efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe …digilib.unila.ac.id/27846/3/skripsi tanpa bab...

55
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 20 Bandar Lampung T.P. 2015/2016) (Skripsi) Oleh NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Upload: others

Post on 09-Nov-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPENUMBER HEAD TOGETHER DITINJAU DARI KEMAMPUAN

PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA(Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 20 Bandar Lampung

T.P. 2015/2016)

(Skripsi)

Oleh

NI LUH EKA DARMA YANTI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 2: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

ABSTRAK

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPENUMBER HEAD TOGETHER DITINJAU DARI KEMAMPUAN

PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA(Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 20 Bandar

Lampung Pelajaran 2015/ 2016)

Oleh

NI LUH EKA DARMA YANTI

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu yang bertujuan untuk

mengetahui efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head

Together ditinjau dari kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri

20 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2015/2016 yang terdiri dari delapan kelas

dengan sampel kelas VIII E dan VIII H yang dipilih menggunakan teknik

Purposive Sampling. Desain yang digunakan adalah posttest only control design.

Data kemampuan pemahaman konsep matematis siswa diperoleh dari tes yang

berbentuk uraian. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa

model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together efektif ditinjau dari

kemampuan pemahaman konsep matematis siswa .

Kata Kunci: Efektivitas, Pemahaman Konsep, Numbered Head Together

Page 3: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPENUMBER HEAD TOGETHER DITINJAU DARI KEMAMPUAN

PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA(Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 20 Bandar Lampung)

T.P. 2015/2016)

Oleh

Ni Luh Eka Darma Yanti

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan MatematikaJurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 4: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Page 5: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Page 6: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Page 7: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kabupaten Way Kanan, Kecamatan Banjit tepatnya di Desa

Bali Sadhar Utara pada tanggal 18 Oktober 1993. Penulis adalah anak pertama

dari lima bersaudara pasangan Bapak I Ketut Pondal Artana dan Ibu Ni Kadek

Vitayani.

Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri 4 Bali Sadhar Tengah pada

tahun 2005, pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 2 Banjit pada tahun

2008, dan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1 Banjit pada tahun 2011.

Penulis melanjutkan pendidikan di Universitas Lampung pada tahun 2011 melalui

jalur Tes Ujian Mandiri dengan mengambil program studi Pendidikan

Matematika.

Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Terintegrasi (KKN-KT) pada tahun

2015 di Pekon Pesanguan, Kecamatan Pematang Sawa, Kabupaten Tanggamus

sekaligus melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri

Satu Atap 1 Pematang Sawa.

Page 8: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

MOTTO

“Proses Tak Akan Pernah Menghianati Hasil, Terus

Berusaha dan Berdoa”

“YES, I CAN”

(Ni Luh Eka Darma Yanti)

Page 9: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap Astungkara Wara Nugraha atas asungkerthawara nugraha yang telah diberikan Ida Sang Hyang Widhi Wasa(Brahman), ku persembahkan karya ini sebagai tanda bakti dan

cinta kasihku kepada:

Bapak (I Ketut Pondal Arthana) dan ibu (Ni Kadek Vitayani)tercinta yang senantiasa ada bersamaku untuk mencintai,membesarkan dengan kasih sayang, sebuah kebanggaan,

merawat, mendidik, memelukku dengan kehangatan dan do’a disetiap waktu tanpa lelah dan penuh keikhlasan.

Adik-adikku (Ni Made Nia L.K,, Ni Komang Tria Nila, Ni KetutCantik Narayani, dan I Gede Bagus Narayana) tercinta yang

senantiasa memberikan do’a, perhatian, kasih sayang,pertolongan, dan juga pertikaian yang senantiasa ku rindukan.

Pamanku I Nengah Pugeg dan I Nengah Ariasa yang selalumemberikan kasih sayang, dukungan moral dan material.

Para pendidik yang telah mendidik, membina, dan memberikanilmu dengan tulus dan sabar.

Dosen pembimbing Dr. Caswita, M.Si.,Drs. M. Coesamin, M.Pd., Dr. Tina Yuniar, M.Si. yang telah

membimbing dengan tulus dan sabar.

Page 10: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Teman-teman seperjuangan KKN-KT ku (Kadek Suriani, Netika,Tika, Vany, Winda, Faradillah, Rohim, Lukman) yang senantiasa

memberi dukungan dan perhatian

Sahabat Tercinta The Mrezeet (Kak Agus, Duta, De Adi, Kak AyuAstiti, Kak Ayu Arini, Nengah Dwi, Made Putri, Luh Gita, Made

Nanda, Putu Ika (dudu), Panca (jegeg), dan Komang Dewi),keluarga, sahabat dan orang-orang sekitarku yang selalu

mendoakan kebahagiaan dan mendukung serta mengharapkankeberhasilanku

Almamater tercinta.

Page 11: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

SANWACANA

Astungkara, puji syukur kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Brahman) yang

telah melimpahkan kesehatan dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi.

Skripsi yang berjudul “Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Numbered Head Together Ditinjau Dari Kemampuan Pemahaman Konsep

Matematis Siswa (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 20 Bandar Lampung

T.P. 2015/2016)” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa selesainya skripsi ini tidak terlepas dari

bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu dan bapakku tercinta serta adik-adikku tercinta yang selalu mendo’akan,

memberikan motivasi, dan perhatian tanpa lelah.

2. Bapak Dr. Haninda Bharata, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Matematika yang telah memberikan motivasi kepada penulis sehingga skripsi

ini selesai.

3. Bapak Dr. Caswita, M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan

waktu untuk membimbing, memoivasi, menyumbangkan ilmu yang dimiliki

kepada penulis sehingga skripsi ini selesai.

Page 12: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

iii

4. Bapak Drs. M. Coesamin, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang telah

meluangkan waktu untuk bimbingan, memberikan motivasi, menyumbangkan

banyak ilmu, dan memberikan semangat kepada penulis sehingga skripsi ini

selesai.

5. Bapak Dr. Tina Yuniar, M.Si., selaku pembahas yang telah memberikan

masukan, kritik, dan saran kepada penulis sehingga skripsi ini selesai dan

menjadi lebih baik.

6. Dosen yang telah mendidik dan membimbing penulis selama menyelesaikan

studi.

7. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA.

8. Bapak Dr. Muhammad Fuad, M.Hum, selaku Dekan FKIP Universitas Lam-

pung, beserta staf dan jajarannya.

9. Ibu Muryati, S.Pd., selaku guru mitra yang telah banyak memberikan arahan

dan masukan selama penelitian.

10. Bapak Wahib,S.Pd.I, selaku Kepala SMPN 20 Bandar Lampung,beserta guru-

guru matematika dan staff yang telah memberikan ijin penelitian dan

kemudahan dalam penelitian di SMPN 20 Bandar Lampung.

11. Sahabat-sahabatku di Pendidikan Matematika angkatan 2011 A: Emilda

Mustapa, Veni Anita Sari, Dina Eka Nurvazly, Rizka Silvianti., Novi Dwi

Lestari, Ayu Anindra Tama, Istasari Syaifatunnisa, serta sahabat-sahabatku di

Pendidikan Matematika angkatan 2011 B: I Gde Arry Waisnawa, Ni Made

Ratna, M. Hasbi Ramadhan dan Hani Ervina Pansa atas motivasi,

persahabatan, dan kebersamaanya selama ini.

