efektivitas penggunaan media pembelajaran piramida cerita terhadap keterampilan menulis narasi siswa...
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya, author : LIA AYU MARATUS SHOLICHAHTRANSCRIPT
Paper Title (use style: paper title)
JPGSD, Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Piramida Cerita
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PIRAMIDA CERITA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA SEKOLAH DASARLia Ayu Maratus SholichahPGSD FIP Universitas Negeri Surabaya ( [email protected] )Masengut SukidiPGSD FIP Universitas Negeri SurabayaAbstrakKeterampilan menulis adalah salah satu aspek keterampilan berbahasa yang sangat penting di samping menyimak, berbicara dan membaca. Keterampilan menulis sangat penting bagi kehidupan, utamanya pada era modern. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui efektivitas penggunaan media pembelajaran piramida cerita terhadap keterampilan menulis narasi siswa kelas IV SDN Sidowungu Menganti Gresik. Rancangan penelitian ini termasuk dalam quasi eksperiment dengan pre-test and post-test design. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian yaitu lembar observasi dan lembar soal tes. Melalui uji normalitas diketahui bahwa sampel telah terdistribusi secara normal dengan thitung < ttabel. Pada uji-t diperoleh hasil thitung > ttabel yaitu 14,045 > 2,060 dengan taraf signifikansi = 0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa penggunaan media pembelajaran piramida cerita efektif terhadap keterampilan menulis narasi.Kata Kunci: Media pembelajaran, piramida cerita, keterampilan menulis narasi.Abstract
Writing skill was one of the linguistic skill aspects that is importantly alongside with listening, speaking, and reading. Writing skill is very important for lives, especially in modern era. The purpose of this research was to know of the effective t of story pyramyd learning media use towards the narration writing skill of the fourth graders of SDN Sidowungu Menganti Gresik.. The research design was included in quasi-experimental with pre-test and post-test design. The data collection was done by using some research instruments, i.e. observation and test problem sheets. By doing the normality test, it was found that the sample was.distributed normally with tcounted < ttable. The t-test obtained the result of tcounted > ttable, i.e.14,045 > 2,060 with the significant level of = 0,05. Based on the result, it was figured out that the use of story pyramyd learning media effective towards the narration writing skill of the fourth graders of SDN Sidowungu Menganti Gresik..Keywords: Learning Media, Story Pyramyd, Narration Writing Skill.
PENDAHULUANBahasa adalah alat komunikasi berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Oleh karena itu, rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia harus diberikan makna tertentu. Bahasa dijadikan sebuah alat yang dipakai oleh manusia untuk menyatakan perasaan jiwa dengan kata yang disampaikan maupun yang ditulis. Bahasa memiliki fungsi bagi setiap orang yaitu sebagai alat atau media komunikasi, sebagai alat untuk ekspresi diri, sebagai alat integrasi serta adaptasi sosial, dan sebagai alat kontrol sosial (Keraf, 2004:3-4). Manusia dapat menggunakan bahasa untuk berinteraksi dengan manusia lain agar dapat menyatakan perasaan jiwanya melalui penyampaian secara langsung maupun tertulis.
Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang penting dalam proses pembelajaran di SD karena Bahasa Indonesia memiliki peran yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya bahasa Indonesia, siswa akan lebih mudah untuk menyatakan perasaan jiwanya baik secara langsung maupun mereka menulisnya dahulu, misalnya dalam bentuk karangan narasi, dan lain sebagainya.Bahasa diajarkan di SD untuk mendukung tercapainya keterampilan. Untuk meningkatkan keterampilan dibutuhkan pelatihan yang diberikan kepada siswa untuk menunjang peningkatan keterampilan siswa. Menurut Piaget (dalam Nursalim, dkk, 2007:26), perkembangan manusia melalui empat tahap perkembangan kognitif dari lahir hingga dewasa. Setiap tahap ditandai dengan munculnya kemampuan intelektual baru di mana manusia mulai mengerti dunia yang bertambah komplek. Siswa SD berada pada tahap perkembangan operasional konkrit yang mampu berpikir logis (dengan objek konkrit), mampu memperhatikan lebih dari satu aspek sekaligus dan juga dapat menghubungkan aspek satu dengan yang lain, namun belum bisa berpikir abstrak. Oleh karena itu, untuk mencapai keterampilan menulisnya dibutuhkan media serta pembelajaran yang baik.
