pengaruh social media marketing consumption, …

122
i PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, CURATION, CREATION DAN COLLABORATION TERHADAP CUSTOMER EQUITY PADA PT. PZ CUSSONS INDONESIA DI CIKARANG SELATAN Disusun oleh : DIAN ANDAN SARI SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Menyelesaikan penulisan Skripsi PRODI STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS PELITA BANGSA BEKASI 2019

Upload: others

Post on 13-Apr-2022

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

i

PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION,

CURATION, CREATION DAN COLLABORATION TERHADAP

CUSTOMER EQUITY PADA PT. PZ CUSSONS INDONESIA DI

CIKARANG SELATAN

Disusun oleh :

DIAN ANDAN SARI

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Menyelesaikan penulisan Skripsi

PRODI STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS PELITA BANGSA

BEKASI – 2019

Page 2: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

ii

PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION,

CURATION, CREATION DAN COLLABORATION TERHADAP

CUSTOMER EQUITY PADA PT.PZ CUSSONS INDONESIA DI

CIKARANG SELATAN

Disusun oleh :

DIAN ANDAN SARI

NIM: 111511061

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menjadi Sarjana Manajemen

(SM)

PRODI STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS PELITA BANGSA

BEKASI – 2019

Page 3: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

iii

Page 4: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

iv

Page 5: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

v

Page 6: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

vi

ABSTRAK

PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, CURATION,

CREATION DAN COLLABORATION TERHADAP CUSTOMER EQUITY

PADA PT.PZ CUSSONS INDONESIA DI CIKARANG SELATAN

Oleh

DIAN ANDAN SARI

NIM: 111511061

Dunia digital telah mempengaruhi berbagai lini bisnis dan marketing, media

sosial telah memberikan dampak yang besar kepada para pemasar untuk

memperkenalkan mereknya, menjangkau pemasaran ke seluruh dunia,

meningkatkan penjualan dan membangun komunitas dibandingkan dengan media

konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh social media

marketing yang terdiri dari consumption, curation, creation, dan collaboration

terhadap customer equity pada PT. PZ Cussons Indonesia di Cikarang Selatan.

Penelitian ini menggunakan purposive sampling yang dilakukan terhadap 100

consumen yang menggunakan media sosial. Data diolah dengan menggunakan

SPSS. Metode yang dilakukan adalah kuesioner dan wawancara. Hasil penelitian

menunjukan bahwa social media marketing yang terdiri dari consumption, curation,

creation dan collaboration berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

customer equity pada Consumer PT. PZ Cussons Indonesia di Cikarang Selatan.

Kata Kunci: Media Sosial, Consumption, Curation, Creation, Collaboration dan

Customer Equity

Page 7: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

vii

ABSTRACT

THE EFFECT OF SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION,

CURATION, CREATION AND COLLABORATION ON CUSTOMER

EQUITY IN PT.PZ CUSSONS INDONESIA

By

DIAN ANDAN SARI

NIM : 111511061

The digital world has influenced various lines of business and marketing,

social media has had a huge impact on marketers to introduce their brands, reach

out to marketing throughout the world, increase sales and build communities

compared to conventional media. This study aims to analyze the influence of social

media marketing consisting of consumption, curation, creation, and collaboration

on customer equity at PT. PZ Cussons Indonesia in South Cikarang.This research

uses purposive sampling conducted on 100 consumers who use social media. Data

is processed using SPSS. The method used is a questionnaire and interview. The

results showed that social media marketing consisting of consumption, curation,

creation and collaboration had a positive and significant effect on customer equity

at Consumer PT. PZ Cussons Indonesia in South Cikarang.

Keywords: Social Media, Consumption, Curation, Creation, Collaboration, and

Customer Equity

Page 8: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

viii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan ridho-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini, yang disusun sebagai salah satu

syarat dalam menyelesaikan studi pada Program Sarjana – Program Studi

Manajemen Universitas Pelita Bangsa. Dengan judul “Pengaruh Social Media

Marketing Consumption, Curation, Creation Dan Collaboration Terhadap

Customer Equity Pada PT. PZ Cussons Indonesia Di Cikarang Selatan.

Penulis sepenuhnya menyadari bahwa penyelesaian Skripsi ini tidak akan

terwujud tanpa adanya dukungan dan bantuan semua pihak. Sehingga pada

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT dengan segala rahmat seta karunia-Nya yang memberikan

kekuatan bagi peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Kepada Bapak Franky Okto Bernando, S.E.,M.Ak. selaku pembimbing

dalam menyusun skripsi.

3. Ibu Preatmi Nurastuti, S.E., M.M. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis

dan Ilmu Sosial Universitas Pelita Bangsa.

4. Ibu Yunita Ramadhani RDS, S.E., M.Sc. selaku Ketua Program Program

Studi Manajemen Universitas Pelita Bangsa.

5. Kepada kedua orang tua yang tercinta yang senantiasa mendoakan dan

memberikan kasih sayang serta dukungan moril dan materil.

6. Keluarga besar Tercinta yang telah memberikan dukungan Maksimal

kepada saya dalam penyelesaian Skripsi ini.

7. Teman-teman Prodi Manajemen Angkatan 2015 Universitas Pelita Bangsa

yang sama-sama merasakan suka duka selama duduk dibangku kuliah.

8. Sahabat-sahabat main saya di kampus, di kost maupun di tempat kerja yang

selalu memberikan dukungan dan semangat.

9. Serta sahabat-sahabat terdekat yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu terimakasih atas atas partisipasinya.

Page 9: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

ix

Penulis menyadari masih banyak keterbatasan pada susunan skripsi sehingga

kritik dan saran dapat diharapkan demi perbaikan penulisan laporan penelitian

dikemudian hari. Namun demikian penulis tetap berharap semoga hasil penelitian

ini dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak yang berkepentingan.

Bekasi, 23 September 2019

Dian Andan Sari

Page 10: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI .............. Error!

Bookmark not defined.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN

ILMU SOSIAL UNIVERSITAS PELITA BANGSA ......... Error! Bookmark not

defined.

SURAT PERNYATAAN ......................................... Error! Bookmark not defined.

ABSTRAK ............................................................................................................. v

ABSTRACT .......................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1

1.2 Perumusan Masalah ............................................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................................... 6

1.4 Kegunaan/Manfaat Penelitian ............................................................................... 6

1.5 Sistematika Penulisan ............................................................................................. 7

BAB II .................................................................................................................... 8

KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................. 8

2.1 Landasan Teori ....................................................................................................... 8

2.1.1 Pengertian Ekuitas Pelanggan (Customer Equity) ............................................. 8

2.1.2 Faktor Pendorong Customer Equity ................................................................ 9

2.1.3 Pemasaran Media Sosial .................................................................................... 11

2.1.3.1 Pengertian Media Sosial ................................................................................. 11

2.1.3.2 Manfaat Media Sosial untuk Perkembangan Bisnis .................................... 12

2.1.3.3 Pengertian Pemasaran Media Sosial ............................................................. 13

Page 11: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

xi

2.1.3.4 Aktivitas Pemasaran Media Sosial ................................................................ 14

2.1.4 Hubungan Social Media Marketing dan Customer Equity ........................... 18

2.2 Peneliti Terdahulu yang relevan .......................................................................... 21

2.3 Hipotesis ................................................................................................................. 23

BAB III ................................................................................................................. 26

METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................ 26

3.1 Jenis Penelitian ...................................................................................................... 26

3.2 Tempat dan Waktu/ Jadwal Penelitian ............................................................... 26

3.3 Kerangka Konsep/Pemikiran ........................................................................... 27

3.3.1 Desain Penelitian ................................................................................................ 27

3.3.2 Diskriptif Operasional dan Instrument Variabel Penelitian ......................... 28

3.4 Populasi dan Sampel ............................................................................................. 31

3.4.1 Populasi ............................................................................................................... 31

3.4.2 Sampel ................................................................................................................. 31

3.5 Metode Pengumpulan Data .................................................................................. 32

3.6 Metode Analisis Data ............................................................................................ 33

BAB IV ................................................................................................................. 38

GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN ............................................... 38

4.1 Sejarah Obyek Penelitian ..................................................................................... 38

4.1.1 Visi Dan Misi Perusahaan ................................................................................. 41

4.1.1.1 Visi Perusahaan ........................................................................................... 41

4.1.1.2 Misi Perusahaan ......................................................................................... 41

4.2 Struktur Organisasi PT. PZ Cussons Indonesia ................................................ 42

4.3 Kegiatan Operasional PT. PZ Cussons Indonesia ............................................. 43

BAB V ................................................................................................................... 50

HASIL PENELITIAN ........................................................................................ 50

5.1 Analisis Data Penelitian ........................................................................................ 50

5.1.1 Karakteristik Responden .................................................................................. 50

5.1.2 Analisis Deskripstif .......................................................................................... 54

5.1.2.1 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Consumtion (X1) ............... 54

Page 12: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

xii

5.1.2.2 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Curation (X2) .................... 57

5.1.2.3 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Creation (X3) .................... 59

5.1.2.4 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Collaboration (X4)............ 61

5.1.2.5 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Customer Equity (Y) ........ 63

5.1.3 Uji Asumsi Klasik .............................................................................................. 65

5.1.3.1 Uji Normalitas ............................................................................................. 65

5.1.3.2 Uji Heteroskedastistas................................................................................ 67

5.1.3.3 Uji Multikolinieritas ................................................................................... 69

5.1.3.4 Analisis Regresi Linier Berganda .............................................................. 70

5.1.3.5 Uji F .............................................................................................................. 72

5.1.3.6 Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) ............................................................ 73

5.1.3.7 Pengujian Koefisien Determinan (R2) ....................................................... 75

5.2 Inteprestasi Data / Pembahasan .......................................................................... 76

BAB VI ................................................................................................................. 82

KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 82

6.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 82

6.2 Saran ...................................................................................................................... 82

Daftar Pustaka ..................................................................................................... 84

Lampiran ............................................................................................................. 86

Page 13: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

xiii

DAFTAR TABEL hal

Tabel 3.1 Jadwal Waktu Penelitian ....................................................................... 26

Tabel 3.2 Deskripsi Operasional Variabel ............................................................ 28

Tabel 3.3 Skala Likert ........................................................................................... 32

Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .......................... 50

Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .......................................... 51

Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Media Sosial

............................................................................................................................... 52

Tabel 5.4 Manfaat Media Sosial ........................................................................... 53

Tabel 5.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Jawaban Variabel

Consumption ......................................................................................................... 54

Tabel 5.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Jawaban Variabel Curation 57

Tabel 5.7 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Jawaban Variabel Creation 59

Tabel 5.8 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Jawaban Variabel

Collaboration ........................................................................................................ 61

Tabel 5.9 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Jawaban Variabel Customer

Equity .................................................................................................................... 63

Tabel 5.10 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov ......................................................... 67

Tabel 5.11 Hasil Uji Glejser ................................................................................. 69

Tabel 5.12 Hasil Uji Multikolinearitas.................................................................. 70

Tabel 5.13 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ...................................................... 71

Tabel 5.14 Hasil Uji F ........................................................................................... 73

Tabel 5.15 Hasil Uji t ............................................................................................ 74

Tabel 5.16 Hasil Uji Koefisien Determinasi ......................................................... 76

Page 14: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

xiv

DAFTAR GAMBAR Hal.

Gambar 1.1 Pertumbuhan Pengguna Internet ......................................................... 1

Gambar 3.1 Desain Penelitian ............................................................................... 27

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. PZ Cussons Indonesia ................................ 42

Gambar 5.1 Histogram .......................................................................................... 65

Gambar 5.2 Grafik Normal P-Plot Asumsi Normalitas ........................................ 66

Gambar 5.3 Grafik Scatte Plot Heteroskedastisitas .............................................. 68

Page 15: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner ............................................................................................ 86

Lampiran 2 : Tabulasi Jawaban Responden ............................................................... 90

Lampiran 3 : Uji Validitas ........................................................................................ 93

Lampiran 4 : Uji Reliabilitas ..................................................................................... 94

Lampiran 5 : Uji Hipotesis ....................................................................................... 95

Lampiran 6 : Uji Asumsi klasik ................................................................................ 96

Lampiran 7 : Penelitian Terdahulu Yang Relevan ...................................................... 99

Lampiran 8 : Lembar Persetujuan dari Objek Penelitian ........................................... 101

Page 16: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini dunia yang serba digital memudahkan manusia untuk

berkomunikasi serta merubah cara berkomunikasi antar manusia mulai dari hal

kecil seperti mengirim pesan hingga hal besar seperti media promosi. Hal ini

juga akhirnya berdampak pada dunia pemasaran yang menghasilkan cara baru

untuk memasarkan suatu barang/jasa dari yang semula menggunakan cara

promosi melalui iklan secara fisik seperti poster, billboard dan iklan di televisi,

radio menjadi promosi melalui digital (digital promotion) seperti melalui media

internet dengan menggunakan Social Media, website atau blogspot.

Sumber: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet

Indonesia (APJII)

Gambar 1.1

Pertumbuhan Pengguna Internet 1998 – 2018

Page 17: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

2

Sejak tahun 2010 jumlah pengguna internet di Indonesia mengalami

peningkatan yang cukup siginifikan sebanyak 42 juta sampai pada tahun 2018

pengguna internet mencapai 171,2 juta jiwa. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 1.1

yang menunjukkan bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun. Hampir semua pengguna internet juga

menggunakan Social Media sebagai alternatif alat komunikasi secara digital

terhadap orang sekitar. Hal ini dapat dilihat dari berkembangnya media sosial.

Social Media diawali oleh Friendster pada tahun 2002 yang ditemukan oleh

Jonathan Abram, ditahun 2004 Facebook ditemukan oleh Mark Zuckerberg dan

dua tahun kemudian di tahun 2006 Twitter ditemukan oleh Jack Dorsey dan yang

terakhir di tahun 2010 Social Media Instagram dan Path di tahun 2011.

Indonesia adalah salah satu negara yang pertumbuhan Social Media nya

sangat pesat dan Social Media kini sudah menjadi suatu trend untuk menyebarkan

suatu issue, pengetahuan atau informasi secara cepat kepada pengguna internet.

Menurut Kaplan dan Heinlein (2010), Social Media merupakan sekelompok

aplikasi berbasis internet yang dibangun berdasarkan kerangka pikiran ideologi

dan teknologi dari Web 2.0.

Saat ini salah satu Social Media yang sangat banyak digunakan di Indonesia

adalah Bbm dan Facebook. Pertumbuhan penggunanya di Indonesia sendiri cukup

signifikan. Survei yang dilakukan oleh We Are Social Singapore menunjukkan

bahwa, hingga bulan November 2015 pengguna aktif media sosial di Indonesia

telah mencapai angka 79 juta orang. Jumlah tersebut mengalami pertumbuhan

sebesar 19 persen semenjak Januari 2014. Media sosial yang kerap diakses yaitu

Page 18: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

3

Facebook, Twitter, Google+, Instagram, Skype, Pinterest dan Line. Rata – rata

warga Indonesia menghabiskan waktu mereka sebanyak 2 hingga 3 jam per hari

untuk mengakses media sosial tersebut. Seharusnya perusahaan perlu

memperhatikan penggunaan Social Media ini sebagai cara lain. memasarkan suatu

produk dan merubah kebiasaan yang dahulu menggunakan pemasaran

konvensional melalui brosur, iklan di tv menjadi pemasaran melalui internet

secara digital atau bisa disebut juga internet marketing.

Melalui media sosial, konsumen dapat melakukan interaksi dengan

perusahaan. Interaksi tersebut kemudian memungkinkan konsumen untuk turut

berpartisipasi dalam menciptakan gagasan – gagasan baru serta membentuk nilai

dari perusahaan itu sendiri. Seperti yang dilakukan oleh The Body Shop Indonesia.

The Body Shop merupakan produsen kosmetik yang peduli dengan lingkungan

hidup. Ia memanfaatkan media sosial Twitter untuk berinteraksi dengan

konsumennya.

Konsumen dapat menyampaikan kritik dan saran mengenai pelayanan dan

produk dari The Body Shop. Selain itu, melalui akun Twitter-nya, The Body Shop

mencoba menggali pandangan konsumennya tentang isu – isu lingkungan hidup

(Arida, 2014). Dalam dekade kedepannya, Indonesia dapat mengambil banyak

peluang dari perkembangan teknologi, termasuk pengembangan teknologi untuk

komunikasi dan sumber daya. Pada tahun 2010, sebanyak 220 juta pengguna

seluler terdaftar di Indonesia dan Internet juga menjadi suatu hal yang penting

(McKinsey Global Institute, 2012).

Komunikasi pemasaran dengan menggunakan media sosial membantu

Page 19: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

4

brand dan konsumen berkomunikasi dua arah secara langsung dengan satu sama

lain tanpa batasan waktu, tempat, dan medium. Selain itu, brand tersebut

mendapatkan eksposur dan hubungan yang semakin kuat dengan konsumen (Kim

& Ko, 2012).

Disamping produk The Body Shop produk perawatan bayi seperti PT.PZ

Cussons Indonesia berusaha membuat ikatan kuat. Promosi yang unik dengan

mengunakan media-media yang kreatif. Menjadikan salah satu faktor utama yang

diharapkan dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian produk.

(Kotler & Amstrong, 2015) Promosi dengan media yang tepat dapat meningkatkan

volume penjualan perusahaan.

Hal ini juga senada seperti yang dikemukakan oleh Kim & Ko (2012),

bahwa aktivitas pemasaran melalui Social Media yang dilakukan suatu merek

memiliki pengaruh positif terhadap Customer equity. Pemasaran yang telah

dilakukan dapat mempengaruhi Customer equity disebabkan karena tiga faktor

pendorong Customer equity, yaitu value equity, relationship equity, dan brand

equity juga dipengaruhi oleh aktivitas Social Media yang dilakukan. Social Media

Marketing (SMM) adalah komunikasi dua arah untuk menarik empati pengguna

berusia muda dan bahkan dapat menimbulkan emosi yang sama kepada kelompok

pengguna yang lebih tua.

Penulis memilih PT. PZ Cussons Indonesia karena perusahaan ini sudah

lama berkiprah dibidang consumer goods dan telah banyak mempunyai konsumen

diseluruh Indonesian dan Dunia. PT. PZ Cussons Indonesia mampu menjadi

market leader terutama pada masyarakat di Cikarang Selatan.

Page 20: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

5

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk meneliti lebih

dalam dengan mengambil judul penelitian “Pengaruh Social Media Marketing

Consumption, Curation, Creation dan Collaboration terhadap Customer

Equity pada PT.PZ Cussons Indonesia di Cikarang Selatan”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, masalah yang harus dikembangkan

adalah strategi Social Media Marketing Consumption, Curation, Creation dan

Collaboration. Berdasarkan pada permasalahan di atas maka penulis dapat

mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Apakah Social Media Marketing Consumption berpengaruh terhadap

Customer equity pada PT.PZ Cussons Indonesia di Cikarang Selatan?