Page 13: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

iv

12. Sahabat-sahabat KKN-KT ku di Pesanguan: Kadek Suriani, Netika Wuri,

Faradillah Bari, Tika Qurratun, Afriani, Windawati, Hair Vanny Palla,

Muhammad Nur Rohim, dan Luqman Nul Hakim.

13. Siswa-siswi kelas VIII SMPN 20 Bandar Lapung tahun pelajaran 2015/ 2016

atas kerjasamanya.

14. Siswa-siswi SMPN Satu Atap 1 Pematang Sawa 2014/2015 atas ketulusan

dan pengalaman yang telah kalian berikan.

15. Pak Liyanto dan Mbak Eli, penjaga Gedung G, atas bantuannya selama ini.

16. Almamater tercinta yang telah mendewasakanku.

17. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Semoga dengan kebaikan, bantuan, dan dukungan yang telah diberikan kepada

penulis mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa dan semoga skripsi ini ber-

manfaat. Swaha

Bandar Lampung, 16 Juni 2017

Penulis,

Ni Luh Eka Darma Yanti

Page 14: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL .............................................................................................. iii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... iv

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Efektivitas Pembelajaran ........................................................................... 7

B. Model Pembelajaran Kooperatif ............................................................... 9

C. Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT ......................................................... 11

D. Pemahaman Konsep Matematis ............................................................... 15

E. Kerangka pikir................................................................... ...................... 17

F. Anggapan dasar ......................................................................................... 19

G. Hipotesis...................................................................................... .............. 19

Page 15: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

III. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ..................................................................................... 20

B. Populasi dan Sampel ............................................................................... 21

C. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 21

D. Instrumen Penelitian................................................................................ 22

E. Prosedur Penelitian.................................................................................. 29

F. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ....................................... 30

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ....................................................................................... 36

B. Pembahasan ............................................................................................. 41

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan .................................................................................................... 47

B. Saran .......................................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 16: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Tahap – tahap Model Pembelajaran Kooperatif............................... 11

Tabel 3.1 Distribusi Siswa Kelas VIII SMP 20 Bandar Lampung................... 19

Tabel 3.2 Posttest Only Control Design........................................................... 20

Tabel 3.3 Pedoman Penskoran Kemampuan Pemahaman Konsep

Matematis.......................................................................................... 23

Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas ........................................................................... 25

Tabel 3.5 Interpretasi Nilai Daya Pembeda ...................................................... 26

Tabel 3.6 Interpretasi Nilai Tingkat Kesukaran................................................ 27

Tabel 3.7 Rekapitulasi Hasil Tes Uji Coba....................................................... 28

Tabel 3.8 Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Pemahaman KonsepMatematis Siswa ............................................................................... 29

Tabel 4.1 Data Nilai Posttest Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa ...... 33

Tabel 4.2 Data Nilai Posttest Kemampuan Pemahaman Matematis SiswaPada Kelas yang Mengikuti Pembelajaran dengan ModelKooperatif Tipe NHT........................................................................ 34

Tabel 4.3 Hasil Uji Proporsi Data Kemampuan Pemahaman KonsepMatematis Siswa ............................................................................... 35

Tabel 4.4 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata - rata Data KemampuanPemahaman Konsep Matematis Siswa ............................................. 36

Tabel 4.5 Pencapaian Indikator Kemampuan Pemahaman KonsepMatematis Siswa ............................................................................... 36

Page 17: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan,

wawasan, keterampilan, dan keahlian tertentu kepada individu guna mengembangkan

bakat serta kepribadian mereka. Dengan pendidikan, manusia berusaha mengem-

bangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi akibat

adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Masalah pendidikan perlu men-

dapat perhatian dan penanganan yang lebih baik yang berkaitan dengan kuantitas,

kualitas, dan relevansinya. Pendidikan bukanlah suatu hal yang statis atau tetap,

melainkan suatu hal yang dinamis sehingga menuntut adanya suatu perubahan atau

perbaikan secara terus menerus. Perubahan dapat dilakukan dalam hal metode

mengajar, penambahan buku-buku materi, alat-alat laboratorium, serta model yang

digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran, yang juga berlaku pada pelajaran

matematika.

Page 18: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

2

Berdasarkan Permendiknas No. 22 Tahun 2006, ada lima kemampuan yang harus

dimiiki siswa dalam mempelajari matematika salah satunya, memahami konsep

matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau

algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah;

Model pembelajaran merupakan sarana interaksi antara guru dengan siswa dalam

kegiatan pembelajaran. Seorang guru dituntut untuk mampu menciptakan suasana

pembelajaran yang mampu memotivasi siswa agar dapat belajar dengan perasaaan

senang dan nyaman. Kreativitas guru dan gagasan yang baru untuk mengembangkan

cara penyajian materi pelajaran. Dengan demikian, yang perlu diperhatikan untuk

menanganinya adalah ketepatan guru dalam memilih model pembelajaran. Model

pembelajaran yang dipilih oleh guru harus sesuai dengan tujuan, jenis, dan sifat

materi yang diajarkan. Di samping itu, kemampuan guru dalam memahami dan

melaksanakan model tersebut sangat berpengaruh terhadap hasil yang akan dicapai.

Santoso dkk. (2014: 88-89) menyatakan kebanyakan guru dalam kegiatan belajar

mengajar masih menggunakan model pembelajaran dengan metode ceramah dan

tanya jawab,sehingga siswa diposisikan sebagai pendengar ceramah guru.

Kekurangtepatan guru dalam melaksanakan suatu model dapat menimbulkan

kebosanan siswa, kurang dipahaminya suatu materi dan terasa monoton sehingga

mengakibatkan sikap siswa yang acuh terhadap pelajaran matematika. Masalah ini

Page 19: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

3

seringkali menghambat kegiatan pembelajaran. Kurang tepatnya pemilihan model

pembelajaran oleh guru akan memengaruhi prestasi belajar yang dicapai oleh siswa.

Selain itu, pembelajaran masih di dominasi guru, sedangkan siswa hanya menerima

penjelasan dan kurang diberi kesempatan mengungkapkan pendapatnya. Kesalahan

lain yang sering terjadi adalah guru di sekolah tersebut kurang memerhatikan tingkat

pemahaman konsep matematis siswa dalam mengikuti perubahan tahap demi tahap

dalam mencapai materi pelajaran. Dengan kata lain, siswa hanya dibuat tercengang

oleh guru dalam mempermainkan rumus yang begitu runtut dalam sebuah rangkaian

pokok bahasan tanpa memperhatikan apakah konsep dari pelajaran tersebut sudah

dikuasai siswa atau belum.

Salah satu model pembelajaran yang mengarahkan siswa berperan secara aktif dalam

proses pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif. Daryanto dan Rahardjo

(2012: 241) menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif merupakan suatu

model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Setiap siswa

yang ada dalam kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda

(tinggi, sedang dan rendah) dan jika memungkinkan anggota kelompok berasal dari

ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender.

