efek antihiperglikemik infusa biji alpukatrepository.usd.ac.id/36141/2/168114015_full.pdf · pada...

52
i EFEK ANTIHIPERGLIKEMIK INFUSA BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill.) PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS YANG TERBEBANI SUKROSA SKRIPSI Dijalankan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Farmasi Diajukan oleh : Karin Clarita NIM : 168114015 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 24-Oct-2020

5 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • i

    EFEK ANTIHIPERGLIKEMIK INFUSA BIJI ALPUKAT (Persea

    americana Mill.) PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS YANG

    TERBEBANI SUKROSA

    SKRIPSI

    Dijalankan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

    Program Studi Farmasi

    Diajukan oleh :

    Karin Clarita

    NIM : 168114015

    FAKULTAS FARMASI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2019

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    HALAMAN PERSEMBAHAN

    Karya ini kupersembahan untuk:

    Yesus Kristus dan Bunda Maria sumber berkat, kekuatan, dan harapanku

    Papa, Mama, Adik, dan seluruh keluarga besarku yang penuh cinta

    Semua sahabat dan teman yang telah menemani dan menyemangatiku

    Serta Almamaterku Universitas Sanata Dharma

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    PRAKATA

    Puji sukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkat dan kasih-

    Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “EFEK

    ANTIHIPERGLIKEMIK INFUSA BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill.)

    PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS YANG TERBEBANI SUKROSA”

    dengan baik sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi

    (S.Farm.) di Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini

    merupakan bagian dari penelitian payung yang berjudul “UJI AKTIVITAS

    INVIVO HIPOGLIKEMIK DAN ANALGESIK DAUN PISANG”.

    Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bantuan,

    dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak

    langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima

    kasih yang sebesar-besarnya kepada:

    1. Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu memberikan berkat dan kekuatan kepada

    saya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

    2. Ibu Dr. Yustina Sri Hartini, M.Si., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi,

    Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    3. Ibu Dr. Christine Patramurti, Apt., selaku Ketua Program Studi Fakultas

    Farmasi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    4. Ibu Dr. Dewi Setyaningsih, Apt., selaku Dosen Pendamping Akademik

    Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    5. Ibu Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

    sangat baik dan sabar dalam membantu dan memberikan banyak kritik, saran,

    dan bimbingan selama penelitian dan penyusunan skripsi.

    6. Ibu Darmiana Sapta Candrasari, S.Si., M.Sc., selaku Dosen Penguji yang

    telah banyak memberikan saran dan kritik dalam penyusunan skripsi, serta

    selaku Kepala Laboratorium Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma

    yang telah memberikan izin untuk menggunakan segala fasilitas laboratorium

    selama penelitian.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    7. Bapak Gregorius Bhaskara Wikanendra, S.Ked., M.Biomed., selaku Dosen

    Penguji Skripi yang telah banyak memberikan saran dan kritik dalam

    penyusunan naskah.

    8. Ibu Yunita Linawati, M.Sc., Apt., selaku Dosen Penguji Proposal Skripsi

    yang telah banyak memberikan saran dan kritik dalam penyusunan naskah.

    9. Bapak Heru Purwanto selaku Laboran Laboratorium Farmakologi

    Toksikologi yang sudah sangat baik dan sabar dalam membantu proses

    penelitian sehingga segala sesuatunya dapat berjalan dengan baik dan lancar,

    serta Pak Kayat, Pak Parjiman, Pak Wagiran, dan Pak Sigit yang telah

    membantu dalam melancarkan proses penelitian.

    10. Keluarga terkasih, Papa Antonius Lou, Mama Susanti Lim, dan Dedek Helen

    Clarita yang selalu memberikan semangat, dukungan, dan doa selama proses

    pengerjaan skripsi.

    11. Teman seperjuangan skripsi Biji Alpukat, Valentesia Setiawati atas

    kerjasama, dukungan, semangat, dan dinamika suka duka yang telah dibagi

    bersama selama proses pengerjaan skripsi, serta teman-teman skripsi

    kelompok Antihiperglikemik, Elin, Nona, Hani, dan Steven atas kerjasama

    dan perjuangannya menyelesaikan penelitian ini.

    12. Ignatius Dio atas segala dukungan, bantuan, dan semangat yang selalu

    diberikan kepada penulis.

    13. Sahabat tercinta, Rendy Yulius Japlim atas semangat, dukungan, dan telinga

    yang selalu setia mendengarkan curhatan dan keluh kesah penulis.

    14. Grup Cecepy Jalan, Irene, Veren CK, dan Vani, atas segala keseruan dan

    kenangan indah serta semangat dan dukungan yang telah diberikan kepada

    penulis dari awal perkuliahan hingga penyusunan skripsi ini dilakukan.

    15. Teman satu kos Dewi 1, Fanny dan Sinta atas dukungan, semangat, dan suka

    duka yang telah dibagi bersama selama menjalani perkuliahan di Fakultas

    Farmasi, Universitas Sanata Dharma.

    16. Kelompok KKN “#Sidang_Paripurna”, Putri, Yesi, Sekar, Yansen, dan Corry

    atas canda tawa, semangat, dan dukungan yang selalu diberikan kepada

    penulis.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    17. Teman-teman FSMA 2016 dan seluruh angkatan 2016 atas kebersamaan dan

    dinamikanya selama perkuliahan.

    18. Pihak-pihak lain yang turut membantu penulis, tetapi tidak dapat disebutkan

    satu-persatu.

    Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi

    ini. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan oleh

    penulis untuk penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap skripsi ini

    dapat bermanfaat bagi semua pihak dan mampu memberikan sumbangan ilmu

    pengetahuan khususnya di bidang kefarmasian.

    Yogyakarta, 16 September 2019

    Penulis

    Karin Clarita

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

    PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

    HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... v

    HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... vi

    PRAKATA ....................................................................................................... vii

    DAFTAR ISI .................................................................................................... x

    DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi

    DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii

    DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii

    ABSTRAK ....................................................................................................... xiv

    ABSTRACT ..................................................................................................... xv

    PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

    METODE PENELITIAN ................................................................................. 3

    HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 7

    KESIMPULAN ................................................................................................ 14

    SARAN ............................................................................................................ 14

    DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 14

    LAMPIRAN ..................................................................................................... 19

    BIOGRAFI PENULIS ..................................................................................... 37

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    DAFTAR TABEL

    Tabel I. Hasil Uji Fitokimia Flavonoid dan Tanin pada Infusa Biji

    Persea americana Mill. ……………………………………….

    7

    Tabel II. Data Rerata Nilai AUC0-120 dari Tiap Kelompok Perlakuan….. 9

    Tabel III. Hasil Uji Post-Hoc Mann Whitney AUC0-120 Kadar Gula Darah

    Mencit ………………………………………………………....

    9

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Kurva Hubungan antara Waktu dengan Rerata Kadar Gula

    Darah ……………………………………………………......

    8

    Gambar 2. Hasil Uji Kadar Air Serbuk Biji Persea americana Mill. ….. 24

    Gambar 3. Serbuk Biji Persea americana Mill. ………………..…........ 25

    Gambar 4. Infusa Biji Persea americana Mill. konsentrasi 10%............. 25

    Gambar 5. Uji Flavonoid pada Infusa Biji Persea americana Mill.

    Sebelum dan Sesudah Pengujian…………………………....

    26

    Gambar 6. Uji Tanin pada Infusa Biji Persea americana Mill. Sebelum

    dan Sesudah Pengujian………………………………………

    26

    Gambar 7. Pengambilan dan Pengukuan Kadar Gula Darah dari Ekor

    Mencit Menggunakan Glukometer ………………………….

    27

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Surat Ethical Clearance dari Medican and Health Research

    Ethnics Committee Fakultas Kedokteran Universitas

    Gadjah Mada ………………………………………….…...

    19

    Lampiran 2. Surat Pengesahan Determinasi Tanaman Persea americana

    Mill.………………………………………………………...

    20

    Lampiran 3. Surat Legalitas Analisis Data oleh Pusat Kajian Clinical

    Epidemiolgy & Biostatics Unit Fakultas Kedokteran

    Universitas Gadjah Mada ……………………………….....

    21

    Lampiran 4. Perhitungan dosis …………………………………………. 22

    Lampiran 5. Perhitungan Konversi Dosis Infusa Biji Persea americana

    Mill. dari Mencit ke Manusia ……………………………..

    23

    Lampiran 6. Hasil Uji Kadar Air Serbuk Biji Persea americana Mill.

    ………………………………………………….................

    24

    Lampiran 7. Serbuk dan Infusa Biji Persea americana Mill.

