pembuatan dan penyemprotan cairan desinfektan …

22
PEMBUATAN DAN PENYEMPROTAN CAIRAN DESINFEKTAN UNTUK MENCEGAH PENYEBARAN COVID-19 MAKING AND SPRAYING DISINFECTANTS TO PREVENT THE SPREAD OF COVID-19 Tantri Chaerunnisa 1) , Muslihkah 3) , Keniza Maryam R.H 3) , Yani 4) , dan Firman Fajar Nurudin 6) 1 Fakultas Ilmu Pendidikan 3 Fakultas Ilmu Sosial 4 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 6 Fakultas Ilmu Keolahragaan [email protected] Abstrak Kuliah Kerja Nyata merupakan sebuah bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam membantu beberapa aktivitas yang dijalankan secara langsung oleh masyarakat di suatu desa atau lingkungan. Kegiatan ini juga merupakan salah satu pengamalan terhadap Tri Dharma Perguraan Tinggi yaitu Pengabdian Kepada Masyarakat. Dalam KKN UNNES 2020 kali ini, ada sebuah perubahan dan perbedaan dengan KKN periode sebelumnya. Adanya Pandemi Virus Covid-19 membuat UNNES harus merubah mekanisme pelaksanaan KKN menjadi online dan dilakukan di desa masing-masing mahasiswa. Hal ini dilakukan UNNES demi memutus mata rantai peneybaran Covid-19 dan mengikuti anjuran pemerintah. Virus ini menyebar ke seluruh dunia dan membuat banyak orang tewas karena virus ini. Maka dari itu dengan adannya penyebaran virus ini berbagai macam cara dilakukan untuk menghentikan penyebaran virus. Salah satu cara yang dilakukan untuk menghentikan penyebarannya yaitu dengan cara menggunakan cairan desinfektan yang disemprotkan ke berbagai tempat yang berkemungkinan besar terdapat berbagai macam virus, salah satunya yaitu virus Covid-19. Cairan Desinfektan sendiri bisa dibuat secara mandiri dengan menggunakan beberapa bahan yang terdapat di lingkungan sekitar. Kata Kunci : KKN, UUNES, Covid-19, Desinfektan. Abstract Real Work Lecture is a form of community service activity in helping several activities carried out directly by the community in a village or environment. This activity is also one of the practices towards the Tri Dharma of Higher Education, namely Community Service. In the 2020 UNNES KKN, there is a change and a difference from the previous KKN. With the Covid-19 Virus Pandemic, UNNES has to change the mechanism for implementing the

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBUATAN DAN PENYEMPROTAN CAIRAN DESINFEKTAN …

PEMBUATAN DAN PENYEMPROTAN CAIRAN DESINFEKTAN UNTUK

MENCEGAH PENYEBARAN COVID-19

MAKING AND SPRAYING DISINFECTANTS TO PREVENT THE SPREAD OF

COVID-19

Tantri Chaerunnisa1), Muslihkah3), Keniza Maryam R.H3), Yani4), dan Firman Fajar

Nurudin6)

1Fakultas Ilmu Pendidikan

3Fakultas Ilmu Sosial

4Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

6Fakultas Ilmu Keolahragaan

[email protected]

Abstrak

Kuliah Kerja Nyata merupakan sebuah bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam

membantu beberapa aktivitas yang dijalankan secara langsung oleh masyarakat di suatu desa

atau lingkungan. Kegiatan ini juga merupakan salah satu pengamalan terhadap Tri Dharma

Perguraan Tinggi yaitu Pengabdian Kepada Masyarakat. Dalam KKN UNNES 2020 kali ini,

ada sebuah perubahan dan perbedaan dengan KKN periode sebelumnya. Adanya Pandemi

Virus Covid-19 membuat UNNES harus merubah mekanisme pelaksanaan KKN menjadi

online dan dilakukan di desa masing-masing mahasiswa. Hal ini dilakukan UNNES demi

memutus mata rantai peneybaran Covid-19 dan mengikuti anjuran pemerintah. Virus ini

menyebar ke seluruh dunia dan membuat banyak orang tewas karena virus ini. Maka dari itu

dengan adannya penyebaran virus ini berbagai macam cara dilakukan untuk menghentikan

penyebaran virus. Salah satu cara yang dilakukan untuk menghentikan penyebarannya yaitu

dengan cara menggunakan cairan desinfektan yang disemprotkan ke berbagai tempat yang

berkemungkinan besar terdapat berbagai macam virus, salah satunya yaitu virus Covid-19.

Cairan Desinfektan sendiri bisa dibuat secara mandiri dengan menggunakan beberapa bahan

yang terdapat di lingkungan sekitar.

Kata Kunci : KKN, UUNES, Covid-19, Desinfektan.

Abstract

Real Work Lecture is a form of community service activity in helping several activities carried

out directly by the community in a village or environment. This activity is also one of the

practices towards the Tri Dharma of Higher Education, namely Community Service. In the

2020 UNNES KKN, there is a change and a difference from the previous KKN. With the

Covid-19 Virus Pandemic, UNNES has to change the mechanism for implementing the

Page 2: PEMBUATAN DAN PENYEMPROTAN CAIRAN DESINFEKTAN …

Community Service Program to be online and carried out in the villages of each student. This

was done by UNNES in order to break the chain of transmission of Covid-19 and follow

government recommendations. This virus spreads throughout the world and makes many

people die because of this virus. Therefore, with the spread of this virus, various methods are

used to stop the spread of the virus. One way to stop its spread is by using a disinfectant that is

sprayed in various places where various viruses are likely to exist, one of which is the Covid-

19 virus. The disinfectant liquid itself can be made independently using several materials found

in the environment.

Key Words : KKN, UNNES, Covid-19, Desinfectan.

Page 3: PEMBUATAN DAN PENYEMPROTAN CAIRAN DESINFEKTAN …

PENDAHULUAN

Pengabdian pada masyarakat

merupakan suatu kegiatan yang bertujuan

membantu masyarakat tertentu dalam

beberapa aktivitas tanpa mengharapkan

imbalan dalam bentuk apapun (Riduwan,

2016). Dalam konteks Perguruan Tinggi,

pengabdian kepada masyarakat ini

dituangkan dalam bentuk Kuliah Kerja

Nyata (KKN). Pelaksanaan Kuliah Kerja

Nyata merupakan salah satu bentuk

pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi,

dengan pelaksanaan KKN ini diharapkan

dapat mengembangkan kompetensi sosial

dan kompetensi kepribadian mahasiswa

(Syardiansah, 2017).

Pada KKN UNNES tahun 2020,

terdapat pola pengabdian yang berbeda

dengan KKN UNNES di tahun

sebelumnya. Hal ini dikarenakan terjadinya

pandemi Corona Virus Disease 2019

(Covid-19). Covid-19 merupakan virus

yang menyerang sistem pernapasan yang

dapat menular melalui droplet (Anhusadar

dan Islamiyah, 2020). Untuk mengurangi

penularan Covid-19, KKN UNNES

melakukan berbagai kegiatan pencegahan.

Salah satu kegiatannya adalah

penyemprotan desinfektan di sekitar desa

domisili mahasiswa.

