kesukaanmu, apakah akan

dibelikan oleh

orangtuamu?

[ ]

C6

Apakah dirumah kamu

selalu terdapat beberapa

jenis sayur yang kamu

suka?

[ ]

Page 148: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

xxii

D. Pengaruh Orangtua

Beri tanda (√) pada salah satu kolom jawabanmu.

Pertanyaan

Tidak

pernah Jarang

Kadang-

kadang Sering Selalu

(diisi

petugas)

D1

Ketika kamu sedang

bersama orangtuamu

dirumah, apakah

orangtuamu mengkonsumsi

buah?

[ ]

D2

Ketika kamu sedang

bersama orangtuamu di

restoran, apakah orangtuamu

mengkonsumsi buah?

[ ]

D3

Ketika kamu sedang

bersama orangtuamu

dirumah, apakah

orangtuamu mengkonsumsi

sayur?

[ ]

D4

Ketika kamu sedang

bersama orangtumu di

restoran, apakah orangtuamu

mengkonsumsi sayur?

[ ]

D5

Apakah orangtuamu

menganjurkan kamu untuk

mengkonsumsi buah setiap

hari?

[ ]

D6

Apakah orangtua mu

menganjurkan kamu untuk

mengkonsumsi sayur setiap

hari?

[ ]

Page 149: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

xxiii

E. Niat mengkonsumsi buah dan sayur

Beri tanda (√) pada salah satu kolom jawabanmu.

Pernyataan

Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju

Mungkin

setuju Setuju

Sangat

Setuju

(diisi

petugas)

Sikap

E1

Saya yakin

mengkonsumsi buah dan

sayur dapat mencegah

berbagai penyakit masuk

ke tubuh saya

[ ]

E2

Saya yakin buah dan

sayur dapat membuat

makanan saya menjadi

lebih lezat

[ ]

Norma Subjektif

E3

Ibu saya berpendapat saya

harus mengkonsumsi

buah dan sayur

[ ]

E4

Ayah saya berpendapat

saya harus mengkonsumsi

buah dan sayur

[ ]

E5

Teman saya berpendapat

saya harus mengkonsumsi

buah dan sayur

[ ]

Page 150: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

xxiv

Pengendalian dalam Berperilaku

Pernyataan

Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju

Mungkin

setuju Setuju

Sangat

Setuju

(diisi

petugas)

E7

Saya cukup memahami

tentang manfaat

mengkonsumsi buah dan

sayur

[ ]

E8

Biaya pembelian buah

dan sayur tidak

menghalangi saya untuk

mengkonsumsi buah dan

sayur

[ ]

E9

Walaupun orangtua dan

kerabat saya tidak

menyarankan untuk

mengkonsumsi buah dan

sayur, saya tetap akan

mengkonsumsi buah dan

sayur

[ ]

E10

Tidak dapat mengolah

sendiri buah dan sayur,

tidak menghalangi saya

untuk mengkonsumsi

buah dan sayur tersebut

[ ]

Dimodifikasi dari Ajzen (2006) dan Farisa (2012)

TERIMA KASIH

Page 151: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

xxv

Lampiran 2 Lembar FFQ (Food Frequency Questioner) Semi Kuantitatif

Menurut Jenis Buah dan Sayur

Ingat dan sebutkanlah buah dan sayur yang kamu konsumsi satu pada satu minggu terakhir

Jenis Bahan Makanan

Tidak pernah

1 hari perminggu

2-4 hari perminggu

5-6 hari perminggu

1 kali perhari

>1 kali perhari

Sayuran

a. Bayam

b. Kangkung

c. Sawi Putih

d. Sawi Hijau

e. Kac. Panjang

f. Kool putih

g. Kembang kool

h. Brokoli

i. Jagung bayi

j. Jagung kuning

k. Buncis

l. Toge

m. Wortel

n. Labu siam

o. Oyong

p. Ketimun

q. Lainnya

Buah

a. Apel

b. Anggur

c. Jambu biji

d. Jeruk

e. Sunkist

f. Salak

g. Rambutan

h. Semangka

i. Melon

j. Pepaya

k. Mangga

l. Pir

m. Alpokat

n. Pisang

o. Lainnya

Page 152: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

xxvi

Lampiran 3

Output Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Kuesioner

VARIABEL KESUKAAN/PREFERENSI BUAH DAN SAYUR

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 3 15.0

Excludeda 17 85.0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alphaa N of Items

.816 8

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

Apakah kamu menyukai buah? 15.33 2.333 .470 .833a

Jika tidak, apa alasan kamu

tidak menyukai buah? 14.33 2.333 .400 .833

a

Jika kamu menyukai buah, apa

alasan kamu mengkonsumsi

buah?