    ……………………….……………………………………

    25

    Lampiran 8. Hasil Uji Tabung Fitokimia……………………...………… 26

    Lampiran 9. Pengukuran Kadar Gula Darah pada Ekor Mencit Jantan

    Galur Swiss menggunakan Glukometer ……………………

    27

    Lampiran 10. Uji Statistik Data AUC0-120 Kadar Glukosa Darah pada Tiap

    Kelompok Perlakuan ………………………………....……

    28

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    ABSTRAK

    Hiperglikemik adalah suatu kondisi terjadinya peningkatan kadar gula

    darah di atas normal dan merupakan salah satu karakteristik diabetes melitus (DM).

    Salah satu tanaman yang memiliki efek antihiperglikemik adalah Alpukat (Persea

    americana Mill.) yang mengandung flavonoid dan tanin. Uji tabung fitokimia

    dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kandungan flavonoid dan tanin dalam

    infusa biji Persea americana Mill. (IBP). Penelitian ini bertujuan untuk menguji

    efek antihiperglikemik dan mengetahui dosis efektif dari pemberian IBP pada

    mencit yang terbebani sukrosa. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian

    ini adalah eksperimental murni rancangan acak lengkap pola searah. Sebanyak 25

    ekor mencit dibagi dalam 5 kelompok secara acak, yaitu kelompok kontrol sukrosa

    (aquadest), kelompok kontrol akarbosa, dan kelompok perlakuan 3 peringkat dosis

    sediaan IBP, yaitu 0,44; 0,88; dan 1,76 g/kgBB secara peroral. Pemberian beban

    sukrosa secara peroral diberikan 30 menit setelah perlakuan. Pengamatan dilakukan

    pada menit ke-0,15,30,60,90, dan 120 dengan mengambil darah dari ekor hewan

    uji. Analisis hasil dilakukan menggunakan metode trapesium (AUC t0-tn) dan

    analisis secara statistik dengan uji Shapiro-Wilk, uji Kruskal Wallis dan uji Mann

    Whitney. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa dosis efektif

    pemberian sediaan IBP adalah dosis 0,44 g/kgBB dengan nilai rata-rata AUC0-120

    sebesar 12.879,0 ± 336,7 mg.menit/dL dan % penghambatan sebesar 43,5%.

    Kata Kunci: antihiperglikemik, infusa, biji Persea americana Mill., sukrosa

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    ABSTRACT

    Hyperglycemic is one of the charracteristics of diabetes mellitus (DM) in

    which the blood glucose is above the normal standard. Avocado (Persea americana

    Mill.) is one of the medicinal plants that can be used as an antihyperglicemic agent

    due to components such as flavonoid and tannin. The purpose of phytochemical test

    is to distinguish the presence of flavonoid and tannin inside Persea americana Mill.

    infusion (IBP). This study is aimed to test the antihyperglycemic effect and to learn

    about the effective dose of IBP given to mice induced by sucrose. This study is an

    experimental study with one way randomized completed direct sampling design.

    Twenty five mice were randomly divided into five groups, sucrose control

    (aquadest), acarbose control, and IBP 0.44; 0.88; and 1.76 g/kgBW orally. Sucrose

    was given orally 30 minutes after treatment. Blood collected from the mice’s tail

    vein were measured at 0, 15, 30, 60, 90, and 120 min using a glucometer. Data was

    analyzed using Shapiro Wilk test, followed by Kruskal Wallis test, and then Mann

    Whitney test. Based on the results, it can be concluded that the effective dose of IBP

    is 0.44 g/kgBB with AUC0-120 value of 12,879.0± 336.7 mg.min/dL and %

    inhibitory of 43.5%.

    Keywords: antihyperglycemic, infusion, Persea americana Mill. seed., sucrose

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    PENDAHULUAN

    Hiperglikemik adalah suatu kondisi terjadinya peningkatan kadar gula

    dalam darah di atas normal. Hiperglikemik merupakan salah satu tanda yang

    mengindikasikan adanya penyakit diabetes melitus (PERKENI, 2015).

    Hiperglikemik dikarakterisasi oleh peningkatan gula darah dengan sangat cepat

    dikarenakan adanya hidrolisis oligosakarida dan disakarida menjadi monosakarida

    oleh enzim α-amilase dan enzim α-glukosidase (Rao US, 2018). Diabetes melitus

    (DM) merupakan suatu sindrom metabolik akibat terganggunya produksi atau

    fungsi insulin. Hiperglikemik dapat menjadi tanda penyakit DM karena telah terjadi

    defek pada sekresi maupun aksi insulin. Penyakit kronis seperti DM sangat rentan

    terhadap gangguan fungsi yang bisa menyebabkan kegagalan pada organ mata,

    ginjal, saraf, jantung, dan pembuluh darah (ADA, 2018).

    Menurut laporan mengenai diabetes yang dikeluarkan oleh WHO (2016),

    secara global terdapat 422 juta orang dewasa dengan penyakit DM pada tahun 2014.

    Angka ini meningkat dari 4,7% pada tahun 1980 menjadi 8,5% pada tahun 2014.

    Diabetes telah menyebabkan 1,5 juta kematian pada tahun 2012 karena

    meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan penyakit lainnya dimana 43%

    dari jumlah kematian tersebut meninggal sebelum umur 70 tahun.

    Diabetes merupakan suatu penyakit multifaktorial terhadap banyak

    komplikasi sehingga dibutuhkan beberapa terapi untuk mengendalikan kadar gula

    darah pasien agar tetap normal. Terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan

    dalam pemberian terapi dengan pendekatan secara patient-centered, yaitu efikasi,

    harga, dan potensi adanya efek samping (Chaudhury et al., 2017). Obat

    antidiabetika adalah obat yang diciptakan untuk mengendalikan penyakit DM.

    Terdapat beberapa golongan obat antidiabetik seperti obat-obat golongan

    biguanide, sulfonilurea, meglitinide, thiazolidinedione (TZD), penghambat

    dipeptidyl peptidase 4 (DPP-4), penghambat co-transporter sodium-glucose

    (SGLT2), dan penghambat α-glukosidase (ADA, 2018).

    Obat antidiabetika yang digunakan dalam terapi DM memiliki banyak

    pilihan namun terdapat beberapa batasan dalam penggunaannya. Adanya batasan-

    batasan tersebut menyebabkan penggunaan bahan herbal untuk mengatasi masalah

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    kesehatan masih banyak dilakukan masyarakat secara luas terutama di Indonesia.

    Kecenderungan ini telah mendorong para ahli untuk melakukan berbagai penelitian

    tentang komponen bahan alam dari tanaman yang berkhasiat sebagai obat

    (Mustikasari and Ariyani, 2008).

    Salah satu tanaman yang dapat digunakan untuk menurunkan kadar gula

    darah adalah Alpukat (Persea americana Mill.). Bagian-bagian tanaman ini

    memiliki banyak manfaat salah satunya adalah bagian biji (Dabas et al., 2013).

    Penelitian yang dilakukan oleh Alhassan et al. (2012) mendapati bahwa ekstrak biji

    Persea americana Mill. memiliki aktivitas hipoglikemi pada tikus yang dibebani

    aloksan dimana efek penurunan gula darah didapatkan dari mineral dan kandungan

    fitokimia dengan mekanisme yang belum dapat dipastikan. Penelitian oleh

    Anggraeni (2006) mengenai efek pemberian infusa biji Persea americana Mill.

    terhadap gula darah tikus yang diberi beban glukosa dan Monica (2006) mengenai

    efek pemberian air rebusan biji Persea americana Mill. terhadap glukosa darah

    tikus yang diberi beban glukosa juga menunjukkan adanya efek penurunan gula

    darah. Menurut Figueroa et al. (2018), biji Alpukat mengandung senyawa fenolik

    yang memiliki peran penting sebagai komponen bioaktif. Senyawa bioaktif fenolik

    pada biji Persea americana Mill. terbukti memiliki aktivitas dalam menghambat

    enzim α-amilase dan α-glukosidase (Isaac et al., 2014; Tabeshpour et al., 2017;

    Sarian et al., 2017). Penelitian yang dilakukan oleh Figueroa et al. (2018)

    menunjukkan bahwa terdapat 45 senyawa fenolik yang teridentifikasi dari biji

    Persea americana Mill. dimana senyawa yang paling banyak terkandung di

    dalamnya adalah tanin dan flavonoid. Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah

    dilakukan sebelumnya mengenai biji Persea americana Mill, maka peneliti ingin

    melakukan penelitian lebih lanjut terkait efek antihiperglikemik yang dimiliki oleh

    biji Persea americana Mill. dalam bentuk sediaan infusa. Infusa adalah sediaan cair

    yang dibuat dengan cara mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu 90ºC

    selama 15 menit (Direktorat Obat Asli Indonesia, 2010). Sediaan infusa dipilih

    karena senyawa flavonoid dan tanin merupakan senyawa polar dan hidrofilik yang

    dapat larut dalam air sehingga diharapkan infusa biji Persea americana Mill. dapat

    mengandung kedua senyawa tersebut (Guo et al., 2010; Arukwe et al., 2012;