Disinfektan didefinisikan sebagai

bahan kimia atau pengaruh fisika yang

digunakan untuk mencegah terjadinya

infeksi atau pencemaran jasad renik seperti

bakteri dan virus, juga untuk membunuh

atau menurunkan jumlah mikroorganisme

atau kuman penyakit lainnya (Rismana,

2002). Disinfektan biasanya dijadikan

bahan disinfeksi tangan, lantai, ruangan,

peralatan dan pakaian. Dalam suatu waktu

tertentu disinfektan digunakan sebagai

salah satu cara dalam proses sterilisasi atau

proses pembebasan kuman.

Dalam proses disinfektan dikenal 2

cara, yaitu cara fisik dan kimia. Banyak

bahan kimia yang dapat berfungsi sebagai

disinfektan, tetapi umumnya

dikelompokkan ke dalam golongan aldehid

atau golongan pereduksi, yaitu bahan kimia

yang mengandung gugus -COH; golongan

alkohol, yaitu senyawa kimia yang

mengandung gugus -OH; golongan halogen

atau senyawa terhalogenasi, yaitu senyawa

kimia golongan halogen atau yang

mengandung gugus -X; golongan fenol dan

fenol terhalogenasi, golongan garam

amonium kuarterner, golongan

pengoksidasi, dan golongan biguanida

(Pankey, 2014).

Menurut situs dr. Fadli (2020),

beberapa jenis desinfektan terbukti efektif

membunuh virus dan bakteri pada

permukaan kayu, lantai, dinding, besi, kaca

dan lingkungan sekitar. Selain itu harga

ekonomis dengan variasi serta bahan baku

yang cukup banyak menyebabkan

Page 4: PEMBUATAN DAN PENYEMPROTAN CAIRAN DESINFEKTAN …

desinfektan merupakan pilihan utama untuk

penyemprotan lingkungan sekitar

dibandingkan menggunakan handsanitizer

atau dengan bahan sejenisnya.

Program kerja penyemprotan

disinfektan ini berguna mengantisipasi

penyebaran virus Covid-19. Selain itu,

kegiatan ini diharapkan dapat memberikan

kenyamanan kepada masyarakat dalam

melakukan aktivitas di luar ruangan.

Maksud kegiatan pengabdian

masyarakat ini adalah memberikan

pengetahuan kepada masyarakat agar dapat

memahami mekanisme pembuatan

disinfektan secara baik dan benar, juga

diharapkan pelaksanaan penyemprotan

disinfektan ini dapat membantu desa secara

harfiah dalam mengantisipasi merebaknya

virus Covid-19.

METODE PELAKSANAAN

Metode pelaksanaan pembuatan

dan penyemprotan ini di peruntukkan

kepada tenaga kesehatan dan masyarakat,

dilakukan secara hati-hati karena bahan-

bahan yang digunakan dapat melukai diri

walaupun sering digunakan untuk

kebutuhan sehari-hari. Peneliti Loka

Penelitian Teknologi Bersih LIPI, Chandra

Risdian mengungkapkan banyak produk

rumah tangga umum mengandung

konsentrasi bahan aktif yang sesuai untuk

disinfeksi dan

Penggunaan Disinfektan yang Manfaatkan

Produk Rumah Tangga.

hal-hal penting yang perlu diperhatikan saat

menggunakan disinfektan yakni memeriksa

label dan gunakan sesuai dengan instruksi.

Waspadai potensi bahaya dari setiap

produk. menekankan agar menghindari

kontak dengan mata dan kulit saat

menangani produk pembersih dan

menjauhkan dari jangkauan anak-anak.

Selain itu, jangan mencampur produk

pembersih yang berbeda dan gunakan di

tempat yang berventilasi baik.

Untuk disinfeksi daerah yang sangat

terkontaminasi, sebaiknya permukaan

tersebut didisinfeksi menggunakan kain

yang telah dibasahi terlebih dahulu dengan

larutan disinfektan. Jangan menyemprot

langsung ke permukaan yang sangat

terkontaminasi karena akan membuat virus

menyebar ke udara.

Beberapa produk rumah tangga yang

bisa dijadikan untuk pembuatan disinfectan

Antara lain:

a. Aquatabs Multipurpose yang

memiliki bahan aktif Sodium

dichloroisocyanurate, Bayclin

Lemon dengan bahan aktif Sodium

hypochlorite 5,25 persen dan cara

pengencerannya 20 mililiter per

satu liter air, Bayclin Regular

dengan bahan aktif Sodium

hypochlorite 5,25 persen dan cara

pengencerannya 20 miiliter per satu

Page 5: PEMBUATAN DAN PENYEMPROTAN CAIRAN DESINFEKTAN …

liter air, Bebek Kamar Mandi yang

mengandung Benzalkonium klorida

(0,1 persen), Bratacare Disinfectane

Concentrate dengan bahan aktif

Quarternary ammonium compound

(4,5 persen) dan cara

pengencerannya 10 mililiter per

satu liter air. Clorox Disinfecting

Bleach dengan bahan aktif Sodium

hypochlorite (7,4 persen) dan cara

pengencerannya 10 mililter per satu

liter air,

b. Clorox Toilet Bowl Clener With

Bleach dengan bahan aktif Sodium

hypochlorite (2,4 persen) dan cara

pengencerannya 40 mililiter per

satu liter air, Dettol All In One

Disinfectant Spray yang

mengandung bahan aktif Alkyl

Dimethyl Benzyl, Dettol Antiseptic

Liquid dengan bahan aktif

Chloroxylenol (4,8 persen) dan cara

pengencerannya 25 mililiter per

satu liter air.

c. Dettol Pembersih Lantai Citrus

dengan bahan aktif Benzalkonium

klorida (1,1856 persen) dan cara

pengencerannya 45 mililiter per

satu liter air, Dettol Pembersih

Lantai Multiaction 4 in 1 dengan

bahan aktif Benzalkonium klorida

(1,1856 persen) dan cara

pengencerannya 45 mililter per satu

liter air, Mr. Muscle Axi Triguna

Pembersih Lantai dengan bahan

aktif Benzalkonium chloride (0,15

persen) dan ethoxylated linear

alcohol (0,6 persen) dan cara

pengencerannya 1:2 (1 bagian

dalam 2 bagian air). Proclin dengan

bahan aktif Pemutih Sodium

hypochlorite (5,25 persen) dan cara

pengencerannya 20 mililiter per

satu liter air, Septalkan dengan

bahan aktif Benzalkonium klorida

(0,095 persen) dan cara

pengencerannya 1:1 (1 bagian

dalam 1 bagian air).

d. Soklin Pemutih dengan bahan aktif

Sodium hypochlorite (5,25 persen)

dan cara pengencerannya 20

mililiter per satu liter air. SOS

Pembersih Lantai dengan bahan

aktif Antibacterial Benzalkonium

chloride (satu persen) dan cara

pengencerannya 50 mililiter per

satu liter air, Wipol Pembersih

Lantai Cemara dengan bahan aktif

Pine oil (2,5 persen) dan cara

pengencerannya 1:9 (1 bagian

dalam 9 bagian air).

e. Wipol Pembersih Lantai Sereh dan

Jeruk dengan bahan aktif

Ethoxylated alcohol (tiga persen)

dan Benzalkonium chloride (1,25

persen) dan cara pengencerannya 40

mililiter per satu liter air.