13.67 2.333 .400 .833a

Jenis pengolahan buah yang

paling kamu sukai adalah 14.33 2.333 .400 .833

a

Apakah kamu menyukai sayur? 15.33 2.333 .400 .833a

Jika tidak, apa alasan kamu

tidak menyukai sayur? 14.33 2.333 .400 .833

a

Page 153: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

xxvii

Jika kamu menyukai sayur, apa

alasan kamu mengkonsumsi

sayur?

13.00 3.000 .380 .130

Jenis pengolahan sayur yang

paling kamu sukai adalah 14.00 3.000 .500 .259

a

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

16.33 2.333 1.528 8

VARIABEL KETERSEDIAAN BUAH DAN SAYUR DIRUMAH

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.664 6

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

Apakah dirumahmu selalu

tersedia buah setiap hari? 17.90 7.042 .478 .591

Page 154: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

xxviii

Jika kamu memberitahukan

buah kesukaanmu, apakah

akan dibelikan oleh

orangtuamu?

17.45 5.734 .633 .515

Apakah dirumahmu selalu

terdapat jenis buah yang kamu

suka?

17.80 7.221 .168 .597

Apakah dirumahmu selalu

tersedia sayur setiap hari? 17.45 8.050 .395 .694

Jika kamu memberitahukan

sayur kesukaanmu, apakah

akan dibelikan oleh

orangtuamu?

17.25 7.566 .378 .637

Apakah dirumahmu selalu

terdapat jenis sayur yang kamu

suka?

17.90 8.516 .168 .659

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

21.15 9.924 3.150 6

VARIABEL PENGARUH ORANGTUA

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Page 155: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

xxix

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.730 6

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total

Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

Ketika kamu sedang bersama

orangtuamu dirumah, apakah

orangtuamu mengkonsumsi buah? 19.95 9.734 .448 .698

Ketika kamu edang bersama

orangtuamu di restoran, apakah

orangtuamu mengkonsumsi buah?

20.40 9.937 .396 .715

Ketika kamu sedang bersama

orangtuamu dirumah, apakah

orangtuamu mengkonsumsi sayur? 19.40 9.726 .578 .663

Ketika kamu sedang bersama

orangtua mu di restoran, apakah

orangtuamu mengkonsumsi sayur? 19.45 9.208 .466 .695

Apakah orangtuamu menganjurkan

kamu untuk mengkonsumsi buah

setiap hari?

19.15 10.345 .482 .690

Apakah orangtuamu menganjurkan

kamu untuk mengkonsumsi sayur

setiap hari?

19.15 10.450 .460 .696

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

23.50 13.526 3.678 6

Page 156: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

xxx

VARIABEL NIAT MENGONSUMSI BUAH DAN SAYUR

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.813 10

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

Saya berniat mengkonsumsi buah

dan sayur setiap hari 37.80 19.221 .633 .779

Saya yakin mengkonsumsi buah

dan sayur dapat mencegah

berbagai penyakit masuk ke tubuh

saya

37.10 21.463 .381 .820

Saya yakin buah dan sayur dapat

membuat makanan saya menjadi

lebih lezat

37.70 20.537 .555 .790

Ibu saya berpendapat saya harus

mengkonsumsi buah dan sayur 37.30 22.537 .384 .809

Ayah saya berpendapat saya

harus mengkonsumsi buah dan

sayur

37.45 21.629 .470 .799

Teman saya berpendapat saya

harus mengkonsumsi buah dan

sayur

37.85 22.766 .441 .820

Page 157: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

xxxi

Saya cukup memahami tentang

manfaat mengkonsumsi buah dan

sayur 37.50 20.579 .591 .787

Biaya pembelian buah dan sayur

tidak menghalangi saya untuk

mengkonsumsi buah dan sayur 37.45 21.418 .387 .807

Walaupun orangtua dan kerabat

saya tidak menyarankan untuk

mengkonsumsi buah dan sayur,

saya tetap akan mengkonsumsi

buah dan sayur

37.80 17.116 .773 .757

Tidak dapat mengolah sendiri

buah dan sayur, tidak

menghalangi saya untuk

mengkonsumsi buah dan sayur

tersebut

37.80 18.905 .625 .780

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

41.75 24.934 4.993 10

Page 158: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

xxxii

Lampiran 4

Output Hasil Penelitian (Kuesioner)