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    Packialakshmi and Naziya, 2014). Uji tabung fitokimia dilakukan untuk

    mengetahui apakah infusa biji Persea americana Mill. mengandung senyawa

    flavonoid dan tanin atau tidak. Pada penelitian ini digunakan metode Uji Toleransi

    Gula Oral (UTGO) untuk mengukur kadar gula darah dari hewan uji seperti mencit

    yang sudah diberi beban sukrosa. Pengukuran kadar gula kemudian dilakukan untuk

    melihat pengaruh terhadap toleransi sukrosa dimana sukrosa dapat meningkatkan

    kadar gula darah sewaktu. Sukrosa merupakan disakarida yang harus dipecah

    menjadi bentuk sederhana terlebih dahulu sebelum dapat diserap di saluran

    pencernaan dan dapat meningkatkan kadar gula darah dalam 30 menit. Sukrosa

    dipilih untuk melihat apakah infusa biji Persea americana Mill. yang sebelumnya

    telah terbukti dapat menurunkan kadar gula darah hewan uji terbebani glukosa juga

    memiliki kemampuan yang sama terhadap sukrosa. Oleh sebab itu penelitian ini

    bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian infusa biji Persea americana

    Mill. dengan dosis 0,44; 0,88; dan 1,76 g/kgBB terhadap adanya aktivitas

    antihiperglikemik pada mencit jantan galur Swiss yang terbebani sukrosa serta

    mengetahui dosis efektif pemberian infusa biji Persea americana Mill. diantara

    ketiga dosis yang dibuat.

    METODE PENELITIAN

    Penelitian mengenai efek antihiperglikemik infusa biji Persea americana

    Mill. pada mencit jantan termasuk jenis penelitian eksperimental murni dengan

    rancangan acak lengkap pola searah. Penelitian ini mendapatkan persetujuan dari

    Komisi Etik, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta dengan

    nomor referensi KE/FK/0833/EC/2019.

    Alat dan bahan penelitian

    Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencit jantan galur

    Swiss, berat badan 20-30 gram, umur 2-3 bulan, dan dalam keadaan sehat. Hewan

    uji diperoleh dari Laboratorium Hayati Imono Fakultas Farmasi Universitas Sanata

    Dharma Yogyakarta. Biji Persea americana Mill. diperoleh dari depot Es Teler 77

    di Hartono Mall Yogyakarta. Bahan penelitian lain yang digunakan adalah

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    akarbosa, sukrosa PA (Pro Analisis), aquadest, strip pengukur kadar gula darah

    GlucoDr® auto, etanol 96%, serbuk magnesium, HCl pekat, dan FeCl3.

    Alat-alat yang digunakan yaitu seperangkat alat gelas, timbangan analitik

    (Mettles Toledo®), oven, mesin penyerbuk, ayakan nomor 40 dan 50, panci infusa

    enamel, hotplate, kain flannel, termometer, moisture balance, stopwatch, spuit,

    needle, dan glukometer (GlucoDr® auto).

    Metode

    Determinasi biji Persea americana Mill.

    Determinasi tanaman Persea americana Mill. dilakukan di Laboratorium

    Farmakognosi Bagian Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah

    Mada Yogyakarta.

    Pembuatan simplisia dan serbuk biji Persea americana Mill.

    Biji Persea americana Mill. yang telah dikumpulkan pertama-tama

    disortasi basah kemudian dicuci dengan air mengalir hingga bersih. Kriteria

    pemilihan biji Persea americana Mill. adalah biji yang masih segar ditandai dengan

    biji yang berwarna kuning-jingga dan memiliki diameter ±5-5,5 cm. Bahan tersebut

    kemudian dipotong dengan ketebalan ±2 mm dan dioven dengan suhu 50ºC. Bahan

    yang sudah kering kemudian diserbuk dengan mesin penyerbuk. Serbuk simplisia

    yang didapatkan kemudian disortasi kering dan diayak kembali menggunakan

    ayakan nomor 40 dan 50 mesh (Kristanti et al., 2017).

    Penetapan kadar air pada serbuk kering biji Persea americana Mill.

    Penetapan kadar air dari serbuk bertujuan untuk mengetahui serbuk yang

    digunakan telah memenuhi persyaratan serbuk yang ditetapkan oleh Kepala Badan

    Pengawas Obat dan Makanan RI. Penetapan kadar air dilakukan dengan

    menimbang serbuk kering biji Persea americana Mill. yang sudah diayak,

    dimasukkan ke dalam alat moisture balance kemudian diratakan. Dilakukan

    pemanasan kemudian secara otomatis % kadar air akan muncul pada alat. Persen

    kadar air yang baik untuk simplisia adalah kurang dari atau sama dengan 10%.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    Pembuatan infusa biji Persea americana Mill.

    Sediaan infusa dibuat dari serbuk biji Persea americana Mill. dengan

    merebus sebanyak 10 g serbuk biji Persea americana Mill. menggunakan 100 mL

    aquadest. Pembuatan infusa dilakukan pada suhu 90ºC selama 15 menit sambil

    diaduk setiap 5 menit sekali lalu diserkai dengan kain flannel selagi panas dan

    ditambahkan air secukupnya melalui ampas hingga diperoleh volume sediaan

    infusa biji Persea americana Mill. yang dikehendaki, yaitu 100 mL (Direktorat

    Obat Asli Indonesia, 2010).

    Uji tabung fitokimia

    Pada infusa biji Persea americana Mill. dilakukan uji flavonoid dan uji

    tanin. Uji flavonoid dilakukan dengan cara mengambil sebanyak 5 mL sediaan

    kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Sebanyak 1-2 mL etanol 96% dan

    100 mg serbuk magnesium dimasukkan, kemudian ditambahkan 10 tetes HCl pekat.

    Terbentuknya warna kuning jingga menunjukkan adanya flavonoid (Azizah et al.,

    2014).

    Pengujian tanin dilakukan dengan memasukkan sebanyak 5 mL sediaan ke

    dalam tabung reaksi lalu ditambahkan dengan FeCl3 0,1%. Terbentuknya endapan

    dan warna biru-hitam, hijau atau biru-hijau menunjukkan adanya tanin (Hamad et

    al., 2017).

    Penentuan jumlah hewan per kelompok

    Perhitungan jumlah hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini

    didasarkan dari rumus Federer, yaitu (n-1) (t-1) ≥ 15 (Arimbi and Yuwono, 2016).

    Catatan:

    n = jumlah hewan uji per kelompok

    t = jumlah kelompok uji

    Jumlah kelompok uji dalam penelitian ini adalah sebanyak 5 kelompok, sehingga

    berdasarkan rumus Federer didapatkan bahwa tiap kelompok uji harus

    menggunakan minimal 5 ekor hewan uji.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    Pengelompokan dan perlakuan hewan uji

    Penelitian ini menggunakan 25 ekor mencit yang dibagi secara acak

    menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok dipuasakan selama 10-12 jam

    namun tetap diberi minum. Kelompok I diberikan aquadest sebagai kontrol sukrosa.

    Kelompok II diberikan akarbosa dosis 80 mg/kgBB sebagai kontrol akarbosa.

    Kelompok III, IV, dan V diberikan infusa biji Persea americana Mill. sebagai

    perlakuan dengan menggunakan 3 peringkat dosis yang berbeda, yaitu 0,44; 0,88;

    dan 1,76 g/KgBB. Semua perlakuan dilakukan secara peroral pada mencit. Induksi

    sukrosa 12% secara peroral kemudian diberikan 30 menit setelah perlakuan. Kadar

    gula darah mencit diukur pada menit ke-0 sebelum diberi perlakuan dan pada menit

    ke-15, 30, 60, 90, dan 120 setelah pemberian sukrosa (Gunawan-Puteri et al., 2018).

    Pengukuran kadar gula darah mencit dilakukan dengan menggunakan alat cek gula

    darah dimana darah diambil dari ekor (vena lateralis) hewan uji.

    Analisa kadar gula darah

    Setelah kadar gula darah diperoleh, dibuat grafik nilai kadar gula darah vs

    kurva menit ke-0 hingga menit ke-120 menggunakan metode trapesium (AUC t0-

    tn) dan dilakukan perhitungan % penghambatan AUC terhadap kontrol sukrosa.

