efektivitas implementasi pendidikan karakter … · keywords: classical collaborative guidance...

168
EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL KOLABORATIF DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS (Studi Pra Eksperimen pada Pengurus OSIS, Wakil, dan Ketua Kelas SMP N 6 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Oleh: Clara Vania NIM: 121114044 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: phungthu

Post on 03-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

i

EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS

LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL KOLABORATIF DENGAN

PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN

KARAKTER KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS

(Studi Pra Eksperimen pada Pengurus OSIS, Wakil, dan Ketua Kelas

SMP N 6 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:

Clara Vania

NIM: 121114044

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

iv

HALAMAN MOTTO

Keep fighting, keep the spirit high, and never give up!

In this life, we can not do GREAT THINGS, we only can do small things with

GREAT LOVE

(MOTHER TERESA)

Do your best and let God do the rest

(ANONIM)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Saya mempersembahkan karya ini bagi…

Teladan hidup yang senantiasa memberikan pertolongan, berkat, dan rahmat-

Nya kepada saya,

Tuhan Yesus dan Bunda Maria Yang Maha Baik

Orang tua tercinta,

Quirinus Manenti Warsius (Alm.) dan Veronica Theresia Diesta Aribawati

Adik-adik tersayang,

Maria Janice, Servatius Arief Widyatmoko, dan Agatha Kessya

Tante terkasih,

Ellysabeth Mulyani

Simbah terbaik,

Yohana Sukartini

Seluruh keluarga,

Om Antonius Priyatma, Om Pius Monica Larsius, Om Eduard Berman

Hutagalung, dan segenap keluarga

Serta sahabat-sahabat yang senantiasa mendukung saya hingga saat ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas

Sanata Dharma

Nama : Clara Vania

Nomor Mahasiswa : 121114044

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:

EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS

LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL KOLABORATIF DENGAN PENDEKATAN

EXPERIENTIAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER

KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS

(Studi Pra Eksperimen pada Pengurus OSIS, Wakil, dan Ketua Kelas SMP

N 6 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015)

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya

memberikan Kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk

menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet

atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari

saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan

nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 8 Agustus 2016

Yang menyatakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

viii

ABSTRAK

EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL KOLABORATIF DENGAN

PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS

(Studi Pra Eksperimen pada Pengurus OSIS, Wakil, dan Ketua Kelas SMP N 6 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015)

Clara Vania Universitas Sanata Dharma

2016

Tujuan penelitian ini: (1) Mengetahui seberapa baik kualitas karakter kepemimpinan demokratis pengurus OSIS, wakil, dan ketua kelas SMP N 6 Surakarta tahun ajaran 2014/2015; (2) Mengetahui efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning, untuk meningkatkan karakter kepemimpinan demokratis pengurus OSIS, wakil, dan ketua kelas SMP N 6 Surakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan pra-eksperimen One-Group Pretest-Posttest Design. Metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan Kuesioner Karakter Kepemimpinan Demokratis yang disusun oleh peneliti. Subjek penelitian ini adalah pengurus OSIS, wakil, dan ketua kelas VII serta VIII di SMP N 6 Surakarta, tahun ajaran 2014/2015 sejumlah 38 orang. Koefisien reliabilitas penelitian ini dianalisa menggunakan teknik korelasi Product Moment hasilnya senilai 0.844 dan termasuk kategori tinggi. Teknik analisa data yang digunakan adalah kategorisasi distribusi normal dan uji Paired Sample T-test.

Temuan penelitian menunjukkan: tingkat karakter kepemimpinan demokratis pengurus OSIS, wakil, dan ketua kelas SMP N 6 Surakarta tahun ajaran 2014/2015 sebelum mendapatkan layanan bimbingan klasikal kolaboratif, sudah tergolong baik. Faktor-faktor yang mempengaruhi hal tersebut yaitu, subjek sudah memiliki pemahaman dasar tentang seperangkat nilai dan sikap yang mencerminkan karakter kepemimpinan demokratis, subjek sedang berada dalam usaha yang baik dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya dalam hal membina hubungan yang baik dengan anggota kelompok, serta adanya tokoh masyarakat, guru, dan orang tua sebagai model. Terdapat peningkatan karakter kepemimpinan demokratis subjek secara signifikan (Sig 2 tailed) sebesar (0.000) < (0,05). Dengan demikian, implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning efektif meningkatkan karakter kepemimpinan demokratis subjek.

Kata kunci: bimbingan klasikal kolaboratif, experiential learning, karakter kepemimpinan demokratis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

ix

ABSTRACT

THE EFFECTIVENESS OF CHARACTER EDUCATION IMPLEMENTATION BASED ON CLASSICAL COLLABORATIVE GUIDANCE SERVICES WITH EXPERIENTIAL LEARNING APPROACH TO INCREASE DEMOCRATIC

LEADERSHIP CHARACTER

(Pre Experiment in OSIS Board, the Deputy, and Class Leader in 6th Public Junior High School Surakarta Education Age 2014/2015)

Clara Vania Sanata Dharma University

2016

The purpose of this study are: (1) Knowing how good the quality of the democratic leadership character of the OSIS board, the deputy, and class leader in the 6th Public Junior High School Surakarta Education Age 2014/2015; (2) Assess the effectiveness of character education implementation based on classical collaborative guidance services with experiential learning approach to improve the democratic leadership character of the OSIS board, the deputy, and class leader in the 6th Public Junior High School Surakarta Education Age 2014/2015. This research is a quantitative study using a pre-experiment approach one-group pretest-posttest design. Data collection methods used in this study is the Democratic Leadership Character Questionnaire developed by the researcher. This research subject is the OSIS board, the deputy, and class leader in the 6th Public Junior High School Surakarta Education Age 2014/2015 which amounted to 38 people. The reliability coefficient of this study were analyzed using product moment correlation technique, results are worth 0.844 and included a high category. Data analysis technique used is the categorization of normal distribution and Paired Sample T-test.

The findings show: character level overview of the democratic leadership character of OSIS board, the deputy, and class leader in the 6th Public Junior High School Surakarta Education Age 2014/2015 before getting a classical collaborative guidance services is already quite good. Factors affecting the growth and development of the democratic leadership character of the subject are, the subject already has a basic understanding of a set of values and attitudes that reflect the democratic leadership character, the subject was in a good effort in achieving development tasks in terms of fostering good relationships with members of the group, as well as their community leaders, teachers, and parents as a model. There is a significant growing character of the subject’s democratic leadership character, worth (Sig 2 tailed) of (0.000) <(0.05). Thus, the character education implementation based on classical collaborative guidance services with experiential learning approach, effectively improve the democratic leadership character of the subject.

Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Baik atas segala berkat dan

bimbingan-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir dengan

judul “Efektivitas Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Layanan

Bimbingan Klasikal Kolaboratif dengan Pendekatan Experiential Learning

untuk Meningkatkan Karakter Kepemimpinan Demokratis (Studi Pra

Eksperimen pada Pengurus OSIS, Wakil, dan Ketua Kelas SMP N 6 Surakarta

Tahun Ajaran 2014/2015).

Selama penulisan tugas akhir ini, peneliti mendapatkan bantuan dari

banyak pihak. Untuk itu peneliti ingin menyampaikan terima kasih yang

sedalam-dalamnya kepada pihak-pihak yang telah membantu, yaitu kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan.

2. Bapak Dr. Gendon Barus, M.Si. selaku ketua Program Studi Bimbingan dan

Konseling.

3. Bapak Juster Donal Sinaga, M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi

Bimbingan dan Konseling.

4. Ibu Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi yang tak

kenal lelah membimbing peneliti dengan penuh kesabaran dan ketelitian.

5. Segenap Bapak/Ibu dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling atas

bimbingan dan dukungan selama peneliti menempuh studi.

6. Pak Moko atas kesetiaan memberikan pelayanan sekretariat yang ramah

kepada peneliti selama menempuh studi di Program Studi Bimbingan dan

Konseling.

7. Suster-suster FCJ atas kebaikan hati untuk selalu memberikan bantuan

dalam segala bentuk kepada peneliti.

8. Orang tua Clara Vania, yakni Bapak Quirinus Manenti Warsius (alm.) dan

Ibu Veronica Theresia Dieasta Aribawati atas seluruh doa, dukungan,

serta penguatan yang diberikan kepada peneliti selama ini.

9. Adik-adik Clara, yakni Maria Janice, Servatius Arief Widyatmoko, dan

Agatha Kessya, atas inspirasi, doa, dukungan, dan keceriaan yang telah

diberikan kepada peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................... iii

HALAMAN MOTTO.................................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................................ vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................................................... vii

ABSTRAK ..................................................................................................................... viii

ABSTRACT ................................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ................................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xvi

DAFTAR GRAFIK ....................................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. xix

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................................1

B. Identifikasi Masalah .........................................................................................4

C. Fokus Penelitian ................................................................................................5

D. Rumusan Masalah .............................................................................................6

E. Tujuan Penelitian ..............................................................................................6

F. Manfaat Penelitian ............................................................................................7

1. Manfaat Teoritis .........................................................................................7

2. Manfaat Praktis ...........................................................................................7

G. Batasan Istilah ....................................................................................................8

1. Karakter .........................................................................................................8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

xiii

2. Pendidikan Karakter .................................................................................8

3. Karakter Kepemimpinan Demokratis ................................................8

4. Experiential Learning ................................................................................... 9

5. Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif .........................................9

6. Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif dengan

Pendekatan Experiential Learning ......................................................10

BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................................... 11

A. Hakikat Pendidikan Karakter .......................................................................11

1. Pengertian Karakter .................................................................................11

2. Pengertian Pendidikan Karakter .........................................................12

3. Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter .................................................13

4. Nilai-nilai Karakter untuk SMP.............................................................14

5. Langkah-langkah Pelaksanaan Pendidikan Karakter ..................15

B. Hakikat Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif ...............................17

1. Pengertian Layanan Bimbingan Klasikal ..........................................17

2. Tujuan Penyelenggaraan Layanan Bimbingan Klasikal ..............19

3. Pihak yang Dilibatkan dalam Penyelenggaraan Layanan

Bimbingan dan Konseling .......................................................................20

4. Pengertian Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif ..................21

C. Hakikat Experiential Learning ........................................................................ 24

1. Pengertian Experiential Learning .......................................................... 24

2. Tujuan Experiential Learning ................................................................... 24

3. Prosedur Model Experiential Learning ............................................... 25

4. Kemampuan Dasar yang Hendaknya Dimiliki Peserta

Didik agar Proses Pembelajaran Experiential Learning

Efektif .............................................................................................................25

5. Prinsip-prinsip Model Experiential Learning ................................... 26

6. Prosedur bagi Guru untuk Mempersiapkan Model

Pembelajaran Experiential Learning .................................................... 27

7. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Experiential

Learning .........................................................................................................27

D. Hakikat Bimbingan Klasikal Kolaboratif dengan Pendekatan

Experiential Learning .......................................................................................... 30

E. Hakikat Karakter Kepemimpinan Demokratis ......................................35

F. Hakikat Remaja ..................................................................................................38

1. Pengertian Remaja ....................................................................................38

2. Tahap dan Tugas Perkembangan Remaja ........................................39

G. Kerangka Pikir....................................................................................................41

H. Hipotesis ...............................................................................................................42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

xiv

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................................. 43

A. Jenis Penelitian ..................................................................................................43

B. Tempat dan Waktu Penelitian .....................................................................48

C. Subjek Penelitian ...............................................................................................48

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data .............................................49

E. Validitas, Reliabilitas, dan Uji Normalitas ...............................................51

1. Validitas Instrumen...................................................................................51

2. Reliabilitas Instrumen..............................................................................51

3. Uji Normalitas .............................................................................................53

F. Teknik Analisis Data ........................................................................................55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................. 58

A. Hasil Penelitian ..................................................................................................58

1. Gambaran Tingkat Karakter Kepemimpinan Demokratis

Pengurus OSIS, Wakil, dan Ketua Kelas SMP N 6

Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015 Sebelum

Mendapatkan Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif

dengan Pendekatan Experiential Learning ........................................ 58

2. Efektivitas Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis

Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif Dengan

Pendekatan Experiential Learning, untuk Meningkatkan

Karakter Kepemimpinan Demokratis Pengurus OSIS,

Wakil, dan Ketua Kelas SMP N 6 Surakarta Tahun Ajaran

2014/2015 ...................................................................................................60

B. Pembahasan ........................................................................................................67

1. Gambaran Tingkat Karakter Kepemimpinan Demokratis

Pengurus OSIS, Wakil, dan Ketua Kelas SMP N 6

Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015 Sebelum

Mendapatkan Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif

dengan Pendekatan Experiential Learning ........................................ 67

2. Efektivitas Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis

Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif Dengan

Pendekatan Experiential Learning, untuk Meningkatkan

Karakter Kepemimpinan Demokratis Pengurus OSIS,

Wakil, dan Ketua Kelas SMP N 6 Surakarta Tahun Ajaran

2014/2015 ...................................................................................................73

BAB V PENUTUP ........................................................................................................ 82

A. Kesimpulan ..........................................................................................................82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

xv

B. Keterbatasan Penelitian .................................................................................83

C. Saran ......................................................................................................................84

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 87

LAMPIRAN ................................................................................................................... 92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest Posttest Design..........................45

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian .....................................................................50

Tabel 3.3 Kriteria Guilford ................................................................................................52

Tabel 3.4 Tabel Hasil Uji Normalitas .............................................................................54

Tabel 3.5 Tabel Norma Kategorisasi Tingkat Karakter Kepemimpinan

Demokratis ..........................................................................................................55

Tabel 3.6 Tabel Norma Kategorisasi Tingkat Karakter Kepemimpinan

Demokratis Pengurus OSIS, Wakil, dan Ketua Kelas SMP N 6

Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015 .........................................................57

Tabel 4.1 Tingkat Karakter Kepemimpinan Pengurus OSIS, Wakil, dan

Ketua Kelas SMP N 6 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015

sebelum mendapatkan Layanan Bimbingan Klasikal

Kolaboratif dengan Pendekatan Experiential Learning ....................60

Tabel 4.2 Tabulasi Lembar Validasi Subjek ................................................................63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

xvii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Tingkat Karakter Kepemimpinan Pengurus OSIS, Wakil, dan

Ketua Kelas SMP N 6 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015

sebelum mendapatkan Layanan Bimbingan Klasikal

Kolaboratif dengan Pendekatan Experiential Learning ...................60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Proses Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis

Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif dengan

Pendekatan Experiential Learning ........................................................34

Gambar 3.1. Program Penelitian Pra Eksperimen One-Group Pretest-

Posttest Design Implementasi Pendidikan Karakter

Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif dengan

Pendekatan Experiential Learning ......................................................... 47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Uji Normalitas

Lampiran 2. Hasil Uji Paired Sample T-test

Lampiran 3. Hasil Reliabilitas

Lampiran 4. Tabulasi Data Penelitian Pretest

Lampiran 5. Tabulasi Data Penelitian Posttest

Lampiran 6. Kuesioner Karakter Kepemimpinan Demokratis

Lampiran 7. Lembar Validasi Siswa

Lampiran 8. Lembar Validasi Mitra Kolaboratif

Lampiran 9. Rencana Pelaksanaan Layanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

1BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan beberapa hal yaitu: latar belakang masalah,identifikasi masalah, fokus penelitian, rumusan masalah, tujuanpenelitian, manfaat penelitian, dan batasan istilah.A. Latar Belakang MasalahKementrian Pendidikan dan Kebudayaan hingga saat ini sedangmenggalakkan pendidikan karakter di sekolah-sekolah. MochtarBuchori (dalam Barus, 2015) bahwa,“Pendidikan watak diformulasikan menjadi pelajaran agama,pelajaran kewarganegaraan, atau pelajaran budi pekerti, yangprogram utamanya ialah pengenalan nilai-nilai secara kognitifsemata. Paling-paling mendalam sedikit sampai ke penghayatannilai secara afektif. Padahal pendidikan karakter seharusnyamembawa peserta didik ke pengenalan nilai secara kognitif,penghayatan nilai secara afektif, dan akhirnya ke pengalaman nilaisecara nyata.”Pendidikan karakter di SMP masih belum menunjukkan hasil yangmemuaskan. Nilai-nilai karakter yang dimuat dalam RPP sebagianbesar hanya merupakan “tempelan” semata. Guru mata pelajarankesulitan untuk melatih peserta didik untuk mampu mengenal,menghayati, dan menerapkan nilai karakter dalam kehidupan sehari-hari. Padahal sesungguhnya ketiga hal tersebut merupakan tanggungjawab guru mata pelajaran.Hal tersebut menunjukkan bahwa pendidikan karakter di SMP,baru menyentuh pada tingkatan pengenalan norma atau nilai-nilai,1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

2dan belum pada tingkatan internalisasi dan tindakan nyata dalamkehidupan sehari-hari (Suyanto, 2010). Hal itu tidak sejalan dengandiberlakukannya kurikulum 2013, yang mewajibkan semua matapelajaran untuk memampukan peserta didiknya menerapkan nilai-nilai karakter yang dimuat di dalamnya. Para guru hendaknyamemiliki kompetensi yang memadai untuk menerapkan pendekatanexperiential learning dalam proses pembelajaran di kelas. Dengandemikian, peserta didik dapat mengalami langsung dan mempraktikanlangsung, nilai-nilai karakter yang hendak diajarkan. Itulah alasanpeneliti melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatanexperiential learning.Data Penelitian Strategi Nasional (Barus, Sinaga, & Sri Hastuti,2014), berjudul “Pengembangan Model Pendidikan Karakter di SMP

Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif dengan Pendekatan

Experiential Learning”, yang dilakukan oleh beberapa dosenBimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma, menunjukanbahwa secara empirik 36,4% peserta didik SMP dari 653 peserta didikSMP di 5 kota yang diteliti, capaian nilai-nilai karakternya masihberada pada kategori kurang baik. Hal itu menunjukkan bahwaimplementasi pendidikan karakter berbasis pendekatan experiential

learning belum berhasil diselenggarakan di sekolah.Salah satu dari 5 SMP yang diteliti dalam penelitian tersebut yaitu,SMP N 6 Surakarta. Wawancara peneliti dengan guru BK di SMP N 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

3Surakarta menghasilkan data bahwa guru BK ternyata mengalamikesulitan untuk mengimplementasikan pendidikan karakter denganpendekatan experiential learning di kelas. Persoalannya adalah guruBK terbiasa menggunakan metode ceramah, dan mereka belumpaham tentang bagaimana menyelenggarakan pendidikan karakterberbasis experiential learning di kelas. Berlandaskan data ini, penelitiingin memberikan gambaran kepada guru BK di SMP N 6 Surakarta,tentang penyelenggaraan pendidikan karakter berbasis layananbimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning.Kemudian, berdasarkan penelitian Barus, Sinaga, & Sri Hastuti(2014) tersebut juga diidentifikasi 23 topik karakter yang dibutuhkanoleh peserta didik, guru, dan orang tua dengan peringkat skalaprioritas 1-23. Salah satu karakter yang tercermin dari 23 topikkarakter yang dibutuhkan oleh peserta didik, adalah karakterdemokratis. Karakter demokratis yang dimaksudkan meliputi caraberpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama antara hak dankewajiban diri sendiri dan sesama. Bahwasanya peneliti meninjau,karakter demokratis ini berhubungan erat dengan gayakepemimpinan individu. Oleh karena itu, dalam penelitian berikut,peneliti ingin melihat karakter demokratis peserta didik melalui gayakepemimpinannya; yang mana dalam penelitian ini akan disebutkansebagai karakter kepemimpinan demokratis. Karakter kepemimpinandemokratis baik untuk dikembangkan sejak dini dalam diri peserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

4didik, agar kelak mereka menjadi penerus bangsa dapat bersikapsebagai pemimpin yang demokratis; pemimpin yang maumendengarkan dan bergerak untuk kepentingan rakyatnya. Demikianalasan peneliti melakukan penelitian dengan topik karakterkepemimpinan demokratis di SMP N 6 Surakarta.Berlandaskan pada data di atas, maka perlu dikembangkan sebuahmodel pendidikan karakter baru, yaitu implementasi pendidikankarakter berbasis bimbingan klasikal kolaboratif (kerja sama antaraguru BK dan guru mata pelajaran terkait), dengan pendekatanexperiential learning. Maka dalam penelitian berikut peneliti inginmengetahui tentang, apakah secara signifikan implementasipendidikan karakter berbasis bimbingan klasikal kolaboratif, denganpendekatan experiential learning dapat meningkatkan karakterkepemimpinan demokratis pengurus OSIS, wakil, dan ketua kelas diSMP N 6 Surakarta.

B. Identifikasi MasalahBersumber dari latar belakang di atas, maka peneliti dapatmengidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut.1. SMP N 6 Surakarta sudah melaksanakan pendidikan karakter,hanya saja implementasinya masih baru sampai pada tataranpengenalan nilai-nilai karakter; belum sampai pada penerapannilai-nilai karakter dalam kehidupan sehari-hari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

52. Guru mata pelajaran dan guru BK SMP N 6 Surakarta belummengetahui metode pengajaran yang sesuai untuk digunakan,dalam rangka melaksanakan pendidikan karakter di sekolah3. Capaian nilai-nilai karakter peserta didik di SMP N 6 Surakartaberdasarkan hasil penelitian evaluatif sebelumnya, masih beradapada kategori kurang baik; khususnya dalam capaian nilaikarakter kepemimpinan demokratis.

C. Fokus PenelitianSetelah meninjau berbagai permasalahan yang dipaparkan padalatar belakang dan identifikasi masalah, peneliti melihat bahwamenjadi sangat penting diterapkannya sebuah model pengajaran barudi SMP, yaitu bimbingan klasikal kolaboratif (antara guru BK dan gurumata pelajaran) dalam rangka pelaksanaan pendidikan karakter.Namun model pengajaran baru itu belum memiliki validasi. Untukitulah, peneliti memfokuskan penelitian ini pada pengujian efektivitaspelaksanaan pendidikan karakter berbasis bimbingan klasikalkolaboratif, terkhusus dalam meningkatkan karakter kepemimpinandemokratis pengurus OSIS, wakil, dan ketua kelas SMP N 6 Surakarta.Sebuah studi yang menguji keefektivitasan sebuah pendidikankarakter dengan model bimbingan klasikal kolaboratif yang dilakukanoleh guru BK di kelas, dengan bekerja sama dengan guru matapelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

6D. Rumusan MasalahDi bawah ini merupakan masalah utama penelitian, yang disusunsecara spesifik dalam pertanyaan berikut.1. Seberapa baik kualitas karakter kepemimpinan demokratispengurus OSIS, wakil, dan ketua kelas SMP N 6 Surakarta tahunajaran 2014/2015?2. Bagaimana efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasislayanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan

experiential learning, untuk meningkatkan karakter kepemimpinandemokratis pengurus OSIS, wakil, dan ketua kelas SMP N 6Surakarta tahun ajaran 2014/2015?E. Tujuan PenelitianBerdasarkan masalah yang ingin dipecahkan peneliti, berikutmerupakan tujuan penelitian yang hendak dicapai.1. Mengetahui seberapa baik kualitas karakter kepemimpinandemokratis pengurus OSIS, wakil, dan ketua kelas SMP N 6Surakarta tahun ajaran 2014/2015.2. Mengetahui efektivitas implementasi pendidikan karakterberbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif denganpendekatan experiential learning, untuk meningkatkan karakterkepemimpinan demokratis pengurus OSIS, wakil, dan ketua kelasSMP N 6 Surakarta tahun ajaran 2014/2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

7F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat TeoritisHasil penelitian ini merupakan sumbangan pengetahuan baru,khususnya dalam dunia Bimbingan dan Konseling terkaitpenerapan sebuah model bimbingan klasikal kolaboratif dalamrangka mengembangkan karakter kepemimpinan demokratis.Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi penelitiselanjutnya yang ingin mengkaji tentang bimbingan klasikalkolaboratif dengan subjek, media, jenis dinamika kelompok,maupun tempat penelitian yang berbeda.2. Manfaat Praktisa. Bagi pendidik karakter (guru BK dan guru mata pelajaran),hasil penelitian ini dapat menjadi sumber inspirasi untukmelaksanakan bimbingan klasikal secara lebih inovatif,komprehensif, dan terpadu.b. Bagi Kepala Sekolah, hasil penelitian ini dapat menjadi saranauntuk meningkatkan kerja sama professional antar sesamapendidik karakter.c. Bagi lembaga pendidikan konselor sekolah, hasil penelitian inidapat digunakan sebagai referensi untuk mengembangkankonsep bimbingan karakter di kelas, dan terapan ilmubimbingan dan konseling lainnya dalam rangka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

8mengoptimalkan pendidikan karakter, khususnya di SMP N 6Surakarta.d. Bagi peneliti, proses penelitian ini memberikan pengalamandan keterampilan baru untuk lebih kreatif dalam memberikansebuah bimbingan kelas. Hasil penelitian ini pun menambahpengetahuan baru mengenai implementasi model bimbingankelas yang baru, yaitu model bimbingan klasikal kolaboratif.

G. Batasan Istilah

1. KarakterKarakter dalam penelitian ini adalah serangkaian nilai, sifat, sikap,dan keterampilan, yang terpatri dalam diri serta tercermin melaluiperilaku.2. Pendidikan KarakterPendidikan karakter dalam penelitian ini adalah prosespemberian bantuan kepada peserta didik untuk menjadi manusiayang utuh, dalam dimensi hati, pikir, raga, rasa, dan karsa; mampumengungkapkan serangkaian nilai, sifat, sikap, dan keterampilan,yang terpatri dalam diri melalui perilaku.3. Karakter kepemimpinan DemokratisKarakter kepemimpinan demokratis adalah kemampuanmempengaruhi tingkah laku orang lain agar mau bekerja samademi mencapai tujuan kelompok, dengan menitikberatkan padaaktivitas (kerja sama) setiap anggota kelompok, sehingga semua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

9anggota dilibatkan dalam aktivitas, yang dimulai penentuantujuan, pembuatan rencana keputusan, disiplin (tegas) dan maumendengarkan saran/kritik yang sifatnya membangun (beraniberpendapat dan rendah hati menghargai pendapat orang lainwalaupun berbeda).