Salah satu model pembelajaran kooperatifyang dapat dipilih untuk mengefektifkan

pembelajaran di kelas adalah model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head

Page 20: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

4

Together(NHT). Model pembelajaran ini dapat membantu siswa agar berperan aktif

dalam pembelajaran karena mampu memancing daya kreatifitas siswa dalam

memahami konsep pembelajaran. Kagan dalam Ibrahim (2000: 28)menyatakan

sebagai berikut.

Model pembelajaran NHT ini secara tidak langsung melatih siswa untuk

saling berbagi informasi, mendengarkan dengan cermat serta berbicara dengan

penuh perhitungan, sehingga siswa lebih produktif dalam

pembelajaran.Denganmelibatkanparasiswadalammenelaahbahan yang

tercakupdalamsuatupelajarandanmengecekpemahamanmerekaterhadapisipelaj

arantersebut.Makaakanlebihmemudahkansiswauntukmemahamidanmengingat

pelajaran yang telahdipelajari.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan guru bidang studi

matematika kelas VIII B semester genap di SMP Negeri 20Bandar Lampung Tahun

Pelajaran 2015/ 2016, diketahui bahwa dalam pembelajaran di kelas guru masih

menggunakan model pembelajaran konvensional, masih terpusat pada guru. Guru

mengajar dengan metode ceramah dan siswa hanya diberikan latihan soal.

Pembelajaran seperti ini membuat siswa tidak memiliki kesempatan untuk aktif

dalam proses pembelajaran. Mereka hanya mendengar, mencatat, dan mengerjakan

soal sesuai dengan contoh yang diberikan sehingga siswa mengalami kesulitan dalam

memahami dan menyelesaikan soal yang berakibat pada rendahnya nilai ulangan

matematika siswa. Sebagian besar siswa masih mendapatkan nilai kurang dari

Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).

Page 21: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

5

Uraian padalatar belakang di atas menunjukkan pentingnya diadakan penelitian

tentang efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe NHT ditinjau dari

kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII semester ganjil SMP

Negeri 20Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2015/2016.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, dirumuskan masalah dalam penelitian sebagai berikut:

“Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together(NHT). Efek-

tif ditinjau dari kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII SMP

Negeri 20 Bandar Lampung tahun pelajaran 2015/2016

Berdasarkan rumursan masalah di atas, dapat dijabarakan pertanyaan penelitian

secara rinci sebagai berikut:

1. Apakah kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang mengikuti

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together(NHT)lebih tinggi

daripada kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang mengikuti pem-

belajaran konvensional?

2. Apakah proporsi siswa yang memiliki kemampuan pemahamankonsepdengan

baik padakelas yang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head

Together(NHT)lebih dari 60% ?

Page 22: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

6

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT ditinjau dari kemampuan pemahaman konsep

matematis siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 20Bandar Lampung Tahun

Pelajaran 2015/2016.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tingkat teoritis

kepada pembaca maupun guru dalam melakukan pembelajaran langsung dengan

pendekatan NHT guna memberikan pembelajaran dikelas lebih baik lagi.

2. Manfaat Praktis

Hasil peneitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap praktisi

pendidikan sebagai bahan pertimbangan terkait dengan penggunaan model

pembelajaran langsung dengan pendekatan NHT sebagai upaya untuk

meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa.

Page 23: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

7

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Efektivitas Pembelajaran

Suatu kegiatan dikatakan efektif bila kegiatan itu dapat diselesaikan pada waktu yang

tepat dan mencapai tujuan yang diinginkan. Efektivitas menekankan pada

perbandingan antara rencana dengan tujuan yang dicapai. Oleh karena itu, efektivitas

pembelajaran sering kai diukur dengan tercapainya tujuan pembeajaran, atau dapat

pula diartikan sebagai ketepatan dalam mengelola situasi (Warsita, 2008 : 287)

Sutikno (2005: 7) mengemukakan bahwa pembelajaran efektif merupakan suatu

pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk dapat belajar dengan mudah,

menyenangkan, dan dapat mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan yang

diharapkan. Oleh sebab itu guru dituntut kreatif dalam menggunakan berbagai

strategi pembelajaran sehingga dapat merancang pembelajaran yang mampu menarik

Page 24: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

8

dan memotivasi siswa untuk belajar. Efektivitas pembelajaran dapat dicapai jika

siswa berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Sedangkan menurut Dick dan Reiser (dalam Warsita, 2008: 288) pembelajaran efektif

adalah suatu pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk belajar

keterampilan spesifik, ilmu pengetahuan, dan sikap serta yang membuat peserta didik

senang. Pembelajaran yang efektif memudahkan peserta didik untuk belajar sesuatu

yang bermanfaat, seperti fakta, keterampilan, nilai, konsep, cara hidup serasi dengan

sesama, atau suatu hasil belajar yang diinginkan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses untuk

mencapai suatu tujuan yaitu perubahan kearah yang lebih baik dimana perubahan

tersebut adalah perubahan pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan sikap yang

bersikap menetap.

Efektivitas merupakan suatu ukuran keberhasilan dari suatu kegiatan pembelajaran.

Dalam penelitian ini, pembelajaran dikatakan efektif apabilapada kelas yang

menggunakan strategi pembelajaran NHT jumlah siswa yang mendapatkan nilai

minimal 65 lebih dari 60% dari jumlah siswa. Nilai 65 bukan merupakan nilai KKM

yang ditetapkan sekolah, melainkan standar ketuntasan untuk mengukur kemampuan

pemahaman konsep matematis siswa yang ditentukan dalam penelitian ini.

Page 25: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

9

B. Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dimana siswa belajar

dalam kelompok-keompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda.

Dalam menyelesaikan tugas kelompoksetiap anggota saling bekerjasama dan

membantu memahami suatu bahan pembelajaran, memeriksa dan memperbaiki

jawaban teman serta kegiatan lainnya dengan tujuan untuk membantu siswa yang satu

dengan siswa yang lainnya agar dapat mencapai sukses bersama secara akademik.

Roger dkk. dalam Huda (2011: 29) menyatakan,

Pembelajaran kooperatif merupakan aktivitas pembelajaran kelompok yang

diorganisir oleh satu prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada

perubahan informasi secara soaial di antara kelompok-kelompok pembelajar

yang di dalamnya setiap pembelajar bertanggung jawab atas pembelajarannya

sendiri dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran anggota-anggota yang

lain.

Daryanto dan Rahardjo (2012: 242) mengemukakan ciri-ciri model pembelajaran

kooperatif sebagai berikut.

1. Siswa dalam kelompok secara kooperatif menyelesaikan materi belajar

sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai.

2. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda-

beda, baik tingkat kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Jika mungkin

anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta

memperhatikan kesetaraan gender.

3. Penghargaan lebih menekankan pada kelompok dari pada masing-masing

individu.

Solihatindkk. (2007:4) dalamTaniredja (2011:56) menyatakanbahwa.

Page 26: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

10

Padadasarnyacooperative

learningmengandungpengertiansebagaisuatusikapatauperilakubersamadalamb

ekerjaataumembantu di antarasesamadalamstrukturkerjasama yang

teraturdalamkelompok, yang terdiridaridua orang ataulebih di

manakeberhasilankerjasangatdipengaruhiolehketerlibatandarisetiapanggotakel

ompokitusendiri.