    Perhitungan nilai AUC (t0-tn) dan % penghambatan AUC dilakukan dengan

    menggunakan formula sebagai berikut :

    𝐴𝑈𝐶𝑡0−𝑡𝑛 = 𝑡1−𝑡0

    2𝑥(𝐶0 + 𝐶1) +

    𝑡2−𝑡1

    2𝑥(𝐶1 + 𝐶2) +

    𝑡𝑛−𝑡𝑛−1

    2𝑥(𝐶𝑛−1 + 𝐶𝑛)

    Catatan :

    t = waktu (menit)

    C = kadar gula darah (mg/dL)

    𝐴𝑈𝐶𝑡0−𝑡𝑛 = luas daerah di bawah kurva dari waktu ke-0 hingga ke-n

    % penghambatan AUC = AUC kontrol sukrosa − AUC perlakuan

    AUC kontrol sukrosax 100%

    Analisis statistik

    Data gula darah AUC0-120 dianalisis secara statistik dimulai dengan

    menentukan apakah data yang diperoleh terdistribusi secara normal atau tidak

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    melalui uji Shapiro-Wilk sebagai persyaratan analisis parametrik. Hasil yang

    didapatkan menunjukkan bahwa data yang diperoleh terdistribusi tidak normal.

    Pengujian dilanjutkan dengan uji Kruskal Wallis dan Post-Hoc Mann Whitney

    untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang bermakna atau tidak pada

    AUC0-120. Apabila hasil yang didapatkan menunjukkan nilai P0,05

    artinya perbedaan tersebut tidak bermakna (Dahlan, 2008).

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Penelitian ini menggunakan biji Persea americana Mill. yang telah

    dideterminasi di Laboratorium Farmakognosi Bagian Biologi Farmasi Fakultas

    Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dengan nomor referensi

    23.13.5/UN1/FFA/BF/PT/2019. Pada pengujian kadar air serbuk biji Persea

    americana Mill. didapatkan hasil 7,430%. Menurut Kepala Badan Pengawas Obat

    dan Makanan RI (2014), syarat kadar air serbuk yang baik adalah ≤10%, sehingga

    serbuk biji Persea americana Mill. telah memenuhi persyaratan serbuk yang baik.

    Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Isaac et al. (2014) diketahui

    bahwa dalam ekstrak air biji Persea americana Mill. terkandung banyak senyawa

    fenolik. Biji Persea americana Mill. merupakan bagian dari tanaman Persea

    americana Mill. yang paling banyak mengandung senyawa fitokimia seperti

    flavonoid (Vinha et al., 2013).

    Tabel I. Hasil uji fitokimia flavonoid dan tanin pada infusa biji Persea

    americana Mill.

    Uji Fitokimia Warna Hasil

    Flavonoid Perubahan warna

    menjadi kuning jingga

    + (positif)

    Tanin Perubahan warna

    menjadi biru-hitam

    + (positif)

    Pada hasil pengujian fitokimia (Tabel I), didapatkan hasil positif untuk

    pengujian senyawa flavonoid dan tanin sehingga dapat disimpulkan bahwa sediaan

    infusa biji Persea americana Mill. memiliki kandungan fitokimia berupa flavonoid

    dan tanin. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Figueroa et al. (2018) dimana

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    senyawa fenolik yang paling banyak terkandung dalam biji Persea americana Mill.

    adalah tanin dan flavonoid.

    Penelitian efek antihiperglikemik infusa biji Persea americana Mill. (IBP)

    ini menggunakan metode uji toleransi gula oral (UTGO) dimana hewan uji akan

    diberikan beban gula berupa sukrosa sehingga hewan uji akan mengalami

    peningkatan kadar gula darah sementara tanpa merusak organ pankreas hewan uji

    (Etuk, 2010). Sukrosa merupakan gula disakarida yang terlebih dahulu perlu

    dipecah menjadi glukosa dan fruktosa sebelum diserap di saluran pencernaan.

    Pemberian dosis sukrosa dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan penelitian

    yang dilakukan oleh Ali et al. (2013), Yusoff et al. (2015), dan Gunawan-Puteri et

    al. (2018). Adapun dosis sukrosa yang digunakan adalah 4 g/kgBB.

    Pada penelitian ini digunakan 25 mencit yang dibagi secara acak kedalam

    5 kelompok. Sebelum perlakuan dilakukan, hewan uji terlebih dahulu dipuasakan

    selama 10-12 jam namun tetap diberi minum. Hal ini bertujuan untuk menjaga

    stabilitas kadar gula darah mencit dan menghindari adanya perubahan kadar gula

    darah akibat adanya asupan makanan (Yusuf et al., 2018).

    Gambar 1. Kurva Hubungan antara Waktu dengan Rerata Kadar Gula

    Darah

    Gambar 1 menunjukkan profil peningkatan kadar gula darah masing-

    masing kelompok perlakuan sebelum dan setelah diberikan sukrosa. Kelompok

    kontrol sukrosa mengalami puncak peningkatan kadar gula 30 menit setelah

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    300

    0 15 30 45 60 75 90 105 120 135

    Rer

    ata

    Kad

    ar G

    ula

    Dar

    ah (

    mg/

    dL)

    Waktu (menit)

    KontrolSukrosaKontrolAkarbosaIBP dosis 0,44g/KgBBIBP dosis 0,88g/KgBBIBP dosis 1,76g/KgBB

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    pemberian sukrosa, kemudian menurun pada menit ke 60, 90, dan 120 setelah

    pemberian sukrosa. Hal ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Yusoff

    et al. (2015) dimana gula darah akan meningkat sebanyak 2 kali lipat setelah

    pemberian sukrosa 4 g/kgBB dan kadar gula darah mencapai maksimum pada menit

    ke-30. Dari kadar gula darah yang terukur kemudian dilakukan perhitungan nilai

    luas daerah di bawah kurva dari menit ke-0 hingga menit ke-120 dengan metode

    trapezoid.

    Tabel II. Data Rerata Nilai AUC0-120 dari Tiap Kelompok Perlakuan

    Kelompok Perlakuan Rerata Nilai AUC0-120 (mg.menit/dL) ± SE

    % penghambatan

    (%)

    Kontrol Sukrosa 22.800,0 ± 686,6 -

    Kontrol Akarbosa 13.426,5 ± 532,6 41,1

    IBP dosis 0,44 g/kgBB 12.879,0 ± 336,7 43,5

    IBP dosis 0,88 g/kgBB 18.194,0 ± 129,9 20,2

    IBP dosis 1,76 g/kgBB 14.920,0 ± 178,8 34,6

    Keterangan:

    SE : Standard error

    IBP : Infusa biji Persea americana Mill.

    Tabel III. Hasil Uji Post-Hoc Mann Whitney AUC0-120 Kadar Gula Darah

    Mencit

    Kontrol

    Sukrosa

    Kontrol

    Akarbosa

    IBP dosis

    0,44

    g/kgBB

    IBP dosis

    0,88

    g/kgBB

    IBP dosis

    1,76

    g/kgBB

    Kontrol

    Sukrosa BB BB BB BB

    Kontrol

    Akarbosa BB BTB BB BTB

    IBP dosis

    0,44

    g/kgBB

    BB BTB BB BB

    IBP dosis

    0,88

    g/kgBB

    BB BB BB BB

    IBP dosis

    1,76

    g/kgBB

    BB BTB BB BB

    Keterangan:

    BB : Berbeda bermakna (p0,05)

    IBP : Infusa biji Persea americana Mill.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    1. Kelompok kontrol sukrosa

    Kontrol sukrosa dalam penelitian ini ditambahkan aquadest yang bertujuan

    untuk mengetahui kadar gula darah tanpa agen yang memiliki efek dalam

    menurunkan gula darah. Tabel II menunjukkan rata-rata nilai AUC0-120 masing-

    masing kelompok perlakuan. Rata-rata nilai AUC0-120 untuk kelompok kontrol

    sukrosa adalah 22.800,0 ± 686,6 mg.menit/dL. Aquadest tidak memiliki efek dalam

    menurunkan gula darah, hal ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh

    Anggraeni (2006) dan Yusoff et al. (2015).

    2. Kelompok kontrol akarbosa

    Kontrol akarbosa yang digunakan dalam penelitian ini adalah akarbosa

    dengan dosis 80 mg/kgBB. Akarbosa merupakan penghambat α-glukosidase dan α-

    amilase pankreas yang memberikan aktivitas antihiperglikemik dengan membatasi

    peningkatan kadar gula darah post-prandial (Hanefeld, 2007). Nilai rata-rata AUC0-

    120 pada pemberian kontrol akarbosa yaitu 13.426,5 ± 532,6 mg.menit/dL. Tabel III

    menunjukkan hasil uji Post-Hoc Mann Whitney AUC0-120 kadar gula darah mencit.

    Hasil pengujian statistik antara kontrol akarbosa dengan kontrol sukrosa

    menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna yang berarti bahwa pemberian

    kontrol akarbosa mampu memberikan efek dalam menurunkan kadar gula darah

    pada mencit jantan galur Swiss yang terbebani sukrosa, dengan rata-rata %

    penghambatan sebesar 41,1%. Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah

    dilakukan oleh Ali et al. (2013), Yusoff et al. (2015), dan Gunawan-Puteri et al.

    (2018) mengenai efek akarbosa dalam menurunkan kadar gula darah hewan uji

    yang terbebani sukrosa oral.

