efek samping obat dalam rongga mulut pskg.pptx
DESCRIPTION
Efek Samping Obat dalam Rongga Mulut PSKG.pptxTRANSCRIPT
Efek Samping Obat dalam Rongga Mulut
Hiperplasia akibat phenytoin
Phenytoin : obat epilepsi Efek samping : hiperplasia gusi Insidensi 40% Simptom : tidak sakit Dimulai dari pembesaran papila interdental labial lingual mengelilingi seluruh gigi
Gusi tetap kencang dan fibrous, merah muda, keratinisasi Jarang terjadi perdarahan
Yang paling sering terkena : labial gigi anterior RA dan RB, dan tidak terjadi pada bagian tanpa gigi (misalnya post M3)
Terjadi 2-3 bulan setelah pemberian obat, mencapai puncak setelah 9-12 bulan
Hilang 3-6 bulan setelah penghentian obat Prevalensi lebih tinggi pada anak-anak dan dewasa muda Tidak ada hubungan langsung antara dosis dan lama
pemberian dengan tingkat hiperplasia Bila obat harus terus diperlukan periodontal surgery
Superinfeksi Akibat Antibiotik
Pemberian AB perubahan komposisi normal populasi bakteri infeksi lain yang serius superinfeksi
Penisilin untuk faringitis berkurangnya bakteri Gram (+) peningkatan Gram (-) di tenggorokan terutama golongan Coliform
Bakteri yang predominan setelah pemberian penisilin : H. influenza, E.coli, A. aerogenosa, Neisseria
Pemberian AB juga dapat merubah proporsi jamur
Penisilin, tetrasiklin, kloramfenikol menyebabkan : Candida albicans dalam rongga mulut bertambah Memperparah candidiasis Aspergilus dan mucor tumbuh berlebihan
Fankomisin, penisilin G, ampisilin, kanamisin, tetrasiklin, eritromisin efektif membunuh bakteri yang cepat tumbuh glukosa dalam saliva meningkat digunakan candida albicans yang tumbuh lebih lambat
Bila flora normal ditekan pertumbuhannya jamur memanfaatkan kelebihan nutrisi untuk tumbuh
AB menurunkan imunitas tubuh terhadap invasi candida
Pewarnaan Gigi oleh Tetrasiklin
Tetrasiklin menyebabkan pewarnaan permanen pada gigi bila diberikan pada saat pertumbuhan gigi
Perubahan warna bervariasi dalam intensitas dan kualitas : abu-abu muda, kuning sampai coklat/abu-abu tua
Mekanisme pewarnaan disebabkan sifat chelasi molekul tetrasiklin membentuk kompleks tetrasiklin-kalsium ortofosfat
Masa kritis : saat pembentukan email dan dentin
Pemberian sejak lahir hingga 3 bulan perubahan gigi C dan M sulung
Pemberian 10 bulan-7 tahun perubahan pada I1, I2, dan C tetap
Tetrasiklin juga dapat menyebabkan hipoplasia email dan hipokalsifikasi
Juga dapat menghambat pertumbuhan tulang dan pada tempat-tempat yang mengalami kalsifikasi
Efek samping Chlorhexidine
Chlorhexidine : antibakteri Chlorhexidine dapat menyebabkan :
pewarnaan coklat pada gigi, lidah, mukosa oral serta restorasi(silikat)
Rasa sakit pada mukosa karena terkelupas
Pewarnaan terjadi pada penggunaan chlorhexidine 0,1-0,2% selama 4 bulan
Efek samping kontrasepsi hormonal
Kontrasepsi oral mengandung estrogen/progesteron/keduanya peningkatan cairan gingiva, gingivitis hiperplastika, dan inflamasi
Tidak muncul pada semua pengguna kontrasepsi oral, hanya pada individu-individu yang peka terhadap gangguan jaringan lunak
Manifestasi kortikosteroid
Kortikosteroid : Sebagai terapi pengganti pada kasus
hiperplasia pada korteks adrenal Perawatan kondisi inflamasi dan alergi
Steroid sintesis : prednison, prednisolon, triamsinolon dan deksametason --> antiinflamasi lebih baik
Efek samping : Cushing syndrome Gangguan menstruasi Kelemahan otot Osteoporosis Ulkus peptikum Diabetes mellitus Penyembuhan luka yang lama
Obat-obat yang menyebabkan xerostomia
Obat-obat yang mengubah aktifitas kolinergik pada susunan saraf pusat/perifer akan mengubah kecepatan aliran saliva
Cotoh : atropin, tetrasiklin, furosemid, metildopa
Obat-obat yang menyebabkan Siallorhea
Obat-obat parasimtomimetik, neostigmia, piridostigmin dan ambenonium untuk terapi Myastemia gravis salivasi berlebih
Merangsang sekresi saliva dengan bekerja pada reseptor muskarinik
Glikosida kardiak/glikosida digitalis juga dapat menyebabkan hipersalivasi