2. Apakah Social Media Marketing Curation berpengaruh terhadap Customer

equity pada PT.PZ Cussons Indonesia di Cikarang Selatan?

3. Apakah Social Media Marketing Creation berpengaruh terhadap Customer

equity pada PT.PZ Cussons Indonesia di Cikarang Selatan?

4. Apakah Social Media Marketing Collaboration berpengaruh terhadap

Customer equity pada PT.PZ Cussons Indonesia di Cikarang Selatan?

5. Apakah Social Media Marketing Consumption, Curation, Creation, dan

Collaboration berpengaruh terhadap Customer equity pada PT.PZ Cussons

Indonesia di Cikarang Selatan?

Page 21: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

6

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka yang

menjadi tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah: Untuk mengetahui pengaruh

signifikan Social Media Marketing Consumption terhadap Customer Equity pada

PT. PZ Cussons Indonesia di Cikarang Selatan. Pengaruh signifikan Social Media

Marketing Curation terhadap Customer Equity pada PT. PZ Cussons Indonesia di

Cikarang Selatan. Pengaruh signifikan Social Media Marketing Creation terhadap

Customer Equity pada PT. PZ Cussons Indonesia di Cikarang Selatan. Pengaruh

signifikan Social Media Marketing Collaboration terhadap Customer Equity pada

PT. PZ Cussons Indonesia di Cikarang Selatan. Pengaruh signifikan Social Media

Marketing Consumption, Curation, Creation dan Collaboration terhadap

Customer Equity pada PT. PZ Cussons Indonesia di Cikarang Selatan.

1.4 Kegunaan/Manfaat Penelitian

Penelitian karya ilmiah ini diharapkan akan memberi manfaat kegunaan

secara teoritis dan praktis kepada berbagai pihak yang membaca :

1) Manfaat Teoritis, semoga hail kesimpulan dari pada penelitian karya ilmiah

ini akan menjadi sarana pengembangan teori ilmu pengetahuan yang

dimiliki dalam manajemen pemasaran yang selama ini yang diperoleh

dibangku kuliah untuk kemudian diterapkan pada dunia kerja.

2) Manfaat Praktis, semoga pula hasil penelitian karya ilmiah akan dapat pula

menjadi bahan pertimbangan bagi para hal layak yang membaca hasil karya

ilmiah ini.

Page 22: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

7

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi yang akan dilakukan peneliti berdasarkan

pada aturan sistematika yang sudah ditetapkan oleh Program Studi Manajemen

STIE Pelita Bangsa (Surya Bintarti, 2015:38-48), sehingga dapat diuraikan sebagai

berikut

- Bab Pendahuluan, dimana pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang,

perumusan masalah, batasan penelitian, tujuan penelitian,

manfaat/kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

- Bab Kajian Pustaka, dimana pada bab ini menjelaskan tentang landasan

teori meliputi pengertian kompetensi dan indikatornya, pengertian motivasi

dan indikatornya, pengertian kinerja guru dan indikatornya, selanjutnya

menjelaskan tentang penelitian terdahulu yang relevan dan hipotesis.

- Bab Metodologi Penelitian, dimana bab ini menjelaskan tentang jenis

penelitian, tempat dan waktu penelitian, kerangka konsep yang meliputi

desain penelitian dan deskripsi operasional variabel penelitian,selanjutnya

menjelaskan tentang populasi dan sampel, metode pengumpulan data,

metode analisis data yang meliputi tahap pengolahan data kuantitatif dan

tahap pengujian instrumen penelitian.

- Bab Gambaran Umum Obyek Penelitian, dimana bab ini menjelaskan

tentang obyek penelitian yang meliputi visi, misi, target, sasaran,

selanjutnya menjelaskan tentang struktur organisasi yang terdiri dari

gambar struktur organisasi.

Page 23: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

8

- Bab Hasil Penelitian dan Pembahasan, dimana pada bab ini menjelaskan

tentang hasil analisis data meliputi uji validitas, uji reabilitas, uji asumsi

klasik, uji regresi, dan uji hipotesis, dijelaskan pula interpretasi data

pembahasan.

- Bab Penutup, dimana pada bab ini menjelaskan kesimpulan dan saran bagi

pihak-pihak terkait.

Page 24: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Ekuitas Pelanggan (Customer Equity)

Penjelasan mengenai Customer equity dapat dimulai dari pengertian tentang

customer lifetime value dikarenakan pada dasarnya customer lifetime value dan

Customer equity saling berhubungan. Ekuitas konsumen didefinisikan sebagai aset

jangka panjang dengan konsumen yang didasarkan pada hubungan yang telah

dibangun dengan baik sejak semula dan sudah berlangsung dalam waktu yang

lama. (Kim and Ko, 2012). Customer equity menjadi salah satu metode untuk

menghubungkan antara program pemasaran dan tingkat kemungkinan seorang

pelanggan memberikan keuntungan bagi perusahaan pada masa datang. Pendekatan

Customer equity tidak terlepas dari konsep dasar marketing mix yang mencakup

product, price, place, promotion, people, process dan physical evidence.

Konsep Customer equity menggabungkan antara pengelolaan nilai pelanggan,

merek dan hubungan. Konsep ini dipandang sebagai sebuah kerangka strategi baru

yang lebih powerfull. Implikasinya, program pemasaran yang berbasis pada

pelanggan lebih terukur dan tepercaya secara finansial. Akan tetapi, pengelolaan

Customer equity juga menghadapi tantangan. Tantangan utama adalah bagi

perusahaan yang tidak memiliki database pelanggan yang akurat akan sulit

menjalankan strategi berdasarkan pengelolaan Customer equity.

Pengadaan database pelanggan sebagai upaya customer relationship managemant

Page 25: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

9

(CRM) adalah investasi yang tidak murah. Hanya perusahaan yang memilki data

pelanggan yang akurat seperti asuransi, kartu kredit, televisi berlangganan akan

secara mudah mengimplementasikan strategi pengelolaan Customer equity.

Rust, Lemon dan Zeithaml (2000) menyatakan ekuitas konsumen bisa

menjadi komponen terpenting bagi produsen. Konsumen tetap bagi produsen

merupakan asset penting bagi masa depan produsen. Hal ini menunjukkan

bagaimana ekuitas konsumen bisa menentukan berbagai keputusan yang

diambil oleh produsen.

2.1.2 Faktor Pendorong Customer Equity

Rust, Zeithaml dan Lemon (2001) membedakan tiga faktor (drivers) yang

mempengaruhi ekuitas pelanggan yaitu ekuitas nilai, merek dan relasional.

1. Ekuitas Nilai (value equity)

Nilai yaitu kunci dari hubungan antara pelanggan dan perusahaan. Jika produk

dan jasa perusahaan tidak sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan maka

strategi terbaik dan retensi terkuat dan strategi hubungan pemasaran akan sia sia.

Value Equity adalah penilaian objektif pelanggan atas kegunaan tawaran berdasarkan

pemikirannya tentang manfaat yang kemudian dibandingkan dengan biayanya. Value

Equity merupakan fondasi bagi produsen untuk berhubungan dengan konsumen.

Produk dan jasa yang diberikan oleh produsen harus sesuai dengan kebutuhan

konsumsen atau melebihi ekspektasi. Jika konsumen tidak mendapatkan nilai lebih

dari produsen, maka berbagai strategi yang dilakukan hanya akan memiliki dampak

yang lemah. Rust, Zeithami dan Lemon (2001) menyatakan bahwa yang menjadi

sub pendorong (sub driver) ekuitas nilai adalah mutu, harga, dan kenyamanan.

Page 26: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

10

2. Ekuitas Merek (brand equity)

Adalah penilaian subjektif dan tak berwujud pelanggan terhadap merek,

yang di luar dan melampaui nilai yang dipikirkan secara objektif. Sub pendorong

ekuitas merek adalah kesadaran merek pelanggan, sikap pelanggan terhadap merek

dan pemikiran pelanggan mengenai etika merek. Brand equity dianggap berhasil

dalam menimbulkan respon emotional bagi konsumen. Pentingnya faktor

emotional dalam pemasaran sebagai alasan “why people buy” yang merupakan

strategi yang bersifat individualized dan very personal.

Pentingnya merek dalam memberikan nilai tambah bagi produk atau jasa

yang ditawarkan kepada konsumen berupa value of branding for customer,

berdampak menjadikan pelanggan lebih loyal, resistensi terhadap perubahan

harga dan menganggap merek seperti sahabat dan merek dapat memberikan arti

finansial bagi pertumbuhan pendapatan dan nilai perusahan. Karena sesungguhnya

merek merupakan aset penting bagi perusahaan.

3. Ekuitas Relasional (relationship equity)

Adalah kecenderungan pelanggan untuk setia terhadap merek, yang di luar

dan melampaui penilaian objektif dan subjektif atas nilainya. Sub pendorong

ekuitas relasional mencakup program kesetiaan, dan program pemahaman dan

perlakuan khusus, program pembentukan komunitas, dan program pembentukan

pengetahuan. Ekuitas relasional sangat penting jika relasi pribadi banyak

diperhitungkan dan jika pelanggan cenderung terus berhubungan dengan para

pemasok sepenuhnya berdasarkan kebiasaan atau yang tidak pernah berubah.

Page 27: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

11

2.1.3 Pemasaran Media Sosial

2.1.3.1 Pengertian Media Sosial

Social media atau dalam bahasa Indonesianya disebut dengan media sosial

merupakan salah satu produk dunia digital yang mengedepankan proses interaksi

antara individu satu dengan yang lainnya, ini menciptakan sebuah keterikatan

antara Social media dengan individu tersebut (Situmorang, 2016). Menurut Richter

dan Koch (2007) dalam Situmorang (2016), Media Sosial merupakan aplikasi

online, sarana dan media yang ditujukan untuk memfasilitasi interaksi, kolaborasi

dan sharing materi.

Menurut Kotler (2012) Media sosial merupakan sarana bagi konsumen

untuk berbagi teks, gambar, audio dan video informasi satu sama lain dan dengan

perusahaan dan sebaliknya. Media sosial menurut Kotler (2012) terbagi menjadi

tiga jenis yaitu:

1. Online Communities and Forums.

Online communities and forums dibentuk oleh konsumen tanpa adanya

pengaruh iklan dan afiliasi perusahaan atau mendapatkan dukungan dari

perusahaan di mana anggota yang tergabung dalam online communities

dapat berkomunikasi dengan perusahaan dan satu anggota dengan anggota

lainnya melalui posting, instant messaging dan chat discussions tentang

minat khusus yang berhubungan dengan produk dan merek.

2. Blog-gers.

Blog merupakan catatan jurnal online atau dicari yang diperbaharui secara

berkala dan merupakan saluran yang penting bagi Word of Mouth.

Page 28: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

12

3. Social Networks.

Merupakan kekuatan yang penting dalam kegiatan pemasaran baik business

to customer dan business to business. Social networks dapat berupa situs

jejaring sosial seperti Facebook, Myspace, Linkedln dan Twitter.

2.1.3.2 Manfaat Media Sosial untuk Perkembangan Bisnis

Menurut sebuah studi terbaru Biro Iklan Internet, hampir 80% dari

konsumen akan lebih cenderung untuk membeli lebih sering di masa depan karena

kehadiran merek di situs jejaring sosial.

1. Memaksimalkan jaringan

Media sosial adalah tempat yang besar dan luas, oleh karena itu, kehadiran

produk dan merek secara aktif di media sosial dapat membuka jaringan baru

bagi pertumbuhan bisnis.Media sosial mempunyai jumlah pengguna yang

besar, baik facebook, twitter, google+, instagram dan media sosial lainnya.

Dengan mengetahui kenyataan itu maka dapat dikatakan bahwa media

sosial adalah tempat yang ideal dimana bisnis online dapat dengan mudah

berkembang dengan menarik jutaan pelanggan.

2. Kesadaran Merek

Kehadiran media sosial yang kuat adalah cara yang efisien untuk

menampilkan keunggulan produk, memberikan servis yang lebih baik

dengan pelangggan dan membangun merek kemudia merubah customer

menjadi brand advokat produk untuk mudah dan selalu diingat oleh

konsumen.

3. Meningkatkan lalu lintas dan peringkat mesin pencari

Page 29: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

13

Social media membantu dalam meningkatkan trafic website

denganmeningkatkan peringkat mesin pencari. Dengan munculnya media

sosial, google akan memasukkan ke algoritma mereka dengan sebagai

pertimbangan sebuah peringkat situs.

4. Menarik Pelanggan Baru

Selain kesadaran merek, media sosial adalah cara yang bagus untuk

mengarahkan pengunjung baru ke website. Untuk mengkonversi

pengunjung menjadi pelanggan yaitu dapat mengarahkan mereka ke

halaman tertentu dari situs yang menawarkan produk khusus, buat kolom

tempat untuk mendaftar newsletter email, beri informasi gratis yang

berguna bagi pengunjung atau halaman lain bahwa mereka akan mendapat

dari semua itu.

5. Maksimalkan Kepuasan Pelanggan

Dengan manfaat media sosial anda bisa mengetahui tentang suka dan

tidaknya pelanggan anda, itu merupakan keuntungan juga buat

pekembangan bisnis anda. Dengan begitu anda dapat memperkirakan

pilihan orang dari pengenalan produk berkualitas tinggi sesuai permintaan

mereka. Dengan bantuan media sosial, anda dapat dengan mudah

mengetahui apa keluhan dari pelanggan dan segera dapat memperbaiki

keluhan itu agar pelanggan anda mendapatkan kepuasan secara maksimal.

2.1.3.3 Pengertian Pemasaran Media Sosial

Menurut Kaplan dan Hanlein (2010), Social media marketing adalah

teknik yang mengunakan Social media sebagai sarana untuk mempromosikan

Page 30: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

14

suatu produk (Link halaman Website Bisnis Online) atau suatu jasa atau produk

lainnya secara spesifik. SMM lebih kepada pembangunan dan pemanfataan area

Social media sebagai sarana atau tempat untuk membangun target pasar dari bisnis

online.

Social media marketing adalah strategi menggunakan Internet sebagai alat

untuk berkolaborasi, mencari dan berbagi informasi, dan berkomunikasi mengenai

ide serta topic yang menarik dan dianggap penting (Wilcox, 2013). Hal ini

menjadikan pengguna bukan lagi sebagai penerima pasif informasi, melainkan

menjadi pencari dan penyebar informasi secara aktif. Dalam pembangunan SMM

perlu diingat bahwa kita harus membangun kelompok atau target pasar dengan

sikap saling menghormati dan selalu berkomunikasi dengan target pasar. Semakin

banyak area SMM yang dibangun maka akan semakin besar pula dampak yang

dihasilkan bagi Website Bisnis Online anda.

Ada beberapa SMM yang populer dikalangan masyarakat seperti Facebook,

Twitter, Pinterest, Reddit, Youtube, MySpace Google+, Instagram dan masih banyak

lagi lainnya. Disetiap Social media yang digunakan memiliki tata cara pemakaian yang

berbeda-beda seperti Instagram misalnya hanya dapat membagikan foto dan video

yang dapat diisi dengan link, keterangan, tag dan hastag. Lain halnya dengan Facebook

yang memiliki fitur yang dapat kita manfaatkan seperti pembuatan Fanpage Group

Status Link, foto dan video lainnya.

2.1.3.4 Aktivitas Pemasaran Media Sosial

Pola konsumen dalam menggunakan media sosial dapat dilihat melalui 4C,

yaitu consumption, curation, creation, dan collaboration (Evans and Mckee, 2010).

Page 31: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

15

Lebih lanjut penjelasan dari 4C yaitu: Konsep engagement dalam social media

menurut Dave Evans dan Jake Mckee: “Konsep Engagement dalam social media

adalah saat konsumen atau stakeholder menjadi seorang participant yang berarti

konsumen tersebut bersedia meluangkan waktu dan tenaga untuk berbicara dengan

perusahaan dalam suatu percakapan maupun tindakan yang mempunyai pengaruh

baik besar maupun kecil pada proses perusahaan, berbeda dibanding menjadi

viewer (penonton)”.

Proses engagement dalam konteks social juga mempunyai arti konsumen

mempunyai ketertarikan secara pribadi pada apa yang perusahaan tawarkan pada

pasar. Engagement adalah pusat dari keefektifan penggunaan social teknologidan

merupakan tujuan dari penciptaan social bisnis. Tidak seperti media tradisional

yang berjalan dengan mementingkan Exposure (pembukaan) yang bearti suatu

tampilan awal dari media yang membuat orang tertarik dan impression

(pengaruh,kesan) kesan dari media tersebut yang membekas di benakkonsumen dan

dapat mempangruhi konsumen untuk membeli produk atau jasa tersebut serta

proses bisnis, social teknologi lebih mengedepankan collaboration (kerjasama)

yaitu bagaimana perusahaan dapat membuat konsumen bertindak sebagai partner.

Berikut adalah tahapan dalam proses engagement dari memulai percakapan

dengan konsumen hingga membuat konsumen menghasilkan feedback positif bagi

perusahaan:

1. Consumption

Consumption dalam konteks social media adalah proses mengambil,

membaca, melihat, atau mendengarkan isi dari situs perusahaan.

Page 32: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

16

Consumption adalah tahapan pertama untuk selanjutnya memulai aktifitas

online lainnya. Hal-hal yang menjadi bahan consumption adalah sesuatu

yang biasanya dapat disebarkan, bukan sesuatu yang tidak dapat disebarkan

seperti jika perusahaan menyebarkan satu berita tanpa membacanya

terlebih dahulu apakah isi dari berita tersebut memberikan pengaruh pada

konsumen atau tidak, maka bisa jadi berita yang di sebarkan oleh

perusahaan tersebut akan sia-sia karena tidak seorang pun yang

mengkonsumsi berita tersebut.

2. Curation

Curation adalah tindakan dari memilah, menentukan dan melihat atau

dalam kata lain menggambarkan isi dari situs perusahaan. Curation dapat

membuat kandungan situs lebih bermanfaat untuk pihak lain. Curation

dapat menimbulkan ketertarikan seperti ketika seseorang merasa tertarik

untuk membeli suatu buku setelah membaca review orang lain yang

dianggap lebih menguasai bidangnya ada disampulnya. Hal inilah yang

dapat curation timbulkan, persepsi pembeli akan menjadi positif sehingga

menimbulkan ketertarikan ketika melihat dan menilai review yang ditulis

oleh orang yang dianggap lebih menguasai suatu bidang tersebut.