Ada beberapa hal yang perlu dipenuhi dalam pembelajaran kooperatif agar lebih

menjamin siswa bekerja secara kooperatif menurut Solihatindkk. (2007:4)

dalamTaniredja (2011:56)sebagai berikut.

1. Para siswa yang tergabung dalam suatu kelompok harus merasa bahwa mereka

adalah bagian dari sebuah tim dan mempunyai tujuan bersama yang harus

dicapai.

2. Para siswa yang tergabung dalam sebuah kelompok harus menyadari bahwa

masalah yang mereka hadapi adalah masalah kelompok dan bahwa berhasil atau

tidaknya kelompok itu akan menjadi tanggung jawab bersama oleh anggota

kelompok itu.

3. Agar mencapai hasil yang maksimum, para siswa yang tergabung dalam

kelompok harus bicara satu sama lain dalam mendiskusikan masalah yang

dihadapinya.

Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar

akademik. Selain itu model pembelajaran akademik juga efektif untuk

Page 27: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

11

mengembangkan keterampilan sosial siswa. Model pembelajaran ini unggul dalam

membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif

merupakan sistem pembelajaran dimana siswa bekerja atau belajar kelompok yang

terstruktur. Terstruktur artinya saling berinteraksi satu sama lain dan tiap individu

mempunyai tanggung jawab yang sama, karena berhasil atau tidaknya kelompok

menjadi tanggung jawab bersama oleh seluruh anggota kelompoknya. Selain itu

model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kemampuan akademik juga

efektif untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa.

C. Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together(NHT)

Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah Numbered Head Together (NHT).

Lie (2004 : 59) mengungkapkan bahwa model pembelajaran kooperatif

dikembangkan oleh Spencer Kagan pada tahun1992. Dalam mode pembelajaran

kooperatif tipe NHT setiap siswa diberikan kesempatan untuk saling membangkan

ide-ide dan mepertimbangkan jawaban yang tepat. Selain itu, siswa akan termotivasi

untuk meningkatkan semangat kerjasama mereka. Pembelajaran kooperatif tipe NHT

dapat digunakan dalam semua materi pembelajaran dan semua tingkat usia anak

didik.

Page 28: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

12

Kagan (dalam Foster 2002:11)menyatakanbahwa.

“ Numbered Head Together merupakan suatu tipe model pembelajaran

kooperatif yang merupakan stuktu rsederhana dan terdiri yang digunakan

untuk meriview fakta-fakta dan informasi dasar yang berfungsi untuk mengatur

interaksi siswa”.

Suhermi (2004:43) menyatakanbahwa.

“Numbered Head Together adalah pendekatan yang dikembangkan untuk

melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam

suatu pelajarandan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran

tersebut”.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran NHTadalahsuatu model pembelajaran berkelompok yang setiap

anggota kelompoknya bertanggung jawab , sehingga tida kada pemisahan antara

siswa yang satu dengan siswa yang lain yang lainnya.

1 Langkah-langkah Model Pembelajaran NHT

Kagan (dalamNurhadi2004:66) menyatakan bahwa langkah-

langkahpembelajarankooperatiftipe Numbered Head Together adalah:

1) Penomoran(Numbering): guru membagi para

siswamenjadibeberapakelompokatautim yang beranggotakan 4 hingga 6

siswadanmemberinomorsehinggatiapsiswadalamtimmemilikinomorberbeda,

Page 29: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

13

2) PengajuanPertanyaan(Quenstioning): guru mengajukansuatupertanyaankepada

para siswa, 3) BerfikirBersama(Head Together): para

siswaberfikirbersamauntukmenggambarkandanmeyakinkanbahwatiap orang

mengetahuijawabantersebut, 4) PemberianJawaban(Answering): guru

menyebutsatunomordan para

siswadaritiapkelompokdengannomorsamamengangkattangandanmenyiapkanjawaban

untukseluruhkelas.

Krismanto(2003:56) mengemukakanbahwalangkah-langkah model

pembelajaran NHT adalah:

1) Siswadibagidalamkelompok, setiapsiswadalamkelompokmendapatnomor, 2) Guru

memberikantugasdanmasing-masingkelompokmengerjakannya, 3)

Kelompokmendiskusikanjawaban yang

benardanmemastikantiapanggotakelompokdapatmengerjakannyadanmengetahuijawab

annya, 4) Guru memanggilsalahsatunomorsiswadengannomor yang

dipanggilmelaporkanhasilkerjasamamereka, 5) Tanggapandariteman yang lain,

kemudian guru menunjuknomor yang lain, 6) Kesimpulan

Berdasarkanbeberapapendapat di atasdapatdisimpulkanbahwalangkah-

langkahpenggunaan model

pembelajaran NHT adalahmembagisiswamenjadibeberapakelompok,

memberinomorpadamasing-masinganggotakelompok,

Page 30: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

14

menjelaskanmateripembelajaran, memberikankuisberupabeberapabuahsoal,

memberikankesempatankepadasiswauntukmembahasbersamakelompoknya,

memanggilsalahsatunomor untukmelaporkanhasil diskusi dankelompok lain

menanggapinyasertadilanjutkandenganmenyimpulkanpelajaran.

2KelebihandanKekurangan NHT

a. Kelebihan NHT

Menggunakan model pembelajarankooperatiftipe NHTmemilikibeberapakelebihan,

seperti yang diungkapkanolehKrismanto (2003:63) “Model pembelajaran

NHTmemilikibeberapakelebihanyaitu: 1)

Melatihsiswauntukdapatbekerjasamadanmenghargaipendapat orang lain, 2)

melatihsiswauntukbisamenjadi tutor sebaya, 3) memupuk rasa

kebersamaan, 4) membuatsiswamenjaditerbiasadenganperbedaan”.

b. Kekurangan NHT

Dalammenggunakan model pembelajaranNHTterdapatbeberapakelemahan yang

harusdiwaspadai, halinidilakukan agar tidakterjadihal-hal yang

tidakdiinginkandalampembelajaran, adapunkelemahan-

kelemahantersebutmenurutKrismanto (2003:65) “1) Siswa yang

sudahterbiasadengancarakonvensionalakansedikitkewalahan, 2) Guru

harusbisamemfasilitasisiswa, 3) tidaksemuamendapatgiliran”. Oleh sebab itu untuk

Page 31: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

15

mewaspadai hal-hal yang tidak diinginkan dalam pembelajaraan, guru sebaiknya

selalu mendampingi siswa selama proses belajar berlangsung. Guru dapat menjadi

fasilitator dan pengarah sehingga tidak terjadi kebingungan pada siswa.

D. Pemahaman Konsep Matematis

Pemahaman konsep matematika merupakan kemampuan dasar yang sangat penting

dimiliki oleh setiap siswa, karena pada matematika terdapat konsep sebagai prasyarat

konsep selanjutnya. Konsep-konsep pada matematika tersusun secara sistematis dari

konsep yang sederhana sampai konsep kompleks. Suherman (2003: 22) menyatakan

bahwa“konsep-konsep matematika tersusun secara hierarkis, terstruktur, logis, dan

sistematis mulai dari konsep yang paling sederhana sampai pada konsep yang paling

kompleks”. Hal ini membuat siswa harus memiliki konsep yang benar agar dapat

memahami konsep selanjutnya. Saat ini pemahaman konsep yang dimiliki oleh siswa

masih rendah bahkan dipahami secara keliru. Seperti yang dikemukakan oleh

Ruseffendi (2006: 156) bahwa masih banyak siswa yang setelah belajar matematika,

tidak mampu memahami bahkan pada bagian yang paling sederhana sekalipun,

banyak konsep yang dipahami secara keliru sehingga matematika dianggap sebagai

ilmu yang sukar.