4. Experiential Learning

Experiential Learning adalah sebuah pendekatan dalampenyelenggaraan bimbingan kelompok, dengan menggunakandinamika kelompok yang efektif. Suatu dinamika kelompokdinyatakan efektif ketika dapat menghadirkan suasana kejiwaanyang sehat di antara peserta kegiatan, meningkatkan spontanitas,munculnya perasaan positif (seperti senang, rileks, gembira,menikmati, dan bangga), meningkatkan gairah atau minat untuksemakin terlibat dalam kegiatan, memungkinkan terjadinyakatarsis, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sosial(adaptasi dari Prayitno, dkk, 1998:90).5. Layanan Bimbingan Klasikal KolaboratifBimbingan klasikal kolaboratif merupakan model layananbimbingan konseling yang diselenggarakan oleh konselor bekerjasama dengan guru mata pelajaran sebagai mitra kolaboratif, untukmembantu mengoptimalkan proses belajar peserta didik dari segupribadi, sosial, belajar, dan kariernya. Model bimbingan inidiselenggarakan dalam bentuk tatap muka dan setting kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

10(jumlah peserta didik rata-rata 30 orang), yang membahasmateri/topik layanan sesuai kebutuhan peserta didik, serta dalamtugas-tugas pengembangan pemahaman dan pengamalanmateri/topik layanannya melibatkan guru mata pelajaran.

6. Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif dengan Pendekatan

Experiential LearningBimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential

learning merupakan model layanan bimbingan konseling yangdiselenggarakan oleh konselor bekerja sama dengan guru matapelajaran sebagai mitra kolaboratif, untuk membantumengoptimalkan proses belajar peserta didik dari segu pribadi,sosial, belajar, dan kariernya. Model bimbingan inidiselenggarakan dalam bentuk tatap muka dan setting kelas(jumlah peserta didik rata-rata 30 orang), yang membahasmateri/topik layanan sesuai kebutuhan peserta didik, yang manadalam penyelenggaraannya peserta didik dibimbing untukmenggunakan kemampuan dasar pembelajaran experientiallearning, yaitu: concrete experience, reflective observation, actual

conceptualization, dan active experimentation.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

11BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini diuraikan tentang hakikat pendidikan karakter, hakikatlayanan bimbingan klasikal kolaboratif, hakikat experiential learning,hakikat karakter kepemimpinan demokratis, hakikat remaja, kerangkaberpikir, dan hipotesis.A. Hakikat Pendidikan Karakter

1. Pengertian KarakterMenurut Helen G. Douglas dalam Samani (2013:41), karaktertidaklah diwariskan, tetapi sesuatu yang dibangun secaraberksesinambungan hari demi hari melalui pikiran dan perbuatan,pikiran demi pikiran, tindakan demi tindakan. Menurut Samani(2013:41), karakter dimaknai sebagai cara berpikir danberperilaku yang khas pada tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, danNegara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang dapatmembuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan setiapakibat dari keputusannya. Karakter dapat dianggap sebagai nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan TuhanYangMaha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dankebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan,perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama,11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

12hukum, tata krama, budaya, adat istiadat, dan estetika. Karakteradalah perilaku yang tampak dalam kehidupan sehari-hari baikdalam bersikap maupun dalam bertindak.Menurut Warsono, dkk (2010) yang mengutip dari Jack Corleydan Thomas Phillip (2000), menyatakan bahwa karaktermerupakan sikap dan kebiasaan seseorang yang memungkinkandan mempermudah tindakan moral. Menurut Kamus Besar BahasaIndonesia (2008), karakter merupakan sifat-sifat kejiwaan, akhlakatau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain.dengan demikian, karakter adalah nilai-nilai yang unik-baik yangterpatri dalam diri dan terjewantahkan dalam perilaku(Kementrian Pendidikan Nasional, 2010). Menurut Scerenco(1997), karakter adalah atribut atau ciri-ciri yang membentuk danmembedakan ciri pribadi, ciri etis, dan kompleksitas mental dariseseorang, suatu kelompok, atau bangsa. Berdasarkan berbagaipengertian di atas, maka karakter dapat diartikan sebagaiserangkaian nilai, sifat, sikap, dan keterampilan, yang terpatridalam diri serta tercermin melalui perilaku.

2. Pengertian Pendidikan KarakterMenurut Winton, 2010 (dalam Samani, 2013), pendidikankarakter adalah hal positif apa saja yang dilakukan guru danberpengaruh kepada karakter siswa yang diajarnya. Pendidikankarakter adalah upaya sadar dan sungguh-sungguh dari seorang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

13guru untuk mengajarkan nilai-nilai kepada para siswanya.Menurut Burke (2001), pendidikan karakter merupakan bagiandari pembelajaran yang baik dan merupakan bagian yangfundamental dari pendidikan yang baik. Sedangkan Lickona(1991) mendefinisikan pendidikan karakter sebagai upaya yangsungguh-sungguh untuk membantu seseorang memahami, peduli,dan bertindak dengan landasan inti nilai-nilai etis. Secarasederhana Lickona (2004) menyatakan bahwa, pendidikankarakter adalah upaya yang dirancang secara sengaja untukmemperbaiki karakter para siswa. Maka berdasarkan pengertian-pengertian di atas, pendidikan karakter adalah proses pemberianbantuan kepada peserta didik untuk menjadi manusia yang utuh,dalam dimensi hati, pikir, raga, rasa, dan karsa; mampumengungkapkan serangkaian nilai, sifat, sikap, dan keterampilan,yang terpatri dalam diri melalui perilaku.

3. Prinsip-prinsip Pendidikan KarakterMenurut Panduan Pendidkan Karakter di SMP (Suyanto, 2010),berikut merupakan prinsip-prinsip pendidikan karakter:a. Mempromosikan nilai-nilai dasar etika sebagai basis karakterb. Mengidentifikasi karakter secara komprehensif supayamencakup pemikiran, perasaan, dan perilakuc. Menggunakan pendekatan yang tajam, proaktif, dan efektifuntuk membangun karakter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

14d. Menciptakan komunitas sekolah yang memiliki kepeduliane. Memberi kesempatan kepada peserta didik untukmenunjukkan perilaku yang baikf. Memiliki cakupan terhadap kurikulum yang bermakna danmenantang yang menghargai semua peserta didik, membangunkarakter mereka, dan membantu mereka untuk suksesg. Mengusahakan tumbuhnya motivasi diri pada peserta didikh. Memfungsikan seluruh staf sekolah sebagai komunitas moralyang berbagi tanggung jawab untuk pendidikan karakter dansetia pada nilai dasar yang samai. Adanya pembagian kepemimpiann moral dan dukungan luasdalam membangun inisiatif pendidikan karakterj. Memfungsikan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitradalam usaha membangun karakter.

4. Nilai-nilai Karakter untuk SMPBerdasarkan Permen Diknas nomor 23 tahun 2006 dan SK/KDPermen Diknas nomor 22 tahun 2006, dalam Panduan Pendidkan

Karakter di SMP (Suyanto, 2010), dipilih 20 nilai karakter utamayang disarikan dari butir-butir SKL SMP. Berikut merupakan daftar20 nilai utama yang dimaksudkan.a. Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan (religius),meliputi pikiran, perkataan, dan tindakan seseorang yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

15diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai Ketuhanandan/atau ajaran agamanya.b. Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri meliputikarakter jujur, bertanggung jawab, bergaya hidup sehat,disiplin, kerja keras, percaya diri, berjiwa wirausaha, berpikirlogis, kritis, kreatif, dan inovatif, mandiri, ingin tahu, serta cintailmu.c. Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama, meliputikarakter sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain,patuh pada aturan-aturan sosial, menghargai karya danprestasi orang lain, santun, dan demokratis.d. Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan,meliputi sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegahkerusakan pada lingkungan alam sekitarnya, danmengembangkan upaya untuk memperbaiki kerusakan alam,serta selalu ingin membantu sesama yang membutuhkan.e. Nilai kebangsaan, meliputi karakter nasionalis dan menghargaikeberagaman.

5. Langkah-langkah Pelaksanaan Pendidikan KarakterPada Panduan Pendidkan Karakter di SMP (Suyanto, 2010),dipaparkan langkah-langkah pelaksanaan pendidikan karakteryang meliputi: perancangan, implementasi, monitoring danevaluasi, serta tindak lanjut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

16a. PerancanganPerancangan program pendidikan karakter di sekolahmengacu pada jenis-jenis kegiatan, yang memuat unsur-unsur:tujuan, sasaran kegiatan, substansi kegiatan, pelaksanakegiatan dan pihak-pihak yang terkait, mekanismepelaksanaan, keorganisasian, waktu dan tempat, serta fasilitaspendukung.b. ImplementasiImplementasi pendidikan karakter dilakukan secaraterpadu melalui tiga jalur, yaitu:1) PembelajaranPembentukan karakter yang terpadu dengan pembelajaranpada semua mata pelajaran.2) Manajemen sekolahPembentukan karakter yang terpadu dengan manajemensekolah.3) Kegiatan pembinaan kesiswaanPembentukan karakter yang terpadu dengan kegiatanpembinaan kesiswaan.c. Monitoring dan evaluasiMonitoring merupakan serangkaian kegiatan untukmemantau proses pelaksanaan program pendidikan karakter.Kegiatan tersebut berfokus dalam memantau kesesuaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

17proses pelaksanaan proram pendidikan karakter berdasarkanprosedur yang sudah ditetapkan. Sedangkan fokus kegiatanevaluasi adalah untuk mengetahui sejauhmana efektivitasprogram pendidikan karakter berdasarkan pencapaian tujuanyang sudah ditentukan.d. Tindak lanjutHasil monitoring dan evaluasi dari implementasi programpendidikan karakter digunakan sebagai acuan untukmenyempurnakan program, mencakup penyempurnaanrancangan, mekanisme pelaksanaan, dukungan fasilitas,sumber daya manusia, dan manajemen sekolah yang terkaitdengan implementasi program.

B. Hakikat Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif

1. Pengertian Layanan Bimbingan KlasikalLampiran Permendiknas no. 111 tahun 2014 memaparkan hal-hal berikut mengenai layanan bimbingan klasikal.a. Layanan bimbingan klasikal merupakan layanan yangdilaksanakan dalam setting kelas, diberikan kepada semuapeserta didik, dalam bentuk tatap muka terjadwal dan rutinsetiap kelas/perminggub. Volume kegiatan tatap muka secara klasikal adalah 2 jam perkelas perminggu, dan dilaksanakan secara terjadwal di kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

18c. Materi layanan bimbingan klasikal meliputi empat bidanglayanan BK, diberikan secara proporsional sesuai kebutuhanpeserta didik, yang meliputi aspek perkembangan pribadi,sosial, belajar, dan karier, dalam rangka pencapaianperkembangan optimal peserta didik dan tujuan pendidikannasionald. Materi layanan bimbingan klasikal disusun dalam bentukrencana pelaksanaan layanan bimbingan klasikal (RPLBK)e. Bimbingan klasikal diberikan secara runtut dan terjadwal dikelas dan dilakukan oleh konselor, yaitu pendidik profesionalyang minimal berkualifikasi akademik Sarjana Pendidikan (S1)dalam bidang Bimbingan dan Konseling, dan lulus pendidikanprofesi guru bimbingan dan konseling/konselor.Hal tersebut didukung oleh pernyataan Rochman Natawidjaja(1981) dalam Winkel dan Sri Hastuti (2004) bahwa, bimbinganadalah proses pemberian bantuan yang diberikan kepadaindividu secara berkesinambungan, supaya individu tersebutdapat memahami dirinya, sehingga ia sanggup mengarahkandiri dan dapat bertindak wajar, sesuai dengan tuntutan dankeadaan keluarga serta masyarakat. Dengan demikian diadapat mengecap kebahagiaan hidupnya serta dapatmemberikan sumbangan yang berarti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

192. Tujuan Penyelenggaraan Layanan Bimbingan KlasikalWinkel dan Sri Hastuti dalam bukunya yang berjudul

Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan (2004:31-32)memaparkan bahwa tujuan penyelenggaraan layanan bimbinganyaitu, supaya sesama manusia mengatur kehidupan sendiri,menjamin perkembangan dirinya sendiri seoptimal mungkin,memikul tanggung jawab sepenuhnya atas arah hidupnya sendiri,menggunakan kebebasannya sebagai manusia secara dewasadengan berpedoman pada cita-cita yang mewujudkan semuapotensi yang baik padanya, dan menyelesaikan semua tugas yangdihadapi dalam kehidupan ini secara memuaskan.Layanan bimbingan mempunyai tujuan supaya orang yangdilayani menjadi mampu mengatur kehidupannya sendiri,memiliki pandangannya sendiri dan tidak sekedar membebekpendapat orang lain, mengambil sikap sendiri, dan beranimenanggung sendiri akibat dan konsekuensi dari tindakan-tindakannya. Tujuan bantuan itu diberikan yaitu supaya orangperorangan atau kelompok orang yang dilayani menjadi mampumenghadapi semua tugas perkembangan hidupnya secara sadardan bebas, mewujudkan kesadaran dan kebebasan itu dalammembuat pilihan-pilihan secara bijaksana, serta mengambilberaneka tindakan penyesuaian diri secara memadai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

20Pemaparan di atas didukung oleh Makhrifah dan Nuryono(2014:2) dalam jurnalnya yang berjudul Pengembangan PaketPeminatan dalam Layanan Bimbingan Klasikal untuk Siswa di SMP,bahwa tujuan penyelenggaraan bimbingan yaitu untukmeluncurkan aktivitas-aktivitas pelayanan yang mengembangkanpotensi siswa atau mencapai tugas-tugas perkembangannyasehingga dapat mencapai tujuan pendidikan.

3. Pihak yang Dilibatkan dalam Penyelenggaraan Layanan

Bimbingan dan KonselingDalam lampiran Permendiknas no. 111 tahun 2014 halaman37, dipaparkan secara jelas tentang pihak yang dapat dilibatkandalam penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling, yaitusebagai berikut.a. Dalam melaksanakan tugas layanan bimbingan dan konseling,Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling dapatbekerjasama dengan berbagai pihak di dalam satuanpendidikan (kepala sekolah, wakil kepala sekolah, wali kelas,guru mata pelajaran, staf administrasi, sekolah), dan di luarsatuan pendidikan (pengawas pendidikan, komite sekolah,orang tua, organisasi profesi bimbingan dan konseling, danprofesi lain yang relevan).b. Keterlibatan berbagai pihak dalam mendukung pelaksanaanbimbingan dan konseling dapat dilakukan dalam bentuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

21kerjasama seperti: mitra layanan, sumber data/informasi, dannarasumber melalui strategi layanan kolaborasi, konsultasi,kunjungan, ataupun referal.

4. Pengertian Layanan Bimbingan Klasikal KolaboratifProgram bimbingan akan berjalan secara efektif apabiladidukung oleh semua pihak, dalam hal ini khususnya guru matapelajaran dan wali kelas. Konselor atau guru BK berkolaborasidengan guru mata pelajaran dan wali kelas dalam rangkamendapatkan informasi tentang peserta didik (seperti prestasibelajar, kehadiran, dan perkembangan pribadi sosial pesertadidik), membantu peserta didik dalam menyelesaikan masalahnya,dan mengidentifikasi aspek-aspek bimbingan yang dapatdilakukan oleh guru mata pelajaran (Depdiknas, 2008:25).Berdasarkan pengertian tersebut, diketahui bahwa bimbinganklasikal kolaboratif merupakan bimbingan klasikal yangdirencanakan, disusun, dan diselenggarakan atas kerja samaantara konselor/guru BK dan guru mata pelajaran untukmembantu peserta didik sesuai dengan kebutuhannya, demiperkembangan yang optimal dalam bidang pribadi, sosial, belajar,dan karier.Adapun aspek-aspek bimbingan yang dapat dilakukan olehguru mata pelajaran adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

22a. Menciptakan sekolah dengan iklim sosioemosional kelas yangkondusif bagi peserta didikb. Memahami karakteristik peserta didik yang unik dan beragamc. Menandai peserta didik yang diduga bermasalahd. Membantu peserta didik yang mengalami kesulitan belajarmelalui program remedial teachinge. Mereferal (mengalihtangankan) peserta didik yangmemerlukan layanan bimbingan dan konseling kepada gurupembimbingf. Memberikan informasi tentang kaitan mata pelajaran denganbidang kerja yang diminati peserta didikg. Memahami perkembangan dunia industry atau perusahaan,sehingga dapat memberikan informasi yang luas kepadapeserta didik tentang dunia kerja (tuntutan keahlian kerja,susunan kerja, persyaratan kerja, dan prospek kerja)h. Menampilkan pribad yang matang, baik dalam aspekemosional, sosial maupun moral-spiritual (hal ini penting,karena guru merupakan model atau “figure sentral” bagipeserta didik)i. Memberikan informasi tentang cara-cara mempelajari matapelajaran yang diberikan secara efektif.Berdasarkan pemaparan di atas mengenai bimbingan klasikaldan pihak yang dapat dilibatkan dalam penyelenggaraan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

23bimbingan dan konseling di sekolah, maka peneliti mendefinisikanlayanan bimbingan klasikal kolaboratif sebagai berikut. Bimbinganklasikal kolaboratif merupakan model layanan bimbingankonseling yang diselenggarakan oleh konselor bekerja samadengan guru mata pelajaran sebagai mitra kolaboratif, untukmembantu mengoptimalkan proses belajar peserta didik dari segupribadi, sosial, belajar, dan kariernya. Model bimbingan inidiselenggarakan dalam bentuk tatap muka dan setting kelas(jumlah peserta didik rata-rata 30 orang), yang membahasmateri/topik layanan sesuai kebutuhan peserta didik, serta dalamtugas-tugas pengembangan pemahaman dan pengamalanmateri/topik layanannya melibatkan guru mata pelajaran.Tugas-tugas pengembangan pemahaman dan pengamalanmateri/topik layanan yang dimaksudkan di atas, seperti: dalamtopik gotong royong (bekerjasama), peserta didik mendapatkantugas untuk menceritakan pengalaman-pengalaman mereka ketikabekerja sama saat perayaan hari kemerdekaan; topik gotongroyong (bekerjasama) termasuk dalam nilai yang ingin diajarkandalam mata pelajaran kewarganegaraan. Maka tugaspengembangan pemahaman dan pengamalan itu tadi, bisa jugadijadikan bahasan dalam mata pelajaran kewarganegaraan.Dengan demikian, guru BK dan guru mata pelajaran telahmelakukan bimbingan klasikal kolaborasi, dalam rangka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

24menumbuhkembangkan nilai gotong royong (bekerjasama) dalamdiri peserta didik.

C. Hakikat Experiential Learning

1. Pengertian Experiential Learning

Experiential Learning adalah sebuah pendekatan dalampenyelenggaraan bimbingan kelompok, dengan menggunakandinamika kelompok yang efektif. Suatu dinamika kelompokdinyatakan efektif ketika dapat menghadirkan suasana kejiwaanyang sehat di antara peserta kegiatan, meningkatkan spontanitas,munculnya perasaan positif (seperti senang, rileks, gembira,menikmati, dan bangga), meningkatkan gairah atau minat untuksemakin terlibat dalam kegiatan, memungkinkan terjadinyakatarsis, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sosial(adaptasi dari Prayitno, dkk, 1998:90). Kolb (1984),mendefinisikan experiential learning sebagai tindakan untukmencapai sesuatu berdasarkan penglaaman yang secar terusmenerus mengalami perubahan, guna meningkatkan keefektifandari belajar itu sendiri.2. Tujuan Experiential LearningJohnson and Johnson (1991) memaparkan tujuan dari model

experiential learning adalah untuk mempengaruhi peserta didikdengan 3 cara, yaitu:a. Mengubah struktur kognitif peserta didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

25b. Mengubah sikap peserta didikc. Memperluas keterampiln-keterampilan peserta didik yangsudah adaKetiga elemen tersebut saling berhubungan dan mempengaruhisecara keseluruhan, tidak terpisah-pisah, karena apabila salah satuelemen tidak ada maka kedua elemen lainnya tidak akan efektif.

3. Prosedur Model Experiential LearningDavid Kolb (1984), membagi prosedur pembelajaranexperiential learning menjadi 4 tahap, yang masing-masingnyasaling berkesinambungan, yaitu:a. Tahap pengalaman nyatab. Tahap observasi refleksic. Tahap konseptualisasid. Tahap implementasi.

4. Kemampuan Dasar yang Hendaknya Dimiliki Peserta Didik

agar Proses Pembelajaran Experiential Learning EfektifNasution (2005) mengemukakan bahwa, agar prosespembelajaran experiential learning efektif, peserta didik perlumemiliki empat kemampuan dasar sebagai berikut.a. Concrete experience (mengutamakan kemampuan mengolahperasaan)Peserta didik melibatkan diri sepenuhnya dalam pengalamanbaru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

26b. Reflection observation (mengutamakan kemampuanmengamati)Peserta didik mengobservasi dan merefleksi atau memikirkanpengalamannya dari berbagai sudut pandangc. Abstract conceptualization (mengutamakan kemampuanberpikir)Peserta didik menciptakan konsep-konsep yangmengintegrasikan observasinya menjadi teori yang sehatd. Active experimentation (mengutamakan kemampuan berbuatsesuatu)Peserta didik menggunakan teori atau konsep itu untukmemecahkan masalah-masalah tertentu dan mengambilkeputusan.

5. Prinsip-prinsip Model Experiential LearningBerdasarkan teori Kurt Lewin (1951), berikut merupakanprinsip-prinsip model pembelajaran experiential learning.a. Experiential learning yang efektif akan mempengaruhipemikiran peserta didik, sikap dan nilai-nilai, persepsi, danperilaku peserta didik.b. Peserta didik lebih mempercayai pengetahuan yang merekatemukan sendiri daripada pengetahuan yang diberikan olehorang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

27c. Belajar akan lebih efektif bila merupakan sebuah proses yangaktif.d. Perubahan hendaknya tidak terpisah-pisah antara kognitif,afektif, dan perilaku, tetapi secara holistik.e. Experiential learning lebih dari sekedar memberi informasiuntuk pengubahan kognitif, afektif, maupun perilaku.

Experiential learning merupakan proses belajar yangmenambahkan minat belajar pada peserta didik, terutamauntuk melakukan perubahan yang diinginkan.f. Perubahan persepsi tentang diri sendiri dan lingkungan sangatdiperlukan sebelum melakukan pengubahan pada kognitif,afektif, dan perilaku.g. Perubahan perilaku tidak akan bermakna bila kognitif, afektif,dan perilaku itu sendiri tidak berubah.6. Prosedur bagi Guru untuk Mempersiapkan Model

Pembelajaran Experiential Learninga. Guru merumuskan secara seksama suatu rencana pengalamanbelajar yang bersifat terbuka mengenai hasil potensial ataumemiliki seperangkat hasil-hasil alternatif tertentub. Guru memberikan rangsangan dan motivasi pengenalanterhadap pengalaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

28c. Peserta didik mengetahui bahwa dirinya dapat bekerja secaraindividual atak berkelompok dalam belajar berdasarkanpengalamand. Guru memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk aktifberpartisipasi di dalam pengalaman yang tersedia, membuatkeputusan sendiri, dan menerima konsekuensi berdasarkankeputusan tersebute. Guru menyediakan wadah bagi keseluruhan kelas untukmenyajikan pengalaman yang telah dipelajari sehubungandengan topik bahasan, dan kemudian guru melaksanakanpertemuan untuk membahas berbagai macam pengalamanpeserta didik itu (Oemar Hamalik, 2008).

7. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Experiential LearningPendekatan experiential learning memiliki kelebihan, yaknidapat meningkatkan semangat dan gairah belajar, membantuterciptanya suasana belajar yang kondusif, memunculkankegembiraan dalam proses belajar, mendorong danmengembangkan proses berpikir kreatif, dan mendorong pesertadidik untuk melihat sesuatu dari perspektif yang berbeda. Selainmemiliki beberapa kelebihan, pendekatan experiential learningjuga memiliki kekurangan, yakni dibutuhkannya alokasi waktuyang relatif lama untuk menyelenggarakan pendekatanexperiential learning dalam proses pembelajaran (Sinaga, 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

29Berdasarkan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki pendekatanexperiential learning tersebut, maka dapat disimpulkan bahwapendekatan experiential learning dapat efektif apabila diberikankepada peserta didik dengan memperhatikan materi yangdiberikan, persiapan, strategi yang digunakan, dan alokasi waktuyang disediakan.Apabila keempat hal tersebut diperhatikan selama prosespembelajaran, maka akan tercapailah tujuan dari pembelajarandengan pendekatan experiential learning. Tujuan pembelajarandengan pendekatan experiential learning yakni: mengubahstruktur kognitif peserta didik, mengubah sikap peserta didik, danmemperluas keterampilan-keterampilan peserta didik yang sudahada. Hal tersebut berlaku apabila ingin menggunakan pendekatanexperiential learning untuk meningkatkan karakter tertentu dalamdiri peserta didik. Seperti temuan Sinaga (2013) dalampenelitiannya, Efektivitas Program Bimbingan Pribadi-Sosial

Berbasis Experiential Learning untuk Meningkatkan Karakter

Humanis Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP), menyatakanbahwa program bimbingan pribadi-sosial berbasis experiential

learning efektif dalam meningkatkan karakter humanis siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

30D. Hakikat Bimbingan Klasikal Kolaboratif dengan Pendekatan

Experiential LearningMenurut Makrifah & Nuryono (2014:1), bimbingan klasikalmerupakan suatu layanan bimbingan dan konseling yang diberikankepada peserta didik oleh guru bimbingan dan konseling (Guru BK)atau konselor kepada sejumlah peserta didik dalam satuan kelas yangdilaksanakan di dalam kelas. Kemudian guru BK atau konselorberkolaborasi dengan guru mata pelajaran atau wali kelas, dalamrangka memperoleh informasi tentang peserta didik (terkait prestasibelajar, kehadiran, maupun perkembangan pribadi-sosialnya),membantu memecahkan masalah peserta didik, dan mengidentifikasiaspek-aspek bimbingan yang dapat dilakukan oleh guru matapelajaran. Sebuah program bimbingan dapat berjalan secara efektifapabila didukung oleh semua pihak, dalam hal ini khususnya paraguru mata pelajaran dan wali kelas (adaptasi dari Depdiknas2008:25).Kolb (dalam Sinaga, 2013) memaparkan bahwa, experiential

learning merupakan tindakan untuk mencapai sesuatu berdasarkanpengalaman yang secar terus menerus mengalami perubahan gunameningkatkan keefektivan dari hasil belajar. Pendekatan experiential

learning bertujuan untuk mempengaruhi peserta didik melalui tigacara, yaitu (1) mengubah struktur kognisi peserta didik, (2)mengubah sikap peserta didik, dan (3) memperluas keterampilan-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

31keterampilan peserta didik yang telah ada. Ketiga elemen tersebutsaling berhubungan dan mempengaruhi secara keseluruhan, tidakterpisah-pisah karena apabila satu elemen tidak ada, maka keduaelemen lainnya tidak akan efektif.Berdasarkan uraian di atas mengenai bimbingan klasikal danpendekatan experiential learning, maka peneliti mendefinisikanlayanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatanexperiential learning sebagai berikut. Bimbingan klasikal kolaboratifdengan pendekatan experiential learning merupakan model layananbimbingan konseling yang diselenggarakan oleh konselor bekerjasama dengan guru mata pelajaran sebagai mitra kolaboratif, untukmembantu mengoptimalkan proses belajar peserta didik dari segupribadi, sosial, belajar, dan kariernya. Model bimbingan inidiselenggarakan dalam bentuk tatap muka dan setting kelas (jumlahpeserta didik rata-rata 30 orang), yang membahas materi/topiklayanan sesuai kebutuhan peserta didik, yang mana dalampenyelenggaraannya peserta didik dibimbing untuk menggunakankemampuan dasar pembelajaran experiential learning, yaitu:a. Concrete experience (mengutamakan kemampuan mengolahperasaan), maksudnya peserta didik melibatkan dirisepenuhnya dalam pengalaman baru.b. Reflection observation (mengutamakan kemampuanmengamati), maksudnya peserta didik mengobservasi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

32merefleksi atau memikirkan pengalamannya dari berbagaisudut pandang.c. Abstract conceptualization (mengutamakan kemampuanberpikir), maksudnya peserta didik menciptakan konsep-konsep yang mengintegrasikan observasinya menjadi teoriyang sehat.d. Active experimentation (mengutamakan kemampuan berbuatsesuatu), maksudnya peserta didik menggunakan teori ataukonsep itu untuk memecahkan masalah-masalah tertentu danmengambil keputusan.Proses penyelenggaraan layanan bimbingan klasikal kolaboratifdengan pendekatan experiential learning secara detail divisualisasikanpada gambar 2.1. Gambar 2.1. menjelaskan bahwa implementasipendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratifdengan pendekatan experiential learning terdiri dari dua rangkaianproses yang saling terkait satu sama lain. Dua rangkaian prosestersebut yakni, (1) proses pembelajaran dengan layanan bimbinganklasikal dengan pendekatan experiential learning dan (2) proseskolaborasi antara guru BK (fasilitator) dengan guru mata pelajaran(mitra kolaboratif). Pada proses nomor 1, subjek diajak untukberdinamika kelompok dan mengalami empat tahapan belajar(concrete experience, reflection observation, abstract conceptualization,dan active experimentation). Pada proses nomor 2, terjadi kerja sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

33antara fasilitator dengan mitra kolaboratif dalam penyelenggaraanlayanan bimbingan klasikal kolaboratif. Pada penelitian ini prosesnomor 2, peran fasilitator diemban oleh peneliti dan peran mitrakolaboratif (sebagai observer) diemban oleh guru BK dan guru matapelajaran Kewarganegaraan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

34a. Siswa mendengarkan instruksi dinamika kelompokb. Siswa membentuk kelompokc. Siswa melakukan dinamika kelompok sesuai instruksiGuru BK dan Guru MaPel terlibat dalam dinamikakelompok sebagai observer/fasilitator

a. Siswa merefleksikan dinamika kelompokb. Siswa membagikan hasil refleksi dinamikakelompokGuru BK dan Guru MaPel terlibat dalam dinamikakelompok sebagai observer/fasilitator

a. Siswa menyebutkan nilai-nilai yang didapatkanmelalui dinamika kelompokb. Siswa memaknai nilai-nilai yang didapatkannya ituGuru BK dan Guru MaPel terlibat dalam dinamikakelompok sebagai observer/fasilitator

a. Siswa membuat niatan-niatan diri berdasarkan nilai-nilai yang dimaknai setelah berdinamika kelompokb. Siswa menerapkan niatan-niatan diri itu dalamkehidupannya sehari-hariGuru BK dan Guru MaPel bekerjasama dalammengamati dan memberikan umpan balik terhadapperilaku siswa

ExperientialLearning

Concrete Experience(1)

Reflective Observation(2)

Abstract Conzeptualization(3)

Active Experimentation(4)

Gambar 2.1. Proses Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Layanan BimbinganKlasikal Kolaboratif dengan Pendekatan Experiential Learning

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

35E. Hakikat Karakter kepemimpinan DemokratisDalam Panduan Pendidkan Karakter di SMP (Suyanto, 2010),karakter demokratis digambarkan sebagai suatu cara berpikir,bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinyadan orang lain. Kepemimpinan yaitu kegiatan atau senimempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkanpada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang laindalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok. (dikutipdari Tead; Terry; Hoyt dalam Kartono, 2003). Kepemimpinan ialahproses mempengaruhi aktifitas yang diorganisir dalam suatukelompok dalam usahanya untuk mencapai suatu tujuan yang telahditetapkan. (William G. Scott, 1962). Kepemimpinan yang demokratismenitikberatkan pada aktivitas setiap anggota kelompok, sehinggasemua anggota dilibatkan dalam aktivitas, yang dimulai penentuantujuan, pembuatan rencana keputusan, disiplin dan maumendengarkan saran/kritik yang sifatnya membangun. (diadaptasidari Kartini Kartono, 1994:33).Kepemimpinan yang demokratis menitikberatkan pada aktivitassetiap anggota kelompok, sehingga semua anggota dilibatkan dalamaktivitas, yang dimulai penentuan tujuan, pembuatan rencanakeputusan, disiplin dan mau mendengarkan saran/kritik yang sifatnyamembangun. (diadaptasi dari Kartini Kartono, 1994:33). Berdasarkantinjauan Lewin, dkk (dalam Yukl, 1998), kepemimpinan demokratis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

36adalah kepemimpinan yang mendiskusikan semua permasalahanuntuk diselesaikan bersama-sama dan kebijaksanaannya ditetapkandengan partisipasi dari bawahan. Pemimpin bertindak sebagaipenghubung antara atasan dengan bawahan. Maksudnya pemimpinmempunyai peran rangkap, yaitu sebagai pemimpin dan anggotakelompok.Menurut Effendy (1992), kepemimpinan demokratis adalahkepemimpinan yang berdasarkan cara-cara dan sikap demokratis.Setiap bawahan diberi kebebasan untuk mengeluarkan pikiran-pikirannya, menyatakan pendapat dan gagasannya. Jadi padakepemimpinan demokratis ini fungsi pemimpin hanya sebagaipenuntun dan mengkoordinasikan proses pengambilan keputusan.Menurut Gerungan (1978), kepemimpinan demokratis adalah cara dimana pemimpin mengajak/mempengaruhi anggota kelompok untukmenentukan bersama-sama tujuan kelompok serta merancanglangkah-langkah pekerjaan secara musyawarah dan mufakat.Pemimpin memberi bantuan atau nasihat kepada anggota kelompokdalam pekerjaannya. Pemimpin juga memberikan saran-saranmengenai berbagai kemungkinan pelaksanaan pekerjaan danmasukan secara obyektif dan positif.Menurut Likert (1961), ciri-ciri peserta didik yang memilikikarakter kepemimpinan demokratis adalah sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

37a. Memberi bantuan berupa perhatian dan dukungan, meliputi:kesediaan untuk mendengarkan dan memperhatikankebutuhan serta kesejahteraan anggota kelompok,menciptakan suasana yang bersahabat, dan saling percaya.b. Memberi bimbingan dan pengarahan dalam tugas, meliputi:kesediaan untuk memberi bantuan kepada anggota kelompokuntuk dapat melakukan tugas dengan benar, melaluibimbingan dan arahan.c. Membangun kelompok, meliputi: tindakan pemimpinkelompok dalam mendorong anggota kelompok untuk bekerjasama dan bersatu, di samping juga menjadi bagian dari anggotakelompok bersangkutan.d. Menekankan pencapaian tujuan, meliputi: penjelasanpemimpin kelompok tentang pentingnya pencapaian prestasi,memberikan suatu keyakinan bahwa setiap anggota kelompokdapat mencapai prestasinya masing-masing.Berdasarkan pemaparan di atas, maka peneliti menyimpulkanbahwa karakter kepemimpinan demokratis adalah kemampuanmempengaruhi tingkah laku orang lain agar mau bekerja sama demimencapai tujuan kelompok, dengan menitikberatkan pada aktivitas(kerja sama) setiap anggota kelompok, sehingga semua anggotadilibatkan dalam aktivitas, yang dimulai penentuan tujuan, pembuatanrencana keputusan, disiplin (tegas) dan mau mendengarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

38saran/kritik yang sifatnya membangun (berani berpendapat danrendah hati menghargai pendapat orang lain walaupun berbeda).

F. Hakikat Remaja

1. Pengertian RemajaMasa remaja merupakan masa perubahan atau peralihan darimasa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahanbiologis, perubahan psikologis, dan perubahan sosial. Padasebagian besar masyarakat dan budaya, masa remaja umumnyadimulai pada usia 10-13 tahun dan berakhir pada usia 18-32 tahun(Notoatmodjo, 2007). Dalam bukunya Soetjiningsih (2004) jugamemaparkan bahwa, masa remaja merupakan masa peralihanantara masa anak-anak yang dimulai saat terjadinya kematanganseksual, yaitu antara usia 11 atau 12 tahun sampai dengan usia 20tahun, yaitu masa menjelang dewasa muda.World Health Organization (WHO) dalam Sarwono (2006:7)mendefinisikan remaja sebagai suatu masa ketika:a. Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkantanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapaikematangan seksualb. Individu mengalami perkembangan psikologis dan polaidentifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasac. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yangpenuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

39Berdasarkan beberapa pengertian remaja di atas, maka penelitimenyimpulkan bahwa remaja adalah individu yang sedang beradadalam suatu masa peralihan dari masa kanak-kanak menujudewasa, yang ditandai dengan perkembangan dalam aspek fisik,psikis, dan sosial-ekonomi.

2. Tahap dan Tugas Perkembangan RemajaBerdasarkan sifat atau ciri perkembangannya menurutWidyastuti, dkk (2009), subjek termasuk dalam masa remajamadya. Masa remaja madya terdiri dari remaja usia 13-15 tahun.Pada masa remaja ini remaja tampak dan ingin mencari identitasdiri, mulai memiliki keinginan untuk berkencan atau tertarikdengan lawan jenis, serta mulai merasakan perasaan cinta yangmendalam.Adapun tugas-tugas perkembangan masa remaja menurutHurlock (1991) adalah sebagai berikut.a. Mampu menerima keadaan fisiknyab. Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasac. Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompokyang berlainan jenisd. Mencapai kemandirian emosionale. Mencapai kemandirian ekonomi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

40f. Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yangsangat diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggotamasyarakatg. Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasadan orang tuah. Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yangdiperlukan untuk memasuki dunia dewasai. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinanj. Memahami dan mempersiapkan berbagi tanggung jawabkehidupan keluarga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

41G. Kerangka Pikir

Melalui kerangka pikir di atas, dapat diketahui bahwa modelbimbingan klasikal kolaboratif dalam rangka implementasipendidikan karakter di SMP N 6 Surakarta, merupakan sebuahtawaran untuk meningkatkan pemahaman, penghayatan secara

KurikulumPendidikan Karakter

diintegrasikan

diimplementasikan

SMP

diaplikasikan

Peningkatan Pemahaman, Penghayatan, & PengamalanKarakter Kepemimpinan Demokratis

oleh Pengurus OSIS, Wakil, dan Ketua Kelas SMP N 6Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015

Guru BK Guru Mata Pelajaran

Layanan Bimbingan Klasikal KolaboratifGuru BK & Guru Mata Pelajaran

Perlu ditingkatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

42afektif, dan pengamalan karakter kepemimpinan demokratispengurus OSIS, wakil, dan ketua kelas SMP N 6 Surakarta tahun ajaran2014/2015. Pada pelaksanaannya, bimbingan klasikal kolaboratifakan diselenggarakan oleh guru BK, namun dalam pemberian tugasterstruktur dalam rangka menghayati dan mengamalkan nilai-nilaikarakter, dapat dijadikan sebagai tugas mata pelajaran yang terkaitdengan nilai karakter yang hendak diajarkan.

H. HipotesisBerikut merupakan hipotesis yang diberlakukan bagi penelitianini.Ho: implementasi pendidikan karakter berbasis bimbingan klasikalkolaboratif dengan pendekatan experiential learning secarasignifikan tidak efektif meningkatkan karakter kepemimpinandemokratis pengurus OSIS, wakil, dan ketua kelas SMP N 6Surakarta tahun ajaran 2014/2015.Hi: implementasi pendidikan karakter berbasis bimbingan klasikalkolaboratif dengan pendekatan experiential learning secarasignifikan efektif meningkatkan karakter kepemimpinandemokratis pemimpin OSIS, wakil, dan ketua kelas SMP N 6Surakarta tahun ajaran 2014/2015.Di mana Ho ditolak jika t < 0,05; dan Ho diterima jika t ≥ 0,05.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

43BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian,subjek penelitian, variable penelitian, teknik dan instrumen pengumpulandata, validitas dan reliabilitas instrumen, serta teknik analisis data.A. Jenis PenelitianJenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono(2013:14) penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskanpada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti populasi atausampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya random,pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis databersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesisyang telah ditetapkan.Penelitian ini menggunakan pendekatan pra eksperimen one-

group pretest-posttest design, yaitu prosedur pemecahan masalah yangdiselidiki dengan cara menginterpretasikan hasil asesmen yangdiberikan kepada subjek penelitian, sebelum dan sesudahdiberikannya perlakuan tertentu. Penelitian ini menggunakanpendekatan pra eksperimen one-group pretest-posttest design, karenatidak adanya variabel kontrol dan subjek penelitian tidak dipilihsecara random (Sugiyono, 2013:109). Penelitian ini menggunakanpendekatan pra eksperimen one-group pretest-posttest design karena43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

44peneliti ingin melihat terlebih dahulu dengan cermat tentang adatidaknya peningkatan karakter kepemimpinan demokratis setelahpemberian treatment pada satu kelompok tertentu. Selama iniimplementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbinganklasikal dengan pendekatan experiential learning di sekolah masihbersifat searah; metode yang digunakan adalah guru memberikanceramah kepada peserta didik. Ceramah bukan termasuk pendekatanexperiential learning, karena pendekatan ini lebih menitikberatkanpada pengalaman nyata; sedangkan ceramah tidak menitikberatkanpada pengalaman nyata. Peneliti ingin menawarkan implementasipendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratifdengan pendekatan experiential learning yang bersifat dua arah;terjadi interaksi timbal balik yang aktif antara fasilitator/guru denganpeserta didik melalui dinamika kelompok. Selain itu, peneliti belummendapatkan referensi penelitian true experiment terkaitimplementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbinganklasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkankarakter kepemimpinan demokratis pada peserta didik. Oleh sebab itupula, peneliti menggunakan pendekatan pra eksperimen padapenelitian ini.Penelitian ini menggunakan satu kelompok subjek penelitian, danbertujuan menguji ada tidaknya perubahan karakter kepemimpinandemokratis dalam diri subjek secara signifikan, antara sebelum dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

45sesudah pemberian treatment (layanan bimbingan klasikalkolaboratif). Pada pelaksanaannya, subjek penelitian diminta mengisikuesioner karakter kepemimpinan demokratis sebelum mendapatkantreatment, dan akan diminta untuk kembali mengisi kuesioner yangsama, sesudah mendapatkan treatment. Desain penelitian tersebutdigunakan dalam rangka mencapai dua tujuan penelitian, yaitu 1)untuk mengetahui seberapa baik kualitas karakter kepemimpinandemokratis pengurus OSIS, wakil, dan ketua kelas SMP N 6 Surakartatahun ajaran 2014/2015; dan 2) untuk mengetahui efektivitasimplementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbinganklasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning, untukmeningkatkan karakter kepemimpinan demokratis pengurus OSIS,wakil, dan ketua kelas SMP N 6 Surakarta.Desain penelitian tersebut peneliti gambarkan dalam tabel 3.1berikut ini.

Tabel 3.1.Desain Penelitian One-Group Pretest Posttest Design

Pretest Treatment PostestO X O1 2Keterangan:O. 1 : tes awal (pretest) sebelum pemberian treatmentO. 2 : tes akhir (posttest) sesudah pemberian treatmentX : treatmentSelanjutnya, gambar 3.1 di bawah ini merupakan visualisasi dariprogram penelitian dengan desain pra eksperimen One-Group Pretest-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

46Posttest Design Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis LayananBimbingan Klasikal Kolaboratif dengan Pendekatan Experiential

Learning, untuk mengetahui seberapa baik kualitas karakterkepemimpinan demokratis pengurus OSIS, wakil, dan ketua kelas SMPN 6 Surakarta tahun ajaran 2014/2015; serta untuk mengetahuiefektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layananbimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential

learning, yang peneliti gunakan dalam penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

47

Gambar 3.1. Program Penelitian Pra Eksperimen One-Group Pretest-Posttest Design ImplementasiPendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif dengan

Pendekatan Experiential Learning

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

48B. Tempat dan Waktu PenelitianPenelitian ini dilakukan di SMP N 6 Surakarta. SMP 6 Surakartatepat digunakan sebagai tempat penelitian ini, karena merupakansalah satu SMP Negeri yang sudah menerapkan kurikulum 2013berbasis pendidikan karakter. Penelitian ini dilakukan tanggal 22-23April 2015 oleh peneliti untuk pengurus OSIS serta ketua dan wakilketua kelas masing-masing kelas VII dan VIII SMP N 6 Surakarta.Pada hari pertama, peneliti menggunakan dua jam pelajaran (80menit) untuk memberikan pretest kemudian dilanjutkan denganpemberian layanan bimbingan klasikal kolaboratif bertopik“Pemimpin yang Tegas nan Rendah Hati”. Kemudian di hari kedua,peneliti menggunakan empat jam pelajaran (160 menit) untukpemberian layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan topik“Menghargai Pendapat Orang Lain Meskipun Berbeda denganPendapat Diri Sendiri”, dan topik “Berani Berpendapat di DepanKelas”. Kemudian sesudah pemberian layanan bimbingan klasikalkolaboratif peneliti memberikan postest kepada subjek penelitian.C. Subjek PenelitianSubjek penelitian adalah 38 peserta didik yang terdiri dari parapengurus OSIS, wakil, dan ketua kelas VII serta VIII di SMP N 6Surakarta, tahun ajaran 2014/2015. Ketigapuluhdelapan subjektersebut terdiri dari 21 peserta didik laki-laki dan 17 peserta didikperempuan, dengan rentang usia 13 tahun sampai dengan 15 tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

49D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan DataPeneliti menggunakan kuesioner sebagai instrumen untukmengumpulkan data. Kuesioner karakter kepemimpinan demokratisyang disebarkan berupa pilihan ganda dengan alternatif jawabanbergradasi. Keempat alternatif jawaban tersebut mengandungkebenaran, hanya saja tingkatan kebenaran yang terkandung didalamnya bervariasi, mulai dari 1 sampai dengan 4. Skor 4 diberikanuntuk alternatif jawaban yang sungguh mewakili penerapan nilaikarakter kepemimpinan demokratis. Sedangkan skor 1 untukmewakili alternatif jawaban yang sangat kurang mewakili nilaikarakter kepemimpinan demokratis. Adapun, kuesioner yangdigunakan dalam penelitian ini disusun secara mandiri oleh penelitidengan berdasarkan pada landasan teori dan arahan yang diberikanoleh dosen pembimbing dalam tim penelitian Strategi Nasional.Kuesioner diberikan kepada subjek sebelum penyelenggaraanbimbingan klasikal kolaboratif topik pertama dan sesudahpenyelenggaraan bimbingan klasikal kolaboratif topik ketiga. Waktuyang diberikan kepada subjek untuk mengisi kuesioner tidak dibatasi.Tujuannya supaya subjek sungguh-sungguh dapat mengisi kuesionersesuai dengan keadaan mereka saat itu, yang dapat menggambarkanperubahan sesungguhnya pada sebelum dan sesudahpenyelenggaraan bimbingan klasikal kolaboratif. Berikut di bawah iniadalah kisi-kisi instrumen penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

50Tabel 3.2.

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

AspekKarakter

KepemimpinanDemokratis

Indikator KarakterKepemimpinan

DemokratisSub Indikator Karakter Kepemimpinan Demokratis

No.Item(+)Mempengaruhi,mempengaruhiadalahkemampuanmembuat oranglain mengikutisesuatu yang kitakatakan dan kitalakukan.

(diadaptasi dariTead; Terry; Hoytdalam Kartono,2003)

Kemampuanmempengaruhiorang lain untukbekerja sama.Melakukan diskusi untuk menyelesaikan tugaskelompok. 1Mengambil keputusan diskusi berdasarkan hasildiskusi. 2Memberikan tugas yang jelas kepada setiap anggotakelompok. 3Memberikan tugas yang sesuai dengan kapasitas,kepada masing-masing anggota kelompok. 4Memastikan bahwa setiap anggota kelompok terlibatdalam proses penyelesaian tugas kelompok. 5Memberikan semangat kepada anggota kelompok yanglesu/malas. 6Memberikan bantuan kepada anggota kelompok yangkesulitan menyelesaikan tugas bagiannya. 7Kemampuanmempengaruhiorang lain untukbersikap disiplin(tegas).Membuat kesepakatan bersama anggota kelompoktentang waktu kerja kelompok. 8Menepati kesepakatan yang telah dibuat bersamaanggota kelompok tentang waktu kerja kelompok,dengan datang tepat waktu. 9Mengingatkan kepada teman yang belum datang tepatwaktu, supaya selanjutnya lebih tepat waktu. 10Memberikan semangat kepada anggota kelompok,supaya bisa mengumpulkan tugas tepat waktu. 11Membuat kesepakatan bersama anggota kelompok,bahwa pengumpulan tugas hendaknya tepat waktu. 12Mengumpulkan tugas kelompok tepat waktu. 13Memanfaatkan waktu mengerjakan tugas kelompokuntuk sungguh-sungguh hanya mengerjakan tugaskelompok, bukan bermain-main atau fokus pada hallain juga. 14

Kemampuanmempengaruhiorang lain untukmau mendengarkansaran/kritik yangsifatnyamembangun (beraniberpendapat danrendah hatimenghargaipendapat orang lainwalaupun berbeda).

Memberikan kesempatan kepada setiap anggotakelompok untuk mengutarakan pendapatnya. 15Mengutarakan pendapat dengan jelas, pada saat yangtepat. 16Mengutarakan pendapat/kritik yang membangun,tanpa menyinggung perasaan siapa pun. 17Menghargai pendapat anggota kelompok yang berbeda. 18Menerima kritik yang membangun dari anggotakelompok. 19Memberikan semangat kepada anggota kelompok yangbelum berpendapat, agar memberikan pendapatnya. 20Total Jumlah Item 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

51E. Validitas, Reliabilitas, dan Uji Normalitas

1. Validitas InstrumenMenurut Azwar (2009), validitas mempunyai arti ketepatandan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.Suatu tes atau instrumen pengukur dikatakan mempunyaivaliditas yang tinggi apabila alat yang bersangkutan menjalankanfungsi ukurnya. Validitas instrumen penelitian ini menggunakanvaliditas isi. Azwar (2009:45) menyatakan bahwa, validitas isitidak dapat dinyatakan dengan angka, namun pengesahannyaperlu melalui tahap pengujian terhadap isi alat ukur dengankesepakatan penilaian dari penilai yang kompeten (expert

judgement). Validitas kuesioner karakter kepemimpinandemokratis dilakukan melalui expert judgement Sebagai expertadalah ahli bimbingan dan konseling, yaitu Juster Donal Sinaga, M.Pd. D dan Dr. M. M. Sri Hastuti, M. Si.2. Reliabilitas InstrumenReliabilitas instrumen merupakan keajegan pengukuran yangdapat dicapai suatu instrumen dalam mengumpulkan data(adaptasi dari Walizer, 1987). Dalam penelitian ini, penelitimenggunakan metode test-retest dengan perhitungan koefisien

Product Moment ( ), untuk menentukan reliabilitas instrumenpenelitian yang digunakan. Peneliti menggunakan uji reliabilitasdengan metode test-retest karena instrumen penelitian berupa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

52pilihan ganda dan yang diperoleh dari instrumen berbentuk skala.Berikut merupakan rumus perhitungan koefisien Product Moment( ).

= Σ − (Σ )(Σ ){ Σ − (Σ ) }{ Σ − (Σ ) }Keterangan:: koefisien korelasi: deviasi dari mean untuk nilai variabel: deviasi dari mean untuk nilai variabelΣ : jumlah perkalian antara dan: kuadrat nilai: kuadrat nilaiHasil perhitungan koefisien Product Moment ( ) padainstrumen ini kemudian peneliti konsultasikan dengan kriteriaGuilford (Masidjo, 1995).

Tabel 3.3.Kriteria GuilfordNo Koefisien Korelasi Kualifikasi1 0,91 – 1,00 Sangat tinggi2 0,71 – 0,90 Tinggi3 0,41 – 0,70 Cukup4 0,21 – 0,40 Rendah5 negatif – 0,20 Sangat RendahHasil uji reliabilitas ( ) pada Kuesioner Karakter KepemimpinanDemokratis yang diujikan pada para pengurus OSIS, wakil, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

53ketua kelas VII serta VIII di SMP N 6 Surakarta, tahun ajaran2014/2015, menunjukan nilai =0.844, N=38. Kemudianberdasarkan hasil konsultasi pada kriteria Guilford, penelitimenyimpulkan bahwa Kuesioner Karakter KepemimpinanDemokratis memiliki reliabilitas yang tinggi.