3. Creation

Creation adalah tahap berikut setelah curation, dimana creation ini adalah

langkah yang menentukan sedikit banyaknya tanggapan pada suatu

kejadian. Dalam tahap ini perusahaan membiarkan konsumen memilih

mana yang disukai dan yang tidak disukai dengan menawarkan alat,

Page 33: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

17

bantuan, contoh, dan fasilitas lainnya. Semakin sedikit yang usaha yang

konsumen lakukan untuk memilih dan menciptakan sesuatu akan semakin

baik. Menjalankan tahapan ini didasarkan pada pemikiran bahwa manusia

gemar untuk membagi informasi tentang apa yang mereka lakukan dan

bicarakan, dan umumnya di usahakan untuk kepentingan mereka didalam

komunitas yang besar.

4. Collaboration

Collaboration adalah hasil dari consumption, curation dan creation yang

memunculkan aktifitas individual yang besar. Seperti jika seorang sudah

melihat suatu video, lalu memberikan penilaian, dan selanjutnya

mengunggah sesuatu, proses ini dapat membangun suatu rantai yang

memberikan nilai bagi perusahaan. Tetapi kolaborasi adalah titik akhir

dimana konsumen dan perusahaan saling terlibat hubungan timbal balik

yang nantinya dapat menghasilkan masukan yang positif bagi perusahaan.

Proses ini akan terus berulang ketika sesuatu konten yang baru akan muncul.

Selain dilihat dari intensitas dan pola penggunaan, konsumen yang

mengakses media sosial dapat digolongkan menjadi beberapa kategori. The

graphic, visualization & usability center, the Georgia institute of technology

menggolongkan pengguna internet menjadi tiga kategori dengan

berdasarkan intensitas internet yang digunakan:

A. Heavy user (lebih dari 40 jam per bulan)

B. Medium user (antara 10 sampai 40 jam per bulan)

C. Light user (kurang dari 10 jam per bulan).

Page 34: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

18

Lebih mendalam, North American Telegraphic mengemukakan bahwa

terdapat 7 kategori pengguna media sosial berdasarkan kegiatan yang mereka

lakukan di media sosial. Ketujuh kategori tersebut pertama yaitu creators, kategori

yang mempublikasikan konten – konten yang mereka ciptakan ke media sosial.

Kedua yaitu conversationalists ketegori yang aktif melakukan percakapan mereka

di media sosial. Ketiga yaitu critics kategori yang berkontribusi dalam online

forums, memberikan komentar pada akun media sosial brand, dan

mempublikasikan review tentang produk atau brand. Keempat yaitu collectors,

ketegori yang menyebutkan atau menandai dengan nama produk atau brand pada

postingannya di media sosial. Kelima yaitu joiners, kategori yang selalu mengawasi

dan mengurus akun media sosialnya. Keenam yaitu spectators, kategori yang hanya

melihat, membaca atau mendengarkan konten di media sosial. Ketujuh yaitu

inactives, kategori yang tidak melakukan kegiatan apapun di media sosial.

2.1.4 Hubungan Social Media Marketing dan Customer Equity

Social media marketing adalah strategi menggunakan Internet sebagai alat

untuk berkolaborasi, mencari dan berbagi informasi, dan berkomunikasi mengenai

ide serta topic yang menarik dan dianggap penting (Wilcox, 2013). Hal ini

menjadikan pengguna bukan lagi sebagai penerima pasif informasi, melainkan

menjadi pencari dan penyebar informasi secara aktif. Selain itu, penggunaan social

media juga dapat ditujukan sebagai channel informasi mengenai kegiatan penjualan

dan promosi untuk meningkatkan pelayan kepada pelanggan dengan menjadikan

social media sebagai channel untuk memberikan umpan balik dan tanggapan oleh

pelanggan kepada perusahaan.

Page 35: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

19

Berdasarkan Penelitian yang dilakukan oleh Priambada (2015) dengan judul

penelitian “Manfaat Penggunaan Media Sosial pada Usaha Kecil Menengah

(UKM)”, Penelitian ini menunjukkan bahwa manfaat yang paling dirasakan oleh

pemilik/pengelola UKM dalam penelitian ini adalah media sosial sangat bermanfaat

dalam: 1) mempermudah komunikasi efektif antara pengelola UKM, konsumen dan

pemasok; 2) meningkatkan pemasaran dan memperluas pangsa pasar; 3) membantu

meningkatkan pengetahuan pengelola UKM dan membantu keputusan bisnis,

Penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan media sosial pada UKM telah

membantu meningkatkan volume penjualan UKM. Peningkatan volume penjualan

paling banyak dirasakan UKM sebesar 10-49%.

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa

media sosial adalah sebagai alat pemasaran produk atau jasa selain sebagai wadah

interaksi dengan pelanggan untuk mencoba untuk memecahkan masalah mereka

sendiri. Penjelasan lain menyebutkan bahwa peningkatan penjualan ataupun

pengurangan biaya merupakan dampak dari pengelolaan pemasaran jangka panjang

yang tepat. Hasil dari penelitian menjelaskan bahwa keuntungan yang diterima

oleh UKM berkorelasi sangat kuat dengan adopsi dari Teknologi Informasi

Mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Prihandini dan Daryanti (2013)

dengan judul “Analisis Pengaruh Aktivitas Social media marketing Terhadap

Customer equity pada Merek Luxury studi kasus merek Zara”, hasil penelitian ini

menyimpulkan bahwa aktivitas Social media marketing yang dilakukan Zara secara

signifikan mempengaruhi Customer equity, melalui value equity, relationship

equity dan purchase intention.

Page 36: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

20

Selanjutnya berdasarkan penelitian Marta dan William (2016) dengan judul

“Studi terpaan media pemasaran melalui Posting Instagram terhadap Ekuitas

Merek Pelanggan Sumoboo!” maka dapat disimpulkan hasil dari penelitian ini

adalah positif dan signifikan. Hal ini menyatakan bahwa jika semakin banyak

pelanggan yang mengunggah foto dessert melalui akun Instagramnya, maka

posting foto tersebut dapat menerpa dan membantu meningkatkan nilai ekuitas

merek SumoBoo! bagi pengikut akun (followers) dari pelanggan tersebut.

Dampak dari penyebaran atau posting foto melalui Instagram mampu

memberikan keuntungan bagi lembaga bisnis yang terkait, karena para

pengunggah foto tersebut telah melakukan promosi atau iklan, baik secara

disengaja ataupun tidak. Implikasi studi ini terutama ditujukan pada lembaga

bisnis food and beverage, dimana penelitian ini diharapkan mampu menjadi

pijakan dalam mengoptimalkan tren social media yang ada sekarang ini, karena

dapat dijadikan sebagai sarana promosi yang sangat menjanjikan.

Kemudian Penelitian lain yang dilakukan oleh Arief dan Millianyani

(2015) dengan judul “Pengaruh Social media marketing Melalui Instagram

Terhadap Minat Beli Konsumen Sugar Tribe” Penelitian ini membuktikan bahwa

Social media marketing yang terdiri dari Context, Communication, Collaboration

dan Connection berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Minat Beli

Konsumen Sugar Tribe. Penggunaan media sosial di sini menjadikan customer

atau pelanggan sebagai salah satu agen promosi dari brand tersebut. Walaupun

hal ini terlihat seperti hal yang tidak disengaja, namun respon yang dinyatakan

oleh para penggunggah foto tersebut memiliki pesan marketing yang sangat

Page 37: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

21

tinggi.

2.2 Peneliti Terdahulu yang relevan

Berdasarkan hasil maping yang dilakukan oleh peneliti maka dapat

diterjemahkan kedalam hasil penelitian terdahulu sebagai berikut :

1. Prihandini (2014) melakukan penelitian berjudul “Analisis Pengaruh

Media Sosial Terhadap Ekuitas Konsumen Produk Sepatu Adorable” yang

dipublikasikan pada Jurnal Universitas Indonesia;Vol.5, No.3;2014.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan penjelasan rinci

tentang pengaruh media sosial terhadap ekuitas konsumen produk sepatu

adorable. Operasional variable dalam penelitian ini adalah Media Sosial.

Dengan menggunakan metode analisis SEM (Structural Equation Model)

Ditemukan kesimpulan bahwa media sosial berpengaruh positif terhadap

ekuitas konsumen produk sepatu adorable.

2. Faiza dan Daryanti (2013) melakukan penelitian yang berjudul “Analisis

Pengaruh Aktivitas Social media marketing Terhadap Customer equity pada

Merek Luxury” yang telah dipublikasikan pada Jurnal Universitas Indonesia

Vol.7. No.9 (2013). Penelitian ini merupakan tambahan yang berharga

dalam literatur yang ada dan dalam penelitian ini akan sangat membantu

dalam Analisis Pengaruh Aktivitas Social media marketing Terhadap

Customer equity pada Merek Luxury. Metode analisis dan hipotesa

menggunakan SEM (Structural Equation Model), dan mendapatkan hasil

penelitian Terdapat Pengaruh Positif antara Aktivitas Social media

marketing terhadap customer equity pada merek luxury.

Page 38: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

22

3. Marta dan William (2016) melakukan penelitian yang berjudul “Studi

Terpaan Media Pemasaran Melalui Posting Instagram Ekuitas Merek

Pelanggan Sumoboo” yang telah dipublikasikan pada Jurnal Komunikasi

Vol. 8. No. 1 (2017). Dengan menggunakan metode Analisis Regresi

Berganda dan mendapatkan hasil penelitian Pengaruh antara terpaan dari

Instagram sebagai media sosial terhadap ekuitas merek adalah positif dan

signifikan.

4. Arief dan Millianyani (2015) melakukan penelitian yang berjudul

”Pengaruh Social media marketing Melalui Instagram Terhadap Minat Beli

Konsumen Sugar Tribe” yang telah dipublikasikan pada Jurnal e-

Proceeding of Management Vol. 2. No. 3 (2015). Dengan menggunakan

metode Analisis Regresi Berganda dan mendapatkan hasil penelitian Social

media marketing berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen sugar

tribe.

5. Lesmana (2017) melakukan penelitian yang berjudul “The Impact of Social

media marketing Activity Toward the Increase of Consumer’s Equity and

Purchasing Intention to the Product of Brand Fashion Rabbani” yang telah

dipublikasikan pada Journal of Academic in Business an Social science Vol.

3. No. 5 (2013). Dengan menggunakan metode SEM (Structural Equation

Modelling) ditemukan kesimpulan bahwa Marketing activity through social

media perception has a positive and significant impact toward the equity

value, equity relation and equity brand.

6. Syafrizal Helmi Situmorang, Ahmad Azmi, Hardi Mulyono (2017)

Page 39: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

23

melakukan penelitian yang berjudul ” Effect Of Servicescape And Customer

Experience On Social Location Marketing ( Case Study At Cafe In Medan)”

yang telah dipublikasikan pada Business and Management Research

(AEBMR) Vol. 46 No. 1 (2017). Dengan menggunakan metode Path

Analysis ditemukan kesimpulan bahwa Servicescape dan social media

berpengaruh positif terhadap loyalitas consumer (study case to café visitor

at Medan).

2.3 Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, landasan teori dan

kerangka pemikiran dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

Hipotesis pertama: Dinyatakan bahwa Sosial Media Marketing Consumption PT.

PZ Cussons Indonesia yang ditetapkan akan meningkatkan Customer Equity,

dimana dalam hipotesa ini didukung oleh kajian teori dan hasil kesimpulan

penelitian sebagai berikut:

1. Fadiah Prihandini (2014) dalam artiket yang berjudul ”Social Media

Marketing Consumption berpengaruh terhadap Ekuitas Konsumen studi

kasus pada sepatu Adorable” menurut Prihandi pada Jurnal Universitas

Indonesia;Vol.5, No.3, Tahun 2014. Dimana pada temuan hasil

penelitian ini mengatakan Ditemukan kesimpulan bahwa media sosial

berpengaruh positif terhadap ekuitas konsumen produk sepatu adorable.

Hipotesis kedua: Dinyatakan bahwa Sosial Media Marketing Curation PT. PZ

Cussons Indonesia yang ditetapkan akan meningkatkan Customer Equity, dimana

dalam hipotesa ini didukung oleh kajian teori dan hasil kesimpulan penelitian

Page 40: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

24

sebagai berikut:

1. Kajian teori yang mengatakan bahwa social media marketing curation

berpengaruh terhadap ekuitas konsumen “Studi Terpaan Media

Pemasaran melalui Posting Instagram Ekuitas Merek pelanggan

sumoboo!” menurut Martha dan William (2016) pada Jurnal

Komunikasi Vol. 8. No. 1 (2017). Penelitian tersebut mengatakan bahwa

: Pengaruh antara terpaan dari Instagram sebagai media sosial terhadap

ekuitas merek adalah positif dan signifikan.

Hipotesis ketiga: Dinyatakan bahwa Sosial Media Marketing Creation PT. PZ

Cussons Indonesia yang ditetapkan akan meningkatkan Customer Equity, dimana

dalam hipotesa ini didukung oleh kajian teori dan hasil kesimpulan penelitian

sebagai berikut:

1. Lesmana (2017) teori yang mengatakan bahwa social media marketing

creation berpengaruh positif dan signifikan dalam penelitan yang

berjudul “The Impact of Social media marketing Activity Toward the

Increase of Consumer’s Equity and Purchasing Intention to the Product

of Brand Fashion Rabbani yang telah dipublikasikan pada Journal of

Academic in Business an Social science Vol. 3. No. 5 (2013).

Hipotesis keempat: Dinyatakan bahwa Sosial Media Marketing Collaboration PT.

PZ Cussons Indonesia yang ditetapkan akan meningkatkan Customer Equity,

dimana dalam hipotesa ini didukung oleh kajian teori dan hasil kesimpulan

penelitian sebagai berikut:

Page 41: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

25

1. Kajian teori yang mengatakan bahwa social media marketing

Collaboration berpengaruh positif dan signifikan. Hal ini sesuai dengan

penelitan yang dilakukan Syafrizal Helmi Situmorang, Ahmad Azmi,

Hardi Mulyono (2017) dengan penelitian yang berjudul ”Effect Of

Servicescape And Customer Experience On Social Location Marketing

( Case Study At Cafe In Medan)” yang telah dipublikasikan pada

Business and Management Research (AEBMR) Vol. 46 No. 1 (2017).

Hipotesis kelima: Dinyatakan bahwa Sosial Media Marketing Consumption,

Curation, Creation, dan Collaboration PT. PZ Cussons Indonesia yang ditetapkan

akan meningkatkan Customer Equity, dimana dalam hipotesa ini didukung oleh

kajian teori dan hasil kesimpulan penelitian sebagai berikut:

1. Kajian teori yang mengatakan bahwa social customer equity dipengaruhi

oleh Social Media Marketing secara positif dan signifikan . Hal ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Faiza dan Daryanti (2013)

melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Aktivitas Social

media marketing Terhadap Customer equity pada Merek Luxury” yang

telah dipublikasikan pada Jurnal Universitas Indonesia Vol.7. No.9 (2013).

Page 42: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu

penelitian yang menghubungkan dua variable atau lebih (Situmorang, 2017).

Berdasarkan teori tersebut maka penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif.

Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian ini adalah Social media

marketing yang terdiri dari Consumption, Curation, Creation dan Collaboration

terhadap Customer equity PT. PZ Cussons Indonesia.

3.2 Tempat dan Waktu/ Jadwal Penelitian

Penelitian dilakukan pada kalangan konsumen PT. PZ Cussons Indonesia

di Cikarang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2019 sampai dengan

September 2019.

Tabel 3.1

Jadwal Kegiatan Penelitian

No Uraian Maret April Mei Juni Juli Agust Sept

1 Observasi

2 Menyusun proposal

3 Bimbingan proposal

4 Revisi hasil

5 Penelitian lebih lanjut

6 Pengumpulan data

7 Bimbingan skripsi

8 Ujian skripsi

Sumber: Peneliti

Page 43: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

27

Fadiah Prihadini, 2014

Marta dan William, 2016

Fariz Lesmana, 2017

Faiza Daryanti, 2013

Syafrizal Helmi Situmorang, Ahmad Azmi, Hardi Mulyono, 2017

H1

H2

H3

H5

H4

3.3 Kerangka Konsep/Pemikiran

3.3.1 Desain Penelitian

Gambar 3.1

Menginformasika

n produk baru

Menyampaikan

dengan konten

yang menarik

Informasi jelas

dan mudah

dipahami

Mengetahui jenis

produk yang

ditawarkan

Consumption

(X1)

Adanya

tanggapan pesan

dari pelanggan

Pelanggan

mengikuti social

media

Pelanggan

membuat review

Rekomendasi

kepada pelanggan

Rekomendasi

Keunggulan

produk

Memberikan

informasi ke

pelanggan lain

Memberi

masukan terhadap

produk

Bertukar pikiran

dengan pelanggan

lain

Adanya kerjasama

dengan

perusahaan lain

Curation

(X2)

Customer Equity

(Y)

Creation

(X3)

Colaboration

(X4)

Kualitas produk

Pelanggan

mengingat merek

Komitmen

pelanggan

interaktif

Page 44: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

28

Keterangan:

H1 = X1 :Y Fadiah Prihadini, Jurnal Universitas Indonesia :

Volume 5, Nomor 3, Tahun 2014

H2 = X2 :Y Marta dan Wiliam, Jurnal Komunikasi : Volume 8,

Nomor 1, Tahun 2017

H3 = X3 :Y Lesmana, Journsl of Academic in Business an Social :

Volume 3, Nomor 5, Tahun 2013

H4 =X4 :Y Syafrizal Helmi Situmorang, Ahmad Azmi, Hardi

Mulyono, Business and Management Researt (AEBMR) :

Volume 46, Nomor 1, Tahun 2017

H5 =X5 :Y Faiza Daryanti, Jurnal Universitas Indonesia Volume

7, Nomor 9, Tahun 2013.

3.3.2 Diskriptif Operasional dan Instrument Variabel Penelitian

Diskripsi operasional variabel ini diperlukan untuk menjelaskan pengertian

masing-masing variabel yang akan diteliti besarnya indicator pengukur yang akan

diperlukan. Variabel-variabel tersebut dalam penelitian ini antara lain :

Tabel 3.2

Definisi Operasional Variabel

Variable Indikator Definisi Indikator

Consumption (X1)

(Prihandini, 2014)

Menginformasikan Produk

Baru

Perusahaan selalu

menginformasikan setiap

produk baru di media sosial

Page 45: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

29

Menyampaikan dengan

konten menarik

Perusahaan selalu

menyampaikan produk-

produk di media sosial

dengan konten yang

menarik dan

Inovatif

Informasi jelas dan mudah

dipahami

Produk yang Perusahaan

sampaikan di media sosial

jelas dan mudah dipahami

Mengetahui jenis produk

yang ditawarkan

Pelanggan mengetahui produk

Perusahaan yang ditawarkan

media sosial

Curation (X2)

(Marta dan

William, 2016)

Adanya tanggapan pesan

dari pelanggan

Pelanggan sering menanggapi

pesan/informasi mengenai

produk yang Perusahaan jual

di media sosial

Pelanggan mengikuti social

media

Pelanggan mengikuti social

media dimiliki Perusahaan

Pelanggan membuat review Pelanggan sering mereview

produk yang Perusahaan

pasarkan di media sosial

Creation (X3)

(Fariz Lesmana,

2017)

Rekomendasi kepada

pelanggan lain

Pelanggan merekomendasikan

ke pelanggan lain melalui

media sosial mengenai produk

Perusahaan

Rekomendasi keunggulan

produk

Pelanggan menginformasikan

keunggulan dari produk

Perusahaan di media sosial

Memberikan informasi

kepelanggan lain

Pelanggan sering memberikan

informasi mengenai produk

yang ditawarkan Perusahaan

ke pelanggan lainnya

Page 46: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

30

Collaboration (X4)

(Syafrizal Helmi

Situmorang,

Ahmad Azmi,

Hardi Mulyono,

2017)

Memberi masukan terhadap

produk

Pelanggan berpartisipasi

memberikan masukan

mengenai produk yang

ditawarkan Perusahaan

Bertukar pikiran dengan

pelanggan lain

Perusahaan selalu bertukar

pikiran dengan pelanggan lain

untuk memajukan produk

yang di pasarkan

Adanya kerjasama dengan

perusahaan lain

Perusahaan akan bekerjasama

dengan pengusaha lain untuk

meningkatkan penjualan

produk di media sosial

Customer Equity

(Y)

(Faiza dan

Daryanti, 2013)

Kualitas produk

Perusahaan akan selalu

memberikan produk yang

berkualitas kepada konsumen

Pelanggan mengingat

merek

Pelanggan akan mengingat

merek yang Perusahaan

berikan ke mereka

Komitmen pelanggan

konsumen berbicara mengenai

komitmen mereka

pada produk yang Perusahaan

tawarkan

Interaktif Perusahaan akan selalu

berdiskusi dengan pelanggan

Page 47: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

31

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa

orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya

sebagai objek penelitian (Kuncoro, 2013). Adapun pengertian populasi lainnya

Menurut Bailey dalam Priyono (2016), populasi adalah keseluruhan gejala/satuan

yang ingin diteliti sehingga sampel harus dilihat sebagai suatu pendugaan terhadap

populasi dan bukan populasi itu sendiri. Populasi dalam penelitian ini adalah

customer PT.PZ Cussons Indonesia di Cikarang Selatan sebanyak 100 konsumen

yang mendapatkan informasi produk melalui media sosial yang tidak diketahui

jumlah.

3.4.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2010) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut. Kriteria sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah pengusaha muda yang memasarkan produknya melalui media

sosial, Karena jumlah pengusaha muda yang memasarkan produk di media sosial

tidak diketahui jumlahnya sehingga untuk menentukan sampel digunakan rumus

supramono :

Teknik pengambilan sampel menggunakan non probability sampling, yaitu

teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang

sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel

(Sugiyono, 2012). Jenis non probability sampling yang digunakan adalah jenis

purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

Page 48: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

32

Jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah 100 responden.

Adapun kriteria dalam penelitian ini yaitu, pengguna media sosial yang terhubung

langsung dengan akun-akun PT. PZ Cussons Indonesia.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah :

1. Kuesioner

Kuesioner adalah cara pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan

kepada responden tentang variabel-variabel dalam penelitian. Metode ini

digunakan untuk menyingkap identitas penelitian dan untuk mengungkap

variabel-variabel dalam penelitian. Dan untuk pengolahan data dari hasil

kuesioner yang telah diisi oleh responden diberi angka/bobot nilai

berdasarkan skala. Dan skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Skala Likert. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur

sikap pendapat dan presepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena

tertentu (Siregar, 2014).

Skor skala likert adalah seperti berikut :

Tabel 3.3

Skor Skala Likert

No Alternatif Jawaban Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Page 49: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

33

2. Wawancara

Wawancara, yaitu dengan cara melakukan komunikasi dengan pihak-pihak

yang terkait sesuai dengan topik yang diteliti

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan mengumpulkan

dan mempelajari data-data yang diperoleh dari buku-buku, jurnal, dan

informasi dari internet yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.6 Metode Analisis Data

1. Uji Validitas

Uji validitas adalah menunjukkah sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur

apa yang ingin diukur (Siregar, 2014) dalam Tanto Wijaya dan Fransisca Andreani

(2015) Pengujian validitas dilakukan dengan program SPSS. Kriteria pengambilan

keputusan untuk menyatakan valid adalah:

- Jika nilai signifikasi < 0.05 (∝= 5%), maka pertanyaan dinyatakan valid.

- Jika nilai signifikasi > 0.05 (∝= 5%), maka pertanyaan dinyatakan tidak valid

2. Uji Reabilitas

Uji reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap

konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang

sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula. Pngujian reliabilitas

menggunakan program SPSS. Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan

reliable, bila koefisien reliabilitas (r) > 0,6 (Siregar, 2014) dalam Tanto Wijaya dan

Fransisca Andreani (2015).

Page 50: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

34

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui bahwa sebaran data penelitian

berdistribusi normal atau tidak. Metode yang digunakan untuk menguji normalitas

adalah (Priyatno, 2012) dalam Tanto Wijaya dan Fransisca Andreani (2015) untuk

itu digunakan Metode One-Sample KolmogorovSmirnov Test jika (nilai > ∝= 0,05)

maka data berdistribusi normal. Jika, (nilai < ∝= 0,05), maka data tidak

berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui apakah di dalam persamaan

regresi terjadi gejala multikolinieritas, jika ada berarti sesama variabel bebasnya

terjadi korelasi. Gejala multikolinieritas dapat diketahui dengan dua metode, yaitu

(Wibowo, 2012) dalam Tanto Wijaya dan Fransisca Andreani (2015)

1) Jika VIP (Variance Inflation Factor) kurang dari 10, maka menunjukkan tidak

terdapat multikolinieritas, artinya tidak terdapat pengaruh variabel bebas.

2) Jika nilai koefisien korelasi antar variabel bebasnya tidak lebih besar dari 0.5,

maka dapat ditarik kesimpulan model persamaan tersebut tidak mengandung

multikolinieritas

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya kesamaan

varian dari residual pada model regresi. Metode yang digunakan adalah dengan

mengkorelasikan nilai absolut residualnya dengan masing-masing variabel

independen. Jika hasil nilai probabilitasnya memiliki nilai signifikansi > nilai 𝛼 =

Page 51: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

35

0.05, maka model tidak mengalami heteroskedastisitas (Wibowo, 2012) dalam

Tanto Wijaya dan Fransisca Andreani (2015). Pendeteksian ada atau tidaknya

heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan scatterplot, jika scatterplot

menghasilkan titik-titik yang tidak membentuk suatu pola dan menyebar di atas dan

di bawah nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedasitas. Jika scatterplot

menghasilkan titik-titik yang membentuk suatu pola dan menyebar di atas dan di

bawah nol pada sumbu Y, maka terjadi heteroskedasitas.

4. Uji Hipotesis

a. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis koefisien regresi pada dasarnya merupakan pengujian terhadap derajat

signifikansi hubungan dan besarnya pengaruh dari variabel bebas (independen)

terhadap variabel terikat (dependen). Rangga Mahardhika, Djamhur Hamid,dan Ika

Ruhana (2013) Uji ini digunakan untuk mengetahui hipotesis yang pertama dan

hipotesis yang kedua

dengan rumus :

Y = a + b1X1+b2X2+b2X3+b2X4

Dimana :

Y = Customer Equity

X1 = Consumption

X2 = Curation

X3 = Creation

X4 = Collaboration

b1 , b2 ,b3, b4 = Koefisien Regresi

b. Koefisien Determinasi (R Square)

Uji ini dilakukan untuk menghitung seberapa besar perubahan variasi variabel

Page 52: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

36

dependen dapat dijelaskaan oleh variasi variabel independen. R2 diperoleh dengan

rumus :

Adjusted R2 = 1-(1-R2) 𝑁−1 𝑁−𝐾

R2 = Besarnya koefisien determinasi sampel

N = Banyaknya observasi atau jumlah sampel

K = Banyaknya variabel

Jika adjusted R2 mendekati 1, menunjukan bahwa variabel independen secara

bersama – sama berpengaruh terhadap variabel dependen sehingga model yang

digunakan dengan baik.

c. Uji Statistik t

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependennya. Uji t digunakan untuk menunjukkan

dukungan terhadap hipotesis penelitian. Apabila nilai thitung lebih besar dari t tabel

atau tingkat signifikan yang diperoleh lebih kecil dari 0,05, maka variabel

independen tersebut berhubungan secara statistik terhadap variabel dependennya

atau dengan kata lain hipotesis alternatif terdukung secara statistik. Sebaliknya

apabila t hitung lebih kecil dari ttabel, maka hipotesis penelitian tidak terdukung

secara statistik (Ghozali, 2012) dalam Nur Ismatul Maulida (2018).

d. Uji Statistik F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau

bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama sama

terhadap variabel dependen atau terikat. Untuk menguji apakah model regresi yang

kita signifikan atau non signifikan. Jika nilai signifikan F < 0,05, maka hipotesis

Page 53: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

37

alternatifnya tidak dapat ditolak atau dengan α = 0,05 variabel independennya

secara statistik memperngaruh variabel dependennya bersama sama (Ghozali,

2012).

Page 54: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

38

BAB IV

GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

4.1 Sejarah Obyek Penelitian

PT PZ Cussons Indonesian pertama kali hadir di Indonesia pada tahun 1988,

PT PZ Cussons Indonesia sudah mempunyai komitmen yang jelas dalam rangka

mengoprasikan kegiatan usahanya. PT PZ Cussons Indonesia berdiri pada tahun

1988 dan berlokasi di Jl. Halim Perdana Kusuma No. 144 Kebon Besar, Batu Ceper,

Tangerang, Banten 15124. Dengan luas area 46834 m2 dan luas bangunan 21365

m2. PT PZ Cussons Indonesia telah memproduksi dan mendistribusikan lebih dari

30 merek di seluruh dunia yang mencangkup Eropa, Afrika, dan Asia. Adapun

kebijakan internasional PT PZ Cussons Indonesia adalah memfokuskan pada

pangsa pasar berdasarkan letak geografis secara spesifik yang pontensial untuk

dikembangkan.

PT PZ Cussons Indonesia mengembangkan produk-produk yang relevan,

berkualitas tinggi, dan inovatif melalui pemahaman yang mendalam mengenai

kebutuhan dan aspirasi-aspirasi konsumen lokal. Produk PT PZ Cussons Indonesia

didistribusikan lewat jaringan terbaik berdasarkan pengalaman bertahun-tahun

dalam perdagangan global.

PT PZ Cussons Indonesia Berikut ini merupakan sejarah berdirinya

perusahaan PT PZ Cussons Indonesia :

Pada tahun 1884 George Peterson dan George Zochonis mendirikan pos

perdagangan di Sierra Leone, perdagangan barang antara Afrika Barat dan Inggris

Page 55: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

39

diseluruh wilayah memantang dalam periode perjalanan lambat dan sulit. Kedua

orang berbagai keyakinan yang kuat dalam bagaimana melakukan bisnis secara

efektif dan bertanggung jawab, dengan semangat kewirausahaan, mata untuk

peluang besar dan bias melakukan sikap dan nilai yang masih memandu organisasi

ini. Di tahun 1899 Peterson dan Zochonis membuka kantor cabang pertama mereka

di Negeria dan pada tahun 1900-an merupakan periode cepat ekspansi bisnis untuk

membangun basis di seluruh Afrika, Eropa dan Asia. Kemudian Peterson dan

Zochonis membuka pabrik sabun pertama di Negeria.

PZ terdaftar di London Stok Exchange pada tahun 1953, dukungan yang

pantastis, kinerja kelompok melalui masa menantang dua perang dunia.

Pertumbuhan terus sebagai PZ menetapkan basis manufaktur di Ghana tahun

1969. Ditahun 1970 PZ memasuki diterjen dan kulkas pasar di Negeria dan

memperoleh bisnis makanan Yunani. PZ mengakuisisi perusahaan Inggris

Cussons termasuk memimpin sabun merek rumah tangga Imperial Leather. Dan

pada tahun 1980-an sampai 1990-an PZ membeli pabrik sabun pertama di Kenya,

dan membentuk operasi di Thailand, Indonesia dan Polandia. Selama periode ini

PZ membangun Negara Seni memcuci pribadi cairan manufacturing center, pusat

inovasi dan perfumery di Agecroft. Baru fasilitas sabun batangan diproses di

Thailand dan meningkatkan basis manufaktur pribadi serta home care di Negeria.

Pada tahun 2002 Peterson dan Zochonis Plc dinamai dengan PZ Cussons Plc

dan juga mendapatkan niche pribadi merek perawatan Original Source. Tahun

Pada tahun 1884 George Peterson dan George Zochonis mendirikan pos

perdagangan di Sierra Leone, perdagangan barang antara Afrika Barat dan Inggris

Page 56: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

40

diseluruh wilayah memantang dalam periode perjalanan lambat dan sulit. Kedua

orang berbagai keyakinan yang kuat dalam bagaimana melakukan bisnis secara

efektif dan bertanggungjawab, dengan semangat kewirausahaan, mata untuk

peluang besar dan bias melakukan sikap dan nilai yang masih memandu organisasi

ini. Di tahun 1899 Peterson dan Zochonis membuka kantor cabang pertama

mereka di Negeria dan pada tahun 1900-an merupakan periode cepat ekspansi

bisnis untuk membangun basis di seluruh Afrika, Eropa dan Asia. Kemudian

Peterson dan Zochonis membuka pabrik sabun pertama di Negeria.

PZ terdaftar di London Stok Exchange pada tahun 1953, dukungan yang

pantastis, kinerja kelompok melalui masa menantang dua perang dunia.

Pertumbuhan terus sebagai PZ menetapkan basis manufaktur di Ghana tahun

1969. Ditahun 1970 PZ memasuki diterjen dan kulkas pasar di Negeria dan

memperoleh bisnis makanan Yunani. PZ mengakuisisi perusahaan Inggris

Cussons termasuk memimpin sabun merek rumah tangga Imperial Leather. Dan

pada tahun 1980-an sampai 1990-an PZ membeli pabrik sabun pertama di Kenya,

dan membentuk operasi di Thailand, Indonesia dan Polandia. Selama periode ini

PZ membangun Negara Seni memcuci pribadi cairan manufacturing center, pusat

inovasi dan perfumery di Agecroft. Baru fasilitas sabun batangan diproses di

Thailand dan meningkatkan basis manufaktur pribadi serta home care di Negeria.

Pada tahun 2002 Peterson dan Zochonis Plc dinamai dengan PZ Cussons Plc

dan juga mendapatkan niche pribadi merek perawatan Original Source. Tahun

berikutnya 2003, 2004, 2008, 2010 sampai 2013 PZ Cussons menciptakan

Nutricima (perusahaan patungan dengan Glanbia Plc), untuk memasok susu

Page 57: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

41

evaporated dan susu bubuk di Negeria. Setelah itu PZ Cussons mengakui bisnis

Charles Worthington dengan penawaran rambutnya dan mengakuisisi merek Spa

UK Sanctuary Spa, setelah itu kemabali merek terkemuka penyamakan tanpa

matahari ST Tropez, kemudian memperluas distribusi ke lebih dari 18 negara dan

mengumumkan Kate Moss sebagai Brand Ambassador baru.

PZ Cussons juga membangun PZ Wilmer, yaitu perusahaan patungan dengan

Wilmar Internasional dalam membangun kilang minyak sawit di Negeria dan

mendirikan bisnis bahan makanan. Markas internasional PZC baru dibuka di

Manchester dan divisi kecantikan PZC didirikan dengan Covent Garden London

lokasi kantor baru. PZC mengakuisisi kembali merek perawatan rambut Fudge baru

dengan E-commerece dengan situs Fudge.com dan makanan bayinya yang termuka

milik Rafferty Garden Australia, dengan memandai masuknya PZC ke pasar pangan

dan gizi Asia.

4.1.1 Visi Dan Misi Perusahaan

4.1.1.1 Visi Perusahaan

Visi PT PZ Cussons Indonesia, adalah “Menjadi perusahaan FMCG

(Fast Moving Consumer Goods) yang paling kompetitif dan efisien di

Indonesia”.

4.1.1.2 Misi Perusahaan

Sedangkan Misi PT PZ Cussons Indonesia, adalah:

1. Menjadi mitra bisnis tangkas dan responsif

a. Untuk menyediakan produk-produk berkualitas tinggi dengan biaya

yang tepat, dalam lingkungan kerja yang aman.

Page 58: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

42

2. Menciptakan nilai melalui perbaikan terus-menerus sesuai dengan

agenda

a. Untuk memiliki orang-orang yang sangat terampil dan motivasi

yang tinggi.

Untuk menjadi perusahaan yang diinginkan oleh pekerja.

4.2 Struktur Organisasi PT. PZ Cussons Indonesia

Struktur organisasi suatu perusahaan memang menjadi peran yang sangat

penting bagi perusahaan karena struktur organisasi merupakan struktur yang

membagi semua tugas di dalam organisasi yang mencakup fungsi pokok serta

hubungan wewenang dan tanggung jawab setiap karyawan sesuai dengan fungsinya

masing-masing agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien.

Berikut merupakan struktur organisasi PT PZ Cussons Indonesia dapat dilihat pada

gambar berikut:

Gambar 4.1

Struktur Organisasi PT. PZ Cussons Indonesia

Page 59: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

43

4.3 Kegiatan Operasional PT. PZ Cussons Indonesia

Berdasarkan gambar 4.1struktur organisasi PT PZ Cussons Indonesia, maka

dapat dijelaskan tugas masing-masing bagian, sebagai berikut :

1. Managing Director

Tugas dan tanggung jawab jabatan:

a. Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan.

b. Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan.

c. Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga

keuntungan perusahaan.

d. Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan

pembelanjaan kekayaan perusahaan.

e. Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan dunia luar

perusahaan.

f. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.

2. Direktur Supply Chain

Tugas dan tanggung jawab jabatan:

a. Menyangkut pertimbangan mengenai lokasi setiap fasilitas yang memiliki dampak

terhadap aktivitas dan biaya dalam rangka memproduksi produk yang diinginkan

pelanggang dari supplier dan pabrik hingga disimpan di gudang dan

pendistribusiannya serta ke sentra penjualan.

b. Mencapai efisiensi aktivitas dan biaya seluruh sistem total biaya sistem dari

transportasi hingga distribusi persediaan bahan baku, proses kerja dan barang jadi.