Page 32: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

16

Menurut Purwanto (1994: 44) “pemahaman adalah tingkat kemampuan yang

mengharapkan siswa mampu memahami arti atau konsep, situasi serta fakta yang

diketahuinya” Sedangkan pengertian konsep adalah “suatu ide abstrak yang

memungkinkan kita untuk mengklasifikasikan atau mengelompokkan objek atau

kejadian itu merupakan contoh dan bukan contoh dari ide tersebut” (Ruseffendi,

1998: 157).

Langkah-langkah dalam menanamkan suatu konsep berdasarkan penggabungan

beberapa teori belajar Bruner menurut Hudojo (2003: 123) yaitu: “1) guru

memberikan pengalaman belajar kepada siswa berupa contoh-contoh yang

berhubungan dengan suatu konsep matematika dari berbagai bentuk yang sesuai

dengan struktur kognitif siswa; 2) siswa diberikan dua atau tiga contoh lagi dengan

bentuk pertanyaan; 3) siswa diminta untuk memberikan contoh-contoh sendiri

tentang suatu konsep sehingga dapat diketahui apakah siswa sudah memahami

konsep tersebut; 4) siswa diberikan kesempatan untuk mendefinisikan konsep

tersebut dengan bahasanya sendiri; 5) siswa diberikan lagi contoh mengenai konsep

dan bukan konsep; 6) siswa mengerjakan latihan soal untuk memperkuat konsep

tersebut”.

Page 33: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

17

Menurut Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 506/C/Kep/PP/2004 tanggal 11

November 2004 (dalam Tim PPPG Matematika, 2005: 86) diuraikan bahwa indikator

siswa memahami konsep matematika adalah mampu:

1. menyatakan ulang sebuah konsep,

2. mengklasifikasi objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya,

3. memberikan contoh dan bukan contoh dari suatu konsep,

4. menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis,

5. mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep,

6. menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi tertentu,

7. mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah..

Berdasarkan uraian di atas maka pemahaman konsep matematis yaitu kemampuan

siswa dalam memahami sebuah konsep yang berupa penguasan materi serta dapat

menjelaskan kembali konsep yang diperolehnya dengan menggunakan kalimatnya

sendiri dan mencakup indikator pemahaman konsep matematis.

E. Kerangka Pikir

Penelitian tentang efektivitas model pembelajaran NHT ditinjau dari kemampuan

pemahaman konsep matematis siswa terdiri dari dua variabelyaitu variabel bebas dan

Page 34: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

18

variabe terikat. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel bebas adalah model

pembelajaran NHT(X) Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah

pemahaman konsep matematis siswa (Y).

Pemahaman konsep merupakan tingkat kemampuan yang mengharapkan siswa

mampu memahami konsep, situasi, dan fakta yang diketahui serta dapat menjelaskan

dengan kata-kata sendiri sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya dengan tidak

merubah artinya. Jadi, pemahaman konsep matematis adalah kemampuan siswa

dalam menerjemahkan, menafsirkan, dan menyimpulkan suatu konsep matematika

berdasarkan pembentukan pengetahuannya sendiri, bukan sekedar menghafal.

Dengan demikian, siswa dapat menemukan dan menjelaskan kaitan suatu konsep

dengan konsep lainnya.

Salah satu alternatif yang efektif meningkatkan kemampuan pemahaman konsep

matematis siswa adalah melalui pembelajaran kooperatif tipe NHT. Pembelajaran

kooperatif tipe NHT ini didesain sedemikian rupa untuk pembelajaran secara

berkelompok dengan lebih menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam

bekerja atau membantu sesama dalam struktur kerja sama yang teratur yang terdiri

atas empat orang atau lebih. Dalam model ini siswa memiliki tanggung jawab, yaitu

mereka belajar untuk dirinya sendiri dan membantu sesama anggota kelompok untuk

belajarmelaluipresentasi. Para siswa akan saling belajar satu sama lain karena dalam

Page 35: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

19

diskusi mereka mengenai materi, konflik kognitif akan timbul, dan pemahaman

dengan kualitas yang lebih tinggi akan muncul.

F. Anggapan Dasar

Seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 20 Bandar Lampung

memperoleh materi pembelajaran matematika yang sama dan sesuai dengan

kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Faktor lain yang

memengaruhi kemampuan pemahaman konsep matematis siswa selain model

pembelajaran kooperatif tipe NHT diabaikan dalam perhitungan.

G. Hipotesis

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas maka dirumuskan suatu hipotesis

dalam penelitian ini, yaitu model pembelajaran kooperatif tipe NHT efektif

diterapkan pada siswa-siswa ditinjau dari kemampuan pemahaman konsep matematis

siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 20 Bandar Lampung Tahun Pelajaran

2015/2016.

Page 36: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

20

III. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah posttest only. Pada desain ini

kelompok ekperimen memperoleh perlakuan berupa pembelajaran kooperatif tipe

NHT, sedangkan kelompok kontrol mendapatkan pembelajaran konvensional.

Setelah dilakukannya penelitian sebanyak lima kali selanjutnya siswa diberi

posttest untuk mengetahui pemahaman konsep matematis siswa.

Sesuai dengan yang dikemukaan oleh Furchan (2007 : 368) yaitu desain

pelaksanaan penelitian digambarkan sebagai berikut.

Tabel 3.1 Bagan Desain Penelitian

Kelompok Perlakuan Posttest

A1 X1 O

A2 X2 O

Keterangan :

A1 = kelas eksperimen

A2 = kelas kontrol

O = observasi

Page 37: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

21

X1 = model pembelajaran kooperatif tipe NHT

X2 = model pembelajaran konvensional

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 20Bandar

Lampung tahun ajaran 2015/ 2016 yang yang terdistribusi dalam dua kelas yaitu

kelas VIII-E dan VIII-H. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan

teknik Purposive Samplingyaitu memilih sampel secara sederhana dengan beberapa

pertimbangan diantaranya siswa dikelas tersebut mempunyai kemampuan yang

berbeda-beda dan kemauan belajar yang cukup tinggi.Kelas VIII-E yang

berjumlah 28 siswa sebagai kelas kontrol yang mendapat perlakuan berupa

pembelajaran konvensional. Sedangkan kelas VIII-H yang berjumlah 28 siswa

sebagai sebagai kelas eksperimen yang mendapatkan perlakuan berupa pebelajran

kooperatif tipe NHT.

C. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data berupa nilai yang

diperoleh dari tes kemampuan pemahaman konsep matematis siswa pada kelas

yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan kelas yang

menggunakan model pembelajaran konvensional. Teknik yang digunakan

dalam penelitian ini adalah tes untuk mengukur efektivitas kemampuan

pemahaman konsep matematis siswa pada kelas yang diberi perlakuan dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Tes dilakukan di

Page 38: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

22

akhir pembelajaran(posttest) berupa soal uraian untuk mengukur efektivitas

kemampuan akhir pemahaman konsep matematis siswa selama mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

D. Instrumen Penelitian

Sebagai upaya mendapatkan data dan informasi yang lengkap mengenai hal-hal

yang ingin dikaji melalui penelitian ini, maka dibuatlah seperangkat instrumen.

Tabel 3.2 Penskoran Tes Kemampuan Pemahaman Konsep

No Indikator Keterangan Skor

1.

Menyatakan

ulang suatu

konsep

a. Tidak menjawab 0

b. Menyatakan ulang suatu konsep tetapi salah 1

c. Menyatakan ulang suatu konsep dengan

benar 2

2.

Mengklasifikasi

objek menurut

sifat tertentu

sesuai dengan

konsepnya

a. Tidak menjawab 0

b. Mengklasifikasi objek menurut sifat

tertentu tetapi tidak sesuai dengan

konsepnya

1

c. Mengklasifikasi objek menurut sifat

tertentu sesuai dengan konsepnya 2

3.

Menyatakan

konsep dalam

berbagai bentuk

representasi

matematika

a. Tidak menjawab 0

b. Menyajikan konsep dalam bentuk

representasi matematika tetapi salah 1

c. Menyajikan konsep dalam bentuk

representasi matematika dengan benar 2

4. Mengaplikasi-

kan konsep

a. Tidak menjawab 0

b. Mengaplikasikan konsep tetapi tidak tepat 1

c. Mengaplikasikan konsep dengan tepat 2

Tes kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang digunakan diharapkan

dapat menunjukkan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa berdasarkan

indikator pemahaman konsep matematis. Bentuk tes yang digunakan untuk

Page 39: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

23

mengetahui kemampuan pemahaman konsep matematis siswa adalah tes tertulis

berbentuk uraian, karena dengan tes tertulis berbentuk uraian peneliti dapat

mengetahui kemampuan pemahaman konsep matematis siswa.

Selanjutnya instrument dianalisis mengenai validitas butir soal, reabilitas soal,

daya pembeda, dan indeks kesukaran.

1. Uji Validitas Butir Soal

Validitas instrumen menurut (Suherman, 2003 : 121)adalah ketepatan dari suatu

instrumen atau alat pengukur terhadap konsep yang akan diukur.

Untuk menguji validitas tes uraian, digunakan rumus Korelasi Produk-Moment

memakai angka kasar (raw score) yaitu,

Keterangan:

: koefisien korelasi variabel X dan Y

X : skor setiap butir soal masing-masing siswa

Y : skor total masing-masing siswa

N : banyaknya subjek uji coba

Untuk menentukan soal tersebut memiliki validitas yang tinggi, sedang, atau

rendah, Guilford (Suherman, 2003: 110) memberikan kriteria sebagai berikut.

Tabel 3.3 Kriteria Validitas

Koefisien Validitas Interpretasi

0,80 ≤ rxy ≤ 1,00 Sangat Tinggi

0,60 ≤ rxy< 0,80 Tinggi

0,40 ≤ rxy< 0,60 Sedang

Page 40: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

24

Dalam penelitian ini, nilai validitas butir soal yang digunakan adalah validitas

sangat tinggi, tinggi dan sedang. Interpretasi nilai validitas butir soal hasil uji

coba soal dapat dilihat pada tabel 3.4 dan perhitungan selengkapnya dapat dilihat

pada lampiran C.1 untuk soal tes kemampuan awal dan lampiran C.2 untuk soal

tes kemampuan akhir.

Tabel 3.4 Interpretasi Nilai Validitas Butir Soal.

No. Soal Koefesien validitas Interpretasi

1 0,70 (ValiditasTinggi)

2 0,57 (ValiditasSedang)

3 0,52 (ValiditasSedang)

4 0,68 (ValiditasTinggi)

5 0,77 (ValiditasTinggi)

Berdasarkan tabel 3.4, dapat disimpulkan bahwa soal tes kemampuan awal dan tes

kemamampuan akhir memiliki validitas yang tinggi dan sedang sehingga layak

digunakan dalam penelitian ini.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas suatu alat ukur atau alat evaluasi dimaksudkan sebagai suatu alat yang

memberikan hasil yang tetap sama atau ajeg atau konsisten (Suherman, 2003:

131). Suatu alat ukur disebut reliabel jika hasil pengukuran alat evaluasi itu sama

atau relatif sama, tidak terpengaruh oleh subjeknya maupun situasi dan

0,20 ≤ rxy< 0,40 Rendah

0,00 ≤ rxy< 0,20 Sangat Rendah

r xy< 0,00 Tidak Valid

Page 41: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

25

kondisinya. Untuk menghitung koefisien reliabilitas pada soal bentuk uraian

digunakan rumus (Suherman, 2003: 154), sebagi berikut.

r11= (

) (

) dengan

= (

) (

)

Keterangan:

r11 : koefisien reabilitas instrumen (tes)

n : banyaknya butir soal (item)

: varians skor setiap butir soal : varians skor total

N : banyaknya data

:jumlah semua data

:jumlah kuadrat semua data

Untuk menentukan reliabilitas dari soal-soal yang diberikan, Guilford (Suherman,

2003 : 139) memberikan kriteria sebagai berikut.

Tabel 3.5 Kriteria Reliabilitas

Koefisien Reliabilitas Interpretasi

0,80 ≤ r11 ≤ 1,00 Sangat Tinggi

0,60 ≤ r11< 0,80 Tinggi

0,40 ≤ r11< 0,60 Sedang

0,20 ≤ r11< 0,40 Rendah

r11 ≤ 0,20 Sangat Rendah

Dalam penelitian ini, nilai reliabilitas yang digunakan adalah reliabilitas sangat

tinggi, tinggi dan sedang. Setelah menghitung instrumen tes diperoleh nilai r11 =

0,87 yang berarti instrumen tes memenuhi kriteria realibilitas sangat tinggi dan

dapat digunakan. Reliabilitas hasil uji coba soal dapat dilihat pada tabel 3.5 dan

Page 42: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

26

hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran C.1 untuk reliabilitas

soal tes kemam-puan awal dan lampiran C.2 untuk reliabilitas soal tes

kemampuan akhir.

3. Indeks Kesukaran Butir Soal

Sudijono (2008: 372) mengatakan bahwa suatu tes dikatakan baik jika memiliki

derajat kesukaran sedang, tidak terlalu sukar, dan tidak terlau mudah. Perhitungan

suatu kesukaran butir soal digunakan rumus sebagai berikut.

Keterangan:

TK : tingkat kesukaran suatu butir soal

: jumlah skor yang diperoleh siswa pada semua butir soal

IT : jumlah skor maksimum yang dapat diperoleh siswa pada suatu

butir soal

Selanjutnya menurut Suherman (2003), indeks kesukaran yang diperoleh

diinterpretasikan menggunakan kriteria sebagai berikut.