    3. Kelompok perlakuan infusa biji Persea americana Mill.

    Kelompok perlakuan dilakukan untuk melihat dan membandingkan efek

    penurunan kadar gula darah dari 3 peringkat dosis infusa biji Persea americana

    Mill. yang dibuat. Peringkat dosis yang digunakan didasarkan pada penelitian yang

    telah dilakukan oleh Anggraeni (2006) mengenai efek antihiperglikemik infusa biji

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    Persea americana Mill. pada hewan uji yang terbebani glukosa. Peringkat dosis

    yang digunakan adalah 0,44; 0,88; 1,76 g/kgBB.

    Nilai rata-rata AUC0-120 dan % penghambatan kelompok IBP dosis 0,44

    g/kgBB secara berturut-turut adalah 12.879,0 ± 336,7 mg.menit/dL dan 43,5%.

    Apabila hasil tersebut dibandingkan dengan kontrol sukrosa secara statistik

    didapatkan nilai p=0,009 yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang bermakna

    antara kelompok perlakuan IBP dosis 0,44 g/kgBB dengan kelompok kontrol

    sukrosa. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pemberian IBP dosis

    0,44 g/kgBB dapat memberikan efek dalam menurunkan kadar gula darah pada

    mencit jantan yang terbebani sukrosa. Nilai AUC0-120 tersebut apabila dibandingkan

    dengan kelompok kontrol akarbosa maka didapatkan hasil p=0,602 yang berarti

    bahwa terdapat perbedaan yang tidak bermakna secara statistik antara kelompok

    kontrol akarbosa dengan kelompok IBP dosis 0,44 g/kgBB. Dari hasil tersebut

    dapat disimpulkan bahwa efek pemberian IBP dosis 0,44 g/kgBB setara dengan

    akarbosa 80 mg/kgBB.

    Kelompok IBP dosis 0,88 g/kgBB memiliki nilai rata-rata AUC0-120

    sebesar 18.194,0 ± 129,9 mg.menit/dL dan % penghambatan sebesar 20,2%. Secara

    statistik apabila dibandingkan dengan kontrol sukrosa maka menghasilkan nilai

    p=0,09 dimana hasil ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna

    antara IBP dosis 0,88 g/kgBB dengan kontrol sukrosa. Apabila dibandingkan

    dengan kontrol akarbosa didapatkan nilai p=0,009 yang diartikan sebagai adanya

    perbedaan bermakna antara kelompok kontrol akarbosa dengan kelompok

    perlakuan IBP dosis 0,88 g/kgBB. Hasil ini menunjukkan bahwa IBP dosis 0,88

    g/kgBB memiliki efek dalam menurunkan kadar gula darah mencit jantan yang

    terbebani sukrosa dengan efek hipoglikemik yang lebih rendah apabila

    dibandingkan dengan akarbosa dosis 80 mg/kgBB.

    Nilai rata-rata AUC0-120 yang dimiliki oleh kelompok IBP dosis 1,76

    g/kgBB adalah 14.920,0 ± 178,8 mg.menit/dL dengan % penghambatan sebesar

    34,6%. Berdasarkan hasil analisis statistik antara kelompok IBP dosis 1,76 g/kgBB

    dengan kelompok kontrol sukrosa didapatkan hasil p=0,009 (berbeda bermakna)

    dan apabila dibandingkan dengan kontrol akarbosa didapatkan hasil p=0,28

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    (berbeda tidak bermakna). Dari hasil analisis statistik tersebut dapat disimpulkan

    bahwa IBP dosis 1,76 g/kgBB dapat memberikan efek menurunkan kadar gula

    darah dimana efek yang diberikan setara dengan efek akarbosa dosis 80 mg/kgBB.

    Pada penelitian ini dilakukan perbandingan antar kelompok perlakuan,

    yaitu kelompok IBP dosis 0,44; 0,88; dan 1,76 g/kgBB. Tujuan dari dilakukannya

    perbandingan ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya kesamaan efek yang

    ditimbulkan masing-masing dosis IBP dalam menurunkan kadar gula darah hewan

    uji yang diberi beban sukrosa. Dari hasil analisa statistik yang didapatkan dari

    perbandingan antara IBP dosis 0,44 g/kgBB terhadap IBP dosis 0,88 g/kgBB

    didapatkan nilai p=0,009 yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang bermakna

    antara kedua dosis IBP tersebut dimana dosis 0,44 g/kgBB memiliki efek yang lebih

    baik dalam menurunkan kadar gula darah mencit terbebani sukrosa dengan %

    penghambatan sebesar 43,5% dibandingkan IBP dosis 0,88 g/kgBB yang hanya

    20,2%.

    Nilai rata-rata AUC0-120 yang dimiliki oleh kelompok IBP dosis 0,88

    g/kgBB apabila dibandingkan secara statistik dengan IBP dosis 1,76 g/kgBB

    didapatkan nilai p=0,009 yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang bermakna

    antara kedua dosis tersebut, sehingga dapat disimpulkan bahwa IBP dosis 1,76

    g/kgBB memiliki efek dalam menurunkan kadar gula darah mencit terbebani

    sukrosa yang lebih baik dibandingkan IBP dosis 0,88 g/kgBB. Hal ini juga dapat

    dilihat dari nilai % penghambatan yang dimiliki oleh IBP dosis 1,76 g/kgBB yaitu

    sebesar 34,6%.

    Penelitian yang dilakukan oleh Anggraeni (2006) mengenai efek infusa

    biji Persea americana Mill. terhadap tikus jantan yang terbebani glukosa

    mengungkapkan bahwa diantara ketiga dosis yang digunakan dalam penelitian

    (0,315; 0,63; 1,26 g/kgBB), hanya dosis terendah dan tertinggi yang dapat

    memberikan efek penurunan kadar gula darah sedangkan dosis tengah tidak

    memberikan efek dalam menurunkan kadar gula darah. Pada penelitian ini terlihat

    bahwa semua peringkat dosis IBP memiliki efek untuk menurunkan kadar gula

    darah mencit jantan yang terbebani sukrosa, namun IBP dosis tengah (0,88 g/kgBB)

    memiliki efek paling rendah dalam menurunkan kadar gula darah. Dosis efektif

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    pemberian IBP adalah dosis 0,44 g/kgBB dimana dosis tersebut merupakan dosis

    terkecil diantara ketiga peringkat dosis dengan efek penurunan kadar gula darah

    paling baik yang ditunjukkan dengan nilai AUC terendah yang berbeda bermakna

    secara statistik dengan 2 dosis lainnya. Selain itu IBP dosis 0,44 g/kgBB juga

    memiliki % penghambatan tertinggi apabila dibandingkan dengan 2 dosis IBP

    lainnya. Penelitian oleh Kasabri et al. (2011) mengenai efek antihiperglikemik

    dengan metode Uji Toleransi Glukosa Oral menunjukkan bahwa beberapa tanaman

    mengalami fenomena dimana efek hipoglikemik yang diberikan akan menurun atau

    bahkan berbalik seiring dengan meningkatnya dosis. Penelitian oleh Prince et al.

    (1998) melaporkan bahwa ekstrak tanaman dengan konsentrasi yang tinggi dapat

    menghasilkan auto-inhibisi efek hipoglikemik. Hal ini diduga akibat adanya

    komponen lain dalam sediaan yang memiliki mekanisme berlawanan dengan

    komponen yang berperan dalam memberikan efek antihiperglikemik, seperti

    epigallocatechin gallate dan reseveratrol yang bekerja dengan menghambat

    pelepasan insulin (Szkudelski, 2007).

    Hasil uji skrinning fitokimia menunjukkan bahwa IBP mengandung

    senyawa flavonoid dan tanin. Adanya aktivitas antihiperglikemik dari IBP

    dimungkinkan oleh adanya kedua senyawa tersebut. Menurut penelitian yang

    dilakukan oleh Figueroa et al. (2018), diketahui bahwa senyawa flavonoid yang

    terkandung pada biji Persea americana Mill. adalah kuersetin, sedangkan tanin

    yang terkandung adalah procyanidin. Flavonoid dan tanin telah banyak dipelajari

    sebagai salah satu agen yang dapat membantu dalam menurunkan kadar gula darah

    yang bekerja sebagai penghambat α-amilase pankreas dan α-glukosidase di saluran

    pencernaan (Kunyaga et al., 2011; Zhu et al., 2019). Menurut Isaac et al. (2014),

    enzim α-amilase dan α-glukosidase merupakan enzim yang membantu dalam

    memecah gula kompleks menjadi gula yang lebih sederhana sehingga dapat

    diabsoklrpsi di saluran pencernaan dan dilepaskan ke sirkulasi darah. Flavonoid dan

    tanin yang dapat berperan sebagai penghambat α-amilase pankreas dan α-

    glukosidase akan menghambat pemecahan gula kompleks tersebut sehingga

    memperlambat absorpsi gula di saluran pencernaan dan menyebabkan penurunan

    kadar gula postprandial (Isaac et al., 2014). Oleh karena itu, dapat diketahui bahwa

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    senyawa fitokimia yang memiliki aktvitas antihiperglikemik pada infusa biji Persea

    americana Mill. ini adalah flavonoid dan tanin, namun pada penelitian ini belum

    dilakukan uji flavonoid dan tanin secara kuantitatif sehingga tidak diketahui

    seberapa besar kadar flavonoid dan tanin yang terkandung dalam sediaan yang

    dibuat sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait kadar flavonoid dan

    tanin dalam sediaan infusa biji Persea americana Mill.

    KESIMPULAN

    Hasil penelitian membuktikan bahwa infusa biji Persea americana Mill.

    memiliki efek dalam menurunkan kadar gula darah pada mencit jantan terbebani

    sukrosa. Dosis efektif pemberian sediaan infusa biji Persea americana Mill. adalah

    dosis 0,44 g/kgBB dengan nilai rata-rata AUC0-120 sebesar 12.879,00 ± 336,74

    mg.menit/dL dan % penghambatan sebesar 43,51%.

    SARAN

    Perlu dilakukan pengujian kadar secara kuantitatif terhadap kandungan

    fitokimia yang bertanggung jawab dalam memberikan efek penuruan kadar gula

    darah dari sediaan infusa biji Persea americana Mill. yaitu flavonoid dan tanin.

    DAFTAR PUSTAKA

    Alhassan, A.J., Sule, M.S., Atiku, M.K., Wudil, A.M., Abubakar, H., and

    Mohammed, S.A., 2012. Effects of Aqueous Avocado Pear (Persea

    americana) Seed Extract on Alloxan Induced Diabetes Rats. Greener

    Journal of Medical Sciences, 2(1), 5-11.

    Ali, R.B., Atangwho, I.J., Kuar, N., Ahmad, M., Mahmud, R., and Asmawi, M.Z.,

    2013. In Vitro and In Vivo Effect of Standardized Extract and Fractions

    of Phaleria marcocarpa Fruits Pericarp on Lead Carbohydrate Digesting

    Enzymes. BMC Complementary and Alternative Medicine. 13(19), 1-11.

    American Diabetes Association, 2018. ADA-Standards of Medical Care in

    Diabetes. The Journal of Clinical and Applied Research and Education,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    41 (January), 513-514, 579.

    Anggraeni, A.D., 2006. Pengaruh Pemberian Infusa Biji Alpukat (Persea

    americana Mill.) Terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Wistar yang

    Diberi Beban Glukosa. Artikel Karya Tulis Ilmiah. Fakultas Kedokteran

    Universitas Diponegoro. Semarang.

    Ariambi, D. and Yuwono, H.S., 2016. pH of Wound Fluids Treated Using Coffee

    Powder and Bacitracin-Neomycin Powder. Global Journal of Surgery,

    4(1), 9-11.

    Arukwe, U., Amadi, B., Duru, M., Agomuo, E., Adindu, E., Odika, P., Lele, K.C.,

    Egejuru, L., and Anudike, J., 2012. Chemical Composition of Persea

    americana Leaf, Fruit, and Seed. IJRRAS, 11(2), 346-349.

    Azizah, N., Suarsini, E., dan Prabaningtyas, S., 2014. Analisis Kandungan Kimia

    Infusa Tanaman Sangket (Basilicum polystachyon (L.) Moench) dan Uji

    Efekktivitas Antifungal Infusa Tanaman Sangket Terhadap

    Penghambatan Pertumbhan Candida albicans Secara In Vitro. Skripsi,

    Universitas Negeri Malang, Malang.

    Chaudhury, A., Duvoor, C., Dendi, V.S.R., Kraleti, S., Chada, A., Ravilla, R.,

    Marco, A., Shekhawat, N.S., Montales, M.T., Kuriakose, K., Sasapu, A.,

    Beebe, A., Patil, N., Musham, C.K., Lohani, G.P., and Mirza, W., 2017.

    Clinical Review of Antidiabetic Drugs: implications for Type 2 Diabetes

    Mellitus Management. Frontiers in Endocrinology, 8(6), 1-12.

    Dabas, D., Shegog, R.M., Ziegler, G.R., and Lambert, J.D., 2013. Avocado

    (Persea americana) Seed as a Source of Bioactive Phytochemicals.

    Current Pharmaceutical Design, 19(34), 6133-6140.

    Dahlan, M. S., 2008. Statistika untuk Kedokteran dan Kesehatan, Edisi 3. Jakarta:

    Salemda Medika.

    Direktorat Obat Asli Indonesia, 2010. Acuan Sediaan Herbal, Volume 5. Jakarta:

    Badan Pengawas Obat dan Makanan RI.

    Etuk, E.U., 2010. Animals models for studying diabetes mellitus. Agriculture and

    Biology Journal of North America, 1(2), 130-134.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    Figueroa, J. G., Borrás-Linares, I., Lozano-Sánchez, J., and Segura-Carretero, A.

    2018. Comprehensive characterization of phenolic and other polar

    compounds in the seed and seed coat of avocado by HPLC-DAD-ESI-

    QTOF-MS. Food Research International, 105, 752-763.

    Gunawan-Puteri, M.D.P.T., Rustandi, F., and Hendra, P., 2018. Spray Dried

    Aqueous Extract of Lemongrass (Cymbopogon citratus) Exhibits in Vitro

    and in Vivo Anti Hyperglycemic Activities. Jurnal Farmasi Sains dan

    Komunitas, 15(2), 55-61.

    Guo, X., Shao, H., Hu, W., Gao, W., and Chen, X., 2010. Tannin and Polyacrylic

    Acid Polarity and Structure Influence on the Performance of

    Polyvinylchloride Ultrafiltration Membrane. Desalination, 250(2), 740-

    744.

    Hamad, A., Jumitera, S., Puspawiningtyas, E., and Hartanti, D., 2017. Aktivitas

    Antibakteri Infusa Kemangi (Ochimum basilicum L.) pada Tahu dan

    Daging Ayam Segar. Inovasi Teknik Kimia, 2(1), 1-8.

    Isaac A.T., Ganiyu, O., Akinyemi, A.J., Ajani, R.A., and Olanrewaju, B.O., 2014.

    Avocado Pear Fruits and Leaves Aqueous Extracts Inhibit α-amylase and

    Snp Induced Lipid Peroxidation-N Insight Into Mechanisms Involve In

    Management Of Type 2 Diabetes. Int J Appl Nat Sci, 3, 21-34.

    Kasabri, V., Afifi, F.U., and Hamdan, I., 2011. In Vitro and In Vivo Acute

    Antihyperglycemic Effects of Five Selected Indigenous Plants from

    Jordan Used in Traditional Medicine. Journal of Ethnopharmacology.

    133(2011), 888-896.

    Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2014. Peraturan

    Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor

    12 Tahun 2014 Tentang Persyaratan Mutu Obat Tradisional. Jakartra:

    Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia.

    Kristanti, C.D., Simanjuntak, F.P.J., Dewi, N.K.P.A., Tianri, S.V., and Hendra, P.,

    2017. Aktivitas Antiinflamasi dan Analgesik Biji Alpukat (Persea

    americana Mill.). Jurnal Farmasi Sains dan Teknologi, 14(2), 104-111.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    Kunyanga, C.N., Imungi, J.K., Okoth, M., Momanyi, C., Biesalski, H.K., and

    Vadivel, V., 2011. Antioxidant and Antidiabetic Properties of Condensed

    Tannins in Acetonic Extract of Selected Raw and Processed Indigenous

    Food Ingredients from Kenya. Journal of Food Science, 76(4), 560-567.

    Modak, M., Dixit, P., Londhe, J., Ghaskadbi, S., and Devasagayam, T.P.A., 2007.

    Indian Herbs and Herbal Drugs Used for the Treatment of Diabetes. J.

    Clin. Biochem. Nutr., 40(3), 163–173.

    Monica, F., 2006. Pengaruh Pemberian Air Seduhan Serbuk Biji Alpukat (Persea

    americana Mill.) Terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Wistar. Artikel

    Karya Tulis Ilmiah. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

    Semarang.

    Mustikasari, K. and Ariyani, D., 2008. Studi Potensi Binjai (Mangifera caesia)

    dan Kasturi (Mangifera casturi) Sebagai Antidiabetes Melalui Skrining

    Fitokimia pada Akar dan Batang. Sains dan Terapan Kimia, 2(2), 64 – 73.

    Packialakshmi, N. and Naziya, S., 2014. Phytochemical and Animmicrobial of the

    Polar and Non-polar Solvent Stem Extract of Caralluma fimbriyata. Int.

    J. Pure App. Biosci, 2(4), 32-37.

    PERKENI, 2015. Konsensus : Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus

    Tipe 2 di Indonesia, Indonesia: PB. Perkeni.

    Rao US, M., 2018. Phytochemical Screening and In Vitro Antioxidant and Anti-

    Diabetic Potentials of Persea americana Mill. (Lauraceae) Fruit Extract.

    Universal Journal of Pharmaceutical Research, 3(5), 38-45.

    Sarian, M.N., Ahmed, Q.U., Mat So’Ad, S.Z., Alhassan, A.M., Murugesu, S.,

    Perumal, V., and Latip, J., 2017. Antioxidant and antidiabetic effects of

    flavonoids: A structure-activity relationship based study. BioMed

    Research International, 2017, 1-14.

    Szkudelski, T., 2007. Resveratrol-induced inhibition of insulin secretion from rat

    pancreatic islets: evidence for pivotal role of metabolic disturbances.

    American Journal of Physiology-Endocrinology and Metabolism, 293,

    E901-907.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    Tabeshpour, J., Razavi, B.M., and Hosseinzadeh, H., 2017. Effects of Avocado

    (Persea americana) on Metabolic Syndrfelianaome: A Comprehensive

    Systematic Review. Phytotherapy Research, 31(6), 819-837.

    Vinha, A.F., Moreira, J., and Barreira, S.V.P., 2013. Physicochemical Parameters,

    Phytochemical Composition and Antioxidant Activity of the Algarvian

    Avocado (Persea americana Mill.). Journal of Agriculturan Science,

    5(12), 100-109.

    Wongnawa, M., Tohkayomatee, R., Bumrungwong, N., and Wongnawa, S., 2014.

    Alpha-glucosidase Inhibitory Effect and Inorganic Constituents of

    Phyllanthus amarus Schum. & Thonn. Ash. Songklanakarin J. Sci.

    Technol, 36(5), 541-546.

    World Health Organization, 2016. Global Reports on Diabetes. France:World

    Health Organization.

    Yusuf, M.I., Wahyuni, Susanty, S., Ruslan, and Fawwaz, M., 2018., 2018.

    Antioxidant and Antidiabetic Potential of Galing Stem (Cayratia trifolia

    Domin). Pharmacogn J., 10(4), 686-689.

    Yusoff, N.A., Ahmad, M., Hindi, B., Widyawati, T., Mun, F.Y., Mahmud, R.,

    Razak, K.N.A., and Asmaw, M.Z., 2015. Aqueous Extract of Nypa

    fruticans Wurmb. Vinegar Alleviates Postprandial Hyperglycemia in

    Normoglycemic Rats. Nutrients, 7, 7012-7026.

    Zhu, J., Chen, C., Zhang, B., and Huang, Q., 2019. The Inhibitory Effects of

    Flavonoids on α-amylase and α-glucosidase. Critical Reviews in Food

    Science and Nutrition, 1-14.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    LAMPIRAN

    Lampiran 1. Surat Ethical Clearance dari Medican and Health Research Ethnics

    Committee Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    Lampiran 2. Surat Pengesahan Determinasi Tanaman Persea americana Mill.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    Lampiran 3. Surat Legalitas Analisis Data oleh Pusat Kajian Clinical Epidemiolgy

    & Biostatics Unit Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    Lampiran 4. Perhitungan Dosis

    1. Dosis aquadest

    D x BB = C x V

    D x 30 g = 1 g/1 mL x 1 mL

    D = 33,33 mg/gBB

    2. Dosis infusa biji Persea americana Mill.

    Penetapan peringkat dosis infusa biji Persea americana Mill. didasarkan

    pada penelitian yang dilakukan oleh Anggraeni (2006) pada tikus jantan galur

    Wistar. Peringkat dosis yang digunakan adalah 0,315; 0,63; dan 1,26 g/kgBB.

    Faktor konversi tikus 200 g ke mencit 20 g = 0,14

    Dosis untuk mencit 20 g = dosis untuk tikus 200 g x nilai konversi

    Sehingga dapat diketahui dosis infusa biji Persea americana Mill. untuk

    mencit 20 g adalah sebagai berikut:

    Dosis untuk tikus 200 g = 1,26 g/kgBB x 0,2 kg = 0,252 g

    Dosis untuk mencit 20 g = 0,252 g x 0,14 = 0,03528 g

    Dosis untuk mencit = 1,764 g/kgBB

    Dua dosis lainnya diperoleh dengan membagi 2 dari dosis yang telah

    didapatkan, sehingga didapatkan 3 peringkat dosis yaitu:

    0,44 g/kgBB: dosis rendah

    0,88 g/kgBB: dosis tengah

    1,76 g/kgBB: dosis tinggi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    Lampiran 5. Perhitungan Konversi Dosis Infusa Biji Persea americana Mill. dari

    Mencit ke Manusia

    Faktor konversi mencit 20 g ke manusia 70 kg = 387,9

    Dosis untuk manusia70 kg = dosis untuk mencit 20 g x nilai konversi

    Sehingga dapat diketahui dosis infusa biji Persea americana Mill. untuk manusia

    adalah sebagai berikut:

    1. Dosis infusa biji Persea americana Mill. 0,44 g/kgBB

    Dosis untuk mencit 20 g = 0,44 g/kgBB x 0,02 kg = 0,0088 g

    Dosis untuk manusia 70 kg = 0,0088 g x 387,9 = 3,41 g

    Dosis untuk manusia = 3,41 g/70 kgBB = 0,05 g/kgBB

    2. Dosis infusa biji Persea americana Mill. 0,88 g/kgBB

    Dosis untuk mencit 20 g = 0,88 g/kgBB x 0,02 kg = 0,0176 g

    Dosis untuk manusia 70 kg = 0,0176 g x 387,9 = 6,83 g

    Dosis untuk manusia = 6,83 g/70 kgBB = 0,10 g/kgBB

    3. Dosis infusa biji Persea americana Mill. 1,76 g/kgBB

    Dosis untuk mencit 20 g = 1,76 g/kgBB x 0,02 kg = 0,0352 g

    Dosis untuk manusia 70 kg = 0,0352 g x 387,9 = 13,65 g

    Dosis untuk manusia = 13,65 g/70 kgBB = 0,20 g/kgBB

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    Lampiran 6. Hasil Uji Kadar Air Serbuk Biji Persea americana Mill.

    Gambar 2. Hasil Uji Kadar Air Serbuk Biji Persea americana Mill.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    Lampiran 7. Serbuk dan Infusa Biji Persea americana Mill.

    Gambar 3. Serbuk biji Persea americana Mill.

    Gambar 4. Infusa Biji Persea americana Mill. Konsentrasi 10%

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    Lampiran 8. Hasil Uji Tabung Fitokimia

    (A)

    (B)

    Gambar 5. Uji Flavonoid pada Infusa Biji Persea americana Mill. Sebelum

    (A) dan Sesudah Pengujian (B)

    (A)

    (B)

    Gambar 6. Uji Tanin pada Infusa Biji Persea americana Mill. Sebelum (A)

    dan Sesudah Pengujian (B)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    Lampiran 9. Pengukuran Kadar Gula Darah pada Ekor Mencit Jantan Galur Swiss

    menggunakan Glukometer

    Gambar 7. Pengambilan dan Pengukuran Kadar Gula Darah dari Ekor

    Mencit Menggunakan Glukometer

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    Lampiran 10. Uji Statistik Data AUC0-120 Kadar Glukosa Darah pada Tiap

    Kelompok Perlakuan

    Descriptives

    KELOMPOK Statistic Std. Error

    AUC Kontrol

    sukros

    a

    Mean 22800.0000 686.63719

    95% Confidence Interval for

    Mean

    Lower Bound 20893.5895

    Upper Bound 24706.4105

    5% Trimmed Mean 22760.4167

    Median 21930.0000

    Variance 2357353.125

    Std. Deviation 1535.36742

    Minimum 21435.00

    Maximum 24877.50

    Range 3442.50

    Interquartile Range 2835.00

    Skewness .731 .913

    Kurtosis -2.187 2.000

    Kontrol

    akarbo

    sa

    Mean 13426.5000 532.58133

    95% Confidence Interval for

    Mean

    Lower Bound 11947.8172

    Upper Bound 14905.1828

    5% Trimmed Mean 13424.1667

    Median 13320.0000

    Variance 1418214.375

    Std. Deviation 1190.88806

    Minimum 12142.50

    Maximum 14752.50

    Range 2610.00

    Interquartile Range 2366.25

    Skewness .106 .913

    Kurtosis -2.804 2.000

    IBP

    0,44

    g/kgBB

    Mean 12879.0000 336.74415

    95% Confidence Interval for

    Mean

    Lower Bound 11944.0483

    Upper Bound 13813.9517

    5% Trimmed Mean 12866.6667

    Median 12465.0000

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    Variance 566983.125

    Std. Deviation 752.98282

    Minimum 12255.00

    Maximum 13725.00

    Range 1470.00

    Interquartile Range 1432.50

    Skewness .560 .913

    Kurtosis -3.254 2.000

    IBP 0,88

    g/kgBB

    Mean 18194.0000 129.87638

    95% Confidence Interval for

    Mean

    Lower Bound 17833.4054

    Upper Bound 18554.5946

    5% Trimmed Mean 18195.6944

    Median 18277.5000

    Variance 84339.375

    Std. Deviation 290.41242

    Minimum 17797.50

    Maximum 18560.00

    Range 762.50

    Interquartile Range 518.75

    Skewness -.268 .913

    Kurtosis -.341 2.000

    IBP

    1,76

    g/kgBB

    Mean 14920.5000 178.81799

    95% Confidence Interval for

    Mean

    Lower Bound 14424.0217

    Upper Bound 15416.9783

    5% Trimmed Mean 14910.8333

    Median 14760.0000

    Variance 159879.375

    Std. Deviation 399.84919

    Minimum 14482.50

    Maximum 15532.50

    Range 1050.00

    Interquartile Range 678.75

    Skewness .913 .913

    Kurtosis .748 2.000

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    Tests of Normality

    KELOMPOK

    Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

    Statistic df Sig. Statistic df Sig.

    AUC Kontrol

    sukrosa .315 5 .119 .847 5 .184

    Kontrol

    akarbosa .221 5 .200* .890 5 .357

    IBP 0,44

    g/kgBB .309 5 .134 .761 5 .037

    IBP 0,88

    g/kgBB .213 5 .200* .974 5 .899

    IBP 1,76

    g/kgBB .256 5 .200* .932 5 .611

    *. This is a lower bound of the true significance.

    a. Lilliefors Significance Correction

    Kruskal-Wallis Test

    Ranks

    KELOMPOK N Mean Rank

    AUC Kontrol

    sukrosa 5 23.00

    Kontrol

    akarbosa 5 6.40

    IBP 0,44

    g/kgBB 5 5.00

    IBP 0,88

    g/kgBB 5 18.00

    IBP 1.76

    g/kgBB 5 12.60

    Total 25

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    Test Statisticsa,b

    AUC

    Chi-Square 21.490

    df 4

    Asymp. Sig. .000

    Mann-Whitney Test

    Ranks

    KELOMPOK N Mean Rank Sum of Ranks

    AUC Kontrol

    sukrosa 5 8.00 40.00

    Kontrol

    akarbosa 5 3.00 15.00

    Total 10

    Test Statisticsa

    AUC

    Mann-Whitney U .000

    Wilcoxon W 15.000

    Z -2.611

    Asymp. Sig. (2-tailed) .009

    Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b

    a. Grouping Variable: KELOMPOK

    b. Not corrected for ties.

    Ranks

    KELOMPOK N Mean Rank Sum of Ranks

    AUC Kontrol

    sukrosa 5 8.00 40.00

    IBP 0,88

    g/kgBB 5 3.00 15.00

    Total 10

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    Test Statisticsa

    AUC

    Mann-Whitney U .000

    Wilcoxon W 15.000

    Z -2.611

    Asymp. Sig. (2-tailed) .009

    Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b

    a. Grouping Variable: KELOMPOK

    b. Not corrected for ties.

    Mann-Whitney Test

    Ranks

    KELOMPOK N Mean Rank Sum of Ranks

    AUC Kontrol

    sukrosa 5 8.00 40.00

    IBP 0,88

    g/kgBB 5 3.00 15.00

    Total 10

    Test Statisticsa

    AUC

    Mann-Whitney U .000

    Wilcoxon W 15.000

    Z -2.611

    Asymp. Sig. (2-tailed) .009

    Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b

    a. Grouping Variable: KELOMPOK

    b. Not corrected for ties.

    Ranks

    KELOMPOK N Mean Rank Sum of Ranks

    AUC Kontrol

    sukrosa 5 8.00 40.00

    IBP 1,76

    g/kgBB 5 3.00 15.00

    Total 10

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    Test Statisticsa

    AUC

    Mann-Whitney U .000

    Wilcoxon W 15.000

    Z -2.619

    Asymp. Sig. (2-tailed) .009

    Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b

    a. Grouping Variable: KELOMPOK

    b. Not corrected for ties.

    Ranks

    KELOMPOK N Mean Rank Sum of Ranks

    AUC Kontrol

    akarbosa 5 6.00 30.00

    IBP 0,44

    g/kgBB 5 5.00 25.00

    Total 10

    Test Statisticsa

    AUC

    Mann-Whitney U 10.000

    Wilcoxon W 25.000

    Z -.522

    Asymp. Sig. (2-tailed) .602

    Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .690b

    a. Grouping Variable: KELOMPOK

    b. Not corrected for ties.

    Ranks

    KELOMPOK N Mean Rank Sum of Ranks

    AUC Kontrol

    akarbosa 5 3.00 15.00

    IBP 0,88

    g/kgBB 5 8.00 40.00

    Total 10

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    Test Statisticsa

    AUC

    Mann-Whitney U .000

    Wilcoxon W 15.000

    Z -2.611

    Asymp. Sig. (2-tailed) .009

    Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b

    a. Grouping Variable: KELOMPOK

    b. Not corrected for ties.

    Ranks

    KELOMPOK N Mean Rank Sum of Ranks

    AUC Kontrol

    akarbosa 5 3.40 17.00

    IBP 1,76

    g/kgBB 5 7.60 38.00

    Total 10

    Test Statisticsa

    AUC

    Mann-Whitney U 2.000

    Wilcoxon W 17.000

    Z -2.200

    Asymp. Sig. (2-tailed) .028

    Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .032b

    a. Grouping Variable: KELOMPOK

    b. Not corrected for ties.

    Ranks

    KELOMPOK N Mean Rank Sum of Ranks

    AUC IBP 0,44

    g/kgBB 5 3.00 15.00

    IBP 0,88

    g/kgBB 5 8.00 40.00

    Total 10

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    Test Statisticsa

    AUC

    Mann-Whitney U .000

    Wilcoxon W 15.000

    Z -2.611

    Asymp. Sig. (2-tailed) .009

    Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b

    a. Grouping Variable: KELOMPOK

    b. Not corrected for ties.

    Ranks

    KELOMPOK N Mean Rank Sum of Ranks

    AUC IBP 0,44

    g/kgBB 5 3.00 15.00

    IBP 1,76

    g/kgBB 5 8.00 40.00

    Total 10

    Test Statisticsa

    AUC

    Mann-Whitney U .000

    Wilcoxon W 15.000

    Z -2.619

    Asymp. Sig. (2-tailed) .009

    Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b

    a. Grouping Variable: KELOMPOK

    b. Not corrected for ties.

    Ranks

    KELOMPOK N Mean Rank Sum of Ranks

    AUC IBP 0,88

    g/kgBB 5 8.00 40.00

    IBP 1,76

    g/kgBB 5 3.00 15.00

    Total 10

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    Test Statisticsa

    AUC

    Mann-Whitney U .000

    Wilcoxon W 15.000

    Z -2.619

    Asymp. Sig. (2-tailed) .009

    Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b

    a. Grouping Variable: KELOMPOK

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    BIOGRAFI PENULIS

    Penulis skripsi dengan judul “Efek Antihiperglikemik

    Infusa Biji Alpukat (Persea americana Mill.) pada Mencit

    Jantan Galur Swiss yang Terbebani Sukrosa” memiliki

    nama lengkap Karin Clarita, merupakan anak pertama

    dari dua bersaudara. Penulis lahir di Pontianak, pada

    tanggal 22 Juni 1998 dari pasangan Antonius Lou dan

    Susanti Lim. Pendidikan formal yang telah ditempuh

    yaitu TK Karya Yosef (2002-2004), SD Karya Yosef

    (2004-2010), SMP Katolik Santu Petrus (2010-2013),

    SMA Katolik Santu Petrus (2013-2016). Pada tahun 2016, penulis melanjutkan

    pendidikan sarjana di Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

    Semasa menempuh kuliah penulis aktif berpartisipasi dalam mengikuti kepanitiaan

    dan organisasi seperti anggota sie P3K PEPTIDA Pharmacy 3on3 and Dance

    Competition (2016), anggota sie Pendamping Kelompok dan Steering Committee

    TITRASI (2017&2018), Koordinator sie P3K Pharmalympic (2017), Sekretaris

    FACTION (2017&2018), anggota sie Liaison Officer Pharmacy Performance

    (2018), dan BEMF periode 2017/2018 sebagai anggota divisi Intrakampus. Selain

    itu, penulis juga aktif sebagai asisten praktikum yaitu praktikum Farmakologi

    Toksikologi (2018 dan 2019), Komunikasi Farmasi (2019), dan Pharmaceutical

    Care 2 (2019).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI