perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id pengaruh model .../pengaruh... · matematika dan ilmu...

67
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING ( PBL) TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 14 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: SISWANTO K4308054 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012

Upload: nguyenhanh

Post on 08-Jun-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING ( PBL)

TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH

DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA

KELAS VII SMP NEGERI 14 SURAKARTA

SKRIPSI

Oleh:

SISWANTO

K4308054

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini

Nama : Siswanto

NIM : K4308054

Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan Biologi

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PENGARUH MODEL PROBLEM

BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN

MASALAH DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA KELAS

VII SMP NEGERI 14 SURAKARTA” ini benar-benar merupakan hasil karya

sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta , 9 Juli 2011

Yang membuat pernyataan

Siswanto

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH

DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA

KELAS VII SMP NEGERI 14 SURAKARTA

Oleh:

SISWANTO

K4308054

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, 25 Juni 2012

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Maridi, M. Pd Drs. Marjono, M. Si

NIP. 195007241976031002 NIP.195301301986031001

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk

memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada Hari : Senin

Tanggal : 9 Juli 2012

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Bowo Sugiharto, S. Pd, M. Pd ......................

Sekretaris : Harlita, S.Si, M. Si ......................

Anggota I : Dr. Maridi, M. Pd ......................

Anggota II : Drs. Marjono, M. Si ......................

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta

a. n. Dekan,

Pembantu Dekan I,

Prof. Dr. rer. nat. Sajidan, M. Si

NIP. 196604151991031002

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Siswanto. K4308054. PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 14 SURAKARTA. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret. Juli 2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran PBL terhadap kemampuan memecahkan masalah dan hasil belajar kognitif biologi siswa kelas VII SMP Negeri 14 Surakarta. Model PBL merupakan model pembelajaran dengan menghadapkan siswa pada permasalahan-permasalahan praktis atau sebagai pijakan dalam pembelajaran, dengan kata lain siswa belajar melalui permasalahan-permasalahan. Dengan adanya masalah siswa merasa tertantang untuk menemukan/mencari solusi suatu masalah dari dunia nyata yang dapat di selesaikan secara berkelompok ( kerja sama). Adanya kerjasama akan mengaktifkan siswa dalam pembelajaran guna meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan hasil belajar kognitif. Penelitian ini merupakan Quasi Eksperimen atau eksperimen semu dengan menggunakan desain penelitian pretest-postest Control Group. Populasinya adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 14 Surakarta dengan teknik sampling menggunakan cluster random sampling. Teknik pengumpulan data aspek kemampuan memecahkan masalah dan hasil belajar kognitif menggunakan tes yang dianalisis menggunakan uji statistik anakova. Hasil penelitian ini disimpulkan sebagai berikut: (1) Tidak ada pengaruh secara signifikan penerapan model PBL terhadap hasil belajar biologi ranah kognitif di SMP Negeri 14 Surakarta, (2) Ada pengaruh secara signifikan penerapan model PBL terhadap kemampuan memecahkan masalah biologi di SMP Negeri 14 Surakarta. Kata Kunci : Model Problem Based Learning (PBL) , Kemampuan Memecahkan

Masalah, Hasil Belajar Kognitif Biologi

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT Siswanto. K4308054. EFFECT OF MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TO SOLVE THE PROBLEM AND THE ABILITY OF STUDENT LEARNING COGNITIVE BIOLOGY CLASS VII SMP SURAKARTA. Thesis, Surakarta: Biology Education Department of Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Maret University of Surakarta, July 2012. This research aims to determine the effect of PBL learning model of problem-solving skills and cognitive learning outcomes biology class VII students of Junior High School 14 Surakarta. PBL model is a model of learning by forcing students to practical problems or as a foothold in learning, in other words, students learn through the problems. Given the problems the students are challenged to find / search for a solution of real world problems can be resolved as a group (in collaboration). The cooperation will enable students in learning to improve problem-solving skills and cognitive learning outcomes. This research is a Quasi Experimental research design using a pretest-postest Control Group. Population is all students in grade VII Junior High School 14 Surakarta with cluster random sampling technique using sampling. Aspects of data collection techniques and problem-solving skills using the cognitive learning outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova. The results of the study concluded as follows: (1) no significant effect on the results of application of the PBL model of the cognitive learning biology in Junior High School 14 Surakarta, (2) there is a significant influence on the implementation of PBL model of problem solving skills in Junior High School 14 Surakarta. Keywords: Model of Problem Based Learning (PBL), Problem Solving Ability,

Cognitive Sciences Learning Outcomes

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

MOTTO

“Ilmu akan lebih baik daripada harta. Ilmu dapat menjaga pemiliknya, sedangkan

harta memerlukan penjagaan dari pemiliknya. Harta akan habis dibelanjakan,

sedangkan ilmu bertambah jika diberikan pada orang lain”

( Ali Bin Abu Tholib)

“ Dreams, Believe, and make it happens “

( Agnes Monica )

“Saya tidak mau seperti lilin walaupun cahayanya menerangi orang lain tetapi dia

merusak dirinya sendiri. Tetapi saya ingin seperti padi yang kian berisi kian

merunduk“

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

PERSEMBAHAN

Saya persembahkan karya ini untuk:

Ibunda dan Ayahanda tersayang, terima kasih atas do’a, cinta, kasih

sayang, semangat, dukungan, pengorbanan, dan harapan yang selalu

tercurah untukku.

Semua keluargaku yang selalu mendukungku

Dr. Maridi, M. Pd dan Drs. Marjono, M.Si atas bimbinganya

Harlita, S. Si, M. Si atas nasehat dan bimbinganya

Rezky Rosalinda yang senantiasa memberi semangat dan dukunganya

Teman-teman pendidikan biologi 2008

Semua temanku yang selalu membantu dan mendukungku

Almamater

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang memberi ilmu,

inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul ” PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DAN HASIL

BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 14

SURAKARTA”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam mendapatkan gelar

sarjana pada program Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Pendidikan dan Keguruan Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa terwujudnya skripsi ini tidak terlepas dari

bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak, untuk itu penulis

menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta, yang telah memberi ijin dalam proses penyusunan skripsi.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

4. Dr. Maridi, M. Pd, selaku pembimbing I yang selalu memberikan motivasi

dan bimbingan dalam menyelesaikan penelitian.

5. Drs. Marjono, M. Si, selaku pembimbing II yang selalu memberikan

pengarahan dan bimbingan dalam penelitian.

6. Harlita, S.Si, M.Si, selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan

nasehat dan dukunganya.

7. Kepala SMP Negeri 14 Surakarta, yang telah memberi ijin guna pengambilan

data dalam penelitian.

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

8. Bapak dan Ibu Guru mata pelajaran biologi SMP Negeri 14 Surakarta, yang

telah memberi bimbingan dan bantuan selama penelitian.

9. Berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

mungkin disebutkan satu persatu.

Tidak ada yang dapat penulis berikan selain doa semoga amal kebaikan

Bapak/Ibu/Saudara mendapat balasan yang sempurna dari Allah. Penulis

menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena penulis yakin

tidak ada kesempurnaan itu hanya milik Allah. Oleh karena itu saran dan kritik

sangat kami harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semuanya.

Surakarta, 9 Juli 2012

Penulis

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..................................

HALAMAN PENGAJUAN.............................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN.........................................................................

HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................

ABSTRAK........................................................................................................

HALAMAN MOTTO.......................................................................................

HALAMAN PERSEMBAHAN......................................................................

KATA PENGANTAR......................................................................................

DAFTAR ISI.....................................................................................................

DAFTAR TABEL............................................................................................

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah......................................................................

B. Identifikasi Masalah............................................................................

C. Pembatasan Masalah............................................................................

D. Perumusan Masalah.............................................................................

E. Tujuan Penelitian.................................................................................

F. Manfaat Penelitian...............................................................................

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka..................................................................................

1. Kemampuan Memecahkan Masalah...........................................

2. Hasil Belajar................................................................................

3. Model PBL.................................................................................

4. Hasil Penelitian Relevan.............................................................

B. Kerangka Berpikir..............................................................................

C. Hipotesis ............................................................................................

i

ii

iii

iv

v

vi

viii

ix

x

xii

xiv

xv

xvi

1

3

3

3

4

4

6

6

8

10

17

18

19

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian.............................................................

B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel.........................................

C. Teknik Pengumpulan Data..................................................................

D. Rancangan Penelitian..........................................................................

E. Teknik Analisis Data...........................................................................

F. Prosedur Penelitian..............................................................................

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data..................................................................................

B. Uji Prasyarat Analisis Data...............................................................

C. Uji Hipotesis....................................................................................

D. Pembahasan Hasil Analisis Data.....................................................

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN

A. Simpulan..........................................................................................

B. Implikasi..........................................................................................

C. Saran...............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

21

21

22

29

31

35

37

41

42

43

50

50

50

52

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Langkah-langkah Model Pembelajaran Berbasis Masalah.......... 14

Tabel 2. Rangkuman Uji Validitas Hasil Uji Coba................................... 25

Tabel 3. Rangkuman Uji Reliabilitas Hasil Uji Coba Siswa..................... 26

Tabel 4. Rangkuman Uji Taraf Kesukaran Hasil Uji Coba....................... 27

Tabel 5. Rangkuman Uji Daya Beda Hasil Uji Coba Siswa...................... 28

Tabel 6. Rancangan Penelitian Randomized Pretest-Posttest

Control Group Design................................................................. 29

Tabel 7. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Kemampauan

Awal (keseimbangan)................................................................... 33

Tabel 8. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kemampuan

Awal............................................................................................. 33

Tabel 9. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Kemampauan

Awal............................................................................................. 34

Tabel 10. Prosedur Penelitian...................................................................... 35

Tabel 11. Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif......................................... 37

Tabel 12. Perbandingan Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif antara

Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen........................... 38

Tabel 13. Hasil Kemampuan Memecahkan Masalah pada Pembelajaran

Biologi.......................................................................................... 39

Tabel 14. Perbandingan Hasil Kemampuan Memecahkan Masalah Biologi

antara Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen............... 40

Tabel 15. Uji Normalitas Hasil Belajar Ranah Kognitif dan Kemampuan

Memecahkan Masalah Berdasarkan Model Pembelajaran.......... 41

Tabel 16. Uji Homogenitas Hasil Belajar Ranah Kognitif dan Kemampuan

Memecahkan Masalah Berdasarkan Model Pembelajaran.......... 41

Tabel 17. Rangkuman Anakova Hasil Belajar Kognitif Biologi Berdasarkan

Model Pembelajaran...................................................................... 42

Tabel 18. Rangkuman Anakova Kemampuan Memecahkan Masalah

Berdasarkan Model Pembelajaran................................................ 43

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kerangka Berpikir................................................................ 19

Gambar 2. Waktu Penelitian................................................................. 21

Gambar 3. Skema Paradigma Penelitian............................................... 30

Gambar 4. Histogram Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif................ 37

Gambar 5. Grafik Perbandingan Hasil Belajar Kognitif Biologi Kelas

Kontrol dan Eksperimen...................................................... 38

Gambar 6. Histogram Hasil Kemampuan Memecahkan Masalah

Biologi................................................................................... 39

Gambar 7. Grafik Perbandingan Hasil Kemampuan Memecahkan

Masalah Kelas Kontrol dan Eksperimen............................... 40

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Instrumen Penelitian......................................................... 55

Lampiran 2. Analisis Instrumen............................................................ 131

Lampiran 3. Data Hasil Penelitian......................................................... 142

Lampiran 4. Uji Prasyarat...................................................................... 149

Lampiran 5. Uji Hipotesis..................................................................... 156

Lampiran 6. Dokumentasi..................................................................... 164

Lampiran 7. Perijinan............................................................................. 169

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

kelompok orang dalam hal mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan

pelatihan. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam

proses kehidupan. Majunya suatu bangsa dipengaruhi oleh mutu pendidikan dari

bangsa itu sendiri karena pendidikan yang tinggi dapat mencetak Sumber Daya

Manusia yang berkualitas. Pendidikan yang dimaksud bukan bersifat informal

melainkan bersifat formal meliputi proses belajar mengajar yang melibatkan guru

dan siswa.

Kualitas pendidikan yang bagus akan membawa siswa untuk

meningkatkan prestasi belajar yang lebih baik. Dalam kegiatan belajar mengajar,

siswa adalah sebagai subjek dan sebagai objek dari kegiatan pengajaran. Sehingga

inti dari proses pengajaran tidak lain adalah kegiatan belajar siswa dalam

mencapai suatu tujuan pengajaran. Tujuan pengajaran akan tercapai jika siswa

berusaha secara aktif untuk mencapainya. Keaktifan siswa tidak hanya dituntut

dari segi fisik tetapi juga dari segi kejiwaan. Bila hanya fisik siswa yang aktif

tetapi pikiran dan mentalnya kurang aktif, maka kemungkinan besar tujuan

pembelajaran tidak tercapai.

Berdasarkan pengamatan serta wawancara dengan guru-guru bidang studi

biologi menunjukkan bahwa nilai rata-rata bidang studi biologi masih rendah

dibanding nilai bidang studi yang lain. Hal ini mungkin disebabkan dalam

mempelajari biologi siswa kurang menguasai konsep. Keberhasilan belajar

ditentukan dari pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Siswa dituntut aktif

dan mandiri. Proses belajar mengajar yang masih berpusat pada guru

menyebabkan siswa kurang optimal dalam belajar. Siswa pasif menerima

informasi dari guru, guru tidak memberi kesempatan kepada siswa untuk

mengembangkan gagasan dan ide-idenya. Siswa hanya menghafalkan materi yang

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2 diberikan oleh guru. Guru menekankan penerapan suatu konsep, sedangkan

pengenalan konsep dan pengembangan konsep kurang ditekankan.

Guru merupakan salah satu faktor penting yang dapat menentukan berhasil

atau tidaknya siswa dalam belajar biologi. Peran guru dalam pendidikan tidak

terlepas dari kemampuan guru dalam menyampaikan materi pada siswa. Dalam

proses pembelajaran guru perlu meningkatkan kemampuan mengajar guna

menjadi guru profesional. Kemampuan guru sebagai salah satu usaha

meningkatkan mutu pendidikan yaitu dengan menerapkan model pembelajaran

yang tepat dengan tetap memperhatikan antara lain materi, waktu dan jumlah

siswa di kelas. Guru dalam kemampuan mengajar diharapkan dapat

menyampaikan materi yang dapat membangkitkan keaktifan siswa dan mudah

diterima oleh siswa.

Kemampuan pemecahan masalah perlu dilatih agar siswa menjadi

terampil dalam memecahkan setiap masalah, baik untuk keperluan jangka

pendek yang terkait langsung dengan bagaimana siswa belajar biologi maupun

untuk jangka panjang sebagai bekal untuk kehidupannya di masyarakat. Guru

diharapkan berusaha memberikan kesempatan yang cukup kepada siswa untuk

belajar melalui pemecahan masalah. Melalui pembelajaran yang dirancang

dengan baik diharapkan kemampuan tersebut dapat dengan cepat dan lebih

mudah dikuasai siswa, sehingga dapat menyelesaikan masalah-masalah yang

diberikan dengan baik dan menguasai konsep.

Model-model pembelajaran hendaknya relevan dan mendukung

tercapainya tujuan pengajaran. Adapun tujuan pengajaran adalah supaya siswa

dapat berfikir aktif dan diberi kesempatan untuk mencoba kemampuan di dalam

berbagai kegiatan. Salah satu pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa adalah

pembelajaran dengan model Problem Based Learning (PBL). Pembelajaran

dengan model Problem Based Learning (PBL) adalah pendekatan pengajaran

yang memberikan tantangan bagi siswa untuk mencari solusi dari permasalahan

dunia nyata ( terbuka) secara induvidu maupun kelompok. Pembelajaran dengan

model Problem Based Learning (PBL) didasarkan pada prinsip bahwa masalah

dapat digunakan sebagai titik awal untuk mendapatkan ilmu baru. Masalah yang

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3 disajikan dalam pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa

dalam memahami konsep yang diberikan.

Problem Based Learning (PBL) membantu siswa dalam mengembangkan

kemampuan memecahkan masalah dan keterampilan intelektual dan memberi

kesempatan pada siswa untuk bertanggung jawab pada proses pembelajaran

mandiri sekaligus mengembangkan kemampuan dalam memecahkan masalah.

Salah satu ciri khas dari Problem Based Learning (PBL) menurut Trianto (2007)

adalah adanya kerja sama antar siswa. Kerjasama akan mengaktifkan siswa dalam

pembelajaran. Berkaitan dengan hal tersebut di depan, maka dilakukan penelitian

dengan judul sebagai berikut” Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) Terhadap Kemampuan Memecahkan Masalah Dan Hasil

Belajar Kognitif Biologi Siswa Kelas VII SMP Negeri 14 Surakarta”.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah dikemukakan di depan dapat diidentifikasi

beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Kurangnya pemahaman siswa dalam belajar Biologi.

2. Model yang digunakan guru kurang bervariasi dan bersifat monoton,

sehingga siswa akan mengalami kejenuhan.

3. Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran biologi kurang.

4. Kemampuan memecahkan masalah dalam mata pelajaran biologi kurang.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini dapat terarah dan dipahami maka perlu dibatasi

permasalahan sebagai berikut :

1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VII semester II SMP

Negeri I4 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.

2. Objek Penelitian

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4 a. Pendekatan pembelajaran meliputi: Pendekatan pembelajaran konvensional

dengan ceramah bervariasi pada kelas kontrol dan penerapan model Problem

Based Learning (PBL) pada kelas eksperimen.

b. Kemampuan Memecahkan Masalah dan Hasil Belajar Kognitif pada materi

“Ekosistem” semester II kelas VII SMP Negeri I4 Surakarta tahun pelajaran

2011/2012.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan

di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh penerapan model Problem Based Learning (PBL) pada

pembelajaran Biologi di SMP Negeri 14 Surakarta terhadap kemampuan

memecahkan masalah?

2. Apakah ada pengaruh penerapan model Problem Based Learning (PBL) pada

pembelajaran Biologi di SMP Negeri 14 Surakarta terhadap hasil belajar

kognitif siswa?

3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar kognitif siswa melalui pembelajaran

dengan model Problem Based Learning (PBL) dan model Konvensional?

4. Apakah terdapat perbedaan Kemampuan Memecahkan Masalah siswa melalui

pembelajaran dengan model Problem Based Learning (PBL) dan model

Konvensional?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui seberapa pengaruh penerapan model pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) terhadap kemampuan memecahkan masalah dan hasil belajar

kognitif siswa di SMP Negeri 14 Surakarta.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5 a. Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan hasil belajar kognitif

siswa dalam pembelajaran biologi.

b. Memberikan suasana belajar yang lebih kondusif dan variatif sehingga

pembelajaran tidak monoton

c. Mengajarkan siswa untuk berkerja sama dalam kelompok-kelompok,

memecahkan masalah bersama, berpendapat dan bertanggung jawab.

2. Bagi Guru

a. Menambah wawasan tentang model pembelajaran yang efektif dalam

mencapai tujuan pembelajaran.

b. Memberikan solusi terhadap kendala pelaksanaan pembelajaran biologi

khususnya terkait dengan hasil belajar kognitif siswa dan kemampuan

memecahkan masalah.

3. Bagi Institusi

Memberikan masukan atau saran dalam upaya mengembangkan suatu

proses pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan memecahkan

masalah dan hasil belajar kognitif siswa kelas VII SMP Negeri 14 Surakarta

sehingga meningkatkan sumber daya pendidikan untuk menghasilkan output yang

berkualitas.

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Kemampuan Memecahkan Masalah

a. Definisi Pemecahan Masalah

Masalah (problem) adalah suatu situasi yang tak jelas jalan

pemecahannya yang mengkonfrontasikan individu atau kelompok untuk

menemukan jawaban. Masalah adalah suatu kendala atau persoalan yang

harus dipecahkan dengan kata lain masalah merupakan kesenjangan antara

kenyataan dengan suatu yang diharapkan dengan baik, agar tercapai tujuan

dengan hasil yang maksimal. Kemampuan untuk melakukan pemecahan

masalah merupakan kemampuan memperoleh cara untuk dapat

menyelesaikan suatu masalah yang memerlukan pemikiran, yang bukan

hanya sekedar menerapkan aturan-aturan yang diketahui, tetapi memerlukan

pemakaian aktivitas intelektual. Pemecahan masalah didefinisikan sebagai

suatu proses penghilangan perbedaan atau ketidak-sesuaian yang terjadi

antara hasil yang diperoleh dan hasil yang diinginkan. Siswa menemukan

suatu kombinasi dari pengetahuan yang berupa aturan-aturan yang sudah

diketahui sebelumnya dan merencanakan penerapan dari aturan-aturan ini

untuk memecahkan masalah yang dihadapinya (Natawidjaja, 2010).

Pada dasarnya pemecahan masalah merupakan suatu proses bagi

siswa menemukan panduan aturan yang sebelumnya telah dipelajari,

kemudian diterapkan untuk memperoleh pemecahan masalah pada situasi

yang baru. Dalam proses pembelajaran, masalah-masalah yang sering

dihadapi siswa berupa soal-soal atau tugas dalam kehidupan sehari-

hari/nyata, sehingga dapat memudahkan siswa dalam memahami materi

pelajaran.

b. Tahap Memecahkan Masalah

Menurut Ruseffendi (2005), dalam memecahkan masalah biologi

biasanya ada 5 langkah yang harus dilakukan, yaitu : 1) Menyajikan masalah

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

dalam bentuk yang lebih jelas (nyata); 2) Mengidentifikasi masalah (mencari

akar permasalahan); 3) Menyusun alternatif pemecahan masalah dan

prosedur kerja yang diperkirakan baik untuk dipergunakan dalam

memecahkan masalah itu; 4) Melaksanakan pilihan terbaik dari alternatif

pemecahan masalah; 5) Memeriksa kembali apakah hasil yang diperoleh itu

benar.

Kemampuan pemecahan masalah harus ditunjang oleh

kemampuan penalaran, yakni mengamati, bertanya, berkomunikasi, dan

berinteraksi dengan lingkungan (Hamalik, 2007). Masalah yang disajikan

kepada siswa harus sesuai dengan tingkat perkembangannya. Anak-anak

belum mempunyai konsep-konsep yang banyak. Hal ini berbeda dengan

orang yang sudah dewasa. Masalah-masalah yang disajikan sesuai

dengan perkembangan anak merupakan bantuan untuk mengembangkan

kepercayaan terhadap diri-sendiri (Hamalik, 2007). Untuk mendukung

kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah, pemilihan materi juga

perlu diperhatikan di antaranya : 1) Bahan yang dipilih berupa masalah yang

bersifat kontroversial (perdebatan); 2) Bahan yang dipilih bersifat umum,

sehingga tidak terlalu asing bagi siswa dan memudahkan siswa dalam

menghadapi masalah; 3) Bahan tersebut mendukung tujuan pengajaran dan

pokok bahasan; 4) Bahan tersebut merangsang perkembangan kelas yang

mengarah pada tujuan yang dikehendaki; 5) Bahan tersebut menjamin

kesinambungan pengalaman belajar siswa (Gulo, 2002).

Rintangan-rintangan terhadap pemecahan masalah cenderung

menghambat perkembangan kemampuan memecahkan masalah secara

optimal, antara lain : 1) Rote learning (menghafal). Belajar dengan

menghafal tidak mendorong pengembangan kemampuan berpikir siswa

karena siswa biasanya hanya mempelajari fakta-fakta secara terpisah dan

tidak dihubungkan dengan fakta-fakta lain atau dengan inti masalah,

sehingga membuat siswa mudah lupa terhadap materi pelajaran; 2) Topik

yang dibahas di kelas berupa masalah yang terdapat dalam khayalan atau

perumpamaan bukan masalah nyata (kehidupan sehari-hari). Seharusnya

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

ditekankan pada masalah nyata yang dihadapi siswa, sehingga siswa

menjadi lebih ingat dan paham karena masalah yang dibahas ada dalam

kehidupan sehari-hari. Model mengajar harus ditekankan pada model-

model pemecahan masalah, bukan mencari jawaban yang ada dalam

buku; 3) Guru mempunyai kebiasaan ingin menjawab semua pertanyaan

siswa (teacher’s complex). Kalau tidak menjawab pertanyaan dari para siswa,

guru takut kalau-kalau siswa akan menganggap guru bodoh dan memandang

rendah kepadanya; 4) Masalah-masalah yang tidak sesuai dengan tingkat

pengalaman siswa tidak mendorong untuk berpikir. Seharusnya guru

mencari masalah-masalah yang sesuai dengan tingkat pengalaman mereka

(Hamalik, 2007).