Page 60: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

44

c. Penyerahan atau pengiriman produk secara tepat waktu demi memudahkan

konsumen.

d. Meningkatkan segala hasil dari seluruh supply chain (bukan hanya satu

perusahaan).

e. Memusatkan kegiatan perencanaan dan distribusi.

3. Supply Chain HR Senior Manager

Tugas dan tanggung jawab jawaban:

a. Mengembangkan dan melaksanakan prosedur CLA & HR Factory.

b. Mengelola dan mengontrol Biro Umum.

c. Pelatihan dan pengembangan.

d. Data administrasi personel atau personalia.

e. Memelihara hubungan industri.

4. General Affair Manager

Tugas dan tanggung jawab jabatan:

a. Mendukung semua operasi kantor dengan semua perlengkapan yang Serta fasilitas

pendukung lainnya secara cepat, akurat atau berkualitas.

b. Memelihara aktivitas untuk semua sarana dan infrastruktur pendukung, serta proses

penggantian fasilitas atau fasilitas pendukung yang rusak.

c. Memantau atau mengawasi 5S dan GMP/ISO 9001/ISO14001/OHSAS dan

memastikan standar kerja diikuti.

d. Mengidentifikasi aspek atau bahaya lingkungan dan memberikan tindakan untuk

menurunkannya risiko atau dampaknya.

e. Melakukan penilaian kebutuhan anggaran untuk procurement dan pemeliharaan

Page 61: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

45

semua fasilitas dan kegiatan pendukung infrastruktur untuk kantor dan area lainnya.

5. Industrial Relation Superitendent

Tugas dan tanggung jawab jabatan:

a. Membuat pengaturan untuk perpanjangan sesuai kebutuhan ( wajib lapor,perubahan

jam kerja, pendaftaran PKWT, IPLC, UU HO) bekerja sama dengan legal di Head

Office.

b. Bekerja sama dengan badan pemerintahan ketika diperlukan dan dibutuhkan untuk

bisnis (Polisi, Disnaker, dan lain-lain).

c. Membangun hubungan dengan masyarakat lokal, berkoordinasi mengenai

aktivitas CSR yang disetujui di area pabrik.

6. Admin Staff

Tugas dan tanggung jawab jabatan:

a. Memeriksa kehadiran karyawan kontrak.

b. Memasukkan data lembur dari karyawan kontrak.

c. Mendistribusikan nama karyawan kontrak dari tiap departemen ke outsourcing

company

d. Menghitung data payroll karyawan kontrak.

e. Berkoordinasi dengan outsourcing company dalam hal penjagaan kebutuhan

departemen.

7. Direktur Pemasaran

Tugas dan tanggung jawab jabatan:

a. Membuat, merumuskan, menyusun, menetapkan konsep dan rencana umum

perusahaan, mengarahkan dan memberikan kebijakan atau keputusan atas segala

Page 62: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

46

rancang bangun dan implementasi manajemen pemasaran, penjualan dan promosi.

b. Mengarahkan karyawan untuk meningkatkan seluruh sumber daya manusia yang

ada secara optimal bagi kepentingan perusahaan.Memberikan kemampuan

profesional secara optimal bagi kepentingan perusahaan.

c. Menyusun, mengatur, menganalisis, mengimplementasikan atas seluruh kinerja

menajemen pemasaran, penjualan dan promosi bagi kepentingan perusahaan.

d. Menciptakan suasana tenang, damai dan enerjik terhadap seluruh aktivitas

perusahaan.

8. Direktur Keuangan

Tugas dan tanggung jawab jabatan:

a. Mengambil keputusan yang berkaitan dengan investasi

b. Merencanakan, mengatur dan mengontrol perencanaan, laporan dan pembiayaan

perusahaan.

c. Merencanakan, mengatur dan mengontrol anggaran perusahaan.

d. Merencanakan, mengatur dan mengontrol pengembangan sistem dan prosedur

keuangan.

e. Merencanakan, mengatur dan mengontrol analisis keuangan.

9. Direktur HRD

Tugas dan tanggung jawab jabatan:

a. Melakukan perencanaan dan implementasi strategi pada

bidang pengelolaan dan juga mengembangan sumber daya manusia.

b. Penetapan dan pemeliharaan sistem yang ada dengan tujuan untuk mengukur aspek

penting dari pengembangan sumber daya manusia.

Page 63: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

47

c. Penetapan dan pemeliharaan sistem yang ada dengan tujuan untuk mengukur aspek

penting dari pengembangan sumber daya manusia.

d. Monitoring mengukur dan melakukan pelaporan mengenai masalah, strategi dalam

mengembangkan sumber daya manusia dan pencapainnya sesusai kesepakatan.

e. Bertugas dalam mengembangkan dan mengatur staf.

10. HRD Carrer dan Development

Tugas dan tanggung jawab jabatan:

a. Menambahkan informasi kepada data mengenai minat orang, pemilihan dan

sejenisnya.

b. Memberikan informasi jalur karir, menambahkan orientasi pertumbuhan

perorangan.

c. Mencocokkan orang dan pekerjaan berdasarkan pada jumlah variabel termasuk

minat karir karyawan.

d. Menambahkan aktivitas berhubungan dengan pekerjaan untuk diberi penghargaan.

11. Recruitment Senior Manager

Tugas dan tanggung jawab jabatan:

a. Bertanggung jawab dalam membantu dan melaporkan kepada Direktur HRD dalam

bidang hiring dan firing tenaga kerja.

b. Menyusun prosedur rekrutmen dan seleksi karyawan baru.

c. Melakukan koordinasi ke departemen lain untuk mengumpulkan rencana

permintaan karyawan setiap tahun dalam membuat status data karyawan dan

turnover setiap bulan dari masing-masing divisi.

d. Memasang iklan lowongan kerja, melakukan sortir lamaran, melakukan tes

Page 64: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

48

psikologi dan interview awal, serta mengatur jadwal interview lanjutan agar proses

rekrutmen dapat dengan baik.

e. Menyiapkan perjanjian kerja dan kontrak kerja karyawan serta mengupdate masa

berlakunya kontrak kerja.

12. Talent Acquisition Manager

Tugas dan tanggung jawab jabatan:

a. Menentukan staf saat ini dan menghasilakn perkiraan

b. Mengembangkan bakat akuisisi strategi rencana untu penambahan mempimpin

pekerjaan inisiatif branding.

c. Melakukan sourcing untuk mengisi posisi-posisi terbuka dan mengantisipasi

kebutuhan masa depan.

d. Merencanakan dan melakukan rekrutmen dan proses seleksi (wawancara, skrining,

panggilan dan lain-lain).

e. Mengawasi merekrut personil.

13. Comben Manager

Tugas dan tanggung jawab jabatan:

a. Menganalisis dan mengembangkan sistem remunerasi di perusahan sebagai

rekomendasi untuk meningkatkan motivasi karyawan dan mendukung pencapain

target kinerja perusahaan.

b. Memantain dan memverifikasikan data atau pencatatan kehadiran pekerja, surat

perintah kerja lembur, shift, cuti, training, dinas dan medical sehingga dapat dipakai

sebagai dasar yang benar dalam menyebarkan

kompensasi dan benefit (salary, allowance, incentive, iuran pensiun atau asuransi).

Page 65: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

49

c. Melakukan proses payroll berdasarkan data yang benar sehingga pembayaran gaji

dapat dilakukan dengan jumlah yang benar dan tepat waktu.

d. Memverifikasikan expense report yang diajukan pekerja atas perjalanan dinas, cuti,

medical, training, sehinggga pembayaran dapat dilakukan dengan jumlah yang

benar.

e. Menyelenggarakan administrasi pensiun atau asuransi atau pajak dan pengakhiran,

agar setiap proses pembayaran dilaksanakan dengan benar dan tepat waktu.

14. Payroll staff

Tugas dan tanggung jawab jabatan:

a. Melakukan proses pengambilan cuti tahunan dalam mempersiapkan laporan-

laporannya.

b. Melakukan proses pengambilan “day off payment”, tukar “day off” dan

tukar shift karyawan.

c. Melakukan perhitungan gaji karyawan sesuai deadline.

d. Melakukan follow up atas kartu absen bermasalah.

e. Melakukan pengarsipan data dengan rapih.

Page 66: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

50

BAB V

HASIL PENELITIAN

5.1 Analisis Data Penelitian

Pada bagian ini akan diuraikan lebih lanjut tentang gambaran dari responden

penelitian ini, baik mengenai jenis kelamin, usia, pekerjaan, dan pendapatan per

bulan responden. Data ini menggambarkan kondisi atau keadaan responden yang

perlu diperhatikan sebagai informasi tambahan untuk memahami hasil penelitian.

Responden dalam penelitian ini berjumlah 100 responden. adapun gambaran umum

responden sebagai berikut :

5.1.1 Karakteristik Responden

1. Jenis Kelamin

Berdasarkan dari hasil penelitian, bahwa pegawai terdiri dari

pegawai berjenis kelamin laki-laki, dan berjenis kelamin perempuan

hasil analisis data dapat terlihat pada tabel 5.1 sebagai berikut :

Tabel 5.1

karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

NO JENIS

KELAMIN

FREKUESI

(ORANG)

PRESENTASE(%)

1 LAKI-LAKI 30 30

2 PEREMPUAN 70 70

Total 100 100

Sumber : data primer 2019

Berdasarkan tabel 5.1 yaitu kelompok kelamin, dari 100 orang

responden diperoleh bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini

yang paling banyak ditemui oleh penulis adalah responden yang Laki-

Page 67: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

51

laki sebanyak 30 orang atau 30%, sedangkan responden perempuan

sebesar 70 orang atau 70%.

2. Usia

Usia sangat mempengaruhi tingkat kinerja yang dihasilkan oleh

masing-masing individu. Berdasarkan usia, hasil analisis data dapat

terlihat pada 5.2 sebagai berikut :

Tabel 5.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

NO RENTANG

USIA (Tahun)

FREKUESI

(ORANG)

PRESENTASE(%)

1 18 - 22 38 0,38

2 23 – 27 36 0,36

3 ≥28 26 0,26

Total 100 100

Sumber : data primer 2019

Berdasarkan tabel 5.2 yaitu kelompok usia, dari 100 orang responden

diperoleh bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini yang paling

banyak ditemui oleh penulis adalah responden yang memiliki usia 18 – 22

tahun sebanyak 38 orang atau 38%, kemudian 23 -27 tahun sebanyak 36

orang atau 36%, dan diatas atau sama dengan 28 tahun sebanyak 26 orang

atau 26%.

Page 68: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

52

3. Jenis kelamin dan Media Social

Tabel 5.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Media

Social

Media Sosial Jenis Kelamin

Total

Laki-laki Perempuan

Facebook 7 18 25

Instagram 14 27 41

Path 1 1 2

Twitter 3 3 6

Youtube 0 1 1

Blog 2 0 2

Bbm 7 3 10

Whatsapp 4 3 7

Line 2 4 6

Total 40 60 100 Sumber: Hasil Penelitian, 2019 (data diolah)

Tabel 5.3 menunjukkan bahwa responden yang menggunakan media

sosial Facebook berjumlah 25 responden, dimana 7 responden pria dan 18

responden wanita. Responden yang menggunakan media sosial instagram

berjumlah 41 orang, dimana 14 responden pria dan 27 responden wanita.

Responden yang menggunakan media sosial path berjumlah 2 orang,

dimana 1 responden pria dan 1 responden wanita. Responden

menggunakan media sosial twitter berjumlah 6 orang, dimana 3 responden

pria dan 3 responden wanita. Responden menggunakan media sosial

youtube berjumlah 1 orang, dimana 0 responden pria dan 1 responden

wanita. Responden menggunakan media sosial blog berjumlah 2 orang,

dimana 2 responden pria dan 0 responden wanita. Responden

menggunakan media sosial Bbm berjumlah 10 orang, dimana 7 responden

Page 69: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

53

pria dan 3 responden wanita. Responden menggunakan media sosial

whatsapp berjumlah 7 orang, dimana 4 responden pria dan 3 responden

wanita. Responden yang menggunakan media sosial line berjumlah 6

orang, dimana 2 responden tersebut adalah pria dan sisanya 4 responden

wanita. Dari data tersebut, responden yang yang pembeliannya

dipengaruhi dari internet (online) merupakan responden yang paling

dominan dengan jumlah 34 responden. Hal ini menunjukkan bahwa

responden wanita lebih mudah dipengaruhi dari internet (online).

4. Manfaat Media Sosial bagi Bisnis

Tabel 5.4

Manfaat Media Sosial

Manfaat Media

sosial

Ya

Tidak

Total

Frequency Percent Frequency Percent

1. Meningkatkan

Penjualan

97 97 3 3 100

2. Mengurangi

Biaya Promosi

85 85 15 15 100

3. Memperkenalk

an produk yang

dijual

94 94 6 6 100

4. Pendapat

lainnya

13 13 87 87 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2019 (data diolah)

Tabel 5.4 menunjukkan bahwa aktivitas menggunakan Social Media

untuk browsing penjualan dimana responden yang mengatakan ya yaitu

sebanyak 75 orang dan 25 orang mengatakan tidak, manfaat selanjutnya

yaitu berkomunikasi dengan pelanggan dimana responden yang

Page 70: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

54

mengatakan ya sebanyak 88 responden kemudian yang mengatakan tidak

sebanyak 12 orang, mempromosikan produk yang dijual dimana

responden yang mengatakan ya sebanyak 93 orang dan yang mengatakan

tidak yaitu 7 orang, yang terakhir untuk pendapat lainnya responden yang

berpendapat ya yaitu sebanyak 11 orang dan 89 orang mengatakan tidak,

adapun yang menjadi aktivitas lainnya menurut responden yaitu mencari

ide untuk membuat inovasi baru, memperluas jangkauan jaringan,

membeli bahan-bahan untuk pembuatan produk.

5.1.2 Analisis Deskripstif

Metode analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan dengan cara

merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran

yang jelas melalui pengumpulan, menyusun dan menganalisis data, sehingga

dapat diketahui gambaran umum hal yang diteliti. Responden dalam penelitian

ini adalah Consumer PT.PZ Cucssons di Cikarang Selatan yang menggunakan

media sosial. Terdapat 17 butir pernyataan; 4 butir pernyataan variabel

Consumption (X1), 3 butir pernyataan variabel Curation (X2), 3 butir pernyataan

variabel Creation (X3), 3 butir pernyataan Collaboration dan 4 butir pernyataan

variabel Customer Equity (Y). Kuesioner disebarkan kepada 100 orang

responden. Berikut distribusi jawaban responden.

5.1.2.1 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Consumtion (X1)

Tabel 5.5

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel

Consumption

Item No.

STS TS KS S SS Rata-rata skor

F % F % F % F % F %

Page 71: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

55

1 0 0 0 0 16 16 28 28 56 56 4.40

2 0 0 1 1 10 10 41 41 48 48 4.36

3 0 0 0 0 9 9 47 47 44 44 4.35

4 0 0 1 1 9 9 41 41 49 49 4.38

Sumber: Hasil Penelitian, 2019 (data diolah)

Consumption dalam konteks Social Media adalah proses mengambil,

membaca, melihat, atau mendengarkan isi dari situs perusahaan. Consumption

adalah tahapan pertama untuk selanjutnya memulai aktifitas online lainnya. Hal-

hal yang menjadi bahan consumption adalah sesuatu yang biasanya dapat

disebarkan, bukan sesuatu yang tidak dapat disebarkan seperti jika perusahaan

menyebarkan satu berita tanpa membacanya terlebih dahulu apakah isi dari berita

tersebut memberikan pengaruh pada konsumen atau tidak, maka bisa jadi berita

yang di sebarkan oleh perusahaan tersebut akan sia-sia karena tidak seorang pun

yang mengkonsumsi berita tersebut. Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari

100 responden untuk variabel Consumption pada Tabel 5.5, yaitu:

1. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 1 (saya

selalu menginformasikan produk baru di media sosial)

memperlihatkan bahwa rata-rata jawaban responden adalah sebesar 4,40

atau mendekati 4. Hal ini dapat disimpulkan bahwa responden yang

merupakan Consumer PT.PZ Cussons di Cikarang Selatan setuju atas

pernyataan diatas. Responden berpendapat bahwa dengan

menginformasikan produk baru di media sosial tentunya pelanggan akan

tertarik untuk membeli produk yang di posting.

2. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 2 (saya

Page 72: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

56

selalu menyampaian produk-produk di media sosial dengan konten

yang menarik dan inovatif) memperlihatkan bahwa rata-rata jawaban

responden adalah sebesar 4,36 atau mendekati 4. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa responden yang merupakan Consumer PT.PZ

Cussons di Cikarang Selatan setuju atas pernyataan diatas. Consumer

PT.PZ Cussons di Cikarang Selatan merasa semakin menarik konten

yang dibuat tentunya membuat pelanggan semakin tertarik untuk

membeli.

3. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 3 (produk

yang saya sampaikan di media sosial jelas) memperlihatkan bahwa rata-

rata jawaban responden adalah sebesar 4,35 atau mendekati 4. Hal ini

dapat disimpulkan bahwa responden yang merupakan Consumer PT.PZ

Cussons di Cikarang Selatan setuju atas pernyataan diatas. Responden

berpendapat bahwa jika produk yang diposting tanpa adanya bukti yang

jelas maka pelanggan akan ragu dengan produk yang ingin dibeli.

4. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 4

(pelanggan mengetahui produk yang saya tawarkan di media sosial)

memperlihatkan bahwa rata-rata jawaban responden adalah sebesar

4,38 atau mendekati 4. Hal ini dapat disimpulkan bahwa responden

yang merupakan Consumer PT.PZ Cussons di Cikarang Selatan setuju

atas pernyataan diatas. Responden berpendapat bahwa umumnya

pelanggan mengetahui produk-produk yang telah diberikan baik fungsi

maupun manfaatnya.