Keterampilan menulis adalah salah satu aspek keterampilan berbahasa yang sangat penting di samping menyimak, berbicara dan membaca. Menulis merupakan sebuah kreatif untuk menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis dalam dengan seperti memberitahu, meyakinkan atau bahkan menghibur. Kegiatan menulis merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari seluruh proses belajar yang dialami siswa, karena kegiatan menulis mempunyai banyak keuntungan, yaitu dengan menulis siswa dapat menggali kemampuan dan potensi yang dimiliki oleh siswa. Keterampilan menulis juga diperlukan dalam segala aspek yaitu dalam aspek pendidikan maupun kegiatan bermasyarakat. Salah satunya yaitu sangat penting bagi kehidupan utamanya pada era modern. Sesuai dengan tujuan Bahasa Indonesia pada kurikulum 2006 yaitu agar peserta didik memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis.
Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari keterampilan menulis. Untuk itu menulis merupakan kegiatan yang mempunyai manfaat bagi siswa di masa depan. Salah satu manfaat menulis menurut Komaidi (2011:9), menulis dapat menimbulkan rasa ingin tahu (curiocity) dan melatih kepekaan dalam melihat realitas di sekitar. Dengan demikian, menulis dapat meningkatkan kepekaan siswa dalam melihat suatu realitas lingkungan di sekitarnya. Mendorong siswa untuk mencari referensi seperti buku, majalah, koran, jurnal, dan sejenisnya sehingga dengan membaca referensi-referensi tersebut tentu siswa akan semakin bertambah wawasan dan pengetahuan tentang apa yang akan mereka tulis.
Hasil penelitian oleh Dwi Endarwati yang dilakukan tahun 2012, media pembelajaran dapat berpengaruh terhadap keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas IV. Selain itu, masih banyak lagi penelitian yang menggunakan media pembelajaran sebagai alat untuk mengajarkan keterampilan menulis narasi. Hal ini membuktikan bahwa keterampilan menulis narasi yang dimiliki oleh siswa sangat penting bagi kehidupannya.
Pemilihan pengunaan media pembelajaran piramida cerita dalam mengajarkan keterampilan menulis narasi, disebabkan banyak manfaat yang bisa diperoleh dari penggunaan media. Menurut Arsyad (2009:2), media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya. Pemilihan media ini diharapkan mampu dan tepat dalam pelaksanaan keteramplan menulis narasi.
Dalam penelitian ini, yang akan diteliti adalah sejauh mana efektivitas media pembelajaran piramida cerita jika diterapkan dalam keterampilan menulis narasi. Dengan demikian, judul penelitian ini adalah Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Piramida Cerita terhadap Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas IV di SDN Sidowungu Menganti Gresik.METODE
Penelitian dengan judul Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Piramida Cerita terhadap Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas IV di SDN Sidowungu Menganti Gresik merupakan penelitian kuantitatif. Rancangan penelitian yang digunakan adalah jenis rancangan quasi eksperimental design dengan desain penelitian pre-test and post-test group design (Arikunto, 2010:124). Desain ini digambarkan seperti berikut:Tabel 1
Pre-test And post-test Group Design
O1XO2
(Arikunto, 2010:124)
Keterangan:
O1 = nilai pre-test (sebelum diberi perlakuan)
O2 = nilai post-test (sesudah diberi perlakuan)
X = perlakuan (media pembelajaran piramida cerita)