Tabel 3.6 Kriteria Indeks Kesukaran

Nilai IK Interpretasi

IK = 0,00 Soal Terlalu Sukar

0,00 < IK ≤ 0,30 Soal Sukar

0,30< IK ≤0,70 Soal Sedang

0,70 < IK ≤1,00 Soal Mudah

IK = 1,00 Soal Terlalu Mudah

Page 43: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

27

Dalam penelitian ini, butir soal yang dipilih adalah butir soal dengan nilai tingkat

kesukaran mudah, sedang dan sukar. Tingkat kesukaran hasil uji coba soal dapat

dilihat pada tabel 3.7 dan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran

C.1 untuk soal tes kemampuan awal dan lampiran C.2 untuk soal tes kemampuan

akhir.

Tabel 3.7 Interpretasi Nilai Tingkat Kesukaran Tes.

No. Soal Nilai Tingkat Kesukaran

TesKemampuanAwal

Interpretasi

1 0,81 (Mudah)

2 0,63 (Mudah)

3 0,82 (Mudah)

4 0,57 (Sedang)

5 0,65 (Sedang)

Berdasarkan tabel 3.7, dapat disimpulkan bahwa butir soal tes kemampuan awal

dan tes kemampuan akhir memiliki tingkat kesukaran yang tergolong mudah,

sedang dan sukar sehingga layak digunakan dalam penelitian ini.

4. Daya Pembeda Butir Soal

Sudijono (2008: 389-390) mengungkapkan untuk mengetahui daya pembeda

butir soal, digunakan formula sebagai berikut.

DP=

Keterangan:

DP : indeks daya pembeda satu butir soal tertentu

JA : jumlah skor kelompok atas pada butir soal yang diolah

JB : jumlah skor kelompok bawah pada butir soal yang diolah

IA : jumlah skor ideal kelompok (atas/bawah)

Page 44: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

28

Selanjutnya menurut Suherman (2003), indeks kesukaran yang diperoleh

diinterpretasikan menggunakan kriteria sebagai berikut.

Tabel 3.6 Kriteria Daya Pembeda

Dalam penelitian ini, butir soal yang digunakan adalah butir soal yang memiliki

daya pembeda yang sangat baik, baik dan sedang. Nilai daya pembeda hasil uji

coba soal dapat dilihat pada tabel 3.10 dan perhitungan selengkapnya dapat dilihat

pada lampiran C.1 untuk soal tes kemampuan awal dan lampiran C.2 untuk soal

tes kemampuan akhir.

Tabel 3.10 Interpretasi Nilai Daya Pembeda Tes.

No. Soal NilaiDayaPembeda

TesKemampuanAwal

Interpretasi

1 0,42 (Baik)

2 0,42 (Baik)

3 0,46 (Baik)

4 0,42 (Baik)

5 0,50 (Baik)

Berdasarkan tabel 3.10, dapat disimpulkan bahwa soal tes kemampuan awal dan

tes kemampuan akhir memiliki daya pembeda yang tergolong sedang dan baik

sehingga layak digunakan dalam penelitian ini.

Nilai DP Interpretasi

DP ≤ 0,00 Sangat Jelek

0,00< DP ≤ 0,20 Jelek

0,20< DP ≤ 0,40 Cukup

0,40< DP ≤ 0,70 Baik

0,70< DP ≤ 1,00 Sangat baik

Page 45: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

29

E. Prosedur Penelitian

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini dilakukan beberapa persiapan sebelum melaksanakan penelitian,

yaitu sebagi berikut.

1. Mengidentifikasi masalah yang akan diteliti (wawancara dengan salah satu

guru matematika di SMP Negeri 20 Bandar Lampung mengenai kemampuan

pemahaman konsep matematis siswa), kemudian permasalahan yang

dirumuskan beserta batasannya untuk selanjutnya dikaji berbagai sumber

yang mendukung perumusan masalah sebagai acuan dalam menentukan

hipotesis serta menentukan metode dan desain yang akan digunakan dalam

penelitian.

2. Menentukan sampel dan materi yang akan digunakan dalam penelitian.

3. Menyusun proposal penelitian.

4. Membuat instrumen penelitian yang meliputi kisi-kisi soal, tes pemahaman

konsep matematis, pedoman penilaian.

5. Melakukan seminar proposal, kemudian melakukan revisi makalah proposal

dan instrumen penelitian sesuai saran dari dosen pembimbing maupun dosen

penguji.

6. Mengajukan permohonan izin penelitian pada pihak-pihak yang terkait.

7. Melakukan uji coba instrumen tes.

8. Melakukan analisis hasil uji coba instrumen tes.

Page 46: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

30

9. Merevisi instrumen penelitian apabila diperlukan.

2. Tahap Pelaksanaan

Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam tahap pelaksanaan, yaitu sebagai

berikut.

1. Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan RPP (Rencana Pelaksaan

Pembelajaran) yang teah disusun, yaitu RPP dengan model pembelajaran tipe

NHT di kelas eksperimen dan RPP dengan model pembelajaran konvensional

dikelas kontrol.

2. Pengumpulan Data

3. Analisis Data

4. Penarikan Kesimpulan

5. Penyusunan Laporan

3. Tahap Pengolahan dan Analisis Data

Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam tahap pengolahan data, yaitu

sebagai berikut.

1. Mengumpulkan data hasil penelitian.

2. Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian.

3. Menyusun laporan hasil penelitian.

F. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Data pada penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data tes kemampuan

pemahaman konsep matematis yang diperoleh dari hasil posttest. Data yang

Page 47: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

31

diperolehkemudiandianalisis untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran

kooperatif tipe NHTditinjaudari kemampuan pemahaman konsep matematis

siswa. Analisis data dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan untuk melihat apakah sampel berdistribusi normal

atau sebaliknya. Uji ini menggunakan uji Shapiro-Wilk.Adapun hipotesis uji

adalah sebagai berikut.

H0 : data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 : data sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

Pada penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan ujiShapiro-Wilk

menggunakan software SPPS versi 17.0 dengan kriteria pengujian, yaitu jika nilai

probabilitas (sig) dari Z lebih besar dari , maka hipotesis nol diterima

dan jika nilai probabilitas (sig) dari Z lebih kecil dari , maka hipotesis

satu yang diterima (Trihendradi, 2009:113).

Tabel 3.8 Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Pemahaman Konsep

Matematis

Kelas Banyak

Siswa Probabilitas (Sig) Kesimpulan

NHT 28 0,263 Berdisribusi Normal

Konvensional 28 0,070 Berdisribusi Normal

Page 48: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

32

Berdasarkan Tabel 3.10 diketahui bahwa probabilitas (sig) pada kedua kelas

eksperimen lebih besar dari 0,05 sehingga H0 diterima. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa pada kedua kelas eksperimen data sempel berasal dari

populasi yang berdistribusi normal. Perhitungan uji normalitas selengkapnya

dapat dilihat pada Lampiran C 6.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas variansi dilakukan untuk mengetahui apakah data kedua

kelompok memiliki variansi yang homogen atau tidak. Adapun hipotesis untuk

uji ini adalah:

H0 : varians kedua populasi homogen

H1 : varians kedua populasi tidak homogen

Dalam penelitian ini, uji homogenitas menggunakan uji Levene dengan software

SPSS versi 17.0 dengan kriteria terima H0 jika nilai sig > 0,05 . Berdasarkan hasil

output uji homogenitas varians dengan menggunakan uji Levene

nilaisignifikansinya adalah 0,201 . Karena nilai signifikansinya lebih besardari

0,05 maka dapat disimpulkan bahwa kelas kontrol dan kelas eksperimen berasal

dari populasi yang mempunyai varians yang sama, atau kedua kelas tersebut

homogen. Data selengkapnyadapatdilihatpadaLampiranC 7.