2. Hasil belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar menunjukan suatu aktivitas pada diri seseorang yang disadari

atau disengaja. Aktivitas ini menunjuk pada keaktifan seseorang dalam

melakukan sesuatu kegiatan tertentu, baik pada aspek-aspek jasmaniah maupun

aspek mental yang memungkinkan terjadinya perubahan pada diri

(Aunurrahman, 2009).

Aunurrahman (2009) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses

yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri di

dalam interaksi dengan lingkungannya.

Suatu kegiatan dapat dikatakan sebagai belajar apabila memiliki

beberapa ciri umum dari belajar (Aunurrahman, 2009) yaitu belajar

menunjukkan suatu aktivitas pada seseorang secara sadar atau disengaja

sehingga mampu meningkatkan intensitas keaktifan jasmani dan rohani

semakin tinggi, belajar merupakan interaksi individu dengan lingkungannya,

belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku yang menyangkut

perubahan dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9 b. Pengertian hasil belajar

Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah melakukan

usaha untuk mendapat ilmu pengetahuan. Hasil belajar akan menghasilkan

suatu perubahan tingkah laku (Sudjana, 2010).

Hasil belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku. Perubahan

tingkah laku ini tidak semuanya merupakan hasil belajar tetapi umumnya hasil

belajar disertai dengan adanya perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku

tersebut dapat menyangkut perubahan dalam ranah kognitif, afektif dan

psikomotorik (Aunurrahman, 2009).

Keberhasilan belajar tergantung pada lingkungan atau kondisi belajar

dan pengetahuan awal siswa (Rustaman, 2005). Pengetahuan awal yang

dimiliki siswa merupakan langkah awal dalam pembentukan pengetahuan yang

baru sehingga dapat diketahui terjadi miskonsepsi atau tidak. Kriteria

keberhasilan belajar siswa dalam program pembelajaran dilihat dari

kompetensi dasar yang dimiliki oleh siswa. Keberhasilan belajar siswa tersebut

dapat diketahui melalui kegiatan evaluasi atau penilaian. Evaluasi bertujuan

untuk meningkatkan kinerja dan tujuan, ini dapat dicapai jika ada tindak lanjut

dari kegiatan evaluasi. Evaluasi memberikan informasi tingkat pencapaian

belajar siswa, jika dianalisis lebih rinci dan diperoleh informasi tentang

kesulitan belajar siswa.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa meliputi faktor internal

dan faktor eksternal. Faktor internal adalah segala faktor yang ada di dalam diri

siswa yang memberikan pengaruh terhadap hasil belajar yang dicapai siswa

yaitu intelegensi, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan dan kesiapan

siswa. Faktor eksternal adalah segala faktor yang ada di luar diri siswa yang

memberikan pengaruh terhadap hasil belajar yang dicapai siswa. Faktor –

faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain: guru,

lingkungan sosial (termasuk teman sebaya), kurikulum sekolah dan sarana

prasarana (Sumiati dan Asra, 2008).

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10 d. Ranah dalam Hasil Belajar

Sistem pendidikan nasional merumuskan tujuan kurikuler maupun

tujuan instruksional yang menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benjamin

Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu ranah

afektif, kognitif, dan psikomotor (Sudjana, 2010).

Ranah kognitif berkenanaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri

dari enam aspek, yakni ingatan (remember), pemahaman (understand),

penerapan (apply), analisis (analyze), evaluasi (evaluate), dan cipta (create)

(Anderson, L. W dan Krathwohl, 2010). Kedua aspek pertama disebut kognitif

tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi

(Sudjana, 2010).

3. Model Problem Based Learning (PBL)

Model pembelajaran berbasis masalah (PBL) merupakan model

pembelajaran dengan menghadapkan siswa pada permasalahan-permasalahan

praktis sebagai pijakan dalam pembelajaran atau dengan kata lain siswa

belajar melalui permasalahan-permasalahan. Model Pembelajaran Berbasis

Masalah merupakan salah satu pendekatan yang menantang siswa untuk mencari

solusi suatu masalah dari dunia nyata yang dapat diselesaikan secara

berkelompok. Problem Based Learning (PBL) mengarahkan siswa untuk belajar

mandiri sehingga dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan dapat

menganalisis masalah yang ada didunia nyata ( Setyorini, 2011).

Pembelajaran berdasarkan masalah adalah interaksi antara stimulus

dengan respon, merupakan hubungan dua arah belajar dan lingkungan.

Lingkungan memberikan masukan kepada siswa berupa bantuan dan

masalah, sedangkan sistem saraf otak berfungsi menafsirkan bantuan itu

secara efektif sehingga masalah yang dihadapi dapat diselidiki, dinilai,

dianalisis serta dicari pemecahannya dengan baik (Trianto, 2007).

Pengalaman siswa yang diperoleh dari lingkungan akan menjadikan

kepadanya bahan dan materi guna memperoleh pengertian serta dapat dijadikan

pedoman dan tujuan belajarnya. Proses pembelajaran Problem Based Learning

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11 (PBL) menggunakan pendekatan yang sistemik untuk memecahkan masalah atau

menghadapi tantangan yang nanti diperlukan dalam karier dan kehidupan

sehari-hari. Problem Based Learning (PBL) sebagai model instruksional yang

menantang peserta didik untuk ”belajar bagaimana belajar” (Learn how to

learn). Bekerjasama dengan anggota kelompok untuk mencari solusi atas

masalah yang dihadapi. Masalah-masalah tersebut digunakan untuk

melahirkan rasa keingintahuan serta motivasi peserta didik untuk

mempelajari subjek tertentu. Cara belajar seperti ini menyiapkan peserta

didik berpikir kritis dan analisis, dan bagaimana mereka berlatih menemukan

dan menggunakan sumber-sumber belajar yang layak.

Pembelajaran berbasis masalah membantu siswa dalam memahami konsep

dan prinsip dari suatu materi dimulai dari bekerja dan belajar terhadap

situasi atau masalah yang diberikan, melalui investigasi, inkuiri, dan

pemecahan masalah siswa membangun konsep atau prinsip dengan

kemampuannya sendiri yang mengintegrasikan keterampilan dan pengetahuan

yang sudah dipahami sebelumnya. Model pembelajaran berbasis masalah pada

proses pembelajaran salah satu karakteristiknya adalah masalah yang

dikemukakan terlebih dahulu. Hal ini berbeda dengan proses pembelajaran

yang menggunakan model konvensional yaitu masalah disajikan setelah

pemahaman konsep, prinsip, dan keterampilan. Model pembelajaran berbasis

masalah sebagai terjemahan dari Problem Based Learning, merupakan suatu

pembelajaran yang mempunyai perbedaan dengan pembelajaran pada

umumnya (konvensional) di lapangan. Untuk lebih jelasnya, pada bagian ini

akan diuraikan mengenai karakteristik PBL, tujuan PBL, langkah-langkah model

PBL, kelebihan dan kekurangan PBL serta manfaat PBL.

a. Karakteristik Problem Based Learning

Model pembelajaran berbasis masalah adalah rangkaian aktivitas

pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang di

hadapi secara ilmiah. Terdapat tiga ciri utama dari model ini yaitu: 1) Model

ini merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran, artinya dalam pelaksanaanya

siswa melakukan sejumlah kegiatan yang dapat mendukung keberhasilan dari

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

model PBL. Model pembelajaran berbasis masalah tidak berpusat pada guru

tetapi berpusat pada siswa. Siswa tidak hanya sekedar mendengarkan,

mencatat, kemudian menghafal materi pelajaran, akan tetapi siswa aktif

berpikir, berkomunikasi, mencari, dan mengolah data dan akhirnya

menyimpulkan; 2) Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan

masalah bukan mencari jawaban yang ada di buku, sehingga siswa mencari

solusi dari masalah tersebut; 3) Pemecahan masalah dilakukan dengan

mengggunakan pendekatan berpikir ilmiah (Sanjaya, 2007).

Problem Based Learning merupakan pembelajaran yang menghadapkan

siswa pada suatu masalah nyata. Dalam proses pembelajaran, guru harus

mengerti karakteristik suatu model pembelajaran agar proses pembelajaran

dapat berjalan dengan baik. Tan (2003) merangkum karakteristik yang tercakup

dalam proses Problem Based Learning yaitu : 1) Masalah digunakan sebagai

awal pembelajaran; 2) Biasanya masalah yang digunakan merupakan

masalah dunia nyata yang disajikan secara mengambang; 3) Masalah

biasanya menuntut perspektif majemuk (mutiple perspective). Solusinya

menuntut pebelajar menggunakan dan mendapatkan konsep dari bidang ilmu

lainnya; 4) Masalah membuat pebelajar merasa tertantang untuk

mendapatkan pembelajaran di ranah pembelajaran yang baru; 5) Sangat

mengutamakan belajar mandiri (self directed learning); 6) Memanfaatkan

sumber pengetahuan yang bervariasi, tidak dari satu sumber saja.

Pencarian, evaluasi, serta penggunaan pengetahuan ini menjadi kunci

penting; 7) Pembelajaran kolaboratif, komunikatif, dan kooperatif. Pebelajar

bekerja dalam kelompok, berinteraksi, saling mengajarkan (peer teaching),

dan melakukan presentasi.

Ciri-ciri khusus pengajaran berbasis masalah menurut Trianto (2007)

memiliki karakteristik sebagai berikut :

1) Pengajuan pertanyaan atau masalah

Pengajuan pertanyaan terhadap situasi atau masalah merupakan

hal penting baik secara sosial (kelompok) maupun secara pribadi (individu)

untuk siswa, karena masalah yang diajukan merupakan situasi dunia

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

nyata yang memungkinkan adanya berbagai macam solusi.

2) Berfokus pada keterkaitan antar disiplin

Artinya masalah yang disajikan benar-benar nyata, agar dalam

pemecahannya dapat ditinjau dari berbagai sudut pandang (meninjau

masalah itu dari banyak mata pelajaran).

3) Penyelidikan autentik

Pembelajaran berdasarkan masalah mengharuskan siswa melakukan

penyelidikan autentik untuk mencari penyelesaian nyata terhadap masalh

nyata. Penyelidikan autentik artinya siswa harus mendefinisikan masalah,

mengembangkan hipotesis dan membuat ramalan, mengumpulkan dan

menganalisis informasi, membuat inferensi dan merumuskan

kesimpulan.

4) Menghasilkan produk dan memamerkannya

Pembelajaran berdasarkan masalah menuntut siswa untuk

menghasilkan produk tertentu dalam bentuk karya nyata dan peragaan yang

menjelaskan bentuk penyelesaian masalah yang mereka temukan. Produk

tersebut dapat berupa laporan atau model fisik tentang apa yang telah

mereka pelajari kemudian mendemontrasikan pada teman-temannya.

Produk tersebut dapat menjelaskan atau mewakili bentuk penyelesaian

masalah yang mereka temukan.

5) Kolaborasi

Kerjasama secara berpasangan atau dalam kelompok kecil.

Bekerjasama memberikan peluang pada siswa untuk berbagi ide dan

berdialog, mengembangkan keterampilan sosial dan keterampilan berpikir.

Ciri-ciri khusus PBL berdasarkan penjelasan di atas yaitu pengajuan

pertanyaan terhadap situasi atau masalah, fokus pada keterkaitan antar disiplin,

penyelidikan autentik, kerjasama, dan menghasilkan produk atau karya yang

harus dipamerkan.

Kejadian-kejadian yang harus muncul pada waktu pengimplementasian

pembelajaran berbasis masalah, adalah: 1) Keterlibatan (engagement) meliputi

mempersiapkan siswa untuk berperan sebagai pemecah masalah yang dapat

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

bekerjasama dengan pihak lain, menghadapkan siswa pada situasi yang

mendorong untuk mampu menemukan masalah dan meneliti hakekat

permasalahan sambil mengajukan dugaan dan rencana penyelesaian; 2) Inkuiri

dan investigasi (Inquiry and investigation) yang mencakup kegiatan

mengeksplorasi dan mendistribusikan informasi; 3) Performansi (performance)

yaitu menyajikan temuan; 4) Tanya-jawab (debriefing) yaitu menguji

keakuratan dari solusi dan melakukan refleksi terhadap proses pemecahan

masalah.

b. Tujuan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)

Tujuan pembelajaran berbasis masalah yaitu membantu siswa

mengembangkan kemampuan berpikir dan pemecahan masalah, belajar

berbagai peran orang dewasa melalui keterlibatan mereka dalam

pengalaman nyata, menjadi pebelajar yang otonom dan mandiri. Nur (2011)

menyatakan bahwa pembelajaran berdasarkan masalah (PBL) bertujuan untuk

mengembangkan pengetahuan, dasar-dasar materi sesuai konteks,

keterampilan, penalaran ilmiah, berpikir kritis, keterampilan pengaturan diri,

belajar sepanjang hayat, dan sikap, kerjasama, keterampilan intelektual,

memiliki peran orang dewasa.

Nur (2011) mengidentifikasi hasil pembelajaran berdasarkan masalah

sebagai berikut: 1) Keterampilan-keterampilan pemecahan masalah; 2)

Keterampilan-keterampilan belajar yang diarahkan oleh diri sendiri; 3)

Kemampuan bekerja dalam tim (kerjasama); 4) Keterampilan-keterampilan

komunikasi; 5) Kemampuan menemukan dan menggunakan sumber daya

yang sesuai; 6) Memenuhi Kebutuhan diri sendiri dan memotivasi diri sendiri.

c. Langkah-langkah Model PBL ( Problem Based Learning)

Tahapan-tahapan model pembelajaran berbasis masalah menurut

Trianto (2007), yang mengemukakan secara garis besar model

pembelajaran berbasis masalah biasanya terdiri dari lima tahapan utama,

dimulai dari guru memperkenalkan pada siswa tentang situasi masalah

dan diakhiri dengan penyajian dan analisis hasil kerja. Kelima langkah dari

model PBL dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Tabel 1. Langkah-langkah Model Pembelajaran berbasis masalah

Fase ke Indikator Tingkah Laku Guru

1. Orientasi siswa pada masalah

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan, memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah.

2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar

Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.

3. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.

4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan , dan membantu mereka untuk berbagai tugas dengan temannya.

5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang mereka gunakan.

d. Kelebihan dan Kelemahan Problem Based Learning (PBL)

Model pembelajaran berbasis masalah mempunyai kelebihan dan

kekurangan. Akinoglu dan Tandogan (2007) menyatakan beberapa

kelebihan- kelebihan dan kelemahan dalam mengimplementasikan Problem

Based Learning. Kelebihan-kelebihan Problem Based Learning yaitu: 1)

mengubah dari guru sebagai pusat pembelajaran menjadi siswa sebagai

pusat pembelajaran; 2) mengembangkan pengendalian diri siswa; 3)

mengembangkan kemampuan siswa untuk melihat sesuatu secara

mulitidimensi dan pemahaman yang lebih dalam; 4) mengembangkan

keahlian siswa dalam memecahkan masalah; 5) mendorong siswa untuk

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

mempelajari materi dan konsep yang baru ketika memecahkan masalah;

6) mengembangkan sikap sosial dan keahlian berkomunikasi siswa dalam

belajar dan bekerja dalam kelompok; 7) mengembangkan berpikir tingkat

tinggi dan keterampilan berpikir sains; 8) perpaduan antara teori dan

praktek; 9) memotivasi guru dan siswa; 10) meningkatkan kemampuan

siswa memanajemen waktu, lebih terfokus, mengumpulkan data,

menyiapkan laporan, dan mengevaluasi; 11) Problem Based Learning

merupakan pembelajaran yang sesuai dengan kehidupan nyata .

Kelemahan-kelemahan dalam mengimplementasikan Problem Based

Learning yaitu: 1) akan menyulitkan bagi guru untuk mengubah pola

mengajarnya; 2) membutuhkan lebih banyak waktu siswa untuk

memecahkan situasi-situasi baru ketika situasi-situasi ini pertama

diperkenalkan di dalam kelas; 3) kelompok atau individu menyelesaikan

perkerjaannya menjadi lebih cepat atau lebih lambat; 4) Problem Based

Learning memerlukan materi dan penelitian yang banyak; 5) Sulit

mengimplementasikan Problem Based Learning jika hanya belajar di

dalam kelas; 6) Sulit memberikan penilaian dalam pembelajaran (Akinoglu

dan Tandogan, 2007).

e. Manfaat Problem Based Learning (PBL)

Manfaat Problem Based Learning menurut Amir (2009) adalah

sebagai berikut:

1) Menjadi lebih ingat dan meningkatkan pemahamannya atas materi ajar

Pembelajaran dengan menggunakan model PBL membuat siswa

menjadi lebih ingat dan paham, hal tersebut karena dalam pembelajaran

PBL lebih dekat dengan konteks praktiknya maka itu lebih ingat. Pemahaman

juga membutuhkan konteks yang dekat dan sekaligus melakukan deep

learning (karena banyak mengajukan pertanyaan menyelidik) bukan surface

learning (yang sekedar hafalan saja), maka siswa akan lebih memahami

materi.

2) Meningkatkan fokus pada pengetahuan yang relevan

Problem Based Learning mencoba menutupi kesenjangan antara

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

apa yang dipelajari di kelas dengan apa yang terjadi dunia praktik. Dengan

kemampuan pendidik membangun masalah yang dekat dengan konteks

praktik, siswa dapat “merasakan” lebih baik konteks operasinya di lapangan

dan siswa menjadi lebih siap dalam menghadapi situasi/masalah.

3) Mendorong untuk berpikir

Pembelajaran dengan model PBL tidak mendorong siswa untuk

mendengarkan penjelasan dari guru saja, tetapi mendorong siswa untuk

bertanya, kritis, reflektif, maka manfaat ini dapat berpeluang terjadi. Nalar

siswa dilatih, dan kemampuan berpikir ditingkatkan. Tidak sekedar tahu,

tapi juga dipikirkan.

4) Membangun kerja tim, kepemimpinan, dan keterampilan sosial

Dalam pembelajaran PBL tugas dikerjakan dalam kelompok-

kelompok kecil, sehingga dapat mendorong terjadinya pengembangan

kerjasama/kecakapan kerja tim dan kecakapan sosial. Siswa diharapkan

memahami perannya dalam kelompok, menerima pendapat orang lain,

dapat memberikan pengertian bahkan untuk orang- orang yang barangkali

tidak mereka senangi.

5) Membangun kecakapan belajar (life-long learning skills)

Guru harus membiasakan siswa untuk mampu belajar terus-

menerus. Keterampilan yang mereka butuhkan nanti akan terus

berkembang, apapun bidang pekerjaannya. Jadi mereka harus

mengembangkan bagaimana kemampuan untuk belajar (learn how to learn).

6) Memotivasi siswa

Problem Based Learning membuat guru mempunyai peluang untuk

membangkitkan minat dari dalam diri siswa, karena guru menciptakan

masalah dengan konteks pekerjaan. Dengan masalah yang menantang,

mereka merasa bergairah untuk menyelesaikannya. Sebagian di antara

mereka akan ada yang justru merasa kebingungan dan menjadi kehilangan

minat. Peran pendidik menjadi sangat menentukan.

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

4. Hasil Penelitian Relevan

Penelitian yang telah dilakukan oleh Mahanal dan Zubaidah (2010) yang

berjudul Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) dengan Strategi

Kooperatif STAD pada Mata Pelajaran Sains untuk Meningkatkan Kemampuan

Berpikir Siswa kelas V MI Jenderal Sudirman Malang menunjukan bahwa

Pembelajaran Berbasis Masalah dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis

dan meningkatkan hasil belajar siswa kelas V MI Jenderal Sudirman Malang.

Siswidyawati (2009) dalam penelitiannya yang berjudul “Implikasi Model

Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas

VII-A SMP Negeri 1 Gesi tahun ajaran 2007/2008”, menyimpulkan bahwa:

Penggunaan Model PBL dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII-A SMP

Negeri 1 Gesi TahunAjaran 2007/2008, dapat dilihat dari tercapainya target nilai

pada semua ranah. Pada ranah kognitif siklus I persentase rata-rata kelas 73,54%,

sedangkan pada siklus II menjadi 76,93%. Pada ranah afektif persentase rata-rata

kelas siklus I 76,93%, sedangkan pada siklus II menjadi 81,75%. Pada ranah

psikomotorik persentase rata-rata kelas siklus I 48,74%, sedangkan siklus II

menjadi 75%.

B. Kerangka Pemikiran

Belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor yang salah satunya adalah model

atau pendekatan yang digunakan oleh guru. Dengan penggunaan pendekatan yang

sesuai diharapkan siswa lebih aktif, kreatif dan bertanggung jawab dalam kegiatan

belajar mengajar sehingga ketercapaian hasil belajar pada ranah kognitif, dan

kemampuan siswa dalam memecahkan masalah lebih baik. Model Problem Based

Learning (PBL) menekankan pada pembelajaran yang menggunakan kemampuan

siswa dalam menghadapi dan memecahkan suatu masalah. Kemampuan dalam

menghadapi masalah pada siswa ini diharapkan dapat memberikan pembelajaran

yang bermakna sehingga mampu meningkatkan hasil belajar kognitif siswa dan

kemampuan siswa dalam memecahkan masalah.

Kerangka berpikir dalam melaksanakan kegiatan penelitian secara

sederhana dapat digambarkan pada skema di bawah ini

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Gambar 1. Kerangka berpikir

1. Siswa kurang aktif

2. Siswa kurang optimal

dalam belajar

3. Siswa merasa jenuh

Pembelajaran konvensional

berpusat pada guru, sehingga

guru tidak memberi

kesempatan pada siswa untuk

mengembangkan gagasan dan

ide-idenya

Kemampuan

memecahkan masalah

dan hasil belajar kognitif

siswa kurang

Problem Based Learning (PBL)

dikembangkan untuk membantu

siswa dalam mengembangkan

kemampuan berpikir, pemecahan

masalah, mendorong siswa belajar

mandiri (Trianto, 2007)

Kemampuan memecahkan

masalah dan hasil belajar

kognitif siswa meningkat

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

C. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir, maka hipotesis penelitian

dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Ada pengaruh penerapan model PBL terhadap hasil belajar kognitif biologi

siswa kelas VII SMP N 14 surakarta tahun pelajaran 2011/2012.

2. Ada pengaruh penerapan model PBL terhadap kemampuan memecahkan

masalah biologi siswa kelas VII SMP N 14 surakarta tahun pelajaran

2011/2012.

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian telah dilaksanakan di SMP Negeri I4 Surakarta kelas VII

semester II tahun pelajaran 2011/2012 yang beralamat di jalan Prof. WZ.

Yohanes 54 Kelurahan Purwodiningratan kec. Jebres, Surakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian telah dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran

2011/2012 dan dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap

pelaksanaan, tahap pengolahan data dan penyusunan laporan. Ketiga tahap

tersebut disusun pada Gambar 2.

Tahap Kegiatan penelitian

Bulan ke (dalam tahun 2011-2012) 08 09 10 11 12 01 02 03 04 05 06

Persiapan

1. Permohonan pembimbing,

2. Survei sekolah 3. Konsultasi

judul

4. Konsultasi draf proposal

5. Konsultasi instrument dan seminar proposal

Pelaksanaan

1. Ijin penelitian dan melengkapi instrumen

2. Try out instrumen penelitian

3. Pelaksanaan penelitian dan konsultasi bab I, II, dan III

Pengolahan data dan penyusunan laporan

Pengolahan data hasil penelitian dan penyusunan laporan

Gambar 2. Waktu Penelitian

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester II

SMP Negeri I4 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.

2. Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelompok, yaitu kelompok

VII-E sebanyak 30 siswa sebagai kelompok kontrol menerapkan model

pembelajaran konvensional dan kelompok VII-G sebanyak 31 siswa sebagai

kelompok eksperimen menerapkan Model Problem Based Learning (PBL).

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah

cluster random sampling. Cluster random sampling adalah pengambilan

sampel dimana sampel dipilih secara acak dalam kelompok-kelompok tertentu.

Pengambilan sampel dilakukan pengambilan secara random dari tujuh kelas

pada kelas VII di SMP N I4 Surakarta diambil dua kelas untuk dijadikan

sampel yaitu satu sebagai kelas eksperimen dan satu sebagai kelas kontol.

C. Teknik Pengumpulan Data

1. Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang menjadi sumber objek pengamatan dan

sebagai faktor yang berperan dalam peristiwa yang diteliti. Variabel dalam

penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas dan dua variabel terikat, yaitu:

Dalam penelitian ini terdapat satu variabel bebas dan dua variabel terikat,

yaitu:

a. Variabel bebas

Variabel bebas merupakan variabel perlakuan yaitu variabel yang

dipilih untuk dicari pengaruhnya terhadap variabel terikat. Variabel bebas

dalam penelitian ini adalah model pembelajaran yaitu model PBL.

b. Variabel terikat

Variabel terikat adalah variabel yang kehadirannya dipengaruhi

oleh variabel yang lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

kemampuan memecahkan masalah dan hasil belajar kognitif biologi

siswa.

2. Model Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengambilan data yaitu:

a. Teknik Tes

Tes sebagai instrumen pengumpulan data adalah serangkaian

pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur pengetahuan,

inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok.

Teknik tes digunakan untuk mengambil data hasil belajar siswa ranah

kognitif yaitu penilaian pada tingkat pemahaman siswa terhadap materi.

Tes yang diberikan berbentuk tes objektif yaitu bentuk pilihan ganda.

Selain itu tes juga digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam

memecahkan masalah. Tes yang diberikan berupa soal cerita.

b. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi dilakukan dengan mengumpukan data,

mengambil catatan-catatan dan menelaah dokumen yang ada yang dimiliki

kaitan dengan objek penelitian. Data yang dikumpulkan dengan teknik ini

adalah data nilai siswa semester ganjil kelas VII semester 1 tahun

pelajaran 2011/2012 mata pelajaran biologi yang digunakan untuk uji

keseimbangan.

c. Teknik pengamatan (observasi)

Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian yang digunakan

untuk mengukur tingkah laku individu dalam suatu proses kegiatan.

Observasi disini digunakan untuk mengetahui keterlaksanan sintaks model

Problem Based Learning (PBL) . Observasi dilakukan pada saat proses

kegiatan itu berlangsung.

3. Teknik Penyusunan Instrumen

a. Pengukuran Ranah Kognitif

Pengukuran ranah kognitif menggunakan teknik tes dengan langkah-

langkah penyusunan sebagai berikut:

1) Pemilihan materi berdasarkan kurikulum sesuai dengan Kompetensi Dasar

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

2) Penyusunan indikator dan tujuan pembelajaran ranah kognitif

3) Pembuatan alat ukur sesuai indikator

4) Pembuatan kisi-kisi soal sesuai dengan indikator yang diharapkan

5) Soal-soal yang disusun menyangkut soal-soal yang mencakup 6 jenjang

kemampuan yaitu C1 (mengingat), C2 (mengerti), C3 (memakai), C4

(menganalisis), C5 (menilai), C6 (mencipta).

6) Penyusunan item soal ranah kognitif

7) Pengujian kesahihan item dilakukan dengan uji validitas dan reliabilitas

8) Item diuji lagi dengan uji tingkat kesukaran item dan uji daya pembeda

item soal

b. Pengukuran kemampuan memecahkan masalah

Pengukuran kemampuan memecahkan masalah menggunakan teknik

tes dengan langkah-langkah penyusunan sebagai berikut:

1) Pemilihan materi berdasarkan kurikulum sesuai dengan Kompetensi Dasar

2) Penyusunan indikator dan tujuan pembelajaran kemampuan memecahkan

masalah

3) Pembuatan alat ukur sesuai indikator

4) Pembuatan kisi-kisi soal sesuai dengan indikator yang diharapkan

5) Soal-soal yang disusun menyangkut soal-soal yang mencakup 3 jenjang

kemampuan yaitu C4 (menganalisis), C5 (menilai), C6 (mencipta).

6) Penyusunan item soal kemampuan memecahkan masalah

(Arikunto, 2010)

4. Analisis Instrumen

Penilaian ranah kognitif menggunakan bentuk tes objektif. Instrumen

penilaian kemampuan memecahkan masalah menggunakan bentuk tes soal

uraian. Instrumen yang akan digunakan untuk mengambil data harus

diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat kualitas soal. Pengujian

kelayakan instrumen dilakukan dengan beberapa statistik sebagai berikut:

a. Validitas

Validitas adalah kemampuan suatu alat ukur untuk mengukur apa

yang seharusnya diukur. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

meliputi validitas konstruk, isi, dan butir soal. Instrumen yang akan dibuat

terlebih dulu dibuat kisi-kisi yang selanjutnya dituangkan dalam instrumen

berupa tes. Validitas butir soal dihitung dengan menggunakan rumus

koefisien Product moment dari Karl Pearson menurut Arikunto (2010)

Rxy =

}}{{ 2222 yyNxxNyxxyN

Keterangan :

Rxy : koefisien korelasi antara x dan y

n : cacah subyek yang dikenai tes (instrumen)

X : skor untuk butir ke-i

Y : skor total (dari subyek try out)

Jika harga ruv < r tabel, maka korelasi tidak signifikan sehingga item

pertanyaan dikatakan tidak valid. Dan sebaliknya, jika ruv > r tabel maka

item petanyaan dinyatakan valid.

Uji validitas uji coba kognitif dan kemampuan memecahkan masalah

siswa secara lengkap disajikan pada Tabel 2 dan selengkapnya pada

Lampiran 2.

Tabel 2. Rangkuman Uji Validitas Hasil Uji Coba

Penilaian Jumlah Item Keputusan Uji Validitas

Valid Invalid

Kognitif 30 22 8

Kemampuan memecahkan

masalah

10 10 0

Dari Tabel 2 dapat diketahui bahwa hasil perhitungan uji validitas

tes kognitif menunjukkan item yang valid sebanyak 22 soal sedang untuk

item yang tidak valid sebanyak 8 soal. Hasil uji kemampuan memecahkan

masalah menunjukan item yang valid sebanyak 10 soal. Item yang tidak

valid di revisi dan dibuang karena indikatornya sudah diwakili item lain.

b. Reliabilitas

Reliabel artinya dapat dipercaya. Suatu tes dikatakan mempunyai

taraf reliabilitas yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

tetap (Arikunto, 2010). Reliabilitas instrumen tes hasil belajar dan

kemampuan memecahkan masalah diukur menggunakan rumus Kuder

Richardson (KR-20) sebagai berikut:

2

2

11 1 SpqS

kkr

Keterangan:

r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan

k = Banyaknya item

S = Standar deviasi dari tes

p = Proporsi siswa yang menjawab item dengan benar

q = Proporsi siswa yang menjawab item dengan salah (1 – p)

Σpq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q

ΣSt = Jumlah varians skor tiap-tiap item

St = Varians total

Acuan penilaian reliabilitas dari butir soal atau item menurut

Riduwan (2004) adalah:

0,8 – 1,00 : Sangat Tinggi (ST)

0,6 – 0,799 : Tinggi (T)

0,4 – 0,599 : Cukup (C)

0,2 – 0,399 : Rendah (R)

0,00 – 0,199 : Sangat Rendah (SR)

Hasil uji reliabilitas uji coba kognitif dan kemampuan

memecahkan masalah secara lengkap disajikan pada Tabel 3 dan

selengkapnya pada Lampiran 2.

Tabel 3. Rangkuman Uji Reliabilitas Hasil Uji Coba Siswa

Penilaian Jumlah

Item

Indeks

Reliabilitas

Keputusan Uji

Kognitif 30 0,65 Reliabel

Kemampuan

memecahkan masalah

10 0,87 Reliabel

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Tabel 3 menunjukkan bahwa hasil uji reliabilitas tes kognitif

menggunakan rumus Kuder-Richardson (K-R 20) diperoleh r11 = 0,65

yang berarti bahwa koefisien reliabilitas soal tes kognitif tinggi.

Sedangkan uji reliabilitas kemampuan memecahkan masalah

menggunakan SPSS 16 diperoleh r11 = 0,87 yang berarti bahwa koefisien

reliabilitas soal tes kemampuan memecahkan masalah sangat tinggi.

Berdasarkan hasil uji reliabilitas dapat diketahui bahwa instrumen

penelitian reliabel untuk digunakan.

c. Analisis Butir soal

1) Uji Taraf Kesukaran Soal

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak

terlalu sukar. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu

soal dinyatakan dalam Indeks Kesukaran (P). Indeks Kesukaran (P)

diperoleh dengan rumus sebagai berikut menurut Arikunto (2010)

sJB P

Keterangan :

P : Indeks Kesukaran

B : Jumlah jawaban yang benar yang diperoleh siswa dari suatu item

JS : Jumlah selurus siswa peserta tes

Klasifikasi indeks kesukaran adalah sebagai berikut :

0,1 - 0,30 : Sukar

0,30 – 0,70 : Sedang

0,70 – 1,00 : Mudah

Dalam penelitian ini soal dianggap baik jika berada pada interval

0.31 ≤ P ≤ 0.70. Hasil uji taraf kesukaran uji coba kognitif secara

lengkap disajikan pada Tabel 4 dan selengkapnya pada Lampiran 2.

Tabel 4. Rangkuman Uji Taraf Kesukaran Hasil Uji Coba

Ranah

Penilaian

Jumlah

Soal

Taraf Kesukaran

Sukar Sedang Mudah

Kognitif 30 6 16 8

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Tabel 4 menunjukkan bahwa hasil uji taraf kesukaran diperoleh

soal yang mempunyai indeks kesukaran baik sebanyak 6 soal. Sedangkan

soal yang mempunyai indeks kesukaran sedang sebanyak 16 soal,

kemudian soal yang mempunyai indeks kesukaran mudah sebanyak 8

soal.

2) Daya Pembeda Soal

Soal yang baik memiliki kemampuan untuk membedakan antara

siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh

(berkemampuan rendah). Perbedaan jawaban benar dari siswa yang

berkemampuan rendah dengan siswa berkemampuan tinggi disebut

Indeks Diskriminasi (ID). ID diperoleh dengan rumus sebagai berikut:

ID = = PA - PB

Keterangan :

J : Jumlah peserta tes

JA : Jumlah peserta kelompok atas

JB : Jumlah peserta kelompok bawah

BA : Jumlah peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB : Jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab benar

(Arikunto, 2010)

Klasifikasi daya pembeda menurut Arikunto (2010) adalah

sebagai berikut:

D : 0.00 – 0.20 : jelek (poor)

D: 0.20 – 0.40 : cukup (satisfactory)

D: 0.40 – 0.70 : baik (good)

D: 0.70 – 1.00 : baik sekali (excellent)

D: Negatif : semua butir soal yang mempunyai D negatif dibuang

Semua butir soal yang mempunyai D negatif semuanya tidak baik

sebaiknya dibuang. Butir soal yang dipakai adalah butir soal yang

mempunyai indeks diskriminasi 0.40 – 0.70 kategori baik dan 0.70 – 1.00

kategori baik sekali. Hasil uji daya beda uji coba kognitif secara lengkap

disajikan pada Tabel 5 dan selengkapnya pada Lampiran 2.

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Tabel 5. Rangkuman Uji Daya Beda Hasil Uji Coba Siswa

Ranah Penilaian Jumlah

Soal

Kriteria

Jelek Cukup Baik Baik

Sekali

Kognitif 30 5 14 11 0

Tabel 5 menunjukkan bahwa hasil uji daya beda diperoleh soal

yang jelek 5 item, cukup 14 item, baik 11 item, dan baik sekali 0 item.

Soal yang memiliki kriteria ID jelek tidak dapat digunakan sehingga 5

item harus dibuang.

D. Rancangan Penelitian

Berdasarkan masalah-masalah yang akan dipelajari, maka penelitian ini

menggunakan model eksperimen semu (Quasi exsperimental research) karena

tidak dapat mengontrol semua variabel. Tujuan penelitian eksperimen adalah

untuk mencari hubungan sebab akibat dengan memberi perlakuan-perlakuan

tertentu pada dua kelompok eksperimen.

Kedua kelompok baik kontrol maupun eksperimen dikelompokkan

berdasarkan tingkat motivasi belajar setelah itu diberi perlakuan berupa strategi

pembelajaran yang berbeda. Rancangan penelitian ini Randomized Pretest-

Posttest Control Group Design dapat digambarkan pada Tabel 6.

Tabel 6. Rancangan Penelitian Randomized Pretest-Posttest Control Group

Design

Group Pre test Treatment Post Test

Eksperimen Group (R) X T2

Control Group (R) - T2

Keterangan:

X : Perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen yaitu dengan

penggunaan strategi pembelajaran konvensional dan model PBL

: Tes Awal yang diberikan kepada kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30 T2 : Tes akhir yang diberikan kepada kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol

(R) : Random assigment (pemilihan kelompok secara random)

( Suwarto dan Slamet, 2007)

Keterkaitan antara variabel bebas yang berupa penerapan model

Problem Based Learning (PBL) dan penerapan pembelajaran konvensional

dengan ceramah bervariasi terhadap variabel terikat yang berupa kemampuan

memecahkan masalah dan hasil belajar kognitif tertuang dalam paradigma

penelitian. Skema paradigma penelitian bisa dilihat pada Gambar 3.

Y1 A1Y1

A1

Y2 A1Y2

A

Y1 A2Y1

A2

Y2 A2Y2

Gambar 3. Skema Paradigma Penelitian

Keterangan :

A = Strategi pembelajaran

A1 = Konvensional

A2 = Model Problem Based Learning (PBL)

Y1 = Ranah kognitif

Y2 = Kemampuan memecahkan masalah

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31 A1Y1 = Hasil belajar siswa pada pembelajaran menggunakan strategi

pembelajaran konvensional dengan ceramah pada ranah kognitif.

A1Y2 = Kemampuan memecahkan masalah siswa pada pembelajaran

menggunakan strategi pembelajaran konvensional .

A2Y1 = Hasil belajar siswa pada pembelajaran menggunakan model Problem

Based Learning (PBL) pada ranah kognitif.

A2Y2 = Kemampuan memecahkan masalah siswa pada pembelajaran

menggunakan model Problem Based Learning (PBL).

E. Teknik Analisis Data

Dari desain penelitian pretest dan posttest akan didapat data nilai pretest

dan posttest. Data dianalisis dengan analisis kovariat (anakova) menggunakan

program SPSS 16. Nilai pretest akan dijadikan sebagai kovariat dalam analisisnya.

Dengan anakova dapat diperhitungkan pengaruh dari variabel lain yang tidak

dikontrol dan mungkin berpengaruh terhadap variabel terikat. Sehingga terlihat

seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya.

Anakova adalah teknis analisis yang digunakan dalam uji beda multivariat

dan merupakan perpaduan antara analisis regresi dengan analisis varian. Hasil

pretest diasumsikan sebagai kondisi awal, untuk mengetahui bahwa kondisi awal

antara kelas kontrol dan perlakuan adalah sama, dilakukan uji homogenitas dan uji

normalitas dengan mengolah data pretest dalam program SPSS 16.

Mengendalikan kondisi awal kemudian memberi perlakuan dan mengetes kondisi

akhir dapat dianalisis pengaruh dari pemberian perlakuan.

Tabel Rancangan Anakova.

A (model PBL) B (Konvensional)

X Y X Y

…… …… …… …… …… …… …… …… …… …… …… …… …… …… …… …… ΣX ΣY ΣX ΣY

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32 Keterangan :

A = Kelas perlakuan

B = Kelas control

X = Nilai pretest

Y = Nilai posttest

1. Uji Keseimbangan

Uji ini dilakukan pada kedua kelompok sebelum diberi perlakuan

strategi pembelajaran yang berbeda bertujuan untuk mengetahui apakah kedua

kelompok tersebut seimbang (mempunyai kemampuan awal yang sama).

Secara statistik, apakah terdapat perbedaan mean yang berarti dari dua sampel

yang independen. Langkah- langkah uji keseimbangan menurut Budiyono

(2009) sebagai berikut:

a. Hipotesis

H0 : µ1 = µ2 (kedua kelompok memiliki kemampuan awal sama)

H1 : µ1 ≠ µ2 (kedua kelompok memiliki kemampuan awal berbeda)

b. Taraf signifikan (α) = 0,05

c. Statistik uji yang digunakan:

Keterangan :

t : t hitung

: mean dari sampel kelompok eksperimen

: mean dari kelompok kontrol

: ukuran sampel kelompok eksperimen

: ukuran sampel kelompok control

= Variansi

d. Daerah kritik

DK =

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

e. Keputusan Uji

Ho ditolak jika t є DK

f. Kesimpulan

1) Kedua kelompok memiliki kemampuan awal sama jika Ho diterima

2) Kedua kelompok memiliki kemampuan awal berbeda jika Ho ditolak

Hasil perhitungan uji keseimbangan kemampuan awal dengan

menggunakan T-test disajikan dalam Tabel 7 dan selengkapnya pada Lampiran

4.

Tabel 7. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Kemampuan Awal

Kemampuan Awal P-value Kriteria Keputusan

Kelas VII-E dan VII-G 0,658 P-value >

0,05

H0

Diterima

Berdasarkan Tabel 7 diketahui p-value untuk kemampuan awal antara

dua kelas yaitu VII-E dan VII-G P-value lebih besar dari nilai signifikasi 0,05

sehingga H0 diterima jadi disimpulkan bahwa kedua sampel penelitian

memiliki kemampuan awal yang sama.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas yang digunakan adalah uji One-Sample Kolmogorov

Smirnov. Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang

digunakan dalam penelitian ini berasal dari populasi yang terdistribusi

normal atau tidak. Rumus uji normalitas menurut Budiyono (2009) adalah

sebagai berikut:

1) Hipotesis

H0 : µ1 = µ2 (sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal)

H1 : µ1 ≠ µ2 (sampel tidak berasal dari populasi yang terdistribusi normal)

2) Taraf signifikan (α) = 0,05

3) Keputusan uji untuk nilai probabiliti (p-value) lebih besar dari nilai

signifikasi α = 0,05 sehingga H0 diterima

4) Kesimpulan:

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

a) Sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal jika H0

diterima

b) Sampel tidak berasal dari populasi yang terdistribusi normal jika

H0 ditolak.

Hasil perhitungan uji normalitas kemampuan awal dengan

menggunakan uji One-Sample Kolmogorov Smirnov disajikan dalam

Tabel 8 dan selengkapnya pada Lampiran 4.

Tabel 8. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kemampuan Awal Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Kemampuan Awal P-value Kriteria Keputusan

Kelas VII-E dan VII-

G

0,062 P-value > 0,05 H0 Diterima

Berdasarkan Tabel 8 dapat diketahui bahwa kemampuan awal

untuk kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki p-value lebih

dari nilai signifikasi 0,05 sehingga sampel berasal dari populasi yang

terdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel

penelitian mempunyai variansi yang sama atau tidak. Perhitungan uji

homogenitas pada penelitian ini menggunakan uji Levene dalam Budiyono

(2009) dengan prosedur sebagai berikut:

Perhitungan uji homogenitas sampel menggunakan uji Levene.

1) Hipotesis

H0 : µ1 = µ2 (samua variasi homogen)

H1 : µ1 ≠ µ2 (tidak semua variasi homogen)

2) Taraf signifikan (α) = 0,05

3) Keputusan uji untuk nilai probabiliti (p-value) lebih besar dari nilai

signifikasi α = 0,05, H0 diterima

4) Kesimpulan:

a) Semua variasi sampel homogen jika H0 diterima.

b) Tidak semua variasi homogen jika H0 ditolak.

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Hasil perhitungan uji homogenitas kemampuan awal dengan

menggunakan uji Levene disajikan dalam Tabel 9 dan selengkapnya pada

Lampiran 4.

Tabel 9. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Kemampuan Awal

Kemampuan Awal P-value Kriteria Keputusan

Kelas VII-E dan VII-G 0,099 P-value > 0,05 H0

Diterima

Berdasarkan Tabel 9 diketahui bahwa kemampuan awal memiliki

p-value lebih dari nilai signifikasi 0,05 sehingga semua variasi homogen.

2. Uji Prasyarat

a. Uji Normalitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian ini

dari populasi atau distribusi normal atau tidak. Perhitungan uji normalitas

pada penelitian ini menggunakan uji One-Sample Kolmogorov Smirnov.

b. Uji Homogenitas Variansi

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah variansi-

variansi dari sejumlah populasi apakah sama atau tidak. Perhitungan uji

homogenitas pada penelitian ini menggunakan uji Levene.

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis menggunakan uji Anakova. Perhitungan uji hipotesis

dilakukan dengan menggunakan General Linear Model untuk Anakova.

F. Prosedur Penelitian

Merujuk pada Suwarto dan Slamet (2007) tentang rancangan penelitian

randomized control-group pretest-posttest design, dapat disusun prosedur

operasional penelitian, yaitu perencanaan, perlakuan, dan analisis data. Secara

terperinci dapat disusun dalam tabel 10 berikut

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36 Tabel 10. Prosedur Penelitian

Tahap Langkah-langkah Prosedur operasional Perencanaan

Penyusunan proposal

Pembuatan RPP

Penyusunan instrument dan validasinya

Dalam tahap ini dilakukan penyusunan perangkat ajar yang digunakan dalam tahap perlakuan. Tahap perencanaan meliputi penyusunan proposal penelitian, mempersiapkan perangkat pembelajaran berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) degan menggunakan model PBL dan silabus, dan yang terakhir mempersiapkan instrument berupa perangkat pengumpulan data.

Perlakuan

Pretest

Penerapan model PBL

Posttest

Tahap perlakuan adalah tahap pemberian perlakuan terhadap subjek penelitian sekaligus tahap dimana peneliti mengambil data sebanya-banyaknya dari subjek penelitian. Tahap ini meliputi pretest, pengadaan kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas perlakuan dengan menerapkan model PBL dan penerapan model konvensional dalam kelas control. Pada saat pembelajaran berlangsung, observer yang berjumlah 2 orang mengobservasi keterlaksanaan sintak PBL dengan menggunakan lembar observasi. Setelah itu diadakan posttest untuk mendapatkan nilai posttest sebagai kovariabel.

Analisis Organisasi data

Analisis data

Kesimpulan dan pelaporan

Tahap analisis dilakukan setelah mendapatkan data. Analisis dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16. Tahap ini dilakukan sampai dengan penyusunan laporan.

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Deskripsi Data Hasil Belajar Kognitif pada Pembelajaran Biologi

Hasil belajar kognitf biologi siswa diukur dari tes ulangan harian

pada materi ekosistem. Data hasil belajar kognitf biologi siswa diambil

dari dua kelas yaitu kelas VII-E sebagai kelompok kontrol berjumlah 30

siswa dengan pembelajaran konvensional dan kelas VII-G berjumlah 31

siswa sebagai kelompok eksperimen dengan PBL.

Tabel 11. Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif

Kelas Interval Kelas Batas Bawah Frekuensi

1

2

3

4

5

6

7

36-43

44-51

52-59

60-67

68-75

76-83

84-91

35,5

43,5

51,5

59,5

67,5

75,5

83,5

1

2

3

13

16

20

6

Jumlah 61

Gambar 4. Histogram Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Dari Tabel 11 dan Gambar 4 histogram kita dapat mengetahui

perbandingan hasil belajar biologi kognitif antara kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen pada Tabel 12.

Tabel 12. Perbandingan Hasil Belajar Biologi Kognitif antara Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen

Kelas Interval Kelas Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Jumlah Persentase Jumlah Persentase

1 36-43 1 3,3 % 0 0 % 2 44-51 0 0 % 2 6,4 % 3 52-59 3 10 % 0 0 % 4 60-67 5 16,7 % 7 22,6 % 5 68-75 7 23,3 % 8 25,8 % 6 76-83 14 46,7 % 8 25,8 % 7 84-91 0 0 % 6 19,4 %

Rata-rata 71,33 73,26 SD 10,26 11,10

Gambar 5. Grafik Perbandingan Hasil Belajar Kognitif Biologi Kelas

Kontrol dan Eksperimen

2. Deskripsi Data Hasil Kemampuan Memecahkan Masalah pada

Pembelajaran Biologi

Hasil Kemampuan Memecahkan Masalah biologi siswa diukur dari

tes ulangan harian pada materi ekosistem. Data hasil Kemampuan

Memecahkan Masalah biologi siswa diambil dari dua kelas yaitu kelas

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

VII-E sebagai kelompok kontrol berjumlah 30 siswa dengan

pembelajaran konvensional dan kelas VII-G berjumlah 31 siswa sebagai

kelompok eksperimen dengan PBL.

Tabel 13. Hasil Kemampuan Memecahkan Masalah pada Pembelajaran Biologi

Kelas Interval Kelas Batas Bawah Frekuensi

1 21-28 20,5 1

2 29-36 28,5 0

3 37-44 36,5 2

4 45-52 44,5 16

5 53-60 52,5 19

6 61-68 60,5 16

7 69-76 68,5 7

Jumlah 61

Gambar 6. Histogram Hasil Kemampuan Memecahkan Masalah Biologi

Dari Tabel 13 dan Gambar 6 histogram kita dapat mengetahui

perbandingan hasil kemampuan memecahkan masalah biologi antara

kelompok kontrol dan kelompok eksperimen pada Tabel 14.

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Tabel 14. Perbandingan Hasil Kemampuan Memecahkan Masalah Biologi antara Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen

Kelas Interval Kelas

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Jumlah Persentase Jumlah Persentase

1 21-28 1 3,3 % 0 0 % 2 29-36 0 0 % 0 0 % 3 37-44 2 6,7 % 0 0 % 4 45-52 15 50 % 1 3,2 % 5 53-60 11 36,7 % 8 25,8 % 6 61-68 1 3,3 % 15 48,3 % 7 69-76 0 0 % 7 22,5 %

Rata-rata 50,13 64,06 SD 6,9 6,2

Gambar 7. Grafik Perbandingan Hasil Kemampuan Memecahkan Masalah

Biologi Kelas Kontrol dan Eksperimen

B. Uji Prasyarat Analisis 1. Uji Normalitas

Kriteria pengujiannya: data berasal dari populasi yang berdistribusi

normal jika nilai signifikansi probabilitasnya (p) lebih besar dari nilai

signifikansi α = 0,05. Hasil uji normalitas hasil belajar ranah kognitif dan

kemampuan memecahkan masalah pada Lampiran 4 dapat disajikan

secara ringkas dalam Tabel 15.

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Tabel 15. Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Ranah Kognitif dan Kemampuan Memecahkan Masalah Berdasarkan Model Pembelajaran.

Hasil P-value Kriteria Keputusan

Uji H0 Konvensional PBL

Kognitif

0,524 0,616 P-value

> 0,05

Diterima,

Normal

Kemampuan

memecahkan

masalah

0,217 0,555 P-value

> 0,05

Diterima,

Normal

Tabel 15 menunjukkan bahwa hasil uji normalitas One-Sample

Kolmogorov Smirnov nilai probabiliti (p-value) lebih dari nilai signifikasi

0,05 sehingga keputusan uji H0 diterima. Hal tersebut dapat disimpulkan

bahwa semua sampel pada penelitian ini berasal dari populasi yang

terdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas Kriteria pengujiannya adalah variansi populasi model pembelajaran

yang diteliti dinyatakan homogen jika nilai signifikansi probabilitasnya (p)

lebih besar dari nilai signifikansi α = 0,05. Sebaliknya apabila nilai p lebih

kecil dari α maka dinyatakan tidak homogen. Hasil uji homogenitas hasil

belajar ranah kognitif dan kemampuan memecahkan masalah berdasarkan

model pembelajaran pada Lampiran 4 dapat disajikan secara ringkas dapat

dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16. Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar Ranah Kognitif dan Kemampuan Memecahkan Masalah Berdasarkan Model Pembelajaran.

Uji Homogenitas P-value Kriteria Keputusan

Uji H0 Model Pembelajaran

Nilai Kognitif 0,809 P-value

>0,05

Diterima,

Homogen

Nilai Kemampuan

Memecahkan Masalah

0,946 P-value

>0,05

Diterima,

Homogen

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Data uji homogenitas nilai kognitif dan kemampuan memecahkan

masalah berdasarkan model pembelajaran secara lengkap disajikan pada

Lampiran 4 dan Tabel 16 menunjukkan bahwa nilai probabilitas (p-value)

untuk semua variansi berdasarkan model pembelajaran lebih dari nilai

signifikansi 0,05 sehingga keputusan uji H0 diterima, sehingga dapat

diinterpretasikan bahwa data nilai kognitif dan kemampuan memecahkan

masalah berdasarkan model pembelajaran berasal dari populasi yang

homogen.

C. Uji Hipotesis Kriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan hipotesis adalah

tingkat signifikasi (α) : 0,05 atau 5% yaitu Ho ditolak jika sig < α (0,05). Hal ini

berarti jika sig < 0,05 maka hipotesis nihil (Ho) ditolak dan sebaliknya jika sig >

0,05 maka hipotesis nihil diterima.

1. Hipotesis Pertama

Hasil analisis pengaruh penerapan model Problem Based Learning

(PBL) terhadap hasil belajar kognitif biologi menggunakan anakova pada

lampiran 5 dapat disajikan secara ringkas dalam tabel 17.

Tabel 17. Rangkuman Anakova Hasil Belajar Kognitif Biologi Berdasarkan Model Pembelajaran.

Sumber F P Kriteria Keputusan

Uji H0

Model

pembelajaran

0,619 0,435 P > α = 0,435 > 0,05 H0 diterima

Berdasarkan Tabel 17 dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

HOA diterima H1A ditolak artinya tidak ada perbedaan yang

signifikan rata – rata hasil belajar biologi ranah kognitif berdasarkan

model pembelajaran (kelompok kontrol dengan model pembelajaran

konvensional dan kelompok eksperimen dengan model PBL) sehingga

diinterpretasikan penerapan model PBL tidak berpengaruh terhadap hasil

belajar biologi ranah kognitif.

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

2. Hipotesis Kedua

Hasil analisis pengaruh penerapan model Problem Based Learning

(PBL) terhadap kemampuan memecahkan masalah biologi menggunakan

anakova pada Lampiran 5 dapat disajikan secara ringkas dalam Tabel 18.

Tabel 18. Rangkuman Kemampuan Memecahkan Masalah Biologi Berdasarkan Model Pembelajaran.

Sumber F P Kriteria Keputusan

Uji H0

Model

pembelajaran

82,79 0,000 P < α = 0,000 < 0,05 H0 ditolak

Berdasarkan Tabel 18 dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

HOB ditolak H1B diterima artinya ada perbedaan yang

signifikan rata–rata kemampuan memecahkan masalah biologi berdasarkan

model pembelajaran (kelompok kontrol dengan model pembelajaran

konvensional dan kelompok eksperimen dengan model PBL ) sehingga

diinterpretasikan penerapan metode model PBL berpengaruh terhadap

kemampuan memecahkan masalah.

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

1. Hipotesis Pertama : Model pembelajaran Problem Based Learning dan

pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar kognitif biologi pada

pokok bahasan ekosistem.

Berdasarkan hasil uji anakova diketahui bahwa tidak ada pengaruh

PBL terhadap hasil belajar ranah kognitif. Hal ini dapat terlihat dari P-value >

α = 0,435 > 0,05. Sehingga dapat dikatakan bahwa antara kelas eksperimen

dan kelas kontrol memiliki nilai rata-rata yang tidak berbeda secara

signifikan.

Kedua kelompok sebelum diberi perlakuan mempunyai kemampuan

awal yang sama (seimbang). Setelah itu dilakukan pretest pada kedua

kelompok. Nilai pretest ini dijadikan sebagai nilai kovariat. Kedua kelompok

sama-sama mempelajari materi yang sama yaitu tentang ekosistem, namun

perlakuannya yang berbeda. Pada kelompok kontrol model yang digunakan

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

sama seperti yang biasa dilakukan oleh guru disekolah tersebut.Sedangkan

pada kelas eksperimen menggunakan model PBL.

Pembelajaran pada kelas kontrol dilakukan dengan ceramah, guru

menjelaskan materi di depan kelas dan siswanya mendengarkan kemudian

mencatat. Kalau siswa kurang paham dapat bertanya langsung kepada guru.

Sedangkan pada kelas eksperimen pembelajaran dengan menggunakan model

PBL yaitu guru pada awal pembelajaran menyajikan suatu masalah nyata

yang berda di lingkungan sekitar dengan memberi pertanyaan “ apakah kebun

sekolah merupakan suatu ekosistem”. Dari masalah tersebut muncul jawaban

yang bervariasi karena setiap siswa mempunyai jawaban yang berbeda-beda.

Kemudian guru membentuk 8 kelompok masing-masing terdiri dari 4 siswa.

Dalam kelompok tersebut setiap siswa akan mendiskusikan masalah yang

sudah disajikan. Siswa dibimbing oleh guru untuk belajar secara mandiri

mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang berkaitan dengan

masalah tersebut. Siswa dapat mencari informasi dari buku paket (BSE) dan

LKS. Setelah itu siswa keluar kelas untuk memulai pengamatan dan

melakukan penyelidikan di kebun sekolah. Siswa mengamati komponen-

komponen kebun sekolah dan mentabulasikanya kedalam tabel. Siswa

dituntut untuk bekerja sama dalam kelompoknya agar proses penyelidikan

dapat berjalan dengan baik. Siswa juga harus menjawab setiap pertanyaan

yang diajukan dalam LKS tersebut. Setelah selesai melakukan penyelidikan

siswa menyajikan sebuah karya/laporan, Laporan tersebut dipersentasikan di

depan kelas dan siswa yang tidak maju mendengarkan sambil mencocokan

dengan jawaban mereka. Siswa yang kurang paham dapat bertanya langsung

kepada siswa yang persentasi. Semua siswa ( perwakilan kelompok) wajib

mempersentasikan hasilnya kemidian membuat kesimpulan. Guru berperan

untuk meluruskan jawaban siswa yang kurang tepat dan mengevaluasinya.

Selama guru mengevaluasi siswa memperhatikan dan bertanya apabila kurang

paham dengan apa yang disampaikan oleh guru. Pertemuan ditutup dengan

memberi pertanyaan kepada siswa secara acak untuk mengetahui apakah

siswa resebut benar-benar paham dengan apa yang disampaikan. Pertemuan

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

berikutnya tentang jaring-jaring makanan dan rantai makanan. Prosedurnya

sama tetapi masalah yang disajikan berbeda. Pembelajaran tentang jaring-

jaring makanan juga diawali dengan penyajian masalah sampai evaluasi.

Kedua kelompok diberikan posttest yang sama yaitu dengan tes

pilihan ganda sebanyak 30 soal. Waktu yang diberikan sebanyak 1 jam.

Setelah dilakuakan posttest kemudian data yang diperoleh diolah dengan

menggunakan program SPSS 16 dengan memasukan nilai pretest juga. Hasil

yang diperoleh menunjukan bahwa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen

memiliki nilai rata-rata yang tidak berbeda secara signifikan. Hal ini

disebabkan karena siswa belum terbiasa dan merasa kebingungan dengan

model pembelajaran yang baru dalam hal ini PBL, sehingga membutuhkan

waktu yang relatif lama untuk beradaptasi, hal ini sesuai dengan yang

dikemukakan oleh Slameto (2003) bahwa salah satu faktor yang

mempengaruhi belajar yaitu kesiapan, dimana kesiapan adalah kesediaan

untuk memberi respons. Kesiapan itu perlu diperhatikan dalam proses

belajar, karena jika siswa belajar dan sudah ada kesiapan, maka hasil

belajarnya akan lebih baik. Selain itu pada kelas eksperimen semua pelajaran

hari kamis mengadakan ulangan, sehingga siswa mengalami kejenuhan

karena siswa berpikir terus-menerus dan siswa tersebut menjadi kehilangan

minat untuk mengerjakan tes yang diberikan. Hal ini sesuai dengan yang

dikemukakan oleh Slameto (2003) bahwa salah satu faktor yang

mempengaruhi belajar adalah minat. Kegiatan yang diminati seseorang,

diperhatikan terus-menerus yang disertai rasa senang, karena bila bahan

pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan

belajar dengan sebaik-baiknya karena tidak ada daya tarik baginya. Hal ini

tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari (2011) bahwa Model

Problem Based Learning (PBL) dapat Meningkatkan Keterampilan Berpikir

Kritis Dan Penguasaan Konsep IPA Siswa Sekolah Dasar (SD). Penelitian

yang dilakukan oleh Siswidyawati (2009) bahwa Model Problem Based

Learning Dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa SMP.

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46 2. Hipotesis Kedua : Model pembelajaran Problem Based Learning dan

pembelajaran konvensional terhadap kemampuan memecahkan masalah

biologi pada pokok bahasan ekosistem.

Berdasarkan hasil uji anakova diketahui bahwa terdapat pengaruh

PBL terhadap kemampuan memecahkan masalah. Hal ini disebabkan karena

penerapan PBL pada siswa kelas VII semester genap SMP Negeri 14

Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 dirancang untuk melakukan

pembelajaran yang menekankan interaksi yang efektif antara guru dan siswa

sehingga tujuan pembelajaran biologi pada materi ekosistem tercapai. Peneliti

dalam menerapkan PBL merasa optimis dan percaya diri, bahwa model PBL

dapat mendorong siswa berhasil dalam belajar ditunjukkan oleh kemampuan

siswa dalam menghadapi masalah dan dapat menemukan penyelesainnya

Guru melakukan pendekatan kepada siswa agar tidak merasa sungkan

atau takut sehingga peneliti dapat dengan mudah mengatur dan meminta

siswa untuk belajar biologi menggunakan model pembelajaran yang akan

diterapkan oleh peneliti tanpa membuat pembelajaran teacher centered.

Penerapan PBL di SMP Negeri 14 Surakarta telah sesuai dengan sintaks PBL,

di dalam sintaks dijelaskan tahapan mengajar yang harus dilakukan oleh

peneliti dan tahapan aktivitas belajar yang dilakukan oleh siswa.

Penerapan PBL di kelas VII SMP Negeri 14 Surakarta tersebut

dilakukan di kelas dan luar kelas. Pada awal pembelajaran yaitu di kelas,

siswa diorientasikan pada masalah yaitu terlibat dalam pemunculan dan

pemecahan masalah. Masalah yang diajukan oleh peneliti dihadapkan dengan

kondisi nyata (kontekstual) atau permasalahan yang ada dalam kehidupan

sehari-hari siswa, sehingga siswa mudah melakukan penyelidikan untuk

menyelesaikan masalah. Masalah tersebut dimulai dengan pertanyaan

”apakah kebun sekolah merupakan suatu ekosistem?”. Pada pengamatan di

awal pembelajaran ini, siswa merespon pertanyaan dengan langsung

menjawab secara mandiri. Suasana kelas menjadi ramai karena jawaban siswa

bermacam-macam. Hal ini sesuai dengan pendapat Trianto (2007) bahwa ciri

model PBL yaitu menghadapkan siswa pada masalah, sehingga siswa akan

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

berusaha mencari solusi dari masalah tersebut dengan penyelidikan sehingga

siswa lebih mengingat materi yang telah disampaikan dari pada sekedar

menghafalnya.

Pada kelas eksperimen, setelah siswa dilibatkan dalam pemunculan

dan pemecahan masalah, peneliti mengorganisasi siswa untuk belajar dengan

cara membantu siswa membentuk kelompok belajar untuk menyelidiki lebih

jauh tentang masalah yang diajukan diawal, selain itu peneliti memberikan

fasilitas berupa LKS untuk membantu mengorganisasi penyelidikan

kelompok. Pada setiap kelompok, guru mendampingi siswa untuk fokus

terhadap pertanyaan yang dianggap penting tanpa mengabaikan pertanyaan

lain. Hal tersebut dilakukan guru agar siswa mampu menentukan cara

membagi tanggung jawab tentang tugas masing-masing siswa dalam

kelompok untuk memecahkan masalah. Hasil pengamatan guru menunjukkan

masing-masing siswa sudah dapat berperan aktif dalam kegiatan

kelompoknya, tidak ada siswa yang diam dan berpangku tangan saja atau

tidak ada siswa yang merasa lebih dari siswa lainnya. Setiap siswa

mengetahui kapan harus belajar mandiri dan kapan harus belajar bersama

dengan kelompoknya. Fenomena tersebut tidak terjadi di kelas konvensional

ketika peneliti meminta siswa dalam kelompok menerangkan tentang

ekosistem, siswa saling menunjuk temannya tidak berinisiatif menjawab

sendiri. Hal ini disebabkan peneliti tidak mengarahkan pembagian kerja

dalam kelompok. Ketika siswa merasa tidak paham pada suatu hal siswa

diberi kesempatan untuk bertanya langsung dengan peneliti dan yang sering

juga dilakukan siswa adalah mencari jawaban di buku paket (BSE) dan buku

LKS. Kemudian setiap siswa yang telah mencari jawaban secara mandiri

melalui berbagai sumber bertemu dalam suatu kelompok. Diskusi kelompok

berjalan secara efektif karena setiap siswa telah membekali dirinya melalui

belajar mandiri. Selama diskusi siswa mengajukan pertanyaan kepada peneliti

baik secara perorangan maupun secara kelompok tentang hal-hal yang tidak

mereka pahami (apa yang ingin diketahui). Ternyata hal ini sangat efektif,

karena tanpa disadari siswa telah banyak melakukan proses penyelidikan dan

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

pemecahan masalah terhadap permasalahan biologi, dengan demikian tidak

ada siswa yang tertinggal atau ditinggalkan, prinsip kelompok yang seperti

itulah yang layak dipuji dan diberi penghargaan. Hasil pengamatan pada

penelitian ini mengenai pembelajaran berdasarkan masalah melakukan

penyelidikan dan pemecahan masalah sejalan dengan pendapat Kamila (2009)

bahwa pembelajaran dalam konteks keperluan untuk memecahkan

masalah juga dapat menyimpan pengetahuan dalam pola ingatan yang

mempermudah untuk diingat dalam memecahkan permasalahan.

Pada tahap penyelidikan siswa terdorong mengidentifikasi apa yang

tidak mereka ketahui atau pahami dengan cara mengumpulkan informasi yang

sesuai untuk mendapatkan penjelasan dan memecahkan masalah. Dalam

penelitian ini, peneliti memfasilitasi sarana penyelidikan (sumber belajar)

yang diperlukan siswa. Siswa menyelidiki melalui internet, membaca buku,

bertanya kepada ahli dalam hal ini peneliti, dan saling bertanya antarsiswa.

Menyajikan hasil karya dan mengevaluasi pemecahan masalah

adalah dua tahap terakhir dalam PBL. Pada tahap terakhir ini, keaktifan setiap

siswa terbukti dengan laporan sebagai hasil karya yang harus disampaikan

oleh setiap individu dan kelompok. Laporan individu dikerjakan dengan

melengkapi LKS yang telah dibagikan oleh guru, sedangkan laporan

kelompok dibuat oleh semua anggota kelompok sesuai pembagian kerja

kelompok. Hampir semua siswa mengerjakan laporan dengan lengkap walau

tidak rapi, karena banyak informasi yang mereka peroleh. Disinilah peran

guru memberi pengarahan mana saja informasi yang dianggap perlu untuk

dituangkan. Laporan kelompok tersebut kemudian dipresentasikan oleh

kelompok yang ditunjuk, dimana setiap kelompok mempresentasikan

pembahasan yang berbeda. Siswa dalam kelompok lain mengkritisi dan

mengajukan pertanyaan, sehingga menghasilkan pertanyaan-pertanyaan baru

yang harus disikapi oleh kelompok yang presentasi. Proses dalam kegiatan

diskusi kelas dan diskusi kelompok presentasi ini secara tidak langsung

mengarahkan siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap hasil

penyelidikan dan proses-proses yang digunakan oleh siswa dan kelompok.

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Refleksi dan evaluasi penting dilakukan karena siswa membutuhkan

pembenaran dan penguatan dari pengetahuan yang mereka peroleh. Pada

tahap ini peran guru sangat signifikan untuk mengarahkan pengetahuan siswa

yang mungkin kurang terkontruksi dengan baik.

Serangkaian proses yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam

pembelajaran PBL menggambarkan efektivitas interaksi antara guru dan

siswa (yang dipermudah dengan adanya sintaks yang jelas). Akhirnya PBL

yang memiliki ciri-ciri pembelajaran dimulai dengan pemberian masalah

yang memiliki konteks dengan dunia nyata, siswa secara berkelompok aktif

merumuskan masalah dan mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan siswa,

mempelajari dan mencari sendiri materi yang terkait dengan masalah melalui

penyelidikan dan melaporkan solusi dari masalah, menjadikan siswa paham

terhadap materi ekosistem . Kepahaman siswa tersebut bersifat long term

memory (mengendap di ingatan dalam waktu yang lama), sehingga ketika

siswa dihadapkan pada tes evaluasi materi ekosistem, siswa dapat

mengerjakan soal dengan benar dan mendapat niali yang memuaskan. Hasil

tes evaluasi tersebut mencerminkan kemampuan dalam memecahkan masalah

biologi. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan penelitian Sabirin (2011)

bahwa pembelajaran berbasis masalah (PBL) dapat meningkatkan

kemampuan memecahkan masalah, komunikasi dan representasi matematis

siswa SMP.

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh model pembelajaran

Problem Based Learning terhadap kemampuan memecahkan masalah dan hasil

belajar kognitif biologi siswa dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Tidak ada pengaruh secara signifikan penerapan model Problem Based

Learning terhadap hasil belajar biologi ranah kognitif di SMP Negeri 14

Surakarta

2. Ada pengaruh secara signifikan penerapan model Problem Based Learning

terhadap kemampuan memecahkan masalah biologi di SMP Negeri 14

Surakarta.

B. IMPLIKASI 1. Implikasi Teoretis

Hasil penelitian secara teoretis dapat digunakan sebagai bahan kajian dan

referensi pada penelitian sejenis mengenai model pembelajaran Problem Based

learning.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan bagi guru

dalam memberikan pembelajaran biologi yaitu dengan menerapkan model

pembelajaran yang mengaktifkan siswa sehingga dapat mengoptimalkan

kemampuan memecahkan masalah.

C. SARAN

1. Guru

a. Guru dalam menerapkan Problem Based Learning perlu memperhatikan

kemampuan siswa dalam menyampaikan materi sehingga konfirmasi materi

oleh guru sangat diperlukan agar ketercapaian hasil belajar dan kemampuan

memecahkan masalah biologi optimal.

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH MODEL .../Pengaruh... · Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ... outcomes tests are analyzed using statistical tests anacova

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51 b. Guru dalam menerapkan Problem Based Learning hendaknya mampu

mengatur waktu pelaksanaan dengan baik sehingga semua aspek

pembelajaran dapat disampaikan.

c. Guru mata pelajaran biologi diharapkan mampu menerapkan suatu

pendekatan yang mampu mengakomodasi karakteristik siswa dalam belajar

sehingga mampu mengoptimalkan hasil belajar siswa.

d. Guru diharapkan memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilik gaya

belajarnya sendiri yang sesuai.

2. Peneliti

Penelitian ini sangat terbatas pada kemampuan peneliti, maka perlu

diadakan penelitian yang lebih lanjut mengenai penerapan model pembelajaran

Problem Based Learning dalam ruang lingkup yang lebih luas serta faktor-faktor

lain yang turut berpengaruh terhadap pembelajaran.