Pretest dilakukan sebelum siswa diberi perlakuan dengan tujuan untuk melihat kemampuan awal siswa dalam menulis narasi. Selanjutnya perlakuan (treatment) dengan menggunakan media pembelajaran piramida cerita diberikan setelah pretest dan sebelum posttest. Setelah pemberian perlakuan, dilakukan posttest untuk melihat hasil penggunaan media pembelajaran piramida cerita pada kemampuan siswa menulis narasi. Lokasi penelitian yang digunakan adalah kelas IV SDN Sidowungu Menganti Gresik. Populasi penelitiannya adalah SDN Sidowungu Menganti Gresik. Sedangkan sampel penelitian yang digunakan adalah siswa kelas IV SDN Sidowungu Menganti Gresik dengan jumlah siswa sebanyak 26 siswa.Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan tes. Lembar observasi digunakan untuk mengamati penggunaan media pembelajaran piramida cerita pada pembelajaran keterampilan menulis narasi ekspositoris, yaitu pada tahap awal sampai tahap akhir pembelajaran. lembar observasi ini berisi tentang langkah-langkah guru dalam mengajarkan menulis narasi menggunakan media pembelajaran piramida cerita. Pada lembar tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa menggunakan lembar pretest dan posttest. Rubrik penilaian yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari hasil pretest dan posttest sebagai berikut:
Tabel 2
Kisi-kisi Instrumen Penilaian Keterampilan Menulis Narasi
VariabelIndikatorItemJml ItemNo. Item
Keterampilan menulis narasiMenentukan judul karanganKesesuaian isi cerita dengan media pembelajaran piramida cerita11
Menyusun kerangka karanganKeruntutan cerita12
Mengembangkan kerangka menjadi sebuah ceritaKetepatan pemilihan kata33
Ketepatan kalimat4
Ketepatan ejaan5
Pelaksanaan penelitian menggunakan prosedur penelitian yang disusun untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian. Prosedur penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, antara lain:1. Tahap persiapan : pada tahap persiapan, yang dilakukan oleh peneliti adalah menentukan lokasi penelitian, menentukan subyek penelitian, menemukan permasalahan, menyusun instrumen tes, membalidasi instrumen, dan menyeminarkan proposal yang telah dibuat.
2. Tahap pelaksanaan penelitian: pada tahap ini, yang dilakukan oleh peneliti adalah mengurus surat ijin penelitian, menentukan jadwal penelitian, menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian, melakukan pretest, melakukan perlakuan atau pemberian treatment, dan melakukan posttest. Setelah data diperoleh maka peneliti membandingkan hasil dari pretest dan posttest untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan media pembelajaran piramida cerita. Dengan demikian, peneliti dapat menyimpulkan hasil penelitian dengan menyusun laporan penelitian.
3. Tahap penyusunan laporan akhir penelitian: tahap ini merupakan tahapan akhir dalam penelitian ini. Pada tahap ini peneliti melakukan penyusunan laporan akhir penelitian dengan mengolah data yang didapatkan pada saat penelitian dengan tujuan agar dapat mengetahui pengaruh dari penggunaan media pembelajaran piramida cerita.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi dan lembar tes. Lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan yang dilakukan selama penelitian pada siswa kelas IV SDN Sidowungu berlangsung. Observasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengamati kegiatan penggunaan media pembelajaran piramida cerita dalam pembelajaran menulis narasi. Lembar tes berupa pretest dan posttest. Pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis narasi sebelum diberi perlakuan menggunakan media pembelajaran piramida cerita. Sedangkan posttest dilakukan untuk mengatahui hasil belajar siswa menulis narasi dengan menggunakan media pembelajaran piramida cerita. Pemberian perlakuan (treatment) tidak hanya dilakukan sekali saja, sehingga hasil yang didapat pada tes akhir merupakan hasil yang relevan dan dapat menunjukkan keberhasilan dalam penggunaan media pembelajaran piramida cerita.Untuk mendapatkan hasil yang sahih, sebelum instrumen penelitian digunakan terlebih dahulu instrumen tersebut diuji coba dengan melakukan uji validitas. Uji validitas yang dilakukan mengunakan validitas konstruk. Di mana instrumen tersebut divalidasi oleh 3ahli dan setelah disetujui oleh para ahli, selanjutnya instrumen dicobakan pada sampel yang digunakan dalam penelitian. Instrumen yang divalidasi adalah lembar observasi dan lembar tes.Setelah uji validasi, maka instrumen diuji reliabelnya melalui uji reliabilitas. Uji reliabilitas dilakukan pada kelas IV di SDN Sidowungu Menganti Gresik. Uji reliabilitas dilakukan dengan memberikan format penilaian beserta rubriknya kepada pengamat I dan pengamat II dengan instrumen yang sama yaitu penggunaan media pembelajaran piramida cerita dalam pembelajaran menulis narasi. Dalam penelitian ini, digunakan pengujian reliabilitas internal yang dilakukan dengan cara mengujicobakan instrumen sekali saja, kemudian hasil yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Untuk menentukan toleransi perbedaan hasil pengamatan, digunakan teknik pengetesan reliabilitas pengamatan dengan rumus yang dikemukakan oleh H.J.X. Fernandes (dalam Arikunto, 2010:244), sebagai berikut:
Keterangan:
KK = koefisien kesepakatan
S = sepakat, jumlah kode yang sama untuk objek yang sama
N1 = jumlah kode yang dibuat oleh pengamat I
N2 = jumlah kode yang dibuat oleh pengamat II(Arikunto, 2010:244)Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif karena data yang digunakan berupa angka-angka. Analisis ini digunakan untuk mengetahui hasil penelitian dengan menggunakan media pembelajaran piramida cerita. Untuk mengetahui hasil penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji t-test. Sebelum di uji menggunakan t-test, terlebih dahulu data dihitung menggunakan uji normalitas. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui bahwa samapel yang digunakan dalam penelitian sudah terdistribusi secara normal. Jika sampel sudah terdistribusi secara normal, maka sampel tersebut dianggap dapat mewakili populasi. Pengujian normalitas dilakukan pada hasil belajar siswa sebelum diberi perlakuan yaitu pada hasil pretest.Untuk menguji normalitas data, peneliti menggunakan metode statistik chi-square karena data yang diteliti adalah data nominal. Adapun rumus chi-square adalah sebagai berikut:
Keterangan:
x2= nilai chi-square
fo= frekuensi yang diperoleh
fe= frekuensi yang diharapkan(Winarsunu, 2009:88)Setelah dinyatakan bahwa sampel penelitian sudah tersistribusi secara normal, maka selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis. Uji hipotesis dilakukan untuk menguji apakah hipotesis yang telah diajukan oleh peneliti diterima atau ditolak. Teknik yang digunakan dalam menguji hipotesis ini adalah teknik t-test karena digunakan untuk menguji signifikansi antara pretest dan posttest.
Rumus yang digunakan dalam menguji hipotesis ini menggunakan rumus t-test sebagai berikut:
Keterangan:
Md = mean dari deviasi (d) antara pretest dan posttest
xd = perbedaan deviasi dengan mean deviasi
N = banyaknya subyek
df = atau db adalah N 1
(Arikunto, 2010:124)
HASIL DAN PEMBAHASANHasil PenelitianPenelitian dilakukan dengan melakukan penelitian secara langsung ke sekolah untuk mengumpulkan data yang terkait atau dibutuhkan dalam penelitian. Seperti mengadakan studi pendahuluan, merumuskan masalah, melakukan pengujian validitas dan reliabilitas terhadap instrumen yang digunakan dalam penelitian, melaksanakan pretest, memberikan perlakuan (treatment) dan selanjutnya melaksanakan posttest.Penelitian ini menggunakan subjek satu kelas dengan jumlah siswa sebanyak 26 siswa. Penelitian dilaksanakan di SDN Sidowungu Menganti Gresik. Data yang diperoleh meliputi hasil validasi perangkat pembelajaran, hasil validasi media, reliabilitas instrumen, dan hasil belajar siswa berupa pretest dan posttest.Validasi perangkat pembelajaran bahasa Indonesia pada pembelajaran menulis narasi dilakukan oleh 3 validator. Sebelum mendapat kriteria layak digunakan, terlebih dahulu dilakukan revisi terhadap perangkat pembelajaran berdasarkan saran dari validator. Berikut hasil validasi perangkat pembelajaran:Tabel 3
Hasil Validasi Silabus
No.KriteriaPenilaianSkor Rata-rata
V1V2V3
1Silabus sesuai dengan kurikulum 20064433,66
2Penggunaan bahasa sesuai dengan EYD4343,66
3Pemilihan alokasi waktu didasarkan pada ketentuan KD4444
Rata-rata Keseluruhan3,77
KategoriLayak digunakan
Tabel 4Hasil Validasi RPP
No.KriteriaPenilaianSkor Rata-rata
V1V2V3
1Kesesuaian SK dan KD dengan tujuan pembelajaran4433,66
2Ketepatan penjabaran KD ke dalam indikator4444
3Kesesuaian indikator dengan tujuan pembelajaran4343,66
4Kesesuaian indikator dengan tingkat perkembangan siswa4444
5Penyusunan RPP sudah sistematis4444
6Urutan model pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan4444
7Tahap-tahap pembelajaran sudah jelas4333,33
8Alokasi RPP sudah sesuai dengan silabus4444
9Terdapat prosedur penilaian4444
Rata-rata Keseluruhan3,85
KategoriLayak digunakan
Tabel 5Hasil Validasi LKS
No.KriteriaPenilaianSkor Rata-rata
V1V2V3
1Penyusunan LKS sudah sistematis4433,66
2LKS sesuai dengan materi yang diajarkan4444
3Kegiatan yang disajikan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam menulis narasi4444
Rata-rata Keseluruhan3,88
KategoriLayak digunakan
Tabel 6
Hasil Validasi Lembar Observasi dan Rubrik Penilaian Lembar ObservasiNo.KriteriaPenilaianSkor Rata-rata
V1V2V3
1Lembar observasi sesuai dengan langkah pembelajaran dalam RPP4444
2Bahasa yang digunakan dalam lembar observasi sesuai dengan EYD4433,66
3Deskriptor pada rubrik penilaian lembar observasi sesuai dengan butir pernyataan4444
Rata-rata Keseluruhan3,88
KategoriLayak digunakan
Tabel 7Hasil Validasi Soal Pretest dan Posttest
No.KriteriaPenilaianSkor Rata-rata
V1V2V3
1Kalimat perintah dalam lembar tes sudah sesuai dengan kurikulum4433,66
2Kalimat perintah lembar tes sesuai dengan materi pembelajaran4444
3Kalimat perintah sesuai dengan tujuan pembelajaran4444
4Pada lembar tes terdapat petunjuk pengerjaan yang jelas4433,66
5Kalimat perintah pada lembar tes menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia4444
6Kalimat perintah pada lembar tes menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami4444
Rata-rata Keseluruhan3,88
KategoriLayak digunakan
Selain menguji validasi perangkat pembelajaran, uji validitas juga dilakukan pada media pembelajaran piramida cerita yang akan digunakan dalam pembelajaran menulis narasi. Sebelum mendapat kriteria layak digunakan, terlebih dahulu dilakukan revisi terhadap media pembelajaran piramida cerita berdasarkan saran validator. Berikut rekapitulasi data hasil validasi media pembelajaran piramida cerita:Tabel 8
Hasil Validasi Media Pembelajaran Piramida CeritaNo.AspekKriteriaPenilaian
1KesederhanaanTampilan dalam media pembelajaran piramida cerita sederhana4
Kalimat yang disajikan dalam media pembelajaran piramida cerita sesuai dengan karakteristik siswa3
Kalimat dalam media pembelajaran piramida cerita mudah untuk dimengerti siswa4
2KesesuaianKalimat pada setiap peristiwa sesuai dengan materi pembelajaran3
Kalimat yang digunakan sesuai dengan karakteristik siswa kelas tinggi4
3KeseimbanganMedia yang disediakan sejumlah siswa dalam kelas4
Perpaduan warna kalimat antar peristiwa seimbang3
4BentukTampilan media pembelajaran piramida cerita yang digunakan menarik3
Ukuran huruf yang digunakan mudah dibaca siswa3
5WarnaWarna yang digunakan pada setiap kalimat menarik3
Pemilihan warna sesuai dengan karakter siswa sekolah dasar4
Rata-rata3,45
KategoriBaik, bisa digunakan
Setelah uji validitas dilakukan, selanjutnya pengujian reliabilitas instrumen. Pengujian reliabilitas instrumen ini dilakukan secara internal dengan menganalisis kontingensi butir-butir pernyataan yang ada pada instrumen. Di bawah ini merupakan data hasil pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran menulis narasi dengan menggunakan media pembelajaran piramida cerita. Selanjutnya akan diuji reliabilitasnya sebagai berikut:
Tabel 9
Uji Reliabilitas Instrumen Pada Pertemuan I
No.AspekP. IP. II
1Guru melakukan kegiatan membuka pembelajaran44
2Guru memeriksa kesiapan siswa44
3Guru melakukan apersepsi43
4Guru menyampaikan tujuan pembelajaran44
5Guru menjelaskan materi pelajaran tentang menulis narasi44
6Guru menjelaskan media pembelajaran piramida cerita33
7Guru menjelaskan tentang topik yang akan dibahas44
8Guru memberi contoh cara membuat kerangka narasi dengan media pembelajaran piramida cerita44
9Guru meminta siswa untuk membuat kerangka narasi dengan media pembelajaran piramida cerita44
10Guru mengecek pemahaman siswa melalui lembar kegiatan siswa44
11Guru memberi umpan balik44
12Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa34
13Guru menyimpulkan pembelajaran34
14Guru melakukan kegiatan akhir44
Tabel 10
Uji Reliabilitas Instrumen Pada Pertemuan IINo.AspekP. IP. II
1Guru melakukan kegiatan membuka pembelajaran44
2Guru memeriksa kesiapan siswa44
3Guru melakukan apersepsi44
4Guru menyampaikan tujuan pembelajaran44
5Guru menjelaskan tentang cara pengembangan kerangka44
6Guru memberi contoh cara membuat narasi dengan kerangka narasi44
7Guru meminta siswa untuk membuat narasi44
8Guru mengecek pemahaman siswa melalui lembar evaluasi44
9Guru memberi umpan balik34
10Guru menyimpulkan pembelajaran43
11Guru melakukan kegiatan akhir44
Setelah mengumpulkan data hasil pengamatan tersebut, maka langkah selanjutnya adalah memasukkan kode pengamatan di atas ke dalam tabel kontingensi seperti berikut:Tabel 11
Kontingensi Kesepakatan Observasi Pertemuan I
Pengamat IIJumlah
Skor1234
10
20
3612,133
431,2,4,5,7,8,9,10,11,1411
Jumlah0021214
Tabel 12Kontingensi Kesepakatan Observasi Pertemuan II
Pengamat IIJumlah
Skor1234
10
20
391
4101,2,3,4,5,6,7,8,1110
Jumlah0011011
Kemudian data di atas dimasukkan ke dalam rumus yang dikemukakan oleh Fernandes dengan perhitungan sebagai berikut:1) Pertemuan IKK = = = = 0,7 dibulatkan menjadi 12) Pertemuan IIKK = = = = 0,8 dibulatkan menjadi 1Dari perhitungan data di atas, dapat diketahui uji reliabilitas diperoleh hasil koefisiensi kesepakatan bernilai 1 baik pada pertemuan I maupun pertemuan II. Hal ini menyatakan bahwa instrumen lembar pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran menulis narasi dengan menggunakan media pembelajaran piramida cerita yang digunakan dalam penelitian ini reliabel untuk digunakan dalam penelitian.Pengambilan data pretest dilakukan dengan melakukan pembelajaran menulis narasi sesuai dengan kegiatan guru saat pembelajaran di kelas, yaitu tanpa menggunakan media pembelajaran piramida cerita. Setelah diperoleh data sebelum perlakuan (pretest), selanjutnya dilakukan pemberian perlakuan (treatment) berupa penggunaan media pembelajaran piramida cerita pada pembelajaran menulis narasi selama 2 kali perlakuan. Masing-masing perlakuan dilakukan selama 2 kali pertemuan yang mulai pada tanggal 27 maret 2015 sampai tanggal 7 april 2015. Berikut adalah data hasil pretest:
Tabel 13
Hasil Belajar (Pretest) Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas IV SDN Sidowungu Menganti GresikNo.Nama SiswaNilaiKeterangan
TTT
1ASL30-TT
2ADM35-TT
3ARF75T-
4DPA35-TT
5DAT25-TT
6DG25-TT
7DL30-TT
8EPW30-TT
9FA30-TT
10FDL35-TT
11MHI30-TT
12MFA25-TT
13NES25-TT
14NNF30-TT
15NAPR35-TT
16NLF75T-
17NLO35-TT
18RA30-TT
19RP25-TT
20RSP70T-
21RHM25-TT
22RF25-TT
23SCAW25-TT
24TM75T-
25YS70T-
26ZNR80T-
Pemberian perlakuan pertama dilakukan pada hari jumat tanggal 27 maret 2015 dengan waktu 70 menit. Pada pertemuan I ini, sebelum siswa belajar dengan menggunakan media pembelajaran piramida ceritaguru mengajak siswa untuk berdoa dan siswa disiapkan untuk duduk yang rapi serta diberi motivasi untuk memperhatikan guru. Setelah siswa siap untuk mengikuti pembelajaran, guru mulai menjalaskan materi tentang menulis narasi dan menjelaskan fungsi media pembelajaranpiramida cerita yang akan digunakan oleh siswa. Guru membimbing siswa untuk membuat kerangka narasi dengan memanfaatkan media pembelajaran piramida cerita dengan terlebih dahulu guru memberi contoh cara membuat kerangka narasi. Setelah siswa membuat kerangka narasi, siswa diminta untuk membaca kerangka narasi tersebut di depan kelas. Pada kegiatan penutup, guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa untuk memperbaiki kerangka narasinya menjadi lebih baik.Pada pertemuan II perlakuan pertama yang dilakukan pada hari selasa, 31 maret 2015 dengan waktu 105 menit. Sebelum kegiatan inti pembelajaran dimulai, guru mengajak siswa untuk berdoa bersama dan memotivasi siswa. Pada kegiatan inti, sebelum siswa diminta untuk membuat narasi dari kerangka yang sudah dibuat pada pertemuan I, terlebih dahulu guru memberi contoh cara mengembangkan kerangka menjadi sebuah narasi. Setelah siswa mengerti, maka siswa diminta untuk membuat narasi dari kerangka yang sudah diperbaiki sesuai dengan yang dicontohkan oleh guru. Setelah siswa selesai membuat narasi, beberapa siswa membaca narasi yang suda dibuat di depan kelas yang kemudian dikoreksi oleh guru tentang penggunaan kata maupun kalimat yang kurang tepat. Hal ini bertujuan agar hasil narasi yang dibuat siswa baik dan bagus. Pada kegiatan akhir pembelajaran, guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah berlangsung dan memberi motivasi kepada siswa agar selalu rajin belajar.Untuk perlakuan kedua yang dilakukan dengan 2 kali pertemuan, yaitu untuk pertemuan I yang dilakukan pada hari kamis tanggal 2 april 2015 dengan waktu 70 menit. Pada pertemuan I ini, kegiatan yang dilakukan sama dengan kegiatan yang telah dilakukan pada pertemuan I di perlakuan pertama. Sedangkan untuk pertemuan II yang dilakukan pada hari selasa tanggal 7 april 2015 sama dengan kegiatan yang dilakukan pada pertemuan II pada perlakuan pertama. Karena perlakuan kedua merupakan pengulangan kegiatan dari perlakuan pertama dengan tujuan agar dapat memperoleh hasil yang relevan dan maksimal sesuai dengan yang diharapkan.Pengambilan data postest dilakukan dengan melakukan pembelajaran menulis narasi dengan menggunakan media pembelajaran piramida cerita. Data diambil sesudah siswa diberi perlakuan menggunakan media pembelajaran piramida cerita pada pembelajaran menulis narasi.
Tabel 14Hasil Belajar (Posttest) Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas IV SDN Sidowungu Menganti Gresik
No.Nama SiswaNilaiKeterangan
TTT
1ASL85T-
2ADM90T-
3ARF95T-
4DPA85T-
5DAT80T-
6DG90T-
7DL90T-
8EPW80T-
9FA85T-
10FDL85T-
11MHI90T-
12MFA85T-
13NES95T-
14NNF90T-
15NAPR90T-
16NLF95T-
17NLO90T-
18RA90T-
19RP90T-
20RSP95T-
21RHM85T-
22RF80T-
23SCAW80T-
24TM90T-
25YS90T-
26ZNR90T-
Setelah data diperoleh dan dianalisis, selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan sebelumnya diterima atau ditolak. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis menggunakan rumus t-test, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas pada hasil nilai pretest untuk mengetahi sampel yang digunakan dalam penelitian terdistribusi secara normal atau tidak. Berikut perhitungan uji normalitas menggunakan rumus chi-square:Tabel 15
Hasil Perhitungan Uji Normalitas
Capaianfofefo-fe(fofe)(fo-fe)/fe
T613-7493,769
TT20137493,679
Jumlah2626--7,538
tt (5% = 37,7) > re = 7,538 < tt (1% = 44,3)
Sampel dikatakan terdistribusi normal jika thitung < ttabel. Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kelas yang digunakan untuk penelitian merupakan sampel yang berasal dari populasi terdistribusi normal dengan taraf signifikansi = 0,05.Setelah sampel terbukti bahwa sampel penelitian terdistribusi normal. Maka selanjutnya adalah uji hipotesis. Perhitungan uji hipotesis menggunakan uji t sebagai berikut:
Tabel 16
Hasil Pretest dan PosttestSubyekPretestPosttestdx2d
261030229012607.738,462
Md = = = 48,462
QUOTE
t = 14,045
Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa thitung > ttabel ( = 0,05) dengan Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran piramida cerita efektif terhadap keterampilan menulis narasi siswa kelas IV SDN Sidowungu Menganti Gresik.PembahasanKeberhasilan penggunaan media pembelajaran piramida cerita dalam pembelajaran menulis narasi dapat dilihat melalui hasil pengamatan yang dilakukan oleh pengamat I dan pengamat II. Pengamatan ini dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran menulis narasi menggunkan media pembelajaran piramida cerita. Dari analisis data, diperoleh hasil penelitian tentang penggunaan media pembelajaran piramida cerita terhadap pembelajaran menulis narasi siswa kelas IV SDN Sidowungu Menganti Gresik sudah sangat baik. Hal ini dapat diketahui dari hasil rata-rata pengamatan dari penggunaan media pembelajaran piramida cerita, yaitu dari pengamat I dan pengamat II dengan rata-rata 3,66 dan 3,77 dengan kriteria sangat baik.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh penggunaan media pembelajaran piramida cerita terhadap keterampilan menulis narasi siswa kelas IV SDN Sidowungu Menganti Gresik. Untuk lebih muda dibaca dan dipahami, perkembangan keterampilan menulis narasi siswa kelas IV SDN Sidowungu Menganti Gresik saat pre-test dan post-test yang disajikan dalam grafik sebagai berikut:
Diagram 1Hasil Pretest dan Posttest Keterampilan Menulis Narasi Siswa kelas IV SDN Sidowungu Menganti Gresik
Hal tersebut menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran piramida cerita efektif terhadap keterampilan menulis narasi siswa kelas IV SDN Sidowungu Menganti Gresik. Hal ini juga ditunjukkan pada pengujian hipotesis yang diketahui thitung > ttabel ( = 0,05).PENUTUPSimpulan
Berdasarkan analisis data penelitian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran piramida cerita berdampak terhadap keterampilan menulis narasi siswa kelas IV di SDN Sidowungu Menganti Gresik. Hal ini dilihat dari hasil analisis data dari perhitungan nilai pre-test dan post-test yang menunjukkan hasil dari thitung > ttabel ( = 0,05) maka hipotesis penelitian diterima. Selain itu, penggunakan media pembelajaran piramida cerita terhadap keterampilan menulis narasi siswa kelas IV SDN Sidowungu Menganti Gresik sudah sangat baik. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa penggunaan media pembelajaran piramida cerita berpengaruh positif terhadap keterampilan menulis narasi siswa kelas IV di SDN Sidowungu Menganti Gresik. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan dalam skripsi ini demi kemajuan perkembangan kemampuan menulis siswa kelas IV SDN Sidowungu Menganti Gresik, antara lain: (1) Media pembelajaran piramida cerita dapat digunakan sebagai alat untuk mengajar keterampilan menulis narasi, (2) Dibutuhkan jumlah perlakuan yang lebih banyak dalam mengembangkan keterampilan menulis narasi siswa sehingga memungkinkan tercapainya tujuan secara maksimal.DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pres.Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Standar Isi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdiknas.Endarwati, Dwi. 2012. Pengaruh Penggunaan Media Gambar Seri terhadap keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas IV SD Negeri Langersari Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.Nursalim, Mochamad, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Surabaya: Unesa University Press.Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Ikatan Penerbit Indonesia.Wilujeng, Frosriana Wahyu. 2011. Penerapan Media Pembelajaran Piramida Cerita untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Siswa kelas IV SDN Pangentan 05 Singosari. Malang: Universitas Negeri Malang.Winarsunu, Tulus. 2012. Statistik dalam Penelitian Psikologi Pendidikan. Malang: UMM Pres.
1765
_1491327249.xls