Page 49: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

33

3. Uji Hipotesis

a. Uji Kesamaan Dua Rata-rata

Setelah diketahui kedua kelas tersebut berdistribusi normal dan memilki

varians yang homogen, selanjutnya dilakukan uji kesamaan dua rerata dengan

nilai signifikansinya 0,05.

KriteriapengujiandilakukandenganmenggunakanIndependent Sample t-test

denganasumsikeduavarianshomogen (equal varians assumed)

dengantarafsignifikansinya 0,05. Hipotesis dirumuskan dalam bentuk hipotesis

statistik sebagai berikut :

H0: μ1 = μ2 (tidak ada perbedaan kemampuan pemahaman konsep

matematis siswa yang mengikuti pembelajaran NHT dengan

kemampuan pemahaman matematis yang mengikuti pembe-

lajaran konvensional

H1: μ1>μ2 (kemampuan Pemahaman konsep matematis siswa yang

mengikuti pembelajaran NHT lebih baik dari skor kemampuan

pemahaman konsep matematis yang mengikuti pembelajaran

konvensional

Dalam penelitian ini, uji-t menggunakan software SPPS versi 17.0dengan

kriteria pengujian, jika nilai Sig lebih besar dari 0,05, maka hipotesis nol

diterima. Tolak hipotesis nol apabila nilai Sig lebih kecil dari 0,05

(Trihendradi, 2009:146).

Page 50: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

34

Berdasarkanhasilperhitunganterlihat sig (2-tailed) adalah 0,02 (0,02< 0,05)

maka H0ditolak.Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemahaman

konsep siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif Tipe NHT lebih

baik daripada kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang

memperoleh pembelajaran konvensioanal. Data selengkapnya dapat di lihat

lampiran C 8.

4. Uji Proporsi

1. Rumusan hipotesis untuk uji ini adalah sebagai berikut.

H0 : = (proporsi siswa tyang memiliki kemampuan pehamanan konsep

dengan baik = 60 % )

H1 : (proporsi siswa tyang memiliki kemampuan pehamanan konsep

dengan baik >60 % )

Statistik yang digunakan dalam uji ini adalah:

Keterangan:

X = banyaknya siswa tuntas belajar

n = jumlah sampel

Page 51: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

35

0,60 = proporsi siswa tuntas belajar yang diharapkan

Kriteria uji: tolak H0 jika hitungz > 5,0z dengan taraf nyata 5%. Harga 5,0z

dipilih dari daftar normal baku dengan peluang (0,5–α). (Sudjana, 2005: 235).

Dari hasilperhitungandiperoleh hitungz = 0,78 dan 5,0z = 0,17 ( hitungz > 5,0z

), maka H0ditolak. Dengan demikian proporsi siswa yang memiliki kemampan

pemahamnan konsep dengan baik lebih dari 60%. Hasil selengkapnya dapat

dilihat pada lampiran C 9.

Page 52: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

47

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang mengikuti

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together lebih tinggi daripada

kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang mengikuti pembelajar-

an konvensional.

2. Proporsi siswa yang memiliki kemampuan pemahaman konsep dengan baik

pada kelas yang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head

Together lebih dari 60%

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian di atas dapat dikemukakan saran sebagai

berikut:

1. Guru dapat menjadikan model pembelajaran kooperatif tipe NHT sebagai

salah satu alternatif dalam pembelajaran matematika untuk membantu

mengembangkan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa.

Page 53: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

48

2. Peneliti lain yang ingin mengembangkan penelitian mengenai efektivitas

model pembelajaran kooperatif tipe NHT hendaknya memperhatikan

pembagian waktu sebaik mungkin agar proses pembelajaran sesuai dengan

yang diharapkan.

Page 54: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2013. Model-model, Media, dan Staregi pembelajaran Kooperatif.Bandung: Yrama Widya.

Arikunto, Suharsimi. 2011. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi).Jakarta: Bumi Aksara.

. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka.

Daryanto dan Muljo Rahardjo. 2012. Model Pembelajaran Kooperatif.Yogyakarta: Gava Media.

Depdiknas. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik IndonesiaNomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasardan Menengah. Jakarta: Depdiknas.

. 2014. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik IndonesiaNomor 58 Tahun 2014 Jakarta: Depdiknas.

Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan ModelPenerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-IsuMetodis dan Paradigmatis. Cetakan IV. Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Hamalik, Oemar. 2004. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan PendekatanSistem. Jakarta: Bumi Aksara.

Iberita 19 Januari 2015. Pengumuman Hasil UN SMP 2014: Kelulusan Capai9,94 Persen. [online]. Tersedia: http://www.iberita.com/31969/pengumuan-hasil-un-smp-2014-kelulusan-capai-9994-persen [14 September 2015].

Kompas. 2 Juni 2012. Banyak Siswa Tak Lulus Ujian Matematika. [online].ersedia:http://sains.kompas.com/read/2012/06/02/10035432/Banyak.Sisw.Tak.Lulus.Ujian.Matematika [14 September 2015].

Lie, Anita. 2004. Cooperative Learning. Jakarta: Gramedia Widiasarana:Indonesia.

Page 55: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/27846/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · NI LUH EKA DARMA YANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

46

___ . 2007. Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning diRuang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.

Nurhadi. 2004. Pembelajaran Konstekstual (Cooperatif Learning di Ruang ruangKelas). Jakarta: Gramedia Widiasarana.

______, dkk. 2004. Pembelajaran Konstektual (Contextual Teaching andLearning/CTL) dan Penerapannya dalam KBK. Malang: UM Press.

Purwanto, M.N. 1994. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi PengajaranPendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Ruseffendi. 1998. Statistika Dasar untuk Penelitian Pendidikan. Bandung: IKIPBandung Press.

Rusman. 2010. Model Model Pembelajaran. Bandung: Rajagrafindo Persada.

Salim, Peter. 1991. Kamus BesarBahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar ProsesPendidikan. Jakarta: Prenada Media Grup.

Slavin, Robert E (Terjemahan oleh Nurulita Yusron). 2008. Cooperative Learning:Teori, Riset, dan Praktik. Bandung: Nusa Media

Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja GrafindoPersada.

___ 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindoPersada.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika.. Bandung: PT. Tarsito.

Suherman, H. Erman dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.Bandung: JICA-UPI.

Sutikno, M. Sobry. 2005. Pembelajaran Efektif Apa dan BagaimanaMengupayakannya. Mataram: NTP Pres.

Taniredja, Tukiran. 2011. Model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfabeta.

Tim PPPG Matematika. 2005. Peraturan Dirjen Depdiknas. Jakarta: DirjenDepdiknas.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta:Kencana Prenada Media Group.

Trihendradi, C. 2009. 7 Langkah Mudah Melakukan Analisis StatistikMenggunakan SPSS 17. Yogyakarta: Andi Publisher.