3. Uji NormalitasUji normalitas adalah salah satu bagian dari uji prasyaratanalisis data, artinya sebelum melakukan analisis data yangsesungguhnya, data penelitian tersebut harus di uji kenormalandistribusinya. Adapun tujuan dari uji normalitas adalah untukmengetahui apakah data dalam variabel yang akan dianalisisberdistribusi normal (Nurgiyantoro dkk, 2002). Pengujiankeefektivitasan instrumen penelitian ini menggunakan paired

sample t-test (statistic parametrik). Pengujiam statistik parametricmensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan dianalisisharus berdistribusi normal (Sugiyono, 2013:241). Oleh sebab itu,pengujian normalitas data dalam penelitian ini perlu dilakukan.Pada penelitian ini peneliti menggunakan uji normalitasKolmogorov-Smirnov untuk menguji normalitas distribusi datapenelitian. Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov sesuai digunakandalam penelitian ini sebab data penelitian ini merupakan dataempirik dari sebuah sampel yang berasal dari sebuah populasiyang sama. Menurut uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov, suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

54data penelitian terdistribusi normal apabila nilai signifikansi lebihdari 0.05 dan data penelitian tidak terdistribusi normal apabilanilai signifikansi kurang dari 0.05. Hasil uji normalitas datapenelitian ini dengan One-Sample Kolmogorov-Smirnov, disajikandalam tabel 3.4 berikut.

Tabel 3.4.Tabel Hasil Uji Normalitas

Tests of NormalityKolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.Postest .104 38 .200* .946 38 .066

*. This is a lower bound of the true significance.a. Lilliefors Significance CorrectionBerdasarkan hasil uji normalitas dengan One-SampleKolmogorov-Smirnov, diketahui bahwa data penelitian inimemiliki nilai signifikansi ketersebaran data sebesar 0.200. Nilaisignifikansi 0.200>0.05. Maka peneliti dapat menyimpulkanbahwa, data penelitian ini secara signifikan terdistribusi normal.

F. Teknik Analisis DataDalam penelitian ini, peneliti pertama-tama melakukan skoringterhadap instrumen yang telah diisi oleh subjek pada saat sebelumdan sesudah mendapatkan layanan bimbingan klasikal kolaboratif.Selanjutnya untuk menjawab rumusan masalah pertama padapenelitian ini tentang seberapa baik kualitas karakter kepemimpinandemokratis pengurus OSIS, wakil, dan ketua kelas SMP N 6 Surakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

55tahun ajaran 2014/2015, peneliti menggunakan pengkategorisasianberdasarkan model distribusi normal. Pengkategorisasian inibertujuan untuk menempatkan subjek ke dalam kelompok-kelompokterpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkanatribut yang diukur (adaptasi dari Azwar, 2014:147). Pada penelitianini jenjang kontinum dikategorikan mulai dari sangat rendah sampaidengan sangat tinggi. Rumus pengkategorisasian pada penelitian inidisajikan dalam tabel 3.5 berikut.

Tabel 3.5.Tabel Norma Kategorisasi Tingkat Karakter Kepemimpinan Demokratis

Keterangan:Skor maksimum : skor tertinggi yang diperoleh subjekpenelitian berdasarkan perhitunganskalaSkor minimum teoritik : skor terendah yang diperoleh subjekpenelitian berdasarkan perhitunganskalaStandar deviasi (σ) : luas jarak rentangan yang dibagi dalamenam satuan deviasi sebaran

Norma/Kriteria Skor Kategori+1,8 σ < μ Sangat Tinggi+0,6 σ < μ ≤ +1,8 σ Tinggi-0,6 σ < μ ≤ 0,6 σ Sedang-1,8 σ < μ ≤ -0,6 σ Rendahμ ≤ -1,8 σ Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

56Mean teoritik (μ) : rata-rata teoritik dari skor maksimumdan minimumdengan skor tertinggi adalah 4, skor terendah adalah 1, dan jumlahitem adalah 20 butir, maka perhitungan skor maksimum, skorminimum, standar deviasi, dan mean teoritik dipaparkan sebagaiberikut.Skor maksimum teoritik : 4 x 20 = 80Skor minimum teoritik : 1 x 20 = 20Luas jarak : 80 – 20 = 60Standar deviasi (σ) : 60 : 6 = 10Mean teoritik (μ) : (80 + 20) : 2 = 50Kalkulasi tersebut lalu dimasukan dalam rumus normapengkategorisasian tingkat karakter kepemimpinan demokratis. Hasilkalkulasi dengan norma pada tabel 3.6 selanjutnya menjadi normakategorisasi tingkat karakter kepemimpinan demokratis pengurusOSIS, wakil, dan ketua kelas SMP N 6 Surakarta tahun ajaran2014/2015, yang divisualisasikan pada tabel berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

57Tabel 3.6.

Tabel Norma Kategorisasi Tingkat Karakter KepemimpinanDemokratis Pengurus OSIS, Wakil, dan Ketua Kelas SMP N 6 Surakarta

Tahun Ajaran 2014/2015

Kemudian untuk menjawab rumusan masalah kedua, yaknitentang efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasislayanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatanexperiential learning pada pengurus OSIS, wakil, dan ketua kelas SMPN 6 Surakarta tahun ajaran 2014/2015, peneliti menggunakan teknikanalisis data paired sample t-test pada aplikasi software SPSS. Paired

sample t-test merupakan analisis statistik untuk menguji beda meanhasil skoring penelitian, yang bertujuan melihat pengaruh pemberianprogram tertentu terhadap subjek penelitian yang sama. Sehinggapeneliti akan memiliki data tentang, seberapa efektif implementasipendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratifdengan pendekatan experiential learning dapat meningkatkankarakter kepemimpinan demokratis pengurus OSIS, wakil, dan ketuakelas di SMP N 6 Surakarta tahun ajaran 2014/2015. Hasil uji paired

sample t-test terdapat pada lampiran.

Norma/Kriteria Skor Rentang Skor Kategori+1,8 σ < μ > 68 Sangat Tinggi+0,6 σ < μ ≤ +1,8 σ 56 – 68 Tinggi-0,6 σ < μ ≤ 0,6 σ 44 – 55 Sedang-1,8 σ < μ ≤ -0,6 σ 32 - 43 Rendahμ ≤ -1,8 σ < 32 Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

58BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini diuraikan hasil penelitan dan pembahasan dari hasilpenelitian.A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Tingkat Karakter Kepemimpinan Demokratis

Pengurus OSIS, Wakil, dan Ketua Kelas SMP N 6 Surakarta

Tahun Ajaran 2014/2015 Sebelum Mendapatkan Layanan

Bimbingan Klasikal Kolaboratif dengan Pendekatan

Experiential Learning

Hasil skoring data penelitian yang dikonsultasikan dengantabel norma kategorisasi tingkat karakter kepemimpinandemokratis pengurus OSIS, wakil, dan ketua kelas SMP N 6Surakarta tahun ajaran 2014/2015, menghasilkan gambarankualitas kepemimpinan demokratis yang dimiliki oleh subjeksebelum mendapatkan layanan bimbingan klasikal kolaboratifdengan pendekatan experiential learning. Gambaran tersebutdisajikan pada tabel 4.1 dan grafik 4.1.

58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

59Tabel 4.1

Tingkat Karakter Kepemimpinan Pengurus OSIS, Wakil, dan KetuaKelas SMP N 6 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015 sebelum mendapatkanLayanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif dengan Pendekatan Experiential

Learning

Data pada tabel 4.1 di atas disajikan pada grafik 4.1 di bawahini.

Tabel 4.1 dan grafik 4.1 tentang tingkat karakterkepemimpinan pengurus OSIS, wakil, dan ketua kelas SMP N 6Surakarta tahun ajaran 2014/2015 sebelum mendapatkan layanan

f % f % f %> 68 Sangat Tinggi 14 36.84 25 65.79 11 28.9556 – 68 Tinggi 24 63.16 13 34.21 -11 -28.944 – 55 Sedang 0 0 0 0 0 032 – 43 Rendah 0 0 0 0 0 0< 32 Sangat Rendah 0 0 0 0 0 0

Rumus Kategori Pretest Postest Selisih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

60bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential

learning menunjukkan bahwa:a. Ada 14 (36.84%) subjek dikategorikan memiliki karakterkepemimpinan demokratis sangat tinggi.b. Ada 24 (63.16%) subjek dikategorikan memiliki karakterkepemimpinan demokratis tinggi.c. Tidak ada (0%) subjek dikategorikan memiliki karakterkepemimpinan demokratis sedang.d. Tidak ada (0%) subjek dikategorikan memiliki karakterkepemimpinan demokratis rendah.e. Tidak ada (0%) subjek dikategorikan memiliki karakterkepemimpinan demokratis sangat rendah.2. Efektivitas Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis

Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif dengan Pendekatan

Experiential Learning, untuk Meningkatkan Karakter

Kepemimpinan Demokratis Pengurus OSIS, Wakil, dan Ketua

Kelas SMP N 6 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015Hasil uji t dengan paired sample t-test menunjukkan bahwanilai mean paired samples test sebesar t=-3.289, N=38. Artinya, adapeningkatan karakter kepemimpinan demokratis pada sejumlahsubjek sebesar 3.289. Kemudian, berdasarkan hasil uji t jugadiperoleh nilai t hitung sebesar -9.302 dengan signifikansi 0.000.Jika t hitung > dari t tabel, maka secara uji t pendidikan karakter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

61kepemimpinan demokratis berbasis layanan bimbingan klasikalkolaboratif dengan pendekatan experiential learning efektif untukmeningkatkan karakter kepemimpinan demokratis pada sejumlahsubjek.Pada penelitian ini, harga mutlak t hitung (t=-9.302) lebihbesar dari nilai t tabel (t=2.043). Lalu, hasil uji t tersebut jugamenunjukkan nilai signifikansi (Sig=0.000) kurang dari nilaisignifikansi teoritik (α=0.05), maka secara signifikansi pendidikankarakter kepemimpinan demokratis berbasis layanan bimbinganklasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learningmampu meningkatkan karakter kepemimpinan demokratis padasejumlah subjek.Selanjutnya, pada akhir penelitian ini subjek diminta untukmengisi lembar validasi. Lembar validasi berupa angket daftarcheck list sejumlah 30 butir. Berikut merupakan hasil tabulasilembar validasi subjek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

62Tabel 4.2

Tabulasi Lembar Validasi Subjek

No Dalam kegiatan bimbingan karakter ini, saya mengalami/memperoleh/ merasa : Ya Tidak Tidak tahu1 Semangat untuk mengikuti kegiatan 38 0 02 Keberanian untuk tampil/melakukan sesuatu 33 5 33 Gembira/senang dalam melaksanakan kegiatan 38 0 04 Berani berpendapat 33 4 15 Lebih kreatif 28 6 46 Berani mencoba melakukan sesuatu 33 3 27 Takut salah dalam melakukan permainan 4 32 28 Malu dalam permainan kelompok 3 33 29 Dihargai oleh teman-teman 35 0 310 Tertarik untuk mengikuti semua kegiatan 32 5 111 Kemudahan bagi siswa dalam mengikuti kegiatan 31 5 212 Manfaat bagi perbaikan perilaku 38 0 013 Kemudahan bagi siswa dalam menangkap materi 34 2 214 Keinginan untuk menolong orang lain 37 0 115 Puas terhadap bimbingan yang diberikan 35 1 216 Tertantang untuk mencoba 33 3 217 Capek/lelah/bosan dalam mengikuti semua kegiatan 2 36 018 Berkesan terhadap kegiatan yang diikuti 38 0 019 Terdorong untuk terlibat aktif 36 0 220 Berani bertanggung jawab 38 0 021 Menghargai teman 38 0 022 Kesediaan bekerja sama/kekompakan tim 37 1 023 Mempererat rasa persaudaraan/persahabatan 37 0 124 Ketaatan terhadap norma/peraturan/petunjuk 37 0 125 Memotivasi siswa untuk berusaha/daya juang 35 2 126 Membangun kepedulian/kesetiakawanan 38 0 027 Peningkatan keingintahuan siswa 33 2 328 Peningkatan kesadaran siswa memperbaiki diri 38 0 029 Mendorong siswa lebih disiplin 36 1 130 Membuat hubungan guru-siswa akrab/hangat/dekat 30 5 3Tabel 4.2 tentang tabulasi lembar validasi subjek menunjukanbahwa:a. Ada 38 (100%) subjek merasa bersemangat untuk mengikutikegiatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

63b. Ada 33 (86.84%) subjek mengalami keberanian untuktampil/melakukan sesuatu dan ada 5 (13.16%) subjek tidakmengalaminya.c. Ada 38 (100%) subjek merasa gembira/senang dalammelaksanakan kegiatan.d. Ada 33 (86.84%) subjek merasa berani berpendapat, 4(10.53%) subjek yang tidak merasakannya, dan ada 1 (2.63%)subjek memilih jawaban tidak tahu.e. Ada 28 (73.68%) subjek merasa lebih kreatif, 6 (15.79%)subjek tidak merasakannya, dan ada 4 (10.53%) subjekmemilih jawaban tidak tahu.f. Ada 33 (86.84%) subjek merasa berani mencoba melakukansesuatu, ada 3 (7.89%) subjek tidak berani, dan ada 2 (5.26%)subjek memilih jawaban tidak tahu.g. Ada 32 (84.21%) subjek merasakan tidak takut salah dalammelakukan permainan, ada 3 (7.89%) merasa takut, dan ada 2(5.26%) subjek memilih jawaban tidak tahu.h. Ada 35 (92.11%) subjek merasa dihargai oleh teman-teman,dan ada 3 (7.89%) subjek memilih jawaban tidak tahu.i. Ada 32 (84.21%) subjek merasa tertarik untuk mengikutisemua kegiatan, ada 5 (13.16%) subjek merasa tidak tertarikuntuk mengikuti semua kegiatan, dan ada 1 (2.63%) subjekmemilih jawaban tidak tahu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

64j. Ada 31 (81.58%) subjek mengalami kemudahan dalammengikuti kegiatan, ada 5 (13.16%) subjek tidak mengalamikemudahan dalam mengikuti kegiatan, dan ada 2 (5.26%)subjek memilih jawaban tidak tahu.k. Ada 38 (100%) subjek memperoleh manfaat bagi perbaikanperilaku.l. Ada 34 (89.47%) subjek mengalami kemudahan dalammengangkap materi, ada 2 (5.26%) subjek tidakmengalaminya, dan ada 2 (5.26%) subject memilih jawabantidak tahu.m. Ada 37 (97.37%) subjek mengalami keinginan untuk menolongorang lain, dan ada 1 (2.63%) subjek memilih jawaban tidaktahu.n. Ada 35 (92.11%) subjek merasa puas terhadap bimbinganyang diberikan, ada 1 (2.63%) subjek tidak merasa puas, danada 2 (5.26%) subjek memilih jawaban tidak tahu.o. Ada 33 (86.84%) subjek merasa tertantang untuk mencoba,ada 3 (7.89%) subjek tidak merasa tertantang, dan ada 2(5.26%) subjek memilih jawaban tidak tahu.p. Ada 36 (94.74%) subjek tidak merasa capek/lelah/bosandalam mengikuti semua kegiatan, dan ada 2 (5.26%) subjekmerasakan hal tersebut.q. Ada 38 (100%) subjek merasa berkesan terhadap kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

65yang diikuti.r. Ada 36 (94.74%) subjek merasa terdorong untuk terlibat aktifdan ada 2 (5.26%) subjek memilih jawaban tidak tahu.s. Ada 38 (100%) subjek merasa berani bertanggung jawab.t. Ada 38 (100%) subjek merasa menghargai teman.u. Ada 37 (97.37%) subjek mengalami kesediaan bekerjasama/kekompakan tim, dan ada 1 (2.63%) subjek tidakmengalami hal tersebut.v. Ada 37 (97.37%) subjek merasa bahwa kegiatan yang diikutimempererat rasa persaudaraan/persahabatan, dan ada 1(2.63%) subjek memilih jawaban tidak tahu.w. Ada 37 (97.37%) subjek merasa taat terhadapnorma/peraturan/petunjuk, dan ada 1 (2.63%) subjek memilihjawaban tidak tahu.x. Ada 35 (92.11%) subjek merasa termotivasi untukberusaha/berdaya juang, ada 2 (5.26%) subjek tidak merasatermotivasi, dan ada 1 (2.63%) subjek memilih jawaban tidaktahu.y. Ada 38 (100%) subjek merasa bahwa kegiatan yang diikutimembangun kepedulian/kesetiakawanan.z. Ada 33 (86.84%) subjek mengalami peningkatankeingintahuan, ada 2 (5.26%) subjek tidak mengalamipeningkatan keingintahuan, dan ada 1 (2.63%) subjek memilih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

66jawaban tidak tahu.aa. Ada 38 (100%) subjek mengalami peningkatan kesadaranuntuk memperbaiki diri.bb. Ada 36 (94.74%) subjek merasa terdorong untuk lebih disiplin,ada 1 (2.63%) subjek tidak merasa terdorong untuk lebihdisiplin, dan ada 1 (2.63%) subjek memilih jawaban tidak tahu.cc. Ada 30 (78.95%) subjek merasa kegiatan membuat hubunganguru-subjek menjadi akrab/hangat/dekat, ada 5 (13.16%)subjek tidak merasakan hal tersebut, dan ada 3 (7.89%) subjekmemilih jawaban tidak tahu.Selain lembar validasi yang diisi oleh subjek, ada juga lembarvalidasi mitra kolaboratif. Lembar validasi mitra kolaboratif diisioleh mitra kolaboratif, dalam penelitian ini diisi oleh guru BK, gurumata pelajaran Kewarganegaraan, dan Kepala Sekolah. Lembarvalidasi mitra kolaboratif berupa sejumlah pertanyaan pilihanganda dan pertanyaan terbuka. Lembar validasi mitra kolaboratifdicantumkan pada lampiran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

67B. Pembahasan

1. Gambaran Tingkat Karakter Kepemimpinan Demokratis

Pengurus OSIS, Wakil, dan Ketua Kelas SMP N 6 Surakarta

Tahun Ajaran 2014/2015 Sebelum Mendapatkan Layanan

Bimbingan Klasikal Kolaboratif dengan Pendekatan

Experiential LearningHasil penelitian menggambarkan bahwa secara umum tingkatkarakter kepemimpinan demokratis pengurus OSIS, wakil, danketua OSIS SMP N 6 Surakarta tahun ajaran 2014/2015 sebelummendapatkan layanan bimbingan klasikal kolaboratif denganpendekatan experiential learning, termasuk dalam kategori tinggidan sangat tinggi. Menurut peneliti hal ini mungkin terjadi karenasejumlah subjek tersebut sudah memiliki pemahaman dasartentang seperangkat nilai-nilai dan sikap yang membangunkarakter kepemimpinan demokratis. Pemahaman dasar tentangseperangkat nilai-nilai dan sikap tersebut meliputi: kemampuanmempengaruhi orang lain untuk bekerja sama, kemampuanmempengaruhi orang lain untuk bersikap disiplin (tegas), dankemampuan mempengaruhi orang lain untuk mau mendengarkansaran/kritik yang sifatnya membangun (berani berpendapat danrendah hati menghargai pendapat orang lain walaupun berbeda).Peneliti berpendapat demikian sebab subjek merupakan siswa-siswi yang dipilih khusus oleh sekolah, untuk menjadi pemimpin di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

68sekolahnya, baik sebagai anggota OSIS, wakil, ketua OSIS, maupunpengurus kelas. Subjek menjadi terbiasa untuk mencerminkankarakter kepemimpinan dalam perilaku mereka di sekolah,misalnya ketika menjadi pemimpin upacara, menggerakkanteman-teman sekolahnya untuk berpartisipasi dalam kegiatanyang diselenggarakan OSIS, serta tetap rendah hati untukmenerima masukan dari teman-temannya di sekolah.Ditinjau dari tugas perkembangan usia remaja, subjek yangmemiliki karakter kepemimpinan yang tinggi dan sangat tinggi,diartikan sebagai remaja yang sedang berusaha memenuhi tugasperkembangannya, yaitu membina hubungan baik dengan anggotakelompok. Berangkat dari pemahaman tersebut, peneliti inginmengatakan bahwa kemungkinan subjek yang memiliki karakterkepemimpinan demokratis tinggi dan sangat tinggi, sedang beradadalam usaha yang baik dalam mencapai tugas-tugasperkembangannya dalam hal membina hubungan yang baikdengan anggota kelompok. Tugas perkembangan membinahubungan yang baik dengan anggota kelompok memiliki kaitanyang erat dengan pengembangan karakter kepemimpinan. Seorangpemimpin yang memiliki karakter kepemimpinan demokratis yangbaik, hendaknya mampu membina hubungan yang baik puladengan anggota kelompoknya. Likert (1961) memaparkan bahwaseorang pemimpin yang memiliki karakter kepemimpinan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

69demokratis dicirikan bahwa dirinya mampu membangunkelompok, meliputi: tindakan pemimpin kelompok dalammendorong anggota kelompok untuk bekerja sama dan bersatu,disamping juga menjadi bagian dari anggota kelompokbersangkutan.Selain itu, peneliti juga berpendapat kemungkinan subjeksudah memiliki karakter kepemimpinan demokratis yang tinggidan sangat tinggi karena mereka merupakan para pemimpin disekolahnya. Subjek adalah pengurus OSIS, wakil, dan ketua kelasSMP N 6 Surakarta tahun ajaran 2014/2015. Subjek merupakanpeserta didik yang memang dipilih secara khusus karena padadasarnya sudah memiliki keterampilan ataupun karakterkepemimpinan demokratis yang baik, sehingga tidakmengherankan ketika diberikan pretest, mereka termasuk dalamkategori tinggi dan sangat tinggi.Selanjutnya, adanya interaksi aktif antara subjek dan faktor-faktor eksternal seperti lingkungan sekolah, keluarga, lingkunganmasyarakat, kelompok teman sebaya, serta media massa, juga bisamenjadi faktor pendukung tumbuh kembangnya karakterkepemimpinan demokratis dalam diri subjek itu sendiri. Dilingkungan sekolah, keluarga, maupun di lingkungan masyarakat,sangat mungkin bahwa subjek memiliki tokoh yang diteladani.Pada pemberian layanan bimbingan klasikal kolaboratif, peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

70mengangkat dua tokoh inspiratif sebagai model tokoh yang dapatditeladani oleh subjek dalam hal kepemimpinan. Tokoh pertamayaitu Jose Mujica, disajikan dalam topik “Pemimpin Tegas nanRendah Hati” dan tokoh kedua yaitu Ir. Soekarno (PresidenIndonesia ke-1), disajikan dalam topik “Berani Berpendapat diDepan Umum”.Albert Bandura (1986) dengan teori modeling-nya menyatakanbahwa, tingkah laku diproduksi melalui proses belajar sosial.Peristiwa belajar sosial ini diawali dari proses mengamati subjekuntuk pengambilan model dari lingkungan. Proses tersebutmelibatkan fungsi kognisi subjek dan melalui beberapa tahapan,mulai dari mengamati, mengambil model, serta proses produksitingkah laku. Teori modeling itulah yang mendasari penyajiantokoh inspiratif dalam pemberian layanan bimbingan klasikalkolaboratif. Menurut peneliti subjek akan dapat belajar untukmemproduksi tingkah laku yang mencerminkan karakterkepemimpinan demokratis juga dari tokoh model.Di lingkungan sekolah, tokoh yang biasanya diteladani olehsubjek adalah guru bimbingan dan konseling, guru wali kelas, gurumata pelajaran, ataupun kepala sekolah. Baik secara sadar maupuntidak disadari, subjek mengamati dan menilai seperti apaketeladanan guru bimbingan dan konseling, guru wali kelas, gurumata pelajaran, ataupun kepala sekolah, sebelum mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

71menirunya. Dalam hal ini, guru menjadi keteladanan atau model.Seperti dipaparkan dalam Kementrian Pendidikan Nasional(2010), bahwa pembentukan karakter dapat dilakukan denganmenggunakan keteladanan (model). Keteladanan berawal darisuatu peniruan antar manusia. Keteladanan dalam duniapendidikan sering melekat pada seorang guru sebagai pendidik.Keteladanan dalam dunia pendidikan dapat diartikan sebagaiperilaku dan sikap guru dan tenaga pendidik di lingkungansekolah maupun di luar sekolah yang dijadikan contoh oleh parapeserta didiknya. Keteladanan (model) guru yang baik akanmembentuk karakter peserta didik yang baik. Karakter baiktersebut ditunjukan dalam perbuatan dan tingkah laku yang baikdalam kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian yang dilakukan olehAgus Setyo Raharjo (2013) tentang Pengaruh Keteladanan Guru

dan Interaksi Teman Sebaya terhadap Karakter Peserta Didik disalah satu SMK di Yogyakarta menunjukan hasil yang mendukungteori di atas, bahwa secara signifikan terdapat pengaruhketeladanan guru terhadap karakter kepemimpinan demokratispeserta didik.Pada penelitian ini, keteladanan guru di atas ditujukan padaketeladanan dalam hal kepemimpinan. Setelah melewati prosesmengamati dan menilai, subjek lalu akan memilih keteladanankepemimpinan seperti guru siapa yang akan ditirunya. Apabila

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

72subjek sudah memilih, maka selanjutnya secara sadar ataupuntidak disadari mereka akan mencerminkan karakterkepemimpinan itu di dalam kehidupan mereka sehari-hari.Pemikiran akan hal ini ingin mengatakan bahwa peran gurubimbingan dan konseling, guru wali kelas, guru mata pelajaran,ataupun kepala sekolah, sangat penting sebagai teladan bagisubjek; khususnya dalam mendukung tumbuh kembangnyakarakter kepemimpinan demokratis dalam diri subjek itu sendiri.Di rumah, tokoh yang biasanya diteladani oleh subjek adalahorang tua, kakak, ataupun orang di dalam keluarga yang usianyalebih tua dan biasa menjadi panutan. Kemampuan orang tua untukmengayomi, memimpin para anggota keluarga untukmenyelesaikan persoalan tertentu di dalam keluarga, memahamiserta memenuhi kebutuhan masing-masing anggota keluarga,merupakan cerminan dari karakter kepemimpinan dalam diriorang tua, yang biasanya dirasakan, diamati, dinilai, hinggakemudian ditiru oleh subjek.Kesadaran akan hal tersebut hendaknya menjadi pertimbanganbagi para orang tua dalam memberikan teladan kepemimpinanbagi anak-anak mereka di rumah (subjek). Demikianlah uraiantentang beberapa faktor eksternal yang bisa memberikandukungan bagi tumbuh kembang karakter kepemimpinandemokratis dalam diri subjek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