PERILAKU KONSUMSI BUAH DAN SAYUR

Frequencies

kelompok buah dan sayur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 136 82.4 82.4 82.4

Cukup 29 17.6 17.6 100.0

Total 165 100.0 100.0

NIAT

Frequencies

niat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak ada 90 54.5 54.5 54.5

Ada 75 45.5 45.5 100.0

Total 165 100.0 100.0

Explore

Descriptives

Statistic Std. Error

Niat Mean 35.6242 .32898

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 34.9747

Upper Bound 36.2738

5% Trimmed Mean 35.5842

Page 159: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

xxxiii

Median 36.0000

Variance 17.858

Std. Deviation 4.22587

Minimum 26.00

Maximum 45.00

Range 19.00

Interquartile Range 6.50

Skewness -.008 .189

Kurtosis -.571 .376

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

niattpb .104 165 .000 .980 165 .019

a. Lilliefors Significance Correction

Crosstabs

niat buah dan sayur Crosstabulation

kelompok baru buah dan sayur

Total kurang cukup

Niat tidak ada Count 75 15 90

% within variabel niat terbaru 83.3% 16.7% 100.0%

ada Count 61 14 75

% within variabel niat terbaru 81.3% 18.7% 100.0%

Total Count 136 29 165

% within variabel niat terbaru 82.4% 17.6% 100.0%

Page 160: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

xxxiv

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square .113a 1 .000

Continuity Correctionb .017 1 .000

Likelihood Ratio .113 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association .112 1 .000

N of Valid Casesb 165

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13.18.

b. Computed only for a 2x2 table

Sub variabel niat (sikap, norma subjektif & pengendalian dalam berperilaku)

Frequency Table

Sikap

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid kurang baik 97 58.8 58.8 58.8

Baik 68 41.2 41.2 100.0

Total 165 100.0 100.0

Crosstabs

sikap * niat tpb Crosstabulation

kelompok niat tpb

Total tidak ada ada

kelompok sikap baru kurang baik Count 63 34 97

% within kelompok sikap

baru 64.9% 35.1% 100.0%

baik Count 9 59 68

% within kelompok sikap

baru 13.2% 86.8% 100.0%

Total Count 72 93 165

% within kelompok sikap

baru 43.6% 56.4% 100.0%

Page 161: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

xxxv

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 43.466a 1 .000

Continuity Correctionb 41.389 1 .000

Likelihood Ratio 47.239 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association 43.203 1 .000

N of Valid Casesb 165

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 29.67.

b. Computed only for a 2x2 table

Frequency Table

norma subjektif

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid kurang baik 15 9.1 9.1 9.1

Baik 150 90.9 90.9 100.0

Total 165 100.0 100.0

Crosstabs

norma subjektif * niat tpb Crosstabulation

kelompok niat tpb

Total tidak ada ada

norma subjektif baru kurang baik Count 15 0 15

% within norma subjektif

baru 100.0% .0% 100.0%

baik Count 57 93 150

% within norma subjektif

baru 38.0% 62.0% 100.0%

Total Count 72 93 165

% within norma subjektif

baru 43.6% 56.4% 100.0%

Page 162: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

xxxvi

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 21.312a 1 .000

Continuity Correctionb 18.866 1 .000

Likelihood Ratio 26.839 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association 21.183 1 .000

N of Valid Casesb 165

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.55.

b. Computed only for a 2x2 table

Frequency Table

Perceived

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid kurang baik 80 48.5 48.5 48.5

Baik 85 51.5 51.5 100.0

Total 165 100.0 100.0

Crosstabs

perceived * niat tpb Crosstabulation

kelompok niat tpb

Total tidak ada ada

kelompok perceived kurang baik Count 60 20 80

% within kelompok perceived 75.0% 25.0% 100.0%

baik Count 12 73 85

% within kelompok perceived 14.1% 85.9% 100.0%

Total Count 72 93 165

% within kelompok perceived 43.6% 56.4% 100.0%

Page 163: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

xxxvii

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 62.110a 1 .000

Continuity Correctionb 59.659 1 .000

Likelihood Ratio 66.879 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association 61.733 1 .000

N of Valid Casesb 165

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 34.91.

b. Computed only for a 2x2 table

JENIS KELAMIN

Frequencies

Jenis kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 74 44.8 44.8 44.8

perempuan 91 55.2 55.2 100.0

Total 165 100.0 100.0

Crosstabs

Jenis kelamin buah dan sayur Crosstabulation

buah dan sayur

Total kurang cukup

Jenis kelamin laki-laki Count 65 9 74

% within Jenis kelamin 87.8% 12.2% 100.0%

perempuan Count 71 20 91

% within Jenis kelamin 78.0% 22.0% 100.0%

Total Count 136 29 165

Page 164: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

xxxviii

Jenis kelamin buah dan sayur Crosstabulation

buah dan sayur

Total kurang cukup

Jenis kelamin laki-laki Count 65 9 74

% within Jenis kelamin 87.8% 12.2% 100.0%

perempuan Count 71 20 91

% within Jenis kelamin 78.0% 22.0% 100.0%

Total Count 136 29 165

% within Jenis kelamin 82.4% 17.6% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 2.714a 1 .099

Continuity Correctionb 2.079 1 .149

Likelihood Ratio 2.789 1 .095

Fisher's Exact Test .106 .074

Linear-by-Linear Association 2.698 1 .100

N of Valid Casesb 165

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13.01.

b. Computed only for a 2x2 table

KESUKAAN/PREFERENSI TERHADAP BUAH DAN SAYUR

Frequencies

kelompok suka buah sayur new

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Suka 128 77.6 77.6 77.6

tidak suka 37 22.4 22.4 100.0

Total 165 100.0 100.0

Page 165: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

xxxix

Jika tidak, apa alasan kamu tidak menyukai buah?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak tersedia 5 3.0 50.0 50.0

rasanya tidak enak 5 3.0 50.0 100.0

Total 10 6.1 100.0

Missing System 155 93.9

Total 165 100.0

Jika kamu menyukai buah, apa alasan kamu mengkonsumsi buah?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid sebagai sumber vitamin dan

mineral 55 33.3 33.3 33.3

membantu melancarkan

pencernaan 15 9.1 9.1 42.4

rasanya enak dan segar 43 26.1 26.1 68.5

untuk menjaga kesehatan 51 30.9 30.9 99.4

5 1 .6 .6 100.0

Total 165 100.0 100.0

Jenis pengolahan buah yang paling kamu sukai adalah

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid buah-buahan segar 93 56.4 56.4 56.4

jus buah segar 62 37.6 37.6 93.9

minuman buah kemasan 7 4.2 4.2 98.2

buah kalengan, manisan

buah 1 .6 .6 98.8

dicampur dengan

makanan/minuman lain 2 1.2 1.2 100.0

Total 165 100.0 100.0

Page 166: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

xl

Sebutkan satu buah yang paling kamu sukai

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid ALPUKAT 12 7.3 7.3 7.3

ANGGUR 8 4.8 4.8 12.1

APEL 22 13.3 13.3 25.5

BENGKUANG 1 .6 .6 26.1

BUAH NAGA 3 1.8 1.8 27.9

DURIAN 16 9.7 9.7 37.6

JAMBU 3 1.8 1.8 39.4

JERUK 15 9.1 9.1 48.5

KELENGKENG 7 4.2 4.2 52.7

KIWI 4 2.4 2.4 55.2

MANGGA 29 17.6 17.6 72.7

MANGGIS 3 1.8 1.8 74.5

MELON 13 7.9 7.9 82.4

NANAS 4 2.4 2.4 84.8

NANGKA 2 1.2 1.2 86.1

PEPAYA 4 2.4 2.4 88.5

PIR 2 1.2 1.2 89.7

PISANG 8 4.8 4.8 94.5

SALAK 1 .6 .6 95.2

SEMANGKA 5 3.0 3.0 98.2

STRAWBERRI 3 1.8 1.8 100.0

Total 165 100.0 100.0

Page 167: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

xli

Jika tidak, apa alasan kamu tidak menyukai sayur?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak tersedia 5 3.0 14.3 14.3

