efek obat pada rongga mulut

30
DRUG REACTION PADA RONGGA MULUT ( STOMATITIS MEDICAMENTOSA) EDLYN DWIPUTRI 1206244781

Upload: william13bc

Post on 11-Nov-2015

77 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

efek obat pada rongga mulut

TRANSCRIPT

Prosedur diagnosis dan pemeriksaan lanjutan cleft lip and palate

DRUG REACTION PADA RONGGA MULUT (STOMATITIS MEDICAMENTOSA)EDLYN DWIPUTRI1206244781etiologiDisebabkan oleh OBAT

patogenesisMekanisme imunilogik / respon hiperimun / alergiAntigenik (obat) respon hiperimun / alergi obatMekanisme dimediasi oleh :Reaksi Ig-E ( reaksi hipersensitivitas tipe I)Reaksi sitotoksik Sirkulasi kompleks Ag-AbPotensi terjadi alergi obat tergantung pada :Tk imunogenisitas dari obatFrekuensi eksposurRute administrasi (topikal < oral)Reaktivitas bawaan dari sistem imun pasienMekanisme non imunologiktidak menstimulasi respon imun dan tidak bergantung pada antibodi obat langsung mempengaruhi sel mast menyebabkan keluarnya mediator inflamasiDiakibatkan o/ OverdosisToksisitasEfek samping dari obatGambaran klinisLepuhanLichen planus-like (lichenoid)Reaksi lupus-likeLesi ulseratifErupsi tetap (edema, eritema)UrtikariaLebam makulopapularVesikelUlser yang menyebar / eritema multiform (EM)

Lichenoid drug reaction

Angioedematampak sebagai pembengkakan yang halus, menyebar, tidak sakit, biasanya berada pada bibir, leher atau wajah dan biasanya tidak disertai dengan eprubaha warna. Penanganan emergensi dibutuhkan jika prosesnya telah menyebabkan masalah pada pernafasana karena keterlibatan glotis atau laryngeal. Penanganannya yang dapat diberikan antihistamin dan kortikosteroid.

HISTOPATOLOGITerdapat gambaran nonspesifik seperti spongiosis, apoptotik keratinosit, infiltrari limfoit, eosinofil, dan ulserasi. Pola interface dari mukositis (contoh : infiltrasi linfoid pada jaringan ikat-epitelium interface) juga sering terlhat pada reaksi alergi mukosa. penemuan dalam biopsi tidak dapat dijadikan panduan untuk diagnosis. DIAGNOSISmembutuhkan indeks kecurigaan yang tinggi dan ketelitian dalam pengambilan riwayat. Pengunaan obat yang belakangan digunakan (selama 2 minggu) sangat penting untuk dicatat. Obat yang diduga dapat dilakukan tes dengan cara memberhentikan obat dan menggunakannya kembali. pemberhentian obat dapat menghasilkan penyembuhan, sedangkan pemberian kembali obat dapat kembali menimbulkan gejala atau bahkan memperparah keadaan. Pada stomatitis medikamentosa, patch test negatif.PERAWATANmengidentifikasi dan menghentikkan agen penyebabnya. Pemberiaan antihistamin / kortikosteorid dapat berguna dalam manajemen erupsi obat pada kulit dan mukosa oral.

ALLERGIES CONTACT STOMATITIS(STOMATITIS VENENATA)Adalah inflamasi pada mukosa mulut karena alergi terhadap bahan yang berkontak langusng dengan mulut.

etiologipatogenesisreaksi hipersensitivitas tipe IV, dimana repon imun yang paling sering dimediasi oleh sel T.Gambaran klinisLesi akibat alergi kontak terjadi langsung pada tempat/lokasi agen penyebabnya.

Secara umum :ErosifVesikularLichenoidLesi ulseratif

Kayu manis merupakan penyebab paling spesifik terjaidnya stomatitis kontak alergi. Gambaran klinisnya biasanya menunjukkan : Lesi berwarna putih atau bahkan lichenoid, walau terkadang ulser dan lesi merah dapat terlihat. Gingivitis sel plasma, biasanya sering terlihat pada kasus akibat agen-agen yang mengandung cinnamon seperti pasta gigi dan permen karet. Lesi ini berada pada attached gingiva dan berwarna merah terang bilateral.

histopatologiepitelium dan jaringan ikut menunjukkan perubahan inflamasi. Spongiosis dan vesikulasi dapat terjadi pada epitelium dan infiltrat perivaskular limfofagositik dapat ditemukan pada jaringan ikat pendukung langsung. Pembuluh darah dapat dilatasi dan terkadang ditemukan eosinofildiagnosisDiagnosis dilakukan biasanya melalui anamnesis (riwayat), namun dpa tjuga dilakuka melalui biopsi.Alergi terhadap penggunaan material dental, anestesi lokal dan sarung tangan harus diinvestigasi. Penggunaan patch test sulit dilakukan karena seringkali menunjukkan hasil negatif yang salah. Diagnosis stomatitis kontak akut dapat dilakukan langsung karena reaksi yang terjadi langsung antara penggunaan agen dan resultan erupsi. Reaksi biasanya muncul pada 30 menit. Diagnosis stomatitis kronik lebih sulit untuk dilakukan. Namun dapat dilakukan dika telah mengeliminasi seluru penyebab yang mungkin terjadi dari tanda visual, iwayat alergi, dan hasil tes kulit Jika ada kecurigaan yang kuat namun hasil tes kulit negatif, dapat dilakukan tes langsung pada mukosa oral dengan menempatkan antigen pada mukosa oral.

perawatanBiasanya lesi dapat sembuh dalam jangka waktu 1-2 minggu.Pada kasus stomatitis ringan akut yang ringan :penghilangan alergen penyebab Pada kasus yang berat : terpai antihistamin yang dikombinasikan dengan anestesi topikal (seperti dyclonine hcn) Pada kasus kronik : penghilangan alergen dan aplikasi kortikosteroid topikal seperti gel fluocononide atau dexamethasone elixir.

Cheilitis / cheilosisadalah peradangan pada bibir yang dapat disebabkan oleh berbagai faktorETIOLOGICHEILITIS GLANDULARISDEFINISI : kondisi inflamasi kronis yang jarang pada kelenjar saliva minor, secara karakterisitik mengenai bibir bawah.

ETIOLOGI : Belum diketahuiGAMBARAN KLINISTerjadi pembengkakan pada bibir bawah batas antara mukosa labial bibir bawah dan vermillion bibir menjadi tidak jelas. Karena hiperplasia dan inflamasi kelenjar.Orifis kelenjar saliva dilatasi dan tekanan pada bibir dapat menghasilkan cairan mukus atau mukopustular dari pembukaan duktalKerak dan erosi juga dapat terjadi

DIFERENSIAL DIAGNOSISCheilitis granulomatosaSindrom Melkersson-Rosenthal Kelainan CrohnsSarcoidosisCystic Fibrosis AngioedemaPERAWATANPerawatan suportif (seperti steroid topikal dan antibiotik dalam dosis tertentu). Pada kasus yang jarang dapat dilakukan vermillionektomi.

CHEILITIS GRANULOMATOSADEFINISI : elainan kronis pada bibir yang jarang terjadi.ETIOLOGI : Belum diketahuiGAMBARAN KLINISLesi tidak nyeri, persisten dan pembengkakan yang menyebar Dapat terjadi pada satu atau kedua bibirdapat terjdapat vesikel kecil, erosi, dan kerak Dapat dikatakan sebagai bagian dari monosimptomatik sindrom melersson-rosenthal

DIAGNOSIS DIFERENSIALCheilitis GlandularisKelainan CrohnSarcoidosisCystic FibrosisLymphangiomaAngioneurotik edemaPERAWATANSteroid topikal atau sistemik, tetrasiklin. Pada kasus yang berat dilakukan ebdah plastik.

EXFOLIATIVE CHEILITISDEFINISI :kelainan inflamasi kronis pada bibir dengan adanya kerusakan atau terkelupasnya tepi vermillion dari bibir.ETIOLOGI : Masih belum diketahui, namun dikatakan berhubungan dengan masalah psikologi, stress dan sejarah penyakit kulit / injuri-injuri sebelumnya karena kebiasaan buruk seperti menggigit-gigit bibir. GAMBARAN KLINISScaling, crusting, dan eritema pada tepi vermilion dari bibirPola ini repetitif, mneyebabkan warna kekuningan, penebalan hiperkeratosis, kerak dan berfisur.Bibir KeringEdema dan meradangBiasa terjadi pada wanita usia muda.Lebih sering terjadi pada bibir bawah.Diagnosis dapat didapatkan melalui tampilan klinis.DIAGNOSIS DIFERENSIALContact cheilitis, Actinic CheilitisPERAWATANJika diketahui penyebab pastinya, eliminasi faktor penyebab. Jika ada masalah psikis, diberikan dukungan psikis.Untuk yang bergejala diberikan agen pelembab topikal dan steroid. Obat salep topikal yang sering digunakan adalah Tacrolimus 0.1%.

CONTACT CHEILITISDEFINISI : kelainan inflamasi akut pada bibir. ETIOLOGI : Kontak topikal dengan agen kimia yang bervariasi.GAMBARAN KLINISLebih sering terjadi pada wanitaPada keadaan awal :Edema ringan dan eritemaPada keadaan lanjutan : iritasi dan penebalan kerakBiasanya terjadi pada tepi vermilion dari kedua bibirDignosis didapatkan dari kriteria klinis dan skin patch testDIAGNOSIS DIFERENSIALExfoliative cheilitis, Plasma-cell cheilitis PERAWATANPemberhentian kontak dengan bahan kimia dan dapat diberikan steorid topikal.

ACTINIC CHEILITIS/ SOLAR CHEILITIS / ACTINIC CHEILOSISDEFINISI kelainan degeneratif (penurunan fungsi) kronis yang ireversibel pada bibir bawah. ETIOLOGI : Ekspos matahari (UV) dalam periode yang lama.GAMBARAN KLINISPada fase awal : eritema ringan dan edema, diikuti dengan kekeringan dan kerak pada tepi vermilion bibir Pada fase lanjutan : epitelium menjadi tipis dan halus, dengan area kecil berwarna putih keabu-abuan yang bercampur dengan area merah dan formasi kerak. Dapat juga terjadi ulser / erosi pada sisi terjadinya trauma yang diakibatkan karena rokok atau batang pipa rokok.Vermilion bibir atrofi, berwarna pucat hingga putih keabu-abuan, terkadang menjadi mengkilat dan sering berfisur.Padat dan biasanya mengalami pembegnkakan bilateralErosi dan nodul kecil dapat berkembangLesi bersifat premalignanPerkembangan lambat sehingga terkadang tidak disadari oleh pasien.Biasanya terjadi pada pria berusia lebih dari 50 tahun

GAMBARAN HISTOPATOLOGIEpitel mengalami atrofi dan hiperkeratosis. Terdapat perubahan basofilik dan submukosa yang dikenal sebagai solar / actinic elastosis.

DIAGNOSIS DIFERENSIALLeukoplakiaLichen planusLupus erythematousEarly squamous-cell carcinomaCheilitis karena radiasi

PERAWATANEliminasi / mengurangi ekspo dari cahaya matahariProteksi bibir dari sinar matahari (seperti menggunakan lip balm yang mengandung sunscreen agent, seperti para-aminobenzoic acid (PABA))Pada kasus yang berat dapat dilakukan vermilionektomi, bedah laser/ cyrosurgery.Jika terdapat ulser, perlu dilakukan biopsi karena dikhawatirkan adanya karsinomaEdukasi pasien karena lesi ini dapat menjadu malignan

ANGULAR CHEILITIS/ PERLECHEDEFINISI kelainan paling sering ebrupa fisue terinfeksi pada komisura/sudut mulut, yang dikelilingi eritema. Lesi biasanya juga terinfeksi oleh Candida dan Staphylococcus aureus. Vitamin B12, defisiensi zat besi, dan hilangnya dimensi vertikal dapat berasosiasi pada kealinan ini. ETIOLOGILesi berfisur pada sudut mulut dikarenakan oleh infeksi campur dari mikroorganisme. C.albicans, staphylococci, dan streptococci.

Faktor predisposisi termasuk :Kebiasaan lokalDrooling (air liur) sehingga menunjukan penampakan klinis yang basahPenurunan jarak intermaksilaAnemia defisiensi zat besiDefisiensi riboflavinImmunosupresiEkstensi infeksi oral. Trauma mekanisDimensi vertikal yang berkurang

GAMBARAN KLINISKerutan, eritema, maserasi(basah), fissur, erosi, retak (cracked) dan kerak (crust) pada sudut mulut.Biasanya lesi tidak memanjang melewati tepi mukokutan.Sensasi rasa terabakar dan rasa kering Pengurangan dan eksaserbasi dapat terjadiDiagnosis dapat dilakukan melalui penemuan klinis

PERAWATANPemakaian obat salep antijamur, antibiotik, steroid topikalKoreksi dimensi veritikal

REFERENSILaskarisNevilleRegezi