732. Efektivitas Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis

Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif dengan Pendekatan

Experiential Learning, untuk Meningkatkan Karakter

Kepemimpinan Demokratis pengurus OSIS, Wakil, dan Ketua

Kelas SMP N 6 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan karakterberbasis bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatanexperiential learning secara signifikan efektif meningkatkankarakter kepemimpinan demokratis pengurus OSIS, wakil, danketua kelas SMP N 6 Surakarta tahun ajaran 2014/2015.Peningkatan karakter kepemimpinan demokratis yang terjadidalam diri subjek ditunjukkan oleh hasil perhitungan uji t dan hasilperhitungan selisih subjek yang termasuk dalam kategori tinggidan sangat tinggi. Sebelum mendapatkan treatment, ada 14 subjekyang termasuk dalam kategori sangat tinggi, namun sesudahmendapatkan treatment, jumlah tersebut meningkat menjadi 25subjek. Hal tersebut berarti terdapat peningkatan sejumlah 9subjek yang sebelum mendapatkan treatment termasuk dalamkategori tinggi menjadi termasuk dalam kategori sangat tinggisesudah mendapatkan treatment.Hasil baik tersebut, tentu merupakan hasil dari dukunganbanyak faktor penunjang. Faktor-faktor penunjang yang dimaksudantara lain: kesesuaian antara topik bimbingan dengan karakter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

74kepemimpinan demokratis yang ingin ditumbuh kembangkan,model bimbingan klasikal kolaboratif yang dikemas secaramenyenangkan dalam bentuk dinamika kelompok (experiential

learning), pemberian bimbingan klasikal kolaboratif yangberkesinambungan dalam suatu kurun waktu tertentu, semangatdari dalam diri subjek selama mengikuti layanan bimbinganklasikal kolaboratif, serta dukungan kerjasama dari pihak sekolahdalam penyelenggaraan layanan bimbingan klasikal kolaboratif ini.Implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbinganklasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning yangdiselenggarakan di SMP N 6 Surakarta ini, disusun dengan tigatopik bimbingan klasikal kolaboratif. Tiga topik tersebut yakni,“Pemimpin yang Tegas nan Rendah Hati”, “Menghargai PendapatOrang Lain Meskipun Berbeda dengan Pendapat Diri Sendiri”, dantopik “Berani Berpendapat di Depan Kelas”. Pemilihan topik-topiktersebut didasarkan pada indikator-indikator yang dapatmembentuk karakter kepemimpinan demokratis, sepertitercantum dalam kisi-kisi instrumen penelitian.Kesesuaian antara topik bimbingan dengan karakterkepemimpinan demokratis yang ingin ditumbuhkembangkantersebut, kiranya menjadi faktor pendukung keefektifan layananbimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential

learning ini. Melalui topik bimbingan “Pemimpin yang Tegas nan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

75Rendah Hati”, subjek diajak untuk belajar tentang bagaimanamempengaruhi orang lain untuk bersikap disiplin (tegas), namuntetap rendah hati. Melalui topik bimbingan “Menghargai PendapatOrang Lain Meskipun Berbeda dengan Pendapat Diri Sendiri”,subjek penelitian belajar tentang bagaimana mempengaruhi oranglain untuk mau mendengarkan saran/kritik yang sifatnyamembangun (berani berpendapat dan rendah hati menghargaipendapat orang lain walaupun berbeda). Kemudian, melalui topikbimbingan “Berani Berpendapat di Depan Kelas”, subjek belajartentang bagaimana mempengaruhi orang lain untuk percayadengan apa yang diri sendiri ungkapkan dan mau bekerja samauntuk mencapai tujuan tertentu. Hal-hal yang dipelajari subjektersebut, mendukung subjek untuk menumbuh kembangkankarakter kepemimpinan demokratis yang dimiliki.Faktor pendukung selanjutnya yakni, model bimbingan klasikalkolaboratif yang dikemas secara menyenangkan dalam bentukdinamika kelompok (experiential learning). Hal tersebut sesuaidengan pemaparan Prayitno, dkk (1998:90) bahwa, experiential

Learning adalah sebuah pendekatan dalam penyelenggaraanbimbingan kelompok, dengan menggunakan dinamika kelompokyang efektif. Suatu dinamika kelompok dinyatakan efektif ketikadapat menghadirkan suasana kejiwaan yang sehat di antarapeserta kegiatan, meningkatkan spontanitas, munculnya perasaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

76positif (seperti senang, rileks, gembira, menikmati, dan bangga),meningkatkan gairah atau minat untuk semakin terlibat dalamkegiatan, memungkinkan terjadinya katarsis, meningkatkanpengetahuan dan keterampilan sosial.Layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatanexperiential learning ini diselenggarakan dengan berbagai aktivitasdinamika kelompok yang terstruktur dan menyenangkan. Dalamproses layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatanexperiential learning ini, subjek penelitian diberdayakan untukmampu mengolah perasaan selama dirinya terlibat dalam aktivitasdinamika kelompok. Selanjutnya, subjek diajak untuk belajartentang bagaimana mengobservasi dan merefleksi ataumemikirkan pengalamannya itu dari berbagai sudut pandang.Kemudian, subjek belajar untuk menciptakan konsep-konsep yangmengintegrasikan observasinya menjadi teori yang sehat. Kegiatankonkretnya adalah menyebutkan nilai-nilai yang didapatkan lewatpengalaman berdinamika kelompok dan memaknai nilai-nilai yangdidapatkan dalam konteks kehidupan subjek sehari-hari. Lalupada akhirnya, subjek diajak untuk mampu menyelesaikanpersoalan hidupnya melalui pemaknaan yang telah dilakukannyaatas nilai-nilai yang didapatkan itu. Hal konkret yang dilakukanoleh subjek pada tahapan terakhir ini adalah, membuat niatan-niatan diri berdasarkan nilai-nilai yang dimaknai setelah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

77berdinamika kelompok dan belajar menerapkan niatan-niatan itudalam kehidupan sehari-hari.Faktor pendukung keefektivitasan layanan bimbingan klasikalkolaboratif dengan pendekatan experiential learning yangselanjutnya yaitu, pemberian bimbingan klasikal kolaboratif yangberkesinambungan dalam suatu kurun waktu tertentu. Pendapatpeneliti ini didukung oleh pernyataan Rochman Natawidjaja(1981, dalam Winkel dan Sri Hastuti (2006) yang menyampaikanbahwa, bimbingan adalah proses pemberian bantuan yangdiberikan kepada individu secara berkesinambungan, supayaindividu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga ia sanggupmengarahkan diri dan dapat bertindak wajar, sesuai dengantuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat. Dengandemikian dia dapat mengecap kebahagiaan hidupnya serta dapatmemberikan sumbangan yang berarti.Penyelenggaraan layanan ini pun berkesinambungan sebabketiga topik layanan bimbingan yang diberikan kepada subjekpada kurun waktu dua hari berturut-turut. Hal ini mendukungtercapainya tumbuh kembang karakter kepemimpinan demokrasidalam diri subjek. Setting penyelenggaraan layanan yangberkesinambungan dan berturut-turut dapat membantu subjekuntuk lebih fokus dalam mengembangkan karakter kepemimpinandemokratis yang dimilikinya, sehingga menjadikan layanan ini pun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

78efektif untuk meningkatkan karakter kepemimpinan demokratispara subjek.Faktor pendukung keefektivitasan program layanan bimbinganklasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learningselanjutnya, berasal dari dalam diri subjek. Faktor tersebut yakni,semangat dari dalam diri subjek selama mengikuti layananbimbingan klasikal kolaboratif. Selama mengikuti programlayanan ini, subjek mengaku bahwa diri mereka antusias danbersemangat. Hal itu teramati oleh peneliti dan observer (gurumata pelajaran/mitra kolaboratif), yang mana catatan hasilpengamatan tertuang dalam lembar validasi mitra kolaboratif.Selain itu, semua subjek pun mengakui hal tersebut dalam lembarvalidasi siswa, yang diisi oleh subjek pada akhir penyelenggaranlayanan bimbingan klasikal kolaboratif ini.Semangat para subjek dalam mengikuti program layananlayanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatanexperiential learning ini, memampukan mereka belajar tentanghal-hal apa saja yang diperlukan untuk mengembangkan karakterkepemimpinan demokratis yang ada dalam diri mereka masing-masing, dengan lebih mudah dan cepat. Alhasil, ketika para subjekdiberikan postest, perolehan skor mereka meningkat. Hal iniberarti bahwa mereka berhasil meningkatkan karakterkepemimpinan demokratis dalam diri mereka masing-masing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

79Berdasarkan perhitungan statistik, layanan bimbingan klasikalkolaboratif dengan pendekaran experiential learning inidinyatakan efektif.Faktor pendukung keefektivitasan layanan bimbingan klasikalkolaboratif dengan pendekatan experiential learning kemungkinankarena adanya dukungan serta kerjasama dari pihak sekolahdalam penyelenggaraan layanan bimbingan klasikal kolaboratif ini.Dalam penyelenggaraan layanan bimbingan klasikal kolaboratifdengan pendekatan experiential learning ini, peneliti bekerjasamadengan guru mata pelajaran/mitra kolaboratif, kepala sekolah,serta warga sekolah lainnya yang membantu penyelenggaraanlayanan ini. Observer pada hari pertama adalah guru BK SMP N 6Surakarta sedangkan observer kedua adalah guru mata pelajaranPendidikan Kewarganegaraan SMP N 6 Surakarta. Peneliti memilihkedua guru tersebut sebagai observer karena karakter yang ingindikembangkan (kepemimpinan demokratis), lekat kaitannyadengan bidang studi yang diampu oleh masing-masing gurutersebut.Konsep kerjasama yang dilakukan dalam penelitian ini sesuaidengan lampiran Permendiknas no. 111 tahun 2014 halaman 37,yang memaparkan bahwa, dalam melaksanakan tugas layananbimbingan dan konseling, Konselor atau Guru Bimbingan danKonseling dapat bekerjasama dengan berbagai pihak di dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

80satuan pendidikan (kepala sekolah, wakil kepala sekolah, walikelas, guru mata pelajaran, staf administrasi, sekolah), dan di luarsatuan pendidikan (pengawas pendidikan, komite sekolah, orangtua, organisasi profesi bimbingan dan konseling, dan profesi lainyang relevan). Kemudian, keterlibatan berbagai pihak dalammendukung pelaksanaan bimbingan dan konseling dapatdilakukan dalam bentuk kerjasama seperti: mitra layanan, sumberdata/informasi, dan narasumber melalui strategi layanankolaborasi, konsultasi, kunjungan, ataupun referal.Pada penelitian ini, peneliti memilih untuk bekerjasama dilapangan dengan guru mata pelajaran dan guru BK. Di mana perankedua guru tersebut sebagai observer, dan peneliti sebagaifasilitator. Peneliti berpendapat bahwa program layanan ini jugamenjadi efektif karena adanya keterlibatan kedua guru tersebutsebagai mitra kolaboratif. Pada hari sebelum hari penyelenggaraanprogram layanan ini, guru BK sudah menginformasikan kepadasubjek bahwa mereka mengikuti kelas bimbingan klasikalkolaboratif bersama peneliti.Kemudian, sekitar seminggu sebelum penyelenggaraan layananbimbingan ini, peneliti juga melakukan survei ke sekolah. Penelitibertemu dengan guru BK untuk melihat setting tempat yang akandigunakan saat penyelenggaraan program, serta peneliti jugamenanyakan karakteristik subjek. Informasi tentang kedua hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

81tersebut sangat membantu peneliti, baik dalam menyiapkan mediauntuk bimbingan, memilih kegiatan dinamika kelompok maupunmenggunakan gaya membawakan bimbingan yang sesuai dengansubjek. Lalu pada hari penyelenggaraan layanan bimbingan, guruBK juga membantu peneliti dalam menghadirkan subjek di dalamkelas bimbingan, sehingga tidak banyak waktu terbuang selamapenelitian berlangsung. Demikianlah, kerjasama antara penelitidan guru BK serta guru mata pelajaran mendukung keefektivitasanlayanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatanexperiential learning untuk meningkatkan karakter kepemimpinandemokratis pengurus OSIS, wakil, dan ketua OSIS di SMP N 6Surakarta tahun ajaran 2014/2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

82BAB V

PENUTUPBab ini memaparkan kesimpulan, keterbatasan, dan saranberdasarkan hasil penelitian.A. KesimpulanBerdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan pada babsebelumnya, maka peneliti dapat menyimpulkan dua hal berikut.1. Tingkat karakter kepemimpinan demokratis pengurus OSIS, wakil,dan ketua kelas SMP N 6 Surakarta tahun ajaran 2014/2015,sebelum mendapatkan layanan bimbingan klasikal kolaboratif,sudah tergolong baik. Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuhkembang karakter kepemimpinan demokratis subjek yaitu, subjeksudah memiliki pemahaman dasar tentang seperangkat nilai-nilaidan sikap yang mencerminkan karakter kepemimpinandemokratis, subjek sedang berada dalam usaha yang baik dalammencapai tugas-tugas perkembangannya dalam hal membinahubungan yang baik dengan anggota kelompok, serta adanyatokoh masyarakat, guru, dan orang tua sebagai model.2. Implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbinganklasikal dengan pendekatan experiential learning secara signifikanefektif meningkatkan karakter kepemimpinan demokratispengurus OSIS, wakil, dan ketua kelas SMP N 6 Surakarta tahunajaran 2014/2015. Beberapa faktor yang dianggap menunjang

82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

83dalam meningkatkan karakter kepemimpinan demokratis subjekantara lain: kesesuaian antara topik bimbingan dengan karakterkepemimpinan demokratis yang ingin ditumbuhkembangkan,model bimbingan klasikal kolaboratif yang dikemas secaramenyenangkan dalam bentuk dinamika kelompok (experiential

learning), semangat dari dalam diri subjek selama mengikutilayanan bimbingan klasikal kolaboratif, serta pemberianbimbingan klasikal kolaboratif yang berkesinambungan.B. Keterbatasan PenelitianPenelitian ini memiliki kekurangan dalam hal-hal tertentu yangmasih dapat diperbaiki dan dikembangkan lagi. Berikut merupakanhal-hal tertentu yang masih dapat diperbaiki dan dikembangkan lagidalam penelitian ini.1. Penelitian ini menggunakan prosedur One Group Pretest-Posttest

Design. Prosedur One Group Pretest-Posttest Design mempunyaikelemahan, yaitu tidak ada jaminan bahwa perlakuan (pemberianlayanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatanexperiential learning) adalah satu-satunya faktor maupun faktorutama yang menimbulkan perbedaan antara pretest dan posttest.2. Pada penelitian ini kolaborasi antara peneliti dan mitra kolaboratifmasih pada tahap mitra kolaboratif sebagai observer. Oleh sebabketerbatasan waktu, mitra kolaboratif tidak dilibatkan dalampembuatan modul layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

84pendekatan experiential learning dan mitra kolaboratif tidakterlibat dalam kegiatan dinamika kelompok.3. Instrumen penelitian Kuesioner Karakter Kepemimpinan

Demokratis disusun berdasarkan satu aspek kepemimpinandemokratis dengan jumlah item yang sangat terbatas, sehinggamasih banyak indikator karakter kepemimpinan demokratis yangbelum berhasil diungkap instrumen ini.C. SaranBerikut merupakan beberapa saran yang dapat peneliti uraikan,guna mengoptimalkan dan meningkatkan keefektivitasan pendidikankarakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan

experiential learning di sekolah.1. Bagi Guru Bimbingan dan KonselingPenelitian yang diselenggarakan di SMP N 6 Surakarta dalamtujuan meningkatkan karakter kepemimpinan demokratispengurus OSIS, wakil, dan ketua OSIS tahun ajaran 2014/2015 ini,terbukti efektif. Subjek pun masih memiliki potensi dankesempatan untuk meningkatkan karakter kepemimpinandemokratis yang dimiliki. Oleh karena itu, subjek tetapmembutuhkan bimbingan dalam hal mencerminkankepemimpinan demokratis dalam kehidupan sehari-hari. Penelitimenganjurkan kepada guru bimbingan dan konseling untukmelanjutkan implementasi pendidikan karakter berbasis layanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

85bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential

learning, untuk menumbuhkembangkan karakter kepemimpinandemokratis maupun karakter lain yang dibutuhkan oleh pesertadidik.2. Bagi Guru Mata Pelajaran dan Guru Wali KelasBerdasarkan pengalaman, peneliti menganjurkan kepada gurumata pelajaran untuk dapat bekerja sama (berkolaborasi) denganguru bimbingan dan konseling, dengan cara menjadi model bagipara peserta didik. Guru yang baik dan profesional akanmemberikan teladan yang baik bagi peserta didik, dan pesertadidik pun akan meniru hal tersebut dan mencerminkan karakteryang baik pula dalam kehidupan sehari-hari.3. Bagi para Peneliti LainPada penelitian ini, peneliti menggunakan uji coba terpakai,sehingga reliabilitas instrumen dan hasil penelitian sesungguhnyamasih diragukan, apakah sungguh-sungguh instrumen yangdigunakan dapat mengukur karakter kepemimpinan demokratisdalam diri subjek penelitian dengan tepat, akurat, dan sesuaidengan kenyataan yang dialami dalam keseharian. Oleh sebab itu,peneliti menganjurkan kepada peneliti selanjutnya untukmenggunakan prosedur yang lebih cermat, yaitu denganmelakukan uji coba alat, melakukan analisis butir, memperbaikirumusan item yang memiliki r it kurang baik, melakukan uji coba

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

86lagi hingga mendapatkan item-item yang baik .4. Bagi para Orang TuaDalam rangka mewujudkan diri sebagai model yang baik bagisubjek, peneliti menganjurkan orang tua untuk terbuka danmenjalin kerja sama yang baik dengan pihak sekolah, khususnyaguru BK. Kerja sama tersebut dapat ditunjukan denganketerlibatan orang tua dalam seminar maupun workshop tentangcharacter building yang diadakan oleh sekolah,kehadiran/keterlibatan orang tua dalam kegiatan sekolah di manaanak (subjek) dapat menunjukkan potensinya (pentas senibudaya/lomba-lomba tertentu di sekolah), maupun kerja samaorang tua untuk datang apabila mendapatkan panggilan dari guruBK. Apabila kerjasama tersebut baik, pelayanan BK bagi subjekdapat menyeluruh (komprehensif) dan efektif dalam mendukungtumbuh kembang karakter subjek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

DAFTAR PUSTAKA

Arnila, Lusila. 2002. Hubungan antara Persepsi terhadap Kepemimpinan

Demokratis Atasan dan Kepuasan Kerja Karyawan.Azwar, Saifuddin. 2009. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: PustakaPelajar.Azwar, Saifuddin. 2014. Penyusunan Skala Psikologi (Edisi II). Yogyakarta:Pustaka Pelajar.Barus, Gendon. 2015. Menakar Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi di SMP.Jurnal Cakrawala Pendidikan, Th. XXXIV, No. 2, Juni 2015.Barus, Gendon., Hastuti, M. M., & Sinaga, J. D. 2014. Penelitian Strategi

Nasional Pengembangan Model Pendidikan Karakter di SMP Berbasis

Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif dengan Pendekatan

Experiential Learning. USD.Burke. 2001. Under the Weather: Climate, Ecosystems, and Infectious Disease.Washington DC: National Research Council (dalamhttp://digilib.uinsby.ac.id/8079/5/Bab2.pdf diunduh pada hari Senin,23 November 2015, pukul 01.17 WIB).Depdikbud. 2014. Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

RI Nomor 111, Tahun 2014, tentang Bimbingan dan Konseling pada

Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.Depdiknas. 2003. Undang-Undang RI Nomor 20, Tahun 2003, tentang Sistem

Pendidikan Nasional.Direktorat Tenaga Kependidikan Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik danTenaga Kependidikan. 2008. Bimbingan dan Konseling di Sekolah.Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

Effendy, Onong Uchjana. 1989. Kepemimpinan & Komunikasi. Bandung:Alumni.Gerungan, W.A. 1978. Psikologi Sosial. Bandung: PT. Al-Maarif.Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Sinar Grafika.Hurlock, Elizabeth B. 1991. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan

Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.Johnson, Johnson & Smith. 1991. The Internal Dynamics of Cooperative

Learning. New York and London: Plenum Press (dalamhttp://digilib.uinsby.ac.id/8079/5/Bab2.pdf diunduh pada hari Senin,23 November 2015, pukul 01.17 WIB).Kadha, Thomas. 1982. Psikologi Kepemimpinan. Ende: Percetakan Arnoldus.Kartono, Kartini. 1988. Pemimpin dan Kepemimpinan: Apakah Kepemimpinan

Abnormal Itu?. Jakarta: Rajawali.Kementrian Pendidikan Nasional. 2010. Pedoman Sekolah Pengembangan

Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta.Kesuma, Dharma, dkk. 2011. Pendidikan Karakter: Kajian Teori dan Praktik di

Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.Kolb. 1984. Experiential Learning: Experience as the Source of Learning and

Development. New Jersey: Prentice Hall.Lewin, Kurt. 1951. Field Theory in Social Science: Selected Theoretical Papers.New York Harper (dalam http://digilib.uinsby.ac.id/8079/5/Bab2.pdfdiunduh pada hari Senin, 23 November 2015, pukul 01.17 WIB)Lickona, Thomas. 1991. Educating for Character: How Our School Can Teach

Respect and Responsibility. New York, Toronto, London, Sydney,Aucland: Bantam books (dalam88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

http://digilib.uinsby.ac.id/8079/5/Bab2.pdf diunduh pada hari Senin,23 November 2015, pukul 01.17 WIB).Likert, R. 1961. New Patterns of Management. New York, NY: McGraw-Hill.Makhrifah, Fanistika Lailatul & Wiryo Nuryono. 2014. Pengembangan Paket

Peminatan dalam Layanan Bimbingan Klasikal untuk Siswa di SMP.Jurnal BK, Vol. 04, No. 3, 1-8.Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.Yogyakarta: Kanisius.Nasution, M. 2005, Total Quality Management. Jakarta: PT Gramedia PustakaUtama (dalam http://digilib.uinsby.ac.id/8079/5/Bab2.pdf diunduhpada hari Senin, 23 November 2015, pukul 01.17 WIB)Notoadmodjo. 2007. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Jakarta: RinekaCipta.Nugroho, Agustinus Wisnu Adhi. 2010. Hubungan antara Persepsi Gaya

Kepemimpinan Demokratis dengan Komitmen Organisasi.Nurgiyantoro, dkk. 2002. Statistik Terapan (untuk Penelitian Ilmu-ilmu

Sosial). Yogyakarta: Gajah Mada University Press.Prayitno, dkk. 1998. Pelayanan Bimbingan dan Konseling Sekolah Dasar (Buku

1). Jakarta: Penebar Aksara.Raharjo, Agus Setyo. 2013. Pengaruh Keteladanan Guru dan Interaksi Teman

Sebaya terhadap Karakter Siswa. Yogyakarta: Universitas NegeriYogyakarta.Samani, Muchlas & Hariyanto. 2013. Konsep dan Model: Pendidikan Karakter.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

Sarwono, Sarlito Wirawan.2006. Psikologi Remaja. Jakarta: Raja GrafindoPersada.Scerenco, Linda C. 1997. Values and Character Education Implementation

Guide. Georgia Department of Education (dalamhttp://digilib.uinsby.ac.id/8079/5/Bab2.pdf diunduh pada hari Senin,23 November 2015, pukul 01.17 WIB).Scott, G. William. 1962. Human Relation in Management a Behavioral Science

Approach. Home wood, Illinois: Richard D. Irwin, Inc(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22771/4/Chapter%2520II.pdf diunduh pada hari Senin, 23 November 2015, pukul24.05 WIB).Sinaga, J. D. 2013. Efektivitas Program Bimbingan Pribadi-Sosial Berbasis

Experiential Learning untuk Meningkatkan Karakter Humanis Siswa

Sekolah Menengah Pertama (SMP). Yogyakarta: Universitas SanataDharma, Widya Dharma Jurnal Pendidikan, Vol. 25, No. 1, Oktober2013.Soetjiningsih. 2004. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta:Sagung Seto.Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.Suharsih. 2001. Hubungan antara Persepsi Kepemimpinan Demokratis dengan

Penilaian Diri Karyawan terhadap Disiplin Kerja.Suyanto. 2010. Panduan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama.Jakarta: Direktorat Pembinaan SMP, Ditjenmandikdasmen.Walizer, Michael. 1987. Metode dan Analisis Penelitian. Jakarta: Erlangga.90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

Warsono, Sony., dkk. 2009. Corporate Governace Concept and Model.Yogyakarta: CGCG FEB UGM (dalamhttp://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbmaluku/2014/06/06/peran-serta-masyarakat-dan-pemerintah-pada-penanaman-karakter-nilai-budaya-bersih/ diunduh pada hari Senin, 23 November 2015, pukul01.20 WIB).Widyastuti, Yani dkk. 2009. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Fitramaya.Winkel, W. S. & Sri Hastuti. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi

Pendidikan. Jakarta: Media Abadi.Yukl, Garry. 1998. Kepemimpinan dalam Organisasi. Jakarta: Prenhallindo.http://bdkbandung.kemenag.go.id/jurnal/167-peran-guru-dalam-membentuk-karakter-siswa diunduh pada Jumat, 15 Juli 2016 pukul20.57 WIB.http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/456/jbptunikompp-gdl-iiphimawan-22764-7-babii.pdf diunduh pada hari Minggu, 14 Juni 2015, pukul22.37 WIB.http://eprints.uny.ac.id/7679/3/bab%25202%2520%252005103241021.pdf diunduh pada hari Senin, 23 November 2015, pukul 24.10 WIB.

91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

Lampiran 1. Uji NormalitasLampiran 2. Hasil Uji Paired Sample T-testLampiran 3. Hasil ReliabilitasLampiran 4. Tabulasi Data Penelitian PretestLampiran 5. Tabulasi Data Penelitian PosttestLampiran 6. Kuesioner Karakter Kepemimpinan DemokratisLampiran 7. Lembar Validasi SiswaLampiran 8. Lembar Validasi Mitra KolaboratifLampiran 9. Rencana Pelaksanaan Layanan

LAMPIRAN

92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

Tests of NormalityKolmogorov-Smirnova Shapiro-WilkStatistic df Sig. Statistic df Sig.Postest .104 38 .200* .946 38 .066*. This is a lower bound of the true significance.a. Lilliefors Significance Correction

LAMPIRAN 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

Paired Samples StatisticsMean N Std.Deviation Std. ErrorMeanPair 1 Pretest 66.16 38 4.051 .657Postest 69.45 38 3.269 .530Paired Samples CorrelationsN Correlation Sig.

Pair 1 Pretest &Postest 38 .844 .000Paired Samples TestPaired DifferencesMean Std.Deviation Std. ErrorMean 95% Confidence Interval ofthe DifferenceLower UpperPair 1 Pretest -Postest -3.289 2.180 .354 -4.006 -2.573Paired Samples Testt df Sig. (2-tailed)

Pair 1 Pretest - Postest -9.302 37 .000

LAMPIRAN 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

Descriptive StatisticsMean Std.Deviation NPretest 66.16 4.051 38Postest 69.45 3.269 38

CorrelationsPretest PostestPretest PearsonCorrelation 1 .844**Sig. (2-tailed) .000N 38 38Postest PearsonCorrelation .844** 1Sig. (2-tailed) .000N 38 38**. Correlation is significant at the 0.01 level(2-tailed).

LAMPIRAN 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

Tabulasi Data Penelitian Pretest

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 201 Rendi 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 2 3 4 4 2 3 4 4 4 702 Basir 3 4 4 3 4 3 2 3 3 4 4 3 2 4 4 2 4 4 4 4 683 Rista 3 4 3 2 1 2 4 4 3 3 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 644 Merry 3 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 4 3 685 Salsabilla 4 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 3 2 706 Arya 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 3 4 717 Bayu 3 4 3 4 3 3 4 1 3 1 3 2 2 4 4 4 2 4 3 3 608 David 3 4 3 3 1 3 4 4 3 1 2 2 2 4 2 4 3 4 4 2 589 Dandy 3 4 2 4 1 3 4 4 3 4 3 2 2 4 4 4 3 4 4 4 6610 Vannia 3 3 4 3 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 2 4 3 2 6611 Seno 4 4 3 4 1 3 1 3 4 3 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 6412 Malik 4 4 3 4 1 2 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 7013 Jordan 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 7314 Pramesta 3 4 4 3 1 3 4 3 3 4 3 2 2 4 4 2 3 1 4 4 6115 Ferbian 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 2 2 4 4 4 2 4 4 4 6916 Amos 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 2 4 4 4 2 2 4 4 4 7017 Agus 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 3 1 6918 Maria 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 2 2 4 4 4 4 4 1 4 6919 Wendy 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 2 2 4 4 4 2 4 4 4 6920 Aditya 3 4 3 4 4 3 4 4 3 2 4 2 3 4 4 2 3 4 4 4 6821 Maulana 4 4 3 3 3 2 3 4 2 3 2 1 3 4 4 4 1 4 4 4 6222 Dyah 3 4 3 3 1 3 4 4 3 3 3 2 2 4 4 4 3 1 3 4 6123 Azhari 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 2 3 4 2 4 4 4 4 7124 Reza 3 4 4 2 4 4 2 1 3 4 2 3 3 4 4 2 4 4 3 3 6325 Deddy 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 1 4 4 2 2 4 4 4 6526 Kinanti 3 4 3 2 4 3 4 4 3 1 4 2 2 1 4 4 3 4 3 3 6127 Shinta 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 3 4 4 4 2 4 3 4 6728 Wanda 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 2 2 4 4 4 2 4 4 4 7029 Qonita 4 4 4 3 4 3 4 4 3 2 4 4 2 4 4 4 3 4 3 3 7030 Awalia 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 2 2 4 4 4 3 4 4 3 7131 Alissa 4 4 4 4 1 3 4 4 3 3 3 1 3 4 4 2 4 1 4 4 6432 Donna 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 2 2 4 4 4 3 1 3 4 6633 Nicky 3 3 4 4 1 3 4 4 3 1 2 2 2 4 4 4 4 1 4 4 6134 Banu 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 2 3 2 2 1 1 3 4 4 6235 Amanda 3 4 4 4 1 2 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 3 4 3 3 6636 Nabilla 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 2 3 4 4 3 3 4 3 4 6837 Pramesti 4 4 1 2 4 3 4 4 3 4 4 2 2 4 4 4 4 3 3 3 6638 Abiyyu 4 3 4 2 1 2 4 3 4 4 2 4 1 4 3 4 2 1 4 1 57

No NamaItem

Pretest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

Tabulasi Data Penelitian Posttest

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 201 Rendi 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 742 Basir 3 4 4 3 4 3 2 3 3 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 693 Rista 3 4 3 4 4 2 4 4 3 3 4 3 2 4 4 2 3 4 4 4 684 Merry 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 1 4 4 695 Salsabilla 4 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 736 Arya 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 4 4 727 Bayu 3 4 3 4 1 3 4 4 3 3 3 4 2 4 4 4 2 4 3 3 658 David 3 2 4 4 4 1 4 1 3 1 4 4 2 4 4 4 3 1 4 4 619 Dandy 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 1 3 4 4 4 4 1 3 4 6910 Vannia 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 2 4 3 2 7011 Seno 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 4 7412 Malik 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 3 4 7313 Jordan 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 4 7314 Pramesta 3 4 3 3 1 3 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 4 6815 Ferbian 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 3 4 3 4 7216 Amos 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 7317 Agus 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 1 4 4 4 4 2 3 3 6918 Maria 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 2 2 4 4 4 2 4 4 4 7119 Wendy 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 2 4 3 4 7220 Aditya 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 7421 Maulana 3 4 3 3 3 2 4 4 4 3 2 4 3 4 4 2 2 4 4 4 6622 Dyah 3 4 4 4 1 3 4 4 3 3 3 2 2 4 4 4 3 1 4 4 6423 Azhari 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 7324 Reza 3 4 4 4 3 2 4 4 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3 4 4 6825 Deddy 3 4 4 4 4 3 3 1 3 4 3 2 4 4 4 2 3 4 4 4 6726 Kinanti 4 4 3 2 4 3 4 4 3 4 3 2 3 4 4 4 3 1 4 3 6627 Shinta 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 2 2 4 4 4 2 4 4 4 6928 Wanda 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 2 2 4 4 4 3 4 4 4 7129 Qonita 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 2 2 4 4 4 4 4 3 4 7130 Awalia 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 3 7231 Alissa 3 4 4 3 4 2 4 4 3 2 4 4 2 4 4 4 2 2 4 4 6732 Donna 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 2 2 4 4 4 2 1 4 4 6833 Nicky 4 4 3 3 4 3 4 4 3 2 4 2 2 4 4 4 4 1 3 4 6634 Banu 3 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 2 3 4 4 4 3 4 4 3 7035 Amanda 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 3 3 7136 Nabilla 3 4 4 3 4 3 4 4 4 2 3 2 2 4 4 4 3 4 4 4 6937 Pramesti 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 2 2 4 3 4 4 4 3 3 7038 Abiyyu 3 3 4 4 1 3 4 4 4 4 2 2 1 4 4 1 3 3 4 4 62

No Nama PosttestItem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

1

KUESIONERKARAKTER KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELINGUNIVERSITAS SANATA DHARMAYOGYAKARTA

LAMPIRAN 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

2

Petunjuk Pengisian:

1. Bacalah 20 pernyataan di bawah ini dengan teliti!2. Tidak ada pilihan jawaban yang salah, semua pilihan

jawaban benar.3. Pilihlah jawaban A, B, C, atau D sesuai dengan keadaan

dirimu sebenarnya.4. Contoh: jika kamu memilih jawaban A, maka berilah

tanda silang (X) pada kolom A, di lembar jawab yangtersedia.NO A B C D1.2.dst.

1. Sebagai ketua kelompok, ketika mengerjakan tugas kelompok sayaakan...a. Memberikan pertanyaan kepada anggota kelompok tentang

tugas.b. Langsung memutuskan pembagian tugas untuk masing-masing

anggota, supaya dapat segera menyelesaikan tugas kelompok.c. Menunggu sampai ada anggota yang memulai pembicaraan

tentang tugas kelompok.d. Membiarkan para anggota yang lebih pandai untuk memutuskan

hal yang akan dilakukan.

2. Sebagai ketua kelompok, ketika akan mengambil keputusan makasaya akan...

a. Mengajak semua anggota kelompok berpendapat tentangkeputusan yang harus diambil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

3

b. Meminta pendapat kepada anggota kelompok yang pandai, lalusegera membuat keputusan (supaya tugas kelompok cepatselesai).

c. Membuat keputusan sendiri dulu, baru kemudian mengatakankepada kelompok dan meminta pendapat.

d. Membiarkan anggota kelompok yang pandai untuk membuatkeputusan kelompok.

3. Ketika membagi tugas kepada anggota kelompok mata pelajaranPkn, saya akan...

a. Mengerjakannya sendiri supaya lebih cepat, baru memintapendapat anggota kelompok (walaupun sepertinya mereka tidakmengerti).

b. Memberikan tugas yang jelas untuk masing-masing anggota lalumendiskusikan dan menggabungkannya kemudian.

c. Mendiskusikan bersama semua soal satu persatu.d. Membiarkan para anggota yang memutuskan mau bagaimana

mengerjakan tugas kelompoknya.

4. Ketika saya menjadi ketua kelompok, saya akan memberikan tugaskepada masing-masing anggota agar semua terlibat, dengan cara...

a. Memberikan tugas kepada anggota kelompok sesuai dengankemampuan mereka untuk mengerjakan.

b. Memberikan tugas yang sama rata kepada anggota kelompoksupaya adil.

c. Meminta anggota kelompok untuk memilih sendiri soal yangingin mereka kerjakan, dan jika ada beberapa soal tersisa (tidakmasalah) saya akan mengerjakannya sendiri.

d. Menanyakan kepada anggota kelompok bagaimana caramembagi pengerjaan tugasnya, karena saya sebenarnya malasmengerjakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

4

5. Ketika sedang diskusi kelompok, saya sebagai ketua kelompokmemastikan...

a. Tugas yang diberikan selesai tepat waktu apa pun yang terjadi.b. Semua anggota kelompok merasa nyaman dan terlibat dalam

menyelesaikan tugas.c. Memiliki anggota kelompok yang hebat dan pintar.d. Kebersamaan.

6. Sebagai ketua kelompok, jika ada anggota kelompok yang malasatau terlihat lesu saat mengerjakan tugas, saya akan...

a. Membiarkannya saja dulu sampai dia selesai mengerjakan, barukemudian menanyainya tentang “mengapa ia lesu/malas”.

b. Menyemangatinya dengan berkata, “Hei, ayo semangat! Ada apakok kamu lesu begitu?”

c. Menegurnya supaya dia sadar dan tak mengulangi kemalasannyalagi.

d. Memintanya untuk mencuci muka dan segera kembali lagi kedalam kelompok

7. Sebagai ketua kelompok, jika ada anggota kelompok yang kesulitanmengerjakan tugasnya saya akan...

a. Langsung meminta tugas yang menurutnya sulit itu, agar sayasaja yang menyelesaikannya.

b. Menunggu hingga dia meminta bantuan kepada saya baru sayaakan membantunya (supaya dia belajar minta tolong).

c. Menanyakan kepadanya, tentang bagian mana yang sulit darisoal itu lalu membantunya semampu saya.

d. Menyuruhnya untuk langsung bertanya kepada guru saja supayalebih jelas.

9

19. Anggota kelompok memberikan masukan/kritik kepada saya, makasaya...

a. Menerima dengan rendah hati masukan/kritik yang diberikan.b. Menanyakan alasan anggota kelompok memberikan

masukan/kritik seperti itu.c. Diam dan mendengarkannya.d. Berterima kasih atas masukan/kritik yang diberikan kepada saya.

20. Kelompok saya mulai lesu dan tidak bersemangat mengerjakantugas, sebagai ketua kelompok saya akan...

a. Memberikan semangat kepada anggota kelompok, dengankalimat motivasi (penyemangat).

b. Menawarkan kepada anggota kelompok untuk beristirahatsejenak.

c. Mengajak anggota kelompok untuk humor/bercanda.d. Menyudahi kerja kelompok saat itu juga dan melanjutkannya di

lain waktu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

8

16. Ketika sedang diskusi kelompok, agar semua anggota terlibat makasebagai ketua saya akan...

a. Membiarkan anggota yang pandai untuk berpendapat terlebihdulu..

b. Mengawali berpendapat supaya anggota lain cenderungberpendapat seperti apa yang saya ungkapkan.

c. Menanyakan kepada semua anggota kelompok, tentang apa yangharus dilakukan untuk menyelesaikan tugas kelompok.

d. Mengajak setiap anggota kelompok untuk mengungkapkanidenya masing-masing.

17. Dalam diskusi kelompok, pendapat saya sebagai ketua berbedadengan salah satu anggota kelompok. Maka saya...

a. Mengungkapkan pendapat lagi dengan bahasa yang santun, agartidak menyinggung anggota yang berbeda pendapat.

b. Diam saja agar tidak menyinggung anggota yang berbedapendapat.

c. Menanyakan alasan anggota kelompok yang berbeda pendapatmengungkapkan pendapatnya itu.

d. Menerima pendapat anggota yang berbeda itu.

18. Ketika kelompok saya sedang presentasi, kemudian ada kelompoklain yang berbeda pendapat dengan kelompok, maka sikap saya...

a. Mengiyakan/setuju dengan pendapat kelompok itu, apa pun itu.b. Memahami apa yang diungkapkan oleh kelompok itu.c. Diam saja sambil mendengarkan kelompok itu mengungkapkan

pendapatnya.d. Tidak memberikan pendapat yang berlawanan dengan pendapat

kelompok itu.

5

8. Ketika kelompok membuat kesepakatan tentang waktu kerjakelompok, saya sebagai ketua akan...

a. Menanyakan satu persatu anggota kelompok, tentang kapanmereka bisa kerja kelompok, lalu memutuskan sendiri kapanakan kerja kelompok.

b. Mengatakan kepada anggota kelompok, tentang kapan saya adawaktu untuk mengerjakan supaya anggota kelompok bisamenyesuaikan.

c. Mendengarkan pendapat setiap anggota kelompok, kemudianmembuat kesepakatan bersama.

d. Membiarkan anggota kelompok berdiskusi, dan saya tinggalmengikuti keputusan mereka.

9. Ketika sudah janjian dengan anggota sekelompok untukmengerjakan tugas bersama, saya akan...

a. Datang tepat waktu.b. Sengaja datang sedikit terlambat, karena anggota yang lain pasti

lebih terlambat.c. Datang jika anggota kelompok yang pandai juga datang.d. Datang beberapa menit sebelum jam janjian.

10. Jika ada anggota kelompok yang beberapa kali datang terlambatsaat kerja kelompok, maka saya sebagai ketua kelompok akan...

a. Memaklumi saja keterlambatan anggota kelompok itu, karenasetiap orang pasti memiliki urusan pribadi.

b. Menegur anggota kelompok yang beberapa kali terlambat itu,agar dia sadar dan tidak mengulangi keterlambatannya lagi.

c. Menanyakan anggota kelompok yang beberapa kali datangterlambat, tentang alasan keterlambatannya, dan berusahamembantunya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

6

d. Menasihati anggota kelompok yang beberapa kali terlambat,agar dia termotivasi untuk tidak terlambat lagi.

11. Anggota kelompok saya malas untuk mengerjakan tugas, sebagaiketua kelompok saya akan...

a. Menyemangati anggota kelompok yang malas dengan berkata,“Hei, ayo semangat! Sebentar lagi kita selesai kok.”

b. Menanyakan kepada anggota kelompok yang malas, tentangalasannya malas untuk mengerjakan tugas kelompok dankemudian memberikan dia motivasi.

c. Menegur dan mengingatkan anggota kelompok yang malas, agardia mau mengerjakan tugas apa pun yang terjadi.

d. Membiarkan saja anggota yang malas itu, sampai dia maumengerjakan tugas kelompok lagi.

12. Sebagai ketua kelompok, saya mengharapkan tugas kelompokdikumpulkan tepat waktu. Supaya tugas sungguh terkumpul tepatwaktu, maka saya akan...

a. Membuat kesepakatan dengan anggota sekelompok, agar tugasdikumpulkan tepat waktu.

b. Mengingatkan anggota sekelompok agar mengumpulkan tugastepat waktu.

c. Mengajak anggota sekelompok untuk mengerjakan tugas, agardapat selesai tepat waktu.

d. Mengerjakan tugas sendiri dulu di rumah, supaya tugaskelompok cepat selesai.

13. Kelompok saya presentasi di kelas, tetapi ada satu anggotakelompok yang belum datang. Padahal jam sudah menunjukan pkl.07.10 WIB, maka saya akan...

7

a. Menunggu sampai anggota kelompok datang semua, barumemulai presentasi.

b. Menanyakan kepada guru, tentang kapan presentasi dimulai(sebab ada satu anggota yang belum datang).

c. Memulai presentasi kelompok, tanpa menunggu lebih lama lagianggota yang belum datang.

d. Membuat kesepakatan dengan anggota kelompok yang datang,apakah akan menunggu atau memulai presentasi tanpa anggotayang belum datang.

14. Ketika sedang mengerjakan tugas bersama kelompok, ada anggotayang sibuk bermain HP sendiri dan tidak mengerjakan tugasnya.Maka saya akan...

a. Diam saja agar anggota kelompok itu tidak tersinggung,walaupun sebenarnya dalam hati kesal.

b. Menyindir anggota yang sibuk bermain HP sendiri denganmengobrol dengan teman yang mengerjakan tugas.

c. Menegur anggota yang sibuk bermain HP sendiri itu, denganbahasa yang santun (sopan).

d. Memarahinya dengan cara membentak, agar anggota yang sibukbermain HP itu sadar akan kesalahannya.

15. Ketika mendapatkan tugas kelompok, sebagai ketua kelompok sayaakan mengajak kelompok berdiskusi dan...

a. Mempersilakan masing-masing anggota kelompok untukmengungkapkan pendapatnya.

b. Menunggu hingga ada angota kelompok yang mulaimengungkapkan pendapat.

c. Pertama-tama meminta anggota kelompok yang pandai untukmengungkapkan pendapat.

d. Mengawali diskusi dengan mengungkapkan pendapat saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

Lembar Validasi Siswa

LAMPIRAN 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

Lembar Validasi Mitra Kolaboratif

LAMPIRAN 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

1

No. Keterangan1. Pokok Bahasan Pemimpin yang Tegas dan Rendah Hati2. Tugas

PerkembanganMengembangkan keterampilan komunikasiinterpersonal dan belajar bergaul dengan temansebaya atau orang lain

3. BidangBimbingan

Pribadi-Sosial

4. Jenis Layanan Bimbingan kelas/kelompok5. Fungsi Bimbingan Pencegahan, pemahaman dan pengembangan6. Sasaran Siswa SMP kelas IX7. Standard

KompetensiSiswa memahami pengertian dari seorangpemimpin yang tegas dan rendah hati

8. KompetensiDasar

Siswa mampu memimpin teman sebaya dengantegas dan rendah hati

9. Indikator a. Siswa mampu menjelaskan pengertianpemimpin yang tegas dan rendah hati

b. Siswa mampu menyebutkan manfaatmenjadi pemimpin yang tegas dan rendahhati

c. Siswa mampu mengidentifikasi nilai-nilaikarakter yang termuat dalam dinamikakelompok, tokoh idolaku, dan sharing.

d. Siswa mampu menerapkan modelkepemimpinan yang tegas dan rendah hati

10. Materi a. Pengertian pemimpin yang tegas dan rendahhati

b. Manfaat menjadi seorang pemimpin yangtegas dan rendah hati bagi orang lain

c. Menemukan tokoh pemimpin yang tegas danrendah hati (kisah tokoh idolaku “JoseMujica”)

d. Dinamika kelompok: Goyang Paku,demonstrasi KIBAR, dan sharing

e. Video inspiratif tentang kisah semut yangmemimpin koloninya untuk membangun

PEMIMPIN TEGASNAN RENDAH HATI

A. RANCANGAN PELAYANAN

LAMPIRAN 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

2

sarangf. Penggalian nilai karakter pemimpin yang

tegas dan rendah hati11. Metode Pembahasan/diskusi tentang hand out, dinamika

kelompok, refleksi tokoh idolaku, menontonvideo, dan peneguhan singkat (berisi katamotivasi)

12. Waktu 2x40 menit13. Tempat Ruang kelas dengan setting U (atau tempat lain

yang kondusif untuk pelaksanaan layanan)14. Media Botol, paku, tali, alat tulis, buku refleksi siswa,

LCD dan laptop15. Mitra Kolaboratif Guru kewarganegaraan dan guru bahasa

Indonesia16. Prosedur Tercantum dalam skenario layanan17. Evaluasi Refleksi dan self assessment siswa18. Rencana Tindak

LanjutSiswa diberikan kesempatan untuk berkelompokdan memimpin sebuah kelompok, misalnyadalam kegiatan camping bimbingan, live in,maupun kunjungan wisata

19. Sumber Pustaka a. http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2015/05/150505_trensosial_mujica

b. https://www.youtube.com/watch?v=FLHAdwxLD-I

No. Kegiatan Keterangan Waktu1. Pengantar

Salam dan Doaa. Siswa memberikan salam

dan diajak berdoa bersama3 menit

b. Siswa mendengarkangambaran singkat(brainstorming) tentangpokok bahasan

3 menit

2. Ice Breaking danPengisian SelfAssessment

a. Siswa diajak untuk icebreaking: Ombak Penguin

b. Siswa mengisi selfassessment

4 menit

5 menit

3. PembentukanKelompok

a. Siswa membentukkelompok yang terdiri dari5 anggota

3 menit

B. SKENARIO PELAYANAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

3

b. Siswa yang sudahberkelompok untuk dudukmelingkar, dan memilihtempat yang tidakberdekatan dengankelompok lain

2 menit

4. Karakter TokohIdolaku

a. Siswa dipersilakanmembaca karakter tokohidolaku “Jose Mujica”

7 menit

b. Siswa menyebutkan apasaja sifat maupun sikapbaik yang dapat dicontohdari Jose Mujica (jawabansiswa dituliskan di papantulis)

3 menit

c. Siswa diarahkan, bahwahari itu mereka akanbelajar meniru sifatmaupun sikap baik JoseMujica

2 menit

5. DinamikaKelompok:Goyang Paku danRefleksi

a. Siswa memainkan gamesGoyang Paku

10 menit

b. Siswa merefleksikanpengalaman bermainGoyang Paku, masing-masing perwakilankelompok mengungkapkanhasil refleksi kepada kelas;guru memberikan umpanbalik singkat

6 menit

6. Video InspiratifAmazing Ant

a. Siswa menonton videoinspiratif tentang AmazingAnt

4 menit

b. Setelahnya, siswa secaraspontan diminta untukmenyebutkan hal-hal yangdapat mereka pelajari darivideo Amazing Ant

2 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

4

7. PenyampaianMateri dalamPowerpoint danTanya Jawab

a. Siswa dipersilakan untukberpisah dengankelompoknya. Kemudian,masing-masing siswadiminta untuk menyiapkansebuah pertanyaantentang powerpoint yangakan dipresentasikan:Pemimpin Tegas nanRendah Hati

2 menit

b. Siswa mendengarkan gurumempresentasikanpowerpoint

5 menit

c. Siswa bertanya tentangmateri powerpoint

5 menit

d. Siswa mendengarkantanggapan guru

3 menit

8. Refleksi a. Siswa menuliskan refleksi 6 menit

b. Beberapa siswa dimintauntuk membacakan hasilrefleksi pribadi

6 menit

9. PemberianMotivasi danPesan Moral

a. Siswa mendapatkanumpan balik maupunbombongan atasrefleksinya

3 menit

b. Siswa menerimapeneguhan beruparangkuman singkat dankalimat motivasi/ pesanmoral dari guru

2 menit

Total Durasi 80 menit

Ayo Bermain!

Ice breaking: Ombak Penguin“Hai Teman-temanMari kita main....Bersama-sama kita menjadi Pinguin..Pinguin Atention...Pinguin Begin..”

C. DESKRIPSI DINAMIKA KELOMPOK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

5

Dinamika kelompok: Goyang PakuTujuan dinamika: melatih siswa untuk memimpin kelompok secara tegasdan rendah hatiProsedur:a. Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan, seperti: paku, botol, dan

tali rafia.b. Masing-masing kelompok mendapatkan seperangkat peralatan

berupa sebuah paku, sebuah botol, dan 2m tali rafia.c. Pertama-tama, setiap kelompok dipersilakan untuk memilih seorang

pemimpin. Kemudian, anggota selain pemimpin diminta untuk berdirimembentuk lingkaran (menghadap ke luar). Sedangkan pemimpinberada di dalam lingkaran.

d. Lalu, setiap anggota kelompok harus mendapatkan tali rafia. Ujungtali rafia yang satu diikatkan pada paku, dan ujung satunya lagidiikatkan pada pinggang masing-masing anggota.

e. Selanjutnya, tugas pemimpin adalah memberikan instruksi kepadaanggota, supaya mereka bisa memasukan paku ke dalam botol.

f. Kelompok yang menang adalah kelompok yang paling cepatmemasukan paku ke dalam botol. Durasi waktu maksimal 7 menit.

Ayo menonton!Video Amazing Ant(sumber: https://www.youtube.com/watch?v=FLHAdwxLD-I)

Video Amazing Ant mengisahkan tentang sekawanan koloni semutyang tekun dalam memimpin dan dipimpin untuk membuat sarang.Siswa diharapkan dapat belajar dari tokoh semut yang memiliki karaktertegas dalam memipin, mendelegasikan tugas pada masing-masing semutberjumlah ratusan ribu. Kemudian, siswa juga diharapkan dapatmenyontoh karakter semut yang rendah hati. Walaupun para semutmemiliki kemampuan memimpin (semut lain dan dirinya sendiri) yangluar biasa, tetapi mereka tetap tekun. Mereka sombong denganmeremehkan tanggung jawab (tugas), mereka bekerja setiap hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

6

Ayo mendengarkan!

Pemimpin yang Tegas Nan Rendah Hati

Seorang pemimpin yang tegas nan rendah hati, sangatdidambakan semua orang. Berikut adalah ciri-ciri pemimpin yang tegasnan rendah hati:

1) Memiliki pengetahuan umum yang luas2) Memiliki kemampuan untuk tumbuh dan berkembang3) Memiliki kemampuan analitik yang Baik4) Memiliki ketrampilan berkomunikasi secara efektif,5) Berpandangan obyektif6) Memiliki kemampuan menentukan prioritas7) Mampu menghargai setiap pendapat maupun hasil kerja rekan

kerjanya, dan8) Menjadi pendengar yang baik

Ketika seseorang mampu menjadi pemimpin yang tegas nanrendah hati, ada banyak manfaat yang bisa diperolehnya, antara lain:

1) Memiliki relasi yang baik dengan rekan kerja2) Dapat memajukan kelompok yang dipimpin3) Disegani oleh rekan kerja, dan4) Memiliki rekan kerja yang setia

Ayo membaca!Kisah Tokoh Idolaku “Jose Mujica”'Presiden termiskin' Jose Mujica jawab pertanyaan dari IndonesiaOleh: Redaktor BBC Indonesia 6 Mei 2015(sumber:http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2015/05/150505_trensosial_mujica)

D. MATERI

E. KARAKTER TOKOH IDOLAKU

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

7

Mantan Presiden Uruguay Jose "Pepe" Mujica yang menjadi simbol hidupsederhana menjawab pertanyaan dari Indonesia dalam wawancarakhusus yang dilakukan BBC di peternakannya.

Brian Sumadi melalui Facebook BBC Indonesia menanyakan,"Kenapa bapak harus memakai mobil yang sudah tua, padahal dikebanyakan negara lain para presiden berlomba lomba memakai mobilbermerek canggih hingga ada yang anti bom?" Pepe, yang dikenalsebagai 'presiden termiskin di dunia', menjawab bahwa ia dapat pergi kemana saja tanpa perlindungan ketat karena dilindungi rakyat saatmenjabat sebagai presiden.

Mujica, mantan gerilyawan sayap kiri yang merampungkan masajabatannya akhir Februari lalu, tetap tinggal di rumahnya yang sederhanadan tidak tinggal di istana presiden selama menjabat. Dia mengatakan,"Saya tidak khawatir tentang itu (keamanan saya) karena saya dilindungioleh rakyat saya." Mujica menjawab pertanyaan dari seluruh duniadalam wawancara yang dilakukan BBC Mundo (BBC berbahasa Spanyol)akhir April lalu.

Tak ada jarak

Jose Mujica tetap tinggal di rumah sederhananya dan bukan di istanapresiden saat menjabat.

Jose Mujica yang biasa dipanggil Pepe dikenal dekat dengan rakyat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

8

"Saya bisa berjalan bebas di jalan-jalan dan mendapat dukunganbanyak orang. Tetapi tentu saja, saya tidak mendapat dukungan darisetiap orang." "Presiden bisa pergi ke bar dan beli minuman atau kopidan warga negara seperti yang lainnya juga. Tidak ada yang lebih darilainnya," kata Mujica menjawab pertanyaan Brian Sumadi, salah seorangpembaca BBC Indonesia.

"Bagi kami, tidak ada jarak antara politisi dan rakyat. Dan inilahtradisi, bukan sesuatu yang saya terapkan. Saya tahu ada presiden lainyang mengemudi mobilnya sendiri," tambahnya. "Saya inginmempertahankan gaya republikan di masyarakat Uruguay karena sayamerasa cara ini adalah yang terbaik."

Soal korupsi?

Salah satu yang paling banyak ditanyakan oleh para pembaca BBCadalah soal korupsi. "Apakah seseorang pernah mencoba menyogokAnda? Apa Anda pernah membantu teman mendapat pekerjaan (denganmenggunakan kekuasaan Anda)?" begitu bunyi salah satu pertanyaan.

Pepe menjawab bahwa dia pernah membantu orang mendapatpekerjaan, tetapi atas alasan kemanusiaan. Ada dua orang yang diabantu mendapat pekerjaan. Pertama, seorang pria berusia 74 tahun,teman Pepe yang kini telah meninggal. Seorang lainnya ialah teman yangmenyandang difabel mental. "Itu selama saya mengabdi kepada publik,sekitar 20 tahun. Selain dari itu, saya membantu siapa saja."

"Saya selalu mengatakan kepada para pengusaha: 'Jika kalianmendengar ada pejabat yang meminta suap tetapi tidak melapor padasaya, hubungan kita akan berakhir."

Mujica tetap menggunakan mobil VW tuanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

9

F. KIBAR (Kisah Bergambar)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

10

Pertanyaan-pertanyaan Panduan Refleksi

(Guru memilih pertanyaan-pertanyaan yang paling sesuai dengandinamika yang terjadi di kelas)1. Dalam permainan “Goyang Paku”:

a. Adakah yang berinisiatif untuk memimpin?

b. Mengapa dia berinisiatif memimpin?

c. Bagaimana sikapmu ketika memimpin/dipimpin?

2. Pelajaran berharga apa yang dapat kamu petik dari permainan

tersebut?

3. Apakah kamu memimpin/dipimpin dengan tegas? Ceritakanlah!

4. Apakah sewaktu permainan kamu membantu temanmu yang

kesulitan? Bagaimana caramu membantu?

5. Adakah kelompok yang sangat berhasil dalam mengikuti

permainan ini? Mengapa mereka berhasil?

6. Kelompok mana yang tidak berhasil maksimal atau gagal?Mengapa bisa demikian?

Pernyataan Hasil Belajar

1. Setelah mengikuti bimbingan ini, aku menjadi tahu bahwa...2. Setelah mengikuti bimbingan ini, aku merasa...sebab...3. Setelah mengikuti bimbingan ini, aku berniat untuk...supaya...

Asesmen Tilik Diri

No. Pernyataan Sering Kadang-kadang

Jarang

1. Saya mampu memotivasidiri sendiri dan orang lain

2.Saya dapat mengambilkeputusan yang tepatterhadap apa yangsemestinya dilakukan.

3. Saya bertindak denganmemperhatikan kondisi disekeliling saya.

4. Saya berusaha

G. EVALUASI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

11

mendengarkan saran darianggota-anggota saya.

5. Saya mampu menghargaipendapat anggotakelompok saya.

6. Saya mampu melihatsebab dan akibat darisetiap permasalan

7. Dalam mengambilkeputusan saya selalumempertimbangkan resikoyang ada.

8. Saya adalah tipe orangyang mudah untuk diajakberunding ataubernegosiasi.

9. Saya memberikankebebasan dalammemberikan ide-ide.

10. Saya menerima setiaptanggungjawab yangdiberikan kepada sayadengan lapang dada.

… x2 … x1 … x0Total Skor

Keterangan:>17 = tinggi

14-16 = sedang

<13 = rendah

Ketika perilakumu menginspirasi orang lain untuk bermimpi lebih,

belajar lebih, melakukan lebih, dan menjadi lebih, maka kamu adalahseorang pemimpin.

John Quincy Adams

Seorang pemimpin yang efektif memimpin dengan menjadi teladan,

yang jujur, percaya diri, berbela rasa, cerdas, dan memiliki selera humor!Sharon Rhea Ford

H. PESAN MORAL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

12

No. Keterangan1. Pokok Bahasan Menghargai Pendapat Orang Lain2. Tugas

PerkembanganMengembangkan keterampilan komunikasiinterpersonal dan belajar bergaul denganteman sebaya atau orang lain

3. BidangBimbingan

Pribadi-Sosial

4. Jenis Layanan Bimbingan kelas/kelompok5. Fungsi Bimbingan Pencegahan, pemahaman dan pengembangan6. Sasaran Siswa SMP kelas IX7. Standard

KompetensiSiswa memahami maksud dari menghargaipendapat orang lain

8. KompetensiDasar

Siswa mampu mendengarkan dengan baik,teman yang sedang berpendapat, sekalipunpendapatnya berbeda

9. Indikator a. Siswa memahami yang dimaksud denganmenghargai pendapat orang lain

b. Siswa memahami manfaat menghargaipendapat orang lain

c. Siswa mampu mengidentifikasi nilai-nilaikarakter yang termuat dalam fabel inspiratifkura-kura dalam tempurung dan dinamikakelompok

d. Siswa mampu mempraktekan tentangbagaimana menghargai pendapat orang lain

10. Materi a. Makna menghargai pendapat orang lainb. Manfaat menghargai pendapat orang lainc. Dinamika kelompok: Dengarkan Curhatkud. Mengidentifikasi nilai-nilai karakter dari

fabel inspiratif: Kura-kura dalam Tempurung11. Metode Pembahasan/diskusi tentang hand out,

dinamika kelompok, refleksi fabel inspiratif,KIBAR, dan peneguhan singkat (berisi katamotivasi)

MENGHARGAI PENDAPATORANG LAIN

A. RANCANGAN PELAYANAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

13

12. Waktu 2x40 menit13. Tempat Ruang kelas dengan setting U (atau tempat lain

yang kondusif untuk pelaksanaan layanan)14. Media alat tulis, buku refleksi siswa, LCD dan laptop15. Mitra Kolaboratif Guru bahasa Indonesia16. Prosedur Tercantum dalam skenario layanan17. Evaluasi Refleksi dan self assessment siswa18. Rencana Tindak

LanjutSiswa diberikan kesempatan untuk mengadakankegiatan diskusi tentang isu-isu terbaru seputarhal-hal yang mereka senangi

19. Sumber Pustaka a. http://nenggelisfransori.wordpress.com/2010/12/15/dongeng-kura-kura-dalam-tempurung/

b. https://www.youtube.com/watch?v=f2MD2c-DMiQ

No. Kegiatan Keterangan Waktu1. Pengantar,

Salam dan Doaa. Siswa memberikan salam

dan berdoa bersama3 menit

b. Siswa mendengarkangambaran singkat(brainstorming) tentangpokok bahasan

3 menit

2. Ice Breaking danPengisian SelfAssessment

a. Siswa diajak untuk icebreaking: Pak OgahBerkata

3 menit

b. Siswa diminta untukmengisi self assessment

3 menit

3. PembentukanKelompok danDinamikaKelompok“DengarkanCurhatku”

a. Siswa membentukkelompok yang terdiri dari2 anggota

2 menit

b. Siswa yang sudahkelompok duduk salingberhadapan, dan memilihtempat yang tidakberdekatan dengankelompok lain

1 menit

B. SKENARIO PELAYANAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

14

c. Selanjutnya, siswa diajakuntuk mulai berdinamikakelompok: DengarkanCurhatku (instruksiterlampir)

12 menit

d. Siswa menceritakanpengalaman ketika merekadiabaikan ketika sedangberbicara, dan jugapengalaman ketika merekadidengarkan

e. Siswa mengungkapkan apasaja perasaan yang munculketika mereka berceritakepada temansekelompok, ketika sesipertama dan lalu sesikedua

f. Siswa mendengarkanpenegasan guru tentangmunculnya perbedaanperasaan yang munculkarena perbedaan sikapyang diberikan olehpendengar

4 menit

4.

4.

PercikanInspiratif Fabel:Kura-kura dalamTempurung

a. Siswa diajak untukbersama-sama membacafabel inspiratif: Kura-kuradalam Tempurung

5 menit

b. Siswa diajak untukmengungkapkan pendapatmereka tentang fabelinspiratif

4 menit

c. Siswa menerima umpanbalik kepada siswa yangmengungkapkan pendapat,dan menghubungkannyadengan dinamikakelompok: DengarkanCurhatku

5. PenyampaianMateri dalamPowerpoint

Jika sudah, siswa dipersilakanuntuk berpisah dengankelompoknya. Kemudian,masing-masing siswa diminta

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

15

untuk menyiapkan sebuahpertanyaan tentangpowerpoint yang akandipresentasikan: AkuMenghargai Pendapat OrangLain dan video

6. Video Inspiratif:Indonesia LawakKlub “SelingkuhTidak HanyaUntuk Pria”

Siswa mendengarkan guruyang mempresentasikanpowerpoint dan menontonvideo Indonesia Lawak Klub:Selingkuh Tidak Hanya UntukPria

7. Tanya Jawab a. Siswa dipersilakanuntuk bertanya tentangmateri powerpoint danmengungkapkan yangmereka dapatkan darivideo

5 menit

b. Siswa mendengarkantangggapan guru mengenaipertanyaan siswa

3 menit

8. Refleksi danPemberianUmpanBalik/Motivasi

a. Siswa menuliskan refleksi 5 menit5 Beberapa siswa diminta

untuk membacakan hasilrefleksi pribadi

3 menit

c. Siswa menerima umpanbalik maupun bombonganatas refleksinya

2 menit

9. Rangkuman danPesan Moral

Siswa mendengarkanpeneguhan beruparangkuman singkat dankalimat motivasi

2 menit

Total Durasi 80 menit

Ayo Bermain!

Ice breaking: Pak Ogah Berkata

Tujuan ice breaking: menghantarkan siswa untuk berlatihmendengarkan dengan baik, yang adalah unsur pokok dari menghargaipendapat orang lain.Prosedur:

C. DESKRIPSI DINAMIKA KELOMPOK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

16

a. Ada seorang instruktur yang akan menjadi Pak Ogah (bisa guruatau siswa yang ditunjuk);

b. Selain instruktur, melakukan semua yang dikatakan instrukturhanya jika ia memerintahkan dengan menggunakan kalimat: “pakOgah berkata....”Contoh: “Pak Ogah berkata, tepuk tangan!” maka semua harustepuk tangan.

c. Jika instruktur memerintahkan tanpa menyebutkan kalimat: “pakOgah berkata....” maka peserta tidak perlu melakukan perintahtersebut.

Dinamika kelompok: Dengarkan CurhatkuTujuan dinamika: melatih siswa untuk menghargai pendapat orang lainProsedur:a. Sesi 1

Siswa pertama menjadi pencerita dan yang satunya menjadipendengar. Pencerita diminta untuk menceritakan pengalamanmenyedihkan atau menyenangkan kepada pendengar. Tugaspendengar adalah mengacuhkan apa pun yang dikatakanpencerita, namun tetap ada berhadapan dengannya. Demikiansampai pencerita selesai bercerita, mereka bertukar peran.

b. Sesi 2Siswa pertama menjadi pencerita dan yang satunya menjadipendengar. Pencerita diminta untuk menceritakan pengalamanmenyedihkan atau menyenangkan kepada pendengar. Tugaspendengar adalah mendengarkan dengan sungguh-sungguh apayang dikatakan pencerita. Pendengar juga diminta untukmenanyakan alasan pencerita merasa demikian, ataupun berbuatdemikian (sesuai yang diceritakan). Dan pencerita pun dimintauntuk meminta pendapat pendengar. Demikian sampai selesai,mereka bertukar peran.

Ayo menonton!Indonesia Lawak Klub: Selingkug Tidak Hanya Untuk Pria.(sumber: https://www.youtube.com/watch?v=f2MD2c-DMiQ)

Video ini berisi adegan para selebriti yang sedang berdebat,saling mengungkapkan pendapat. Setelah menonton video ini, siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

17

Sumber: wunderling.deviantart.com

diharapkan memiliki contoh tentang bagaimana menghargaipendapat orang lain, dan juga tentang bagaimana mengungkapkanpendapat dengan baik.

Ayo mendengarkan!

Menghargai Pendapat Orang Lain

Aku dapat dikatakan menghargai pendapat orang lain ketika, akudapat menerima, memahami, dan mengingat apa yang orang lain itukatakan apa adanya. Maksudku “menerima” apa yang dikatakan oranglain bukan berarti bahwa aku mengiyakan atau setuju. Tetapi akumenerima bahwa setiap orang berhak untuk memiliki pendapat yangberbeda-beda. Kemudian, aku juga dikatakan menghargai pendapatorang lain ketika aku dapat merespon dan mengevaluasi pendapat oranglain (bila perlu).

Selain itu, ketika aku menghargai pendapat orang lain, banyakmanfaat yang kuterima, seperti:

1) Sama-sama memandang diri sebagai pribadi yang berharga2) Kita sungguh-sungguh menghargai kehadirannya/keberadaanya3) Mengakrabkan hubungan antar pribadi4) Belajar memahami dan menghargai keunikan tiap individu5) Mendorong orang lain untuk mampu membuka diri6) Memampukanku melihat suatu hal dari sudut pandang berbeda.

Ayo membaca!Kura-kura dalam Tempurung

Kura-kura sedangbersedih, ia merasa rendahdiri. Ia sangat dan tidakbanyak berbicara denganteman-temannya. Ia hanyamengurung diri dalamtempurung dan tidak

D. MATERI

E. KISAH FABEL INSPIRATIF

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

18

Sumber: animal-kid.com

banyak melakukan apapun. Kerjanya hanya berada di rumah,menghabiskan waktu dengan tidur seharian atau mencari makan dipinggir sungai.

Kura-kura menjadi pemalu dan enggan bermain dengan teman-teman di hutan. Hal itu karena kura-kura merasa rendah diri denganjerapah. Ia tidak mau bermain dan dikucilkan oleh jerapah dan teman-temannya itu. Jerapah memiliki sifat sombong dan selalu memandangrendah kepada si kura-kura yang kecil dan tidak bisa apa-apa itu. Dahulusaat ada perayaan musim semi, kura-kura pernah di ejek oleh jerapah.Jerapah mengatakan bahwa kura-kura itu sungguh lamban dan tidakberguna.

“Memasang lampuhiasan untuk di acaraperayaan saja tidak bisa”,ungkap jerapah waktu itu.Kura-kura sedih, karena iaditertawakan oleh semuateman-temannya. Setelahkejadian itu, hampir setiaphari jerapah mengolok-olok dirinya. Saat

berpapasan di jalan, saat di kebun atau saat ia berenang di pinggirsungai.

Selain itu pula, pada setiap acara musyawarah antara masyarakatdi hutan, kura-kura tidak pernah hadir. Ia malu dan rendah diri, ia takutteman-temannya mencibirnya dengan sebutan lamban dan bodoh. Olehkarena itu, jarang sekali kura-kura hadir pada acara-acara yangdilakukan oleh masyarakat di hutan.

Dengan kondisi seperti itu, lama kelamaan raja hutan, singamengjadi bertanya-tanya. Kemanakah gerangan si kura-kura, mengapaia tidak hadir dalam musyawarah di hutan. Padahal dalam acaramusyawarah itu bertujuan untuk membahas masalah yang ada di hutan.

“Wahai rakyatku, ada yang tahu kenapa si kura-kura kecil tidakhadir dalam musyawarah kita?” tanya singa pada suatu acaramusyawarah. “Kura-kura itu malas, dia ada di rumahnya”, jawabjerapah. “Benarkah demikian?’ tanya raja hutan lagi. Masyarakat hutandiam, mereka mencoba menjawab dan mengatakan yang sebenarnya.Tapi, hal itu gagal karena setiap akan berbicara raja si jerapah menyela.

Pada musyawarah beberapa minggu berikutnya kura-kura jugatidak hadir. Oleh karena itu membuat singa selalu bertanya-tanya.Padahal sesungguhnya singa ada keperluan dengan si kura-kura. Olehkarena itu, ia menyuruh masyarakatnya untuk mengunjungi rumah sikura-kura. Mendapat kunjungan itu, kura-kura menjadi takut. Iabingung, bagaimana jika ia tidak hadir pada musyawarah selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

19

Pasti singa akan marah, singa akan mengira bahwa ia tidak patuhkepadanya.

Akhirnya dengan rasa takut dan terpaksa kura-kura pun hadirdalam musyawarah. Ia datang sendiri dan duduk di bangku palingbelakang, sehingga hewan-hewan lain tak bisa melihatnya. Terutamajerapah, ia bersembunyi dari jerapah yang sombong itu.

Kali ini singa bertanya lagi, kemana si kura-kura? Mendengarnamanya di panggil si kura-kura takut. Dengan ragu-ragu ia menuju kedepan dan menemui singa. “Kemana saja kau kura-kura. Mengapa tidakhadir dalam musyawarah hutan?” “Saya”.. jawab kura-kura takut-takut.“Kamu tidak usah takut, saya tidak marah padamu”,jawab singabijaksana. “Saya, tidak berani keluar rumah, jadi saya hanyabersembunyi dalam tempurung”, jawab kura-kura. “Mengapa begitu?”tanya singapenasaran.

Mendengar halitu, jerapah menjadikhawatir. Ia takutkura-kura mengadupada singa, bahwa iasering mengejeknya.“Dia itu pemalas, jaditidak mau keluarrumah”, sela jerapah. Kura-kura gemetar ia hanya menunduk diam.Seolah ia hendak bersembunyi lagi dalam tempurungnya. Ia malu karenasaat ini semua mata masyarakat di hutan tertuju kepadanya.

“Kamu jangan takut” ujar singa sambil memperhatikan wajahkura-kura kecil yang terlihat cemas. “Sesungguhnya, saya ingin memintabantuan padamu untuk mencari rumput hijau di sungai. Rumput itubiasanya ada di dasar sungai, rumput itu digunakan untukmenyembuhkan luka anakku”, ucap singa ramah. Mendengar hal itu,kura-kura menjadi tenang. Ia tersenyum kecil.

“Selain itu, saya juga tahu. Permasalahannya yang terjadi antaradirimu dengan jerapah. Saya mendengar desas-desusnya sendiri darimasyarakat”, tambah singa lagi. Si jerapah terkejut, ia tertunduk maludan terdiam.

Singa yang bijaksana memberi hukuman pada jerapah yangsombong. Ia di perintahkan untuk membersihkan dan merawat kebunmasyarakat setiap hari. Sedangkan si kura-kura merasa senang, setelahmembantu singa mencari rumput ia bermain dan berkumpul sepertisebelumnya dengan hewan-hewan lain yang ada di hutan.

(sumber: https://nenggelisfransori.wordpress.com/2010/12/15/dongeng-kura-kura-dalam-tempurung/)

Sumber: gifvault.com

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

20

F. KIBAR (Kisah Bergambar)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

21

Pertanyaan-pertanyaan Panduan Refleksi

(Guru memilih pertanyaan-pertanyaan yang paling sesuai dengandinamika yang terjadi di kelas)

1. Dalam permainan “Dengarkan Curhatku”:

a. Adakah yang berinisiatif untuk memimpin?

b. Mengapa dia berinisiatif memimpin?

c. Bagaimana sikapmu ketika memimpin/dipimpin?

2. Pelajaran berharga apa yang dapat kamu petik dari permainan

tersebut?

3. Apakah kamu mendengarkan cerita temanmu dengan sungguh-

sungguh? Apa yang temanmu ceritakan? Ceritakanlah!

4. Apakah sewaktu permainan kamu menghargai apa pun yang

diceritakan oleh temanmu? Seperti apa sikapmu ketika

mendengarkan temanmu?

5. Apa perasaanmu ketika mendengarkan cerita temanmu?

Pernyataan Hasil Belajar

1. Setelah mengikuti bimbingan ini, aku menjadi tahu bahwa...2. Setelah mengikuti bimbingan ini, aku merasa...sebab...3. Setelah mengikuti bimbingan ini, aku berniat untuk...supaya...

G. EVALUASI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

22

Asesmen Tilik Diri

K

e

t

e

r

a

n

g

an:

>17 = tinggi

14-16 = sedang

<13 = rendah

No. Pernyataan Setuju TidakSetuju

1 Saya mampu memperhatikan dan mendengarkansetiap pembicaraan orang lain

2 Saya dapat merespon secara bijak setiap perkataanorang lain

3 Saya mendengarkan orang lain yang berbicara kepadasaya hingga selesai, baru kemudian menanggapinya

4 Bagi saya memperhatikan dan mendengarkanseseorang berbicara adalah hal yang mudah

5 Saya tidak pernah menyela perkataan seseorang yangsedang mengutarakan pendapatnya.

6 Saya rasa seseorang yang sedang berbicara patutuntuk dihargai.

7 Dengan saya mendengarkan perkataan orang lain,membuktikan bahwa saya turut memberikan reaksiyang positif pada lawan bicara.

8 Saya butuh didengarkan oleh orang lain9 Saat berbicara dengan orang lain, saya kerap

melontarkan pujian kepada lawan bicara saya apabilayang diutarakannya menarik bagi dir saya.

10 Kerap kali pendapat orang lain juga menjadi masukanbagi diri saya.

… x2 … x0TOTAL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

23

Ketika seseorang tidak menghargai pendapatmumu, buatlah

mereka menyesal dengan keheninganmu.(sumber: adapted from likequoted.com)

Sebagian besar orang yang menderita di kehidupan masa depan,adalah orang yang tidak menghargai keberadaan orang lain.

Lorrin L. Lee

H. PESAN MORAL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

24

No. Keterangan1. Pokok Bahasan Berani Berpendapat di Depan Umum2. Tugas

PerkembanganMengembangkan keterampilan komunikasiinterpersonal dan belajar bergaul denganteman sebaya atau orang lain.

3. BidangBimbingan

Pribadi-Sosial

4. Jenis Layanan Bimbingan kelas/kelompok5. Fungsi Bimbingan Pemahaman dan pengembangan6. Sasaran Siswa SMP kelas IX7. Standard

KompetensiSiswa memahami pentingnya beranimengungkapkan pendapat di depan umum

8. KompetensiDasar

Siswa mampu percaya diri, beranimengungkapkan pendapat/gagasannya didepan kelas

9. Indikator a. Siswa memahami manfaat dan cara efektifuntuk dapat percaya diri mengungkapkanpendapat di muka umum

b. Siswa mampu memaknaic. Siswa berani mengungkapkan

gagasan/pendapatnya di depan kelas10. Materi a. Manfaat dan cara efektif untuk dapat

percaya diri mengungkapkan pendapat didepan umum

b. Menggali makna dari tokoh pembicara yangmahir berbicara di depan umum (BungKarno)

c. Dinamika kelompok: Aku Berpendapat danmenonton video pidato Bung Karno

11. Metode Pembahasan/diskusi tentang hand out,dinamika kelompok, refleksi tokoh idolaku,menonton video, KIBAR, dan peneguhan singkat(berisi kata motivasi)

12. Waktu 2x40 menit13. Tempat Ruang kelas dengan setting U (atau tempat lain

BERANI BERPENDAPAT DIDEPAN UMUM

A. RANCANGAN PELAYANAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

25

yang kondusif untuk pelaksanaan layanan)14. Media Alat tulis, buku refleksi siswa, LCD dan laptop15. Mitra Kolaboratif Guru bahasa Indonesia16. Prosedur Tercantum dalam skenario layanan17. Evaluasi Refleksi dan self assessment siswa18. Rencana Tindak

LanjutSiswa diberikan kesempatan untuk mengadakanlomba debat, pidato antar kelas atau lombasejenisnya yang dapat mengasah kemampuanmereka dalam berpendapat di depan umum

19. Sumber Pustaka a. http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/wise_word/?box=detail&id=31&from_box=list&hlm=1&search_ruas=&search_keyword=&activation_status=&presiden_id=1&presiden=sukarno

b. http://hiburan.kompasiana.com/humor/2012/06/18/ujilah-konsentrasi-otak-anda-471581.html

c. https://www.youtube.com/watch?v=24kZy84VhsU

No. Kegiatan Keterangan Waktu1. Pengantar,

Salam dan Doaa. Siswa memberikan salam

dan berdoa bersama3 menit

b. Siswa mendengarkangambaran singkat(brainstorming) tentangpokok bahasan

3 menit

2. Ice Breaking danPengisian SelfAssessment

c. Siswa diajak untuk icebreaking: Jawab Aku denganCepat

3 menit

d. Siswa diminta untuk mengisiself assessment

3 menit

3. PembentukanKelompok danDinamikaKelompok: AkuBerpendapat danRefleksi

a. Siswa membentukkelompok yang terdiri dari 3anggota

3 menit

b. Kelompok duduk melingkar,dan memilih tempat yangtidak berdekatan dengankelompok lain

2 menit

c. Siswa diajak untuk mulai 15 menit

B. SKENARIO PELAYANAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

26

masuk dalam dinamikakelompok: Aku Berpendapat(instruksi terlampir)

d. Berdasarkan dinamika,siswa menyebutkanperasaan mereka setelahberpendapat dan hal-halapa saja yang merekabutuhkan agar dapatberpendapat dengan baik(jawaban siswa dituliskan dipapan tulis)

3 menit

4. Tebak KataMotivasi

a. Guru menayangkan katamotivasi I kepada siswa, danmeminta siswa untukberpendapat tentang katamotivasi itu

b. Siswa yang memberikanpendapat, menerimabombongan, dan siswa laindiminta untuk menebaksiapa yang mengatakan katamotivasi itu

5 menit

3 menit

5. Video PidatoBung Karno,Contoh Oratoryang Luar Biasa

a. Jika sudah ada jawaban yangbenar, maka siswa diajakuntuk menonton videopidato Bung Karno

6 menit

b. Sebelum menonton, siswadiajak untuk membuatkesepakatan bahwasetelahnya masing-masingdari mereka akanmemberikan sebuahpendapat tentang videotersebut

6. Ungkap Pendapat a. Masing-masing siswamemberikan pendapatnyasecara bergantian

9 menit

b. Siswa menerimabombongan ataspendapatnya

3 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

27

7. PenyampaianMateri dalamPowerpoint

c. Siswa yang secara sukareladiminta maju ke depanuntuk membacakan pidatoBung Karno (diberikanreward kepada yang berani)

5 menit

a. Siswa menyimak presentasiguru tentang beraniberpendapat di depanumum

b. Siswa bertanya tentangmateri powerpoint

c. Siswa mendengarkantanggapan guru

6 menit

8. Refleksi danBombongan

a. Siswa menuliskan refleksi 7 menitb. Beberapa siswa diminta

untuk membacakan hasilrefleksi pribadi

7 menit

9. Rangkuman danPemberianMotivasi – PesanMoral

a. Siswa menerima umpanbalik maupun bombonganatas refleksinya

2 menit

b. Siswa menerima peneguhanberupa rangkuman singkat,kalimat motivasi II danpesan moral dari guru

2 menit

Total Durasi 80 enit

Ayo Bermain!

Ice breaking: Tebak Aku dengan Cepat(sumber: http://hiburan.kompasiana.com/humor/2012/06/18/ujilah-konsentrasi-otak-anda-471581.html)Tujuan ice breaking: menghantarkan siswa untuk berani mengungkapkanpendapat dengan spontan.Prosedur: Begitu guru selesai membacakan setiap pertanyaan, siswaharus langsung menjawab.

Tentang warna:1. Kertas HVS, umumnya berwarna apa?2. Awan, warnanya apa?3. Kertas tisu, umumnya berwarna apa?

C. DESKRIPSI DINAMIKA KELOMPOK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

28

4. Kapas, warnanya apa?5. Sapi, minumnya apa?Tes berikutnya:1. Rambut anda, warnanya apa?2. Alis, warnya apa?3. Aspal, warnanya apa?4. Arang, warnanya apa?5. Kelelawar, tidurnya kapan?

Tes yang ketiga:1. Cendol (dawet), warnanya apa?2. Daun kelapa, warnanya apa?3. Lumut, warnanya apa?4. Rumput, warnanya apa?5. Macan, makannya apa?

Dinamika kelompok: Aku BerpendapatTujuan: melatih siswa untuk berani berpendapat di depan kelas.Prosedur:1. Guru membagi kelompok-kelompok menjadi dua kubu, pertama

kubu pro dan kedua kubu kontra. Kubu pro akan memberikanpendapat yang mendukung mosi, sedangkan kubu kontra akanmemberikan pendapat yang menentang mosi.

2. Selanjutnya, guru akan membacakan mosi. Mosi yang disediakanantara lain:1) UN perlu tetap dilaksanakan sebagai standar kelulusan nasional.2) Hukuman mati layak diberikan kepada koruptor.3) Penggunaan gadget merupakan sumber informasi yang dangkal.

3. Selanjutnya, guru mempersilakan masing-masing kelompok untukmemberikan pendapat, secara selang-seling bergantian. Mulai darikelompok pro, kemudian kontra, kemudian pro, kontra lagi, hinggasemua kelompok memberikan pendapat.

Lalu guru menutup debat dengan sebuah rangkuman dan bombongan.

Ayo menonton!

Video Pidato Bung Karno(sumber: https://www.youtube.com/watch?v=24kZy84VhsU)

Video ini berisi rekaman ketika Bung Karno sedang berpidatomenjelang kemerdekaan. Setelah menonton video ini, siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

29

diharapkan terinspirasi untuk menjadi pembicara yang baik. Hal inidiharapkan juga tercermin melalui kemampuan mereka yang baik,dalam mengungkapkan pendapat mereka di depan kelas/umum.

Ayo Membaca!

Naskah pidato Bung Karno

Saudara-saudara, soalnya adalah demikian: kita ini beranimerdeka atau tidak? Inilah, saudara-saudara sekalian, Paduka tuan ketuayang mulia, ukuran saya yang terlebih dulu saya kemukakan sebelumsaya bicarakan hal-hal yang mengenai dasarnya satu negara yangmerdeka. Saya mendengar uraian P. T. Soetardjo beberapa hari yang lalu,tatkala menjawab apakah yang dinamakan merdeka, beliau mengatakan:kalau tiap-tiap orang di dalam hatinya telah merdeka, itulahkemerdekaan. Saudara-saudara, jika tiap-tiap orang Indonesia yang 70milyun ini lebih dulu harus merdeka di dalam hatinya, sebelum kita dapatmencapai political independece, saya ulangi, sampai lebur kiamat kitabelim dapat Indonesia merdeka! (Tepuk tangan riuh).

Di dalam Indonesia merdeka itulah kita memerdekakan rakyatkita! Di dalam Indonesia merdeka itulah kita memerdekakan hatinyabangsa kita! Di dalam Saudi Arabia Merdeka, Ibn Saud memerdekakanrakyat Arabia satu persatu. Di dalam Soviet-Rusia Merdeka, Stalinmemerdekakan hati bangsa Soviet-Rusia satu persatu. Saudara-saudara!Sebagai juga salah seorang pembicara saya berkata: kita bangsaIndonesia tidak sehat badan, banyak penyakit malaria, banyakdysenterie, banyak penyakit hongerudeem, banyak ini banyak itu.sehatkan dulu bangsa kita, baru kemudian merdeka. Saya berkata, kalauini pun harus diselesaikan lenih dulu, 20 tahun lagi kita belum merdeka.Di dalam Indonesia Merdeka itulah kita menyehatkan rakyat kita,walaupun misalnya tidak dengan kinine, tetapi kita kerahkan segenapmasyarakat kita untuk menghilangkan penyakit malaria denganmenanam ketepeng kerbau. Di dalam Indonesia Merdeka itulah kitamelatih pemuda kita agar supaya menjadi kuat, di dalam IndonesiaMerdeka itulah kita menyehatkan rakyat sebaik-baiknya. Inilah maksudsaya dengan perkataan, jembatan. Di seberang jembatan, jembatanemas. Inilah baru kita leluasa menyusun masyarakat Indonesia yanggagah, kuat, sehat, kekal, dan abadi.

Janganlah kita gentar, zwaar wichtig, lantas mau menyelesaikanlebih dulu 1001 soal yang bukan-bukan! Sekali lagi saya bertanya: Mau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

30

merdeka apa tidak? Mau merdeka atau tidak? (Jawab hadirin: Mau!)saudara-saudara! Sesudah saya bicarakan tentang hal “merdeka” makasekarang saya bicarakan tentang hal dasar. Paduka tuan Ketua yangmulia! Saya mengerti apakah yang paduka tuan Ketua kehendaki! Padukatuan Ketua minta dasar, minta philosophischegrondslag, tuan Ketua yangmulia meminta suatu “weltanschauung”, di atas mana kita mendirikannegara Indonesia itu.(sumber: http://kepustakaanpresiden.pnri.go.id/wise_word/?box=detail&id=31&from_box=list&hlm=1&search_ruas=&search_keyword=&activation_status=&presiden_id=1&presiden=sukarno)

Ayo Mendengarkan!

Berani Berpendapat di Depan Umum

Sadarkah kawan bahwa kita seringkali mengungkapkan pendapatdi depan umum? Ketika ada orang lain yang berpakaian aneh, kitabiasanya spontan mengomentari. Ketika ada isu selebriti terbaru,biasanya kita mengungkapkan pendapat tentang itu. Ketika semalamada pertandingan sepak bola yang seru, kita tak jarang jugamembicarakannya di kelas. Tetapi ketika di kelas kita diminta untukmengungkapkan pendapat tentang topik bahasan, kita tidak berani.

Mengapa demikian? Padahal ada banyak manfaat jika kita beranimengungkapkan pendapat di depan umum, seperti:

1) Dapat mengungkapkan ide/gagasan di depan orang banyak2) Meningkatkan kreativitas dan daya tanggung jawab untuk

mempertahankan pendapat3) Dapat menggunakan kemampuan ini untuk membela HAM

(menjalankan fungsi tanggung jawab sosial sebagai manusia)4) Dapat membantu mengungkapkan kebenaran, dalam rangka

membentuk skill untuk mata pencaharian.Kemudian, jika masih ada diantara kita yang belum berani

mengungkapkan pendapat jangan khawatir. Berikut adalah cara-caraefektif agar kita percaya diri dan berani berpendapat di depan umum:

1) Penguasaan materi (paham apa yang harus dibicarakan)

D. MATERI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

31

2) Penguasaan diri, percaya diri (mengerti bahasa tubuh)3) Penguasaan audiens (memiliki perasaan simpatik terhadap

audiens)4) Penguasaan medan (mengerti dan paham dengan kondisi

ruangan)

Ayo Berpendapat!

Kalimat motivasi I

“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapiperjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”– Bung Karno(sumber: http://penakisemar.wordpress.com/2009/11/07/mutiara-kata-bung-karno/)

Kalimat motivasi II

“……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalamdamai danpersaudaraan……” (Bung Karno)(sumber:http://penakisemar.wordpress.com/2009/11/07/mutiara-kata-bung-karno/)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

32

E. KIBAR (Kisah Bergambar)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

33

Pertanyaan-pertanyaan Panduan Refleksi

(Guru memilih pertanyaan-pertanyaan yang paling sesuai dengandinamika yang terjadi di kelas)

1. Dalam permainan “Aku Berpendapat”:

a. Adakah yang berinisiatif untuk berpendapat lebih dulu?

b. Mengapa dia berinisiatif memimpin?

c. Apa perasaanmu ketika mengungkapkan pendapat di depan

teman-teman?

d. Apa perasaanmu ketika mendengarkan pendapat temanmu?

Apa yang kamu lakukan ketika temanmu memberikan

pendapat?

2. Pelajaran berharga apa yang dapat kamu petik dari permainan

tersebut?

3. Seperti apa tanggapan teman-teman terhadap pendapatmu?

Ceritakanlah!

Pernyataan Hasil Belajar

4. Setelah mengikuti bimbingan ini, aku menjadi tahu bahwa...5. Setelah mengikuti bimbingan ini, aku merasa...sebab...6. Setelah mengikuti bimbingan ini, aku berniat untuk...supaya...

Asesmen Tilik Diri

No. Pertanyaan Jawaban

Ya Tidak

1.1. Apakah kamu berani berbicara di depan umum?

2.2. Pernah kah kamu mengungkapkan pendapat pada saat

pelajaran?

3.3. Pernah kah kamu memberikan masukan dalam kelas?

4.4. Pernah kah kamu mempertahankan pendapat yang

F. EVALUASI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

34

(sumber: ifollowpics.com)

“Sebuah pendapat yang baik itu seperti pensil, yang hendaknya memiliki poin.”Anonim (sumber: www.pinterest.com)

(sumber: www.pinterest.com)

kamu utarakan?

5.5. Pernahkah kamu memimpin sebuah anggota

kelompok?

G. PESAN MORAL

Semua pembicara yanghebat, awalnya adalahpembicara yang buruk.

Ralph Waldo Emerson

Pastikanlah kamu berhentimengungkapkan pendapatmu sebelumpendengarmu berhentimendengarkanmu. Dorothy Sarnoff

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

35

No. Keterangan1. Pokok Bahasan Menaati Aturan di Rumah2. Tugas

PerkembanganMengenal alasan perlunya mentaatiaturan/norma berperilaku

3. BidangBimbingan

Pribadi-Sosial

4. Jenis Layanan Bimbingan kelas/kelompok5. Fungsi Bimbingan Pencegahan, pemahaman dan pengembangan6. Sasaran Siswa SMP kelas IX7. Standard

KompetensiSiswa memahami pentingnya menaati peraturandi rumahnya

8. KompetensiDasar

Siswa menaati peraturan di rumahnya

9. Indikator e. Siswa mampu menjelaskan pengertianperaturan

f. Siswa mampu menyebutkan contoh-contohdan manfaat menaati peraturan di rumahnya

g. Siswa mampu mengidentifikasi nilai-nilaikarakter yang termuat dalam dinamikakelompok, dan sharing.

h. Siswa menaati peraturan di rumahnya10. Materi g. Pengertian peraturan

h. Manfaat siswa menaati peraturan di rumahi. Dinamika kelompok: Berburu Harta Karun,

KIBAR, dan sharingj. Penggalian nilai karakter pemimpin yang

tegas dan rendah hati11. Metode Pembahasan/diskusi tentang hand out, dinamika

kelompok, KIBAR, sharing, dan peneguhansingkat (berisi kata motivasi)

12. Waktu 2x40 menit13. Tempat Ruang kelas dengan setting U (atau tempat lain

yang kondusif untuk pelaksanaan layanan)14. Media Lidi, tali rafia, sapu tangan yang lebar, bendera,

alat tulis, buku refleksi siswa, LCD dan laptop

AKU TERBIASA MENAATIATURAN DI RUMAHKU

E. RANCANGAN PELAYANAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

36

15. Mitra Kolaboratif Guru kewarganegaraan16. Prosedur Tercantum dalam skenario layanan17. Evaluasi Refleksi dan self assessment siswa18. Rencana Tindak

LanjutSiswa diberikan tugas untuk menulis buku harianselama seminggu, buku harian yang ditulisberisikan hal-hal/kejadian yang merekalakukan/alami di rumah, terkait denganperaturan yang berlaku di rumah merekamasing-masing

19. Sumber Pustaka https://murnippkia.wordpress.com/

No. Kegiatan Keterangan Waktu1. Pengantar

Salam dan Doaa. Siswa memberikan salam

dan diajak berdoabersama

3 menit

b. Siswa mendengarkangambaran singkat(brainstorming) tentangpokok bahasan

3 menit

2. Ice Breaking danPengisian SelfAssessment

a. Siswa diajak untuk icebreaking: Pak OgahBerkata

b. Siswa mengisi selfassessment

4 menit

5 menit

3. PembentukanKelompok

a. Siswa membentukkelompok yang terdiri dari5 anggota

3 menit

b. Siswa yang sudahberkelompok untuk berdirimelingkar, dan memilihtempat yang tidakberdekatan dengankelompok lain

2 menit

F. SKENARIO PELAYANAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

37

4. DinamikaKelompok:Berburu HartaKarun

a. Siswa mengikuti instruksiyang diberikan oleh Gurudan memainkan dinamikakelompok: Berburu HartaKarun

b. Siswa merefleksikanpengalaman bermainBerburu Harta Karun,masing-masing perwakilankelompok mengungkapkanhasil refleksi kepada kelas;guru memberikan umpanbalik singkat

15 menit

6 menit

5. KIBAR: AkuTerbiasa MenaatiAturan diRumahku

a. Siswa diminta untukmembaca KIBAR secarabergiliran (gantian),kemudian siswa yang tidakmendapat jatah membaca,bertugas mengungkapkanisi KIBAR yang telahdibacakan oleh teman-temannya

4 menit

b. Siswa mengungkapkan hal-hal yang dapat merekapelajari dari KIBAR yangdibaca itu

4 menit

7. PenyampaianMateri dalamPowerpoint danTanya Jawab

a. Siswa dipersilakan untukberpisah dengankelompoknya. Kemudian,masing-masing siswadiminta untuk menyiapkansebuah pertanyaantentang powerpoint yangakan dipresentasikan: AkuTerbiasa Menaati Aturan diRumahku

3 menit

b. Siswa mendengarkan gurumempresentasikanpowerpoint

5 menit

c. Siswa bertanya tentangmateri powerpoint I dandiminta untukmenyebutkan contoh-contoh sikap yangmenunjukkan taat aturan

5 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

38

rumah

d. Siswa mendengarkantanggapan guru

3 menit

8. Refleksi a. Siswa menuliskan refleksi 6 menit

b. Beberapa siswa dimintauntuk membacakan hasilrefleksi pribadi

5 menit

9. PemberianMotivasi danPesan Moral

a. Siswa mendapatkanumpan balik maupunbombongan atasrefleksinya

3 menit

b. Siswa menerimapeneguhan beruparangkuman singkat dankalimat motivasi/ pesanmoral dari guru

2 menit

Total Durasi 80 menit

Ayo Bermain!

Ice breaking: Pak Ogah BerkataTujuan ice breaking: menghantarkan siswa untuk berlatih mendengarkandengan baik, yang adalah unsur pokok dari menghargai pendapat oranglain.Prosedur:d. Ada seorang instruktur yang akan menjadi Pak Ogah (bisa guru atau

siswa yang ditunjuk);e. Selain instruktur, melakukan semua yang dikatakan instruktur hanya

jika ia memerintahkan dengan menggunakan kalimat: “pak Ogahberkata....”Contoh: “Pak Ogah berkata, tepuk tangan!” maka semua harus tepuktangan.

f. Jika instruktur memerintahkan tanpa menyebutkan kalimat: “pakOgah berkata....” maka peserta tidak perlu melakukan perintahtersebut.

G. DESKRIPSI DINAMIKA KELOMPOK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

39

Dinamika kelompok: Berburu Harta KarunTujuan dinamika: Siswa dapat belajar memahami bahwa ketika dirinyamenaati peraturan, maka dirinya akan memperoleh kenyamanan dankeselamatan.Prosedur:a. Siswa berkelompok sejumlah 5orang perkelompok. Satu anggota

kelompok sebagai pemburu harta karun, dan empat lainnya sebagaipengarah. Pemburu harta karun matanya ditutup dengan saputangan yang lebar. Kelompok lawan boleh mengganggu dengan caramembuat bunyi-bunyian pengecoh suara pengarah kelompoklawannya.

b. Instruktur menyiapkan arena berburu harta karun, yang terbuat darijaring tali rafia di tanah. Kemudian, lidi-lidi ditancapkan pada petak-petak tertentu sebagai ranjau. Pemburu harta karun tidak bolehmengenai ranjau, atau jika mengenai akan dianggap kalah.

c. Kelompok yang menang adalah kelompok yang pemburunya palingpertama mendapatkan bendera yang terletak di tempat yang telahditentukan. Selama permainan berlangsung, tidak boleh ada kontakfisik antara pengarah dan pemburu harta karun.

Ayo mendengarkan!

Aku Terbiasa Menaati Peraturan di Rumahku

Peraturan adalah suatu bentuk pedoman manusia dalambertingkah laku, baik di rumah, di sekolah, di lingkungan bermain,maupun di masyarakat. Peraturan dibuat dengan tujuan supayasesama manusia semakin mampu menghargai sesamanya danmerasa nyaman serta aman berada dalam lingkungan hidupnya.Maka peraturan selalu ada di mana saja, di mana berkumpulsekelompok manusia, maka di sana pastilah ditetapkan peraturantertentu agar penghuni kelompok tersebut dapat hidup nyamandan harmonis.

Demikian halnya dengan di rumah kita masing-masing, pastimemiliki peraturan tertentu yang hendaknya ditaati oleh semua

H. MATERI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

40

penghuni rumah. Penting bagi kita untuk menaati peraturan dirumah, sebab:1. Apabila kita telah terbiasa menaati aturan, kita akan

membawa perilaku-perilaku yang baik hingga usia dewasa.Tidak akan sulit bagi kita untuk menaati aturan-aturan yangada di masyarakat atau lingkungan kerja.

2. Apabila kita terbiasa menaati aturan, kelak lebih mudahmenyesuaikan diri dengan lingkungan baru yang memilikiperaturan berbeda-beda. Pergaulan kita pun jadi lebih luas.

3. Meski tak selalu menjamin, hidup teratur membuat kita lebihmudah membuat rencana, menyusun strategi, dan berprosesuntuk mencapainya. Kita pun mampu memprioritaskan manayang lebih penting dan harus dilakukan segera.

4. Orang yang tahu aturan akan bercitra positif di mata orangbanyak.

5. Pola pikir kita akan lebih dewasa karena sejak kecil kitamemahami bahwa aturan itu semata-mata demi kebaikan dirikita, bukan untuk mengekang. Berbeda jika kita tidak pernahkenal aturan. Ada aturan sedikit saja, kita akan merasatersinggung karena merasa kesenangan kita diganggu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

41

Ayo membaca!

G. KIBAR (Kisah Bergambar)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

42

Pertanyaan-pertanyaan Panduan Refleksi

(Guru memilih pertanyaan-pertanyaan yang paling sesuai dengandinamika yang terjadi di kelas)1. Dalam permainan “Berburu Harta Karun”:

a. Adakah peraturan yang ditetapkan oleh instruktur?

b. Bagaimana sikapmu terhadap peraturan yang ditetapkan itu?

2. Pelajaran berharga apa yang dapat kamu petik dari permainan

tersebut?

3. Apakah kamu menaati peraturan dalam permainan tadi?

Ceritakanlah!

4. Apakah sewaktu permainan kamu melanggar peraturan?

Ceritakanlah akibat yang kamu alami karena melanggar

peraturan itu?

5. Adakah kelompok yang sangat berhasil dalam mengikuti

permainan ini? Mengapa mereka berhasil? Apakah mereka

mengikuti peraturan yang ditetapkan?

6. Kelompok mana yang tidak berhasil maksimal atau gagal?Mengapa bisa demikian? Apakah mereka mengikuti peraturanyang ditetapkan?

Pernyataan Hasil Belajar

5. Setelah mengikuti bimbingan ini, aku menjadi tahu bahwa...6. Setelah mengikuti bimbingan ini, aku merasa...sebab...7. Setelah mengikuti bimbingan ini, aku berniat untuk...supaya...

H. EVALUASI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

43

Asesmen Tilik Diri

No Pernyataan Setuju Ragu-Ragu TidakSetuju1 Saya rasa adanya peraturan di rumah

memang diperlukan2 Saya rasa peraturan memang mampu

mendidik saya untuk lebih taat3 Peraturan memang diperlukan agar

setiap orang menjadi lebih disiplin4 Peraturan itu mendidik saya secara

perlahan-lahan menjadi pribadi yanglebih baik.

5 Melalui peraturan orang tua sayamembuktikan tanda cintanya kepadasaya.

6 Saya mampu melihat makna yangterdapat dari adanya peraturandirumah saya.

7 Dalam merancang peraturan yang adadi rumah sebaiknya perlu dilakukandiskusi keluarga

8 Saya adalah tipe orang yang taat padaaturan yang ada

9 Bagi saya peraturan itu ada bukanuntuk dilanggar

10 Saya menerima setiap tanggungjawabyang diberikan kepada saya denganlapang dada.

… x2 … x1 … x0…. + .... + ….

TOTALKeterangan:

>17 = tinggi

14-16 = sedang

<13 = rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER … · Keywords: classical collaborative guidance service, experiential learning, democratic leadership character PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

44

Surat dari Seorang Nenek

Hidup ini penuh dengan banyak hal yang menakjubkan.Nikmatilah, jika tidak engkau akan kehilangan separoh darikebahagiaan.

Ketika menemukan tantangan, jangan takut tetapi terimalah,karena itu akan menjadikanmu lebih bijak, kuat dan lebih mampu darisebelumnya.

Taatilah setiap peraturan yang berlaku,sekecil apa pun itu.Ketika engkau taat pada peraturan, maka hidupmu akan mudah.Sengaja menyalahi peraturan yang berlaku adalah tindakanmembodoho diri sendiri.

Penting untuk menentukan apa yang benar-benar engkauinginkan. Fokuskan pikiran dan usaha untuk memperoleh apa yangengkau inginkan dan bersiaplah untuk menerimanya.

Buang hal-hal yang membuatmu merasa berat secara emosidan rohani. Singkirkan dendam dan kebiasaan-kebiasaan buruklainnya yang menguras tenagamu.

Ingat bahwa pilihanmu akan menentukan apakah engkausukses atau gagal. Berhati-hatilah di dalam memilih jalan yang harusengkau tempuh.

Ambilah waktu santai untuk merenung sejenak dan yang lebihpenting dari semuanya, jangan pernah menyerah. Jika engkaumenetapkan hati untuk menang, maka engkau akan menjadipemenang. Ketika engkau memberikan sesuatu di dalam hidupmu,maka engkau akan menerima sesuatu.

(sumber: https://murnippkia.wordpress.com/)

I. PESAN MORAL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI