efektivitas desinfektan kombinasi ... -...

51
i SKRIPSI EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI GLUTARALDEHID DAN POLI DIMETIL AMONIUM KLORIDA TERHADAP TOTAL BAKTERI PADA KANDANG AYAM PETELUR Oleh : TAUFAN ADITYA NIM 060610043 FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2011

Upload: vanliem

Post on 03-Feb-2018

261 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

i

SKRIPSI

EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASIGLUTARALDEHID DAN POLI DIMETIL AMONIUM

KLORIDA TERHADAP TOTAL BAKTERI PADAKANDANG AYAM PETELUR

Oleh :

TAUFAN ADITYANIM 060610043

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWANUNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA2011

Page 2: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

ii

LEMBAR PENGESAHAN

EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI GLUTARALDEHID DANPOLI DIMETIL AMONIUM KLORIDA TERHADAP TOTAL BAKTERI

PADA KANDANG AYAM PETELUR

Skripsisebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kedokteran Hewanpada

Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga

Oleh :

TAUFAN ADITYA060610043

MenyetujuiKomisi Pembimbing,

(Dr. Dady Soegianto Nazar, M.Sc., drh) (Emy Koestanti S, M.Kes., drh)Pembimbing Utama Pembimbing Serta

Page 3: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang berjudul :

Efektivitas Desinfektan Kombinasi Glutaraldehid dan Poli Dimetil Amonium

Klorida Terhadap Total Bakteri Pada Kandang Ayam Petelur

tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di

suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya

atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang

secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surabaya, Januari 2011

Taufan AdityaNIM. 060610043

Page 4: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

iv

Telah dinilai pada Seminar Hasil Penelitian

Tanggal : 8 Februari 2011

KOMISI PENILAI SEMINAR HASIL PENELITIAN

Ketua : Sri Chusniati, M.Kes., drh

Sekretaris : Dr. Ngakan Made Rai Widjaja, MS., drh

Anggota : Yuni Priyandani, S.Si., Apt., Sp.FRS

Pembimbing I : Dr. Dady Soegianto Nazar, M.Sc., drh

Pembimbing II : Emy Koestanti S, M.Kes., drh

Page 5: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

v

Telah diuji pada

Tanggal : 21 Februari

KOMISI PENGUJI SKRIPSI

Ketua : Sri Chusniati, M.Kes., drh

Sekretaris : Dr. Ngakan Made Rai Widjaja, MS., drh

Anggota : Yuni Priyandani, S.Si., Apt., Sp.FRS

Pembimbing I : Dr. Dady Soegianto Nazar, M.Sc., drh

Pembimbing II : Emy Koestanti S, M.Kes., drh

Surabaya, 21 Februari 2011

Fakultas Kedokteran HewanUniversitas Airlangga

Dekan,

Prof. Hj. Romziah Sidik, Ph.D.,drhNIP. 195312161978062001

Page 6: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

vi

THE EFFECTIVENESS COMBINATION DESINFECTANT OFGLUTARALDEHYDE AND POLY DIMETHYL AMMONIUM

CHLORIDA TO BACTERIA TOTAL IN CAGE OF LAYER

Taufan Aditya

ABSTRACT

This research was purposed to determine the effectiveness of acombination of glutaraldehyde and poly dimethyl ammonium chloride that used asa disinfectant against the total number of bacteria on layer chicken cages. Thisresearch used 12 samples obtained from layer chicken cage swab results beforespraying disinfectants and 12 samples obtained from the swab henhouse afterspraying. The research method used VCT (Viable Count Technique) using thestandard dropping pippetes. The observed parameters were colonies that grow onthe nutrient agar being calculated as total bacteria. The result showed thatcombination of glutaraldehyde and poly dimethyl ammonium more effective todecrease bacteria after spraying than before spraying desinfectants.

Key word : glutaraldehyde, poly dimethyl ammonium chlorida, layer chicken.

Page 7: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

vii

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunia dan rahmat yang

dilimpahkan sehingga penulis dapat melaksanakan dan menyelesaikan skripsi

dengan judul Efektivitas Desinfektan Kombinasi Glutaraldehid dan Poli

Dimetil Amonium Klorida Terhadap Total Bakteri Pada Kandang Ayam

Petelur.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Prof. Dr. Hj

Romziah Sidik, Ph.D., drh dan mantan Dekan Fakultas Kedokteran Hewan

Universitas Airlangga Prof. Dr. Ismudiono, M.Si., drh atas kesempatan mengikuti

pendidikan di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga.

Dr. Dady Soegianto Nazar, M.Sc., drh selaku pembimbing pertama serta

Emy Koestanti S, M.Kes., drh selaku pembimbing kedua, atas segala bimbingan

nasehat saran serta motivasi belajar sampai dengan selesainya skripsi ini. Semoga

Allah SWT selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada beliau.

Dr. Dady Soegianto Nazar, M.Sc., drh selaku dosen wali atas segala

nasehat dan motivasi yang diberikan kepada penulis, semoga Allah SWT

melimpahkan rahmat-Nya kepada beliau. Sri Chusniati, M.Kes., drh selaku ketua

penguji, Dr. Ngakan Made Rai Widjaja, M.S., drh selaku sekretaris penguji, Yuni

Priyandani, S.Si., Apt., Sp.FRS selaku anggota penguji atas bimbingan, nasehat

dan saran yang diberikan untuk perbaikan kekurangan skripsi ini, semoga Allah

SWT melimpahkan rahmat-Nya kepada beliau.

Page 8: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

viii

Seluruh Staf Laboratorium Poultry Disease atas bantuan teknis dalam

penelitian ini.

Bapak dan Ibu yang telah memberikan doa, semangat, dorongan untuk

keberhasilan putranya. Ucapan terima kasih tidak sebanding dengan kerja keras

dan pengorbanan beliau, semoga Allah membukakan pintu maaf dan

melimpahkan segala rahmat-Nya untuk bapak dan ibu, yang telah memberikan

banyak motivasi, dorongan dan semangat bagi penulis dalam segala hal. Terima

kasih kepada keluarga besar di Blitar atas bantuan dan doanya semoga Allah SWT

memberikan rahmat-Nya.

Teman-teman satu laboratorium saat penelitian Dendi dkk atas semangat

yang diberikan, Firza yang telah memberikan semangat, dukungan dan membantu

menyelesaikan skripsi dan kepada teman-teman angkatan 2006 yang tidak bisa

saya ucapkan satu persatu yang telah membantu dan menemani penulis selama ini,

semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat-Nya kepada mereka semua.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyelesaian skripsi

ini, penulis mengharap kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga

skripsi ini dapat bermanfaat untuk kemajuan ilmu pengetahuan.

Surabaya, Januari 2011

Penulis

Page 9: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERNYATAAN .................................................................. iiiABSTRACT.............................................................................................. viUCAPAN TERIMA KASIH..................................................................... viiDAFTAR ISI ............................................................................................ ixDAFTAR TABEL..................................................................................... xiDAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiiDAFTAR LAMPIRAN............................................................................. xiiiDAFTAR SINGKATAN .......................................................................... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................... 11.1 Latar Belakang Penelitian ..................................................... 11.2 Rumusan Masalah ................................................................ 31.3 Landasan Teori ..................................................................... 41.4 Tujuan Penelitian ................................................................. 51.5 Hipotesa Penelitian. .............................................................. 51.6 Manfaat Penelitian ............................................................... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 62.1 Ayam Layer .......................................................................... 62.2 Kandang Ayam Petelur ......................................................... 6

2.2.1 Kandang battery.......................................................... 72.2.2 Kandang koloni........................................................... 72.2.3 Kandang semi battery ................................................. 8

2.3 Penyakit Bakterial pada Ayam Petelur ................................. 92.3.1 Penyakit berak kapur (pullorum disease) ................... 92.3.2 Penyakit tipus ayam (fowl typhoid)............................. 102.3.3 Penyakit kolera ayam (fowl cholera) .......................... 102.3.4 Penyakit infectious coryza .......................................... 112.3.5 Penyakit pernafasan kronis ......................................... 12

2.4 Biosekuriti Kandang Ayam Petelur ...................................... 132.5 Desinfektan .......................................................................... 15

2.5.1 Glutaraldehid .............................................................. 172.5.2 Poli dimetil amonium klorida ..................................... 18

BAB 3 METODE PENELITIAN ........................................................... 193.1 Waktu dan Tempat Penelitian .............................................. 193.2 Materi Penelitian .................................................................. 19

3.2.1 Alat penelitian ............................................................ 193.2.2 Bahan penelitiaan ....................................................... 19

3.3 Identifikasi Variabel ............................................................. 193.3.1 Variabel Independen ................................................... 203.3.2 Variabel Dependen ..................................................... 20

3.4 Definisi Operasional ............................................................. 20

Page 10: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

x

3.5 Metode Penelitian ................................................................. 203.5.1 Cara pengambilan sampel .......................................... 203.5.2 Pengenceran sampel ................................................... 203.5.3 Penanaman dan perhitungan bakteri .......................... 203.5.4 Analisis data ............................................................... 223.5.5 Kerangka operasional penelitian................................. 23

BAB 4 HASIL PENELITIAN ................................................................ 24

BAB 5 PEMBAHASAN......................................................................... 26

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN................................................... 296.1 Kesimpulan ........................................................................... 296.2 Saran ..................................................................................... 29

RINGKASAN ........................................................................................... 30

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 32

LAMPIRAN.............................................................................................. 34

Page 11: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman4.1 Total Bakteri Sebelum dan Sesudah Penyemprotan ................... 244.2 Rerata dan Simpangan Baku Presentase Total Bakteri

Sebelum dan Sesudah Penyemprotan Desinfektan KombinasiGlutaraldehid dan Poli Dimetil Amonium Klorida..................... 25

Page 12: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman2.1 Kandang battery.......................................................................... 72.2 Kandang koloni ........................................................................... 82.3 Kandang semi battery ................................................................. 83.1 Kerangka operasional penelitian................................................. 23

Page 13: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman1. Skema Pengenceran dan Penanaman Sampel pada Media

Nutrient Agar ........................................................................... 342. Alat dan Bahan......................................................................... 353. Analisis Data Penurunan Total Bakteri pada Kandang

Ayam Petelur dengan Uji T (Paired Samples T Test).............. 36

Page 14: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

xiv

DAFTAR SINGKATAN

CFU : Coloni Forming UnitVCT : Viable Count TechniqueBWD : Bacillary White DiarrheaCRD : Chronic Respiratory DiseaseDOC : Day Old ChickRAL : Rancangan Acak LengkapPBS : Phospat Buffer Sulfat

Page 15: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masa depan peternak ayam petelur di Indonesia akhir-akhir ini cukup

menggembirakan. Produksi telur sebagai sumber protein hewani yang

disumbangkan dari peternakan petelur setiap tahunnya selalu meningkat. Pada

beberapa tahun terakhir produksi telurnya dapat mencapai hingga 2.400 ton

sehari. Menurut data Dinas Peternakan Kabupaten Blitar, pada tahun 2002

peternakan ayam petelur di wilayah Kabupaten Blitar tersebar di 22 Kecamatan.

Tiga kecamatan pemasok telur terbanyak adalah Kecamatan Srengat (23.847

kilogram), Kecamatan Kademangan (18.737 kg) dan Kecamatan Kanigoro

(15.620 kg). Potensi usaha disektor budidaya ayam petelur ini sangatlah menarik,

namun sejumlah tantangan bisa menjadi penghambat usaha yang bisa mengubah

potensi keuntungan menjadi kerugian. Tantangan tersebut harus dapat menjadi

penuntun untuk mencari jalan keluar sebagai pemecah masalah. Salah satu

tantangan dan hambatan dalam usaha peternakan ayam petelur adalah manajemen

pemeliharaan kesehatan yang lemah (Abidin, 2003). Pemeliharaan kesehatan

dalam satu usaha peternakan ayam, merupakan bagian penting dalam peningkatan

produksi ternak. Produktivitas dan reproduktivitas ayam hanya dapat dicapai

secara optimal apabila ayam dalam keadaan sehat. Tatalaksana pemeliharaan dan

pengendalian kesehatan peternakan ayam merupakan salah satu prasyarat

tercapainya target produksi yang optimal (Akoso, 1998).

Upaya pengendalian penyakit pada ayam petelur mutlak tetap

dilaksanakan. Sanitasi merupakan tindakan pengendalian penyakit melalui

1

Page 16: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

2

kebersihan. Oleh karena itu untuk memperoleh lingkungan yang bersih, higienis

dan sehat maka tindakan sanitasi harus dilakukan secara teratur. Kurangnya

sanitasi yang baik sering menimbulkan peluang yang sangat besar bagi

berkembangnya suatu penyakit dan kadang-kadang sulit diatasi. Melalui sanitasi

dan pengelolaan yang baik, penyebaran penyakit pada ayam petelur dapat

diminimalkan, jumlah organisme yang merugikan dapat ditekan bahkan terbasmi.

Pengendalian penyakit dengan upaya melakukan pemilihan bibit, pengelolaan dan

sanitasi ternyata belum cukup menjamin ketahanan ayam dari infeksi penyakit.

Ketahanan masih harus ditingkatkan melalui cara lain yaitu desinfektan,

vaksinasi, pemberian feed supplement, antibiotik, coccidiostat, pemberian obat

cacing (deworming) dan pemberian makanan yang berkualitas (Johari, 2004).

Penyemprotan desinfektan merupakan salah satu alternatif untuk

mencegah kematian pada ayam petelur. Desinfektan sendiri bertujuan membasmi

bibit penyakit yang masih tersisa di dalam kandang dan di sekitar kandang.

Beberapa jenis desinfektan ada yang efektif pada lapisan luar saja, ada yang

berdaya kerja luas terhadap mikroorganisme dan ada yang hanya mampu

membasmi sejumlah kecil mikroorganisme patogen, maka peternak ayam harus

bisa memilih jenis desinfektan secara selektif dan efektif (Murtidjo, 2006). Zat

kimia yang dipakai untuk membunuh atau mengurangi jumlah mikroorganisme

serta penemuan baru terus muncul di pasaran, dapat disimpulkan bahwa tidak ada

bahan kimia yang ideal atau yang dapat digunakan untuk segala macam

keperluan, maka pilihan jatuh pada bahan kimia yang mampu membunuh

mikroorganisme yang ada, dalam waktu yang tersingkat dan tanpa merusak bahan

yang didesinfeksi (Waluyo, 2004).

Page 17: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

3

Desinfektan yang biasanya diaplikasikan pada kandang ayam adalah

desinfektan dengan sifat fumigant (bersifat gas). Jenis desinfektan yang sering

digunakan adalah formaldehyde. Keunggulan formaldehyde adalah mudah

menembus bagian dalam yang dijadikan sasaran sanitasi, tetapi sifat toksiknya

tinggi, sehingga penggunaannya harus hati-hati (Murtidjo, 2006). Penelitian

sebelumnya, bahan yang dapat digunakan selain formaldehyde adalah

glutaraldehid dan ammonium quartener (Hadi, 2009). Penelitian ini penulis ingin

mencari kombinasi lain, salah satunya glutaraldehid dan poli dimetil amonium

klorida. Glutaraldehid adalah desinfektan yang efektif terhadap gram positif dan

gram negatif (Martindale, 2005). Glutaraldehid dapat dikombinasikan dengan poli

dimetil amonium klorida yang tidak membahayakan kesehatan manusia. poli

dimetil amonium klorida merupakan desinfeksi untuk membasmi bakteri, virus

dan jamur. poli dimetil amonium klorida sangat efektif membasmi bakteri gram

positif, tetapi kurang efektif untuk bakteri gram negatif (Sanco, 2009).

Penyemprotan desinfektan dengan kombinasi bahan glutaraldehid dengan

poli dimetil amonium klorida merupakan alternatif yang dipilih sebagai salah satu

program biosecurity dalam pemeliharaan kesehatan ayam petelur. Berdasarkan

latar belakang diatas maka perlu dilakukan penelitian tentang kombinasi

glutaraldehid dan poli dimetil amonium klorida sebagai desinfektan.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah kombinasi glutaraldehid dan poli dimetil amonium klorida dapat

berperan sebagai desinfektan yang efektif terhadap jumlah total bakteri pada

kandang ayam petelur?

Page 18: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

4

1.3 Landasan Teori

Usaha pemeliharaan ayam petelur, baik secara komersil maupun tidak,

mudah sekali terserang penyakit yang disebabkan oleh bakteri patogen. Kandang

mempunyai peran yang besar terhadap keberhasilan pemeliharaan ayam dan

merupakan salah satu sarana penyebab penularan penyakit jika sanitasinya tidak

terjaga dengan baik. Kegagalan pada masa pemeliharaan akan mengakibatkan

peningkatan ancaman serangan bibit penyakit. Salah satu cara untuk membasmi

bakteri tersebut yaitu dengan desinfektan yang berfungsi menjaga sanitasi

kandang. Bahan desinfektan dapat digolongkan dalam tujuh kelompok utama,

yaitu golongan fenol dan persenyawaan fenolat, alkohol, halogen, logam berat dan

persenyawaannya, detergen, aldehid dan kemolisator gas (Gooodman and

Gillman, 1980).

Desinfektan adalah senyawa kimia yang mempunyai sifat bateriostatik dan

bakterisidal yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran

mikroorganisme seperti bakteri dan virus, juga untuk membunuh atau

menurunkan jumlah mikroorganisme (Waluyo, 2005).

Pemeliharaan kesehatan ternak unggas merupakan bagian dari usaha

tercapainya target produksi yang optimal. Produktivitas dan reproduktifitas ternak

unggas hanya dapat dicapai optimal apabila ternak unggas dalam keadaan sehat

(Akoso,1998).

Kandang yang sehat akan menghasilkan ternak yang sehat. Kandang yang

sehat adalah kandang yang jumlah bakterinya rendah. Tinggi rendahnya jumlah

total bakteri, dapat dilakukan perhitungan koloni bakteri Coloni Forming Unit

Page 19: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

5

(CFU) dengan menggunakan metode Viable Count Technique (VCT) (Buckle et

al, 1987).

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan efektivitas desinfektan

kombinasi glutaraldehid dan poli dimetil amonium klorida terhadap jumlah total

bakteri pada kandang ayam petelur dengan metode VCT.

1.5 Hipotesis Penelitian

Desinfektan kombinasi glutaraldehid dan poli dimetil amonium klorida

efektif dapat menurunkan jumlah total bakteri pada kandang ayam petelur.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah untuk memberikan informasi serta perluasan

wawasan bagi mahasiswa, peternak dan masyarakat umum mengenai efektivitas

kombinasi glutaraldehid dan poli dimetil amonium klorida terhadap jumlah total

bakteri pada kandang ayam petelur.

Page 20: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

6

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ayam Petelur

Menurut Sudarmono (2003), jenis ayam yang dapat dipelihara sebagai

ayam ternak antara lain adalah ayam kampung (ayam lokal), ayam petelur dan

ayam pedaging. Usaha ternak ayam petelur dapat berhasil dengan baik apabila

para peternak memahami keunggulan dan kelemahan ayam petelur. Keunggulan

ayam petelur antara lain laju pertumbuhan sangat pesat, kemampuan berproduksi

cukup tinggi, dapat memanfaatkan ransum pakan sangat baik. Kelemahan ayam

petelur antara lain sangat peka terhadap perubahan lingkungan dan lebih mudah

mengalami stress, membutuhkan pakan dalam jumlah dan kualitas yang tinggi

serta memiliki sifat kanibalisme yang lebih tinggi daripada ayam kampung.

2.2 Kandang Ayam Petelur

Pemeliharaan ayam petelur secara intensif, kandang memiliki fungsi yang

sangat penting antara lain membatasi aktivitas ternak yang hanya untuk tujuan

produksi, melindungi ternak dari pengaruh lingkungan yang buruk, melindungi

ternak dari gangguan binatang buas atau liar, menyediakan kondisi lingkungan

yang nyaman bagi ternak agar mampu berproduksi secara maksimal dan

memudahkan pengelolaan ternak (Suprijatna, 2005).

Lingkungan kandang yang cocok untuk beternak ayam petelur yaitu

dengan temperatur antara 32,2–35°C, tata letak kandang harus mendapat sinar

matahari pagi dan sirkulasi udara yang baik. Membuat kandang dengan

6

Page 21: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

7

permukaan lahan yang berbukit akan menghalangi sirkulasi udara. Kandang

dibangun dengan sistem terbuka agar hembusan angin cukup memberikan

kesegaran di dalam kandang. Konstruksi kandang tidak harus dengan bahan yang

mahal, tetapi harus kuat, bersih dan tahan lama. Perlengkapan kandang disediakan

selengkap mungkin seperti tempat pakan, tempat minum, tempat air, tempat

ransum, tempat obat-obatan dan sistem alat penerangan (Bambang, 1995).

Menurut bentuk dan kegunaanya kandang ayam petelur dapat dibagi

menjadi beberapa bentuk. Bentuk kandang yang akan dipakai hendaknya

disesuaikan dengan jenis ayam yang akan dipelihara. Kandang yang sesuai untuk

ayam petelur yaitu: (1) kandang battery, (2) kandang koloni dan (3) kandang semi

battery. (Chan dan Zamrowi, 1992).

2.2.1 Kandang battery

Kandang ini setiap sangkar atau ruang ditempati oleh satu ekor dan diatur

berderet memanjang. Perawatannya lebih praktis, dapat menjamin ketenangan dan

mencegah kanibalisme pada ayam, dengan demikian produksi telur dapat lebih

tinggi dan optimal.

Gambar 2.1 Kandang battery

2.2.2 Kandang koloni

Model kandang koloni sama dengan kandang battery, hanya saja pada

kandang ini didalamnya tanpa ada pagar penyekat seperti kandang battery. Satu

Page 22: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

8

ruang kandang dapat memuat puluhan ekor ayam. Tempat makan dan minum

dapat ditaruh diluar kandang seperti pada kandang battery. Setiap lantai dari

kandang koloni harus mempunyai tempat penampung kotoran (rak) yaitu suatu

lapisan dari papan atau triplek yang digunakan sebagai tempat menampung

kotoran dibawah kandang.

Gambar 2.2 Kandang koloni

2.2.3 Kandang semi battery

Bentuk kandang semi battery antara kandang koloni dengan kandang

battery, dinamakan semi battery karena bentuknya mendekati kandang battery. Di

dalam kandang terdapat pagar penyekat, satu ruang kandang dapat memuat

sebanyak 2-3 ekor ayam. Satu unit kandang dapat memuat lebih banyak daripada

kandang koloni. Kandang semi battery dapat memberikan ketenangan ayam

dalam kandang karena ayam masih tetap mempunyai ruang gerak sekalipun tidak

luas seperti pada kandang koloni.

Gambar 2.3 Kandang semi battery

Page 23: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

9

2.3 Penyakit Bakterial pada Ayam Petelur

Penyakit ayam merupakan kendala utama pada peternakan ayam intensif

di lingkungan tropis seperti Indonesia. Kerugian ekonomi akibat penyakit,

khususnya penyakit menular, dapat digambarkan dalam bentuk kematian,

meskipun yang lebih sering terjadi dalam bentuk penurunan produksi. Salah satu

kebutuhan yang sangat mendesak adalah menentukan penyakit-penyakit yang ada

pada peternakan ayam di lingkungan tropis (Murtidjo, 2006).

Menurut Rasyaf (1993), kandang ayam pada pemeliharaanya tidak lepas

dari serangan mikroorganisme penyebab penyakit, baik berupa bakteri, virus,

protozoa, parasit, maupun jamur. Penyakit yang menyerang ayam antara lain

Newcastle Disease atau tetelo, influenza, dan Infectious Bursal Disease atau

gumboro. Mikroorganisme yang terdapat pada kandang ayam dapat menjadi

penyebab utama ayam terserang berbagai macam penyakit seperti Salmonella,

Escherichia Coli dan berbagai macam jamur. Penyakit yang biasanya muncul

akibat bakteri, antara lain : (1) berak kapur (pullorum disease), (2) tifus ayam

(fowl typhoid), (3) kolera ayam (fowl cholera), (4) penyakit infectious coryza, (5)

penyakit pernafasan kronik (chronic respiratory disease).

2.3.1 Penyakit berak kapur (pullorum disease)

Penyakit berak kapur disebut juga dengan berak putih atau bacillary white

diarrhea (BWD). Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum dan

bersifat infectious (mudah menginfeksi). Penyakit berak kapur biasa menyerang

ayam dan unggas seperti kalkun, puyuh, merpati dan burung liar. Ayam yang

terinfeksi bakteri ini sering mengalami diare dengan warna feses putih, luka di

bagian usus dan menyerang sistem peredaran darah (Tabbu, 2000).

Page 24: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

10

Pencegahan harus dilakukan mulai pembibitan yaitu dengan cara menjaga

sanitasi mulai dari mesin penetasan hingga sanitasi kandang dan melakukan

desinfeksi kandang agar menghasilkan bibit yang bebas penyakit. Berbeda dengan

ayam dewasa, gejala berak kapur tidak nyata benar. Ayam dewasa yang terkena

berak kapur akan mengalami penurunan produksi telur, depresi, anemia, kotoran

encer dan berwarna kuning (Fadilah dan Polana, 2004).

2.3.2 Penyakit tipus ayam (fowl typhoid)

Penyakit fowl typhoid disebabkan oleh bakteri Salmonella gallinarum.

Bakteri ini bersifat gram negatif, tidak bergerak, berbentuk batang dan tidak

berspora serta penyebab penyakit menular (infectious disease). Penyakit ini

menyerang ayam muda atau remaja dan dewasa selama beberapa bulan. Masa

inkubasinya 4-5 hari (Suprijatna, 2005).

Gejala ayam yang terserang penyakit ini adalah daerah kepala pucat

(pale), terutama jengger dan ayam mengalami diare dengan tinja berwarna hijau

kekuningan. Kematian pada ayam dewasa bisa terjadi secara tiba-tiba tanpa

menunjukkan gejala sakit terlebih dahulu, terutama ketika cuaca panas. Tingkat

kematiannya sedang sampai tinggi. Pencegahan yang efektif terhadap penyakit

fowl typhoid adalah dengan sanitasi yang baik dan lantai litter sering diganti,

karena bakteri Salmonella gallinarum dapat bertahan hidup selama dua bulan

dalam litter yang tebal (Tabbu, 2000).

2.3.3 Penyakit kolera ayam (fowl cholera)

Penyebab penyakit fowl cholera adalah bakteri Pasteurella multocida.

Penyakit ini biasanya bersifat septisemik akut yang ditandai oleh adanya

Page 25: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

11

morbiditas dan mortalitas yang tinggi serta terjadi perdarahan yang ekstensif

(Suprijatna, 2005).

Gejala ayam yang terserang fowl cholera di antaranya terjadi anorexia,

pada serangan serius pada pial ayam (gelambir dibawah paruh) membesar, gairah

makan berkurang sehingga ayam menjadi kurus dan badan terasa panas. Dilihat

dari cara bernafasnya, ayam tampak sesak dan terengah-engah kemudian

mengalami kematian secara mendadak. Jenis penyakit ini dapat menular melalui

air minum dan makanan ayam penderita. Umur ayam antara 12-18 minggu sangat

rentan terhadap penyakit ini (Murtidjo, 1992).

Pencegahan yang efektif terhadap fowl cholera adalah dengan sanitasi

yang baik, desinfeksi yang optimal, menghindari kontak dengan ayam sakit atau

carier, dan mencegah adanya ternak lain dalam satu lokasi peternakan. Usahakan

agar ayam tidak dalam keadaan stress, Karena ayam yang stress sangat rentan

terhadap penyakit Fowl Cholera (Chan dan Zamrowi, 1992).

2.3.4 Penyakit infectious coryza

Penyakit infectious coryza disebabkan oleh bakteri gram negatif

Haemophillus gallinarum. Coryza merupakan penyakit yang menyerang sistem

pernapasan ayam yang bersifat akut dan subakut. Penyakit coryza bisa menyerang

secara ganas dalam waktu yang cukup lama dan terjadi komplikasi dengan

penyakit lainnya seperti infeksi Mycoplasma gallisepticum. Biasanya menyerang

ayam karena adanya perubahan musim yang dapat mempengaruhi kesehatan

ayam. Penyakit ini menyerang hampir semua umur ayam. Angka kematian yang

ditimbulkan oleh penyakit ini mencapai 30% tetapi angka morbiditas atau angka

kesakitannya mencapai hingga 80% (Murtidjo, 2006).

Page 26: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

12

Penularannya dapat melalui kontak langsung, udara, debu, pakan, air

minum, petugas kandang dan peralatan yang digunakan. Masa inkubasi terjadinya

penyakit ini adalah 24-48 jam setelah terkontaminasi melalui intranasal atau

intrasinus. Gejala yang timbul yaitu ayam terlihat mengantuk, sayapnya turun,

keluar lendir dari hidung, kental berwarna kekuningan dan berbau khas, muka dan

mata bengkak akibat pembengkakan sinus infra orbital, terdapat kerak dihidung,

napsu makan menurun sehingga tembolok kosong jika diraba, ayam mengorok

dan sukar bernapas dan pertumbuhan menjadi lambat (Tabbu, 2000).

Upaya pencegahan yang dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan

kandang dan lingkungan dengan baik. Kandang sebaiknya terkena sinar matahari

langsung sehingga mengurangi kelembaban. Kandang yang lembab dan basah

memudahkan timbulnya penyakit ini. Pencegahan juga bisa dilakukan dengan cara

mengetahui sifat Haemophillus gallinarum. Bakteri ini sangat peka dan akan

hidup diluar inangnya (host) hanya beberapa hari. Bakteri dapat dihancurkan

dengan desinfektan dan antibiotik (Fadilah dan Polana, 2004).

2.3.5 Penyakit pernafasan kronis (chronic respiratory disease)

Chronic Respiratory Disease (CRD) merupakan penyakit yang populer di

Indonesia yang menyerang anak ayam dan ayam remaja. Penyakit ini disebabkan

oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum. Biasanya menyerang anak ayam dengan

usia 4-9 minggu ayam dewasa. Mycoplasma gallisepticum menyerang ayam

secara perlahan-lahan dan berlangsung cukup lama secara terus-menerus. Bakteri

masuk melalui saluran pernafasan terutama bagian kantung udara. Masa inkubasi

terjadinya penyakit ini adalah 6-21 hari (Murtidjo, 2006).

Page 27: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

13

Gejala yang timbul antara lain ayam kehilangan nafsu makan secara tiba-

tiba dan terlihat lesu, batuk, ngorok, bersin, terjadi pembengkakan di daerah sinus

infraorbital, warna bulu pucat, kusam dan di beberapa lokasi terjadi perlengketan

terutama di sekitar anus, terjadi inkoordinasi saraf serta tinja cair berwarna putih.

Penularan terjadi melalui kontak langsung antara ayam yang sehat dan ayam yang

sakit, peralatan kandang, tempat makan dan minum, manusia, telur tetas atau Day

Old Chick (DOC) yang terinfeksi (Tabbu, 2000).

Pencegahan terhadap penyakit ini dapat dilakukan dengan berbagai cara,

mulai dari cara yang paling sederhana yaitu tidak membeli DOC dari produsen

yang tidak diketahui dan melakukan sanitasi kandang dengan desinfeksi atau

bebas CRD serta menjaga kesehatan lingkungan baik di dalam maupun di sekitar

kandang (Suprijatna, 2005).

2.4 Biosekuriti Kandang Ayam Petelur

Biosekuriti didefinisikan sebagai suatu sistem yang terdiri dari rangkaian

program yang mencakup kebijakan dan praktek yang dirancang untuk mencegah

masuk dan menyebarnya patogen pada ayam. Patogen bisa berupa virus, bakteri,

parasit (termasuk protozoa), dan jamur (Griffith, 1989).

Menurut Prayitno dan Yuwono (1997), kandang dan perlengkapanya

memiliki dua fungsi, yaitu sebagai tempat tinggal ayam dan sebagai tempat kerja

bagi peternak dalam melayani kebutuhan hidup ayam, untuk itu kandang dan

perlengkapannya harus memenuhi syarat agar dapat melindungi ayam dari hujan,

panas terik matahari dan angin kencang. Perlindungan yang memadai akan

mendorong pertumbuhan yang sehat dan baik. Kandang yang baik sebagai tempat

Page 28: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

14

kerja peternak akan memudahkan pemeliharaan dan pengamatan pada ayam, juga

memudahkan pemeliharaan kebersihan kandang dan kelancaran proses produksi

ayam yang efisien.

Biosekuriti merupakan tindakan yang sangat penting bagi kesehatan ayam

agar produksinya tidak menurun dan ayam tersebut tetap terpelihara dengan baik

(tidak mati). Menjaga kebersihan kandang merupakan salah satu langkah strategis

untuk mengurangi populasi bibit penyakit dalam sistem biosekuriti. Karakteristik

yang paling menonjol dari bibit penyakit adalah menyukai tempat kotor dan

lembab sehingga menyebabkan mikroorganisme penyebab penyakit

(mikroorganisme infeksius) dapat berkembang dengan cepat. Pada ayam di

kandang yang sudah terserang wabah maka benda yang ada di dalam kandang

seperti litter, kotoran dan sisa makanan harus didesinfeksi sampai merata,

kemudian dibakar atau ditanam. Penggunaan desinfektan harus disesuaikan

dengan jenis penyakit yang paling sering menyerang wilayah lokasi kandang.

Alas kandang juga harus segera diganti dengan yang baru jika sudah mulai basah

dan menimbulkan bau yang tidak sedap (Abidin, 2003).

Menurut Akoso (1998), biosekuriti mencakup tiga hal utama yang harus

diperhatikan oleh peternak yaitu isolasi, pengendalian lalu lintas dan sanitasi.

Isolasi merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk memberi barrier bagi

ayam dari serangan bakteri patogen penyebab penyakit. Isolasi berarti

menjauhkan ayam dari orang, kendaraan dan benda yang dapat membawa

patogen. Menciptakan lingkungan tempat ayam terlindung dari pembawa bakteri

patogen (orang, hewan lain, udara dan air). Langkah yang bisa dilakukan untuk

Page 29: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

15

menerapkan isolasi bisa berupa menyimpan ayam di kandang tertutup.

Memisahkan ayam dari hewan lain dan dari spesies unggas lain.

Pengendalian lalu lintas diupayakan untuk men-screening orang, alat,

barang dan hewan lain, agar kegiatan lalu lintas yang dilakukannya tidak

menyebabkan masuknya patogen ke dalam farm (Johari, 2004).

Upaya sanitasi ditujukan untuk membunuh bakteri patogen. Sanitasi

merupakan tindakan pembersihan (cleaning) dan desinfeksi untuk membunuh

kuman. Sanitasi juga berarti upaya pengendalian hama yang bertujuan untuk

mencegah hama (burung liar, hewan pengerat dan serangga) membawa patogen.

Pembuangan bangkai atau karkas ditujukan untuk menjauhkan kontaminasi.

Implementasi sanitasi harus dilaksanakan secara baik untuk kandang, alat,

kendaraan maupun orang. Wujud nyata dari implementasi ini misalnya pekerja

mencuci tangan dan kaki, berganti pakaian dan sepatu sebelum bekerja dengan

ayam, membersihkan dan mendesinfeksi alat-alat secara teratur serta

membersihkan dan mendesinfeksi kandang-kandang dalam masa peralihan antara

satu periode ke periode berikutnya dan memiliki program pengendalian hama.

(Fadilah, 2004).

2.5 Desinfektan

Desinfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencegah

terjadinya infeksi atau pencemaran oleh mikroorganisme atau obat untuk

membasmi kuman penyakit. Pengertian lain dari disinfektan adalah senyawa

kimia yang bersifat toksik dan memiliki kemampuan membunuh mikroorganisme

yang terpapar secara langsung oleh disinfektan (Fadilah, 2004).

Page 30: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

16

Murtidjo (2006) menyebutkan bahwa desinfektan merupakan bahan kimia

yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi bakteri dan virus, untuk

membunuh atau menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit

lainnnya.

Desinfektan merupakan senyawa kimia yang mempunyai sifat

bakteriostatik dan bakterisidal. Tujuan digunakanya desinfektan adalah untuk

membunuh bakteri patogen yang penularanya melalui air seperti bakteri penyebab

typhus dan kolera disentri (Waluyo, 2004).

Senyawa kimia yang dimiliki desinfektan mempunyai daya kerja sebagai

pembasmi dan penghambat pertumbuhan mikroorganisme tertentu. Tidak semua

desinfektan dapat digunakan untuk membasmi semua jenis mikroorganisme. Ada

desinfektan yang hanya cocok untuk membasmi satu jenis mikroorganisme saja,

namun ada pula yang mampu membasmi lebih dari dua jenis organisme. NaOH

misalnya, memiliki daya yang kuat untuk membunuh parasit (Sudarmono, 2003).

Menurut Pelezar dan Chan (1998), Volk dan Wheeler (1984), beberapa

faktor yang mempengaruhi kerja desinfektan antara lain konsentrasi desinfektan,

jumlah mikroorganisme, suhu, pH, spesies mikroorganisme, dan adanya bahan

organik lain.

Kriteria suatu desinfektan dikatakan ideal yaitu bekerja dengan cepat

untuk menginaktivasi mikroorganisme pada suhu kamar, aktivitas tidak

dipengaruhi oleh bahan organik, pH, temperatur dan kelembaban, tidak toksik

pada hewan dan manusia, tidak bersifat korosif, tidak berwarna dan

meningggalkan noda, tidak berbau/baunya disenangi, bersifat mudah diurai,

Page 31: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

17

larutan stabil, mudah digunakan dan ekonomis dan aktivitas berspektrum luas

(Murtidjo, 2006).

2.5.1 Glutaraldehid

Bahan kimia golongan aldehid yang umum digunakan antara lain

formaldehyde, glutaraldehid dan glioksal. Golongan aldehid ini bekerja dengan

cara membunuh sel mikroba dengan mendenaturasikan protein (Waluyo, 1994).

Pada prinsipnya golongan aldehid ini dapat digunakan dengan spektrum aplikasi

yang luas. Keunggulan golongan aldehid adalah sifatnya yang stabil, persisten,

dan cocok dengan beberapa material peralatan. Desinfektan ini memiliki daya

aktivitas optimum pada pH antara 7,5 dan 8,5. Aldehid mampu memberantas

beberapa jenis bakteri seperti Bacillus anthracis, Clostridium tetani,

Mycobacterium tuberculosis, E coli, Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus

aereus, Salmonella (Sanco, 2009).

Glutaraldehid merupakan desinfektan yang sangat efektif untuk

memberantas bakteri gram positif dan gram negatif. Desinfektan ini juga efektif

terhadap Mycobacterium Tuberculosis, beberapa jamur dan virus termasuk virus

Hepatitis B dan HIV. Bahan ini stabil selama 14 hari (Martindale, 2005).

Keunggulan glutaraldehid antara lain tidak diinaktivasi oleh bahan organik dan

tidak membuat korosi untuk logam, plastik atau karet (Prawirohardjo, 2004).

O O

HC (CH2)3 CH

Struktur kimia glutaraldehid(Sumber : Martindale, 2005)

Page 32: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

18

2.5.2 Poli dimetil amonium klorida

Poli dimetil amonium klorida merupakan suatu desinfektan yang efektif

dalam membasmi bakteri (anti mikroba), virus dan jamur (fungisida). Perpaduan

antara amonium dan klorida sendiri dapat menghasilkan gas yang mematikan, gas

yang efektif digunakan sebagai desinfektan untuk membasmi bakteri. Selain itu

juga digunakan sebagai surfaktan, aman untuk digunakan, tidak beracun dan tanpa

reaksi terhadap tubuh manusia. Poli dimetil amonium klorida sangat efektif

digunakan untuk bakteri gram positif, tetapi kurang efektif untuk gram negatif.

Bahan ini dapat mencegah dan menghambat berbagai bakteri gram positif (Jansma

dan Albrecht, 2004).

Poli dimetil amonium klorida merupakan senyawa baru. Bahan ini

tergolong mudah larut dalam air, sangat efektif, menghilangkan bau-bauan, daya

cucinya tinggi, tidak menyebabkan korosif dan tidak merusak kulit. Desinfektan

ini dapat digunakan untuk merendam telur dan sanitasi telur, sanitasi mesin tetas,

kandang dan peralatan kandang ayam (Murtidjo, 2006). Pada prinsipnya, poli

dimetil amonium klorida berdaya aksi dengan cara aktif dipermukaan dalam

rentang waktu 10 - 30 menit (Liu et al, 2007). Sehingga kombinasi glutaraldehid

dan poli dimetil amonium klorida efektif digunakan sebagai desinfektan pada

kandang ayam petelur.

Page 33: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

19

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik. Sampel diambil langsung

dari kandang ayam petelur. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2009.

Pengambilan sampel dilakukan di peternakan ayam petelur, milik drh. Hari

Wahyudi di Desa Centong Kecamatan Garum Kabupaten Blitar. Pengujian sampel

dan perhitungan bakteri dilakukan di Laboratorium Poultry Disease, Fakultas

Kedokteran Hewan kampus C, Universitas Airlangga Surabaya.

3.2 Materi Penelitian

3.2.1 Alat penelitian

Peralatan yang digunakan adalah gloves, masker, cotton swab, cool box,

tabung reaksi dan penutup tabung dengan ukuran 10 ml, alumunium foil, plastik

klip, kandang battery serta peralatan pada proses pengenceran dan penanaman

sampel di laboratorium yaitu tabung reaksi, rak tabung, cawan petri, pipet, api

Bunsen, kapas, Standart Dropping Pippetes, rotator, Autoclave untuk sterilisasi

alat dan bahan serta inkubator dengan suhu 37°C.

3.2.2 Bahan penelitian

Bahan penelitian meliputi kombinasi larutan glutaraldehid dan poli dimetil

amonium klorida dengan masing-masing konsentrasi 12% yang kemudian diambil

5 ml dari kombinasi tersebut untuk dilarutkan dalam 1 liter air bersih pada saat

penyemprotan.

19

Page 34: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

20

Bahan lain yang digunakan adalah PBS sulfat sebagai media transport,

alkohol, serta bahan yang digunakan dalam proses pengenceran dan penanaman

sampel yaitu pepton water 1%, media umum (Nutrient Agar) dan spiritus.

3.3 Identifikasi Variabel

3.3.1 Variabel Independen

Penelitian ini variabel independennya adalah desinfektan kombinasi

glutaraldehid dan poli dimetil amonium klorida.

3.3.2 Variabel Dependen

Penelitian ini variabel dependennya adalah total bakteri pada kandang

ayam petelur.

3.4 Definisi Operasional

Perumusan definisi operasional dalam penelitian ini adalah kombinasi

glutaraldehid dan poli dimetil amonium klorida terhadap total bakteri pada

kandang ayam petelur menggunakan metode VCT dengan masa inkubasi selama

48 jam.

3.5 Metode Penilitian

3.5.1 Cara pengambilan sampel

Desinfeksi dilakukan pada saat kandang masih ada ayam petelur.

Desinfektan dilarutkan sesuai rekomendasi produsen untuk tujuan pemakaian

umum (kombinasi glutaraldehid dan poli dimetil ammonium klorida. Pengulasan

dilakukan pada lantai, dinding serta langit-langit kandang dengan menggunakan

Page 35: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

21

cotton swab sebelum desinfektan diaplikasikan. Desinfeksi dilakukan dengan cara

penyemprotan. Penyemprotan dilakukan ke langit-langit kandang, kemudian

dinding kandang dan terakhir lantai kandang. Dibiarkan selama 30 menit, lalu

dilakukan pengulasan sesuai dengan tempat pengulasan pertama sebelum

desinfektan diaplikasikan. Sampel disimpan didalam cool box dengan

mempertahankan suhu 4°C agar bakteri tidak dapat tumbuh. Hasil pengulasan

diuji di Laboratorium Poultry Disease, Fakultas Kedokteran Hewan Kampus C

Universitas Airlangga Surabaya.

3.5.2 Pengenceran sampel

Hasil pengulasan kandang disimpan pada tabung yang berisi media

transport (PBS sulfat) sebanyak 5 ml. Sampel sebanyak 1 ml ditambahkan pada

tabung reaksi yang berisi 9 ml larutan pepton water 1%, kemudian diaduk hingga

homogen dengan menggunakan rotator. Langkah selanjutnya sampel diencerkan

dengan tingkat pengenceran 10 sampai 10 (Lampiran 1).

3.5.3 Penanaman dan perhitungan bakteri

Uji mikrobiologi pada penelitian ini menggunakan perhitungan total

bakteri. Metode yang digunakan adalah Viable Count Technique dengan

menggunakan Stadart Dropping Pippetes. Pada prinsipnya penanaman pada

media buatan dilakukan dengan cara meneteskan suspensi bakteri dari tabung

pengenceran 10 sampai 10 serta kontrol pada media sebanyak 0,02 ml

dengan menggunakan pippet otomatis (Eppendrorf). Sebelumnya cawan petri

yang berisi media dibagi menjadi lima bagian yang sama besar dan diberi label10 sampai dengan 10 dan 10 sampai 10 serta kontrol. Penetesan

suspensi sampel dilakukan dari masing-masing tingkat pengenceran disetiap

Page 36: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

22

media. Setelah suspensi terserap sempurna dalam media ±30 menit, kemudian

cawan petri diinkubasi dengan posisi terbalik supaya keluar embun dalam

inkubator selama 48 jam pada suhu 37°C. Semua koloni yang tumbuh pada

nutrient agar dihitung sebagai total bakteri (Buckle et al., 1987).

Perhitungan bakteri dengan Standart Dropping Pippetes menggunakan

rumus (Buckle et al, 1987) : =Keterangan :∑ : jumlah bakteri dalam 1 ml sampel

X : jumlah koloni

Y : (1/0,02)

Z : tingkat pengenceran

3.5.4 Analisis data

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua

perlakuan dan empat kali ulangan. Perlakuan pertama (sebelum) adalah hasil

pengulasan pada kandang ayam petelur sebelum penyemprotan desinfektan

dilakukan dan perlakuan kedua (sesudah) adalah sampel hasil pengulasan pada

kandang petelur sesudah penyemprotan desinfektan. Data yang diperoleh dari

perhitungan bakteri akan dianalisis menggunakan uji T berpasangan (Paired

Sampel T Test). Uji ini dilakukan terhadap dua sampel yang berpasangan (paired).

Sampel berpasangan diartikan sebagai sebuah sampel dengan subyek yang sama

namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda (Kusriningrum,

2008).

Page 37: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

23

3.5.5 Kerangka operasional penelitian

Gambar 3.1 Kerangka operasional penelitian

Pengulasan pada lantai, dinding dan langit-langitkandang

Menyiapkan desinfektan kombinasi

glutaraldehid dan poli dimetil ammonium klorida

(sejumlah 5 ml+Aquadest 1 liter)

Aplikasi :

Disemprotkan ke lantai, dinding dan langit-langit kandang

Pengulasan pada lantai, dinding dan langit-langit kandang

Simpan pada cool box

suhu 4°C

Uji laboratorium dan penghitungan total bakteri

(metode VCT)

Sebelum Desinfeksi

Sesudah Desinfeksi

Analisis Data

(Uji T berpasangan)

Waktu kontak selama 30 menit

Page 38: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

24

BAB 4

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan penelitian secara laboratoris dengan metode Viable Count

Technique yang telah dilakukan terhadap hasil pengulasan kandang diperoleh

hasil sebagai berikut :

4.1 Total Bakteri Sebelum dan Sesudah Penyemprotan DesinfektanKombinasi glutaraldehid dan poli dimetil ammonium klorida

Hasil total bakteri sebelum dan sesudah penyemprotan desinfektan dapat

dilihat pada data dalam Tabel 4.1 dibawah ini.

Tabel 4.1 Total Bakteri Sebelum dan Sesudah Penyemprotan DesinfektanKombinasi glutaraldehid dan poli dimetil ammonium klorida

No. Sampel Total Bakteri Penurunan Total

Bakteri

Log Total Bakteri Penurunan Log

Total BakteriPre Post Pre Post

1. A1 1,8 x 105 3,0 x 104 1,5 x 105 5,26 4,48 0,78

2. A2 2,0 x 105 3,0 x 104 1,7 x 105 5,3 4,48 0,82

3. A3 1,7 x 105 3,0 x 104 1,4 x 105 5,24 4,48 0,76

4. A4 2,9 x 105 3,0 x 104 2,6 x 105 5,46 4,48 0,98

5. D1 3,3 x 104 5,0 x 103 2,8 x 104 4,56 3,7 0,86

6. D2 1,2 x 105 8,7 x 103 1,1 x 105 5,1 3,94 1,16

7. D3 1,5 x 105 7,0 x 103 1,5 x 105 5,2 3,85 1,35

8. D4 2,1 x 104 3,5 x 103 1,7 x 104 4,32 3,54 0,78

9. L1 7,7 x 104 6,0 x 104 1,7 x 104 4,89 3,78 1,11

10. L2 2,0 x 105 3,0 x 104 1,7 x 105 5,3 4,48 0,82

11. L3 1,8 x 105 3,0 x 104 1,5 x 105 5,26 4,48 0,78

12. L4 1,6 x 105 3,0 x 104 1,3 x 105 5,2 4,48 0,72

TOTAL 1,8 x 106 2,9 x 105 1,5 x 106 61,09 50,17 10,92

Tabel diatas menunjukkan bahwa total bakteri sebelum penyemprotan

desinfektan kombinasi glutaraldehid dan poli dimetil ammonium klorida lebih

tinggi dibandingkan dengan total bakteri sesudah penyemprotan.

24

Page 39: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

25

Tabel 4.2 Rerata dan Simpangan Baku Presentase Total Bakteri Sebelum danSesudah Penyemprotan Desinfektan Kombinasi glutaraldehid dan polidimetil ammonium klorida

Perlakuan Total Bakteri

(X ± SB)

Sebelum 5,09 ± 0,097 a

Sesudah 4,21 ± 0,119 b

Ket : huruf subskrip yang berbeda dari angka diatas menunjukkan perbedaan p < 0,01

Berdasarkan perhitungan perbandingan total bakteri dengan menggunakan

Uji T Tes Berpasangan, terdapat perbedaaan yang sangat nyata antara sebelum

dan sesudah penyemprotan desinfektan kombinasi glutaraldehid dan poli dimetil

ammonium klorida.

Page 40: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

26

BAB 5

PEMBAHASAN

Data yang diperoleh pada uji bakteriologi dari hasil pengulasan kandang

ayam petelur, menunjukkan bahwa terjadi penurunan jumlah bakteri setelah

dilakukan penyemprotan desinfektan. Terbukti bahwa penyemprotan desinfektan

kombinasi glutaraldehid dan poli dimetil ammonium klorida sangat efektif dalam

membasmi mikroorgaisme yang terdapat pada kandang ayam petelur, karena total

bakteri mengalami penurunan sebanyak 1,5x106 dan rerata serta simpangan baku

presentase total bakteri sebelum penyemprotan lebih tinggi dibandingkan dengan

sesudah penyemprotan. Berdasarkan tabel Uji T Tes berpasangan, menunjukkan

terdapat perbedaaan yang sangat nyata antara sebelum dan sesudah penyemprotan

desinfektan kombinasi glutaraldehid dan poli dimetil ammonium klorida karena p-

value yang lebih kecil dari 0,01. Perbandingan rata-rata total bakteri antara

sebelum penyemprotan dan sesudah penyemprotan desinfektan mengalami

penurunan dari 5,09 menjadi 0,09. Korelasi kemampuan desinfektan dalam

menekan pertumbuhan bakteri 0,82, sehingga ada hubungan yang signifikan

antara pemeriksaan total bakteri sebelum dan sesudah penyemprotan pada

kandang ayam petelur.

Perlindungan yang memadai akan mendorong pertumbuhan yang sehat

dan baik. Kandang yang baik sebagai tempat kerja peternak akan memudahkan

pemeliharaan dan pengamatan pada ayam, juga memudahkan pemeliharaan

kebersihan kandang dan kelancaran proses produksi ayam yang efisien. Pada

kandang ayam, dalam pemeliharaannya dapat tercemar oleh berbagai macam

26

Page 41: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

27

mikroorganisme termasuk bakteri dan peternak mulai sadar bahwa faktor

lingkungan sangat mempengaruhi produktivitas ayam. Pengurangan resiko hewan

terinfeksi selain pertimbangan terhadap kepadatan populasi dan kadar ammonia

dapat dilakukan program sanitasi dan desinfeksi yang baik. Menjalankan program

sanitasi dan desinfeksi yang baik diperlukan desinfektan yang mampu menekan

dan mencegah pertumbuhan mikroorganisme patogen yang dapat menyebabkan

penyakit dan menimbulkan kerugian bagi peternak (Prayitno dan Yuwono, 1997).

Kombinasi bahan desinfektan antara glutaraldehid dan poli dimetil

ammonium klorida bersifat sinergis sehingga mampu meningkatkan

kemampuannya dalam membunuh mikroorganisme patogen seperti bakteri.

Kombinasi desinfektan ini memiliki kemampuan yang lebih unggul dan baik

dibandingkan dengan desinfektan lain yang sejenis. Kemampuannya dalam hal

daya bunuh terhadap mikroorganisme dapat bekerja secara maksimal. Angka

perbandingan pelarutan yang bervariasi, membuat kombinasi glutaraldehid dan

poli dimetil ammonium klorida mampu digunakan sebagai desinfektan untuk

kandang, desinfeksi udara serta sterilisasi kimiawi dan peralatan medis (Linton et

al, 1987).

Glutaraldehid memiliki sifat cair, sangat reaktif dan tidak dapat terbakar.

Penambahan methanol akan dapat memperpanjang masa simpan senyawa ini.

Dapat digunakan dengan spektrum aplikasi yang luas. Golongan aldehid ini

bekerja dengan cara membunuh sel mikroba dengan mendenaturasikan protein

(Waluyo, 2004). Glutaraldehid merupakan desinfektan yang efektif untuk

membasmi bakteri, virus serta jamur, dan bersifat tidak toksik serta tidak iritatif

bagi manusia. Glutaraldehid merupakan salah satu golongan alkil aldehid yang

Page 42: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

28

mempunyai kemampuan untuk membunuh bakteri, jamur dan virus yang paling

baik (Gordon et al, 1994).

Poli dimetil amonium klorida merupakan senyawa baru. Bahan ini

tergolong mudah larut dalam air, sangat efektif, menghilangkan bau, daya cucinya

tinggi, tidak menyebabkan korosif dan tidak merusak kulit. Desinfektan ini dapat

dipergunakan untuk merendam telur dan sanitasi telur, sanitasi mesin tetas,

kandang dan peralatan kandang ayam (Murtidjo, 2006). Perpaduan antara

amonium dan klorida sendiri dapat menghasilkan gas yang mematikan, gas yang

efektif digunakan sebagai desinfektan untuk membasmi bakteri. Desinfektan ini

juga digunakan sebagai surfaktan, aman untuk digunakan, tidak beracun dan tanpa

reaksi terhadap tubuh manusia. Bahan ini sangat efektif digunakan untuk bakteri

gram positif, tetapi kurang efektif untuk gram negatif kecuali bila ditambahkan

sekuestran (pengikat logam). Bahan ini dapat mencegah dan menghambat

berbagai bakteri gram positif (Sanco, 2009).

Poli dimetil amonium klorida sendiri memiliki sifat ramah terhadap

material, tidak merusak kulit, tidak beracun, tidak berbau. Penggunaan poli

dimetil amonium klorida sebagai desinfektan telah dipelajari secara ekstensif

karena desinfektan ini merupakan surfaktan yang mampu membasmi jamur,

bakteri, virus dan anti korosif. Pada prinsipnya, poli dimetil amonium klorida

berdaya aksi dengan cara aktif-permukaan dalam rentang waktu 10 - 30 menit

(Liu et al, 2007). Kombinasi glutaraldehid dan poli dimetil amonium klorida

efektif digunakan sebagai desinfektan pada kandang ayam petelur.

Page 43: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

29

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Penggunaan desinfektan kombinasi glutaraldehid dan poli dimetil

amonium klorida sangat efektif menurunkan jumlah total bakteri pada

kandang battery ayam petelur.

6.2 S a r a n

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan desinfektan ini pada

kandang ternak yang lainnya.

Page 44: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

30

RINGKASAN

Taufan Aditya. Efektivitas Desinfektan Kombinasi Glutaraldehid

Dan Poli Dimetil Amonium Klorida Terhadap Total Bakteri Pada Kandang

Ayam Petelur. Di bawah bimbingan Dr. Dady Sugianto Nazar, drh., M.Sc selaku

dosen pembimbing pertama dan Emy Koestanti, drh., M.Kes selaku dosen

pembimbing kedua.

Penyemprotan kandang ayam petelur dengan menggunakan desinfektan

kombinasi glutaraldehid dan poli dimetil amonium klorida. Pengambilan sampel

dilakukan pada tanggal 12 November 2009 di salah satu kandang ayam petelur

milik Hari Wahyudi, drh di Blitar. Penanaman dan perhitungan bakteri dilakukan

pada tanggal 14 November sampai 21 November 2009 di Laboratorium Poultry

Disease, Fakultas Kedokteran Hewan kampus C, Universitas Airlangga Surabaya.

Sampel yang digunakan berupa hasil pengulasan kandang ayam pada saat

sebelum dan sesudah penyemprotan desinfektan. Tujuan penelitian ini untuk

mengetahui efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid dan poli dimetil

amonium klorida yang digunakan sebagai desinfektan terhadap total bakteri yang

terdapat pada kandang ayam petelur. Penelitian ini menggunakan 24 sampel yang

diperoleh dari 12 sampel yang didapat dari hasil swab kandang ayam petelur

sebelum penyemprotan desinfektan dan 12 sampel yang didapat dari hasil

pengulasan kandang ayam sesudah penyemprotan. Metode penelitian yang

digunakan adalah Viable Count Technique dengan menggunakan Standart

Dropping Pippetes. Sampel diencerkan pada pengenceran 10-1 sampai 10-10 dan

sebagai control berupa pepton water 1%. Sampel ditanam pada media Nutrient

Agar. Koloni yang tumbuh pada tiap media dihitung sebagai total bakteri.

30

Page 45: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

31

Parameter yang diamati adalah koloni yang tumbuh pada media Nutrient

Agar dihitung sebagai total bakteri, baik koloni yang tumbuh dari penanaman

sampel sebelum maupun sesudah penyemprotan desinfektan.

Data yang diperoleh dari total bakteri yang telah dihitung, menunjukkan

adanya penurunan yang signifikan antara total bakteri sebelum penyemprotan dan

sesudah penyemprotan desinfektan yakni sebesar 1,5 x 106.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa desinfektan kombinasi

glutaraldehid dan poli dimetil amonium klorida efektif dalam menekan atau

menghambat pertumbuhan bakteri yang terdapat pada kandang ayam petelur.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan perlunya menggunakan

senyawa kombinasi glutaraldehid dan poli dimetil amonium klorida sebagai

desinfektan dalam pelaksanaan biosekuriti pada sebuah peternakan.

Page 46: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

32

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z. 2003. Meningkatkan Produktivitas Ayam Ras Petelur. PT AgromediaPustaka. Jakarta. Hal 7, 25.

Anonimus. 1984. Manual of Veterinary Investigation Laboratory Tecnique. ThirdEd. Ministry of Agricultur, Fisheries and Food Her Magesty’s StationaryOffice. London. Hal 42-43.

Akoso, B. T. 1998. Kesehatan Unggas. Kanisius. Yogyakarta. Hal 5, 76-79.

Bambang, C. 1995. Cara Meningkatkan Budidaya Ayam Ras Pedaging (Broiler).Penerbit Pustaka Nusatama. Yogyakarta.

Buckle, K. A., R. A. Edwards, G. H. Fleet and M. Wooton. 1987. Ilmu Pangan.Indonesia University Press. Jakarta. Hal 37-44, 50, 76.

Chan, H dan Zamrowi, M. 1992. Pemeliharaan dan Cara Pembibitan AyamPetelur cetakan kedua. CV. Gramada. Jakarta. Hal 128-130.

Fadilah, R. dan Polana, A. 2004. Aneka Penyakit pada Ayam dan CaraMengatasinya. PT. Agromedia Pustaka. Jakarta. Hal 14-20.

Goodman, L. S and A. G. Gilman, 1980. The Plasma Cological Basis ofTherapeutics. 6th Ed. Macmillan Publishing Co. Inc. London. Hal 67.

Gordon M. D., R. J. Ezzel., N. I. Bruckner and J. M. Ascenzi. 1994. Journal ofIndustrial Microbiology. The Mscmillann Press Lid. Arlington, USA.www.springerlink.com (29 Oktober 2010).

Griffith, D.l.V. 1989. Biosecurity in a small Island State. Poultry International.November: 45-47.

Hadi, E. V. 2009. Efektivitas Kombinasi Glutaraldehid dan Amonium Kuartenersebagai Desinfektan Terhadap Total Bakteri Pada Kandang Ayam LayerJantan. www. alumni.unair.ac.id/kumpulanfile/82829886_abs.pdf.(15 Februari 2011)

Jansma, R. A., and W. E. Albrecht. 2004. Poli Dimethyl Ammonium Chlorida.http://www.buyersguidechem.de/chemical_supplier/Poly%28diallyl_dimethyl_ammonium_chloride%29.php. (21 Juli 2010).

Johari, S. 2004. Sukses Beternak Ayam Ras Petelur. PT. Agromedia Pustaka.Jakarta. Hal 5-15.

Kusriningrum. 2008. Perancangan Percobaan. Airlangga University Press.Surabaya. Hal 21.

32

Page 47: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

33

Linton, A. H., W. B. Hugo and A. D. Russel. 1987. Desinfectan in Veterinary andFarm Animal Practice. Blackwell Scientific Publication. Hal 12-71.

Liu, W. H., T. L.Yu and H. L. Lin. 2007. Poly Dimethyl Ammonium Chloride.Departement of Chemical Engineering and Materials Science, Yuan ZeUniversity. Taiwan. Volume 48, issue 14.

Martindale. 2005. The Complete Drug Reference. The Pharmaceutical Press 34rd

Ed. London. Hal 1180-1181.

Murtidjo, B. A. 2006. Pengendalian Hama dan Penyakit Ayam. Kanisius.Yogyakarta. Hal 110-111.

Pelezar, M. J. and E. C. S. Chan. 1988. Element of Microbiology. InternasionalStudy Edition. Mc. Graw Hill Book Company. Hal 307-371.

Prayitno, D. S. dan W. E. Yuwono, 1997. Manejemen Kandang Ayam RasPedaging. Trubus Agriwidya. Ungaran. Hal 1-2.

Prawiraharjo, S. 2004 Panduan Pencegahan Infeksi untuk Fasilitas PelayananKesehatan dengan Sumber Daya terbatas Cetakan kedua. Yayasan BinaPustaka. Jakarta.

Rasyaf, M. 1993. Beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sanco. 2009. Poly Dimethyl Ammonium Chloride.http://ec.europa.eu/food/plant/protection/evaluation/existactive/polydimethylammonium_chloride.pdf [22 Oktober 2009].

Sudarmono, A. S. 2003. Pedoman Pemeliharaan Ayam Ras Petelur. Kanisius.Yogyakarta.

Sun,W., L. Wen and Y. Hu. 2007. FTIR analysis of adsorption of poly dimethyl-ammonium chloride on kaolinite. School of Resource Processing andBioengineering, Central South University. China. Volume 15 : 373-377.

Suprijatna, E. 2005. Ayam Buras Krosing Petelur. Penebar Swadaya. Jakarta. Hal

113-127.

Tabbu, C. R. 2000. Penyakit Ayam dan Penanggulangannya, Penyakit, Bakterial,Mikal dan Viral. Kanisius. Yogyakarta.

Volk, W. A. And M. E. Wheeler. 1984. Basic Microbiology. 5th edition. Harperand Row Publishers, Inc. 50-315.

Waluyo, L. 2004. Mikrobiologi Umum Edisi Pertama. UMM Press. Malang. Hal130-137.

Page 48: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

34

LAMPIRAN

Lampiran 1

Skema Pengenceran dan Penanaman Sampel pada Media Nutrient Agar

1 ml 1 ml 1 ml 1 ml 1 ml 1 ml 1 ml 1 ml 1 ml

10-1 10-2 10-3 10-4 10-5 10-6 10-7 10-8 10-9 10-10 K

Masing-masing tabung diteteskan 0,02 ml pada tiap petak media NA

Nutrien Agar

Diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam

Perhitungan koloni yang tumbuh

1 ml sampel pengulasan kandang

Masing-masing tabungdiisi 9 mlpeptonwater1%

34

Page 49: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

35

Lampiran 2

Alat dan Bahan

1. Tabung reaksi, pembakar bunsen, pipet steril

Gambar 4.1 hasil pemeriksaan jumlah bakteri

2. Cawan Petri

3. Inkubator

4. Kandang Ayam Battery

Page 50: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

36

Lampiran 3

Analisis Data Penurunan Total Bakteri pada Kandang Ayam Layer dengan Uji T (Paired Samples T Test)

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Sebelum 5.0908 12 .33622 .09706

Sesudah 4.2075 12 .41361 .11940

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Sebelum & Sesudah 12 .823 .001

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pair 1 Sebelum - Sesudah .88333 .23473 .06776 .73419 1.03247 13.036 11 .000

Page 51: EFEKTIVITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ... - Repositoryrepository.unair.ac.id/21811/1/gdlhub-gdl-s1-2011-adityatauf-16392... · i skripsi efektivitas desinfektan kombinasi glutaraldehid

37