rasanya tidak enak 30 18.2 85.7 100.0

Total 35 21.2 100.0

Missing System 130 78.8

Total 165 100.0

Jika kamu menyukai sayur, apa alasan kamu mengkonsumsi sayur?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid sebagai sumber vitamin dan

mineral 44 26.7 26.7 26.7

membantu melancarkan

pencernaan 21 12.7 12.7 39.4

rasanya enak dan segar 7 4.2 4.2 43.6

untuk menjaga kesehatan 93 56.4 56.4 100.0

Total 165 100.0 100.0

Page 168: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

xlii

Jenis pengolahan sayur yang paling kamu sukai adalah

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid sayuran segar (lalapan) 15 9.1 9.1 9.1

sayuran dimasak 136 82.4 82.4 91.5

jus sayur segar 7 4.2 4.2 95.8

dicampur dengan

makanan/minuman lain 7 4.2 4.2 100.0

Total 165 100.0 100.0

Sebutkan satu sayur yang paling kamu sukai

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid BAYAM 52 31.5 31.5 31.5

BROKOLI 10 6.1 6.1 37.6

BUNCIS 1 .6 .6 38.2

JAGUNG 6 3.6 3.6 41.8

KANGKUNG 44 26.7 26.7 68.5

KETIMUN 6 3.6 3.6 72.1

KOOL 1 .6 .6 72.7

SAWI HIJAU 2 1.2 1.2 73.9

SAWI PUTIH 2 1.2 1.2 75.2

SELADA 2 1.2 1.2 76.4

TOGE 1 .6 .6 77.0

TOMAT 3 1.8 1.8 78.8

WORTEL 35 21.2 21.2 100.0

Total 165 100.0 100.0

Page 169: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

xliii

Crosstabs

suka buah sayur buah dan sayur Crosstabulation

buah dan sayur

Total kurang cukup

suka buah sayur suka Count 105 23 128

% within kelompok suka buah

sayur new 82.0% 18.0% 100.0%

tidak suka Count 31 6 37

% within kelompok suka buah

sayur new 83.8% 16.2% 100.0%

Total Count 136 29 165

% within kelompok suka buah

sayur new 82.4% 17.6% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square .061a 1 .805

Continuity Correctionb .000 1 .999

Likelihood Ratio .062 1 .804

Page 170: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

xliv

Fisher's Exact Test 1.000 .511

Linear-by-Linear Association .060 1 .806

N of Valid Casesb 165

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.50.

b. Computed only for a 2x2 table

UANG JAJAN

Frequencies

Statistics

nominal_uangjajan

N Valid 165

Missing 0

Mean 1.85E4

Std. Error of Mean 820.958

Median 1.60E4

Std. Deviation 1.055E4

Minimum 2000

Maximum 100000

Explore

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

nominal_uangjajan 165 100.0% 0 .0% 165 100.0%

Page 171: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

xlv

Descriptives

Statistic Std. Error

nominal_uangjajan Mean 1.85E4 820.958

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 1.69E4

Upper Bound 2.02E4

5% Trimmed Mean 1.76E4

Median 1.60E4

Variance 1.112E8

Std. Deviation 1.055E4

Minimum 2000

Maximum 100000

Range 98000

Interquartile Range 9000

Skewness 3.326 .189

Kurtosis 21.547 .376

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

nominal_uangjajan .203 165 .000 .762 165 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Explore

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

transform uang jajan 165 100.0% 0 .0% 165 100.0%

Page 172: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

xlvi

Descriptives

Statistic Std. Error

transform uang jajan Mean .50 .039

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound .42

Upper Bound .57

5% Trimmed Mean .50

Median .00

Variance .252

Std. Deviation .502

Minimum 0

Maximum 1

Range 1

Interquartile Range 1

Skewness .012 .189

Kurtosis -2.025 .376

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

transform uang jajan .342 165 .000 .636 165 .000

a. Lilliefors Significance Correction

T-Test

Group Statistics

kelompok

baru buah

dan sayur N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

nominal_uangjajan kurang 136 1.83E4 10681.097 915.896

cukup 29 1.97E4 9986.691 1854.482

Page 173: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

xlvii

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

nominal_

uangjajan

Equal

variances

assumed

.038 .845 -.625 163 .533 -1350.025 2160.954 -5617.098 2917.047

Equal

variances

not

assumed

-.653 42.797 .517 -1350.025 2068.325 -5521.772 2821.721

KETERSEDIAAN BUAH DAN SAYUR

Frequencies

Ketersediaan buah dan sayur di rumah

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak tersedia 90 54.5 54.5 54.5

Tersedia 75 45.5 45.5 100.0

Total 165 100.0 100.0

Explore

Descriptives

Statistic Std. Error

ketbuahdansayurnew Mean 21.15 .258

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 20.64

Upper Bound 21.65

5% Trimmed Mean 21.09

Page 174: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

xlviii

Median 21.00

Variance 10.954

Std. Deviation 3.310

Minimum 13

Maximum 30

Range 17

Interquartile Range 5

Skewness .204 .189

Kurtosis -.335 .376

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

ketbuahdansayurnew .096 165 .001 .986 165 .086

a. Lilliefors Significance Correction

Crosstabs

Ketersediaan buah dan sayur buah dan sayur Crosstabulation

buah dan sayur

Total kurang cukup

Ketersediaan buah dan sayur kurang baik Count 79 11 90

% within ketersediaanbauh

dan sayur baru bgt 87.8% 12.2% 100.0%

Baik Count 57 18 75

% within ketersediaanbauh

dan sayur baru bgt 76.0% 24.0% 100.0%

Total Count 136 29 165

% within ketersediaanbauh

dan sayur baru bgt 82.4% 17.6% 100.0%

Page 175: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

xlix

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 3.917a 1 .048

Continuity Correctionb 3.146 1 .076

Likelihood Ratio 3.915 1 .048

Fisher's Exact Test .064 .038

Linear-by-Linear Association 3.893 1 .048

N of Valid Casesb 165

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13.18.

b. Computed only for a 2x2 table

PENGARUH ORANGTUA

Frequencies

pengaruh orang tua

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid kurang baik 86 52.1 52.1 52.1

Baik 79 47.9 47.9 100.0

Total 165 100.0 100.0

Explore

Descriptives

Statistic Std. Error

Pengaruhortunew Mean 22.28 .274

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 21.74

Upper Bound 22.82

5% Trimmed Mean 22.29

Median 22.00

Variance 12.397

Page 176: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

l

Std. Deviation 3.521

Minimum 13

Maximum 30

Range 17

Interquartile Range 5

Skewness -.024 .189

Kurtosis -.289 .376

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

Pengaruhortunew .063 165 .200* .987 165 .123

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Crosstabs

pengaruh orang tua buah dan sayur Crosstabulation

buah dan sayur

Total kurang cukup

pengaruh orang tua kurang baik Count 75 11 86

% within mean pengaruh ortu

baru bgt 87.2% 12.8% 100.0%

baik Count 61 18 79

% within mean pengaruh ortu

baru bgt 77.2% 22.8% 100.0%

Total Count 136 29 165

% within mean pengaruh ortu

baru bgt 82.4% 17.6% 100.0%

Page 177: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

li

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 2.839a 1 .092

Continuity Correctionb 2.191 1 .139

Likelihood Ratio 2.853 1 .091

Fisher's Exact Test .105 .069

Linear-by-Linear Association 2.822 1 .093

N of Valid Casesb 165

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13.88.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 178: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

lii

Lampiran 5

Output Hasil Penelitian (FFQ)

Perhitungan FFQ Buah dan Sayur

Nomor Responden

Hasil FFQ Keterangan Perilaku Konsumsi Buah dan

Sayur Porsi Buah

Porsi Sayur

Porsi Buah

Porsi Sayur

1 1.43 2.14 kurang kurang kurang

2 0.00 1.28 kurang kurang kurang

3 1.65 2.37 kurang kurang kurang

4 4.65 4.07 cukup cukup cukup

5 0.00 0.86 kurang kurang kurang

6 3.64 3.51 cukup cukup cukup

7 2.14 2.28 cukup kurang kurang

8 4.22 3.57 cukup cukup cukup

9 5.28 4.28 cukup cukup cukup

10 7.50 4.14 cukup cukup cukup

11 1.14 0.28 kurang kurang kurang

12 3.13 2.71 cukup kurang kurang

13 4.14 1.86 cukup kurang kurang

14 3.71 3.85 cukup cukup cukup

15 3.35 4.94 cukup cukup cukup

16 2.36 2.93 cukup kurang kurang

17 3.79 1.79 cukup kurang kurang

18 2.35 1.93 cukup kurang kurang

19 2.14 6.36 cukup cukup cukup

20 3.35 2.57 cukup kurang kurang

21 3.49 2.64 cukup kurang kurang

22 3.22 0.43 cukup kurang kurang

23 2.28 2.21 cukup kurang kurang

24 4.07 2.36 cukup kurang kurang

25 2.94 3.35 cukup cukup cukup

26 1.28 2.28 kurang kurang kurang

27 0.14 1.28 kurang kurang kurang

28 3.57 2.21 cukup kurang kurang

29 1.42 2.18 kurang kurang kurang

30 3.71 4.57 cukup cukup cukup

31 4.28 2.85 cukup kurang kurang

Page 179: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

liii

Nomor Responden

Hasil FFQ Keterangan Perilaku Konsumsi Buah dan

Sayur Porsi Buah

Porsi Sayur

Porsi Buah

Porsi Sayur

32 2.50 1.94 cukup kurang kurang

33 5.16 1.42 cukup kurang kurang

34 2.28 2.71 cukup kurang kurang

35 1.71 1.86 kurang kurang kurang

36 1.35 2.41 kurang kurang kurang

37 0.86 0.79 kurang kurang kurang

38 1.79 2.28 kurang kurang kurang

39 3.78 2.71 cukup kurang kurang

40 3.42 3.74 cukup cukup cukup

41 2.14 1.43 cukup kurang kurang

42 4.64 4.36 cukup cukup cukup

43 2.56 2.99 cukup kurang kurang

44 0.86 1.85 kurang kurang kurang

45 0.43 0.14 kurang kurang kurang

46 2.14 0.14 cukup kurang kurang

47 3.21 0.00 cukup kurang kurang

48 0.14 0.14 kurang kurang kurang

49 2.00 6.00 cukup cukup cukup

50 1.00 1.43 kurang kurang kurang

51 0.57 0.14 kurang kurang kurang

52 0.71 1.79 kurang kurang kurang

53 0.79 1.00 kurang kurang kurang

54 3.50 0.14 cukup kurang kurang

55 0.71 1.28 kurang kurang kurang

56 6.37 7.21 cukup cukup cukup

57 3.71 4.21 cukup cukup cukup

58 1.85 1.14 kurang kurang kurang

59 0.28 1.00 kurang kurang kurang

60 0.28 0.85 kurang kurang kurang

61 1.57 2.57 kurang kurang kurang

62 1.14 3.14 kurang cukup kurang

63 1.57 1.64 kurang kurang kurang

64 0.43 0.43 kurang kurang kurang

65 0.43 0.43 kurang kurang kurang

66 0.86 1.03 kurang kurang kurang

67 4.21 6.28 cukup cukup cukup

68 2.64 5.49 cukup cukup cukup

69 0.85 1.14 kurang kurang kurang

70 0.57 0.00 kurang kurang kurang

Page 180: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

liv

Nomor Responden

Hasil FFQ Keterangan Perilaku Konsumsi Buah dan

Sayur Porsi Buah

Porsi Sayur

Porsi Buah

Porsi Sayur

71 1.78 0.00 kurang kurang kurang

72 2.57 2.00 cukup kurang kurang

73 2.35 1.00 cukup kurang kurang

74 1.78 0.79 kurang kurang kurang

75 4.07 2.85 cukup kurang kurang

76 2.43 5.43 cukup cukup cukup

77 1.14 1.28 kurang kurang kurang

78 1.57 2.49 kurang kurang kurang

79 2.14 2.00 cukup kurang kurang

80 2.64 0.57 cukup kurang kurang

81 2.21 2.07 cukup kurang kurang

82 1.99 3.35 kurang cukup kurang

83 1.85 2.85 kurang kurang kurang

84 1.42 1.93 kurang kurang kurang

85 1.28 1.28 kurang kurang kurang

86 3.00 2.00 cukup kurang kurang

87 0.28 1.85 kurang kurang kurang

88 0.85 0.28 kurang kurang kurang

89 0.71 0.57 kurang kurang kurang

90 1.64 1.50 kurang kurang kurang

91 0.71 0.71 kurang kurang kurang

92 0.00 0.00 kurang kurang kurang

93 1.93 1.93 kurang kurang kurang

94 0.85 1.14 kurang kurang kurang

95 2.42 4.64 cukup cukup cukup

96 3.21 6.13 cukup cukup cukup

97 1.28 2.07 kurang kurang kurang

98 1.14 0.85 kurang kurang kurang

99 0.85 2.07 kurang kurang kurang

100 1.99 1.85 kurang kurang kurang

101 4.00 3.71 cukup cukup cukup

102 1.71 0.43 kurang kurang kurang

103 3.21 2.36 cukup kurang kurang

104 3.50 3.78 cukup cukup cukup

105 1.71 1.28 kurang kurang kurang

106 1.57 1.28 kurang kurang kurang

107 3.57 6.00 cukup cukup cukup

108 1.14 3.42 kurang cukup kurang

109 0.14 0.00 kurang kurang kurang

Page 181: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

lv

Nomor Responden

Hasil FFQ Keterangan Perilaku Konsumsi Buah dan

Sayur Porsi Buah

Porsi Sayur

Porsi Buah

Porsi Sayur

110 1.78 1.71 kurang kurang kurang

111 1.00 1.93 kurang kurang kurang

112 4.79 3.65 cukup cukup cukup

113 1.14 0.85 kurang kurang kurang

114 1.56 3.22 kurang cukup kurang

115 0.99 1.00 kurang kurang kurang

116 1.14 0.85 kurang kurang kurang

117 1.85 1.85 kurang kurang kurang

118 0.28 1.00 kurang kurang kurang

119 1.71 2.35 kurang kurang kurang

120 0.43 1.14 kurang kurang kurang

121 3.64 6.85 cukup cukup cukup

122 3.79 2.36 cukup kurang kurang

123 2.14 0.43 cukup kurang kurang

124 1.14 1.28 kurang kurang kurang

125 2.57 1.57 cukup kurang kurang

126 1.93 1.64 kurang kurang kurang

127 3.35 0.43 cukup kurang kurang

128 1.50 1.50 kurang kurang kurang

129 0.14 0.14 kurang kurang kurang

130 1.57 0.43 kurang kurang kurang

131 2.57 1.00 cukup kurang kurang

132 1.14 0.28 kurang kurang kurang

133 0.43 0.43 kurang kurang kurang

134 0.99 0.99 kurang kurang kurang

135 0.14 0.57 kurang kurang kurang

136 2.42 2.71 cukup kurang kurang

137 2.71 1.85 cukup kurang kurang

138 0.43 0.28 kurang kurang kurang

139 1.57 2.28 kurang kurang kurang

140 1.78 2.14 kurang kurang kurang

141 2.42 2.57 cukup kurang kurang

142 0.43 0.43 kurang kurang kurang

143 1.28 1.56 kurang kurang kurang

144 2.42 2.78 cukup kurang kurang

145 1.14 1.71 kurang kurang kurang

146 2.14 0.85 cukup kurang kurang

147 3.14 4.49 cukup cukup cukup

148 1.71 1.00 kurang kurang kurang

Page 182: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire

lvi

Nomor Responden

Hasil FFQ Keterangan Perilaku Konsumsi Buah dan

Sayur Porsi Buah

Porsi Sayur

Porsi Buah

Porsi Sayur

149 1.14 0.99 kurang kurang kurang

150 0.85 1.28 kurang kurang kurang

151 4.50 1.42 cukup kurang kurang

152 0.57 1.64 kurang kurang kurang

153 0.43 1.71 kurang kurang kurang

154 4.49 6.21 cukup cukup cukup

155 1.57 1.21 kurang kurang kurang

156 0.85 1.36 kurang kurang kurang

157 0.57 1.14 kurang kurang kurang

158 1.71 3.65 kurang cukup kurang

159 1.85 3.92 kurang cukup kurang

160 1.00 1.14 kurang kurang kurang

161 0.71 1.50 kurang kurang kurang

162 0.57 0.14 kurang kurang kurang

163 0.14 1.14 kurang kurang kurang

164 1.14 1.57 kurang kurang kurang

165 1.85 1.71 kurang kurang kurang

Rata-rata: 2.00 2.05

cukup=68 cukup=33 cukup=29

kurang=97

kurang=132

kurang=136

Page 183: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire
Page 184: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37924/1/... · Fruits and vegetables consumption data obtained from Food Frequency Questionnaire