Page 73: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

57

5.1.2.2 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Curation (X2)

Tabel 5.6

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Curation

Item

No. STS T

S

KS S S

S

Rata-rata

skor F % F % F % F % F %

1 5 5 12 12 27 27 37 37 19 19 3.53

2 9 9 6 6 17 17 44 44 24 24 3.68

3 8 8 12 12 27 27 40 40 13 13 3.38

Sumber: Hasil Penelitian, 2019 (data diolah)

Curation adalah tindakan dari memilah, menentukan dan melihat atau

dalamkata lain menggambarkan isi dari situs perusahaan. Curation dapat membuat

kandungan situs lebih bermanfaat untuk pihak lain. Curation dapat menimbulkan

ketertarikan seperti ketika seseorang merasa tertarik untuk membeli suatu buku

setelah membaca review orang lain yang dianggap lebih menguasai bidangnya ada

disampulnya. Hal inilah yang dapat curation timbulkan, persepsi pembeli akan

menjadi positif sehingga menimbulkan ketertarikan ketika melihat dan menilai

review yang ditulis oleh orang yang dianggap lebih menguasai suatu bidang

tersebut.. Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 100 responden untuk

variabel Curation pada Tabel 5.6, yaitu:

1. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 5

(pelanggan sering menanggapi pesan mengenai produk yang saya jual

di media sosial) memperlihatkan bahwa terdapat 19 responden

mengatakan sangat setuju, 37 responden mengatakan setuju, 27

responden mengatakan kurang setuju, 12 responden mengatakan tidak

Page 74: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

58

setuju dan 5 mengatakan sangat tidak setuju. Beberapa responden

menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal itu

mengindikasikan bahwa beberapa responden tidak merasakan bahwa

pelanggan sering menanggapi produk yang dijual di media sosial karena

adanya beberapa pelanggan yang justru member tanggapan ketika

mereka butuh akan produk tersebut.

2. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 6

(pelanggan mengikuti Social Media dari usaha yang saya miliki)

memperlihatkan bahwa terdapat 24 responden mengatakan sangat

setuju, 44 responden mengatakan setuju, 17 responden mengatakan

kurang setuju, 6 responden mengatakan tidak setuju dan 9 responden

mengatakan sangat tidak setuju. Beberapa responden menyatakan tidak

setuju dan sangat tidak setuju. Hal tersebut mengindikasikan bahwa tidak

semua pelanggan yang membeli produk melalui media sosial dari usaha

yang dimiliki responden.

3. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 7

(pelanggan sering mereview produk yang saya pasarkan di media

sosial) memperlihatkan bahwa terdapat 13 responden mengatakan

sangat setuju, 40 responden mengatakan setuju, 27 responden

mengatakan kurang setuju, 12 responden mengatakan tidak setuju dan 8

responden mengatakan sangat tidak setuju. Beberapa responden

menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal tersebut

mengindikasikan bahwa tidak semua pelanggan mereview produk yang

Page 75: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

59

diposting oleh responden dan justru hanya memberikan “like” pada

postingan yg dibuat.

5.1.2.3 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Creation (X3)

Tabel 5.7

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel

Creation

Item

No.

STS T

S

KS S S

S

Rata-

rata

skor F % F % F % F % F %

1 7 7 10 10 1

7

17 4

2

4

2

24 24 3.66

2 7 7 13 13 2

6

26 3

0

3

0

24 24 3.51

3 3 3 13 13 1

9

19 3

7

3

7

28 28 3.74

Sumber: Hasil Penelitian, 2019 (data diolah)

Creation adalah tahap berikut setelah curation, dimana creation ini adalah

langkah yang menentukan sedikit banyaknya tanggapan pada suatu kejadian.

Dalam tahap ini perusahaan membiarkan konsumen memilih mana yang disukai

dan yang tidak disukai dengan menawarkan alat, bantuan, contoh, dan fasilitas

lainnya. Semakin sedikit yang usaha yang konsumen lakukan untuk memilih dan

menciptakan sesuatu akan semakin baik. Menjalankan tahapan ini didasarkan pada

pemikiran bahwa manusia gemar untuk membagi informasi tentang apa yang

mereka lakukan dan bicarakan, dan umumnya di usahakan untuk kepentingan

mereka didalam komunitas yang besar. Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh

dari 100 responden untuk variabel Creation pada Tabel 5.7, yaitu:

1. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 8

Page 76: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

60

(pelanggan merekomendasikan ke pelanggan lain media sosial

mengenai produk saya) memperlihatkan bahwa terdapat 24 responden

mengatakan sangat setuju, 42 responden mengatakan setuju, 17

responden mengatakan kurang setuju, 10responden mengatakan tidak

setuju dan 7 mengatakan sangat tidak setuju. Beberapa responden

menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal tersebut

mengindikasikan bahwa tidak semua pelanggan merekomendasikan

melalui media sosial mengenai produk yang dijual oleh pengusaha muda.

2. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 9

(pelanggan menginformasikan keunggulan dari produk saya di media

sosial) memperlihatkan bahwa terdapat 24 responden mengatakan

sangat setuju, 30 responden mengatakan setuju, 26 responden

mengatakan kurang setuju, 13 responden mengatakan tidak setuju dan 7

responden mengatakan sangat tidak setuju. Beberapa responden

menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal tersebut

mengindikasikan bahwa tidak semua pelanggan menginformasikan

mengenai produk yang dijual oleh responden di media sosial.

3. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 10

(pelanggan sering memberikan informasi mengenai produk saya ke

pelanggan lainnya) memperlihatkan bahwa terdapat 28 responden

mengatakan sangat setuju, 37 responden mengatakan setuju, 19

responden mengatakan kurang setuju, 13 responden mengatakan tidak

setuju dan 3 responden mengatakan sangat tidak setuju. Beberapa

Page 77: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

61

responden menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal tersebut

mengindikasikan bahwa tidak semua pelanggan memberikan informasi

mengenai produk yang dijual pelanggan di media sosial.

5.1.2.4 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Collaboration (X4)

Tabel 5.8

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel

Collaboration

Item

No.

ST

S

T

S

K

S

S S

S

Rata-rata

F % F % F % F % F %

1 8 8 14 14 23 2

3

3

3

33 2

4

2

4

3.5

7

2 5 5 13 13 18 1

8

4

4

44 2

0

2

0

3.6

1

3 1

0

10 15 15 24 2

4

2

8

28 2

3

2

3

3.6

9

Sumber: Hasil Penelitian, 2019 (data diolah)

Collaboration adalah hasil dari consumption, curation dan creation yang

memunculkan aktifitas individual yang besar. Seperti jika seorang sudah melihat

suatu video, lalu memberikan penilaian, dan selanjutnya mengunggah sesuatu,

proses ini dapat membangun suatu rantai yang memberikan nilai bagi perusahaan.

Tetapi kolaborasi adalah titik akhir dimana konsumen dan perusahaan saling

terlibat hubungan timbal balik yang nantinya dapat menghasilkan masukan yang

positif bagi perusahaan. Proses ini akan terus berulang ketika sesuatu konten yang

baru akan muncul. Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 100 responden

untuk variabel Collaboration pada Tabel 5.8, yaitu :

1. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 11

(pelanggan berpartisipasi memberikan masukan mengenai produk

Page 78: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

62

saya) memperlihatkan bahwa terdapat 24 responden mengatakan sangat

setuju, 33 responden mengatakan setuju, 23 responden mengatakan

kurang setuju, 14 responden mengatakan tidak setuju dan 8 mengatakan

sangat tidak setuju. Beberapa responden menyatakan tidak setuju dan

sangat tidak setuju. Hal tersebut mengindikasikan bahwa pelanggan

justru hanya sebagai pembeli saja dan umumnya jarang untuk

memberikan masukan.

2. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 12 (saya

selalu bertukar pikiran dengan pelanggan lain untuk memajukan

produk yang saya pasarkan) memperlihatkan bahwa terdapat 20

responden mengatakan sangat setuju, 44 responden mengatakan setuju,

18 responden mengatakan kurang setuju, 13 responden mengatakan

tidak setuju dan 5 responden mengatakan sangat tidak setuju. Beberapa

responden menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal

tersebut mengindikasikan bahwa antara penjual dan pembeli jarang

melakukan tukar pikiran dalam memajukan produk yang dipasarkan.

3. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 13 (saya

bekerjasama dengan pengusaha lain untuk meningkatkan penjualan

produk di media sosial) memperlihatkan bahwa terdapat 23 responden

mengatakan sangat setuju, 28 responden mengatakan setuju, 24

responden mengatakan kurang setuju, 15 responden mengatakan tidak

setuju dan 10 responden mengatakan sangat tidak setuju. Beberapa

responden menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal tersebut

Page 79: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

63

mengindikasikan bahwa tidak semuanya responden mau bekerjasama

dengan perusahaan lain terkait kesibukan dengan usaha masing-masing.

5.1.2.5 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Customer Equity (Y)

Tabel 5.9

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel

Customer Equity

Item

No.

STS (1) TS (2) KS (3) S (4) SS (5)

Rata-rata F % F % F % F % F %

14 2 2% 0 0 6 6% 42 42% 3

8

38% 4.02

15 7 7% 18 18% 22 22% 36 36% 1

7

17% 3.38

16 2 2% 19 19% 31 31% 40 40% 8 8% 3.33

17 5 5% 17 17% 20 20% 33 33% 2

5

25% 5.56

Sumber: Hasil Penelitian, 2019 (data diolah)

Ekuitas konsumen didefinisikan sebagai aset jangka panjang dengan

konsumen yang didasarkan pada hubungan yang telah dibangun dengan baik sejak

semula dan sudah berlangsung dalam waktu yang lama. (Kim and Ko, 2012).

Customer Equity menjadi salah satu metode untuk menghubungkan antara

program pemasaran dan tingkat kemungkinan seorang pelanggan memberikan

keuntungan bagi perusahaan pada masa datang. Hasil jawaban kuesioner yang

diperoleh dari 100 responden untuk variabel Customer Equity pada Tabel 5.9, yaitu:

1. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 14 (Saya

selalu memberikan produk yang berkualitas kepada konsumen)

memperlihatkan bahwa terdapat 38 responden mengatakan sangat

setuju, 42 responden mengatakan setuju, 6 responden mengatakan

kurang setuju, 0 responden mengatakan tidak setuju dan 2 mengatakan

sangat tidak setuju. Beberapa responden kebanyakan menyatakan

Page 80: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

64

sangat setuju dan setuju. Hal tersebut mengindikasikan bahwa produk

yang diberikan oleh responden bisa dijamin kualitasnya.

2. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 15

(pelanggan mengingat merek yang saya berikan ke mereka)

memperlihatkan bahwa terdapat 17 responden mengatakan sangat

setuju, 36 responden mengatakan setuju, 22 responden mengatakan

kurang setuju, 18 responden mengatakan tidak setuju dan 7 responden

mengatakan sangat tidak setuju. Beberapa responden menyatakan tidak

setuju dan sangat tidak setuju. Hal tersebut mengindikasikan bahwa

pelanggan kurang bisa mengingat merek dari produk yang dibeli.

3. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 16

(konsumen berbicara mengenai komitmen mereka pada produk saya)

memperlihatkan bahwa terdapat 8 responden mengatakan sangat

setuju, 40 responden mengatakan setuju, 31 responden mengatakan

kurang setuju, 19 responden mengatakan tidak setuju dan 2 responden

mengatakan sangat tidak setuju. Beberapa responden menyatakan tidak

setuju dan sangat tidak setuju. Hal tersebut mengindikasikan bahwa ada

pelanggan yang justru hanya membeli produk untuk satu kali saja dan

setelahnya mencoba mencari pada penjual yang lain.

4. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 17 (saya selalu

berdiskusi dengan pelanggan) memperlihatkan bahwa terdapat 25 responden

mengatakan sangat setuju, 33 responden mengatakan setuju, 20 responden

mengatakan kurang setuju, 17 responden mengatakan tidak setuju dan 5

Page 81: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

65

responden mengatakan sangat tidak setuju. Hal tersebut mengindikasikan

bahwa responden jarang berdiskusi karena tidak memiliki waktu untuk itu.

5.1.3 Uji Asumsi Klasik

5.1.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah distribusi sebuah data

mengikuti atau mendekati distribusi normal. Ada dua cara untuk melihat apakah

residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu menggunakan analisis grafik dan

uji statistik. Pada grafik histogram, dikatakan variabel berdistribusi normal jika

berbentuk lonceng yang tidak menceng ke kiri atau ke kanan. Hasil pengujian

dapat dilihat pada gambar grafik berikut:

Gambar 5.1

Histogram

Sumber: Hasil Penelitian, 2019 (data diolah)

Pada grafik histogram pada Gambar 5.1 terlihat bahwa variabel

berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan oleh distribuis data tersebut tidak

miring ke kiri atau ke kanan dan membentuk pola lonceng.

Page 82: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

66

1. Apabila plot dari keduanya berbentuk linier, maka berindikasi bahwa

residual menyebar normal. Bila pola titik-titik yang terletak selain di

ujung-ujung plotn masih berbentuk linier, meskipun ujung-ujung plot

agak menyimpang dari garis lurus, dapat dikatakan bahwa sebaran

data adalah normal. Berikut adalah hasil Normal P – Plot of Regresson

Standardized Residual:

Gambar 5.2

Normal P – Plot of Regression Standardized Residual

Sumber: Hasil Penelitian, 2019 (data diolah)

Pada Gambar 5.2 tersebut dapat diluhat bahwa titik-titik menyebar disekitar

garis diagonal dan mengikut arah garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi

normal. Untuk lebih memastikan, dapat dilakukan uji Kolmogorov Smirnov, dengan

melihat data residual apakah berdistribusi normal, dengan keputusan:

1. Jika nilai Asymp.Sig (2-tailed) ≥ 0,05 maka tidak mengalami gangguan

distribusi normal.

Page 83: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

67

2. Jika nilai Asymp.Sig (2-tailed) < 0,05 maka mengalami gangguan

distribusi normal.

Tabel 5.10

Uji Kolmogorov-Smirnov

Unstandardized

Residual

N 100

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std.

Deviation

2.34416654

Most Extreme Differences Absolute ,064

Positive ,063

Negative -,064

Test Statistic ,064

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber: Hasil Penelitian, 2019 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 5.10 diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah

0,200 dan diatas nilai signifikan (0,05), dengan kata lain variabel residual

berdistribusi normal.

5.1.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Prinsip pengujian heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah adanya

gangguan yang ada pada suatu penelitian. Metode untuk menguji penelitian untuk

mencari keberadaan heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode grafik dan

statistik, yang menggunakan uji glejser.

Page 84: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

68

1. Pendekatan Grafik

Dengan pendekatan grafik, dapat dilihat pada Gambar 5.3:

Gambar 5.3

Hasil Uji Heteroskedastitas

Sumber: Hasil Penelitian, 2019 (data diolah)

Dari grafik scatterplot yang disajikan pada Gambar 5.3, dapat dilihat titik-titik

menyebar secara acak dan tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta

tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti

tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

1. Pendekatan Statistik

Pendekatan statistik dilakukan dengan uji Glejser. Berikut adalah

hasil dari pengolahannya.

Page 85: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

69

Tabel 5.11

Uji Glejser

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T

Sig. B Std. Error B

eta

1 (Constant)

2,607

1,190

2,190

,031

Consumption ,031 ,065 ,050 ,483 ,630

Curation -,092 ,067 -,183 -1,373

,173

Creation -,027 ,067 -,058 -0,408

,684

Collaboration -,008 ,064 -,015 -,118 ,906

Sumber: Hasil Penelitian, 2019 (data diolah)

Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi

variabel independen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Dari

Tabel 5.11, dapat dilihat signifikansi variabel bebas lebih besar dari 0,05

maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas.

5.1.3.3 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara variabel

independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan multikol, yaitu adanya masalah

multikolinieritas. Adanya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Variance

Inflation Factor (VIF) atau tolerance value, kedua ukuran ini menunjukkan

setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen

lainnya. Tolerance adalah mengukur variabilitas independen yang terpilih dan

tidak dijelaskan oleh variabel independen lain. Nilai cutoff yang umum dipakai

untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah apabila tolerance value < 0,1

Page 86: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

70

sedangkan VIF > 5 sebaliknya apabila tolerance value ≥ 0,1 sedangkan VIF ≤ 5 maka

tidak terjadi multikolinearitas.:

Tabel 5.12

Hasil Uji Multikolinieritas

Variabel

Collinierity Statistics

Tolerance VIF

Consumption ,945 1,058

Curation ,561 1,782

Creation ,495 2,021

Collaboration ,593 1,687

a Dependent Variable: Customer Equity

Sumber: Hasil Penelitian, 2019 (data diolah)

Tabel 5.12 menjelaskan dasar untuk melihat suatu model yang tidak terkena

multikolinieritas adalah dengan melihat besar Variance Inflation Faktor (VIF) dan

tingkat tolerancenya. Jika VIF > 5 dan tolerance < 0,1, maka terkena

multikolinieritas, tetapi jika VIF < 5 dan tolerance > 0,1, maka tidak terdapat

masalah multikolinieritas dalam penelitian ini. Berdasarkan Tabel 5.12, semua nilai

VIF adalah lebih kecil daripada 5 dan tolerancenya lebih besar daripada 0,1, maka

dari itu, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah multikolinieritas dalam

penelitian ini.

5.1.3.4 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara

variabel bebas (Consumption, Curation, Creation, Collaboration) terhadap variabel

terikat (Customer Equity) yang dilakukan pada 100 responden Consumer PT.PZ

Cussons di Cikarang Selatan yang memasarkan produknya menggunakan media

sosial.

Page 87: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

71

Tabel 5.13

Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T

Sig. B Std. Error Bet

a

1 (Constant) 3,143 1,916 1,641 ,104

Consumption ,221 ,104 ,172 2,124 ,036

Curation ,229 ,108 ,222 2,112 ,037

Creation ,235 ,108 ,244 2,173 ,032

Collaboration ,216 ,102 ,216 2,110 ,037

a. Dependent Variable: customer_equity

Sumber: Hasil Penelitian, 2019 (data diolah)

Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 5.13, maka persamaan

regresi berganda dapat diekspresikan sebagai berikut:

Y=3,143+0,221X1+0,229X2+0,235X3+0,216X4.

Berdasarkan persamaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Konstanta (𝛼𝛼) = 3,143. Ini menunjukkan tingkat konstan, dimana jika

variabel Consumption (X1), Curation (X2), Creation (X3) dan

Collaboration (X4) adalah 0, maka Customer Equity (Y) pada Consumer

PT.PZ Cussons di Cikarang Selatan akan tetap ada sebesar 3,143, dengan

asumsi variabel lain tetap.

2. Koefisien 𝛽𝛽1𝑥𝑥1 = 0,221. Ini menunjukkan bahwa variabel Consumption

(X1) berpengaruh secara positif terhadap Customer Equity, atau dengan

kata lain, jika variabel Consumption ditingkatkan sebesar satu satuan,

maka Customer Equity akan meningkat sebesar 0,221 satuan, dengan

asumsi variabel lain tetap.

Page 88: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

72

3. Koefisien 𝛽𝛽2𝑥𝑥2 = 0,229. Ini menunjukkan bahwa variabel Consumption

(X2) berpengaruh secara positif terhadap Customer Equity, atau dengan

kata lain, jika variabel Consumption ditingkatkan sebesar satu satuan,

maka Customer Equity akan meningkat sebesar 0,229 satuan, dengan

asumsi variabel lain tetap.

4. Koefisien 𝛽𝛽3𝑥𝑥3 = 0,235. Ini menunjukkan bahwa variabel Consumption

(X3) berpengaruh secara positif terhadap Customer Equity, atau dengan

kata lain, jika variabel Consumption ditingkatkan sebesar satu satuan,

maka Customer Equity akan meningkat sebesar 0,235 satuan, dengan

asumsi variabel lain tetap.

5. Koefisien 𝛽𝛽4𝑥𝑥4 = 0,216. Ini menunjukkan bahwa variabel Consumption

(X4) berpengaruh secara positif terhadap Customer Equity, atau dengan

kata lain, jika variabel Consumption ditingkatkan sebesar satu satuan,

maka Customer Equity akan meningkat sebesar 0,216 satuan, dengan

asumsi variabel lain tetap.

5.1.3.5 Uji F

Uji F dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas yang terdiri dari

Consumption, Curation, Creation, Collaboration yang dimasukkan dalam

model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

Customer Equity.

1. Ftabel dapat dilihat dari pada α = 0,05

Dengan derajat pembilang = k-1 = 5-1 = 4

Derajat penyebut = n – k = 100 – 5 = 95, Ftabel 0,05 (3,96) = 2,70 Mencari

Page 89: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

73

Fhitung dengan menggunakan tabel anova sebagai hasil pengolahan

penelitian dengan alat bantu SPSS, seperti sebagai berikut:

Tabel 5.14

Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 376,573 4 94,143 16,440

,000b

Residual 544,017 95 5,726

Total 920,590 99

a. Dependent Variable: customer_equity

b. Predictors: (Constant), collaboration, consumption, curation, creation

Sumber: Hasil Penelitian, 2019 (data diolah)

Pengujian hipotesis 1 dapat dilihat dari Tabel 5.14 yang menunjukkan

bahwa nilai Fhitung (16,440) > Ftabel (2,70). Hal ini menunjukkan bahwa

variabel bebas yang terdiri dari variabel Consumption, Curation, Creation,

Collaboration secara serentak berpengaruh signifikan terhadap variabel

Customer Equity

5.1.3.6 Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh

pengaruh suatu variabel independen secara parsial (individu) terhadap

variasi variabel dependen. Nilai t tabel dapat dilihat pada α = 5% yang

diperoleh dari n – k n= jumlah sampel yaitu 100 responden k= jumlah

variabel yang digunakan adalah 4, maka nilai t tabel 5% adalah 1,98 Hasil

pengujian hipotesis secara parsial dapat dilihat pada Tabel 5.15 seperti

berikut:

Page 90: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

74

Tabel 5.15

Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T

Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 3,143 1,916 1,641 ,104

consumption ,221 ,104 ,172 2,124 ,036

Curation ,229 ,108 ,222 2,112 ,037

Creation ,235 ,108 ,244 2,173 ,032

collaboration ,216 ,102 ,216 2,110 ,037

a. Dependent Variable: customer_equity Sumber: Hasil Penelitian,

2019 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 5.15 dapat dilihat bahwa :

1. Variabel Consumption (X1)

Nilai Thitung variabel Consumption adalah 2,124 dan nilai Ttabel

1,661 maka Thitung >Ttabel (2,124 > 1,661) sehingga dapat disimpulkan

bahwa variabel Consumption berpengaruh positif dan signifikan

(0,036 < 0,05) secara parsial terhadap Customer Equity. Artinya jika

ditingkatkan variabel Consumption sebesar satu satuan maka

Customer Equity akan meningkat.

2. Variabel Curation (X2)

Nilai Thitung variabel Curation adalah 2,112 dan nilai Ttabel 1,661 maka

Thitung >Ttabel (2,112 > 1,661) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

Curation berpengaruh positif dan signifikan (0,037 < 0,05) secara parsial

terhadap Customer Equity. Artinya jika ditingkatkan variabel Curation

sebesar satu satuan maka Customer Equity akan meningkat.

3. Variabel Creation (X3)

Page 91: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

75

Nilai Thitung variabel Creation adalah 2,173 dan nilai Ttabel 1,661 maka

Thitung >Ttabel (2,173 > 1,661) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

Creation berpengaruh positif dan signifikan (0,032 < 0,05) secara parsial

terhadap Customer Equity. Artinya jika ditingkatkan variabel Creation

sebesar satu satuan maka Customer Equity akan meningkat.

4. Nilai Thitung variabel Collaboration adalah 2,110 dan nilai Ttabel 1,661

maka Thitung >Ttabel (2,110 > 1,661) sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel Collaboration berpengaruh positif dan signifikan (0,037 < 0,05)

secara parsial terhadap Customer Equity. Artinya jika ditingkatkan variabel

Collaboration sebesar satu satuan maka Customer Equity akan meningkat.

5.1.3.7 Pengujian Koefisien Determinan (R2)

Koefisien determinan (R2) pada intinya mengukur seberapa

kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien

Determinan berkisar dari 0 (nol) sampai dengan 1 (satu), (0 ≤ R2 ≤ 1). Jika R2

semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa semakin kuat

pengaruh variabel Consumption, Curation, Creation dan Collaboration

terhadap Customer Equity. Sebaliknya, jika R2 semakin mengecil (mendekati

nol) maka dapat dikatakan bahwa semakin kecil pengaruh antar variabel.

Tabel 5.16 menunjukkan nilai R = 0,64. Hal ini berarti hubungan antara

Consumption, Curation, Creation dan Collaboration terhadap Customer Equity.

sebesar 64% yang artinya hubungannya erat. Adjusted R Square = 0,384, berarti

38,4% kemampuan variabel Consumption, Curation, Creation dan Collaboration

Page 92: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

76

menjelaskan Customer Equity dan sisanya 61,6% dapat dijelaskan oleh faktor-

faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Tabel 5.16

Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,640a

,409 ,384 2,39301 2,124

a. Predictors: (Constant), collaboration, consumption, curation, creation

b. Dependent Variable: customer_equity Sumber : Hasil Penelitian, 2019 (data diolah)

1.2 Inteprestasi Data / Pembahasan

1. Pengaruh Social Media Marketing Consumption terhadap Customer

Equity

Variabel Consumption dinyatakan memiliki pengaruh positif

terhadap variabel Customer Equity, ditunjukan dengan nilai koefisien

regresi sebesar 0,221. Hipotesis pada penelitian ini dapat diterima karena

hasil statistik uji t untuk variabel Consumption diperoleh nilai thitung sebesar

2,124 dan ttabel 1,98 yang berarti thitung lebih besar dari ttabel, selain itu hasil

perhitungan nilai signifikan lebih kecil dari nilai signifikan standar yang

sebelumnya telah ditentukan oleh peneliti sebesar 0,05 (0,036 < 0,05). Ini

menunjukkan tingkat kepercayan sebesar 64% atau (36 – 0,000).

Hasil penelitian ini searah dengan hasil penelitian Prihadini (2014)

yang menemukan bahwa social media marketing consumption berpengaruh

Page 93: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

77

positif dan signifikan terhadap ekuitas konsumen produk adorable, dengan

demikian penelitian ini mendukung dari penelitian sebelumnya

2. Pengaruh Social Media Marketing Curation terhadap Customer Equity

Variabel Curation dinyatakan memiliki pengaruh positif terhadap

variabel Customer Equity, ditunjukan dengan nilai koefisien regresi sebesar

0,229. Hipotesis pada penelitian ini dapat diterima karena hasil statistik uji

t untuk variabel Curation diperoleh nilai thitung sebesar 2,112 dan ttabel 1,98

yang berarti thitung lebih besar dari ttabel, selain itu hasil perhitungan nilai

signifikan lebih kecil dari nilai signifikan standar yang sebelumnya telah

ditentukan oleh peneliti sebesar 0,05 (0,037 < 0,05). Ini menunjukkan

tingkat kepercayan sebesar 63% atau (37 - 0,000).

Hasil penelitian ini searah dengan hasil Marta dan William (2016)

penelitian yang menemukan pengaruh antara terpaan dari intagram sebagai

media sosial positif dan signifikan terhadap ekuitas merek, dengan demikian

penelitian ini mendukung dari penelitian sebelumnya

3. Pengaruh Social Media Marketing Creation terhadap Customer Equity

Variabel Creation dinyatakan memiliki pengaruh positif terhadap

variabel Customer Equity, ditunjukan dengan nilai koefisien regresi sebesar

0,235. Hipotesis pada penelitian ini dapat diterima karena hasil statistik uji

t untuk variabel Creation diperoleh nilai thitung sebesar 2,173 dan ttabel 1,98

yang berarti thitung lebih besar dari ttabel, selain itu hasil perhitungan nilai

signifikan lebih kecil dari nilai signifikan standar yang sebelumnya telah

Page 94: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

78

ditentukan oleh peneliti sebesar 0,05 (0,032 < 0,05). Ini menunjukkan

tingkat kepercayan sebesar 68% atau (32 – 0,000) .

Hasil penelitian ini searah dengan hasil penelitian Fariz Lesmana

(2017) yang menemukan bahwa bahwa Marketing activity through social

media perception has a positive and significant impact toward the equity

value, equity relation and equity brand.

4. Pengaruh Social Media Marketing Collaboration terhadap Customer

Equity

Variabel Collaboration dinyatakan memiliki pengaruh positif

terhadap variabel Customer Equity, ditunjukan dengan nilai koefisien

regresi sebesar 0,216. Hipotesis pada penelitian ini dapat diterima karena

hasil statistik uji t untuk variabel Collaboration diperoleh nilai thitung sebesar

2,110 dan ttabel 1,98 yang berarti thitung lebih besar dari ttabel, selain itu hasil

perhitungan nilai signifikan lebih kecil dari nilai signifikan standar yang

sebelumnya telah ditentukan oleh peneliti sebesar 0,05 (0,037 < 0,05). Ini

menunjukkan tingkat kepercayan sebesar 63% atau (37 – 0,000).

Hasil penelitian ini searah dengan hasil penelitian Syafrizal Helmi

Situmorang (2017) yang menemukan bahwa Servicescape dan social media

berpengaruh positif terhadap loyalitas consumer (study case to café visitor

at Medan).

Consumer PT.PZ Cussons di Cikarang Selatan yang dijadikan obyek pada

penelitian ini telah mengimplementasikan media sosial sebagai media informasi

dan komunikasi perusahaan. PT.PZ Cussons Indonesia memanfaatkan berbagai

Page 95: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

79

jenis media sosial untuk memasarkan dan mengiklankan produk barang dagang dan

jasa perusahaan. Hampir seluruh produk PT.PZ Cussons Indonesia dipasarkan

melalui media sosial Instagram, Facebook dan Whatsaap untuk menampilkan profil

perusahaan dan galeri produk perusahaan. Sebagian besar perusahaan

menggunakan Line, WhatsApp, dan e-mail untuk media informasi/komunikasi

perusahaan dan pemasaran produk dari perusaahan.

Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti menunjukkan media sosial

Instagram, Facebook dan Whatsaap cenderung lebih disukai karena kemudahannya

dalam membagikan informasi dan menarik perhatian dari target pasar. Instagram

dengan kemudahan memposting tampilan visual berupa still image dan short video,

akan menjadikan produk yang paling sering di upload akan memiliki

kecenderungan lebih tinggi menarik perhatian dari konsumen. Facebook dengan

fungsi like dan kemudahan fitur share untuk berbagi informasi sesama pengguna

facebook memberikan efek viral yang dapat meningkatkan performa pemasaran

produk, ditambah dengan kemudahan berinteraksi dengan komentar sebelumnya

memberikan efek domino untuk memperkuat image produk. Whatsapp dengan

fungsi Broadcast atau yang dikenal dengan bc membuat kemudahan dalam member

informasi kepada seluruh konsumen.

Jenis media sosial lain yang berpotensi dan juga dapat dimanfaatkan sebagai

komunikasi pemasaran perusahaan namun belum digunakan oleh obyek penelitian

ini diantaranya Line, Google+, Linkedln, Pinterest, Tumblr, MySpace. Dari uraian

yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa berdasarkan hasil dari analisis regresi

linear berganda diketahui bahwa secara serentak Social Media marketing yang

Page 96: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

80

terdiri dari Consumption, Curation, Creation dan Collaboration berpengaruh

secara positif dan signifikan terhadap Customer Equity. Hasil pembuktian hipotesis

ini juga mendukung penelitian terdahulu yang merumuskan bahwa Social Media

marketing yang dilakukan Zara secara signifikan mempengaruhi Customer Equity

berpengaruh positif dan signifikan yang dilakukan oleh Prihandini dan Daryanti

(2013). Adapun secara parsial, Consumption, Curation, Creation maupun

Collaboration berpengaruh positif dan signifikan terhadap Customer Equity. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa 38,4% kemampuan variabel Consumption,

Curation, Creation dan Collaboration menjelaskan Customer Equity dan sisanya

61,6% dapat dijelaskan oleh faktor- faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian

ini.

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Arief dan Millanyani (2015) bahwa Social Media marketing yang terdiri dari

context, communication, collaboration dan connection berpengaruh secara positif

dan signifikan terhadap minat beli, yang membedakan penelitian terdahulu dimana

arief dan millinyani mengukur Social Media marketing dengan context,

communication, collaboration dan connection. Begitu juga dengan penelitian Marta

dan William (2016) yang menyatakan bahwa media sosial melalui postingan

instagram berpengaruh positif dan signifikan terhadap ekuitas merek pelanggan,

penelitian terdahulu sejalan dengan penelitian ini karena membuktikan bahwa

instagram memiliki pengaruh dalam meningkatkan ekuitas merek, penelitian

terdahulu juga menyatakan bahwa jika semakin banyak pelanggan yang

mengunggah foto melalui akun instagramnya, maka posting foto tersebut akan

Page 97: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

81

mampu meningkatkan ekuitas mereknya (Customer Equity).

Page 98: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

82

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil penlelitian yang telah diinterprestasikan serta berdasarkan kajian

pustaka, maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut :

Hasil penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis tentang

sejauh mana pengaruh Social media marketing yang terdiri dari Consumption,

Curation, Creation dan Collaboration terhadap Customer equity pada Consumer

PT.PZ Cussons di Cikarang Selatan.

Dalam penelitian ini disimpulkan sebagai berikut :

1. Secara serentak, Consumption, Curation, Creation dan Collaboration

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Customer equity pada

Consumer PT.PZ Cussons di Cikarang Selatan.

2. Secara parsial, Consumption, Curation, Creation dan Collaboration

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Customer equity pada

Consumer PT.PZ Cussons di Cikarang Selatan.

6.2 Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan dalam hasil penelitian ini adalah :

1. Creation merupakan variabel paling dominan yang mempengaruhi

Customer equity pada Consumer PT. PZ Cussons Indonesia di Cikarang

Selatan. Perusahaan harus lebih memanjakan pelanggan

Page 99: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

83

2. PT. PZ Cussons Indonesia yaitu dengan membuat sebuah group atau

komunitas mengenai produk yang mereka jual, Sehingga pelanggan

tersebut bisa saling berdiskusi dengan pelanggan lainnya mengenai

keunggulan produk ataupun menyarankan kepada pelanggan lainnya

untuk membeli produk yang dijual.

3. Consumption, Curation dan Collaboration juga berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Customer equity pada Consumer PT. PZ Cussons

Indonesia di Cikarang Selatan. Hasil penelitian ini diharapkan mampu

mendorong pengusaha muda agar lebih gencar dalam memasarkan

produknya di media sosial. Karena dengan memasarkan di media sosial

tentunya pengusaha muda akan lebih merasakan bagaimana manfaat

media sosial tersebut bagi perkembangan bisnisnya, adapun yang

menjadi manfaatnya yaitu adanya peningkatan penjualan, mengurangi

biaya promosi dan akan meningkatkan hubungan antara perusahaan

dengan pelanggan maupun antara perusahaan dengan perusahaan

lainnya.

4. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya, sebaiknya meneliti faktor-faktor

lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini, seperti menggunakan

indikator yang lainnya pada variabel social media ataupun menggunakan

variabel lain selain Customer equity, sehingga dapat menyempurnakan

penelitian ini.

Page 100: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

84

DAFTAR PUSTAKA

Abadi, H. R., Kabiry, N., & Forghani, M. H. (2013). Analyzing the effect of

customer equity on satisfaction. International journal of academic

research in business an social science , 2222-6990.

Afrida, N. A. (2014). Analisis Customer Engagement The Body Shop

Indonesia melalui Twitter. Jurnal Universitas Indonesia .

Arida, N. A. (2014). Analisis Customer Engagement The Body Shop

Indonesia melalui Twitter. Jurnal Universitas Indonesia .

Arief, G. M. (2015). Pengaruh Social Media Marketing Melalui Instagram

Terhadap Minat Beli Konsumen Sugar Tribe. Jurnal Administrasi

Bisnis .

Evans, D., & Mckee, J. (2010). Social Media Marketing : The Next

Generation of Business Engagement. Indiana: Wiley Publishing Inc.

Faiza, H., & Daryanti, S. (2013). Analisis pengaruh aktivitas Social Media

Marketing terhadap Customer Equity pada Merek New Luxury

(studi kasus merek Zara). Jurnal Universitas Indonesia .

Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis dengan Program SPSS. Semarang:

Penerbit Universitas Diponegoro.

Gujarati, D. (2003). Ekonometrika Dasar Terjemahan : Sumarno Zain.

Jakarta: Penerbit Erlangga.

Gurnelius, S. (2011). 30-Minute Social Media Marketing. United States:

McGraw-Hill Companies.

Kaplan, A. M., & Haenlein, M. (2012). Social Media : Back to the roots and

backs to the future. Journal of system and information technology ,

101-104.

Kim, A. J., & Ko, E. (2012). Do Social Media Marketing enhance Customer

Equity? An empirical study of luxury fashion brand. Journal of

Business Research , 1480-1486.

Kim, J., Kim, J., & Johnson, K. (2010). The customer-salesperson

relationship and sales effectiveness in luxury fashion stores: the role

of self monitoring. J Glob Fashion Mark , 230-9.

Lemon, K. N., Rust, R. T., & Zeithaml, V. A. (2001). What Drive Customer

Equity. Journal Marketing Management , 20-25.

Mangold, W. G., & Faulds, D. J. (2009). Social Media : the new hybrid

element of the promotion mix. Busines Horizons , 357-365.

Page 101: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

85

Neti, S. (2011). Social Media and it's role in marketing. International

journal of enterprise computing and business systems .

Priambada, S. (2015). Manfaat penggunaan Media Sosial pada Usaha Kecil

Menengah. Jurnal Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia .

Prihandini, F. (2014). Analisis pengaruh media sosial terhadap ekuitas

konsumen produk sepatu Adorable. Jurnal Universitas Indonesia .

Priyono, M. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif. Sidoarjo: Zifatma

Publishing.

Rina, A. W., Ronald, & Amelia. (2014). Analisis faktor-faktor yang

mempengaruhi Purchase Intention melalui Social Media terhadap

Produk Frozen Yogurt Sour Sally di Surabaya. Jurnal GEMA

AKTUALITA .

Situmorang, S. H. (2016). Digital Business. Medan:

USU Press. Situmorang, S. H. (2017). Riset Pemasaran.

Medan: USU Press.

Situmorang, S. H., & Lufti, M. (2015). Analisis Data untuk Riset

Manajemen dan Bisnis. Medan: USU Press.

Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sunyoto, D. (2009). Analisis Regresi dan Uji Hipotesis, edisi pertama.

Yogyakarta: Media Pressindo.

Zarella. (2010). The Social Media Marketing Book. Jakarta: PT Serambi

Ilmu Semesta.

Page 102: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

86

Lampiran

Lampiran 1 : Kuesioner

No.

Responden:....................

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION,

CURATION, CREATION DAN COLLABORATION TERHADAP

CUSTOMER EQUITY PADA PT.PZ CUSSONS INDONESIA DI

CIKARANG SELATAN

Terima kasih atas partisipasi Anda dalam mengisi kuesioner ini.

Berilah tanda ( √ ) sesuai dengn pilihan Anda pada kolom

isian yang telah tersedia.

1. Identitas Responden

1) Nama :

2) Usia :

3) Jenis kelamin :

4) Jenis usaha :

5) Lama usaha :

6) Apakah PT.PZ Cussons Indonesia menggunakan social media untuk

menjual produk ( ) Ya ( ) Tidak

7) Jika ya, sebutkan social media yang digunakan (bisa lebih dari satu)

( ) Facebook ( ) Instagram ( ) Path ( ) Twitter ( ) Youtube

( ) Blog ( ) BBM ( ) WhatsApp ( ) Line

8) Sudah berapa lama PT.PZ Cussons Indonesia menggunakan Sosmed

untuk berbisnis

( ) < 6 bulan ( ) 6 bulan-1 tahun ( ) 1-2 tahun ( ) 2-3 tahun

( ) 3 tahun ke atas

9) Apakah PT.PZ Cussons Indonesia memiliki website/blog ( ) Ya

( ) Tidak

Page 103: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

87

10) Apakah manfaat sosmed bagi bisnis memiliki website/blog

a. Meningkatkan penjualan ya/tidak

b. Mengurangi biaya promosi ya/tidak

c. Memperkenalkan produk yang dijual ya/tidak

d. Lainnya........................................ ya/tidak

11) Aktivitas apa yang PT.PZ Cussons Indonesia lakukan dengan

menggunakan sosmed

a. Browsing pasokan jualan ya/tidak

b. Berkomunikasi dengan pelanggan ya/tidak

c. Mempromosikan produk ya/tidak

d. Lainnya…………………………... ya/tidak

1. Petunjuk Pengisian Kuesioner

a. Saya Mengharapkan anda untuk menjawab setiap

butir pertanyaan dalam daftar kuesioner ini sesuai

dengan pengalaman yang anda hadapi. b. Untuk setiap pertanyaan, sudah disediakan pilihan

jawaban, anda cukup Memberikan tanda ( √ ) pada

jawaban yang anda inginkan dan diharapkan hanya

memilih satu jawaban.

Keterangan :

No Alternatif Jawaban Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Page 104: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

88

CONSUMPTION (X1)

CURATION (X2)

NO.

PERNYATAAN STS TS KS S SS

1. PT.PZ Cussons Indonesia selalu menginformasikan setiap produk baru

di media sosial

2. PT.PZ Cussons Indonesia selalu

menyampaikan produk-produk di

media sosial dengan konten yang

menarik dan

Inovatif

3. Produk yang PT.PZ Cussons Indonesia

sampaikan di media sosial jelas

dan mudah dipahami

4. Pelanggan mengetahui produk PT.PZ Cussons Indonesia yang ditawarkan media sosial

NO

.

PERNYATAAN STS TS KS S SS

1 Pelanggan sering menanggapi

pesan/informasi

mengenai produk yang PT.PZ Cussons

Indonesia jual di media sosial

2 Pelanggan mengikuti social media dari usaha

yang saya miliki

3 Pelanggan sering mereview produk yang

PT.PZ Cussons Indonesia pasarkan di

media sosial

Page 105: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

89

CREATION (X3)

NO. PERNYATAAN STS TS KS S SS

1 Pelanggan merekomendasikan ke

pelanggan lain

melalui media sosial mengenai produk

PT.PZ Cussons Indonesia

2 Pelanggan menginformasikan keunggulan dari

produk PT.PZ Cussons Indonesia di

media sosial

3 Pelanggan sering memberikan informasi

mengenai produk PT.PZ Cussons

Indonesia ke pelanggan lainnya

COLLABORATION (X4)

NO. PERNYATAAN STS TS KS S SS

1 Pelanggan berpartisipasi memberikan

masukan

mengenai produk PT.PZ Cussons Indonesia

2 PT.PZ Cussons Indonesia selalu bertukar pikiran dengan pelanggan lain untuk memajukan produk yang di pasarkan

3 PT.PZ Cussons Indonesia bekerjasama

dengan pengusaha lain untuk meningkatkan

penjualan produk di media sosial

CUSTOMER EQUITY (Y )

NO

.

PERNYATAAN STS TS KS S SS

1 PT.PZ Cussons Indonesia selalu memberikan

produk yang berkualitas kepada konsumen

2 pelanggan mengingat merek yang PT.PZ

Cussons Indonesia berikan ke mereka

3 konsumen berbicara mengenai komitmen

mereka

pada produk PT.PZ Cussons Indonesia

4 PT.PZ Cussons Indonesia selalu berdiskusi dengan pelanggan

Page 106: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

90

Lampiran 2 : Tabulasi dan Jawaban Responden

CONSUMPTI

ON

(X1)

CURATIO

N

(X2)

CREATI

ON

(X3)

COLLABORATI

ON

(X4)

CUSTOMER

EQUITY (Y)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

3 4 4 3 5 5 5 3 4 4 4 4 4 2 3 4 3

3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3

5 5 5 5 4 3 3 5 5 5 4 4 2 4 4 4 4

5 3 5 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3

5 5 5 5 2 2 2 2 2 2 3 4 2 4 4 3 4

5 5 5 5 2 4 4 2 2 2 3 4 2 4 2 3 5

4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 5

5 5 5 5 4 2 4 2 2 2 2 3 3 5 3 3 4

5 5 5 5 5 1 3 4 4 4 5 4 4 3 4 4 5

5 4 4 5 4 5 5 4 1 4 1 3 1 5 5 3 3

3 5 3 5 5 3 3 5 2 5 5 5 5 4 5 2 3

5 3 5 4 5 5 4 4 3 4 4 1 1 5 4 3 1

3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4

5 5 5 5 4 4 2 3 3 4 2 2 2 2 4 4 3

4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3

5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 3

4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5

5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4

5 5 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 2 3

5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4

5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 5 3 4 5 4 4 4

3 3 4 3 5 4 4 4 3 5 5 5 4 5 5 4 5

3 4 4 4 2 2 1 1 2 2 3 1 1 4 2 2 2

5 5 5 5 2 1 1 2 2 3 2 2 1 4 2 3 2

5 5 5 5 4 4 2 2 2 2 4 4 3 5 4 3 4

5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 3 4 4 5 3 3 5

4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 3 3 4

4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4

4 3 4 3 4 2 4 3 2 2 5 5 5 4 1 2 5

5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5

5 5 5 5 3 4 4 5 4 4 5 4 2 4 3 4 5

4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4

3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 5

3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 2 3

4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4

3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 2 2

Page 107: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

91

5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 3 4 5 4 4 4

5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 2 5 4 5 5

4 5 4 5 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 2 3

4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 3 4 3 4 4 3 4

3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 2 2 2

4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4

4 4 3 4 3 4 2 2 3 4 2 4 4 4 2 3 3

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5

5 4 5 4 2 2 3 4 5 2 5 4 4 5 3 4 4

5 4 4 5 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5

5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5

5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5

5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 3 4 5

5 5 4 4 3 4 4 2 2 3 2 2 2 4 3 3 3

5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 3 5 4 3 3

4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4 5 4 5 3 5

5 5 5 5 1 1 1 1 1 4 1 3 3 5 1 1 5

5 5 4 5 3 5 3 4 4 5 3 4 1 5 2 3 3

5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4

5 5 4 5 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 2 2

4 5 4 5 2 4 2 2 2 2 2 2 2 4 3 2 5

3 4 3 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 2 2 2

4 5 4 5 3 3 3 2 2 2 3 4 3 2 1 2 2

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 4

3 4 3 3 3 5 4 5 3 5 3 2 4 5 4 4 2

3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 4 4 4

4 5 4 3 3 5 4 4 5 4 2 4 5 2 5 4 5

5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 2 2 2 5 5 2 2

5 5 5 5 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2

5 4 5 5 4 3 3 4 4 4 4 4 3 5 4 4 5

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5

4 4 5 4 2 3 2 5 5 5 3 4 5 5 2 5 1

5 4 4 4 3 5 2 3 3 3 5 2 5 5 1 2 4

5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 2 2 4 5 5 4 2

5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 5 4 4 3

5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4

5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 2 5 5 2

4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 3

4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4

Page 108: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

92

5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4

4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 2 4 4 3

5 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 5 3 2 3 3 2

4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 3 3 4 4 3 2

4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4

4 5 4 5 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

5 5 5 5 1 1 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4

5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 5 5 5 5 2 4 5

3 2 3 2 1 1 1 1 1 1 4 2 1 2 1 2 2

5 5 3 4 3 4 3 3 3 3 2 4 2 4 3 3 3

5 5 4 4 4 4 1 4 4 4 1 3 1 5 2 2 2

5 5 5 5 2 1 1 1 1 2 1 2 1 5 4 4 4

5 5 5 5 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 3 3 1

3 3 3 3 1 1 2 1 2 2 1 1 2 3 1 1 4

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

4 5 4 3 3 3 4 4 3 3 5 5 5 4 3 3 3

4 4 4 5 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 3 4

5 5 5 5 2 2 2 4 3 3 2 2 2 1 2 2 1

5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4

3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4

5 5 5 5 4 5 4 3 1 1 4 5 1 4 3 4 4

4 4 5 4 2 3 2 5 5 5 3 4 5 1 2 3 1

5 4 4 4 5 5 5 3 3 3 5 2 5 5 1 2 4

Page 109: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

93

Lampiran 3 : Uji Validitas

Item-Total

Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

VAR00001 63.4250 86.302 .433 .905

VAR00002 63.5750 84.969 .469 .904

VAR00003 63.6750 85.661 .484 .904

VAR00004 63.5000 86.769 .413 .905

VAR00005 64.0500 80.767 .632 .899

VAR00006 64.1000 80.708 .663 .898

VAR00007 64.3500 77.669 .728 .896

VAR00008 64.0000 80.769 .610 .900

VAR00009 64.2000 78.113 .796 .894

VAR00010 64.0500 78.562 .730 .896

VAR00011 64.2500 80.756 .600 .900

VAR00012 64.5000 77.590 .583 .902

VAR00013 64.4750 82.358 .375 .909

VAR00014 64.0500 80.921 .648 .899

VAR00015 64.3000 81.703 .527 .903

VAR00016 64.4000 78.554 .733 .896

VAR00017 64.3000 80.779 .460 .906

Page 110: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

94

Lampiran 4 : Uji Reabilitas

Reliability

Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.906 17

Variables Entered/Removeda

Model

Variables Entered

Variables

Removed

Method

1 collaboration,

consumption,

curation, creationb

.

Enter

a. Dependent Variable: customer_equity

b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model

R

R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .640a .409 .384 2.39301 2.124

a. Predictors: (Constant), collaboration, consumption, curation, creation

b. Dependent Variable: customer_equity

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 376.573 4 94.143 16.440 .000b

Residual 544.017 95 5.726

Total 920.590 99

a. Dependent Variable: customer_equity

b. Predictors: (Constant), collaboration, consumption, curation, creation

Page 111: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

95

Lampiran 5 : Uji Hipotesis

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 3.143 1.916

1.641 .104

consumption .221 .104 .172 2.124 .036 .945 1.058

Curation .229 .108 .222 2.112 .037 .561 1.782

Creation .235 .108 .244 2.173 .032 .495 2.021

collaboration .216 .102 .216 2.110 .037 .593 1.687

a. Dependent Variable: customer_equity

Coefficient Correlationsa

Model Collaboration

Consumption

curation

creation

1 Correlations collaboration 1.000 .056 -.254 -.411

consumption .056 1.000 -.090 -.132

Curation -.254 -.090 1.000 -.437

Creation -.411 -.132 -.437 1.000

Covariances collaboration .010 .001 -.003 -.005

consumption .001 .011 -.001 -.001

Curation -.003 -.001 .012 -.005

Creation -.005 -.001 -.005 .012

a. Dependent Variable: customer_equity

Collinearity Diagnosticsa

Eigenvalue

Conditio

n

Index

Variance Proportions

Model

Dimension

(Constant)

consumption

curation

Creation

collaboration

1 1 4.865 1.000 .00 .00 .00 .00 .00

2 .065 8.664 .07 .08 .06 .09 .11

3 .035 11.838 .00 .00 .45 .04 .74

4 .027 13.510 .00 .00 .49 .85 .12

5 .009 23.603 .93 .91 .00 .01 .04

a. Dependent Variable: customer_equity

Page 112: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

96

Lampiran 6 : Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Page 113: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

97

Page 114: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

98

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N

100

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.34416654

Most Extreme Differences Absolute .064

Positive .063

Negative -.064

Test Statistic .064

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Sig nificance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2.607 1.190

2.190 .031

consumption .031 .065 .050 .483 .630

.945 1.058

curation -.092

.067

-.183

-

1.373

.173

.561

1.782

creation -.027 .067 -.058 -.408 .684

.495 2.021

collaboration -.008 .064 -.015 -.118 .906

.593 1.687

a. Dependent Variable: absut

Page 115: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

99

Lampiran 7 : Peneliti Terdahulu Yang Relevan

Judul Nama

Peneliti dan

Tahun

Penelitian

Variabel

Penelitian

Metode

Penelitian

Kesimpula

n

Tempat

Jurnal

Publikasi

Analisis

Pengaruh

Media Sosial

Terhadap

Ekuitas

Konsumen

Produk

Sepatu

Adorable

Fadiah

Prihandini

(2014)

Media

Sosial (X),

Ekuitas

Konsumen

(Y)

SEM

(Structural

Equation

Model)

Media

sosial

Berpengaru

h Positif

terhadap

Ekuitas

Konsumen

Produk

Sepatu

Adorable.

Jurnal

Universitas

Indonesia;Vol.

5, No.3;2014.

Analisis

Pengaruh

Aktivitas

Social media

marketing

Terhadap

Customer

equity pada

Merek Luxury

Faiza dan

Daryanti

(2013)

Social

Media

Marketing

(X),

Customer

equity (Y)

SEM

(Structural

Equation

Model)

Aktivitas

social

media

marketing

yang

dilakukan

ZARA

secara

signifikan

mempengar

uhi

customer

equity,

melalui

value

equity,

relationship

equity dan

purchase

intention.

Jurnal

Universitas

Indonesia

Vol.7. No.9

(2013).

Studi Terpaan

Media

Pemasaran

Melalui

Posting

Instagram

Ekuitas

Marta dan

William

(2016)

Terpaan

Media

(X),

Ekuitas

Merek (Y)

Analisis

Regresi

Berganda

Pengaruh

antara

terpaan dari

Instagram

sebagai

media sosial

terhadap

Jurnal

Komunikasi

Vol. 8. No. 1

(2017).

Page 116: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

100

Merek

Pelanggan

Sumoboo!

ekuitas

merek

adalah

positif dan

signifikan

Pengaruh

Social media

marketing

Melalui

Instagram

Terhadap

Minat Beli

Konsumen

Sugar Tribe

Arief dan

Millianyani

(2015)

Social

Media

Marketing

(X), Minat

Beli (Y)

Analisis

Regresi

Berganda

Social

media

marketing

berpengaruh

positif

terhadap

minat beli

konsumen

sugar tribe

Jurnal e-

Proceeding of

Management

Vol. 2. No. 3

(2015).

The Impact of

Social media

marketing

Activity

Toward the

Increase of

Consumer’s

Equity and

Purchasing

Intention to

the Product of

Brand

Fashion

Rabbani

Lesmana

(2017)

Social

media

marketing

(X),

Customer

Equiry (Y)

SEM

(Structural

Equation

Modelling

)

Marketing

activity

through

social

media

perception

has a

positive and

significant

impact

toward the

equity

value,

equity

relation and

equity

brand

Journal of

Academic in

Business an

Social science

Vol. 3. No. 5

(2013).

Effect Of

Servicescape

And

Customer

Experience

On Social

Location

Marketing (

Case Study At

Cafe In

Medan)

Syafrizal

Helmi

Situmorang,

Ahmad

Azmi, Hardi

Mulyono

(2017)

Servicesca

pe (X),

Customer

Experienc

e (Y)

Path

Analysis

.

Servicescap

e dan social

media

berpengaruh

positif

terhadap

loyalitas

consumer

(study case

to café

visitor at

Medan)

Business and

Management

Research

(AEBMR) Vol.

46 No. 1

(2017).

Page 117: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

101

Lampiran 8 : Persetujuan dari Objek Penelitian

Page 118: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

102

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

( CURRICULUM VITAE )

DATA DIRI ( Personal Information )

Nama ( Full Name ) : Dian Andan Sari

Alamat ( Address ) : Desa Pagongan RT03/RW02

Kec.Dukuhturi Kab Tegal

Tempat / Tgl. Lahir ( Place / Date of Birth ) : Tegal, 02 September 1994

Agama ( Religion ) : Islam

Jenis Kelamin ( Sex) : Perempuan

Status Perkawinan ( Marital Status ) : Belum Menikah

Nomor Hp ( Mobile Phone Number ) : 082213132016

Kewarganegaraan ( Nationality ) : Indonesia

Email : [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SD Negeri Debong Wetan 01 Tegal : Tahun 2001 - 2007

2. SMP Negeri 15 Tegal : Tahun 2007 - 2010

3. SMK Muhammadiyah Slawi : Tahun 2010 - 2013

RIWAYAT PEKERJAAN

1. PT PZ CUSOONS INDONESIA

Page 119: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

103

Page 120: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

104

Page 121: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

105

Page 122: PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING CONSUMPTION, …

106