Page 6: PEMBUATAN DAN PENYEMPROTAN CAIRAN DESINFEKTAN …

Untuk memudahkan, bisa saja

tambahkan 20 mililiter larutan produk

ke dalam 1000 mililiter air dalam

contoh ini, konsentrasi akhir hanya

akan berbeda sedikit. Hal yang perlu

diperhatikan bahwa Bayclin Lemon,

Bayclin Regular, Clorox Disinfecting

Bleach, Clorox Toilet Bowl Clener

With Bleach, Proclin Pemutih, Soklin

Pemutih bersifat korosif terhadap

logam sehingga barang-barang yang

dibersihkan dengan disinfektan harus

dibersihkan kembali dengan kain basah

setelah 10 menit.

Pembuatan dan penyemprotan

dilakukan dengan cara sederhana dan

praktis sesuai SOP yang berlaku, dan

digunakan untuk pembersihan

lingkungan sekitar seperti

penyemprotan di rumah warga, fasilitas

umum, fasilitas pendidikan, instansi

seperti kantor desa.

Dan adapula sistematika alur

pembuatan sampai penyemprotan yaitu:

Gambar 1.1

menyemprotkan disinfektan dapat

menimbulkan risiko bagi mata, saluran

pernapasan, atau iritasi kulit dan imbasnya

pada kesehatan. Penyemprotan atau

fogging bahan kimia tertentu seperti

formalin, agen berbasis klorin.

Menyemprotkan disinfektan pada

permukaan lingkungan di tempat pelayanan

kesehatan dan tempat selain perawatan

kesehatan selain rumah pasien belum tentu

efektif membersihkan materi organik dan

mungkin tidak menjangkau permukaan

yang terhalang benda, kain yang terlipat,

atau permukaan dengan bentuknya rumit.

Jika akan digunakan, disinfektan diberikan

dengan kain atau tisu yang telah dibasahi

dengan disinfektan. Beberapa negara telah

mengizinkan penggunaan teknologi

pemberian disinfektan kimia nirsentuh

(seperti uap hidrogen peroksida) di fasilitas

pelayanan kesehatan seperti pemberian

disinfektan sejenis fogging. menyemprot

permukaan yang berpori seperti trotoar dan

•air

•cairan disinfectn seperti wipol/SOS/soklin pemutih/dll

•botol spray

•tangki semprot disinfectan

•gelas ukur

pengumpulan

alat&bahan

•Siapkan 1 liter air bersih dalam ember/wadah

•masukkan 40-50 mililiter cairan didinfectan

•aduk hingga merata

•masukkan cairan disinfectan kedalam botol spray atau tangki semprot disinfectan

•cairan disinfectan siap digunakan

cara pembuatan

•gagang pintu, pintu, kursi, kendaraan, telepon genggam, laptop, semua benda yang berpotensi dapat menularkan virus

•tidak boleh terkena area wajah

penggunaan

Page 7: PEMBUATAN DAN PENYEMPROTAN CAIRAN DESINFEKTAN …

jalur jalan kaki tanpa ubin semakin tidak

efektif. Bahkan jika tidak ada materi

organik, penyemprotan bahan kimia

kemungkinan tidak cukup mencapai semua

permukaan selama durasi waktu kontak

yang diperlukan untuk menonaktifkan

patogen. Selain itu, jalanan dan trotoar

tidak dipandang termasuk reservoir infeksi

COVID-19. Penyemprotan disinfektan di

luar ruangan sekalipun juga dapat

membahayakan kesehatan manusia.

PEMBAHASAN

COVID-19 merupakan penyakit

yang disebabkan oleh virus Corona. Virus

corona menyerang pada sistem pernapasan

manusia yang pertama kali ditemukan di

Kota Wuhan, Tiongkok. Virus tersebut

umumnya ditemukan di berbagai Hewan

yang ditemukan pertama kali sekitar tahun

1960an, namun yang menyebabkan

COVID-19 saat ini merupakan jenis baru

disebabkan oleh hewan kelelawar. Virus ini

menyebar dengan sangat cepat melalui

kontak fisik dengan penderita.

Darurat Covid-19 ditetapkan

berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres)

Nomor 11 tahun 2020 tentang Penerapan

Kedaruratan Kesehatan Masyarakat,

mengingat jumlah kematian karena Covid-

19 telah meningkat dan meluas antar

wilayah dan berdampak pada kondisi

politik, ekonomi, kesejahteraan

masyarakat, sosial, budaya, serta

pertahanan dan keamanan.

Gambar 1. Bentuk corona virus

(Sumber: compas.com)

pandemic Covid-19 ini telah

menjadi hal yang menakutkan bagi seluruh

dunia termasuk Indonesia. Saat ini

penderita karena COVID-19 ini terus

meningkat. Menurut laman resmi Covid

19.go.id menyebutkan penderita COVID-

19 per 18 Agustus 2020 penduduk dunia

yang terserang mencapai 22.033.932 yang

terkonfirmasi positif terkena virus,

meninggal 776.793 yang meninggal dari

216 negara. Di Indonesia sendiri positif

terkena COVID-19 sebanyak 144,45 .

sembuh 98,657 dan yang meninggal 6,346

yang terkonfirmasi dan terlaporkan.

Kesimpulan dari data tersebut menunjukan

pasien sembuh yang terpapar virus Ini

masih sangat sedikit dibandingkan pasien

yang masih terpapar.

Corona dapat menyebar melalui

tetesan kecil (droplet) dari hidung atau

mulut pada saat batuk atau bersin. Droplet

Page 8: PEMBUATAN DAN PENYEMPROTAN CAIRAN DESINFEKTAN …

tersebut Saat jatuh pada benda di sekitarnya

dan jika ada seseorang menyentuh benda

yang sudah terkontaminasi dengan droplet

tersebut, lalu orang tersebut menyentuh

mata, hidung atau mulut (segitiga wajah),

maka seseorang dapat terinfeksi Covid-19.

Jika seseorang terinfeksi Covid-19 ketika

tanpa sengaja menghirup droplet dari

penderita. Salah satu pencegahan

penyebaran dan penularan virus corona

tersebut dengan cara penyemprotan

disinfektan.

Disinfektan merupakan bagian dari

proses dekontaminasi yang merupakan

salah satu faktor jaminan sterilisasi.

Desinfektan mengandung glutaraldehid dan

formaldehid. Penggunaan zat-zat tersebut

dapat digunakan tidak hanya di rumah sakit,

namun di rumah pun akan sering digunakan

untuk menghilangkan Virus. Hal ini yang

dilakukan oleh Para Tim Kuliah Kerja

Nyata Universitas Negeri Semarang tahun

2020 (KKN UNNES BMC 2020) untuk

mengurangi atau menghilangkan

menyebarnya Virus.

Pengabdian KKN UNNES BMC

2020 dengan adanya pandemic ini salah

satu caranya untuk menghilangkan Covid-

19 dengan penyemprotan disinfektan.

Penyemrotan ini dilaksanakan di Desa

Budur, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten

Cirebon. Kegiatan penyemprotan tersebut

dilaksanakan melalui tiga tahap, yakni

tahap perizinan penyemprotan disinfektan,

pembuatan disinfektan, dan pelaksanaan

penyemprotan.

Langkah-langkah pembuatan dan

penyemprotan disinfektan dapat dilakukan

oleh tim KKN UNNES BMC dengan cara

mempersiapkan semua alat dan bahan yang

digunakan untuk pembuatan dan

penyemprotan disinfektan. Pembuatan

disinfektan dengan berbagai bahan kimia

yang dipercaya dapat membunuh bakteri

maupun kuman.

Alat-alat yang digunakan: Ember,

pengaduk, corong, botol kemasan. Bahan-

bahan yang digunakan: Karbol, sodium

hipoklorit, air bersih, aquadest.

Cara Pembuatan: Di dalam suatu

wadah dicampurkan semua bahan dengan

volume dan konsentrasi tertentu, diaduk

sampai benar-benar homogen. Kemudian

segera dimasukkan ke botol bersih untuk

meminimalisir kontaminasi oleh

mikroorganisme.

Sedang untuk tahap pelaksanaanya

adalah:

Tahap Pertama, perizinan untuk

mengadakan penyemprotan disinfektan

terkait dengan penyemprotan ini dilakukan

oleh anggota Tim KKN UNNES BMC

2020 kepada Perangkat Desa Budur. Tahap

ini dimaksudkan untuk memastikan apakah

boleh tidaknya diadakannya penyemprotan.

Perizinan tersebut dilakukan oleh para tim

KKN UNNES BMC 2020.

Page 9: PEMBUATAN DAN PENYEMPROTAN CAIRAN DESINFEKTAN …

Tahap kedua yaitu pembuatan

disinfektan. Pembuatan disinfektan yang

dilakukan oleh Tim KKN UNNES 2020

berjumlah 1.000 liter. Dana yang digunakan

untuk pembuatan disinfektan merupakan

dana swasembada oleh para tim pengabdi.

Berikut jenis antiseptik dan disinfektan

bermacammacam menurut Lachenmeir

dalam jurnal Penggunaan Desinfektan dan

Antiseptikpada Pencegahan Penularan

Covid-19 di Masyarakat (Annisa dan

Candra, 2020)

1. Golongan aldehid : formaldehid,

Glutaral

2. Golongan Guanid : Klorhexidine,

poliheksametilen guanid

3. Cetrimide

4. Golongan senyawa benzalkonium

5. Etilen Oksida

6. Halogen

7. Iodofosfor Selain jenis-jenis tersebut,

terdapat pula zat yang mampu menjadi

desinfektan dengan komposisi sebagai

berikut:

A. Bahan inti yang dapat digunakan:

Desinfektan: deterjen, desinfektan

pembersih lantai

B. Bahan Pelengkap yang dapat

digunakan: Etanol dan Isopropanol:

Bekerja < 30 detik Basis Alcohol:

Durasi aplikasi 30-60 detik, volume

yang digunakan 3 ml-5 ml, efektif pada

konsentrasi60-70% dibandingkan

dengan konsentrasi 90-95% Povidone

Iodin (PVI): Larutan scrup PVI 7,5%

atau 4% dapat digunakan untuk

pembersihan kulit Glutaraldehyd

Digunakan untuk mengdesinfektasi

bahanbahan yang peka terhadap panas.

Gambar 2. Tata Cara Pembuatan

Disinfektan

(Sumber: Compas.com)

Tahap ketiga yaitu pelaksanaan

penyemprotan. tahap ini dilaksanakan

bertujuan untuk mengurangi ataupun

menghilangkan jika daerah tersebut sudah

terpapar virus corona. Kegiatan ini

dilaksanakan oleh tim KKN UNNES BMC

2020 dan dibantu oleh warga sekitar

menggunakan kendaraan angkutan mobil

bak terbuka. Penyemprotan dilakukan di

tiga dusun yang ada di Desa Wajak

tersebut. Usaha penyemprotan

penyemprotan direspon positif oleh warga

Page 10: PEMBUATAN DAN PENYEMPROTAN CAIRAN DESINFEKTAN …

sekitar. Hasil pengabdian ini yakni

mensterilkan daerah dari vorus corona.

Penyemprotan disinfektan

sebaiknya dilaksanakan secara rutin.

Penyemprotan dilakukan terhadap benda

keras terutama pada benda-benda yang

sering disentuh oleh orang banyak seperti

tombol lampu, gagang pintu, atau peralatan

apapun. Penyemprotan ini membuktikan

bahwa warga Desa Budur sadar akan

dampak bahaya dari penyebaran virus

covid-19 sehingga warga Desa Budur

melakukan kerjasama dalam menghadapi

pandemik virus covid-19 dengan cara

mengadakan penyemprotan disinfektan.

Salah satu pencegahan penyebaran

dan penularan virus corona tersebut dengan

cara penyemprotan disinfektan. Seperti

yang telah dilakukan oleh mahasiswa KKN

UNNES 2020 di Desa Budur, Kecamatan

Ciwaringin, Kabupaten Cirebon Sebagai

bentuk pengabdian kepada masyarakat

setempat. Kegiatan tersebut dilakukan

dalam tiga tahap, tahap pertama perizinan

untuk mengadakan penyemprotan

disinfektan. Tahap kedua, pembuatan

disinfektan. Kemudian tahap ketiga yaitu

pelaksanaan penyemprotan.

PENUTUP

A. Simpulan

Pola pengabdian masyarakat

yang mengalami perubahan akibat

adanya pandemi virus covid-19. Pola

pengabdian berbeda dengan KKN

UNNES sebelumnya yang pada

awalnya melibatkan masyarakat secara

langsung, akan tetapi saat ini berubah

menjadi pola yang dilakukan melalui

media dan berfokus pada upaya

pencegahan penyebaran covid-19. Jika

ada kegiatan yang dilakukan secara

langsung juga harus dapat memenuhi

protokol kesehatan. KKN UNNES

Bersama melawan covid-19 berusaha

menciptakan kegiatan dimasyarakat

yang dapat mengurangi penyebaran

covid-19 salah satunya adalah melalui

penyemprotan desinfektan di Desa

Budur, Kecamatan Ciwaringin,

Kabupaten Cirebon. Disinfektan

merupakan bagian dari proses

dekontaminasi yang merupakan salah

satu faktor jaminan sterilisasi.

Langkah-langkah penyemprotan

desinfektan harus mempersiapkan alat

dan bahannya. Alat-alat yang

digunakan adalah Ember, pengaduk,

corong, botol kemasan. Bahan-bahan

yang digunakan: Karbol, sodium

hipoklorit, air bersih, aquadest. Tahap

dalam kegiatan dalam penyemprotan

yang dilakukan oleh mahasiswa KKN

BMC UNNES 2020 yaitu perizinan,

pembuatan dan pelaksanaan kegiatan

yang dilakukan secara rutin

Penyemprotan dilakukan terhadap

benda keras terutama pada benda-

Page 11: PEMBUATAN DAN PENYEMPROTAN CAIRAN DESINFEKTAN …

benda yang sering disentuh oleh orang

banyak seperti tombol lampu, gagang

pintu, atau peralatan apapun. Kegiatan

kerjasama penyemprotan desinfektan

antara mahasiswa dan masyrakar Desa

Budur, kecamatan Ciwaringin

membutikan bahwa adanya kesadaran

akan pentinya pencegahan persebaran

covid-19.

