efektivitas penarikan retribusi pasar di kota …/efekti... · bapak anton herdinarto, s.sos selaku...

118
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA SURAKARTA Disusun oleh: NIKEN RUSI PAMUNGKAS D0108087 S K R I P S I Disusun Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Administrasi ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: truongkhue

Post on 25-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR

DI KOTA SURAKARTA

Disusun oleh:

NIKEN RUSI PAMUNGKAS

D0108087

S K R I P S I

Disusun Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan Ilmu Administrasi

ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Mengetahui,

Dosen Pembimbing

Drs. Sukadi, M.Si NIP. 19470820 197603 1 001

Page 3: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Telah Diuji dan Disahkan Oleh Panitia Penguji Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Pada hari : Kamis

Tanggal : 28 Juni 2012

Panitia Penguji :

1. Dra. Hj. Lestariningsih, M.Si ( ………………… ) NIP. 19531009 198003 2 003 Ketua

2. Drs. Suryatmojo, M.Si ( ………………… ) NIP. 19530812 198601 1 001 Sekretaris

3. Drs. Sukadi, M.Si ( ………………… ) NIP. 19470820 197603 1 001 Penguji

Mengetahui,

Dekan

Prof. Drs. Pawito, Ph.D NIP. 19540805 198503 1 002

Page 4: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

MOTTO

“Memayu hayuning pribadi; memayu hayuning kulawarga; memayu hayuning sesama; memayu hayuning bawana”.

(Kata-kata Bijak)

“Dari-Mu yang tak pernah terlihat,mulai nampak, merangkak, berjalan & menunduk. Dari putih bersinergi dengan hitam dan asa sebuah warna... Sebuah perjalanan menuju malam, api pun akan padam, dari yang ada menuju ketiadaan.. segala arah menuju Manunggaling Kawulo Gusti”

(Hantyan G T R)

Jangan batasi dirimu dengan kata “Menyerah”. Kegagalan hanya sementara. Percaya diri, terus berusaha, dan katakan “AKU BISA”. Dan apapun yang terjadi, jangan dijadikan beban. Berserah diri sepenuhnya

pada Tuhan, dan yakin Tuhan telah merencanakan yang terbaik. (Penulis)

Page 5: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Karya ini penulis persembahkan kepada:

♥ Kedua orang tuaku tercinta untuk kasih sayang, doa, nasehat,

dan dukungan yang tidak pernah habis diberikan…

♥ Kakak-kakakku tersayang dan keponakan-keponakanku

tercinta.. yang selalu mendukung dan mewarnai hari-hariku…

♥ Hantyan Galih Tri Rukmana… yang selalu memberi dukungan,

doa, perhatian, dan motivasi.. ☺

♥ Mbak Ayuk, Mbak Inggil dan Sahabat-sahabatku : Ling2

Linglung, ErikaBeck, Anggyuunn, Nurynthull, Dwix Ndobek

serta teman-teman angkatan 2008 khususnya AN A yang selalu

menemani dan mendukungku selama ini..

♥ Chrizz, Nana, Adit, Mbak Diana, dan Leksi terimakasih atas

keceriaannya dan kegilaannya..

♥ Almamaterku Administrasi Negara 2008 UNS.

♥ Semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam

proses penyusunan skripsi ini.

Page 6: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul “Efektivitas Penarikan Retribusi Pasar di Kota Surakarta” ini

merupakan tugas akhir penulis dalam menyelesaikan studi dan memenuhi salah

satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana sosial di Program Studi Ilmu

Administrasi Negara, Jurusan Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik (FISIP), Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta.

Dalam kesempatan ini dengan segenap ketulusan dan kerendahan hati,

penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu,

mengarahkan dan memberi dorongan hingga tersusunnya skripsi ini. Penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Drs. Sukadi, M.Si selaku Pembimbing, yang senantiasa memberi bimbingan,

arahan, dan motivasi dengan sabar dan ikhlas sehingga penulis mampu

menyelesaikan skripsi ini.

2. Drs. Ali, M.Si selaku Pembimbing Akademik, terima kasih atas bimbingan

akademis yang telah diberikan selama ini.

3. Prof. Pawito, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret.

4. Drs. Is Hadri Utomo, M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret.

5. Segenap dosen Jurusan Ilmu Administrasi yang telah memberikan

pengetahuan dan pemikirannya selama penulis menempuh studi.

6. Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar

Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian dalam rangka

penyusunan skripsi ini.

7. Bapak Nanang Slamet Sukatno, SE selaku Kepala Seksi Pembukuan Bidang

Pendapatan Pasar Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah

Page 7: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

memberikan bantuan, informasi, dan semua hal yang penulis butuhkan demi

kelancaran skripsi ini.

8. Petugas yang terlibat dalam penarikan retribusi pasar yang banyak

memberikan informasi dalam penyusunan skripsi ini.

9. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam proses penyusunan

skripsi ini.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya akan keterbatasan dan kemampuan dalam

skripsi ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang

membangun sangat diharapkan. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat

bagi semua pihak. Amin.

Surakarta, Juni 2012

Penulis

Page 8: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN MOTTO .................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi

ABSTRAK ...................................................................................................... xii

ABSTRACT .................................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 9

D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 9

BAB II LANDASAN TEORI

A. Keuangan Daerah ................................................................................ 11

B. Retribusi Daerah .................................................................................. 16

C. Retribusi Pasar .................................................................................... 22

D. Efektivitas ........................................................................................... 25

E. Kerangka Pikir .................................................................................... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .................................................................................... 35

B. Lokasi Penelitian ................................................................................. 36

C. Sumber Data ........................................................................................ 36

D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 39

E. Teknik Penentuan Informan ................................................................ 42

Page 9: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

F. Validitas Data ...................................................................................... 43

G. Teknik Analisa Data ............................................................................ 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ................................................................. 47

B. Efektivitas Penarikan Retribusi Pasar di Kota Surakarta ..................... 65

C. Tingkat Efektivitas Penarikan Retribusi Pasar .................................... 94

D. Hambatan-hambatan yang Dihadapi dan Upaya untuk Mengatasinya 97

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................... 102

B. Saran .................................................................................................... 104

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Target dan Realisasi PAD Kota Surakarta Tahun

Anggaran 2007-2011 ....................................................... 5

Tabel 1.2 Realisasi Retribusi Pasar Kota Surakarta Tahun

Anggaran 2007-2011 ....................................................... 6

Tabel 4.1 Komposisi Pegawai Negeri Sipil Dinas Pengelolaan

Pasar Kota Surakarta Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Formal Per 1 Desember 2011 .......................................... 61

Tabel 4.2 Komposisi Pegawai Dinas Pengelolaan Pasar

Kota Surakarta Berdasarkan Kepangkatan

Tahun 2011 ……….......................................................... 62

Tabel 4.3 Jenis Pasar Berdasarkan Klasifikasi Pasar

Kota Surakarta ................................................................. 63

Tabel 4.4 Dasar Tingkat Penggunaan Jasa ....................................... 77

Tabel 4.5 Tarif Retribusi Pelayanan Pasar ....................................... 78

Tabel 4.6 Penetapan Kelas Pasar dan Taksiran Nilai

Tempat Dasaran Pasar …………………………….......... 79

Tabel 4.7 Kriteria Pengukuran Efektivitas …................................... 95

Tabel 4.8 Efektivitas Penarikan Retribusi Pasar Kota Surakarta

Tahun Anggaran 2011 …………………………….......... 95

Tabel 4.9 Kriteria Efektivitas Penarikan Retribusi Pasar Kota Surakarta

Tahun Anggaran 2011 …………………………….......... 96

Page 11: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran ........................................... 31

Gambar 3.1 Model Analisis Interaktif ............................................... 46

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Dinas Pengelolaan Pasar

Kota Surakarta ................................................................ 57

Gambar 4.2 Contoh Surat Hak Penempatan (SHP) ........................... 69

Gambar 4.3 Contoh Kartu Tanda Pengenal Pedagang (KTPP) ......... 72

Gambar 4.4 Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemungutan

Retribusi Pasar ............................................................... 85

Page 12: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

ABSTRAK

Niken Rusi Pamungkas. D0108087. Efektivitas Penarikan Retribusi Pasar di Kota Surakarta. Skripsi. Jurusan Ilmu Administrasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. 2012. 105 Halaman.

Sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah, retribusi pasar diharapkan mampu mempunyai potensi serta prospek yang cerah melihat keberadaan pasar di Kota Surakarta yang jumlahnya cukup banyak, yaitu 43 pasar. Realisasi penerimaan retribusi pasar yang mengalami peningkatan dan penurunan menunjukkan bahwa potensi retribusi pasar masih dapat untuk dioptimalkan. Penerimaan retribusi pasar tidak lepas dari penarikan retribusi pasar itu sendiri. Dengan penarikan retribusi pasar yang efektif diharapkan dapat meningkatkan penerimaan retribusi pasar sehingga penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terus meningkat sehingga dapat memperlancar pembangunan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penarikan retribusi pasar di Kota Surakarta serta hambatan-hambatan yang dihadapi dan upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif yang dilaksanakan di Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara dengan narasumber dan arsip atau dokumen yang berkaitan dengan penelitian. Teknik pengumpulan data yaitu dengan cara wawancara dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Sedangkan untuk validitas data dilakukan dengan triangulasi data. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif.

Hasil penelitian dapat diketahui bahwa penarikan retribusi pasar di Kota Surakarta dari segi prosesnya sudah efektif. Efektivitas menyangkut semua tahap administrasi penerimaan retribusi yang meliputi penentuan wajib retribusi, penetapan nilai kena retribusi, pemungutan retribusi, penegakan sistem retribusi, dan pembukuan penerimaan. Efektivitas dalam penentuan wajib retribusi sudah efektif karena sudah ada prosedur dan persyaratan-persyaratan yang ada seperti identitas wajib retribusi meliputi SHP dan KTPP. Efektivitas penetapan nilai kena retribusi sudah efektif karena tarif retribusi pasar sudah diketahui dan petugas tidak memiliki wewenang menentukan sendiri. Pemungutan retribusi pasar sudah efektif karena sudah sesuai dengan aturan yang ada. Penegakan sistem retribusi sudah efektif karena petugas dapat melakukan penyegelan yang menunjukkan bahwa pemerintah tidak main-main dan benar-benar tegas dalam menjalankan peraturan. Pembukuan penerimaan retribusi pasar sudah efektif. Retribusi pasar yang dipungut dibukukan secara cermat dan melalui tahap-tahap untuk mencegah kebocoran hasil retribusi. Apabila dilihat dari segi hasil penarikan, kriteria efektivitas besarnya penarikan retribusi pasar secara keseluruhan pada tahun anggaran 2011 adalah cukup efektif. Hambatan-hambatan yang dihadapi adalah kurangnya ketertarikan pedagang untuk menempati los dan kios yang kosong dan keterbatasan SDM. Sedangkan upaya yang dilakukan adalah dengan mengadakan sosialisasi dan meningkatkan mutu petugas pelaksana retribusi. Kata kunci: efektivitas, penarikan retribusi, retribusi pasar.

Page 13: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

Page 14: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan nasional merupakan pembangunan manusia Indonesia

seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya dengan

Pancasila sebagai dasar, tujuan dan pedoman Pembangunan Nasional. Oleh

karena itu, Pembangunan Nasional harus dilaksanakan merata di seluruh tanah

air dan harus benar-benar dirasakan oleh seluruh rakyat sebagai perbaikan

tingkat hidup yang berkeadilan sosial yang menjadi tujuan dan cita-cita

kemerdekaan Indonesia.

Pemerintah Indonesia masih terus berusaha untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat baik material maupun spiritual dalam rangka

mewujudkan tercapainya Pembangunan Nasional yang telah dicita-citakan.

Dalam hal ini dibutuhkan adanya suatu kerjasama atau hubungan timbal balik

antara Pemerintah dengan seluruh Warga Negara Indonesia meliputi seluruh

aspek kehidupan dalam masyarakat baik di bidang ekonomi, politik, hukum,

maupun dari aspek sosial budaya agar tercipta adanya keharmonisan yang

terpadu dan serasi.

Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintah Daerah selain memberikan keleluasaan bagi masing-masing

daerah untuk menyelenggarakan urusan rumah tangganya sendiri, juga

memberikan ruang bagi daerah untuk menggali dan mendayagunakan potensi

Page 15: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

yang dimiliki secara optimal. Hal ini dikarenakan setiap daerah dirasa lebih

mengenal dan mengetahui apa yang menjadi potensi daerah, yang mempunyai

peluang untuk dikembangkan, dan apa yang menjadi kekurangan dari masing-

masing daerah untuk selanjutnya diperbaiki. Karena pada dasarnya konsep

dasar otonomi daerah adalah pemerintah pusat memberikan kewenangan yang

luas kepada daerah untuk merencanakan dan melaksanakan pembangunan

daerah masing-masing. Dengan demikian, daerah akan menjadi kreatif untuk

menciptakan kelebihan dalam menunjang kegiatan ekonomi dan pembangunan

daerah, mampu mendorong daerah untuk berprakarsa lebih nyata dan mandiri

dalam merumuskan berbagai prioritas strategi daerah melalui kewenangan

penuh kepada daerah untuk merencanakan, melaksanakan, mengawasi,

mengendalikan, dan mengevalusi berbagai kebijakan sesuai dengan aspirasi

masyarakat.

Seperti yang tertuang dalam Pasal 1 ayat (5) Undang-Undang Nomor

32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, yaitu : “Otonomi daerah adalah

hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus

sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai

dengan peraturan perundang-undangan”. Kewenangan daerah yang dimaksud

adalah mencakup kewenangan dalam seluruh bidang pemerintahan kecuali

kewenangan dalam bidang politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan

moneter, fiskal, dan agama, serta kewenangan bidang lain. Dimana

kewenangan bidang lain tersebut meliputi kebijakan tentang perencanaan

nasional dan pengendalian pembangunan nasional secara makro, dana

Page 16: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

perimbangan keuangan, sistem administrasi negara dan lembaga

perekonomian negara, pembinaan dan pemberdayaan sumber daya manusia,

pendayagunaan sumber daya alam serta teknologi tinggi yang strategis,

konservasi, dan standarisasi nasional. Pelaksanaan Otonomi Daerah perlu

dibarengi dengan antisipasi daerah terhadap segala implikasinya. Salah

satunya adalah tuntutan bagi Pemerintah Daerah agar mandiri dalam

membiayai sebagian besar anggaran pembangunannya. Kemandirian itu dapat

dilihat dari soal pembiayaan atau dana untuk daerah masing-masing dapat

mencukupi atau tidak. Hal itu termasuk apakah daerah itu dapat menggali

segala sumber keuangan yang potensial dari daerah itu sendiri atau tidak,

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Salah satu tolok

ukur keberhasilan dalam mencapai kemandirian tersebut dapat dilihat dari

capaian hasil Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Berkaitan dengan sumber-sumber penerimaan daerah, Pasal 157

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan pendapatan daerah adalah :

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD), yaitu :

a. Hasil pajak daerah;

b. Hasil retribusi daerah;

c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan; dan

d. Lain-lain PAD yang sah;

2. Dana perimbangan; dan

3. Lain-lain pendapatan daerah yang sah.

Page 17: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Sedangkan dalam Pasal 6 ayat (2) Undang-Undang Nomor 33 Tahun

2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintahan Daerah menyebutkan lain-lain Pendapatan Asli Daerah (PAD)

yang sah adalah sebagai berikut:

1. Hasil penjualan kekayaan Daerah yang tidak dipisahkan;

2. Jasa giro;

3. Pendapatan bunga;

4. Keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing; dan

5. Komisi, potongan, ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan

dan/atau pengadaan barang dan/atau jasa oleh Daerah.

Sumber-sumber pendapatan daerah tersebut di atas perlu terus dikelola

dan diupayakan peningkatannya sehingga berperan dalam rencana

kemandirian pemerintah daerah yang tidak ingin bergantung dari APBN dan

daerah di atasnya. Kota Surakarta sebagai salah satu daerah otonomi yang

berada di wilayah Jawa Tengah selalu berusaha untuk meningkatkan

penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) seiring dengan meningkatnya

kebutuhan daerah.

Secara umum, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Surakarta

mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dari target yang ditetapkan oleh

Pemerintah Kota Surakarta. Hal tersebut dapat dilihat dari data mengenai

target dan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Surakarta selama 5

(lima) tahun anggaran, yaitu mulai dari tahun anggaran 2007 sampai dengan

tahun anggaran 2011.

Page 18: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Tabel 1.1

Target dan Realisasi PAD Kota Surakarta

Tahun Anggaran 2007-2011

Tahun Anggaran

Target (Rp) Realisasi (Rp) Prosentase Pencapaian

2007 88.034.379.000 89.430.977.982 101,59%

2008 96.199.901.000 102.929.501.970 106,99%

2009 110.842.157.600 101.972.318.682 92%

2010 114.555.527.815 114.141.348.062 99,64%

2011 159.164.782.000 159.165.544.480 100,001% Sumber : DPPKAD Kota Surakarta (diolah)

Sesuai dengan tabel di atas dapat dikatakan bahwa penerimaan

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Surakarta naik dari tahun ke tahun.

Hanya saja pada tahun 2009 penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Target anggaran tidak tercapai

dengan baik pada tahun 2009 dan tahun 2010, tetapi untuk tahun-tahun

selanjutnya target tersebut dapat tercapai dengan baik.

Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) tersebut tidak lepas dari

kontribusi penerimaan sumber-sumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD)

yang salah satunya adalah Retribusi Daerah. Retribusi Daerah diperoleh dari

pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah kepada masyarakat.

Diantara bermacam-macam Retribusi Daerah tersebut salah satunya adalah

retribusi pasar. Pasar (tradisional) sebagai sarana dari usaha sektor informal

berperan dalam menciptakan dan memperluas lapangan pekerjaan, terutama

bagi tenaga kerja yang kurang memiliki kemampuan dan keahlian yang

memadai untuk bekerja di sektor formal karena minimnya tingkat pendidikan

Page 19: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

yang mereka miliki. Kelompok pedagang pasar tradisional sebagai bagian dari

kelompok usaha kecil adalah kelompok usaha yang tak terpisahkan dari aset

pembangunan nasional yang mempunyai kedudukan, potensi dan peranan

yang sangat strategis dalam turut mewujudkan tujuan pembangunan nasional

pada umumnya dan tujuan pembangunan ekonomi pada khususnya.

Keberadaan pasar di Kota Surakarta jumlahnya cukup banyak, terdapat

43 pasar tradisional yang diantaranya adalah Pasar Klewer, Pasar Nusukan,

Pasar Gedhe, Pasar Legi, Pasar Kembang, Pasar Kliwon, Pasar Sangkrah,

Pasar Triwindu, Pasar Depok, dan lain sebagainya. Sehingga dapat dilihat

bahwa banyaknya pasar di Kota Surakarta sangat berpengaruh terhadap

Pendapatan Asli Daerah (PAD) karena adanya pungutan retribusi pasar di

pasar-pasar tersebut. Berikut ini adalah gambaran mengenai realisasi retribusi

pasar Kota Surakarta dari tahun anggaran 2007 sampai dengan tahun 2011.

Tabel 1.2

Target dan Realisasi Penerimaan Retribusi Pasar Kota Surakarta

Tahun Anggaran 2007-2011

No. Tahun Anggaran Target (Rp)

Realisasi (Rp)

Prosentase Pencapaian (%)

1. 2007 6.237.080.000 5.703.392.435 91,44 2. 2008 5.537.330.000 6.200.698.420 111,98 3. 2009 6.200.696.000 6.173.387.525 99,56 4. 2010 6.586.404.000 6.322.989.554 96,00 5. 2011 7.245.042.000 6.262.442.435 86,44

Sumber : Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa selama kurun waktu 5 (lima)

tahun terakhir yaitu dari tahun anggaran 2007 sampai dengan tahun anggaran

2011 penerimaan retribusi pasar kota Surakarta mengalami peningkatan dan

Page 20: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

penurunan. Retribusi pasar mengalami peningkatan pada tahun 2008 dan

tahun 2010. Akan tetapi pada tahun 2009 dan tahun 2011 mengalami

penurunan. Penerimaan retribusi tertinggi yaitu pada tahun 2010 yaitu sebesar

Rp.6.322.989.554,00 dan penerimaan retribusi terendah pada tahun 2007 yaitu

sebesar Rp.5.703.392.435,00. Retribusi pasar dapat mencapai target hanya

pada tahun anggaran 2008 yaitu prosentase pencapaian targetnya 111,98 %,

sedangkan untuk tahun anggaran lain retribusi pasar tidak dapat mencapai

target yang ditetapkan.

Gambaran mengenai realisasi penerimaan retribusi pasar yang

mengalami peningkatan dan penurunan menunjukkan bahwa potensi retribusi

pasar sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) masih dapat untuk

dioptimalkan sehingga penerimaan retribusi pasar dapat selalu mengalami

peningkatan. Penerimaan retribusi pasar tidak lepas dari penarikan retribusi

pasar itu sendiri. Dengan penarikan retribusi pasar yang efektif diharapkan

dapat meningkatkan penerimaan retribusi pasar sehingga penerimaan

Pendapatan Asli Daerah (PAD) terus meningkat dan dapat memperlancar

pembangunan.

Untuk mencapai hal tersebut pemerintah harus melakukan perbaikan

dan penyempurnaan dalam bidang keuangan daerah yang dikelola secara

efektif. Salah satu perbaikan dan penyempurnaan tersebut adalah

dilakukannya pertanggungjawaban keuangan oleh pemerintah daerah dan

penilaian kinerja keuangan daerah otonom agar dapat diketahui sejauh mana

pemerintah daerah otonom seperti Kota Surakarta mampu melaksanakan

Page 21: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

otonomi khususnya di bidang keuangan. Dimensi efektivitas keuangan daerah

otonom merupakan salah satu indikator keberhasilan daerah dalam

merealisasikan penerimaan yang dianggarkan. Dengan demikian, perlu

dilakukan penilaian kinerja keuangan daerah yang lebih komprehensif.

Penarikan retribusi pasar tidak lepas dari peranan Dinas Pengelolaan

Pasar Kota Surakarta. Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta sebagai unsur

pelaksana Pemerintah Kota Surakarta di bidang pengelolaan pasar serta

sebagai dinas penggali penerimaan retribusi pasar berkomitmen tinggi agar

penerimaan pasar dapat meningkat dan mencapai hasil yang optimal, sehingga

diharapkan mampu memberikan kontribusi maksimal terhadap Pendapatan

Asli Daerah (PAD) sebagai sumber pembiayaan dalam menggerakkan roda

pemerintahan dan pembangunan daerah. Berdasarkan latar belakang yang

telah dikemukakan di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian

dengan judul: “EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI

KOTA SURAKARTA” .

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka

disusun perumusan masalah sebagai berikut :

“ Bagaimana efektivitas penarikan retribusi pasar di Kota Surakarta? ”

Page 22: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tujuan Obyektif

a. Untuk mengetahui efektivitas penarikan retribusi pasar di Kota

Surakarta.

b. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi dalam

efektivitas penarikan retribusi pasar dan upaya yang dilakukan untuk

mengatasi hambatan tersebut.

2. Tujuan Subyektif

a. Untuk menambah pengetahuan dan aspek ilmu administrasi dalam

teori dan praktek.

b. Sebagai sarana untuk dapat menyumbangkan gagasan dan pemikiran

guna perkembangan ilmu pengetahuan administrasi pada umumnya.

c. Untuk memperoleh data yang lengkap dan jelas sebagai bahan untuk

menyusun penulisan administrasi sebagai persyaratan dalam mencapai

gelar kesarjanaan di bidang ilmu administrasi di Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

a. Untuk perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang ilmu

administrasi.

Page 23: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

b. Dapat menambah pengetahuan tentang efektivitas penerimaan retribusi

pasar di Kota Surakarta.

2. Manfaat Praktis

a. Untuk memberikan masukan bagi semua pihak yang berkepentingan

serta memberikan jawaban terhadap permasalahan yang diteliti.

b. Untuk memberikan masukan atau sumbangan pemikiran bagi

Pemerintah khususnya Pemerintah Kota Surakarta.

Page 24: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Keuangan Daerah

Salah satu kriteria penting untuk mengetahui secara nyata kemampuan

daerah dalam mengatur dan mengurus rumah tangganya adalah self-supporting

dalam bidang keuangan. Dengan kata lain, faktor keuangan merupakan faktor

esensial dalam mengukur tingkat kemampuan daerah dalam melaksanakan

otonominya (Kaho, 1991: 123)

Pemerintah daerah tidak akan dapat melaksanakan fungsinya dengan

efektif dan efisien tanpa biaya yang cukup untuk memberikan pelayanan dan

pembangunan. Keuangan inilah yang merupakan salah satu kriteria untuk

mengetahui secara nyata kemampuan daerah dalam mengurus rumah tangganya

sendiri.

Agar daerah dapat mengurus rumah tangganya sendiri dengan sebaik-

baiknya, maka kepadanya perlu diberikan sumber pembiayaan yang cukup. Akan

tetapi mengingat tidak semua sumber pembiayaan dapat diberikan kepada daerah,

maka kepada daerah diwajibkan untuk menggali sumber keuangan sendiri

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

1. Pendapatan Daerah

Berdasarkan Pasal 1 ayat (13) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004

Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan

Daerah, Pendapatan Daerah adalah hak Pemerintah Daerah yang diakui

Page 25: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

sebagai penambah nilai kekayaan bersih dalam periode tahun bersangkutan.

Pendapatan Daerah bersumber dari :

a. Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Asli Daerah adalah pendapatan yang diperoleh Daerah

yang dipungut berdasarkan Peraturan Daerah sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

b. Dana Perimbangan

Dana perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan

APBN yang dialokasikan kepada Daerah untuk mendanai kebutuhan

Daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi.

Robert Fouchet dan Marcel Guenoun dalam Int. J. Public Sector

Performance Management, Performance Management in Intermunicipal

Authorities (2007: 81) mengemukakan :

“ Decentralisation is an administrative system allowing a human community or a public service to manage themselves according to the legislation. They possess a juridical personality, with self-authority and resources. Its purpose is to better manage a public service or a public activity, thanks to a public organisation different from the state and from local governments. Most of the time, it is a public institution which is autonomous in terms of management.”

(Desentralisasi adalah sistem administrasi yang memungkinkan sebuah komunitas manusia atau pelayanan publik untuk mengelola sendiri sesuai dengan undang-undang. Mereka memiliki kepribadian yuridis, dengan wewenang dan sumber daya sendiri. Tujuannya adalah untuk mengelola layanan publik atau kegiatan publik dengan lebih baik, karena publik berbeda dari negara dan dari organisasi pemerintah daerah. Kebanyakan, itu adalah lembaga publik yang mandiri dalam hal manajemen.)

Page 26: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Sumber-sumber dari Dana Perimbangan yang disebutkan pada

Pasal 10 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, adalah :

1) Dana Bagi Hasil

Dana Bagi Hasil adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN

yang dialokasikan kepada Daerah berdasarkan angka persentase untuk

mendanai kebutuhan Daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi.

2) Dana Alokasi Umum

Dana Alokasi Umum, selanjutnya disebut DAU adalah dana yang

bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan

pemerataan kemampuan keuangan antar-Daerah untuk mendanai

kebutuhan Daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi.

3) Dana Alokasi Khusus

Dana Alokasi Khusus, selanjutnya disebut DAK, adalah dana yang

bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah

tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus

yang merupakan urusan Daerah dan sesuai dengan prioritas nasional.

c. Lain-lain Pendapatan

Lain-lain pendapatan terdiri atas pendapatan hibah dan pendapatan

dana darurat. Pendapatan ini bertujuan memberi peluang kepada Daerah

untuk memperoleh pendapatan selain Pendapatan Asli Daerah, Dana

Perimbangan dan Pinjaman Daerah.

Page 27: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

2. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Pengertian tentang Pendapatan Asli Daerah tidak sama dengan

Pendapatan Daerah. Pendapatan Asli Daerah merupakan salah satu sumber

pendapatan Daerah. Menurut Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, yang

dimaksud dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah “ Pendapatan daerah

yang bersumber dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil

pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah,

yang bertujuan untuk memberikan keleluasaan kepada daerah dalam menggali

pendanaan dalam pelaksanaan otonomi daerah sebagai perwujudan asas

desentralisasi”.

Selanjutnya di dalam penjelasan Undang-Undang tersebut Pendapatan

Asli Daerah (PAD) merupakan “Penerimaan yang diperoleh daerah dari

sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan

peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku”.

Menurut Adrian Sutedi (2008: 12) mengenai Pendapatan Asli Daerah

(PAD) :

“ Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan tulang punggung pembiayaan daerah. Oleh karena itu, kemampuan melaksanakan ekonomi diukur dari besarnya kontribusi yang diberikan oleh Pendapatan Asli Daerah terhadap total APBD. Semakin besar kontribusi yang dapat diberikan terhadap APBD, berarti semakin kecil ketergantungan pemerintah daerah terhadap bantuan pemerintah pusat sehingga otonomi daerah dapat terwujud.”

Dalam Pasal 6 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 disebutkan

bahwa Pendapatan Asli Daerah bersumber dari :

Page 28: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

a. Pajak Daerah;

b. Retribusi Daerah;

c. Hasil pengelolaan kekayaan Daerah yang dipisahkan; dan

d. Lain-lain PAD yang sah, meliputi :

1) hasil penjualan kekayaan Daerah yang tidak dipisahkan;

2) jasa giro;

3) pendapatan bunga;

4) keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing; dan

5) komisi, potongan, ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan

dan/atau pengadaan barang dan/atau jasa oleh Daerah.

Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Pasal 158 ayat (1)

ditegaskan bahwa pajak daerah dan retribusi daerah ditetapkan dengan

Undang-Undang yang pelaksanaannya di daerah diatur lebih lanjut dengan

Perda.

Menurut Adrian Sutedi (2008: 18) sumber keuangan yang berasal dari

Pendapatan Asli Daerah (PAD) lebih penting daripada sumber-sumber

keuangan di luar Pendapatan Asli Daerah (PAD):

“ Dalam pelaksanaan otonomi daerah, sumber keuangan yang berasal dari pendapatan asli daerah lebih penting dibandingkan dengan sumber-sumber di luar pendapatan karena pendapatan asli daerah dapat dipergunakan sesuai dengan prakarsa dan inisiatif daerah, sedangkan bentuk pemberian pemerintah (nonPAD) sifatnya lebih terikat. ”

Dari penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa Pendapatan Asli Daerah

(PAD) merupakan ujung tombak dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah.

Berbagai kegiatan pemerintahan baik tugas pokok maupun tugas pembantuan

Page 29: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

harus diimbangi oleh adanya Pendapatan Asli Daerah (PAD), sebagai media

penggerak program Pemerintah Daerah. Agar keberadaan Pendapatan Asli

Daerah (PAD) berjalan lancar, maka jumlah pendapatan minimal seimbang

dengan pengeluaran artinya tidak besar pasak daripada tiang. Oleh karena itu

Pemerintah Daerah harus mempunyai strategi dalam pengelolaan Pendapatan

Asli Daerah (PAD) terutama dalam meningkatkan Pendapatan Asli

Daerahnya.

B. Retribusi Daerah

1. Pengertian Retribusi

Definisi ataupun batasan pengertian retribusi banyak diberikan oleh

para ahli dengan memberikan definisi yang berbeda. Perbedaan tersebut

sebenarnya pada tekanannya saja. Pada umumnya dari berbagai definisi yang

saling berbeda tersebut sebenarnya saling melengkapi. Menurut Kamus Praktis

Bahasa Indonesia, retribusi didefinisikan sebagai “pengembalian, penggantian

kerugian, pemungutan uang oleh pemerintah”.

Rochmad Sumitro (dalam Adrian Sutedi, 2008: 83) memberikan

definisi retribusi sebagai “Pembayaran kepada daerah yang dilakukan oleh

mereka yang menggunakan jasa-jasa daerah”.

Sedangkan S. Munawir (dalam Adrian Sutedi, 2008: 83-84)

memberikan definisi retribusi :

“ Retribusi merupakan iuran kepada pemerintah yang dapat dipaksakan dan jasa balik yang secara langsung dapat ditunjuk. Paksaan di sini bersifat ekonomis karena siapa saja yang tidak

Page 30: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

merasakan jasa balik dari pemerintah, maka dia tidak dikenakan iuran itu.”

Dari pendapat di atas, terlihat bahwa ciri-ciri mendasar dari retribusi adalah :

a. Retribusi dipungut oleh negara

b. Dalam pemungutan terdapat paksaan secara ekonomis

c. Adanya kontrapretasi yang secara langsung dapat ditunjuk

d. Retribusi dikenakan pada setiap orang/badan yang menggunakan jasa-jasa

yang disiapkan negara.

2. Pengertian Retribusi Daerah

Menurut Mardiasmo (2006: 14), retribusi daerah, yang selanjutnya

disebut retribusi adalah “Pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau

pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh

Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan”.

Sedangkan menurut Azhari A. Samudra (1995: 273-274) memberikan

definisi Retribusi Daerah :

“ Retribusi Daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran pemakaian atau karena jasa yang diberikan daerah. Dalam hal ini kekecualian tertentu, yaitu pembayaran yang dipungut oleh daerah sebagai penyelenggara perusahaan atau usaha yang dianggap sebagai perusahaan tidak dimaksudkan sebagai retribusi daerah.”

Pengertian retribusi daerah menurut Pasal 1 ayat (26) Undang Undang

Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah

yaitu, “ Retribusi Daerah, yang selanjutnya disebut Retribusi, adalah pungutan

Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus

Page 31: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan

orang pribadi atau badan”.

Rohmat Sumitro (dalam Adrian Sutedi, 2008: 74) memberikan

definisi retribusi daerah :

“ Retribusi daerah adalah pembayaran kepada negara yang dilakukan kepada mereka yang menggunakan jasa-jasa negara, artinya retribusi daerah sebagai pembayaran atas jasa atau karena mendapat pekerjaan usaha atau milik daerah bagi yang berkepentingan, atau jasa yang diberikan oleh daerah baik secara langsung maupun tidak langsung.”

Dari pendapat tersebut dapat dilihat bahwa setiap pungutan yang

dilakukan pemerintah daerah senantiasa berdasarkan prestasi dan jasa yang

diberikan kepada masyarakat, sehingga keleluasaan retribusi daerah terletak

pada yang dapat dinikmati oleh masyarakat. Jadi, retribusi sangat berhubungan

erat dengan jasa layanan yang diberikan pemerintah daerah kepada yang

membutuhkan.

Menurut Davey (dalam Adrian Sutedi, 2008: 75) pembayaran retribusi

harus memenuhi dua syarat, yaitu : 1) dasar untuk mengenakan retribusi

biasanya harus didasarkan pada total cost daripada pelayanan-pelayanan yang

disediakan; dan 2) dalam beberapa hal, retribusi biasanya harus didasarkan

pada kesinambungan harga jasa suatu pelayanan, yaitu atas dasar mencari

keuntungan. Menurut Josep Riwu Kaho, ada beberapa ciri retribusi, yaitu : 1)

retribusi dipungut oleh negara; 2) dalam pungutan terdapat paksaan secara

ekonomis; 3) adanya kontrapretasi yang secara langsung dapat ditunjuk; dan

4) retribusi dikenakan kepada setiap orang/badan yang menggunakan atau

mengenyam jasa-jasa yang disediakan oleh negara.

Page 32: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa retribusi daerah

merupakan pungutan sebagai pembayaran atas pemakaian jasa yang diberikan

oleh Pemerintah Daerah. Jadi, secara umum keunggulan utama sektor retribusi

ialah karena didasarkan pada kontrapretasi, dimana tidak ditentukan secara

limitatif, seperti halnya sektor pajak. Pembatas utama sektor retribusi ialah

terletak pada ada atau tidaknya jasa yang disediakan Pemda. Oleh sebab itu,

sebenarnya Pemda dapat saja mengusahakan retribusi selama ia dapat

menyediakan jasa untuk itu.

3. Objek dan Penggolongan Retribusi

a. Objek Retribusi

Menurut Mardiasmo (2006: 16-17) objek retribusi daerah terdiri dari :

1) Jasa Umum, yaitu berupa pelayanan yang disediakan atau diberikan

Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum

serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan.

2) Jasa Usaha, yaitu berupa pelayanan yang disediakan oleh Pemerintah

Daerah dengan menganut prinsip komersial.

3) Perizinan Tertentu, yaitu kegiatan tertentu Pemerintah Daerah dalam

rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang

dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian, dan

pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber

daya alam, barang, prasarana, sarana, atau fasilitas tertentu guna

melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan.

Page 33: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

b. Penggolongan Retribusi

Menurut Mardiasmo (2006: 15-16) jenis retribusi daerah dibagi menjadi

tiga golongan, yaitu :

1) Retribusi Jasa Umum

Retribusi Jasa Umum ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah dengan

kriteria-kriteria sebagai berikut :

a) Retribusi Jasa Umum bersifat bukan pajak dan bersifat bukan

Retribusi Jasa Usaha atau Retribusi Perizinan tertentu;

b) Jasa yang bersangkutan merupakan kewenangan daerah dalam

rangka pelaksanaan desentralisasi;

c) Jasa tersebut memberi manfaat khusus bagi orang pribadi atau

badan yang diharuskan membayar retribusi, disamping untuk

melayani kepentingan dan kemanfaatan umum;

d) Jasa tersebut layak untuk dikenakan retribusi;

e) Retribusi tidak bertentangan dengan kebijakan nasional mengenai

penyelenggaraannya;

f) Retribusi dapat dipanggul secara efektif dan efisien, serta

merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang potensial;

dan

g) Pemungutan Retribusi memungkinkan penyediaan jasa tersebut

dengan tingkat dan atau kualitas pelayanan yang lebih baik.

Page 34: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

2) Retribusi Jasa Usaha

Retribusi Jasa Usaha ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah dengan

kriteria sebagai berikut :

a) Retribusi Jasa Usaha bersifat bukan pajak dan bersifat bukan

Retribusi Jasa Umum atau Retribusi Perizinan Tertentu; dan

b) Jasa yang bersangkutan adalah jasa yang bersifat komersial yang

seyogyanya disediakan oleh sektor swasta tetapi belum memadai

atau terdapatnya harta yang dimiliki/dikuasai daerah yang belum

dimanfaatkan secara penuh oleh Pemerintah Daerah.

3) Retribusi Perizinan Tertentu

Retribusi Perizinan Tertentu ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah

dengan kriteria-kriteria sebagai berikut :

a) Perizinan tersebut termasuk kewenangan pemerintahan yang

diserahkan kepada daerah dalam rangka asas desentralisasi;

b) Perizinan tersebut benar-benar diperlukan guna melindungi

kepentingan umum; dan

c) Biaya yang menjadi beban daerah dalam penyelenggaraan izin

tersebut dari biaya untuk menanggulangi dampak negatif dari

perizinan tersebut cukup besar sehingga layak dibiayai dari

retribusi perizinan.

Page 35: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

C. Retribusi Pasar

1. Pengertian Retribusi Pasar

Menurut Pasal 1 ayat (26) Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 1

Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Perlindungan Pasar Tradisional,

“Retribusi pasar yang selanjutnya disebut retribusi adalah pungutan daerah

sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin pelayanan pasar yang

khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk

kepentingan orang pribadi atau Badan”.

Sedangkan pelayanan pasar menurut Kesit Bambang Prakoso (2005:

135) didefinisikan sebagai “ Fasilitas pasar tradisional/sederhana yang berupa

pelataran atau los yang dikelola oleh Pemerintah Daerah dan khusus yang

disediakan untuk pedagang, tidak termasuk yang dikelola oleh Perusahaaan

daerah Pasar”.

Selanjutnya menurut Kesit Bambang Prakoso (2005: 136) :

“ Subjeknya adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan jasa ini. Tarif retribusi jasa umum pada dasarnya disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai jenis-jenis retribusi yang berhubungan dengan kepentingan nasional.”

Sedangkan menurut Ahmad Yani (2002: 57) mengenai Retribusi

Pelayanan Pasar :

“ Pelayanan pasar adalah fasilitas pasar tradisional/sederhana berupa pelataran, los yang dikelola pemerintah daerah, dan khusus disediakan untuk pedagang, tidak termasuk yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, dan pihak swasta.”

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa retribusi pasar adalah

pembayaran atas penyediaan fasilitas pasar tradisional atau sederhana yang

Page 36: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

berupa tempat dasaran, los dan/atau toko/ kios/ ruko yang dikelola

Pemerintah daerah, dan khusus disediakan untuk pedagang dan/atau Badan

Hukum.

Pedagang adalah mereka yang memakai tempat untuk berjualan secara

tetap maupun tidak tetap di pasar tersebut. Pemerintah daerah telah

menyediakan tempat yang berupa pasar sebagai tempat berjual-beli bagi

pedagang sehingga kepada mereka dikenakan pungutan retribusi. Dari

pungutan retribusi diperoleh kontrapretasi yang langsung dapat ditunjuk yaitu

tersedianya tempat-tempat tertentu yang digunakan untuk berdagang sesuai

dengan barang dagangan yang telah diatur oleh Dinas Pengelolaan Pasar

berdasarkan prinsip keteraturan dan keseragaman jenis barang.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Retribusi Pasar

a. Subjek dan Objek Retribusi Pasar

Menurut Pasal 2 ayat (3) Peraturan Walikota Surakarta Nomor 1-C

Tahun 2012 yang dimaksud subjek retribusi pasar adalah orang pribadi

dan Badan yang memperoleh fasilitas pelayanan pasar. Sedangkan objek

retribusi pasar adalah pelayanan penyediaan fasilitas pasar

tradisional/sederhana, berupa pelataran, los, kios yang dikelola Pemerintah

Daerah, dan khusus disediakan untuk pedagang. Pelayanan fasilitas pasar

yang dikelola oleh BUMN, BUMD, dan pihak swasta tidak termasuk

dalam objek retribusi. Retribusi pasar termasuk golongan retribusi jasa

umum.

Page 37: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Fasilitas pasar mengenai dasaran terdiri dari :

1) Tempat Dasaran adalah bangunan berupa kios, los maupun tanah

lapang 1 (satu) plataran yang merupakan bagian dari pasar;

2) Kios adalah tempat berjualan di dalam lokasi pasar yang diizinkan dan

dipisahkan antara satu tempat dengan yang lain mulai dari lantai,

dinding, plafon dan atap yang sifatnya tetap atau permanen sebagai

tempat berjualan barang atau jasa.

3) Los adalah tempat berjualan di dalam lokasi pasar yang diizinkan yang

beralas permanen dalam bentuk memanjang tanpa dilengkapi dengan

dinding pembatas ruangan atau tempat berjualan dan sebagai tempat

berjualan barang atau jasa.

4) Pelataran adalah tempat atau lahan terbuka di area pasar yang

digunakan untuk ruang publik dan sebagian dapat digunakan untuk

pedagang oprokan.

b. Sistem Pemungutan Retribusi Pasar

1) Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan atas letak, jumlah dan

jenis barang, luas tempat dasaran, alokasi beban biaya yang dipikul

untuk menyelenggarakan fasilitas pasar.

2) Prinsip yang dianut, dalam Penetapan Tarif adalah didasarkan pada

kebijaksanaan daerah dengan memperhatikan biaya penyediaan

fasilitas pasar, kemampuan masyarakat dan aspek keadilan.

Page 38: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

3) Dasar Penetapan Struktur Tarif berdasarkan jenis fasilitas yang terdiri

dari : naiaman / plataran, los, kios, was lokasi, letak, kelas pasar, jenis

dagangan, jangka waktu pemakaian, dan / pemakaian daya listrik.

D. Efektivitas

Menurut Sumarsan (2010: 83) efektivitas merupakan hubungan antara

keluaran suatu pusat pertanggungjawaban dengan sasaran yang harus dicapainya.

Semakin besar kontribusi keluaran yang dihasilkan terhadap nilai pencapaian

sasaran tersebut, maka dapat dikatakan semakin efektif juga unit tersebut.

Menurut Robbins seperti yang dikutip oleh Kusdi (2009: 92) efektivitas

didefinisikan sebagai sejauh mana suatu organisasi mampu merealisasikan

berbagai tujuannya. Lebih lanjut Robbins (dalam Kusdi, 2009: 93) mendefinisikan

efektivitas organisasi sebagai: the degree to which an organization attains its

short-(ends) and long-term (means) goals, the selection of which reflects strategic

contituencies, the self-interest of the evaluator, and the life stage of the

organization. Jadi menurut definisi ini, efektivitas organisasi adalah sejauh mana

organisasi mencapai berbagai sasaran (jangka pendek) dan tujuan (jangka

panjang) yang telah ditetapkan, dimana penetapan sasaran-sasaran dan tujuan-

tujuan itu mencerminkan konstituen strategis, kepentingan subjektif penilai, dan

tahap pertumbuhan organisasi.

Menurut Abdul Halim dan Theresia Damayanti (2007: 75) efektivitas

berarti tingkat pencapaian hasil program kerja dengan target yang ditetapkan.

Efektivitas merupakan perbandingan antara outcome dengan output. Outcome

Page 39: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

seringkali dikaitkan dengan tujuan (objectives) atau target yang hendak dicapai.

Jadi dapat dikatakan bahwa efektivitas berkaitan dengan pencapaian tujuan.

Cristiano Codagnone dalam European Journal of ePractice, Efficiency

and Effectiveness (2008: 5) mengemukakan:

“ Government spending is financed through taxation, which can create distortion in resource allocation. It is, thus, important to measure its results in terms of efficiency and effectiveness to ensure that they foster both economic growth and social cohesions and contribute to the Lisbon agenda (Mandl et al 2008:2). While eGovernment spending is of a much smaller order of magnitude, the measurement of its result is also important as such and in relation to the its promised contribution to make government as a whole more efficient and effective.”

(Pengeluaran pemerintah dibiayai melalui perpajakan, yang dapat membuat penyimpangan dalam alokasi sumber daya. Hal ini, dengan demikian, penting untuk mengukur hasilnya dalam hal efisiensi dan efektivitas untuk memastikan bahwa mereka mendorong baik pertumbuhan ekonomi dan cohesions sosial dan memberikan kontribusi pada agenda Lisabon (Mandl dkk 2008: 2). Sementara anggaran eGovernment adalah suatu tatanan yang jauh lebih kecil besarnya, pengukuran hasilnya juga penting, serta dalam kaitannya dengan kontribusinya menjanjikan akan membuat pemerintah secara keseluruhan lebih efisien dan efektif.)

Lebih lanjut Cristiano Codagnone (2008: 10) mendefinisikan efektivitas

sebagai berikut:

“ Effectiveness = the relationship between the sought and achieve results for the constituencies, or “spending wisely.”

(Efektivitas = hubungan antara yang dicari/target dan capaian hasil untuk konstituen, atau "membelanjakan uang dengan bijaksana)

Sedangkan menurut Devas (1989: 144) efektivitas mengukur hubungan

antara hasil pungut suatu pajak dan potensi hasil pajak itu, dengan anggapan

semua wajib pajak membayar pajak masing-masing, dan membayar seluruh pajak

terhutang masing-masing. Lebih lanjut Devas (1989: 144-145) mengemukakan

bahwa efektivitas menyangkut semua tahap administrasi penerimaan pajak yang

Page 40: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

meliputi: penentuan wajib pajak, penetapan nilai kena pajak, pemungutan pajak,

penegakan sistem pajak, dan pembukuan penerimaan.

1. Menentukan Wajib Pajak

Dalam hal ini harus ada prosedur pajak yang menyulitkan bagi wajib

pajak untuk menyembunyikan hutang pajaknya. Hal tersebut dapat dibantu

dengan pembayaran secara otomatis, bila ada orang harus menunjukkan

identitas, bila identitas dapat dikaitkan dengan sumber-sumber informasi yang

lain, dan bila objek pajak sudah jelas sekali.

2. Menetapkan Nilai Pajak Terhutang

Nilai pajak terhutang harus ditentukan dengan cermat, dan ini

melibatkan wajib pajak atau petugas pajak (atau keduanya) dalam menentukan

nilai sesungguhnya dari objek pajak dan dalam menentukan tarif pajak yang

benar. Hal-hal yang dapat membantu adalah bila penetapan bersifat otomatis,

bila tarif umum diketahui dan petugas tidak memiliki wewenang menentukan

sendiri, dan bila ada catatan lain yang dapat digunakan untuk membandingkan

nilai terhutang sebenarnya.

Semakin besar wewenang petugas pajak dalam menentukan pajak

terhutang, dan semakin besar peluang untuk “berunding” dengan wajib pajak,

semakin kurang cermat besar pajak terhutang yang dihasilkan. Kerjasama

antara petugas pajak dengan wajib pajak tidak dapat dilenyapkan sama sekali,

hanya dapat dikurangi, dengan cara memisahkan fungsi menetapkan nilai

pajak terhutang dan fungsi memungut pajak, dan dengan memeriksa ulang

(oleh orang lain) nilai pajak terhutang.

Page 41: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

3. Memungut Pajak

Memungut pajak terhutang pada waktunya dapat lebih mudah: bila

pembayaran bersifat otomatis, bila pembayaran dapat dipancing, dan bila

ancaman hukuman atas kelalaian membayar pajak cukup berat dan ada

kemungkinan ditegaskan sehingga dapat berlaku sebagai alat untuk menakut-

nakuti.

4. Pemeriksaan Kelalaian Pajak

Untuk mengetahui wajib pajak yang belum memenuhi kewajibannya

dibutuhkan sistem catatan yang baik, sehingga kelalaian pembayaran pajak

dapat segera diketahui dan dapat digunakan untuk melakukan pemeriksaan

silang dengan jenis-jenis pajak daerah yang lain. Sistem ini harus dilengkapi

dengan prosedur untuk menegakkan pajak dan sungguh-sungguh dijalankan.

5. Prosedur Pembukuan Yang Baik

Prosedur pembukuan yang baik dibutuhkan agar semua pajak yang

dipungut petugas pajak benar-benar dibukukan dan masuk rekening

pemerintah. Untuk itu diperlukan langkah-langkah untuk mencegah

kehilangan atau pencurian hasil pajak, pembukuan yang cermat, pemeriksaan

silang oleh berbagai petugas, dan sistem pengawasan keuangan.

Lebih lanjut Devas (1989: 145) menjelaskan bahwa efektivitas merupakan

hubungan antara hasil pungutan suatu pajak dengan potensi pajak yang

bersangkutan. Indikator efektivitas adalah rasio antara hasil pungutan suatu pajak

dengan potensi hasil pajak, dengan asumsi bahwa semua yang seharusnya

membayar (wajib pajak), benar-benar membayar pajak yang menjadi

Page 42: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

kewajibannya pada tahun berjalan, dan membayar semua jumlah yang seharusnya

dibayarkan.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat efektivitas pajak

merupakan perbandingan antara realisasi penerimaan pajak terhadap target

penerimaan pajak yang memungkinkan apakah besarnya pajak sesuai dengan

target atau anggaran yang ada.

Sehingga tingkat efektivitas retribusi pasar dapat diformulasikan sebagai

berikut:

Tingkat Efektivitas �Realisasi Pendapatan

Anggaran Pendapatan x 100%

Dengan perhitungan di atas dapat diketahui besarnya efektivitas penarikan

Retribusi Pasar, dengan asumsi bahwa semakin besar angka efektivitas yang

diperoleh, maka semakin tinggi tingkat efektivitasnya. Angka efektivitas ini

menunjukkan kemampuan memungut dan mengukur apakah tujuan aktivitas

pemungutan dapat dicapai. Dengan demikian, semakin besar efektivitas

menunjukkan semakin efektif aktivitas pemungutannya. Artinya, semakin

besar kemampuan memungutnya dan tujuan aktivitas pemungutan semakin

mendekati untuk dapat dicapai (Kesit Bambang Prakosa, 2005: 144).

Untuk dapat menentukan apakah penarikan retribusi telah efektif atau

belum, diperlukan adanya suatu kriteria efektivitas. Departemen Dalam Negeri

dengan Kepmendagri No.690.900-327 Tahun 1996 seperti yang dikutip

Page 43: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

A.A.N.B. Dwiranda (http://ejournal.Unud.ac.id) mengkategorikan kemampuan

efektivitas ke dalam lima kriteria, yaitu sebagai berikut:

a. > 100% : sangat efektif

b. > 90% - 100% : efektif

c. > 80% - 90% : cukup efektif

d. > 60% - 80% : kurang efektif

e. ≤ 60% : tidak efektif

Menurut berbagai teori efektivitas yang ada, peneliti memilih teori dari

Devas (1989: 144) yang mengemukakan bahwa efektivitas menyangkut semua

tahap administrasi penerimaan pajak yang meliputi: penentuan wajib pajak,

penetapan nilai kena pajak, pemungutan pajak, penegakan sistem pajak, dan

pembukuan penerimaan, yang merupakan efektivitas dari segi prosesnya.

Lebih lanjut Devas (1989: 145) menjelaskan bahwa efektivitas merupakan

hubungan antara hasil pungutan suatu pajak dengan potensi pajak yang

bersangkutan, yang merupakan efektivitas dari segi hasilnya. Indikator

efektivitas adalah rasio antara hasil pungutan suatu pajak dengan potensi hasil

pajak, dengan asumsi bahwa semua yang seharusnya membayar (wajib pajak),

benar-benar membayar pajak yang menjadi kewajibannya pada tahun berjalan,

dan membayar semua jumlah yang seharusnya dibayarkan. Peneliti

menggunakan teori ini untuk mengetahui efektivitas retribusi pasar

dikarenakan teori ini merupakan teori yang paling relevan untuk penelitian ini

dibandingkan dengan teori-teori lain.

Page 44: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

E. Kerangka Pikir

Kerangka dasar pemikiran digunakan sebagai dasar suatu landasan dalam

pengembangan berbagai konsep dan teori yang digunakan dalam penelitian ini,

serta hubungannya dengan perumusan masalah yang telah dirumuskan

sebelumnya. Mengacu pada teori yang ada maka kerangka dasar pemikiran yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1

Skema Kerangka Pemikiran

Hasil Penarikan Retribusi Pasar

- Rasio antara hasil penarikan retribusi dengan potensi hasil

retribusi

Tahap Administrasi Penerimaan Retribusi Pasar

- Penentuan wajib retribusi - Penetapan nilai kena retribusi - Pemungutan retribusi - Penegakan sistem retribusi - Pembukuan penerimaan

Efektivitas Penarikan Retribusi Pasar (Devas, 1989: 144-145)

Retribusi Pasar a. Pasar Kelas IA b. Pasar Kelas IB - Los c. Pasar Kelas IIA - Kios d. Pasar Kelas IIB - Pelataran e. Pasar Kelas IIIA f. Pasar Kelas IIIB

Hambatan dan Upaya untuk Mengatasinya

Page 45: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Dari skema pemikiran tersebut dapat diperoleh gambaran sebagai berikut:

Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan pendapatan yang

diterima oleh pemerintah daerah guna membiayai pengeluaran-pengeluaran dari

tugasnya mengurus rumah tangga daerah, yang terdiri dari sumbangan atau

subsidi pemerintah pusat, pajak daerah, retribusi daerah, dan lain-lain. Dalam hal

ini retribusi daerah merupakan sumber pendapatan daerah yang berperan bagi

pembiayaan daerah.

Retribusi pasar adalah salah satu retribusi daerah yang masuk dalam

wilayah kota atau kabupaten. Retribusi pasar dipungut berdasarkan atas jenis

pelayanan pasar yang digunakan. Pasar yang ada di Kota Surakarta dapat

diklasifikasikan menjadi 6 macam, yaitu Pasar Kelas IA, Pasar kelas IB, Pasar

kelas IIA, Pasar Kelas IIB, Pasar Kelas IIIA, dan Pasar Kelas IIIB. Tiap kelas

pasar memiliki tarif retribusi pasar yang berbeda-beda.

Untuk itu pemerintah harus menetapkan tentang tarif retribusi itu dan jasa

apa yang akan diterima oleh masyarakat dari pungutan retribusi itu. Jika kedua hal

ini berjalan baik maka impian pemerintah untuk mensejahterakan rakyatnya pun

akan terwujud. Seperti misalnya yang dirasakan oleh para pedagang pasar di Kota

Surakarta yang menjadi pengguna jasa pelayanan umum dari pemerintah berupa

pelayanan ijin dan pemakaian bangunan pasar yang meliputi los, kios dan

pelataran maupun penggunaan fasilitas umum yang ada di pasar. Pedagang harus

membayar tarif yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Dalam penarikan retribusi pasar harus dilakukan dengan efektif.

Berdasarkan pendapat Devas (1989: 144), efektivitas penarikan retribusi pasar

Page 46: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

menyangkut semua tahap administrasi penerimaan retribusi yang meliputi:

penentuan wajib retribusi, penetapan nilai kena retribusi, pemungutan retribusi,

penegakan sistem retribusi, dan pembukuan penerimaan, yang merupakan

efektivitas penarikan retribusi pasar dari segi prosesnya. Lebih lanjut berdasarkan

pendapat Devas (1989: 145), efektivitas merupakan hubungan antara hasil

pungutan suatu retribusi dengan potensi retribusi yang bersangkutan, yang

merupakan efektivitas penarikan retribusi pasar dari segi hasilnya. Indikator

efektivitas retribusi pasar adalah rasio antara hasil pungutan retribusi pasar dengan

potensi hasil retribusi pasar, dengan asumsi bahwa semua yang seharusnya

membayar retribusi pasar (wajib retribusi), benar-benar membayar retribusi yang

menjadi kewajibannya pada tahun berjalan, dan membayar semua jumlah yang

seharusnya dibayarkan.

Akan tetapi, dalam mencapai efektivitas penarikan retribusi pasar tidak

terlepas dari hambatan-hambatan yang dihadapi. Oleh karena itu diperlukan

upaya-upaya untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut agar retribusi pasar

dapat dipungut dengan efektif yang diharapkan akan mengoptimalkan penerimaan

retribusi pasar sehingga dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.

Page 47: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Di dalam suatu penelitian, metode penelitian merupakan salah satu faktor

yang penting dalam menunjang proses penyelidikan suatu permasalahan yang

akan dibahas. Woody (dalam Moh. Nazir, 2005: 13) mendefinisikan penelitian

sebagai sebuah metode untuk menemukan kebenaran yang juga merupakan

sebuah pemikiran kritis (critical thinking). Sedangkan menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia (2005: 803), penelitian diartikan sebagai kegiatan mencari dan

mengumpulkan data kemudian mengolah, menganalisis dan menyajikan data yang

dilakukan secara sistematis dan objektif.

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian

merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat

ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan tertentu sehingga

pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan

mengantisipasi masalah dalam bidang tertentu. (Sugiyono, 2010: 3-4)

Metode penelitian sangat penting dalam menunjang proses penyelesaian

suatu permasalahan yang akan dibahas sehingga akan diperoleh hasil yang ilmiah

dan mempunyai nilai validitas (mantap) yang tinggi serta tingkat reliabilitas

(dapat dipercaya) yang besar. Adapun metode penelitian yang digunakan oleh

penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Page 48: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

A. Jenis Penelitian

Sesuai dengan permasalahannya, penelitian ini merupakan penelitian

deskriptif yang merupakan penelitian yang digunakan untuk memperoleh

gambaran yang tepat dan utuh tentang suatu gejala. Penelitian deskriptif ini

biasanya ditempuh dengan cara memusatkan diri pada pemecahan masalah

yang ada. Mula-mula data disusun dan dikumpulkan, dijelaskan kemudian

dianalisis. Dimana di dalamnya juga terdapat data-data, kata-kata dan gambar

(data kualitatif) maupun data angka-angka (data kuantitatif). Sedangkan

ditinjau dari metodenya,penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Penelitian

kualitatif bertujuan mengkaji kasus-kasus tertentu secara mendalam dan

menyeluruh. Seperti yang disampaikan oleh H.B. Sutopo (2002: 35) yaitu

dengan penelitian deskriptif kualitatif, data yang dikumpulkan terutama

berupa kata-kata, kalimat atau gambar memiliki arti lebih dari sekedar angka-

angka atau frekuensi.

Metode deskriptif menurut Moh. Nazir (2005: 54), “Metode deskriptif

adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada

masa sekarang”.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas peneliti menggunakan

penelitian deskriptif dengan alasan:

1. Penempatan diri pada pemecahan masalah sekarang dan bersifat aktual.

Page 49: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

2. Penelitian ini menggunakan tahapan yang sistematis dengan cara

mengumpulkan data, mengklasifikasikan dan menganalisis, dan

menginterpretasikan.

3. Menjelaskan prosedur setiap langkah penyelidikan dengan teliti dan

terperinci.

Maka berdasarkan uraian di atas, penelitian ini dimaksudkan untuk

menggambarkan dan menguraikan tentang efektivitas penarikan retribusi

pasar di Kota Surakarta.

B. Lokasi Penelitian

Penetapan lokasi penelitian sangat penting dalam rangka

mempertanggungjawabkan data yang diperoleh. Penelitian ini mengambil

lokasi di Kantor Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang beralamatkan

di Komplek Balaikota, Jalan Jendral Sudirman No. 2, Kota Surakarta, dengan

pertimbangan bahwa Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta merupakan

pihak yang memiliki wewenang secara teknis mengurusi penarikan retribusi

pasar di Kota Surakarta. Selain itu, penelitian juga dilaksanakan di Kantor

Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD), Bank

Jateng Kantor Cabang Kota Surakarta dan beberapa pasar di Kota Surakarta.

C. Sumber Data

Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 99) “Data adalah segala fakta dan

angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi,

Page 50: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk

keperluan”. Data merupakan faktor yang sangat penting karena melalui data

dapat diperoleh keterangan-keterangan yang diperlukan untuk membuktikan

suatu kebenaran.

Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Informan

Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah sebagai berikut :

a. Bapak Nanang Slamet Sukatno, SE selaku Kepala Seksi Pembukuan

Bidang Pendapatan Pasar Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta.

Dinas Pengelolaan Pasar melaksanakan fungsi sebagai pengelola

keuangan pasar.

b. Ibu Ratih selaku Customer Service (CS) di Bank Jateng Kantor

Cabang Kota Surakarta. Bank Jateng melaksanakan fungsi sebagai Kas

Daerah Pemerintah Kota Surakarta.

c. Pejabat dan Petugas Pasar di sejumlah pasar Kota Surakarta, yaitu:

1) Bapak Sudarno selaku Lurah Pasar Nusukan Ibu Wulan selaku

Petugas Administrasi Pasar Nusukan

2) Bapak Suryo Kurniawan selaku Petugas Pemungut retribusi pasar

di Pasar Nusukan

3) Bapak Daliman selaku Lurah Pasar Depok

4) Bapak Agus Triyono selaku Petugas Pemungut di Pasar Tanggul

Page 51: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

d. Pedagang di sejumlah pasar di Kota Surakarta, yaitu:

1) Pedagang Pasar Klewer (Pasar Kelas IA)

2) Pedagang Pasar Nusukan (Pasar Kelas IA)

3) Pedagang Pasar Notoharjo (Pasar Kelas IB)

4) Pedagang Pasar Depok (Pasar Kelas IIA)

5) Pedagang Pasar Tanggul (Pasar Kelas IIB)

6) Pedagang Pasar Sangkrah (Pasar Kelas IIIA)

7) Pedagang Pasar Ngumbul (Pasar Kelas IIIB)

Sejumlah informan di atas diseleksi melalui teknik purposive

sampling berdasarkan penguasaan mereka terhadap persoalan dan

informasi yang sedang diteliti.

2. Dokumen

Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai dokumen antara lain:

a. Arsip, surat, dokumen yang berkaitan dengan efektivitas penarikan

retribusi pasar, yaitu:

1) Laporan target dan realisasi penerimaan retribusi pasar Kota

Surakarta

2) Laporan target dan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota

Surakarta

b. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

c. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah

Page 52: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

d. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2000 tentang

Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun

1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

e. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 1 Tahun 2010 tentang

Pengelolaan dan Perlindungan Pasar Tradisional

f. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Perangkat Daerah

g. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2011 tentang Retribusi Daerah

h. Peraturan Walikota Nomor 19-0 tahun 2009 tentang Pedoman Uraian

Tugas Jabatan Struktural pada Dinas Pengelolaan Pasar

i. Peraturan Walikota Nomor 1-C tahun 2012 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Retribusi Pelayanan Pasar

j. Peraturan Walikota Nomor 4 Tahun 2011 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2010 tentang

Pengelolaan dan Perlindungan Pasar Tradisional

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam sebuah penelitian diperlukan data yang obyektif karena data

diterapkan sebagai sesuatu hal yang sangat mendasar yang akan menentukan

apakah penelitian tersebut dapat dikatakan berhasil atau tidak, yang diperlukan

di sini adalah teknik pengumpulan data mana yang paling tepat, sehingga

benar-benar didapat data yang valid dan reliabel (Sugiyono, 2010: 327). Ada

beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dan

Page 53: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

masing-masing teknik tersebut saling melengkapi satu sama lain. Teknik

pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Wawancara

Wawancara adalah cara untuk memperoleh informasi dengan

bertanya langsung pada narasumber yang diwawancarai. Wawancara

merupakan proses interaksi dan komunikasi. Hasil wawancara ditentukan

oleh beberapa faktor yang berinteraksi dan mempengaruhi arus informasi.

Pewawancara menyampaikan pertanyaan-pertanyaan kepada yang

diwawancarai untuk menjawab, menggali jawaban lebih dalam dan

mencatat jawaban yang diwawancara. Wawancara digunakan sebagai

teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi

pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang diteliti, dan juga

apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari informan yang lebih

mendalam dan jumlah respondennya sedikit (Sugiyono, 2010: 157)

Untuk memperoleh data dari informan sebagai sumber data yang

sangat penting, maka dalam penelitian ini diperlukan wawancara secara

mendalam (in-depth interviewing). Dalam melakukan wawancara

mendalam, situasi yang akrab selalu diusahakan dan dikembangkan, serta

menghindari situasi tanya jawab seperti dalam proses interogasi.

Wawancara dilakukan dengan pertanyaan yang bersifat “open-ended”, dan

mengarah pada kedalaman informasi, serta dilakukan dengan cara yang

tidak secara formal terstruktur, guna menggali pandangan subjek yang

Page 54: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

diteliti tentang banyak hal yang sangat bermanfaat untuk menjadi dasar

bagi penggalian informasinya secara lebih jauh dan mendalam. (H.B.

Sutopo, 2002: 59)

Informasi mengenai efektivitas penarikan retribusi pasar di Kota

Surakarta diperoleh peneliti dari:

a. Bank Jateng Kantor Cabang Kota Surakarta

b. Pejabat Kantor Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

c. Pejabat dan petugas pemungut retribusi

e. Pedagang di sejumlah pasar di Kota Surakarta

2. Studi Dokumen atau Kepustakaan (Dokumentasi)

Dokumentasi yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan mencatat dan mengambil sumber-sumber tertulis yang ada, baik

melalui dokumen-dokumen, buku-buku, dan bahan pustaka lainnya yang

berkaitan dengan pembahasan penelitian. Dokumen atau arsip merupakan

bahan tertulis yang bergayutan dengan suatu peristiwa atau aktivitas

tertentu (H.B. Sutopo, 2002: 54). Dokumentasi dapat dilaksanakan dengan

dua cara, yaitu dengan pedoman dokumentasi yang memuat garis-garis

besar kategori yang akan dicari datanya dan dengan check-list.

Dokumen yang digunakan adalah dokumen-dokumen yang berisi

laporan penerimaan retribusi pasar yang didapat dari Dinas Pengelolaan

Pasar dan dari Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

(DPPKAD) Kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan teknik

dokumentasi dengan pertimbangan sebagai berikut:

Page 55: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

a. Dokumen digunakan sebagai sumber data karena datanya stabil, kaya

akan informasi.

b. Berguna sebagai bukti kebenaran dalam suatu pengujian.

c. Lebih murah dan lebih mudah didapatkan.

E. Teknik Penentuan Informan

Teknik penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling. Dalam teknik ini peneliti cenderung untuk memilih

informan yang dianggap mengetahui informasi dan masalahnya secara

mendalam serta dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap.

Menurut Susanto (2006:120) purposive sampling adalah teknik penentuan

sampel untuk tujuan tertentu saja, sampel ditentukan berdasarkan pada ciri

tertentu yang dianggap mempunyai hubungan erat dengan ciri populasi,

dimana peneliti akan memilih informan yang dapat dipercaya untuk menjadi

sumber informasi dan diharapkan mengetahui permasalahan secara mendetail.

Dapat dikatakan bahwa dalam teknik purposive sampling unsur

kedalaman informasi sangat ditekankan, bahkan di dalam pelaksanaan

pengumpulan data, pilihan informan dapat berkembang sesuai dengan

kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data (Patton dalam

H.B. Sutopo, 2002:56).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sampel penelitian adalah

Pejabat Bank Jateng Kantor Cabang Kota Surakarta, Pejabat Kantor Dinas

Pengelolaan Pasar Kota Surakarta, petugas pemungut retribusi dan pedagang

Page 56: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

di sejumlah pasar di Kota Surakarta. Akan tetapi, tidak ditutup kemungkinan

pilihan terhadap informan dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan

kemantapan peneliti dalam memperoleh data.

F. Validitas Data

Data yang telah berhasil digali, dikumpulkan, dan dicatat dalam

kegiatan penelitian harus diusahakan kemantapan dan kebenarannya. Oleh

karena itu peneliti harus bisa memilih dan menentukan cara-cara yang tepat

untuk mengembangkan validitas data yang diperolehnya. Validitas yang

dimaksudkan sebagai pembuktian bahwa data yang diperoleh peneliti sesuai

dengan apa yang sesungguhnya ada dalam kenyataan di lokasi penelitian.

(H.B. Sutopo, 2002: 78)

Validitas data merupakan jaminan bagi kemantapan simpulan dan

tafsir makna sebagai hasil penelitian. Salah satu cara untuk menguji validitas

data adalah dengan menggunakan triangulasi data atau sumber. Teknik

triangulasi data lebih mengarahkan peneliti agar di dalam mengumpulkan

data, peneliti menggunakan beragam sumber data yang tersedia. Hal ini berarti

data yang sama atau sejenis akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari

beberapa sumber data yang berbeda sehingga data yang diperoleh akan lebih

teruji kebenarannya.

Menurut H.B. Sutopo (2002: 79) triangulasi data atau sumber

memanfaatkan jenis sumber data yang berbeda-beda untuk menggali data

yang sejenis. Peneliti bisa memperoleh data narasumber (manusia) yang

Page 57: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

berbeda-beda posisinya dengan teknik wawancara yang mendalam, sehingga

informasi dari narasumber yang satu bisa dibandingkan dengan informasi dari

narasumber lainnya.

G. Teknik Analisa Data

Proses analisis data dalam penelitian kualitatif sering merupakan

bagian yang tersulit bagi para peneliti. Dalam analisis data seorang peneliti

harus memiliki kemampuan untuk mengolah hasil penelitian menjadi data

yang akurat, dimana data yang diperoleh harus dikerjakan dan dimanfaatkan

sedemikian rupa sehingga peneliti dapat menyusun, menyimpulkan serta

menjawab persoalan yang diajukan sebagai hasil penelitian itu.

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

analisis interaktif. Dalam model ini terdapat tiga komponen pokok. Menurut

Miles dan Huberman dalam H.B. Sutopo (2002: 91-96), ketiga komponen

tersebut adalah :

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis data

yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal yang

tidak penting dan mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan

penelitian dapat dilakukan.

2. Sajian Data

Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi

dalam bentuk narasi yang memungkinkan simpulan penelitian dapat

Page 58: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

dilakukan. Sajian data ini harus mengacu pada rumusan masalah yang

telah dirumuskan sebagai pertanyaan penelitian, sehingga narasi yang

tersaji merupakan deskripsi mengenai kondisi yang rinci untuk

menceriterakan dan menjawab setiap permasalahan yang ada. Secara

singkat dapat berarti cerita sistematis dan logis supaya makna peristiwanya

menjadi lebih mudah dipahami.

3. Penarikan Simpulan

Dari awal pengumpulan data, peneliti sudah harus memahami apa

arti dari berbagai hal yang ia temui dengan melakukan pencatatan

peraturan-peraturan, pola-pola, pernyataan-pernyataan, konfigurasi yang

mungkin, arahan sebab-akibat, dan berbagai proposisi. Simpulan akhir

tidak akan terjadi sampai pada waktu proses pengumpulan data berakhir.

Simpulan perlu diverifikasi agar cukup mantap dan benar-benar

bisa dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu perlu dilakukan aktivitas

pengulangan untuk tujuan pemantapan, penelusuran data kembali dengan

cepat, mungkin sebagai akibat pikiran kedua yang timbul melintas pada

peneliti pada waktu menulis sajian data dengan melihat kembali sebentar

pada catatan lapangan.

Proses analisis data dengan menggunakan model interaksi ini dapat

digambarkan sebagai berikut :

Page 59: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Gambar 3.1

Model Analisis Interaktif

(Sumber : H.B. Sutopo, 2002: 96)

Pengumpulan Data

Reduksi Data

Penarikan Simpulan/ Verifikasi

Sajian Data

Page 60: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Gambaran Umum Kota Surakarta

a. Letak Geografi

Kota Surakarta yang sering disebut Kota Solo, secara astronomis

terletak antara 110°45’15”-110°45’35” Bujur Timur dan 7°36’00”-

7°56’00” Lintang Selatan, dengan luas wilayah ± 4.404,0593 Ha. Kota

Surakarta berada di dataran rendah, terletak antara kaki Gunung Lawu di

sebelah timur dan kaki Gunung Merapi di sebelah barat dengan ketinggian

± 92 m di atas permukaan laut dan berada pada pertemuan Sungai Pepe,

Jenes, dan Bengawan Solo. Posisi Kota Solo sangat strategis di jalur lalu

lintas ekonomi perdagangan maupun kepariwisataan diantara Yogyakarta

– Solo – Semarang, Surabaya – Bali. Sedangkan batas wilayah

administratif Kota Surakarta meliputi :

1) Sebelah Utara : Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Karanganyar

2) Sebelah Timur : Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo

3) Sebelah Selatan : Kabupaten Sukoharjo

4) Sebelah Barat : Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar

Kota Surakarta mempunyai suhu udara maksimum 32,4°C dan

suhu minimum 21,6°C. Tekanan udara rata-rata adalah 1008,74 mbs

Page 61: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

dengan kelembaban udara 79 %. Kecepatan angin berkisar 4 Knot dengan

arah angin 188 serta beriklim panas.

Luas wilayah administratifnya ± 4.404,0593 Ha sebagian besar

telah menjadi lahan permukiman seluas 2.672,21 Ha dan sisanya berturut-

turut untuk jasa 428,06 Ha, ekonomi industri dan perdagangan 383,51 Ha,

ruang terbuka 248,29 Ha, pertanian 210,83 Ha dan lain-lain 461,16 Ha.

Kota Surakarta terbagi dalam lima kecamatan, yaitu Kecamatan Laweyan,

Serengan, Pasar Kliwon, Jebres dan Banjarsari. Kelima kecamatan

tersebut terdiri dari 51 kelurahan yang masing-masing kecamatan terdiri

dari Kecamatan Laweyan 11 kelurahan, Kecamatan Serengan 7 kelurahan,

Kecamatan Pasar Kliwon 9 kelurahan, Kecamatan Banjarsari 13

kelurahan, Kecamatan Jebres 11 kelurahan, dan ke-51 kelurahan tersebut

terdiri dari 592 RW, 2.645 RT dan 129.380 KK.

b. Kependudukan

Berdasarkan sensus penduduk Tahun 2010 jumlah penduduk Kota

Surakarta 500.642 jiwa, dimana jumlah perempuan lebih banyak dari pada

laki-laki, yaitu 257.279 perempuan dan 243.363 laki-laki. Kecamatan

Banjarsari merupakan kecamatan yang paling banyak jumlah

penduduknya, yaitu sebanyak 157.438 jiwa (31,45%). Kemudian disusul

Kecamatan Jebres sebanyak 27,9 persen dari total penduduk atau 138.624

jiwa. Jumlah penduduk Kecamatan Laweyan dan Pasar Kliwon berturut-

turut yaitu 86.315 dan 74.145 jiwa. Sedangkan Kecamatan dengan jumlah

Page 62: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

penduduk paling sedikit yaitu Serengan sejumlah 44.120 jiwa dengan

persentase 8,81 persen dari jumlah keseluruhan penduduk.

Dengan luas wilayah hanya sebesar 44,04 km2 membuat tingkat

kepadatan penduduk sangat tinggi, bahkan tertinggi di Jawa tengah yaitu

11.370 jiwa/km2. Hal tersebut menuntut pemerintah dalam penyediaan

sarana dan prasarana yang memadai bagi penduduk Kota Surakarta, belum

lagi adanya kaum commuters yang jumlahnya tidak kalah banyak. Laju

pertumbuhan Kota Surakarta selama periode tahun 2000-2010 mengalami

penurunan yang signifikan yaitu 0,25 persen jauh di bawah angka laju

petumbuhan Jawa Tengah yaitu 0,46 persen.

c. Potensi Wilayah

Kota Surakarta merupakan kota budaya di Jawa Tengah dengan

mengusung slogan “Solo The Spirit Of Java“ (Solo merupakan Jiwanya

Jawa) yang menjadi trend setter kota / kabupaten lain terutama di bidang

ekonomi dan budaya. Meskipun luas wilayahnya tidak begitu besar dan

Sumber Daya Alamnya (SDM) tidak melimpah namun Kota Solo

mempunyai potensi yang luar biasa. Dengan memanfaatkan semua

kelebihan yang ada di dalamnya, Surakarta mampu menyerap perhatian

daerah lain bahkan mancanegara.

Keraton, batik dan Pasar Klewer adalah tiga hal yang menjadi

simbol identitas Kota Surakarta. Eksistensi Keraton Kasunanan Surakarta

Hadiningrat dan Pura Mangkunegaran menjadikan Solo sebagai poros,

sejarah, seni dan budaya yang memiliki nilai jual. Seni dan pembatikan

Page 63: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Solo menjadi pusat batik di Indonesia. Apalagi setelah resmi dibuka

Kampung Batik Laweyan menjadi ikon area penuh dengan wisata batik

dari proses pembuatannya sampai penjualannya. Pariwisata dan

perdagangan tidak bisa dipisahkan, keduanya saling mendukung

meningkatkan sektor ekonomi.

Berbeda dengan kegiatan perdagangan, sektor pertanian kurang

bisa diandalkan, kebutuhan pokok seperti beras, sayur - sayuran dan bahan

dasar protein harus bergantung dengan daerah lain karena keterbatasan

lahan. Secara kumulatif, sektor tersier yang terdiri dari usaha perdagangan,

hotel, dan restoran, angkutan, dan komunikasi serta jasa. Terdapat

beberapa industri pengolahan yang didominasi oleh industri rumah tangga,

kebanyakan industri bergerak dalam bidang pembuatan batik dan pakaian

jadi yang hasilnya mencapai pasar internasional.

2. Gambaran Umum Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

a. Sejarah Singkat dan Kedudukan Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

Berdasarkan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 363 Tahun

1977 tentang pedoman pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Dinas, yang memberikan kemungkinan kepada Daerah untuk membentuk

Dinas yang dibutuhkan, maka dengan Surat Keputusan Walikotamadya

Kepala Daerah Tingkat II Kota Surakarta No. 188.3/103/1980 tertanggal 3

November 1980 dibentuklah Dinas Pasar Kotamadya Daerah Tingkat II

Surakarta.

Page 64: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Berpedoman pada Surat Menteri Dalam Negeri Nomor

061.1/2749/JJ tertanggal 3 Maret 1987 dan Surat Gubernur Kepala Daerah

Tingkat I Jawa Tengah No. 061/9358 tertanggal 30 Maret 1987 dipandang

perlu meningkatkan pengelolaan pasar agar lebih berdaya guna dan

berhasil guna. Untuk itu peningkatan dan penataan organisasi Dinas Pasar

sangat diperlukan. Dengan alasan tersebut, maka Pemerintah Daerah Kota

Surakarta dipandang perlu untuk menetapkan peraturan daerah tentang

pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pengelolaan Pasar

Kotamadya Daerah Tingkat II Kota Surakarta. Perkembangan selanjutnya

adalah diterbitkannya Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II

Surakarta No. 1 Tahun 1988 tentang Pembentukan Susunan Organisasi

dan Tata Kerja Dinas Pengelolaan Pasar Kotamadya Daerah Tingkat II

Surakarta.

Seiring dengan perkembangan Tata Kerja Dinas Pengelolaan Pasar

Kotamadya Surakarta, maka peraturan daerah yang berlaku saat ini adalah

Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta, yang ditindaklanjuti

dengan dikeluarkannya Peraturan Walikota Surakarta Nomor 19-0 Tahun

2009 tentang Pedoman Uraian Tugas Jabatan Struktural pada Dinas

Pengelolaan Pasar.

Kedudukan Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta diatur

berdasarkan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2008

tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta.

Page 65: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Dinas Pengelolaan Pasar sebagai unsur pelaksanaan pemerintah daerah

dalam melaksanakan tugas dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang

berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota

melalui Sekretaris Daerah.

b. Dasar Hukum Dinas Pengelolaan Pasar

Dalam menjalankan tugasnya Dinas Pengelolaan Pasar memiliki

dasar hukum yang jelas. Adapun dasar hukum yang digunakan oleh Dinas

Pengelolaan Pasar dalam menjalankan tugasnya meliputi:

1) Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan

Perlindungan Pasar Tradisional

2) Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Pedagang

Kaki Lima

3) Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2011 tentang Penataan dan

Pembinaan Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern

4) Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Perangkat Daerah

5) Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2009 tentang Retribusi Pemakaian

Kekayaan Daerah

6) Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2011 tentang Retribusi Daerah

7) Peraturan Walikota Nomor 19-0 tahun 2009 tentang Pedoman Uraian

Tugas jabatan Struktural pada Dinas Pengelolaan Pasar

8) Peraturan Walikota Nomor 1-C tahun 2012 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Retribusi Pelayanan Pasar

Page 66: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

9) Peraturan Walikota Nomor 4 Tahun 2011 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2010 tentang

Pengelolaan dan Perlindungan Pasar Tradisional

10) SK Walikota Surakarta No. 12 tahun 2002 Tentang Penetapan Tarif

Pengganti Biaya Pembayaran Listrik Dalam Komplek Pasar

11) SK Walikota Surakarta No. 511.2/085-2/I/2001 Tentang Penetapan

Kelas Pasar & Taksiran Nilai Tempat Dasaran Pasar

c. Visi dan Misi Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

1) Visi

Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta mempunyai Visi Organisasi

sebagai berikut “Mewujudkan citra pasar yang bersih, tertib, aman dan

nyaman”.

2) Misi

Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta dalam rangka mewujudkan

visi organisasinya, mempunyai beberapa misi organisasi yaitu sebagai

berikut:

a) Meningkatkan kesempatan bekerja dan berusaha;

b) Meningkatkan kebersihan, ketertiban dan keamanan pasar;

c) Meningkatkan pelayanan kepada pedagang dan pengunjung;

d) Meningkatkan kualitas SDM pengelola dan pedagang.

Page 67: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

d. Tugas Pokok dan Fungsi

1) Tugas Pokok

Tugas pokok Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta adalah

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengelolaan pasar.

2) Fungsi

Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Dinas Pengelolaan Pasar Kota

Surakarta menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a) Penyelenggaraan kesekretariatan dinas

b) Penyusunan rencana program, pengendalian, evaluasi, dan

pelaporan

c) Pengelolaan pendapatan pasar

d) Pengelolaan kebersihan dan pemeliharaan pasar

e) Pengawasan dan pembinaan pedagang pasar dan pedagang kaki

lima

f) Pengaturan los dan kios pasar

g) Penyelenggaraan keamanan dan ketertiban pasar dan pedagang

kaki lima

h) Penyelenggaraan sosialisasi

i) Pembinaan jabatan fungsional

e. Struktur Organisasi Dinas Pengelolaan Pasar

Di dalam suatu instansi terdapat struktur organisasi dan struktur

organisasi yang dimaksudkan untuk membagi pekerjaan dari struktur

organisasi akan terlihat tugas dan fungsi masing-masing bagian dan

Page 68: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

kepada siapa bagian pekerjaan tersebut harus dipertanggungjawabkan

pelaksanaan pekerjaannya. Sehubungan dengan ditetapkannya Peraturan

Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta, khususnya BAB V Bagian Ke

Duabelas tentang Dinas Pengelolaan Pasar maka guna kelancaran

penyelenggaraan tugas tersebut perlu ditindaklanjuti dengan uraian tugas

yaitu dikeluarkannya Peraturan Walikota Surakarta Nomor 19-0 Tahun

2009 tentang Pedoman Uraian Tugas Jabatan Struktural pada Dinas

Pengelolaan Pasar. Maka dari itu, telah diatur mengenai Susunan

Organisasi Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yaitu terdiri dari:

1) Kepala;

2) Sekretariat, membawahkan:

a) Subbagian Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan

b) Subbagian Keuangan

c) Subbagian Umum dan Kepegawaian

3) Bidang Pendapatan Pasar, membawahkan:

a) Seksi Pendataan dan Penetapan

b) Seksi Penagihan dan Penerimaan

c) Seksi Pembukuan

4) Bidang Kebersihan dan Pemeliharaan Pasar, membawahkan:

a) Seksi Peralatan dan Kebersihan

b) Seksi Pemeliharaan Fasilitas Pasar

c) Seksi Pemeliharaan Bangunan

Page 69: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

5) Bidang Pengawasan dan Pembinaan, membawahkan:

a) Seksi Pemberdayaan dan Pembinaan Pedagang

b) Seksi Keamanan dan Ketertiban

c) Seksi Pengawasan Pedagang

6) Bidang Pengelolaan Pedagang Kaki Lima, membawahkan:

1) Seksi Penataan dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima

2) Seksi Pengendalian Pedagang Kaki Lima

7) Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas sesuai dengan

Jabatan Fungsional masing-masing, berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari

sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok

sesuai dengan bidang keahliannya.

Berikut gambar struktur organisasi Dinas Pengelolaan Pasar Kota

Surakarta:

Page 70: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

Sumber: Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

Kelompok Jabatan Fungsional

Kepala

Bidang Pengawasan dan

Pembinaan

Bidang Pengelolaan Pedagang Kaki

Lima

Bidang Kebersihan dan Pemeliharaan

Bidang Pendapatan Pasar

Seksi Pendataan dan Penetapan

Seksi Penagihan dan Penerimaan

Seksi Pembukuan

Seksi Pemeliharaan Bangunan Pasar

Seksi Pengawasan Pedagang

Seksi Pemeliharaan Fasilitas Pasar

Seksi Keamanan dan Ketertiban

Seksi Pengendalian Pedagang Kaki Lima

Seksi Penataan dan Pembinaan Pedagang

Kaki Lima

Seksi Pemberdayaan dan Pembinaan

Pedagang

Seksi Peralatan dan Kebersihan

Sekretaris

Subbagian

Keuangan

Subbagian Umum dan

Kepegawaian

Subbagian Perencanaan, Evaluasi

dan Pelaporan

Page 71: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

f. Uraian Tugas Jabatan Bidang Pendapatan Pasar

Bidang Pendapatan Pasar mempunyai tugas melakukan penyiapan

perumusan kebijakan teknis di bidang pendataan dan penetapan,

penagihan dan penerimaan serta pembukuan. Berdasarkan Peraturan

Walikota Surakarta Nomor 19-0 Tahun 2009 tentang Pedoman Uraian

Tugas Jabatan Struktural pada Dinas Pengelolaan Pasar, berikut ini adalah

uraian tugas dari Bidang Pendapatan Pasar Dinas Pengelolaan Pasar Kota

Surakarta:

1) Melaksanakan rencana kerja Bidang berdasarkan rencana strategis dan

rencana kerja Dinas.

2) Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada

bawahan.

3) Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan,

petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program kegiatan Dinas

sesuai dengan bidang tugas.

4) Melaksanakan sistem pengendalian intern pelaksanaan kegiatan agar

efektif dan efisien sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

5) Menerapkan standar pelayanan minimal sesuai bidang tugas.

6) Merumuskan kebijakan teknis di bidang pendataan dan penetapan

pendapatan pasar dan Pedagang Kaki Lima.

7) Merumuskan kebijakan teknis di bidang penagihan tunggakan dan

penerimaan pendapatan pasar dan Pedagang Kaki Lima.

8) Merumuskan kebijakan teknis di bidang pembukuan pendapatan pasar.

Page 72: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

9) Melaksanakan pendataan dan penetapan pendapatan pasar dan

Pedagang Kaki Lima.

10) Merumuskan target pendapatan pasar.

11) Memberikan pertimbangan teknis perizinan dan memantau

pemanfaatan pasar oleh pedagang pasar.

12) Melaksanakan penyusunan indikator dan pengukuran kinerja di bidang

pendapatan pasar.

13) Melaksanakan sosialisasi di bidang pendapatan pasar.

14) Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.

15) Memberikan usul dan saran kepada atasan.

16) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai

pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.

17) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Bidang Pendapatan Pasar membawahkan:

1) Seksi Pendataan dan Penetapan

Seksi Pendataan dan Penetapan mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pendataan dan

penetapan, meliputi: pendataan dan penetapan retribusi pasar dan

Pedagang Kaki Lima, pengaturan dan pembagian kios, los, perijinan,

dan hak penempatan pedagang.

Page 73: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

2) Seksi Penagihan dan Penerimaan

Seksi Penagihan dan Penerimaan mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang penagihan dan

penerimaan, meliputi: penagihan dan penerimaan retribusi pasar dan

Pedagang Kaki Lima serta penyusunan laporan perhitungan

pendapatan pasar dan Pedagang Kaki Lima.

3) Seksi Pembukuan

Seksi Pembukuan mempunyai tugas malakukan penyiapan

bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pembukuan, meliputi:

melakukan pembukuan semua hasil penagihan dan penerimaan

retribusi pasar dan Pedagang Kaki Lima, penyiapan data secara

periodik penerimaan dan tunggakan retribusi pasar dan Pedagang Kaki

Lima.

g. Kepegawaian Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

Jumlah keseluruhan pegawai kantor Dinas Pengelolaan Pasar Kota

Surakarta adalah 341 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS), terdiri dari 308

orang (90,32%) pegawai laki-laki dan 33 orang (9,68%) pegawai

perempuan, serta 71 orang tercatat sebagai tenaga Honorer. Pegawai-

pegawai yang bertugas pada Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta ini

berasal dari latar belakang tingkat pendidikan yang berbeda-beda. Berikut

ini akan disampaikan komposisi pegawai yang ada pada Dinas

Pengelolaan Pasar Kota Surakarta berdasarkan tingkat pendidikan

formalnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Page 74: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Tabel 4.1

Komposisi Pegawai Negeri Sipil Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

Berdasarkan Tingkat Pendidikan Formal Per 1 Desember 2011

No. Tingkat Pendidikan Jumlah Pegawai Prosentase (%)

1. S2 17 4,98

2. S1 22 6,45

3. D3 8 2,35

4. SMA 190 55,72

5. SLTP 68 19,94

6. SD 36 10,56

TOTAL 341 100

Sumber : Dinas Pengelolaaan Pasar Kota Surakarta

Berdasarkan tabel komposisi pegawai Dinas Pengelolaan Pasar

Kota Surakarta berdasarkan tingkat pendidikan formal di atas, dapat kita

ketahui bahwa prosentase terbesar pegawai adalah lulusan SMA yaitu

sebesar 55,72%. Sedangkan jumlah pegawai yang menyelesaikan studi

Diploma-3 sampai dengan jenjang Strata-2 berjumlah 47 pegawai atau

13,78% dari keseluruhan pegawai yang ada di Dinas Pengelolaan Kota

Surakarta.

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa rata-rata pegawai Dinas

Pengelolaan Pasar Kota Surakarta memiliki latar belakang pendidikan

yang cukup tinggi, meskipun ada beberapa pegawai yang berlatar belakang

pendidikan SD maupun SMP. Dengan demikian, maka kualitas SDM yang

dimiliki oleh Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta sudah cukup bagus.

Hal tersebut sangat mendukung dalam output kebijakan yang dirumuskan

Page 75: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

dalam upaya mengoptimalisasikan kegiatan pengelolaan sarana dan

prasarana pasar.

Sedangkan komposisi pegawai yang ada pada Dinas Pengelolaan

Pasar Kota Surakarta berdasarkan kepangkatannya untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.2

Komposisi Pegawai Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

Berdasarkan Kepangkatan Tahun 2011

Golongan Pangkat

Jumlah a b c d

IV 8 1 - - 9

III 7 35 9 9 60

II 98 64 6 2 170

I 14 33 26 29 102

TOTAL 341

Sumber : Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

Keterangan :

IV/b : Pembina Tingkat I II/d : Pengatur Tingkat I

IV/a : Pembina II/c : Pengatur

III/d : Penata Tingkat I II/b : Pengatur Muda Tingkat I

III/c : Penata II/a : Pengatur Muda

III/b : Penata Muda Tingkat I I/b : Juru Tingkat I

III/a : Penata Muda I/a : Juru

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa golongan jabatan

terbanyak untuk pegawai Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta adalah

Page 76: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

golongan II sebanyak 170 orang. Sedangkan golongan IV sebanyak 9

orang, golongan III sebanyak 60 orang dan yang bergolongan I ada 102

orang.

3. Gambaran Umum Pasar di Kota Surakarta

Saat ini jumlah pasar tradisional di Kota Surakarta adalah sebanyak 43

titik pasar yang tersebar di wilayah Kota Surakarta. Dari ke-43 titik pasar

tersebut, oleh Dinas Pengelolaan Pasar diklasifikasikan ke dalam 3 (tiga) klas

yaitu, klas I, klas II, dan klas III yang ditetapkan dengan Peraturan Walikota.

Berdasarkan Lampiran Peraturan Walikota Nomor 1-C Tahun 2012 tentang

Penetapan Kelas Pasar dan Taksiran Nilai Tempat Dasaran Pasar, klasifikasi

pasar di Kota Surakarta adalah sebagai berikut :

Tabel 4.3

Jenis Pasar Berdasarkan Klasifikasi Pasar Kota Surakarta

No. Klasifikasi Nama Pasar

1. Pasar Kelas IA 1. Pasar Singosaren 2. Pasar Klewer 3. Pasar Legi 4. Pasar Nusukan 5. Pasar Gede

2. Pasar Kelas IB 1. Pasar Harjodaksino 2. Pasar Jongke 3. Pasar Notoharjo

3. Pasar Kelas IIA 1. Pasar Gading 2. Pasar Ngarsopuro 3. Pasar Sidodadi 4. Pasar Purwosari 5. Pasar Kadipolo 6. Pasar Ledoksari 7. Pasar Mojosongo 8. Pasar Rejosari 9. Pasar Turisari 10. Pasar Depok

Page 77: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

11. Pasar Pucang Sawit 12. Pasar Ayu 13. Pasar Panggungrejo 14. Pasar Cinderamata

4. Pasar Kelas IIB 1. Pasar Kembang 2. Pasar Triwindu 3. Pasar Kabangan 4. Pasar Jebres 5. Pasar Tanggul 6. Pasar Ayam 7. Pasar Kliwon 8. Pasar Mebel 9. Pasar Penumping

5. Pasar Kelas IIIA 1. Pasar Elpabes 2. Pasar Ngemplak 3. Pasar Bangunharjo 4. Pasar Sidomulyo 5. Pasar Sangkrah 6. Pasar Buah Jurug 7. Pasar Tunggulsari

6. Pasar Kelas IIIB 1. Pasar Mojosongo Perumnas 2. Pasar Joglo 3. Pasar Bambu 4. Pasar Ngumbul 5. Pasar Besi Tua

Sumber : Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

Sedangkan untuk menampung kegiatan pedagang dalam pasar,

disediakan tempat dasaran yang meliputi:

a. Kios adalah tempat berjualan di dalam lokasi pasar yang diizinkan dan

dipisahkan antara satu tempat dengan yang lain mulai dari lantai, dinding,

plafon dan atap yang sifatnya tetap atau permanen sebagai tempat

berjualan barang atau jasa.

b. Los adalah tempat berjualan di dalam lokasi pasar yang diizinkan yang

beralas permanen dalam bentuk memanjang tanpa dilengkapi dengan

Page 78: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

dinding pembatas ruangan atau tempat berjualan dan sebagai tempat

berjualan barang atau jasa.

c. Pelataran adalah tempat atau lahan terbuka di area pasar yang digunakan

untuk ruang publik dan sebagian dapat digunakan untuk pedagang

oprokan.

Sedangkan tingkat penggunaan jasa retribusi diukur berdasarkan atas

letak, zona tempat, kelas pasar, luas tempat dasaran, alokasi beban biaya yang

dipikul untuk menyelenggarakan fasilitas. Pasar ditentukan kelasnya oleh

Walikota melalui Dinas Pengelolaan Pasar dengan memperhatikan letak

strategis pasar; luasan lahan; kualitas bangunan; jumlah pedagang terkait

dengan pendapatan pedagang, jumlah kios dan los, serta pedagang oprokan;

waktu efektif; dan fasilitas.

B. Efektivitas Penarikan Retribusi Pasar di Kota Surakarta

1. Penentuan Wajib Retribusi

Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2011 tentang

Retribusi Daerah, retribusi pasar dikenakan bagi pedagang atau pengusaha

yang memanfaatkan fasilitas pasar tradisional/sederhana, yang berupa

pelataran, los dan kios yang dikelola oleh Pemerintah Daerah. Fasilitas pasar

yang dikenai retribusi di pasar-pasar yang berada di wilayah Kota Surakarta

yaitu untuk pemakaian kios, los dan pelataran serta pelayanan persampahan.

Page 79: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Bapak Nanang Slamet Sukatno, SE selaku Kepala Seksi Pembukuan

Bidang Pendapatan Pasar Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

mengungkapkan tentang prosedur dalam penempatan pedagang di pasar:

“ Pedagang atau pengusaha dikenakan biaya balik nama hak penempatan untuk pedagang los dan kios, serta biaya herregistrasi SHP dan KTPP. Setelah calon pedagang mendapatkan ijin berdagang, dan membayar lunas bea balik nama tempat dasaran, setelah itu diberikan Surat Hak Penempatan (SHP). Jadi pedagang tidak cuma membayar retribusi saja, tapi harus punya surat ijin dulu yaitu SHP dan KTPP “ (wawancara pada tanggal 19 Maret 2012)

Pernyataan tersebut senada dengan Pasal 25 Peraturan Daerah Kota

Surakarta Nomor 1 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Perlindungan Pasar

Tradisional bahwa terdapat tata cara atau prosedur dalam penempatan

pedagang di pasar, yaitu:

a. Surat Hak Penempatan (SHP)

Surat Hak Penempatan yang selanjutnya disingkat SHP adalah

surat hak yang diberikan kepada orang atau badan usaha yang

menggunakan kios atau los di pasar dan dikeluarkan oleh Dinas

Pengelolaan Pasar. Menurut Pasal 25 Peraturan Daerah Kota Surakarta

Nomor 1 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Perlindungan Pasar

Tradisional setiap orang atau badan yang menggunakan kios atau los harus

memperoleh SHP dari Kepala Dinas Pengelolaan Pasar atas nama

Walikota. Pedagang wajib mengajukan permohonan tertulis kepada

Kepala Dinas Pengelolaan Pasar lewat Kepala Pasar setempat untuk

diteruskan pada Bidang Pendapatan Dinas Pengelolaan Pasar.

Page 80: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Berdasarkan Pasal 4 Peraturan Walikota Nomor 4 Tahun 2011

tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2010

tentang Pengelolaan dan Perlindungan Pasar Tradisional, permohonan

tertulis tersebut harus memuat dan memenuhi syarat sebagai berikut:

1) Nama atau Badan Usaha, alamat tempat tinggal atau domisili

pemohon, kewarganegaraan, luas dan letak berjualan, dan jenis

dagangan atau usaha.

2) Melampirkan fotokopi KTP yang masih berlaku, pas photo ukuran 4x6

sebanyak 6 lembar, dan denah lokasi kios atau los yang dimohon.

Setelah permohonan tertulis dapat dikabulkan, kepada pedagang

yang bersangkutan diberikan SHP oleh Kepala Dinas Pengelolaan Pasar

atas nama Walikota Surakarta yang di dalamnya dicantumkan identitas

pedagang yang bersangkutan dan ketentuan yang harus dipenuhi oleh

pedagang. SHP diberikan untuk jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun

dan diperpanjang dengan mengajukan permohonan pembaharuan

(herregistrasi) dengan persyaratan seperti pada permohonan tertulis di atas.

Permohonan SHP dapat ditolak apabila pemohon tidak memenuhi syarat

sesuai dengan ketentuan di atas.

Pak Narto pedagang los Pasar Sangkrah menyatakan:

“ Di sini pedagangnya harus punya SHP mbak. Buat kios juga harus punya mbak. Itu ke Dinas Pengelolaan Pasar ngurus-nya mbak. Kalo syaratnya ya banyak yang harus dipenuhi. Suruh ngisi formulir, fotokopi KTP, foto juga mbak. Itu berlakunya buat 3 tahun, kalo udah 3 tahun harus diperpanjang lagi bayar 15 ribu mbak.” (wawancara pada tanggal 4 Juni 2012)

Page 81: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Hal yang serupa juga disampaikan oleh Ibu Yati pedagang kios

Pasar Depok:

“ Ya kalo SHP dulu saya ngisi formulir yang isinya macem-macem mbak. Suruh ngasih nama, alamat lengkap, luas dasarannya, sama letaknya. Trus juga dagang apa, juga disuruh ngasih fotokopi KTP sama foto mbak. Kalo berlakunya itu 3 tahun mbak, nek habis ya diperbaru ngisi kayak yang tadi. Mbayarnya 17.500 mbak. ”(wawancara pada tanggal 4 Juni 2012)

Pemohon harus memenuhi persyaratan-persyaratan dalam

mengajukan permohonan SHP seperti yang terdapat dalam Pasal 4

Peraturan Walikota Nomor 4 Tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan

Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan

Perlindungan Pasar Tradisional. Selain itu, biaya dalam pembuatan SHP

juga sudah ditentukan. Seperti yang disampaikan Ibu Wulan selaku

Petugas Administrasi Pasar Nusukan:

“ Iya, SHP harus sesuai dengan ketentuan. Ya syaratnya itu mbak sama yang di Perda. Kalau untuk herregistrasi SHP pakainya tetep SHP asli. Kalau nggak ada harus pakai surat keterangan kehilangan, trus arsip. Arsip ini lho yang ada di pasar. Kita kan punya 2, yang asli sama arsip. Yang asli dikasih sama yang punya, yang arsip disimpan di sini. Jadi sewaktu-waktu balik nama atau herregistrasi trus SHP-nya ilang pakainya ini (arsip) sama surat kehilangan. Biayanya 20 ribu. Los atau kios sama saja.” (wawancara pada tanggal 5 Juni 2012)

Pernyataan di atas dipertegas lagi oleh Bapak Nanang Slamet

Sukatno, SE selaku Kepala Seksi Pembukuan Bidang Pendapatan Pasar

Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang menyatakan:

“ SHP itu untuk pedagang yang menempati los atau kios yang ada syarat-syarat yang harus dipenuhi pemohon. Pemohon harus mengajukan permohonan secara tertulis, yang di situ memuat nama atau Badan Usaha, alamat tempat tinggal, kewarganegaraan, jenis dagangan, luas dan letak berjualan.

Page 82: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Selain itu juga harus menyetorkan fotokopi KTP sama pas photo. Kalau syarat-syaratnya sudah semua, baru sama Dinas dibuatkan SHP. SHP berlaku untuk 3 tahun, biayanya beda-beda untuk tiap kelas pasar. Pasar kelas I 20.000, pasar kelas II 17.500, pasar kelas III 15.000” (wawancara pada tanggal 19 Maret 2012)

Untuk memberi gambaran yang jelas tentang SHP, berikut salah

satu contoh SHP:

Gambar 4.2

Contoh Surat Hak Penempatan (SHP)

Page 83: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Dari pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam

pembuatan SHP sudah berjalan dengan efektif. Hal ini dibuktikan dengan

setiap orang atau badan yang menggunakan los atau kios harus

memperoleh SHP, serta adanya syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh

pemohon yang sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 1

Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Perlindungan Pasar Tradisional

yang diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota Nomor 4 Tahun 2011

tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2010

tentang Pengelolaan dan Perlindungan Pasar Tradisional.

b. Kartu Tanda Pengenal Pedagang (KTPP)

Kartu Tanda Pengenal Pedagang yang selanjutnya disingkat KTPP

adalah kartu tanda pengenal yang diberikan oleh Dinas Pengelolaan Pasar

kepada pedagang sebagai bukti pengakuan terhadap orang yang

beraktivitas dan menggunakan pasar tertentu sebagai tempat melakukan

kegiatan usaha. Menurut Pasal 25 Peraturan Daerah Kota Surakarta

Nomor 1 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Perlindungan Pasar

Tradisional KTPP digunakan sebagai identitas pedagang kios atau los

maupun pelataran.

Berdasarkan Pasal 5 Peraturan Walikota Nomor 4 Tahun 2011

tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2010

tentang Pengelolaan dan Perlindungan Pasar Tradisional, syarat-syarat

permohonan KTPP adalah:

1) Mengisi blangko yang disediakan oleh Dinas Pengelolaan Pasar.

Page 84: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

2) Melampirkan fotokopi KTP yang masih berlaku.

3) Pas photo terbaru ukuran 4x6 sebanyak 6 lembar.

KTTP diberikan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun. Setelah jangka

waktu tersebut berakhir, pedagang yang bersangkutan dapat mengajukan

permohonan pembaharuan (herregistrasi) dengan persyaratan seperti pada

permohonan KTTP di atas. Akan tetapi mulai tahun 2012, KTTP berlaku

untuk 3 (tiga) tahun.

Ibu Mur pedagang los Pasar Ngumbul menyatakan:

“ Di sini nggih semua pedagang harus punya KTPP mbak. Syarate nggih ngisi formulir, fotokopi KTP, foto. Kalo dulu tiap tahun harus buat, tapi sekarang 3 tahun sekali mbak. Biayane pinten nggih mbak. Saya agak lupa, ya sekitar 7500-an.” (wawancara pada tanggal 5 Juni 2012)

Hal yang serupa juga disampaikan oleh Ibu Gini pedagang

pelataran Pasar Nusukan:

“ Oprokan nggih anu mbak, wajib gadah KTPP mbak. Niku kan dingge tanda pengenal ngoten cirose pegawaine pasar. Kala mbiyen mbayare tiap tahun 2500 mbak, tapi nek sakniki tiga tahun, dadose nggih sekitar 7500 ngoten mbak.” (wawancara pada tanggal 5 Juni 2012)

Pemohon harus memenuhi persyaratan-persyaratan dalam

mengajukan permohonan KTTP seperti yang terdapat dalam Pasal 5

Peraturan Walikota Nomor 4 Tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan

Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan

Perlindungan Pasar Tradisional. Selain itu, biaya dalam pembuatan KTPP

juga sudah ditentukan.

Page 85: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Hal tersebut juga disampaikan oleh Ibu Wulan selaku Petugas

Administrasi Pasar Nusukan:

“ Semua pedagang harus punya KTPP. Itu juga sudah ada ketentuannya di Perda. Biaya KTPP 2.500 per tahun. Tapi kan sekarang per tiga tahun, biayanya jadi 7.500.” (wawancara pada tanggal 5 Juni 2012)

Pernyataan di atas dipertegas lagi oleh Bapak Nanang Slamet

Sukatno, SE selaku Kepala Seksi Pembukuan Bidang Pendapatan Pasar

Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta:

“ Pemohon KTPP juga harus memenuhi syarat-syarat, pemohon harus mengisi blangko yang disediakan Dinas, menyerahkan fotokopi KTP sama pas photo juga. Biaya KTPP sama untuk tiap pedagang. Dulu kan per tahun, biayanya 2.500. Kalo sekarang kan 3 tahun, jadi biayanya 7.500.” (wawancara pada tanggal 19 Maret 2012)

Untuk memberi gambaran yang jelas tentang KTPP, berikut salah

satu contoh KTPP:

Gambar 4.3

Contoh Kartu Tanda Pengenal Pedagang (KTPP)

Page 86: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Dari pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam

pembuatan KTTP sudah berjalan dengan efektif. Hal ini dibuktikan

dengan setiap pedagang kios atau los maupun pelataran harus memiliki

KTPP sebagai kartu tanda pengenal, serta adanya syarat-syarat yang harus

dipenuhi oleh pemohon KTPP yang sesuai dengan Peraturan Daerah Kota

Surakarta Nomor 1 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Perlindungan

Pasar Tradisional yang diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota

Nomor 4 Tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah

Nomor 1 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Perlindungan Pasar

Tradisional.

c. Balik Nama Hak Penempatan

Sesuai dengan Pasal 6 Peraturan Walikota Nomor 4 Tahun 2011

tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2010

tentang Pengelolaan dan Perlindungan Pasar Tradisional, pedagang

pemegang SHP dapat mengajukan balik nama tempat dasaran kepada

orang lain atau Badan lain dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Memberitahukan secara tertulis kepada Kepala Dinas Pengelolaan

Pasar.

2) Mengisi blangko yang disediakan Dinas Pengelolaan Pasar.

3) Melampirkan SHP asli.

4) Telah melunasi retribusi.

5) Melampirkan fotokopi KTP yang masih berlaku.

6) Pas photo terbaru ukuran 4x6 sebanyak 6 lembar.

Page 87: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

7) Melampirkan surat kematian bagi pemohon yang menggantikan

pemegang SHP yang telah meninggal dunia.

Bapak Nardi pedagang los Pasar Notoharjo menyatakan:

“ Kalo biaya buat balik nama dulu sekitar 575 ribu mbak. Sini kan luasnya 2 meter mbak. Syaratnya dulu apa ya mbak, suruh ngisi blangko, foto, fotokopi KTP sama SHP mbak.” (wawancara pada tanggal 6 Juni 2012)

Hal tersebut juga disampaikan oleh Ibu Yati pedagang kios Pasar

Depok menyatakan:

“ Dulu sebelum saya menempati kios ini, kan sebelumnya udah ada yang makai mbak, jadi ya harus apa ya mbak namanya. Intinya diswalikne dulu, biar kiosnya resmi atas nama saya. Wah, syaratnya banyak mbak. Ya disuruh ngasih keterangan tertulis buat Dinas, trus disuruh ngisi formulir dari Dinas, banyak mbak, suruh bawa foto, trus fotokopi KTP, SHP, yang lain agak lupa mbak. Kalo biayanya kan di sini kiosnya 4 meter, bayarnya sekitar 800 kurang dikit lah.” (wawancara pada tanggal 4 Juni 2012)

Pemohon harus memenuhi persyaratan-persyaratan dalam

pengajuan balik nama hak penempatan atau balik nama tempat dasaran

seperti yang terdapat dalam Pasal 6 Peraturan Walikota Nomor 4 Tahun

2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun

2010 tentang Pengelolaan dan Perlindungan Pasar Tradisional. Selain itu,

biaya dalam balik nama hak penempatan atau balik nama tempat dasaran

juga sudah ditentukan berdasarkan Pasal 28 Peraturan Daerah Kota

Surakarta Nomor 1 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Perlindungan

Pasar Tradisional yaitu sebesar 10% dari taksiran nilai tempat dasaran

pasar. Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Bapak Nanang Slamet

Page 88: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Sukatno, SE selaku Kepala Seksi Pembukuan Bidang Pendapatan Pasar

Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta:

“ Untuk balik nama, syarat juga hampir sama seperti yang tadi. Syaratnya yaitu pemberitahuan secara tertulis pada Kepala Dinas, mengisi blangko dari sini, retribusinya lunas, SHP yang asli, pas photo, sama fotokopi KTP. Biayanya perhitungannya 10% kali luasan kali TNTD.” (wawancara pada tanggal 19 Maret 2012)

Dari pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam

balik nama hak penempatan atau balik nama tempat dasaran sudah

berjalan dengan efektif. Hal ini dibuktikan dengan setiap pedagang kios

atau los yang ingin mengajukan balik nama hak penempatan atau balik

nama tempat dasaran harus memenuhi syarat-syarat yang sesuai dengan

Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 1 Tahun 2010 tentang

Pengelolaan dan Perlindungan Pasar Tradisional yang diatur lebih lanjut

dengan Peraturan Walikota Nomor 4 Tahun 2011 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2010 tentang Pengelolaan

dan Perlindungan Pasar Tradisional.

Berdasarkan uraian hasil wawancara dan hasil dokumentasi yang

diperoleh, maka bila dibandingkan dengan aturan yang ada dapat disimpulkan

bahwa dalam penentuan wajib retribusi dalam retribusi pasar sudah efektif.

Hal ini dapat dilihat dari kesesuaian antara aturan yang ada dengan kenyataan

yang berlangsung di lapangan. Aturan yang ada telah dijalankan sebagaimana

mestinya. Selain itu, dalam penentuan wajib retribusi sudah ada prosedur

retribusi yang menyulitkan bagi wajib retribusi untuk menyembunyikan

Page 89: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

hutang retribusinya. Hal tersebut dibantu dengan adanya persyaratan-

persyaratan yang ada seperti identitas wajib retribusi yang meliputi SHP dan

KTPP yang menjadikan objek retribusi jelas sekali sehingga lebih mudah

dalam memungut retribusi dan pembayaran yang bersifat otomatis artinya di

dalam pungutan retribusi pasar sudah memuat unsur retribusi lain, seperti

pungutan retribusi pasar yang di dalamnya sudah memuat retribusi kebersihan.

Identitas tersebut juga dapat dikaitkan dengan sumber-sumber informasi yang

lain, yaitu daftar balik nama tempat dasaran dapat digunakan untuk

menentukan wajib retribusi pasar. Sehingga dalam hal ini penentuan objek

retribusi sudah jelas sekali yang menunjukkan sudah efektif menurut Teori

Devas.

2. Penetapan Nilai Kena Retribusi

Menurut Peraturan Walikota Nomor 1-C Tahun 2012 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Retribusi Pelayanan Pasar, tingkat penggunaan jasa diukur

berdasarkan luas tempat dasaran, alokasi beban biaya yang dipikul untuk

menyelenggarakan fasilitas pasar berdasarkan atas letak, zona tempat, kelas

pasar, luas tempat dasaran dan fasilitas pasar. Berdasarkan Peraturan

Walikota Nomor 1-C Tahun 2012 tentang Penetapan Kelas Pasar dan Taksiran

Nilai Tempat Dasaran Pasar, tingkat penggunaan jasa tersebut adalah sebagai

berikut :

Page 90: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Tabel 4.4

Dasar Tingkat Penggunaan Jasa

No. Dasar Uraian

1. Letak 1. Terjangkau; 2. Kurang Terjangkau; 3. Sangat Kurang Terjangkau.

2. Zona Tempat Ketentuan-ketentuan yang mengatur pemanfaatan ruang pada pasar dan unsur-unsur pengendalian yang disusun untuk setiap zona peruntukan sesuai dengan rencana rinci pada tata ruang pasar.

3. Kelas Pasar 1. IA 2. IB 3. IIA 4. IIB 5. IIIA 6. IIIB

4. Luas Tempat Dasaran 1. > 11.000 m2 2. > 3.500 m2 3. > 2.000 m2 4. > 1.000 m2 5. < 1.000 m2

5. Fasilitas Pasar 1. Lengkap Sekali 2. Lengkap 3. Kurang Lengkap

Sedangkan struktur dan besarnya tarif retribusi pasar ditetapkan

berdasarkan jenis fasilitas yang terdiri dari pelataran, los, kios, letak, zona

tempat, kelas pasar, jangka waktu pemakaian, dan pemakaian daya listrik

lingkungan.

Hal tersebut senada dengan pernyataan Bapak Nanang Slamet

Sukatno, SE selaku Kepala Seksi Pembukuan Bidang Pendapatan Pasar Dinas

Pengelolaan Pasar Kota Surakarta:

Page 91: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

“ Tarif pemungutan retribusi juga disesuaikan dengan kelas pasar. Tarif pedagang dari pasar yang satu dengan yang lain itu berbeda tergantung kelas pasar. Klas pasar itu ada Klas pasar I, II, dan III. Lalu pedagang menggunakan fasilitas apa, misalnya apa itu los atau kios itu tarifnya berbeda, serta luasan yang dipakai. Jadi itu saling kait mengkait. Terus luasan tempat dasaran yang digunakan, kalau 4 meter dengan yang 6 meter kan berbeda, lebih mahal 6 meter misalnya dengan pasar yang sama. Misalnya Pasar Klewer itu kan tinggi ya, dengan pasar Klas III misalnya Pasar Ngumbul itu berbeda tarifnya karena Klas pasarnya udah lain. Pasar Klas IA dan IB itu juga berbeda tarifnya, disesuaikan dengan TNTD. Jadi kita memakai hitungan tarifnya 0,1 per mil dari TNTD dikali luasan yang dipakai ditambah retribusi kebersihan”. (wawancara pada tanggal 19 Maret 2012)

Berdasarkan Lampiran VI Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2011

tentang Retribusi Daerah, tarif retribusi pelayanan pasar adalah :

Tabel 4.5

Tarif Retribusi Pelayanan Pasar

No. Jenis Besarnya Retribusi

1. Pelataran :

a. Pasar Kelas I

b. Pasar Kelas II

c. Pasar Kelas III

Rp. 500,00/m2/hari

Rp. 300,00/m2/hari

Rp. 200,00/m2/hari

2. Los 0,1 ‰ TNTD

3. Kios 0,1 ‰ TNTD

Sedangkan untuk penetapan TNTD (Taksiran Nilai Tempat Dasaran)

pasar di Kota Surakarta berdasarkan lampiran Peraturan Walikota Surakarta

Nomor 1-C Tahun 2012 tentang Petunjuk Retribusi Pelayanan Pasar adalah

sebagai berikut :

Page 92: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Tabel 4.6

Penetapan Kelas Pasar dan Taksiran Nilai Tempat Dasaran Pasar

No. Nama Pasar Kelas Kios (Rp) Los (Rp) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34.

Singosaren Klewer Legi Nusukan Gede Harjodaksino Jongke Notoharjo Gading Ngarsopuro Sidodadi Purwosari Kadipolo Ledoksari Mojosongo Rejosari Turisari Depok Pucang Sawit Ayu Panggungrejo Cinderamata Triwindu Kembang Kabangan Jebres Tanggul Ayam Kliwon Mebel Penumping Elpabes Ngemplak Bangunharjo

IA IA IA IA IA IB IB IB IIA IIA IIA IIA IIA IIA IIA IIA IIA IIA IIA IIA IIA IIA IIB IIB IIB IIB IIB IIB IIB IIB IIB IIIA IIIA IIIA

6.000.000,00 4.600.000,00 3.100.000,00 3.100.000,00 3.100.000,00 2.875.000,00 2.875.000,00 2.875.000,00 1.975.000,00 1.975.000,00 1.975.000,00 1.975.000,00 1.975.000,00 1.975.000,00 1.975.000,00 1.975.000,00 1.975.000,00 1.975.000,00 1.975.000,00 1.975.000,00 1.975.000,00 1.975.000,00 1.825.000,00 1.825.000,00 1.825.000,00 1.825.000,00 1.825.000,00 1.825.000,00 1.825.000,00 1.825.000,00 1.825.000,00 1.250.000,00 1.250.000,00 1.250.000,00

3.100.000,00 1.870.000,00 1.870.000,00 1.870.000,00 1.870.000,00 1.720.000,00 1.720.000,00 1.720.000,00 1.400.000,00 1.400.000,00 1.400.000,00 1.400.000,00 1.400.000,00 1.400.000,00 1.400.000,00 1.400.000,00 1.400.000,00 1.400.000,00 1.400.000,00 1.400.000,00 1.400.000,00 1.400.000,00 1.320.000,00 1.320.000,00 1.320.000,00 1.320.000,00 1.320.000,00 1.320.000,00 1.320.000,00 1.320.000,00 1.320.000,00

900.000,00 900.000,00 900.000,00

Page 93: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Selain retribusi pasar yang dikenakan berdasarkan tarif tersebut, maka

kepada setiap pedagang dan atau pemegang izin dikenakan Retribusi

Kebersihan Kota, yaitu :

a. Pasar Kelas I : Rp 30,00/m2

b. Pasar Kelas II : Rp 15,00/m2

c. Pasar Kelas III : Rp 10,00/m2

Sehingga perhitungan retribusi pasar per hari adalah sebagai berikut :

Keterangan :

TNTD : Taksiran Nilai Tempat Dasaran

RKK : Retribusi Kebersihan Kota

Bapak Sumarno pedagang pelataran Pasar Ngumbul menyatakan:

“ Mbayar karcis retribusinya setiap hari mbak. Mbayarnya 450. Sini mbok’o oprokan tapi luasnya 2 meter mbak.” (wawancara pada tanggal 5 Juni 2012)

35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43.

Sidomulyo Sangkrah Buah Jurug Tunggulsari Mojosongo Perumnas Joglo Bambu Ngumbul Besi Tua

IIIA IIIA IIIA IIIA IIIB IIIB IIIB IIIB IIIB

1.250.000,00 1.250.000,00 1.250.000,00 1.250.000,00 1.050.000,00 1.050.000,00 1.050.000,00 1.050.000,00 1.050.000,00

900.000,00 900.000,00 900.000,00 900.000,00 750.000,00 750.000,00 750.000,00 750.000,00 750.000,00

(0,1 ‰ TNTD x Luas) + RKK

Page 94: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Sedangkan Ibu Parmi pedagang los Pasar Tanggul menyatakan:

“ Tiap hari bayar retribusi mbak. Itu besarnya 600 tiap hari. Kan sini losnya 4 meter mbak. Itu udah termasuk bayar kebersihan.” (wawancara pada tanggal 6 Juni 2012)

Hal lain disampaikan oleh Bapak Joko pedagang kios Pasar Notoharjo

yang menyatakan:

“ Retribusi tiap hari, itu besarnya 1800. Emang mbayar-nya agak mahal soalnya sini kiosnya pake yang 6 meter mbak.” (wawancara pada tanggal 6 Juni 2012)

Hal tersebut dipertegas oleh Bapak Suryo Kurniawan selaku Petugas

Pemungut retribusi pasar di Pasar Nusukan yang menyatakan:

“ Tarifnya beda-beda. Kalau di sini kan pasarnya kelas I, TNTD-nya untuk kios Rp 3.100.000,00 kalau untuk los Rp 1.870.000,00, ngitung tarifnya 0,1 permil kali TNTD dikali luas, lalu ditambah RKK. Kalau untuk oprokan tarifnya 500 per m2 ditambah RKK tiap harinya.” (wawancara pada tanggal 20 Maret 2012)

Berdasarkan hasil dokumentasi yang diperoleh dan uraian hasil

wawancara dengan Bapak Nanang Slamet Sukatno, SE, Bapak Suryo

Kurniawan, dan dengan beberapa pedagang di sejumlah pasar, maka bila

dibandingkan dengan aturan yang ada dapat disimpulkan bahwa dalam

penetapan nilai kena retribusi dalam retribusi pasar sudah efektif. Hal ini dapat

dilihat dari kesesuaian antara ketentuan yang ada dengan kenyataan yang

berlangsung di lapangan. Selain itu, dalam penetapan nilai retribusi sudah

ditentukan dengan cermat dan dengan berbagai pertimbangan. Tarif retribusi

pasar juga sudah diketahui dan petugas tidak memiliki wewenang menentukan

sendiri, serta ada catatan lain yang dapat digunakan untuk membandingkan

Page 95: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

nilai terhutang sebenarnya, yaitu jumlah dan jenis tempat dasaran yang

ditempati pedagang atau wajib retribusi.

3. Pemungutan Retribusi

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2011 tentang Retribusi

Daerah, retribusi pasar dipungut dengan menggunakan SKRD atau dokumen

lain yang dipersamakan. Dokumen tersebut dapat berupa karcis, kupon, dan

kartu langganan. Setelah dilakukan pemungutan, pejabat atau petugas yang

menerima pembayaran retribusi wajib menyetorkan hasil penerimaan retribusi

ke Kas Daerah 1x24 jam. Bagi pedagang yang tidak membayar retribusi tepat

pada waktunya, maka akan dikenakan sanksi administrasi sebesar 2% setiap

bulan dari keseluruhan jumlah retribusi yang harus dibayar dan ditagih dengan

Surat Tagihan Retribusi Daerah (STRD), hal ini berdasarkan Peraturan

Walikota Nomor 1-C Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Retribusi

Pelayanan Pasar, yang tercantum pada BAB VI Pasal 13 ayat 2.

Bapak Suryo Kurniawan selaku Petugas Pemungut Retribusi Pasar di

Pasar Nusukan menyatakan:

“ Pemungutan retribusi dilakukan secara harian, ada yang pakai kartu, ada juga yang pakai karcis. Kalau yang kartu itu buat pedagang los dan kios, sedangkan yang karcis itu buat pedagang oprokan. Di sini belum pernah ada yang nunggak mbak, Alhamdulillah lancar mbak.” (wawancara pada tanggal 20 Maret 2012)

Pernyataan tersebut dibenarkan oleh Ibu Gini pedagang pelataran di

Pasar Nusukan menyatakan:

“ Tiap hari mbayar retribusi mbak. Kalau tidak masuk mbayar besoknya. Nanti dikasih karcis sama petugas.” (wawancara pada tanggal 19 Maret 2012)

Page 96: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ibu Yati pedagang kios Pasar

Depok menyatakan:

“ Bayar retribusinya tiap hari mbak. Kalau nunggak belum pernah mbak. Nanti misal losnya tutup, bayar besoknya.” (wawancara pada tanggal 4 Juni 2012)

Dari uraian wawancara di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

sejumlah pedagang di atas membayar retribusi setiap harinya menggunakan

kartu untuk pedagang los atau kios, dan menggunakan karcis untuk pedagang

oprokan. Hal lain disampaikan oleh Ibu Dwi pedagang kios Pasar Klewer

yang menyatakan:

“ Kalo saya bayar-nya per bulan mbak. Jadi tiap bulannya saya ditariki, itu besarnya sekitar 56 ribu. Soalnya kiosnya ini ukurannya cuma sedengan, ukurannya 4 meter. Wah, belum pernah nunggak mbak.” (wawancara pada tanggal 6 Juni 2012)

Hal tersebut diperjelas oleh Bapak Nanang Slamet Sukatno, SE selaku

Kepala Seksi Pembukuan Bidang Pendapatan Pasar Dinas Pengelolaan Pasar

Kota Surakarta yang menyatakan:

“ Kalau untuk cara pemungutannya ya dengan petugas mendatangi dan menagih langsung pedagangnya. Pemungutannya ada yang harian, ada yang bulanan. Los dan pelataran itu tarikannya harian untuk semua kelas dan semua pasar. Khusus untuk kios, ada 2 pasar yang tarikannya bulanan, yaitu Pasar Singosaren dan Pasar Klewer, yang lainnya tarikannya harian. Tanda buktinya kalau yang oprokan itu karcis, kalau buat pedagang kios dan los itu kartu. Jadi tarikannya ada 2 jenis, pakai kartu sama pakai karcis. Kalau sudah terkumpul ya diserahkan ke Bendahara Pasar untuk direkap lalu dibukukan di buku semacam rekapan itu hari ini berapa jumlah uang yang masuk, uang itu diserahkan kepada Petugas Administrasi, dibuatkan nanti Dastad atau Bend 17 sebagai tanda bukti setoran ke Kas Daerah, ditandatangani oleh Lurah Pasar.” (wawancara pada tanggal 19 Maret 2012)

Page 97: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa

dalam pemungutan retribusi pasar, dilakukan dengan cara Petugas Pemungut

mendatangi langsung pedagang dengan menggunakan tanda bukti kartu untuk

pedagang kios atau los dan karcis untuk pedagang pelataran. Pemungutan

retribusi pasar untuk los dan pelataran dilakukan setiap hari di semua kelas

dan semua pasar. Sedangkan untuk kios, ada yang pemungutannya dilakukan

secara bulanan, yaitu khusus untuk Pasar Singosaren dan Pasar Klewer, untuk

pasar yang lain pemungutan tetap dilakukan secara harian. Setelah uang hasil

pemungutan terkumpul, lalu diserahkan ke Bendahara Pasar untuk dibuat

rekapitulasi, dilanjutkan ke Petugas Administrasi untuk dibuatkan Dastad atau

Bend17 yang telah ditandatangani oleh Lurah Pasar atau Kepala Pasar sebagai

tanda bukti setoran harian ke Kas Daerah.

Berikut ini merupakan alur pemungutan retribusi pasar sesuai dengan

Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemungutan Retribusi Pasar:

Page 98: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Gambar 4.4

Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemungutan Retribusi Pasar

Sumber: Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

Penjelasan singkat dari proses alur pemungutan Retribusi Pasar, adalah

sebagai berikut :

a. Melalui Pihak Dinas Pengelolaan Pasar Surakarta ditunjuklah beberapa

petugas khusus untuk memungut retribusi dari pedagang/Wajib Retribusi

di pasar. Petugas pemungut bertugas menarik retribusi dari

Pedagang/

Wajib Retribusi

Pemungut

Retribusi

Bendahara

Pasar

Petugas

Administrasi

Kepala

Pasar

Kas Daerah/

Bank Jateng

Dinas Pengelolaan

Pasar

Page 99: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

pedagang/Wajib retribusi yang terdiri dari pedagang los, pedagang kios,

dan pedagang oprokan (pelataran).

b. Uang hasil penarikan diserahkan kepada Bendahara Pasar. Bendahara

Pasar bertugas membuat rekapitulasi setoran harian pedagang oprokan

(pelataran), los dan kios. Kemudian uang hasil penarikan disetorkan ke

Kas Daerah/Bank Jateng oleh Petugas Administrasi. Petugas Administrasi

juga bertugas mengirimkan bukti setoran harian pasar (dastad/Bend17)

yang telah ditandatangani oleh Kepala Pasar ke Dinas Pengelolaan Pasar.

c. Kas Daerah/Bank Jateng menerima setoran harian pungutan retribusi di

masing-masing pasar, serta mengesahkan bukti setoran.

d. Dinas Pengelolaan Pasar bertugas melakukan pembukuan hasil pungutan

retribusi pasar; melakukan penyusunan laporan tunggakan dan penerimaan

pasar; dan membuat laporan harian, mingguan dan bulanan.

Tata cara pembayaran retribusi telah diatur dalam Peraturan Daerah

Nomor 9 Tahun 2011 tentang Retribusi Daerah dan Peraturan Walikota

Nomor 1-C Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Retribusi Pelayanan

Pasar. Pembayaran retribusi dilakukan secara tunai di Kas Daerah atau tempat

lain yang ditunjuk oleh Walikota sesuai waktu yang ditetapkan dengan

menggunakan SKRD (Surat Ketetapan Retribusi Daerah), SSRD (Surat

Setoran Retribusi Daerah) atau dokumen lain yang dipersamakan (Bend 17

dan Bend 26).

Page 100: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Sedangkan untuk pedagang yang menunggak Bapak Nanang Slamet

Sukatno, SE selaku Kepala Seksi Pembukuan Bidang Pendapatan Pasar Dinas

Pengelolaan Pasar Kota Surakarta menyatakan:

“ Pedagang yang nunggak kan ada Perda-nya itu, jadi Wajib Retribusi itu yang tidak membayar retribusi selama 30 hari, sampai dengan pencabutan SHP dan penyegelan. Tapi dengan melalui tahapan-tahapan.” (wawancara pada tanggal 19 Maret 2012)

Berdasarkan uraian hasil wawancara dan dokumentasi yang diperoleh,

maka bila dibandingkan dengan aturan yang ada dapat disimpulkan bahwa

dalam pemungutan retribusi sudah efektif. Pemungutan retribusi pasar yang

berlangsung di lapangan sudah sesuai dengan ketentuan yang ada, yaitu sesuai

dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) pemungutan retribusi pasar. Hal

tersebut juga didukung oleh adanya ancaman hukuman yang cukup berat atas

kelalaian membayar retribusi dan ada kemungkinan ditegaskan sehingga dapat

berlaku sebagai alat untuk menakut-nakuti.

4. Penegakan Sistem Retribusi

Penegakan sistem retribusi pasar bagi Wajib Retribusi yang belum

memenuhi kewajibannya sudah diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 9

Tahun 2011 tentang Retribusi Daerah dan Peraturan Walikota Nomor 1-C

Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Retribusi Pelayanan Pasar.

Walikota dapat menerbitkan STRD (Surat Tagihan Retribusi Daerah) apabila

retribusi dalam tahun berjalan tidak atau kurang dibayar. Jumlah kekurangan

retribusi yang terutang dalam STRD ditambah dengan sanksi administratif

berupa bunga sebesar 2% setiap bulan untuk paling lama 15 bulan sejak

terutangnya retribusi. SKRD dan STRD yang menyebabkan jumlah retribusi

Page 101: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

yang harus dibayar bertambah merupakan dasar penagihan retribusi dan harus

dilunasi dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan sejak tanggal

diterbitkan. Penagihan retribusi terutang didahului dengan Surat Teguran.

Bapak Agus Triyono selaku Petugas Pemungut di Pasar Tanggul

menyatakan:

“ Di sini yang nunggak los, kios maupun oprokan tidak ada. Kalau sampai ada yang nunggak, ada SP I, II, dan III. Kalau sampai disegel itu ada jangka waktunya .” (wawancara pada tanggal 22 Maret 2012)

Lain halnya dengan Ibu Sumi pedagang kios Pasar Depok yang

menyatakan:

“ Nggih kala mbiyen pernah nunggak mbak. Niku pas kula ne sakit. Gek nggih pripun mbak, mboten wonten sing nggenteni kok. Retribusine nggih tetep mlampah niku, kan kula nganggene kios. Dadose nggih dietung nunggak. Trus kula mbayar tunggakane niku nggih pas petugase mriki, nariki kalih sisan mbayar sing dinten niku. Kala mbiyen nggih disukani surat niku mbak.” (wawancara pada tanggal 4 Juni 2012)

Hal tersebut diperjelas oleh Bapak Daliman selaku Lurah Pasar Depok

menyatakan:

“ Yang nunggak dipanggil, dikasih Surat Peringatan, SP I, SP II, SP III, baru punishment atau tindakan. Itu kalau tunggakannya besar, tapi kalau tunggakannya kecil ya musyawarah dulu. ” (wawancara pada tanggal 26 Maret 2012)

Lebih lanjut Bapak Daliman selaku Lurah Pasar Depok menyatakan:

“ Ya paling tidak 1 atau 2 orang ada lah mbak pedagang yang nunggak. Jadi nanti dihitung berapa hari pedagangnya nunggak. Trus nanti ditagih sama petugas pemungut, di kios apa losnya biar langsung dibayar sama pedagangnya. Jadi biar tunggakannya nggak numpuk.” (wawancara pada tanggal 26 Maret 2012)

Page 102: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Hal tersebut juga diperjelas oleh Bapak Nanang Slamet Sukatno, SE

selaku Kepala Seksi Pembukuan Bidang Pendapatan Pasar Dinas Pengelolaan

Pasar Kota Surakarta yang menyatakan:

“ Pedagang yang nunggak kan ada Perda-nya itu. Jadi Wajib Retribusi itu yang nggak mbayar retribusi selama 30 hari, sanksi, sampai dengan pencabutan SHP dan penyegelan tapi dengan melalui tahapan-tahapan, tidak langsung kita segel. Ada yang namanya pemberitahuan dulu ke pedagang kalau sampeyan punya tunggakan, terus kita panggil. Jika dari pemberitahuan tidak ada respon, 1 minggu kita luncurkan surat pemanggilan. Jika tidak ada respon lagi, kita luncurkan SP I, seminggu lagi tidak ada respon kita luncurkan SP II, tidak ada lagi kita luncurkan SP III. Dalam waktu itu Wajib Retribusi dikenai sanksi administrasi berupa bunga atau denda sebesar 2% tiap bulannya. Nagihnya pakai STRD yang dikeluarkan Walikota. Jika dari tahapan-tahapan itu tetap nggak ada respon, maka baru kita lakukan pemberitahuan penyegelan. Jadi ada 6 tahapan, masing-masing tahapan 1 minggu. Jadi tidak serta merta mereka nunggak langsung kita segel, tapi melalui tahapan-tahapan itu.” (wawancara pada tanggal 19 Maret 2012)

Berdasarkan hasil dokumentasi dan uraian hasil wawancara di atas,

dapat disimpulkan bahwa penagihan retribusi terutang dilakukan

menggunakan STRD (Surat Tagihan Retribusi Daerah) yang didahului dengan

Surat Teguran. Wajib Retribusi yang menunggak selama 30 hari dikenai

sanksi sampai dengan pencabutan SHP dan penyegelan tetapi dengan melalui

tahapan-tahapan. Sebelumnya ada pemberitahuan dari Dinas Pengelolaan

Pasar kepada Wajib Retribusi yang menunggak. Apabila dari pemberitahuan

tersebut tidak ada respon, dalam jangka waktu 1 minggu Dinas Pengelolaan

Pasar akan mengeluarkan Surat Pemanggilan. Apabila dari Surat Pemanggilan

tersebut juga tidak ada respon, maka dalam jangka waktu 1 minggu Dinas

Pengelolaan Pasar akan mengeluarkan Surat Peringatan I. Apabila dari Surat

Peringatan I tersebut juga tidak ada respon lagi, maka dalam jangka waktu 1

Page 103: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

minggu Dinas Pengelolaan Pasar akan mengeluarkan Surat Peringatan II,

sampai Surat Peringatan III apabila tidak ada respon lagi setelah jangka waktu

1 minggu Surat Peringatan II dikeluarkan. Dalam jangka waktu tersebut,

Wajib Retribusi yang menunggak dikenai sanksi administratif berupa bunga

atau denda sebesar 2% setiap bulannya. Apabila dari tahapan-tahapan tersebut

tidak ada respon, maka Dinas Pengelolaan Pasar baru akan melakukan

pemberitahuan penyegelan. Dengan demikian, bila dibandingkan dengan

aturan yang ada dapat disimpulkan bahwa dalam penegakan sistem retribusi

dalam retribusi pasar sudah efektif. Dalam penegakan sistem retribusi, petugas

dapat melakukan penyegelan yang menunjukkan bahwa pemerintah tidak

main-main dan benar-benar tegas dalam menjalankan peraturan.

5. Pembukuan Penerimaan

Tugas masing-masing dari petugas atau pejabat yang terlibat dalam

penarikan retribusi terkait dengan pembukuan penerimaan menurut Standar

Operasional Prosedur (SOP) adalah sebagai berikut:

a. Pemungut Retribusi, memiliki tugas membuat rekapitulasi los dan kios per

blok, serta karcis oprokan.

b. Bendahara Pasar, memiliki tugas membuat rekapitulasi setoran harian

oprokan, los, dan kios.

c. Petugas Administrasi, memiliki tugas:

1) Membuat Manstad (karcis oprokan, los, dan kios)

2) Membuat buku Kas Umum

3) Membuat Dastad/Bend 17 (setoran harian)

Page 104: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

4) Menyetorkan hasil pungutan pasar ke Kas Daerah (Bank Jateng)

5) Mengirimkan bukti setoran ke Dinas Pengelolaan Pasar

d. Kepala Pasar, memiliki tugas menandatangani bukti setoran harian pasar

(dastad/Bend 17).

e. Bank Jateng, memiliki tugas menerima setoran harian pungutan retribusi

pasar di masing-masing pasar dan mengesahkan bukti setoran.

f. Dinas Pengelolaan Pasar, memiliki tugas:

1) Melakukan pembukuan hasil penagihan atau pungutan pasar

2) Melakukan penyusunan laporan tunggakan dan penerimaan pasar

3) Membuat laporan harian, mingguan, dan bulanan

Prosedur pembukuan yang baik dibutuhkan agar semua retribusi yang

dipungut petugas retribusi benar-benar dibukukan dan masuk Kas Daerah.

Dari Standar Operasional Prosedur (SOP) penarikan retribusi pasar dapat

diperoleh alur pembukuan sebagai berikut:

a. Uang hasil tarikan retribusi oleh petugas pemungut diserahkan kepada

Bendahara Pembantu Pasar. Bendahara Pembantu Pasar bertugas membuat

rekapitulasi setoran harian pedagang oprokan (pelataran), los dan kios.

Kemudian uang hasil tarikan disetorkan ke Kas Daerah/ Bank Jateng

menggunakan tanda bukti setoran Bend17 dan Dastad yang ditandatangani

oleh Kepala Pasar. Setelah itu, Petugas Administrasi menyetorkan hasil

tarikan retribusi harian tersebut ke Kas Daerah/Bank Jateng.

b. Kas Daerah/Bank Jateng menerima setoran harian pungutan retribusi di

masing-masing pasar, serta mengesahkan bukti setoran.

Page 105: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

c. Dinas Pengelolaan Pasar bertugas melakukan pembukuan hasil pungutan

retribusi pasar; melakukan penyusunan laporan tunggakan dan penerimaan

pasar; dan membuat laporan harian, mingguan dan bulanan.

Bapak Agus Triyono selaku Petugas Pemungut di Pasar Tanggul

menyatakan:

“ Setelah retribusi pasar terkumpul langsung disetorkan ke Bank Jateng. Waktunya 1x24 jam, kecuali kalau hari libur. Kalau akhir tahun atau tutupan tahun tarikan langsung disetorkan. Kalau di sini kan pasarnya agak kecil, petugasnya terbatas. Jadi tugas saya banyak, selain menjadi Petugas Pemungut, juga menjadi Bendahara Pasar. Tugasnya ya agak serabutan, tiap hari harus buat rekap setoran harian los, kios, sama oprokan, per bloknya juga.” (wawancara pada tanggal 22 Maret 2012)

Hal senada disampaikan oleh Ibu Wulan selaku Petugas Administrasi

Pasar Nusukan yang menyatakan:

“ Kalau tugas saya sebagai Petugas Administrasi itu banyak dek. Ya seperti membuat manstad, buku kas umum, Bend17, lalu setoran ke Bank Jateng. Itu buat-nya tiap hari. Nah di situ bukti setorannya dikirim ke Dinas Pengelolaan Pasar sebagai tanda bukti. Jadi urutannya, dari pedagang dipungut retribusi sama petugas pemungut, lalu dibikin rekapannya. Kalau sini kan mungut-nya udah siang, jadi setorannya besok pagi. Yang penting nggak lebih dari 1x24 jam.” (wawancara pada tanggal 5 Juni 2012)

Hal yang sama juga disampaikan oleh Bapak Sudarno selaku Lurah

Pasar Nusukan yang menyatakan:

“ Kalau sudah dilakukan pemungutan lalu uangnya disetor ke Kas Daerah. 1x24 jam, hari ini narik, besok pagi harus sudah disetorkan. Kalau tugas yang terkait pembukuan ya menandatangani bukti setoran harian pasar mbak.” (wawancara pada tanggal 20 Maret 2012)

Page 106: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Hal tersebut diperjelas oleh Bapak Nanang Slamet Sukatno, SE selaku

Kepala Seksi Pembukuan Bidang Pendapatan Pasar Dinas Pengelolaan Pasar

Kota Surakarta yang menyatakan:

“ Alur buat setoran, dari pedagang kan sudah ada tarif retribusinya. Dari petugas pemungut melakukan pemungutan, uang tersebut diserahkan kepada petugas administrasi, dan dibukukan atau direkap di buku semacam rekapan itu hari ini berapa jumlah uang yang masuk. Uang itu diserahkan kepada Kas Bendahara Pembantu dibuatkan nanti daftar ataupun Bend 17 sebagai tanda bukti setoran ke Bank Jateng, ditandatangani sama Lurah Pasar. Di Bend 17 ada tembusan ke DPP, DPP nanti kroscek ke Kas Daerah/Bank Jateng. ” (wawancara pada tanggal 19 Maret 2012)

Ibu Ratih selaku Customer Service (CS) Bank Jateng Kantor Cabang

Kota Surakarta menyatakan:

“ Iya mbak, retribusi pasar disetorkan ke sini. Trus direkap, lalu dilaporkan ke DPPKAD, Dinas Pengelolaan Pasar dan Keuangan Pemkot. Itu waktunya 1x24 jam. Kalo soal keterlambatan, belum pernah terjadi. Lancar dan rutin.” (wawancara pada tanggal 3 Mei 2012)

Berdasarkan hasil wawancara dan hasil dokumentasi yang diperoleh,

maka bila dibandingkan dengan aturan yang ada dapat disimpulkan bahwa

dalam pembukuan penerimaan dalam retribusi pasar sudah efektif. Retribusi

pasar yang dipungut lalu dibukukan secara cermat dan melalui tahap-tahap

untuk mencegah kebocoran hasil retribusi. Selain itu, juga terdapat laporan

teratur mengenai target dan realisasi retribusi pasar sehingga dapat

mengungkapkan kendala-kendala yang dihadapi petugas dalam sistem

pemungutan retribusi yang dijalankan.

Page 107: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

C. Tingkat Efektivitas Penarikan Retribusi Pasar

Tingkat efektivitas penarikan retribusi pasar didapat dengan

membandingkan antara realisasi penarikan retribusi pasar dengan target penarikan

retribusi pasar. Setelah mendapatkan persentase perbandingannya maka dilihat

apakah telah memenuhi kriteria keefektifan. Bila didapat bahwa penarikan

retribusi pasar telah efektif berarti kinerja penarikan retribusi pasar Kota Surakarta

semakin baik. Dalam penelitian ini yang dipertimbangkan dalam menentukan

efektivitas hanya pencapaian target. Sedangkan untuk tujuan lain, seperti keadilan,

ketepatan waktu pembayaran, dan kepastian hukum diabaikan.

Tingkat efektivitas penarikan retribusi pasar Kota Surakarta dihitung

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Tingkat Efektivitas �Realisasi Pendapatan

Anggaran Pendapatan x 100%

Setelah didapat persentasenya maka dapat dilihat dengan membandingkan

dengan kriteria pengukuran efektivitas. Kriteria efektivitas menurut Departemen

Dalam Negeri dengan Kepmendagri No.690.900-327 Tahun 1996 seperti yang

dikutip A.A.N.B. Dwiranda (http://ejournal.Unud.ac.id) adalah sebagai berikut:

Page 108: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

Tabel 4.7

Kriteria Pengukuran Efektivitas

No. Prosentase Tingkat Efektivitas Tanda/Kode 1. > 100% Sangat Efektif SE 2. > 90% - 100% Efektif E 3. > 80% - 90% Cukup Efektif CE 4. > 60% - 80% Kurang Efektif KE 5. ≤ 60% Tidak Efektif TE

Di bawah ini disajikan tabel hasil perhitungan efektivitas retribusi pasar

Kota Surakarta Tahun Anggaran 2011.

Tabel 4.8

Efektivitas Penarikan Retribusi Pasar Kota Surakarta

Tahun Anggaran 2011

No. Jenis

Retribusi Pasar Target (Rp)

Realisasi (Rp)

Efektivitas Retribusi Pasar (%)

1. Pelataran Klas I 454.971.000 443.710.800 97,53 2. Pelataran Klas II 339.356.000 310.203.300 91,41 3. Pelataran Kelas III 103.734.000 110.256.650 106,29 4. Los Klas I 884.031.000 767.998.600 86,87 5. Los Klas II 343.420.000 286.862.115 83,53 6. Los Klas III 36.146.000 43.934.945 121,55 7. Kios Klas I 4.848.840.000 4.022.776.740 82,96 8. Kios Klas II 196.440.000 231.217.260 117,70 9. Kios Klas III 38.104.000 45.482.025 119,36

Jumlah 7.245.042.000 6.262.442.435 86,44 Sumber: Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta (diolah)

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa perolehan tertinggi penarikan

retribusi pasar didapat dari retribusi Kios Klas I yaitu sebesar Rp

4.022.776.740,00 dan perolehan terendah didapat dari retribusi Los Klas III yaitu

sebesar Rp 43.934.945,00. Dari 9 objek retribusi pasar hanya 4 yang dapat

Page 109: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

mencapai target yaitu Pelataran Klas III, Los Klas III, Kios Klas II, Kios Klas III

sedangkan lainnya belum mencapai target yang telah ditentukan yaitu Pelataran

Klas I, Pelataran Klas II, Los Klas I, Los Klas II, dan Kios Klas I. Jumlah

penarikan retribusi pasar yang ditargetkan adalah sebesar Rp 7.245.042.000,00.

Sedangkan jumlah penarikan retribusi pasar yang didapatkan atau realisasi dari

target adalah sebesar Rp.6.262.442.435,00.

Dari hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa efektivitas

penarikan retribusi pasar sesuai dengan kriteria efektivitas menurut Departemen

Dalam Negeri dengan Kepmendagri No.690.900-327 Tahun 1996 seperti yang

dikutip A.A.N.B. Dwiranda (http://ejournal.Unud.ac.id) adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9

Kriteria Efektivitas Penarikan Retribusi Pasar Kota Surakarta

Tahun Anggaran 2011

No. Objek Retribusi Pasar Kriteria Efektivitas 1. Pelataran Klas I E 2. Pelataran Klas II E 3. Pelataran Klas III SE 4. Los Klas I CE 5. Los Klas II CE 6. Los Klas III SE 7. Kios Klas I CE 8. Kios Klas II SE 9. Kios Klas III SE 10. Retribusi secara Keseluruhan CE

Berdasarkan tabel di atas penarikan retribusi pasar berdasarkan

klasifikasinya ada 4 yang sangat efektif, 2 yang sudah efektif, dan 3 yang cukup

efektif. Untuk retribusi pasar Pelataran Klas III, Los Klas III, Kios Klas II, dan

Page 110: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

Kios Klas III tingkat efektivitasnya sangat efektif. Untuk retribusi pasar Pelataran

Klas I dan Pelataran Klas II tingkat efektivitasnya sudah efektif. Untuk Los Klas

I, Los Klas II, dan Kios Klas I tingkat efektivitasnya cukup efektif. Sedangkan

bila dilihat dari retribusi secara keseluruhan pada tahun anggaran tersebut tingkat

efektivitasnya adalah cukup efektif.

D. Hambatan-hambatan yang Dihadapi dan Upaya untuk Mengatasinya

1. Hambatan-hambatan yang Dihadapi dalam Rangka Peningkatan

Efektivitas Retribusi Pasar

Meskipun sudah berusaha secara maksimal untuk mengembangkan

potensi dan menjalankan kewenangan yang dimiliki dengan optimal, akan

tetapi masih ada permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh Dinas

Pengelolaan Pasar Kota Surakarta. Adapun permasalahan-permasalahan yang

dihadapi itu adalah sebagai berikut:

a. Kurangnya Ketertarikan Pedagang untuk Menempati Los dan Kios yang

Masih Kosong

Kios dan los merupakan aspek yang sangat potensial dalam

memberikan income yang cukup besar dalam retribusi pasar yang tentunya

akan berdampak pada Pendapatan Asli Daerah. Akan tetapi masih banyak

kios dan los yang masih kosong atau belum laku. Masyarakat yang ingin

berdagang kurang tertarik untuk menempati los dan kios yang masih

kosong, apalagi pasar tersebut pasca revitalisasi. Hal ini dikarenakan letak

los dan kios pasar yang kurang strategis. Selain itu, pedagang juga

Page 111: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

beranggapan bahwa mangsa pasar yang masih rendah, dalam artian

pembeli masih sedikit.

Hal tersebut senada dengan pernyataan Bapak Timan pedagang

buah di dekat kampus ISI Surakarta:

“ Ya gimana ya mbak. Ya belum berani buat nempatin los atau kios. Soalnya kan letak dari kiosnya itu nggak strategis. Masa ya nempatin kios yang di pojokan, kan ya nggak ada pembeli to mbak. Apalagi kiosnya di lantai atas.” (wawancara pada tanggal 6 Juni 2012)

Bapak Nanang Slamet Sukatno, SE selaku Kepala Seksi

Pembukuan Bidang Pendapatan Pasar Dinas Pengelolaan Pasar Kota

Surakarta menyatakan:

“ Penjualan los dan kios pasca revitalisasi pasar. Misal pasar lama 40 kios, pedagang lama kan masuknya gratis. Setelah revitalisasi ada 50 kios, jadi kan sisa 10 kios. Tapi selama kios yang 10 ini belum laku, maka akan menyebabkan target tidak tercapai karena kios yang belum laku itu tetap masuk target“ (wawancara pada tanggal 28 Maret 2012)

Masalah tersebut harus segera ditangani oleh Dinas Pengelolaan

Pasar. Selain itu, kios dan los yang masih kosong atau belum laku akan

tetap masuk dalam target anggaran sehingga menyebabkan target telah

ditentukan tidak tercapai.

b. Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM)

Karena jumlah petugas di pasar terbatas, seringkali membuat

petugas pasar merangkap dalam bertugas atau bekerja. Misalnya saja,

kadang-kadang ada petugas pemungut yang merangkap menjadi petugas

kebersihan atau petugas administrasi. Jadi petugas harus pandai-pandai

dalam mengatur waktunya agar tetap dapat melaksanakan pekerjaannnya

Page 112: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

secara optimal. Sumber Daya Manusia (SDM) yang terbatas baik

menyangkut kualitas maupun kuantitasnya merupakan akibat dari

meningkatnya kewenangan, tugas, serta pekerjaan yang harus ditangani

oleh Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta.

Bapak Nanang Slamet Sukatno, SE selaku Kepala Seksi

Pembukuan Bidang Pendapatan Pasar Dinas Pengelolaan Pasar Kota

Surakarta menyatakan:

“ Ada juga kendala dari petugas, karena petugas kita kan terbatas. Kadang-kadang petugas pemungut itu merangkap ya kebersihan, ada yang administrasi. Jadi mereka itu harus pandai-pandai mengatur waktu. Terkadang kerjanya juga nggak maksimal. Misal saat pemungutan itu kadang petugas yang merangkap terburu-buru dalam memungut, karena juga harus bersih-bersih tadi.“ (wawancara pada tanggal 19 Maret 2012)

Hal senada juga disampaikan oleh Bapak Agus Triyono selaku

Petugas Pemungut di Pasar Tanggul menyatakan:

“ Di sini kan pasarnya agak kecil, petugasnya terbatas. Jadi tugas saya banyak, selain menjadi Petugas Pemungut, juga menjadi Bendahara Pasar. Tugasnya ya agak serabutan, tiap hari harus buat rekapan setoran harian los, kios, sama oprokan, per bloknya juga.” (wawancara pada tanggal 22 Maret 2012)

2. Upaya-upaya yang Dilakukan untuk Mengatasi Hambatan-hambatan

yang Dihadapi Dinas Pengelolaan Pasar

Setiap masalah harus dicari penyelesaian agar kembali menjadi baik.

Dalam hal ini hambatan pelaksanaan penarikan retribusi pasar harus dicari

solusi agar pelaksanaan penarikan retribusi pasar dapat berjalan dengan lancar

sesuai yang direncanakan, sehingga diperoleh pendapatan retribusi pasar

sesuai yang ditargetkan, bahkan kalau bisa melebihi target tersebut serta

Page 113: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

diperoleh peningkatan penerimaan retribusi dari waktu ke waktu. Untuk

mengatasi hambatan-hambatan tersebut di atas, Dinas Pengelolaan Pasar Kota

Surakarta telah melakukan upaya-upaya sebagai berikut :

a. Dengan mengadakan sosialisasi

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya

membayar retribusi, maka Dinas Pengelolaan Pasar telah mengadakan

sosialisasi Peraturan Daerah tentang Retribusi Pasar, yaitu melalui

penyuluhan-penyuluhan secara langsung dan tidak langsung kepada wajib

retribusi. Dengan penyuluhan ini diharapkan masyarakat lebih mengerti

tentang hak dan kewajiban sebagai wajib retribusi.

Bapak Nanang Slamet Sukatno, SE selaku Kepala Seksi

Pembukuan Bidang Pendapatan Pasar Dinas Pengelolaan Pasar Kota

Surakarta menyatakan:

“ Sebenarnya pedagang sudah memiliki kesadaran dalam membayar retribusi. Hanya saja perlu ditingkatkan. Caranya ya pedagang-pedagang itu diberi pengertian, juga sosialisasi misal ada Perda baru. Baik langsung maupun tidak langsung. Nanti kan pedagang jadi ngerti hak dan kewajibannya itu seperti apa.“ (wawancara pada tanggal 19 Maret 2012)

Selain itu, dalam menumbuhkan minat pedagang untuk menempati

kios dan los yang masih kosong atau belum laku, Dinas Pengelolaan Pasar

mengadakan promosi yang berupa pemberitahuan bahwa kios atau los

tersebut masih kosong. Hal itu dijelaskan oleh Bapak Nanang Slamet

Sukatno, SE selaku Kepala Seksi Pembukuan Bidang Pendapatan Pasar

Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta menyatakan:

Page 114: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

“ Kalau untuk los dan kios yang masih kosong ya diadakan promosi mbak. Biasanya itu berupa papan atau kertas yang ditempel di depan los dan kios yang masih kosong yang menginformasikan bahwa kios dan los tersebut masih kosong. Kadang juga dari orang ke orang.” (wawancara pada tanggal 19 Maret 2012)

b. Meningkatkan mutu petugas pelaksana retribusi

Para petugas pelaksana retribusi harus diberi pengertian bahwa

mereka adalah garda terdepan dalam meningkatkan pendapatan daerah

melalui penarikan retribusi. Berarti jika tidak ada mereka, pembiayaan

akan pembangunan terhenti. Di lain pihak, jika pembangunan terhenti

maka penarikan retribusi pun tidak ada atau mereka akan kehilangan

pekerjaan. Mutu petugas pelaksana retribusi ditingkatkan melalui

pendidikan dan latihan (Diklat).

Bapak Nanang Slamet Sukatno, SE selaku Kepala Seksi

Pembukuan Bidang Pendapatan Pasar Dinas Pengelolaan Pasar Kota

Surakarta menyatakan:

“ Kita tiap tahun melakukan pembinaan dan pelatihan bagi pengelola pasar, pedagang pasar, dan para paguyuban pasar. Pembinaan dan pelatihan diambil dari APBD Tk.II maupun bantuan dari Kementerian Perdagangan.“ (wawancara pada tanggal 28 Maret 2012)

Page 115: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektivitas retribusi

pasar di Kota Surakarta, untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi dan

upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Penarikan retribusi pasar di Kota Surakarta dari segi prosesnya berdasarkan

teori Devas sudah efektif. Efektivitas menyangkut semua tahap administrasi

penerimaan retribusi yang meliputi penentuan wajib retribusi, penetapan nilai

kena retribusi, pemungutan retribusi, penegakan sistem retribusi, dan

pembukuan penerimaan.

a. Penentuan wajib retribusi dalam retribusi pasar di Kota Surakarta sudah

efektif. Hal ini dapat dilihat dari kesesuaian antara aturan yang ada dengan

kenyataan yang berlangsung di lapangan. Dalam penentuan wajib retribusi

sudah ada prosedur retribusi yang menyulitkan bagi wajib retribusi untuk

menyembunyikan hutang retribusinya. Adanya persyaratan-persyaratan

yang ada seperti identitas wajib retribusi yang meliputi SHP dan KTPP

menjadikan objek retribusi jelas sekali sehingga lebih mudah dalam

memungut retribusi, dan pembayaran yang bersifat otomatis artinya di

dalam pungutan retribusi pasar sudah memuat unsur retribusi lain, seperti

Page 116: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

pungutan retribusi pasar yang di dalamnya sudah memuat retribusi

kebersihan.

b. Penetapan nilai kena retribusi dalam retribusi pasar di Kota Surakarta

sudah efektif. Hal ini dapat dilihat dari kesesuaian antara aturan yang ada

dengan kenyataan yang berlangsung di lapangan. Dalam penetapan nilai

retribusi sudah ditentukan dengan cermat dan dengan berbagai

pertimbangan. Tarif retribusi pasar juga sudah diketahui dan petugas tidak

memiliki wewenang menentukan sendiri, serta ada catatan lain yang dapat

digunakan untuk membandingkan nilai terhutang sebenarnya, yaitu jumlah

dan jenis tempat dasaran yang ditempati pedagang atau wajib retribusi.

c. Pemungutan retribusi pasar di Kota Surakarta sudah efektif. Pemungutan

retribusi pasar yang berlangsung di lapangan sudah sesuai dengan aturan

yang ada, yaitu sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP)

pemungutan retribusi pasar. Selain itu, juga didukung oleh adanya

ancaman hukuman yang cukup berat atas kelalaian membayar retribusi

dan ada kemungkinan ditegaskan sehingga dapat berlaku sebagai alat

untuk menakut-nakuti.

d. Penegakan sistem retribusi dalam retribusi pasar di Kota Surakarta sudah

efektif. Dalam penegakan sistem retribusi, petugas dapat melakukan

penyegelan yang menunjukkan bahwa pemerintah tidak main-main dan

benar-benar tegas dalam menjalankan peraturan.

e. Pembukuan penerimaan retribusi pasar di Kota Surakarta sudah efektif.

Retribusi pasar yang dipungut dibukukan secara cermat dan melalui tahap-

Page 117: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

tahap untuk mencegah kebocoran hasil retribusi. Selain itu, juga terdapat

laporan teratur mengenai target dan realisasi retribusi pasar sehingga dapat

mengungkapkan kendala-kendala yang dihadapi petugas dalam sistem

pemungutan retribusi yang dijalankan.

2. Apabila dilihat dari segi hasil penarikan retribusi pasar, kriteria efektivitas

besarnya penarikan retribusi pasar pada tahun anggaran 2011 berdasarkan

klasifikasi retribusi pasar untuk Pelataran Klas III, Los Klas III, Kios Klas II,

dan Kios Klas III tingkat efektivitasnya sangat efektif. Untuk retribusi pasar

Pelataran Klas I dan Pelataran Klas II tingkat efektivitasnya sudah efektif.

Untuk Los Klas I, Los Klas II, dan Kios Klas I tingkat efektivitasnya cukup

efektif. Sedangkan bila dilihat dari penarikan retribusi pasar secara

keseluruhan pada tahun anggaran 2011 tingkat efektivitasnya adalah cukup

efektif.

3. Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam efektivitas penarikan retribusi pasar

diantaranya adalah kurangnya ketertarikan pedagang untuk menempati los dan

kios yang kosong dan keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM). Sedangkan

upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut

diantaranya adalah dengan mengadakan sosialisasi dan meningkatkan mutu

petugas pelaksana retribusi.

B. Saran

Dari kesimpulan di atas, maka penulis dapat memberikan saran-saran sebagai

berikut:

Page 118: EFEKTIVITAS PENARIKAN RETRIBUSI PASAR DI KOTA …/Efekti... · Bapak Anton Herdinarto, S.Sos selaku Sekretaris Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

1. Lebih menggalakkan promosi, misalnya dalam bentuk pamflet, iklan di koran,

dan lain sebagainya, untuk kios dan los yang masih kosong apalagi yang

letaknya kurang strategis agar kios dan los tersebut menjadi laku. Dengan

demikian penerimaan retribusi pasar dapat meningkat dan mencapai target

yang telah ditetapkan karena tidak terbebani lagi oleh kios dan los yang masih

kosong yang sudah masuk target.

2. Mengenai jumlah pegawai di setiap pasar selayaknya Dinas Pengelolaan Pasar

perlu segera meninjau kembali formasi petugas-petugas yang ada di pasar dan

menata ulang formasinya dalam rangka pemerataan tugas mengingat adanya

pegawai yang merangkap. Dengan demikian, diharapkan tidak ada lagi

petugas yang merangkap dalam melaksanakan tugasnya.