B. Saran

Kegiatan penyemprotan

desinfektan di Desa Budur, Kecamata

Ciwaringin, Kabupaten Cirebon

dilakukan secara rutin untuk

pencegahan penyebaran covid-19

ditempat umum dan banyak disentuh

orang. Kegaitan penyemprotan

desinfektan harus tetap memperhatikan

protokol kesehatan supaya tidak

membahayakan masyarakt. Terdapat

rambu-rambu dan ketentuan yang

harus dipenuhi seperti memakai

masker, kacamata pelindung dan tidak

boleh asal menyemprot dan terkena

area tubuh manusia karena

membahayakan kesehatan dan

keselamatan tubuh.

DAFTAR PUSTAKA

Anhusadar, L., Islamiyah. 2020. Penerapan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Anak Usia Dini

di Tengah Pandemi Covid 19.

Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan

Anak Usia Dini. Vol 5(1): 463-475

Fadli, R. 2020. “ini cara membunuh virus

corona di rumah menurut para ahli.

Halodoc”. dikutip dari

http://www,halodoc.com/cara-

membunuhvirus-corona-di-rumah-

menurut-para-ahli. Diakses tanggal

18 Agustus 2020

Khotimah, K 2020. “metode penggunaan

disenfectan yang memanfaatkan

produk rumah tangga”. Dikutip dari

http://www.ayopurwakarta.com/rea

d/2020/03/25/4600/ini-metode-

penggunaan-disinfektan-yang-

manfaatkan-produk-rumah-tangga

Mazesta, M. (2014). “Pengaruh waktu

perendaman terhadap efektivitas

desinfektan kombinasi

(cocospropylene diamineguanidine,

phenoxypropanols, benzalkonium

chlorid) konsetrasi 0, 5% v/v pada

pinset anatomi” (Doctoral

dissertation, university of

muhammadiyah malang).

Pankey, G.A. 2014. “Clinical relevance of

bacteriostatic versus bactericidal

mechanisms of action in the

treatment of gram positive bacterial

Page 12: PEMBUATAN DAN PENYEMPROTAN CAIRAN DESINFEKTAN …

infections”. oxford journals clinical

infectious diseases. vol.38,

no.6:864-870.

Putri, GS. “Gambar virus corona wuhan

COVID-19 dirilis, begini

kenampakannya”. Dikutip dari

https://sains.kompas.com/image/20

20/02/14/1

Rismana, Eriawan M.S. 2002. “Bahan

disinfeksi”. dikutip dari

http://www.pikiranrakyat.com

diakses tanggal 18 Agustus 2020

Riduwan, A. 2016. “Pelaksanaan kegiatan

pengabdian kepada masyarakat oleh

perguruan tinggi”. researchgate.

dikutip dari

http://www.researchgate.net/public

ation/3137

7846_pelaksanaan_kegiatan_penga

bdiankepada_masyarakat_oleh_per

guruan tinggi. Diakses tanggal 18

Agustus 2020

Riduwan, A. 2016. “Pelaksanaan kegiatan

pengabdian kepada masyarakat oleh

perguruan tinggi”. researchgate.

dikutip dari

http://www.researchgate.net/public

ation/3137

7846_pelaksanaan_kegiatan_penga

bdiankep

ada_masyarakat_oleh_perguruan

tinggi. Diakses tanggal 9 Juni 2020

Rismana, Eriawan M.S. 2002. “Bahan

disinfeksi”. dikutip dari

http://www.pikiran/

Diakses tanggal June 10, 2020

Pankey, g.a. 2014. “Clinical

relevance of bacteriostatic versus

bactericidal mechanisms of action

in the treatment of gram positive

bacterial infections”.oxford

journals clinical infectious diseases.

vol.38, no.6:864-870.

Syardiansah. 2017. Peranan Kuliah Kerja

Nyata Sebagai Bagian Dari

Pengembangan Kompetensi

Mahasiswa. JIM UPB. Vol 7 (1):57-

68.

WHO. 2020 “pembersihan dan disinfeksi

permukaan lingkungan dalam

konteks COVI-19”

Dikutip dari

https://www.who.int/docs/default-

source/searo/indonesia/

Page 13: PEMBUATAN DAN PENYEMPROTAN CAIRAN DESINFEKTAN …

OCIZER: HAND SANITIZER EKSTRAK DAUN KEMANGI (OCIMUM

BASILLISCUM) DALAM UPAYA PENCEGAHAN COVID-19

Oleh

Rizki Agung Pamungkas1), Uun Roamah4), Regina Nur Hikmah5), Resta Windra Wati6),

dan Sri Widiastuti8)

1Fakultas Ilmu Pendidikan 4Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

5Fakultas Tekhnik 6Fakultas Ilmu Keolahragaan

8Fakultas Hukum

Email

[email protected])

Abstrak

Persebaran virus COVID-19 meningkat semakin cepat melalui tetesan air liur atau keluar dari

hidung ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Akan tetapi, masih sangat minim

pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam melakukan upaya pencegahannya untuk

memutuskan tali persebaran COVID-19. Salah satu upaya pencegahan yang dilakukan untuk

mencegah COVID-19 yaitu dengan mencuci tangan. Hand sanitizer sebagai alat untuk mencuci

tangan menjadi trend di kalangan masyarakat saat ini. Selain efisiensi waktu, penggunaannya

dinilai lebih praktis dibandingkan dengan mencuci tangan menggunakan air dan sabun.

Berdasakan permasalahan tersebut, penulis melakukan pengabdian pada masyarakat melalui

kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNNES Bersama Melawan COVID-19. Kegiatan yang

dilakukan salah satunya dengan metode Sosialisasi Pembuatan Handsanitizer Ekstrak Daun

Kemangi Kepada Masyarakat RT 26 RW 06 Desa Karangasem Kecamatan Plumbon

Kabupaten Cirebon. Telah berhasil dibuat produk tersebut dengan diberi nama OCIZER

(Ocimum Basilicum Hand Sanitizer). Melihat potensi alam yang banyak dikembangkan, daun

kemangi dapat digunakan sebagai solusi pengganti hand sanitizer alami. Daun kemangi

(Ocimum Basilicum) memiliki senyawa aktif di dalamnya seperti minyak atsiri, alkaloid,

saponin, flavonoid, triterpenoid, steroid, tannin dan fenol. Daun kemangi memiliki mekanisme

antibakteri karena pengikatan senyawa fenol dengan sel bakteri, yang akan mengganggu

permeabilitas membran dan proses transportasi sel.

Kata Kunci : pencegahan COVID-19, hand sanitizer, daun kemangi, KKN, UNNES,

OCIZER (Ocimum Basilliscum Hand Sanitizer)

Abstract

The spread of the COVID-19 virus is increasing rapidly through droplets of saliva or out of

the nose when an infected person coughs or sneezes. However, there is still very little

understanding and awareness of the community in taking preventive measures to break the

spread of COVID-19. One of the preventive measures taken to prevent COVID-19 is by

washing hands. Hand sanitizer as a tool for washing hands is a trend in today's society. In

addition to time efficiency, its use is considered more practical than washing hands using soap

and water. Based on these problems, the authors carry out community service through the Joint

UNNES Real Work Lecture (KKN) against COVID-19. One of the activities carried out was

the Socialization method for Making Basil Leaf Extract Handsanitizer to the Community of RT

26 RW 06 Karangasem Village, Plumbon District, Cirebon Regency. The product has been

successfully made with the name OCIZER (Ocimum Basilicum Hand Sanitizer). Seeing the

many natural potentials that have been developed, basil leaves can be used as a substitute for

Page 14: PEMBUATAN DAN PENYEMPROTAN CAIRAN DESINFEKTAN …

natural hand sanitizers. Basil leaves (Ocimum Basilicum) have active compounds in them such

as essential oils, alkaloids, saponins, flavonoids, triterpenoids, steroids, tannins and phenols.

Basil leaves have an antibacterial mechanism due to the binding of phenol compounds with

bacterial cells, which will interfere with membrane permeability and cell transport processes.

Keywords : prevention of COVID-19, hand sanitizer, basil leaves, KKN, UNNES, OCIZER

(Ocimum Basilliscum Hand Sanitizer

PENDAHULUAN

Coronavirus adalah suatu kelompok

virus yang dapat menyebabkan penyakit

pada hewan atau manusia. Beberapa jenis

coronavirus diketahui menyebabkan

infeksi saluran nafas pada manusia mulai

dari batuk pilek hingga yang lebih serius

seperti Middle East Respiratory Syndrome

(MERS) dan Severe Acute Respiratory

Syndrome (SARS) (Guan, dkk 2020).

Coronavirus jenis baru yang ditemukan

menyebabkan penyakit COVID-19 (WHO,

2020). Hingga kini laju persebaran Corona

virus Disease-2019 (COVID-19)

meningkat semakin cepat cepat melalui

tetesan air liur atau keluar dari hidung

ketika orang yang terinfeksi batuk atau

bersin.

Upaya pemerintah dalam

menanggulangi penyebaran COVID-19

yang sangat cepat ini sudah mencakup

banyak aspek kehidupan. Di bidang

pendidikan, pemerintah menerapkan

pelaksanaan program belajar di rumah

(Kemendikbud, 2020). Hal ini bisa melalui

berbagai media berbasis internet maupun

melalui media yang tidak berbasis internet

(Darmalaksana, dkk 2020). Di bidang sosial

masyarakat, pemerintah dengan gencar

mencanangkan konsep mitigasi komunitas,

berupa pengurangan frekuensi pertemuan

besar, pembatasan jarak antar orang di

fasilitas umum, hingga penerapan konsep

aktivitas yang lebih baik dilaksanakan di

rumah (Yunus, dkk 2020). Di bidang

kesehatan, pemerintah telah dengan

gencarnya mengedukasi masyarakat terkait

pentingnya hidup bersih dan sehat,

perlunya mengenakan masker saat di luar

rumah, pelaksanaan karantina mandiri

untuk orang-orang yang memiliki risiko

tinggi, serta berbagai pedoman yang

bertujuan untuk mencegah penularan

COVID-19. (Telaumbanua, 2020). Di

bidang agama pun, pemerintah melalui

Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah

memberikan fatwa terkait dengan

pelaksanaan ibadah di masa wabah

pandemi COVID-19 (MUI, 2020). Hingga

pada tingkat desa, pemerintah telah

mengeluarkan protokol terkait Relawan

Desa Lawan COVID-19 (Kemendesa,

2020).

Namun, meskipun pemerintah telah

melakukan berbagai upaya dalam

menanggulangi penyebaran COVID-19,

Page 15: PEMBUATAN DAN PENYEMPROTAN CAIRAN DESINFEKTAN …

penambahan kasus positif COVID-19 di

Indonesia semakin bertambah. Hal ini

disebabkan karena kurangnya pengetahuan

terhadap pandemi yang berimplikasi

terhadap minimnya kesadaran masyarakat

sehingga penanganan (pencegahan bagi

yang tidak terinfeksi dan atau pengobatan

terhadap yang terkena wabah) kurang

terintegrasi-interkoneksi dalam sistem

pemerintahan di negara kita. Dari pusat

sampai bagian paling bawah, yaitu desa.

Hal ini sangat berbahaya karena

penyebaran COVID-19 sangat rentan

tertular melalui mata, hidung, dan mulut

(WHO, 2020).

Salah satu upaya pencegahan yang

dilakukan untuk mencegah COVID-19

yaitu dengan mencuci tangan. Hand

sanitizer sebagai alat untuk mencuci tangan

menjadi trend di kalangan masyarakat saat

ini. Selain efisiensi waktu, penggunaannya

dinilai lebih praktis dibandingkan dengan

mencuci tangan menggunakan air dan

sabun. Namun, saat ini hand sanitizer

mahal harganya karena sudah dianggap

sebagai kebutuhan penting saat pandemi

ini. Bahkan banyak masyarakat

memandang bahwa hand sanitizer hanya

digunakan bagi orang-orang yang mampu

membelinya, karena harganya yang relatif

mahal jika dibandingkan dengan kuantitas

atau isi per setiap botolnya.

Melihat potensi alam yang banyak

dikembangkan, daun kemangi hadir sebagai

solusi pengganti hand sanitizer alami. Daun

kemangi (Ocimum Basilicum) memiliki

kandungan kimia aktif di dalamnya, antara

lain: minyak atsiri, karbohidrat, fitosterol,

alkaloid, senyawa fenolik, tanin, lignin,

pati, saponin, flavonoid, terpenoid dan

antrakuinon. Sedangkan kandungan utama

minyak atsiri adalah Camphor, limonene,

methyl cinnamate dan linalool. (Sarma,

2011)

Sebagai salah satu civitas

akademika yang memiliki tugas Tri

Dharma Perguruan Tinggi terpanggil untuk

turut berkontribusi bersama dalam

menghadapi COVID-19. (Syahrian, 2019).

Dengan melihat situasi RT 26 RW 06 Desa

Karangasem Kecamatan Plumbon

Kabupaten Cirebon, kami melakukan

kegiatan pengabdian kepada masyarakat

dalam bentuk kegiatan Kuliah Kerja Nyata

(KKN) UNNES dengan tema besar

Bersama Melawan COVID-19.

Berdasarkan latar belakang masalah

diatas, maka pengabdi tertarik untuk

melakukan KKN dengan melakukan

sosialisasi pembuatan hand sanitizer dari

bahan alami di masyarakat RT 26 RW 06

Desa Karangasem Kecamatan Plumbon

Kabupaten Cirebon dalam upaya

pencegahan COVID-19. Dalam mencegah

penularan dan penyebaran COVID-19 ini,

Page 16: PEMBUATAN DAN PENYEMPROTAN CAIRAN DESINFEKTAN …

dibuat suatu produk hand sanitizer yang

mengandung bahan alami asli yaitu daun

kemangi (Ocimum Basilliscum) dan gel

liadah buaya yang telah diberi nama produk

OCIZER (Ocimum Basilliscum Hand

Sanitizer). Maka dari itu, artikel ini

membahas mengenai kegiatan sosialisasi

pembuatan hand sanitizer ekstrak daun

kemangi dalam upaya pencegahan COVID-

19 di RT 26 RW 06 Desa Karangasem

melalui edukasi kepada masyarakat serta

pemahaman mengenai pentingnya

penggunaan hand sanitizer serta cara

pembuatan produk OCIZER yang

mengandung bahan alami tanpa alkohol dan

tidak menyebabkan iritasi di tangan.

METODE PELAKSANAAN

Metode pelaksanaan dalam

kegiatan ini, yaitu yang pertama

menginformasikan pada warga setempat

(yang sasaran utamanya yaitu anak-anak).

Karena, selain anak-anak diajarkan materi

sekolah, perlu juga menanamkan kreativitas

dan turut andil dalam pencegahan COVID-

19 diajarkan sejak dini. Kemudian, yang

kedua membuat produk OCIZER. Dalam

tahap ini, siapkan desain sticker untuk

ditempelkan pada botol produk yang

dibuat, serta membuat desain poster yang

diberi judul “Serba-Serbi OCIZER” yang

berisi pengenalan produk tersebut, dan

membagikan informasi mengenai

bagaimana pembuatan produk tersebut

terlebih dahulu. Masih dalam tahap

membuat produk, kemudian membuat hand

sanitizer nya yaitu yang berbahan dasar

daun kemangi dan gel lidah buaya. Setelah

produk dibuat, dan melakukan packing ke

dalam botol spray yang disediakan,

kemudian dilakukan penyaluran produk

atau pembagian produk OCIZER ke warga

RT 26 RW 06 Desa Karangasem sekaligus

melakukan edukasi mengenai pengenalan

produk, pembuatan, serta penggunaan hand

sanitizer tersebut.

Adapun detail metode pelaksanaan

kegiatan yang dilakukan dapat dilihat pada

Gambar 1.

Gambar 1. Alur Metode Pelaksanaan

Dari latar belakang masalah yang ada,

kegiatan ini dilakukan berdasarkan kalsifikasi

yang terdapat pada Tabel 1.

Tabel 1. Program Pelaksanan Kegiatan

Sosialisasi

No Masalah Alterna

tif

Pemeca

han

Bentuk

Kegiatan

Mulai

Identifikasi

Pembuatan produk OCIZER (Ocimum Basilliscum

Handsanitizer)

Edukasi Penyaluran Produk

Selesai

Page 17: PEMBUATAN DAN PENYEMPROTAN CAIRAN DESINFEKTAN …

1. Pemaham

an

masyarak

at

terhadap

upaya

pencegah

an

COVID-

19 masih

rendah

Membe

rikan

edukasi

tentang

penceg

ahan

COVID

-19 dan

cara-

cara

penceg

ahan

Melakukan

pembuatan

poster

edukasi

produk

OCIZER

yang

kemudian

dibagikan

pada tiap

warga RT

26 RW 06

Desa

Karangase

m

2. Pengguna

an hand

sanitizer

saat

beraktivit

as di luar

rumah

masih

jarang

dilakukan

.

Membe

rikan

edukasi

penting

nya

penggu

naan

hand

sanitize

r di

tengah

pandem

i

COVID

-19

serta

menged

ukasi

langkah

-

langkah

penggu

naanny

a.

Membuat

edukasi

pembuatan

dan

penggunaan

hand

sanitizer

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hand sanitizer merupakan jenis

cairan pembersih tangan yang berbahan

dasar alkohol yang digunakan untuk

membunuh mikroorganisme dengan

pemakaian tanpa dibilas air. Menurut CDC

(Center for Disease Control) hand sanitizer

terbagi menjadi dua yaitu hand sanitizer

yang mengandung alkohol dan tidak

mengandung alkohol. Hand sanitizer

dengan kandungan alkohol 60- 95 %

memiliki efek anti mikroba yang lebih baik

dibandingkan dengan hand sanitizer tanpa

kandungan alkohol. (Galang, 2013).

Alkohol sendiri dapat membuat tangan

menjadi kering, sehingga handsanitizer

harus ditambah dengan moisturizer dan

emolient agar menjaga tangan tetap lembut,

tidak kering dan tidak seperti larutan

alkohol murni yang dapat menyebabkan

dehidrasi pada kulit. Handsanitizer

umumnya akan menguap sehingga tidak

meninggalkan residu atau membuat tangan

menjadi lengket. (Prasetyaningtyas, 2017).

Kandungan aktif yang sering ditemukan

pada hand santizer dipasaran adalah 62%

etil alcohol. Kandungan tersebut

bermanfaat dalam membunuh bakteri.

Dalam menghambat aktivitas mikroba,

alkohol 50-70% berperan sebagai

pendenaturasi dan pengkoagulasi protein,

denaturasi dan koagulasi protein akan

merusak enzim sehingga mikroba tidak

dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan

akhirnya aktivitasnya terhenti. (Galang,

2013).

Penggunaan tanaman obat

tradisional yang berfungsi sebagai anti

bakteri adalah kemangi. Kemangi

merupakan tumbuhan berbatang pendek

yang tumbuh di berbagai belahan dunia.

Page 18: PEMBUATAN DAN PENYEMPROTAN CAIRAN DESINFEKTAN …

Daun kemangi berasal dari divisi

spermatophyta, kelas dikotil, ordo

amaranthaceae, genus ocimum dan spesies

Ocimum Basilicum. Bentuk daun kemangi

sederhana dan saling berhadapan silang

dengan ujung daun berbentuk runcing serta

panjang tangkai daun mencapai 2 cm. Helai

daun berbentuk bulat panjang dengan

ukuran panjang daun mencapai 5 cm dan

lebar daun mencapai 2,5 cm. 9, 10 Daun

kemangi memiliki banyak kandungan

senyawa kimia antara lain saponin,

flavonoid, tanin dan minyak atsiri.

Kandungan paling utama pada kemangi

yaitu minyak atsiri. Minyak atsiri dalam

daun kemangi memiliki kemampuan dalam

menghambat pertumbuhan bakteri

Staphylococcus aureus, Escherichia coli,

Bacilus cereus, Pseudomonas fluorescens,

Candida albicans, Streptococcus alfa dan

Bacillus subtilis. (Maylia, 2014)

Sedang untuk tahap pelaksanaan

kegiatan yang dilakukan adalah adalah:

Tahap pertama, dilakukan

membagikan informasi pada warga

setempat khususnya anak-anak bahwa akan

diadakan sosialisasi cara pembuatan hand

sanitizer dari bahan alami. Ditujukan pada

anak-anak karena, selain menumbuhkan

kesadaran akan pentingnya pencegahan

COVID-19 dapat dijadikan kreatifitas serta

menambah wawasan bagi anak-anak.

Tahap kedua yaitu tahap

pembuatan produk. Dalam tahap ini, yang

pertama yaitu membuat sticker atau label

yang akan ditempelkan pada botol spray

untuk produk yang dibuat, dan membuat

desain poster yang diberi judul “Serba-

Serbi OCIZER” yang berisi pengenalan

produk tersebut, dan membagikan

informasi mengenai bagaimana pembuatan

produk tersebut. Kegaiatan ini dapat dilihat

pada Gambar 2 dan Gambar 3 berikut.

Gambar 2. Kegiatan Membuat Desain

Sticker

Gambar 3. Kegiatan Membuat Poster

Serba-serbi OCIZER

Setelah desain sticker dan poster

telah dibuat melalui aplikasi Canva, kita

Page 19: PEMBUATAN DAN PENYEMPROTAN CAIRAN DESINFEKTAN …

dapat dilihat desain yang sudah jadi pada

Gambar 4 dan Gambar 5 berikut ini.

Gambar 4. Desain Sticker

Gambar 5. Desain Poster Serba-serbi OCIZER

Masih dalam tahap membuat

produk tersebut, kemudian membuat hand

sanitizer nya. Yang pertam, siapkan alat

dan bahan yang dibutuhkan, seperti pisau,

blender, saringan, wadah plastik, botol

spray (yang sudah diberi label), daun

kemangi, dan lidah buaya.

Cara pembuatannya sebagai

berikut:

1. potong dan kupas kulit lidah buaya, lalu

diambil dagingnya,

2. siapkan blender, kemudian tuang

daging lidah buaya ke dalam blender

dengan tambahkan sedikit air mineral

lalu blender sampai halus,

3. tuang hasil blender ke dalam wadah

yang diberi saringan di atasnya,

4. kemudian cuci daun kemangi, lalu

potong-potong daun kemangi,

5. rebus potongan daun kemangi sampai

mengeluarkan ekstrak,

6. tuangkan ekstrak daun kemangi ke

dalam wadah kemudian dinginkan,

7. kemudian campurkan ekstrak daun

kemangi dan lidah buaya, lalu blender

sampai rata,

8. lalu tuangkan ke dalam wadah dengan

diatasnya diberi saringan,

9. pindahkan hasil blender ke dalam botol

spray.

Page 20: PEMBUATAN DAN PENYEMPROTAN CAIRAN DESINFEKTAN …

Gambar 6. Kegiatan membuat

cairan hand sanitizer ekstrak daun

kemangi

Setelah dilakukan pembuatan cairan

hand sanitizer, kemudian melakukan

pengemasan atau packing.

Gambar 7. Kegiatan packing produk

Tahap ketiga yaitu penyaluran

produk dan edukasi. Pada tahap ini,

dilakukan pembagian produk OCIZER

pada warga RT 26 RW 06 Desa

Karangasem dilakukan secara langsung

dengan tetap memperhatikan protokol

kesehatan. Terdapat banyak warga yang

masih belum mengetahui bagaimana cara

penggunaannya. Sehingga dilakukan

sosialisasi penggunaan, serta pembuatan

produk OCIZER tersebut. Dengan tujuan

agar warga RT 26 RW 06 Desa

Karangasem Kecamatan Plumbon

Kabupaten Cirebon menjadi lebih mengerti

akan pentingnya upaya pencegahan

COVID-19 ini.

Gambar 8. Kegiatan penyaluran produk

dan edukasi pengenalan produk OCIZER

pada warga setempat

PENUTUP

C. Simpulan

Penggunaan herbal sebagai bahan

hand sanitizer sangat potensi untuk

digunakan, karena selain bahan-bahan

nya mudah kita jumpai, bahan-bahan

alami ini aman agar kulit kita selama

pemakaian tidak iritasi akan bahan-

bahan kimia. Kegiatan sosialisasi

pembuatan produk hand sanitizer

ekstrak daun kemangi atau OCIZER

ini, dapat menumbuhkan kreatifitas

anak-anak serta menambah

pengetahuan dan kesadaran

masyarakat akan pentingnya

melakukan pencegahan COVID-19

agar kita dapat memutuskan rantai

penularan COVID-19.

D. Saran

Kegiatan sosialisasi pembuatan

hand sanitizer di Desa Karangasem,

Kecamatan Plumbon, Kabupaten

Cirebon dilakukan secara merata untuk

Page 21: PEMBUATAN DAN PENYEMPROTAN CAIRAN DESINFEKTAN …

membagikan ilmu pengetahuan serta

menambahkan tingkat kesadaran

masyarakat akan pencegahan

penyebaran COVID-19. Kegiatan

pembuatan hand sanitizer harus tetap

memperhatikan protokol kesehatan

supaya tidak membahayakan

masyarakat. Terdapat rambu-rambu

dan ketentuan yang harus dipenuhi

seperti memakai masker serta tetap

menjaga jarak demi mencegah

penularan COVID-19.

DAFTAR PUSTAKA

Darmalaksana, W., Hambali, R., Masrur,

A., & Muhlas, M. (2020). Analisis

Pembelajaran Online Masa WFH

Pandemic Covid-19 sebagai

Tantangan Pemimpin Digital Abad

21. Karya Tulis Ilmiah (KTI) Masa

Work From Home (WFH) Covid-19

UIN Sunan Gunung Djati Bandung,

1-12.

Galang, MP. (2013). Uji efektivitas daya

bunuh hand sanitizer terhadap

pertumbuhan Staphylococcus aureus

[skripsi]. Semarang: Universitas

Muhammadiyah Semarang.

Guan, W. J., Ni, Z. Y., Hu, Y., Liang, W.

H., Ou, C. Q., He, J. X., ... & Du, B.

(2020). Clinical characteristics of

coronavirus disease 2019 in China.

New England journal of medicine,

382(18), 1708-1720.

Kemendesa. (2020). Protokol Relawan

Desa Lawan COVID-19. Jakarta:

Kementerian Desa, Pembangunan

Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi.

Kemendikbud. (2020) ‘Perluas Akses

Belajar di Masa Covid-19,

Mendikbud Luncurkan Program

Belajar dari Rumah’ Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan.

[online]. Tersedia di:

https://www.kemdikbud.go.id/main/

blog/2020/04/perluas-akses-belajar-

di-masa-covid19-mendikbud-

luncurkan-program-belajar-dari-

rumah Diakses: 21 Agustus 2020.

Maylia, Novita. (2014). Daun kemangi

(ocinum annum) sebagai alternatif

pembuatan hand sanitizer. 9(2):136-

142.

MUI. (2020). Fatwa Majelis Ulama

Indonesia Nomor: 14 Tahun 2020

Tentang Penyelenggaran Ibadah

Dalam Situasi Terjadi Wabah Covid-

19. Jakarta: Komisi Fatwa Majelis

Ulama Indonesia.

Prasetyaningtyas, Renata Putri. (2017).

Identifikasi Senyawa Aktif Dan Uji

Antibakteri Hand Sanitizer Spray

Daun Jambu Mete. Indonesian

Journal Of Chemical Science. 6(3):

249–55

Sarma, D. Sai Koteswar, Babu, A. (2011).

Venkata Suresh. Pharmacognostic

Page 22: PEMBUATAN DAN PENYEMPROTAN CAIRAN DESINFEKTAN …

and phytochemical studies of

Ocimum americanum. 3(3):337-347.

Syahrian, F. (2019). Implementasi Backed

pada Sistem Informasi Manajemen

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Untuk

Tahap Pendaftaran, Pra-KKN,

Plotting, dan Pengelolaan Referensi

(Doctoral dissertation, Universitas

Gajah Mada).

Telaumbanua, D. (2020). Urgensi

Pembentukan Aturan Terkait

Pencegahan Covid-19 Di Indonesia.

QALAMUNA: Jurnal Pendidikan,

Sosial, dan Agama, 12(01), 59-70.

WHO. (2020). ‘WHO announces COVID-19

outbreak a pandemic’ World Health

Organzation Regional Office for

Europe. [online] Tersedia di:

http://www.who.int/en/health-

topics/health-

emergencies/coronavirus-covid-

19/news/news/2020/3/who-

announces-covid-19-outbreak-a-

pandemic Diakses: 21 Agustus 2020.

Yunus, N. R., dan Rezki, A. (2020). Kebijakan

Pemberlakuan Lock Down sebagai

Antisipasi Penyebaran Corona Virus

COVID-19. Salam: Jurnal Sosial dan

Budaya Syar-i. 7(3): 110-116.